Kebijakan moneter

10
KEBIJAKAN MONETER Darwin Damanik, SE, MSE Perekonomian Indonesia FE USI 1

Transcript of Kebijakan moneter

Page 1: Kebijakan moneter

1

K E B I J A K A N M O N E T E R

Darwin Damanik, SE, MSEPerekonomian Indonesia

FE USI

Page 2: Kebijakan moneter

Stabilitas moneter vs stabilitas keuangan• Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat

harga secara umum (inflasi)• Stabilitas keuangan adalah stabilitas lembaga

keuangan dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan– Menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi

deposan dan investor– Meningkatkan intermediasi keuangan– Meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki

alokasi sumberdaya– Mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan

transparan– Mengurangi gejolak dan resiko sistemik

2

Page 3: Kebijakan moneter

• Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan

• Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi – counter-cyclical monetary policy yaitu kebijakan

moneter yang secara aktif bersifat memperlunak perkembangan kegiatan ekonomi yang cenderung menuju titik balik ekstrim. Kebijakan ini biasanya diterapkan agar perekonomian terhindar dari gejolak struktural (shocks)

– pro-cyclical monetary policy atau accomodative monetary policy yaitu kebijakan yang mengakomodasi fluktuasi ekonomi.

3

Page 4: Kebijakan moneter

4

Kerangka kerja kebijakan moneter

Kerangka operasional Kerangka strategis

Instrumen Sasaran operasional Sasaran antara Sasaran akhir

• OPT• Fas. diskonto• GWM• Imbauan dll

• Suku bunga SR• Uang primer

• Suku bunga LR• M1, M2, kredit

• Inflasi• Pertumb ekonomi

Jangkar nominal

• Nilai tukar• Besaran moneter • Inflasi• Output nominal• No explicit

Page 5: Kebijakan moneter

Inflation targeting

Kerangka kebijakan moneter yang ditandai oleh pemberitahuan kepada masyarakat mengenai target

inflasi yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu, dimana laju inflasi yang rendah dan stabil

dijadikan sasaran utama jangka panjang

Ciri IT•Target inflasi diumumkan eksplisit•Kebijakan moneter harus dilakukan secara forward

looking•Transparansi dan akuntabilitas

5

Page 6: Kebijakan moneter

Mengapa IT?

• Bila regim nilai tukar adalah flexible ER pilihannya monetary or inflation targeting

• Fokus pada kestabilan harga ekspektasi berperan• Meningkatkan transparansi kebijakan moneter• Ada kejelasan ukuran – akuntabilitas• Bersifat FL dan perhitungkan lag kebijakan moneter• Tidak memerlukan asumsi stabilitas hubungan uang

beredar, output dan harga• Best practices negara lain

6

Page 7: Kebijakan moneter

Kebijakan perbankan Indonesia pasca krisisProgram stabilisasi dan reformasi perekonomian• Kebijakan makroekonomi

– Kebijakan fiskal• Mengurangi subsidi• Transparansi fiskal• Penundaan/pembatalan proyek

– Kebijakan moneter • Meningkatkan suku bunga• Intervensi valas

• Restrukturisasi sektor keuangan– Pencabutan ijin usaha bank tidak sehat– Penyediaan bantuan likuiditas– Merger bank

• Reformasi struktural di sektor riil– Perdagangan LN– Investasi– Deregulasi dan privatisasi

• Jaringan pengamanan sosial– Meningkatkan bantuan ke rakyat kecil

7

Penyehatan dan pemulihan perekonomian Indonesia

Page 8: Kebijakan moneter

Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

• Banyaknya tantang perbankan nasional baik internal, nasional maupun global penataan industri perbankan ke depan agar lebih sehat dan mampu bersaing

• 2003 BI blue print API• API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan

Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri perbankan untuk 5-10 tahun ke depan

• Visi API: mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptkan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

8

Page 9: Kebijakan moneter

6 pilar API1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.

3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.

4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.

5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat.

6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

9

Page 10: Kebijakan moneter

Tantangan-tantangan ke depan• Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan yang masih

rendah• Struktur perbankan yang belum optimal• Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan

perbankan yang dinilai oleh masyarakat masih kurang• Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan• Kapabilitas perbankan yang masih lemah• Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yang tidak

sustainable• Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan• Perkembangan Teknologi Informasi

10