KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT...

110
i KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT ORGANISASI TERORIS BOKO HARAM DI NIGERIA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN BARACK OBAMA (2012-2014) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Nanang Febriyansah 1110114000021 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT...

Page 1: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

i

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT ORGANISASI

TERORIS BOKO HARAM DI NIGERIA PADA MASA PEMERINTAHAN

PRESIDEN BARACK OBAMA (2012-2014)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Nanang Febriyansah

1110114000021

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT ORGANISASI TERORIS

BOKO HARAM DI NIGERIAPADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN BARACK

OBAMA (2012-2014)

1. Merupakan karya hasil saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlakudi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasilkarya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Maret2016

Nanang Febriyansah

Page 3: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi Menyatakan bahwa Mahasiswa

Nama : Nanang Febriyansah

NIM : 1110114000021

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT ORGANISASI TERORIS

BOKO HARAMDI NIGERIA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN BARACK

OBAMA(2012-2014)

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 21 Maret 2016

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Badrus Sholeh, MA Dr. Badrus Sholeh, MA

NIP. 19710211 199903 1 002 NIP. 19710211 199903 1 002

Page 4: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT ORGANISASI

TERORIS BOKO HARAM DI NIGERIA PADA MASA PEMERINTAHAN

PRESIDEN BARACK OBAMA (2012-2014)

oleh

Nanang Febriyansah

1110114000021

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik

Universitas Islam Syarif HidayatullahJakarta pada tanggal 25 Januari 2016. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh GelarSarjana Sosial (S.Sos) pada

Program Studi Hubungan Internasional.

KetuaSidang, SekretarisSidang,

Dr. BadrusSholeh, MA Eva Mushoffa, MHSPS

NIP. 19710211 199903 1 002

Penguji I, Penguji II,

Nazaruddin Nasution, SH.MA Andar Nubowo, DEA

Diterimadandinyatakanmemenuhisyaratkelulusanpadatanggal 26Februari 2016

Ketua Program Studi

FISIP UIN Jakarta,

Dr. BadrusSholeh, MA

NIP. 19710211 199903 1 002

Page 5: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa tentang faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi

kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada masa Presiden Obamadalam menciptakan

perdamaian di Nigeria terkait organisasi teroris Boko Haram.Hasil penelitian menunjukan

bahwa keterlibatan AS dalam melawan organisasi teroris Boko Haram didasari oleh

kepentinganterhadap cadangan minyak yang dimiliki oleh Nigeria. Untuk itu,dibawah

kepemimpinan Obama mengeluarkan tiga kebijakan luar negerinya yang bersifat non-

konfrontasi langsung terhadap organisasi teroris Boko Haram yang terjadi adalah kebijakan

yang diterapkan oleh Obama masih belum bisa menciptakan perdamaian di Nigeria, yang

disebabkan oleh adanya faktor eksternal dan internal yang telah mendukung organisasi teroris

Boko Haram sehingga dengan adanya dukungan ini kebijakan yang telah diterapkan oleh

Obama masih belum mampu mengurangi jumlah korban sipil di Nigeria.

Kata Kunci :Kepentingan cadangan minyak, kebijakan luar negeri, non-konfrontasi langsung,

faktor pendukung Boko haram

Page 6: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

atas segala rahmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

dengan judul KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT

ORGANISASI TERORIS BOKO HARAM DI NIGERIA PADA MASA PEMERINTAHAN

PRESIDEN BARACK OBAMA(2012-2014) sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

pada jurusan Hubungan Internasional.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Abdul Salam,S.sos.MM and my lovely mother Mukminah.

Terima kasih atas doa, nasihat, motivasi, keikhlasan, keridhoan dan kesabaran Bapak

dan Ibu selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

2. Dosen pembimbing penulis Bapak. Dr.Badrus Sholeh, MA. Terima kasih atas saran,

arahan, waktu, nasehat, dan kesabaran Bapak dalam membimbing penulis selama

proses pengerjaan skripsi ini.

3. Bapak Badrus Sholeh, MA selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Bapak Nazarudin Nasution, MA, Bapak Ali Munhanif, PhD, Bapak Ahmad Al fajri,

MA, Bapak Irfan Hutagalung, LLM, Ibu Muthi, Ibu Eva dan juga seluruh staf Dosen

di jurusan Hubungan Internasional yang telah mengajarkan dan berbagi ilmunya

kepada penulis selama masa studi di UIN.

Page 7: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

vii

5. Staf Program Studi Hubungan Internasional Pak Jajang dan Pak Amali penulis

mengucapkan terimakasih yang sudah banyak membantu dalam proses administrasi

penulis.

6. Abang sekaligus guru saya bang Ikhwan yang telah memberikan motivasi serta

support kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman sekaligus orang yang di kagumi oleh penulis “Juwita Nur Indah Sari”. Terima

kasih atas dukungan serta doanya, sehingga penulis selalu semangat dalam

mengerjakan Skripsi ini.

8. Teman-Teman Karang Taruna Kel. Tugu Selatan yang telahmemberikan dorongan,

semangat, motivasi dan lain-lain kepada penulis.

9. Teman-Teman KKN “BERDIKARI” yang telah memberikan support kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Saudara-saudara saya, serta adik saya Sofhian Adharyadi, Firmansyah dan Indra

Cahyadi yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

11. Teman-teman pada jurusan Hubungan Internasional (kelas internasional) yang telah

memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat penulis, Juli Setiadi, Afria Susandi, Abidzar Alghifari, dan Reniati Sumanta

yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, 21 Maret2016

Nanang Febriyansah

Page 8: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................................vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................................xi

DAFTAR TABEL.......................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xiii

DAFTAR GRAFIK...................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 11

F. Kerangka Teori ................................................................................... 15

1. Konsep Kebijakan Luar Negeri .............................................. 16

2. Konsep Kepentingan Nasional ................................................ 18

G. Metode Penelitian ............................................................................... 20

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 21

Page 9: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

ix

BAB II DINAMIKA KONFLIK BOKO HARAM SERTA

KETERLIBATAN AS TERKAIT ORGANISASI TERORIS BOKO

HARAM

A. Awal Munculnya Organisasi Teroris Boko Haram ....................... 23

B. Keputusan AS Menetapkan Boko Haram Organisasi Teroris....... 31

C. Respon Pemerintah Nigeria ......................................................... 34

1. Melakukan Dialog dengan Organisasi Teroris Boko Haram .. 34

2. Keterlibatan Joint Task Force (JTF) ....................................... 35

3. Operasi Militer dan Warga Sipil ............................................. 37

BAB III KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS DALAM MELAWAN

ORGANISASI TERORIS BOKO HARAM

A. Respon Amerika Serikat terkait Organisasi Teroris Boko Haram ...... 40

B. Kebijakan Luar Negeri AS Terhadap Boko Haram ............................ 44

1. U.S-Nigeria Binational Comission (BNC) ................................... 45

2. Program Kerjasama Kemitraan AS-Nigeria ................................. 51

3. Keterlibatan USAID...................................................................... 55

C. Ketidakmampuan Kebijakan Non-Konfrontasi Langsung Obama .... 58

BAB IV FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI

AS DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DI NIGERIA .......... 63

A. Kepentingan Kebijakan Luar Negeri Obama ....................................... 64

B. Faktor-Faktor yang Menghambat Kebijakan Luar Negeri AS Dalam

Mencapai Perdamaian Di Nigeria ........................................................ 67

1. Faktor Internal

Page 10: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

x

a. Dukungan Masyarakat Nigerian Utara Terhadap Kelompok

Boko Haram ............................................................................. 68

2. Faktor Eksternal

a. Dukungan Organisasi Teroris Internasional ............................ 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 82

Daftar Pustaka ............................................................................................................. xv

Page 11: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xi

DAFTAR SINGKATAN

FTO : Foreign Terrorist Organization

AQIM : Al-Qaeda in Maghreb Islamy

BNC : U.S.-Nigeria Binational Commission

USAID : U.S. Agency for International Development

DOD : Department of Defense

SDGTs : Specially Designated Global Terrorists

JTF : Joint Task Force

JMNTF : Joint Multi-National Task Force

SGI : Security Governance Initiative

GPOI : GlobalPeacekeeping Operations Initiative

CTF : Counter Terrorist Finance

GSCF : Global Security Contingency Fund

TSCTP : The Trans-Sahara Counterterrorism Partnership

UNICEF : United Nations Children's Fund

CJTF : Civilian Joint Task Force

FMF : Foreign Military Financing

IED : Improvised Explosive Devices

VBIEDs : Vehicle-Borne IEDs

MUJAO : The Movement for Unity and Jihad in West Africa

SSS : State Security Service

PDP : People Democratic Party

Page 12: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: (menunjukkan hasil serangan kelompok Boko Haram setelah diterapkannya

Bi-Komisi Nasional AS / Nigeria dan memberikan pelatihan, serta dukungan intelijen

untuk militer Nigeria oleh Amerika Serikat antara Januari s/d April

2012).........................................................................................................................59

Tabel 2: (menunjukkan hasil serangan kelompok Boko Haram setelah keterlibatan

USAID dalam membantu Nigeria melawan organisasi teroris Boko Haram antara

Oktober 2012 s/d Desember 2014)..........................................................................60

Page 13: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Kota-Kota yang menerapkan Hukum Syariah di

Nigeria..........................................................................................................................25

Page 14: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xiv

DAFTAR GRAFIK

Gambar. 2.2. Laporan korban Meninggal dalam Serangan Boko

Haram...................................................................................................................30

Page 15: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nigeria adalah suatu negara yang mempunyai sejarah panjang dalam hal konflik

komunal dan kekerasan etnoreligius, tentunya hal ini sangat mempengaruhi terbentuknya

etnis, budaya, tradisi keagamaan, serta sejarah lokal didalamnya.1 Keanekaragaman yang

dimiliki oleh masyarakat Nigeria. Sering kali, menyebabkan munculnya konflik pertumpahan

darah yang berkepanjangan antara etnis-etnis yang tersebar di Nigeria, seperti Hausa di

wilayah Nigeria Utara, Igbo di bagian Timur dan Selatan, serta Yoruba di sebelah Barat daya

Nigeria yang disebabkan oleh pemerintah Nigeria yang tidak dapat memberikan

kesejahteraan dan kesetaraan dalam hal ekonomi dan politik terhadap masyarakat di Nigeria,

khususnya pada Nigeria Utara yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah Nigeria.

Terlebih lagi ketika Amerika Serikat mendukung "demokratisasi" di Nigeria pada

29 Mei tahun 1999.2 Karena sebelum mengadopsi sitem demokrasi, Nigeria terlebih dulu

dipimpin oleh pemerintah yang mengadopsi sistem pemerintahan militer selama 33 tahun.

Dari 1966 hingga 1999 masyarakat sipil Nigeria telah menderita cukup panjang melalui 1 Jacob Oluwole, dan Odeyemi, “A Political History of Nigeria and the crisis of ethnicity in Nation-Building”, Vol.

3, No. 1, 2014, 87-95, dapat dilihat di wscholars.com/index.php/ijds/article/.../459/pdf. Diakses pada tanggal 25

Maret 2015. 2 Nigeria telah berkali-kali berada di bawah pemerintahan militer yaitu dari tahun 1966 sampai 1999, khususnya

setelah Nigeria merdeka dari Inggris. Stabilitas politik telah menjadi pertimbangan penting bagi Amerika Serikat

sehubungan dengan Nigeria, karena Amerika sendiri tidak menginginkan rezim diktator hadir dalam sistem

pemerintahan di Nigeria dengan alasan bahwa pemerintahan semacam itu tidak dibangun di atas dukungan rakyat,

masuknya AS di Nigeria pada priode Presiden ke-12 tahun 1999 yaitu Obasanjo pola pemerintahan didasarkan pada

konstitusi federal ditandai oleh cabang eksekutif dipimpin oleh seorang presiden, majelis legislatif bikameral,

peradilan yang independen, dan jaminan hak-hak dasar. Sejak tahun 1999, kekuatan politik di Nigeria telah dibagi

oleh tiga partai politik. Salah satu dari tiga ini, Partai Rakyat Demokratik (PDP), Partai Jenderal Obasanjo,

mengontrol presiden dan kedua majelis Majelis Nasional, Saiful Mujani. “Religious Democrats: Democratic culture

and Muslim Participation in Post Suharto Era”. Columbus: Ohio State University 2001, dapat dilihat di

https://etd.ohiolink.edu/!etd.send_file?accession=osu105472222&disposition=inline diakses pada tanggal 25 Maret

2015.

Page 16: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

2

perjuangan pro-demokrasi dan anti militer. Kelompok-kelompok sipil yang berjuang dalam

menentang otokrasi militer menjadi semakin militan dalam upayanya mencapai pemerintahan

yang demokratis. Ironisnya, begitu kelompok militer harus menyerahkan kekuasaan

politiknya kepada sipil yang terpilih, Negara ini mulai bergeser mengalami krisis dalam

bentuk yang lain, seperti masalah korupsi dan kesenjangan ekonomi di beberapa daerah, serta

persaingan antar kelompok etnis dan agama untuk mendapatkan kekuasaan yang paling

tinggi.3 Menurut Transparency, Nigeria masuk ke dalam salah satu negara paling banyak

melakukan tindakan korupsi di dunia, akibat korupsi ini kelompok Boko Haram

memberontak, ingin mendirikan negara Islam. Boko Haram berharap dengan menjadikan

Nigeria negara Islam, maka korupsi akan berkurang, dengan kata lain kelompok Boko Haram

menginginkan adanya transisi politik dari demokrasi ke penerapan hukum Islam diseluruh

Nigeria.4

Organisasi teroris Boko Haram atau yang dikenal dengan sebutan Jamiat Ahlus

Sunnah lil-dawati wal Jihad, pertama kali muncul pada tahun 2002 di kota Maiduguri, yang

terletak pada perbatasan kota Chad. Pendiri dari kelompok ini adalah Mohammad Yusuf dan

tujuan didirikannya kelompok ini adalah untuk mendirikan negara Islam yang menerapkan

interpretasi ketat hukum syariah di Nigeria. Alasan Muhammad Yusuf dalam mendirikan

Boko Haram tampaknya adalah karena ia melihat kesempatan dalam memanfaatkan

kemarahan publik terhadap pemerintahannya yang telah melakukan praktik korupsi di

Nigeria dan Boko Haram menduga hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh Barat dalam

3 Andrew Walker. 21 Agustus 2013. “What Is Boko Haram ?”, dalam United States Institute of Peace, dapat dilihat

di http://www.usip.org/sites/default/files/SR308.pdf:, diakses pada tanggal 10 April 2015. 4Transparency. 2013. “Corruption by Country/Territory: Nigeria”, dapat dilihat di

.http://www.transparency.org/country#NGA, diakses pada tanggal 04 Februari 2016

Page 17: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

3

sistem pemerintahan di Nigeria.5 Tujuan dari hal ini adalah semata-mata hanya demi

mendapatkan dukungan masyarakat Nigeria dalam melawan pengaruh Barat di Nigeria.

Ketidakmampuan pemerintah untuk melaksanakan reformasi ekonomi dan sosial,

khususnya yang berkaitan dengan korupsi dan pengelolaan sektor minyak telah membuat

Nigeria menjadi negara yang lemah, sehingga kegagalan secara jelas ditunjukkan dalam

mengatasi munculnya milisi dan organisasi teroris Boko Haram. Ini terjadi karena beberapa

hal yaitu lemahnya negara menciptakan ketidakmampuan untuk mempertahankan,

memberikan keamanan, menjaga ketertiban umum dan sosial, serta perdamaian. Hal ini

terlihat pada saat Boko Haram menyerang sekolah perempuan di Chibok, negara bagian

Borno dan menculik 230 anak perempuan.6 Terlebih lagi, kelompok Boko Haram telah

melakukan hubungan kerjasama dengan organisasi teroris internasional lainnya, seperti Al-

Qaeda dan AQIM yang keduanya telah memfasilitasi persenjataan serta pelatihan agar dapat

menunjang serangan-serangan yang dilakukan oleh Boko Haram terhadap pemerintah.

Hal ini memberikan perhatian serius bagi pemerintah Nigeria dan Amerika

Serikat, sehingga kedua Negara juga ikut terlibat dalam mencari solusi yang akurat untuk

mengatasi krisis di Nigeria. Pemerintahan Obama telah mendukung inisiatif reformasi di

Nigeria terutama dalam mengupayakan atau mendeklarasikan anti-korupsi, reformasi

ekonomi, privatisasi sektor energi, dan program untuk mempromosikan perdamaian serta

pembangunan di Delta Niger, reformasi yang diterapkan oleh Obama telah menjadi pilihan

5 Farouk Chothia. 20 May 2014. “Who Are Nigeria‟s Boko Haram Islamists ?”, dalam surat kabar BBC Africa,

dapat dilihat di http://www. bbc.com/news/world-africa-13809501, diakses pada tanggal 10 April 2015. 6 Martin Uadiale.2012. Implication of the Political and Economic factors in the rise of “Boko Haram” insurgence

in Nigeria dalam International Journal of Advance Legal Studies And Governance. Vol. 3. No.3. Hal. 93

Page 18: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

4

alternatif bagi Amerika Serikat dalam mengurangi gejolak sosial yang terjadi di Nigeria

Utara.7

Kebijakan Amerika Serikat terhadap organisasi teroris Boko Haram telah

menunjukan bahwa pentingnya hubungan strategis AS dengan Nigeria karena Nigeria

sendiri telah menjadi produsen minyak dan pusat ekonomi terbesar di Afrika dan telah

menjadi salah satu negara yang paling penting di dunia, tentunya hal ini telah menjadi

perhatian khusus bagi Amerika Serikat.8 Untuk itu, AS menjadikan kelompok Boko Haram

sebagai target utama kebijakannya di Afrika yang harus diselesaikan karena seperti yang

telah diketahui kelompok Boko Haram telah menjadi ancaman serius tidak hanya bagi

kepentingan Amerika Serikat semata, tetapi juga bagi stabilitas keamanan di Nigeria, dan

berpotensi menyebar ke daerah sekitarnya khususnya pada negara-negara tetangga.

Departemen Luar Negeri telah mengumumkan penunjukan kelompok Boko

Haram sebagai Foreign Terorist Organization (FTO) pada bulan November tahun 2013.

Pernyataan ini didasarkan pada Pasal 219 dari Undang-Undang Imigrasi dan

Kewarganegaraan, sebagaimana yang telah diubah menjadi undang-undang khusus teroris

internasional dibawah bagian 1 (b) dari Executive Order 13224.9 Organisasi teroris Boko

Haram adalah kelompok militan Nigeria yang memiliki jaringan dengan Al-Qaeda in the

Islamic Maghreb (AQIM) yang bertanggung jawab atas ribuan kematian di Timur laut dan

7 Helena Cooper. Januari 2015. “Rifts between U.S. and Nigeria impeding fight against Boko Haram”, dalam New

York Times, dapat dilihat pada http://www.nytimes.com/2015/01/25/world/rifts-between-us-and-nigeria-impeding-

fight-against-boko-haram.html?_r=0 diakses pada tanggal 11 April 2015. 8 Lauren Ploch Blanchard. Maret 2015. “Nigeria‟s 2015 Elections and the Boko Haram Crisis”, dalam

Congressional Research Servive, dapat dilihat pada https://www.fas.org/sgp/crs/row/R43881.pdf diakses pada

tanggal 11 April 2015. 9 U.S. Department of state. 2013. “Terorist Designations of Boko Haram and Ansura”, dapat dilihat di

http://iipdigital.usembassy.gov/st/english/texttrans/2013/11/20131114286738.html#axzz3vCtlUSMd diakses pada

tanggal 12 April 2015.

Page 19: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

5

Tengah Nigeria selama beberapa tahun terakhir termasuk pembunuhan yang ditargetkan ke

warga sipil.10

Amerika Serikat sangat cepat merespon setiap isu terorisme sejak pasca serangan

Teroris di World Trade Center dan Pentagon di AS pada 9/11. Hal ini tercermin dari

kebijakan-kebijakan politik luar negerinya yang berusaha mencari simpati dunia

internasional dalam kampanye pemberantasan jaringan terorisme pada masa kepemerintahan

Presiden Bush Jr. Hal ini sejalan dengan pendapat William D.Coplin bahwa : “Politik luar

negeri suatu negara merupakan substansi dari hubungan internasional, terselenggara sebagai

sarana interaksi antar negara demi pencapaian tujuan nasional.”11

Sebelum mengadakan

serangkaian tindakan dalam hubungan luar negerinya, suatu negara terlebih dahulu harus

menentukan pola politik luar negerinya berdasarkan atas kebutuhan nasional sehingga

kepentingan nasional berperan sebagai kontrol dalam setiap pelaksanaan politik luar

negerinya. Di sini, tujuan nasional Amerika Serikat adalah berusaha melindungi seluruh

warga dan kepentingan di dalam dan di luar negeri sedangkan instrumen yang digunakan

adalah cenderung kepada politik. Menciptakan rasa aman bagi warganya dinilai sebagai

kebutuhan yang mendesak, mengingat warga dan kepentingannya tersebar ke seluruh

belahan dunia.

Kebijakan luar negeri yang diterapkan oleh Amerika Serikat saat ini dalam

melawan organisasi teroris Boko Haram di Nigeria lebih cenderung melalui pelibatan aktor-

aktor non-pemerintah, pendekatan-pendekatan yang bersifat normatif, kunjungan

10

UN News Centre. 2014. “Nigerian Group That Kidnapped Schoolgirls, Put on UN Terror Sanctions List”, dapat

dilihat di http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=47874#.U8fKlhBAuVo diakses pada tanggal 12 April

2015. 11

William D Coplin, Pengantar Politik Internasional, Bandung : Pustaka Bersama 1992 hal 32.

Page 20: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

6

kenegaraan dan forum-forum pembicaraan. Pada tahun 2012, di bawah Presiden Barack

Obama kebijakan Amerika Serikat dalam melawan terorisme secara bertahap menghadapi

fase yang baru dari konfrontasi langsung, dan sekarang bergeser pada non-konfrontasi

langsung. Strategi ini telah diterapkan oleh Amerika Serikat dalam menaruh peran di

Nigeria.12

Bahkan, dalam penelitian USAID menyatakan bahwa organisasi teroris Boko

Haram adalah ekspresi dari ketidakpuasan masyarakat Nigeria terhadap praktik korupsi yang

dilakukan oleh pemerintah Nigeria.13

Oleh karena itu, penyelesaian yang harus diambil oleh

pemerintah Amerika Serikat tidak harus melakukan konfrontasi langsung, namun

sebaliknya, strategi yang terkoordinasi yang melibatkan pemerintah baik negara dan lokal,

terutama di wilayah Nigeria Utara lebih efektif digunakan dibanding konfrontasi langsung.14

Pada awalnya pemerintahan Obama menganggap bahwa Boko Haram tidak

berafiliasi dengan Al Qaeda. Namun, faktanya di tahun 2013 para pejabat militer Amerika

Serikat telah mengidentifikasikan bahwa kelompok ekstrimis Boko Haram telah

mendapatkan bantuan dana, bahan peledak, bantuan senjata serta pelatihan-pelatihan dari

organisasi jihad yang dikenal dengan Al-Qaeda in Maghreb Islamy (AQIM) yang bertujuan

untuk melawan pemerintah yang mendukung kepentingan Barat. Hal ini terindikasi jelas dari

serangan bunuh diri yang dilakukan oleh organisasi teroris Boko Haram di kantor PBB yang

terletak di Abuja, Nigeria tahun 2011.15

12

Laurent Plonch. 18 Juli 2012. “Nigeria: Current Issues and U.S Policy”,dapat dilihat di

www.refworld.org/pdfid/504db3912.pdf diakses pada tanggal 13 April 2015. 13

Ibid 14

WND Exclusive. 2012. “Obama: Slaughter of Christians a Misunderstanding”, dapat dilihat di

http://mobile.wnd.com/2012/05/obama-slaughter-of-christians-a-misunderstanding, diakses pada tanggal 13 April

2015. 15

Joe Brock. 2012. “Boko Haram: Growing Threat to the U.S. Homeland”, Special Report: Boko Haram-between

Rebellion and Jihad, dalam Committe on Homeland Security of US House of Representative, dapat dilihat di:

Page 21: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

7

Meskipun ada kekhawatiran terhadap kerjasama kelompok Boko Haram dengan

organisasi teroris internasional lainnya seperti AQIM dan Al-Qaeda, Amerika Serikat telah

berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui kebijakan luar negeri yang

bersifat non-konfrontasi langsung. Terdapat tiga kebijakan luar negeri Amerika Serikat

dalam menciptakan perdamaian di Nigeria, kebijakan ini meliputi : Pertama, melalui

mekanisme dialog formal yang dikenal sebagai U.S.-Nigeria Binational Commission (BNC).

Dialog tersebut pertama dibentuk pada tahun 2010 oleh Obama, hal ini bertujuan untuk

mendukung upaya pemerintah Nigeria untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Nigeria

terhadap pihak polisi dan militer dan bertujuan dalam merespon lebih efektif segala

ancaman-ancaman dari kelompok ekstremis.16

Kedua, keterlibatan USAID, pemerintah

Amerika juga telah melibatkan USAID dalam memerangi organisasi teroris Boko Haram di

Nigeria. USAID dijadikan sebagai alat untuk menerapkan kebijakan Amerika dalam

menciptakan solusi melalui program bantuan dengan bertajuk Peace Project, proyek ini

dianggap efektif dalam melawan konflik dan ekstrimisme di Nigeria.17

Ketiga, penyediaan

keamanan terkait pelatihan dan pendanaan oleh program kerjasama kemitraan Amerika

Serikat-Nigeria. Program ini telah menyediakan pemerintah Nigeria dengan pelatihan yang

berhubungan dengan keamanan serta pendanaan. Pasukan tentara khusus Amerika Serikat

telah memberikan pelatihan kontra pasukan Nigeria, dengan tujuan membantu mereka dalam

mempersiapkan diri untuk melawan organisasi teroris Boko Haram. Jenderal Carter Ham

mengatakan bahwa hubungan militer Amerika Serikat dengan Nigeria sudah terjalin sangat

http://www.reuters.com/article/2012/01/31/us-nigeria bokoharamidUSTRE80U0LR20120131, diakses pada tanggal

15 April 2015. 16

J. Onuoha. 2008. Beyond Diplomacy: Contemporary Issues in International Relations. Nsukka: Great AP Express

Publishers. 17

C. Smith. 2012. “How to Resolve the Boko Haram Insurgency”, dalam berita harian Vanguard, United States

Agency for International Development (USAID) Report (2012), dapat dilihat di www.usaid.gov diakses pada

tanggal 16 April 2015.

Page 22: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

8

lama, hal ini sangat membantu dan sangat berguna dalam menjaga kepentingan Amerika

Serikat di Nigeria.18

Kebijakan Luar Negeri AS yang bersifat non-konfrontasi langsung nyatanya

masih belum berhasil meredakan kelompok ekstrimis Boko Haram. Ketiga kebijakan ini

mengalami hasil yang kurang diinginkan oleh Presiden Obama dan masih belum mampu

menciptakan perdamaian di wilayah tersebut. Hal tersebut terjadi karena Boko Haram telah

mendapatkan dukungan internal dan eksternal dari berbagai pihak, baik itu dari masyarakat

Nigeria ataupun dari organisasi teroris internasional lainnya. Kekejaman kelompok Boko

Haram semakin membabi buta setelah pemerintah Nigeria dan Amerika Serikat

memberlakukan posisi proaktif dalam melawan kelompok Boko Haram. Pada bulan Mei

2013 di Adamawa, Borno, dan Yobe kelompok Boko Haram semakin menargetkan

serangannya terhadap kelompok yang rentan, termasuk perempuan, anak-anak, pelajar, dan

masyarakat pedesaan.19

Human Rights Watch memperkirakan sejak tahun 2009, lebih dari

7.000 warga sipil telah tewas dalam ratusan serangan kelompok Boko Haram di Timur laut

Nigeria dan ibukota Abuja, serta lebih dari 4.000 warga sipil telah tewas dalam lebih dari

192 serangan sejak Mei 2013 di kota yang sama.20

18

Jonah Onuoha and Michael I. Ugwueze.2014. “United States Security Strategy and The Management of Boko

Haram Crisis in Nigeria”. Global Journal of Arts Humanities and Social Sciences, Vol.2, No.3, pp.22-43, dapat

dilihat di http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/United-States-Security-Strategy-and-the-Management-of-

Boko-Haram-Crisis-in-Nigeria.pdf, diakses pada tanggal 06 Maret 2016. 19

Human Rights Watch menerbitkan laporan-laporan penelitian tentang berbagai pelanggaran norma-norma hak

asasi manusia seperti yang ditetapkan dalam deklarasi hak-hak manusia se-dunia dan norma-norma hak asasi lainnya

yang diakui dunia internasional. Human Rights Watch news release. 1 May 2013. “Nigeria Massive Destruction

Deaths From Military Raid,” dapat dilihat di http://www.hrw.org/news/2013/05/01/nigeria-massive-destruction-

deaths-military-raid diakses pada tanggal 16 April 2015. 20

Human Rights Watch. 2014. “Spiraling Violence: Boko Haram Attacks and Security Force Abuses in Nigeria”,

dalam World Report 2014, dapat dilihat di http://www.hrw.org/reports/2012/10/11/spiraling-violence-0; diakses

pada tanggal 19 April 2015.

Page 23: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

9

Bukan hanya itu saja serangan Boko Haram ini telah membuat warga sipil

mengungsi sekitar 300.000 orang, sebagian besar di antaranya melarikan diri ke negara-

negara lain, dengan tujuan berlindung diri di negara-negara tetangga dari keganasan

organisasi teroris Boko Haram. Sedangkan pada awal tahun 2014 setidaknya 2.053 warga

sipil tewas oleh kelompok Boko Haram pada awal dan pertengahan tahun 2014.21

Bukti

yang dikumpulkan oleh Human Rights Watch mengindikasikan bahwa situasi di Borno,

Yobe, dan Negara Adamawa, merupakan konflik bersenjata yang memakan banyak korban

di dalamnya. Hal ini menandakan bahwa kebijakan non-konfrontasi langsung yang

diterapkan oleh Obama masih belum mampu menangani operasi serta kekerasan yang

dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Nigeria.

Dengan melihat kasus tersebut, tulisan ini ingin meneliti kebijakan luar negeri

apa saja yang diterapkan oleh AS dalam melakukan respon terhadap kelompok Boko Haram

dan seberapa besar pengaruh dari kebijakan yang telah dirancang oleh kebijakan luar negeri

AS pada masa Presiden Obama dalam menciptakan perdamaian di Nigeria, serta lebih

khusus lagi tulisan ini ingin meneliti faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi

kebijakan luar negeri AS sehingga sulitnya menghentikan perlawanan dari kelompok Boko

Haram.

B. Rumusan Masalah

Jika melihat dari judul dan paparan diatas, permasalahan yang muncul bersifat

universal dan memiliki kompleksitas yang bervariasi. Untuk itu, tulisan ini membatasi

yaitu hanya berkisar pada kebijakan yang dilakukan oleh AS pada masa Presiden Barack

21

Charles Obiorah Kwuelum. 18 Juli 2014. “Support for the Victims of Boko Haram”, dapat dilihat di

http://www.counterpunch.org/2014/07/18/support-for-the-victims-of-boko-haram/, diakses pada tanggal 19 April

2015.

Page 24: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

10

Obama dalam mencapai perdamaian dalam melawan organisasi teroris Boko Haram di

Nigeria dan mengenai alasan mengapa kebijakan yang diterapkan masih belum mampu

mencapai perdamaian di wilayah tersebut.

Dari pembatasan tersebut, maka penulis merumuskannya ke dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi Kebijakan luar

negeri yang diterapkan oleh Barack Obama, sehingga sulit terciptanya

perdamaian di Nigeria Utara (2012-2014) ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan yang deteliti ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisa peran dari Kebijakan Luar Negeri AS dalam

mengatasi organisasi teroris Boko Haram di Nigeria

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan peluang dan tantangan yang dihadapi Amerika

Serikat dalam menghadapi Organisasi Teroris Boko Haram di Nigeria

3. Menganalisa alasan ketidakeafektifan strategi yang digunakan AS dalam melawan

Organisasi Teroris Boko Haram dalam menciptakan perdamaian di Nigeria

D. Manfaat Penelitian

Tulisan ini dapat berguna, baik di kalangan akademis atau umum. Adapun

pentingnya bagi akademis adalah penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih

mendalam mengenai strategi dan kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Amerika

Serikat pada masa kepemimpinan Barack Obama dalam usahanya mengakhiri organisasi

Page 25: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

11

teroris Boko Haram di Nigeria, tindakan-tindakan yang diambil, serta hal-hal yang

menghambat keberhasilan strategi dan Kebijakan luar negeri AS dalam mengurangi

perlawanan organisasi teroris Boko Haram di Nigeria. Sedangkan bagi kalangan umum,

diharapkan penelitian ini akan mampu menggambarkan keadaan dan kondisi di Nigeria

selama konflik berlangsung dari tahun 2012 hingga 2014, serta menjelaskan proses

penerapan Kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh AS dalam meredam organisasi

teroris Boko Haram di Nigeria.

E. Tinjauan Pustaka

Terdapat banyak penelitian yang membahas mengenai peran Kebijakan luar

negeri AS dalam melawan organisasi teroris Boko Haram di Nigeria. Namun, hanya

sedikit dari penelitian tersebut membahas atau menganalisa mengenai kemampuan

Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dalam usahanya mengurangi perlawanan

kelompok Boko Haram di Nigeria. Untuk itu, dalam tulisan ini membahas upaya yang

dilakukan oleh Kebijakan luar negeri AS pada masa kepemimpinan Presiden Barack

Obama dalam menciptakan perdamaian di Nigeria terhadap organisasi teroris Boko

Haram, khususnya dalam mengurangi para korban dan penculikan anak-anak, serta

faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi kebijakan luar negeri AS sehingga

sulitnya menciptakan perdamaian di wilayah tersebut.

Untuk itu, dalam menunjang penulisan skripsi ini maka tulisan ini

menggunakan hasil penelitian yang sudah diteliti, baik itu dalam bentuk buku-buku dan

jurnal akademis, sehingga tulisan ini dapat mengambil permasalahan yang belum diteliti

terkait permasalahan ini. Pertama, diambil dari penelitian yang ditulis oleh Racine W. E.

Page 26: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

12

Robertson pada tahun 2012 yang berjudul Pre-emptive Threat Mitigation: Neutralizing

The Boko Haram Threat to U.S. Interests di dalam tulisannya dia mengatakan bahwa

Afrika Barat, tepatnya di Nigeria telah menghadirkan tantangan yang unik dan kompleks

untuk keamanan dan kepentingan Amerika Serikat di wilayah tersebut. Nigeria adalah

suatu wilayah yang paling diplomatis, dan mempunyai militer yang kuat, serta Negara

yang progresif ekonominya dibandingkan negara Afrika lainnya. Saat ini Nigeria

menghadapi ancaman berat dari organisasi teroris Boko Haram yang telah menimbulkan

ketidakstabilan di negara tersebut.22

Keterlibatan US Africa Command (USAFRICOM) di

Afrika Barat diharapkan dapat mencegah penggelinciran kemajuan yang dialami Nigeria

dalam dua puluh tahun terakhir, melindungi kepentingan energi infrastruktur AS di

Nigeria terkait lebih dari 8% dari impor minyak AS disana dan dapat mencegah serangan

teroris massa di Afrika yang akan mengancam keamanan bagi kedua belah pihak, baik itu

bagi AS sendiri maupun Nigeria. Di dalam penelitian ini penulis hanya menyoroti tentang

kebijakan Amerika Serikat dalam bentuk USAFRICOM untuk mengurangi kerentanan

munculnya banyak korban di Nigeria yang disebabkan oleh organisasi teroris Boko

Haram.

Dikutip dari Buku James J.F. Forest yang berjudul Confronting the

Terrorism of Boko Haram in Nigeria, pada tahun 2012. Ahli kontraterorisme James

Forest menilai bahwa ancaman Boko Haram telah menimbulkan ketakutan kedua negara

dalam hal kepentingan keamanan nasional Nigeria dan AS, untuk mengatasi tantangan

keamanan yang ditimbulkan oleh organisasi teroris Boko Haram dan lain-lain. Forest

22 Robertson. 04 May 2012. “Pre-emptive Threat Mitigation: Neutralizing the Boko Haram Threat to U.S.

Interests”, dalam Naval War Coll Newport RI Joint Military Operations Dept, dapat dilihat di

http://www.dtic.mil/get-tr-doc/pdf?AD=ADA563893, diakses pada tanggal 16 Januari 2016.

Page 27: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

13

mendukung penggunaan kepolisian intelijen yang dipimpin dan dibangun dengan

berdasarkan pada kepercayaan antara pemerintah dan rakyat.23

Non-governmental organization (NGO) dan aktor masyarakat, yang memiliki

legitimasi berdasarkan afiliasi suku atau etnis, juga harus memainkan peran kunci dalam

melawan ancaman yang telah dilakukan oleh organisasi teroris Boko Haram di Nigeria.

Hal ini bertujuan untuk membangun building trust terhadap masyarakat Nigeria dalam

mendukung usaha pemerintah Nigeria dan AS dalam mengatasi ancaman teroris Boko

Haram dan keluhan masyarakat terkait operasi-operasi Boko Haram terhadap rakyat sipil.

Pendekatan seperti ini mencirikan misi dan kegiatan dari Pasukan Operasi Khusus (SOF)

yang telah dirancang oleh AS terkait organisasi teroris Boko Haram. Disebabkan karena

mengingat peran Nigeria sebagai kunci sekutu strategis AS. Penelitian yang dilakukan

oleh Forest ini telah menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin mempelajari lebih lanjut

tentang keadaan penting ini, tantangan yang dihadapi, dan cara yang mungkin untuk

mengatasi permasalahan mengenai terorisme di Nigeria. James Forest hanya menjelaskan

solusi serta kebijakan yang harus diambil oleh Nigeria dan AS dalam menjaga

perdamaian di wilayah Afrika Barat. Terlebih lagi bagi AS yang merasa terancam

kepentingannya di wilayah tersebut. Namun di dalam semua paparan dari hasil yang telah

diteliti oleh James Frost tidak dijelaskan mengenai keefektifan Kebijakan Luar Negeri

AS, serta tidak menjelaskan mengenai faktor-faktor penghambat apa saja yang diterima

oleh Kebijakan luar negeri AS khususnya pada masa pemerintahan Barack Obama.

Yang terakhir diambil dari penelitian Clarence J. Bouchat yang berjudul The

Causes Of Instability In Nigeria And Implications For The United States pada tahun

23 James J.F. Forest. 2012. Confronting the Terrorism of Boko Haram in Nigeria : MacDill Air Force Base. Florida :

The JSOU Press.

Page 28: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

14

2013, menjelaskan bahwa dalam keterbatasan yang dimiliki oleh Nigeria dalam

mengatasi organisasi teroris Boko Haram, militer AS harus mengambil peran vital dalam

mengatasi masalah ini dan hal ini dapat diimplementasikan secara lebih baik melalui

kekuatan sendiri dalam hal sharing keahlian dengan militer Nigeria di misi operasi

stabilitas, operasi perdamaian, kontraterorisme, dan penindasan kejahatan transnasional

dan pembajakan. Semua ini dapat meningkatkan profesionalisasi militer Nigeria melalui

kontak biasa dalam latihan dan pelatihan.24

Profesionalisasi yang terbaik melalui kontak

teratur dan mapan, dan keselarasan pasukan AS ke wilayah tersebut adalah

kecenderungan ke arah yang benar, tetapi lebih menekankan untuk mendapatkan hasil

maksimal dari program yang diperlukan. Semua ini datang dengan peringatan,

komplikasi, dan biaya yang diperlukan untuk mendukung pasangan yang benar-benar

penting untuk kepentingan Amerika. Sebuah program bantuan keamanan yang kuat untuk

Nigeria bisa menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk pembangunan politik,

ekonomi, dan sosial yang dirancang untuk mengatasi masalah di Nigeria dan membantu

menstabilkan, tetap utuh, dan memimpin ke arah potensinya sebagai berpengaruh dan

sejahtera negara-pertemuan baik AS dan kepentingan Nigeria. Dari penelitian yang telah

dibahas oleh Clarence J. Bouchat telah menunjukan bahwa hasil penelitiannya hanya

menjelaskan mengenai program-program dari Kebijakan AS dalam melawan setiap

ancaman yang diberikan oleh organisasi teroris Boko Haram. Namun, di dalam

penelitiannya tidak dijelaskan mengenai keefektifan dari kebijakan tersebut, serta tidak

dijelaskan mengenai perkembangan dari kebijakan AS yang diterapkan di wilayah

tersebut.

24 Clarence J. Bouchat. 2013. The Causes of Instability in Nigeria and Implications for The United States : Strategic

Studies Institute : U.S. Army War College Press.

Page 29: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

15

Tulisan ini menjelaskan mengenai kebijakan luar negeri AS dalam melawan

Organisasi teroris Boko Haram, tetapi juga akan memberikan pandangan yang sangat

jelas alasan mengapa sampai saat ini kebijakan luar negeri AS yang diterapkan di Nigeria

masih belum mampu menciptakan perdamaian di wilayah tersebut dalam kurun waktu

(2012-2014), dan faktor-faktor penghambat apa saja yang menyebabkan kebijakan AS

sulit melumpuhkan segala aktifitas yang dilakukan oleh Boko Haram di Nigeria.

Hal ini tentunya sedikit berbeda dengan apa yang telah diteliti oleh para

peneliti, khususnya pada permasalahan ini. Hal yang membedakan adalah sebagian besar

literatur yang telah dipaparkan di atas hanya mengambil sudut pandang dalam segi

pendekatan dominan dari orientasi Kebijakan luar negeri AS terhadap organisasi teroris

Boko Haram di Nigeria. Namun, dalam tulisan ini tidak hanya menjelaskan mengenai

orientasi dari Kebijakan luar negeri AS semata, melainkan tulisan ini akan menjelaskan

mengenai kolaborasi kebijakan yang dilakukan oleh kedua negara yaitu AS dan Nigeria

sebagai tuan rumah.

F. Kerangka Teori

Dalam membantu menganalisa permasalahan yang telah diulas diatas maka

tulisan ini ingin menggunakan konsep Kebijakan luar negeri, serta konsep kepentingan

nasional, sehingga tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai faktor

apa saja yang menjadi penghambat bagi Kebijakan luar negeri Amerika Serikat, sehingga

kebijakannya masih belum mampu menciptakan perdamaian di Nigeria.

Page 30: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

16

1. Konsep Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri muncul sebagai suatu fenomena sosial karena setiap

negara tidak dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhan-kebutuhan sosial, politik, dan

ekonominya bila hanya mengandalkan sumber daya yang terdapat di dalam

teritorialnya sendiri. Oleh karena itu, pemerintah suatu negara pada umumnya akan

berupaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang di luar batas wilayah

teritorialnya atau dengan cara berhubungan dengan negara-negara lainnya pada arena

Internasional.25

Hal ini sangat berkaitan dengan pengertian Kebijakan luar negeri yang

telah dijelaskan oleh James N Rosenau bahwa pengertian Kebijakan luar negeri yaitu

upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan

memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya. Kebijakan luar negeri

ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara.

Lebih lanjut, menurut Rosenau, apabila kita mengkaji Kebijakan luar negeri suatu

negara maka kita akan memasuki fenomena yang luas dan kompleks, meliputi

kehidupan internal (internal life) dan kebutuhan eksternal (eksternal needs) termasuk

didalamnya adalah kehidupan internal dan eksternal seperti aspirasi, atribut nasional,

kebudayaan, konflik, kapabilitas, institusi, dan aktivitas rutin yang ditujukan untuk

mencapai dan memelihara identitas sosial, hukum, dan geografi suatu negara sebagai

negara dan bangsa.26

25 Amstutz, R. Mark.1995. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politics.Dubuque:

Brown & Benchmark, hal.146. 26

J. N. Rosenau dan K.W. Thompson, World Politics; An Introduction, New York: The Free Press, 1976, hal 27.

Page 31: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

17

The definition of Foreign policy based on Holsti (1992) : Foreign Policy

can be defined as ideas or actions designed by policy makers to solve a problem or

promote some change in the policies, attitudes, or actions of another states, in

nonstate actors, in the international economy, or in the physical environment of the

world, (arti dari definisi kebijakan luar negeri menurut Holsti (1992), adalah suatu

gagasan atau tindakan yang dirancang oleh pembuat keputusan suatu negara untuk

menyelesaikan permasalahan maupun mempromosikan sejumlah perubahan, pada

perilaku sebuah atau beberapa aktor negara lain maupun non-negara; ataupun juga

mengubah atau mempertahankan sebuah objek, kondisi atau praktik di lingkungan

eksternal).27

Kebijakan juga mengandung komponen tindakan, yakni hal yang

dilakukan pemerintah kepada pihak lain untuk menghasilkan orientasi, memenuhi

peran atau mencapai dan mempertahankan tujuan tertentu. Tindakan pada dasarnya

merupakan satu bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk mengubah atau

mendukung perilaku pemerintah negara lain yang sangat berperan untuk menentukan

berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pemerintah yang bersangkutan. Tindakan

dapat juga dianggap sebagai isyarat yang dikirimkan oleh seorang aktor untuk

mempengaruhi pandangan si penerima mengenai si pengirim.28

Pokok permasalahan dalam penentuan Kebijakan luar negeri pada umumnya

dititikberatkan pada usaha untuk memecahkan berbagai permasalahan, baik yang

berkaitan dengan masalah domestik maupun masalah eksternal suatu Negara serta

mempromosikan sebuah perubahan. Jadi, pada dasarnya Kebijakan luar negeri

27

K. J. Holsti, Internasional Politics: A Framework for Analysis, 6th

ed. (New Jersey: Prentice Hall, Inc., 1992) h.82. 28

Kalevi J Holsti, Politik Internasional, Edisi keempat Jilid I, Jakarta: Erlangga. 1988. hal 158

Page 32: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

18

memiliki tujuan jangka panjang dalam meletakan pengaruh pada suatu Negara, hal ini

bertujuan untuk mencapai perdamaian, keamanan dan kekuasaan.

Kebijakan luar negeri merupakan pilihan dari individu, kelompok, atau

koalisi yang akan mempengaruhi tindakan negaranya dalam lingkup internasional.29

Kebijakan luar negeri dijalankan oleh pemerintah suatu Negara yang bertujuan untuk

mencapai kepentingan nasional suatu bangsa dan ditentukan oleh kemampuan suatu

Negara dalam mempengaruhi Negara lain, untuk memenuhi kepentingan nasionalnya

itu. Negara-negara maupun aktor tersebut melakukan berbagai macam kerjasama,

diantaranya adalah kerjasama bilateral, trilateral, regional, dan multilateral.30

2. Konsep Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional sangat erat kaitannya dengan kebutuhan dasar tiap

negara sebagai salah satu aktor internasional. Kepentingan nasional tiap negara

berbeda satu dengan lainnya dikarenakan beberapa hal, seperti keadaan geografis,

geopolitik, geostrategis, ideologi, power, keamanan, serta struktur budaya dan

karateristik masyarakat negara tersebut. Kepentingan nasional pula dapat

menggerakkan tiap negara untuk melakukan kerjasama, baik bilateral maupun

multilateral, untuk menunjang kesempatan bagi tercapainya kepentingan mereka.

Melalui pola dan aktivitas sebuah negara dalam merespon perkembangan dunia

internasional, dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi kepentingan apa yang

ingin dicapai oleh negara tersebut.

29

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr., Understanding Foreign Policy Decision Making, (Cambridge: Cambridge

University Press, 2010). 30

Mochtar Mas‟oed. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodelogi, Jakarta: LP3ES, 1994, hal. 184.

Page 33: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

19

Kepentingan nasional digunakan untuk menggambarkan dan mendukung

kebijakan-kebijakan tertentu. Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Negara dirangkum

dalam sebuah kebijakan yang didalamnya terdapat kepentingan nasional. Terkait

dengan eksistensi Negara dan bagaimana Negara dapat melangsungkan kehidupannya

agar mancakup general-welfare. Kepentingan nasional dibuat untuk kebaikan Negara.

Suatu sikap atau kebijakan yang dianggap bisa menguntungkan suatu Negara dalam

hubungan dengan Negara lain bisa dikatakan sebagai national interest.31

“National interest, expressing itself in term of power objectives, comprises a

fixed, minimum requirment – the preservation of the state’s phsical, political and

cultural identity – and a variable, less durable and less essential element derived

from the interplay of domestic pressures and the demands of interest group” (yang

artinya bahwa kepentingan nasional adalah kemampuan minimum Negara untuk

melindungi, dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan budaya dari gangguan

Negara lain). Dari tinjauan ini para pemimpin Negara menurunkan kebijakan spesifik

terhadap Negara lain yang sifatnya kerjasama atau konflik.32

Konsep kepentingan nasional sering dipakai sebagai pengukur keberhasilan

suatu politik luar negeri dan kepentingan nasional (national interest) merupakan pilar

utama bagi teori tentang politik luar negeri dan politik internasional yang realis. Pada

hakikatnya kepentingan nasional tidak dapat dipisahkan dengan kebijakan politik luar

negeri suatu Negara. Kepentingan nasional di sisi lain juga merupakan refleksi dari

tujuan nasional yang ingin dicapai oleh negara tersebut. Singkatnya, negara kemudian

31

John Baylis and Steve Smith, The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations, hal

210. 32

Morgenthau dalam (ed.) Hyndman. 1960. National Interest and the New Look, International Journal, Vol.26, No.

1:pp. 5-18, diakses pada tanggal 20 April 2015.

Page 34: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

20

menetapkan kebijakan luar negerinya sebagai media untuk memperoleh kepentingan

atau tujuan nasionalnya tersebut.

Dalam mengupayakan pencapaian kepentingan nasional, perlu merumuskan

serangkaian strategi tertentu. Hal ini bertujuan agar dalam pergaulan dunia

internasional jangan sampai merugikan kepentingan nasional. Strategi-strategi

tersebut hanya dapat berjalan dengan baik jika perumusan kebijakan luar negerinya

tepat. Oleh sebab itu, perumusan kebijakan luar negeri sangat menentukan seberapa

mampu sebuah negara untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan nasionalnya.

Setidaknya ada enam faktor yang perlu diperhatikan dalam memperjuangkan

kepentingan nasional yaitu.33

1) Identifikasi sebagai aspek kepentingan, 2)

Tingkatkan kepentingan nasional, 3) Jangka waktu pencapaiannya, 4) Perkiraan hasil

yang mungkin tercapai, 5) Peluang-peluang dan hambatan-hambatan dalam

pencapaiannya, 6) Yang terakhir adalah kemampuan untuk mencapainya. Jadi,

kepentingan nasional adalah sebuah rangkaian konsep aktor internasional yang

berkaitan dengan tujuan suatu Negara, kebijakan tersebut dibuat berdasarkan faktor

determian dari lingkungan domestik maupun lingkungan eksternal suatu negara.

G. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana penulis mencoba

menggambarkan dan menjelaskan tentang kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat

terhadap terorisme di Nigeria terkait isu Pembrontakan Boko Haram.

33

Sufri Jusuf, Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri: Sebuah Analisa Teoritis dan Uraian Tentang

Pelaksanaannya, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1998, hal. 10 dikutip oleh Victor Tangalayuk Batara, ―Dimensi

Pendidikan Dalam Hubungan Bilateral Intdonesia-Australia‖, skripsi, Universitas Hasanuddin, 2009, hal. 28.

Page 35: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

21

2. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa buku, jurnal, dokumen, dan bahan dari internet. Data

tentang kebijakan politik luar negeri dan tentang terorisme pada penelitian ini didapatkan

dari beberapa buku, jurnal, dan internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah

pustaka (library research) yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari literatur

yang berkaitan dengan masalah yang di bahas. Selain itu juga mengunjungi beberapa situs

di internet untuk melengkapi data yang penulis kumpulkan.

4. Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Data

yang dikumpulkan melalui penelitian lapang dilakukan dengan metode kualitatif, karena

sifat data penelitian ini merupakan informasi kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskrpitif berupa kata-kata tertulis maupun yang

terucapkan dari para pelaku yang diamati.

H. Sistematika Penulisan

Kajian ini direncanakan akan terdiri dari lima bab. Masing-masing bab

mengetengahkan persoalan sebagai berikut :

Pada Bab I tulisan ini akan menjelaskan latar belakang permasalahan, pokok

permasalahan yang dipilih, kerangka pemikiran yang digunakan, tujuan dan manfaat

penulisan, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan proposal skripsi

Page 36: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

22

itu sendiri. Pada Bab kedua akan dijelaskan mengenai awal terjadinya konflik Boko

Haram di Nigeria yang berkaitan dengan profil di Negara Nigeria, serta membahas

mengenai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Nigeria dalam meminimalisir

organisasi teroris Boko Haram. Pada Bab ketiga akan dijelaskan mengenai kebijakan luar

negeri AS serta Strategi yang digunakan dalam melawan Organisasi Teroris Boko Haram

dan tantangan-tantangan bagi AS dalam menciptakan perdamaian di Nigeria. Pada Bab

keempat tulisan ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat

berjalannya kebijakan luar negeri Amerika Serikat sehingga sulitnya menciptakan

perdamaian di Negara tersebut. Sedangkan pada Bab kelima merupakan keseluruhan isi

materi skripsi yang dikumpulkan dalam bentuk kesimpulan.

Page 37: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

23

BAB II

DINAMIKA KONFLIK BOKO HARAM SERTA KETERLIBATAN AMERIKA

SERIKAT TERKAIT ORGANISASI BOKO HARAM

A. Awal Munculnya Organisasi Teroris Boko Haram di Nigeria

Internal Conflict dalam konteks hubungan Internasional dapat muncul karena

adanya hubungan yang tidak harmonis antara kelompok identitas seperti suku, agama dan

budaya dengan pemerintah, serta gagalnya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar

kemanusiaan sehingga terjadinya proses kemiskinan terhadap rakyatnya sendiri, dengan

terjadinya hal tersebut. Maka, akan lahirnya kelompok-kelompok ekstrimis yang

biasanya muncul dalam sebuah negara yang sistem politiknya tidak bisa mengakomodasi

kepentingan berbagai pihak yang berada didalamnya. Kelompok yang tidak merasa puas

ini akhirnya mencari jalan diluar aturan atau hukum yang berlaku guna mengekspresikan

ketidakpuasan dan tuntutan mereka kepada otoritas resmi. Mereka inilah yang biasanya

memicu lahirnya konflik internal yang asimetris dan biasanya berlarut-larut.

Aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok pemberontak biasanya melahirkan

konflik yang bercabang, selama konflik ini masih bisa ditangani oleh pemerintah sebuah

Negara, maka konflik tersebut merupakan internal conflict yang lingkupnya nasional atau

urusan dalam negeri Negara itu. Namun, ketika konflik vertikal itu telah meluas hingga

keluar batas wilayah sebuah Negara dan mengganggu keamanan Negara tetangga, maka

konflik internal yang tadinya merupakan urusan dalam negeri, kini telah memiliki

dimensi internasionalnya. Ketidakmampuan pemerintah dalam menangani sebuah

gerakan kelompok pemberontakan ini juga akan berimbas kepada status kelompok

Page 38: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

24

pemberontak tersebut dapat menjadi sekelompok organisasi teroris yang mempunyai

jangkauan secara global.

Konflik internal sering terjadi di Afrika baik itu yang bersifat nasional

ataupun yang ruang lingkupnya secara global. Nigeria telah menjadi salah satunya yang

dimana di Negara tersebut terdapat sekelompok organisasi teroris yang dikenal sebagai

Boko Haram yang muncul di wilayah Nigeria Utara. Istilah Boko Haram itu sendiri

merupakan turunan dari boko dalam bahasa Hausa yang berarti animisme, Barat atau

pendidikan non-Islam, sementara haram berasal dari bahasa Arab yang berarti dosa tapi

secara harfiah disebut terlarang, dalam bahasa Hausa diterjemahkan berarti pendidikan

Barat adalah haram. Boko Haram adalah nama populer untuk organisasi teroris di Nigeria

yang mempunyai nama lain Jama'atul Alhul Sunnah wal Jihad Lidda'wati atau orang-

orang yang berkomitmen untuk menyebarkan ajaran Nabi dan Jihad.34

Organisasi teroris Boko Haram tumbuh dari seorang pemuda Islam radikal

yang dikagumi di Masjid Ndimi Alhaji Muhammadu di Maiduguri yaitu ibukota negara

bagian Borno pada tahun 1990 mulai berkembang tahun 2002.35

Dia adalah Muhammad

Yusuf yang juga mejadi pemimpin organisasi teroris Boko Haram dan Yusuf adalah

seorang mahasiswa dari Sheik Abubakar Gumi pemimpin spiritual gerakan Izala tahun

1990 awal dan juga dibimbing oleh Sheik Jafaar Adam. Muhammad Yusuf juga seorang

sarjana Quran karismatik dan populer yang berdakwah secara luas di seluruh Nigeria

Utara.36

Penafsiran literatur tentang Al-Quran membuatnya menganjurkan bahwa aspek

34

Mohammed Aly Sergie and Toni Johnson. 5 Maret 2015. “Boko Haram, dalam Council on Foreign Relations”,

dapat dilihat di http://www.cfr.org/africa/boko-haram/p25739, diakses pada tanggal 10 Juni 2015. 35

Andrew Walker. 2012. “What is Boko Haram ?”, dalam U.S. Institute of Peace (USIP), dapat dilihat

www.usip.org/sites/default/files/SR308.pdf, diakses pada tanggal 10 Juni 2015. 36

Shehu Sani. 2011. “Boko Haram: History, ideas, and revolt”, dalam berita harian Vanguard, dapat dilihat:

http://www.vanguardngr.com/2011/07/boko-haram-history-ideas-and-revolt-5/, diakses pada tanggal 10 Juni 2015.

Page 39: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

25

pendidikan Barat yang dianggap bertentangan dengan Al-Quran, seperti teori evolusi,

teori big bang, sistem demokrasi, unsur kimia dan geografi harus dilarang dari Nigeria.

Muhammad Yusuf juga menegaskan sangat menolak sistem demokrasi di

terapkan di Nigeria dan mereka juga telah memiliki misi ingin menerapkan hukum

syariah, serta mendirikan negara Islam di seluruh Nigeria.37

Saat ini, hukum syariah

terpantau di 12 dari 36 negara Nigeria sebagai hasil dari akar rumput gerakan yang

bertepatan dengan transisi Nigeria untuk demokrasi di tahun 1999.38

Gambar 2.1 Kota-Kota yang Menerapkan Hukum Syaria Di Nigeria

Sumber: http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/3137890.stm, diakses pada tanggal 10 Juni 2015, pukul

18.00.

Beberapa sarjana menggambarkan bahwa kelompok Boko Haram adalah hasil

dari gerakan Maitatsine yang telah menjadi pemberontakan besar fundamentalis Islam

pertama di Nigeria.39

Dalam pengertian mereka peradaban Barat selalu digambarkan

37

Oarhe Osumah. 2012. Boko Haram Insurgency in Northern Nigeria and the Vicious Cycle of Internal Security.

Small Wars & Insurgencies 24, no. 3 : hal. 536- 560. 38

Ibid 39

Gerakan Maitatsine mengambil namanya dari seorang pengkhotbah Islam di Nigeria utara yaitu Muhammad

Marwa yang pindah dari Negara asalnya Kamerun ke Nigeria utara sekitar tahun 1945, yang memiliki tujuan untuk

memurnikan Islam di Nigeria, kekerasan Maitatsine berakhir ketika pasukan keamanan menewaskan pemimpin

sekte mereka. Danjibo. 2012. “Islamic Fundamentalism and Sectarian Violance : The “Maitatsine” and “Boko

Haram” Crises in Northern Nigeria”, dapat dilihat di http://www.ifra-nigeria.org/IMG/pdf/N-_D-

Page 40: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

26

sebagai dagut (jahat) dan tidak layak diimplementasikan pada negara mereka, serta

mereka datang untuk menolak legitimasi negara Nigeria yang sekuler.40

Kemunculan organisasi teroris Boko Haram pada dasarnya disebabkan oleh

adanya dua faktor yaitu faktor politik dan ekonomi. Faktor politik, terpilihnya Goodluck

Jonathan menjadi presiden pada pemilu 2011. Masyarakat Nigeria Utara yang mayoritas

Islam menganggap pemimpin Nigeria saat ini harusnya dari kalangan yang beragama

Islam juga dikarenakan masa kepemimpinan presiden sebelumnya yaitu Umaru

Yar‟Adua berakhir karena disebabkan oleh kematian, bukan karena masa jabatan yang

habis sehingga kemenangan Goodluck Jonathan pun mengundang dugaan kecurangan

pada pemilu yang dituduhkan oleh pesaingnya, Muhammadu Buhari dan mengakibatkan

para pendukungnya yang tidak terima mengobarkan kekerasan di beberapa negara

bagian.41

Faktor ekonomi, penurunan sumber daya negara mengarah pada

ketidakmampuan untuk memberikan kesempatan ekonomi, pelayanan dan fasilitas sosial,

tenaga kerja dan kondisi hidup yang baik. Sudah bertahun - tahun industri minyak di

Nigeria dikendalikan dengan kepengurusan yang salah dan juga yang paling parah adalah

hasil dari minyak dikorupsi oleh petinggi negara. Bank Dunia memperkirakan bahwa dari

80% hasil dari pendapatan energi ini di Nigeria hanya 1% yang bisa dinikmati oleh

_DANJIBO__Islamic_Fundamentalism_and_Sectarian_Violence_The_Maitatsine_and_Boko_Haram_Crises_in_No

rthern_Nigeria.pdf, pada tanggal 15 Februari 2016. 40

Tomson Valarie.2012. “Boko Haram and Islamic Fundamentalism in Nigeria”, Global Security Studies, Volume 3,

Issue 3, dapat dilihat di http://globalsecuritystudies.com/Thomson%20Boko%20Haram.pdf , diakses pada tanggal

15 Juni 2015. 41 RNW. 2011. “Kecurangan Pemilu Nigeria”, dapat dilihat di http://m.rnw.nl/bahasa-indonesia/node/41264

diakses tanggal 27 Januari 2016

Page 41: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

27

masyarakat.42

Akibat dari korupsi sudah sangat parah dan tidak mampu memberikan

kondisi hidup yang baik bagi masyarakat di Nigeria khususnya pada Nigeria Utara.

Bentrokan kelompok Boko Haram dengan pasukan keamanan semakin

berkembang ketika terjadinya peristiwa naas pada tanggal 12 Juli 2009 yang melibatkan

penembakan 14 anggota Boko Haram oleh petugas keamanan setelah munculnya dugaan

bahwa anggota militan telah mengabaikan hukum yang mengharuskan pengendara

sepeda motor untuk memakai helm.43

Kejadian ini memicu seluruh kelompok Boko

Haram yang menuntut permintaan maaf dari pemerintah. Mereka bersumpah untuk

membalas dendam atas apa yang terjadi pada anggota mereka jika pemerintah menolak

untuk meminta maaf baik pemerintah maupun aparat keamanan bereaksi terhadap

ancaman ini.

Pada tanggal 16 Juli 2009, kelompok Boko Haram melakukan konfrontasi

secara langsung dengan menyerang kantor polisi di Maiduguri sebagai bentuk ancaman

mereka terhadap pemerintah Nigeria. Sejak itu, serangan organisasi teroris Boko Haram

di Nigeria Utara telah menunjukan peningkatan jangkauan geografis, mereka melakukan

ekspansi serangan keluar tidak hanya dilakukan di Kota Abuja tetapi juga semakin

meluas ke Maiduguri dan negara bagian Borno. Selama lima tahun terakhir Boko Haram

juga melakukan serangan di negara-negara bagian Utara dan Timur Kano, Yobe,

Adamawa dan Bauchi.44

42

Anonim. 2012. “Oil in Nigeria a cure or a curse ?”, dapat dilihat di :

http://www.globalcitizen.org/Content/Content.aspx?id=2e0d195b-5b4b-41d2-9c3a-bac3d7957be7, diakses pada

tanggal 28 Januari 2016 43

Mohammed Aly Sergie. 12 Juni 2014. "Boko Haram", Council on Foreign Relations, dapat dilihat di :

http://www.cfr.org/nigeria/boko-haram/p25739 diakses pada tanggal 15 Juni 2015. 44

Foard Copeland. February 2013. “The Boko Haram Insurgency in Nigeria”, dalam Civil-Military Fusion Centre”,

dapat dilihat di, http: //www.reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/20130220%20Boko%

20Haram%20in%20Nigeria.pdf, diakses pada tanggal 17 Juni 2015.

Page 42: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

28

Pada tanggal 26 juli 2009, pemberontakan akhirnya dapat ditangani oleh

kepolisian dan serangan militer, pasukan keamanan mengepung dan menyerbu kompleks

masjid kelompok Boko Haram di Maiduguri, sehingga menimbulkan ratusan anggota

Boko Haram yang tewas dan masjid kelompok Boko Harampun ikut dihancurkan.

Kekerasan akhirnya mereda setelah Muhammad Yusuf ditangkap, dipukuli, diinterogasi,

dan akhirnya ditembak mati ketika mencoba melarikan diri. Akibat terjadinya konflik

tersebut tidak kurang dari 700 orang tewas dan sejumlah bangunan umum, termasuk

kantor-kantor pemerintah, kantor polisi, sekolah, masjid, dan gereja, ikut hancur akibat

konflik tersebut.45

Pada September 2010, kelompok Boko Haram kembali muncul, secara

radikal, lebih ganas dan bertekad untuk melakukan balas dendam pada pemerintah

Nigeria terkait serangan yang telah membunuh pemimpin mereka yaitu Muhammad

Yusuf. Misi balas dendam tersebut di komandoi oleh Imam Abubakar Shekau, yang

secara resmi menggantikan peran Muhammad Yusuf sebagai ketua organisasi teroris

Boko Haram, Shekau melakukan serangan terhadap penjara Nigeria yang mengakibatkan

lepasnya 700 tahanan, termasuk diantaranya 150 anggota Boko Haram ikut dibebaskan.46

Di bawah kepemimpinan Shekau, Boko Haram telah berkembang dari sebuah gerakan

keagamaan pinggiran menjadi salah satu organisasi teroris yang paling mematikan di

dunia.

Menurut David Cook, target serangan kelompok Boko Haram antara

September 2010 dan September 2011 dapat dibagi menjadi tujuh sasaran kategori:

Militer, Polisi, Guru, Universitas, Bank dan Pasar, serangan pemurnian pada peminum

45

Roman Loimeier. 2012. Boko Haram: The Development of a Militant Religious Movement in Nigeria. Africa

Spectrum. 47:2‐3. Hal.151 46

Ibid , P.151

Page 43: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

29

bir, pemain kartu, dll.47

Dalam sebuah laporan Human Right Watch pada Oktober 2012,

memperkirakan bahwa sekitar 1.500 warga sipil telah tewas akibat kekerasan sedangkan

pada bulan November tahun 2013, menunjukkan bahwa angka ini meningkat menjadi

5.000 kematian.48

Pada awal tahun 2014, Human Rights Watch mendokumentasikan

kematian sedikitnya 2.053 warga sipil dari serangan Boko Haram, total perkiraan dari

2009 sampai Juli 2014, mengungkapkan bahwa lebih dari 7.000 warga sipil telah tewas

dalam kerusuhan terkait Boko Haram dan kekerasan di Timur laut Nigeria. Angka-angka

ini berasal dari laporan analisis media lokal dan internasional yang kredibel, dan data

tersebut didapat dengan cara mewawancarai para saksi dan korban yang telah diserang

oleh organisasi teroris Boko Haram.49

Gambar 2.2 Laporan Korban Meninggal Dalam Serangan Boko Haram (2010-2015)

Sumber: http://mashable.com/2015/01/15/boko-haram-nigeria/#6daQA5DMHkqP, diakses pada

tanggal 12 Juni 2015. pukul 13.30

47

David Cook. 2013. “Boko Haram: Reversals and Retrenchment”, CTC Sentinel, Vol 6, pp. 10–12. 48

Human Rights Watch. 11 Oktober 2012. Spiraling Violence: Boko Haram Attacks and Security Force Abuses in

Nigeria, dapat dilihat di http://www.hrw.org/reports/2012/10/11/spiraling-violence-0; diakses pada tanggal 17 Juni

2015. 49

Human Rights Watch news release. 15 Juli 2014. “Nigeria: Boko Haram Kills 2,053 Civilians in 6 Months,” dapat

dilihat di http://www.hrw.org/news/2014/07/15/nigeria-boko-haram-kills-2053-civilians-6-months, diakses pada

tanggal 17 Juni 2015.

0

2000

4000

6000

8000

10000

2010 2011 2012 2013 2014 Jan.2015

Deaths tied to Boko Haram in Nigeria

Nigerian death

Page 44: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

30

Gambar tersebut menggambarkan bahwa penyerangan Boko Haram terjadi

selama dua fase Tahap 1 (2010). Intensitas serangan yang dilakukan oleh kelompok Boko

Haram cenderung belum adanya ancaman yang signifikan, Tahap 2 (2011 s/d 2014)

ditandai dengan meningkatnya tingkat kekerasan yang telah dibuktikan dengan adanya

intensitas serangan yang semakin meningkat, sehingga menimbulkan banyak korban yang

meninggal khususnya rakyat sipil akibat serangan yang dilakukan oleh kelompok Boko

Haram dan dari gambar tersebut pada tahun 2015 serangan yang dilancarkan oleh

kelompok Boko Haram masih tetap dilancarkan.50

Kelompok pemberontak juga menargetkan sekolah dan siswa. Baru-baru ini,

menurut UNICEF serangan Boko Haram di Borno telah menghancurkan 211 sekolah dan

di Yobe mereka hancurkan 21 sekolah.51

Dalam laporan media dan wawancara oleh

Human Rights Watch menunjukkan bahwa jumlah siswa, hampir semua anak laki-laki,

telah tewas selama serangan terhadap sekolah. Dalam serangan yang luar biasa kejam

pada bulan Februari 2014, kelompok Boko Haram menewaskan sampai 59 siswa laki-laki

dari Universitas Negeri di Yobe.

Menurut laporan komite Presiden Nigeria 20 Juni 2014, pada serangan di

kota Chibok, kelompok Boko Haram telah menculik 276 siswi, 57 di antaranya ada yang

telah melarikan diri, sementara 219 masih belum ditemukan, penculikan ini memicu

protes nasional dan internasional.52

Pemerintah federal mengklaim bahwa penculikan

siswi telah menghambat upaya negara untuk mempromosikan pendidikan anak

50

U.N. Office of the Coordination of Humanitarian Affairs, Humanitarian Bulletin: Nigeria, Issue 03. April 2014.

See also the Council on Foreign Relations‟ Nigeria Security Tracker, dapat dilihat di http://www.cfr.org, for a tally

of Boko Haram attacks, diakses pada tanggal 18 Juni 2015. 51

United Nations International Children Education Fund (UNICEF). Juni 2014. “Nigeria CO Humanitarian

Situation”, dapat dilihat di http://reliefweb.int/report/nigeria/nigeria-co-humanitarian-situation-report-june-2014

diakses pada tanggal 18 Juni 2015. 52

Ibid

Page 45: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

31

perempuan dan menutup kesenjangan gender dalam pendidikan, yang memiliki angka

partisipasi untuk anak laki-laki sebesar 35,4 persen lebih tinggi dibandingkan

perempuan.53

B. Keputusan AS Menetapkan Boko Haram sebagai Organisasi Teroris

Organisasi teroris Boko Haram telah melancarkan serangan yang brutal

terhadap militer, pemerintah, dan sasaran sipil di Nigeria. Pada bulan September 2013

kelompok Boko Haram telah menewaskan lebih dari 160 warga sipil yang tak berdosa,

termasuk perempuan dan anak-anak, serta kelompok Boko Haram juga telah melakukan

serangan terhadap sasaran internasional, seperti pemboman bunuh diri dari gedung PBB

di Abuja pada tanggal 26 Agustus 2011 yang telah menewaskan 21 orang dan melukai

puluhan lainnya. Kelompok Boko Haram saat ini tampaknya telah menjadi ancaman

terutama untuk stabilitas domestik di Nigeria dan target internasional, termasuk warga

Barat di wilayah tersebut.54

Serangan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram terhadap pemerintahan

di Nigeria Utara telah menjadi perundingan dalam pemerintah Amerika Serikat antara

kongres dan Department of Defense (DOD) mengenai status yang akan diberikan kepada

kelompok Boko Haram yang dilihat dari rekam jejaknya baik itu dari tingkat domestik

ataupun intenasional. Pada bulan November 2013, kelompok Boko Haram telah secara

resmi ditunjuk sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO) oleh Departemen Luar

Negeri Amerika Serikat dan sudah termasuk kedalam daftar teroris global AS. Keputusan

53

Michael Olugbode and Damilola Oyedele. 17 Juni 2014. “Nigeria: UNICEF - Boko Haram Has Dragged Back the

North-East,” dapat dilihat di http://allafrica.com/stories/201406170900.html diakses pada tanggal 18 Juni 2015. 54

Human Rights Watch. 2013. “Spiraling Violence: Boko Haram Attacks and Security Force Abuses in Nigeria”,

dapat dilihat di https://www.hrw.org/report/2012/10/11/spiraling-violence/boko-haram-attacks-and-security-force-

abuses-nigeria+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id diakses pada tanggal 18 Juni 2015.

Page 46: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

32

AS menujuk kelompok Boko Haram sebagai FTO telah berlandaskan pada Bagian 219

dari undang-undang Imigrasi dan Kewarganegaraan, sebagaimana yang telah diubah

sebagai Specially Designated Global Terrorists (SDGTs) di bawah Executive Order

13224 (2001).55

Pemerintah Amerika Serikat khususnya Komite Dewan Perwakilan Keamanan

Dalam Negeri, telah membentuk kriteria hukum yang dapat dikategorikan sebagai

Foreign Terrorist Organization, antara lain.56

Pertama, AS berpendapat bahwa suatu

kelompok yang dapat dikatakan sebagai terorisme apabila kegiatan organisasi tersebut

telah mengancam keamanan warga negara AS atau keamanan nasional (pertahanan

nasional, hubungan luar negeri, atau kepentingan ekonomi) dari Amerika Serikat. Kedua,

organisasi tersebut telah memiliki affiliasi dengan FTO lain atau telah menerima bantuan

dana serta pelatihan dari FTO lain seperti yang telah tercantum dalam bagian 212 (a) (3)

(B) dari INA (8 USC § 1182 (a) (3) (B), megenai terorisme.57

Jika dilihat dari kriteria

tersebut Boko Haram tergolong kedalam Foreign Terorist Organization (FTO), hal ini

telah dibuktikan dengan adanya hubungan antara Boko Haram dan Al Shahab di

Semenanjung Arab dan Somalia begitu juga dengan Al Qaeda in Maghreb Islamic

(AQIM), sebuah jaringan kriminal dan teroris yang beroperasi di daerah Sahel dan Afrika

Utara. AQIM juga dikabarkan telah memberikan bantuan dana dan pelatihan bagi

anggota Boko Haram.

55

Press Release, US Dep‟t of State, Rewards for Justice – First Reward Offers for Terrorists in West Africa, dapat

dilihat di : http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2013/06/210204.htm, diakses pada tanggal 25 Juni 2015. 56

Christopher O‟Connor. 2013. “Should Boko Haram be labeled a Foreign Terrorist Organization ?”, dapat dilihat

di : http://africanarguments.org/2013/11/11/should-boko-haram-be-labeled-a-foreign-terrorist-organization-by-

christopher-oconnor/, diakses pada tanggal 25 Juni 2015. 57

U.S. Department of State Foreign Affairs Manual Volume 9 – Visas, dapat dilihat di :

http://www.state.gov/documents/organization/86966.pdf diakses pada tanggal 25 Juni 2015.

Page 47: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

33

Pada Maret 2010, Al-Qaeda in Islamic Maghreb (AQIM) mengaku membantu

ekstrimis Nigeria dengan pelatihan dan senjata untuk menghadapi pemerintah Nigeria.

Kelompok ini mengatakan bahwa "Kami siap untuk melatih kelompok Boko Haram dan

memberikan dukungan apa pun yang kami bisa pada mereka, persediaan senjata dan

amunisi untuk memungkinkan membela orang-orang kami di Nigeria".58

Hal ini

dikuatkan ketika sekitar 100 orang asing dalam tahanan di Nigeria yang terkait dengan

kegiatan Boko Haram di Nigeria. Sebagian besar orang-orang ini dari Republik Niger,

Chad, Mali dan beberapa Negara di Afrika Utara.59

Para pejabat militer AS telah mengidentifikasi Boko Haram sebagai ancaman

terhadap kepentingan Barat di kawasan itu selama beberapa tahun. Untuk itu, status

Foreign Terrorist Organization (FTO) yang diberikan kepada kelompok Boko Haram

dapat membantu Amerika Serikat untuk memprioritaskan lebih besar peran dari

keamanan dan intelijennya dalam melawan kelompok Boko Haram dan status FTO juga

memungkinkan Amerika Serikat untuk mempengaruhi pembiayaan dan imigrasi dari

anggota kelompok dengan pemberian sanksi dapat mencakup penolakan visa, memblokir

aset, penuntutan pendukung yang memberikan dukungan material atau dana, dan

deportasi dari anggota.

58

J. Bamgbose Adele Ph.D. 2013. “The Boko Haram Crisis and Nigeria‟s External Relations”, dapat dilihat di

http://www.bjournal.co.uk/paper/BJASS_11_2/BJASS_11_02_01.pdf diakses pada tanggal 30 Juni 2015. 59

Ibid

Page 48: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

34

C. Respon Pemerintahan Nigeria

Eskalasi serangan Boko Haram terhadap pemerintahan dan masyarakat sipil

pada awal 2010 masuk kedalam daftar catatan kaki pemerintah.60

yaitu serangan balas

dendam kelompok Boko Haram terhadap kematian Yusuf. Sejak tahun 2012, serangan

yang dilakukan organisasi teroris Boko Haram telah meningkatkan anggaran pertahanan

pemerintah Nigeria menjadi 100 miliar naira ($ 625.000.000), sedangkan di tahun 2010

mencapai 927 triliun naira ($ 6 milyar) dan pada tahun 2012, 2013 dan 2014 telah

mencapai satu triliun naira ($ 6,25 miliar). Sebagian besar kenaikan ini adalah untuk

memerangi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram.61

Termasuk

memperkuat undang-undang anti-terorisme, meningkatkan kapasitas militer dan badan-

badan keamanan lainnya, melakukan dialog dengan para kelompok Boko Haram, dan

meluncurkan serangan militer terhadap organisasi teroris Boko Haram. Dalam proses

melawan kebrutalan organisasi teroris Boko Haram, pemerintah Nigeria yang dipelopori

oleh presiden Goodluck Jonathan telah melakukan berbagai cara, diantaranya antara lain :

1. Melakukan Dialog dengan Organisasi Teroris Boko Haram

Dari awal pemberontakan, pemerintah Nigeria mengatakan pihaknya

terbuka untuk berdialog dengan kelompok Boko Haram tetapi sering tidak

menemukan solusi perdamaian. Pada tanggal 2 Agustus 2011, pemerintah

membentuk sebuah komite delapan keanggotaan yang dipimpin oleh Usman

60

Jonathan. Agustus 2013. “Boko Haram Took Us by Surprise”, dapat dilihat di Daily Trust, dapat dilihat di

http://www.dailytrust.com.ng/daily/index.php/top-stories/2748-boko-haram-took-us-by-surprise-jonathan diakses

pada tanggal 16 Juli 2015. 61

Marc-Antoine Pérouse de Montclos. 2014. “Boko Haram: Islamism, politics, security and the state in Nigeria”.

Dalam African Studies Centre, West African Politics and Society Series, Vol. 2, dapat dilihat di :

https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/23853/ASC-075287668-3441-01.pdf?sequence=2,diakses

pada tanggal 17 Juli 2015.

Page 49: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

35

Galtimari, mantan utusan Chad, dengan tujuan agar dapat mempelajari

tantangan keamanan Boko Haram dan menyarankan agar kelompok Boko

Haram dapat mengakhiri kekerasan yang telah dilakukannya.62

Pada 17 April 2013 dan di bawah tekanan dari elit Utara, termasuk

Sultan Sokoto, Muhammad Sa'ad Abubakar, Jonathan mendirikan komite

amnesti 26 anggota yang dipimpin oleh Menteri Kabiru Tanimu Turaki. Ia

diberikan mandat tiga bulan untuk terlibat dalam dialog dan meyakinkan

kelompok Boko Haram untuk meletakkan senjata.63

Komite Rekonsiliasi

Nigeria telah menyampaikan kepada presiden pada 5 November 2013 yang

mengatakan bahwa anggota Boko Haram telah merespon positif dalam

menanggapi opsi dialog. Namun, organisasi teroris Boko Haram menolak

laporan tersebut dan menganggap respon positif yang diberikan hanya sebuah

sandiwara. Pada akhirnya titik temu antara kedua belah pihak tidak menuai

hasil.

2. Keterlibatan Joint Task Force (JTF)

Sampai April 2014 penculikan telah mencapai lebih dari 200 siswi di

Chibok. Strategi satunya Nigeria adalah menggunakan kekuatan untuk

melawan Boko Haram. Pada bulan Mei tahun 2013, Presiden Nigeria

Goodluck Jonathan telah menyatakan bahwa Nigeria sedang dalam keadaan

62

Agbambu Chris. 9 September 2011. “Boko Haram plans to bomb defence headquarters” – Report, Nigerian

Tribune, dapat dilihat di http://www.nairaland.com/756179/boko-haram-plans-bomb-defence diakses pada tanggal

23 Juli 2015. 63

Joe Brock. 14 Mei 2013. “Nigeria declares emergency in areas hit by Islamists”, Reuters, dapat dilihat di

http://www.reuters.com/article/us-nigeria-emergency-idUSBRE94D0ZH20130514 diakses pada tanggal 23 juli

2015.

Page 50: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

36

darurat dan mengerahkan satuan tugas gabungan dari polisi dan personel

militer di negara bagian Yobe, Borno, dan Adamawa yang bertujuan untuk

membantu mengurangi kekerasan dan menciptakan perdamaian.64

JTF didirikan untuk menangani masalah-masalah Boko Haram di

timur laut Nigeria di mana sekte yang paling aktif. Markas besar JTF terletak

di Maiduguri, ibukota Negara Borno, dan dipimpin oleh Mayor Jenderal.

Operasi JTF ini dijuluki "Operasi Pemulihan Order" dan diharapkan untuk

mengalahkan pemberontakan sepenuhnya.

Pada awal berdirinya, operasi mengumpulkan informasi tentang

operasi dari sekte Boko Haram, strategi yang digunakan JTF Bertujuan untuk

menundukkan kelompok melalui tindakan keras militer dengan maksud untuk

memberantas organisasi tersebut. Tindakan JTF kebanyakan ditujukan untuk

membatasi ruang operasi untuk sekte dan menghilangkan atau menangkap

anggota kelompok dan pendukung mereka. Operasi yang dilakukan oleh JTF

untuk mencapai tujuan ini adalah melibatkan penggunaan pasukan keamanan

militer untuk melakukan blok jalan, cordon dan operasi pencarian, dan patroli

bersenjata.

Dengan 200.000 tentara dan 300.000 personil paramiliter, JTF cukup

besar untuk melawan kelompok Boko Haram.65

Namun, terdapat kelemahan

yang dimiliki oleh militer Nigeria yaitu buruknya perlegkapan persenjataan

64

Amnesty International. Maret 2014. "Nigeria: War Crimes and Crimes against Humanity as Violence Escalates in

North-East," dapat dilihat di http://www.amnesty.org/en/news/nigeria-war-crimes-and-crimes-against-humanity-

violence-escalates-north-east-2014-03-31 diakses pada tanggal 27 Juli 2015. 65

International Institute for Strategic Studies.2013. “Nigeria‟s Emergency: Countering Boko Haram”, dapat dilihat

di http://www.pharosobservatory.com/c/africa/Nigeria/nigeria-2013-assessment-of-government-action-against-boko-

haram-en, diakses pada tanggal 27 Juli 2015.

Page 51: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

37

yang dimiliki oleh militer Nigeria dan kurangnya pengawasan, serta tidak

memiliki intelijen yang kuat, terlebih lagi kurang adanya dukungan yang

diberikan oleh publik, telah menunjukan bahwa langkah-langkah proaktif

yang diambil oleh Goodluck Jonathan melalui JTF untuk mengalahkan

organisasi teroris ini, belum mampu menghentikan operasi Boko Haram di

Nigeria Utara, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa kurangnya

strategi yang efektif untuk menangani krisis.66

Sebuah program pelatihan bagi pasukan Nigeria yang menekankan

protokol etika dan fokus pada keamanan manusia akan meningkatkan persepsi

publik mereka. Legitimasi antara masyarakat diperlukan untuk operasi yang

efektif dan pembangunan kembali di daerah konflik. Sebuah gaya lebih

disiplin akan membatasi kemampuan kelompok Boko Haram untuk

menggunakan represi pemerintah dan korban sebagai sarana untuk

mendapatkan dukungan.

3. Operasi Militer dan Warga Sipil

Dimulai pada awal tahun 2011, pemerintah mengerahkan sekitar 3.600

personil di kota Maiduguri dan kota-kota utara-timur utama lainnya sebagai

bagian dari Joint Task Force (JTF). Mereka dilengkapi dengan kontingen kecil

dari Chad dan Niger, anggota dari Joint Multi-National Task Force (JMNTF)

66

The Majority Staff of the Committee on Homeland Security.2013. “Growing threat to the US Homeland”, dapat

dilihat di: http://homeland.house.gov/sites/homeland.house.gov/files/documents/09-13-13-Boko-Haram-Report.pdf

diakses pada tanggal 24 Juli 2015.

Page 52: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

38

awalnya dibuat untuk memerangi penyelundupan.67

Namun, setelah kelompok

Boko Haram muncul pasukan tersebut dibentuk khusus untuk memerangi

kelompok Boko Haram dengan banyak didorong dan didukung oleh militer,

polisi, dan masyarakat, serta kelompok pejuang muda, bagaimanapun sangat sulit

bagi pemerintah Nigeria dalam mengontrol daerah yang terlalu besar khususya

dalam melawan kelompok Boko Haram.68

Hal ini tampaknya banyak menjadi pertanda perubahan positif dalam

situasi keamanan internal yang genting di Nigeria. Pada tanggal 11-12 Mei 2013,

pemerintah mengirim 2.000 tentara tambahan, disertai dengan peralatan militer

berat termasuk jet tempur di kota Maiduguri. Sedangkan pada tanggal 14 Mei

Jonathan mengumumkan keadaan darurat di daerah Timur dan Utara Nigeria,

seperti Adamawa, Borno dan Yobe. Dalam siaran Nasional, Jonathan

memerintahkan pasukan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan

dengan tujuan untuk mengakhiri impunitas pemberontak dan teroris".69

Keesokan harinya, Jet tempur mulai membombardir kamp Boko Haram

di Borno utara, dan sehari kemudian pasukan Boko Haram disegel dari perbatasan

dengan Chad, Niger dan Kamerun dan mengambil alih operasi kontraterorisme di

Borno, Yobe dan Adamawa.70

Sejak Juni 2013, operasi di kota Maiduguri telah

didukung oleh warga sipil, pemuda dari lingkungan kota yang awalnya

67

Multinasional Joint Task Force (MNJTF) adalah 'gabungan' formasi (multinasional), terdiri dari unit, sebagian

besar militer, dari Benin, Kamerun, Chad, Niger, dan Nigeria. Hal ini bermarkas di N'djamena dan diberi mandat

untuk mengakhiri organisasi teroris Boko Haram. dapat dilihat di : http://www.bbc.com/news/world-africa-

31695508 diakses pada tanggal 25 Juli 2015. 68

Haruna Umar and Adamu Adamu. 14 May 2014. "Vigilante Groups Killing Suspected Boko Haram Militants in

Nigeria after Kidnapping of 270 Schoolgirls," dalam National Post, dapat dilihat

:http://news.nationalpost.com/2014/05/14/vigilante-groups-killing-suspected-boko-haram-militants-in-nigeria-after-

kidnapping-of-270-schoolgirls/ diakses pada tanggal 28 Juli 2015. 69

Ibid 70

ibid

Page 53: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

39

mengorganisir diri dalam kelompok-kelompok untuk melakukan patrol di jalan-

jalan untuk mencari Boko Haram. Mereka akan menyerang rumah yang diketahui,

dan diduga sebagai anggota Boko Haram dan kemudian menyerahkan mereka ke

militer. Masyarakat sipil yang terlibat dalam perang melawan kelompok Boko

Haram hanya bersenjatakan parang, kapak, busur, tongkat, pedang dan belati.

Kelompok warga sipil ini disebut Civilian Joint Task Force (CJTF ) yang

dibentuk Mei 2013 telah menjadi penting dalam kampanye anti-pemberontakan.

Para warga tersebut akan disusun dalam lingkungan "sektor" di bawah

pengawasan sektor JTF commands.71

Pada bulan Juli 2013, juru bicara JTF, menegaskan warga adalah

sukarelawan, mereka sekarang menerima upah negara, dan JTF membayar untuk

pengobatan luka yang diderita dalam pertemuan dengan Boko Haram dan

memberikan keuangan bantuan kepada keluarga korban yang tewas akibat

keterlibatannya melawan kelompok Boko Haram. Pada tanggal 14 Maret 2013,

kelompok Boko Haram menyerang barak Giwa di Maiduguri, negara bagian

Borno dan merilis lebih dari 1.000 tahanan yang ditangkap karena dicurigai

menjadi anggota kelompok atau simpatisan. Tiga hari kemudian, video baru

muncul yang dimana Shekau mengutuk serangan itu dan bersumpah untuk

pertama kalinya, bahwa kelompok Boko Haram akan menyerang kilang minyak

di Delta Niger dan membunuh beberapa pemimpin nasional.72

71

Hamza Idris, Yahaya Ibrahim, and Ibrahim Sawab.2012. "Who are Borno's „Civilian JTF'?" Weekly Trust, dapat

dilihat di: http://www.dailytrust.com.ng/weekly/index.php/top-stories/16115-who-are-borno-s-civilian-jtf, diakses

pada tanggal 15 september 2015. 72

AderopoAyodele Egbeleke. 2013. “Rethinking Boko Haram: Contending perspectives among Nigerians in

Diaspora and Youths”, dalam International Institute of Social Studies (ISS), dapat dilihat di :

Page 54: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

40

BAB III

KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM MELAWAN ORGANISASI TERORIS

BOKO HARAM

A. Respon Amerika Serikat terkait Boko Haram

Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama menegaskan

bahwa strategi melawan terorisme secara bertahap diberi fase baru yaitu dengan

melakukan tindakan non-konfrontasi langsung. Hal ini terlihat dari reaksi serta respon

yang dilakukan oleh Obama terhadap organisasi teroris yang terorganisir di Nigeria Utara

yaitu Boko Haram. Presiden Barack Obama lebih memilih melakukan Kebijakan non-

konfrontasi langsung karena melihat konsekuensi yang akan ditimbulkan dari konfrontasi

langsung seperti pada masa pemerintahan Bush. Dengan kata lain, presiden Barack

Obama merespon Boko Haram dengan bijak agar peristiwa 9/11 tidak terulang kembali.73

Pergeseran pola Kebijakan luar negeri ternyata tidak lepas dari isu yang harus

dihadapi oleh kedua pemimpin. Jika Bush didominasi oleh isu stabilitas keamanan, maka

kepemimpinan Obama didominasi oleh pemulihan citra dan popularitas Amerika Serikat

yang terpuruk akibat tindakan Bush pada peristiwa 9/11. Realisasi soft diplomacy yang

dijalankan Obama antara lain melalui pelibatan aktor-aktor non-pemerintah, pendekatan-

pendekatan yang bersifat normatif, kunjungan kenegaraan dan forum-forum pembicaraan

terhadap Negara-negara Islam yang semakin intensif dan lain-lainnya.

AEgbeleke_moodledata_temp_turnitintool_886076797._42_1384410037_2033.pdf, diakses pada tanggal 01

Agustus 2015. 73

WND Exclusive. 2012. “Obama: Slaughter of Christians a Misunderstanding”, dapat dilihat di

http://mobile.wnd.com/2012/05/obama-slaughter-of-christians-a-misunderstanding, diakses pada tanggal 13 Mei

2013.

Page 55: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

41

Organisasi teroris Boko Haram telah menculik ratusan pria, wanita, anak

perempuan dan anak laki-laki, serta menewaskan 3.000 orang di Nigeria yang hampir

dari keseluruhannya adalah warga sipil.74

Presiden Barack Obama telah menyatakan

bahwa pemerintah Amerika Serikat akan melakukan segala kemungkinan untuk bisa

membantu pemerintah Nigeria dalam menemukan dan membebaskan gadis-gadis yang

telah diculik oleh kelompok Boko Haram dan melakukan kerjasama kemitraan dengan

pemerintah Nigeria, Negara tetangga, dan sekutu Internasional lainnya dalam melawan

Boko Haram. Mengingat pentingnya Nigeria sebagai pemimpin politik dan ekonomi

regional telah membuat Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam membantu

memperkuat lembaga-lembaga demokratis Nigeria dan meningkatkan kemakmuran serta

keamanan Nigeria terhadap ancaman organisasi teroris Boko Haram.75

Dengan alasan-alasan ini Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada

pemerintah Nigeria yang diperlukan untuk mencegah perkembangan kelompok Boko

Haram lebih jauh lagi. Amerika Serikat telah memberikan $ 3 juta untuk pelatihan kontra

terorisme pada tahun 2013 dan bantuan yang diberikan oleh Amerika Serikat terus

berlanjut dalam mengakhiri ancaman dari organisasi teroris Boko Haram. Seperti,

Amerika Serikat telah memberikan bantuan dalam bentuk pesawat tak berawak dengan

tujuan untuk memberikan kemudahan bagi militer Nigeria dalam melakukan pengawasan

dan pengintaian.76

74

Daniel Bekele and Richard Dicker.2013. “Letter to the Committee on Dialogue and Peaceful Resolution of

Security Challenges in the North.”, dalam Human Rights Watch, dapat dilihat di http://www.hrw.org/node/116887

diakses pada tanggal 12 Agustus 2015. 75

W. Minter. 2012. “US is Pushed to Label Nigeria‟s Boko Haram a Terrorist Group”, dapat dilihat di

http://www.mcclatchydc.com/2012/07/23/1513, diakses pada tanggal 12 Agustus 2015. 76

ibid

Page 56: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

42

Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Presiden Barack Obama telah

berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Nigeria dan negara-

negara tetangganya dalam melawan ancaman kelompok Boko Haram dengan cara yang

lebih efektif, khususnya dalam menghormati hak asasi manusia dan memajukan kerja

sama regional. Untuk itu, dalam merealisasikan tujuanya Presiden Barack Obama telah

menyatakan bahwa Nigeria ikut berpartisipasi di Security Governance Initiative (SGI)

dalam KTT AS-Afrika pada bulan Agustus 2014.77

SGI merupakan inisiatif baru Presiden

yang di mana Amerika Serikat dan Nigeria akan bekerja sama untuk meningkatkan

kapasitas lembaga sektor keamanan untuk melindungi warga sipil dan menghadapi

tantangan dan ancaman yang diberikan oleh organisasi teroris Boko Haram dengan

integritas dan akuntabilitas dari kedua pihak.78

Presiden Barack Obama juga telah melibatkan Advisory support dalam

melindungi hak asasi manusia di Nigeria yaitu tim satuan tugas Multi-disiplin. Tim ini

ditempatkan pada bulan Mei 2014 dengan tujuan untuk memberikan arahan kepada pihak

militer di Nigeria dalam mengambil keputusan dan mengamankan kembalinya mereka

yang telah diculik, serta mendorong pendekatan komprehensif untuk memastikan

77

Security Governance Initiative (SGI) telah dibentuk oleh Pemerintah AS dan para pemimpin Ghana, Kenya, Mali,

Niger, Nigeria, dan Tunisia pada bulan Agustus 2014. Merupakan langkah positif pertama dalam mengalokasikan

bantuan sektor keamanan atas dasar prinsip PDD-23. Inisiatif khususnya berfokus pada: 1) sistem, proses, dan

lembaga-lembaga yang memperkuat demokrasi tata kelola sektor keamanan; dan 2) meningkatkan kapasitas bangsa

mitra untuk memenuhi kebutuhan keamanan warga negara, seperti mengakses keadilan, dan mempromosikan

pemerintahan yang demokratis, supremasi hukum, dan menghormati hak asasi manusia. Richard Sokolsky, Gordon

Adams. July 2015. “Governance and Security Sector Assistance”, dapat dilihat di

http://carnegieendowment.org/2015/07/19/governance-and-security-sector-assistance-missing-link-part-ii/idm0,

diakses pada tanggal 13 Agustus 2015. 78

Lauren Ploch Blanchard. 4 Juni 2015. “U.S. Security Assistance in Africa”, dalam Congressional Research

Service, Dapat dilihat di http://www.foreign.senate.gov/imo/media/doc/060415_Blanchard_Testimony.pdf diakses

pada tanggal 14 Agustus 2015.

Page 57: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

43

keamanan wilayah.79

Tim ini terdiri dari berbagai individu dengan beragam rangkaian

latar belakang yang mencakup ahli sipil dan kemanusiaan, anggota militer Amerika

Serikat, penasihat penegakan hukum, ahli negosiasi terhadap sandera, dan orang yang

ahli dalam komunikasi strategis.

Dalam laporan Subkomite Keamanan Terorisme dan Intelijen House

Homeland tercatat bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga telah melakukan

kerja sama dengan militer Nigeria untuk meningkatkan pelatihan dan profesionalisasi

pasukannya dalam melawan kelompok Boko Haram dengan memberikan dana sebanyak

$ 22 Milyar untuk pengembangan unit infanteri kontraterorisme.80

Strategi non-

konfrontasi langsung telah menjadi senjata khusus bagi Amerika Serikat di bawah

kepemimpinan Presiden Obama dalam membantu Nigeria Utara melawan organisasi

teroris Boko Haram. Strategi ini terfokus pada warga sipil yang menjadi korban dan

menerapkan pelatihan-pelatihan kontra terorisme kepada warga sipil Nigeria, serta

Pemerintah Nigeria. Hal ini telah tergambarkan oleh kebijakan-kebijakan luar negeri

Obama yang bersifat kemitraan, serta pendanaan yang terus diberikan kepada pemerintah

Nigeria khususnya Nigeria Utara.

79

Jesse Sloman. 13 November 2014. “How Can U.S. Intel Training Help Fight Boko Haram ?”, dalam Council on

Foreign Relations dapat dilihat di http://blogs.cfr.org/campbell/2014/11/13/how-can-u-s-intel-training-help-fight-

boko-haram/ diakses pada tanggal 14 Agustus 2015. 80

U.S. Department of State. 10 April 2013. “Executive Budget Summary: Function 150 & Other International

Programs,” dapat dilihat di : http://www.state.gov/documents/organization/207305.pdf diakses pada tanggal 14

Agustus 2015.

Page 58: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

44

B. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Boko Haram

Pemerintahan Obama telah melihat kelompok Boko Haram sebagai konflik

lokal di Nigeria Utara. Namun konflik tersebut berpotensi menyebar di daerah Afrika

Barat dan menjadi ancaman pada daerah tersebut. Kebijakan Amerika Serikat terhadap

organisasi teroris Boko Haram didorong oleh penilaian terkait sejauh mana konflik

tersebut menjadi ancaman langsung terhadap Amerika Serikat dan kepentingan Amerika

Serikat khususnya di Nigeria. Selain itu kebijakan Amerika Serikat dipengaruhi oleh

hubungan AS dan Nigeria. Dengan adanya ancaman teroris lainnya di benua Afrika

menuntut perhatian dan sumber daya yang lebih besar dari Amerika Serikat dalam

melakukan tindakan terhadap hal-hal tersebut.81

Presiden Obama dalam pidatonya di Universitas Pertahanan Nasional pada

bulan Mei 2013 mengatakan bahwa melawan terorisme membutuhkan pendekatan yang

holistic :

Countering terrorism requires a holistic approach. We continue to work with

Nigeria and other international partners to help promote and support such an

approach to Boko Haram. The United States has been working to counter Boko

Haram for many years, and we will continue to do so.82

(AS akan terus bekerja

sama dengan Nigeria dan mitra internasional lainnya untuk membantu

mempromosikan dan mendukung pendekatan tersebut. Dengan kata lain, Amerika

81

U.S Department of State. 30 Mei 2013. “Country Reports on Terrorism 2012,” Office of the Coordinator for

Counterterrorism, dapat dilihat di http://www.state.gov/j/ct/rls/crt/2012/, diakses pada tanggal 15 Agustus 2015. 82

U.S. Department of State Office of the Spokesperson. Mei 2014. “Boko Haram and U.S. Counterterrorism

Assistance to Nigeria”, dapat dilihat di http://photos.state.gov/libraries/nigeria/487468/pdfs/Factsheet-BokoHaram-

May142014.pdf diakses pada tanggal 15 Agustus 2015.

Page 59: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

45

Serikat bekerjasama dengan pemerintah Nigeria untuk melawan kelompok Boko

Haram selama bertahun-tahun, dan kami akan terus melakukannya).

Dalam pernyataannya diatas Presiden Obama telah menunjukan bahwa AS

tidak ingin melakukan konfrontasi secara langsung dengan kelompok Boko Haram

melainkan menggunakan resolusi konflik yang cenderung mengarah pada soft diplomacy

dalam menghadapi organisasi teroris Boko Haram di Nigeria Utara. Kebijakan luar negeri

yang digunakan oleh Barack Obama dalam membantu Nigeria Utara meliputi :

1. U.S-Nigeria Binational Comission (BNC)

Pemerintahan Obama telah berkomitmen, melalui mekanisme

dialog formal yang dikenal sebagai U.S-Nigeria Binational Comission

(BNC), adalah suatu program kemitraan untuk mengupayakan dukungan

pada Nigeria dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap militer

dan polisi agar dapat merespon lebih efektif terhadap ancaman organisasi

teroris Boko Haram.83

U.S-Nigeria Binational Comission dibentuk oleh

pemerintahan Obama pada bulan April 2010, tujuannya dikutip dari

pernyataan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton, adalah untuk

membantu kedua negara bekerja sama pada isu-isu yang menjadi perhatian

bersama dan tanggung jawab bersama, serta mendukung aspirasi rakyat

Nigeria untuk damai, makmur, dan stabil.

83

Internasional Crisis Group.3 April 2014. “Curbing Violence in Nigeria (II): The Boko Haram Insurgency”, dapat

dilihat di http://www.crisisgroup.org/~/media/Files/africa/west-africa/nigeria/216-curbing-violence-in-nigeria-ii-the-

boko-haram-insurgency.pdf, diakses pada tanggal 15 Agustus 2015.

Page 60: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

46

BNC memiliki empat kelompok kerja: 1) Pemerintahan yang

baik dan transparansi, berfokus pada pemilu, korupsi, dan memperkuat

lembaga-lembaga demokratis Nigeria dan masyarakat sipil; 2) Kerjasama

regional dan kolaborasi pada keamanan, terorisme, dan Niger Delta; 3)

Reformasi energi dan investasi; dan 4) Ketahanan pangan, serta

pembangunan pertanian.84

Pada pertemuan kelompok kerja keamanan

regional BNC 15 Agustus 2013 di Abuja, Wakil Menteri Luar Negeri

Wendy Sherman berpendapat bahwa upaya keamanan yang diperlukan

untuk mengalahkan kelompok Boko Haram yaitu harus adanya kolaborasi

antara pemerintah dan masyarakat Nigeria yang mencakup strategi

pemulihan ekonomi sebagai pelengkap strategi keamanan pemerintah.

Namun, pemerintah Amerika Serikat dan mitra keamanan internasional

lainnya perlu menjaga tekanan yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram

dan menindaklanjutinya dengan dukungan masyarakat Nigeria untuk

program-program yang membahas kemiskinan, dan tindakan korupsi.85

Keterlibatan diplomatik AS-Nigeria telah difokuskan pada

ancaman Boko Haram melalui kelompok kerja keamanan regional BNC,

serta melalui keterlibatan rutin oleh para pejabat kedutaan besar Amerika

Serikat di Abuja, melalui dialog BNC Amerika Serikat juga telah

mendukung upaya Nigeria untuk mendirikan sebuah pusat gabungan

84

H Pauline Baker. February 2013. “a US Strategy of State-Building” , dalam Society for International

Development- Washington DC, dapat dilihat di http://www.sidw.org/assets/sos_final%20report.pdf diakses pada

tanggal 15 Agustus 2015. 85

Mariano Castillo, Elise Labott, Jim Acosta, Paul Courson, Vlad Duthiers, and Shirley Henry. 15 Mei 2014. "U.S.

support to Nigeria beset by complications.", dalam berita harian CNN. dapat dilihat

http://www.cnn.com/2014/05/14/world/africa/nigeria-girls-abducted/ diakses pada tanggal 15 Agustus 2015.

Page 61: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

47

intelijen bersama, seperti FBI yang telah memberikan dukungan secara

berkala kepada pemerintah Nigeria untuk membantu dalam penyelidikan

insiden tertentu yang diakibatkan oleh Boko Haram.86

Negeria telah menerima bantuan yang cukup besar dari keamanan

ragional BNC untuk mendukung penyebaran penjaga perdamaian militer

Nigeria melalui Global Peacekeeping Operations Initiative (GPOI) sebesar

$ 2 juta menjadi $ 3 juta per tahun dalam beberapa tahun terakhir.87

Nigeria

juga menerima rata-rata $ 1 juta per tahun melalui Foreign Military

Financing (FMF) yang telah digunakan untuk mempertahankan armada

negara.88

Tujuan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam

memerangi organisasi teroris Boko Haram adalah untuk menemukan cara

bagaimana mengurangi aliran dana ke Boko Haram, untuk itu Presiden

Obama membentuk Counter Terrorist Finance (CTF) yang bekerja sama

dengan Pemerintah Nigeria untuk mengatasi aliran dana organisasi teroris

Boko Haram, dengan fokus khusus pada masalah penculikan di Nigeria.89

86

Lauren Ploch. 2013. “Nigeria: Current Issues and U.S. Policy”, dalam Congressional Research Service, dapat

dilihat di https://www.fas.org/sgp/crs/row/R43558.pdf/ diakses pada tanggal 16 Agustus 2015. 87 Global Operasi Perdamaian Initiative (GPOI) adalah program bantuan keamanan AS yang didanai oleh

Pemerintah AS yang bekerja untuk memenuhi permintaan global dan tenaga terlatih dalam melakukan operasi

khusus perdamaian internasional dengan membangun kemampuan negara-negaramitra AS dalam melatih dan

mempertahankan pasukan penjaga perdamaian dan memfasilitasi persiapan, dukungan logistik, serta penyebaran

pasukan penjaga perdamaian. Offices of the Spokesperson .2014. “Global Peace Operation Initiative”, dapat dilihat

di http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2014/09/232265.htm, diakses pada tanggal 31 Januari 2016. 88

Ibid 89 Konferensi ini mempertemukan para pembuat kebijakan, organisasi internasional, lembaga keuangan dan

pengelola bisnis untuk mengevaluasi lanskap keuangan teroris, menganalisis sumber eksternal dan internal

pendanaan dan menilai bagaimana meningkatkan strategi kontra-terorisme, dengan merusak pengelolaan keuangan

kelompok teror dan langkah-langkah koordinasi hukum untuk memerangi mereka. Chatham House.2016.

“Countering Terrorist Financing”, dapat dilihat di : https://www.chathamhouse.org/conferences/countering-terrorist-

financing#sthash.whbpCdfK.dpuf. Diakses pada tanggal 02 Februari 2016

Page 62: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

48

Duta Besar Benjamin menjelaskan bahwa :90

Program Negara

yaitu CTF telah bekerja sama dengan antar-instansi untuk membantu

Pemerintah Nigeria dalam berbagai pelatihan, khususnya mengenai

pelatihan dalam menyertakan penyelundupan cash massal, investigasi

keuangan teroris, pelatihan penganalisaan keuangan, serta pengembangan

soft skill yang menargetkan sistem regulasi keuangan Boko Haram dengan

mengadopsikan legislasi AML / CTF yang memenuhi standar internasional.

Nigeria mungkin menjadi salah satu negara yang terbaik di Afrika Barat,

jika dilegkapi dengan hal tersebut dalam mengatasi ancaman pencucian

uang dan pendanaan terhadap organisasi teroris Boko Haram.

Dalam upaya pembangunan kerjasama regional dalam

menghentikan aliran dana organisasi teroris Boko Haram dan barang illegal

yang dikirim melalui Afrika Barat ke Eropa, pemerintah Amerika Serikat

telah bermitra dengan departemen keamanan dalam negeri di Nigeria pada

bulan Juli 2012 agar dapat menyampaikan program baru AS dalam

melakukan kemitraan baik dengan pemerintahan Senegal dan Nigeria.

Kerjasama ini akan berguna bagi pemerintah Nigeria karena dapat berfungsi

sebagai platform untuk berdialog dengan masing-masing Negara dan untuk

membahas tantangan-tantangan bersama yang disajikan oleh organisasi

seperti Boko Haram.”91

90

Gartenstein-Ross, D and Vassefi, T. 2012. “Current US Policies toward Nigeria‟s Boko Haram”, dapat dilihat di

http://gunpowderandlead.org/2012/06/current-u-s-policies-toward-nigeriaboko-haram/, diakses pada tanggal 16

Agustus 2015. 91

Paul R.Pillar. 2001. “Terrorism and US Foreign Policy”. Washington DC: Brookings Institution Press

Page 63: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

49

Duta Besar Benjamin mengutip bahwa fakta yang terjadi terkait

ketidakamanan yang disebabkan oleh terorisme perlu perjuangan kolektif

yang harus dilakukan oleh kombinasi kekuatan regional yaitu dengan

adanya dukungan publik tersebut, dengan kata lain dengan adanya BNC

masih kurang cukup dalam melawan organisasi teroris Boko Haram tanpa

adanya sebuah strategi komprehensif dan kerjasama yang erat dari kedua

Negara, dalam hal ini AS sangat membutuhkan kerjasama dengan mitra

lokal yang akan memberikan jalan untuk keamanan yang berkelanjutan bagi

Nigeria terhadap ancaman kelompok Boko Haram.

Keputusan pemerintah Obama dalam menggeser kebijakan AS yang

awalnya melalui perang dan tindakan genjatan senjata yang kemudian bergeser

dengan melaui dialog memang telah menjadi evolusi yang positif. Namun pada

dasarnya dialog adalah suatu upaya dalam mencapai kepercayaan serta

kepentingan bersama, seperti yang terjadi pada saat perang dalam mengatasi

musuh, meskipun dengan melalui cara yang lebih beradab dibandingkan harus

berperang. Pergeseran paradigma akan memerlukan perubahan revolusioner

dari debat dialog. Dikarenakan dengan melalui dialog pihak yang terlibat

konflik memiliki "kebebasan, rasionalitas, legalitas dan hak", karena pada

dasarnya dialog adalah proses perundingan bersama untuk membangun saling

pengertian dan kepercayaan dari beberapa aspek perbedaan dan menciptakan

hasil yang positif melalui komunikasi verbal.

Menurut Audrey Kurth Cronin dalam Jurnalnya yang berjudul

"When we should talk with terrorists ?" (2009) :

Page 64: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

50

Negotiations with terrorist group are best approached as long term,

managed processes demanding patience, resilience, extensive intelligence,

and steady determination, rather than the kinds of intensive meetings and

well-publicized signing ceremonies that follow civil war cease-fires or the

endings of coventional wars, and he has reaffirms that States’ measures to

combat terrorism must comply with international law, in particular

international human rights, refugee and humanitarian law, and emphasizes

the importance of the broader context in strengthening the fight against

terrorism, including an enhanced dialogue and understanding among

civilizations in order to prevent the targeting of different religions and

cultures, and the need to address unresolved regional confl icts and the full

range of global issues, including development issues”.92

(yang artinya

Negosiasi dengan kelompok teroris adalah pendekatan terbaik sebagai

jangka panjang, karena proses keberhasilannya menuntut kesabaran,

ketahanan, kecerdasan yang luas, dan tekad yang kuat, dibandingkan dengan

menggunakan jenis pertemuan intensif yang mengagendakan gencatan

senjata terhadap terorisme, dan ia menegaskan kembali setiap Negara bahwa

'langkah-langkah untuk memerangi terorisme harus mematuhi hukum

internasional, khususnya hak internasional manusia, pengungsi dan hukum

humaniter, dan menekankan pentingnya konteks yang lebih luas dalam

memperkuat perang melawan terorisme melaui dialog harus lebih

ditingkatkan dan pemahaman antar peradaban dalam rangka untuk

92

Audrey Kurth Cronin. 2010. “When Should We Talk to Terrorists ?”, dalam Special Report : United States

Institute of Peace, dapat dilihat di http://www.usip.org/sites/default/files/SR240Cronin.pdf, diakses pada tanggal 14

Januari 2016.

Page 65: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

51

mencegah penargetan agama dan budaya yang berbeda, dan kebutuhan

untuk mengatasi konflik regional yang belum terselesaikan dan berbagai isu-

isu global, termasuk isu-isu pembangunan).

2. Program Kerjasama Kemitraan AS-Nigeria

Amerika Serikat terus melibatkan pemerintah Nigeria melalui

program-program perdamaian dalam bentuk kerjasama kemitraan yang

bertujuan untuk peningkatan kapasitas di sektor-sektor tertentu dari

penegakan hukum, tindakan militer, dan keterlibatan warga Negara. Ada

tiga tindakan spesifik yang telah diambil oleh pemerintahan Obama dalam

melawan kelompok Boko Haram dalam program kerjasama kemitraan ini

yaitu peluncuran Global Security Contingency Fund dan menciptakan The

Trans-Sahara Counterterrorism Partnership.93

Pertama, kerjasama kemitraan yang dibentuk oleh Departemen

Luar Negeri dan Departemen pertahanan Amerika Serikat yaitu Global

Security Contingency Fund (GSCF), GSCF sendiri adalah program

pendanaan Amerika Serikat yang didirikan berdasarkan otoritas dari

undang-undang pertahanan nasional Amerika Serikat untuk tahun fiskal

2012 pada bagian 1207 yang didirikan pada tahun 2009. "Undang-undang

otorisasi pertahanan Nasional FY2012 Bagian 1207, telah menciptakan

Global Security Contingency Fund (GSCF) sebagai proyek percontohan

selama empat tahun yang secara bersama-sama dikelola dan didanai oleh

93

The White House. 14 Oktober 2014. “Fact Sheet: U.S. Efforts to Assist the Nigerian Government”, dapat dilihat

di https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2014/10/14/fact-sheet-us-efforts-assist-nigerian-government-its-

fight-against-boko-, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015

Page 66: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

52

Departemen Pertahanan AS dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat,

yang bertujuan untuk menyediakan dana dalam membantu dalam keamanan

dan pelatihan kontra terorisme, serta program aturan hukum.94

Dalam mendukung tujuannya, GSCF telah menjanjikan $ 40 juta

untuk menerapkan kegiatan dalam memperkuat pertahanan regional dan

memerangi terorisme di Negara penerima dana seperti Nigeria. Salah satu

kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan militer dan

keamanan mengenai perbatasan dan keamanan maritim, keamanan internal,

dan upaya dalam tindakan kontra terorisme. Dalam bagian ini dana tersebut

akan digunakan untuk membantu instansi pemerintah di Nigeria.95

Pengaliran dana yang dilakukan oleh GSCF juga disalurkan untuk

mendukung pemerintah Nigeria agar kebijakan serta tindakan yang

dilakukan oleh Nigeria searah dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat

khususnya mengenai tindakan militer, tindakan yang ditujukan untuk

stabilitas, dan mengembangkan perdamaian.96

Kedua, Program kerjasama kemitraan yang diterapkan oleh

pemerintahan Obama yaitu The Trans-Sahara Counter Terrorism

Partnership (TSCTP), TSCTP sendiri merupakan kelanjutan dari program

Pan-Sahel Initiative (PSI).97

TSCTP resmi dimulai pada bulan Juni 2005

sebagai program kemitraan antara Departemen Luar Negeri dan Departemen

94

Nina Serafino. April 2014. “Global Security Contingency Fund: Summary and Issue Overview,” Congressional

Research Service, dapat dilihat di http://fas.org/sgp/crs/row/R42641.pdf, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015. 95

Ibid 96

Ibid 97 PSI dibuat pada tahun 2002 oleh Departemen Luar Negeri AS sebagai program bantuan keamanan. PSI

memberikan pelatihan kontra terorisme dan bantuan ke Mauritania, Mali, Niger dan Chad. Program PSI dilanjutkan

dengan TSCTP. Alexander Thurston & Andrew Lebovich, A Handbook on Mali‟s 2012 - 2013 Crisis, hal.37

Page 67: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

53

Pertahanan AS. Program TSCTP berfokus dalam melawan terorisme,

penyeludupan dan radikalisasi pemuda di Aljazair, Burkina Faso, Chad,

Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Nigeria, Senegal dan Tunisia. TSCTP

adalah inisiatif yang dipimpin Departemen Negara AS yang secara khusus

dikembangkan untuk mengatasi potensi perluasan operasi oleh organisasi

teroris dan ekstrimis di Afrika Barat dan Utara. Secara garis besar tujuan

dari TSCTP adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat adat di Afrika

khusunya di wilayah Pan-Sahel (Mauritania, Mali, Chad, Burkina Faso dan

Niger, serta Nigeria dan Senegal) dalam menghadapi tantangan yang

ditimbulkan oleh organisasi teroris di wilayah tersebut.98

Program mereka saat ini dibagi menjadi 6 daerah khusus yaitu:

membangun kapasitas militer, penegakan hukum anti-terorisme, sektor

peradilan, diplomasi publik, keterlibatan masyarakat, dan pelatihan

kejuruan.99

Pembangunan kapasitas militer dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan dasar keterampilan militer dan komunikasi serta

membantu untuk memfasilitasi komunikasi antara negara-negara mitra.

Sedangkan, kapasitas pembangunan penegakan hukum anti-terorisme

bertujuan untuk membangun kapasitas investigasi penegakan hukum lokal,

meningkatkan respon mereka terhadap situasi krisis, dan memperkuat

kemampuan mereka untuk melindungi infrastruktur penting dari masing-

masing wilayah.100

98

Ibid 99

Ibid 100

Ibid, hal.36-37.

Page 68: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

54

TSCTP terfokus juga pada sektor peradilan untuk memperkuat

undang-undang anti-terorisme, melawan kejahatan terorganisir

transnasional, meningkatkan manajemen penjara, dan meningkatkan

kapasitas peradilan dan mitra legislatif untuk menangani teroris.101

Misalnya, saat ini ada upaya di Nigeria untuk membangun unit pendanaan

counter-terrorism yang akan membantu penegakan hukum dengan dibantu

oleh diplomasi publik dalam melakukan operasi informasi untuk

"mempromosikan moderasi dan toleransi dalam melawan ideologi

kelompok ekstremis”. Saat ini, tim dukungan informasi militer bekerja sama

dengan Angkatan Darat Nigeria, pembuat kebijakan Nigeria, dan Badan

Penegakan Hukum Obat-obatan Nasional dalam mendidik penduduk

setempat khususnya bagi kalangan pemuda-pemuda di Nigeria tentang

kegiatan-kegiatan ilegal dan mendorong mereka untuk melaporkan kegiatan

tersebut kepada penegak hukum setempat.102

Keterlibatan masyarakat melalui TSCTP telah melibatkan banyak

anggota masyarakat Nigeria untuk bekerjasama menuju tujuan bersama

dalam menciptakan perdamaian di Nigeria.103

Mereka berharap program ini

akan berfungsi untuk meningkatkan pemahaman antar agama dan

membangun kepercayaan antara warga di Nigeria. TSCTP juga akan

memberikan pelatihan kejuruan untuk membantu masyarakat sipil dalam

101

Ibid, hal. 41. 102

Lesley Anne Warner. 2014. “The Trans Sahara Counter Terrorism Partnership: Building Partner Capacity to

Counter Terrorism and Violent Extremism,” dalam CNA Analysis and Solutions, dapat dilhat di http:// www.

cna.org/ sites/default/files/research/CRM-2014-U-007203-Final.pdf diakses pada tanggal 18 Agustus 2015. 103

Kemitraan yang ikut serta kedalam TSCTP termasuk Aljazair, Maroko, Tunisia, Chad, Mauritania, Nigeria, dan

Senegal, Lianne Kennedy Boudali. 2007. “The Trans-Sahara Counterterrorism Partnership,” dapat dilihat

http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA466542 , diakses pada tanggal 18 Agustus 2015.

Page 69: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

55

mencari pekerjaan, hal ini bertujuan agar masyarakat di Nigeria Utara

khususnya dikalangan pemuda tidak beralih menjadi anggota Boko Haram.

3. Keterlibatan U.S. Agency for International Development (USAID)

United States Agency for International Development disingkat

USAID adalah sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang

bersifat independen dan bertanggung jawab atas sebagian besar bantuan luar

negeri non-militer dari Amerika Serikat dan diresmikan oleh John

F.Kennedy, sebagai bagian dari Undang–Undang tentang Bantuan Luar

Negeri tahun 1961.104

Tim spesialis dari U.S. Agency for International Development

(USAID) telah menyelesaikan penilaian dinamika konflik di Nigeria,

USAID melaporkan bahwa kelompok ekstremis Boko Haram menimbulkan

ancaman signifikan bagi stabilitas Nigeria. Hal ini telah direkomendasikan

bahwa USAID terus berkonsentrasi terhadap masalah struktural yang telah

menyebabkan organisasi teroris Boko Haram menjadi berkembang. Presiden

Obama turut beperan penting terhadap tindakan yang diambil oleh

USAID.105

Presiden Barack Obama telah mendorong USAID agar mereka

mengangkat peran pembangunan jangka panjang setelah peristiwa 11

September, dengan alasan bahwa akan dijadikan sebagai instrumen untuk

104

Press Release.2015.“United States Provides Additional Assistance to Displaced Populations in Northeast

Nigeria”, dapat dilihat di https://www.usaid.gov/, pada tanggal 06 Januari 2016 105

Nathaniel Myers. 12 December 2014. “How USAID‟s growing Relevance Could Destroy it”, dapat dilihat di

http://carnegie-mec.org/2014/12/12/how-usaid-s-growing-relevance-could-destroy-it diakses pada tanggal 19

Agustus 2015.

Page 70: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

56

memajukan kepentingan AS sebagai pertahanan dan diplomasi. USAID juga

memiliki tujuan dalam mengurangi ancaman jangka panjang untuk

keamanan nasional AS dengan membantu membangun Negara yang stabil,

makmur, dan masyarakat yang damai dan USAID ditunjuk sebagai lembaga

pemerintah utama dalam upaya ini.106

USAID telah dilibatkan oleh Presiden Obama di Nigeria Utara

dalam mencari cara baru untuk mengatasi organisasi teroris Boko Haram

dan ancaman dari luar tanpa melibatkan militer. USAID membentuk suatu

program untuk mendukung penduduk atas serangan yang dilakukan oleh

Boko Haram, Amerika Serikat telah mengelurkan dana sebesar $ 4,5 juta

untuk program ini yaitu memberikan trauma konseling pada korban

serangan Boko Haram.107

Peran pekerja sosial yang terlibat dalam konseling

ini adalah untuk menyadarkan masyarakat dalam mencegah stigma terhadap

mereka yang diculik.

USAID juga bekerja pada peluncuran langkah awal di daerah

transisi di Nigeria yang bertujuan untuk menstabilkan dan memperkuat

demokrasi di Nigeria Utara. Upaya ini bekerja untuk membangun kapasitas

masyarakat yang mungkin rentan terhadap kelompok-kelompok ekstremis

dalam perjuangan mereka untuk melawan pengaruh kelompok-kelompok

seperti Boko Haram. Mereka berencana untuk melakukan hal ini dengan

meningkatkan dialog antara pemerintah dan warga negara, membantu dalam

106

Ibid 107

Peacock, S. 2012. “Obama: Slaughter of Christians a Misunderstanding”, dapat dilihat di

http://mobile.wnd.com/2012/05/obama-slaughter-of-christians-a-misunderstanding diakses pada tanggal 20 Agustus

2015.

Page 71: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

57

memberikan informasi lebih kredibel untuk umum terkait masalah

terorisme, dan memberikan dukungan yang akan mengurangi kerentanan

pemuda terhadap organisasi-organisasi ekstremis.108

Terlebih lagi, USAID

juga bekerja pada sebuah proyek yang disebut Mitigasi konflik dan

Manajemen Regional Dewan yang akan mempertemukan warga yang

berpengaruh dalam agama, pemerintah, dan masyarakat sipil dengan

harapan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat Nigeria

untuk mengurangi konflik yang terjadi di Nigeria.

Dalam dialog The OSCE Office for Democratic Institutions

and Human Rights (ODIHR) yang membahas tentang “The Role of Civil

Society in Preventing Terrorism” tahun 2007 yang diselenggarakan di

Spanyol, menyatakan bahwa : “Civil society and NGOs had an important

and meaningful role to play in the prevention of terrorism. They have

valuable expertise and experience in addressing conditions conducive to the

spread of terrorism. Specific reference was made to civil society institutions

and NGOs working on strengthening respect for human rights and the rule

of law and on promoting democratic accountability” (yang artinya dengan

keterlibatan USAID sebagai NGO yang dilibatkan oleh AS dalam melawan

organisasi teroris Boko Haram, dapat dikatakan bahwa Civil Society dan

NGO memiliki peran penting dalam pencegahan terorisme, keduanya

memiliki keahlian dan pengalaman berharga dalam menangani kondisi yang

108

Donald Sampler. December 2015. “Testimony of Assistant Administrator for Africa, Earl Gast, Before the House

Subcommittee on African Affairs”. dalam U.S.Agency for International Development, dapat dilihat di

http://www.usaid.gov/news-information/congressional-testimony/testimony-assistant-administrator-africaearl-gast-

house diakses pada tanggal 20 Agustus 2015.

Page 72: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

58

kondusif bagi penyebaran terorisme, sehingga dapat menguatkan

penghormatan terhadap hak asasi manusia dan aturan hukum dalam

mempromosikan akuntabilitas demokratis).109

Hal ini berguna bagi USAID

dalam mengembangkan strategi kontra-terorisme yang efektif dalam

melawan organisasi teroris Boko Haram.

Kolaborasi antara USAID dan masyarakat sipil di Nigeria dapat

menekankan angka kemiskinan di Nigeria yang memicu timbulnya tindakan

terorisme, proses ini bekerja dalam dua cara. Pertama, proporsi

pertumbuhan dana bantuan USAID disalurkan langsung melalui lembaga

militer ke masyarakat sipil dan kedua, program pembangunan semakin

diimplementasikan dalam mendukung operasi militer, sehingga

menghilangkan porsi yang lebih besar dari masyarakat yang berpotensi

rawan aksi terorisme yang berhutang untuk kemiskinan dan kelaparan.

C. Ketidakmampuan Kebijakan Non-Konfrontasi Langsung AS

Dalam menyikapi tindakan yang dilakukan oleh organisasi teroris Boko Haram,

Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Presiden Barack Obama lebih mengedepankan

strategi non-konfrontasi langsung seperti menggunakan dialog formal dan kemitraan

daripada menggunakan konfrontasi secara langsung yang biasa digunakan pemimpin

sebelumnya yaitu George.W.Bush. Tujuan utama dari kebijakan luar negeri Barack

109

Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Direktorat Terorisme, Kementerian Luar Negeri Spanyol,

Mr. Malaikat Lossada, Direktur ODIHR, Duta Besar Christian Strohal,dan tiga puluh peserta dari masyarakat sipil

dan organisasi non-pemerintah (NGO). The Role of Civil Society in Preventing Terrorism, dalam Informal Working

Level Meeting, dapat dilihat di http://www.osce.org/odihr/25142?download=true diakses pada tanggal 10 Januari

2016.

Page 73: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

59

Obama tidak lain adalah didasari oleh tiga hal, yaitu adanya ancaman terorisme, upaya

mempromosikan demokrasi, dan faktor sumber daya alam di Afrika khususnya Nigeria

yang memiliki cadangan minyak didalamnya. Presiden Barack Obama telah memilih

kebijakan dengan cara non-konfrontasi langsung dalam menghadapi organisasi teroris

Boko Haram, yang dimana kebijakan ini lebih mengedepankan pada kerjasam kemitraan

dan pemberian pelatihan, serta pendanaan terhadap militer Nigeria dalam melawan Boko

Haram. Dengan semua kebijakan yang telah diterapkan oleh Presiden Barack Obama

dalam menciptakan perdamaian di Nigeria, terdapat data berupa tabel yang dapat

memperhitungkan apakah strategi non-konfrontasi langsung yang diterapkan oleh Obama

telah mampu dalam mengurangi korban sipil di Nigeria serta membatasi operasi yang

dilakukan oleh kelompok Boko Haram. Untuk memperhitungkan hal ini, maka dapat

dilihat di tabel sebagai berikut :

Tabel 1: (Menunjukkan hasil serangan kelompok Boko Haram setelah

diterapkannya Bi-Komisi Nasional AS / Nigeria dan memberikan pelatihan, serta

dukungan intelijen untuk militer Nigeria oleh Amerika Serikat antara Januari s/d

April 2012).

S/N Tanggal Lokasi Serangan Jumlah Korban

1

6 Januari 2012 Penyerangan terhadap gereja

Apostolik, Yola, Adamawa

dan penyerangan di Mubi

dan Adamawa.

17 orang terbunuh dan

20 orang terbunuh di

Mubi.

2

20 Januari 2012 Beberapa serangan di Kano Sekitar 250 orang

terbunuh

3

22 Januari 2012

Serangan pada 2 gereja dan

markas Tafawa Balewa LGA

di negara bagian Bauchi

Sekitar 10 orang

terbunuh

Page 74: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

60

4 26 Januari 2012 Ledakan bom di Kota Sabon

Gari, Kano.

50 orang terluka

5 15

Februari 2012

Penyerangan terhadap

penjara di Koton Karji, di

wilayah kota Kogi

Seorang sipir tewas dan

199 tahanan dibebaskan

6

8 April 2012

Ledakan bom pada hari

Minggu Paskah dekat sebuah

gereja di Kaduna

36 orang terbunuh

dengan 13 lainnya

terluka

Source: Okpaga et al (2012: 88-89) “Activities of Boko Haram and Insecurity Question in Nigeria”,

Arabian Journal of Business and Management Review. 1 (9): 77-98 and Vanguard December 1st, 2012 dapat

dilihat di www.vanguardngr.com diakses pada tanggal 18 September 2015

Tabel 2: (Menunjukkan hasil serangan organisasi teroris Boko Haram setelah

keterlibatan USAID dalam membantu Nigeria melawan organisasi teroris Boko

Haram antara Oktober 2012 s/d Desember 2014)

S/N Tanggal Lokasi Serangan Jumlah Korban

1 1 Oktober 2012

Serangan terhadap Universitas

Negeri Adamawa dan Sekolah

Tekhnologi Kesehatan dan juga

Universitas Maiduguri di Kota

Borno.

Sekitar 43 pelajar

terbunuh

2 7

Oktober 2012

Konfrontasi antara militer dan

anggota sekte di Damaturu,

negara bagian Yobe.

Sekitar 32 orang

terbunuh termasuk

30 anggota sekte dan

2 warga sipil

3 8

Oktober 2012

Serangan Balasan atas kematian

perwira militer melalui IED di

Maiduguri

10 orang terbunuh

4 14 Oktober 2012

Penyerangan di Desa Dongo

Dawa.

24 orang terbunuh

5 28 Oktober 2012

Penyerangan di Kota Kaduna 8 orang terbunuh dan

100 orang terluka

6 1 Januari 2013

Penembakan di Kota Maiduguri 14 orang terbunuh

termasuk 13 anggota

sekte dan seorang

tentara

7 2 Januari 2013

Penyerangan di kantor Polisi di

Kota Adamawa.

4 orang terbunuh

termasuk 2 Polisi

dan 2 Warga Sipil

8 4 Januari 2013

Serangan terhadap sebuah pos

pemeriksaan militer di Kota

7 orang terbunuh

termasuk 5 anggota

Page 75: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

61

Marte yang terletak di Negara

Adamawa.

sekte dan seorang

tentara, seorang

polisi

9 21

Januari 2013

Penyerangan terhadap pasar di

Kota Damboa.

18 orang terbunuh

yang sebagian

besarnya adalah

local hunters

10 18

Maret 2013

Ledakan bom di sebuah taman

bus mewah di Kano

Lebih dari 70 orang

terbunuh dan

beberapa lainnya

terluka sebnyak 29

orang

11 16

April 2013

Bentrokan antara pasukan JTF

dan anggota sekte Baga dan

Borno

Lebih dari 200

orang terbunuh,

sebagian besar

warga sipil

12 14 February 2014

Pembantaian Borno di Konduga,

di Negara Borno.110

121 warga desa

Kristen terbunuh

13 14 April 2014

Pengeboman di Kota Abuja.111

Lebih dari 88 orang

terbunuh

14 15 April 2014

Penculikan siswi Chibok di

Negara Borno

276 wanita dan

anak-anak diculik

15 5 Mei 2014

Serangan Gamboru Ngala di kota-

kota kembar Gamboru dan Ngala

yang terletak di Negara Borno.

Kurang lebih 300

orang terbunuh

16 20 Mei 2014

Pengeboman Jos di kota Jos

118 warga Desa

terbunuh oleh

pengeboman melalui

mobil

17 23 June 2014

Penyerangan Pusat Kota Nigeria

in the Middle Belt of Nigeria.

Sekitar 171 orang

terbunuh

18 13 December 2014

Penculikan di Gumsuri

Antara 32 s/d 35

orang terbunuh dan

172 s/d 185 diculik

110 Human Right Watch. 2013. “Boko Haram Violence against Women and Girls in Northeast Nigeria”,dapat dilihat

di https://www.hrw.org/sites/default/files/reports/nigeria1014web.pdf, pada tanggal 13 Januari 2016. 111 Amnesty International.2014. “Nigeria: More Than 1,500 killed in armed conflict in North-Eastern Nigeria in

early 2014”, dapat dilihat di

https://www.amnesty.org.uk/sites/default/files/nigeria__more_than_1500_killed_in_armed_conflict_0.pdf, pada

tanggal 13 Januari 2016.

Page 76: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

62

Source: Okpaga et al (2012: 88-89) “Activities of Boko Haram and Insecurity Question in Nigeria”,

Arabian Journal of Business and Management Review. 1 (9): 77-98 and Vanguard December 1st, 2012 dapat

dilihat di www.vanguardngr.com diakses pada tanggal 18 September 2015.

Dengan melihat data pada tabel dapat disimpulkan bahwa secara tidak langsung

kebijakan non-konfrotasi langsung yang diterapkan oleh Obama masih belum mampu

mengurangi korban yang diakibatkan oleh organisasi teroris Boko Haram dari kurun

waktu 2012 s/d 2014, dari tiap tahun yang terdapat pada tabel, korban yang diakibatkan

oleh organisasi teroris Boko haram semakin meningkat pada lokasi yang berbeda-beda.

Untuk itu, Amerika Serikat semakin khawatir terhadap serangan-serangan yang dilakukan

oleh Boko Haram dan ternyata strategi non-konfrontasi langsung yang diterapkan oleh

Obama masih belum cukup untuk melumpuhkan operasi-operasi serta serangan-serangan

yang dilakukan oleh Boko Haram di Nigeria, dengan kata lain kebijakan yang telah

diterapkan oleh Obama telah membuat angka korban di Nigeria semakin bertambah pada

tahun 2014.

Page 77: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

63

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI

AMERIKA SERIKAT DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DI

NIGERIA

Tindakan kekerasan dan penculikan yang dilakukan oleh kelompok Boko

Haram di Nigeria Utara telah membuat sejumlah aktor internasional khususnya Amerika

Serikat melakukan upaya perdamaian untuk menghentikan tindakan yang dilakukan oleh

kelompok Boko Haram. Terlebih lagi serangan organisasi teroris Boko Haram di Nigeria

Utara telah menunjukan peningkatan jangkauan geografis. Mereka melakukan ekspansi

serangan keluar tidak hanya dilakukan di Kota Abuja tetapi juga semakin meluas ke

Maiduguri dan negara bagian Borno. Selama lima tahun terakhir Boko Haram juga

melakukan serangan di negara-negara bagian Utara dan Timur Kano, Yobe, Adamawa

dan Bauchi. Hal ini tentu semakin membuat Amerika Serikat khawatir dengan ekspansi

yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram akan berdampak pada kepentingannya di

Afrika yaitu di Nigeria.

Peran Amerika Serikat di bawah kepimpinan Barack Obama merupakan salah

satu Negara yang paling berperan dalam mendukung perdamaian antara pemerintah

Nigeria dengan kelompok Boko Haram. Kebijakan-kebijakan non-konfrontasi langsung

yang diterapkan oleh Obama dalam membantu pemerintah Nigeria melawan kelompok

Boko Haram telah dianggap masih belum mampu menghentikan kekerasan dan

penculikan anak di Nigeria yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram. Dalam

menganalisa faktor apa saja yang menyebabkan sulitnya kebijakan yang diterapkan oleh

Page 78: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

64

Obama dalam menghentikan kelompok Boko Haram di Nigeria dan mengupayakan

perdamaian di Nigeria, maka analisa ini akan dimulai dengan melihat kepentingan

nasional Amerika Serikat yang akan menjadi landasan atas kebijakan luar negeri yang

dibuat oleh Amerika Serikat.

A. Kepentingan Kebijakan Luar Negeri Obama

Kepentingan nasional atau National Interest tidak dapat dipisahkan dari suatu

Negara karena dasar kepentingan itu sendiri merupakan upaya untuk memenuhi

kebutuhan bangsanya. Konsep kepentingan nasional merupakan dasar untuk menjelaskan

bagaimana landasan suatu negara dalam mengambil kebijakan. Hal ini pula dapat

menggambarkan secara khusus kebutuhan vital yang diperlukan oleh suatu negara,

seperti pertahanan, keamanan, militer, maupun kesejahteraan ekonomi.112

Seperti halnya AS sebagai negara adidaya yang menginginkan pengaruhnya

tetap mendominasi di dunia internasional dengan cara mengembangkan sistem

pertahanan, meningkatkan keamanan di wilayah kekuasaanya. Menurut Waltz tentang

kepentingan nasional merupakan suatu tujuan yang akan memerintahkan para pemimpin

negara kapan dan kemana harus bergerak. Selanjutnya Waltz mejelaskan bahwa mereka

(pemimpin Negara) pada dasarnya secara langsung akan melaksanakan kebijakan luar

negerinya berdasarkan pada petunjuk yang digariskan oleh kepentingan nasional Negara

tersebut.113

Dengan melihat konsep kepentingan nasional yang telah dijelaskan oleh Waltz,

maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh Presiden

112 Jack C. Plano dan Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Abardin, hal. 5. 113 Jackson,R.,& George Sorensen.1999.Pengantar Studi Hubungan Internasional. New York: Oxford University

Press, hal.115.

Page 79: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

65

Barack Obama di Nigeria terkait kelompok Boko Haram hanya semata-mata untuk

melindungi kepentingan AS di Nigeria. Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat dan

Nigeria memiliki hubungan yang kuat, sehingga Nigeria menjadi penting bagi kebijakan

luar negeri AS. Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar Nigeria dan Nigeria adalah

pemasok terbesar impor minyak keempat ke Amerika Serikat. Kontribusi yang dilakukan

oleh Amerika Serikat terhadap misi penjaga perdamaian internasional telah mendukung

stabilitas dan perdamaian di Afrika dengan tujuan agar kepentingan AS tidak terancam

dengan kehadiran organisasi teroris Boko Haram di Nigeria, di satu sisi peningkatan

kekerasan dan ketidakstabilan di Nigeria bisa memiliki efek spillover serius di negara-

negara lain pada benua tersebut.

Ketidakstabilan yang terjadi di Nigeria Utara telah memiliki implikasi yang

signifikan bagi kepentingan AS, dikarenakan AS telah mengimpor lebih banyak minyak

dari Nigeria dibandingkan dari negara lain di Afrika. Hingga September 2011, AS

mengimpor lebih dari setengah juta barel minyak di Nigeria per hari. Laporan khusus

surat kabar Vanguard pada 2 Mei 2012 menekankan permasalahan ini lebih lanjut bahwa

“AS memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan strategisnya yaitu minyak

di wilayah Delta Niger dan AS juga telah mengambil alih sebagian besar kekayaan

minyak di Nigeria. Selain itu, mengingat hampir semua minyak mentah di Nigeria telah

diekspor ke AS”. Hal ini tentunya telah membuat Nigeria menjadi sekutu strategis yang

paling penting bagi AS di wilayah Sub-Sahara Afrika.114

Organisasi teroris Boko Haram telah dianggap mengancam kepentingan AS di

Nigeria baik itu dari segi ekonomi ataupun politik. Untuk itu, Obama bertindak tegas

114

Omonobi. 2012. “Boko Haram and other security challenges before Jonathan.” Vanguard News, Mei12.

Page 80: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

66

dengan operasi-operasi yang dilakukan oleh organisasi teroris Boko Haram karena

Obama khawatir cadangan minyak yang dimiliki oleh Nigeria khususnya di Delta Niger

akan dikuasai juga oleh Boko Haram. Cadangan minyak yang terdapat di wilayah Delta

Niger bukan hanya menjadi kepentingan utama bagi AS di Nigeria tetapi juga AS

memiliki kepentingan lain selain minyak yaitu masalah sistem demokrasi yang telah

diimplementasikan oleh AS di Nigeria semenjak Nigeria terlepas dari jajahan Inggris, AS

khawatir organisasi teroris Boko Haram akan membuat Nigeria lepas dari sistem

demokrasi yang telah dibentuk oleh AS selama bertahun-tahun di Negara tersebut.115

Selain menjadi penerima utama dari bantuan luar negeri AS, Nigeria adalah

tujuan terbesar kedua untuk investasi swasta AS di Afrika, dengan total sekitar $ 5 miliar,

dan menyumbang lebih dari 40% dari total ekspor minyak mentah Nigeria sampai

2012.116

Nigeria saat ini memproduksi rata-rata sekitar 2,4 juta barel per hari, sehingga

membuatnya menjadi produsen minyak terbesar di Afrika dan salah satu eksportir

minyak utama ke negara-negara lain. Minyak di Nigeria terletak di Niger-Delta, ada

kekhawatiran bahwa Boko Haram semakin menargetkan kemampuan minyak Nigeria

sebagai simbol kesenjangan antara Utara dan Selatan.

Pada tahun 2012, ditekankan bahwa strategi Presiden Obama untuk Afrika

khususnya Nigeria menetapkan empat pilar yang saling memperkuat untuk memajukan

Negara tersebut dan untuk menjaga kepentinganya di Nigeria dengan memperkuat

lembaga-lembaga demokrasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, memajukan keamanan,

115

Xinhua. 6 May 2013. “Boko Haram Releases Abducted Former Nigeria Oil Minister,” dalam Africa Review,

dapat dilihat di http://www.africareview.com/News/Boko-Haram-releases-abducted-former-oil-minister/-

/979180/1843966/-/embjwe/-/index.html, diakses pada tanggal 29 Agustus 2015. 116

United States House of Representatives Committee on Homeland Services, 13 September 2013. “Boko Haram:

Growing Threat to the U.S. Homeland”, dapat dilihat di

http://homeland.house.gov/sites/homeland.house.gov/files/documents/09-13-13-BokoHaram-Report.pdf/ diakses

pada tanggal 30 Agustus 2015.

Page 81: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

67

dan mempromosikan pembangunan jangka panjang Amerika Serikat,.117

Empat pilar

tersebut telah dianggap efektif oleh Obama dalam menjaga kepentingan AS di Nigeria.

Disini dapat dilihat bahwa pendekatan Amerika Serikat dalam menjaga

kepentingan ekonomi negaranya, dilakukan dengan cara membantu pemerintah Nigeria

dalam melawan kekerasan dan penculikan yang dilakukan oleh organisasi teroris Boko

Haram. Kehadiran Amerika Serikat di Nigeria menandakan bahwa kebijakan-kebijakan

non-konfrontasi lagsung yang dilakukan oleh Presiden Obama semata-mata ingin

menjaga kepentingannya di Nigeria terhadap ancaman yang diberikan oleh organisasi

teroris Boko Haram.

B. Faktor- Faktor yang Menghambat Kebijakan Luar Negeri AS Dalam Mencapai

Perdamaian di Nigeria

Kebijakan luar negeri merupakan instrumen dari kepentingan nasional

suatu Negara. Dengan kata lain, kebijakan luar negeri merupakan strategi atau

rencana tindakan yang dibuat oleh para pembuat keputusan negara dalam menghadapi

negara lain atau unit politik internasional lainnya, dan dikendalikan untuk mencapai

tujuan nasional yang spesifik sehingga dituangkan dalam terminologi kepentingan

nasional.118

Dalam menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh Amerika Serikat

terkait kebijakannya yang masih belum mampu menciptakan perdamaian di Nigeria,

dalam hal ini yang menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat adalah strategi yang

117

The White House Office of the Press Secretary. 14 June 2012. “U.S. Strategy for Africa”, dapat dilihat di

http://www.whitehouse.gov/the-press-office/2012/06/14/fact-sheet-new-strategy-towardsubsaharan-

africa/,diakses pada tanggal 03 September 2015. 118

Jack C. Plano dan Roy Olton. Kamus Hubungan Internasional. (Bandung: Abardin, 1999), hal. 5.

Page 82: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

68

digunakan oleh kelompok Boko Haram yang begitu akurat dalam mengambil

serangkaian aspek lingkungan internal dan eksternal di Nigeria. Strategi tersebut

digunakan dengan tujuan menyingkirkan seluruh ideologi Barat di Nigeria dan

mendirikan negara Islam di Nigeria. Untuk mengetahui faktor apa saja yang

menyebabkan sulitnya kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang diterapkan oleh

Obama, pada bagian ini akan dibahas mengenai faktor internal dan eksternal yang

mendukung organisasi teroris Boko Haram dalam menghambat kebijakan luar negeri

Amerika Serikat. Faktor internal dan faktor eksternal tersebut akan dibahas secara

rinci pada bagian berikut :

1. Faktor Internal

a. Dukungan Masyarakat Nigeria Utara Terhadap Kelompok Boko Haram

Organisasi teroris Boko Haram tampaknya telah memiliki strategi dalam

melawan kontra-terorisme pemerintah yang telah didukung oleh AS untuk

menyingkirkan organisasi ini. Dalam mencegahnya kelompok Boko Haram

berusaha membuat strategi khusus dengan tujuan mendirikan negara Islam di

Nigeria terwujud dan menyingkirkan segala ideologi-ideologi Barat yang masih

berada pada sistem pemerintahan Nigeria. Untuk itu, organisasi teroris Boko

Haram menggunakan dukungan internal yaitu dukungan publik khususnya pada

Nigeria Utara dan dukungan kelompok elit, seperti politisi serta partai yang kontra

terhadap pemerintahan Presiden Jonathan Goodluck.

Dukungan publik yang diberikan kepada Boko Haram terbagi atas dua

perwakilan yaitu elemen aktif dan pasif dari masyarakat Nigeria Utara,

Page 83: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

69

pendukung pasif mungkin tidak membuat pengorbanan pribadi dalam bentuk

serangan bunuh diri. Namun, simpati mereka dengan kegiatan organisasi teroris

Boko Haram, serta penolakan untuk mengkhianati mereka, adalah faktor kunci

dalam upaya mendukung organisasi tersebut dalam melawan kontra-terorisme

pemerintah.119

Oleh karena itu, dukungan publik yang dimaksud mengacu pada

keduanya yaitu dukungan aktif dan pasif kelompok oleh lapisan masyarakat

Nigeria.

Dukungan secara pasif terhadap Boko Haram lahir dengan adanya

dukungan lokal masyarakat Nigeria Utara. Organisasi teroris Boko Haram telah

memberikan pengaruh bagi orang-orang di Nigeria Utara yang merasa kecewa

dengan pemerintahan di Nigeria.120

Pengangguran dan kemiskinan yang kronis

disertai dengan korupsi dan kegagalan pemerintah untuk mengatasi

ketidaksetaraan telah membuat masyarakat semakin bersimpatik dengan

kelompok Boko Haram. Menurut Biro Statistik Nasional Nigeria, "Kemiskinan

relatif paling jelas didominasi oleh Nigeria bagian utara 70%, sekitar pada tahun

2010 angka kemiskinan tersebut semakin meningkat".121

Para ahli percaya bahwa

ketidaksetaraan di Nigeria telah menjadi alat bagi organisasi teroris Boko Haram

dalam mempromosikan dukungan yang luas di Nigeria, dengan kata lain

119

International Crisis Group. 2010. “Northern Nigeria: Background to Conflict”, dalam International Crisis Group

Africa Report no. 168, dapat dilihat di http://www.crisisgroup.org/en/regions/africa/west-africa/nigeria/168-

northern-nigeria-background-to-conflict.aspx diakses pada tanggal 04 September 2015. 120

Akinola ,O. 2013. “Nigeria‟s Troubled North: Interrogating the Drivers of Public Support for Boko Haram” ,

dalam International Centre for Counter Terrorism, dapat dilihat di http://www.icct.nl/download/file/ICCT-Olojo-

Nigerias-Troubled-North-October-2013.pdf diakses pada tanggal 04 September 2015. 121

Konye Obaji Ori. 14 February 2012. “Nigeria‟s Growing Poverty,” dalam The Africa Report, dapat dilihat di

http://www.theafricareport.com/index.php/2012021450181576/west-africa/nigeria-s-growing-poverty-

50181576.html diakses pada tanggal 05 September 2015.

Page 84: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

70

kelompok Boko Haram telah memanfaatkan keluhan ini dalam upaya

menggunakan sejumlah taktik untuk menarik dukungan publik di Nigeria Utara.

Sedangkan dukungan secara aktif yang telah dilakukan oleh organisasi

teroris Boko Haram merupakan sekelompok individu yang melakukan konfrontasi

langsung terhadap pemerintah yang berasal dari gabungan ekstremis Islam dan

para pemuda miskin yang menganggur dan terpinggirkan. Mereka telah dihasut,

dimobilisasi dan didukung oleh beberapa politisi untuk mengacaukan

pemerintahan Nigeria. Para anggota Boko Haram direkrut dari negara-negara

tetangga seperti Benin, Chad, Niger, Sudan, Somalia, dan Mauritania.122

Strategi yang digunakan oleh organisasi teroris Boko Haram tidak

hanya menarik dukungan dari masyarakat yang terpinggirkan saja, melainkan

politisi Nigeria pun telah mendukung dan melindungi Boko Haram terhadap

kontra-terorisme pemerintah.123

Bahkan, Presiden Jonathan sendiri telah

mempercayai adanya pendukung Boko Haram dalam pemerintahannya dan

tentara keamanannya.124

Terdapat fakta yang mengindikasikan bahwa koneksi

tersebut ada, diantaranya yang terkuat adalah kasus Sanda Umar Konduga, yang

ditangkap oleh State Security Service (SSS) pada 21 November 2011.125

Konduga

122

Aghedo, Iro and Osumah, Oarhe. 2012. Boko Haram Uprising: How Should Nigeria Respond ?. Third World

Quarterly, 33:5, 853-869 123

Peter Okutu. 21 Agustus 2012. “Elechi accuses politicians of hijacking Boko Haram”, dalam berita harian

Vanguard, dapat dilihat di http://www.vanguardngr.com/2012/08/elechi-accuses-politicians-of-hijacking-boko-

haram/ diakses pada tanggal 05 September 2015. 124

ibid 125

Seorang juru bicara Boko Haram yaitu Ali Sanda Umar Konduga ditangkap pada bulan November 2011, akibat

dilaporkan telah terlibat melayani Senator Mohammed Ali Ndume dan mantan Gubernur dari partai yang berkuasa

di Negara tersebut sebagai sponsor kegiatan teroris agar keduanya dapat mendukungn aktivitas Boko Haram di

Nigeria. Ndume adalah anggota dari komite yang ditunjuk oleh Presiden Jonathan dalam mempertimbangkan

negosiasi damai dengan Boko Haram. Lauren Ploch. November 2011. “Boko Haram: Emerging Threat to the U.S.

Homeland” , dapat dilihat dari https://homeland.house.gov/files/Testimony%20Ploch.pdf, diakses pada tanggal 07

Februari 2016.

Page 85: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

71

mengatakan bahwa dia adalah anggota Boko Haram, dan mengklaim bahwa

gerakan itu telah membentuk aliansi pragmatis dengan anggota dari People

Democratic Party (PDP) setelah pemilu 2011.

Konduga juga mengungkapkan nama-nama sejumlah politisi yang ia

klaim telah memberikan dukungan finansial terhadap kelompok Boko Haram,

termasuk mantan Duta Besar Nigeria untuk Sao Tome dan Principe Saidu Pindar.

Dia juga mengatakan bahwa pada tanggal 21 November 2012 s/d 2013, Senator

Ndume ditangkap oleh SSS yang mengakui juga mendukung Boko Haram.126

Laporan menunjukkan beberapa politisi di Nigeria Utara telah menggunakan

Boko Haram sebagai pembunuh politik untuk menghilangkan persaingan mereka.

Tentu saja, ini membuat sulit untuk mengidentifikasi mitra daerah yang dapat

diandalkan untuk melawan Boko Haram yang merupakan hambatan utama untuk

melawan ancaman mereka.127

Organisasi teroris Boko Haram juga dilaporkan memiliki berbagai cara

untuk mengumpulkan pendanaan di dalam Negeri, salah satu sumber offunding

telah dilakukannya pungutan harian sekitar 100 naira sama dengan sekitar $ 0,6

USD yang harus dibayar oleh setiap anggotanya.128

Organisasi teroris Boko

Haram juga telah disalahkan atas serangkaian perampokan yang terjadi di Nigeria

126

This day Live. 22 Maret 2012. “Nigeria: Ndume Moves to Abort Trial, dapat dilihat di

http://allafrica.com/stories/201203220630.html”, diakses pada tanggal 06 September 2015. 127

Tobi Soniyi. 4 Juli 2012. “Nigeria: Terrorism - Court Resumes Ndume's Trial”, dapat dilihat di

http://allafrica.com/stories/201207040581.html diakses pada tanggal 06 September 2015. 128

Freedom C. Onuoha. November 2010. “The 9/7 Boko Haram Attack on Bauchi Prison: A Case of Intelligence

Failure,” dalam Special Report, Peace & Conflict Monitor, dapat dilihat di

http://www.monitor.upeace.org/innerpg.cfm?id_article=754, diakses pada tanggal 09 September 2015.

Page 86: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

72

yang telah mendapatkan sekitar 500 juta naira atau 3 juta USD melalui

perampokan bank-bank komersil.129

Pada tahun 2012, organisasi teroris Boko Haram juga menerima

dana dari politisi, pengusaha, pejabat pemerintah dan orang-orang kaya di

Nigeria, dana tersebut dipergunakan untuk melancarkan operasi mereka dalam

melawan tindakan kontra terorisme pemerintah dan kebijakan luar negeri AS.

Dana yang didapat dihasilkan dengan mengancam akan menculik jika tidak

membayar biaya yang dibutuhkan oleh kelompok Boko Haram. Tidak hanya itu,

organisasi teroris Boko Haram juga telah didukung oleh LSM asing: yang paling

terkenal tuduhan menyangkut Al-Muntada Trust Fund yang berbasis di Inggris

pada tahun 2012 dan beberapa organisasi yang berbasis di Timur Tengah.

Organisasi teroris Boko Haram telah mendapatkan total pendanaan sekitar 70 juta

USD dari LSM tersebut.

Al-Muntada al-Islami adalah sebuah lembaga yang dipimpin oleh Dr.

Adil bin Mohammed al-Saleem, yang berbasis di Inggris dan terkait dengan amal

dan lembaga Da'awa Arab Saudi serta lembaga lainnya yang telah

diklasifikasikan sebagai lembaga terror-financing, dan diidentifikasikan bahwa

organisasi ini telah menyediakan dana untuk organisasi teroris Boko Haram.130

Dengan melihat adanya peran dari masyarakat di Nigeria khususnya di Nigeria

Utara telah membuat kebijakan non konfrontasi langsung Amerika Serikat yang di

pelopori oleh Presiden Obama mengalami kesulitan dalam mengurangi kekerasan

dan penculikan yang dilakukan oleh Obama. Hal ini disebabkan kurangnya

129

Ibid 130

Stephen Shwatz. 2001. “Islamic Extremism on the Rise in Nigeria,” Jamestown Foundation, dapat dilihat di

http://www.jamestown.org/ diakses pada tanggal 10 September 2015.

Page 87: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

73

kerjasama atau dukungan masyarakat Nigeria terhadap kebijakan luar negeri

Amerika Serikat khususnya di Nigeria Utara.

2. Faktor Eksternal

a. Dukungan Organisasi Teroris Internasional

Organisasi Boko Haram ini memiliki sejarah hubungan yang panjang

dengan gerakan ekstrimis Islam internasional dikarenakan memiliki tujuan yang

sama yaitu untuk menghilangkan pengaruh Barat di negara mereka dan ingin

mendirikan Negara Islam. Hubungan antara AQIM dan Boko Haram sekarang ini

semakin diketahui dan terbentuk dengan baik. Hal tersebut tampak ketika pada

awal bulan Januari 2010, pemimpin AQIM yang bernama Abdelmalek Droukdel

mengumumkan bahwa AQIM akan membantu Boko Haram dalam hal pelatihan,

pasukan, dan peralatan.131

Pada bulan November 2011, juru bicara resmi dari Boko Haram yakni

Abu Qaqa menyampaikan pernyataan bahwa, “We are together with Al Qaeda.

They are promoting the cause of Islam just as we are doing. Therefore, they help

us in our struggle and we help them, too” (yang artinya bahwa kita bersama-sama

dengan Al Qaeda, hal ini dikarenakan tujuan mereka adalah menyebarkan agama

Islam seperti apa yang kita lakukan sekarang. Untuk itu, mereka menolong

perjuangan kita dalam mencapai hal tersebut).132

Abu Qaqa juga mengklaim

131 Felipe Pathe Duarte. 2011. “Maghrebian Militant Maneuvers: AQIM as a Strategic Challenge”, dalam Center for

Strategic and International Studies, dapat dilihat di http://csis.org/publication/maghrebian-militant-maneuvers-

aqim-strategic-challenge, diakses pada tanggal 10 September 2015. 132 Joe Brock. 2012. “Special Report: Boko Haram-between Rebellion and Jihad”, Reuters News,dapat dilihat di

http://www.reuters.com/article/2012/01/31/us-nigeria bokoharamidUSTRE80U0LR20120131, diakses pada tanggal

10 September 2015.

Page 88: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

74

bahwa, “Any Muslim group that is struggling to establish an Islamic state can get

support from Al-Qaeda if they reach out to them. It is true that we have links with

Al-Qaeda they support us and we support them”.133

(Kelompok muslim yang

ingin berjuang dalam membangun negara Islam bisa mendapatkan dukungan dari

Al-Qaeda jika mereka membutuhkannya. Hal ini benar bahwa kita mempunyai

hubungan dengan Al-Qaeda dikarenakan mereka membantu kita dan kita

membantu mereka)

Bentuk konkret dari jaringan yang terbentuk di antara kedua kelompok

teroris tersebut diperjelas pula oleh Abu Qaqa dalam wawancaranya dengan The

Guardian yang menjelaskan bahwa :

“Al-Qaeda are our elder brothers. In August 2011, our leader

travelled to Saudi Arabia and met Al-Qaeda there. We enjoy financial and

technical support from them. Anything we want from them we ask them.” 134

(Al-Qaeda adalah saudara tertua kita. Pada bulan Agustus 2011, pemimpin kita

berkunjung ke Arab Saudi dan bertemu dengan Al-Qaeda disana. Kita

menikmati semua bantuan yang diberikan baik itu bantuan keuangan dan

bantuan tekhnis dari mereka. Apapun yang kita inginkan dari mereka kita akan

memintanya).

Dukungan yang disebutkan oleh Abu Qaqa dalam wawancaranya

terkait dengan jaringan anggota Boko Haram terhadap Al-Qaeda menjelaskan

133 Vanguard. 24 November 2011. “Al-Qaeda Assist us and we Assist Them–Boko Haram spokesman”, dapat dilihat

di http://www.vanguardngr.com/2011/11/al-qaeda-assist-us- and-weassist-them-boko-haram-spokesman/, diakses

pada tanggal 10 September 2015 134

Monica Mark. 2012. “Boko Haram Vows to Fight until Nigeria Establishes Sharia Law”, The Guardian News,

tersedia pada situs: http://www.guardian.co.uk/world/2012/jan/27/boko-haramnigeria-sharia-law, diakses pada

tanggal 11 September 2015

Page 89: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

75

bahwa pemimpin terdahulu Boko Haram yakni Mohammed Yusuf telah berhaji

ke Arab Saudi dalam dua kesempatan di pertengahan tahun 2000-an. Pada

kesempatannya ke Arab Saudi itu, Yusuf melakukan kontak dengan orang-

orang Salafi anggota AQIM yang diketahui menyediakan pendanaan bagi

kelompok tersebut.135

Selain dari segi finansial, AQIM dalam hal ini

menyediakan Boko Haram serangkaian pelatihan yang canggih dan teknik-

teknik baru dalam menghadapi ancaman dari pihak keamanan internasional.

Sebagai ganti dari program pelatihan yang diberikan, AQIM memerluas

wilayah operasinya hingga ke Nigeria, sebuah negara yang memiliki

signifikansi penting bagi Amerika Serikat.136

Kerjasama yang terjalin antara AQIM dan Boko Haram telah

didokumentasikan secara publik seiring dengan pernyataan dari Menteri Luar

Negeri Nigeria Olugbenga Ashiru bahwa anggota-anggota Boko Haram telah

menerima pelatihan dari AQIM di Mali.137

Informasi tersebut seperti yang

dikemukakan oleh Subkomite pada bidang Counter terrorism and Intelligence

dalam laporannya di tahun 2011, Pelatihan dan pengaruh yang diberikan oleh

AQIM terefleksikan juga dalam penggunaan internet oleh Boko Haram guna

menyebarkan pesan-pesan yang mengimplikasikan kekerasan dengan

menggunakan cara yang mirip dengan banyak organisasi teroris yang

135

Andrew Walker. 2012. “Special Report: What is Boko Haram ?”, dalam United States Institute of Peace Special

Report, dapat diakses pada : http://www.usip.org/publications/what-boko- haram, diakses pada tanggal 11

September 2015. 136 Committe on Homeland Security of US House of Representative. 2013. “Boko Haram: Growing Threat to the

U.S. Homeland ” , hal. 21 137

William Davison dan Maram Mazen. 2013. “Nigeria‟s Boko Haram Members Trained in Mali, Minister Says”,

Bloomberg, dapat dilihat di http://www.bloomberg.com/news/2013-01- 25/nigeria-s-bokoharam-members-trained-

in-mali-minister-says.html.

Page 90: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

76

berafiliasi dengan Al Qaeda. Sebuah video di YouTube yang dirilis pada bulan

Januari 2012 misalnya, menampilkan pemimpin Boko Haram yakni Abubakar

Shekau yang sedang membahas keadaan yang terjadi di Nigeria dan

memuliakan tindakan-tindakan Boko Haram melawan orang-orang Kristiani.

Video tersebut mencerminkan video serupa yang pernah dibuat oleh para

pemimpin Al-Qaeda di masa lalu. Pada video Shekau tersebut, penampilan,

sikap, dan geraknya mulai dari jenggot, penutup kepala, hingga gerakan

tangan, mengingatkan banyak orang pada video pernyataan terdahulu yang

dibuat oleh mantan pemimpin Al-Qaeda yakni Osama Bin Laden.138

Video Shekau itu pun memiliki nada jihad yang familiar dengan

suara rendah, penggunaan jaket anti-peluru, dan adanya senapan Kalashnikov

yang terlihat jelas di dalam pengambilan gambar video.139

Tanda-tanda yang

tampak pada video Shekau tersebut mengindikasikan bahwa di luar dukungan

operasional yang diberikan oleh AQIM, semangat kolektif dari jihad global

dapat menyatukan Boko Haram dan AQIM.

Abubakar Shekau sebagai pemimpin Boko Haram yang

menggantikan Yusuf juga telah menyatakan simpatinya terhadap Al-Qaeda dan

perjuangan mereka melawan retorika pemerintah AS. Pada tahun 2010, Shekau

membuat pernyataan mengenai dirinya sangat anti terhadap Amerika. Hal ini

terlihat dari beberapa pidato dan khotbahnya yang menegaskan ancamannya

terhadap AS yang diyakini pidato tersebut telah ditulis langsung oleh Al-

138 Joe Brock. 2012. “Special Report: Boko Haram-between Rebellion and Jihad”, dalam Reuters, tersedia pada

situs: http://www.reuters.com/article/2012/01/31/us-nigeria bokoharamidUSTRE80U0LR20120131, dalam

Committe on Homeland Security of US House of Representative, 2013, Boko Haram: Growing Threat to the U.S.

Homeland, hal. 22 139

Ibid

Page 91: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

77

Qaeda.140

Di dalam videonya ia memperingatkan Amerika Serikat bahwa : “do

not think jihad is over. Rather, jihad has just begun… Oh, America, die with

your fury”.141

Shekau menyatakan solidaritas kelompoknya dengan Al-Qaeda

yang berafiliasi di Afghanistan, Irak, Afrika Utara, Somalia dan Yaman, serta

menyerukan sesama pejuang untuk melanjutkan jihad mereka di semua lini

pertempuran, termasuk di Libya, Mali, Somalia dan Yemen.142

Begitu juga

Mamman Nur sebagai pemimpin ketiga setelah Shekau yang kemudian

berpisah dari Boko Haram dan mendirikan Ansaru juga dilaporkan dilatih oleh

AQIM.143

Terdapat berbagai sumber dari informan di Nigeria, khususnya

media Barat yang menunjukkan bahwa Boko Haram memiliki hubungan

dengan organisasi teroris lainnya di Afrika, khususnya dengan organisasi

teroris AQIM yang telah memberikan pelatihan dan beberapa pembiayaan

untuk Boko Haram.144

Berbicara mengenai dukungan dalam bentuk pelatihan

yang diberikan oleh AQIM terhadap Boko Haram, hasil yang tampak dari

proses pelatihan tersebut dapat diamati dari perbedaan jenis serangan yang

digunakan oleh kelompok Boko Haram pada aksi-aksinya dalam beberapa

140

Ibid 141

John Campbell. 3 Desember 2012. “Nigerian Terrorist Threatens the United States”, dalam Africa in Transition,

dapat dilihat di http://blogs.cfr.org/campbell/2012/12/03/nigerian-terrorist-threatens-the-united-states/ diakses pada

tanggal 12 September 2015. 142

Tim Cocks. 30 November 2012. “Nigeria Boko Haram leader urges global jihad in video”, dalam harian

Reuters,dapat dilihat di http://uk.reuters.com/article/2012/11/30/uk-nigeria-bokoharam-idUKBRE8AT0S020121130

diakses pada tanggal 12 September 2015. 143

Jacob Zenn. 2014. “Leadership Analysis of Boko Haram and Ansaru in Nigeria.” CTC Sentinel 7, no. 2, dapat

dilihat di http://www.ctc.usma.edu/posts/leadership‐analysis‐of‐boko‐haram‐and‐ansaru‐in‐nigeria diakses pada

tanggal 13 September 2015. 144

Jacob Zenn. 2013. “Boko Haram‟s International Connections.” CTC Sentinel 6, no. 1 (January): 8, dapat dilihat

di http://www.ctc.usma.edu/posts/boko‐harams‐international‐connections diakses pada tanggal 10 September 2015.

Page 92: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

78

waktu terakhir yakni melalui pemboman bunuh diri. Serangan bom bunuh diri

pada tanggal 16 Juni 2011 dengan sasaran markas kepolisian merupakan yang

pertama pernah terjadi di Nigeria sekaligus pertama kalinya Boko Haram

menggunakan vehicle-borne improvised explosive devices (VIED) yakni

semacam alat peledak berteknologi canggih dari yang semula hanya pisau dan

alat peledak yang masih sederhana dalam bentuk improvised explosive devices

(IEDs).145

Dua bulan kemudian, kelompok teroris ini melakukan serangan bom

bunuh diri kedua dengan menargetkan markas PBB yang berkedudukan di

Abuja dengan memakan korban jiwa sebanyak 21 orang.146

Banyak pengamat

melihat adanya transisi menuju VIEDs dan serangan bom bunuh diri sebagai

peningkatan signifikan dalam kemampuan Boko Haram yang mengindikasikan

bahwa kelompok tersebut telah menerima pelatihan dari jaringan teroris

lainnya. Kelompok Boko Haram menerima keuangan, militer, dan dukungan

pelatihan yang cukup dari AQIM dan Al-Qaeda, bantuan dana yang dihasilkan

yaitu melalui perdagangan narkoba (Afrika Barat merupakan wilayah transit

bagi kokain dan heroin dari Amerika Selatan ke Eropa), perdagangan senjata

(terutama dari Libya dan Chad), penyelundupan, penculikan dan perampokan.

Beberapa pendanaan telah digunakan oleh kelompok Boko Haram untuk

pengayaan pribadi, pembayaran kepada anggota, pembelian senjata dan

145

Ibid 146

David Cook, 2011, The Rise of Boko Haram in Nigeria, dalam CTC Sentinel 4 (9): 3-5

Page 93: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

79

informasi, komunikasi dan perlindungan, juga diyakini berasal dari hasil

'pemerasan pada pemerintah.147

Kemahiran kelompok Boko Haram ini menunjukkan pembuat bom

kelompok Boko haram memang menerima pelatihan dari militan yang

berpengalaman di tempat lain. Hal ini berpotensi menunjukkan hubungan yang

lebih kuat antara organisasi teroris Boko Haram dengan AQIM dan Al-

Shabaab. Selain membangun persenjataan canggih, sekarang mungkin bahwa

Boko Haram telah mengakuisisi, atau akan memperoleh misil SA-7 dan SA-24.

Terdapat sejumlah laporan terkait anggota Boko Hatam yang

menerima pelatihan di beberapa bagian wilayah Sahel, khususnya di Niger dan

Mali. Beberapa laporan mengenai pelatihan terhadap anggota Boko Haram

berikut ini diurutkan berdasarkan tatanan kronologis, antara lain: (1) Pada

bulan Desember 2011, anggota PBB yang membawa misi terkait dampak dari

krisis di Libya terhadap regional Sahel melaporkan bahwa mereka telah diberi

informasi tentang jalinan hubungan yang terbentuk antara Boko Haram dengan

AQIM dan bahwa anggota Boko Haram telah menerima pelatihan di markas

AQIM yang berlokasi di Mali selama musim panas tahun 2011. Mereka juga

melaporkan bahwa tujuh anggota Boko Haram ditangkap ketika singgah di

Niger dalam perjalanannya menuju Mali, (2) Pada bulan April 2012,

pemerintah Nigeria dan media internasional melaporkan bahwa Muhammad

Suleiman Ashafa dituduh oleh pemerintah Nigeria sebagai perantara antara

Boko Haram dan Al Qaeda mengakui telah memfasilitasi program pelatihan

147

Scott Stewart. 2012. “Nigeria's Boko Haram Militants Remain a Regional Threat”, dalam Security Weekly Edisi

26 Januari, Stratfor Global Intelligence, tersedia pada situs: http://www.stratfor.com/weekly/nigerias-boko-haram-

militants-remain-regionalthreat, diakses pada tanggal 15 September 2015

Page 94: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

80

untuk beberapa anggota Boko Haram di wilayah Sahel.148

(3) Pada bulan Juli

2012, dua anggota Boko Haram yakni Khalid Al-Barnawi dan Adam Kambar

dilaporkan telah menjalani pelatihan di salah satu markas pelatihan AQIM di

Algeria sejak tahun 2009.149

(4) Pada bulan September 2012, militer Nigeria

menyatakan bahwa mereka telah menangkap seorang staf imigrasi karena

menjadi anggota aktif Boko Haram. Berdasarkan penuturan juru bicara pihak

militer, staf imigrasi tersebut mengaku bahwa dirinya telah dilatih bersama 15

anggota Boko Haram lainnya dalam hal pengendalian senjata, praktek

pembunuhan, dan operasi khusus di Niger.150

(5) Berdasarkan keterangan dari

Kepala Staf pasukan militer Nigeria yang ditugaskan ke Mali yakni Letnan

Jendral Azubuike Ihejrika disebutkan bahwa, “We have evidence that some of

the terrorists operating in Nigeria were trained in Mali”.151

Hubungan yang erat antara kelompok Boko Haram dengan

organisasi teroris internasional seperti Al-Qaeda dan AQIM telah membantu

kelompok Boko Haram dalam mempertahankan eksistensinya dalam melawan

kebijakan-kebijakan AS di Nigeria, serta telah membuat kelompok Boko

Haram menjadi semakin kuat. Kerjasama yang dilakukan oleh kelompok Boko

Haram dengan organisasi teroris internasional telah membuat AS khususnya

148 Elena Mizrokhi, “Nigeria‟s Boko Haram and Sahel Insecurity”, dalam Geopoliticalmonitor, Edisi 16 April 2012,

dapat dilihatb di: http://www.geopoliticalmonitor.com/nigerias-boko-haram- andsahel-insecurity-4663, diakses pada

tanggal 15 Desember 2015 149

Ibid 150 This Day, “Army Arrests Immigration Officer, Others over Boko Haram Links”, Edisi 29 September 2012,

tersedia pada situs: http://www.thisdaylive.com/articles/army-arrestsimmigrationofficer-others-over-boko-haram-

links/126376/, dalam Oftedal, Boko Haram: A Transnational Phenomenon, hal. 72 151 Ismail Mudashir, Maryam Ahmadu-Suka and Victor Edozie, “Nigeria: Boko Haram Trained in Mali - Army

Chief”, dalam Daily Trust, Edisi 18 Januari 20113, dapat dilihat di: http://allafrica.com/stories/201301180599.html,

diakses pada tanggal 18 Desember 2015

Page 95: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

81

kebijakan Obama semakin sulit menciptakan perdamaian di Nigeria. Hal ini

dikarenakan adanya fasilitas yang diberikan oleh Al-Qaeda dalam melawan

pemerintah Nigeria dan AS. Fasilitas tersebut meliputi pendanaan, pasokan

senjata, dan pemberian pelatihan terhadap setiap anggota Boko Haram,

tentunya hal inilah yang menjadi penghambat bagi ketiga kebijakan Obama

yang bersifat non-konfrontasi langsung dalam melawan kelompok Boko

Haram.

Page 96: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

82

BAB V

KESIMPULAN

Penelitian ini telah mencermati mengenai bagaimana pemerintah Amerika

Serikat pada masa Obama menerapkan setiap kebijakan luar negerinya dalam melawan

organisasi teroris Boko Haram yang pada intinya, tujuan dari serangan-serangan

kelompok Boko haram terhadap pemerintah dan warga sipil yaitu hanya semata-mata

ingin menerapkan hukum syaria negara Islam di Nigeria. Masalah ini memberikan

perhatian khusus bagi pemerintah Nigeria dan Amerika Serikat sehingga kedua Negara

juga ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam mencari solusi yang akurat dalam

mengatasi krisis, hal ini disebabkan karena AS memiliki kepentingan dan hubungan yang

erat dengan Nigeria, terlebih lagi AS memiliki kepentingan yaitu cadangan minyak yang

terdapat di Niger Delta. Untuk itu, cadangan minyak yang ada di Nigeria akan terus di

pertahankan dari berbagai ancaman seperti, gangguan organisasi teroris Boko Haram dan

penguasaan minyak oleh rezim-rezim yang bertentangan dengan pemerintah AS.

Presiden Obama telah berkomitmen akan menggunakan strategi non-

konfrontasi langsung dalam melawan kelompok Boko Haram, Obama lebih memilih

melakukan konfrontasi non-kekerasan karena melihat konsekuensi yang akan ditimbulkan

dari konfrontasi langsung seperti pada masa pemerintahan Bush. Kebijakan-Kebijakan

luar negeri non konfrontasi langsung presiden Obama meliputi. Pertama, pemerintah AS

telah mendirikan U.S-Nigeria Binational Comission (BNC). Kedua, setelah itu presiden

Obama membentuk program kerjasama kemitraan AS-Nigeria dengan melalui program-

program perdamaian ada tiga tindakan spesifik yang telah diambil oleh pemerintahan

Page 97: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

83

Obama terkait program perdamaian yaitu Global Security Contingency Fund dan

menciptakan The Trans-Sahara Counter terrorism Partnership. Ketiga, yang terakhir

presiden Obama melibatkan U.S. Agency for International Development (USAID) dalam

memerangi organisasi teroris Boko Haram di Nigeria, USAID dijadikan sebagai alat

untuk menerapkan kebijakan Amerika dalam menciptkan solusi melalui program bantuan

dengan bertajuk Peace Project, proyek ini dianggap efektif dalam melawan konflik dan

ekstrimisme di Nigeria. Namun, kebijakan yang telah diterapkan oleh Obama masih

belum mampu menciptakan perdamaian di wilayah tersebut dan korban yang muncul

semakin bertambah, hal tersebut terjadi karena adanya dukungan domestik dan eksternal

yang telah mendukung operasi-operasi kelompok Boko Haram, sehingga menyulitkan

kebijakan yang telah diterapkan oleh Obama.

Dalam hal ini terdapat dua faktor yang telah menyebabkan kebijakan luar

negeri Obama masih belum berhasil menciptakan perdamaian di Nigeria yaitu Faktor

Internal yang mempengaruhi kebijakan non konfrontasi langsung yaitu organisasi teroris

Boko Haram menggunakan dukungan publik, organisasi teroris Boko Haram tampaknya

telah memiliki strategi dalam melawan kontra-terorisme pemerintah yang telah didukung

oleh AS untuk menyingkirkan organisasi ini, dalam mencegah hal ini Boko Haram

berusaha membuat strategi khusus dengan tujuan mendirikan Negara Islam di Nigeria

terwujud dan menyingkirkan segala ideologi-ideologi Barat yang masih berada pada

sistem pemerintahan Nigeria. Untuk itu, Boko Haram menggunakan dukungan internal

yaitu dukungan publik khususnya pada Nigeria Utara dan dukungan kelompok elit,

seperti politisi serta partai yang kontra terhadap pemerintahan Presiden Jonathan

Goodluck.

Page 98: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

84

Faktor eksternal organisasi teroris Boko Haram mendapatkan dukungan dari

Al-Qaeda dan AQIM, kelompok Boko Haram dalam serangnnya mengadopsi metode

operasional yang biasanya berhubungan dengan kelompok teroris yang berorientasi

secara internasional yaitu dengan menggunakan serangan bom bunuh diri dan penerbitan

video-video amatir milik mereka. Faktanya adalah kelompok Boko Haram memiliki

hubungan dengan kelompok teroris lainnya di Afrika, khususnya di Sahel. Yang paling

sering dikutip dari ini adalah Al-Qaeda in Maghreb Islamic (AQIM), yang kabarnya telah

memberikan pelatihan dan beberapa pembiayaan untuk kelompok Boko Haram.

Dapat disimpulkan bahwa peran dari kebijakan luar negeri AS masih belum

adanya kerjasama yang signifikan antara pemerintah Nigeria dan AS, sehingga kebijakan

luar negeri non konfrontasi langsung masih belum mampu menciptakan perdamian di

kawasan tersebut dan masih banyak korban berjatuhan akibat serangan yang dilakukan

oleh kelompok Boko Haram. Untuk itu, kebijakan luar negeri yang diterapkan oleh

Obama membutuhkan kerjasama yang kompak dengan pemerintah Nigeria dan negara

tetangga dalam menghentikan kelompok Boko Haram, tanpa adanya kerjasama yang

serius dari kedua negara, maka organisasi teroris Boko Haram sangat sulit untuk

dihentikan.

Page 99: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adogamhe, P.G. 2006. Rethinking the North/South Relations: An Analysis of the

US/Nigerian Hegemonic Overtures, Nigerian Journal of International Affairs.

Akinola,O. 2013. „Nigeria‟s Troubled North: Interrogating the Drivers of Public Support

for Boko Haram, p.3, International Centre for Counter Terrorism, dapat dilihat di

http://www.icct.nl/download/file/ICCT-Olojo-Nigerias-Troubled-North-October-

2013.pdf diakses pada tanggal 04 September 2015.

Baylis, John and Smith Steve, The Globalization of World Politics: An Introduction to

International Relations.

Bouchat, Clarence J. 2013. The Causes of Instability in Nigeria and Implications for The

United States : Strategic Studies Institute : U.S. Army War College Press.

Coplin,William D, Pengantar Politik Internasional, Bandung : Pustaka Bersama 1992 .

Forest, James J.F. 2012. Confronting the Terrorism of Boko Haram in Nigeria : MacDill

Air Force Base. Florida : The JSOU Press.

Freedom, C. Onuoha. 2010. The 9/7 Boko Haram Attack on Bauchi Prison : A Case of

Intelligence Failure, dalam Special Report, Peace & Conflict Monitor, dapat dilihat

di http://www.monitor.upeace.org/innerpg.cfm?id_article=754, diakses pada

tanggal 09 September 2015.

Holsti, K. J. Internasional Politics : A Framework for Analysis, 6th

ed. (New Jersey:

Prentice Hall, Inc., 1992)

Page 100: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xvi

Iro, Aghedo and Osumah, Oarhe. 2012. Boko Haram Uprising: How Should Nigeria

Respond ?. Third World Quarterly, 33:5.

Jusuf, Sufri. Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri: Sebuah Analisa Teoritis

dan Uraian Tentang Pelaksanaannya, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1998.

Kalevi, J Holsti, Politik Internasional, Edisi keempat jilid I, Jakarta: Erlangga. 1988.

Mas‟oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodelogi, (Jakarta:

LP3ES, 1994).

Mintz, Alex dan Karl De Rouen Jr. Understanding Foreign Policy Decision Making,

(Cambridge: Cambridge University Press, 2010).

Morgenthau, 1960 dalam Hyndman, National Interest and the New Look, International

Journal, Vol.26, No. 1:pp. 5-18.1970/19717, diaksespadatanggal 20 April 2015.

Osumah, Oarhe. 2013. Boko Haram Insurgency in Northern Nigeria and the Vicious

Cycle of Internal Security. Small Wars & Insurgencies 24, no.3.

Onuoha, J. 2008. Beyond Diplomacy: Contemporary Issues in International Relations.

Nsukka: Great AP Express Publishers.

Plano, Jack C. dan Olton Roy. Kamus Hubungan Internasional. (Bandung: Abardin,

1999),

Rosenau, J. N. dan Thompson K.W., World Politics; An Introduction, (New York: The

Free Press, 1976).

Page 101: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xvii

Jurnal

Afokpa, V. J. Regional Profits: The Rise of Hybrid Terrorism in West Africa Post 9/11

Center for International Security and Cooperation, Stanford University, 2013; and

Financial Action Task Force (TAFT) Report: Terrorist Financing in West Africa,

October 2013.

Akinola, O. 2013. “Nigeria‟s Troubled North: Interrogating the Drivers of Public

Support for Boko Haram”, dalam International Centre for Counter Terrorism, dapat

dilihat di http://www.icct.nl/download/file/ICCT-Olojo-Nigerias-Troubled-North-

October-2013.pdf diakses pada tanggal 04 September 2015.

Audrey, Kurth Cronin.2010. “When Should We Talk to Terrorists ?”, dalam Special

Report : United States Institute of Peace, dapat dilihat di

http://www.usip.org/sites/default/files/SR240Cronin.pdf, diakses pada tanggal 14

Januari 2016.

Bekele, Daniel and Richard Dicker. 2013. “Letter to the Committee on Dialogue and

Peaceful Resolution of Security Challenges in the North”, dalam Human Rights

Watch, dapat dilihat di http://www.hrw.org/node/116887 diakses pada tanggal 12

Agustus 2015.

Brock, Joe. 2012. “Boko Haram: Growing Threat to the U.S. Homeland”, dalam

Committe on Homeland Security of US House of Representative, dapat dilihat di

http://www.reuters.com/article/2012/01/31/us-nigeria

bokoharamidUSTRE80U0LR20120131 diakses pada tanggal 15 April 2015.

Bamgbose, J. Adele Ph.D. 2013. “The Boko Haram Crisis and Nigeria‟s External

Relations”, dapat dilihat di

http://www.bjournal.co.uk/paper/BJASS_11_2/BJASS_11_02_01.pdf, diakses

pada tanggal 30 Juni 2015.

Page 102: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xviii

Blanchard, Lauren Ploch. 2015. “U.S. Security Assistance in Africa”, dalam

Congressional Research Service, Dapat dilihat di

http://www.foreign.senate.gov/imo/media/doc/060415_Blanchard_Testimony.pdf

diakses pada tanggal 14 Agustus 2015.

Baker, H Pauline. 2013. “A US Strategy of State-Building”, dalam Society for

International Development- Washington DC, dapat dilihat di

http://www.sidw.org/assets/sos_final%20report.pdf diakses pada tanggal 15

Agustus 2015.

Gartenstein-Ross, D and Vassefi, T. 2012. “Current US Policies toward Nigeria‟s Boko

Haram”, dapat dilihat di http://gunpowderandlead.org/2012/06/current-u-s-

policies-toward-nigeriaboko-haram/, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015.

International Crisis Group. 2010. “Northern Nigeria: Background to Conflict”,

International Crisis Group Africa Report no. 168, dapat dilihat di

http://www.crisisgroup.org/en/regions/africa/west-africa/nigeria/168-northern-

nigeria-background-to-conflict.aspx diakses pada tanggal 04 September 2015.

Jacob, Oluwole & Odeyemi. 2014. “A Political History of Nigeria and the crisis of

ethnicity in Nation-Building”. Vol. 3, No. 1, dapat dilihat di

wscholars.com/index.php/ijds/article/.../459/pdf, diakses pada tanggal 25 Maret

2015.

Loimeier, R. 2012. “Boko Haram: The Development of a Militant Religious Movement

in Nigeria.” Africa Spectrum. 47/2-3, dapat dilihat di http://journals.sub.uni-

hamburg.de/giga/afsp/article/view/555 diakses pada tanggal 12 September 2015.

Manni, Nathaniel. 2012. “Boko Haram: A Threat to African and Global Security”, dalam

Global Security Studies Research, Vol. 3, Issue 4, dapat dilihat pada

Page 103: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xix

globalsecuritystudies.com/Manni%20BH%20FINAL.pdf diakses pada tanggal 10

April 2015.

Marc-Antoine, Pérouse de Montclos. 2014. “Boko Haram: Islamism, politics, security

and the state in Nigeria”, dalam African Studies Centre, West African Politics and

Society Series, Vol.2, dapat dilihat di :

https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/23853/ASC-075287668-

3441-01.pdf?sequence=2, diakses pada tanggal 17 Juli 2015.

Michael, Olugbode and Damilola Oyedele. 2014. “Nigeria: UNICEF - Boko Haram Has

Dragged Back the North-East,” dapat dilihat di

http://allafrica.com/stories/201406170900.html diakses pada tanggal 18 Juni 2015.

Ori, Konye Obaji. 2012. “Nigeria‟s Growing Poverty,” dalam The Africa Report, dapat

dilihat di http://www.theafricareport.com/index.php/2012021450181576/west-

africa/nigeria-s-growing-poverty- 50181576.html diakses pada tanggal 05

September 2015.

Paul R.Pillar. 2001. “Terrorism and US Foreign Policy”. Washington DC: Brookings

Institution Press.

Rajaratman, J. 2012. “Counter terrorist trends and Analysis”, Volume 4: Issue 7, dapat

dilihat di http://www.pvtr.org/pdf/ctta/2012/ctta-july12.pdf, diakses pada tanggal

10 April 2015.

Page 104: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xx

Serafino, Nina. 2014. “Global Security Contingency Fund: Summary and Issue

Overview,” dalam Congressional Research Service, dapat dilihat di

http://fas.org/sgp/crs/row/R42641.pdf, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015.

United States House of Representatives Committee on Homeland Services.13 September

2013. “Boko Haram: Growing Threat to the U.S. Homeland”. dapat dilihat di

http://homeland.house.gov/sites/homeland.house.gov/files/documents/09-13-13-

BokoHaram-Report.pdf/ diakses pada tanggal 30 Agustus 2015.

U.S. Department of State Foreign Affairs Manual Volume 9 – Visas, dapat dilihat di :

http://www.state.gov/documents/organization/86966.pdf diakses pada tanggal 25

Juni 2015.

Walker, Andrew. 2013. “What Is Boko Haram ?”, dalam United States Institute of Peace,

dapat dilihat di http://www.usip.org/sites/default/files/SR308.pdf, diakses pada

tanggal 10 April 2015.

Zenn, Jacob. 2013. “Boko Haram‟s International Connections.” CTC Sentinel 6, no. 1

(January), dapat dilihat

dihttp://www.ctc.usma.edu/posts/boko‐harams‐international‐connections diakses

pada tanggal 10 September 2015.

Zenn, Jacob. 2014. “Leadership Analysis of Boko Haram and Ansaru in Nigeria.” CTC

Sentinel 7, no. 2, dapat dilihat di

http://www.ctc.usma.edu/posts/leadership‐analysis‐of‐boko‐haram‐and‐ansaru‐in‐ni

geria diakses pada tanggal 13 September 2015.

Page 105: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxi

Internet dan Berita Online

Blanchard, Lauren Ploch. “Nigeria‟s 2015 Elections and the Boko Haram Crisis”, dalam

Congressional Research Servive, dapat dilihat pada

https://www.fas.org/sgp/crs/row/R43881.pdf diakses pada tanggal 11 April 2015.

Cooper, Helena. 2015. “Rifts between U.S. and Nigeria impeding fight against Boko

Haram.” dalam New York Times, dapat dilihat pada

http://www.nytimes.com/2015/01/25/world/rifts-between-us-and-nigeria-

impeding-fight-against-boko-haram.html?_r=0 diakses pada tanggal 11 April 2015.

Copeland, Foard. 2013. “The Boko Haram Insurgency in Nigeria,” Civil-Military

Fusion Centre, dapat dilihat di

http://www.reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/20130220%20Boko%

20Haram%20in%20Nigeria.pdf, diakses pada tanggal 17 Juni 2015.

Curbing Violence in Nigeria (II): The Boko Haram Insurgency. 2014. dalam

Internasional Crisis Group, dapat dilihat di

http://www.crisisgroup.org/~/media/Files/africa/west-africa/nigeria/216-curbing-

violence-in-nigeria-ii-the-boko-haram-insurgency.pdf, diakses pada tanggal 15

Agustus 2015.

Cook, David. 2012. “Boko Haram and the Threat to the Secular Nigerian State,” e-

International Relations, , dapat dilihat di http://www.e-ir.info/2012/01/23/boko-

haram-and-the-threat-to-the-secularnigerian-state/ diakses pada tanggal 10

September 2015.

Castillo, Mariano, Elise Labott, Jim Acosta, Paul Courson, Vlad Duthiers, and Shirley

Henry. "U.S. Support to Nigeria Beset by Complications." CNN News. dapat

dilihat http://www.cnn.com/2014/05/14/world/africa/nigeria-girls-abducted/

diakses pada tanggal 15 Agustus 2015.

Page 106: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxii

Campbell, John. 2012. “Nigerian Terrorist Threatens the United States”, Africa in

Transition, , dapat dilihat di http://blogs.cfr.org/campbell/2012/12/03/nigerian-

terrorist-threatens-the-united-states/ diakses pada tanggal 12 September 2015.

Farouk, Chothia. 2014. “Who Are Nigeria‟s Boko Haram Islamists ?”, dalam BBC

News Africa, dapat dilihat di http://www.bbc.com/news/world-africa-13809501,

diakses pada tanggal 10 April 2015.

Human Rights Watch. 2012. “Spiraling Violence: Boko Haram Attacks and Security

Force Abuses in Nigeria”, dapat dilihat di

http://www.hrw.org/reports/2012/10/11/spiraling-violence-0; diakses pada tanggal

17 Juni 2015.

Human Rights Watch, “Spiraling Violence: Boko Haram Attacks and Security Force

Abuses in Nigeria”, dapat dilihat di

https://www.hrw.org/report/2012/10/11/spiraling-violence/boko-haram-attacks-

and-security-force-abuses-nigeria+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id diakses pada

tanggal 18 Juni 2015.

Human Rights Watch. 2013. “Nigeria Massive Destruction Deaths From Military

Raid,” dapat dilihat di http://www.hrw.org/news/2013/05/01/nigeria-massive-

destruction-deaths-military-raid diakses pada tanggal 16 April 2015.

Human Rights Watch. 2013. “Nigeria Massive Destruction Deaths From Military

Raid”, dapat dilihat di http://www.hrw.org/news/2013/05/01/nigeria-massive-

destruction-deaths-military-raid diakses pada tanggal 16 April 2015.

Human Rights Watch news release. 2014. “Nigeria: Boko Haram Kills 2,053 Civilians in

6 Months,” dapat dilihat di http://www.hrw.org/news/2014/07/15/nigeria-boko-

haram-kills-2053-civilians-6-months diakses pada tanggal 17 Juni 2015.

Page 107: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxiii

Idris, Hamza, Yahaya Ibrahim, and Ibrahim Sawab, "Who are Borno's „Civilian JTF'?",

dalam berita harian Weekly Trust, dapat dilihat di

: http://www.dailytrust.com.ng/weekly/index.php/top-stories/16115-who-are-

borno-s-civilian-jtf, diakses pada tanggal 15 september 2015.

Kwuelum, Charles Obiorah. 2014. Support for the Victims of Boko Haram, dapat

dilihat di http://www.counterpunch.org/2014/07/18/support-for-the-victims-of-

boko-haram/. Diakses pada tanggal 19 April 2015.

Laurent, Plonch. 2012. “Nigeria: Current Issues and U.S Policy” dapat dilihat

diwww.refworld.org/pdfid/504db3912.pdf diakses pada tanggal 13 April 2015.

Minter, W. 2012. “US is Pushed to Label Nigeria‟s Boko Haram a Terrorist Group”,

dapat dilihat di http://www.mcclatchydc.com/2012/07/23/1513, diakses pada

tanggal 12 Agustus 2015.

Mujani, Saiful. “Religious Democrats: Democratic culture and Muslim Participation in

Post Suharto Era”. Columbus: Ohio State University 2001, dapat dilihat di

https://etd.ohiolink.edu/!etd.send_file?accession=osu105472222&disposition=inlin

e diakses pada tanggal 25 Maret 2015.

Matthew, Bey and Sim Tack. 2013. “The Rise of a New Nigerian Militant Group”,

Security Weekly, Strat for Global Intelligence, dapat dilihat di

http://www.stratfor.com/weekly/rise-new-nigerian-militantgroup diakses pada

tanggal 15 September 2015.

Okutu, Peter. 2012. “Elechi accuses politicians of hijacking Boko Haram”, dalam berita

harian Vanguard, dapat dilihat di

Page 108: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxiv

http://www.vanguardngr.com/2012/08/elechi-accuses-politicians-of-hijacking-boko-

haram/ diakses pada tanggal 05 September 2015.

Patte, Gregoire and Ahmed S. Hashim. 2012. “Western Ways Are Evil‟: The Emergence

and Evolution of Boko Haram”, dalam Counter terrorist trends and Analysis,

Volume 4: Issue, dapat dilihat di http://www.pvtr.org/pdf/ctta/2012/ctta-july12.pdf,

diakses pada tanggal 10 April 2015.

Peacock, S. 2012. “Obama: Slaughter of Christians a Misunderstanding”, dapat dilihat

di http://mobile.wnd.com/2012/05/obama-slaughter-of-christians-a-

misunderstanding diakses pada tanggal 20 Agustus 2015.

Smith, C. 2012. “How to Resolve the Boko Haram Insurgency”, dalam berita harian

Vanguard, August 12 United States Agency for International Development

(USAID) Report (2012) dapat dilihat di www.usaid.gov diakses pada tanggal 16

April 2015.

Shehu, Sani, Vanguard, “Boko Haram: History, ideas, and revolt”, dapat dilihat:

http://www.vanguardngr.com/2011/07/boko-haram-history-ideas-and-revolt-5/,

diakses pada tanggal 10 Juni 2015.

Sloman, Jesse. 2014. “How Can U.S. Intel Training Help Fight Boko Haram?‟ dalam

Council on Foreign Relations, dapat dilihat di

http://blogs.cfr.org/campbell/2014/11/13/how-can-u-s-intel-training-help-fight-

boko-haram/ diakses pada tanggal 14 Agustus 2015.

Page 109: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxv

Stewart, Scott. 2015. “Boko Haram Faces Backlash in Nigeria”, Strafor Global

Intelligence, dapat dilihat di http://www.stratfor.com/analysis/boko-haram-faces-

backlash-nigeria, diakses pada tanggal 15 September 2015.

Sergie, Mohammed Aly & Toni Johnson. 2011. “Boko Haram,” dalam Council on

Foreign Relations, dapat dilihat di http://www.cfr.org/africa/boko-haram/p25739,

diakses pada tanggal 10 Juni 2015.

Soniyi, Tobi. 2012. “Nigeria: Terrorism - Court Resumes Ndume's Trial”, dapat dilihat

di http://allafrica.com/stories/201207040581.html diakses pada tanggal 06

September 2015.

Shwatz, Stephen. 2001. “Islamic Extremism on the Rise in Nigeria,” Jamestown

Foundation, 2001, dapat dilihat di http://www.jamestown.org/ diakses pada tanggal

10 September 2015.

The White House.2014. “FACT SHEET: U.S. Efforts to Assist the Nigerian

Government”, dapat dilihat di https://www.whitehouse.gov/the-press-

office/2014/10/14/fact-sheet-us-efforts-assist-nigerian-government-its-fight-

against-boko-, diakses pada tanggal 16 Agustus 2015.

The Vanguard, Newspaper. 2012. dapat dilihat di www.vanguard.ngr.com, diakses

pada tanggal 29 Agustus 2015.

Page 110: KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERKAIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40819/2/NANANG... · i kebijakan luar negeri amerika serikat terkait organisasi

xxvi

The Role of Civil Society in Preventing Terrorism, dalam Informal Working Level

Meeting, dapat dilihat di http://www.osce.org/odihr/25142?download=true diakses

pada tanggal 10 Januari 2016.

U.S. Department of state, “Terorist Designations of Boko Haram and Ansura”.

2013.dapat dilihat

dihttp://iipdigital.usembassy.gov/st/english/texttrans/2013/11/20131114286738.ht

ml#axzz3vCtlUSMd diakses pada tanggal 12 April 2015.

UN News Centre, “Nigerian Group That Kidnapped Schoolgirls, Put on UN Terror

Sanctions List”. 2014. dapat dilihat

dihttp://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=47874#.U8fKlhBAuVo diakses

pada tanggal 12 April 2015.

WND Exclusive . 2012. “Obama: Slaughter of Christians a Misunderstanding”, dapat

dilihat di http://mobile.wnd.com/2012/05/obama-slaughter-of-christians-a-

misunderstanding diakses pada tanggal 13 April 2015.

Xinhua. 2013. “Boko Haram Releases Abducted Former Nigeria Oil Minister, dapat

dilihat di http://www.africareview.com/News/Boko-Haram-releases-abducted-

former-oil-minister/-/979180/1843966/-/embjwe/-/index.html, diakses pada tanggal

29 Agustus 2015.