SMK3 Di Amerika Serikat

15
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Oleh : IFTITAH ADI 112110101074 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2014

description

smk3 di amerika serikat

Transcript of SMK3 Di Amerika Serikat

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Oleh :IFTITAH ADI112110101074

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS JEMBERTAHUN 2014

PERBEDAAN SMK3 DI DUNIAA. SMK3 di Amerika Serikat1. Penanggung jawabAdministrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OSHA) bertanggung jawab kepada Departemen Tenaga Kerja, sementara riset dan pelayanan Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja (NIOSH) bertanggung jawab kepada Departemen Kesehatan melalui Pusat Pemberantas Penyakit Menular (CDC) yang berada dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service). Kepala dari semua badan ini ditunjuk oleh lembaga kepresidenan meskipun peranan wakil kongres yang vokal semakin menonjol dalam kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan. Inspektur OSHA dan peneliti NIOSH memiliki kewenangan yang serupa dengan rekannya di Inggris, meskipun disini lebih maju dan banyak menjalankan kekuasaannya.2. Aturan3. IsiTujuan :untuk menjamin tempat kerja yang aman dan sehat dengan menetapkan dan menegakkan standar dengan cara memberikan pelatihan, penjangkauan, pendidikan dan bantuan kepada tenaga kerja.4. Sistem sertifikasiAdministrator of the Environmental Protection AgencyB. SMK3 di TaiwanMulai disahkan pada tanggal 16 April 1974 dan direvisi ulang pada tahun 2013 terkait peraturan yang terkait dengan SMK3. Peraturan terkait SMK3 ini dituangkan dalam Undang-Undang resmi Taiwan.1. Penanggung jawabDepartemen Tenaga Kerja ( Ministry of Labour )

2. AturanBerpedoman kepada Taiwan Occupational Safety and Health ManagementSystem (TOSHMS)3. IsiTujuan utama dari Taiwan Occupational Safety and Health ManagementSystem (TOSHMS) :a. Melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja di tempat kerja, termasuk di dalamnya pekerja formal dan informalb. Memperjelas tanggung jawab dari setiap orang yang terkait di dalam lingkungan kerja.c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan pekerjad. Meningkatkan manajemen dalam pengendalian mesin, peralatan-peralatan serta bahan kimia yang digunakane. Meningkatkan pencegahan terhadap kejadian PAK dengan meningkatkan sistem pelayanan kesehatan kerja dengan cara memberikan perlindungan fisik dan psikososial pekerjaf. Memberikan perlindungan terhadap kesehatan ibu hamil,remaja dan lansia.g. Meningkatkan kapasitas pengawasan ketenagakerjaan, meningkatkan inspeksi terhadap perusahann dengan resiko tinggi, dan memberikan sanksi yang jelas sesuai dengan tingkat keparahan pelanggaranh. Meningkatkan keselamatan dalam penelitian kesehatan untuk mengurangi resiko yang akan muncul.i. Menerapkan manajemen K3 yang sistematis untuk mendorong semua warga negara agar berbudaya K3 yang baikj. Memfasilitasi pekerja yang mengalami KAK dalam rehabilitasi KAK sampai kembali ke pekerjaannya.Elemen penting yang harus diterapkan adalah sebagai berikut:

4. Sistem sertifikasiSertifikasi terbaru dengan menggunakan standart SSP 15506 sebagai standart terbaru yang diresmikan pada bulan Agustus 2012. Badan resmi yang memberikan sertifikasi adalah TOSHA ( Taiwan Occupational Safety and Health Administration )

C. SMK3 di Korea1. Penanggung JawabMinistry of Employment and Labour (MOEL), dimana bertanggung jawab penuh untuk membangun dan mengkoordinasikan kebijakan ketenagakerjaan dan perburuhan, asuransi tenaga kerja, keterampilan kejuruan hujan pengembangan, kerja sama, keseimbangan kerja-keluarga, standar perburuhan, kesejahteraan pekerja, industri hubungan penyesuaian, kerjasama antara pekerja dan manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja, industri asuransi kompensasi kecelakaan, dan urusan lainnya.

2. AturanBerpedoman kepada Undang-Undang No 9434 tahun 2009 , UU No 10339 tahun 2010 , dan UU No 10968 tahun 20113. IsiKode KOSHA pada SMK3 dan Program KOSHA 2000.4. Sistem sertifikasiKorea Occupational and Health Agency (sesuai dengan Undang-Undang No 9434 yang merupakan Undang-undang terbaru korea setelah di amandemen pada tanggal 6 Februari 2009)D. SMK3 di Jepang1. Penanggung JawabKementerian Kesehatan, Perburuhan Dan Kesejahteraan atau Ministry Of Health, Labour and Welfare (MHLW)2. AturanKementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan atau Ministry Of Health, Labour and Welfare (MHLW) berpedoman Occupational Health and Safety Management System (OHSMS)3. Isia. Tujuan OHSMSOccupational Health and Safety Management System (OHSMS) memiliki tujuan sebagai berikut :1. Perlindungan dan promosi kesehatan pekerja dengan mencegah dan mengendalikan penyakit dan kecelakaan kerja dengan menghilangkan factor dan kondisi berbahaya untuk keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.2. Penbangunan dan promosi kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan kerja dan organisasi.3. Peningkatan fisik, mental dan sosial pekerja dan mendukung bagi pembangunan dan pemeliharaan kapasitas pekerja serta professional dan pembangunan sosial di tempat kerja.4. Pemberdayaan pekerja untuk hidup secara produktif baik sosial dan ekonomi dan untuk memberikan konstribusi positif bagi pembangunan yang berkelanjutan.b. Elemen penting dalam OHSMS1. KebijakanKebijakan : Pemimpin dalam membuat kebijakan harus dirundingkan dengan pekerja atau yang mewakili.2. PengorganisasianTanggung Jawab dan Akuntabilitas:Pemimpin harus bertanggung jawab keseluruhan perlindungan pekerja dan memastikan bahwa OHSMS dikenal dan diterima di semua tingkat.3. Perencanaan dan Implementasi4. Review Awal: Dilakukan untuk memberikan dasar perbaikan terus-menerus dalam OHSMS.5. Sistem SertifikasiTidak Ada Sistem Sertifikasi ResmiE. SMK3 di Malaysia1. Penanggung JawabMenteri Sumber Daya Manusia (Ministry of Human Resourch)2. AturanUndang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja3. IsiTujuan :a. untuk menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang-orang di tempat kerja terhadap risiko keselamatan atau kesehatan yang timbul dari kegiatan kerja di tempat kerja b. untuk melindungi orang yang bukan pekerja namun berada di tempat kerja terhadap risiko untuk keselamatan atau kesehatan yang timbul dari kegiatan kerja di tempat kerja c. untuk mempromosikan lingkungan kerja bagi orang-orang di tempat kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis dan psikologi mereka d. untuk menyediakan sarana dan perancangan sistem yang sesuai dengan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga dapat memelihara atau meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan.Elemen penting : tertuang dalam OHSAS 18001 bagi standart organisasi4. Sistem SertifikasiDilakukan oleh SIRIM QAS Sdn. BhdF. SMK3 di China1. Penanggung JawabKomisi Nasional Ekonomi dan Perdagangan, Biro Nasional Pengawas Keamanan Produksi.2. AturanOHSMS Trial Standar3. IsiMateri Pedoman bagi biro dan komisi pedoman.4. Sistem SertifikasiAkreditasi Organisasi Sertifikasi dan Komisi Registrasi Auditor Komisi Pedoman.G. SMK3 di Hongkong1. Penanggung jawab: Departemen Perburuhan2. Aturan: Kerangka kerja parlemen untuk SMK3.3. Isi: Pedoman dewan K34. Sistem sertifikasi: Rencana audit safety OSHCH. SMK3 di India1. Penanggung jawab: Manteri Perburuhan, Direktorat Jenderal Industri dan Inspektorat Propinsi.2. Aturan: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)3. Isi: NA4. Sistem sertifikasi: Bukan pada tingkat nasionalI. SMK3 di Singapura1. Penanggung jawab: Menteri Tenaga Kerja2. Aturan: Regulasi Industri3. Isi: Kode Praktis untuk SMK34. Sistem sertifikasi: Tidak mempersyaratkan sertifikasiJ. SMK3 di Thailand1. Penanggung jawab: Menteri Perburuhan dan Kesejahteraan Sosial dan Perindustrian.2. Aturan: TIS 180003. Isi: Pedoman SMK3 khususnya bagi perusahaan kecil dan menengah.4. Sistem sertifikasi: Sertifikasi TIS 18000 oleh institusi sertifikasi sistem menejemen.K. SMK3 di Indonesia1. Penanggung JawabMenteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.2. AturanKetetapan Menteri tentang SMK3 dan Ketetapan audit.3. IsiPedoman SMK3 dan auditTujuan :menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan lingkungan kerja yang terintergrasi dalam rangkamencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanyatempat kerja yang aman, efisien dan produktif.pedoman-pedoman penerapan Sistem Manajemen K3 sebagai berikut:a. Komitmen dan Kebijakan1) Komitmen dan Kebijakan2) Tinjauan Awal K3 (Initial Review)3) Kebijakan K3b. Perencanaan1) Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko2) Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya3) Tujuan dan Sasaran4) Indikator Kinerja5) Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsungc. Penerapan1) Jaminan Kemampuan2) Kegiatan Pendukung3) Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resikod. Pengukuran dan Evaluasi1) Inspeksi dan Pengujian2) Audit Sistem Manajemen K33) Tindakan Perbaikan dan Pencegahane. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak ManajemenUntuk pembuktian penerapan Sistem Manajemen K3 perusahan dapatmelakukan audit yang dilaksanakan sekuaran-kurangnya sekali dalam tiga tahunmelalui badan audit yang ditunjuk oleh Menteri dengan unsur-unsur audit SMK3.4. Sistem sertifikasiTiga kategori sertifikasi berdasarkan hasil audit.

Elemen Standar SMK3AS/NZS4801OHSMSTrialStandard

Per 05/ Men/1996

PedomanSMK3KOSHA2000

OHSAS18000KewajibanSMK3TIS 1800

NegaraAustralia/Selandia BaruChinaIndonesiaJepangKoreaMalaysiaSingapuraThailand

Tanggung Jawab

Kebijakan K3--

Tujuan dan Perencanaan

Penilaian Resiko

Kesiapan Emergency--

Dokumentasi dan Rekaman-

Audit

Perbaikan berkelanjutan--

Tujuan Manajemen--

Kesesuaian Elemen Standar Sistem Manajemen K3 di Berbagai NegaraMEMBUAT KEBIJAKAN SMK3a. Perusahaan : PT. YTL atau PT Yeoh Tiong Lay yang terletak di tepi pantai utara Provinsi Jawa Timur, di desa Binor, Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur (merupakan perusahaan Pembangkit ListrikTenaga Uap (PLTU) swasta terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada bidang pengoperasian dan pemeliharaan PLTU untuk unit 5 & 6 Paiton. Daya listrik yang dihasilkan dari keseluruhan PLTU berasal dari energi pembakaran batu bara (coal) yang telah mengalami proses yang panjang mulai dari Jetty, stock pile, kemudian batu bara (coal) akan di distribusikan ke bunker melalui conveyor.)1) Unit 5 PT YTLArea: 6992 m22) Unit 6 PT YTLArea : 10184 m2b. Kebijakan yang akan dibuat : 1. Peningkatan koordinasi berdasarkan kemitraan yang saling mendukung.2. Pemberdayaan semua pihak, baik itu intern maupun ekstern, agar mampu menerapkan dan meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja.3. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan.4. Pemahaman dan penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja yang berkelanjutan. 5. Penanganan kebakaran dengan segera.Strategi :. 1. Meningkatkan peran dan fungsi semua sector dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.2. Meningkatkan kemampuan, pemahaman, sikap dan perilaku budaya keselamatan dan kesehatan kerja dari kontraktor dan tenaga kerja.3. Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja melalui manajemen risiko dan manajemen perilaku yang berisiko.4. Mengembangkan sistem penilaian keselamatan dan kesehatan kerja (Audit SMK3) di dunia usaha.5. Meningkatkan penerapan sistem informasi keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi.6. Memberikan pemahaman mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sejak dini hingga berkelanjutan.7. Meningkatkan integrasi keselamatan dan kesehatan kerja dalam semua bidang disiplin ilmu.8. Memberikan pelatihan dan simulasi rutin terkait cara pemadaman api yang benar .c. Tahapan 1. Tahap persiapanYang dilakukan pada tahap ini adalah:a) Dinyatakan ke seluruh bagian perusahaan dengan cara membuat surat edaran sebagai bukti nyata adanya komitmen dari manajemen puncak.TANGGAL: 1 september 2014DARI: Dewan DireksiKEPADA: Seluruh personel PT YTL Jawa TimurPERIHAL: Penerapan SMK3 yang menyeluruh di setiap bagian perusahaan terutama terkait dengan penanganan kebakaran.ISI:Setelah dilakukan pertimbangan dengan matang dan kebutuhan perusahaan agar bisa beroperasi secara efektif, kami memutuskan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 di seluruh bidan dan proses perusahaan tanpa keculi terutama terkait dengan penanganan kebakaran. Karena itu komitmen dan keterlibatan deluruh perusahaan sangat diharapkan.Sebagai tindak lanjut dari surat edaran ini, dalam waktu dekat perusahaan akan menunjuk beberapa personel sebagai Tim Pengembangan Kebijakan terbaru yang akan segera dilaksanakan. Demikianlah, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.TtdTtdTtdDirektur pemasarandirektur operasidirektur keuanganKomitmen manajemen puncak.

b) Menentukan ruang lingkupRuang lingkup kebijakan : seluruh area kerja unit 5 Pembangkitan Paiton dan unit 6 PT YTL Paitonc) Menetapkan cara penerapanSebelumnya dibuat Pemetaan Proses terlebih dahulu.Proses Inti

Unit 6 PT YTLUnit 5 PT YTL

Proses Pendukung

Pengelolaan sumber daya manusiaPengelolaan komunikasipemeliharaan

Pengelolaan keamananTanggapan atas bahaya

Proses pengendalian sistem

Pengendalian dokumen dan rekamanTindakan perbaikan dan pencegahanTinjauan manajemen

Audit internal

Setelah melakukan pemetaan proses,maka dilakukanlah proses kaji awal dengan cara membuat daftar periksa.KriteriaAktivitas

Pengetahuan tentang kebijakan k3 Sesuai Parsial Tidak sesuaiCatatan : karyawan masih belum mengerti apa yang harus dilakukan terkait kebijakan k3 yang akan diterapkan

Pengetahuan tentang pentingnya K3 Sesuai Parsial Tidak sesuaiCatatan : karyawan sudah memahami tentang pentingnya akan kebijakan k3 yang akan dicanangkan

Panduan resiko pekerjaan Sesuai Parsial Tidak sesuaiCatatan : karyawan masih ada yang tidak menjalankan prosedur kerja dengan urut dan safety

Pemahaman bagaimana cara pemadaman kebakaran Sesuai Parsial Tidak sesuaiCatatan : ada beberapa karyawan yang tidak mengetahui cara pemadaman api sederhana.

d) Membentuk kelompok penerapanKelompok penerapan dalam kebijakan ini adalah seluruh karyawan PT YTL Paitone) Menetapkan sumber daya yang diperlukanSumber daya yang dibutuhkan dalam kebijakan ini adalah :1) ManSeluruh karyawan diberikan pelatihan awal tentang pemahaman kebijakan terbaru yang dibuat serta bagaimana cara penerapannya di setiap bagian kerja yang ada. Selain dengan pelatihan , karyawan juga dihimbau untuk menaati prosedur kerja safety sesuai dengan kebijakan terbaru tentang K3.2) MoneyAnggaran dana awal untuk memulai dan menjalankan program ini adalah:Penyediaan 10 hydrant kering @ 9.000.000: 90.000.000Perawatan hydrant: 3.500.000Pemasangan sistem detector: 30.000.000Perawatan mesin secara rutin: 10.000.000Perawatan emergency alarm: 5.000.000Perawatan transmitter secara rutin: 15.000.000Perawatan rutin valve spraywater : 5.000.000Biaya lain-lain: 15.000.0003) MaterialPeralatan yang dibutuhkan dalam penerapan kebijakan K3 terbaru ini adalah hydrant, sistem detector, APD karyawan. dll.4) MachinesAlat-alat yang memerlukan perawatan rutin adalah sistem detector, emergency alarm, valve spraywater dll5) Methods6) TimeWaktu dimulainya kebijakan K3 terbaruakan mulai diberlakukan pada tanggal 7 September 2014.

KEBIJAKAN K3PT YTL PaitonKami, PT YTL Paiton yang bergerak dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap menyatakan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi.PT YTL Paiton bertekad untuk mencapai tingkat tertinggi unjuk K3 secara berkelanjutan dan bertekad mengendalikan resiko K3 serta lebih terampil dalam penanganan kebakaran yang memenuhi perundangan dan persyaratan K3 lainnya yang relevan, dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini.Kebijakan ini dibuat melalui proses konsultasi dengan wakil pekerja, dikomunikasikan ke semua karyawan serta pihak yang terkait dan dilakukan peninjauan ulang secara periodik.Probolonggo, 1 september 2014Direktur utama PT YTL

2. Tahap perencanaan k3a. Gambaran saat ini dan Gap analysisnya terhadap standar SMK3 yang akan diraih (Standard SMK3 dimaksud adalah standard Lokal ataupun dari Luar contoh, SMK3 berdasarkan PERMENAKER, SNI dan dari Luar contohnya five star ILCI/ISRS, ataupun OHSAS 18001.b. Identifikasi dan gambaran pemenuhan terhadap persyaratan tekhnis dan non tekhnis Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam hal ini persyaratan Internal PT YTL Paiton dan persyaratan Eksternal organisasi baik berlaku secara lokal ataupun inernasional.c. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko dari seluruh aktifitas bisnis PT YTL Paiton baik secara langsung ataupun tidak langsung, serta rencana tindakan pengendaliannya baik sementara ataupun permanen.d. Identifikasi dan Penentuan Arah Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dalam hal ini Tujaan dan sasaran SMK3.e. Penetapan Metoda, tata cara, pembiayaan, penanggung jawab serta tindak-tindakan/kegiatan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja agar poin no. 1 sampai dengan no. 4 jelas tergambarkan sistematis pelaksanaannya.3. Tahap penerapan K3a. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional PT YTL Paitonb. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksanakan Penerapan K3 Perusahaan secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.c. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.d. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.e. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3.4. Tahap pengukuran dan evaluasia. Adanya inspeksi dan pengujian Personel berpengalaman dan berkeahlian, Catatan terpelihara dan tersedia, peralatan dan metode yang memadaib. Audit SMK3Dilakukan secara berkala, personel berkompeten dan tinjauan ulang hasil auditc. Tindakan perbaikan dan pencegahan5. Peninjauan ulang dan peningkatan SMK3a. Evaluasi penerapan kebijakan K3b. Evaluasi tujuan, sasaran dan kinerja K3c. Evaluasi hasil temuan audit audit SMK3d. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk mengubahnya

d.

DAFTAR PUSTAKA

J.M. Harrington dan F.S. Gill,1995, Kesehatan Kerja Edisi 3, EGC : Jakarta (Googlebook ,31 agustus 2014)Luluk kristianingsih, 2013, Jurnal analisis safety system dan manajemen resiko pada steam boiler PLTU di Unit 5 pembangkitan Paoiton, PT YTL , JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 : SurabayaOHSAS 1800. Cetakan Ke-3. Jakarta: Dian RakyatPhilip W. Hughes and Edward Ferret. Taylor and Francis, 2012, Introduction to International Health and Safety at Work, Routledge :USA (googlebook, 1 September 2014).Rudi Suardi, 2007, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM : Jakartahttp://disnakertransduk.jatimprov.go.id (diakses pada 1 september 2014)http://purchasingpaiton.wordpress.com/ (diakses pada 1 september 2014)http://purchasingpaiton.wordpress.com/ (diakses pada 1 september 2014)www.osha.gov.tw (diakses pada 31 oktober 2014)http://www.asia.afnor.org (diakses pada 31 oktober 2014)http://www.ilo.org (diakses pada 1 september 2014)https://www.osha.gov/law-regs.html (diakses pada 1 september 2014)http://www.law.cornell.edu/uscode/text/29/671 (diakses pada 1 september 2014)