Kebijakan Kelautan Kementerian Kelautan dan...
-
Upload
truongkhanh -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Kebijakan Kelautan Kementerian Kelautan dan...
Pokok-Pokok KebijakanKementerian Kelautan dan Perikanan
tentang Pemberdayaan dan Potensi Ruang Laut dan Pulau-pulau terluar
Brahmantya Satyamurti Poerwadi, STDirektur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
MISI KKP
TRISAKTI & NAWA CITA
LAUTADALAH
MASA DEPAN BANGSA
VISI KKPMewujudkan sektor kelautan dan
perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis
kepentingan nasional
1. Kedaulatan
2. Keberlanjutan
3. Kesejahteraan
12%PDB Perikanan
(2019)
Produksi
Ekspor
Konsumsi Ikan
Pendapatan
1. Indonesia merupakan negara kelautan terbesar dengan bentang laut luas dan ribuan pulau besar dan kecil.
2. Posisi Geografis Laut Indonesia terletak di antara persilangan dua benua dan dua samudera sekaligusmemiliki perairan yang menjadisalah satu urat nadi perdaganganinternasional.
3. Laut Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang potensial.
3
POTENSI INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM
• Jumlah pulau 17.504 pulau.• Panjang pantai mencapai 95.181 km.• Luas laut 5,8 juta km2 atau sekitar 2/3
dari seluruh wilayah NKRI:- Perairan territorial 3,1 juta km2
- Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2
POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN
• 80% industri dan 75% kota besar berada di wilayah pesisir• Dari total 60 Cekungan Migas di Indonesia, 70% berada di
laut.• Cadangan Minyak Bumi 9,1 miliar Barel di laut.• Sebagian besar obyek wisata di Indonesia terkait dengan
laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.
4
Lanjutan….
POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN
• Indonesia dikenal sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar didunia:
- 8.500 species ikan, merupakan 37% dari spesies ikan dunia.
- 555 species rumput laut.- 950 species biota terumbu karang.
• Potensi sumberdaya perikanan tangkap laut Indonesia adalah sekitar 6,5 juta ton/tahun.
• Potensi perikanan budidaya payau mencapai 2,96 jutahektar.
• Potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55 jutahektar.
5
Lanjutan….
ISU PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI DAN KELAUTAN
Penangkapan ikan berlebih (overfishing)
Perikanan yang merusak & ilegal (destructive fishing, transboundary IUU fishing),
Pencemaran maupun akibat fenomena perubahaniklim
Degradasi sumber daya pesisir dan PPK
Konflik pemanfaatan dan kewenangan
Ketidakpastian hukum
Kemiskinan masyarakat pesisir
POTRET KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIRStudi Kasus : Aksi Bersih dan Pengobatan Gratis Kampung Bajo Kab. Wakatobi
POTRET KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIRStudi Kasus : Aksi Bersih dan Pengobatan Gratis Kampung Bajo Kab. Wakatobi
POTRET KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIRStudi Kasus : Aksi Bersih dan Pengobatan Gratis Kampung Bajo Kab. Wakatobi
ISU DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAHAN DI PULAU-PULAU KECIL:
1. Pertahanan dan Keamanan negara, khususnya di PPKT;(Semua PPKT)
2. Penjualan tanah di pulau kecil kepada WN Asing;(di P. Maratua-Kab. Berau)
3. Penguasaan pulau kecil secara private oleh WN Asing atau WNI (private island);(P. Nikoi- Tanjung Pinang, P. Bawah -Anambas, P. Manis- Kota Batam)
4. Isu okupasi/klaim kepemilikan pulau oleh Warga negara lain;(P. Manis – Kota Batam).
5. Kerusakan lingkungan dan pencemaran di PPK;(P. Bangka - Minahasa Utara dan Pulau-pulau kecil di Prov. Babel)
6. Penutupan akses masyarakat dan nelayan lokal oleh investor di PPK;(Gili Gede – Lombok Barat, P. Nikoi – Tj. Pinang, PPK di Kab. Wakatobi)
7. Konflik pemanfaatan tanah dan alih fungsi hutan di pulau antara investor dan masyarakat(P. Romang – Kab MBD, P. Pari – Kep. Seribu, P. Jemaja – Kep Anambas)
8. Aktivitas ilegal di PPK contoh penyelundupan (orang dan barang), perbudakan, illegal fishing, illegal logging, narkoba, dll. (P. Benjina - Kab. Kep Aru, P. Bawah – Kep. Anambas)
9. Pelanggaran Peraturan Pertanahan, Pemberian Hak Atas Tanah (SHM) secara perorangan yang mencapai 20 Ha /orang dalam satu hamparan (P. Maratua – Kab Berau)
10. Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil belum memberikan PNBP secara optimal bagi Negara
Meningkatkanpengawasanpengelolaan
sumberdaya kelautandan perikanan
Mengembangkansistem
perkarantinaan ikan, pengendalian mutu,
keamanan hasilperikanan, dan
keamanan hayati ikan
Mengoptimalkan pengelolaan ruanglaut, konservasi dan keanekaragaman
hayati laut
Meningkatkan keberlanjutan usahaperikanan tangkap dan budidaya
Meningkatkan daya saing dan sistemlogistik hasil kelautan dan perikanan
PILAR PEMBANGUNAN KP
Kedaulatan(Sovereignty)
Keberlanjutan(Sustainabiltiy)
Kesejahteraan(Prosperity)
1
2 3
4
5
Mengembangankapasitas SDM,
danpemberdayaan
masyarakat
Meningkatkaninovasi iptekkelautan dan
perikanan
6
7
Bantuan Kapal Penangkap Ikan
2.990Unit
Alat Tangkap
500.000 Asuransi Nelayan
Perikanan Tangkap
1.048Unit
Penguatan Daya Saing
Perikanan Budidaya
300 Ha Revitalisasi tambak
210 Ha Minapadi
2 unit
2 unit
Pabrik Pakan Ikan
Budidaya Ikan Laut (offshore)
100 juta Produksi Benih Ikan
200 Pkt Sarana pakan mandiri
48 unit Excavator
86 unit Biofloc
710paket
Bantuan Sarana produksi
3.300 HaBantuan Premi Asuransi
250 Pkt Revitalisasi KJA
Pengelolaan Ruang Laut
21 ribu meter Struktur Hybrid &
Sabuk Pantai
8 paket Concrete
Breakwater
900 ribu Batang Mangrove
550 pulau
8 unit Dermaga apung
15 kab/kota PUGAR
6 unit Gudang garam standar SNI
2 kawasan Penyusunan RZ KSN
1 lokasiPusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM)
Pembakuan nama pulau
Pengawasan SDKP
Riset dan SDM
14 paket Inovasi
42 paket Policy Brief
2 unit Pembangunan Pusat Riset Kelautan
5 WPP Stock assesment
3 Kawasan Kajian Stok Sumber daya Perairan Umum Daratan
6.000 orang Pelatihan masyarakat
7.568 orang Penyelenggaraan Pendidikan
3.000 orang Pelatihan Enumerator
1.750 orang Pelatihan aparatur
2.500 orang Penyuluh Perikanan Bantu
283 orang Beasiswa
5 unit Poltek/AK Baru & Lanjutan
Karantina Ikan
12
5 lokasi Desalinasi air laut
7 PelabuhanPerikanan (di luarSKPT)
6.000 orang Sertifikat Kompetensi
17 unit Gedung layanan ekspor, impor dan antar area di exit, entry point, SKPT dan Perbatasan
2100 Sertifikasi
Sertifikasi HACCP produkHasil Perikanan
885 Unit Unit Usaha Perikanan yangMemenuhi persyaratanEkspor
270 unit Ice flake machine
150 unit Peralatan Sistem Rantai Dingin
130 unitKendaraan
Berpendingin
10 unit Sentra Kuliner
2 unit Pabrik Rumput Laut
1 unit CS 1000 ton
12 unit ICS/UPI 200 ton
2 unit Pasar Ikan Modern
16 unit Pasar Ikan Bersih
1 unit Pabrik Tepung Ikan
520 orang Asuransi Awak Kapal Pengawas
12 bulan Operasional SATGAS 115
136 hari Operasi Pengawasan 95 kasus Penyelesaian Kasus TPKP
140 hari Airborne Surveillance
982 POKMASWAS
KEGIATAN PRIORITAS 2017
PENGELOLAAN RUANG LAUT YANG BERDAULAT DAN MENSEJAHTERAKAN SECARA BERKELANJUTAN
Ditjen PRL mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang :
Pengelolaan Ruang Laut
• Perencanaan WP3K terpadu
• Pengelolaan dan Pemanfaatan WP3K
• PengendalianPemanfaatan Ruang Laut
• Tata ruang Laut Nasional
• Zonasi teluk, selat, lautdan pulau-pulau kecil
Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Hayati Laut
• PengelolaanEkosistem/KawasanKonservasi:
• PengelolaanJenis/Genetik
Pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
• Pengelolaan PesisirTerpadu
• Rehabilitasi• Reklamasi• Mitigasi Bencana• Jasa Kelautan• Penataan Pulau-Pulau
Kecil dan Pulau-Pulaukecil Terluar
Landasan Undang-Undang:1. UU No. 31/2004 jo UU No. 45 / 2009 tentang Perikanan2. UU No. 27/2007 jo UU No. 1 / 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil3. UU No. 32/2015 tentang Kelautan
LANDASAN YURIDIS PENGELOLAAN RUANG LAUT
Pasal 42 Ayat 2Pengelolaan ruang Laut meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian.
Pasal 43 Ayat 1Perencanaan ruang laut meliputi:a. perencanaan tata ruang Laut nasional;b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; danc. perencanaan zonasi kawasan Laut.
UU No. 32 Tahun 2014 tentang KelautanLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603
Pasal 43 Ayat 2 Perencanaan tata ruang laut nasional merupakan proses perencanaan untuk
menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional. Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan Perencanaan zonasi kawasan laut merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana
zonasi kawasan strategis nasional, rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana zonasi kawasan antarwilayah.
Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan ruang laut diatur dengan Peraturan Pemerintah.
WILAYAH PERAIRAN DAN WILAYAH YURISDIKSI• Wilayah Perairan (Perairan Pedalaman, Perairan Kepulauan dan Laut Teritorial)• Wilayah Yurisdiksi (Zona Tambahan, Zona Ekonomi Ekslusif)LAUT LEPAS• Bagian dari laut yang berada di luar wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi.KAWASAN DASAR LAUT INTERNASIONAL• Dasar laut serta tanah di bawahnya yang terletak di luar batas-batas yurisdiksi nasional.
Malaysia
Malaysia
Philippines
Palau
Australia
India
Thailand
ZEE
ZEE
EEZ
ZEE
Perairan Kepulauan
Singapore
Timor Leste
I Made Andi Arsana | [email protected]
Garis pangkal kepulauan
Garis batas unilateral (tidak perlu kesepakatan degan tetangga)Garis batas hasil kesepakatan dengan tetanggaGaris batas klaim Indonesia (masih perlu kesepakatan dengan tetangga)
WILAYAH PERENCANAAN PENGELOLAAN RUANG LAUT INDONESIA
K E B I J A K A N D A N S T R A T E G I
R E N C A N A T A T A R U A N G L A U T W I L A Y A H P E R A I R A N
Kebijakan dan strategi penataan ruang laut wilayah perairan berupa : kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang laut wilayah perairan.
Kebijakan pengembangan struktur ruang laut wilayah perairan meliputi:1. Peningkatan akses pelayanan pusat pengembangan ekonomi kelautan yang
efisien dan berdaya saing;2. Penetapan dan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan Alur Laut berupa
Alur-Pelayaran dan pipa/kabel bawah laut yang terpadu dan merata; dan3. Peningkatan jangkauan pelayanan sosial yang merata dan berkualitas.
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang laut wilayah perairan meliputi :1. Kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Konservasi;2. Kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Pemanfaatan Umum;3. Kebijakan dan strategi pengembangan KSN; dan4. Kebijakan dan strategi pengembangan KSNT.
1
2
Pasal 6
Pasal 8 s/d Pasal 12
Pasal 7
No. Jenis Skala MandatJum-lah
BentukLegalitas
Level
1.Tata Ruang Laut Nasional
1.000.000 UU 32/2014 (Psl 43) 1 PP Pusat
2. Rencana Zonasi KSN250.00 dan
50.000UU 32/2014 (Psl 43) 36 Perpres Pusat
3.Rencana Zonasi KSNT(PPKT)
50.000UU 32/2014 (Psl 43) dan PP
62/2012 (Psl 4)111 Permen Pusat
4.Rencana Zonasi Teluk
500.000 UU 32/2014 (Psl 43) 3 Perpres Pusat
5.Rencana Zonasi Selat
500.000 UU 32/2014 (Psl 43) 5 Perpres Pusat
6.Rencana Zonasi Laut
500.000 UU 32/2014 (Psl 43) 10 Perpres Pusat
7Rencana ZonasiWP3K Provinsi
250.000 dan50.000
UU 27/2007 Jo UU 1/2014 (Psl 7)
34 Perda Propinsi
PP PERENCANAAN RUANG LAUT
PERENCANAAN RUANG LAUT
R E N C A N A S T R U K T U R R U A N G L A U T N A S I O N A L
PENGELOLAAN PPK TERLUAR
Pertahanan dan KeamananPPKT sebagai pintu gerbang keluar masuknya aliran orang dan barang, rentan terhadap occupation negara lain
Kesejahteraan Masyarakat (Ekonomi), Sebagian besar masyarakat PPK masih hidup dibawah garis kemiskinan,mata pencaharian terbatas dan sangat tergantung pada sumberdaya alamdan ekonomi luar pulau (pulau induk/daratan)
Kelestarian Lingkungan (Ekologi), PPK memiliki daya dukung terbatas dan sangat rentan terhadap kerusakanekosistem, baik akibat ulah manusia, dampak bencana alam dan dampakpemanasan global (perubahan iklim).
TUJUAN :
••
•
•
•
• • • •
•
P. PAGAI UTARA
P. WEH
P. NUSAPENIDA
P. SABU
P. ROTE
P. NUHUYUT
•
P. KABARUAN
P. RUPAT
P. BENGKALIS
P. RANGSANGP. BINTAN
SEBARAN 42 PPKT BERPENDUDUK
15 LOKASI SENTRA KP TERPADU
DI PULAU-PULAU KECIL DAN
KAWASAN PERBATASAN
TAHUN 2015-2016
MOA
800 km 7.500 km
963 km
1.000 km
2.400 km
2.200 km7.800 km
400 km
4.095 km
529 km
871 km
2.048 km
JEPANG
Mulai 20151. Simeulue2. Natuna3. Tahuna4. Saumlaki5. Merauke
Mulai 2016 :1. Mentawai2. Nunukan3. Talaud4. Morotai5. Biak Numfor6. Tual7. Timika8. Sarmi9. Moa10. Rote Ndao
SKPT Prioritas2017:1. Natuna2. Saumlaki3. Merauke4. Mentawai5. Nunukan6. Talaud7. Morotai8. Biak Numfor9. Timika10. Rote Ndao11. Kota Sabang12. Sumba Timur
RENCANA KEGIATAN KKP 2017
1. Membentuk Tim Kerja antar K/L (KKP, ATR/BPN, KLHK, Kemkeu) untuk
percepatan penataan pemanfaatan PPK Terluar dan koordinasi
pengelolaan PPKT;
2. Mengidentifikasi status pemilikan, penguasaan, dan penggunaan tanah
di PPK Terluar bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN;
3. Melakukan pen-sertifikat-an tanah di PPK Terluar prioritas sebanyak 37
pulau. Pengajuan sertipikat Hak Atas Tanah kepada Kementerian
ATR/BPN berupa Hak Pengelolaan atas nama Pemerintah c.q. KKP,
atau K/L terkait, Pemda atau masyarakat adat;
4. Menyusun rencana pengelolaan/penggunaan jangka pendek dan
jangka panjang PPK Terluar prioritas yang disertipikatkan;
5. Mengusulkan revisi PP No. 75 Tahun 2015 Tentang Tarif dan Jenis
PNBP KKP kepada Kementerian Keuangan untuk pungutan PNBP dari
Kerja Sama Pemanfaatan tanah di PPKT yang merupakan HPL KKP.
TARGET
LOKASI
37PULAU-PULAU
KECIL/TERLUAR
PULAU-PULAU KECIL/TERLUARSERTIFIKASI
DASAR HUKUM PEMANFAATAN PPK/TERLUAR1. UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 27 Tahun 2007
Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PPK;2. UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;3. PP No. 62 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil Terluar;4. PERPRES No. 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil
Terluar;5. PERMEN KP No. 20 Tahun 2008 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil
dan Perairan di Sekitarnya; dan6. KEPMEN KP No. 39 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Investasi
Pulau-pulau Kecil.7. KEPRES No. 6 Tahun 2017 Tentang Penetapan (111) Pulau-pulau Kecil
Terluar
DASAR HUKUM PENGAJUAN HAK ATAS TANAH/HAK PENGELOLAAN DI PPK/PPKT1.Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 9 Tahun 1999
Tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;
2.Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan BarangMilik Negara/Daerah; dan
3.Peraturan Menteri Keuangan No. 71 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengelolaan BMN yang Tidak Digunakan untuk Menyelenggarakan Tugasdan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga.
37PULAU-PULAU
KECIL/TERLUAR
TARGET 2017
PELUANG KERJASAMA
1
2
3
Kerjasama maritim dalam hal pengawasan dan pengangkatanBarang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)
Pengawasan dan pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Terluar
Pemberdayaan program Bahari Kesehatan TNI AL untukMasyarakat Pulau-pulau Kecil Terluar
4
5
Kerjasama pelatihan pengolahan produk perikanan bagiDharma Wanita linhkup TNI AL
Upaya perlindungan pantai bagi kawasan pesisir di sekitarKawasan Pos TNI AL
Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Gedung Minabahari 3, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat
Terima Kasih