Kebijakan DITPSMK

60
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015 Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Agustus 2014 Disampaikan pada: Bimbingan Teknis Aplikasi RKAKL dan DIPA Tahun 2015 26 Agustus 2014

Transcript of Kebijakan DITPSMK

Page 1: Kebijakan DITPSMK

ARAH KEBIJAKAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015

Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jakarta, Agustus 2014 1 1

Disampaikan pada: Bimbingan Teknis Aplikasi RKAKL dan DIPA Tahun 2015

26 Agustus 2014

Page 2: Kebijakan DITPSMK

DAFTAR ISI

B

A LATAR BELAKANG

C

KONDISI PERKEMBANGAN SMK

D

E

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK

RANCANGAN PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015

PENGALAMAN PENGEMBANGAN SMK UNGGUL

Page 3: Kebijakan DITPSMK

LATAR BELAKANG

A

Page 4: Kebijakan DITPSMK

Miskin Agak Miskin Kaya Agak Kaya

Cukup

4

Tantangan Kesenjangan Ekonomi: Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi

Masih terdapat peluang peningkatan akses bagi SMK sebesar 25 -35 % dari populasi penduduk usia 16-18 th, umumnya dari

kalangan ekonomi bawah

Page 5: Kebijakan DITPSMK

% Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah

Jumlah Penduduk 206.264.595 218.868.791 237.556.363 263.287.000

Total Tenaga Kerja 100 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 131.643.500

Universitas 2 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 17.479.132

Diploma I,II,III 2 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 11.652.755

SMK 6 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 34.958.264SMA 10 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 23.305.509

SMP 18 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 17.479.132

SD/Tidak tamat SD 63 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 11.652.755

Total Seluruh 100 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100 116.527.546

20252001 2006 2010Keterangan Data

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

70.000.000

2001

2006

2010

2025

Tantangan Rendahnya Kompetensi: Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia

Sumber: BPS, 2012

COUNTRY Mean years of schooling

Duration of Compulsory Education

Gross National Income (GNI)

per capita (USD/year)

Indonesia 5,8 9 3.716

India 4,4 9 3.468 Singapore 8,8 6 52.569

Malaysia 9,5 9 13.685

Philippines 8,9 7 3.478

Japan 11,6 9 32.295

Korea Rep. 11,6 9 28.230

China 7,5 9 7.476

Thailand 6,6 9 7.694

Page 6: Kebijakan DITPSMK

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2010* 2011* 2012* 2013**

Tidak/ belum pernah sekolah 157.586 190.370 82.411 109.865

Belum/ tidak tamat SD 600.221 686.895 503.379 513.534

SD 1.402.858 1.120.090 1.449.508 1.421.653

SLTP 1.661.449 1.890.755 1.701.294 1.822.395

SLTA Umum ( SMA dan MA) 2.149.123 2.042.629 1.832.109 1.841.545

SLTA Kejuruan/ SMK 1.195.192 1.032.317 1.041.265 847.052

Diploma I, II, III/ akademi 443.222 244.687 196.780 192.762

Universitas 710.128 492.343 438.210 421.717

Total 8.319.779 7.700.086 7.244.956 7.170.523

* Per Agustus ** per Februari Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014

Page 7: Kebijakan DITPSMK

ASEAN Economic Community 2015

Page 8: Kebijakan DITPSMK

KONDISI PERKEMBANGAN SMK

B

Page 9: Kebijakan DITPSMK

63

6.0

64

1.2

43

.28

9

1.3

86

.04

2

1.5

21

.81

3

1.6

19

.67

6

1.6

81

.85

8

1.5

28

.00

4

2.0

33

.63

2

2.2

00

.63

0

2.3

17

.71

0

2.3

69

.84

3

2.5

01

.63

1

2.1

64

.06

8

3.2

76

.92

1

3.5

86

.67

2

3.8

39

.52

3

3.9

89

.51

9

4.1

83

.48

9

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

4.500.000

2004 2009 2010 2011 2012 2013

Jum

lah

Sis

wa

Tahun

Grafik : Perkembangan Siswa SMK

Siswa SMK Negeri Siswa SMK Swasta Siswa SMK

9

Tantangan Pengembangan SMK : 1. Kompetensi lulusan : Hard Skills, Soft Skill, ICT 2. Guru/SDM : Guru Produktif dan terus terkembangkan 3. Kelembagaan : Jumlahnya > 11.000 SMK, Fasilitas 4. Kapasitas Layanan : Jumlah yg dilayani semakin besar dan menyebar

Page 10: Kebijakan DITPSMK

1.7

21

.531

1.8

10

.899

1.8

61

.173

1.8

92

.555

1.9

21

.919

1.2

44

.538

1.3

60

.081

1.4

13

.241

1.4

45

.199

1.5

27

.778

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

1.800.000

2.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

Grafik Perkembangan Animo Pendaftar ke SMK

Pendaftar

Diterima

10

1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang mau masuk ke SMK meningkat 11 % dengan total pendaftar 1.921.919 di tahun 2013

2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK adalah 5 % dan di tahun 2013 hanya dapat menerima 1.527.778 siswa

3. Daya tampung SMK belum meningkat secara signifikan karena dukungan akses SMK terbatas dan makin sedikitnya Kab/Kota yang mampu menyediakan lahan untuk pembangunan USB SMK

Page 11: Kebijakan DITPSMK

PERTUMBUHAN JUMLAH SMK

9.164 9.918

10.685 11.708

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2010 2011 2012 2013

44

48

51

81

82

92

101

104

106

109

118

133

143

150

158

161

166

168

180

187

218

231

236

237

237

383

402

590

595

901

1.427

1.654

2.215

- 500 1.000 1.500 2.000 2.500

PAPUA BARAT

GORONTALO

BANGKA BELITUNG

BENGKULU

KEPULAUAN RIAU

MALUKU

MALUKU UTARA

SULAWESI BARAT

PAPUA

KALIMANTAN SELATAN

KALIMANTAN TENGAH

SULAWESI TENGGARA

JAMBI

SULAWESI TENGAH

SULAWESI UTARA

ACEH

BALI

KALIMANTAN BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

SUMATERA BARAT

D.I. YOGYAKARTA

RIAU

KALIMANTAN TIMUR

NUSA TENGGARA BARAT

SUMATERA SELATAN

LAMPUNG

SULAWESI SELATAN

BANTEN

D.K.I. JAKARTA

SUMATERA UTARA

JAWA TENGAH

JAWA TIMUR

JAWA BARAT

2013

2010

= 27.76%

1. SMK mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Jumlah SMK tumbuh dari sebesar 9.164 sekolah pada tahun 2010 menjadi 11.708 sekolah pada tahun 2013 atau tumbuh sebesar 27,6% .

2. Jumlah SMK terbanyak adalah di Jawa Barat (2.215) diikuti dengan Jawa Timur (1.654), Jawa Tengah (1.427), Sumatera Utara (901) dan DKI Jakarta (595). Sementara Provinsi dengan jumlah SMK terendah adalah Provinsi Papua Barat dengan 44 sekolah.

3. Pertumbuhan terbesar terjadi di Jawa Barat dengan 679 SMK baru selama periode 2010-2013. Sementara persentase pertumbuhan SMK terbesar selama periode 2010-2013 terjadi Provinsi Sulawesi Barat dengan pertumbuhan mencapai 60%.

Page 12: Kebijakan DITPSMK

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK

C

Page 13: Kebijakan DITPSMK

C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN SMK

2

1 ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI PEMBINAAN SMK

3 PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN

Page 14: Kebijakan DITPSMK

ARAH KEBIJAKAN

1

Page 15: Kebijakan DITPSMK

Visi Direktorat Pembinaan SMK 2020:

Visi Direktorat Pembinaan SMK 2014: Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Menengah Kejuruan untuk membentuk lulusan SMK yang berjiwa wiirausaha, cerdas, siap kerja, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing di pasar global

15

Terselenggaranya Layanan Unggul di SMK yang menghasilkan lulusan yang santun, mandiri, kreatif, terampil, cerdas, kompetitif di pasar global, dan bangga memiliki jati diri bangsa Indonesia

Page 16: Kebijakan DITPSMK

Problem SMK: 1. Jmlh & Sebaran 2. Kualitas Guru; 3. Kualitas Lulusan 4. Sarana Prasarana; 5. Stndar Komptensi; 6. Tatakelola; 7. Pembiayaan.

Kebijakan : 1. 5 K 2. PMU 3. BOS SM 4. DAK Dikmen 5. Rasio SMA : SMK

Pemangku Kepentingan: 1. Parlemen 2. Kementerian 3. Pemda 4. Industri/ asosiasi 5. Masyarakat 6. Perguruan Tinggi

Kualitas dan Daya Saing Lulusan SMK Beragam

Formulasi Kebijakan : Pengembangan Partnership , Program afirmasi

dan pembangunan SMK Rujukan

Implementasi Kebijakan : Pemberdayaan SMK dan Kolaborasi Kemdikbud- Pemda- Masyarakat

http://web.mit.edu/tpp.11/www/Tobacco_Policy_Analysis_revised.ppt.

Page 17: Kebijakan DITPSMK

SMK Rujukan

1. Secara bertahap mutu SMK akan ditingkatkan

melalui pengembangan SMK Rujukan;

2. SMK Rujukan adalah SMK yang unggul,

berkases besar dan sekolah Efektif;

3. Sekolah Efektif adalah sekolah yang

berkinerja lebih baik dibanding sekolah lain

ketika diberi dukungan input yang sama.

(Cheng, 1996)

SMK Unggul

SMK Besar

SMK Efektif

Page 18: Kebijakan DITPSMK

Dimensi SMK Mutu 1. Kepemimpinan 2. Pendukung input 3. Efisiensi 4. Keunggulan

PendidikanMenengahUniversal

(PMU)

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pese

rta

Did

ikBOS SM

Peny

edia

an

Dis

trib

usi

Kual

ifika

si

Sert

ifika

si

Pela

tiha

n

Kari

rda

nKe

seja

hter

aan

Peng

harg

aan

dan

Perl

indu

ngan

Satuan Pendidikan

Ruang

Belajar

lainnya

Un

it Sekolah

Baru

(USB

)dan

Ru

ang

KelasB

aru(R

KB)

Bantuan SiswaMiskin

Sist

. Pem

bela

jara

n

Sistem Evaluasi

Penyelarasan

Kewirausahaan

Bahan Pembelajaran(termasuk yang

berbasis TIK)

Kurikulum + Pendidikan

Karakter

Rehab R

uang Kelas

Asram

a Guru

dan Siswa

Beasiswa

BOP Paket C

Man

ajemen

dan

kultu

rsekolah

PeralatanPendidikan

PengembanganBakat dan Minat

Keunggulan Lulusan SMK

1 2 3 4 5

1. Kompotensi kerja 2. ICT 3. Bahasa asing 4. Kewirausahaan 5. Budi Pekerti Mulia

Page 19: Kebijakan DITPSMK

Pengembangan kelembagaan SMK 1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam

perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan pengembangan industri, menyesuaian ukuran pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;

2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;

3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;

4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;

5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi SMK;

6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;

7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi kualitas pendidikan kejuruan

Page 20: Kebijakan DITPSMK

Ranah garap yang ditangani SMK

1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan berkelanjutan;

2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku kepentingan;

3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang mampu dan di remote area;

4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;

5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;

6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan ramah sosial;

7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang pertumbuhannya sangat tinggi.

Page 21: Kebijakan DITPSMK

Membangun partnership antara sekolah dengan dunia bisnis

1. Membuat mekanisme pembelajaran di SMK yang didukung oleh pemerintah, bimbingan dari industri, dan keterlibatan perusahaan;

2. Mempromosikan kerjasama sekolah- industri dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan;

3. Mendorong industri dan perusahaan menjalankan SMK;

4. Mendorong SMK terlibat dalam pelatihan bagi calon tenaga kerja dan teknisi di perusahaan.

Page 22: Kebijakan DITPSMK

Pengembangan fasilitas pendidikan kejuruan secara merata

1. Menyediakan sarana prasarana SMK sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di SMK sesuai kebutuhan daerah;

2. Mengembangkan SMK sebagai TUK dan pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK dan masyarakat.

Page 23: Kebijakan DITPSMK

Meningkatkan kualitas guru kejuruan

1. Melatih "guru dengan double kompetensi“;

2. Memberlakukan peraturan keharusan praktek pengalaman kerja bagi guru SMK ;

3. Mendampingi SMK dalam penyempurnaan sistem kepegawaian di sekolah sehingga dapat mempekerjakan guru ahli yang berpengalaman kerja agar bisa mengajar SMK sebagai guru tamu paruh waktu.

Page 24: Kebijakan DITPSMK

Pemanfaatan ICT di SMK sebagai transformasi kapabilitas

Ruang Lingkup

Tidak Terbatas

Efisiensi Biaya

Transaksi, Energi &

Operasional

Kebebasanaan

Waktu, ruang

dan bentuk

Kecepatan

Proses yang nyata dan

selalu Update

Fleksibilitas

Kemampuan

beradaptasi

Pengetahuan

Berbagi Ilmu

pengetahuan

Kreativitas

Kolaborasi yang terbuka

akan ide & gagasan baru

Sumber : Indra Utoyo, Dir IT PT Telkom

Page 25: Kebijakan DITPSMK

Lulusan Pendidikan Kejuruan diharapkan mempunyai

kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai

kebutuhan Pemangku Kepentingan :

• Kebutuhan masyarakat (societal needs)

• Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)

• Kebutuhan profesional (professional needs)

• Kebutuhan generasi masa depan ( vision)

• Kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific)

Page 26: Kebijakan DITPSMK

STRATEGI PEMBINAAN SMK

2

Page 27: Kebijakan DITPSMK

STRATEGI

1. Peningkatan Akses

Pendidikan SMK

2. Peningkatan Mutu,

Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan

SMK

3. Peningkatan Kualitas Tata

Kelola Pendidikan SMK

4. Sinergitas Proses, Berbagi Sumber Daya, Pemanfaatan

ICT

27

Strategi Pembinaan SMK tahun 2015

Page 28: Kebijakan DITPSMK

Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK

Pembelajaran

Bermutu di

SMK

(Berbagi)

Sumberdaya dlm

membangun Hard skill

(Sentuhan) TIK dlm

setiap pembelajaran

(Integrasi)

Proses Dlm

Penguatan Soft Skill

Efisiensi &Efektivitas pembangunan

soft skill

(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)

28

Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat

Page 29: Kebijakan DITPSMK

29

Prinsip Dasar Pengembangan SMK

Prinsip Dasar

Pengembangan

SMK

2. Pemerataan distribusi layanan pendidikan

menengah untuk menjangkau yang tidak

terjangkau

1. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya

penambahan daya tampung

3. Pencapaian target APK di tingkat nasional,

provinsi dan kabupaten/kota secara

bertahap.

5. Peningkatan kebekerjaan

(employability) lulusan (khususnya

SMK)

6. diperlukan Data yang Cepat, Tepat waktu dan

Akurat

4. Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan

kebutuhan daerah

PMU : 2013

Page 30: Kebijakan DITPSMK

Perkembangan

Akademik

Industri

Sosial-Budaya

Perubahan Kebutuhan

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap Pe

nge

mb

anga

n

Kuri

kulu

m

SDM yang Kompeten

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pedagogi, Psikologi

Penyempurnaan Kurikulum 2013

30

Page 31: Kebijakan DITPSMK

REVITALISASI SPEKTRUM SMK Thn 2008 ke 2013

31

NO

NO

BIDANG STUDI/KEAHLIAN 2008 2013

JUMLAH PROGRAM

STUDI

JUMLAH KOMPETENSI

KEAHLIAN

JUMLAH PROGRAM KEAHLIAN

JUMLAH PAKET KEAHLIAN

(PEMINATAN)

1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62

2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3 9 3 7

3 3 KESEHATAN 2 6 2 6

4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 - -

4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10

5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7

6 PARIWISATA (2013) - - 4 7

5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16

8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8

6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5

JUMLAH 40 121 46 128

Page 32: Kebijakan DITPSMK

PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN - SMK®

32

3

Page 33: Kebijakan DITPSMK

2010 2011

2012

2014

2009

2013

KONDISI

SMK 8.593

SISWA 3.276.921

GURU* 122,622

KONDISI

SMK 9,164

SISWA 3.586.672

GURU* 135,930

KONDISI

SMK 9,918

SISWA 3.839.523

GURU* 156,268

KONDISI

SMK 10,685

SISWA 3.997.771

GURU 179,000

KONDISI

SMK 11,708

SISWA 4.157.682

GURU 197,000

TARGET

SMK 11,748

SISWA 4.303.201

GURU 219,000

I N T E R V E N S I

1. Pencitraan, 2. Beasiswa, 3. Revitalisasi Sarpras, 3. Pembelajaran Berbasis TIK, 4. Pengembangan Teaching Industry, 5. Penambahan Guru Produktif,

6. Kemitraan dengan PT, 7. Kemitraan dengan Industri, 8. Penambahan RKB/USB

LAJU PERTUMBUHAN SMK 2010-2014

Tantangan : Guru, Peralatan,

Kompetensi

Page 34: Kebijakan DITPSMK

Pengembangan SMK Rujukan

1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.

2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia

3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan SMK berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.

4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan bagi SMK di sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );

5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000 siswa per klaster;

6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;

7. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.

Page 35: Kebijakan DITPSMK

1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;

2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;

3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses pembelajaran, penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.

4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3-4 SMK aliansi.

Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan - SMK®

Page 36: Kebijakan DITPSMK

SMK Rujukan #1

SMK Aliansi 1

SMK Aliansi 2

SMK Aliansi 3

SMK Aliansi 4

SMK Rujukan # n

SMK Aliansi 1

SMK Aliansi 2

SMK Aliansi 3

SMK Aliansi 4

SMK Rujukan & SMK Aliansi

Sekolah Efektif :

1. Kepemimpinan yang profesional;

2. Visi dan tujuan bersama ;

3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;

4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;

5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;

6. Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;

7. Pemantauan kemajuan belajar ;

8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;

9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;

10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;

11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.

(Harris and Bennett, 2001)

Page 37: Kebijakan DITPSMK

1. Memiliki siswa > 1000

2. Guru produktif >75 Guru

3. Lahan yg siap dikembangkan >5000 m2

4. Jaringan kerja sama industri > 100 industri.

5. Fasilitas sarana dasar yg baik.

6. Letak sekolah di lokasi strategis

7. Kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan lulusan, tatakelola dan nilai UN.

8. Memiliki 3- 4 SMK aliansi

9. Menguasai 2 bahasa asing.

Kriteria SMK Rujukan - SMK®

Page 38: Kebijakan DITPSMK

Bengkel Kerja Produktif Standar

pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki

Tempat Uji Kompetensi,Produk,

Jasa dan Tampilan

Bengkel Kerja Cerdas (Smart Workshop)

Untuk mendukung advance Training

Fasilitas Kegiatan Bersama bagi

Siswa dan Guru pada bidang seni,

olahraga, dan penguatan softskill

Teaching Factory sesuai Bidang

unggulan

Pusat Sumber Belajar: -Bahan Ajar di Server,

- akses internet

- Perpustakaan

PENGUATAN FASILITASI SMK RUJUKAN DALAM PEMBENTUKAN HARD SKILLS & SOFT SKILLS

Page 39: Kebijakan DITPSMK

Pemberdayaan 1650 SMK Rujukan - SMK® 1. Tiap SMK® Menyusun SDP (School Development Plan);

2. Tiap SMK® akan didukung secara bertahap pencapaian SNP;

3. Setiap SMK® memiliki fasilitas bersama yang meliputi :

1. Bengkel standard sesuai program keahlian yang dimiliki;

2. Sumber belajar /materi ajar secara online; website tempat coaching guru

3. Perpustakaan

4. Bengkel unggul untuk praktik bersama,

5. Jaringan internet yang cukup, server bahan ajar,

6. Tempat pendampingan/Pelatihan guru,;

7. Teaching Factory;

8. Testing center untuk kompetensi, produk dan jasa ; dan

9. Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan hubungan industri.

Page 40: Kebijakan DITPSMK

1. Pembinaan Kelembagaan dan leadership;

2. Partnership dengan industri dan masyarakat:

3. Pencitraan SMK;

4. Asessment Lembaga, Guru dan peserta Didik secara periodik;

5. Tempat bimbingan teknis pelaksanaan kurikulum 2013;

6. Job matching bagi lulusan SMK;

7. Penyelenggaraan test kompetensi calon naker;

8. Pendampingan bagi SMK baru dan kecil;

9. Pelatihan bagi masyarakat dan staf industri.

PEMBINAAN SMK RUJUKAN

Page 41: Kebijakan DITPSMK

RANCANGAN PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2015

D

Page 42: Kebijakan DITPSMK

896.600

1.348.677

1.618.996 1.831.253

1.998.746 2.125.072

3.073.638

3.929.059

5.397.881

6.288.301

6.970.435

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

8.000.000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Anggaran 2005 - 2015

42

Dalam jutaan rupiah

*) rancangan anggaran

*)

Page 43: Kebijakan DITPSMK

Rancangan Pagu Anggaran Dit. Pembinaan SMK 2015

Rp 6,970 T

98%

2%

Pusat Dekon

43

Page 44: Kebijakan DITPSMK

NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN SAT BIAYA DANA

1 USB 32 Unit 1.683.420 53.869.444

2 RKB 3.100 Ruang 148.299 459.728.173

3 Ruang Lab/Praktek Siswa 257 Ruang 201.590 51.808.691

4 Peralatan 1000 Paket 128.370 128.369.798

5 SED-TVET 11 SMK 13.819.337 152.012.714

6 Rehabilitasi Ruang 60 Paket 55.561 3.333.673

7 BOS (Sem 1) 4.303.201 Siswa 563 2.420.550.563

BOS (Sem 2) 4.432297 Siswa 563 2.515.328.563

8 BSM 550.000 Siswa 1.002 551.036.740

9 SMK Rujukan 192 SMK 1.163.389 223.368.349

RANCANGAN PROGRAM DIT. PSMK 2015 (1) (dalam ribuan rupiah)

Page 45: Kebijakan DITPSMK

NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN SAT BIAYA DANA

10 Lomba-Lomba 103 Bidang 715.066 73.754.822

11 Beasiswa Prestasi dan Keahlian Khusus

19.655 Siswa 1.845 36.259.210

12 Kurikulum 2013 dan pembelajaran

1.060 paket 146.141 144.309.967

13 Pemasaran Tamatan 8 SMK 260.390 2.083.116

14 Pendidikan Karakter Bangsa 4.346 SMK 442 1.922.852

15 Perencanaan, Pengembangan, dan Pencitraan

511 Dok 220470 112.660.215

16 Pendataan, Pemetaan, Monev, dan Pelaporan

569 Paket 7.715 4.390.137

17 Naskah Standar Sarana dan Prasarana

6 Dok 168.449 1.010.694

18 Kemitraan 79 Inst 209.427 16.544.736

19 Layanan Perkantoran 12 Bulan 1.507.695 18.092.334

RANCANGAN PROGRAM DIT. PSMK 2015 (2) (dalam ribuan rupiah)

Page 46: Kebijakan DITPSMK

Pengalaman Pengembangan SMK Unggul

46

E

Page 47: Kebijakan DITPSMK

New “Model School/Rujukan/Cluster”

Page 48: Kebijakan DITPSMK
Page 49: Kebijakan DITPSMK
Page 50: Kebijakan DITPSMK
Page 51: Kebijakan DITPSMK

Rancangan Design Perpustakaan

Page 52: Kebijakan DITPSMK
Page 53: Kebijakan DITPSMK
Page 54: Kebijakan DITPSMK

SMKN 1 KLATEN, JATENG

Page 55: Kebijakan DITPSMK

SMKN 7 SEMARANG, JATENG

Page 56: Kebijakan DITPSMK

SMKN 27 JAKARTA, DKI

Page 57: Kebijakan DITPSMK

SMKN 4 MALANG, JATIM

Page 58: Kebijakan DITPSMK

SMKN 1 MUNDU, JABAR

Page 59: Kebijakan DITPSMK

SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL

Page 60: Kebijakan DITPSMK

60

Terimakasih