Kebijakan Deviden

37

description

.

Transcript of Kebijakan Deviden

Page 1: Kebijakan Deviden
Page 2: Kebijakan Deviden

EAT UNTUK SIAPA?

Page 3: Kebijakan Deviden

DIVIDEN Dividen adalah pembagian laba

perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki (Baridwan, 2004)

Dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investors (Riyanto, 2001)

Page 4: Kebijakan Deviden

KEBIJAKAN DEVIDENMerupakan keputusan mengenai berapa banyak laba yang diperoleh perusahaan akan dibagi kepada pemegang saham (berupa deviden) dan berapa banyak yang akan ditahan (berupa laba ditahan) untuk diinvestasikan kembali.

Page 5: Kebijakan Deviden

Tipe DividenCash Dividend dividen kas Non Cash Dividend dividen saham

(share dividend)

Page 6: Kebijakan Deviden

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan devidenPosisi likuiditas perusahaan

Makin kuat posisi likuiditas perusahaan makin besar dividen yang dibayarkan.

Kebutuhan dana untuk membayar utangApabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar utang maka yang digunakan untuk membayar dividen makin kecil

Rencana perluasan usaha atau kesempatan investasiMakin besar perluasan usaha perusahaan atau makin terbuka kesempatan investasi, makin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen.

Stabilitas pendapatanPembatasan dari saham preferen

Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen saham preferan belum dibayar.

Pengawasan terhadap perusahaan

Page 7: Kebijakan Deviden

Kebijakan Pembayaran Dividen

Kebijakan dividen stabilKebijakan dividen yang meningkatKebijakan dividen dengan rasio yang konstanKebijakan dividen reguler plus ekstraKebijakan dividen residual

Page 8: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen StabilBesarnya pembayaran dividen setiap tahun

relatif stabil.Bisa meningkatkan harga saham sebab

dividen yang stabil dapat dianggap mempunyai risiko yang kecil.

Memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.

Diasumsikan bahwa pemegang saham menggantungkan hidupnya dari perolehan dividen.

Page 9: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Meningkat

Perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.

Misalnya perusahaan akan memberikan dividen Rp 600,00 per lembar dengan pertumbuhan 5%, sehingga tahun depan dapat diprediksi akan naik menjadi Rp 630,00.

Page 10: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Rasio Konstan

Besarnya dividen akan berubah sesuai dengan laba yang dihasilkan, dengan dividend payout ratio yang tetap.

Misalnya, ditentukan dividend payout ratio 60% dari laba bersih. Jika laba bersih Rp 1 Milyar maka dividen yang dibayarkan adalah 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta.

Page 11: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Reguler Plus Ekstra

Kebijakan ini menetapkan jumlah minimal dividen yang dibayarkan. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik dan memungkinkan maka perusahaan akan membayarkan dividen ekstra di atas jumlah minimal tersebut.

Page 12: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen ResidualDividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan

atau dana yang dibutuhkan telah terpenuhi. Misalnya, PT. ABC memperkirakan laba bersih dan

rencana investasi 5 tahun mendatang sbb : (ket: dalam milyar rupiah)

Th. 1 Th. 2 Th. 3 Th. 4 Th. 5

- Laba bersih 2 1,5 2,5 2,3 1,8

- Rencana Investasi 1 1,5 2 1,5 2 Jika perusahaan memiliki 1 juta lembar saham dengan

harga pasar Rp 1.000,00 maka dividen menurut kebijakan residual adalah sbb :

Page 13: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Residual Tahu

nLab

aInvesta

siDivide

nDPS

Dana Ekster

n1 2 1 1 1.00

00

2 1,5 1,5 0 0 0

3 2,5 2 0,5 500 0

4 2,3 1,5 0,8 800 0

5 1,8 2 0 0 200

Page 14: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Dalam PraktikPada praktiknya perusahaan cenderung

memberikan dividen dengan jumlah yang relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh asumsi bahwa :

a.Investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki prospek bagus, demikian sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan aman yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen.

b.Investor cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi (dividen yang stabil).

Page 15: Kebijakan Deviden

Kebijakan Dividen Dalam Praktik

Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan dimana mereka yakin dapat mempertahankan dividen di masa mendatang. Artinya jika terjadi kondisi yang terburuk sekalipun, perusahaan masih dapat mempertahankan pembayaran dividennya.

Page 16: Kebijakan Deviden

Kasus PT. ABA selama 8 tahun terakhir mempunyai data sebagai berikut.

Tahun Laba bersih [dalam jutaan rupiah]

2005 120

2006 50

2007 150

2008 250

2009 300

2010 325

2011 350

2012 275

Page 17: Kebijakan Deviden

Perusahaan mempunyai jumlah saham yg beredar 40.000 lembar. Dari data tersebut diminta menentukan :a. Laba per lembar [EPS]b.Besarnya dividen per lembar saham jika

kebijakan dividen stabil Rp 1.600 per lembar; kecuali jika laba per lembar saham yg diperoleh perusahaan mencapai Rp 6.000 dua periode berturut-turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp 2.400 per lembar.

c. Dividen yg dibayarkan meningkat terus menerus dengan pertumbuhan 10%. Dividen yg dibagikan tahun 2005 Rp 1.500 per lembar

d.Besarnya dividen jika ditentukan divident payout rationya 60% dari laba bersih

e. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler Rp 1.600 + ekstra 40% jika laba per lembar sahamnya mencapai lebih Rp 5.000.

Page 18: Kebijakan Deviden

a. EPS

Tahun Perhitungan EPS

2005 120.000.000 : 40.000 3.000

2006 50.000.000 : 40.000 1.250

2007 150.000.000 : 40.000 3.750

2008 250.000.000 : 40.000 6.250

2009 300.000.000 : 40.000 7.500

2010 325.000.000 : 40.000 8.125

2011 350.000.000 : 40.000 8.750

2012 275.000.000 : 40.000 6.875

Page 19: Kebijakan Deviden

b. Dividen ditetapkan stabil Rp1.600 per lembar dan menjadi Rp 2.400 per lembar jika EPS dua periode berturut-turut Rp 6.000

Tahun DPS

2005 1.600

2006 1.600

2007 1.600

2008 1.600

2009 2.400

2010 2.400

2011 2.400

2012 2.400

Page 20: Kebijakan Deviden

c. Dividen per lembar saham jika kebijakan dividen meningkat 10%

Tahun Perhitungan DPS

2005 1.500

2006 1.500[1 + 0,1]¹ 1.650

2007 1.500[1 + 0,1]² 1.815

2008 1.500[1 + 0,1]³ 1.997

2009 1.500[1 + 0,1]⁴ 2.196

2010 1.500[1 + 0,1]⁵ 2.416

2011 1.500[1 + 0,1]⁶ 2.657

2012 1.500[1 + 0,1]⁷ 2.923

Page 21: Kebijakan Deviden

d. Dividen yang dibayarkan dengan dividen payout ratio-nya 60% dari laba bersih

Tahun Perhitungan DPS

2005 3.000 x 60% 1.800

2006 1.250 x 60% 750

2007 3.750 x 60% 2.250

2008 6.250 x 60% 3.750

2009 7.500 x 60% 4.500

2010 8.125 x 60% 4.875

2011 8.750 x 60% 5.250

2012 6.875 x 60% 4.125

Page 22: Kebijakan Deviden

e. Dividen ditentukan secara reguler Rp 1.600 dan ditambah ekstra 40%, jika EPS diatas Rp 5.000

Tahun DIVIDE

N Reguler

Dividen Ekstra

DPSPerhitungan Jumlah

2005 1.600 - - 1.600

2006 1.600 - - 1.600

2007 1.600 - - 1.600

2008 1.600 40% x [6.250 – 5.000]

500 2.100

2009 1.600 40% x [7.500 – 5.000]

1.000

2.600

2010 1.600 40% x [8.125 – 5.000]

1.250

2.850

2011 1.600 40% x [8.750 – 5.000]

1.500

3.100

2012 1.600 40% x [6.875 – 5.000]

750 2.350

Page 23: Kebijakan Deviden

Kasus PT. ADA selama 8 tahun terakhir mempunyai data sebagai berikut.

Tahun Laba bersih

2005 250.000.000

2006 260.000.000

2007 280.000.000

2008 295.000.000

2009 300.000.000

2010 325.000.000

2011 390.000.000

2012 495.000.000

Page 24: Kebijakan Deviden

Perusahaan mempunyai jumlah saham yg beredar 50.000 lembar. Dari data tersebut diminta menentukan :a. Laba per lembar [EPS]b. Besarnya dividen per lembar saham jika kebijakan

dividen stabil yaitu Rp 2.500, kecuali jika laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 3.500 dua periode berturut-turut, dividen akan dibayarkan menjadi Rp 3.250 per lembar.

c. Dividen yg dibayarkan meningkat terus menerus dengan pertumbuhan 15%. Dividen yg dibagikan tahun 2005 Rp 2.500 per lembar

d. Besarnya dividen jika ditentukan divident payout rationya 40%

e. Besarnya dividen jika kebijakan dividen adalah reguler Rp 2.500 + ekstra 50% jika EPS mencapai lebih Rp 5.000.

Page 25: Kebijakan Deviden

Share DividendDividen saham sebagai ganti dari dividen

tunai, yaitu mengeluarkan saham tambahan bagi pemegang saham.

Hal ini dilakukan bila posisi kas/likuiditas perusahaan tidak memungkinkan.

Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba per lembar saham akan menjadi lebih rendah

Proporsi kepemilikan investor tidak mengalami perubahan, hanya struktur modalnya yang berubah.

Page 26: Kebijakan Deviden

Share DividendContoh 1Struktur modal PT. ADA sebelum share dividend

adalah sbb:

Saham biasa 100.000 lbr @ Rp 1.000 Rp 100.000.000Share Premium Rp 20.000.000

Laba Ditahan Rp 680.000.000

Modal Sendiri Rp 800.000.000

Perusahaam membagi share dividend sebesar 5% dari saham beredar dengan harga pasar Rp 6.000 per lembar.

Page 27: Kebijakan Deviden

Tambahan saham karena share dividend :5% x 100.000 lembar = 5.000 lembar Nilai Pasar Saham Baru: 5.000 x Rp 6.000 = Rp 30.000.000Nilai Nominal Saham: 5.000 x Rp 1.000 = Rp 5.000.000Share Premium = Rp 25.000.000

Struktur modal setelah share dividend sbb:Saham biasa: 105.000 lbr @ Rp 1.000 Rp

105.000.000Share Premium Rp 45.000.000Laba Ditahan Rp 650.000.000Modal Sendiri Rp 800.000.000

Page 28: Kebijakan Deviden

Share DividendContoh 2PT. ABC memiliki 3.000.000 lembar saham beredar. EAT Rp 4,5 milyar sehingga EPS Rp 1.500,00/lembar. Saat ini harga pasar saham PT. ABC Rp 45.000,00 sehingga PER = 30x. Kemudian perusahaan mengambil kebijakan untuk memberikan share dividend 20%.Berapakah EPS dan harga saham sesudah share dividend?Jawab:EAT = Rp 4,5 MilyarJumlah saham sesudah share dividen = (1+0,2) x 3.000.000

= 3.600.000 lembar

EPS sesudah share dividend = Rp 4,5 milyar = Rp 1.250,00

3.600.000

Harga pasar saham sesudah share dividend = PER x EPS = 30 x Rp 1.250,00 = Rp 37.500,00

Page 29: Kebijakan Deviden

Share DividendKasusStruktur modal PT. ABA sebelum share dividend

adalah sbb:

Saham biasa: 400.000 lbr @ Rp 5.000 Rp 2.000.000.000

Share Premium Rp 1.000.000.000 Laba Ditahan Rp 7.000.000.000

Modal Sendiri Rp10.000.000.000

Perusahaam membagi share dividend sebesar 5% dari saham beredar dengan harga pasar Rp 40.000 per lembar.

a.Bagaimana struktur modal PT. ABA sesudah share dividend?b.Berapa EPS jika EAT PT. ABA adalah Rp 1.000.000.000?

Page 30: Kebijakan Deviden

SHARE SPLITAdalah pemecahan nilai nominal saham

kedalam nilai nominal yang lebih kecil.Dengan share split jumlah lembar saham

menjadi lebih banyak dengan cara memecah jumlah lembar saham lama.

Peningkatan jumlah lembar saham mengakibatkan turunya harga saham sehingga menarik pembeli/investor.

Page 31: Kebijakan Deviden

Share Split

Contoh 1 Perusahaan sebelum stock split mempunyai struktur modal sebagai

berikut:Saham biasa 250.000 lbr @ Rp 4.000 Rp1.000.000.000Share Premium

500.000.000Laba Ditahan 900.000.000Modal Sendiri Rp 2.400.000.000

Perusahaan akan melakukan share split dari satu lembar saham menjadi dua lembar saham.Maka struktur modalnya setelah share split adalah sbb :

Saham biasa 500.000 lbr @ Rp 2.000 Rp1.000.000.000Share Premium

500.000.000Laba Ditahan

900.000.000Modal Sendiri Rp 2.400.000.000

Page 32: Kebijakan Deviden

Share splitContoh 2

PT. ABC memiliki 3.000.000 lembar saham beredar. EAT Rp 4,5 milyar sehingga EPS Rp1.500,00/ lembar. Saat ini harga pasar saham Rp 45.000,00 sehingga PER 30x. Perusahaan mengambil kebijakan share split, di mana satu lembar saham dipecah menjadi 2 lembar saham.Berapakah EPS dan harga saham sesudah share split?Jawab:EAT = Rp 4,5 MilyarJumlah saham sesudah share split = 2 x 3.000.000

= 6.000.000 lembarEPS sesudah share split = Rp 4,5 milyar = Rp 750,00

6.000.000PER = 30x (konstan) Harga saham = Rp 22.500,00

Page 33: Kebijakan Deviden

Repurchasing of ShareJika perusahaan memiliki kelebihan dana

tetapi mempunyai sedikit kesempatan investasi, maka kelebihan dana tersebut didistribusikan dengan membeli kembali saham perusahaan atau meningkatkan pembayaran dividen.

Repurchasing of Share adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan yang dipegang oleh pemegang saham atau investor.

Page 34: Kebijakan Deviden

Repurchasing of ShareSelf tender offer

adalah tawaran untuk membeli kembali saham yang dipegang investor pada harga tertentu di atas harga pasar.

Open market Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham di pasar sekunder.

Page 35: Kebijakan Deviden

Repurchasing of ShareContoh:PT. ABC memiliki EAT tahun 2011 sebesar

Rp 4 juta dan sebanyak 75% akan didistribusikan kepada para pemegang saham. Jumlah saham yang beredar ada 1.000.000 lembar. PT ABC dihadapkan pada pilihan untuk mendistribusikan 75% EAT tersebut dengan cara membagikan dividen kas atau membeli kembali saham perusahaan lewat tender. Harga pasar saham saat ini adalah Rp 60,00/lembar.

Page 36: Kebijakan Deviden

Repurchasing of ShareAlternatif 1 (pembayaran dividen)

Dividen/lembar saham = Rp 3.000.000/1.000.000 lbr

= Rp 3,00/lembarHarga saham = Rp 60 + Rp 3 = Rp 63,00/lbr

Alternatif 2 (pembelian kembali saham)Jumlah saham yg dapat dibeli = Rp 3.000.000/Rp 63

= 47.619 lembarJika sebanyak 47.619 lbr saham dibeli kembali maka saham yang beredar menjadi = 1.000.000 lbr – 47.619 lbr = 952.381 lbr

EPS sebelum repurchasing of share = Rp 4.000.000/1.000.000 lbr

= Rp 4,00/lembarPER = Rp 60/4 = 15x

Page 37: Kebijakan Deviden

Repurchasing of ShareEPS sesudah repurchasing of share = Rp 4.000.000/952.381 lbr

= Rp 4,2/lembar

Harga pasar saham sesudah repurchasing of share = 15 x Rp 4,2

= Rp 63/lembar

Kedua alternatif tersebut, baik berupa dividen kas ataupun capital gain akibat repurchasing of share, sama-sama mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham sebesar Rp 3,00/lembar.