KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015 ...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
228 -
download
1
Transcript of KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015 ...
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
PERTANIAN 2015PERTANIAN 2015--20192019
Disampaikan pada Musrenbangtan 2014
Jakarta, 13 Mei 2014
KEMENTERIAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN
1313 Mei Mei 20142014
SEKRETARIS JENDERALSEKRETARIS JENDERAL
ISI PAPARAN
MASALAH DAN TANTANGAN 2015-2019II
STRATEGI DAN KEBIJAKAN 2015-2019III
SERAPAN ANGGARAN 2011-2014I
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
STRATEGI DAN KEBIJAKAN 2015-2019IIIPAGU INDIKATIF RAPBN DAN PROGRAM
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015IV
KINERJA SERAPAN ANGGARAN
2011-2014I
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Perkembangan Realisasi Anggaran 2011-2013Kementerian Pertanian TA per 31 Desember (2011-2013)
%
4
2011
2012
2013
Realisasi 31 Des 2010 : 89,53% Realisasi 31 Des 2011 : 90,69% Realisasi 31 Des 2012 : 92,76%
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
NO URAIAN PAGU REALISASI %
1 B. PEGAWAI 1.971.166.782 1.809.702.929 91,81
2 B. BARANG 8.713.127.289 7.572.967.621 86,91
Dalam ribuan rupiah
Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja 2013( Posisi 31 Desember 2013 )
Berdasarkan Pagu Pasca Penghematan dan Direktif Presiden
5
2 B. BARANG 8.713.127.289 7.572.967.621 86,91
3 B. MODAL 1.445.115.551 1.259.490.954 87,16
4 B. SOSIAL 5.678.065.918 5.319.634.669 93,69
TOTAL 17.807.475.540 15.961.796.174 89,64
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
NO URAIAN PAGU REALISASI %
1 B. PEGAWAI 2.043.842.441 423.068.051 20,70
2 B. BARANG 7.471.980.722 523.560.737 7,01
Dalam ribuan rupiah
Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja( Posisi 18 April 2014)
6
2 B. BARANG 7.471.980.722 523.560.737 7,01
3 B. MODAL 602.442.778 34.565.934 5,74
4 B. SOSIAL 5.354.745.039 807.234.054 15,08
TOTAL 15.473.010.9801.788.428.775 11,56
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
MASALAH DAN TANTANGAN
2015-2019II
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIANPERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. LAHAN
Konversi lahan yang tidak terkendali
Keterbatasan
2. INFRASTRUKTUR
Kerusakan jaringan irigasi
yang tinggi
3. BENIH
Sistem pengadaan benih yang tidak sesuai
4. REGULASI / KELEMBAGAAN
Perijinan investasi untuk
pengembangan integrasi sawit-
sapi
5. SDM
Kemampuan petani, peternak
dan pekebun dalam
memanfaatkan teknologi maju
6. PERMODALAN
Sulitnya akses petani terhadap
permodalan
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Keterbatasan dalam pencetakan
lahan baru
Penurunan kualitas lahan
Rata-rata kepemilikan lahan
yang sempit
Ketidakpastian status
kepemilikan lahan
Pendangkalan waduk
Kurang memadainya
sarana pelabuhan dan transportasi
ternak
yang tidak sesuai dengan musim
tanam
Belum terbangunnya
sistem pembibitan sapi
nasional
Perijinan HGU investasi
tanaman pangan yang belum
diatur petunjuk pelaksanaannya
kecuali untuk tebu
Kelembagaan petani yang
belum mempunyai posisi tawar yang kuat
teknologi maju
Menurunnya minat generasi
muda untuk terjun di bidang
pertanian
- Keterbatasan tenaga penyuluh, pengamat OPT, Pengawas Benih Tanaman serta
tenaga Kesehatan Hewan
Tunggakan kredit usaha tani yang
belum terselesaikan
Persyaratan agunan kredit KKPE berupa
sertifikat, menghambat penyaluran
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIANTANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. PERUBAHAN IKLIM
• Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis pangan.
2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL.
• Terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal.
• Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor
7. LAJU URBANISASI yang tinggi, sehingga
generasi muda cenderung meninggalkan
perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang diminati generasi
penerus.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
pelemahan ekspor
3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL
• Harga pangan yang berfluktuasi akibat perubahan iklim sehinga harga pangan menjadi mahal
4. BENCANA ALAM
• Kemampuan dan ketersediaan pangan sering terganggu
5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK
melebihi kapasitas lahan yang tersedia
6. ASPEK DISTRIBUSI mengingat Indonesia
sebagai negara kepulauan. Diperlukan aksesibilitas dan sarana transportasi yang lebih
efisien.
Asean Economic Community
AEC 2015
2016•populasi yang mendekati
angka 600 juta
Efektif berlaku 31 Desember 2015
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id10
2013
2014• Pasar Tunggal &
basis produksi Asean
• Pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tk terampil, aliran modal yang lebih bebas
angka 600 juta
•ekonomi terbesar
kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina,
Jepang, Jerman, Perancis,
Brazil, Inggris, dan Italia.
ISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPANISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPAN
• Kecukupan produksi komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor
1
• Peningkatan daya saing produk di dalam negeri / antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic
Community 2015), Indonesia sebagai target pasar.2
• Pemantapan dan peningkatan daya saing produk 3
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id11
• Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional3
• Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu4
• Peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani5
SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN 2015-2019III
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP)STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP)20132013--20452045
MISI 2013-2045: Mengembangkan dan mewujudkan:
1. Penataan ruang dan reforma agraria
2. Sistem pertanian tropika terpadu
3. Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi
VISI: “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang
menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah
tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
3. Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi
4. Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan
5. Sistem pemasaran dan rantai nilai produk
6. Sistem pembiayaan pertanian
7. Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas
8. Infrastruktur pertanian dan perdesaan
9. Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif
2045
Penduduk Perdesaan: 121.0 juta
jiwa
PDB Per Kapita: 4.053
Pangsa PDB pertanian (on-farm):
12%
Pangsa PDB industri: 29.5%
Pangsa PDB agroindustri: 17%
Penduduk Perdesaan: 122.0 juta
jiwa
PDB Per Kapita: 5.737
Pangsa PDB pertanian (on-farm):
9%
Pangsa PDB industri: 45%
Pangsa PDB agroindustri: 27%
Pangsa TK pertanian (on farm): 28%
Pangsa TK agroindustri: 30%
Sosok usahatani (sistem pertanian
terpadu): Menuju Dominasi
pertanian
kompleks on-farm & off-farm
(agroindustri) perdesaan
kompleks on-farm & off-farm (agro-
Penduduk Perdesaan: 122.6 juta
jiwa
PDB Per Kapita: 8.430
Pangsa PDB pertanian (on-farm):
6%
Pangsa PDB industri: 46%
Pangsa PDB agroindustri: 29%
Pangsa TK pertanian (on farm):
20%
Pangsa TK agroindustri: 31%
Sosok usahatani (sistem
pertanian terpadu): Dominasi
pertanian
kompleks on-farm & off-farm
(agro-industri)
Terwujudnya kemandirian
pertanian dan Pangan
Penduduk Perdesaan: 123 juta
jiwa
PDB Per Kapita: 15.672
Pangsa PDB pertanian (on-farm):
4%
Pangsa PDB Industri: 33%
Pangsa PDB agroindutri: 20%
Pangsa TK pertanian (on farm):
9%
Pangsa TK agroindustri: 19%
Sosok usahatani (sistem
pertanian terpadu): Menuju
multifungsi pertanian
Terwujudnya Kehidupan
berkeadilan dan Berkualitas
Penduduk Perdesaan: 122.2 juta
jiwa
PDB Per Kapita: 24.336
Pangsa PDB pertanian (on-farm):
3%
Pangsa PDB Industri: 21%
Pangsa PDB agroindutri: 13%
Pangsa TK pertanian (on farm):
7%
Pangsa TK agroindustri: 12%
Sosok usahatani (sistem
pertanian terpadu): Pertanian
Industrial kompleks
Terwujudnya pertanian mandiri,
maju, adil dan makmur
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
2015
2020
2025
20352045
TAHAPAN SIPP DAN TARGET KUANTITATIF
PERIODISASI LIMA TAHUNAN MENUJU 2045
Pangsa PDB agroindustri: 17%
Pangsa TK pertanian (on farm):
35%
Pangsa TK agroindustri: 15%
Sosok usahatani (sistem
pertanian terpadu): Pemantapan
(capacity buiding, pelembagaan)
menuju industrialisasi pertanian
dan perdesaan terpadu
Terbangunnya fondasi pertanian
industrial berkelanjutan
kompleks on-farm & off-farm (agro-
industri)
Terbangunnya sistem pertanian
terpadu
SASARAN SASARAN SIPP SIPP AKHIR 2015AKHIR 2015
1. Penduduk perdesaan 121 juta jiwa
2. PDB per kapita $ 4.053/kap/tahun
3. Pangsa PDB pertanian(onfarm) 12%
4. Pangsa PDB Industri: 29,5%
5. Pangsa PDB Agroindustri: 17%
6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 35%
7. Pangsa TK Agroindustri: 15,0%
SASARAN SASARAN SIPP SIPP AKHIR 2020AKHIR 2020
1. Penduduk perdesaan 122 juta jiwa
2. PDB per kapita $ 5.737/kap/tahun
3. Pangsa PDB pertanian (on-farm) 9%
4. Pangsa PDB Industri: 45%
5. Pangsa PDB Agroindustri: 27%
6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 28%
7. Pangsa TK Agroindustri: 30,0%
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
8. Sosok SPT: pemantapan (capacity building, pelembagaan) menuju industrialisasi pertanian dan perdesaan terpadu.
9. Sasaran: terbangunnya fondasi Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan.
7. Pangsa TK Agroindustri: 30,0%
8. Sosok SPT: Menuju dominasi
pertanian kompleks on-farm dan off-
farm (bioindustri) perdesaan.
9. Sasaran: kompleks on-farm dan off-
farm (agro-industri) terbangunnya
sistem pertanian Bioindustri
Berkelanjutan.
SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN
20152015--20192019
1. Meningkatnya Ketahanan Pangan dengan
penyediaan bahan pangan pokok (padi, jagung,
kedelai, gula, daging, dan lainnya)
2. Meningkatnya ekspor dan substitusi impor
produk pertanianproduk pertanian
3. Meningkatnya ketersediaan bahan baku bio-
industri dan bio-energi
4. Meningkatnya kesejahteraan petani
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
STRATEGISTRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIANPEMBANGUNAN PERTANIAN 20152015--20192019
1. Menjadikan basis produksi komoditas pangan,
komoditas ekspor, penyedia bahan baku bio-industri
dan bio-energi dengan pendekatan kawasan
2. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan daya saing
produk pertanian
3. Menyediakan/peningkatan prasarana dan sarana3. Menyediakan/peningkatan prasarana dan sarana
dasar pertanian
4. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan
petani
5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
1. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan (padi, jagung, kedelai,
tebu, sapi, cabai dan bawang merah) yang berdampak bagi
perekonomian
2. Kebijakan pengembangan komoditas ekspor dan substitusi
impor serta komoditas penyedia bahan baku bio-industri dan
bio-energi
KEBIJAKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIANPEMBANGUNAN PERTANIAN
20152015--20192019
bio-energi
3. Kebijakan peningkatan daya saing produk pertanian melalui
standarisasi produk dan proses, peningkatan rantai pasok (supply
chain) dan rantai nilai (value chain), mutu dan keamanan pangan
4. Kebijakan pengembangan infrastruktur (lahan, air, sarana dan
prasarana) dan agro-industri di perdesaan, sebagai dasar/
landasan pengembangan bio-industri berkelanjutan
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Lanjutan...Lanjutan...
5. Kebijakan re-orientasi produksi dari satu jenis produk menjadi
multi produk (produk utama, bioenergi, produk sampingan,
produk dari limbah, zero waste dan lainnya)
6. Kebijakan pengembangan kawasan/klaster, yaitu pada kawasan
tertentu yang mengungkit pencapaian target nasional
7. Kebijakan sistem perbenihan/pembibitan, perlindungan petani,
kelembagaan ekonomi petani, inovasi dan diseminasi teknologi,
penyuluhan, dan kebijakan sistem perkarantinaan pertanianpenyuluhan, dan kebijakan sistem perkarantinaan pertanian
8. Kebijakan mendukung program tematik: MP3EI, MP3KI,
Pengarusutamaa Gender (PUG), Kerjasama Selatan-Selatan (KSS),
ketenagakerjaan, percepatan daerah tertinggal, kawasan khusus
dan wilayah perbatasan, Pengembangan Papua dan Papua Barat
9. Kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta
penanganan pasca bencana alam
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Lanjutan...Lanjutan...10. Kebijakan subsidi: (1) subsidi pupuk tetap diperlukan dengan
fokus mengurangi pupuk tunggal, dan menaikan subsidi pupuk
majemuk, (2) pupuk organik tetap dikembangkan bukan dengan
dukungan subsidi, tetapi dialihkan menjadi kegiatan
pengembangan pupuk organik, (3) subsidi benih difokuskan
pada: penyediaan benih sumber (subsidi) dan kegiatan
penguatan penangkar benih/bibit memproduksi benih sebar.
11. Kebijakan kredit: (1) kredit ketahanan pangan dilanjutkan
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
11. Kebijakan kredit: (1) kredit ketahanan pangan dilanjutkan
untuk mendorong dan meningkatkan produksi dan produktivitas
pangan guna mendukung ketahanan pangan, (2) untuk lebih
menjamin teralokasinya kredit untuk pangan, maka plafon kredit
dialokasikan menurut subsektor, (3) untuk memecahkan
kelangkaan tenaga kerja & menjamin pengelolaan pangan skala
luas, maka kredit mekanisasi pertanian sangat diperlukan, (4)
kegiatan sertifikasi tanah perlu dilakukan, agar layak kredit
12. Kebijakan pengarusutamaan Hayati:
(1) peningkatan pemahaman pengelolaan keanekaragaman hayati; (2) perlindungan, pelestarian dan rehabilitasi keanekaragaman hayati; (3) peningkatan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan baru lokal dalam mendukung diversifikasi pangan, untuk kegiatan biofarmaka, kosmetika dan pemanfaatan lainnya yang memberi nilai tambah; (4) kapasitas SDM dan Iptek untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.
13. Tatakelola Kepemerintahan yang baik dan Reformasi Birokrasi:
Lanjutan...Lanjutan...
13. Tatakelola Kepemerintahan yang baik dan Reformasi Birokrasi: (1) peningkatan kualitas pelayanan publik,; (2) peningkatan kapasitas
dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (3) penerapan SAKIP; (4) mengoptimalkan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjapegawai; (5) penataan manajemen aparatur; (6) peningkatan pengawasan dan akuntabilitas; (7) pembenahan sistem kelembagaan, ketatalaksanaan dan manajemen; (8) pemerintahan yang bersih danbebas dari KKN; (9) Pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam peningkatan efisiensi kerja dan pelayanan publik.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEBIJAKAN FOKUS PENGEMBANGAN KOMODITASKEBIJAKAN FOKUS PENGEMBANGAN KOMODITAS
1. Bahan Pangan Pokok Nasional: Beras, Jagung, Kedelai, Gula, Daging
Unggas, Daging Sapi-Kerbau
2. Bahan Pangan Pokok Lokal: Sagu, Jagung (NTT-Madura), Umbi-
Umbian (ubi kayu, ubi jalar)
3. Produk Pertanian Penting Pengendali Inflasi: Cabai, Bawang Merah,
Bawang Putih, CPO/Minyak Goreng
4. Bahan Baku Industri (Konvensional): Sawit, Karet, Kakao, Kopi, Susu,
Ubi kayu
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Ubi kayu
5. Bahan Baku Industri lainnya : Sorgum, Gandum, Tanaman Obat,
Minyak Atsiri
6. Produk Industri Pertanian Prospektif : Aneka Tepung, Jamu
7. Produk Energi Pertanian Prospektif : Biodiesel, Bioetanol, Biogas
8. Produk Pertanian Berorientasi Ekspor Prospektif : Pala, Lada, Buah-
buahan (Nanas, Manggis, Salak, Mangga, Jeruk), Kambing/Domba, Babi,
Florikultura
KEBUTUHAN REGULASI DALAM RANGKA PERCEPATAN KEBUTUHAN REGULASI DALAM RANGKA PERCEPATAN
PEMBANGUNAN PERTANIANPEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Regulasi di bidang lahan: mempercepat penerbitan Perda
Provinsi/ Kab/Kota dan penyempurnakan Perda sesuai UU
41/2009.
2. Regulasi sarana pertanian: perbaikan subsidi pupuk dan
subsidi benih; pengembangan sistem perbenihan.
3. Regulasi pembiayaan pertanian: mempercepat dan
mempermudah persyaratan akses petani pada skim kredit.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
mempermudah persyaratan akses petani pada skim kredit.
4. Regulasi perlindungan petani: implmentasi UU 19/2013
asuransi usahatani
5. Regulasi terkait penganekaragaman pangan dan gizi
6. Regulasi di bidang ekspor pertanian dan impor produk
pertanian:
7. Regulasi kemudahan investasi di sektor pertanian
URAIANSasaran
2015
Sasaran
2016
Sasaran
2017
Sasaran
2018
Sasaran
2019
Growth PDB Pert luas
(%)3,5 3,6 3,7 3,7 3,8
Neraca Perdagangan
(US$ Milyar)17,87 18,08 18,30 18,52 18,74
Tenaga Kerja35,36 35,09 34,89 34,73 34,68
SASARAN INDIKATOR MAKRO PERTANIAN 2015-2019
Tenaga Kerja
(juta orang)35,36 35,09 34,89 34,73 34,68
Investasi PMA
(Rp milyar)24.289,2 26.427,5 27.985,1 30.471,2 32.313,4
Investasi PMDN
(Rp milyar)18.294,9 19.905,4 21.078,6 22.951,3 24.338,8
NTP (2012:100) 102,00 102,72 103,38 103,99 104,56
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
1 Padi 73.444.901 75.134.134 76.862.219 78.630.050 80.438.541
2 Jagung 20.544.341 21.016.861 21.500.249 21.994.755 22.500.634
3 Kedelai 1.294.756 1.324.535 1.355.000 1.386.165 1.418.046
No KomoditasTahun
3 Kedelai 1.294.756 1.324.535 1.355.000 1.386.165 1.418.046
4 Kacang Tanah 800.000 821.750 846.250 873.750 904.250
5 Kacang Hijau 350.000 370.000 390.000 410.000 430.000
6 Ubi Kayu 26.600.000 27.300.000 27.600.000 28.100.000 28.300.000
7 Ubi Jalar 2.650.000 2.700.000 2.800.000 2.850.000 2.950.000 Keterangan : 1. Sasaran peningkatan produksi sebesar 2,3 %
2. Baseline 2014 Padi 73.162.171 Ton, Jagung 20.087.445 Ton, Kedelai 1.265.646 Ton
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI HORTIKULTURA UTAMA 2015 - 2019
No Komoditas Produksi Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
1 Cabai Besar (ton)1,267,325 1,292,672 1,318,525 1,344,896 1,371,794
Cabai Rawit (ton)856,615 873,748 891,222 909,047 927,228
2 Bawang Merah (ton)1,011,771 1,032,007 1,052,647 1,073,700 1,095,174
Bawang Putih (ton)18,577 18,949 19,328 19,714 20,108
3 Kentang (ton)1,296,445 1,322,374 1,348,821 1,375,798 1,403,314 1,296,445 1,322,374 1,348,821 1,375,798 1,403,314
4 Mangga (ton)2,377,421 2,424,969 2,473,469 2,522,938 2,573,397
5 Manggis (ton)191,932 195,771 199,686 203,680 207,753
6 Pisang (ton)6,432,428 6,561,077 6,692,298 6,826,144 6,962,667
7 Jeruk (Siam/Keprok) (ton)1,546,811 1,577,747 1,609,302 1,641,488 1,674,318
8 Durian (ton)896,125 914,048 932,328 950,975 969,995
9 Rimpang (Kg) 412,456,752 418,944,168 425,431,585 431,919,002 438,406,419
10 Anggrek (Tangkai) 21,416,982 22,428,998 23,441,014 24,453,030 25,465,046
11 Krisan (Tangkai) 348,031,062 375,016,554 402,002,045 428,987,536 455,973,027
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kapas 2.723 2.996 3.444 4.137 5.166 17,49
2 Kakao 896.620 986.752 1.071.131 1.162.960 1.262.916 8,94
3 Teh 153.756 179.397 191.881 205.272 219.640 9,40
4 Cengkeh 110.361 119.821 130.123 141.342 153.564 8,61
5 Karet 3.322.855 3.573.963 3.775.158 3.988.186 4.213.770 6,12
6 Kelapa 3.843.397 4.010.111 4.184.563 4.367.132 4.558.216 4,36
5.2.2. Prediksi Produksi
No Komoditas
Prediksi Produksi (Ton/Tahun) Laju
Pertumb.
(%)
Prediksi Sasaran Strategis Ditjenbun
periode 2015-2019
Prediksi Sasaran Mikro
SASARAN KOMODITAS PERKEBUNAN 2015-2019
7 Kopi 757.662 793.353 837.932 885.153 935.178 5,40
8 Lada 97.234 105.395 114.268 123.915 134.407 8,43
9 Jambu Mete 129.069 140.969 153.966 168.161 183.665 9,22
10 Kelapa Sawit 29.648.079 32.667.067 34.374.479 36.175.344 38.074.987 6,47
11 Tembakau 279.588 298.801 319.394 341.471 365.141 6,90
12 Tebu 3.102.221 3.451.295 3.640.619 3.840.801 4.052.490 6,94
13 Nilam 3.357 3.935 4.614 5.412 6.351 17,28
14 Pala 28.868 31.486 34.341 37.455 40.852 9,07
42.375.790 46.365.341 48.835.913 51.446.741 54.206.343 6,36TOTAL
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN KOMODITAS PETERNAKAN 2015-2019
A. PROYEKSI A. PROYEKSI POPULASI TAHUN 2015POPULASI TAHUN 2015--20192019
(000 ekor)
No Jenis TernakTahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sapi Potong 12.916 13.131 13.416 13.780 14.234
2 Sapi Perah 455 463 474 486 499
3 Kerbau 1.116 1.122 1.134 1.148 1.165 3 Kerbau 1.116 1.122 1.134 1.148 1.165
4 Kambing 20.042 20.817 21.623 22.460 23.329
5 Domba 16.617 17.752 18.964 20.259 21.642
6 Babi 8.884 9.221 9.571 9.935 10.312
7 Ayam Buras 293.881 295.609 297.348 299.096 300.855
8 Ayam Petelur 168.163 179.690 192.007 205.169 219.233
9 Ayam Pedaging 1.497.497 1.574.103 1.654.628 1.739.272 1.828.247
10 Itik 49.419 51.050 52.734 54.474 56.271
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Lanjutan….B.B. PROYEKSI PROYEKSI PRODUKSI DAGING, TELUR DAN SUSU TAHUN 2015 PRODUKSI DAGING, TELUR DAN SUSU TAHUN 2015 -- 20192019
(000 ton)
No Jenis TernakTahun
2015 2016 2017 2018 2019
A Daging 2.941,48 3.103,13 3.278,92 3.470,89 3.681,71
1 Sapi 477,46 498,12 557,23 626,62 708,62
2 Kerbau 29,12 29,91 30,88 31,96 33,15
3 Kambing 68,42 71,07 73,82 76,67 79,64
4 Domba 43,07 46,01 49,15 52,51 56,1
5 Babi 263,88 273,9 284,3 295,09 306,3
6 Ayam Buras 287,09 288,77 290,47 292,18 293,9
7 Ayam Petelur 76,81 82,08 87,71 93,72 100,14
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
7 Ayam Petelur 76,81 82,08 87,71 93,72 100,14
8 Ayam Pedaging 1.690,31 1.776,78 1.867,67 1.963,21 2.063,64
9 Itik 35,32 36,49 37,69 38,93 40,22
B Telur 1.923,30 2.048,80 2.183,28 2.327,38 2.481,84
Ayam Buras 208,81 213,03 217,34 221,73 226,21
Ayam Petelur 1.418,94 1.527,93 1.645,30 1.771,68 1.907,77
Itik 295,55 307,84 320,64 333,97 347,86
C Susu 1.110,46 1.181,11 1.256,25 1.336,18 1.421,19
SASARAN KETAHANAN PANGAN
TAHUN 2015-2019
No. IKU 2015 2016 2017 2018 2019
1. Skor PPH 82,9 84,1 85,3 86,5 87,8
2. Penurunan wilayah
rawan pangan
4% 4% 4% 4% 4%
3. Stabilnya harga
pangan (gabah) di
tingkat produsen
Sesuai HPP Sesuai
HPP
Sesuai
HPP
Sesuai HPP Sesuai HPP
4. Stabilnya harga
pangan (beras) di
tingkat konsumen
CV<10% CV<10% CV<10% CV<10% CV<10%
5. Kons. Energi
(kkal/kap/hr)
2.011 2.025 2.039 2.053 2.067
6. Kons.Protein
(gr/kap/hr)
55,3 55,5 55,7 55,8 56,0
30KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
PAGU INDIKATIF RAPBN DAN
PROGRAM KEMENTAN 2015IV
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi
Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan
� Reformasi pembangunan untuk struktur ekonomi yang kokoh:
perceptan hilirisasi industri berbasis SDA; mengurangi impor
barang modal dan bahan baku; kepastian dan penegakan hukum
serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
RANCANGAN TEMA RKP 2015
serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
� Percepatan pembangunan ekonomi secara menyeluruh: daya
saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA
dan SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek,
� Berkeadilan: pembangunan inklusif dan peningkatan rasa
keadilan.
3232KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
RANCANGAN ISU STRATEGIS PER BIDANG PEMBANGUNAN 2015*)
NO. ISU STRATEGIS
2
BIDANG PEMBANGUNAN EKONOMI
1 Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
2 Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas
3 Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
4 Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi
3BIDANG PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
3 Peningkatan Ketahanan Air
BIDANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Perkuatan Ketahanan Pangan
4
1 Perkuatan Ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Energi
3 Percepatan Pembangunan Kelautan
4 Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup
9
BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
1 Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
2 Pengelolaan Risiko Bencana
3 Sinergi Pembangunan Perdesaan
*) Perkiraan awal kebutuhan pendanaan isu strategis pembangunan mencapai Rp. 438,1 T
3333KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 Rp 15,82 T
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG
1 SEKRETARIAT JENDERAL 767.264.116 50.000.000 817.264.116 - 6.300.000 - 3.036.251 402.856.599 1.229.456.966
2 INSPEKTORAT JENDERAL 20.172.000 3.264.000 23.436.000 - - - - 62.092.157 85.528.157
3 DITJEN TANAMAN PANGAN 52.500.000 12.266.000 64.766.000 - 3.500.000 - 627.475 2.663.310.884 2.732.204.359
4 DITJEN HORTIKULTURA 33.010.186 10.289.000 43.299.186 - - - - 585.795.800 629.094.986
5 DITJEN PERKEBUNAN 87.688.000 11.511.000 99.199.000 - - - 506.570 1.485.520.851 1.585.226.421
BLU PNBP RUPIAH MURNI TOTALNO ESELON-I
RANCANGAN PAGU INDIKATIF APBN 2015 (Rp 000)
BELANJA OPERASIONAL BELANJA
OPERASIONAL /
MENGIKAT
PLN HLN
34KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
5 DITJEN PERKEBUNAN 87.688.000 11.511.000 99.199.000 - - - 506.570 1.485.520.851 1.585.226.421
6 DITJEN PKH 140.786.000 60.000.000 200.786.000 - - 19.329.170 8.577.099 1.431.922.474 1.660.614.743
7 DITJEN PPHP 23.961.000 5.375.000 29.336.000 - - - - 563.940.200 593.276.200
8 DITJEN PSP 29.147.898 13.134.000 42.281.898 11.760.000 4.500.000 - - 3.143.790.400 3.202.332.298
9 BADAN LITBANG 553.048.800 155.300.000 708.348.800 246.360.000 - - 10.652.206 717.609.234 1.682.970.240
10 BPPSDMP 139.290.000 46.392.000 185.682.000 - 2.500.000 - 2.851.605 968.490.095 1.159.523.700
11 BKP 24.410.000 8.200.000 32.610.000 140.400.000 4.560.000 - - 404.814.900 582.384.900
12 BARANTAN 232.377.000 150.000.000 382.377.000 - - 53.049.319 246.955.711 682.382.030
JUMLAH 2.103.655.000 525.731.000 2.629.386.000 398.520.000 21.360.000 19.329.170 79.300.525 12.677.099.305 15.824.995.000
Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 untuk Subsidi
Pupuk dan Subsidi Benih
ALOKASI
(Rp 000)
1 Subsidi Pupuk 32.203.100.000
2 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) 1.003.400.000
SUBSIDI
35KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
2 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) 1.003.400.000
33.206.500.000 JUMLAH
PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015--20192019
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Setjen)
2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian (Itjen)
3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan
(Ditjen Tanaman Pangan)
4. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan
(Ditjen Hortikultura)
5. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Ditjen
Perkebunan)
6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat (Ditjen PKH)
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat (Ditjen PKH)
7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi
Pertanian (Ditjen PPHP)
8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP)
9. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-industri Berkelanjutan (Balitbangtan)
10. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian (BPPSDMP)
11. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (BKP)
12. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
(Barantan)
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (1)KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (1)
NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI
(Rp 000)
2.059.458.400
1. Pengembangan Budidaya Padi 350.000 Ha 1.058.500.000
2. Pengembangan Budidaya Jagung 35.000 Ha 72.975.000
3. Pengembangan Budidaya Kedelai 350.000 Ha 681.750.000
4. Pengembangan Budidaya Ubi Kayu 9.950 Ha 29.850.000
5. Bantuan Sarana Pascapanen 2.205 Unit 216.383.400
392.520.900
1. Kawasan Tanaman Buah 6.307 Ha 98.490.000
2. Kawasan Tanaman Florikultura 450.000 m2 39.480.800
3. Kawasan Tanaman Sayuran dan Obat 1.304 Ha 131.125.100
4. Fasilitasi Pengelolaan OPT Hortikultura 2.045 Kali 58.711.100
5. Lembaga Perbenihan Hortikultura 160 Lembaga 64.713.900
Ditjen Tanaman Pangan
Ditjen Hortikultura
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
5. Lembaga Perbenihan Hortikultura 160 Lembaga 64.713.900
1.112.254.007
1. Pengembangan Kopi 4.900 Ha 36.474.360
2. Pengembangan T e h 3.300 Ha 77.063.095
3. Pengembangan Kakao 21.000 Ha 177.620.899
4. Pengembangan Lada 1.700 Ha 18.058.217
5. Pengembangan Karet 19.600 Ha 145.970.076
6. Pengembangan Kelapa 25.100 Ha 68.043.543
7. Pengembangan Kelapa Sawit 5.500 Ha 42.746.810
8. Pengembangan Sagu 1.400 Ha 8.446.445
9. Pengembangan Tebu 60.000 Ha 475.728.625
10. Penanganan OPT Perkebunan 16.700 Ha 32.762.984
11. Pembinaan Pascapanen Perkebunan 303 Keltan 29.338.953
Ditjen Perkebunan
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (2)KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (2)
NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI
(Rp 000)
1.003.396.413
1. Pengembangan Budidaya Ternak Potong 550 Keltan 303.611.010
2. Pengendalian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis
5.590.515 Dosis 136.023.011
3. Produksi Vaksin dan Bahan Biologis 6.377.775 Dosis 21.612.185
4. Peningkatan Produksi Benih Ternak 4.800.000 Dosis 72.663.930
5. Peningkatan Produksi Bibit Ternak 312.260 Ekor 100.824.353
6. Penguatan Kelembagaan Perbibitan 268 Keltan 107.906.175
7. Pengembangan Pakan Hijauan 3.000.000 Stek 109.300.000
8. Penerapan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH 154 Unit Usaha 151.455.749
339.080.300
1. Unit Usaha Pengolahan Hasil Tanaman Pangan 115 Unit 79.450.000
2. Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura 55 Unit 36.300.000
3. Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan 95 Unit 56.200.000
Ditjen Peternakan & Kesehatan Hewan
Ditjen PPHP
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
3. Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan 95 Unit 56.200.000
4. Unit Usaha Pengolahan Hasil Peternakan 85 Unit 62.800.000
5. Kelembagaan Pemasaran Petani 100 Unit 83.570.300
6. Pameran, Promosi, Eksibisi dan Perleombaan di Dalam Negeri/Luar Negeri
22 Kali 20.760.000
2.324.850.000
1. Jalan Pertanian 500 KM 50.000.000
2. Pengembangan Optimasi Lahan 200.000 Ha 420.000.000
3. Pengembangan Metode SRI 100.000 Ha 210.000.000
4. Perluasan Sawah 40.000 Ha 424.000.000
5. Perluasan Areal Hortikultura/Perkebunan/Peternakan 25.000 Ha 175.000.000
6. Pengembangan Jaringan Irigasi 350.000 Ha 350.000.000
7. Bantuan Traktor Roda-2 4.398 Unit 109.950.000
8. Bantuan Traktor Roda-4 50 Unit 37.500.000
9. Bantuan Pompa Air 2.420 Unit 48.400.000
10. PUAP 5.000 Gapoktan 500.000.000
Ditjen PSP
KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (3)KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (3)
NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI
(Rp 000)
739.346.100
1. Aparatur Pertanian yang Ditingkatkan Kompetensinya 3.276 Orang 50.507.600
2. Non Aparatur yang Ditingkatkan Kompetensinya 3.716 Orang 18.580.600
3. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Tinggi
Kedinasan
2.776 Orang 34.212.000
4. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang Difasilitasi 1.645 Unit 98.965.300
5. Ketenagaan Penyuluhan yang Difasilitasi 47.949 Orang 461.600.900
6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di Lokasi Sentra
Produksi Pangan Utama
1.000 WKPP 50.646.000
7. Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan 18.230 Orang 24.833.700
Badan PPSDMP
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
7. Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan
Menengah Pertanian
18.230 Orang 24.833.700
262.673.000
1. Jumlah Lembaga Usaha Pangan Masyarakat yang
Dikembangkan
327 Lembaga 39.977.000
2. Jumlah Lumbung Pangan yang Diberdayakan 1.483 Lumbung 43.341.000
3. Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan 429 Desa 26.085.000
4. Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang Diberdayakan 144 Kawasan 47.042.000
5. Jumlah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang
Dikembangkan
456 SKPG 25.578.000
6. Jumlah Desa yang Diberdayakan dalam P2KP 2.699 Desa 80.650.000
Badan Ketahanan Pangan
1.Refocusing program dan kegiatan: mendukung ketahanan
pangan, stabilisasi harga, ekspor dan substitusi impor, bahan baku bio-energi
dan bio-industri, mendukung program tematik: MP3EI, MP3KI, MDG,s PDT, BNPP
2.Refocusing komoditas: komoditas strategis, pangan pokok, pangan
lokal, pengendali inflasi, bahan baku industri, ekspor, substitusi impor
3.Refocusing lokasi kawasan: merupakan kawasan andalan,
REFOCUSING PEMBANGUNAN PERTANIAN BERDIMENSI REFOCUSING PEMBANGUNAN PERTANIAN BERDIMENSI
WILAYAHWILAYAH
3.Refocusing lokasi kawasan: merupakan kawasan andalan,
sejalan MP3EI, tidk tersebar merata, skala luasan berdampak nasional, bisa
pengembangan kawasan baru maupun existing.
4.Refousing kegiatan: berdasarkan need assessment, didukung
regulasi, dialokasikan kegiatan “trigger”, menarik investor
5.Refocusing jumlah satker: diupaykaan ramping, mendukung WTP,
skala pagu layak, berkinerja baik, tersedia SDM memadai, pengelolaan asset-nya.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
1. Daftar lokasi pengembangan kawasan andalan dan program yang
akan dilaksanakan, akan ditetapkan melalui Permentan dan disajikan
ke dalam Renstra Kementan 2015-2019
2. Provinsi agar menyusun master-plan pengembangan kawasan lintas
kabupaten/kota, sedangkan kabupaten/kota menjabarkan master-
plan tersebut ke dalam acion-plan spesifik lokasi.
TINDAKLANJUT PENGEMBANGAN KAWASANTINDAKLANJUT PENGEMBANGAN KAWASAN
20152015--20192019
plan tersebut ke dalam acion-plan spesifik lokasi.
3. Pemda membentuk kelembagaan yang bertugas mengelola dan
mengembangkan kawasan.
4. Menerbitkan Perda guna menindaklanjuti UU Nomor 41/2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta
Perda lainnya yang mendukung terciptanya iklim usahatani yang
kondusif dan berkelanjutan;
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
5. Menerbitkan Perda guna menindaklanjuti UU Nomor 41/2009
tentang PLPPB serta Perda lainnya guna terciptanya iklim usaha
yang kondusif dan berkelanjutan;
6. Melakukan penataan lahan pertanian dan pengendalian alih
fungsi lahan;
7. Mendorong dan mempermudah akses petani/peternak terhadap
sumber daya lahan, teknologi, permodalan , dan pasar;
LanjutanLanjutan……
sumber daya lahan, teknologi, permodalan , dan pasar;
8. Mengalokasikan dukungan anggaran APBD secara proporsional
untuk pengutuhan kawasan pertanian
9. Melakukan sinkronisasi rancangan program dan kegiatan di
wilayah secara berkelanjutan, implementasi, pembinaan,
pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pengembangan kawasan.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
10. Mengembangan sistem informasi dan membangun
database baik tabular maupun spasial untuk
pengembangan kawasan.
11. Eselon-I lingkup Kementan melakukan pendampingan
dalam proses menyusun master-plan dan action-plan
serta pengawalan implementasi di lapangan.
LanjutanLanjutan……
serta pengawalan implementasi di lapangan.
12. Kriteria pemilihan komoditas, penentuan lokasi
kawasan, penyusunan master-plan dan action-plan,
pengorganisasian, monev dan database mengacu
kepada Permentan 50/2012.
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KementerianKementerian PertanianPertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id