Kebijakan dan Program KEMENHUB dalam mendorong ekonomi wilayah

33
1 1 DISAMPAIKAN PADA Focus Group Discussion Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) LOMBOK, 26 NOVEMBER 2013 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH

description

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH

Transcript of Kebijakan dan Program KEMENHUB dalam mendorong ekonomi wilayah

1 1

DISAMPAIKAN PADA

Focus Group Discussion Kawasan Pengembangan Ekonomi

Terpadu (KAPET)

LOMBOK, 26 NOVEMBER 2013

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH

2

LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI

KORELASI PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN TRANSPORTASI

TARGET PEMBANGUNAN TRANSPORTASI 2013-2014

DUKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TERHADAP KAPET

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI

3

LATAR BELAKANG

SASARAN TRANSPORTASI KETERHUBUNGAN

4 4

PERAN TRANSPORTASI

Biro Perencanaan, 2013

Mencapai pertumbuhan inklusif

Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan

Perekonomian yang berhasil...

Menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan

Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan

Memperluas pertumbuhan dengan

menghubungkan wilayah melalui inter-modal supply

chain systems

Tumbuh maksimal melalui keterpaduan bukan

keseragaman (inclusive development)

Surabaya Jakarta Makassar

Makassar

Papua

Maluku

Sulawesi

Ambon

Kendari Makassar

Manado

Membangun Konektivitas

5

PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS, MENGENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMPERKECIL KESENJANGAN

Konektivitas Dalam Pulau

(Intra-island connectivity) Pengembangan pusat produksi dan berperan sebagai

national dan international hub

Keterhubungan daerah rural ke pasar lokal,

menghubungkan kawasan hinterland ke pusat

pertumbuhan, dan menghubungkan setiap pusat

pertumbuhan

Konektivitas Antar Pulau

(Inter-Island Connectivity) Mendistribusikan komoditas-komoditas dasar dan

produk lainnya ke luar pulau, sekaligus membawa

komoditas lain dari luar pulau ke dalam pulau

Perdagangan-Logistik Internasional

(International Trade Logistics) Kemampuan untuk memindahkan barang dan jasa

secara lintas batas dengan cepat, murah dan terjamin

kepastiannya menjadi penentu daya saing ekspor

Intra-island Connectivity

International Trade

Logistics

Inter-island Connectivity

6

RENCANA PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS NASIONAL

► Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Wilayah perairannya

mencapai 80% dari keseluruhan wilayah.

► Oleh karena itu, sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa

Indonesia harus membangun transportasi laut yang handal.

7

KONTRIBUSI TRANSPORTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

(DATA HARGA BERLAKU TAHUN 2012)

SUMBER : BANK INDONESIA

Pertanian 7%

Pertambangan 3%

Industri Pengolahan 10%

Listrik, Gas, dan Air 12%

Bangunan 13% Perdagangan, Hotel

dan Restoran 15%

Pengangkutan dan Komunikasi

18%

Keuangan, Persewaan, dan Jasa

13%

Jasa-Jasa 9%

*) Pertumbuhan Ekonomi Nasional 6.2 %

8

Tingkat pertumbuhan PDB

tahunan, 2010-2030 (%)

Kurang dari 5 %

5% sampai 7%

Lebih dari 7%

PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH

4.18 5.70

Pertumbuhan ekonomi daerah

Pertumbuhan transportasi

6.41 8.07

4.88

7.12

5.04 6.99

7.32

15.3

7.46 6.39

10.1

8.48

7.14

6.52 8.32

10.5

6.00

7.05

5.72 5.68

5.43 6.17

17.6

7.64

*) DATA TRIWULAN III, TAHUN 2013

9

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI - PANCASILA

- UUD 1945

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA UMUM PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN / RUPP (CETAK BIRU)

VISI,MISI

PRESIDEN

TERPILIH

RPJP NASIONAL

RPJM NASIONAL

TATANAN MAKRO STRATEGIS PERHUBUNGAN (TMSP)

TATRANAS

TATRALOK

RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN (RTPP)

PETUNJUK, PEDOMAN

DAN STANDARDISASI

TEKNIS PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN (PSTPP)

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERHUBUNGAN (SP3)

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA) KEMENHUB

RENCANA KERJA KEMENHUB

RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA PANJANG KEMENHUB

(RPJPP)

ROLLING

PLAN

ROLLING

PLAN

RENCANA KERJA

PEMERINTAH (RKP)

RKA KEMENHUB

DIPA

TATRAWIL

RTRWN

RTRW PULAU

RTRW

KAB/KKOTA

UU TATA RUANG

RTRWProv

UU

TRANSPORTASI

Biroren Kemenhub, 2012

1. PRA DESIGN (Pra Studi

Kelayakan,Studi Kelayakan, Rencana

Induk, Dokumen Lingkungan Hidup)

2. DESIGN (Survey, Investigasi, dan

Rancang Dasar, Detail Engineering

Design)

3. KONTRUKSI (Rencana Kerja & Syarat-

Syarat (RKS))

4. PASCA KONTRUKSI (Evaluasi Hasil

dan Manfaat)

SISTRANAS

LINGKUNGAN

STRATEGIS

- MP3EI

- MPKP

- KAPET

10

1. Belum optimalnya pengembangan Transportasi Multimoda yaitu belum terintergrasinya bandara dan pelabuhan dengan jalur kereta yang memadai

2. Belum optimalnya pengembangan Short Sea Shipping Untuk Mengurangi Beban Angkutan Jalan

3. Belum optimalnya pembangunan/Pengembangan Jalur Rel Kereta Api

4. Belum optimalnya pengembangan Transportasi Massal

5. Pengembangan Pelabuhan Laut, termasuk Pelabuhan Laut Perintis

6. Pengembangan Bandar Udara termasuk Bandara Perintis

7. Pembangunan/Pemgembangan Kampus Pengembangan SDM Transportasi

11

TARGET PEMBANGUNAN TRANSPORTASI 2012-2014

NO SASARAN SASARAN STRATEGIS (SS) URAIAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

1

Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)

A Meningkatnya keselamatan transportasi

Jumlah kejadian kecelakaan transportasi nasional yang disebabkan oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan

Kejadian/ tahun

5,233 5.029 4.834

B Meningkatnya keamanan transportasi

Jumlah gangguan keamanan pada sektor transportasi oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan

Kejadian/ tahun

9 8 7

c Meningkatnya pelayanan transportasi

Rata-rata Prosentase pencapaian On-Time Performance (OTP) sektor transportasi (selain Transportasi Darat)

% 71.73 86,28 87,60

d

Meningkatnya pemenuhan standar teknis dan standar operasional sarana dan prasarana transportasi

Jumlah sarana transportasi yang sudah tersertifikasi

Unit 5,225 5.010 5.304

Jumlah prasarana transportasi yang sudah tersertifikasi

Unit 32 30 62

12

LANJUTAN….

NO SASARAN SASARAN STRATEGIS (SS) URAIAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah

Meningkatnya aksesibiltas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong konektivitas antar wilayah

1) Jumlah lintas pelayanan angkutan perintis dan subsidi

Lintas 564 639 679

3 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi

a Meningkatnya manfaat sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi

1) Kontribusi sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional

% 3.4 3,5 3,6

b Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasita s infrastruktur transportasi

2) Total produksi angkutan penumpang

Penumpang/ tahun

840,803,197

934.259.680

1.030.057.62

5

3) Total produksi angkutan barang

Ton / Tahun 452,122,699

484.150.971

518.902.538

4 Meningkatkan peran Pemda, BUMN, swasta, dan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi sebagai upaya meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan transportasi

Meningkatkan peran serta Pemda, BUMN, dan swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi

Jumlah infrastruktur transportasi yang siap ditawarkan melalui Kerjasama Pemerintah Swasta

Jumlah proyek yang siap ditawarkan melalui skema KPS

2 2 2

13 13

LANJUTAN….

NO SASARAN SASARAN STRATEGIS (SS) URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN

2012 TAHUN

2013 TAHUN

2014

5

Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi

a

Meningkatnya optimalisasi pengelolaan akuntabilitas kinerja, anggaran, dan BMN

1) Nilai AKIP Kementerian Perhubungan Nilai CC B B

2) Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan

Opini WTP WTP WTP

3) Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi sesuai kaidah pengelolaan BMN

Rp Trilliun 124.77 134,03 143,54

b

Peningkatan kualitas SDM di bidang transportasi

1) Jumlah SDM operator prasarana dan sarana transportasi yang telah memiliki sertifikat

Orang 56.396 65,433 71,425

2) Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian Perhubungan

Orang 6,168

6.613

6.907

3) Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan

Orang 163,533

177.725

192.575

Melanjutkan reformasi regulasi

4) Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi yang ditetapkan

Peraturan 55 85 85

6

Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim

a Menurunnya dampak sektor transportasi terhadap lingkungan

1) Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari sektor transportasi nasional

Juta liter/tahun

51,372.90

51.659,10

51.849,90

2) Jumlah emisi gas buang dari sektor transportasi nasional

Juta ton/th 120.20

120,90

121,20

b Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim

3) Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan pada sarana dan prasarana transportasi

Lokasi (unit) 4,884

5.413

6.074

4) Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan

Lokasi 53 67 89

14

PROFIL ANGGARAN KEMENHUB TAHUN 2010 - 2014

Ket : Adanya financial gap dipenuhi melalui

peran serta BUMN, Pemda dan Swasta

0

20

40

60

80

2010 2011 2012 2013 2014

17.8 23.3 33.8935.3

40.37

15.8

35.8 41.956.5

64.1

Dalam Triliun Rupiah

Kebutuhan Renstra Kemenhub

Pagu Definitif

GAP GAP

GAP GAP

Pagu Indikatif Tahun 2014

Tahun Anggaran

2015-2019 ± 150 T

15

ALOKASI ANGGARAN PER PULAU 2010-2014

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT KA LAUT UDARA

1,8 T 2,1 T

3,1 T 3,5 T 3,6 T

SUMATERA

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT KA LAUT UDARA

JAWA

3,5 T 4,0 T

7,0 T

9,8 T 10,3 T

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT LAUT UDARA

BALI-NT

0,5 T

1,2 T

1,7 T

2,2 T

1,6 T

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT LAUT UDARA

0,8 T 1,4 T

1,8 T

2,7 T 2,3 T

KALIMANTAN

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT LAUT UDARA

1,2 T

2,0 T 2,4 T

3,9 T

2,7 T

SULAWESI

2010 2011 2012 2013 2014

DARAT LAUT UDARA

MALUKU - PAPUA

1,8 T

2,7 T 2,6 T

4,0 T 4,3 T

*) Tidak termasuk alokasi anggaran Setjen, BPSDM Perhubungan dan Balitbang Perhubungan

16

PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI KAPET

Penetapan 12 KAPET di KTI &

1 KAPET di KBI

Keppres

No.9/ 1998

Terbentuknya suatu

kawasan yang

berperan sebagai

penggerak utama

(prime mover)

pengembangan

wilayah

Mempercepat

pembangunan

KAPET

Mendorong

masuknya

investasi

Sarana &

prasarana

transportasi

Keppres

No.150/ 2000

Kelembagaan KAPET

Fasilitasi

pelaksanaan

pembangunan

KAPET

17

Dukungan Kementerian Perhubungan

2010 Rp. 701 Miliar

2011 Rp. 933 Miliar

2012 Rp. 1.637 Miliar

2013 Rp. 3.143 Miliar

2014 Rp. 2.527,2 Miliar

13 Lokasi Kapet 1. Kapet Bandar Aceh 2. Kapet Khatulistiwa 3. Kapet Sasamba 4. Kapet Batulicin 5. Kapet DAS Kakab 6. KAPET Manado –

Bitung 7. KAPET Palapas 8. KAPET Bank

Sejahtera Sultra 9. KAPET Parepare 10. KAPET Bima 11. KAPET Mbay 12. KAPET Seram 13. KAPET Biak.

Belum Optimal - PP 38 Tahun 2007 - Keterbatasan Dana - Prioritas Lain

DUKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TERHADAP KAPET 2010 - 2014

18

Perbaikan dan Penggantian Frontal Frame, Fender dan Gangway Pel. Penyeb. Ulee Lheu (2013 : 600 Jt)

Subsidi Operasi Bus Perintis (2014 : 1,7 M)

DUKUNGAN SEKTOR TRANSPORTASI

DARAT

KAPET BANDAR ACEH

DARUSSALAM KAPET Bandar Aceh Darussalam meliputi Kota

Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan

Kabupaten Pidie dengan hinterland Wilayah Tengah

dan Barat/Selatan Aceh

BANDARA MAIMUN SALEH SABANG

2013 5,35 Miliar

2014 5,88 Miliar

BANDARA REMBELE-TAKENGON

2013 27,64 Miliar

2014 286,63 Miliar

PEL. MALAHAYATI

2013 2,65 Miliar

2014 2,71 Miliar

PEL. SABANG

2013 1,89 Miliar

2014 2,44 Miliar

2013 2014

Pembangunan Badan Jalan KA Seksi Kr. Mane - Kuta Blang : 57 M

Lanjutan pengadaan tanah seksi Kr. Mane - Kuta Blang Sepanjang 1,1 Km'sp : 20,9 M

Pembangunan badan jalan KA seksi Kr. Mane - Kuta Blang : 27,8 M

Pembangunan Badan Jalan KA

2013 2014

Pengadaan tanah seksi Krueng Geukuh – Lhokseumawe : 43,5 M

Pengadaan tanah seksi Krueng Geukuh – Lhokseumawe : 14,8 M

Pembangunan Perlintasan Krueng Mane - Paloh : 8,1 M

-

DUKUNGAN SEKTOR PERKERETAAPIAN

19

KAPET KHATULISTIWA

2013 2014

Pekerjaan konstruksi

landas pacu ,

drainase, cut and fill,

taxiway, apron, airstrip

: Rp. 85 M

Pekerjaan Konstruksi

Tahap II landas pacu,

Turning area,

Taxiway, Apron, Fillet

: Rp. 19,5 M

BANDARA TEBELIAN

BANDARA SUSILO

Wilayah KAPET Khatulistiwa meliputi

Kota Singkawang, Kab. Bengkayang,

Kab. Sambas, Kab. Sanggau, Kab.

Sintang, Kab. Landak, Kab. Kapuas Hulu

2013 2014

Pekerjaan

konstruksi R/W,

Drainase, Pagar

: Rp. 25 M

Pelapisan Runway,

Taxiway: Rp. 7,15 M

2013 2014

Pemb. Der. Penyeb

Sumpit : Rp. 20 M

Lanj.Pemb. Der.

Penyeb Sumpit. :

Rp. 12,7 M

DERM.PENYEB. SUMPIT

BANDARA PUTUSSIBAU

2013 2014

Lanjutan Pemb.

Dermaga 3 : Rp. 9 M

Pengerukan Alur :

Rp. 29 M

PELB. SINTETE

2013 2014

- Pembangunan

bandara baru :

Rp. 20 M

BANDARA BARU

SINGKAWANG

2013 2014

Pelapisan Landas

Pacu, Taxiway, Apron

dan turning Area : Rp.

11,4 M

Pembangunan

Terminal Penumpang

Rp.12,3 M

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 3,2 M)

20

Kapet Sasamba berada di Kabupaten

Kutai Kartanegara, Kota Samarinda dan

Kota Balikpapan

Dermaga Sungai Kunjang

2013 2014

Pemb. Derm. Sungai Kunjang

: Rp. 13,49 M

Pemb. Derm. Sungai

Kunjang : Rp. 16,10 M

Sungai Wain, Balikpapan

2013 2014

Pengerukan Alur

Penyeberangan : Rp. 5

M

Pengerukan Alur

Penyeberangan : Rp. 16 M

KSOP Samarinda 2013 2014

Pengerukan alur pelayaran

Pelabuhan Samarinda : Rp.

30,68 M

Pengerukan alur

pelayaran Pelabuhan

Samarinda : Rp. 67,9 M

Pelabuhan Palaran

2013 2014

Lanjutan Pemb. Faspel

Laut Palaran : Rp. 25 M

Lanjutan Pem.Faspel Laut

Palaran: Rp. 25,2 M

Pelabuhan Kuala Semboja 2013 2014

Lanjutan Pemb.Faspel

Kuala Semboja : Rp.101M

Lanjutan Pemb.Faspel

Kuala Semboja: Rp. 40 M

KAPET SASAMBA

BANDARATEMINDUNG-SAMARINDA

2013 2014

131,6 miliar 61,7 miliar

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 2,7 M)

Pelabuhan Penajam Pasir

2013 2014

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut

Penajam Pasir :

Rp.60 M

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut

Penajam Pasir :

Rp.30 M

21

KAPET BATU LICIN KAPET Batulicin meliputi seluruh wilayah

administrasi Kabupaten Kota Baru. Pusat

Kegiatan KAPET Batulicin terletak di

Kecamatan Batulicin Kabupaten Kota Baru.

Dermaga Penyeb. Sebuku Kota Baru

2013 2014

Pemb. Derm. Penyeb. P. Sebuku Kab Kotabaru : Rp.

4 M

Pemb. Derm. Penyeb. P. Sebuku Kab Kotabaru : Rp 7,6 M

Pelabuhan Laut Sebuku

2013 2014

Lanjutan Pembangunan

Faspel Laut Sebuku

: Rp. 95 M

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut

Sebuku

: Rp 31,5 M

Pelabuhan Laut Pelaihari

2013 2014

Pembangunan Faspel

Laut Pelaihari : Rp 12 M

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut

Pelaihari

: Rp 21 M

BANDARA GUSTI SYAMSIR ALAM-KOTABARU

2013 2014

29,4 miliar 27,5 miliar

KSOP Pel. Kota Baru

2013 2014

Rp. 12,7 M Rp. 18,3 M

Penyeberangan Perintis Pulau Laut

Timur Kotabaru

2013 2014

Pemb. Dermaga Penyeberangan Pulau

Laut Timur Kab. Kotabaru Rp. 8 M

Pemb. Dermaga Penyeberangan Pulau Laut Timur Kab. Kotabaru Rp. 7,6 M

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 2,3 M)

22

KAPET DAS KAKAB Cakupan wilayah KAPET DAS KAKAB meliputi

Daerah Aliran Sungai Kahayan Kapuas dan

Barito-meliputi Kota Palangkaraya, Kabupaten

Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan,

Kabupaten KapuasDaerah Aliran Sungai

Kahayan Kapuan dan Barito-meliputi Kota

Palangkaraya, Kabupaten Barito Utara,

Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Kapuas

Dermaga Penyeb. Kabupaten Pulang Pisau

2013 2014

Pemb. Derm. Penyeb.

Di Kab. Pulang Pisau :

Rp. 12,8 M

Pemb. Derm. Penyeb.

Di Kab. Pulang Pisau :

Rp. 5 M

Dermaga Sungai Mandomai Kab. Kapuas

2013 2014

- Pemb. Dermaga

Sungai Mandomai

Kab. Kapuas : Rp. 2,4

M

Dermaga Danau Mare Kuala Kapuas

2013 2014

Peningk. & Rehab.

Dermaga Danau Mare di

Kuala Kapuas

2013: Rp. 15 M

-

Dermaga Sungai Mentangai

2013 2014

- Rehab. Dermaga Sungai

Mentangai Kab. Kapuas :

Rp. 5,29

Pelabuhan Pulang Pisau

Pelabuhan Laut Batanjung

2013 2014

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut

Batanjung : Rp. 50 M

Lanjutan Pembangunan

Faspel Laut Batanjung :

Rp. 20 M

2013 2014

Pengerukan Alur

Pelayaran/Kolam

Pelabuhan Pulang

Pisau : Rp. 31,7 M

-

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 2,5 M)

23

BANDARA TUMBANG SAMBA

2013 2014

21,2 M 25,2 M BANDARA SANGGU BUNTOK

2013 2014

5,7M 4,2 M

KAPET DAS KAKAB Cakupan wilayah KAPET DAS KAKAB

meliputi Daerah Aliran Sungai Kahayan

Kapuas dan Barito-meliputi Kota

Palangkaraya, Kabupaten Barito Utara,

Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

KapuasDaerah Aliran Sungai Kahayan

Kapuan dan Barito-meliputi Kota

Palangkaraya, Kabupaten Barito Utara,

Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten

Kapuas

BANDARA KUALA KURUN

2013 2014

27,7 M 17,6 M

BANDARA TJILIK RIWUT

2013 2014

102,4 M 154,6 M

BANDARA H. ASAN-SAMPIT

2013 2014

30,3 M 34 M

24

KAPET MANADO-BITUNG Cakupan wilayah KAPET Manado – Bitung meliputi

wilayah Kotamadya Bitung, wilayah Kotamadya

Manado, dan sebagian wilayah Kabupaten

Minahasa .

Terminal AKAP Kota Manado

2013 2014

Pembangunan Terminal AKAP Liwas Kota Manado Thp II : Rp. 9,8 M

Pembangunan Terminal AKAP Liwas Kota Manado Thp III : Rp. 9,5 M

Kapal Penyeberangan

2013 2014

- Pemb./Pengad Kapal Penyeb. 750 GT lts Amurang-Pananaru-Marore : Rp. 5 ,5M

Subsidi angkutan penyeberangan perintis Rp.20,3 M

Terminal Buroko

2013 2014

Pembangunan Terminal Buroko : Rp. 5 M

Pembangunan Terminal Buroko: Rp. 9 M

Pelabuhan Laut Manado

2013 2014

Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Manado (2013 : 37,7 M)

Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Manado (2014 : 12,6 M)

Pelabuhan Laut Bitung

2013 2014

Penyelesaian Pembangunan Faspel Laut Bitung (2013 : 90 M)

Penyelesaian Pembangunan Faspel Laut Bitung (2014 : 64,7 M)

2013 2014

Pengembangan Faspel Laut Likupang : Rp. 8 M

Penyelesaian Pengembangan Faspel Laut Likupang Rp.6,5 M

Pelabuhan Laut Likupang

OTORITA BANDARA MANADO

2013 37,9 Miliar

2014 47,8 Miliar

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 4,2 M)

25

KAPET PALAPAS Cakupan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi,

Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi

Moutong

Pembangunan Faspel Laut Donggala (2013 : 35 M) (2014 : 1 M)

Dukungan Sektor Transportasi Laut

Pemb. Derm. Penyeb. Parigi

2013 : Rp. 8 M 2014 : Rp. 17 M

Lanjutan Pengembangan faspel laut Toli- Toli

2013 : Rp. 20 Miliar, 2014: Rp. 20 Miliar

Penyelesaian Faspel Laut Mountong

2013 : Rp. 17 Miliar

Dukungan Sektor Transportasi Darat

Pembangunan Faspel Laut Tinombo

2013 : Rp. 20 Miliar, 2014: Rp. 5 Miliar

Penyelesaian Rehabilitasi dan perpanjangan Faspel Laut Teluk Malala

2013 : Rp. 50 Miliar, 2014: Rp. 6 Miliar

KAPET PALAPAS

Pembangunan Faspel Laut Pantoloan ( 2014 : 16,8 M )

Pembangunan Faspel Laut Parigi ( 2014 : 5 M )

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 2,9 M)

26

Cakupan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi,

Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi

Moutong

Dukungan Sektor Transportasi

Udara

BANDARA SULTAN BANTILAN TOLI TOLI

2013 2014

32,9 M 48,3 M

BANDARA MUTIARA PALU

2013 2014

247 M 116,4.M

BANDARA POGOGUL BUOL

2013 2014

28 M 48,1 M

KAPET PALAPAS

27

KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA

BANDARA HALUOLEO – KENDARI

2013 2014

61,5 M 50,3M

BANDARA SANGIA NIBANDERA - KOLAKA

2013 2014

3,4 M 4,7 M

Dukungan Sektor Transportasi

Udara

Cakupan wilayah Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, dan

Kabupaten Konawe

Subsidi Operasional Angkutan Laut Pel. Kendari (2013 : 8,5 M) ( 2014 : 9,3M)

Dukungan Sektor Transportasi Laut

Lanjutan Pembangunan Faspel Bungkutoko ( 2013 : 34,9 M) ( 2014 : 41 M)

UPP Kolaka ( 2014 : 3,4 M)

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 2,9 M)

28

KAPET PAREPARE

Cakupan wilayah KAPET Parepare meliputi Kota

Parepare, Kabupaten Sidenreng Rappang

(Sidrap), Kabupaten Pinrang, Kabupaten

Enrekang, dan Kabupaten Barru

Penyelesaian Pembangunan Faspel Palopo 2013 2014

Rp. 23 M Rp. -

Pengembangan Faspel Pare-Pare 2013 2014

Rp. 40 M Rp. 40M

Lanjutan Pembangunan Faspel Garongkong 2013 2014

Rp. 55 M Rp. 25 M

Pembangunan Faspel Laut Awarange/Barru 2013 2014

Rp. 35 M Rp. 10 M

Pengembangan Faspel Paotere 2013 2014

Rp. 35 M Rp. 15 M

Pembangunan Faspel Bulukumba

2013 2014 Rp. 23 M Rp. 22 M

Pembangunan Faspel Laut Makassar 2013 2014

- Rp. 19,5 M

ADBANDARA HASANUDDIN MAKASAR

2013 31,6 M

2014 91,7 M

BANDARA SEKO

2013 6,9 M

2014 13 M

BANDARA RAMPI

2013 9 M

2014 10,7 M

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 1,1 M)

29

KAPET BIMA Cakupan wilayah KAPET Bima meliputi

Kabupaten Bima dan Kabupaten

Dompu

BANDARA M SALAHUDDIN BIMA

2013 2014

18 Miliar 41 Miliar

Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP Calabai)

2013 2014

Rp. 2,7 Miliar Rp. 2,3 Miliar KSOP BIMA

2013 2014

Rp. 48 M Rp. 63,4 M

Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP Sape)

2013 2014

Rp. 4,8 Miliar Rp.1,8 Miliar

Pembangunan Dermaga Sape

2013 2014

Rp. 8 Miliar -

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 3,2 M)

30

KAPET MBAY Cakupan wilayah KAPET MBAY yaitu Kab. Ngada

BANDARA FRANS SALES LEGA-RUTENG

2013 2014

Rp. 29,9 Miliar Rp. 18,8 Miliar

BANDARA H.H. AROEBOESMAN-ENDE

2013 2014

Rp. 18,3 Miliar Rp. 16,4 Miliar

Unit Penyelenggara Pelabuhan

(UPP Reo)

2013 2014

Rp. 41 Miliar Rp. 23,4

Miliar

Pemb. Dermaga Penyebrangan

Ndao

2013 2014

Rp. 20 Miliar Rp. 28,9 Miliar

KSOP WAINGAPU

2013 2014

Rp. 30,5 Miliar Rp. 45,3

Miliar

KSOP ENDE

2013 2014

Rp. 41,4 Miliar Rp. 54 Miliar

Rehab. Dermaga Peny. Teluk Gurita,

Aimere, Waingappu dan Nangakeo

2013 2014

Rp. 8,2 Miliar Rp. -

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 4,4 M)

31

KAPET SERAM Cakupan wilayah KAPET Seram meliputi

Kecamatan Seram Barat, Kecamatan Tanwel,

Kecamatan Kairatu, Kecamatan TNS, Kecamatan

Amahai, Kecamatan Seram Utara, Kecamatan

Tehoru, Kecamatan Bula, Kecamatan Werinama,

Kecamatan Seram timur.

2013 2014

Pemb. Derm. Penyeb Amahai :

Rp.8 M

Pemb. Derm. Penyeb Amahai : Rp. 12 M

Dermaga Penyeb. Amahai

2013 2014

Pembangunan

Faspel Laut Piru

: Rp. 11 M

-

Pelabuhan Laut Piru

2013 2014

Pembangunan

Faspel Laut

Amahai : Rp. 5 M

Rp.2,8 M

2013 2014

Pembangunan

Faspel Laut Bula

: Rp. 15 M

-

Pelabuhan Laut Bula

2013 2014

Pembangunan

Faspel Saparua:

Rp. 2 M

-Pembangunan

Faspel Saparua:

Rp. 3,5 M

Pelabuhan Laut Saparua

UPP Amahai

2013 2014

Rp.1,5 M Rp. 1,8 M

UPP Wahai

BANDARA KUFAR-SERAM BAG TIMUR

2013 2014

Rp. 32,8 Miliar Rp. 7,8 Miliar

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 3,8 M)

32

KAPET BIAK

2013 2014

Subsidi

Pengoperasian

Kapal Perintis : Rp.

14,6 M

Subsidi

Pengoperasian

Kapal Perintis : Rp.

16,7M

Pangkalan Laut Perintis Biak

2013 2014

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut Biak :

Rp.4,5M

Lanjutan

Pembangunan

Faspel Laut Biak :

Rp.12 M

KSOP Biak

BANDARA BIAK NUMFOR

2013 2014

Rp. 10,1 M Rp. 14,3 M

Subsidi Operasi Bus Perintis

(2014 : 11,1 M)

33

Kementerian Perhubungan

J a l a n M e d a n M e r d e k a B a r a t N o m o r 8 J a k a r t a P u s a t G e d u n g C i p t a L a n t a i 3 T e l p : ( 0 2 1 ) 3 5 0 8 0 6 6 F a x : ( 0 2 1 ) 3 4 5 4 0 7 4