Kebidanan.docx

61
Kebidanan KTI KTI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminka kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap ku sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potensial danger to mother child” (potensial membahayakan ibu dan anak) merupakan perhatian serius dari sem yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada line terdepan (Manuaba I.B.G !!"#ha %ata yang diperoleh dari %inas &esehatan 'ula esi 'elatan pada tahun $ ! t !. $ ("*#$!+)ibu hamil yang menderita anemia dari ,.$*ibu hamil yang memeriksakan diri# diklasi-ikasikan menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan , anemia sedang ,$. ,/ (,0#!+)# dan anemia berat /.,0* (/#"+). (1ro-il %inas &e 'ula esi 'elatan# $ !) Berdasarkan data yang didapatkan dari bagian Antenatal 2are ( A32 ) di 1usk &assi4&assi periode 5anuari sampai %esember $ jumlah ibu hamil yang menderita anemia tercatat 00, orang ( #/!+) dari !! ibu hamil yang memeriksakan keham 6ang menderita anemia ringan (7b !4 gram +) adalah orang ("$#"/+)#anemia

Transcript of Kebidanan.docx

Kebidanan

KTI KTI

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut potensial danger to mother and child (potensial membahayakan ibu dan anak) merupakan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada line terdepan (Manuaba I.B.G 1998,hal 29) Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan pada tahun 2009 tercatat 91.020 (87,29%) ibu hamil yang menderita anemia dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 45.510 (50%), anemia sedang 42.043 (46,19%), dan anemia berat 3.467 (3,81%). (Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2009) Berdasarkan data yang didapatkan dari bagian Antenatal Care ( ANC ) di Puskesmas Kassi-Kassi periode Januari sampai Desember 2010 jumlah ibu hamil yang menderita anemia tercatat 664 orang (55,39%) dari 1199 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan. Yang menderita anemia ringan (Hb 9-10 gram %) adalah 550 orang (82,83%),anemia sedang (Hb 7-8 gram %) adalah 110 orang (16,57%) dan anemia berat (Hb < 7 gram % ) adalah 4 orang (0,60%).(Medical Record Puskesmas Kassi-Kassi 2010) Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi pada Ibu Hamil adalah melalui pemberian tablet Fe (zat besi). Data yang dikumpulkan berdasarkan laporan dari Bidang Peran serta Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Makassar dari 32.966 orang Ibu Hamil, sebesar 14.8% atau 4.872 orang Ibu Hamil mendapatkan 90 tablet Fe dari Fasilitas Kesehatan Dasar yang ada di Kota Makassar. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan resiko yang mungkin timbul bagi Ibu Hamil di masa persalinannya akibat anemia. (http://datinkessulsel.files.wordpress.com/2009/01/profil-makassar-07.pdf, akses 19 April 2010) Berdasarkan dengan masih tingginya kejadian anemia di Indonesia khususnya di Sul-Sel, mendorong penulis untuk mengkaji permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny M Gestasi 24 Minggu 4 hari dengan anemia sedang sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.

B. Ruang Lingkup Penulisan Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah Bagaimana menerapkan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny M Gestasi 24 Minggu 4 hari dengan sanemia sedang di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.

C. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumDapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011 dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.2. Tujuan Khususa. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.d. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.e. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 haridengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Ny.M gestasi 24 minggu 4 hari dengan Anemia Sedang di puskesmas Kassi-Kassi Makassar pada tanggal 25 April dan 08 Mei 2011.

D. Manfaat PenulisanAdapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :1. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan Stikes Mega Rezky Makassar.

2. Manfaat program, sebagai salah satu sumber informasi bagi Dinas Kesehatan dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penanganan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny M Gestasi 24 minggu 4 haridengan Anemia Sedang.3. Sebagai bahan bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.4. Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.

E. Metode PenulisanDalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:1. Studi Kepustakaan Mempelajari buku-buku/literatur, mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan anemia.2. Studi Kasus Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial, mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta mendokumentasikan. Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik:a. Anamnese/wawancaraPenulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.b. Pemeriksaan fisikMelakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan format pengkajian.c. Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.3. Studi Dokumentasi Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya yang berkaitan dengan anemia sedang.4. Diskusi Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.

F. Sistematika PenulisanAdapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini terdiri dari :BAB I.PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Ruang Lingkup C. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum2. Tujuan Khusus D. Manfaat PenulisanE. Metode PenulisanF. Sistematika Penulisan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Tentang Kehamilan1. Pengertian Kehamilan2. Diagnosis Kehamilan3. Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan4. Perubahan Psikologi Wanita HamilB. Tinjauan Tentang Antenatal1. Pengertian Antenatal2. Tujuan Asuhan Antenatal3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal4. Informasi Penting untuk setiap Kunjungan Antenatal.C. Tinjauan Tentang Anemia1. Pengertian Anemia2. Patofisiologi Anemia3. Macam-macam Anemia4. Tanda dan Gejala Anemia5. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan6. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan7. Pencegahan dan Penangan AnemiaD. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan KebidananE. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)BAB III.STUDI KASUSLangkah 1:Identifikasi Data DasarLangkah 2 : Merumuskan Diagnosa/Masalah AktualLangkah 3 : MerumuskanDiagnosa/Masalah PotensialLangkah 4:Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi Asuhan KebidananLangkah 5 : Rencana Tindakan Asuhan KebidananLangkah 6 : Pelaksanaan Tindakan Asuhan KebidananLangkah 7 : Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan.BAB IV.PEMBAHASANPada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan proses manajemen kebidanan.BAB V.PENUTUP A. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan1. Pengertian Kehamilana. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin A.B, 2006, hal. 89). b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm, sekitar 280 hari (Manuaba I.B.G, 1998, hal.125).2. Diagnosis Kehamilana.Tanda- tanda presumtif ( tidak pasti )1) Amenore ( tidak dapat haid)Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan yang akan terjadi yang dihitung dengan menggunakan rumus neagles2) Mual dan muntah ( nausea and vomiting) biasanya terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.3) Ngidam ( ingin makan khusus). Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan4) Tidak tahan suatu bau bauan5) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat tempat ramai dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan bulan pertama kehamilan.6) Tidak ada selera makan ( Anoreksia)Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul lagi.7) Lelah ( fatigue ).8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.9) Sering buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.10) Konstipasi / Obstipasi oleh karena penurunan perstitaltik usus oleh pengaruh hormone steroid.11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta dijumpai pada muka, aerola payudara, leher dan dinding perut.12) Varices, sering dijumpai pada kehamilan triwulan terakhir.b.Tanda pasti kehamilan (tanda positif) yaitu:1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin2) Denyut jantung janina.Didengar dengan stetoskop- monoral Laennecb.Dicatat dan didengar dengan alat Dopplerc.Dicatat dengan feto- elektro kardiogramd.Dilihat pada ultrasonografi3).Terlihat tulang tulang janin dalam foto- rontgen. (Mochtar R 1999, hal 43-45) 3. Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan a. Uterus Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000 gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan

40 mgg (TFU 3 jari bawah px)

36 mgg (TFU 1 jari bawah px)34 mgg (TFU 1/3 pst-px)

32 mgg (TFU pertengahan pst-px)28 mgg (TFU 3 jari atas pst)

24 mgg (TFU setinggi pusat)

26 mgg (TFU 1 jari atas pst) 16 mgg(TFU pertengahan sympisis-pst)

20 mgg (TFU 3 jari bawah pst)12 mgg (TFU 3 jari atas sympisis) pst)

Gambar 1Pemeriksaan fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan(Sumber : Wiknjosastro, 2006, hal.158)b. Vagina Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).c. Ovarium Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.d. Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi. Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin. Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus. Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran kolostrum.

Gambar 2 :Anatomi payudara (Sumber : Varney, dkk, 2001, hal.9)e. Sistem Kardio Vaskuler- Cardiac out put- Tekanan darah- Volume plasma darah & masa RBC- WBCS- Pembekuan darah- Metabolisme zat besi

f. Sistem respirasi Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.g. Sistem pencernaan Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.h. Sistem perkemihan Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.i. Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan pipi (cloasma gravidarum). j. Metabolisme dalam kehamilan Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester ketiga. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram tiap minggu. 4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa kehamilan :a. Perubahan Pada Trimester Pertama. Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan menyangkal walaupun kehamilan tersebut direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan mempengaruhi kondisi psikologinya.b. Perubahan Pada Trimester Kedua. Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan.Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.c. Perubahan Pada Trimester Ketiga. Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti. (Hamilton Persis Mary, 1999, hal.63)

B. Tinjauan Tentang Antenatal Care1. Pengertian Antenatal Care Antenatal Care adalah perawatan sebelum persalinan ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(Manuaba I.B.G, 1998, hal.129). Antenatal Care adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. (Mochtar R, hal.49).2. Pelayanan Antenatal Care Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan pembantu dan perawat bidan) untuk ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal care yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukut tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toxoid, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi minimal 90 derajat selama kehamilan, test penyakit menular seksual (PMS) dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifuddin A.B, 2006, hal.282)

3. Tujuan Pengawasan Antenatal a. Tujuan UmumMenyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan sehingga didapatkan ibu dan janin yang sehat.(Mochtar R, 1999, hal. 47)b. Tujuan Khusus 1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifuddin A.B,2006, hal.90)4. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal a. Kebijakan Program Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu:1) Satu kali pada triwulan pertama.2) Satu kali pada triwulan kedua.3) Dua kali pada triwulan ketiga.Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T1) Timbang berat badan.2) Ukur tekanan darah.3) Ukur tinggi fundus uteri.4) Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.5) Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.6) Tes terhadap penyakit menular seksual.7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukanPelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.(Saifuddin, A.B, 2002, hal 90)b. Kebijakan Teknis Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :1) Mengupayakan kehamilan sehat.2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.4) Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. (Saifuddin A.B,2006,hal.90)5. Jadwal Kunjungan Antenatal a. Kunjungan Antenatal Care untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :1) Trimester I: 1 kali2) Trimester II: 1 kali3) Trimester III: 2 kali, (Profil Departemen Kesehatan)b. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care adalah :1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.2) Periksa ulang satu kali sebulan sampai kehamilan c. Trimester ketiga (antara minggu ke-28 36).1) Sama pada trimester pertama dan kedua.2) Palpasi abdominal untuk mengetahui adatujuh bulan.3) Periksa ulang dua kali sebulan sampai kehamilan sembilan bulan.4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan sembilan bulan.5) Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.Pengawasan Antenatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan dan nifas. (Manuaba I.B.G, 1998,hal.128)

C. Tinjauan Tentang Anemia1. Pengertian Anemiaa. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar hemoglobin dibawah 11 gr %. ( Saifuddin, AB,2006 hal 281)b. Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah, yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit (Guyton,A.C,2007, hal.447

2. Klasifikasi anemia :1) Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2000, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu : 1. Hb 11 gr% tidak anemia.2. Hb 9 10 gr% anemia ringan3. Hb 7 8 gr% anemia sedang.4. Hb < 7 gr% anemia berat.3. Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan c. Anemia Defisiensi BesiAnemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.d. Anemia MegaloblastikAnemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi yang kronik.e. Anemia HipoplastikAnemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. f. Anemia HemolitikAnemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.(Wiknjosastro H, 2006, hal.451-458)4. Patofisiologi Anemia Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. (Wiknjosastro H, 2006, hal.448).5. Tanda dan Gejala Anemia Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva (http://www.sinarharapan.com, akses 19 April 2011).6. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan a. Bahaya selama kehamilan1) Tumbuh kembang janin terlambat dengan berbagai manifestasi kliniknya.2) Menimbulkan hiperemesis gravidarum dan gestosis.3) Menimbulkan plasenta previa.4) Dapat menimbulkan solusio plasenta.b. Bahaya terhadap persalinan1) Persalinan berlangsung lama.2) Sering terjadi fetal distress.3) Persalinan dengan tindakan operasi.4) Terjadi emboli air ketuban.c. Bahaya selama post partum1) Terjadi perdarahan post partum.2) Mudah terjadi infeksi puerperium.3) Dapat terjadi retensio plasenta atau plasenta rest.4) Subinfolusi uteri.5) Bayi lahir dengan anemia. (Manuaba I.B.G,2000, hal.30-32)d. Bahaya terhadap janin1) Abortus.2) Terjadi kematian intra uterin.3) Persalinan prematuritas tinggi.4) Berat badan lahir rendah.5) Kelahiran dengan anemia.6) Dapat terjadi cacat bawaan.7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.8) Intelegensia rendah. ( Manuaba I.B.G, 2000, hal.31-32 )7. Diagnosis Anemia pada Kehamilana. Anamnese Dengan anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada hamil muda. (Manuaba I.B.G, hal.30).b. Pemeriksaan Fisik Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2006, hal.282).c. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga.(Manuaba I.B.G, 1998, hal.30).8. Pencegahan dan Penanganan Anemiaa. Pencegahan Anemia Menurut Para Ahli Untuk mencegah terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit. Untuk daerah dengan frekuensi anemia kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfas ferrosus atau glukonat ferrosus 1 tablet sehari.Selain itu, wanita dinasihatkan pula untuk mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kaya zat besi antara lain kuning telur, ikan segar dan kering, hati, dagiung, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Makanan yang kaya akan asam folat yaitu daun singkon, bayam, sawi ijo, sedangkan makanan yang mengandung vitamin C adalah jeruk, tomat, mangga, pepaya dan lain-lain.(Wiknjosastro H, 2006,).b. Penanganan Anemia1) Anemia Ringan Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman, 2004, hal.150-151).2) Anemia Sedang Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman, 2004, 150).3) Anemia Berat Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan hal 125)D. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan 1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2006, hal.7).2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan 1) Pengertian manajemen asuhan kebidananManajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberasuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan.

2) Pengertian asuhan kebidananAsuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, Kegiatan dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan ( kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat. Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :a) Langkah I. Identifikasi Data Dasar Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.a. Pengumpulan data Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :1. WawancaraWawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.2. Observasi dan pemeriksaan fisikPada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).b. Pengolahan data Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan dalam :1) Data subyektifMeliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.2) Data obyektifMenyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.3) Data penunjangMeliputi hasil pemeriksaan laboratorium.b) Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah aktual Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.c) Langkah III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.

d) Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap kelima.e) Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.f) Langkah VI. Impelementasi Implentasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung, konsultasi maupun kolaborasi, implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.g) Langkah VII. Evaluasi Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien. (Varney, 1999, hal.25-27)

E.Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) 1. Data Subyektif Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.2. Data Obyektif Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.3. Assesment Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien/klien.4. Planning/perencanaan Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien/klien. 5. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. ( Simatupang E.J, 2006, hal.61) Catatan SOAP menggambarkan ke tujuh langkah pola fikir Varney dalam lima langkah kompetensi inti bidan sebagian pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 : Jenis Pendokumentasian Asuhan KebidananTujuh Langkah dariHelen VarneyLima LangkahKompetensi Inti BidanIndonesia/APDSoap/Note/ Progres Note

1.Pengumpulan data1.Pengumpulan data1. Data subjektif2. Data objektif

2.Identifikasi diagnosa/masalah aktual.3.Antisipasi diagnosa/ Masalah potensial4. Menilai perlunya tindakan segera/ konsultasi/rujukan2.Identifikasi diagnosa masalah3.Assesment/ diagnose

5.Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan3.Membuat rencana4.Planning/rencana tindakana.Konsultasi rujukb.Penarikan diagnostikc.Pemberian pengobatand.Pendidikan kesehatan dan konseling kesehatane.Follow up kesehatan

6.Implementasi asuhan4.Implementasi

7.Evaluasi asuhan kebidanan5.Evaluasi

Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, 2000, hal.15Standar nomeklatur diagnosa kebidanan:a.Diakui dan disakan oleh profesib.Berhubungan langsung dengan praktek kebidananc.Memiliki ciri khas kebidanand.Di dukung oleh pihak juggement lingkup praktek kebidanan.

BAB IIISTUDI KASUSMANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY.S GESTASI 26 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANGDI PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSARTANGGAL 24 APRIL DAN 22 MEI 2010

No. Register : 021 (10)Tanggal Kunjungan: 24 April 2010, jam 09.00 WitaTanggal Pengkajian: 24 April 2010, jam 09.00 Wita

Langkah I. Identifikasi Data DasarA. Identitas Ibu/SuamiNama : Ny S / Tn SUmur : 26 Thn / 27 ThnSuku : Makassar / MakassarAgama : Islam / IslamPendidikan : SMP / SMPPekerjaan : IRT/ SwastaNikah/Lamanya: 1x 2 tahun (2008)Alamat : Jl. Pao Permai

B. Riwayat Kehamilan Sekarang1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.2. HPHT tanggal 08-11-20093. Ibu mengatakan umur kehamilannya 5 bulan.4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan 5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.6. Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil.7. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.8. Ibu khawatir dengan kehamilannya sekarang.9. Ibu mendapatkan imunisasi TT1 di Puskesmas Minasa Upa - TT1 tanggal 03 April 2010

C. Riwayat Kesehatan/Penyakit Lalu1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes melitus.2. Tidak pernah menderita penyakit kelamin.3. Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.4. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.5. Tidak pernah di operasi dan tranfusi darah.

D. Riwayat Reproduksi2. Menarche umur 14 tahun.3. Siklus haid 28-30 hari.4. Lamanya haid 7 hari.5. Tidak ada rasa nyeri waktu haid.

E. Riwayat Psikososial, Ekonomi dan Spiritual1. Suami maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.2. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.3. Ibu mengerjakan urusan rumah tangga di bantu oleh keluarga.4. Ibu dan keluarga taat menjalankan ibadah.

F. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasara. Kebutuhan Nutrisi1) Frekuensi makan : 2 x sehari, porsi makan dihabiskan.2) Kebutuhan minum: 7-8 gelas sehari.3) Pola makan : nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran.b. Kebutuhan Eliminasi1) BAKFrekuensi 6-7 x sehari, warna kuning muda, bau khas.2) BAB Frekuensi 1 x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek.c. Personal Hygiene1) Mandi 2 x sehari, keramas 2-3 x seminggu.2) Menyikat gigi 2 x sehari setiap selesai makan.d. Kebutuhan istirahat dan tidur1) Tidur siang tidak teratur, karena ibu bekerja.2) Tidur malam jam 22.00 05.00 Wita.

G. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum baik.a. Kesadaran : Composmentis.b. Berat badan sekarang 59 kg (sebelum hamil 48 kg).c. Tinggi badan 158 cm.d. Lila 24 cm.e. Tanda-tanda vital :Tekanan darah: 110/70 mmHgNadi : 80 x /i.Suhu badan : 36,80CPernapasan : 20 x /menit.2. Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasia. Kepala dan rambutInspeksi : rambut tidak rontok, tidak ada ketombe.Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema.

b. Wajah Inspeksi 1. Simetris kiri dan kanan.2. Tidak ada kloasma gravidarum3. Tidak ada oedema.c. MataInspeksi 1. Simetris kiri dan kanan2. Konjungtiva agak pucat3. Sklera putih tidak ikterus.d. Hidung Inspeksi 1. Simetris kiri dan kanan2. Tidak ada secret Palpasi 1. Tidak ada nyeri tekan.2. Tidak ada polip.e. Mulut dan gigiInspeksi 1. Bibir lembab tidak pecah-pecah2. Gigi tampak bersih, ada caries3. Gusi warna merah muda4. Lidah bersihf. Telinga Inspeksi1. Simetris kiri dan kanan2. Bersih tidak ada serumen.g. Leher Inspeksi : tidak ada pembengkakan.

Palpasi 1. Tidak ada nyeri tekan2. Tidak ada pembesaran vena jugularis3. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.4. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid h. Payudara Inspeksi 1. Simetris kiri dan kanan2. Tampak hiperpigmentasi pada areola mammae3. Puting susu terbentukPalpasi1. Tidak ada nyeri tekan2. Tidak ada benjolan3. Kolustrum ada bila puting susu dipencet.i. AbdomenInspeksi 1. Tampak striae livide dan linea nigra,2. Otot perut masih tegang.Palpasi abdomen menurut Leopold :Leopold I : TFU 24 cmLeopold II : Punggung kiri.Leopold III : Presentasi kepala.Leopold IV : BAP (Convergen).Auskultasi Djj 132 x /menit, terdengar jelas dan teratur pada kuadran kiri.j. Panggul Pengukuran panggul luar1. Distansia Cristarum : 24 cm.2. Distansia Spinarum : 23 cm 3. Conjungata Eksterna : 10 cm4. Boudelouge : 20 cmk. Vulva dan genetaliaInspeksi1. Vulva dan vagina tampak bersih.2. Tidak ada oedema / varices.l. Ekstremitas bawahInspeksi 1. Simetris kiri dan kanan2. Tidak varicesPalpasi : tidak ada oedema.Perkusi : reflekx patella kiri dan kanan (+)m. Pemeriksaan laboratorium tanggal 24 April 2010.Darah Hb: 8 gr%.Urine : Albumin dan reduksi negatif

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah AktualG1 P0 A0, gestasi 24 minggu,situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala,BAP( convergen), intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia sedang.1. G1 PO AOa. Data SubjektifKehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.b. Data Objektif1) Tampak striae livide.2) Dinding perut masih tegang.c. Analisis dan Interpretasi DataPada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut masih tegang karena belum pernah ada peregangan sebelumnya.(Mochtar R, 1999, hal.36).2. Gestasi 24 minggu. a. Data Subjektif1) HPHT tanggal 08-11- 2009.2) Umur kehamilan 5 bulan lebih.b. Data Objektif1) TFU 18 cm2) TP tanggal 15-08-2010.c. Analisis dan Interpretasi Data :1. Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah.(Wiknjosastro H, 2006, hal.89).2. Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 08-11-2009 sampai dengan tanggal 24-04-2010, masa gestasi adalah 24 minggu. (Mochtar R, 1999, hal.48).3. Situs Memanjanga. Ds : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat, terutama pada sisi kanan.b. Do : Palpasi abdomen menurut Leopold :Leopold I : TFU 24 cmLeopold II : Punggung kiri.Leopold III : Presentasi kepala.Leopold IV : BAP (Convergen).c. Analisa dan Interpretasi DataJanin dalam kehamilan sesuai dengan sumbu Ibu dimana sumbu panjang janin memanjang terhadap sumbu panjang Ibu. (Obstetri Fisiologi, UNPAN, hal 186).4. Punggung Kiria. Data SubjektifPergerakan janin dirasakan terutama pada kuadran kanan perut ibu.

b. Data ObjektifPalpasi Leopold II teraba punggung kiri.c. Analisis dan Interpretasi DataPalpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba bagian-bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri (Wiknjosastro H, 2006, hal.156).5. Presentasi Kepalaa. Ds : -b. Do : Palpasi abdomen menurut Leopold :Leopold I : TFU 24 cmLeopold II : Punggung kiri.Leopold III : Presentasi kepala.Leopold IV : BAP (Convergen).c. Analisa dan interpretasi dataPada palpasi leopold III pada daerah sympisis teraba bagian bulat keras dan mudah digerakkan dan melenting, ini menandakan bahwa janin dalam keadaan letak memanjang dengan bagian terendah adalah kepala. (Mansjoer A, dkk, 1999, hal.256).6. Bergerak Atas Panggul (BAP) Convergena. Ds: Ibu mengatakan sering BAKb. Do: Palpasi abdomen menurut Leopold :Leopold I : TFU 24 cmLeopold II : Punggung kiri.Leopold III : Presentasi kepala.Leopold IV : BAP (Convergen).c. Analisa dan interpretasi dataPada palpasi Leopold IV bagian-bagian terendah janin masih dapat terdorong ke atas dan jari-jari pemeriksa (kedua tangan) bertemu satu sama lain menandakan bagian terendah janin bergerak atas panggul. (Ruth Johson, Windy Taylor, Buku ajar Praktik Kebidanan, EGC, 2004 hal 8-9)7. Intra Uterina. Data Subjektif 1. Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut. 2. TFU stpst.b. Data ObjektifPada saat dilakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri.c. Analisis dan Interpretasi Data Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro H, 2006, hal.89).8. Tunggala. Data SubjektifIbu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.b. Data ObjektifDJJ terdengar lebih jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 132 x /menit.c. Analisis dan Interpretasi Data 1. Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan bokong pada fundus uteri, ini menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.B.G, 2000, hal.137). 2. Auskultasi DJJ pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan ganda terdengar Djj pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan. (Manuaba I.B.G, 2000, hal.153).

9. Hidupa. Data SubjektifIbu merasakan janinnya bergerak kuat.b. Data ObjektifDJJ terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi 132 x /menit.c. Analisis dan Interpretasi1) Adanya gerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan 16 minggu. DJJ dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan 18 sampai 20 minggu.(Wiknjosastro, 2006, hal. 129).2) Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 x /menit. (Manuaba I.B.G, 2000, hal.136).10. Keadaan Janin Baika. Data SubjektifIbu merasakan pergerakan janin kuat.b. Data Objektif- DJJ 132 x /menit jelas dan teratur.- TBJ 2016c. Analisis dan Interpretasi DataJanin bergerak kuat, bunyi jantung teratur menandakan janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2006, hal. 154).11. Ibu Dengan Anemia Sedang a. Data SubjektifIbu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.

b. Data ObjektifKonjungtiva agak pucat dan kadar Hb 8 gr%.c. Analisis dan Interpretasi1) Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga nampak pucat pada konjungtiva. (Wiknjosastro H, 2006, hal. 448).2) Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume plasma rata-rata 30-40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda anemia. (Wiknjosastro H, 2006, hal.448).

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial1. Potensial terjadinya Anemia Berata. Data Subjektif1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.2) Mudah lelah setelah melakukan aktifitas.b. Data ObjektifKonjungtiva agak pucat dan kadar Hb 8 gr%.c. Analisis dan InterpretasiVolume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 26 minggu dengan kadar Hb 8 gr% jika tidak segera diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka memungkinkan terjadinya anemia berat. (Wiknjosastro H, 2006, hal.448).2. Potensial terjadi partus prematur.a. Data Subjektif1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduknya.2) Ibu mudah lelah terutama setelah melakukan aktivitas.3) Ibu mengatakan hamil 5 bulan lebih.b. Data Objektif1) Conjungtiva pucat.2) Hb 8 gr%.3) Umur kehamilan 24 minggu.c. Analisis dan InterpretasiAdanya anemia dalam kehamilan mengakibatkan kurangnya kemampuan sel darah merah mengangkut zat-zat makanan dan O2 ke uterus, hal ini mendorong terjadinya insufisiensi plasenta dan merupakan faktor pencetus terjadinya partus prematurus. (Varney H, dkk, 1999, hal.90).

Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan KolaborasiTidak ada data yang menunjang perlunya tindakan emegency/kolaborasi

Langkah V. Rencana Tindakan Tanggal 24 April 2010 Pukul 10.10 Wita1. Tujuana. Kehamilan dapat berlangsung normal sampai aterm.b. Keadaan ibu dan janin baik. c. Anemia teratasi2. Kriteria Keberhasilana. TFU sesuai dengan umur kehamilanb. Tanda-tanda vital dalam batas normal.1) Tekanan darah: 90/60 140/90 mmHg2) Nadi : 60 100 x /menit.3) Suhu badan : 36,9 37,10C4) Pernapasan : 16 20 x /menitc. Keadaan janin sehat dengan kriteria:1) DJJ dalam batas normal 120-160 X /menit2) TBJ 2500 gram.d. Hemoglobin 11 gr%.e. Konjungtiva tidak pucat.f. Keluhan ibu berkurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.3. Rencana Tindakana. Sapa ibu dengan 5s : senyum, sapa, salam, sopan, santunRasional : Dengan 5s dapat membuat ibu merasa nyaman dan mau bekerja sama dengan petugasb. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada ibuRasional : Ibu mengerti mengenai prosedur yang akan di lakukanc. Observasi keadaan umum dan TTV.Rasional : Keadaan umum dan TTV adalah patokan dalam menilai perkembangan kesehatan klien dan mengetahui gejala komplikasi secara dini sehingga petugas dapat memberikan tindakan secara cepat dan tepat untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkand. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.Rasional : Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilan.e. Jelaskan Health Education(penyuluhan) kepada ibu tentang :1. Gizi pada ibu hamil Rasional:Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang diperlukan selama hamil.

2. Hygiene dalam kehamilanRasional:Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.3. IstirahatRasional:Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam tubuh maka diperlukan istirahat yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja jantung.f. Jelaskan tanda bahaya kehamilanRasional :Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu mengerti dan melaksanakan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika ibu mengalami satu dari tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di tangani).g. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasiRasional : Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan pertolongan segera dan BERDOA (Bersama, donor, ongkos, angkutan).h. Beri dukungan moril dan spiritual pada ibu.Rasional : Agar ibu tidak cemas dan mempunyai semangat yang besar atas kehamilannya. i. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinanRasional :Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis,. serta tempat di mana ibu melahirkan.j. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti:1) Fe (sulfat ferosus)Rasional : Dalam kehamilan terjadi peningkatan volume plasma diikuti oleh peningkatan sel darah merah, akan tetapi peningkatan volume plasma jauh lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan konsentrasi Hb berkurang, untuk mencegah turunnya Hb biasanya diberikan tablet zat besi (Fe) sebanyak 250 mg secara rutin dalam kehamilan. 2) Vitamin CRasional :Vitamin C (75 mg/ perhari) diberikan agar Fe yang diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di absorbsi.3) B complexRasional : Pemberian B complex diberikan sebanyak 250 mg agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil karena selain dapat menambah nafsu makan juga untuk proses metabolisme tubuh.4) Calsium LaktatRasional :Pemberian calsim laktat sebanyak 900 mg agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium klien.k. Anjurkan ibu untuk datang kembali kepuskesmas tanggal 22 Mei 2010 untuk mengetahui apakah anemianya sudah teratasi.Rasional :Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan KebidananTanggal 24 April 2010 pukul 10.30 Wita1. Sapa ibu dengan 5s : Senyum, sapa, salam, sopan, santun 2. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu3. Mengobservasi keadaan umum, TTV, dan gejala gejala komplikasi dini Keadaan umum baik, dengan TTV : Tekanan darah: 110/70 mmHg Nadi : 80 x /i. Suhu badan : 36,80C Pernapasan : 20 x /menit.4. Memberikan He (Health Education) tentang :a. Gizi pada ibu hamil1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran dan kentang.2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu dan telur.3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 g per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli., stroberi juga roti.6) Vitamin C diperlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk manis.b. Hygiene dalam kehamilanMenganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.c. IstirahatMenganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari.6. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilana. Perdarahan dari jalan lahir.b. Sakit kepala yang hebat.c. Penurunan gerakan janin.d. Ketuban pecah sebelum waktunya.e. Gangguan penglihatan.f. Demam.

g. Muntah terus menerush. Nyeri abdomen.i. Kejang.5. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.a. Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluarga.b. Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.6. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat SURGA (Serahkan urusan rumah tangga pada keluarga) dan BERDOA (Bersama, donor, ongkos, angkutan).Hasil : Ibu mau melahirkan di Puskesmas Bara-Baraya, ditolong oleh bidan dan sudah mempersiapkan biaya persalinannya7. Penatalaksanaan pemberian Vitamin.a. Sf 500 mg : 1 x 1 b. Vitamin C 25 mg : 3 x 1c. B com 250 mg : 3 x 1 d. Calsium laktat 500 mg : 1 x 18. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 22 Mei 2010 untuk kontrol KU, TTV, TFU,DJJ dan Hb.

Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan KebidananTanggal 24 April 2010 Jam 10.50 Wita1. Kehamilan berlangsung normal.a. TFU 24 cmb. Tanda-tanda vital :TD: 110/70 mmHgN : 80 x /menitS : 36,80CP : 20 x /menit2. Bayi dalam kondisi yang baik dan DJJ terdengar jelas di perut sebelah kanan dengan frekuensi 132 x /menit.3. Keadaan ibu anemia sedang dengan Hb 8 gr%.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY.S' GESTASI 24 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANGDI PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSARTANGGAL 24 APRIL 2010

No. Register : 021 (10)Tanggal Kunjungan: 24 April 2010, jam 09.00 WitaTanggal Pengkajian: 24 April 2010, jam 09.30 Wita

Langkah I. Identifikasi Data DasarIdentitas Ibu/SuamiNama : Ny S / Tn SUmur : 26 Thn / 27 ThnSuku : Makassar / MakassarAgama : Islam / IslamPendidikan : SMP / SMPPekerjaan : IRT/ SwastaNikah/Lamanya: 1x 2 tahun (2008)Alamat : Jl. Pao Permai

Data Subjektif (S) :1. Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.2. HPHT tanggaL 08-11-20093. Umur kehamilan 5 bulan lebih4. Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.6. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.7. Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.8. Ibu mendapatkan suntikan TT1 di Puskesmas Minasa Upa- TT1 tanggal 24 April 2010.Data Objektif (O) :1. Tafsiran persalinan tanggal 15-08-2010. 2. Keadaan umum baik dan tanda-tanda vital:a. Tanda-tanda vital :Tekanan darah : 110/70 mmHgNadi : 80 x /menitSuhu badan : 36,80CPernapasan : 20 x /menitb. Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.c. Berat badan 59 kg (sebelum hamil 48 kg).d. Lila 24 cm3. Tidak ada oedema pada wajah.4. Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus.5. Tampak striae gravidarum dan linea nigra, otot perut tampak tegang.6. Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopolda. Leopold I :TFU 24 cmb. Leopold II : Punggung kiric. Leopold III : Presentasi kepala.d. Leopold IV : Convergen7. DJJ : 132 x /menit.8. Lingkar perut : 84cm.9. Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai.10. Reflek patella positif (+/+).11. Pemeriksaan laboratorium tanggal 24 April 2010.1. Hb : 8 gr%.2. Urine: Albumin dan reduksi negatif.

Assesment (A) :a. G1 P0 A0, gestasi 24 minggu,situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala,BAP (convergen), intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu anemia sedangb. Potensial terjadi anemia berat

Planning (P) :Tanggal 24 april 2010 Jam 10.30 Wita1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dalam keadaan anemia sedang dan ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya.2. Memberi He tentang :a. Gizi pada ibu hamil1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran, kentang.2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu, telur.3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.6) Vitamin C diperlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manis.Hasil : Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.b. Hygiene dalam kehamilanMenganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi dan ibu sudah mengerti.Hasil : Ibu mengerti tentang pentingnya personal Hygiene

c. IstirahatMenganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.3. Mendiskusikan tanda bahaya dalam kehamilana. Perdarahan dari jalan lahir.b. Sakit kepala yang hebat.c. Penurunan gerakan janin.d. Ketuban pecah sebelum waktunya.e. Gangguan penglihatan.f. Demam.g. Muntah terus menerus.h. Nyeri abdomen.i. Kejang.Hasil : Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan4. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.a. Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluarga.b. Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.Hasil : Ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan dan kehamilannya.5. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalianan dengan mengingat SURGA: (Serahkan Urusan Rumah Tangga pada Keluarga) dan BERDOA (Bersama, Donor, Ongkos, Angkutan) dan ibu sudah mengerti.Hasil : Ibu mau melahirkan di Puskesmas Minasa Upa, ditolong oleh bidan dan sudah mempersiapkan biaya persalinannya

6. Penatalaksanaan pemberian obat, yaitu :1. Sf 500 mg: 1 x 1 2. Vitamin C 25 mg: 3 x 1 3. B com 250 mg: 3 x 1 4. Calsium laktat 500 mg : 2 x 1 Hasil : Ibu mau minum obat sesuai resep yang dianjurkan.7. Menganjurkan ibu datang kembali tanggal 22 Mei 2009 untuk kontrol KU, TTV, TFU, DJJ, tetapi jika ada keluahan datang kapan saja.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY.S' GESTASI 28 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANGDI PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSARTANGGAL 22 MEI 2010

No. Register : 021 (10)Tanggal Kunjungan: 22 Mei 2010, jam 09.00 WitaTanggal Pengkajian: 22 Mei 2010, jam 09.30 Wita

Langkah I. Identifikasi Data DasarIdentitas Ibu/SuamiNama : Ny S / Tn SUmur : 26 Thn / 27 ThnSuku : Makassar / MakassarAgama : Islam / IslamPendidikan : SMP / SMPPekerjaan : IRT/ SwastaNikah/Lamanya: 1x 2 tahun (2008)Alamat : Jl. Pao Permai

Data Subjektif (S) :1. Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.2. HPHT tanggaL 08-11-20093. Umur kehamilan 6 bulan lebih4. Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.6. Ibu tidak punya keluhan apapun.7. Ibu merasa kuat beraktifitas.8. Ibu mendapatkan suntikan TT2 di Puskesmas Minasa Upa- TT2 tanggal 22 Mei 2010.Data Objektif (O) : Tafsiran Persalinan tanggal 14-08-2010 Keadaan umum baik dan tanda-tanda vitalo Tekanan darah: 110/70o Nadi: 80 x/ menito Suhu badan: 36,8Co Pernafasan: 20 x/ menit Tidak ada oedema pada wajah Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopoldo Leopold I: 30 cmo Leopold II: punggung kirio Leopold III: kepalao Leopold IV: Convergen DJJ terdengar jelas : 140x/menit Pemeriksaan laboratoriumo Hb: 11,2 gr%o Urine: albumin dan reduksi negative

Assesment (A) :G1 P0 A0, gestasi 28 minggu,situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala,BAP (convergen), intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu baik

Planning (P) :Tanggal 22 Mei 2010 Jam 10.30 Wita1. Memberitahu tentag hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dan janin baik

2. Memberi He tentang:a. Gizi pada ibu hamil1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah,sayur-sayuran, kentang.2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu, telur.3) Kebutuhan kalsium sebesar 56 mg per hari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli,kacang-kacangan.4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg per hari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stowbery.6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg per hari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manisHasil : ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.b. Hygiene dalam kehamilanMenganjurkan ibu untuk mandi 2 x sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.Hasil : ibu mengerti tentang pentingnya personal hygiene.c. IstirahatMenganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.

3. Mendiskusikan tanda bahaya dalan kehamilana. Perdarahan jalan lahirb. Sakit kepala yang hebatc. Penurunan gerakan janind. Ketuban pecah sebelum waktunyae. Gangguan penglihatanf. Demamg. Muntah terus menerush. Nyeri abdomeni. KejangHasil : Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan.4. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibua. Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluargab. Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinanHasil : ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan dan kehamilannya.5. Mendiskusikan tentang persiapan persalinanHasil : ibu mau melahirkan di Puskesmas Minasa Upa dan ditolong oleh bidan6. Penatalakasanaan pemberian obat, yaitu:a. Sf 500 mg:1x1 b. Vitamin C 25 mg:3x1 c. B com:3x1 d. Calsium laktat:1x1 Hasil : ibu mau minum obat sesuai resep yang dianjurkan7. Menganjurkan ibu datang kembali tanggal 19 Juni 2010 untuk control KU, TTV, TFU, DJJ. Tetapi apabila ada keluhan datang kapan saja.

BAB IVPEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep dasar dengan penerapan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.S gestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar pada tanggal 24 April dan 22 Mei 2010. Pembahasan ini disusun berdasarakan teori dan alasan nyata dengan pendekatan manajemen kebidanan yang terdirih dari 7 langkah.Langkah I. Identifikasi Data DasarPada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang meliputi identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas kesehatan yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien dan keluarga cukup terbuka.Dalam tinjauan pustaka sdikatakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri dan konjungtiva tampak pucat.Pada kasus Ny.S data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang terdapat pada tinjauan pustaka yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta ditunjang oleh pemeriksaan darah Hb klien 8 gr%.

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah AktualBerdasarkan dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu diagnosa/masalah kebidanan harus berdasarkan pada pendekatan asuhan kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif maupun data objektif.Adapun diagnosa masalah aktual yang dapat diidentifikasi pada Ny.S adalah G1 P0 A0, gestasi 24 minggu, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia sedang.

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah PotensialPada tinjauan asuhan kebidanan identifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny.S berdasarkan pengumpulan data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah terdapat kondisi yang abnormal dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang akurat dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan ibu dan janin. Dalam penanganan kasus anemia ringan di lahan praktek pada kasus ini menunjukkan adanya kesamaan dengan tinjauan asuhan kebidanan sehingga memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke langkah berikutnya. Pada kasus anemia sedang diagnosa atau masalah potensial yang bisa terjadi adalah potensial terjadi anemia berat.

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan KolaborasiDalam kasus ini penulis tidak melaksanakan tindakan segera maupun tindakan lain yang bersifat emergensi. Oleh karena itu tidak ada diagnosa atau masalah yang memerlukan tindakan segera pada kasus ini.

Langkah V. Rencana TindakanPerencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana atau tindakan berdasarkan identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang mungkin terjadi. Perencanaan tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai disertai kriteria keberhasilannya.Adapun rencana tindakan pada kasus Ny.S adalah :1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.2. Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta istirahat.3. Diskusikan tanda bahaya kehamilan.4. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi.5. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.6. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan.7. Pemberian obat yaitu Fe, Biosanbe, B complex,kalk dan Vitamin C8. Anjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan. Dari tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny.S berdasarkan pada rencana tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang dilakukan di lahan praktek.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan KebidananTindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan pada tahap pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan tindakan.

Langkah VII. Evaluasi Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dimana pada tahap ini dinilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 2 kali pemeriksaan tanggal 24 April dan 22 Mei 2010 pada Ny.S yang telah dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya perubahan dari anemia sedang menjadi anemia ringan.

BAB VPENUTUP

Setelah penulis membahas tentang Manajemen Asuahan Kebidanan Pada Ny S Gestasi 24 minggu dengan Anemia Sedand berdasarkan landasan teori dan penerapan manajemen asuhan kebidanan maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran-saran yang bertitik tolak pada pembahasan.A. Kesimpulan1. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20102. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20103. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20104. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20105. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20106. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 20107. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah di laksanakan pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 2010

8. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah di berikan pada pada NySgestasi 24 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Minasa Upa Makassar tanggal 24 april 2010

B. Saran1. Bagi masyarakat khususnya ibu hamila. Segera memeriksakan diri kesarana kesehatan sedini mungkin setelah terlambat haid agar dapat di tangani dengan segera bila ada kelainan kehamilan sehingga tersedia cukup waktu untuk penanganan masalah yang di hadapi.b. Membiasakan diri untuki mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi selama kehamilan.c. Mengkonsumsi dengan teratur tablet. Sulfat ferosus yang diberikan oleh petugas kesehatan.2. Bagi pelaksana pelayanan kesehatan :a. Melakukan pemeriksaan kadar HB dengan metode sahli bagi ibu hamil pertama kontak dengan tenaga kesehatan.b. Melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil secara berkesinambungan tentang peningkatan makanan bergizi bagi kesehatan c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan senantiasa memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarga untuk mengenal tanda- tanda kehamlian beresikod. Diharapkan agar petugas kesehatan dapat mengenal dan mendetaksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya resiko komlikasi dan dapat memberikan pelayanan sedini mungkin pada setiap ibu hamil yang bermasalah, khususnya pada kasus anemia sedang.

3. Bagi institusi pendidikan agar penerapan manajemen kebidanan dalam pemecahan masalah lebih ditingkatkan dan dikembangkan , mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dan membina tenaga Bidan guna menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan professional.

DAFTAR PUSTAKA

Ali S, 2010, (online), (http://www.Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. htm, diakses 19 April 2010).Data primer kejadian anemia di bagian ANC puskesmas Minasa Upa MakassarHamilton P.M, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Marternitas, Ed.6, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.Manuaba I.B.G, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.Mochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC, Jakarta.Mansjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.Millis A, 2005, Tujuh dari Sepuluh Wanita Hamil Terkena Anemia (online), (http://www.balita-anda.indoglobal.com, diakses 19 April 2010).Pusdiknakes-WHO.JHPIEGO, 2001, Materi Asuhan Antenatal, Depkes RI.Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2009.Saifuddin A.B, 2006, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.Simatupang E.J, 2006, Penerapan Unsur-Unsur Manajemen, Penerbit Buku Awan Indah, Jakarta.Varney, Helen, 1997, Varneys Midwifery Text Book, Third Editing Jones and Barket.Wiknjosastro H, 2005, Ilmu Kebidanan, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.( Http://m.kompas.com/2009, akses tanggal 19 April 2010 )( Http://plazaraya.com/2008/, akses tanggal 19 April 2010 )(Http://datinkessulsel.files.wordpress.com/2009/01/profil-makassar-07,pdf, akses tanggal 19 April 2010 )(Http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan, akses tanggal 19 April 2010 )(Http:www//sinarharapan.co.id, akses tanggal 19 April 2010 )

.

SATUAN ACARA PENYULUHAN(S A P)

Topik: Anemia Pada Ibu HamilSasaran: Ibu hamilTujuan umum: Ibu dapat mengetahui tentang anemiaTujuan khusus: -Ibu tahu pengertian anemia - Ibu tahu tentang penyebab anemia - Ibu tahu cara mengatasi anemiaMetode: Ceramah dan Tanya jawab.Alat dan bahan : Materi penyuluhanTempat : PKM Minasa Upa Makassar

ANEMIA PADA IBU HAMIL

1. PengertianAnemia adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Hb di bawah 11 gr% pada trimester I dan III, atau kadar Hb < 10,5 gr% pada trimester II. (Saifuddin, 2002)2. PenyebabAnemia dalam kehamilan paling banyak disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut.3. GejalaGejala anemia dalam kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah luka, malaise, nafsu makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek, keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.4. EfekEfek anemia pada trimester I dapat mengakibatkan abortus, missed abortus, dan kelainan konganital pada janin. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauterine sampai kematian, BBLR, gestosis, mudah terkena infeksi, IQ rendah, dan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik yang primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan karena ibu cepat lelah. Selama post partum anemia dapat menebablan atonia uteri, retensio plasenta, perlukaan yang sukar sembuh, mudah terjadi sepsis puerpuralis, dan gangguan involusi uteri.

5. Pengobatan Terapi oral dengan pemberian preparat besi, yaitu Sulfat Ferosus (SF), Fero Glukonat atau Na-fero bisirat. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 gr asam folat untuk profilaksis anemia. Terapi parentral baru diberikan apabila penderita tidak tahan zat besi oral.