Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

download Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

of 10

description

Merajut kebersamaan dalam Kebhinnekaan yang berasaskan Pancasila

Transcript of Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A; Latar Belakang

    Keanekaragaman atau yang sering disebut dengan multikulturalisme adalah istilah

    yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di

    dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap

    adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam

    kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang

    mereka anut.

    Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh jumlah suku-suku bangsa

    di Indonesia yang sangat banyak, dimana setiap suku bangsa tersebut mempunyai ciri

    atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut sensus BPS

    (Badan Pusat Statistik) tahun 2010, jumlah suku bangsa di Indonesia lebih dari 300 suku

    bangsa atau kelompok etnik, atau lebih tepatnya mencapai 1.340 suku bangsa atau

    kelompok etnik. Hal ini dapat diartikan jika masing-masing suku bangsa tersebut

    memiliki tradisi sosial budaya masing-masing, berarti di Indonesia ada dan berkembang

    bermacam-macam budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Contoh dalam

    bidang bahasa, dimana setiap daerah mempunyai bahasa daerahnya masing-masing.

    Bahasa daerah orang Jayapura akan berbeda dengan bahasa orang Dayak. Menurut

    peta bahasa yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Depdiknas tahun 2010, ada lebih dari

    746 bahasa daerah di seluruh wilayah Nusantara bahkan bila dilihat dari segi dialek, maka

    jumlahnya akan jauh lebih banyak lagi, misalnya di Papua saja ada sekitar 185 dialek

    bahasa lokal.

    Suatu semboyan yang sejak dahulu dikenal dan melekat dengan jati diri bangsa

    Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut terukir kokoh dalam

    cengkraman Burung Garuda yang merupakan lambang bangsa Negara Kesatuan

    Republik Indonesia. Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah

    bangsa yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam

    aspek suku bangsa, budaya, ras dan agama.

    Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang ada pada diri bangsa

    Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Kebhinnekaan merupakan

    kekuatan dan kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia.

    Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan

    1

  • kebersamaan dan persatuan dalam rangka menghadapi dinamika kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

    negeri, seperti dewasa ini kita sedang menghadapi dan berupaya memecahkan serta

    mengakhiri krisis multi dimensional dan krisis ekonomi yang sudah berlangsung

    cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi dari seluruh bangsa

    Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tersebut.

    Kebhinnekaan berupa sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan

    namun sekaligus juga sering kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur

    masyarakat yang heterogen jauh lebih sulit dibandingkan dengan mengatur masyarakat

    homogen. Masyarakat yang heterogen tentu mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan

    yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan masyarakat homogen.

    Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan adanya

    kebhinnekaan tersebut mudah membuat orang menjadi berbeda pendapat yang pada

    akhirnya dapat lepas kendali, memiliki rasa kedaerahan atau kesukuan yang sewaktu-

    waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan

    bangsa.

    B; Rumusan Masalah 1; Apa saja keunggulan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai dampak

    keanekaragaman yang dimilikinya? 2; Bagaimana upaya dan jalan keluar untuk menghadapi tantangan sebagai dampak

    multikulturalisme Indonesia?C; Tujuan

    Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

    1; Untuk menambah pengetahuan masyarakat Indonesia tentang keunggulan darikeanekaragaman bangsa Indonesia serta tantangan yang muncul sebagai akibat darikeanekaragaman tersebut.

    2; Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjunjung tinggi semboyanBhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, budaya, ras dan agamayang ada dalam bangsa Indonesia.

    3; Sebagai tugas pokok pada perkuliahan ulang Pancasila/Civic Education.

    2

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    A; Keunggulan Bangsa Indonesia dengan Keanekaragamannya

    Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri

    keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan

    kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan

    daerah. Kebudayaan daerah ini bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari

    berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Pertemuan-

    pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang

    ada di Indonesia sehingga menambah ragam dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

    Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut mendukung

    perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada akhirnya memcerminkan kebudayaan

    agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat

    keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja

    keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya

    dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.

    Keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan suatu keunggulan jika

    dibandingkan dengan negara lainnya, karena potret kebudayaannya lengkap dan

    bervariasi. Dan yang tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat

    Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai

    sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku

    bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.

    Berlabuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah

    membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.

    Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting

    dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-

    singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia

    dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu

    menelisik dan mengembangkan budaya lokal di tengah-tengah singgungan antar

    peradaban itu.

    Secara ringkas, keunggulan-keunggulan dari keaneragaman bangsa Indonesia, antara

    lain:

    3

  • 1; Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata. 2; Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan

    kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila, sesuai Tap MPR No. II tahun 1998,yang berbunyi : Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudancipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upayamanusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, sertadiarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalamsegenap bidang kehidupan bangsa.

    3; Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yangberbeda.

    4; Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak didunia (ada lebih dari 746 bahasadaerah)

    5; Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama dan budaya yang terdapatdalam kehidupan masyarakatnya, dan keragaman tersebut dapat kita satukan dalamsatu kesatuan Bhineka Tunggal Ika.

    B; Tantangan terhadap Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia

    Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa

    Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang

    muncul akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:

    1; Konflik

    Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan

    dalam masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu

    hubungan masyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi konflik

    horisontal dan vertikal.

    a; Konflik Horisontal

    Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-

    kelompok sosial yang sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat

    berupa konflik antar suku, antar ras, agama, maupun konflik antar golongan.

    1; Konflik antar suku

    Konflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh primordialisme

    yang berkembang menjadi etnosentrisme.

    2; Konflik antar ras

    4

  • Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme

    yang berkembang menjadi stereotipe.

    3; Konflik agama

    Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh

    primordialisme yang berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat

    berupa konflik internal umat beragama misalnya konflik antar golongan

    pemeluk Islam murni dengan golongan Ahmadiyah, maupun konflik antar

    umat beragama (konflik eksternal) misalnya konflik masyarakat Ambon

    pemeluk Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.

    4; Konflik antar golongan

    Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in

    group yang kuat sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan

    antipati.

    b; Konflik Vertikal

    Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di

    dalam masyarakat. Contoh konflik vertikal :

    1; Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas dengan kelasbawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektifmisalnya konflik antara buruh dengan pimpinan perusahaan untuk menuntutkenaikan gaji. Konflik individual misalnya konflik antara pembantu denganmajikan yang berakibat pada kekerasan.

    2; Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberontakan dangerakan seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisaditerjemahkan sebagai konflik antar pihak yang berkuasa dan penentangnya,misalnya kasus penculikan aktivis 98 , yang merupakan kasus pelanggaran HAMtidak pernah selesai sampai saa tini.

    3; Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan anak akanmenimbulkan hambatan dalam sosialisasi nilai dan norma dan terkadangmenimbulkan kenakalan remaja.

    2; Integrasi Karena Keterpaksaan (Coersif)

    Integrasi karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan mau

    tidak mau antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi

    5

  • kebutuhan. Namun dalam integrasi yang terjadi karena paksaan biasanya ada

    upaya antar kelompok untuk mendominasi satu sama lain.

    Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari bermacam-macam

    etnis, ras, agama, dan suku bangsa yang masing-masing membawa bendera

    primordialismenya masing-masing. Apabila masing-masing kelompok tidak bisa

    saling menghargai dan mengurangi etnosentrisme, stereotype, dan fanatisme maka

    akan menimbulkan konflik SARA.

    Integrasi karena keterpaksaan dilihat dari segi historis juga dapat dicontohkan

    pada masa feodal. Dimana antara golongan pemerintah kolonial, golongan Asia

    Timur, golongan kerabat kerajaan, dan bumiputera hidup dalam satu wilayah namun

    tidak dapat membaur. Terdapat batas-batas yang tegas dan adanya upaya dari

    pemerintah kolonial untuk terus menerus mendominasi dan menjajah.

    Contoh lain integrasi karena keterpaksaan (coersif) dalam kehidupan

    sehari-hari terjadi pada saat demonstrasi atau unjuk rasa yang ricuh, kemudian

    polisi akan memberikan peringatan dengan gas air mata dengan tujuan mengatur

    para demonstran untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan sesuai hukum.

    3; Disintegrasi

    Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada

    bagian-bagian dari suatu kesatuan masyarakat. Disintegrasi atau kesenjangan

    merupakan akibat dari adanya pembangunan dimana kelas atas menguasai

    pembangunan yang berperan sebagai subjek sekaligus objek pembangunan, namun

    disisi lain kelas tengah dan bawah hanya berperan sebagai objek pembangunan.

    Akibatnya kelas tengah dan bawah akan mengalamai eksploitasi dan diskriminasi

    di bidang sosial, ekonomi, dan politik. Kesenjangan inilah yang akan

    mempengaruhi pola hidup dan pola hubungan antar kelompok.

    a; Pola Hidup

    Pola hidup adalah cara-cara dan kebiasaan masyarakat dalam memenuhi

    kebutuhan. Cara dan kebiasaan hidup tersebut dapat dibedakan sebagai berikut.

    Konsumtif Materialistis Hedonisme Westernisasi Sekulerisasi

    6

  • b; Pola Hubungan antar Kelompok

    Pola hubungan antar kelompok adalah suatu bentuk dan sistem

    hubungan dalam interaksi diantara anggota masyarakat. Berikut beberapa

    contoh permasalahan yang berkaitan dengan pola hubungan antar kelompok.

    Aksi protes/demonstrasi yang anarkis dan tidak terkendali, yaitu aksipenyampaian pendapat dengan cara-cara yang melanggar hukum danmenyebabkan kerusuhan.

    Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karenapertengkaran dengan orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-hal negatif, bahkan melanggar hukum contohnya minuman keras, narkoba,dan lain-lain.

    Kriminalitas, merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dariadanya tekanan lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilanmerupakan faktor utama semakin tingginya angka kriminalitas di kota-kota.

    Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi masyarakat yang semakinkritis menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan olehkebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada masyarakat menyebabkanmasyarakat melakukan pemberontakan. Adanya gangguan stabilitas disetiapdaerah sekarang ini apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan perpecahanbangsa Indonesia.

    Terorisme, merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuanmembangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Namunsekarang terorisme sering dikaitkan dengan masalah agama. Padahalagama manapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling membunuh.Terorisme merupakan salah satu upaya adu domba dan penyudutan terhadapkelompok atau agama tertentu kepada kelompok atau agama lain untukmemecahkan integrasi bangsa dengan cara-cara yang separatis.

    C; Pancasila Sebagai Jalan Keluar Tantangan Multikulturalisme di Indonesia

    Bagaimana merawat kemajemukan untuk terciptanya iklim yang aman, tanpa

    konflik? Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memerlukan common platform

    yang dapat menyatukan segala macam perbedaan yang ada. Selama ini unsur pemersatu

    bangsa Indonesia adalah pancasila yang sekaligus merupakan titik puncak kebudayan

    dan peradaban Indonesia.

    Pancasila merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan. Namun

    sebelumnya perlu diperhatikan bahwa di sini hendaknya diperhatikan untuk tidak

    7

  • mencampuradukkan Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi atau

    pandangan dunia (Weltanschauung). Maka dari itu, sifat asasi itu harus dicari dalam

    kehidupan bernegara pula. Hidup kenegaraan adalah salah satu aspek dari seluruh

    hidup kita yang sangat rumit dan simultan. Aspek kenegaraan tidak boleh dipisahkan dari

    aspek lain (moral, agama, kebudayaan, dan sebagainya). Pancasila harus dicantumkan

    sebagai dasar negara (bukan dasar hidup pada umumnya). Pancasila pertama-tama

    harus dipandang dalam hubungannya dengan negara.

    Ide-ide yang berasal dari Pancasila adalah ide-ide asasi hidup kenegaraan. Menegara

    berarti mengadakan tata-tertib umum, menciptakan kemakmuran bersama. Negara

    adalah sebuah aktivitas yang ditentukan oleh subjek yang melakukan; subjek yang

    menentukan ditentukan oleh demokrasi. Maka, demokrasi menentukan aktivitas besar

    yang disebut negara. Demokrasi menjadikan masyarakat (yang terdiri dari orang

    banyak) menjadi satu subjek dengan cara sesuai dengan martabat manusia: artinya cara

    untuk membuat manusia-manusia sebagai subjek banyak menjadi subjek satu. Dalam

    cara ini keluhuran dan kedaulatan manusia diakui. Demokrasi adalah suatu hal yang

    fundamental sebab menentukan sifat dan bentuk negara.

    Keadilan sosial adalah tujuan karya raksasa bersama dalam menegara.

    Demokrasi adalah caranya membentuk subjek yang melakukan karya itu. Subjek

    yang melakukan adalah bangsa Indonesia yang tidak homogen, dari Sabang sampai

    Merauke. Bangsa Indonesia adalah masyarakat Tunggal-Bhineka. Ketunggalan itu belum

    sempurna dan juga tidak ada maksud untuk membuat kesatuan yang sedemikian rupa

    sehingga tidak ada lagi kebhinekaan. Meskipun demikian, adanya kesatuan tidak

    bisa dipungkiri, walaupun prosesnya belum selesai hingga kini.

    Lantas bagaimana menyampaikan ide-ide pancasila itu kepada masyarakat agar

    ide-ide kebangsaan terpahami oleh masyarakat untuk membangun bangsa Indonesia

    yang multikultural? Sosialisasi lewat pendidikan pancasila adalah jalur penyelesaian

    yang patut untuk dibuat. Perlu disusun reaktualisasi akan bentuk pendidikan pancasila

    dengan beberapa pembatasan. Reaktualisasi pendidikan pancasila ini akan berhasil

    dengan melalui tiga jalur pendekatan pengembangan yaitu pendekatan pengembangan

    pendidikan pembelajaran (psyco-paedagogic development), pengembangan sosial

    budaya (socio-cultural development) dan pengembangan yang dipengaruhi oleh

    kekuasaan (socio-political intervention).

    D; Reintegrasi sebagai Upaya Menghadapi Tantangan Keanekaragaman Indonesia

    8

  • Reintegrasi adalah suatu proses pembentukan nilai-nilai dan norma-norma baru agar

    serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.

    Reintegrasi bertujuan untuk membangun kembali integrasi dengan nilai dan norma

    baru yang lebih relevan dengan masyarakat sehingga akan tercipta keharmonisan dan

    keserasian diantara para kelompok masyarakat yang bersifat multikultural.

    Dalam proses reintegrasi maka diperlukan cara-cara mengatasi konflik yang pernah

    terjadi dan upaya untuk mencegah kembali terjadinya konflik, yaitu :

    1; Secara Preventif - Memberikan pendidikan multikultural. - Menetapkan kurikulum pendidikan. - Menjaga keharmonisan yang dapat digali dari kearifan budaya yang dimiliki tiap

    budaya. - Mengembangkan kesadaran sosial dan peranan individu. - Menyikapi perbedaan secara lebih terbuka. - Menanamkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan bangsa yang

    multikultural. - Bersedia untuk hidup berdampingan secara damai dengan masyarakat atau

    kelompok lain. 2; Secara Represif

    - Membuat undang-undang kesamaan derajat. - Meninggalkan sikap primordialisme. - Saling menghargai dan toleransi. - Meneguhkan penggunaan alat-alat pemersatu bangsa. - Mengembangkan nasionalisme. - Menyelesaikan konflik secara akomodatif. - Menegakkan supremasi hukum. - Menetapkan otonomi daerah.- Memperkuat semangat in group namun juga tidak antipati terhadap out group. - Menerima perubahan kondisi social secara tenang dan kritis. - Mengakui identitas budaya lain.

    9

  • BAB III

    PENUTUP

    A; Kesimpulan

    Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai

    keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia mempunyai potret

    kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus

    bagi bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi

    bangsa-bangsa lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata

    atau kunjungan lainnya.

    Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa

    Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang

    muncul akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik,

    integrasi karena keterpaksaan dan disintegrasi.

    Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman yang dimiliki bangsa

    Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan nilai-nilai

    pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.

    B; Saran

    Perbedaan merupakan keniscayaan yang mesti dan harus diterima oleh semua

    orang dalam kehidupannya. Fakta menunjukkan bahwa manusia memang makhluk

    unik dan khas. Keunikan dan kekhasan ini dalam konteks bernegara, berbangsa, dan

    bermasyarakat akan menimbulkan keragaman tatanan sosial dan kebudayaan.

    Keragaman ini yang ditunjukkan oleh Indonesia antara lain terdiri atas beragam etnis,

    agama, dan bahasa. Keragaman ini perlu dikelola secara serius dan sungguh-sungguh

    dalam suatu bentuk tatanan nilai yang dapatdibagi bersama.

    Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia sungguh

    merupakan tantangan yang menuntut upaya sungguh-sungguh dalam bentuk

    transformasi kesadaran multikultural. Suatu kesadaran yang diarahkan kepada identitas

    nasional, integrasi nasional, dan kesadaran menempatkan agama untuk kesatuan

    bangsa. Dengan demikian, kesatuan Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan

    semangat kebersamaan yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

    10