Indahnya kebersamaan

26
Indahnya Kebersamaan Oleh Musni Umar, Ph.D

description

Bulan Ramadan, menghadirikan sarana kebersamaan dengan Allah dan sesama manusia. Semoga bisa dilanjutkan dan ditingkatkan sesudah Ramadan

Transcript of Indahnya kebersamaan

Page 1: Indahnya kebersamaan

Indahnya KebersamaanOleh Musni Umar, Ph.D

Page 2: Indahnya kebersamaan

Pengantar Puasa Ramadan yang sedang dijalani, telah melatih orang-orang

beriman yang berpuasa untuk membiasakan hidup dalam suasana kebersamaan.

Latihan kebersamaan itu dilakukan melalui buka puasa bersama antara rakyat diberbagai tempat dengan para pemimpin, antara pemimpin pemerintahann dengan berbagai pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), antara sesama pemimpin lembaga tinggi negara, antara orang kaya dengan anak-anak yatim dan orang-orang miskin, antara sesama umat beragama, yang biasanya dilanjutkan shalat magrib berjamaah, shalat Isya dan shalat traweh. Selain itu, buka puasa bersama antar umat beragama sebagai bentuk kebersamaan seperti yang dilaksanakan dikediaman BJ Habibie.

Kebersamaan yang paling didambakan oleh setiap orang yang beriman ialah menjadi orang yang bertakwa, yang merupakan kekasih Allah.

Page 3: Indahnya kebersamaan

Buka puasa para pejabat negara

Page 4: Indahnya kebersamaan

Kebersamaan dengan Allah Bulan Ramadan memiliki banyak fadhilah (keutamaan),

sehingga intensitas beribadah orang-orang beriman sangat tinggi. Tujuan utamanya ingin menjadi hamba Allah yang takwa supaya bisa dekat dan bersama Allah. Keinginan bersama Allah itu diwujudkan:

Pertama, puasa, shalat jamaah, shalat sunat, shalat traweh, mengikuti majelis ilmu melalui kultum (kuliah tujuh menit), tadarus dan khatam Alqur'an, shalat subuh berjamaah, melaksanakan zakat fitrah, zakat harta dan lain sebagainya, supaya orang-orang beriman semakin dekat kepada Allah. Ibadah khusus kepada Allah yang dilakukan sebagaimana digambarkan diatas, insya Allah menjadikan hamba-hambaNYa yang rajin beribadah sebagai kekasih Allah.

Page 5: Indahnya kebersamaan

“Kebersamaan” Allah

Page 6: Indahnya kebersamaan

Dalam Hadis Qudsi, Allah berfirman antara lain: "man ataani yamsyi, atautuhu harwalatan" (siapa yang datang kepadaKu dengan berjalan kaki, Aku datang dengan berlari).

Berbagai ibadah yang dilaksanakan dalam bulan Ramadan adalah dalam rangka mendatangi Allah untuk semakin mendekatkan diri kepadaNya, sehingga terwujud "kamu dekat Aku dekat". Dalam hal ibadah puasa, Nabi Muhammad SAW dalam Hadis Qudsi, Allah berfirman: "Asshaumi lii wa ana ajzi bii (puasa itu adalah untukKu dan Aku yang langsung memberi balasannya).

Page 7: Indahnya kebersamaan

Mendekatkan kepada Allah

Page 8: Indahnya kebersamaan

Kedua, Alqur'an diturunkan (unzila fiihil Qur'an) untuk pertama kali di bulan Ramadan untuk menjadi petunjulk bagi umat manusia (hudan linnaas) dan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (hudan lilmuttaqiin). Dengan menjadikan Alqur'an sebagai petunjuk dalam hidup dan kehidupan ini, orang-orang beriman yakin bisa semakin dekat dan bersama Allah.

Ketiga, Lailatul Qadar (malam kemuliaan) diturunkan. Pada bulan Ramadan, setelah 17 Ramadan, pada malam-malam ganjil seperti 19 Ramadan, 21 Ramadan, 23 Ramadan dan seterusnya turun Lailatul Qadar yaitu para Malaikat dan Malaikat Jibril turun ke bumi dengan izin Allah. Beribadah dimalam qadar lebih baik (khairun) daripada beribadah 1000 bulan (83 tahun, 3 bulan, 3 hari). Orang-orang beriman sangat banyak yang beribadah pada malam-malam tersebut dalam upaya mendapatkan malam qadar supaya semakin dekat dan bersama Allah.

Page 9: Indahnya kebersamaan

17 Ramadan Awal Pertama Turun Alqur’an

Page 10: Indahnya kebersamaan

Malam Kemuliaan

Page 11: Indahnya kebersamaan

Orang-orang beriman sangat banyak yang beribadah pada malam-malam tersebut dalam upaya mendapatkan malam qadar supaya semakin dekat dan bersama Allah.

Keempat, lebaran Idul Fitri sebagai puncak ibadah puasa Ramadan dengan mengumandangkan takbir dan tahmid, memuji kemahabesaran dan kemahasucian Allah serta melakukan silaturrahim dengan orang tua, keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan teman sejawat. Ini juga dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dan sesama manusia.

Page 12: Indahnya kebersamaan

Puncak Kemenangan Idul Fitri

Page 13: Indahnya kebersamaan

Kebersamaan dengan Manusia Dibulan Ramadan, juga terwujud kebersamaan antara sesama.

Kebersamaan antara sesama manusia yang diwujudkan dengan saling bersilaturrahim sangat penting, karena Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "irhamuu man fil ardhi yarhamkum man fis samaa (sayangi makhluk di bumi niscaya kamu akan disayangi makhluk di langit).

Shalat traweh bersama dan buka puasa bersama bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kebersamaan, persaudaraan dan persahabatan dengan sesama.

Pertama, kebersamaan ketika shalat traweh yang didahului shalat Isya berjamaah. Kebersamaan dalam suasana silaturrahim sekali dalam satu tahun, amat membahagiakan sehingga memberi ketenangan jiwa dan kedamaian hati.

Page 14: Indahnya kebersamaan

Shalat traweh di Masjid Istiqlal

Page 15: Indahnya kebersamaan

Mereka yang melaksanakan shalat jamaah, juga akan mendapat pahala yang berlipat ganda sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Shalatul jamaah afdhalu min shalaatil fazzi bisab'in wa isyriina darajah" (shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian 27 derajat).

Kedua, kebersamaan dengan atasan dan bawahan dalam buka bersama (bukber) di kantor, yang banyak dilakukan sekarang, yang dilanjutkan dengan shalat magrib, Isya dan traweh.

Ketiga, kebersamaan dengan teman sejawat dalam satu perkumpulan organisasi, perkumpulan satu sekolah/alumni, perkumpulan kedaerahan dan perkumpulan profesi.

Page 16: Indahnya kebersamaan

Tradisi kebersamaan di Aceh

Page 17: Indahnya kebersamaan

Manusia sebagai makhluk sosial menemukan kebahagian dalam kebersamaan ketika berkumpul dengan sesamanya dalam buka puasa bersama, apalagi dilanjutkan shalat jamaah magrib, isya dan traweh, yang membuat terjalin hubungan batin antara sesama karena Allah.

Keempat, kebersamaan dengan orang-orang miskin, secara rohani dan pisik. Ketika sedang berpuasa terutama pada siang hari dan sore, terasa lapar dan haus. Pada saat itu, secara rohani kita merasakan penderitaan sepanjang masa orang-orang miskin dan kaum yang lemah (mustadh'afiin). Akan semakin terasa kesyukuran, jika kebersamaan itu ditindaklanjuti dengan bersilaturrahim dan berkunjung untuk melihat suasana kehidupan mereka dengan berbagi rezeki ketika berbuka puasa bersama, membagi zakat fitrah dan zakat harta (maal).

Page 18: Indahnya kebersamaan

Silaturrahim

Page 19: Indahnya kebersamaan

Menjadi Kekasih Allah dan Manusia Mereka yang menjalankan ibadah puasa dan berbagai ibadah

yang diwajibkan dan disunatkan dengan penuh keikhlasan, serta menjauhi segala laranganNya, akan menjadi kekasih Allah. Ditegaskan dalam Alqur'an surat Ali 'Imran (3) ayat 31: " Qul in kuntum tuhibbuunallah fattabi'uunii yuhbibkumullah wa yagfirlakum zunuubakum wallaahu gafuurun rahiim ( Katakanlah. Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang)

Kebersamaan, persahabatan dan pertemanan yang abadi adalah yang didasari dan dilandasi karena Allah Kebersamaan semacam itu bersifat sepanjang masa dan jangkauannya dunia akhirat.

Page 20: Indahnya kebersamaan

Berjuang menjadi Kekasih Allah

Page 21: Indahnya kebersamaan

Sebaliknya Kebersamaan, persahabatan dan pertemanan karena motif harta, tahta dan wanita, selain sifatnya sesaat, bisa berubah menjadi musuh, tidak hanya di dunia, tetapi juga diakhirat. Allah menegaskan dalam Alqur'an surat Azzuhruf ayat 67 "Al akhillaau yaumaizin ba'dhuhum liba'dhin aduwwun illalmuttaqiin" (kawan-kawan karib pada hari itu sebahagiannya musuh bagi sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa).

Dalam idiologi politik dan diplomasi internasional diajarkan bahwa "tidak ada teman atau musuh abadi, yang ada hanya kepentingan" (there are no permanent friends or enemies, only permanents interests).

Page 22: Indahnya kebersamaan

Tradisi menjaga silaturrahim

Page 23: Indahnya kebersamaan

Dalam Islam diajarkan bahwa kebersamaan, persahabatan dan pertemanan adalah bersifat abadi, sepanjang masa, dunia-akhirat. Karena itu, kebersamaan harus dijaga, dirawat dan dipelihara jangan sampai berantakan, seperti ditegaskan dalam Alqur'an surat Ali Imran ayat 103 "Wa'thashimuu bihablillah jamii'an wala tafarraquu" (berpegang teguhlah kamu kepada tali (agama) Allah dan pelihara kebersamaan (jangan kamu bercerai berai).

Selain itu, Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim bahwa "Almu'minu lil mu'mini kalbunyaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhan (orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, yang saling mengukuhkan satu sama lain).

Page 24: Indahnya kebersamaan

Merawat silaturrahimLatar belakang Masjid Al Azhar

Page 25: Indahnya kebersamaan

Kesimpulan Kebersamaan di bulan Ramadan dengan Allah melalui pelaksanaan

berbagai ibadah kepada Allah sangat indah karena menciptakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Kebersamaan itu, hendaknya ditindaklanjuti setelah bulan puasa dengan terus memelihara kebersamaan dengan Allah (hablun minallah) dengan makin rajin dan konsisten menjalankan ibadah serta segala perintahNya.

Disamping itu, sudah saatnya konsekuensi dari pengamalan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya, umat Islam semakin tegas dan berani menjauhi segala larangan yang diharamkan Allah. Dengan memulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan masing-masing, diharapkan larangan Allah yang banyak diamalkan, bisa dikurangi dan diakhiri.

Selanjutnya kebersamaan dengan sesama manusia yang terbangun dalam bulan Ramadan, sangat penting diteruskan dan ditingkatkan demi terwujudnya persaudaraan, persatuan dan kesatuan di kalangan seluruh bangsa Indonesia.

Page 26: Indahnya kebersamaan

Terima kasih