Keberadaan LPDB-KUMKM Masih Sangat Diperlukan di dasar bagi LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja...

1
NERACA Suka tidak suka bahwa LPDB - KUMKM masih sa- ngat diperlukan, hal ini ter- lihat dari hasil kajian efek- tivitas penyaluran dana bergulir mendukung pe- ngembangan permodalan KUMKM dengan sebaran responden pelaku KUMKM penerima dana bergulir di enam provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepu- lauan Riau, Sumatera Barat, Bali, Lampung. Manfaat pinjaman dana bergulir untuk koperasi dan end user penerima dana bergulir dari hasil kajian tersebut cukup tinggi. Hal ini dapat diukur dari pening- katan aset, modal kerja, omzet, laba, jumlah anggota (untuk koperasi) dan tenaga kerja. Dilihat dari adanya pen- ingkatan kinerja KUMKM setelah mendapatkan dana bergulir, hal ini menun- jukkan LPDB-KUMKM ke- beradaannya masih di- perlukan. Kajian ini sendiri bukan dilakukan oleh LPDB- KUMKM tetapi oleh pihak lain agar hasilnya indepen- den dan terukur. Teuku Sya- rif MS, Peneliti Ahli Utama Kementerian Koperasi dan UKM, dipercaya untuk me- lakukan kajian itu selama kurun waktu 9 bulan (Februari - November 2019) dengan melibatkan 230 mi- tra LPDB-KUMKM di enam provinsi. Kehadiran LPDB-KU- MKM dalam menyalurkan dana bergulir berdasarkan kajian ternyata juga mem- pengaruhi tingkat kebaha- giaan dan kesejahteraan penerima dana bergulir. UKM Center Universitas Indonesia dipercaya mela- kukan kajian tersebut yang dilakukannya selama 5 bu- lan (Februari - Juni 2019). "Pengentasan kemiski- nan merupakan salah satu program prioritas pemerin- tah. Salah satu program intervensi yang diberikan adalah melalui penguatan modal usaha melalui pe- nyaluran dana bergulir oleh LPDB-KUMKM. Karenanya, perlu ada- nya indikator untuk men- gukur keberhasilan pro- gram penyaluran dana ber- gulir," tutur Wulan, peneliti dari UKM Centre UI. Dirinya memaparkan hasil kajiannya yang me- nyebutkan nilai indeks ke- sejahteraan individu untuk end-user LPDB-KUMKM dari sampel empat wilayah (Semarang, Denpasar, Lam- pung, Surabaya) sebesar 0,83. Itu berarti tingkat ke- sejahteraan individu end- user LPDB-KUMKM dari dimensi kesehatan, pendi- dikan dan standar hidup sangat baik. Sementara indeks keba- hagiaan untuk keseluruhan sampel menunjukkan pe- ningkatan dari 3 tahun lalu yang sebesar 77 menjadi 81 di masa kini dan 84 di 3 tahun mendatang. Prioritas hidup adalah kesejahteraan, keharmon- isan, dan kesehatan keluar- ga. Kepemilikan tabungan menjadi salah satu dari 10 prioritas teratas. Kajian yang dilakukan dalam satu tahun terakhir tersebut tidak hanya itu. Ada juga kajian Inovasi Koperasi Indonesia sebagai perkuat- an strategi pengembangan koperasi dalam memper- kuat perekonomian di Indo- nesia yang dipresentasikan Novita Puspasari, peneliti dari KOPKUN Institute yang dilaksanakan selama 3 bu- lan (September - November 2019). Sedangkan Survey Ke- puasan Mitra dan Calon Mitra LPDB-KUMKM Ta- hun 2019 yang dilaksanakan internal LPDB-KUMKM de- ngan mengacu Peraturan Menteri PAN-RB No. 14 Tahun 2017, dilaksanakan selama 5 bulan (Agustus - Desember 2019). Direktur Pengembang- an Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, mengatakan, kajian-kajian itu perlu dila- kukan karena ternyata sela- ma 11 tahun berjalan, LPDB-KUMKM belum me- ngetahui efektivitas keber- hasilan penyaluran dana bergulir dengan indeks yang terukur. Dengan adanya hasil- hasil kajian tersebut menja- di dasar bagi LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja dalam melakukan pelayan- an pengelolaan dana bergu- lir sebagai perkuatan per- modalan koperasi dan UM- KM di masa mendatang. "Selama ini kita belum pernah tahu dan melihat kebutuhan end user, seber- apa efektif dana bergulir ini. Oleh karenanya, semua ini harus dikaji ulang. Dan, un- tuk tiga kajian itu yang per- tama kalinya dilakukan, sementara Survey Kepuas- an Mitra dan Calon Mitra LPDB-KUMKM itu rutin tiap tahun dilakukan," kata Iman, usai menutup kegiat- an Sosialisasi Hasil Kajian LPDB-KUMKM dengan te- ma “Inovasi dan Pember- dayaan Koperasi dan UM- KM” , di Kota Semarang. Kajian ini, menurut Iman penting karena me- nurut arahan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Koperasi dan UKM, pembi- ayaan untuk sektor KUMKM harus pada satu pintu pem- biayaan, satu kebijakan. Agregasi pembiayaan ini dimaksudkan agar tidak ter- jadi tumpang tindih antara program LPDB-KUMKM, program pemerintah, dan CSR BUMN. Karena lebih terfokus, dengan langkah ini bisa mendorong UMKM naik kelas, memiliki daya saing, dan UMKM dapat masuk ke dalam rantai pasar global. "Karena begitu penting, maka kajian-kajian seperti ini ke depan akan rutin di- lakukan, minimal dua tahun sekali,” ujar Iman. Direktur Keuangan LPDB - KUMKM Ahmad Nizar, berharap kajian yang dipaparkan dalam kegiatan ini mampu melihat titik perbaikan layanan LPDB- KUMKM sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang diamanatkan melakukan pengelolaan dana bergulir, sehingga tri-sukses LPDB- KUMKM yang meliputi Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan dan Sukses Pengembalian dapat terca- pai maksimal. “Dengan kajian ini, ka- mi terbuka untuk menerima masukan dalam hal perba- ikan dan penyempurnaan proses layanan pengelolaan dana bergulir di LPDB- KUMKM, sehingga lembaga ini diharapkan menjadi so- lusi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM di Indonesia. Output dari kegiatan ini diharapkan dapat diimple- mentasikan melalui pro- gram sinergisitas LPDB- KUMKM tahun 2020,” pung- kas Ahmad. Qrindy HARIAN EKONOMI NERACA SELASA, 10 DESEMBER 2019 10 INDUSTRI & PERDAGANGAN NERACA Jakarta Indonesia mengajak Thailand dan Malaysia sebagai negara anggota International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk melindungi petani karet dan menyu- sun langkah bersama me- ngatasi berbagai persoalan karet alam. Hal tersebut disampaikan Indonesia yang memimpin pertemu- an ITRC. Direktur Perundingan APEC dan Organisasi In- ternasional Kementerian Perdagangan Antonius Yudi Triantoro mengakui bahwa pertemuan ITRC membahas situasi pasar karet alam global dan menyusun upaya konkret dalam mengatasi persoal- an rendahnya harga karet alam yang berdampak langsung bagi kesejahte- raan petani karet. “Untuk itu, kita perlu melindungi petani karet dengan berbagai langkah yang telah direncanakan,” ujar Yudi. Lebih lanjut menurut Yudi, dalam pertemuan tersebut, dicapai dua ke- sepakatan, yaitu negara anggota ITRC sepakat untuk terus berkomitmen dalam menjaga pasokan karet alam melalui skema ITRC dan memperluas ke- rangka kerja sama dengan negara produsen lainnya. ITRC memiliki skema menjaga pasokan karet alam melalui Skema Pe- ngelolaan Pasokan ( Supply ManagementScheme/SMS) dan Skema Pembatasan Ekspor ( Agreed Export Ton- nage Scheme/AETS). Sehingga untuk me- ningkatkan konsumsi karet di tiga negara, ITRC mem- bentuk Skema Promosi Permintaan (Demand Promotion Scheme/DPS) sebagai wadah bagi Negara anggota untuk menyam- paikan strategi peningkat- an penggunaan karet alam di dalam negeri seperti penggunaan karet sebagai campuran aspal dan ber- bagai inovasi produk berbasis karet alam. “Skema ITRC bertuju- an untuk menjaga keber- lanjutan karet alam me- lalui stabilisasi harga karet alam dunia. Keberlanjutan sektor karet alam harus terus diperjuangkan. Per- baikan harga terus diupa- yakan agar petani dapat terus membudidayakan tanaman karetnya,” kata Yudi. Memang Yudi meng- akui, harga karet yang ren- dah, turut membuat petani menurunkan kualitas pe- rawatan tanamannya de- ngan mengurangi penggu- naan pupuk dan pestisida. Sehingga, mengakibatkan daun karet di Indonesia, Malaysia, dan Thailand terkena serangan penyakit pestalotipsis. Hal tersebut membuat penyakit ini te- rus berkembang dan se- makin mengurangi pro- duksi karet alam. Selain itu, dengan memperluas kerangka kerja sama dengan negara produsen lainnya diharap- kan nantinya langkah yang diambil akan berdampak lebih signifikan bagi pasar karet alam global. “Kita perlu menggan- deng negara produsen lain, khususnya di negara ASEAN, serta organisasi karet lainnya seperti The Association of Natural Rubber Producing Coun- tries (ANRPC) untuk ber- sinergi dalam mengatasi berbagai masalah yang ada,” ucap Yudi. Sebelumnya, , Dewan Pengawas Gabungan Aso- siasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPERINDO) Gamal Nasir mengakui bahwa tekanan terhadap komoditas tersebut masuk terus menghantui. Tekan- an tersebut diantaranya seperti adanya volume karet sintetis yang harus bersaing dengan karet alam. Lalu persaingan antara Amerika dan China pun secara tidak langsung mempengaruhi pasar ka- ret Indonesia. Melihat hal ini maka pemerintah per- lu hadir yang lebih serius dalam membenahi karet. Meski begitu, memang pemerintah sudah mela- kukan berbagai upaya pe- ningkataan harga. Dianta- ranya melakukan loby- loby ke negara luar dan memperbesar pengguna- an daam negeri, tapi masih belum ada peningkatan yang signifikan. Walapun ada peningkatan harga itu masih cukup kecil. Belum mengembalikan kejayaan karet. “Sehingga dalam hal ini mungkin diperlukan regulasi yang baru dengan kabinet baru atau Menteri Pertanian yang baru untuk bisa mendorong lebih ce- pat lagi mengembalikan kejayaan karet,” harap Gamal. Disisi lain, kemitraan antar perusahaan dan pe- tani jangan hanya sebatas pembelian untuk bahan baku industri. Tapi beri- kanlah juga pembinaan teknis guna meningkatkan kualitas dan kuantitas. “Saya kira kalau ini bisa di- lakukan maka produksi karet akan meningkat baik kualitas ataupun kuantitas. Seperti diketahui, In- donesia merupakan nega- ra penghasil karet alam terbesar kedua di dunia. Pada 2018, Indonesia memproduksi 3,63 juta ton dari lahan perkebunan karet 3,67 juta hektare. Qiwan Pertemuan ITRC: Indonesia Perjuangkan Petani Karet MESIN CUCI BERBASIS IOT : Midea Advisor Darsin Mery berbincang dengan GM Sales & Marketing Midea Frans Suhandy Limansyah (kanan) saat mencoba ap- likasi telepon pintar yang terkoneksi dengan mesin cuci usai peluncuran mesin cuci midea MFD180 di Tangerang Selatan, Minggu (8/12). Midea perusahaan elektronik asal China meluncurkan mesin cuci front load MFD180 yang berkapasitas 18 kg ini diperuntukan segmen pasar laundry karena seiring dengan tum- buhnya bisnis jasa binatu tanah air. Midea MFD180 menggunakan teknologi internet of things (IOT) yang memungkinkan pengguna secara nirkabel tanpa harus menggunakan koin. Semarang - Keberadaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB - KUMKM) masih sangat diperlukan untuk pengembangan KUMKM dan masih efektif. Keberadaan LPDB-KUMKM Masih Sangat Diperlukan NERACA/handout/msf/wd NEXTDEV : kiri ke kanan. Komisaris Telkomsel Yose Rizal, Acting CEO Telkomsel Heri Supriadi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prof. Dr. Widodo Muktiyo S.E.,M.Com dan Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying saat meresmikan acara The NextDev Summit 2019 di Jakarta, kemarin. Telkomsel meng- hadirkan The NextDev Summit sebagai bentuk kontribusi yang menghasilkan dampak sosial positif di Indonesia melalui pemberdayaan early-stage startup, serta melahirkan in- spirasi dan ide-ide baru bagi kemajuan bangsa Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital tepat guna. NERACA/Antarafoto/handout/ama/wd Sehubungan dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) PT Nusantara Almazia Tbk (“Perseroan”), maka berikut adalah ringkasan risalah Rapat tersebut : Hari/Tanggal : Jumat, 6 Desember 2019 Tempat : Ruang Rapat Gedung Ribens, lantai II Jl. RS Fatmawati No. 188 Jakarta 12420 Waktu : 09:30 s/d 10:03 WIB A. Mata Acara Rapat 1. Persetujuan atas pembagian saham bonus yang merupakan dividen saham yang akan diambil dari saldo laba Perseroan tahun buku 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2018. B. Dewan Komisaris dan Anggota Direksi yang hadir Rapat Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo Soedigno : Komisaris Utama Michella Ristiadewi : Komisaris Arman : Komisaris Independen Direksi: 'HGG\ ,QGUDVHWLDZDQ 'LUHNWXU 8WDPD ,NKVDQ .DPDQGDQX 'LUHNWXU 1XU $QLVD 1XVXTL 'LUHNWXU C. Jumlah Saham dengan Hak Suara yang sah yang Hadir pada saat Rapat Rapat dihadiri oleh Pemegang Saham dan/ atau Kuasa Pemegang Saham yang seluruhnya mewakili 1.855.760.600 saham atau merupakan 84,45% dari total 2.197.538.000 saham yang merupakan seluruh saham dengan hak suara yang sah. D. Pemberian Kesempatan kepada Pemegang Saham untuk Mengajukan Pertanyaan dan/atau Memberikan Pendapat Kepada para Pemegang Saham atau Kuasanya yang sah yang hadir, diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/ atau memberikan pendapat terkait Mata Acara Rapat yang sedang dibicarakan. E. Jumlah Pemegang Saham yang Mengajukan Pertanyaan dan/atau Memberikan Pendapat Terdapat 1 (satu) Pemegang Saham atau Kuasanya yang mengajukan pertanyaan dan/ atau memberikan pendapat F. Mekanisme Pengambilan Keputusan Rapat Untuk setiap Mata Acara Rapat, setelah dilakukan uraian dan penjelasan, para Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan/ pendapat. Setelah tidak ada lagi pertanyaan, tanggapan/ pendapat dari para Pemegang Saham, jika ada pemegang saham atau kuasanya yang tidak setuju, maka keputusan akan diambil dengan cara pemungutan suara secara tertutup. G. Hasil pemungutan suara untuk setiap Mata Acara Rapat MATA ACARA SETUJU TIDAK SETUJU ABSTAIN Mata Acara ke - 1 758.003.300 Suara atau 40,85% 1.097.757.300 suara atau 59,15% Tidak Ada H. Hasil Keputusan Rapat Rapat dengan suara terbanyak tidak menyetujui: 1. Persetujuan atas pembagian saham bonus yang merupakan dividen saham yang akan diambil dari saldo laba Perseroan tahun buku 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2018. Jakarta, 10 Desember 2019 PT NUSANTARA ALMAZIA TBK Direksi PT NUSANTARA ALMAZIA TBK Berkedudukan di Karawang (“Perseroan”) PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI REKSA DANA TERPROTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 Sesuai Pasal 45 huruf e Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.04/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk KIK”), PT RHB Asset Management Indonesia selaku Manajer Investasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 (“RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36”). Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia selaku Bank Kustodian (“Bank Kustodian”) telah sepakat untuk melakukan pembubaran dan likuidasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran dan Likuidasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 tertanggal 10 Desember 2019. 2. RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 akan dibubarkan karena seluruh efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 telah jatuh tempo pada tanggal 25 November 2019 dan Manajer Investasi telah melakukan pelunasan dan menginstruksikan Bank Kustodian untuk melakukan pembayaran pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36, sehingga saat ini sudah tidak ada lagi Pemegang Unit Penyertaan yang tersisa dalam RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36. 3. Pada tanggal yang sama dengan pengumuman ini Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran dan likuidasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 kepada Otoritas Jasa Keuangan, serta telah menginstruksikan Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan dan publikasi Nilai Aktiva Bersih RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36, terhitung sejak tanggal 10 Desember 2019. 4. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran dan likudasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 di hadapan Notaris. Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik. Jakarta, 10 Desember 2019 Manajer Investasi selaku Likuidator REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 PT RHB ASSET MANAGEMENT INDONESIA Revenue Tower, 11th Floor District 8, SCBD LOT 13 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (62-21) 5093 9889 Faksimili : (62-21) 5093 9899

Transcript of Keberadaan LPDB-KUMKM Masih Sangat Diperlukan di dasar bagi LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja...

Page 1: Keberadaan LPDB-KUMKM Masih Sangat Diperlukan di dasar bagi LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja dalam melakukan pelayan-an pengelolaan dana bergu-lir sebagai perkuatan per-modalan

NERACA

Suka tidak suka bahwaLPDB - KUMKM masih sa-ngat diperlukan, hal ini ter-lihat dari hasil kajian efek-tivitas penyaluran danabergulir mendukung pe-ngembangan permodalanKUMKM dengan sebaranresponden pelaku KUMKMpenerima dana bergulir dienam provinsi seperti JawaBarat, Jawa Tengah, Kepu-lauan Riau, Sumatera Barat,Bali, Lampung.

Manfaat pinjaman danabergulir untuk koperasi danend user penerima danabergulir dari hasil kajiantersebut cukup tinggi. Hal inidapat diukur dari pening-katan aset, modal kerja,omzet, laba, jumlah anggota(untuk koperasi) dan tenagakerja.

Dilihat dari adanya pen-ingkatan kinerja KUMKMsetelah mendapatkan danabergulir, hal ini menun-jukkan LPDB-KUMKM ke-beradaannya masih di-

perlukan.Kajian ini sendiri bukan

dilakukan oleh LPDB-KUMKM tetapi oleh pihaklain agar hasilnya indepen-den dan terukur. Teuku Sya-rif MS, Peneliti Ahli UtamaKementerian Koperasi danUKM, dipercaya untuk me-lakukan kajian itu selamakurun waktu 9 bulan(Februari - November 2019)dengan melibatkan 230 mi-tra LPDB-KUMKM di enamprovinsi.

Kehadiran LPDB-KU-MKM dalam menyalurkandana bergulir berdasarkankajian ternyata juga mem-pengaruhi tingkat kebaha-giaan dan kesejahteraanpenerima dana bergulir.UKM Center UniversitasIndonesia dipercaya mela-kukan kajian tersebut yangdilakukannya selama 5 bu-lan (Februari - Juni 2019).

"Pengentasan kemiski-nan merupakan salah satuprogram prioritas pemerin-tah.

Salah satu program

intervensi yang diberikanadalah melalui penguatanmodal usaha melalui pe-nyaluran dana bergulir olehLPDB-KUMKM.

Karenanya, perlu ada-nya indikator untuk men-gukur keberhasilan pro-gram penyaluran dana ber-gulir," tutur Wulan, penelitidari UKM Centre UI.

Dirinya memaparkanhasil kajiannya yang me-nyebutkan nilai indeks ke-sejahteraan individu untukend-user LPDB-KUMKMdari sampel empat wilayah(Semarang, Denpasar, Lam-pung, Surabaya) sebesar0,83. Itu berarti tingkat ke-sejahteraan individu end-user LPDB-KUMKM daridimensi kesehatan, pendi-dikan dan standar hidupsangat baik.

Sementara indeks keba-hagiaan untuk keseluruhansampel menunjukkan pe-ningkatan dari 3 tahun laluyang sebesar 77 menjadi 81di masa kini dan 84 di 3tahun mendatang.

Prioritas hidup adalahkesejahteraan, keharmon-isan, dan kesehatan keluar-ga. Kepemilikan tabunganmenjadi salah satu dari 10prioritas teratas.

Kajian yang dilakukandalam satu tahun terakhir

tersebut tidak hanya itu. Adajuga kajian Inovasi KoperasiIndonesia sebagai perkuat-an strategi pengembangankoperasi dalam memper-kuat perekonomian di Indo-nesia yang dipresentasikanNovita Puspasari, penelitidari KOPKUN Institute yangdilaksanakan selama 3 bu-lan (September - November2019).

Sedangkan Survey Ke-puasan Mitra dan CalonMitra LPDB-KUMKM Ta-hun 2019 yang dilaksanakaninternal LPDB-KUMKM de-ngan mengacu PeraturanMenteri PAN-RB No. 14Tahun 2017, dilaksanakanselama 5 bulan (Agustus -Desember 2019).

Direktur Pengembang-an Usaha LPDB-KUMKMIman Pribadi, mengatakan,kajian-kajian itu perlu dila-kukan karena ternyata sela-ma 11 tahun berjalan,LPDB-KUMKM belum me-ngetahui efektivitas keber-hasilan penyaluran danabergulir dengan indeks yangterukur.

Dengan adanya hasil-hasil kajian tersebut menja-di dasar bagi LPDB-KUMKMuntuk meningkatkan kinerjadalam melakukan pelayan-an pengelolaan dana bergu-lir sebagai perkuatan per-modalan koperasi dan UM-KM di masa mendatang.

"Selama ini kita belumpernah tahu dan melihatkebutuhan end user, seber-apa efektif dana bergulir ini.Oleh karenanya, semua iniharus dikaji ulang. Dan, un-tuk tiga kajian itu yang per-tama kalinya dilakukan,sementara Survey Kepuas-an Mitra dan Calon MitraLPDB-KUMKM itu rutintiap tahun dilakukan," kataIman, usai menutup kegiat-an Sosialisasi Hasil KajianLPDB-KUMKM dengan te-ma “Inovasi dan Pember-dayaan Koperasi dan UM-

KM”, di Kota Semarang.Kajian ini, menurut

Iman penting karena me-nurut arahan Presiden JokoWidodo melalui MenteriKoperasi dan UKM, pembi-ayaan untuk sektor KUMKMharus pada satu pintu pem-biayaan, satu kebijakan.Agregasi pembiayaan inidimaksudkan agar tidak ter-jadi tumpang tindih antaraprogram LPDB-KUMKM,program pemerintah, danCSR BUMN. Karena lebihterfokus, dengan langkah inibisa mendorong UMKMnaik kelas, memiliki dayasaing, dan UMKM dapatmasuk ke dalam rantai pasarglobal.

"Karena begitu penting,maka kajian-kajian sepertiini ke depan akan rutin di-lakukan, minimal dua tahunsekali,” ujar Iman.

Direktur KeuanganLPDB - KUMKM AhmadNizar, berharap kajian yangdipaparkan dalam kegiatanini mampu melihat titikperbaikan layanan LPDB-KUMKM sebagai BadanLayanan Umum (BLU) yangdiamanatkan melakukanpengelolaan dana bergulir,sehingga tri-sukses LPDB-KUMKM yang meliputiSukses Penyaluran, SuksesPemanfaatan dan SuksesPengembalian dapat terca-pai maksimal.

“Dengan kajian ini, ka-mi terbuka untuk menerimamasukan dalam hal perba-ikan dan penyempurnaanproses layanan pengelolaandana bergulir di LPDB-KUMKM, sehingga lembagaini diharapkan menjadi so-lusi pembiayaan bagiKoperasi dan UMKM diIndonesia.

Output dari kegiatan inidiharapkan dapat diimple-mentasikan melalui pro-gram sinergisitas LPDB-KUMKM tahun 2020,” pung-kas Ahmad. rindy

HARIAN EKONOMI NERACA SELASA, 10 DESEMBER 201910

INDUSTRI & PERDAGANGAN

NERACA

Jakarta – Indonesiamengajak Thailand danMalaysia sebagai negaraanggota InternationalTripartite Rubber Council(ITRC) untuk melindungipetani karet dan menyu-sun langkah bersama me-ngatasi berbagai persoalankaret alam. Hal tersebutdisampaikan Indonesiayang memimpin pertemu-an ITRC.

Direktur PerundinganAPEC dan Organisasi In-ternasional KementerianPerdagangan AntoniusYudi Triantoro mengakuibahwa pertemuan ITRCmembahas situasi pasarkaret alam global danmenyusun upaya konkretdalam mengatasi persoal-an rendahnya harga karetalam yang berdampaklangsung bagi kesejahte-raan petani karet.

“Untuk itu, kita perlumelindungi petani karetdengan berbagai langkahyang telah direncanakan,”ujar Yudi.

Lebih lanjut menurutYudi, dalam pertemuantersebut, dicapai dua ke-sepakatan, yaitu negaraanggota ITRC sepakatuntuk terus berkomitmendalam menjaga pasokankaret alam melalui skemaITRC dan memperluas ke-rangka kerja sama dengannegara produsen lainnya.

ITRC memiliki skemamenjaga pasokan karetalam melalui Skema Pe-ngelolaan Pasokan (SupplyManagement Scheme/SMS)dan Skema PembatasanEkspor (Agreed Export Ton-nage Scheme/AETS).

Sehingga untuk me-ningkatkan konsumsi karetdi tiga negara, ITRC mem-bentuk Skema PromosiPermintaan (DemandPromotion Scheme/DPS)

sebagai wadah bagi Negaraanggota untuk menyam-paikan strategi peningkat-an penggunaan karet alamdi dalam negeri sepertipenggunaan karet sebagaicampuran aspal dan ber-bagai inovasi produkberbasis karet alam.

“Skema ITRC bertuju-an untuk menjaga keber-lanjutan karet alam me-lalui stabilisasi harga karetalam dunia. Keberlanjutansektor karet alam harusterus diperjuangkan. Per-baikan harga terus diupa-yakan agar petani dapatterus membudidayakantanaman karetnya,” kataYudi.

Memang Yudi meng-akui, harga karet yang ren-dah, turut membuat petanimenurunkan kualitas pe-rawatan tanamannya de-ngan mengurangi penggu-naan pupuk dan pestisida.Sehingga, mengakibatkandaun karet di Indonesia,Malaysia, dan Thailandterkena serangan penyakitpestalotipsis. Hal tersebutmembuat penyakit ini te-rus berkembang dan se-makin mengurangi pro-duksi karet alam.

Selain itu, denganmemperluas kerangkakerja sama dengan negaraprodusen lainnya diharap-kan nantinya langkah yangdiambil akan berdampaklebih signifikan bagi pasarkaret alam global.

“Kita perlu menggan-deng negara produsenlain, khususnya di negaraASEAN, serta organisasikaret lainnya seperti TheAssociation of NaturalRubber Producing Coun-tries (ANRPC) untuk ber-sinergi dalam mengatasiberbagai masalah yangada,” ucap Yudi.

Sebelumnya, , DewanPengawas Gabungan Aso-siasi Petani Perkebunan

Indonesia (GAPERINDO)Gamal Nasir mengakuibahwa tekanan terhadapkomoditas tersebut masukterus menghantui. Tekan-an tersebut diantaranyaseperti adanya volumekaret sintetis yang harusbersaing dengan karetalam. Lalu persainganantara Amerika dan Chinapun secara tidak langsungmempengaruhi pasar ka-ret Indonesia. Melihat halini maka pemerintah per-lu hadir yang lebih seriusdalam membenahi karet.

Meski begitu, memangpemerintah sudah mela-kukan berbagai upaya pe-ningkataan harga. Dianta-ranya melakukan loby-loby ke negara luar danmemperbesar pengguna-an daam negeri, tapi masihbelum ada peningkatanyang signifikan. Walapunada peningkatan harga itumasih cukup kecil. Belummengembalikan kejayaankaret. “Sehingga dalam halini mungkin diperlukanregulasi yang baru dengankabinet baru atau MenteriPertanian yang baru untukbisa mendorong lebih ce-pat lagi mengembalikankejayaan karet,” harapGamal.

Disisi lain, kemitraanantar perusahaan dan pe-tani jangan hanya sebataspembelian untuk bahanbaku industri. Tapi beri-kanlah juga pembinaanteknis guna meningkatkankualitas dan kuantitas.“Saya kira kalau ini bisa di-lakukan maka produksikaret akan meningkat baikkualitas ataupun kuantitas.

Seperti diketahui, In-donesia merupakan nega-ra penghasil karet alamterbesar kedua di dunia.Pada 2018, Indonesiamemproduksi 3,63 juta tondari lahan perkebunankaret 3,67 juta hektare. iwan

Pertemuan ITRC: IndonesiaPerjuangkan Petani Karet

MESIN CUCI BERBASIS IOT : Midea Advisor Darsin Mery berbincang dengan GM Sales & Marketing Midea Frans Suhandy Limansyah (kanan) saat mencoba ap-likasi telepon pintar yang terkoneksi dengan mesin cuci usai peluncuran mesin cuci midea MFD180 di Tangerang Selatan, Minggu (8/12). Midea perusahaanelektronik asal China meluncurkan mesin cuci front load MFD180 yang berkapasitas 18 kg ini diperuntukan segmen pasar laundry karena seiring dengan tum-buhnya bisnis jasa binatu tanah air. Midea MFD180 menggunakan teknologi internet of things (IOT) yang memungkinkan pengguna secara nirkabel tanpa harusmenggunakan koin.

Semarang - Keberadaan Lembaga PengelolaDana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (LPDB - KUMKM) masihsangat diperlukan untuk pengembanganKUMKM dan masih efektif.

Keberadaan LPDB-KUMKMMasih Sangat Diperlukan

NERACA/handout/msf/wd

NEXTDEV : kiri ke kanan. Komisaris Telkomsel Yose Rizal, Acting CEO Telkomsel HeriSupriadi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prof. Dr. Widodo MuktiyoS.E.,M.Com dan Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying saatmeresmikan acara The NextDev Summit 2019 di Jakarta, kemarin. Telkomsel meng-hadirkan The NextDev Summit sebagai bentuk kontribusi yang menghasilkan dampaksosial positif di Indonesia melalui pemberdayaan early-stage startup, serta melahirkan in-spirasi dan ide-ide baru bagi kemajuan bangsa Indonesia melalui pemanfaatan teknologidigital tepat guna.

NERACA/Antarafoto/handout/ama/wd

Sehubungan dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) PT Nusantara Almazia Tbk (“Perseroan”), maka berikut adalah ringkasan risalah Rapat tersebut : Hari/Tanggal : Jumat, 6 Desember 2019 Tempat : Ruang Rapat Gedung Ribens, lantai II Jl. RS Fatmawati No. 188 Jakarta 12420 Waktu : 09:30 s/d 10:03 WIBA. Mata Acara Rapat

1. Persetujuan atas pembagian saham bonus yang merupakan dividen saham yang akan diambil dari saldo laba Perseroan tahun buku 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2018.

B. Dewan Komisaris dan Anggota Direksi yang hadir RapatDewan Komisaris:

Ventje Rahardjo Soedigno : Komisaris UtamaMichella Ristiadewi : KomisarisArman : Komisaris Independen

Direksi:

C. Jumlah Saham dengan Hak Suara yang sah yang Hadir pada saat RapatRapat dihadiri oleh Pemegang Saham dan/ atau Kuasa Pemegang Saham yang seluruhnya mewakili 1.855.760.600 saham atau merupakan 84,45% dari total 2.197.538.000 saham yang merupakan seluruh saham dengan hak suara yang sah.

D. Pemberian Kesempatan kepada Pemegang Saham untuk Mengajukan Pertanyaan dan/atau Memberikan PendapatKepada para Pemegang Saham atau Kuasanya yang sah yang hadir, diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/ atau memberikan pendapat terkait Mata Acara Rapat yang sedang dibicarakan.

E. Jumlah Pemegang Saham yang Mengajukan Pertanyaan dan/atau Memberikan Pendapat Terdapat 1 (satu) Pemegang Saham atau Kuasanya yang mengajukan pertanyaan dan/ atau memberikan pendapatF. Mekanisme Pengambilan Keputusan Rapat

Untuk setiap Mata Acara Rapat, setelah dilakukan uraian dan penjelasan, para Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan/ pendapat. Setelah tidak ada lagi pertanyaan, tanggapan/ pendapat dari para Pemegang Saham, jika ada pemegang saham atau kuasanya yang tidak setuju, maka keputusan akan diambil dengan cara pemungutan suara secara tertutup.

G. Hasil pemungutan suara untuk setiap Mata Acara RapatMATA ACARA SETUJU TIDAK SETUJU ABSTAIN

Mata Acara ke - 1

758.003.300 Suara atau 40,85%

1.097.757.300 suara atau 59,15%

Tidak Ada

H. Hasil Keputusan Rapat Rapat dengan suara terbanyak tidak menyetujui:

1. Persetujuan atas pembagian saham bonus yang merupakan dividen saham yang akan diambil dari saldo laba Perseroan tahun buku 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2018.

Jakarta, 10 Desember 2019PT NUSANTARA ALMAZIA TBK

Direksi

PT NUSANTARA ALMAZIA TBKBerkedudukan di Karawang

(“Perseroan”)

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAHRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Ukuran : 3 Kolom x 170 mmMedia : NERACA Tgl Terbit : 10 Desember 2019 dan 31 Mei 2011File : Nusantara_Ris.3K_Des19_D8

Neraca_ 2 Kol x 100 MM_terbit 10 Desember 2019

PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN DAN LIKUIDASIREKSA DANA TERPROTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36

Sesuai Pasal 45 huruf e Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.04/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk KIK”), PT RHB Asset Management Indonesia selaku Manajer Investasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 (“Manajer Investasi”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 (“RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36”).Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:1. Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia selaku Bank Kustodian (“Bank Kustodian”)

telah sepakat untuk melakukan pembubaran dan likuidasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran dan Likuidasi REKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 tertanggal 10 Desember 2019.

2. RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 akan dibubarkan karena seluruh efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 telah jatuh tempo pada tanggal 25 November 2019 dan Manajer Investasi telah melakukan pelunasan dan menginstruksikan Bank Kustodian untuk melakukan pembayaran pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36, sehingga saat ini sudah tidak ada lagi Pemegang Unit Penyertaan yang tersisa dalam RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36.

3. Pada tanggal yang sama dengan pengumuman ini Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran dan likuidasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 kepada Otoritas Jasa Keuangan, serta telah menginstruksikan Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan dan publikasi Nilai Aktiva Bersih RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36, terhitung sejak tanggal 10 Desember 2019.

4. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran dan likudasi RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36 di hadapan Notaris.

Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik.Jakarta, 10 Desember 2019

Manajer Investasi selaku LikuidatorREKSA DANA TERPOTEKSI RHB CAPITAL PROTECTED FUND 36

PT RHB ASSET MANAGEMENT INDONESIARevenue Tower, 11th FloorDistrict 8, SCBD LOT 13

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTelepon : (62-21) 5093 9889 Faksimili : (62-21) 5093 9899