Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

11
Keberadaan Candida Albicans di Rongga Mulut 2.1 Deskripsi Candida Albicans Mikroorganisme yang sering diketemukan dalam rongga mulut adalah Candida albicans sekitar 40% sebagai bagian normal flora mulut. Candida albicans adalah suatu organisme oportunistik derivate N-acetylhexosamine (N-acetylglucosamine yang terdiri dari agarose, N-acetylmannosamine, hyaluronic acid, colloidal chitin, and mucin) sebagai flora rongga mulut. Candida Albicans merupakan jamur komensal yang hidup antara lain di rongga mulut, saluran pencernaan, dan vagina. Jamur jenis ini bias ditemukan pada semua mukosa rongga mulut, tetapi paling umum bisa ditemukan pada lidah, terutama bagian punggung lidah dekat papilla circumvalata Sel jamur Candida berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. Koloninya pada medium padat sedikit menimbul dari permukaan medium, dengan permukaan halus, licin atau berlipat- lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Besar koloni bergantung pada umur. Pada tepi koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang-benang halus yang masuk ke dalam medium. Pada medium cair jamur biasanya tumbuh pada dasar tabung . C. albicans dapat meragikan glukosa dan maltosa menghasilkan asam dan gas. Selain itu C. albicans juga menghasilkan asam dari sukrosa dan tidak bereaksi dengan laktosa. Pada sediaan apus eksudat, Candida tampak sebagai ragi lonjong, bertunas, gram-positif, berukuran 2 – 3 X 4 – 6 μm, dan sel – sel bertunas gram–positif, yang memanjang menyurupai hifa (pseudohifa).

description

Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

Transcript of Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

Page 1: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

Keberadaan Candida Albicans di Rongga Mulut

2.1 Deskripsi Candida Albicans

Mikroorganisme yang sering diketemukan dalam rongga mulut adalah Candida

albicans sekitar 40% sebagai bagian normal flora mulut. Candida albicans adalah suatu

organisme oportunistik derivate N-acetylhexosamine (N-acetylglucosamine yang terdiri dari

agarose, N-acetylmannosamine, hyaluronic acid, colloidal chitin, and mucin) sebagai flora

rongga mulut.

Candida Albicans merupakan jamur komensal yang hidup antara lain di rongga mulut,

saluran pencernaan, dan vagina. Jamur jenis ini bias ditemukan pada semua mukosa rongga

mulut, tetapi paling umum bisa ditemukan pada lidah, terutama bagian punggung lidah dekat

papilla circumvalata

Sel jamur Candida berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. Koloninya pada

medium padat sedikit menimbul dari permukaan medium, dengan permukaan halus, licin atau

berlipat-lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Besar koloni bergantung pada

umur. Pada tepi koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang-benang halus yang masuk ke

dalam medium.

Pada medium cair jamur biasanya tumbuh pada dasar tabung . C. albicans dapat

meragikan glukosa dan maltosa menghasilkan asam dan gas. Selain itu C. albicans juga

menghasilkan asam dari sukrosa dan tidak bereaksi dengan laktosa. Pada sediaan apus

eksudat, Candida tampak sebagai ragi lonjong, bertunas, gram-positif,

berukuran 2 – 3 X 4 – 6 μm, dan sel – sel bertunas gram–positif, yang

memanjang menyurupai hifa (pseudohifa).

Adanya faktor predisposisi dapat menyebabkan perubahan Candida yang bersifat

komensal menjadi patogen yang dapat menyebabkan kandidiasis antara lain pada mulut dan

genital manusia.

2.2 Klasifikasi Candida Albicans

Candida albicans diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Fungi

Filum : Ascomycota

Subfilum : Ascomycotina

Kelas : Ascomycetes

Page 2: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

Ordo : Saccharomycetales

Famili : Saccharomycetaceae

Genus : Candida

Spesies : Candida albicans

2.3 Pengaruh Candida Albicans terhadap Rongga Mulut

Salah satu jamur yang menginfeksi manusia adalah spesies Candida albicans. Jamur

ini bersifat patogen dan akan menyebabkan penyakit infeksi jamur yang disebut kandidiasis

yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan. Candida albicans

dapat menyebabkan infeksi di dalam mulut yang disebut oral candidiasis. Manifestasi oral

candidiasis melibatkan bibir dan membran mukosa mulut.

Kandidiasis adalah penyakit infeksi primer atau sekunder yang disebabkan oleh jamur

genus Candida terutama Candida albicans (C.albicans). Penyakit ini dapat berjalan akut,

subakut atau kronik, terlokalisir pada kulit, mulut, tenggorokan, kulit kepala, vagina, jari,

kuku, bronchi, paru-paru dan saluran pencernaan, dan dapat pula sistemik mengenai

endokardium, meningen sampai septicemia.

Candidiasis di bibir disebut perleche, dengan gambaran erosi labial, bibir pecahpecah,

dan tertutup oleh selaput putih atau abu-abu .Pertumbuhan jamur Candida albicans yang

tidak terkontrol pada koloni jamur rongga mulut. Salah dalam posisi pemakain gigi tiruan

resin akrilik yang menyebabkan teriritasinya jaringan lunak sekitas gigi tiruan merupakan

salah satu penyebab candidiasis. Jamur candida albicans merupakan salah satu yang banyak

ditemukan pada pemakai gigi tiruan resin akrilik.

2.4 Etiologi dan Gejala Klinis

Thrush atau Kandidiasis merupakan prototipe dari infeksi mulut oleh jamur seperti

ragi yang disebut Candida. Penyakit ini merupakan suatu infeksi superfisial dari lapisan atas

epitelium mukosa mulut dan mengakibatkan terbentuknya plak atau flek putih pada

permukaan mukosa yang terdiri atas sel-sel epitel yang berdeskwamasi (pelepasan kulit yang

secara normal terjadi selama 2 sampai 4 minggu pertama), sel-sel radang, fibrin, ragi dan

elemen miselia (Burket, 1994). Mikroorganisme Candida terdapat lebih dari 50%, orang

dewasa tanpa menunjukkan gejala infeksi.

Candida dapat berubah menjadi patogen menyebabkan terjadinya infeksi dan rongga

mulut perubahan ini disebabkan karena adanya perubahan situasi rongga mulut misalnya

karena adanya gigi tiruan. Denture stomatitis terjadi oleh karena tekanan gigi tiruan pada

Page 3: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

permukaan mukosa sehingga terjadi perubahan lingkungan mikroorganisme rongga mulut

dan menyebabkan infeksi pada mukosa .

Gambaran klinis candidiasis dapat ditemukan dengan jelas pada mulut, genitalia

wanita, kulit, kuku, paru-paru dan organ lain, serta di daerah mukokutan. Di mulut, sariawan

merupakan manifestasi utama dari oral candidiasis. Kondisi ini terutama pada bayi, pada

selaput lendir pipi tampak sebagai bercak-bercak putih dan epitel terkelupas. Vulvovaginitis

menyerupai sariawan, dengan rasa gatal yang hebat, pengeluaran sekret dan timbul iritasi.

Kandidiasi pada mulut dibagi kedalam empat kategori yang berbeda berdasarkan gambaran

klinis dan riwayat infeksi lainnya.

A. Kondisi Akut

1) Acute psedomembranous candidiasis (Thrush)

2) Acute atrophic candidiasi (antibiotic sore mouth)

B. Kondisi Kronis

1) Chronic atrophic candidiasis (denture sore mouth)

2) Angular cheilitis

3) Median rhomboid glossitis

4) Chronic hyperplastic candidiasis

Gambaran Klinis :

Page 4: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

2.5 Faktor Resiko

Pada orang yang sehat, Kandida albikan umumnya tidak menyebabkan masalah

apapun dalam rongga mulut, namun karena berbagai faktor, jamur tersebut dapat tumbuh

secara berlebihan dan menginfeksi rongga mulut. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua,

yaitu :3

a. Patogenitas jamur

Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenitas dan proses infeksi Kandida

adalah adhesi, perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifa, dan produksi enzim ekstraseluler.

Adhesi merupakan proses melekatnya sel Kandida ke dinding sel epitel host. Perubahan

bentuk dari ragi ke hifa diketahui berhubungan dengan patogenitas dan proses penyerangan

Kandida terhadap sel host. Produksi enzim hidrolitik ekstraseluler seperti aspartyc proteinase

juga sering dihubungkan dengan patogenitas Kandida albikan.3

b. Faktor Host

Faktor host dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik.

Termasuk faktor lokal adalah adanya gangguan fungsi kelenjar ludah yang dapat menurunkan

jumlah saliva. Saliva penting dalam mencegah timbulnya kandidiasis oral karena efek

pembilasan dan antimikrobial protein yang terkandung dalam saliva dapat mencegah

pertumbuhan berlebih dari Kandida, itu sebabnya kandidiasis oral dapat terjadi pada kondisi

Sjogren syndrome, radioterapi kepala dan leher, dan obat-obatan yang dapat mengurangi

sekresi saliva.

Pemakaian gigi tiruan lepasan juga dapat menjadi faktor resiko timbulnya kandidiasis

oral. Sebanyak 65% orang tua yang menggunakan gigi tiruan penuh rahang atas menderita

infeksi Kandida, hal ini dikarenakan pH yang rendah, lingkungan anaerob dan oksigen yang

Page 5: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

sedikit mengakibatkan Kandida tumbuh pesat. Selain dikarenakan faktor lokal, kandidiasis

juga dapat dihubungkan dengan keadaan sistemik, yaitu usia, penyakit sistemik seperti

diabetes, kondisi imunodefisiensi seperti HIV, keganasan seperti leukemia, defisiensi nutrisi,

dan pemakaian obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama,

kortikosteroid, dan kemoterapi.3

2.6 Diagnosis

Cara mengidentifikasi jamur Candida albicans dari lesi kelainan lidah adalah bahan

pemeriksaan diambil dari lesi kelainan lidah dengan cara dikerok dengan cotton bud steril,

dimasukkan ke dalam medium transport glukosa bulyon, simpan dalam termos pendingin

untuk dibawa ke laboratorium mikrobiologi.

Pemeriksaan mikroskopis dilakukan pengecatan Gram pada bahan pemeriksaan, lalu

dilihat di bawah mikroskop, jamur ini memberikan warna ungu karena bersifat Gram positif,

bentuk oval dan pada beberapa sel jamur terlihat adanya tunas.

Pemeriksaan isolasi dan identifikasi jamur dilakukan melalui perbenihan jamur pada

SDA yang dieramkan pada suhu kamar selama 24 jam, dari hasil perbenihan ini didapat

koloni berwarna putih, bulat agak cembung dengan bau khas ragi. Dilakukan pemeriksaan

Gram dan uji fermentasi terhadap bahan pemeriksaan pada perbenihan karbohidrat (glukosa,

maltosa, sakarosa, laktosa) yang telah ditambahkan fenol red sebagai indikator. Perubahan

warna merah dari indikator fenol red menjadi kuning menunjukkan terbentuknya asam pada

reaksi fermentasi tersebut. Untuk mengetahui pembentukan gas digunakan tabung Durham

yang diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi. Gas yang terbentuk akan tampak sebagai

ruang kosong pada tabung Durham.

Identifikasi Candida albicans diambil berdasarkan reaksi fermentasi karbohidrat dan

terbentuknya gas dalam tabung Durham . Untuk spesies Candida albicans memperlihatkan

hasil reaksi fermentasi dan gas pada glukosa dan maltosa, dan terjadi proses fermentasi tanpa

menghasilkan gas pada sukrosa dan tidak terjadi proses fermentasi pada medium laktosa.

Page 6: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

2.6 Perawatan Candida Albicans

Pengobatan terhadap penderita kandidiasis pada hakikatnya harus meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1) Pemberian obat antijamur

a) Obat derivat poli-en

(1) Nistatin

Obat topikal berbentuk krem atau salep dipakai pada kandidiasis kulit, sebagai

suspensi pada kandidiasis mulut dan sebagai tablet vagina pada vaginitis. Tablet oral

dipakai untuk mengatasi enteritis dan menghilangkan Candida dari usus dan dengan

demikian mencegah kemungkinan infeksi ulang pada kandidiasis bentuk lainnya.

(2) Amfoterisin B

Bentuk kristalnya dipakai sebagai obat topikal baik pada kandidiasis kulit

maupun selaput lendir, sebagai obat tunggal atau dikombinasi dengan antibiotik, tanpa

menimbulkan reaksi sampingan. Tablet oral dipakai untuk mengatasi infeksi saluran

pencernaan dan untuk menghilangkan sumber infeksi yang dapat menyebabkan

infeksi tulang.

(3) Pimarisin atau Natamisin

Kerja obat ini sebagai obat topikal misalnya sebagai tablet vagina terhadap

vaginitis.

(4) Trikomisin

Obat ini berkhasiat sebagai obat topikal terhadap kandidiasis kulit dan selaput

lendir, tanpa menimbulkan reaksi sampingan.

b) Obat 5-fluorositosin (5-FC)

Obat ini mudah larut di dalam air dan dengan demikian mudah diserap oleh

usus, maka pemberian secara oral dapat berkhasiat terhadap infeksi sistemik.

Page 7: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

c) Obat derivat imidasol

(1) Mikonasol

Penyerapan obat oleh usus sangat rendah, maka penggunaan tablet oral ialah

untuk mengatasi kandidiasis usus atau membersihkan usus dari Candida. Sebagai obat

topikal, baik terhadap kandidiasis kulit ataupun selaput lendir didapat hasil yang baik.

(2) Klotrimasol

Pemberian topikal memberikan baik pada pengobatan kandidiasis kulit

maupun selaput lendir.

(3) Ekonasol

Pemberian topikal memberikan hasil baik pada kandidiasis kulit dan vaginitis.

(4) Ketokonasol

Merupakan obat yang dapat dipakai untuk mengatasi infeksi sistemik, karena

obat ini dapat diserap oleh usus dengan baik. Reaksi samping yang dapat timbul

berupa gangguan fungsi alat pencernaan ringan dan rasa gatal bila diberikan dalam

waktu yang lama.

2) Penanggulangan faktor predisposisi

Faktor-faktor predesposisi utama infeksi candida albicans adalah

diabetes melitus, kelemahan menyeluruh, imunodefisiensi,

penyalahgunaan narkotika intravena, pemberian antimikroba (yang

mengubah flora normal bakteri), dan obat-obatan kortikosteroid.

3) Penanggulangan sumber infeksi

Page 8: Keberadaan Candida Albicans Di Rongga Mulut

KESIMPULAN

Candida albicans merupakan jamur yang komensal yang dapat ditemukan pada

semua mukosa rongga mulut, terutama pada bagian punggung lidah dekat papilla

circumvalata. Sel jamur candida berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. Koloninya

pada medium padat sedikit menimbul dari permukaan medium, dengan permukaan halus,

licin, atau berlipat – lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Candida albicans

bersifat patogen dan dapat menyebabkan penyakit infeksi jamur yang disebut kadidiasis

yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan. Candida yang

dapat berubah menjadi patogen menyebabkan terjadinya infeksi pada rongga mulut yang

disebut dengan oral candidiasis. Terdapat faktor yang menyebabkan jamur tersebut dapat

tumbuh secara berlebihan dan menginfeksi rongga mulut, yaitu: patogenisasi jamur dan

faktor host. Pemakaian gigi tiruan lepasan juga dapat menjadi faktor resiko timbulnya

kandidiasis oral, hal ini dikarenakan pH yang rendah, lingkungan anaerob dan oksigen yang

sedikit. Pengobatan terhadap penderita kandidiasis diantaranya adalah: pemberian obat

antijamur, penanggulangan faktor predisposisi, penanggulangan sumber infeksi.