Kebakaran Liar

download Kebakaran Liar

of 3

Transcript of Kebakaran Liar

Kebakaran liar

Kebakaran di Gunung San Bernardino, California (gambar diambil dari International Space Station) Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar. Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim

Kebakaran hutan besar

Daftar isi[sembunyikan]

1 Statistik 2 Penyebab 3 Dampak 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luar

StatistikJumlah luas hutan yang terbakar setiap tahunnya sekitar:

Perancis: 21.100 hektar (211 km, 52.140 acres, 81 mile ; 0,04% Perancis Portugal: o 1991 : 182.000 ha (1.820 km, 449.732 acres, 703 mile; 2% wilayah negara) o 2003 : 424.900 ha (4.249 km, 1,05 juta acres, 1.641 mile; 4,6% wilayah negara; 20 meninggal) o 2004 : 120.530 ha (1.205,3 km, 297.836 acres, 465 mile; 1,3% wilayah negara) o 2005: 286.400 ha (2.864 km, 707.668 acres, 1.106 mile; 3.1% wilayah negara; 17 meninggal) Amerika Serikat: 1,74 juta hektare (17.400 km, 4,3 juta acres, 6.718 mile; 0,18% wilayah negara) Indonesia - Sumber data: sebelum 1997 dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) dan Canadian International Development Agency (CIDA) - Collaborative Environmental Project in Indonesia (CEPI). Data 1997/1998 dari Asian Development Bank (ADB) . Data 1999-2005 berasal dari Departemen Kehutanan Indonesia. o 1982 dan 1983: 3,6 juta hektare ( 36.000 km, 8,9 juta acres, 13.900 mile). o 1987: 49.323 hektare ( 492 km, 121.880 acres, 190 mile). o 1991: 118.881 hektare (1.189 km, 293.761 acres, 459 mile). o 1994: 161.798 hektare (1.618 km, 399.812 acres, 625 mile). o 1997 dan 1998: 9,8 juta hektare ( 97.550 km, 24,1 juta acres, 37.664 mile). Sumber data dari ADB. o 1999: 44.090 hektare (441 km, 108.989 acres, 170 mile ). o 2000: 8.255 hektare ( 83 km, 20.399 acres, 32 mile). o 2001: 14.351 hektare (144 km, 35.462 acres, 55 mile). o 2002: 36.691 hektare (367 km, 90.665 acres, 142 mile). o 2003: 3.745 hektare ( 37 km, 9.254 acres, 14 mile). o 2004: 13.991 hektare (140 km, 34.573 acres, 54 mile). o 2005: 13.328 hektare (133 km, 32.934 acres, 51 mile).

PenyebabPenyebab Kebakaran hutan, antara lain:

Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang. Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan. Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi. Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme. Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

DampakDampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain: 1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton. 2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti. 3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau. 4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil. 5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau. 6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan. 7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma. 8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang. 9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.