KEARIFAN TRADISIONAL DAN EKONOMI BARU · PDF filetampak betapa sendi-sendi dasar kearifan...

1
JURNAL ETIKA Vol. 3, No.1, Mei 2011: 116-130 Kearifan Tradisional dan Ekonomi Baru 116 KEARIFAN TRADISIONAL DAN EKONOMI BARU Johanis Ohoitimur Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Manado [email protected] Abstrak Di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, berbagai bentuk kearifan tradisional (traditional wisdom) mengkristal dalam hukum adat yang disebut Larvul Ngabal. Jiwa hukum tersebut ialah harmoni kekeluargaan. Sejak tiga dekade terakhir tampak betapa sendi-sendi dasar kearifan tradisional Kei mengalami perubahan, bahkan mungkin juga kehancuran, antara lain karena pengaruh paham ekonomi modern yang kapitalistis dan berorientasi pada keuntungan material. Berangkat dari keprihatinan atas tergusurnya kearifan tradisional di Kei karena konsep dan praktek ekonomi pasar yang mengutamakan keuntungan demi keuntungan makalah ini hendak menelaah konsep Ekonomi Baru (New Economy) yang dikembangkan oleh Alexander Borisovich Dolgin. Konsep Dolgin tersebut dapat membuka cakrawala baru. Pertama, Dolgin menekankan betapa pentingnya ekonomi sebagai aktivitas untuk memajukan kualitas hidup manusiawi. Kedua, kritik Dolgin sesungguhnya menjelaskan terjadinya pergeseran paradigma ekonomi, bahwa ekonomi sebagai aktivitas manusiawi sudah semestinya tidak dibatasi hanya pada urusan produksi, pasar, dan keuntungan. Ketiga, dalam hubungan dengan pergeseran kearifan tradisional Kei, gagasan Dolgin yang paling inspiratif dan konstruktif ialah tentang Ekonomi Baru sebagai ekonomi kelompok. Kata kunci: Masyarakat Kei, ekonomi baru, kearifan tradisional, kearifan lokal 1. Pendahuluan Di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, berbagai bentuk kearifan tradisional (traditional wisdom) mengkristal dalam hukum adat yang disebut Larvul Ngabal. Jiwa hukum tersebut ialah harmoni kekeluargaan. Melalui

Transcript of KEARIFAN TRADISIONAL DAN EKONOMI BARU · PDF filetampak betapa sendi-sendi dasar kearifan...

JJUURRNNAALL EETTIIKKAA Vol. 3, No.1, Mei 2011: 116-130

Kearifan Tradisional dan Ekonomi Baru

116

KEARIFAN TRADISIONAL DAN EKONOMI BARU

Johanis Ohoitimur Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Manado

[email protected]

Abstrak Di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, berbagai bentuk kearifan tradisional (traditional wisdom) mengkristal dalam hukum adat yang disebut Larvul Ngabal. Jiwa hukum tersebut ialah harmoni kekeluargaan. Sejak tiga dekade terakhir tampak betapa sendi-sendi dasar kearifan tradisional Kei mengalami perubahan, bahkan mungkin juga kehancuran, antara lain karena pengaruh paham ekonomi modern yang kapitalistis dan berorientasi pada keuntungan material. Berangkat dari keprihatinan atas tergusurnya kearifan tradisional di Kei karena konsep dan praktek ekonomi pasar yang mengutamakan keuntungan demi keuntungan makalah ini hendak menelaah konsep Ekonomi Baru (New Economy) yang dikembangkan oleh Alexander Borisovich Dolgin. Konsep Dolgin tersebut dapat membuka cakrawala baru. Pertama, Dolgin menekankan betapa pentingnya ekonomi sebagai aktivitas untuk memajukan kualitas hidup manusiawi. Kedua, kritik Dolgin sesungguhnya menjelaskan terjadinya pergeseran paradigma ekonomi, bahwa ekonomi sebagai aktivitas manusiawi sudah semestinya tidak dibatasi hanya pada urusan produksi, pasar, dan keuntungan. Ketiga, dalam hubungan dengan pergeseran kearifan tradisional Kei, gagasan Dolgin yang paling inspiratif dan konstruktif ialah tentang Ekonomi Baru sebagai ekonomi kelompok.

Kata kunci: Masyarakat Kei, ekonomi baru, kearifan tradisional, kearifan lokal 1. Pendahuluan

Di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, berbagai bentuk kearifan tradisional (traditional wisdom) mengkristal dalam hukum adat yang disebut Larvul Ngabal. Jiwa hukum tersebut ialah harmoni kekeluargaan. Melalui