keanekaragaman serangga

26
ABSTRAK Praktikum yang berjudul “Keanekaragaman serangga” bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis suatu serangga. Praktikum ini dilaksanakn pada hari Jumat pada tanggal 24 April 2010 pukul 17.00 - 18.00 WIB. Bertempat di Pagaralam. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol selai, korek, lampu badai, parang, plastik, tali plastik, dan toples. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Alkhol 70%, formalin 4% dan minyak tanah. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat lima spesies jenis serangga pada Field trap dan empat spesies jenis serangga pada light trap. Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini ialah bahwa terdapat berbagi macam spesies jenis serangga yang beraneka ragam yang ditemukan pada field trap dan light trap yang dilaksanakan di lapangan.

Transcript of keanekaragaman serangga

Page 1: keanekaragaman serangga

ABSTRAK

Praktikum yang berjudul “Keanekaragaman serangga” bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis suatu serangga. Praktikum ini dilaksanakn pada hari Jumat pada tanggal 24 April 2010 pukul 17.00 - 18.00 WIB. Bertempat di Pagaralam. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol selai, korek, lampu badai, parang, plastik, tali plastik, dan toples. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Alkhol 70%, formalin 4% dan minyak tanah. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat lima spesies jenis serangga pada Field trap dan empat spesies jenis serangga pada light trap. Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini ialah bahwa terdapat berbagi macam spesies jenis serangga yang beraneka ragam yang ditemukan pada field trap dan light trap yang dilaksanakan di lapangan.

\

Page 2: keanekaragaman serangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuliah lapangan biologi Umum II ini meliputi dan mempelajari bagaimana

jeni-jenis serangga yang banyak ditemukan dai alam. Kita melakukan kegiatan ini

dengan cara fitfall trap. Fitfall-trap merupakan suatu suatu meode yang dilakukan

untuk mengetahui tingkat memasang perangkat alami. Pada dasar nya kuliah

lapangan ini dilakukan agar kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis seranggayang

ada di tempat atau dilokasi kita meakukan kuiah lapangan (Anonima 2010 : 1).

Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan spesies tanaman, hewan dan mikroorganisme yang ada dan saling

berineraksi dalam suatu lingkungan. Salah satu keanekaragaan spesies yang paling

tinggi adalah kelompok insecta (serangga) dimana serangga menyusun sekitar 64 %

(950.000 spesies) dari total flora dan fauna yang diperkirakan ada dibumi ini.

Dengan jumlah spesies dan individu yang begitu besar, maka serangga memegang

peranan yang sangat peing dalam ekosistem.nsia merupakan salah satu Negara

disebut “mega biodiversity” setelah brazil dan madagaskar (zaire). Diperkirakan

25% aneka speseis dunia berada di Indonesia, yang mana dari jenis terebut terdiri

dari ribuan plasma nutfa dalam kombinasi (Rommimohtarto 1995 : 189).

Diantara peranan tersebut adalah herbivori, predasi, parasitisme,

dekomposisi, penyerbukan, dan sebagainya. Selain itu, peranan serangga juga telah

digunakan sebagai spesies indikator. Indonesia yang cukup unik sehingga terdapat

aneka gen dalam individu. Secara total keanekaragaman hayati di Indonesia adalah

sebesar 325.350 jnis flora dan fauna. Keanekaragaman adalah variabilitas antara

makhluk hidup dari semua sumber daya, termaksud ke daratan, ekosiste0ekosistem

perairan, dan komplks ekologi termaksud juga keanekaragaman dalam spesies

diantara spesies dan ekosistemnya. Kekayaan alam tersebut menyimpan kurang

lebih 17 % keanekaragaman hayati yang sudah dikenal dunia sebagai mega

biodiversity setelah brazil dan kolombia. Dalam hal serangga yang telah dikenal

diseluruh dunia, diantaranya terdapat sebenarnya (Brotowdjoyo 1990 : 303).

Page 3: keanekaragaman serangga

Kehiduan seranga penuh variasi. Banyak serangga yang berguna bagi

manusia, dan banyak juga yang merugikan. Serangga adalah binatang beruas yang

tubuhnya secara umum terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (ada sepasang mata

facet dan antenna), thorax (dada) dimana pada thorax terdapat 2 pasang sayap dan 3

pasang kaki, tiap segmen terdiri sepasang kaki abdomen (perut) dan pada umumnya

mengalami proses metamorphosis, habitatnya terdapat didarat maupun di air. Dari

seluruh hewan yang menghuni bumi, 80 % diantaranya adalah seragga. Sampai saat

ini jumlah serangga yang telah dideskripsi diperkirakan mencapai 1.000.000 jenis,

10-15 % diantaranya terdapat di Indonesia (Isnaedi 2000 : 336).

Kegiatan pengungkapan keanekaragaman dan peran serangga selalu diawali

dengan melakukan koleksi secara baik dan benar agar didapatkan agar didapatkan

specimen yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitasnya. Untuk

dapat mengkoleksi serangga tersebut dilakukan dengan berbagai macam teknik

diantaranya dengan menggunakan zat atrakta yaitu dengan atau bias juga dengan

zat kimia yang berperan untuk menarik serangga, ataupun dengan menggunakan

berbagai perangkap seperti fiel trap, dan light trap (Campbell 2002 : 378).

Secara langsung kita dapat menerapkan ilmu yang kita miliki dalam

penelitian dilapangan atau dilokasi dimana ia hidup, baik berupa faktor abiotik

maupun merupakan faktor biotik. Faktor-faktor abiotik yang dapat mempengaruhi

kehidupan serangga diantaranya adalah iklim dan topografi. Sedangkan faktor

iotiknya adalah makanan. Ada dua macam faktor lingkungan yang dapat

mempengaruhi kehidupan dari serangga yakni faktor intern faktor yang berasal dari

dalam tubuh serangga ini sendiri dan faktor eksern yakni faktor yang berasal dari

luar tubuh serangga (Isnaedi 1997 : 23).

Arthoropoda berasal dari bahasa yunani (“arthon”- seni : “ pous” = kaki)

merupakan kelompok terbesar diantara seluru dunia hewan namanya berasal dari

kaki yang bersendi . penting yang berlaku untuk semua anggota kelompok

Arthoropoda dan khas film ini ialah dengan adanya ebelan tubuhyang bersendi dan

bebas dari bulu getar. Bentuk tbuhnya tesimestris bilateral dan tubuh nya terdiri

dari ruas-ruas yang tersusunn secara linear berurutan. Pada masing-masing ruas

atua pada beberapa ruas yang melekat pada ebelan tubuh. Syaraf untuk pergerakan

sendi. Mereka memiliki sitem syaraf jenis annelida, yang memiliki rongga tubuh

Page 4: keanekaragaman serangga

yang menyimpit pada hewan dewasa rongga tubuh ini terisi darah

(Rommimohtarto 1995 : 193).

Tubuh Arthoropoda bersegmen,mempunyai kerangka luar dan anggota

gerak yang berbuku-buku, biasanya dapat dibedakan adanya bagian tubh yang

berupa kepala, dada dan perut. Walaupun ada hewan-hewan yang memiliki bagian-

bagian tersebut yang telah menjadi satu. Bentuk tubuhnya simetris bilateral,

memiliki coelom yang sebenarnya mengalami segmentasi metamerik. Anus

terdapat pada segmen posterior. Memiliki sistem peredaran darah. Sistem saraf

pusatterdiri atas tali saraf penghubung yang melingkari ujung anterior saluran

pencernaan (Isnaedi 2000 : 336).

Philum Arthoropoda ini memiliki selom atau rongga tubuh tereduksi, dan

terjadi pula pemusatan organ pernapasan,eksresi dan reproduksi, sera memiliki

jenis kelamin yang terpisah atau dioseus dan memiliki kerangka di luar

(eksoskleton). Fhilum ini terdiri darikelas Crustacea (udang, ketam), Chilopoda

(kelabang), Diplopoda (lipan atau kaki seribu), Arachnida ( laba-laba, tunggau),

dan kelas Insecta atau Heksapoda. Heksapoda berasal dari kata yunani “Heksa=

enam : preton= kaki. Kelas Insecta terdiri dari dua sub kelas, yakni protura,

Collembola, dan Microcoryphia. Dan sub kelas berikutnya Pterygota yang

merupakan serangga yang bersayap (Brotowdjoyo 1990 : 303).

Pada keanekaragaman serangga itu terdapat banyak perbedaan yang sangat

jelas, seperti bentuk tubuh dan ukuran yan sangat menonjol. Hal itu disebabkan

oleh banyak faktor-faktor yang sangat mendukung. Seperti faktor-faktor

lingkungan, faktor makanan, faktor fenotip dan juga genotip. Selain itu, perbedaan

yang membuat seriap serangga tersebut adalah cara hidup serangga tersebut

(Rommimohtarto 1995 : 193).

1.1. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya kuliah lapangan mengenai keanekaragaman

serangga ini adalah untuk mempelajari keanekaragaman jenis serangga dalam suatu

lingkungan dan untuk mengetahui beberapa teknik pengambilan serangga terbang

dan serangga di permukaan tanah.

Page 5: keanekaragaman serangga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Entomologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai serangga atau insecta. Ilmu

ini merupakan suatu study yang erorganisir untuk memahami face hehidupan serangga

dan peranannya di alam. Serangga berkembang dari telur yang terbentuk di dalam

ovarium serangga betina. Kemampuan reproduksi serangga dalam keadaan norman pada

umumnya sangat besar perubahan bentuk atau ukuran serangga yang berlangsung selam

perkembangan pasca embrionik dinamakan metamorfosis. Walaupun serangga

berkembang dari luar tubuh, namun tidak semua serangga meletakkan telurnya,

sesungguhnya reproduksi dapat terjadi dari telur, yang tidak mngalami pembuahan

(Brotowdjoyo 1990 : 303).

Perkembangan serangga di alam dapat dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dalam, faktor dalam disini adalah faktr yang berasal dari dalam tubuh serangga itu

sendiri, dan faktor yang berasal dari luar yakni faktor dari lingkungan sekitar daimana

serangga itu hidup. Tinggi rendahnya populasi suatu jenis serangga pada suatu waktu

merupakan hasil antara pertemuan dari dua faktor tersebut. Adapun faktor yang berasal

dari dalam yang menentukan tinggi rendahnya populasi suatu serangga antara lain:

kemampuan berkembang biak yang di pengaruhi oleh kepribadian dan fekunditas serta

waktu perkembang biakan itu sendiri (Isnaeni 2000 : 334).

Perbandingan kelamin yakni perbandinagan antara jumlah individu jantan dan

jumlah individu betina, sifat untuk dapat mempertahankan dari yakni serangga memiliki

alat ataupun kemampuan untuk memperahankan hidup dan melindungi dirinya dari

musuh, siklus hidup serta umur imago. Serta adapun faktor dari luar yang dapat

mempengaruhi tinggi rendahnya suatu populasi serangga yakni; faktor abiotik yang

meliputi suhu, kelembapan, cahaya dan angin, faktor makanan dan faktor hayati yang

meliputi predator, parasitoid, pathogen dan kompetisi (Jumar 1998 : 67).

Serangga berhasil menyesuaikan dari pada hampir semua jenis lingkungan yang

dicapai dalam dalam jumlah modisikasi bagian-bagian tubuhnya. Serangga merupakan

suatu hewan yang berasal dari Invertebrata yang memiliki yang memiliki sayap. Adanya

sayap memungkinkan serangga agar lebih cepat menyebar dari satu tempat-ketempat

yang lainnya dan juga dapat menghindarkannya dari bahaya yang mengancamnya.

Page 6: keanekaragaman serangga

Tetapi tidk semua jenis serangga memiliki sayap, sayap yang terdapat pada serangga itu

terdapat pembuluh sayap tau rangka sayap. Pada serangga hanya terdapat satu jenis

kelamin pada sau individu. Karena sangat jarang sekali ditemukan serangga yang

hematprodit dalam satu individu. Sistem reproduksi terdapat pada serangga betina

biasanya memiliki satu atau beberapa kelener perlengkapan yang terletak didekat

pertemuan saluran telur dan vagina (Brotowdjoyo 1990 : 303).

Kehidupan serangga seperti halnya hewan yanglain ada yang menguntungkan

dan ada pula yang merugikan manusia. Adapun serangga yang menguntungkan

mwmiliki beberapa kriteria seperi sebagai berikut yaitu yang pertama serangga yang

membantu proses penyerbukan terutama kupu-kupu dan lebah. Yang kedua ialah

serangga yang menghasilkan madu yang sangat berguna dan banyak dikembangkan

misalnya serangga jenis Apis Indica. Yang ketiga ialah bahwa serangga penghasil

sutera, misalnya Bombixmori yang mana kepompngnya tersebut menghasilkan sutera.

Dan yang keempat ialah serangga juga menjadi salah satu rantai makanan dalam

kehidupan. Adapun beberapa serta serangga yang merugikan manusia diantaranya yaitu

serangga yang dapat merusak tanaman (seperti hama ulat, belalang), seranngga yang

berperan sebagai faktor bibit penyakit (seperti nyamuk), serta serangga sebagai perusak

bahan bangunan seperti rayap (Jumar 1998 : 72).

Keragaman hayati digambarkan hanya dengan memberikan daftar kekayaan

spesies saja. Semakin banyak jenis biota suatu daerah dikatakan semakin tinggi pula

keanekaragamannya. Namun para ahli ekologi menunjukkan ada hubungan yang nyata

antara porsi suatu spesies dalam komunitas dengan keragamannya yang dimaksud.

Spesies banyak jumlahnya dalam komunitas sewajarnya memiliki peran dalam

menentukan nilai indeks keragaman dalam suatu komunitas serangga. Dibandingkan

dengan serangga lain jumlah individu hanya satu saja (Campbell 2002 : 397).

Serangga dapat ditemukan daimana saja cara mengumpulkan serangga ada

bermacam-macam, tergantung pada maksud dan tujuannya. Jika kita bermaksud

membuat daur (siklus) hidupnya, maka kita harus mengumpulkan mulai dari telur,

nimfa dan larva, pupa hingga imago (dewasa), jika kita bermaksud mengumpulkan

serangga terbang,maka kita harus membawa jaring atau insetinet, jika ingin

mendapatkan kupu-kupu atau mengumpulkan ulat, pupa, atau nimpa maka kita perlu

mebawa pingset atau sumpit serta temfepat penyimpanan sementara yang tentunya

Page 7: keanekaragaman serangga

tertutup rapa, lain lagi jika kita ingin mengumpulakan serangga tanah, maka kita perlu

membawa cangkul kecil serta peralatan bantu lainny (Jumar 1998 : 70).

Adapun cara mendapatkan serangga dengan jaring dapat juga dilakukan dengan

memperangkapnya, prinsip yang dipakai dalam menagkap serangga adalah bagaimana

menarik serangga untuk datang keperangkap dan kemudian serangga tersebut tidak dapt

lagi keluar dari perangkap tersebut. Untuk tujuan tersebut ada beberapa jenis perangkap

tersebut antara lain : field-trap, light-trap, dan areal bait-trap. Field-trap merupakan

perangkap yang digunakan untuk menangkap serangga yang berjalan diatas permukaan

tanah. Field-trap dibuat dengan cara dengan membenamkan kaleng kecil kedalam tanah,

dibagian kaleng dalam tersebut iberi larutan pengawet terdiri atas 5 bagian propylene

phenoxtol, 45 bagian propylene glycol, 50 bagian formalin dan 900 bagian air. Untuk

menarik perhatian atau pun kedatangan serangga, maka kita harus menempelakan

umpan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menarik serangauntuk datang

(Brotowdjoyo 1990 : 303).

Perangkap ini perlu diberi penutup untuk melindunginya dari hujan atau

gangguan lainnya. Light-trap, pada dasarnya ini terdiri atas lampu pensrik atau pemikat,

caranya dan botol atau tempat penampung, serangga yang datang karena tertarik pada

lampu dan jauth melalui corong kedalam botol atau ketempat penampungan, serangga

yang datang karena tertarik pada lampu dan jatuh melalui corong kedalam botol atau

tempat penampungan yang berisi larutan pengawet, perangkap ini dilindungi dari hujan

dengan membuatkan atap atau tudung yang berbentuk kerucut (Isnaeni 2000 : 387).

Perangkap jenis ini biasanya memiliki suatu fungsi tertentu dalam menenmukan

suatu jenis spesies dari serangga. Perangkap jenis ini berfungsi untuk terutama

digunakan untuk menagkap serangga-serangga yang memiliki sifat ketertarikan kepada

suatu pancaran sinar berupa cahaya, misalnya seperti jenis serangga yang dalm

kehidupan sehari – hari biasa disebut dengan ‘ngengat’, beberapa jenis kumbang, kepik,

lalat dan serangga lainnya, lingh-trap ini juga biasanya dapat digunakan atau

dimanfaatkan sebagai suatu alat untuk pendungan populasi dari suatu jenis serangga

atau mengendalikan serangga hama yang menyerang suatu jenis tanaman, misalnya

seperti dengan penggerek botol padi dengan catatan, dimana pada bagian botol tersebut,

terdapat suatu penapang yang langsung dicampurkan insektisida ataupun berupa bahan

pembunuh lainnya (Brotowdjoyo 1990 : 303).

Page 8: keanekaragaman serangga

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari jumat dan sabtu tanggal 29-30 Mei 2009

pada pukul 17.00-18.00 WIB. Bertempat disekitar Fakultas Matematika dan Ilmu

pengetahuan Alam dan disekitarnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,

Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain botol selai, cutter, lampu

badai,kertas lebel, piring plastic, tali plastik dantoples. Sedangkan bahan yang

digunakan adalah formalin 4% dan alkohol 70%

3.3 Cara Kerja

1. Fitfall Traps

Diisi kedua botol dengan formalin 4% smpai sepertiganya. Lalu kedua boto

selai tersebut dibenamkan ditempat yang berbeda dibawah permukaan tanah dan

kemudian dibiarkan semalaman agar serangga masuk kedalam botol. Paginya fitfall

traps yang telah dipasang tersebut diambildan dihitungberapa banyak jumlahnya

individu yang terdapat didalamnya.

2. Light traps

Disiapkan toples plastik yang telah dipasang tali plastik dan telah diisi

dengan alkohol 70% . lalu toples tersebut digantungkan diatas pohon dan diatasnya

dipasang lampu. Kemudian dibiarkan semalaman agar serangga masuk kedalam

toples. Paginya light traps yang telah dipasang tersebut diambil dan dihitung berapa

banyak jumlah individu yang di dalamnya.

Page 9: keanekaragaman serangga

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Dari praktikum keanekaragaman serangga field trap dan light trap ini

diperoleh tabel data spesies serangga yaitu :

4.1.1. Tabel keaneka ragaman serangga Field Trap

No. Botol Jenis Famili Jumlah

1. I Nyamuk (Mosquitoes)

Semut Hitam Besar

(Tapinoma sesseli)

Keong (Achatina fulica)

Culicidae

Formicidae

Achatinidae

4

6

1

2. II Semut Hitam Besar

(Tapinoma sesseli)

Formicidae 8

3 III Semut Merah

(Oecophylla smaragdina)

Formicidae 14

4.1.2. Tabel keaneka ragaman serangga Light Trap

No. Jenis Famili Jumlah

1. Kumbang kecil (Notaris aethiops) Curculionidae 3

2. Lebah (Himenoptera) Curculionidae 1

3. Nyamuk (Mosquitoes) Culicidae 3

4. Laron (Coptotermes curvignathus) Rhinotermitidae 2

Page 10: keanekaragaman serangga

a. Filtrep Di serasa (Botol I)

1. Mosquitoes

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Culicidae

Genus : Mosquitoes

Spesies : Mosquitoes

Nama Umum: Nyamuk

2. Tapinoma sessile

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Family : Formicidae

Genus : Tapinoma

Spesies : Tapinoma sesseli

Nama Umum: Semut Hitam Besar

3. Achatina fulica

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Family : Achatinidae

Genus : Achtina

Spesies : Achatina fulica

Nama Umum: Keong

Page 11: keanekaragaman serangga

b. Filtrep Tanah Lapang (Botol II)

Tapinoma sessile

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Family : Formicidae

Genus : Tapinoma

Spesies : Tapinoma sesseli

Nama Umum: Semut Hitam Besar

c. Filtrep Rumput (Botol III)

Oecophylla smaragdina

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Family : Formicidae

Genus : Oecophylla

Spesies : Oecophylla smaragdina

Nama Umum: Semut Merah

d. Ligh trap

1. Notaris aethiops

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Coloeptera

Family : Curculionidae

Genus : Notaris

Spesies : Notaris aethiops

Nama Umum: Kumbang kecil

Page 12: keanekaragaman serangga

2. Himenoptera

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hexapoda

Family : Curculionidae

Genus : Himenoptera

Spesies : Himenoptera

Nama Umum: Lebah

3. Mosquitoes

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Culicidae

Genus : Mosquitoes

Spesies : Mosquitoes

Nama Umum: Nyamuk

4. Coptotermes curvignathus

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Isoptera

Family : Rhinotermitidae

Genus : Coptotermes

Spesies : Coptotermes curvignathus

Nama Umum: Laron

4.2. Pembahasan

Page 13: keanekaragaman serangga

Dari praktikum kali ini diperoleh hasil pada fitfall traps terdapat 18

jumlah serangga. Menurut Isnaeni (2000 : 338), didalam suatu botol selai terdapat

berbagai macam serangga yang terdiri dari semut hitam 14, sejenis jangkrik 3 dan

laba-aba kecil 1. Pemasangan fitfall traps dilakukan di kebun kopi di Pagaralam,

dengan cara dibuat lubang dengan menggunakan linggis atau kayu, dan ditanam

botol selai hanya sebatas bibir botol saja, dan botol selai tersebut telah diisi dengan

formalin 4%, dan di bibir selai tersebut diolesi madu. Pada light trap dipasang

sekitar kebun kopi tersebut, yakni dengan menggantungkannya pada dahan pohon

yang ada.

Pada percobaan fitfall traps digunakan formalin karena bertujuan untuk

menarik perhatian serangga, karena formalin mempunyai bau yang menyengat.

Menurut Campbell (2002 : 398), selain itu formalin juga dapat digunakan sebagai

pengawet, sehingga dapat menjaga ketahanan tubuh serangga. Sedangkan pada

light traps digunakan alkohol tetapi sebenarnya akan lebih baik jika kita juga

menggunakan formalin. Lampu pada ligh trap berfungsi untuk menarik perhatian

serangga yang menyukai cahaya.

Banyak faktor yang mempengaruhi indeks keragaman pada serangga.

Menurut Sumarwan (2000 : 289), faktor yang mendukung keragaman tersebut

sangat mempengaruhi berkembangnya serangga dalam lingkungan tersebut.

Misalnya faktor udara atau suhu atau kelembapan, hal ini sangat mempengaruhi

distribus kegiatan dan perkembangan serangga. Pada umumnya, serangga yang

bukan serangga air dapat terebar karena hanyut bersama air, akan tetapi jika

kabanyakan hal yang sangat berbahaya bagi beberapa jenis serangga. Pada

praktikum ini dilaksanakan pada daerah yang lembab. Cahaya mempengaruhi jenis

serangga sehingga timbul serangga yang aktif pada pagi hari, siang juga malam

hari. Cahaya matahari dapat mempengaruhi aktivitas dan distribusi lokalnya. Selain

itu juga, ada serangga yang tertarik pada jenis warna misalnya warna hijau dan ada

juga beberapa jenis serangga yang tertarik pada bau.

Serangga yang ada dalam proses praktikum ini adalah adanya pengaruh

dari cahaya. Menurut Anonima (2010 : 1), keterbatasan cahaya mengakibatkan

sedikitnya serangga yang tertarik untuk datang kedalam perangkap yang di buat

oleh praktikum. Sehingga spesies yang didapat tidak begitu banyak. Keterbatasan

Page 14: keanekaragaman serangga

alat ini sangat perlu untuk diperhatikan untuk pengaruh lingkungannya, seperti

angin karena hal ini mempengaruhi serangga yang berukuran kecil. Selain itu angin

juga mempengaruhi kandunagan air dalam tubuh serangga, karena angin

mempercepat penguapan dan penyebaran udara. Ada serangga yang memakan

serangga yang lain yang disebut predator. Predator ini memekan mangsa dengan

cepat karena predator ini merupakan serangga yang lebih besar dari serangga yang

lain.

Keanekaragaman serangga memegang peranan yang sangat penting untuk

kesehatan ekosistem dan kelestarian alam. Menurut Campbell (2002 : 398),

berbagai aktivitas manusia seperti perubahan penggunaan lahan, perusakan habitat,

dan pencemaran lingkungan memberikan implikasi negative pada komunitas

serangga. Simposium ini akan mengumpulkan bukti-bukti ilmiah mengenai

dampak perubahan ekosistem. Selain fungsi dan peran, serangga memiliki

keunikan keunikan yang menjadi ciri kas dan keindahan tersendiri yang akan

banyak menarik perhatian orang. Keindahan dan keunikan ini dapat digunakan

sebagai maskot pariwisata dan sekaligus sebagai alat untuk membuat orang lebih

mencintai dan memahami serta peduli dengan fungsi dan peran ynag dimainkan

oleh serangga.

Serangga merupakan suatu hewan yang berasal dari Invertebrata yang

memiliki yang memiliki sayap. Menurut Brotowdjoyo (1990 : 303), adanya sayap

memungkinkan serangga agar lebih cepat menyebar dari satu tempat-ketempat

yang lainnya dan juga dapat menghindarkannya dari bahaya yang mengancamnya.

Tetapi tidak semua jenis serangga memiliki sayap, sayap yang terdapat pada

serangga itu terdapat pembuluh sayap atau rangka sayap. Pada serangga hanya

terdapat satu jenis kelamin pada sau individu. Karena sangat jarang sekali

ditemukan serangga yang hermatoprodit dalam satu individu. Sistem reproduksi

terdapat pada serangga betina biasanya memiliki satu atau beberapa kelener

perlengkapan yang terletak didekat pertemuan saluran telur dan vagina.

BAB V

Page 15: keanekaragaman serangga

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan antara lain:

1. Pada fielt traps digunakan formalin untuk menarik perhatian serangga karena bau

formalin yang menyangat

2. Formalin juga digunakan untuk mengawetkan morfologi tubuh serangga.

3. Pada light traps cahaya lampu yang berfungsi untuk menarik perhatian serangga.

4. Selain cahaya, angin juga berpengaruh sangat besar dalam banyak tidaknya

serangga yang didapat.

5. Fitfall traps dilakukan untuk menjebak serngga tanah sedangkan light traps

dilakukan untuk menjebak serangga yang tertarik pada cahaya lampu.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: keanekaragaman serangga

Anonima 2010. Insecta. http://wikipedia/wiki.org.com. Diakses Jumat, 14 April 2010 pukul 04 : 34 pm.

Anonimb 2010. Keanekaragaman serangga. http://wikipedia/wiki.org.com. Diakses Jumat, 14 April 2010 pukul 04 : 34 pm.

Brotowdjoyo . 1990. Biologi Hewan. Yudistira. Yogyakarta : V + 303 hlm.

Campbell. 2002. Biologi. Erlangga. Jakarta : IV + 298 hlm.

Isnaeni. 2000. Fisiologi Hewan. Erlangga. Jakarta : III + 334 hlm.

Jumar, G. H. 1998. The Live of Insecta. Pdf. Qween : New Zeland.

Rommimohtarto, S. 1995. Struktur Serangga. Jilid 5. Erlangga : Jakarta. x : 332 hlm. Sumarwan. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta : V + 356 hlm.

LAMPIRAN GAMBAR

Page 17: keanekaragaman serangga

Mosquitoes Tapinoma sesseli

Achatina fulica Oecophylla smaragdina

Notaris aethiops Himenoptera

Coptotermes curvignathus