Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput...

24
KEANEKARAGAMAN FAMILI SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA DAERAH TERBUKA DAN TERNAUNGI DI PADANG RUMPUT CIKAMAL PANANJUNG PANGANDARAN, CIAMIS, JAWA BARAT LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN Disusun oleh : AFIFI RAHMADETIASSANI (083112620150008) DEVI JUNITA SARI (083112620150022) MARLIA FAJRI HAYOTO (083112620150011) MUHAMMAD ARFAN (083112620150016) RIKA SAFIRA (083112620150026) 1

Transcript of Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput...

Page 1: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

KEANEKARAGAMAN FAMILI SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA

DAERAH TERBUKA DAN TERNAUNGI DI PADANG RUMPUT CIKAMAL

PANANJUNG PANGANDARAN, CIAMIS, JAWA BARAT

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Disusun oleh :

AFIFI RAHMADETIASSANI (083112620150008)

DEVI JUNITA SARI (083112620150022)

MARLIA FAJRI HAYOTO (083112620150011)

MUHAMMAD ARFAN (083112620150016)

RIKA SAFIRA (083112620150026)

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA

2011

1

Page 2: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

KEANEKARAGAMAN FAMILI SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA DAERAH TERBUKA DAN TERNAUNGI DI PADANG RUMPUT CIKAMAL

PANANJUNG PANGANDARAN, CIAMIS, JAWA BARAT

Afifi Rahmadetiassani, Devi Junita Sari, Marlia Fajri Hayoto, M. Arfan, Rika Safira

Abstrak

Taman Wisata Alam (TWA) dan Cagar Alam (CA) Pananjung Pangandaran memiliki kekayaan biodiversitas. Salah satu fauna yang terdapat disana adalah serangga permukaan tanah. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui dan membandingkan keanekaragaman serangga permukaan tanah pada dua habitat yang berbeda, yaitu pada lokasi terbuka dan lokasi ternaungi. Pengambilan data dilakukan dengan metode pit fall trap dengan 30 perangkap. Jumlah Ordo yang ditemukan pada lokasi terbuka sebanyak 7 Ordo dengan 19 Famili. Pada daerah lokasi ternaungi didapatkan sebanyak 8 Ordo dengan 23 Famili. Kelimpahan dan frekuensi kehadiran tertinggi adalah Famili Formicidae dari Ordo Hymenoptera. Keanekargaman Famili di lokasi terbuka adalah 1,691 dengan nilai E sebesar 0,574, sedangkan di lokasi ternaungi adalah 1,525 dengan nilai E sebesar 0,486.

Kata kunci : perangkap pitfall, serangga permukaan tanah, lokai ternaungi, lokasi terbuka

PENDAHULUAN

Taman Wisata Alam (TWA) dan Cagar Alam (CA) Pananjung Pangandaran

memiliki kekayaan sumber daya alam berupa flora, fauna dan keanekaragaman hayati

lainnya yang didukung dengan potensi keindahan alam. TWA dan CA Pananjung

Pangandaran secara administratif terletak di Desa Pangandaran, Kecamatan

Pangandaran dan terletak di Kabupaten Ciamis. Secara geografis terletak pada

108º40' BT dan 7º43' LS dengan geomorfologi bergelombang dan datar berbentuk

seperti tanjung yang menjorok ke laut (BKSDA JABAR,2011).

Salah satu kekayaan sumber daya hayati berupa fauna adalah serangga.

Serangga merupakan salah satu kelas dalam filum Arthropoda yang paling banyak

jumlahnya. Lebih kurang 70% dari filum Arthropoda yang ada di dunia adalah

serangga. Tubuh serangga terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala (caput),

2

Page 3: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

dada (thoraks) dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat sepasang antena yang

ukurannya sangat bervariasi dan alat mulut yang memiliki berbagai tipe sesuai

dengan jenis makananya; ada yang memiliki tipe mulut untuk menggigit dan

mengunyah, menghisap, menyerap, menjilat, menusuk dan menghisap serta

modifikasi bentuk mulut lainnya. Bagian dada pada serangga terdiri dari tiga segmen,

masing-masing didukung oleh sepasang kaki, sehingga serangga mempunyai enam

kaki (heksapoda). Berbeda dengan hewan Arthropoda lainnya, pada toraks insekta

terdapat dua pasang sayap, masing-masing pada segmen dada kedua dan ketiga.

Adanya sayap memungkinkan kelompok serangga dapat terbang dan berpindah ke

tempat yang jauh. Bagian perut pada dasarnya terdiri dari 12 ruas, tetapi pada

beberapa serangga hanya mempunyai 6-8 ruas karena ada ruas-ruas bagian perut yang

mereduksi (Elzinga, 1978).

Serangga termasuk hewan kosmopolit, yaitu dapat dijumpai di banyak tempat

dan mempunyai persebaran yang luas. Beberapa faktor yang membuat serangga

tersebar luas antara lain : ukuran tubuh yang kecil, memiliki siklus hidup yang cepat,

menghasilkan telur dan keturunan dalam jumlah banyak dan memiliki kemampuan

adaptasi yang tinggi baik secara morfologi, anatomi dan fisiologinya. Selain faktor

tersebut, keberadaan serangga dalam suatu habitat juga dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, seperti kelembaban, intensitas cahaya matahari, curah hujan, angin dan

suhu (Borror,et.all,1992).

Serangga hidup pada habitat air, tanah, udara, hutan, tetumbuhan, manusia,

hewan, dan berbagai habitat lainya. Serangga hidup dengan memakan bahan keras

seperti kayu, menghisap cairan tanaman, menghisap darah manusia dan hewan, atau

menyerap berbagai bentuk makanan lainnya, baik bersifat parasitik maupun

mutualistik (Sambel, 2009). Salah satu habitat yang banyak ditemukan serangga

adalah tanah. Serangga dalam tanah berfungsi utama sebagai salah satu komponen

ekosistem yang dapat mengurai serasah, bangkai, kotoran atau bahan organik lainnya.

Dengan fungsi tersebut, serangga dapat menjaga stabilitas ekosistem tanah yang

3

Page 4: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

meliputi kesuburan, kandungan nutrisi, daya produktifitas tanah dan indikator hama

(Suin, 1989)

Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

membandingkan keanekaragaman serangga tanah pada dua habitat yang berbeda,

yaitu pada lokasi terbuka dan lokasi ternaungi.

METODOLOGI

A. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25-28 April 2011 di wilayah Cikamal

TWA dan CA Pananjung Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat.

Lihat Gambar 1.

Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Data Serangga

4

Page 5: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

B. Alat, Bahan dan Cara kerja

Alat:

1. Alat tulis 9. Tusuk sate

2. Akua gelas 10. Wadah tertutup

3. Kertas label 11. Meteran

4. Soil tester 12. Mikroskop

5. Termometer 13. Buku panduan serangga tanah

6. Pinset 14. Sekop kecil

7. Kantung plastik es 15. GPS

8. Sterofoam 16. Higrometer

Bahan:

1. Alkohol 70%

2. Asetil aseton

Cara kerja :

1. Penentuan lokasi sampling

Pengambilan sampling dilakukan pada dua lokasi yang berbeda lokasinya

yakni di wilayah terbuka berupa wilayah yang tanpa adanya naungan dan wilayah

yang ternaungi yang terdapat pepohonan yang menaungi serangga tanah. Disetiap

wilayah masing-masing diletakkan 15 pit fall trap pada tiga plot secara random

dengan ukuran 5 m x 5 m.

2. Pengambilan dan Pengawetan sampel dilapangan

Pengambilan sampel dilakukan dengan pemasangan pit fall trap yang berisi

alkohol 70% dengan penambahan asetil aseton selama tiga hari. Selama tiga hari

diamati, dan diberi tambahan alkohol bila kuramg pada pit fall trap. Setelah tiga hari

sampel diambil, dipindahkan ke dalam kantung plastik yang telah diberi alkohol 70%

dan sampel diletakkan di wadah tertutup.

5

Page 6: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

Gambar 2. Pitfall trap

3. Parameter lingkungan

Parameter yang digunakan adalah pengukuran suhu tanah, kelembaban udara,

dan pH pada tanah.

4. Identifikasi sample serangga tanah

Identifikasi sampel serangga tanah dilakukan dengan menggunakan buku

identifikasi karya Ying Wenying dkk. (2000) berjudul Pictorial Keys to Soil Animal

of China, The insect of Australia Volume 1 & 2 (Anonymous, 1991) dan pengenalan

pelajaran serangga edisi keenam (Borror et al, 1992). sampai tingkatan famili di

Laboratorium Zoologi Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.

5. Analisa Data

A. Indeks keanekaragaman di setiap lokasi (Maguran,1988) :

H = - ∑ pi . ln pi

Keterangan :

H = Indeks keanekaragaman

Pi = Hasil bagi Ni / N

ln = Logaritma natural

N = Jumlah individu seluruh spesies yang terdapat disuatu lokasi

Ni = Jumlah individu satu spesies dari satu lokasi

6

Page 7: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

Uji Hutchenson digunakan untuk mambandingkan indeks keanekaragaman

dari suatu komunitas (H1) dengan indeks keanekaragaman dari komunitas yang lain

(H2). Uji ini menggunakan uji ”t” dengan peluang 95 % (α = 0,05)

t hit=H 1−H 2

√var H 1+var H 2

dimana derajat bebas dihitung sebagai berikut :

Var H '=∑ pi¿¿¿¿

db=H 1+H 2

(var H 1)2

N1

+(var H 2)

2

N2

Keterangan :

Var : Varians, yaitu perbedaan keanekaragaman jenis antar stasiun.

S : Jumlah famili yang ditemukan

Kriteria penolakan hipotesis :

T hit > t (n1-1) + (n2-1) → tolak Ho (terdapat perbedaan yang bermakna)

T hit < t (n1-1) + (n2-1) → terima Ho (terdapat perbedaan yang tidak

bermakna)

B. Indeks kesamaan famili serangga pada dua habitat dengan menggunakan

Indeks Similaritas Sorensen (Magurran, 1998) dengan rumus :

IS = 2 C X 100%

A + B

Keterangan :

IS = Indeks similaritas (Indeks kesamaan)

C = Jumlah family serangga yang ada di kedua habitat

A = Jumlah famili serangga yang hanya ada di habitat pertama

B = Jumlah famili serangga yang hanya ada di habitat kedua.

C. Keseragaman famili (Odum,1993)

7

Page 8: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

E = H’

H max

Keterangan :

E = Indeks ekuitabilitas (Keseragaman)

H’ = Indeks keseragaman Shannon-Wiener

H max = indeks keseragaman maksimum (ln S)

D. Frekuensi kehadiran (Suin,1989) :

E. Kelimpahan (Suin,1989) :

Keterangan :

K = Kelimpahan suatu famili

ni = Jumlah individu famili jenis ke-i

A = Volume pit fall trap

F. Kelimpahan Relatif (Suin,1989)

Keterangan :

KR = Kelimpahan relatif famili

ni = Jumlah individu famili jenis ke-i

Σ N = Total seluruh famili

HASIL DAN PEMBAHASAN

8

FK =Jumlah plot yang ditemukan famili Jumlah plot yang ditemukan diseluruh famili

x 100 %

K = niA

KR = ni

∑ Nx 100 %

Page 9: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

A. Keanekaragaman Serangga Tanah

Pengamatan keanekaragaman serangga permukaan tanah pada kawasan

Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran dilakukan pada dua lokasi yang

berbeda yaitu wilayah lokasi terbuka dan lokasi ternaungi. Berdasarkan hasil yang

diperoleh pada lokasi terbuka ditemukan 7 ordo yang terdiri dari 19 famili dengan

jumlah 249 individu. Pada daerah lokasi ternaungi diperoleh 8 ordo yang terdiri dari

23 famili dengan jumlah 219 individu. (tabel 1)

Tabel 1. Jumlah Famili dan jumlah individu serangga permukaan tanah yang didapat di padang rumput dan kanopi, Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat.

No. OrdoLokasi Terbuka Lokasi Ternaungi

Famili Individu Famili Individu

1 Coleoptera 4 20 7 42

2 Dermaptera 0 0 3 11

3 Diptera 5 5 3 4

4 Hemiptera 3 17 2 2

5 Hymenoptera 1 143 1 144

6 Isoptera 1 1 2 2

7 Orthoptera 4 44 4 13

8 Psocoptera 1 19 1 1

Total 19 249 23 219

Tabel 1 memperlihatkan bahwa pada kanopi jumlah famili dan jumlah

individu serangga permukaan tanah yang ditemukan terdapat perbedaan. Pada lokasi

ternaungi jumlah famili lebih tinggi dari lokasi terbuka, tetapi jumlah individu pada

lokasi terbuka lebih tinggi dari pada lokasi ternaungi. Hal ini disebabkan karena

lingkungan yang ada sesuai untuk mendukung kehidupannya. Keberadaan serangga

9

Page 10: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

permukaan tanah disuatu tempat tergantung dengan faktor lingkungannya yaitu biotik

dan abiotik (Suin, 1989).

Tabel 2. Kelimpahan (individu/perangkap/3 hari), kelimpahan relative (%) dan frekuensi kehadiran (%) dari masing2 famili serangga permukaan tanah.

No

TaksaLokasi Terbuka Lokasi Ternaungi

K KR FK K KR FK1 Coleoptera

Biphyllidae 0.004 0.457 6.667Carabidae 0.004 0.457 6.667Curculionidae 0.004 0.402 6.667Discolomidae 0.038 3.614 33.333Nitidulidae 0.008 0.913 6.667Ptiliidae 0.008 0.913 6.667Scarabaeidae 0.029 2.811 33.333 0.050 5.479 33.333Scolytidae 0.033 3.653 26.667Staphylinidae 0.013 1.205 13.333 0.067 7.306 46.667

2 DermapteraChelisocidae 0.008 0.913 13.333Forficulidae 0.029 3.196 26.667Spongiforidae 0.008 0.913 13.333

3 DipteraAnthomyzidae 0.008 0.913 13.333Diaphiridae 0.004 0.402 6.667Dolichopodidae 0.004 0.402 6.667Eulophidae 0.004 0.402 6.667Mymaromatidae 0.004 0.402 6.667Phoridae 0.004 0.457 6.667Tephritidae 0.004 0.402 6.667Xylophagidae 0.004 0.457 6.667

4 HymenopteraFormicidae 0.596 57.430 86.667 0.600 65.753 93.333

5 HemipteraCercopidae 0.013 1.205 13.333 0.004 0.457 6.667Ceratocombidae

0.004 0.457 6.667

10

Page 11: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

Cicadellidae 0.029 2.811 33.333Lygaeidae 0.029 2.811 40.000

6 IsopteraKalotermitidae 0.004 0.457 33.333Termitidae 0.004 0.402 6.667 0.004 0.457 6.667

7 OrthopteraAcrididae 0.046 4.418 20.000 0.017 1.826 13.333Gryllacrididae 0.013 1.205 6.667 0.004 0.457 6.667Gryllidae 0.108 10.442 73.333 0.029 3.196 33.333Tetrigidae 0.017 1.606 26.667 0.004 0.457 6.667

8 PsocopteraTrogiidae 0.079 7.631 66.667 0.004 0.457 6.667

Pada tabel 2, Pada dua lokasi secara umum dapat dinyatakan bahwa ordo

Hymenoptera terutama famili Formicidae memiliki kelimpahan, kelimpahan relatif

dan frekuensi kehadiran paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Hal ini disebabkan

karena Formicidae merupakan serangga sosial yang bersifat kosmopolit, suka hidup

membuat sarang pada pohon dibawah batu-batuan, ditimbunan sampah, didalam

tanah, dan adapula yang membuat sarang berupa gundukan dipermukaan tanah

(Borror et al., 1992).

Ordo Dermaptera pada lokasi habitat terbuka tidak ditemukan sedangkan pada

lokasi ternaungi ditemukan. Hal ini disebabkan karena Ordo Dermaptera hidup pada

tempat-tempat yang sejuk seperti dibawah batu, celah atau lubang bawah tanah,

dibawah batang pohon, dibalik kayu, dan juga dibawah sampah. Pada Ordo

Orthoptera lebih banyak didapatkan jumlah individunya di lokasi terbuka

dibandingkan dengan lokasi ternaungi karena ordo dari Orthoptera memiliki tipe

mulut menggigit – mengunyah dimana sumber pakannya berupa rerumputan yang

berada di padang rumput tersebut.

Tabel 3. Indeks keanekaragaman dan indeks kesamaan famili serangga permukaan tanah pada lokasi padang rumput dan kanopi cikamal

Habitat Indeks Keanekaragaman Indeks Kemerataan Indeks kesamaan

Lokasi Terbuka 1,691 0,574 0,47

11

Page 12: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

Lokasi Ternaungi 1,525 0,486

Pada lokasi terbuka didapatkan angka indeks keanekaragaman serta jumlah

individu yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi ternaungi, hal ini disebabkan

karena lokasi terbuka memiliki vegetasi herba lebih beragam dan rimbun

dibandingkan dengan lokasi ternaungi. Pada lokasi terbuka sinar matahari lebih

banyak sehingga vegetasi herba atau rumput yang membutuhkan sinar matahari untuk

kehidupan dapat dipenuhi sedangkan pada lokasi ternaungi lebih rapat, penetrasi sinar

matahari kurang. Hal ini lah yang menyebabkan indeks keanekaragaman dan jumlah

individu lebih tinggi. Menurut Suhardjono dkk (1997) faktor vegetasi dapat

mempengaruhi penyediaan habitat bagi serangga permukaan tanah. Dari

perbandingan kedua habitat, berdasarkan uji Hutchenson diperoleh hasil thitung yang

lebih kecil dibandingkan ttabel dengan db 87 dan α 0,005 yaitu 0,381 berbanding 1,664.

Dari hasil tersebut terima Ho, artinya terdapat perbedaan yang tidak bermakna di

antara kedua habitat tersebut.

Pada lokasi terbuka didapatkan indeks kemerataan lebih tinggi dari lokasi

ternaungi. Hal ini disebabkan karena pada lokasi terbuka vegetasi yang ada tersebar

secara merata. Indeks kesamaan famili serangga permukaan tanah yang didapat

sebesar 0,47. Hal ini menunjukan sekitar 47% famili yang ditemukan pada dua lokasi

yaitu lokasi terbuka dan lokasi ternaungi adalah sama.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Serangga permukaan tanah yang terdapat di lokasi terbuka 19 famili (249

individu) dan lokasi ternaungi terdapat 23 famili (219 individu).

2. Famili Formicidae ( Hymenoptera) mempunyai kelimpahan dan frekuensi

kehadiran yang paling tinggi pada lokasi terbuka dan lokasi ternaungi.

12

Page 13: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

3. Indeks keanekaragaman famili lokasi terbuka lebih tinggi dibandingkan

dengan lokasi ternaungi.

4. Pada lokasi ternaungi terdapat ordo Dermaptera sedangkan di lokasi terbuka

tidak ada.

5. Indeks kesamaan famili serangga pada dua lokasi berbeda adalah sebesar 47%

yang memiliki arti kesamaan yang hampir sama pada famili.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan ini.

Banyak pihak yang telah membantu dalam perencanaan, pelaksaan penelitian dan

penulisan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh staff yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Cagar Alam Pananjung

Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

Orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan doa, Panitia KKL 2011 (Drs.

Hasmar Rusmendro dan Dra. Noortiningsih, MS.) atas fasilitas yang diberikan selama

penelitian berlangsung; Dra. Hasni Ruslan sebagai pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing, memberikan saran dan kritik

yang membangun selama penulisan; Drs. Ikhsan Matondang,MSi. sebagai

pembimbing akademis angkatan 2008; Dra. Wayan Supradyani yang telah membantu

dalam pengambilan data; Peserta KKL 2011, Senior dan teman-teman di FABIONA

atas diskusi, masukan dan canda tawanya; Arif Rifqi yang telah memberikan kritik

dan saran. Beserta pihak-pihak lain yang yang turut membantu pembuatan laporan ini

yang terlalu banyak jika disebutkan satu persatu.

13

Page 14: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

DAFTAR PUSTAKA

BKSDA Jawa Barat. Informasi mengenai CA/CA Laut/TWA Pangandaran.

http://bbksda-jabar.dephut.go.id/?q=node/70. 01 Juni 2011.

Borror, D.J., C.A. Triplehorn dan N. F. Johnson. Pengenalan Jenis Serangga. Edisi

keenam. Soetiono Porto Soejono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta,

1992.

Elzinga, R.J. Fundamentals Of Entomology. Prentice Hall Of India, Privite limited.

New Delhi, 1978.

Magurran, AE. Ecological Diversity and Its Measurement. Princeton University

Press. New Jersey, 1998.

Odum, E.P. Dasar-dasar Ekologi, Edisi Ketiga. Gajah Mada University Press. Ineka

Cipta. Jakarta 1993.

Sambel, D.T. Entomologi Kedoktean. Andi Publisher. Jakarta, 2009.

Suin,N.M. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. 1989, Jakarta.

Ying Wenying, dkk. Pictorial Keys to Soil Animal of China. China, 2000.

14

Page 15: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

LAMPIRAN

A. Gambaran Lokasi

Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel pada lokasi terbuka

Gambar 2. Lokasi pengambilan sampel pada lokasi ternaungi

15

Page 16: Keanekaragaman Famili Serangga Permukaan Tanah Pada Daerah Terbuka Dan Ternaungi Di Padang Rumput Cikamal Pananjung Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat

B. Gambar beberapa serangga permukaan tanah yang ditemukan

Gambar 3. Ordo Hymenoptera- Famili Formicidae

Gambar 4. Ordo Dermaptera – Famili Forficulidae

Gambar 5. Ordo Ortoptera – Famili Gryllidae

16