KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia...

116
KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI BEBERAPA AREA TERMINAL BUS DI LOMBOK NTB Oleh Yulia Melani NIM: 15.1.13.5.001 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Transcript of KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia...

Page 1: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI BEBERAPA AREA TERMINAL BUS DI LOMBOK NTB

Oleh

Yulia Melani NIM: 15.1.13.5.001

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 2: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI BEBERAPA AREA TERMINAL BUS DI LOMBOK NTB

Skripsi diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk

melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yulia Melani Nim: 15.1.13.5.001

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 3: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

2

Page 4: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

3

Page 5: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

4

Page 6: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

5

Page 7: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

6

MOTTO

يم ج ك ْ ا مْن كِل ْرض كْم أْنبْتنا في ْْ ا إلى ا ْ لْم ي أ

Artinya, “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya

Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? QS.

Asy-Syu’ara’ :7)1

1Kementrian Agama RI, “Al-Washim Al-Quran Tajwid Kode Translerasi Per Kata

Terjemahan Per Kata (Bekasi: Penerbit Cipta Bagus Segara, 2013),h 367

Page 8: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

7

PERSEMBAHAN

Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayahnya yang senantiasa diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsinya. Penulis mempersembahkan skripsi ini sebagai tanda

bukti dan kasih sayang penulis kepada:

1. Ayahanda Sarki dan Ibunda Khaerunnisa’ yang memberikan kasih sayang

yang tak ternilai oleh suatu apapun, dukungan moral, maupun material

adalah tanda kasih beliau.

2. Semua guru-guruku yang telah membimbing dan membagikan ilmu

pengetahuan kepadaku. Semoga Allah membalas kebaikannya.

3. Dosen-dosenku yang dengan tulus dan ikhlas membimbing dan

memberikan ilmu pengetahu kepadaku.

4. Adik-adik ku tercinta Ahmad Syakroni, Muhammad Sazwan Habib yang

selalu memacu semangatku untuk terus belajar dan dukungan yang selama

ini diberikan semoga kita bisa senantiasa membuat orang tua kita tersenyum

bahagia.

5. Teman-teman terdekat dan terbaikku (Uja, Najwa, Juli, Rauhil, Marina, Eda,

Samsul), sungguh aku bersyukur diberikan kesempatan oleh Allah untuk

mengenal kalian. Semoga Allah selalu memberikan kelapangan untuk kita

meraih kesuksesan, Aamin.

Page 9: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

8

6. Teman-teman angkatan 2013, khususnya teman-teman terbaikku kelas A

Jurusan Pendidikan IPA Biologi. Masa-masa sibuk akan padatnya jadwal dan

tugas, masa-masa yang penuh dengan canda tawa, masa-masa sedih dan

bahagia yang telah kita lalui bersama selama 4 tahun akan selalu ku kenang,

Semoga Allah selalu memberikan curahan kasih sayang-Nya kepada kita

semua.

7. Almamaterku tercinta IAIN Mataram, semoga menjadi lembaga yang

menghasilkan lulusan-lulusan yang membawa kemaslahatan bagi umat.

Page 10: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena

dengan rahmatNya dan ridhaNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan

sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW. Adapun tujuan penulis membuat skripsi ini adalah untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan di Universitas Islam Negeri Mataram..

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam memberikan bimbingan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi, M.P, selaku pembimbing I dan Ibu Lutvia

Krismayanti, M. Kes selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan kritik,

saran dan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Suhirman, M.Si selaku Selaku penguji 1 dan Bapak Yahdi, M.Si

selaku penguji 2 yang telah emeberikan kritik dan saran dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Bapak Drs.H. L. Mukhtar, M.Pd selaku dosen wali yang selalu memberikan

arahan yang baik dan memberikan semangat kepada kami mahasiswa/i didiknya.

4. Bapak dan Ibu dosen UIN Mataram yang telah memberikan bimbingan selama

melaksanakan studi di UIN Mataram.

Page 11: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

10

5. Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi, M.P., selaku ketua jurusan pendidikan IPA Biologi

dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd., selaku sekretaris jurusan pendidikan IPA

Biologi.

6. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Mataram.

7. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag., selaku Rektor UIN Mataram.

8. Semua pihak yang selalu memberikan semangat, motivasi dan informasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, banyak mengalami

kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam skripsi ini masih banyak

terdapat kesalahan-kesalahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan,

Demikian skripsi ini telah selesai penulisi kerjakan, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Mataram,Desember 2017

Penulis,

Yulia Melani

Page 12: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... v

PENGESAHAN ............................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

ABSTRAK .................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ................................................. 7

1. Rumusan Masalah................................................................................ 7

2. Batasan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................... 7

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

2. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

D. Penegasan Istilah ...................................................................................... 9

Page 13: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

12

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Keanekaragaman ....................................................... 11

B. Tinjauan Tentang Lichen........................................................................ 12

C. Morfologi Lichen ................................................................................... 14

1. Talus Crustose ................................................................................. 14

2. Talus Foliose ................................................................................... 14

3. Talus Fruticose................................................................................ 15

D. Kalifikasi Lichen .................................................................................... 16

1. Kelas Ascolichenes .......................................................................... 16

2. Kelas Basidiolichenes ...................................................................... 18

E. Habitat Lichen ....................................................................................... 19

F. Reproduksi Lichen ................................................................................. 20

G. Peran Lichen ........................................................................................... 21

1. Lichen ssebagai Bioindikator ........................................................... 21

2. Lichen sebagai Dekompeser ............................................................. 22

H. Pencmaran Udara ................................................................................... 23

1. Pengertian Pencemaran Udara ........................................................... 23

2. Penyebab Pencemaran Udara ............................................................ 24

I. Indeks Keaekaragaman .......................................................................... 25

J. Indeks Doinansi ...................................................................................... 25

K. Lokasi Penelitian .................................................................................... 26

L. Keranga Berfikir..................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................. 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32

C. Rancangan Pneliian ................................................................................ 32

D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 33

Page 14: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

13

E. Instrumen Penelitian............................................................................... 34

F. Variabel Penelitian ................................................................................. 34

G. Prosedur Penelitian................................................................................. 35

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................... 39

B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 40

C. Analisis Data .......................................................................................... 43

D. Pembahasan ............................................................................................ 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 54

B. Saran ....................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

14

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1 Ukuran Plot Pada Masing-Masing Lokasi Pnelitian ......................... 30

Tabel2 Daftar Alat Penelilitian ..................................................................... 31

Tabel 3Daftar Bahan Penelitian ..................................................................... 32

Tabel 4 Daftar Hasil Pengamatan Di Semua Lokasi Penelitian ..................... 35

Tabel 1 JumlahLichen di Terminal Mandalika ............................................... 38

Tabel2JumlahLichen di Terminal Renteng .................................................... 39

Tabel 3 JumlahLichen di Terminal Pancor .................................................... 39

Tabel 4 JumlahLichen di Terminal Tanjung .................................................. 40

Tabel 5Jenis Tumbuhan Lichen Yang Terdapat Pada Lokasi Penelitian ....... 40

Tabel 6 Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Mandalika ................. 41

Tabel 7 Ineks Domonansi Di Terminal Mandalika ........................................ 42

Tabel 8Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Renteng ...................... 43

Tabel 9 Ineks Domonansi Di Terminal Renteng............................................ 43

Tabel 10Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Pancor ...................... 44

Tabel 11 Ineks Domonansi Di Terminal Pancor ............................................ 45

Tabel 12 Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Tanjung ................... 45

Tabel 13 Ineks Domonansi Di Terminal Tanjung.......................................... 46

Page 16: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

15

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1 Tipe talus Foliose .......................................................................... 11

Gambar 2 Morfologi talus .............................................................................. 12

Gambar 3Dermatocarpon miniatum .............................................................. 13

Gambar 4 Verrucaria nigrescens ................................................................... 13

Gambar 4Cora Pavonia. ................................................................................ 15

Page 17: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil identifikasi jenis Lichen yang terdapat di Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung

Lampiran 2 Analisis Data SpesiesLichendi Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung

Lampiran 3 Foto proses indentifikasi Lichen yang terdapat di Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung

Page 18: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

17

KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI BEBERAPA ARAEA TERMINAL BUS LOMBOK NTB

Oleh:

Yulia Melani NIM: 151.135.001

ABSTRAK Lichen dikenal sebagai bioinikator pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai tingkat keanekaragam Lichensebagai bioindikator pencemaran udara di beberapa area Terminal Bus Lombok NTB. Lichen merupakan suatu organisme yang tidak memiliki kutikula sehingga polutan mudah terserap yang mengakibatkan Lichen sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017. Lokasi Penelittian dilakukan di Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif denagn metode Transek. Berdasarkan penelitian yang tealah dilakukan , spesies yang ditemukan di Terminal Mandalika berjumlah 4 spesies yaitu, Trypethelium sp, Chiodecton sp, Graphis spdan Dirinaria aplanata. Spesies yang ditemukan Di Terminal Renteng berjumlah 5 yaitu, Parmelia sulcata, Cryptothecia scripta, Graphis sp, Hafellia liveleri dan Lepraria sp. Sedangkan spesies Lichen yang ditemukan di Terminal Pancor berjumlah 5 spesies yaitu, Parmelia sulcata, Lepraria sp, Opegrapha arta, Hafellia liveleri dan Chiodecton sp. Dan spesies Lichen yang ditemukan di terminal tanjung berjumlah 4 spesies yaitu, Trypethelium sp, Chiodecton sp, Graphis spdan Dirinaria aplanata. Jumlah nilai indeks keanekaragaman di terminal mandalika berjumlah 0,148, di Terminal Renteng berjumlah 0,376, sedangkan di Terminal Pancor indeks keanekaragamn berjumlah 0,407 dan indeks keanekaragaman di Terminal Tanjung berjumlah 0,050.Lichen tidak hanya berfungsi sebagai bioindikator pencemaran saja, akan tetapi mengetahui sejauh mana tingkat tingkat pencemaran dari polutan-polutan udara. Semakin buru kualitas udara maka tingkat keanekaragam Lichen semakin rendah dengan pembuktian bahwa H’<1. Kata kunci : Keanekaragaman, Bioindikator, Kualitas udara, Lichen

Page 19: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

18

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri :

Nama : Yulia Melani Tempat/Tanggal Lahir : Kelana, 18Desember 1995 Alamat Rumah : Dsn, Kelana Dsa, Sisik Kec. Pringgarata Nama Ayah : Sarki Nama Ibu : Haerunnisak

B. Riwayat Pendidikan :

1. Pendidikan Formal :

a. SD/ MI, tahun lulus : SD, 2007

b. SMP/ MTs., tahun lulus : SMP, 2010

c. SMA/ SMK/ MA, tahun lulus : SMA, 2013

2. Pendidikan Nonformal (jika ada) : -

C. Riwayat Pekerjaan : -

D. Prestasi/ Penghargaan : -

E. Pengalaman Organisasi : Drum band

F. Karya Ilmiah : -

Mataram,

Yulia Melani

Page 20: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses

yang wajar dan terlaksana sejak manusia dilahirkan sampai ia meninggal dunia.

Hal ini disebabkan manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan

untuk kelangsungan hidupnya. Seperti udara, air dan seluruh kebutuhan manusia

diambil darilingkungan. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan

yang ada di dalamnya sering diistilahkan dengan daya dukung lingkungan, daya

tolerasi dan dayategang, yang dalam istilah asing disebut carrying capacity.

Apabila daya dukung lingkungan itu terlampaui, maka manusia akan mengalami

berbagai kesulitan.2

Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

udara atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam

sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu yang

menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan

peruntukannya.3

Penyebab pencemaran udara yang ditimbulkannya sangat banyak. Secara

alami pencemaran udara dapat terjadi akibat kebakaran hutan, sedangkan secara

buatan dapat terjadin akibat pembakaran sampah dan lain-lain. Kita sebagai

1H. Arif Sumantri, 2013. KesehatanLingkungan, (Jakarta: KencanaPrenda Media Group), hal.

183 3Anikhotul Ihrom, Ani Sulistyasri, “Biomonitoring Pencemaran Udara Menggunakan

Bioindikator Lichen Di Kota Madiun.” Florea Vol. 2, No. 2, September 2015 h. 43

Page 21: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

20

manusia di muka bumi ini perlu untuk melakukan tindakan untuk mencegah

terjadinya pencemaran udara yang ada di sekitar kita agar kenyamanan di muka

bumi ini teteap terjaga salah satu cara yaitu, dengan penanaman pohon-pohon di

kota-kota besar terutama diarea terminal bus untuk mengurangi polusi udara.

Dampak kesehatan dari pencemaran akibat transportasi dibedakan dari

sumber pencemar lain karena emisi yang dikeluarkan dari transportasi sangat

dekat dan berhubungan langsung dengan para pengguna jalan. Selain itu,

kemampuan atmosfer dalam mengencerkan emisi juga sangat terbatas, sehingga

risiko gangguan kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara transportasi

menjadi lebih parah. Penelitian epidemiologi terkini menemukan bahwa

partikulat diesel bertanggung jawab terhadap peningkatan gangguan penyakit

paru-paru dan jantung bahkan di tingkat pencemaran yang relatif

rendah.4Perhatian masyarakat terhadap kualitas udara semakin besar ketika

mengetahui dampaknya terhadap kesehatan anak-anak, terutama yang

berhubungan dengan asma. Walaupun belum disepakati bukti-bukti yang

menunjukkan bahwa asma disebabkan oleh pencemaran udara, menunjukkan

bahwa pencemaran udara menjadi pencetus gejala-gejala asma yang

menyebabkan Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia

Terminal Mandalika memiliki bus sebanyak 115 bus dan non bus 130.

Kegiatan lalu lintas di Terminal ini tergolong padat karena lokasinya yang

4Bayu Laksono,”Analisis Tingkat Penemaran Udara Akibat Kendaraan Bermotor Dengan

Metode Nalareksa”, (Skripsi Universitas Atamajaya Yogyakarta, Yogyakarta, 2011 ), h. 13-14

Page 22: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

21

berdampingan dengan pasar. Fasilitas yang disediakn juga terbilang lengkap dan

keadaanya juga masih layak untuk digunakan seperti kamar mandi, musholla,

ruang informasi, ruang khusus pemberian ASI dan area parkir, sebagian besar

area terminal sudah di aspal demi kenyamanan para pengguna bus maupun non

bus jalan masuk dan keluar penumpang juga terpisah demi kelancaran keluar

masuknya kendaraan. Sekitar 85 pohon yang masih tertata di area Terminal,

sebagian besar pohon-pohon yang sudah sedang.

Terminal Renteng terletak di sebelah barat pasar Renteng Lombok

Tengah, Terminal Renteng memiliki bus sekitar 68 unit, bus merupakan

penghubung antar kota sedangkan non bus 75 unit. Kegiatan lalu lintas di

Terminal ini terbilang sedang kecuali pada hari sabtu, karena hasi sabtu adalah

hari pasar renteng, selain itu fasilitas yang disediakn juga terbilang lengkap dan

keadaanya juga masih layak untuk digunakan seperti kamar mandi, musholla,

ruang informasi dan area parkir, Sekitar 90 pohon yang masih tertata rapi

mengelilingi area Terminal, sebagian besar pohon-pohon yang sudah tua.

Terminal Pancor merupakan terminal terbesara atau terluas di lombok

timur, memiliki bus sebanyak 75 unit, bus merupakan alat trasportasi yang

nyaman apalagi untuk kebutuhan perjalanan jauh maupun keluar kota.

Sedangkan non bus sebanyak 80 unit, sebagiaan besar kendaraan seperti becak

dan sepeda motor merupakan kendaran yang sering melintas dan paling banyak

di terminal kareana mereka menghindari lampu stopan yang ada di sebelah utara

Page 23: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

22

terminal. sebagian besar area terminal sudah di aspal demi kenyamanan para

pengguna bus maupun non bus, selain itu fasilitas yang disediakn juga terbilang

lengkap dan keadaanya juga masih layak untuk digunakan seperti kamar mandi,

musholla, kantin, ruang informasi dan taman. Sekitar 80 pohon yang masih

tertata rapi di area Terminal Pancor, sebagian besar pohon-pohon yang sudah tua.

Terminal Tanjung terletak di sebelah timur pasar Tanjung Lombok Utara,

memili bus sebanyak 50 unit dan non bus 70 unit. Sebagian besar masyarakat

lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor karena lebih

cepat dan terhindar dari kemacatan, fasilitas yang disediakn juga terbilang kurang

lengkap tapi keadaanya juga masih layak untuk digunakan seperti kantin, ruang

informasi dan taman. Sekitar 50 pohon kecil yang masih tertata rapi di sekitar

taman dan area terminal.

Salah satu tumbuhan yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan

sehari-hari tapi kita tidak pernah menyadari bahwa tumbuhan ini mempunyai

banyak manfaat, yaitu sebagai bahan makanan, tapi tidak semua bisa di

konsumsi ada juga yang sifatnya beracun, sebagi obat obatan dan tumbuhan ini

bisa dijadikan sebagai indikator pencemaran udara.

Lichen yang lazim dikenal dengan lumut kerak merupakan jenis lumut

yang belum benyak diketahui oleh sebagian orang, sesungguhnya berbeda dari

lumut yang biasa dilihat. Lichen merupakan gabungan antara fungi dan alga

sehingga secara morfologi merupakan satu kesatuan. Organisme ini biasanya

Page 24: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

23

hidup secara epifit pada pohon-pohon, di atas tanah terutama di daerah sekitar

kutub utara, di atas batu, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi.

Lichen dapat digunakan sebagai indikator pencemaran adanya udara

kareana mudah menyerap zat-zat kimia yang ada di udara dan air hujan. Talus

Lichen tidak memiliki kutikula sehingga mendukung Lichen dalam menyerap

semua unsur senyawa di udara termasuk SO2 yang akan diakumulasikan dalam

talusnya. Kemampuan tersebut yang menjadi dasar penggunaan Lichen untuk

pemantaun pencemaran udara. Adanya kemampuan ini menjadikan Lichen

sebagai indikator yang baik untuk melihat suatu kondisi udara pada suatu daerah

yang tercemar atau tidak.5

Menurut Richardson 1988, lumut kerak sangat berguna dalam

menunjukkan beban polusi yang terjadi dalam waktu yang lama. Untuk melihat

apakah udara pada suatu daerah telah tercemar atau tidak, dapat di lihat dari

pertumbuhan lumut kerak yang menempel di pohon-pohon atau batu. Lumut

kerak yang berada pada suatu daerah yang telah tercemar akan menunjukkan

respon pertumbuhan yang kurang baik dibandingkan dengan lumut kerak yang

tumbuh subur di daerah yang tidak tercemar.6

Penggunaan Lichen sebagai indikator dinilai lebih efisien dibandingkan

menggunakan alat ukur atau mesin indikator ambien yang dalam

5Rosna yalang dkk, “Identifikasi Jenis Lichenes Di Kawasan Pegununganduasen Tohupoda

Desa Malanihu Bongomeme Kabupaten Gorontalo”. Program Studi Biologi MIPA, Universitas Negri Gorontalo. h. 1-9

6YulianiUsuli, dkk.,”LumutKerakSebagaiBioindikatorPencemaranUdara”, hal.3

Page 25: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

24

mengoperasikannya memerlukan biaya yang sangat besar dan penggunaan

khusus. Karena Lichen tidak memiliki kutikula sehingga zat-zat dari air hujan

dan polusi udara akan terserap oleh Lichen. Identifikasi udara suatu daerah

tercemar atau tidak, dapat dilihat dari pertumbuhan lichen yang menempel di

batang pohon. Perubahan kondisi lingkungan akibat pencemaran udara

menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan kesuburan Lichen.

Berdasarkan penelitian yang terlah dilakukan oleh Agung Laksono

tentang “ Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di

Kampus Institut Agama Islam Negri Raden Intan Lampung”, Semakin buruknya

kualitas udara di suatu wilayah maka tingkat keanekaragaman Lichen semakin

rendah.Akibat kontaminasi yang disebabkan oleh terakumulasi zat –zat buangan

yang tidak dapat terurai seperti emisi kendaraan bermotor, pelebaran jalan,

pembangunan pada ruang terbukaserta semakin berkurangnya gas Oakibat

penebangan pohon yang tidak di tanam kembali.

Oleh karena itu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “KeanekaragamanLichen Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara

Di Beberapa Area Terminal Bus Di Lombok NTB”.

B. RumusandanBatasanMasalah

1. Rumusan Masalah

Page 26: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

25

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagaiberikut: “Bagaimanakah tingkat keanekaragaman tumbuhan Lichen

sebagai indikaor pencemaran udara dibeberapa area termianal bus di Lombok

NTB?”

2. Batasan Masalah

Berdasarkan objek yang diteliti, serta untuk memperjelas ruang

lingkup penelitian ini maka perlu ada batasan masalah, penelitian ini dibatasi :

a. Lokasi penelitian dilakukan di Terminal Mandalika, Terminal Renteng,

Terminal Pancor dan Terminal Tanjung.

b. Pengambilan sampel Lichen dilakukan 1 hari pada masing-masing lokasi

penelitian

c. Faktor lingkunag yang diambil adalah suhu udara dan pH tanah.

C. TujuandanManfaatPenelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui keanekaragaman

lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di beberapa area terminal bus di

Lombok NTB.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Page 27: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

26

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber informasi bagi

masyarakat pada umumnya, dan dapat menambah wawasan bagai kalangan

mahasiswa.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi mahasiswa

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

mahasiswa untuk lebih memperdalam wawasan karakteristik, jenis,

manfaat tumbuhan khususnya tumbuhan Lichen.

2) Bagi Dosen

Hasil penelitia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para dosen

dalammeningkatkan pemahaman mahasiswa tentang keanekaragaman

tumbuhan khususnya tumbuhan Lichen dan hubungannya dengan

kondisi lingkungan.

3) Bagi masyarakat

Hasil peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pemanfaata tumbuhan Lichen oleh masyarakat sekit area terminal

bus.

4) Bagi peneliti

Page 28: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

27

Diharapkan dari hasil peneliti sebelumnya dapat menjadi acuan

untuk melanjutkan penelitian berikutnya serta disempurnakan lagi

semua kekurangan yang ada dengan menambah jumlah refrensi terkait

keanekaragaman tumbuhan Lichen.

D. PenegasanIstilah

Untuk mempermudah pemahaman dan penafsiran istilah yang

terkandung dalam penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan secara terperinci

mengenai istilah-istilah yang digunakan pada judul tersebut, yaitu:

1. Keragaman

Keanekaragaman merupakan terdapatnya keanekaragaman bentuk,

penampilan dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi seperti

ekosistem, jenis, dan genetika.7Keanekaragaman yang dimaksud dalam

peneltian ini adalah keanekragaman tumbuhan Lichen.

2. Keragaman Lichen

Lumut kerak atau Lichen adalah salah satu organisme yang

digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara. Hal ini disebabkan lichen

sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki sebaran geografis

yang luas (kecuali di daerah perairan), keberadaannya melimpah, sesil,

perennial, memiliki bentuk morfologi yang relatif tetap dalam jangka

waktu yang lama dan tidak memiliki lapisan kutikula sehingga lichen dapat

7https://meyeng.wordpress.com/2010/05/01/keanekaragamantumbuhan/aksesrabu/26/april/20

17/jam 09.35 wita

Page 29: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

28

menyerap gas dan partikel polutan secara langsung melalui permukaan

talusnya. Penggunaan Lichen sebagai bioindikator dinilai lebih efisien

dibandingkan menggunakan alat atau mesin indikator ambien yang dalam

pengoperasiannya memerlukan biaya yang besar dan penanganan khusus.

3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat

pencemar ke udara oleh aktivitas manusia atau alam yang menyebabkan

berubahnya tatanan udara sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat

tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.Secara umum

terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah

seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia seperti

yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di Indonesia

sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi

kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat

menimbulkan dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun

terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb) Kendaraan bermotor

menyumbang hampir 100% timbal.Pencemaran udara dapat terjadi dimana-

mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering

disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution).8

8Sugiarti. “ Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia”, " Jurnal

Chemika” (Juni 2009. Vol. 10. No.1), h 51

Page 30: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

29

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Keanekaragam

Keanekaragaman yang dimiliki suatu daerah itu sangat penting untuk

memberikan ciri khas tersendiri bagi suatu daerah seperti Negara kita Indonesia

Page 31: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

30

yang merupakan salah satu daerah tropis yang memiliki keanekaragaman

tertinggi di dunia. Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem,

diantaranya sebagai penyerap air untuk mempertahaankan kelembaban,

penghasil oksigen melalui proses fotosintesis yang cepat dan sebagai penyerap

polutan.9 Teminal memiliki banyak jenis tumbuhan kecuali Lichen, Lichen tidak

banyak di temukan di Terminal karena kondisi lingkungan yang sudah tercemar

membuat pertumbuhan Lichen semakin lambat dan akan mengalami kekeringan

tapi apaila tersiram air maka Ilichen akan subur kembali hal tersebut juga dapat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kelembaban dan suhu udara.

Konsep keanekaragaman jenis (species divercity) berawal dari apa yang

disebutkan sebagai keanekaragaman hayati (biodipercity). Dalam definisi yang

luas keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman kehidupan dalam

semua bentuk dan tingkatan organisasi, termasuk struktur, fungsi dan proses-

proses ekologi disemua tingkatan. Suatu komunitas dikatakan memiliki

keanekaragamna spesies yang tinggi jika komunitas itu disusun oleh banyak

spesies. Sebaliknya, suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman

spesies yang rendah jika komunitas itu disusun oleh sedikit spesies dan jika

hanya ada sedikit saja spesies yang dominan. Semakin beranekaragam komponen

(Biodipersitas) maka semakin tinggi keanakaragaman, semakin kurang

9Nuroh Bawaihaty,” Jurnal Silvikultur Tropika Keanekaragaman dan Peran Ekologi

Bryophyta di Hutan Sesaot Lombok, Nusa Tenggara Barat”, 2014, h. 13

Page 32: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

31

keanekaragaman maka dikatakan keanekaragaman reandah.10Ketinggian

mempengaruhi keanekaragaman hayati pada dataran rendah keanekaragaman

lebih tinggi di bandingkan dengan dataran rendah. Suhu dan kelembaban udara

akan menentukan kekayaan spesies pada sustu tempat.

B. Tinjauan Umum Lichen

Lichen atau lumut kerak adalah organisme yang berasal dari dua

organisme yang berbeda yang saling bersimbiosis. Organisme tersebut yaitu

fungi dan satu lagi adalah organisme potosintetik, yaitu alga atau cyanobacteria.

Mereka secara bersama-sama mampu saling bersinergi sehingga mampu saling

bertahan dan menempati habitat yang sangat luas di muka bumi ini. Lichen dapat

dijumpai secara luas di dataran rendah hingga dataran tinggi dari kutub utara

hingga ke daerah tropis, tumbuhan ini dapat tumbuh di permukaan tanah, benda,

daun, batu, besi tua, kulit kayu, pohon, di pinggir maupun di tepi sungai.11

Hubungan simbiosis tersebut memungkinkan bagi Lichen untuk hidup di

berbagai tempat atau habitat dan kondisi cuaca di seluruh dunia bahkan di

lingkungan yang ekstrim. Di wilayah yang kodisi lingkungan seragam masing –

masing substrat cenderung lichen yang tumbuh juga relatif seragam. Mereka

tumbuh di lingkungan dengankondisi iklim yang berbeda dan dengan substrat

yang berbeda. Mereka mampu dengan cepat menyerap dan menyiapkan air dari

10Bitenia Elen Kuni, Gusti Hardiyansyah dan Idham, “Emabotani Masyarakat Suku Dayak

Kerabat Di Desa Tapang Perodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau”. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 3 (3) (2015). hal. 383-400

11Efri Roziaty, “ Review Lichen: Karakteristik Anatomis Dan Reproduksi Vegrtatifnya”, Jurnal Pena Sains”, (April 2016. Vol. 3. No. 1) h. 45

Page 33: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

32

banyak sumber maka memungkinkan bagi lichen untuk hidup di lingkungan yang

“keras” seperti gurun dan kutub.

Lichen merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara

morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan.12 Misalnya ganggang

memberikan hasil-hasil fotosintesis terutama yang berupa karbohidrat kepada

cendawan, dan sebaliknya cendawan memberikan air dan garam-garam kepada

ganggang. Dapat juga hubungan antara ganggang dan jamur itu dianggap sebagai

suatu helotisme. Keuntungan yang timbal balik itu hanya sementara, yaitu pada

permulaannya saja Fungi dan alga bersimbiosis membentuk Lichen baru hanya

jika bertemudengan jenis yang tepat.

C. Morfologi Lichen

Menurut Fink (1961), bagian utama lumut kerak adalah talus yang

merupakan jaringan vegetatif. Keberadaan talus dapat terangkat atau tegak lurus

dari substratnya, terjumbai, tergantung atau talus juga dapat terlihat tubuh secara

rapat atau jarang pada substrat. Menurut Dharmaputra et al. (1989), talus

merupakan istilah umum untuk bagian vegetatif tumbuh-tumbuhan tak

berpembuluh (non-vascular).

12Dina Astuti B.Lawira, Marini S. Hamidun, Sari Rahayu Rahman, “Keanekaragaman Jenis

Lichen Corticolous Di Dataran Rendah Suaka Margasatwa Nantu Kabupaten Gorontalo”. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo.

Page 34: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

33

Lumut kerak dapat dikelompokkan dalam tiga tipe berdasarkan

morfologi talusnya, yaitu crustose, foliose, dan fruticose. Pengelompokan itu

berdasarkan pada organisasi jaringan tubuh dan perlekatan talus pada

substratnya, yaitu:

1) Talus crustose

Ukuran talus crustose bermacam-macam dengan bentuk talus rata,

tipis,dan pada umumnya memiliki bentuk tubuh buah yang hampir sama.

Talusberupa lembaran tipis atau seperti kerak yang permukaan bawahnya

melekatpada substrat. Permukaan talus biasanya terbagi menjadi areal-areal

yang agakheksagonal yang disebut areole (Vashishta 1982, diacu dalam

Januardania1995; Moore, 1972; Hale, 1979).

2) Talus foliose

Talus foliose bertingkat, lebar, besar, kasar dan menyerupai daun

yangmengkerut dan melipat. Permukaan talus foliose bagian bawah dan

atasberbeda, pada permukaan bawah berwarna lebih terang atau gelap dan

padabagian tepi talus biasanya menggulung ke atas (Vashishta 1982, diacu

dalamJanuardania 1995; Moore, 1972; Hale, 1979).

3) Talus fruticose

Page 35: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

34

Talus fruticose merupakan tipe talus kompleks dengan cabang-

cabangyang tidak teratur. Talus ini memiliki bentuk cabang silinder atau

pita. Talushanya menempati bagian dasar dengan cakram bertingkat. Lumut

kerak fruticoseini memperluas dan menunjukan perkembangannya hanya

pada batu-batuan,daun, dan cabang pohon (Vashishta 1982, diacu dalam

Januardania 1995;Moore, 1972).

4) Talus squamulose

Talus ini memiliki bentuk seperti talus crustose dengan pingiran

yangterangkat ke atas di atas tempat hidupnya. Talus ini memiliki bentuk

seperti sisikyang tersusun oleh banyak cuping (lobes) yang kecil tetapi tidak

memiliki rizin(Vashishta 1982, diacu dalam Januardania 1995; Moore, 1972;

Hale, 1979; Noer,2004).

Gambar 2

Morfologi Talus.13

13Efri Roziati,” Review: Kajian Lichen: Morfologi, Habitat dan Bioindikator Kualitas Udara

Ambien Akibat Polusi Kendaraan Bermotor”, Bioeksperimen, Vol. 2 No. 1 (Maret 2016), hal. 60.

Page 36: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

35

Tipe talus foliose, Fruticose dan Squamuloseini mudah dipisahkan

dari substrat yang di tumbuhinya sedangkan Crustose yaitu kebalikan dari

ketiga tipe morfologi talus tersebut yaitu sulit dipisahkan dari substrat yang

di tumbuhinya.

D. Klasifikasi Lichen

Lichen diklasifikasikan menurut cendawan yang mneyusunnya dan

dibedakan dalam dua kelas, yaitu:

1. Kelas Ascolichenes

Pyrenomucetales yang menghasilkan tubuh buah berupa perisetium,

yang berumur pendek dan dapat hidup bebas, misalnya Dermatocarpon

Gambar3 dan Verrucaria Gambar4, dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Dermatocarpon miniatum

Gambar 3

Dermatocarpon miniatum

Klasifikasi: Kingdom : Fungi Devisi : Lichenes Kelas : Ascholichenes Ordo : Verrucariales Family : Verrucariceae Genus : Dermatocarpon

Page 37: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

36

Spesies : Dermatocarpon miniatum

Dermatocarpon miniatumbentuknya bulat seperti piring

spesies ini termasuk dalam tife morfologi foliose karena sifatnya

yang tidak menempel erat pada substrat yang di tubuhinya dan

mudah dipisah.

b. Verrucaria nigrescens

Gambar 4

Verrucaria nigrescens

Klasifikasi: Kingdom : Fungi Devisi : Lichenes Kelas : Ascholichenes Ordo : Verrucariales Family : Verrucariceae Genus : Verrucaria Spesies : Verrucaria nigrescens

Verrucaria nigrescens spesies ini termasuk dalam tife

morfologi crustose karena sifatnya yang sulit di pisahkan dari

substrt yang di tumbuhinya.

Page 38: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

37

2. Kelas Basidiolichenes

Kebanyakan Lilchenini merupakan talus yang berbentuk lembaran-

lembaran. Pada tubuh buah terbentuk lapisan himenium yang mengandung

basidium, yang sanagt menyerupai tubuh buah Hymenomycetales, contohnya

adalah Cora parvonia Gambar 7. Lichen dipisahkan dari fungi dan dijadikan

suatu golongan yang berdiri sendiri. Berasal dari jamur Basidiomycetes dan

alga Mycophyceae. Basidiomycetesyaitu dari famili: thelephoraceae dengan

tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen yaitu

Scytonema dan tidak berbentuk filamen dan Chrococcus. Klasifikasi dari

Cora pavonia adalah:

a. Cora parvonia

Gambar 5

Cora Pavonia

Klasifikasi: Kingdom : Fungi Devisi : Lichenes Kelas : Basidiolichenes Ordo : Polyporales Family : Thelephoraceae Genus : Cora Spesies : Cora pavonia.

Page 39: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

38

Cora pavonia mirip seperti Dermato carpon miniatum sama-

samatermasuk dalam tipe morfologifoliose karena mudah di

pisahkan dari substrtnya. Akan tetapi Cora pavoia hidup secara

berkelompok dalam jumlah yang sangat banyak.

E. Habitat Lichen

Lichen terdapat dalam jumlah yang berlimpah pada habitat yang berbeda-

beda, biasanya dalam lingkungan yang agak kering. Lichen tumbuh pada batang

dan cabang-cabang pohon, batu-batu dan tanah gundul dengan permukaan yang

stabil.

Habitat Lichen dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: Saxicolous,

Carticolous, Terricolous.

1. Saxicolous

Saxicolous adalah jenis Lichen yang hidup di batu. Menempel pada

substrat yang padat dan di daerah dingin spesies yang yang termasuk

didalamnya seperti Caloplecta, Aspicilia tumbuhan di atas permukaan batu

akik. Spesies Verrucaria dapat di temukan di daerah bebetuan di sumur.

Lepraria, komunitas cystocoleus dapat di temukan di permukaan batu silika.

2. Corticolous

Cotricolous adalah jenis Lichen yang hidup pada kulit pohon . jenis

ini sangat terbatas pada daerah tropis dan subtropis, yang sebagian besar

kondisi lingkungan lembab.

Page 40: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

39

3. Terricolous

Terricolous adalah jenis Lichen terestrial, yang hidup pada

permukaan tanah. Lichen tidak membutuhkan syarat – syarat hidup yang

tinggi, tahan terhadap kondisi kekurangan air dalam jangka waktu yang

lama, tahan terhadap panas terik. Jika cuaca panas, lichen akan berubah

warna seperti kekeringan, tetapi tidak mati. Jika disirami air maka lichen

akan hidup kembali. Pertumbuhan thalus sangat lambat, dalam satu tahun

biasanya kurang dari 1 cm. Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan

pertumbuhan vegetatif bertahun – tahun.14 Lichen bisa hidup dimana saja,

antara alga dan jamur dua jenis organisme ini akan hidup saling

berhubungan karena alga akan menyediakan energi bagi jamur melalui

proses fotosintesis atau sebaliknya jamur akan menyediakan akan

menyediakan tempat perlindungan bagi alga. Lichen bisa hidup di daerah

yang ekstrim yaitu di kutub utara bisa juga di tempat yang panas, Lichen

yang hidup di kondisi cuaca yang panas mereka terlihat seperti mati, tapi

sebenarnya tidak, Lichen akan subur kembali setelah tersiram dengan air.

F. Reproduksi Lichen

Kebanyakan lichen berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus

terpisah, lalu tumbh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes,

pembiakan berlnagsung dengan perantaraan soredium,yaitu kelompok kecil sel-

sel ganggan yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium

14Mungki Eka Pertiwi,(Skripsi, IPB, Bogor, Bogor 2006)) h. 8-9

Page 41: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

40

menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari induknya. Dengan merobeknya

dinding tslus soredium tersebar sepeti debu yang ditiup angin. Benda-benda

tersebut pada tempat lain dapat tumbuh menjadi Lichenes baru. Seringkali

soredium itu terjadi dalam talus pada tempat-tempat yang mempunyai batas yang

jelas yang dinamakan soredium.

Pada talus Lichenes, cendawan akhirnya dapat membentuk tubuh buah

yang menurut jenis cendawan berupa opotesium atau peritesium. Spora yang

dilepaskandi tempatyang baru dapat berkembang menjadi Lichenes baru jika

menjumpai jenis ganggang yang tepat, yang sama dengan jenis ganggang pada

talus induknya.15Soredia merupakan bagian yang paling tipis pada kulit pohon

atau sering juga disebut isidia, pada permukaan kulit pohon atau benda-benda

buatan.

G. Peran Lichen

1. LichenSebagai Indikator Pencemaran Udara

Lumut kerak atau Lichen adalah salah satu organisme yang digunakan

sebagai bioindikator pencemaran udara. Hal ini disebabkan karena lichen

sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki sebaran geografis yang

luasa kecuali di daerah perairan, keberadaannya melimpah dan memiliki

bentuk molfologi yang relatif tetap dalam jangka waktu yang lama dan tidak

memiliki kutikula sehingga lichen dapat meyerap gas dan partikel polutan

15 Gembong Tjitrosoepomo, 1981. “Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thalophyta,

Bryophyta, Pteridophyta,” (Jakarta: Bhantara Karya Aksara), hal. 17-20

Page 42: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

41

secara langsung melaui permukaan talusnya. Pengunaan Lichen sebagai

bioindikator lebih efisies dibandingkan menggunakan alat atau mesin

indikator ambien yang dalam pengoprasiannya memerluka biaya yang besar

dan penggunaan khusus.16Selain tidak memiliki kutikula Lichen juga tidak

memiliki stomata inilah yang memaksa Lichen untuk bertahan hidup di

baawah cengkraman polutan yang terdapat di udara. Selain itu Lichen juga

termasuk tumbuhan yang paling efisien untuk mengetahui tingkat pencemaran

udara di suatutempat dibandingkan dengan menggunakan alat akan

memerlukan waktu yang sangat lama.

Lichen diketahui merupakan tumbuhan yang peka terhadap

pencemaran udara.17Jika kualitas udara di suatu daerah menurun maka

beberapa jenis lichen menghilang seiring dengan meningkatnya konsentraasi.

Lichen dapat mengindikasikan atau mencirikan polusi udara khususnya yang

berasal dari emisi kendaraan bermotor. Dengan adanya pencemar di udara

akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan lichen. Selain itu, terjadi juga

penurunan jumlah jenis (genus) lichen yang dapat dijadikan indikator

pencemaran udara.

3. Lichen sebagai Dekompeser

Lichen berperan sebagai dekomposer yang mampu mempertahankan

persediann nutrien organik yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

16Desi Maria Panjaitan dkk, “Keragaman Lichen Sebagai Bioindikator Paencemaran Udara Di

Kota Pekan Baru Provinsi Riau”, Vol. 1. hal. 1-7 17Ibid; Agung Laksono, hal. 30-31

Page 43: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

42

Tanpa dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan seperti karbon,

nitrogen dan unsur lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah

organik sehingga nutrien organik tidak tersedia bagi tumbuhan.18 Kemampuan

tumbuh di atas yang cukup beragam yaitu di permukaan batang pohon,

permukaan tanah dan menjadikan Lichen sebagai dekomposer yang baik bagi

lingkungan.

H. Pencemaran Udara

1. Pengertian pencemran udara

Pencemaran udaraadalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,

polutan(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang

dapat mengakibatkanmenurunnya kualitas udara (lingkungan).Pencemaran

dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalamrumah,

di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut

sebagaipencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila

pencemarannya terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional

maka disebut sebagai pencemaran di luarruang (outdoor

pollution).Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap.

Gas dan asap tersebutberasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang

18Neil Campbell,Jane A, Reece B dan Mitchell G Lawrence,2003. Biologijilid 2(Jakarta:

Erlangga), hal. 197

Page 44: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

43

tidak sempurna, yang dihasilkan olehmesin-mesin pabrik, pembangkit listrik

dan kendaraan bermotor.

2. Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab timbulnya pencemaran tentu saja erat kaitannya

denganberbagai aktivitas manusia, antara lain berupa:

a. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zatbuangan

berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif,air buangan panas

(thermal water waste). Juga dalam bentukkepulan asap (smog),

kebisingan (polusi suara), dan lain-lain.

b. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan

instalasi,kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan,

pencemaran udara dan rusaknya lahan-lahan bekaspertambangan.

c. Kegiatan transportal berupa kepulan asap, naiknya suhu udarakota,

kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahanbahan bakar

terutama minyak bumi dari kapal-kapaltanker, dan lain-lain

d. Kegiatan pertanian, terutama akibat residu pemakaian zat-zatkimia

untuk memberantas binatang atau tumbuhanpengganggu seperti

insektisida, pestisida, herbisida ataufungisida. Demikian pula pemakaian

pupuk anorganik, danlain-lain.19

19Untung Riwayadi,” Kewenangan Badan Lingkingan Hidup Kabupaten Psuran Perspektif

Fiqih Syiasah”,Kewenangan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, , No.2., Vol. 6 (Oktober, 2016), hal 426.

Page 45: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

44

I. Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman merupakan parameter vegetasi yang sangat

berguna untuk membandingkan berbagai komunitas tumbuhan, terutama untuk

mempelajari pengaruh gangguan faktor-faktor lingkungan atau abiotik terhadap

komunitas atau untuk mengetahui keadaan suksesi atau stabilitas komunitas.

Karena dalam suatu komunitas pada umumnya terdapat berbagai jenis tumbuhan,

maka makin tua atau semakin stabilkeadaan suatu komunitas, makin tinggi

keanekaragaman jenis tumbuhannya.

Rumus untuk indeks keanekaragaman jenis dari shannon wienner adalah:

H’ = ∑

Dimana:

H’ = Indeks Keanekaragaman

Pi = ni/N

ni = Jumlah individu setiap spesies

N = Jumlah individu seluruh spesies.20

J. Indeks Dominansi

Dominansi menyatakan suatu jenis tumbuhan utama yang mempengaruhi

dan melaksanakan kontrol terhadap komunitas dengan cara banyaknya jumlah

jenis, besarnya ukuran maupun pertumbuhannnya yang dominan

Indeks dominansi yang dihitung berdasarkan rumus dominansi simpson

20Melati ferianita fachrul, Metode sampling bioekologi(Jakarta : bumi aksara, 2007), hal.148-

149

Page 46: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

45

D ∑ 2

Dimana:

D= indeks dominansi

Pi= ni/N.21

K. Lokasi Penelitian

1. Terminal Mandalika

Terminal Mandalika adalah terminal terbesar di Provinsi Nusa

Tenggara Barat (NTB) atau yang lebih dikenal dengan nama Pulau Lombok.

Terminal ini terletak sekitar 3 km ke arah timur kota Mataram, yakni ibukota

dari Provinsi NTB.

Selayaknya terminal Induk, bus di terminal Mandalika juga melayani

trayek dari berbagai kota kota besar lainnya khususnya kota dari pulau Jawa

dan Bali, termasuk Bus Damri Lombok. Di tempat inilah biasanya para

wisatawan maupun warga setempat transit untuk melanjutkan perjalanan

berikutnya. Nama terminal ini diambil dari sebuah nama putri yang bernama

Mandalika, yang sarat dengan cerita rakyat dari desa Pujut kecamatan

Lombok Tengah bagian Selatan Kabupaten Lombok Tengah, yang konon

berparas cantik dan bijaksana yang membuat tergila gila banyak pemuda. Ada

kisah unik dan menarik dari perempuan seksi yang sampai sekarang kisahnya

masih dirayakan dengan istilah pesta Bau Nyale. Supaya tidak keterusan

21Simon I. Patty2, Husen Rifai3. Struktur komunitas padang lamun di perairan pulau

mantehage sulawesi utara. (September 2013, vol 1no 4) hal. 179

Page 47: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

46

nglantur ceritanya, sebaiknya Anda baca sendiri Pesta Bau Nyale ini Kembali

ke terminal Mandalika, bus dari Terminal Mandalika ini selain melayani rute

antar provinsi juga melayani hampir seluruh kota kota kabupaten yang ada di

pulau Lombok. Biasanya trayek bus yang melayani dalam pulau diizinkan

masuk area kota sejenis metromoni di Jakarta, dan bus besar biasanya harus

melalui pelabuhan Lembar tidak boleh masuk dalam kota kecuali Bus

Pariwisata. Terminal Bus Mandalika terletaka di Alamat: Jalan Sandubaya,

Sandubaya, Kec. Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83236. Indonesia.

2. Terminal Tanjung

Tanjung merupakan salah satu kecamatan yang juga merupakan ibu

kota di Kabupaten Lombok Utara. Tempatnya berada di antara kecamatan

pemenang dan gangga menjadikannya pusat perdagangan dan pemerintahan

yang mudah dijangkau dari berbagai daerah lain yang ada di Lombok Utara.

Sealin sebagai pusat perdagangan tanjung juga merupakan tempat adanya

terminal yang bertepatan disebelah timur pasar tanjung. Terminal Tanjung

Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih terlihat sepi menurut data yang ada,

di terminal Tanjung jumlah penumpang yang turun dan naik rata-rata 2 orang

per harinya. Padahal pembangunan terminal ini menghabiskan dana milyaran

rupiah.

Hal yang berbeda terlihat pada data jumlah kendaraan umum yang

beroprasi di KLU, saat ini kendaraan umum yang beroprasi di daerah ini

berjumlah 78 unit, ditambah kendaraan kendaraan umum lama yang beroprasi

Page 48: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

47

sebanyak 121 kendaraan, sehingga jumlah kendaraan penumpang yang

beroprasi tercatat 199 kndaraan.

3. Terminal Renteng

Terminal Renteng merupakan salah satu terminal yang letaknya

berdampingan dengan Pasar Renteng atau sebelah barat pasar renteng.

Terminal Renteng dibangu pada tahun 1995 dan diresmikan pada tahun 2003

dan memili luas sekitar 11/2 Hektar, setealah diresmikan tahun 2003 terminal

ini tidak langsung ramai karena disekitar area terminal masih sepi, selain itu

penduduk juga kurang setuju apabila ada terminal yang dibangun di sana

karna pada saat itu rumah pendudukpun belum ada, yang ada hanya pasar,

kebun dan sawah. Terminal renteng biasanya rame pada hari sabtu saja karena

bertepatan dengan hari Pasar Renteng, saking sepinya penumpang akhirnya

petugas terminal pulang paling lambat jam 12 siang, padahal dimana-mana

terminal itu buka selama 24 jam.

4. Terminal Pancor

Kabupaten Lombok Timur memiliki 4 buah Terminal, yaitu Terminal

Pancor, Terminal Keruak, Terminal Labuan Lombok dan Terminal Labuan

Haji. Akan tetapi Terminal Selong merupakan slah satu terminal yang paling

luas di antara ke 4 terminal yang ada di Kabupaten Lobok Timur karena

memiliki luas 12.800 M2, sedangkan Terminal Keruak memiliki luas 1.600

M2, Terminal Labuan Lombok 2.034 M2 dan Terminal Labuan Haji 2.852 M2.

Terminal Pancor dibangu pada tahun 1984, terminal pancor tidak jauh berbeda

Page 49: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

48

dengan terminal terminal lain, yaitu sama-sama sepi akan tetapi terminal

Pancor lebih ram yang dulu daripada sekarang kareana dulu pada tahun 90an

dari pada sekarang kareana pada saat itu sebagian besar masyarakat sekitar

tidak banyak yang mempunyai kendaraan pribadi,mereka hanya

mengandalkan kendaraan umum tetapi sekarang malah sebaliknya,

masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada

kendaraan umum.

L. Kerangka berpikir

Keragaman hayati adalah bermacam-macam mahluk hidup (orgnaisme)

yang ada di bumi, salah satunya yaitu keanekaragaman tumbuhan Lichen. Lichen

dapat dimanfaatkan sebagai indikator polusi udara.Udara merupakan penunjang

utama kehidupan. Pada saat kondisi normal, udara yang terdiri atas campuran

berbagai gas dan debu memiliki komposisi yang relatif konstan dan udara

normal ini berkualitas baik. Namun, bila terjadi kontaminan pada konsentrasi

yang sudah melebihi ambang batas maka komposisi udara tersebut dapat berubah

dan kualitasnyapun akan turun.22

Apabila batas tersebut dilampaui akan timbul kerugian karena terjadi

perubahan keseimbangan ekosistem. Batas toleransi tersebut sulit untuk

diketahui, akan tetapi beberapa tumbuhan dan hewan mempunyai kepekaan

22 Wendi Sudrajat,”Keanekaragaman Lichen CorticolouspadaTiga Jalur Hijau di Kabupaten

Kubu Raya”, Protobiont, Vol.2, No.2 (2013), hal. 75-79

Page 50: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

49

terhadap perubahan lingkungan dapat dipakai sebagai petunjuk secara dini untuk

mengetahui adanya pencemaran udara. Tumbuhan yang peka tersebut dapat

digunakan sebagai indikator biologi.

Salah satu tumbuhan yang peka terhadap kondisi lingkungan ialah

Lichen. Lichen sangat dipengaruhi faktor-faktor biotik dan abiotik dalam

kelangsungan hidupnya. Lichen tidak memiliki kutikula sehingga memudahkan

polutan untuk masuk kedalam talus. Talus akan mengalami kerusakan apabila

polusi udara yang tinggi maka, beberapa jenis lichen akan menghilang seiring

meningkatnya konsentrasi polusi di udara.

Page 51: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

50

BAB III

METODE PENELITIN

A. Jenis Penelitian

jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif.Penelitian

deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesusi dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering

disebut eksperimen , karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan control

dan manupulasi variabel penelitian.23 Eksploratif yang dimaksud di sini adalah

menyelidiki lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi selengkap

mungkin dan data atau informasi yang diperoleh akan diuraikan dalam bentuk

deskriptif.

Apabila objek yang diteliti sengaja dirancang dibuat-buat atau

memanipulasi terlebih dahulu kemudian dilakukan percobaan, maka pendekatan

yang dgunakan adalah pendekatan eksperimen. Namun jika dalam objek yang di

teliti telah ada secara wajar atau apa adanya dilapangan atau tempat tertentu

sebagai lokaasi penelitian maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

empiris.

Berdasarkan uraian di atas maka yang digunakan dalam penelitian ini

sesuai dengan objek penelitian adalah pendekatan empiris.karean yang dilakukan

adalah mengetahui tingkat keanekaragaman Lichen yang terdapat di Terminal

23Sri Latifa, “Keanekaragaman dan Diarkulasi Dipteral di Hutan Sesaot Wisata Sesaot

Kecamatan Narmada Lombok Barat( Jurusan Biologi IAIN Mataram 2014), hal. 36

Page 52: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

51

Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung Lombok

NTB.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dibeberapa area terminal bus, yaitu: Terminal

Mandalika, Terminal Tanjung, Terminal Pancor dan Terminal Renteng dan

waktu penelitian yaitu pada bulan Oktober 2017.

C. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodetransek dan

membuat plot dengan ukuran plot 10 x 10 m pada masing–masing area terminal

bus, seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar1

Ukuran Plot Pada Masing-Masing Lokasi Penelitian24

24Nurmania,” Keanekaragaman Tumbuhan Lumut Daun (Briyopsida) Dan Hubungannya

Dengan Kondisi Lingkungan Di Hutan Sesaot Kecamatan Narmada”, (Skripsi IAIN Mataram, Mataram 2016), hal. 28

10 x 10 m

10 x 10 m

Page 53: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

52

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh subjek penelitian.25

Berdasarkan penelitia tersebut maka populasi dalam penelitia ini adalah

seluruh Lichen yang ditemukan di lokasi penelitian.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang di teliti.26 Sampel

penelitian adalahspesies Lichen yang terdapat pada substrat pohon, tanah dan

batu. Sampel Lichen diambil secara objektif yaitu mengambil spesies Lichen

yang dapat mewakili dari masing-masing sampel.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument pada penelitian ini adalah berupa alat dan bahan

penelitian.

1. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat untuk

memudahkan peneliti dalam memperoleh data dengan hasil yang lebih baik.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

25Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2014) hal. 173 26 Ibid, hal. 174

Page 54: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

53

Table 1

Daftar Alat Penelilitian

No Nama alat Jumlah

1. Pita Meteran 1 buah

2. Kamera 1 buah

3. Alat Tulis 1 buah

4. Parang/apisau 1 buah

5 Thermo-hygromrter 1 buah

2. Bahan Penelitian

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seperti yang tercantum pada Tabel 2 di bawah ini:

Table 2

Daftar Bahan Penelitian

No Nama bahan Jumlah

1. Peta Lokasi 1 buah

2. Plastik Transparan 1 buah

3. Kantong Plastik 1 buah

4. Kertas Label 15 buah

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel biologi dan variabel

lingkungan. Variabel biologi terdiri dari semua jenis lichen, sedangkan variabel

lingkungan terdiri suhu udara.

Page 55: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

54

Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapat beranekaragam bentuk,

penampilan, dan sifat yang nampak pada berbagai tingkat organisasi kehidupan

seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman di tentukan dengan

mengunakan angka indeks.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa area terminal bus melalui

beberapa tahapan yaitu: Tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap identifikasi,

dan tahap penghitungan data. Pengambilan data berupa sampel dilakukan selama

satu minggu dengan satu kali pengambilan smpel pada masing masing area

terminal bus.

Adapun prosedur penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian

keanekaragaman lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di beberapa area

terminal bus antara lain:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi lapangan, meliputi keseluruhan area terminal bus.

b. Membuat denah penelitian pada masig-masing daerah pnelitian

c. Membuat denah penelitian serta membagi masing-masing daerah terminal

menjadi satu stasiun, kemudian membuat plot sampel pada setiap

stasiunberjumlah dua plot yang tersebar di area stasiun. Dengan ukuran

10 x 10 m

d. Mempersiapkan semua keperluan penelitian diantaranya alat tulis,kamera

dan lain lain.

Page 56: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

55

e. Pada masing masing transek terdiri dari 2 plot dengan jarak masing-

masing 10 meter.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Membuat plot sampel dengan ukuran 10 m x 10 m27

b. Mengumpulkan semua jenis lichen yang ditemukan di dalam plot.

pengambilan sampel lichen dilakukan satu kali pada masing-masing

lokasi penelitian.

c. Melakukan pemotretan atau pengambilan gambar setiap spesieslichen

yang ditemukan.

d. Memasukkan lichen yang ditemukan kedalam plastik kemudian

diidentifikasi.

3. Tahap Identifikasi

Mengidentifikasi tumbuhan lichen yang terdapat di dalam plot dengan

menggunakna buku kunci diterminasi tumbuhan.

4. Tahap Analisis Data

a. Memasukkan nama-nama jenis tumbuhan lichen yang telah diidentifikasi

ke dalam tabel

b. Menghitung jmlah masing masing jenis tumbuhan

c. Menghitung indeks keanekaragaman tumbuhan lichen yang dipengaruhi

oleh lingkungan.

27Nurmania, (Skripsi IAIN Mataram, Mataram 2016), hal. 28

Page 57: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

56

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Determinasi

Teknik determiasi yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini yaitu sebgai berikut:

a. Mengumpulkan semua lumut kerak.

b. Tumbuhan lumut kerak kemudian diidentifikasi untuk mengetahui

struktur morfologi lumut kerak tersebut.

c. Membuat label identifikasi tumbuhan lumut kerak.

2. Penentuan Keanekaragaman Lumut

Untuk menghitung keanekaragaman jenis digunakan rumus Shonnon-

Winner sebagai berikut:

Keterangan :

H = Indeks keanekaragaman Shonnon-Winner

Pi = Indeks masing-masing jenis (ni/N)

ni = Jumlah individu jenis ke-i

N = Jumlah total semua individu

∑ Jumlah spesies individu

Komponen lingkungan, baik komponen biotik maupun abiotik akan

mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman, agar nilai indeks

keanekaragaman spesies (H’) Shonnon-Winner dan ditafsirkan maknanya

digunakan kriteria sebagai berikut:

a. Jika H’ keanekaragaman spesies rendah

H = -∑

Page 58: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

57

b. Jika H’ keanekaragaman spesies pada suatu transek

melimpah sedang.

c. Jika H’ keanekaragaman pada suatu transek melimpah

tinggi.28

Tabel 3

Daftar Hasil Pengamatan Pada Masing-Masing Lokasi Penelitian

No Nama spesies Lokasi penelitian ∑

TM TR TP TT

28Melati Ferianita Fachrul, Metode Sampling Bioteknologi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 51

Page 59: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tentang keragaman lichen dilakukan di empat tempat, yaitu

Terminal Renteng, Terminal Mandalika, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung.

1. Terminal Mandalika merupakan terminal terbesar di Provinsi Nusa Tenggara

Barat atau dikenal dengan Pulau Lombok. Substrat di Terminal Mandalika

ini terdiri dari substrat batang pohon, substrat bebatuan, substrat tembok

serta substrat tanah. Tempat pengambilan sampel lichen pada penelitian ini

adalah area Terminal sebelah selatan dan sebelah timur dengan substrat

pepohonan dan bebatuan.

2. Teminal Renteng merupakan Terminal yang letaknya berseblahan dengan

pasar Renteng atau lebih tepatnya sebelah barat pasar renteng. Terminla ini

memiliki luas sekitar 11/2 hektar. Substrat di Terminal Renteng ini terdiri

dari substrat batang pohon, substrat bebatuan, substrat tembok serta substrat

tanah. Tempat pengambilan sampel lichen pada penelitian ini adalah area

Terminal sebelah selatan dan sebelah barat dengan substrat pepohonan dan

bebatua.

3. Terminal Pancor merupakan Terminal Pancor merupakan salah satu terminal

yang paling luas di antara ke 4 terminal yang ada di Kabupaten Lobok Timur

yaitu, Terminal Keruak, Terminal Labuan Lombok dan Terminal Labuan

Page 60: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

59

Haji karena memiliki luas 12.800 M2. Substrat di Terminal Pancor ini terdiri

dari substrat batang pohon, substrat bebatuan, substrat tembok serta substrat

tanah. Tempat pengambilan sampel lichen pada penelitian ini adalah area

Terminal sebelah utara dan sebelah barat dengan substrat pepohonan dan

bebatua.

4. Terminal Tanjung merupakan salah satu kecamatan yang juga merupakan

ibu kota di Kabupaten Lombok Utara. Tempatnya berada di antara

kecamatan pemenang dan gangga menjadikannya pusat perdagangan dan

pemerintahan yang mudah dijangkau dari berbagai daerah lain yang ada di

Lombok Utara. Substrat di Terminal Pancor ini terdiri dari substrat batang

pohon, substrat bebatuan, substrat tembok serta substrat tanah. Tempat

pengambilan sampel lichen pada penelitian ini adalah area Terminal sebelah

utara dan sebelah barat dengan substrat pepohonan dan bebatuan.

B. Hasil Penelitian

1. Keanekaragaman Lichen di Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal

Pancor dan Terminal Tanjung dapat dilihat pada tabel 1-5 di bawah ini:

Tabel 1

JumlahSpesies Lichen di Terminal Mandalika

Nama spesies Transek 1

Transek 2 ∑

Trypethelium 85 35 120 Chiodecton sp 62 45 107 Graphia sp 83 34 117 Dirinaria aplanata 55 37 92

Jumlah 450

Page 61: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

60

Dari tabel di atas ada 4 spesies Lichen yang terdapat di

terminal mandalika yaitu, Trypethelium, Chiodecton sp, Graphis spdan

Dirinaria aplanata.

Tabel 2

Jumlah SpesiesLichen di Terminal Renteng

Nama spesies Transek 1 Transek 2 ∑ Parmelia Sulcata 90 78 168 Cryptothecia Scripta 93 67 160 Graphia sp 108 69 177 Hafellia Liveleri 119 86 205 Lepraria sp 108 89 197 Chiodecton sp 77 - 77 Dirinaria aplanata 56 - 56 Opegrapha arta 50 - 50

Jumlah 1090 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Terminal

Renteng Terdapat 8 spesies Lichen yaitu, Parmelia sulcata,

Cryptothecia scripta, Graphis sp, Hafellia liveleri, Lepraria sp,

Chiodecton sp, Dirinaria aplanata dan Opegrapha arta.

Tabel 3

Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Pancor

Nama spesies Transek 1 Transek 2 ∑ Parmelia Sulcata 110 129 239 Lepraria sp 105 113 218 Opagrapha arta 118 101 219 Hafellia Liveleri 112 95 207 Chiodecton sp 94 98 192 Graphis glaucescens fee

75 44 119

Cryptothecia scripta 71 66 137 Trypethelium sp 83 68 151

Jumlah 1482

Page 62: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

61

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Terminal

Pancor Terdapat 8 spesies Lichen yaitu, Parmelia sulcata, Lepraria

sp.Hafellia liveleri, Chiodecton sp, Graphis glaucescens fee,

Cryptothecia scripta dan Trypethelium sp.

Tabel 4

Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Tanjung

Nama spesies Transek 1 Transek 2

Parmelia Sulcata 37 40 77 Chiodecton sp 54 47 101 Graphia sp 39 38 77 Trypthelium sp 32 33 65

Jumlah 320 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Terminal

Renteng Terdapat 4 jenis spesies Lichen yaitu, Parmelia sulcata,

Chiodecton sp, Graphis spdan Trypethelium sp.

2. Jumlah Lichen yang ditemukan di semua lokasi penelitian berjumlahX untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini

Tabel 5

Jenis Tumbuhan Lichen yang ditemukan pada lokasi penelitian

No

Nama Spesies Lokasi penelitian ∑

TM TR TP TT

1 Parmelia sulcata

- 168 239 77 484

2 Chiodecton sp 107 77 192 101 477 3 Graphis sp 117 177 - 77 371

4 Dirinaria aplanata

92 56 - - 148

5 Hafellia liveleri - 205 207 - 412

Page 63: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

62

6 Cryptothecia Scripta

- 160 137 - 297

7 Lepraria sp 69 197 218 - 484

8 Opegrapha arta - 50 219 - 269

9 Trypethelium sp 120 - 151 65 336

10 Graphis glaucescens fee

74 - 119 193

Total 450 1090 1482 320 3342

Tabel di atas terdapat 10 spesies dari 10 famili dan 3342 individu yang

ditemukan di semua lokasi penelitian, spesies Lichen yang paling banyak

ditemukan dari semua lokasi penelitian yaitu, Parmelia sulcata dan Lepraria

spdengan jumlah spesies 484, sedangkan spesies Lichen yang paling sedikit

yaitu, Dirinaria aplanata dengan jumlah spsies 148.

C. Analisis data

1. Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Mandalika

a. Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman dapat dihitung menggunakan Shonnon

Winner dengan cara menentukan jumlah individu setiap spesies yang

terdapat pada tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6

Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Mandalika

Nama spesies Transek 1 Transek 2 H’ Trypethelium sp 0,156 0,146 0,202 Chiodecton sp 0.143 0,156 0,229 Graphia sp 0,155 0,145 0,3

Page 64: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

63

Dirinaria aplanata 0,137 0,149 0,286 Jumlah 1,117

Hasil pengamatan Lichen yang terdapat di Terminal

Mandalika menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman Lichen termasuk

kedalam kategori sedangkarena H’1 <3,H’ di Terminal Mandalika adalah

1,815.Dirinaria aplanata adalah jenis Lichen yang paling banyak

ditemukan Graphis sp dengan jumlah 0,3 sedangkan jenis Lichen yang

paling sedikt ditemukan adalah Trypethelium sp dengan jumlah 0,202.

b. Indeks Dominansi

Indeks dominansi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

dominansi simpons. Indeks dominansi di Terminal Mandalika dapat dilihat

pada tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7

Indeks Dominansi di Terminal Mandalika

Nama Spesies Transek 1 Transek 2 D Dirinaria aplanata 0,024025 0,021316 0,045341 Chiodecton sp 0,020449 0,024336 0,044785 Graphis sp 0,024025 0,021025 0,04805 Tryprthelium sp 0,018769 0,022201 0,04097

Jumlah 0,179146 Jenis Lichen yang paling mendominasi Terminal Mandalika

yaitu Chiodecton spdan yang paling tidak mendominan yaitu Graphis

glaucescens fee.

Page 65: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

64

2. Indeks keanekaragaman Lichen di Terminal Renteng

a. Indeks keanekaragaman

Indeks keanekaragaman Lichen yang terdapat di Terminal Renteng

dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:

Tabel 8

Indeks Keanekaragaman Lichen di Terminal Renteng

Nama spesies Transek 1 Transek 2 ∑ Parmelia Sulcata 0,114 0,14 0,254 Cryptothecia Scripta 0.116 0,131 0,247 Graphia sp 0,125 0,133 0,258 Hafellia levieri 0,130 0,144 0,274 Lepraria sp 0,125 0,146 0,271 Chiodecton 0,104 - 0,104 Dirinaria aplanata 0,087 - 0,087 Opegrapha arta 0,010 - 0,10

Jumlah 1,505 Jenis Lichen yang terdapat di Terminal Renteng tergolong

sedangkarena H’1 ≤ 3,H’ di Terminal Renteng adalah 1,505. Hafellia levieri

adalah jenis Lichen yang paling banyak ditemukan dengan jumlah 0,274

sedangkan jenis Lichen yang paling sedikt ditemukan adalah Dirinaria

aplanata dengan jumlah 0,087.

b. Indeks Dominansi

Indeks dominnasi di Termina Renteng dapat dilihat pada tabel 9 di

bawah ini:

Page 66: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

65

Tabel 9

Indeks Dominansi di Terminal Renteng

Nama Spesies Transek 1 Transek 2 D Parmelia sulcata 0,0144 0,0196 0,034 Cryptothecia scripta 0,018496 0,012996 0,031492 Graphis sp 0,015625 0,017689 0,033314 Hafellia Levieri 0,0169 0,020376 0,037276 Lepraria sp 0,015625 0,021316 0,036491 Chiodecton sp 0,010816 - 0,010816 Dirinaria aplanata 0,007569 - 0,007569 Opegrapha arta 0,01 - 0,01

Jumlah 0,200985 Jenis Lichen yang paling mendominasi Terminal Renteng yaitu

Hafellia levieridan yang paling tidak mendominan yaituDirinaria

aplanata.

3. Indeks keanekaragaman lichen di Terminal Pancor

a. Indeks keanekaragaman

Indeks keanekaragaman Lichen yang terdapat di Terminal Pancor

dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:

Tabel 10

Indeks keanekaragaman lichen di Terminal Pancor

Nama spesies Transek 1 Transek 2 ∑ Parmelia Sulcata 0,120 0,133 0,253 Lepraria sp 0.120 0,126 0,246 Opagrapha arta 0,124 0,119 0,243 Hafellia Liveleri 0,121 0,116 0,237 Chiodecton sp 0,111 0,118 0,229 Graphis glaucescens fee

0,098 0,074 0,172

Cryptothecia scripta 0,195 0,195 0,39 Trypethelium sp 0,104 0,115 0,219

Jumla 1,989

Page 67: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

66

Jenis Lichen yang terdapat di Terminal Pancor tergolong sedang

karena H’1 ≤ 3,H’ di Terminal Pancor adalah 1,989. Cryptothecia scripta

adalah jenis Lichen yang paling banyak ditemukan dengan jumlah

0,39sedangkan jenis Lichen yang paling sedikt ditemukan adalah Graphis

Glanula fee dengan jumlah 0,172

b. Indeks Dominansi Lichen di terminal Pancor

Indeks dominnasi di Termina Renteng dapat dilihat pada tabel 11 di

bawah ini:

Tabel 11

Indeks Dominansi di Terminal Pancor

Nama Spesies Transek 1 Transek 2 D Parmelia sulcata 0,0144 0,017689 0,032089 Lepraria sp 0,0144 0,05876 0,07316 Opegrapha arta 0,015376 0,014161 0,029537 Hafellia Levieri 0,014641 0,031456 0,046097 Chiodecton sp 0,012321 0,013924 0,026245 Graphis glaucescens 0,009604 0,005476 0,01508 Cryptothecia scripta 0,009025 0,009025 0,01805 Trypethelium sp 0,010816 0,013225 0,024041

Jumlah 0,264299 Jenis Lichen yang paling mendominasi Terminal Pancor yaitu

Lepraria spdan yang paling tidak mendominan yaituGraphis glaucescens

fee.

Page 68: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

67

4. Indeks keanekaragaman lichen di Terminal Tanjung

a. Indeks Keanekaragaman

Tabel 12

Indeks keanekaragaman lichen di Terminal Tanjung

Nama spesies Transek 1 Transek 2 H’ Parmelia Sulcata 0,146 0,150 0,296 Chiodecton sp 0.158 0,156 0,314 Graphia sp 0,148 0,148 0,296 Trypthelium sp 0,138 0,141 0,279

Jumlah 1,005 Jenis Lichen yang terdapat di Terminal Tanjung tergolong sedang

karena H’1 ≤ 3,H’ di Terminal Pancor adalah 1,005. Parmelia sulcata

adalah jenis Lichen yang paling banyak ditemukan Chiodecton sp dengan

jumlah 0,314 sedangkan jenis Lichen yang paling sedikt ditemukan adalah

Trypetheliumsp dengan jumlah 0,279.

b. Indeks Dominansi Lichen di terminal Tanjung

Indeks dominnasi di Termina Tanjung dapat dilihat pada tabel 13 di

bawah ini:

Tabel 13

Indeks Dominansi di Terminal Tanjung

Nama Spesies Transek 1 Transek 2 D Parmelia sulcata 0,021316 0,0225 0,043816 Chiodecton sp 0,024964 0,024336 0,0493 Graphis sp 0,021904 0,021904 0,043808 Trypethelium sp 0,019044 0,019881 0,038925

Jumlah 0,175849

Page 69: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

68

Jenis Lichen yang paling mendominasi Terminal Tanjung

yaituChiodecton spdan yang paling tidak mendominan

yaituTrypetheliumsp.

D. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang tealah dilakukan pada bulan Oktober 2017 di

ke empat lokasi penelitian

Indeks keanekaragamanLichen yang terdapat di Terminal Mandalika,

Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung menunjukkan bahwa

tingkat keanekaragaman Lichen termasuk dalam kategori sedang karena H’ di

Terminal Mandalika sebesar 1,117, sedangkan di Terminal Renteng H’ sebesar

1,505, H’ diterminal Pancor sebesar 1,989 dan H’ di Terminal Tanjung sebesar

1,005. Keanekaragaman Lichen dapat dikatakan sedang apabila H’1≤ 3.

Indeks dominansi dapat dihitung berdasarkan rumus dominansi simpons,

hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis Lichen yang mendominasi di

Terminal Mandalika yaitu Lichen jenis Chiodecton spsedangkan jenis Lichen

Dirinaria aplanata tidak dominan di Terminal Mandalika. Di Terminal Renteng

jenis Lichen yang paling mendominan adalah Opegrapha arta sedangkan jenis

Lichen yang tidak dominan adalah Chiodecton sp,jenis Lichen yang paling

mendominan di Terminal Pancor yaitu Lepraria spsedangkan jenis Lichen yang

tidak mendominan adalah Graphis glaucescens fee. Jenis Lichen yang paling

mendominandi Terminal Tanjung yaitu Graphis spdan jenis Lichen yang tidak

Page 70: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

69

mendominan yaitu Chiodecton sp. Indeks dominansi di Terminal Mandalika,

Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung termasuk kategori

rendah. Karenanilai dominansi di Terminal Mandalikasebesar0,179146. Nilai

dominansi di Terminal Renteng sebesar 0,200985, nilai dominansi di Terminal

Pancor sebesar 0,264299 dan nilai dominansi di Terminal Tanjung sebesar

0,175849. Nilai dominansi 0,00 ˂ D ˂ 0,50 menunjukkan nilai dominansi rendah.

Sedangkan Nilai dominansi dikategorikan tinggi apabila nilai D= 0,75˂ D ˂ D

1,00.29

Suhu optimal untuk pertumbuhan Lichen dibawah 400C, sedangkan di

atas 450C dapat merusak klorofil Lichen dan aktiftas fotosistesis dapat terganggu.

Lichen dapat tumbuh dan berfotosintesis pada kondisi habitat yang sangat

lembab yaitu 85% sedangkan di atas 85% dapat mengurangi efektivitas

fotosintesis Lichen.30Pengukuran suhu udara di ke empat lokasi penelitian

berturut-turut sebagai berikut: 32,30C; 29,30C; 280C dan 32,50C. Sedangkan

kelembaban udara di ke empat lokasi pebelitian secara berturut-turut sebagai

berikut 66%; 81%; 59% dan 65%.

Pada umumnya Lichentahan terhadap perubahan temperatur dan

kekeringan. Hal ini sejalan dengan Lichen yang memperoleh nutrisi dari udara

tanpa menyeleksinya terlebih dahulu, Lichen tidakterdapat katikula sehingga

29Harpiansyah1,Arief Pratomo 2, Falmi Yandri3, Struktur Komunitas Lamun Di Perairan

Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Jurusan ilmu kelautan fakultas ilmu kelautan dan perikakanan, Universitas Maritime Raja Ali. hal. 8

30Murningsih dan Husnan Mafaza. Jenis-jenis Lichen di Kampus Undip Semarang. Bioma (Juni 2016, Vol. 18. No. 1) hal. 2

Page 71: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

70

memudahkan polutan untuk masuk kedalam talus . sehingga akan terakumulasi

dari zat-zat buangan yang tidak terurai oleh Lichen, yang diketahui berperan

sebagai indikator pencemaran udara, maka untuk mengetahui tingkat pencemaran

udara suatu wilayah dapat diketahui dengan melihat kondisi talus Lichen.Talus

akan mengalami kerusakan apabila polusi udara yang tinggi, Lichentidak hanya

berfungsi sebagai indikator pencemaran udara akan tetapi mengetahui sampai

sejauh mana tingkat pencemaran dari polutan-polutan udara.31

Lichendiketahui merupakan tumbuhan yang peka terhap pencemaran

udara. Jika kulitas udara di suatu lingkungan telah menurun maka beberapa jenis

Lichen akan menghilang seiring dengan meningkatnya konsentrasi polusi di

udara. Lichen dapat mengindikasikan atau mencirikan polusi udara khususnya

yang berasal dari emisi kendaraan bermotor. Dengan adanya pencemar di udara

akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan Lichen. Selain itu, terjadi juga

penurunan jumlah jenis (genus) lichen yang dapat dijadikan indikator

pencemaran udara.

Lichen sudah diketahui secara luas sebagai salah satu bioindikator untuk

pencemaran udara. Lichen adalah tumbuhan epifit yang tinggal di permukaan

batu, tanah dan beberapa substrat lainnya. Lichen sangat bergantung pada kondisi

31Agung Laksono. Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kampus

Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. (Skripsi IAIN Lampung, Lampung 2016), hal. 52-53

Page 72: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

71

atmosfer dalam perkembangannya. Polutan di udara yang terlarut di atmosfer

mampu merusak lichen. Lichen sangat sensitif terhadap pencemaran udara

Beberapa tumbuhan dapat memberikan respon yang kurang baik terhadap

adanya pencemaran di udara misalnya lumut kerak. Lumut kerak dapat

digunakan sebagai bioindikator adanya pencemaran udara karena mudah

menyerap zat-zat kimia yang ada di udara dan dari air hujan. Talus lumut kerak

tidak memiliki kutikula sehingga mendukung lumut kerak dalam menyerap

semua unsur senyawa di udara termasuk SO2yang akan diakumulasikan dalam

talusnya. Kemampuan tersebut yang menjadi dasar penggunaan lumut kerak

untuk pemantauan pencemaran udara. Selanjutnya, lumut kerak adalah spesies

indikator terbaik yang menyerap sejumlah besar kimia dari air hujan dan polusi

udara.

Adanyakemampuan ini menjadikan lumut kerak sebagai bioindikator

yang baik untuk melihat adanya suatu kondisi udara pada suatu daerah yang

tercemar atau sebaliknya. Lumutkerak sangat berguna dalammenunjukkan beban

polusi yang terjadi dalam waktu yang lama. Untuk melihat apakah udara pada

suatu daerah telah tercemar atau tidak, dapat di lihat dari pertumbuhan lumut

kerak yang menempel di pohon-pohon atau batu. Lumut kerak yang berada pada

suatu daerah yang telah tercemar akan menunjukkan respon pertumbuhan yang

kurang baik dibandingkan dengan lumut kerak yang tumbuh subur di daerah

yang tidak tercemar. Pertumbuhan dan kesuburan lumut kerak kurang baik bila

daerahnya telah mengalami perubahan kondisilingkungan akibat pencemaran

Page 73: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

72

udara, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat menyebabkan beberapa

hal yang dapat menghambat pertumbuhan atau keberadaan suatu jenis lumut

kerak.32

Alexopolous & Mims (1979) menyatakan bahwa pusat kota dengan

polusi industri beratnya tidak ditemukan atau jarang ditemukan lumut kerak.

Populasi lumut kerak secara bertahap bertambah pada jarak semakin jauh dari

pusat kota tersebut. Dengan demikian lumut kerak dapat digunakan sebagai

petunjuk didalam program mengukur kualitas lingkungan, dimana bahwa tidak

ada organisme lain yang lebih peka terhadap sulfur dioksida (SO2) daripada

lumut kerak. Sulfur dioksida (SO2) merupakan hasil samping pembakaran

batubara (dan juga minyak bumi pada batas-batas tertentu) dan bentuk sulfur

lainnya, dimana hasil-hasil tersebut akan mempengaruhi banyak tumbuh-

tumbuhan khususnya lumut kerak.

32Efri Roziaty,” Identifikasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas

Muhammadiyah Surakarta”, (Januari 2016. Vol. 13) hal. 770-776

Page 74: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa

Indeks keanekaragaman Lichen yang terdapat di ke empat lokasi peneitian

termasuk dalam kategori sedang karena indeks keanekargaman pada ke empat

lokasi berada pada kisaran H’ = 1 ≤ 3. Karena H’pada ke empat lokasi peneitian

berturut-tuut sebagai berikut 1,117;1,505; 1,989 dan 1,005.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Terminal Mandalika,

Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung, ada beberapa saran

ayng ingin peneliti sampaikan, yaitu:

1. Untuk Pemerintah,Lichen yang ada di setiap terminal diharapkan untuk dijaga

sebaik-baiknya.

2. Untuk masyarakat yang berada di sekitar area terminal agar tetap

menjagalingkungan sekitar.

3. Untuk peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian tentang Lichenuntuk

mengembangkan penelitian lebih luas terhadap masalah yang serupa.

Page 75: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bawaihaty, Nuroh” Jurnal Silvikultur Tropika Keanekaragaman dan Peran Ekologi Bryophyta di Hutan Sesaot Lombok, Nusa Tenggara Barat”, 2014.

Campbell, Neil, Jane A, Reece B dan Mitchell G Lawrence, 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dina Astuti B.Lawira, Marini S. Hamidun, Sari Rahayu Rahman, “Keanekaragaman Jenis Lichen Corticolous Di Dataran Rendah Suaka Margasatwa Nantu Kabupaten Gorontalo”. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo.

Efri Roziati,” Review: Kajian Lichen: Morfologi, Habitat dan Bioindikator Kualitas Udara Ambien Akibat Polusi Kendaraan Bermotor”, Bioeksperimen, No. 1, Vol. 2, Maret 2016.

Efri Roziaty, “ Review Lichen: Karakteristik Anatomis Dan Reproduksi Vegrtatifnya”, Jurnal Pena Sains, No. 1, Vol. 3, April 2016.

Efri Roziaty,” Identifikasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta”, Vol. 13, Januari 2016.

Fachrul, Melati ferianita. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi Aksara Harpiansyah1,Arief Pratomo 2, Falmi Yandri3, Struktur Komunitas Lamun Di

Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Jurusan ilmu kelautan fakultas ilmu kelautan dan perikakanan, Universitas Maritime Raja Ali. hal. 8

https://meyeng.wordpress.com/2010/05/01/keanekaragamantumbuhan/aksesrabu/26/april/2017/jam 09.35 wita

Ihrom, Anikhotul, Ani Sulistyasri.“Biomonitoring Pencemaran Udara Menggunakan Bioindikator Lichen Di Kota Madiun” ,Florea Vol. 2, No. 2, September 2015

Kuni, Bitenia Elen, Gusti Hardiyansyah dan Idham. “Emabotani Masyarakat Suku Dayak Kerabat Di Desa Tapang Perodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau”. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 3 Maret 2015.

Laksono, Agung. “Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kampus Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung” Skripsi IAIN Lampung, Lampung 2016.

Laksono, Bayu.”Analisis Tingkat Penemaran Udara Akibat Kendaraan Bermotor Dengan Metode Nalareksa” Skripsi Universitas Atamajaya Yogyakarta, Yogyakarta, 2011.

Latifa, Sri “Keanekaragaman dan Diarkulasi Dipteral di Hutan Sesaot Wisata Sesaot Kecamatan Narmada Lombok Barat. Jurusan Biologi IAIN Mataram 2014.

Page 76: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

75

Mungki Eka Pertiwi,(Skripsi, IPB, Bogor, Bogor 2006)) h. 8-9 Murningsih, dan Husnan Mafaza,“ Jenis-jenis Lichen di Kampus Undip Semarang.

Bioma “, No. 1, Vol. 18, Juni 2016, Vol. 18. Nurmania,” Keanekaragaman Tumbuhan Lumut Daun (Briyopsida) Dan

Hubungannya Dengan Kondisi Lingkungan Di Hutan Sesaot Kecamatan Narmada”, Skripsi IAIN Mataram, Mataram 2016

Panjaitan, Desi Maria dkk, “Keragaman Lichen Sebagai Bioindikator Paencemaran Udara Di Kota Pekan Baru Provinsi Riau”, Vol. 1.

Riwayadi, Untung” Kewenangan Badan Lingkingan Hidup Kabupaten Psuran Perspektif Fiqih Syiasah”,Kewenangan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, No.2, Vol. 6, Oktober, 2016

Simon I. Patty2, Husen Rifai3. Struktur komunitas padang lamun di perairan pulau mantehage sulawesi utara. No. 4, Vol. 1, September 2013.

Sudrajat, Wendi.” Keanekaragaman Lichen CorticolouspadaTiga Jalur Hijau di Kabupaten Kubu Raya”, Protobiont, No. 2, Vol.2, 2013

Sugiarti. “ Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia”, " Jurnal Chemika” No. 1, Vol. 10, Juni 2009.

Sumantri, H Arif. 2013. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: KencanaPrenda Media Group Tjitrosoepomo, Gembong. 1981. Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thalophyta,

Bryophyta, Pteridophyta. Jakarta: Bhantara Karya Aksara Yalang, Rosna dkk, “Identifikasi Jenis Lichenes Di Kawasan Pegununganduasen

Tohupoda Desa Malanihu Bongomeme Kabupaten Gorontalo”. Program Studi Biologi MIPA, Universitas Negri Gorontalo.

Yuliani Usuli, dkk.,”Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara”.

Page 77: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

76

Lampiran 1

Hasil identifikasi jenis Lichen yang terdapat di Terminal Mandalika, Terminal Renteng, Terminal Pancor dan Terminal Tanjung

A. Jenis Lichen Di Terminal Amndalika

1. Trypethelium sp

Gambar 1

Trypethelium sp (dokumen pribadi)

Trypethelium spmemiliki bagian tepi talus berwarna putih sedangkan

pada bagian tengah talus berwarna hujau kekuningan, talus spesies ini

merupakan tipe talus Crustose yang sifatnya menempel langsung pada

substrat kulit pohon yang ditumbuhinya, sehingga sulit untuk dipisahkan,

panjung talus sekitar 3 cm dan lebar talus 4 cm.

Page 78: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

77

2. Ciodekton sp

Gambar 2

Chiodecton sp (dokumen pribadi)

Ciodecton sp memiliki talus berwarna putih dan bentuknya dominan

bulat, talus spesies ini merupakan tipe talus Crustose yang sifatnya menempel

langsung pada substrat kulit pohon yang ditumbuhinya, sehingga sulit untuk

dipisahkan, panjung talus 2 cm dan lebar talus 2,5 cm.

3. Graphis sp

Gambar 3

Graphis sp (dokumen pribad)

Page 79: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

78

Graphis sp memiliki talus berwarna putih keabuan, talus spesies ini

merupakan tipe talus Crustose yang sifatnya menempel langsung pada

substrat kulit pohon yang ditumbuhinya, sehingga sulit untuk dipisahkan.

Speses ini memiliki bentuk yang cenderung membulat, memiliki panjang

sekitar 7 cm dan panjangnya 5 cm.

4. Dirinaria aplanata

Gambar 4 Dirinaria aplanata (dokumen pribadi)

Dirinaria aplanata memiliki talus berwarna hijau keabuan, termasuk

kedalam tife morfologi foliose karena mudah dipisahkan dari substrat pohon

yang ditempelinya.

Page 80: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

79

B. Jenis Lichen di Terminal Renteng

1. Parmelis sulcata

Gambar 5

Parmelia sulcata(dokumen pribadi)

Parmelia sp memiliki tipe talus foliose karena memili bentuk daun

yang berlipat-lipat dan hanya menempel pada bagian tengah dan bagian tepinya

terangkat ke atas. sehingga talus ini tidak terlalu sulit untuk dipisahkan dari substrat

kulit pohon yang ditempatinya. Pada bagian tengah talus memiliki warna yang lebih

gelap atau hijau tua di bandingkan bagian tepinya berwarna hijau pudar.

2. Hafellia Levieri

Gambar 6

Hafellia levieri(dokumen pribadi)

Page 81: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

80

Talus Spesies ini berbentuk bulat memanjang horisontal dengan tipe

morfologi talus crustosekarena menempel erat pada substrat kulit pohon yang

ditempatinya, sehingga nampak tipis dan menyatu dengan substrat. Talus

spesies ni memiliki warna putih atau putih abu-abu yang tergantung pada

kondisi lingkungan yang ditempatinya. Pada bagian permukaantalus terdapat

tonjolan-tonjolan hitam yang biasa di sebut isidia yang berguna untuk alat

propagasi vegetatif. Spesies ini memiliki lebar kira-kira 2-5cm.

3. Graphis sp

Gambar 7

Graphis sp (dokumen pribai)

Graphis spmemiliki talus berwarna putih keabuan, spesies ini

merupakan tipe talus Crustose yang sifatnya menempel langsung pada

substrat kulit pohon yang ditumbuhinya, sehingga sulit untuk dipisahkan.

memiliki bentuk yang cenderung membulatdan panjang sekitar 7 cm dan

lebarnya 9 cm.

Page 82: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

81

4. Cryptothecia scripta

Gambar 8

Cryptothecia scripta(dokumen pribadi)

Cryptothecia scripta merupakan tipe talus foliose karena sifatnya yang

tidak menempel erat pada substrat dan mudah dipisahkan. Talus ini memiliki

bentuk yang tidak teratur dan cenderung memanjang horisontal atau

membentuk koloni yang besar pada kulit substrat pohon yang ditempatinya.

Spesies ini memiliki talus berwarna hijau tua.

5. Chiodecton sp

Gambar 9

Chiodecton sp (dokumen pribadi)

Page 83: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

82

Talus ini merupakan tipe talus Crustose karena sifatnya yang menempel

eata pada substrat kulit pohon sehingga sulit untuk dipisahkan dari substratnya,

talus ini berarna hijau muda atau hijau keabuan.

6. Dirinaria aplanata

Gambar 10

Dirinaria aplanata(dokumen pribadi)

Dirinaria aplanata memiliki talus berwarna hijau, memiliki bentuk

talus yg bulat dan termasuk kedalam tife morfologi foliose karena mudah

dipisahkan dari substrat pohon yang ditempelinya

7. Opegrapha arta

Gambar 11

Opegrapha arta(dokumen pribadi)

Page 84: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

83

Opegrapha arta trmasuk tipe morfologi Crustose karena sifatnya yang

menempel erat pada substrat sehingga sulit untuk dipisahkan dari talus ini

memiliki bentuk yang cenderung membulat dan memiliki warna hijau

kekuningan,pada bagian tengah terdapat bintik hitam yang agak panjang,

terdapat warna putih pada sekeliling talus.

C. Jenis Lichen di Terminal Pancor

1. Parmelia sulcata

Gambar 12

Parmelia sulcata i(dokumen pribadi)

Parmelia sulcata memiliki tipe talus foliose karena bentuk daun yang

berlipat-lipat dan hanya menempel pada bagian tengah dan bagian tepinya

terangkat ke atassehingga talus ini tidak sulit untuk dipisahkan dari substrat

kulit pohon yang ditempatinya. Pada bagian tengah memiliki warna yang

lebih gelap atau hijau tua di bandingkan bagian tepinya berwarna hijau pudar.

Page 85: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

84

2.Opegrapha arta

Gambar 13

Opegrapha arta(dokumen pribadi)

Spesies ini trmasuk tipe morfologi talus Crustose karena sifatnya yang

menempel erat pada substrat sehingga sulit untuk dipisahkan dari substratnya

talus ini memiliki bentuk yang cenderung membulat dan memiliki warna hijau

kekuningan pada tengahnya dan terdapat warna putih pada sekeliling talus.

3. Hafellia levieri

Gambar 14

Hafellia levieri(dokumen pribadi)

Page 86: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

85

Hafellia levierimemiliki bentuk yang bulat dengan tipe morfologi talus

crustosekarena menempel erat pada substrat kulit pohon yang ditempatinya,

sehingga nampak tipis dan menyatu dengan substrat. Talus spesies ni memiliki

warna putih atau putih keabuan yang tergantung pada kondisi lingkungan yang

ditempatinya.Spesies ini memiliki lebar kira-kira 2-5cm dan panjang 2 cm

4. Lepraria sp

Gambar 15

Lepraria sp(dokumen pribadi)

Lepraria sp merupakan tipe talus foliose karena sifatnya mudah

dipisahkan dari substratnya, talus ini berarna hijau muda atau hijau keabuan.

Bentuk talusnya bulat, panjang talus 2 cm sedangkan lebar talus 5 cm.

Page 87: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

86

6. Cryptothecia scripta

Gambar 16

Cryptothecia scripta (dokumen pribadi)

Talus ini merupakan tipe talus foliose karena sifatnya yang tidak

menempel erat pada substrat dan mudah dipisahkan dari substratnya. Talus ini

memiliki bentuk yang tidak teratur dan cenderung memanjang horisontal.

Spesies ini memiliki warnatalus hijau tua.

Page 88: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

87

D. Jenis Lichen di Terminal Tanjung

1. Parmelia sulcata

Gambar 17

Parmelia sulcata(dokumen pribadi)

Parmeliasulcata memiliki tipe talus foliose karena bentuk daun yang

berlipat-lipat dan hanya menempel pada bagian tengah dan bagian tepinya

terangkat ke atas. sehingga talus ini tidak terlalu sulit untuk dipisahkan dari

substrat kulit pohon yang ditempatinya. Pada bagian tengah talus memiliki

warna yang lebih gelap atau hijau tua di bandingkan bagian tepinya berwarna

hijau pudar.

Page 89: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

88

2. Graphis sp

Gambar 18

Graphis sp (dokumen pribadi)

Graphis sp memiliki talus berwarna putih keabuan, spesies ini

merupakan tipe Crustose yang sifatnya menempel langsung pada substrat kulit

pohon yang ditumbuhinya, sehingga sulit untuk dipisahkan dari substatnya.

Talus ini memiliki bentuk yang cenderung membulat, pada bagian tengah

terdapat bintik-bintik hitam dan memiliki panjang sekitar 2-3 cm dan

panjangnya 1-2 cm

Page 90: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

89

3. Chiodecton sp

Gambar 19

Chiodecton sp (dokumen pribadi)

Chiodecton sp memiliki memiliki talus berwarna putih dan bentuknya

dominan bulat, talus spesies ini merupakan tipe talus Crustose yang sifatnya

menempel langsung pada substrat kulit pohon yang tempelinya, sehingga sulit

untuk dipisahkan, panjung talus 2 cm dan lebar talus 2,5 cm.

Page 91: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

90

Lampiran 2

Analisis Data Spesies Lichen di Terminal Mandalika, Terminal Renteng,

Terminal Pancor dan Terminal Tanjung

A. Terminal Mandalika

1. Indeks Keanekaragaman

a. Parmelia sulcata

T1. H’ = -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,298= –0,525

= -0,298x –0,525

= 0,156

T2. H’ = -∑ ni/N log ni/N

H’= 1

Log 0,231= –0,636

= -0,231x –0,636

= 0,146

b. Chiodecton sp

T1. H’ = -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log =-0,663

= -0,217x -0,663

Ket :

Ni = H’ = Indeks

Keanekaragaman

Pi = ni/N

ni = Jumlah individu setiap

spesies

Page 92: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

91

= 0,143

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,298= -0,525

= -0,298x -0,525

= 0,156 c. Graphis sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’= 1

Log 0,291= -0,536

= -0,291x –0,536

= 0,155

T2. H’=-∑ ni/N log ni/N

H’= 5

Log 0,225= -0,647

= -0,225x -0,647

= 0,145 d. Dirinaria aplanata

T1 H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,192= -0,716

= -0,192x -0,716

= 0,137

Page 93: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

92

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’= 5

Log 0,245= –0,610

= -0,245x–0,610

= 0,149

2. Indeks dominansi

a. Dirinaria aplanata

T1. = 0,1562 = 0,024025

T2. = 0,1462 = 0,021316

b. Chiodecton sp

T1. = 0,1432 = 0,020449

T2. = 0,1562 = 0,024336

c. Graphis sp

T1. = 0,1552 = 0,024025

T2. = 0,1452 = 0,021025

d. Trypethelium sp

T1. = 0,1372 = 0,018769

T2. = 0,1492 = 0,022201

B. Terminal Renteng

1. Indeks keanekaragaman

a. Parmelia sulcata

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

D= ∑ pi��=1

2

Ket : D = indeks dominansi

Pi= ni/N

Page 94: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

93

H’=

Log 0,128= -0,892

= -0,128x -0,892

= 0,114

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,20= -0,7

= -0,20 x -0,7

= 0,14 b. Cryptothecia Scripta

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’= 2

Log 0,132= -0,88

= - 0,132x -0,88

= 0,116

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’= 2

Log 0,172= -0,764

= -0,172x -0,764

= 0,131 c. Graphis sp

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,154= -0,812

Page 95: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

94

= -0,154 x -0,812

= 0,125

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,177= -0,752

= - 0,177x -0,752

= 0,133 d. Hafellia liveleri

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,169= -0,772

= - 0,169x -0,772

= 0,130

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’= 221

Log 0,221= -0,655

= -0,221x -0,655

= 0,144 e. Lepraria sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,154= -0,812

= -0,154x -0,812

= 0,125

Page 96: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

95

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,228= -0,642

= -0,228x -0,642

= 0,146 f. Chiodecton sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,109= -0,962

= -0,109x -0,962

= 0,104 g. Dirinaria aplanata

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,079= -1,102

= -0,079x -1,102

= 0,087 h. Opegrapha arta

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,071= -1,148

= -0,071x -1,148

= 0,010

Page 97: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

96

2. Indeks dominansi

a. Parmelia sulcata

T1. = 0,1142 = 0,0144

T2. = 0,142 = 0,0196

b. Cryptothecia scripta

T1. = 0,1362 = 0,018496

T2. = 0,1312 = 0,012996

c. Graphis sp

T1. = 0,1252 = 0,015625

T2. = 0,1332 = 0,017689

d. Hafellia levieri

T1. = 0,1302 = 0,0169

T2. = 0,1442 = 0,020376

e. Lepraria sp

T1. = 0,1252 = 0,015625

T2. = 0,1462 = 0,021316

f. Chiodecton sp

T1. = 0,1042 = 0,010816

g. Dirinaria aplanata

T1. = 0,0872 = 0,007569

h. Opegrapha arta

T1. = 0,0102 = 0,01

D= ∑ pi��=1

2

Ket : D = indeks dominansi

Pi= ni/N

Page 98: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

97

C. TERMINAL PANCOR

1. Indeks Keankaragaman

a. Parmelia sulcara

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,143= -0,844

= -0,143x -0,844

= 0,120

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,180= -0,744

= -0,180x -0,744

= 0,133

b. Lepraria sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,136= -0,866

= -0,136x -0,866

= 0,120

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,158= -0,801

Page 99: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

98

= -0,158x -0,801

= 0,126

c. Opegrapha arta

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,153= -0,815

= -0,153x -0,815

= 0,124

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,141= -0,850

= -0,141x -0,850

= 0,119

d. Hafellia liveleri

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,145= -0,838

= -0,145x -0,838

= 0,121

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,133= -0,876

Page 100: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

99

= -0,133x -0,876

= 0,116

e. Chiodecton sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,122= -0,913

= -0,122x -0,913

= 0,111

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,137= -0,863

= -0,137x -0,863

= 0,118

f. Graphis glaucescens fee

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,097= -1,013

= -0,097x -1,013

= 0,098

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,061= -1,214

Page 101: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

100

= -0,061x -1,214

= 0,074

g. Cryptothecia scripta

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,092= -1,036

= -0,092x -1,036

= 0,095

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,091= -1,036

= -0,092x -1,036

= 0,095

h. Trypethwlium sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,108= -0,966

= -0,108x -0,966

= 0,104

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,095= -1,022

Page 102: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

101

= -0,095x -1,022

= 0,115

2. Indeks dominansi

a. Parmelia sulcata

T1. = 0,1202 = 0,0144

T2. = 0,1332 = 0,017689

b. Lepraria sp

T1. = 0,1202 = 0,0144

T2. = 0,1262 = 0,05876

c. Opegrapha arta

T1. = 0,1242 = 0,015376

T2. = 0,1192 = 0,014161

d. Hafellia levieri

T1. = 0,1212 = 0,014641

T2. = 0,1162 = 0,031456

e. Chiodecton sp

T1. = 0,1112 = 0,012321

T2. = 0,1182 = 0,013924

f. Graphis glaucescens fee

T1. = 0,0982 = 0,009604

T2. = 0,0742 = 0,005476

g. Cryptothecia scripta

T1. = 0,0952 = 0,009025

T2. = 0,0952 = 0,009052

D= ∑ pi��=1

2

Ket : D = indeks dominansi

Pi= ni/N

Page 103: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

102

h. Tryprthelium sp

T1. = 0,1042 = 0,010816

T2. = 0,1152 = 0,013225

E. Terminal Tanjung

a. Parmelia sulcata

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,228= -0,64

= - 0,228x -0,642 = 0,146

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,253= -0,596

= - 0,253x -0,596

= 0,150

b. Chiodecton sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,333= -0,48

= -0,333x -0,477

= 0,158

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

Page 104: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

103

H’=

Log 0,297= -0,527

= -0,297x -0,527

= 0,156

c. Graphis sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,240= -0,619

= -0,240x -0,619

= 0,148

T2. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,240= -0,619

= -0,240x -0,619

= 0,148

c. Trypethelium sp

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

H’=

Log 0,197= 0,705

= -0,197x -0,705

= 0,138

T1. H’= -∑ ni/N log ni/N

Page 105: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

104

H’=

Log 0,208= -0,681

= -0,208x -0,681

= 0,141

2. Indeks Dominansi

a. Parmelia sulcata

T1. = 0,1462 = 0,021316

T2. = 0,1502 = 0,0225

b. Chiodecton sp

T1. = 0,1582 = 0,024964

T2. = 0,1562 = 0,024336

c. Graphis sp

T1. = 0,1482 = 0,021904

T2. = 0,1482 = 0,021904

d. Trypethelium sp

T1. = 0,1382 = 0,019044

T2. = 0,1412 = 0,019881

D= ∑ pi��=1

2

Ket : D = indeks dominansi

Pi= ni/N

Page 106: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

105

Lampiran 3

A. Terminal Mandalika

Gambar 01 Transek 1

Gambar 02 Transek 2

Gambar 03 Plot ukuran 10 x 10 m

Gambar 04 Alat dan bahan

Gamabar 5

Thermo-Hygrometer (untuk mengukur suhu dan kelembaban udara)

Page 107: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

106

B. Terminal Renteng

Gambar 01 Transek 1

Gambar 02 Transek 2

Gambar 03 Proses pengambilan sampel Lichen

Gambar 04 Alat dan bahna

Gambar 5

Thermo-Hygrometer (untuk mnegukur suhu dan kelembaban udara)

Page 108: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

107

C. Terminal Pancor

Gambar 01 Transek 1

Gambar 02 Transek 2

Gambar 03 Proses pengambilan sampel Lichen

Gambar 04 Alat dan bahan yang digunakan

Gambar 5

Thermo-Hygromrter(untuk mengukur suhu dan kelembaban udara)

Page 109: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

108

D. Terminal Tanjung

Gambar 01 Transek 1

Gambar 02 Transek 2

Gambar 03 Proses pengambilan sampel Lichen

Gambar 04 Alat dan bahan

Gambar 5 Thermo-Hygrometer (untuk mengukur suhu dan kelembaban udara)

Page 110: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

109

Page 111: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

110

Page 112: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

111

Page 113: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

112

Page 114: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

113

Page 115: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

114

Page 116: KEANEKARAGAMAN Lichen SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1056/1/Yulia Melani 151135001.pdf · Pencemaran udara merupakan adanya bahan-bahan zat asiang didalam

115