KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan...

31
KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI WADUK CIRATA CIANJUR JAWA BARAT ADAM WIRADISASTRA DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan...

Page 1: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI

WADUK CIRATA CIANJUR JAWA BARAT

ADAM WIRADISASTRA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,
Page 3: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman

Hayati Ikan Non Budidaya di Waduk Cirata Cianjur Jawa Barat adalah benar

karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Adam Wiradisastra

NIM C24090067

Page 4: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

ABSTRAK

ADAM WIRADISASTRA. Keanekaragaman Hayati Ikan Non Budidaya di

Waduk Cirata Cianjur, Jawa Barat. Dibimbing oleh KADARWAN SOEWARDI

dan RAHMAT KURNIA.

Pembangunan waduk Cirata pada awalnya berfungsi sebagai PLTA.

Masyarakat memanfaatkannya sebagai keramba jaring apung namun lama

kelamaan hasil KJA. Masyarakat beralih menangkap ikan di luar KJA. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman ikan yang ada di luar karamba

jaring apung dengan mengetahui hasil tangkapan nelayan. Jenis ikan yang

tertangkap serta mengidentifikasi spesies ikan asli.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil tangkapan nelayan yang

terbesar adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus) sebesar 424 kg (68,1%) dan alat

tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan adalah jaring insang. Nilai indeks

keanekaragaman (H’), keragaman (E), dan dominasi (C) berturut-turut adalah 1,30

; 0,59; dan 0,42. Berdasarkan nilai indeks tersebut ikan yang mendominasi di

perairan waduk Cirata adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus).

Kata kunci: Ikan Nila, keanekaragaman, waduk Cirata

ABSTRACT

ADAM WIRADISASTRA. Diversity of Fish Non-Cultivation in Cirata Lake

Cianjur West Java. Supervised by KADARWAN SOEWARDI and RAHMAT

KURNIA.

Construction of Cirata lake beginning work as Hydroelectric power, its

potential great society exploited as Floating Cage Net however gradually Floating

Cage Net not be felt by people around and switch caught fish outside floating cage

net, increasing activity the exploitation in Cirata lake will impact of fish habitats

who lived outside floating cage net. The aim of this research wasto observe fish

diversity outside floating cage net with knowing the catch of fisherman and fish

are caught and identify native fish species.

The result showed most caught of fisherman is nila fish (Oreochromis

niloticus) is 424 kg (68,1%) and the most fishing gear used by fisherman is gillnet.

The value of index (H’), (E), and (C) consecutive is 1,28; 0,58; and 0,43. Based

on the value of that index in waters Cirata Lake, fish who dominated in Cirata

Lake is Nila Fish (Oreochromis niloticus).

Keywords: Cirata lake, Diversity, nila fish

Page 5: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI

WADUK CIRATA CIANJUR JAWA BARAT

ADAM WIRADISASTRA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,
Page 7: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

Judul Skripsi : Keanekaragaman Hayati Ikan Non Budidaya di Waduk Cirata

Cianjur Jawa Barat

Nama : Adam Wiradisastra

NIM : C24090067

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Kadarwan Soewardi

Pembimbing I

Dr Ir Rahmat Kurnia, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir M Mukhlis Kamal, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

Judul Skripsi: Keanekaragaman Hayati Ikan Non Budidaya di Waduk Cirata Cianjur Jawa Barat

Nama : Adam Wiradisastra NIM : C24090067

Disetujui oleh

rof Dr Ir Kadarwan Soewardi Pembimbing I

Diketahui oleh

Tanggal Lulus: 0 3 0 2 2 0 1 4

Page 9: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini berjudul

”Keanekaragaman Hayati Ikan Non Budidaya di Waduk Cirata, Cianjur

Jawa Barat” Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana perikanan pada program studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, kepada:

1. Bapak Prof Dr Ir Kadarwan Soewardi dan Bapak Dr Ir Rahmat Kurnia,

MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan, saran, dan

nasehat.

2. Ibu Dr Ir Niken Tunjung Murti Pratiwi, MSi selaku pembimbing

akademik yang telah mengarahkan serta memberikan motivasi selama

perkuliahan.

3. Bapak Ali Mashar, SPi., MSi selaku penguji tamu dan Bapak Ir

Agustinus M Samosir, MPhil selaku perwakilan departemen.

4. Tim Cirata (Ananda, Aziz, Julpah, mbak Yuni, dan mas Kafi) atas

kerjasama dan telah banyak membantu dalam pengambilan data.

5. Keluarga penulis bapak Subadri, ibu Kadarrohmi, dan adik Assegaf yang

telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis

6. Riska Prorina atas doa dan dukungannya kepada penulis

7. Teman seperjuangan (Fatkur, Syarif, Kusnanto, Asyanto, Fajar, Iqra dan

juga seluruh keluarga MSP 46)

8. Sahabat penulis (Alpi, Lutdih, Adi, Ilham, Ilapi, Abi, Kiki, Gilang, Reza,

Enel, Arif, Jayadi, Indra, Aa Gareng) atas doa dan dukungan kepada

penulis.

9. Seluruh teman MSP 45, MSP 46 dan MSP 47 yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu atas dukungan yang diberikan.

Bogor, Januari 2014

Adam Wiradisastra

Page 10: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL………………………………………………………………... vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...vi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... vi

PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1

Latar Belakang…………………………………………………………………. 1

Perumusan Masalah…………………………………………………………….. 1

Tujuan Penelitian……………………………………………………………….. 2

Manfaat Penelitian……………………………………………………………… 2

METODE…………………………………………………………………………. 2

Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………… 2

Alat dan Bahan…………………………………………………………………. 2

Metode Kerja…………………………………………………………………… 3

Analisis Data…………………………………………………………………… 3

HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………… 5

Kondisi Umum Waduk Cirata………………………………………………….. 5

Biomassa dan Presentase Hasil Tangkapan…………………………………….. 6

Biomassa Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap………………………...8

Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominasi……………………………… 10

Pendugaan Biomassa Menggunakan Parfish………………………………….. 11

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………….. 12

Kesimpulan……………………………………………………………………. 12

Saran…………………………………………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 12

LAMPIRAN……………………………………………………………………... 14

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………… 20

Page 11: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

DAFTAR TABEL

1 Data morfometrik waduk Cirata 6 2 Biomassa dan presentase hasil tangkapan 7 3 Hasil tangkapan per jenis ikan dengan alat tangkap jala 9

DAFTAR GAMBAR

1 Lokasi Penelitian 2 2 Hasil tangkapan dengan gillnet per jenis ikan 8 3 Hasil tangkapan ketiga alat tangkap 10

DAFTAR LAMPIRAN

1 Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian 14 2 Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di waduk Cirata 14 3 Jenis ikan yang ditemukan di waduk Cirata 15 4 Kuisioner nelayan 16

Page 12: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Waduk merupakan wilayah yang digenangi badan air sepanjang tahun

serta dibentuk atau dibangun dengan campur tangan manusia (Jangkara 2000).

Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang

berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan, dan memiliki

potensi ekologis dan ekonomis. Selain itu, waduk juga sebagai pemasok air irigasi

dan pencegah banjir serta tempat kegiatan perikanan tangkap ataupun budidaya

(Kartamihardja 1998).

Waduk Cirata yang didirikan pada tahun 1987 merupakan salah satu

waduk terbesar di Indonesia dengan fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) di Pulau Jawa dan Bali dengan kapasitas 1008 megawatt

(BPWC 2010). Melihat potensinya yang sangat besar, pemanfaatan yang terjadi di

waduk Cirata terus berkembang sehingga dijadikan sumber mata pencaharian oleh

masyarakat. Pada tahun 1988, waduk Cirata mulai dimanfaatkan untuk kegiatan

budidaya perikanan sistem Keramba jaring Apung (KJA). Budidaya perikanan

sistem KJA merupakan suatu bentuk pemanfaatan waduk Cirata yang pada

awalnya diprioritaskan bagi masyarakat sekitar yang lahannya terkena dampak

pembangunan waduk. Lambat laun pemanfaatan waduk melalui budidaya

perikanan KJA tidak dirasakan keuntungannya karena biaya operasional dan biaya

sarana produksi perikanan KJA semakin mahal. Disamping itu, biaya pembuatan

KJA juga makin mahal sehingga sebagian besar masyarakat sekitar waduk tidak

mampu membuat KJA. Akibatnya banyak masyarakat yang hanya bisa berperan

sebagai buruh atau pekerja KJA. Masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan

sebagai buruh atau pekerja di KJA, lebih memilih menangkap ikan yang ada di

luar KJA karena dengan bermodalkan alat tangkap dan perahu mereka bisa

mendapatkan penghasilan dari kegiatan menangkap ikan.

Ikan yang ada di luar KJA sangat membantu masyarakat yang tidak

memiliki KJA sebagai sumber penghasilan. Pemerintah juga terus berupaya

mensejahterakan masyarakat dengan menebar ikan di luar jaring apung untuk

menambah penghasilan masyarakat. Ikan yang ada di luar jaring apung selain

dapat meningkatkan penghasilan masyarakat, juga dapat memanfaatkan sisa pakan

yang tebuang dari aktifitas KJA. Jumlah KJA di waduk Cirata sudah melampaui

batas yang telah diperbolehkan oleh pemerintah sebanyak 12000 unit. Hal ini

berdampak terhadap ikan yang hidup di luar jaring apung.

Perumusan Masalah

Kegiatan perikanan tangkap di luar KJA dilakukan dengan leluasa tanpa

memerhatikan kelestarian ikan yang ada di perairan Waduk Cirata tersebut. Hal

ini dapat mengancam kelestarian ikan-ikan di luar KJA untuk itu dibutuhkan suatu

penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai keanekaragaman ikan non

budidaya yang ada di luar KJA.

Page 13: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji keanekaragaman hayati ikan yang

ada di luar keramba jaring apung, mendata jenis-jenis ikan lokal, dan menganalisis

jenis ikan yang dominan akibat adanya kegiatan pemanfaatan di waduk Cirata.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat

dan pemerintah sebagai acuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan yang ada

di waduk Cirata.

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 bulan, dari bulan Maret hingga April 2013

di waduk Cirata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pengambilan contoh dilakukan

sebanyak tiga kali setiap bulan. Kegiatan penelitian dilakukan di lapangan dan

laboratorium. Kegiatan di laboratorium dilakukan di laboratorium Bio Makro

(BIMA), Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formalin, alkohol, ikan-

ikan yang ditangkap di waduk Cirata. Alat yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain laptop, buku identifikasi ikan, kamera, GPS, perahu, cool box, alat tulis

dan kertas hvs.

Gambar 1 Lokasi Penelitian

Page 14: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

3

Metode Kerja

Penelitian di Lapang

Penelitian di lapang dilakukan di waduk Cirata menggunakan metode

survey. Data primer diperoleh melalui pengambilan contoh ikan dan wawancara.

Pengambilan contoh ikan dibedakan berdasarkan alat tangkap yang digunakan.

Ikan yang sudah ditangkap kemudian dimasukan ke dalam wadah dengan

menambahkan formalin 10% untuk dilakukan analisis lebih lanjut di laboratorium

BIMA. Wawancara terhadap nelayan dengan bantuan kuisioner, untuk

memperoleh data hasil tangkapan dan alat tangkap yang digunakan. Wawancara

dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 95 dari 357 nelayan yang

menangkap ikan di luar KJA. Wawancara dilakukan di daerah Jangari, Maleber,

Calincing, Ciputri, Nusa Dua, Cilebu, Cadas Bodas, Pasir Panjang, Patok Beusi,

Coklat. Nelayan tersebut ada yang tergabung ke dalam kelompok nelayan dan ada

juga yang tidak. Pengambilan responden dilakukan dengan metode Penarikan

Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling). Adapun data sekunder

terdiri dari data hasil tangkapan nelayan dari Balai Pengembangan Budidaya

Perikanan Umum Cirata yang terletak di desa Bobojong Kecamatan Mande

Cianjur Jawa Barat.

Penelitian di Laboratorium

Penelitian di laboratorium dilakukan di laboratorium Bio Makro

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi spesies ikan yang telah

diberi formalin. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi.

Selain itu, hasil wawancara dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data hasil

tangkapan.

Analisis data

Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman adalah indeks untuk mengetahui tingkat

keanekaragamn jenis dalam komunitas dan menunjukkan keseimbangan dalam

pembagian jumlah individu tiap spesies (Odum 1971). Keanekaragaman ikan

dihitung dengan menggunakan indeks Shannon (Odum 1993) :

∑(

) (

)

Keterangan :

H’ = indeks Shannon

ni = jumlah individu spesies ke-i

N = jumlah total individu semua spesies

Page 15: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

4

Penentuan kriteria :

0 ≤ H’ < 2,3026 :Keanekaragaman rendah

2,3026 < H’ ≤ 6,9078 :Keanekaragaman sedang

H’ > 6,9078 : Keanekaragaman tinggi

Indeks Keseragaman

Indeks keseragaman merupakan indeks yang menggambarkan ukuran

jumlah individu antara spesies dalam suatu komunitas ikan (Odum 1993).

Keseragaman merupakan ukuran dari kelimpahan relatif dari setiap spesies yang

berbeda yang menyusun keanekaragaman disuatu ekosistem. Indeks tersebut

menunjukkan kemerataan sebaran individu setiap spesies. Semakin merata

penyebaran individu antara spesies maka keseimbangan ekosistem semakin

meningkat. Keseragaman dalam komunitas dapat dihitung dengan persamaan

indeks keseragaman (evennes) (Odum 1993) :

Keterangan :

E = indeks keseragaman

H’= indeks Shannon

S = jumlah spesies di dalam komunitas

Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0 hingga 1. Nilai indeks

mendekati nol menunjukkan bahwa jumlah individu di satu atau beberapa spesies

relatif banyak tetapi beberapa spesies yang lainnya memiliki jumlah individu yang

relatif sedikit atau kemerataan antara spesies rendah. Nilai indeks mendekati satu

menunjukkan bahwa jumlah individu setiap spesies relatif sama atau kemerataan

antara spesies relatif merata.

Indeks dominansi

Dominansi suatu spesies di dalam komunitas dihitung menggunakan

persamaan (Odum 1993) :

∑(

)

Keterangan :

C = indeks dominansi

ni = jumlah individu spesies ke-i

N = jumlah total individu semua spesies

Penentuan kriteria :

0 ≤ C < 0,4 : tingkat dominasi rendah

0,4 < C ≤ 0,6 : tingkat dominasi sedang

0,6 < C ≤ 1,0 : tingkat dominasi tinggi

Pendugaan daya dukung berdasarkan parfish (Participatory Fish Stock

Assessment)

Pada analisis dengan menggunakan parfish, dilakukan wawancara dengan

nelayan yang melakukan penangkapan ikan di perairan alami. Contoh yang

Page 16: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

5

diambil sebanyak 95 orang dari 357 nelayan yang tergabung dalam nelayan

perikanan alami. Hasil wawancara tersebut di analisis dengan menggunakan

program Parfish. Metode dengan parfish dinyatakan sebagai :

(

)

∑ ( ∑ )

Keterangan :

Bt = Biomassa pada periode ke t (kg)

r = laju pertumbuhan intrinsic (% per tahun)

Ct = hasil tangkapan pada periode ke t (kg)

Qg = peluang tertangkapnya ikan (kg/unit)

t = waktu penangkapan

Fg = upaya tangkap (unit)

B~ = Biomassa asimtotik (kg)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi umum waduk Cirata

Waduk Cirata merupakan waduk yang terletak diantara dua waduk, yaitu

waduk Saguling di bagian hulu dan waduk Jatiluhur di bagian hilir. Waduk Cirata

dibangun pada tahun 1987, diawali dengan proses penggenangan selama satu

tahun. Sumber masukan air berasal dari outlet waduk Saguling (Sungai Citarum)

dan 14 sungai lainnya seperti Cisokan, Cibalagung, Cikundul, Gado Bangkong,

Cilangkap, Cicendo, Cilandak, Cibakom, Cinangsi, Cimareuwah, Cimeta,

Cihujang, Cihea, dan Cibodas. Waduk Cirata terletak di tiga kabupaten yaitu

Cianjur, Bandung, dan Purwakarta propinsi Jawa Barat. Waduk Cirata selesai

dibangun pada tahun 1988 dengan memiliki luas 6200 ha dan kedalaman rata-rata

34,9 m (Purnamawati 2009). Berdasarkan umurnya waduk Cirata merupakan

waduk yang paling muda umurnya dibandingkan waduk Jatiluhur yang mulai

beroperasi pada tahun 1967 dan waduk Saguling beroperasi pada tahun 1985

(Mardiana, 2007). Waduk Cirata mempunyai beberapa pemanfaatan, diantaranya

yang utama adalah untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Namun

pada saat ini pemanfaatan waduk Cirata terus berkembang mulai dari budidaya

ikan, restoran apung, pariwisata, ataupun kegiatan penangkapan ikan.

Pemanfaatan danau dan waduk menyangkut kepentingan masyarakat luas, dituntut

agar fungsi utama perairan, kelestarian sumber daya hayati dan ekosistem perairan

harus diperhatikan (Rochdianto 2000)

Page 17: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

6

Kegiatan budidaya dan perikanan tangkap semakin berkembang tiap tahun.

Menurut sensus BPWC pada tahun 2011 jumlah KJA di waduk Cirata mencapai

53000 unit, sedangkan batas maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyak

12000 unit. Jumlah KJA yang berlebihan berdampak terhadap penurunan produksi

hasil budidaya ikan (Prihadi et.al 2003). Jenis ikan yang di budidayakan di KJA

diantaranya adalah ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan mas (Cyprinus carpio)

dan ikan bawal (Colossoma macropomum). Data morfometri waduk Cirata

disajikan pada Tabel 1

Tabel 1. Data morfometrik Waduk Cirata

No Dimensi Nilai

1 Tinggi Bendungan 125 m

2 Panjang Bendungan 453,5 m

3 Elevasi muka air normal 220 m

4 Luas Permukaan 6.200 ha

5 Panjang maksimum 14,3 km

6 Lebar rata-rata 4,3 km

7 Kedalaman Maksimum 106 m

8 Kedalaman Rata-rata 28,76 m

9 Keliling garis Pantai 181 km

10 Volume air Maksimum 2165 x 106

m3

Sumber : Unit Pembangkitan Cirata (UP Cirata)

Waduk memiliki fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis dari waduk

sebagai habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, pengatur fungsi

hidrologis, dan menjaga sistem serta proses-proses alami. Waduk sebagai habitat

hewan dan tumbuhan, ekosistem waduk merupakan tempat mencari makan dan

berkembang biak berbagai jenis ikan, beberapa jenis ikan diantaranya merupakan

ikan endemik yang perlu dilestarikan. Waduk sebagai pengatur fungsi hidrologis,

keberadaan waduk sangat erat kaitannya dengan air dan siklus hidrologis. Waduk

merupakan cekungan yang dapat menampung air tanah dan limpasan air

permukaan, dengan demikian keberadaan waduk dapat mencegah banjir pada

musim hujan dan mencegah kekeringan pada musim kemarau. Waduk juga dapat

mencegah interupsi air laut ke daratan yang merupakan pemasok air bagi kantung-

kantung air lain seperti sungai, rawa, dan sawah. Keberadaan waduk dapat

menjaga kelangsungan sistem dan proses ekologis, geomorfologi dan geologi

yang terjadi di alam.

Waduk Cirata juga memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai penghasil

energi, waduk Cirata memiliki volume air yang cukup besar sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Biomassa dan persentase hasil tangkapan

Biomassa dan persentese hasil tangkapan nelayan yang ada di waduk

Cirata dapat disajikan pada tabel 2.

Ikan yang banyak tertangkap oleh nelayan di waduk Cirata adalah ikan

golsom (Amphilophus alfari), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan mas

(Cyprinus carpio), ikan bawal (Colossoma macropomum), ikan lalawak

(Barbonymus altus), ikan hampal (Hampala macrolopidota), ikan patin

Page 18: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

7

(Pangasius pangasius), ikan jambal (Pangasius suchi), dan ikan tagih

(Hemibagrus nemurus).

Tabel 2. Biomassa dan persentase hasil tangkapan

No Jenis Ikan Biomassa (kg) %

1 Golsom 2 0,3

2 Nila 424 68,1

3 Mas 56 9

4 Bawal 3 0,5

5 Lalawak 60 9,6

6 Hampal 33 5,3

7 Patin 19 3,1

8 Jambal 8 1,3

9 Tagih 17 2,8

Total 622

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat biomassa dan persentase terbanyak ada

pada ikan nila dengan biomassa 424 kg (68,1 %). Ikan mas memiliki biomassa 56

kg (9%), ikan bawal memiliki biomassa 3 kg (0,5 %). Sedangkan ikan dengan

biomassa terkecil adalah ikan golsom dengan 2 kg dan dengan persentese sebesar

0,3 %. Ikan yang banyak tertangkap oleh nelayan di waduk Cirata adalah ikan nila,

ikan nila hidup di perairan tawar, Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang

digemari oleh semua orang karena rasanya enak dan harganya relatif murah. Ikan

ini merupakan spesies yang umum dijumpai di waduk Cirata. Menurut Amri dan

Khairuman (2008). Ikan nila sengaja diintroduksi untuk menggantikan ikan mujair

yang dinilai kurang menguntungkan karena bobotnya relatif kecil berbeda dengan

ikan nilai yang mampu memiliki bobot tubuh relatif lebih besar. Suhu optimal

untuk ikan nila adalah 2 -33 C (Kordi et.al 2007). Perairan waduk Cirata memiliki

suhu rata-rata mencapai 29 C. Hal ini yang menyebabkan ikan nila dapat tumbuh

dengan baik sehingga jumlah individunya cukup banyak. Selain itu ikan nila juga

merupakan ikan melakukan proses pemijahannya tidak memerlukan waktu yang

lama, artinya ikan ini dapat melakukan proses reproduksi dengan cepat, selain itu

juga ikan nila memiliki pola pertumbuhan yang cepat.

Ikan bawal yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak

dibudidayakan di KJA. Ikan ini tertangkap dengan jumlah dan persentase yang

cukup kecil. Berdasarkan hasil dari wawancara terhadap nelayan yang ada di

perairan waduk Cirata, beberapa tahun yang lalu pemerintah melakukan program

penebaran satu juta benih ikan bawal, akan tetapi pada kenyataannya sampai saat

ini ikan bawal yang ada di perairan waduk Cirata relatif sedikit jika dibandingkan

dengan ikan lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kegiatan

perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan setiap tahun semakin bertambah,

dan juga penggunaan mata jaring yang tidak sesuai. Nelayan kerap kali

menggunakan mata jaring dengan ukuran yang lebih kecil, bertujuan untuk

mendapatkan ikan dengan jumlah yang banyak, sehingga menyebabkan ikan

dengan ukuran yang lebih kecil ikut tertangkap, padahal ikan yang berukuran

kecil tidak boleh tertangkap demi kelangsungan kelestarian dari ikan Bawal itu

sendiri. Sedangkan ikan Golsom memiliki jumlah dan persentase terkecil, ikan

Golsom kurang digemari oleh masyarakat untuk dikonsumsi, namun ikan ini

dapat dijadikan ikan hias.

Page 19: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

8

Ikan yang merupakan spesies asli waduk Cirata adalah ikan tagih, hampal,

dan lalawak, dan ikan introduksi adalah ikan nila, golsom, bawal. Masuknya

spesies ikan asing ke perairan waduk Cirata harus lebih diperhatikan lagi, apakah

ikan introduksi akan menambah pendapatan masyarakat atau bahkan dapat

mengancam spesies asli. Ikan yang dapat mengancam spesies asli adalah ikan

yang bersifat karnivor. Hasil wawancara terhadap nelayan, ikan gabus beberapa

tahun yang lalu masih banyak tertangkap oleh jaring nelayan, akan tetapi saat ini

sudah jarang tertangkap. Selain itu ada ikan tagih yang merupakan ikan asli

beberapa tahun lalu sangat banyak jumlahnya di alam, tetapi saat ini mulai

berkurang.

Biomassa hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap

Gillnet

Gillnet atau disebut jaring insang merupakan alat tangkap ikan dengan

cara dijerat pada sekitar operkulumnya pada mata jaring. Alat tangkap ini

berberntuk persegi panjang dan memiliki pelampung agar gillnet tidak tenggelam,

terkadang pada bagian bawahnya diberi pemberat tetapi ada juga yang tidak.

Cara pengoperasian gillnet adalah dengan cara membentangkan jaring

secara tegak lurus dan kemudian ditenggelamkan setelah itu pada bagian

bawahnya diberi pemberat. Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah

inilah maka jaring akan membentang. Pertimbangan dua gaya tersebut yang akan

menentukan baik buruknya rentangan suatu gillnet dalam air dan berhubungan

dengan gaya dari angin, arus, dan gerak gelombang (Ayodhyoa 1981). Ikan yang

beruaya akan terhadang oleh gillnet. Gillnet dioperasikan pada perairan dangkal

yang ditujukan untuk menangkap ikan pelagis khususnya ikan pelagis yang

memiliki nilai ekonomis penting.

Berikut merupakan grafik hasil tangkapan dengan alat tangkap gillnet yang

digunakan oleh nelayan setempat.

Gambar 2 Hasil tangkapan dengan Gillnet per jenis ikan

2

308

48

3

50 23 19 8 9.5

0

50

100

150

200

250

300

350

Go

lso

m

Nila

Mas

Baw

al

Lala

wak

Ham

pal

Pat

in

Jam

bal

Tagi

h

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bio

mas

sa h

asil

tan

gkap

an (

kg)

Jenis Ikan

Page 20: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

9

Pada Gambar 2 menjelaskan hasil tangkapan dengan Gillnet per jenis ikan,

ikan nila tertangkap dengan jumlah 308 kg dan dengan persentase sebesar 65.5 %.

Ikan lalawak tertangkap dengan biomassa sebesar 50 kg dengan 10,6 %. Biomassa

tangkapan dengan hasil terkecil adalah ikan golsom dengan jumlah 2 kg dan

dengan persentase 0,4 %.

Jala

Berikut merupakan tabel hasil tangkapan per jenis ikan dengan

menggunakan alat tangkap jala yang digunakan oleh nelayan setempat.

Tabel 3. Hasil tangkapan ikan per jenis ikan dengan alat tangkap jala

No Jenis Ikan Biomassa (kg) %

1 Nila 109 78,4

2 Mas 8 5,8

3 Lalawak 10 7,2

4 Hampal 10 7,2

5 Tagih 2 1,4

Total 139

Dari Tabel 3 memperlihatkan bahwa hasil tangkapan dengan jala per jenis

ikan yang paling banyak tertangkap adalah ikan nila dengan biomassa sebesar 109

kg dan ada beberapa ikan yang tidak tertangkap dengan menggunakan alat

tangkap ini seperti ikan golsom, ikan bawal, ikan patin, dan ikan jambal. Nelayan

yang menggunakan alat tangkap ini cukup sedikit. Dari hasil wawancara, nelayan

yang menggunakan jala biasanya hasil tangkapannya tidak dijual kepada

pengumpul melainkan hasil tangkapannya untuk dikonsumsi sendiri atau di bawa

untuk dikonsumsi dengan keluarga.

Rawai

Rawai merupakan alat tangkap yang terdiri dari rangkaian tali utama dan

tali pelampung. dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali

cabang yang pendek dan berdiameter lebih kecil dan di ujung tali cabang ini

diikatkan pancing yang telah diberi umpan..

Berbeda dengan alat tangkap gillnet dan jala, dari alat tangkap rawai ini ikan

yang paling banyak tertangkap adalah ikan tagih yaitu sebesar 6 kg dan ikan nila

tertangkap dengan hasil tangkapan sebesar 5 kg sedangkan ikan golsom, ikan mas,

ikan bawal, ikan lalawak, ikan hampal, ikan patin, dan ikan jambal tidak tidak ada

tangkapan dengan menggunakan alat tangkap ini.

Berdasarkan data hasil tangkapan dari ketiga alat tangkap yang digunakan

jelas sekali perbandingannya. Gillnet merupakan alat tangkap yang paling banyak

digunakan oleh nelayan yang ada di waduk Cirata. Data tersebut diperoleh dari

hasil wawancara terhadap 95 orang responden. Gillnet banyak digunakan oleh

nelayan karena dengan menggunakan gillnet ikan yang tertangkap dalam jumlah

yang banyak berbeda dengan alat tangkap yang lain.

Page 21: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

10

Gambar 3 Hasil tangkapan ketiga alat tangkap

Nelayan di waduk Cirata menggunakan gillnet dengan ukuran mata jaring

yang kecil, bertujuan untuk mendapatkan ikan lebih banyak. Hal ini tentu saja

dapat berdampak buruk bagi ikan yang masih berukuran kecil. Ikan yang

berukuran kecil seharusnya dapat tumbuh dan bukan menjadi target tangkapan

nelayan. Perairan waduk Cirata memiliki potensi untuk dikembangkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan upaya-upaya pemanfaatan

sumberdaya perairan khususnya pada sektor perikanan tangkap. Ada indikasi

bahwa dengan meningkatnya populasi nelayan di perairan tersebut maka akan

terjadi penurunan populasi ikan. Penurunan populasi ikan ini tidak semata-mata

karena kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan secara intensif,

melainkan penggunaan alat tangkap yang digunakan tidak memperhatikan

kelestarian lingkungan. Pembentukan kelembagaan masyarakat sangat diperlukan

yang berfungsi untuk saling memberikan informasi dalam upaya kelestarian

keanekaragaman ikan di perairan waduk Cirata.

Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominasi

Untuk melihat keragaman, keseragaman, dan dominasi ikan maka

digunakan beberapa perhitungan dengan menggunakan rumus analisis

keanekaragaman Indeks Shannon-Wiener (Krebs 1972). Indeks keragaman

menggambarkan keanekaragaman jenis-jenis ikan di suatu perairan, nilai indeks

tergantung dari jumlah spesies dan jumlah spesies tiap individu yang didapatkan.

Semakin kecil variasi jumlah individu tiap spesies maka keanekaragaman di suatu

perairan akan semakin kecil. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya

ketidakseimbangan ekosistem yang disebabkan gangguan atau tekanan dari

lingkungan, berarti hanya jenis tertentu yang dapat bertahan hidup

(Alfitriatussulus 2003).

Indeks Keanekaragaman jenis (H’), keseragaman (E), dan dominansi (C)

adalah indeks yang sering digunakan untuk mengevaluasi keadaan suatu

lingkungan perairan berdasarkan kondisi biologisnya. Suatu lingkungan yang

470.5

139

11.0

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

GIILNET JALA RAWAI

Bio

mas

sa h

asil

tan

gkap

an (

kg)

Jenis alat tangkap

Page 22: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

11

stabil dicirikan dengan adanya kondisi ekologis yang seimbang dan mengandung

kehidupan yang beranekaragam tanpa ada suatu spesies yang dominan (Ali 1994).

Kenaekaragaman jenis ikan antara lain ditentukan oleh perbedaan sejarah geologi

dan keadaan topografi (Inger & Chin 1962). Harteman (2003) mengatakan bahwa

keanekaragaman hayati dapat dipilah menjadi 3 taraf yang ada, yaitu

keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman

genetik.

Data hasil ikan yang ditangkap di perairan waduk Cirata pada tabel

menunjukan nilai keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi di waduk Cirata

berturut-turut adalah 1,30 ; 0,59 ; dan 0,42. Nilai keanekaragaman (H’) yang

didapat menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman di perairan waduk Cirata

tersebut tergolong rendah karena nilainya berada pada selang nol sampai 2,3026,

nilai tersebut dikatakan rendah juga karena jumlah jenis spesiesnya relatif sedikit. Nilai indeks keseragaman (E) mendekati nilai satu menunjukan spesies

yang ada di perairan waduk Cirata tersebut kelimpahannya tergolong sedang, dari

nilai tersebut menunjukan bahwa jumlah individu dalam setiap spesies tidak

merata. Keanekargaman dan keseragaman berhubungan dengan distribusi spesies

di dalam komunitas (Suarez et al. 2007). Indeks keseragaman menggambarkan

ukuran jumlah individu antara spesies dalam suatu komunitas ikan. Fachrul 2007,

menyatakan bahwa individu ikan dalam komunitas menyebar dalam tiga pola

dasar, yaitu penyebaran secara acak, merata, atau seragam, dan bergerombol.

Indeks dominansi (D) di perairan waduk Cirata tergolong sedang namun

cenderung mendominasi karena ada spesies yang jumlahnya dominan. Suatu

ekosistem dengan keanekaragaman spesies tinggi menunjukkan keseimbangan di

dalam ekosistem tersebut lebih baik dan memiliki elastisitas yang tinggi dalam

menghadapi bencana, seperti penyakit, predator, dan lainnya dibandingkan dengan

ekosistem dengan keanekaragaman spesies rendah (Kristina 2001).

Keanekaragaman di waduk Cirata tergolong rendah karena ada spesies

yang mendominasi perairan tersebut, seperti ikan nila (Orechromis niloticus).

Adanya spesies yang mendominasi di perairan tersebut dapat memberikan dampak

yang baik bagi ekologi di perairan tersebut tetapi juga dapat meningkatkan

penghasilan masyarakat. Jika di suatu perairan tersebut terdapat spesies yang

beragam, maka akan baik untuk perairan tersebut, karena ikan memiliki tingkat

trofik yang berbeda-beda, ada ikan yang bersifat karnivor, herbivor, omnivor serta

pemakan plankton. Jika di waduk Cirata keanekaragaman ikannya tinggi, maka

akan baik bagi kualitas perairan tersebut. Waduk Cirata memiliki jumlah KJA

yang melebihi batas, dengan banyaknya jumlah KJA tentu saja berdampak pada

kualitas perairan untuk itu ikan yang ada di luar KJA. Jika banyak ikan yang

memakan plankton, maka akan dapat membantu mengurangi eutrofik dan bahkan

mencegah terjadinya blooming. Beberapa hal yang menyebabkan menurunnya

keanekaragaman di suatu perairan adalah perubahan habitat, introduksi spesies

asing, penggunaan akat tangkap yang tidak sesuai, pencemaran, dan pemanasan

global (Reid & Miller 1989)

Pendugaan biomassa berdasarkan Parfish

Berdasarkan perhitungan parfish untuk hasil dugaan Bnow diperoleh 1,1012

kg/hari. Sementara dugaan untuk parameter r, Binf berturut-turut adalah 0,015,

15208. Dugaan biomassa ikan yang terdapat di alam yaitu 15.208 kg/hari, dan

Page 23: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

12

waktu yang digunakan dalam setahun yaitu 365 hari, sehingga jumlah biomassa

yang terdapat di alam berdasarkan parfish yaitu 5550 kg ikan/tahun. Berdasarkan

hal tersebut jumlah biomasa yang masih mampu ditampung oleh alam yaitu

5,55ton ikan/tahun.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Ikan yang umum di temukan di waduk Cirata adalah ikan nila, ikan mas,

ikan golsom, ikan tagih, ikan patin, ikan jambal, ikan hampal, ikan lalawak, dan

ikan bawal. Total tangkapan hasil dugaan Bnow diperoleh 1,1012 kg/hari, jumlah

biomasa yang masih mampu ditampung oleh alam yaitu 5.550 ton ikan/tahun.

Saran

Diperlukan informasi mengenai ikan introduksi maupun ikan lokal yang ada

di waduk Cirata, dan juga informasi mengenai hasil tangkapan nelayan.

DAFTAR PUSTAKA

Alftriatussulus. 2003. Sebaran moluska (bivalvia dan gastropoda) di muara sungai

Cimandiri, Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat [skripsi]. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Ali IM. 1994. Struktur Komunitas Ikan dan Aspek Biologi Ikan-Ikan Dominan di

Danau Sedenreng, Sulawesi Selatan. Karya Ilmiah. Program Studi

Manajemen Perairan, Fakultas Perikanan, IPB.

Amri K, Khairuman. 2008. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Jakarta. PT

Agromedia Pustaka. 102 hlm.

Ayodhyoa AU. 1981. Metode penangkapan ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. Hlm

31-41.

[BPWC] Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2010. Laporan Hasil

Pemantauan Kualitas Air Waduk Cirata Triwulan IV.

Fachrul MF. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Harteman, E. 2003. Ancaman Manusia terhadap Keanekaragaman hayati dan

Upaya Perlindungan di Indonesia. Makalah Falsafah Sains. Program Pasca

Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Inger RF, PK Chin. 1962. The Fresh-Water Fishes of North Borneo. Sabah

Zoological Society

Jangkara J. 2000. Pembesaran Ikan Air Tawar Di Berbagai Lingkungan

Pemeliharaan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 24: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

13

Kartamiharja 1998. Pengembangan dan Pengelolaan Budidaya Ikan dalam

Keramba Jaring Apung Ramah Lingkungan di Perairan Waduk dan Danau

Serbaguna. Posiding Simposium Perikanan Indonesia II, Ujung Pandang, 2

-3 Desember 1997.

Kordi M, Gufron H, Tancung AB. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam. Jakarta.

Rineka Cipta. 210 hlm

Krebs CJ. 1972. Ecology The Experimental Analysis of Distribution and

Abundance. Harper and Rows Publication. New York. 694h.

Lagler KF, JE Bardach, RR Miller, dan D Passino. 1962. Ichtyology. New York,

USA : John Wiley and Sons inc.

Mardiana L. 2007. Studi Kandungan Fosfor di Air dan Sedimen yang Dipengaruhi

Aktifitas Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Skripsi.

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Odum EP. 1971. Fundamental of Ecology. Third Edition. W. B. Saunders

Company, Philadephia. 546h.

Odum EP. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Terjemahan : Samingan, T,

Srigandono. Fundamental of Ecology. Third Edition. Gadjah Mada

University Press.

Prihadi, Tri H. 2005. Pengelolaan budidaya ikan secara lestari di Waduk (Studi

kasus di perairan Waduk Cirata Jawa Barat). [Tesis]. Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Purnamawati. 2009. Tingkat PErombakan Bahan Organik Sedimen Waduk Cirata

Pada Kondisi Anaerob Skala Laboratorium. Tesis. Program Pasca Sarjana.

Institut Pertanian Bogor.

Reid WV, KR Miller 1989. Keeping options alive: the scientific basis for

conserving biodiversity. World Resources Institut, Washington, D.C., 128

pp.

Rochdianto A. 2000. Budidaya Ikan di Jaring Apung. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Suarez TR, Valerio SB, Tondano KK, Florentino AC, Felipe TRA, Xiemens LQL,

Lourenco LS. 2007. Fish diversity in headwater steram of Paraguay and

Parana Basins. J. Brazil Arch Biol Tech. [Internet]. [diunduh pada 2013

Sept 23]; 50: 1033-1042. Tersedia pada: http : //www.scielo.br /pdf /babt

/v50n6 /14.pdf

UP Cirata. 2008. Pematokan dan Pengukuran Sedimentasi Waduk Cirata. Unit

Pembangkitan Cirata

Page 25: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian

Kamera Laptop GPS

Alat Tulis Perahu

Lampiran 2. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di waduk Cirata

Gillnet (Jaring Insang) Jala

Rawai

Page 26: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

15

Lampiran 3. Jenis ikan yang ditemukan di waduk Cirata

Bawal Betutu Gabus

Hampal Nila Kebogerang

Mas Mujair Patin

Page 27: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

16

Tagih Golsom Sapu-sapu

Lampiran 4. Kuisioner Nelayan

Responden ke: 1 Tanggal: 4

Februari 2013

No Parameter Jawaban

1 Nama Endang

2 Alamat Maleber

3 Status Menikah

4 Jumlah anak 2

5 Banyaknya pengeluaran sebulan 700000

6 Pekerjaan sampingan

7 Sejak kapan jadi nelayan? 4 tahun

8

Jenis dan jumlah alat tangkap

A. Pancing

B. Gillnet (Jala tebar)

Mes

h size: 3

inch

C. Rawai

D.

9 Ikan banyak tertangkap di A. Pagi

B.

Siang

C. Malam

Page 28: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

17

10

Dearah tangkapan Maleber

Berapa m dr daratan? 100 m

Kedalaman?

11

Berapa kali trip / hari? 2 kali

Kapan saja? Pagi dan siang

12 Penangkapan A. Max 20 kg B.

Min 2 kg

13

Komposisi ikan yg tertangkap

Paling dominan Ikan nila

Paling jarang Ikan tagih, patin

Dulu sering ditemukan, skrg jrg tagih

Ikan paling mahal patin

14

Ukuran ikan yg tertangkap

A. Per kilo

Ikan: nila Ukuran:

5 kilo

Ikan:

lalawak

Ukuran:

3 kilo

Ikan: Ukuran:

B. Per satuan

Ikan: nila Ukuran:

5 eko/kilo

Ikan:

lalawak

Ukuran:

6 ekor/kilo

Ikan: Ukuran:

15

Hasil tangkapan

A. Tertinggi

Ikan: nila banyakn

ya:

Ikan: banyakn

ya:

B. Terendah

Ikan: banyakn

ya:

Ikan: banyakn

ya:

16

Biaya

Pengadaan alat

Transportasi & operasional

Kapal A. Minjem

B. Sendiri

BBM

Page 29: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

18

Makan

Rokok

17

Jualnya kemana?

A. Pengumpul

Siapa? Pak Dadang

Dimana? Maleber

Motivasi ngasih ke

pengumpul yg itu? Dekat dengan

daerah penangkapan

Boleh pindah ga?

(bebas/terikat)

Bebas

B. Sendiri Kemana?

18 Cara menjual A. Campur B.

Satu jenis

19

Harga jual ikan

A. Ikan Nila 7000 per kilo

B. Ikan

C. Ikan

D. Campuran

20

Modal

A. Sendiri Sendiri

B. Pihak ketiga

Siapa?

Perjanjiannya apa?

Berapa?

21 Aktifitas saat menunggu jaring? Merokok

22

Kelembagaan

Termasuk kedalam kelompok

nelayan? Iya

Nama kelompok Sadulur

Sejak kapan bergabung? 2009

Alasan bergabung? Banyak kenalan nelayan

Page 30: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

19

Kegiatannya apa saja? penyuluhan

Kewajiban dlm kelompok?

Keuntungan bergabung? Mendapatkan penyuluhan

23 Kendala dalam usaha KJA

Page 31: KEANEKARAGAMAN HAYATI IKAN NON BUDIDAYA DI … · Waduk sebagai salah satu contoh dari perairan umum merupakan ekosistem yang berperan penting bagi kelangsungan hidup organisme perairan,

20

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 21 Oktober 1990 sebagai anak dari

pasangan Subadri dan Kadarrohmi. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara

yaitu Assegaf Kusumaatmaja. Pendidikan formal pernah dijalani penulis berawal dari

TK Tunas Sejahtera (1995-1997), SDN Panaragan 1 (1997-2003), SMP Negeri 1

Bogor (2003-2006), SMA Negeri 5 Bogor (2006-2009). Pada tahun 2009 penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur UTM, kemudian diterima di

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Imu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Selain mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan

Himpunan Profesi Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan (HIMASPER)

sebagai anggota divisi HRD (2011/2012), dan anggota HIMASUPERINDO

(2011/2012), serta turut aktif mengikuti seminar maupun berpartisipasi dalam

berbagai kepanitiaan di lingkungan kampus IPB.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi

Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan, Institut

Pertanian Bogor, penulis menyusun skripsi dengan judul “Keanekaragaman Hayati

Ikan Non Budidaya di Waduk Cirata, Cianjur Jawa Barat” dibimbing oleh Prof Dr Ir

Kadarwan Soewardi dan Dr Ir Rahmat Kurnia MSi.