Keanekaragaman Hayati

download Keanekaragaman Hayati

of 7

description

mikdas

Transcript of Keanekaragaman Hayati

MAKALAH BIOLOGI DASARKEANEKARAGAMAN HAYATI

Andini Lestari (140410140009)Inas Quratta A. (140410140011)Nadhilah Gitarani (140410140071) Selma Alamanda A. (140410140073) Widyandini Dwi P. (140410140075)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI BIOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARANA. Pengertian Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.Pengertian keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.Pengertian keanekaragaman hayati menurut pendapat ahli yang lain yaitu Sudarsono dkk (2005: 6) menyebutkan bahwa keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati berupa jenis maupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis), keanekaragaman antarjenis dan keanekaragaman ekosistem.Pengertian Keanekaragaman hayati menurut Global Village Translations (2007:4) adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.B. Tingkat Keanekaragaman Hayati1. Keanekaragaman genGen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.

Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini misalnya, Allium cepa (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang)2. Keanekaragaman jenisSpesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut dengan populasi.Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen).

Keanekaragaman jenis adalah perbedaan makhluk hidup antar spesies. Contohnya sangat banyak. Genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkung (Ipomoea aquatica) Genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohonbodhi(F. religiosa)3. Keanekaragaman ekosistemEkosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan.Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra. Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).

Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesiesContoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah

C. Keanekaragaman Hayati Indonesia1. Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut: Kayu ramin (Gonystylus bancanus) terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) terdapat di Jambi, pulau Sumatra. Bunga raflesia (Rafflesia arnoldii) terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua. Meranti (Shorea sp.), Keruwing (Dipterocarpus sp.) dan Rotan (Liona sp.) banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan. Durian (Durio zibethinus), Mangga (Mangifera indica), Sukun (Artocarpus altilis) banyak terdapatdi hutan pulauiawa,Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara. Sawo kecik (Manhlkaro kauki) terdapat di pulau Jawa.

2. Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut: Badak bercula satu (Rhinoceros sonclaicus) berada di Ujung Kulon, Komodo (Varcinus komodoensis) di pulau Komodo. Burung Maleo (Macrocephalori maleo) di pulau Sulawesi. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan. Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.. Penyu Hijau (Chelonia mydas) ada di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di putau Bali. Gajah (Elephas maximus) terdapat di Sumatra danKalimantan.D. Faktor Timbulnya Keanekaragaman Hayati

Ada dua faktor penyebab terjadinya keanekaragaman, yaitu faktor keturunan atau faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan memberikan sifat dasar atau sifat bawaan. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena faktor lingkungan. Faktor bawaan sama, tetapi lingkungannya berbeda, akan mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Karena adanya kedua faktor tersebut, muncullah keanekaragaman hayati.

Timbulnya keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh faktor lingkungan dipengaruhi oleh:1. IklimUnsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan. 2. Faktor Relif TanahRelief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. 3. Faktor TanahKeadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara. E. Peran Keanekaragaman Hayati Terhadap manusia

Di muka bumi ini, tidak ada satu pun makhluk hidup yang bisa hidup sendiri, termasuk manusia. Dalam hidupnya, manusia selalu membutuhkan makhluk hidup lain, misalnya manusia akan membutuhkan pasangan hidup dari jenisnya, manusia juga sangat membutuhkan tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan atau bahan tempat tinggalnya, dan masih banyak peranan tumbuhan dan hewan bagi kehidupan manusia.

Beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain, sebagai sumber pangan, sumber sandang, bahan bangunan untuk tempat tinggal, sumber pendapatan, sumber plasma nutfah, sumber bahan obat-obatan, sumber keilmuan, dan keindahan.

F. Peran Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati yang ada di permukaan bumi ini bukanlah sesuatu yang bersifat kekal, artinya setiap saat dapat mengalami perubahan, terutama dalam hal jumlahnya.

Perubahan keanekaragaman hayati sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, bencana alam, maupun seleksi alam. Apabila aktivitas manusia dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati disebut merugikan, sebaliknya jika aktivitas manusia dapat meningkatkan keanekaragaman hayati disebut menguntungkan.

Jumlah keanekaragaman hayati akan terus berkurang disebabkan oleh aktivitas manusia yang bersifat merugikan, misalnya pembukaan hutan, pengurukan lahan basah, pertambangan, pencemaran lingkungan, dan seleksi alam.

Aktivitas manusia yang menguntungkan keanekaragaman hayati adalah kegiatan manusia yang dapat meningkatkan jumlah keanekaragaman hayati, seperti penghijauan, penangkaran, perkawinan silang, dan perlindungan alam.

G. Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati

Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengolahan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya menjadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan yang merupakan satu proses alami berbagai unsur hayati dan nonhayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk, pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis uapaya konservasi hayati:1. Hutan LindungHutan lindung adalah kawasan hutan alam yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara keseburan tanah. Hutan lindung bisa dalam bentuk cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, hutan wisata, dan wanawisata. 2. Kawasan Suaka Alam Laut dan PerikananLautan adalah daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. Contoh Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. 3. Kebun RayaKebun raya merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan yang ditanam hidup di suatu tempat yang berasal dari berbagai daerah. Keberadaan kebun raya bertujuan untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, konservasi lahan, dan sekaligus sebagai objek wisata. Contoh Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur. DAFTAR PUSTAKA

Rusyanti, Hetty. 2013. Pengertian Keanekaragaman Hayati dan Tingkatan Keanekaragaman Hayati. http://www.kajianteori.com/2013/03/keanekaragaman-hayati-pengertian-dan-tingkatannya.htmlFathoni. 2014. Keanekaragaman Hayati. http://www.zonasiswa.com/2014/09/ keanekaragaman-hayati.htmlBudi. 2014. Contoh tumbuhan khas dan endemik diIndonesia. http://budisma.web.id/ contoh-tumbuhan-khas-dan-endemik-di-indonesia/