Keanekaragaman Hayati

12
KEANEKARAGAMAN HAYATI Pengertian keanekaragaman hayati: Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen, species, dan ekosistem. A. Keanekaragaman Gen: Keanekaragaman tingkat gen (genetika) Merupakan keanekaragaman yang terjadi antara individu satu dengan lainnya yang masih dalam satu spesies. Hal ini disebabkan adanya variasi komposisi atau susunan gen (DNA) pada masing-masing individu meskipun mereka satu spesies, sehingga di dunia ini tidak ada makhluk hidup yang sama persis. Pada bidang akademik genetika populasi , terdapat beberapa hipotesis dan teori mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus adalah hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini dapat terjadi, jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap mobilitas individu dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi menyatakan bahwa semakin umum suatu alel, semakin tidak bugar alel

Transcript of Keanekaragaman Hayati

Page 1: Keanekaragaman Hayati

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Pengertian keanekaragaman hayati:

Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,,atau seluruh planet. 

Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen, species, dan ekosistem.

A. Keanekaragaman Gen:

Keanekaragaman tingkat gen (genetika) Merupakan keanekaragaman yang terjadi antara individu satu dengan lainnya yang masih dalam satu spesies. Hal ini disebabkan adanya variasi komposisi atau susunan gen (DNA) pada masing-masing individu meskipun mereka satu spesies, sehingga di dunia ini tidak ada makhluk hidup yang sama persis.

Pada bidang akademik genetika populasi, terdapat beberapa hipotesis dan teori mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus adalah hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini dapat terjadi, jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap mobilitas individu dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi menyatakan bahwa semakin umum suatu alel, semakin tidak bugar alel tersebut. Hal ini dapada terlihat pada interaksi inang dengan patogen, di mana frekuensi alel pertahanan yang tinggi pada inang dapat mengakibatkan penyebaran patogen yang luas jika patogen dapat mengatasi alel pertahanan tersebut.

Contohnya:

Page 2: Keanekaragaman Hayati

1. variasi dalam spesies ayam (Gallus gallus) yang meliputi ayam cemani, ayam bangkok putih, ayam arab, dan ayam kampung.

2.variasi dalam spesies kucing yang meliputi kucing angora, kucing Persia, kucing kampong, dan kucing hutan.

3.meskipun masih dalam satu spesies, penampakan buah jeruk berbeda satu dengan yang lainnya.

4.keanekaragaman gen pada ikan koi terlihat dengan adanya perbedaan corak dan warna tubuh.

Page 3: Keanekaragaman Hayati

5. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.

6. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan

B.Keanekaragaman Jenis:

 Keanekaragaman tingkat jenis (spesies) Merupakan keanekaragaman individu yang berbeda spesies. Memperlihatkan

Page 4: Keanekaragaman Hayati

adanya variasi bentuk, kenampakan, dan variasi sifat lainnya antara spesies satu dengan lainnya.

Spesies atau jenis memiliki pengertian individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertile (subur) untuk melanjutkan generasinya.

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Contohnya:

1.variasi yang terjadi pada berbagai spesies unggas seperti ayam, bebek, itik, angsa, dan lain-lain.

Page 5: Keanekaragaman Hayati

2. variasi yang terdapat pada hewan kucing, harimau, singa, dan citah. Meskipun keempat hewan tersebut termasuk dalam famili felidae, namun hewan-hewan tersebut mempunyai ciri fisik dan tingkah laku yang sangat berbeda.

3. Di antara jenis kacang-kacangan ini, Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya

4. tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.

Page 6: Keanekaragaman Hayati

C. keanekaragaman ekosistem:

Makhluk hidup yang beranekaragam baik bentuk, kenampakan, dan sifat-sifat lainnya berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya

Page 7: Keanekaragaman Hayati

dan dengan jenis-jenis makhluk hidup lainnya yang bervariasi akan membentuk berbagai macam ekosistem sehingga membentuk keanekaragaman ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem adalah interaksi kondisi lingkungan yang berbeda-beda ini dengan sekelompok faktor biotik. Faktor abiotik pada ekosistem yaitu meliputi materi tidak hidup seperti tanah, air, suhu, kelembapan, cahaya matahari, dan mineral. Sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, jamur, dan mikriorganisme.

Setiap organisme sangat bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Kondisi lingkungan akan memengaruhi jenis, pola makan, cara hidup, bahkan struktur suatu organisme. Keanekaragaman lingkungan akan memengaruhi keanekaragaman hayatinya. Hal tersebut akan membentuk ekosistem yang beraneka ragam. Setiap ekosistem memiliki karakteristik yang berbeda, bergantung pada kondisi faktor abiotiknya.

Contoh:

keanekaragaman ekosistem di Indonesia mencapai ± 47 ekosistem yang berbeda. Beberapa ekosistem yang ada di Indonesia antara lain: ekosistem hutan bakau, ekosistem pantai,

Page 8: Keanekaragaman Hayati

ekosistem hutan rawa, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem bawah laut, ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem sawah, dan ekosistem akuarium.

1.Ekosistem hutan bakau 3.Ekosistem bawah laut

2.Ekosistem pantai 4.Ekosistem sungai

5.Ekosistem hutan rawa 6.Ekosistem danau

Page 9: Keanekaragaman Hayati

7.Ekosistem hutan hujan tropis 8.Ekosistem sawah

9.Ekosistem akuarium