KEADAAN UMUM PASIEN

8
KEADAAN UMUM PASIEN Keadaan umum pasien dapat dibagi atas ringan, sedang, dan berat. Keadaan umum pasien seringkali dapat menilai apakah keadaan pasien dalam keadaan darurat medik atau tidak. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kondisi umum pasien adalah : 1. Status keadaan gizi dan habitus. Pasien dengan berat badan dan bentuk badan yang ideal disebut memiliki habitus atletikus; pasien yang kurus memiliki habitus astenikus; dan pasien yang gemuk memiliki habitus piknikus. Keadaan gizi pasien juga harus dinilai, apakah kurang, cukup atau berlebih. Dengan menilai berat badan dan tinggi badari, maka dapat diukur indeks Massa Tubuh (IMT) = berat badan (kg) ( tinggi badan (cm) ) 2 IMT 1 8,5-25 menunjukkan berat badan yang ideal, bila IMT < 18,5 berarti berat badan kurang, IMT > 25 menunjukkan berat badan lebih dan IMT >30 adalah obesitas. 2. Kesadaran. Kesadaran pasien dapat diperiksa secara inspeksi dengan melihat reaksi pasien yang wajar terhadap stimulus visual, auditor maupun taktil. Seorang yang sadar dapat tertidur, tapi segera terbangun bila dirangsang. Bila perlu, tingkat kesadaran dapat diperiksa dengan memberikan rangsang nyeri. Macam-macam tingkat kesadaran pasien : a. Kompos mentis, yaitu sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik

description

penentu pilihan perawatan untuk pasien

Transcript of KEADAAN UMUM PASIEN

Page 1: KEADAAN UMUM PASIEN

KEADAAN UMUM PASIEN

Keadaan umum pasien dapat dibagi atas ringan, sedang, dan berat. Keadaan umum pasien

seringkali dapat menilai apakah keadaan pasien dalam keadaan darurat medik atau tidak. Hal-hal

yang harus diperhatikan dalam menentukan kondisi umum pasien adalah :

1. Status keadaan gizi dan habitus. Pasien dengan berat badan dan bentuk badan yang ideal

disebut memiliki habitus atletikus; pasien yang kurus memiliki habitus astenikus; dan

pasien yang gemuk memiliki habitus piknikus. Keadaan gizi pasien juga harus dinilai,

apakah kurang, cukup atau berlebih. Dengan menilai berat badan dan tinggi badari, maka

dapat diukur indeks

Massa Tubuh (IMT) = berat badan (kg)

( tinggi badan (cm) ) 2

IMT 1 8,5-25 menunjukkan berat badan yang ideal, bila IMT < 18,5 berarti berat badan

kurang, IMT > 25 menunjukkan berat badan lebih dan IMT >30 adalah obesitas.

2. Kesadaran. Kesadaran pasien dapat diperiksa secara inspeksi dengan melihat reaksi

pasien yang wajar terhadap stimulus visual, auditor maupun taktil. Seorang yang sadar

dapat tertidur, tapi segera terbangun bila dirangsang. Bila perlu, tingkat kesadaran dapat

diperiksa dengan memberikan rangsang nyeri. Macam-macam tingkat kesadaran pasien :

a. Kompos mentis, yaitu sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap

lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik

b. Apatis, yaitu keadaan di mana pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap

lingkungannya.

c. Delirium, yaitu penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur

bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi dan

meronta-ronta.

d. Somnolen (letargia, obtundasi, hipersomnia), yaitu keadaan mengantuk yang masih

dapat pulih penuh bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur

kembali.

e. Sopor (stupor), yaitu keadaan mengantuk yang dalam. Pasien niasih dapat

dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak

terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.

Page 2: KEADAAN UMUM PASIEN

f. Semi-koma (koma ringan), yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan

respons terhadap ranging verbal, dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapi

refleks (kornea, pupil) masih baik. Respons terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.

g. Koma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan

tidak ada respons terhadap rangsang nyeri

3. Tanda – tanda vital

a. Suhu tubuh. Suhu tubuh yang normal adalah 3 6"-3 7"C. Pada pagi hari suhu

mendekati 36°C, sedangkan pada sore hari mendekati 37°C. Pengukuran suhu di

rektum juga akan lebih tinggi 0,50-1°C, dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut

0,5"C lebih tinggi dibandingkan suhu aksila.. Pada keadaan demam, suhu akan

meningkat, sehingga suhu dapat dianggap sebagai termostat keadaan pasien

b. Tekanan darah

c. Nadi

d. Pernafasan

Dalam keadaan normal, frekuensi pemapasan adalah 16-24 kali per menit: Bila

frekuensi pernapasan kurang dari 16 kali permenit, disebut bradipneu.sedangkan bila

lebih dari 24 kali permenit, disebut takipneu. Pernapasan yang dalam disebut

hiperpneu, terdapat pada pasien asidosis atau anoksia; sedangkan pernapasan yang

dangkal disebut hipopneu, terdapat pada gangguan susunan saraf pusat.

Page 3: KEADAAN UMUM PASIEN

Karnofsky dan Lansky membagi status keadaan umum pasien menjadi 3 kategori yaitu

1. Skor 0 – 40 kategori buruk

2. Skor 50 – 70 kategori sedang

3. Skor 80 – 100 kategori baik

Page 4: KEADAAN UMUM PASIEN

Penilaian skor tersebut berupa :

100 = normal, tidak ada keluhan, tidak ada penyakit

90 = mampu aktivitas normal, tanda-tanda minimal penyakit

80 = aktivitas normal dengan sedikit kesukaran, beberapa tanda penyakit

70 = mampu menjalankan keperluan sendiri, tidak mampu menjalankan pekerjaan

60 = mampu menjalankan sebagian besar keperluan sendiri, selalu memerlukan bantuan

50 = memerlukan bantuan cukup banyak, juga pertolongan medis

40 = tidak mampu merawat diri sendiri, tidak dapat bekerja lagi

30 = sakit berat, indikasi perawatan di rumah sakit

20 = sakit sangat berat

10 = sekarat

0 = mati

DAFTAR PUSTAKA

1. J Picot, K Cooper, J Bryant and AJ Clegg. 2011. The clinical effectiveness and

costeffectiveness of bortezomib and thalidomide in combination regimens with an

alkylating agent and a corticosteroid for the first-line treatment of multiple myeloma: a

systematic review and economic evaluation. Health Technology Assessment. Vol.15

2. Rahajoe, poerwati. 2008. Pengelolaan pasien hipertensi di bidang kedokteran gigi. Maj.

Kedokteran Gigi. Vol. 15 (75-80)

Page 5: KEADAAN UMUM PASIEN

TUGAS REFRAT

KLASIFIKASI KEADAAN UMUM PASIEN DI KEDOKTERAN

Page 6: KEADAAN UMUM PASIEN

Disusun oleh :

Welly Anggarani, S.Kg

NIM. 112080045

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2013