Ke Simp Ulan

2

Click here to load reader

description

kesimpulan lpj

Transcript of Ke Simp Ulan

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan1. Berdasarkan hasil uji univariat, diperoleh data sebaran berdasarkan jenis kelamin yakni 24% pada perempuan dan 9% pada laki-laki. Selain itu, data sebaran berdasarkan usia yakni 69,7% pada usia 17 tahun dan 30,3% pada usia 17 tahun. Data sebaran berdasarkan berat badan yakni presentase terbesar sebesar 12,1% pada berat badan 55 kg, sedangkan presentasi terbesar berdasarkan tinggi badan yakni 15,2% dengan tinggi badan 155 cm. Persentase terbesar nilai pretest yakni pada 9 anak sebesar 27,3% dengan nilai sebesar 80, sedangkan persentase terbesar nilai postest yakni pada 9 anak sebesar 27,3% dengan nilai sebesar 90. 2. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Saphiro wilk, diperoleh variabel jenis kelamin, usia responden, tinggi badan, berat badan, nilai pretest dan nilai postest dengan nilai signifikansi < 0,05 yang artinya bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal.3. Berdasarkan hasil uji bivariat menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai signifikansi < 0,05 pada variabel usia responden, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, nilai postest, dan nilai pretest. Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan metode ceramah mengenai body image terhadap siswa/i SMAN 4 Purwokerto.4. Kelebihan diadakannya pendidikan gizi ini adalah rangkaian acara telah sesuai dengan SOP, MC dapat membawa suasana yang menyenangkan, dan semua panitia turut aktif selama kegiatan berlangsung, sedangkan kekurangan dan hambatannya yaitu suasana kelas yang kurang kondusif, bahasa dalam menyampaikan materi kurang sesuai, dan tidak ada alat bantu pengeras suara.5. Kelebihan dari metode ceramah yaitu merupakan metode yang mudah dan murah, dapat memberikan penjelasan secara lebih luas, dapat memeberikan pokok-pokok bahasan yang perlu ditonjolkan. Kekurangan dari metode ceramah yaitu pengetahuan hanya terbatas dari yang telah diberikan oleh pemateri, siswa/i seringkali merasa bosan jika pemateri tidak dapat membawa suasana, dan melalui metode ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah siswa/i sudah memahami mengenai materi yang dijelaskan atau sebaliknya.