Ke Pela Utan
-
Upload
ayu-agustin -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
description
Transcript of Ke Pela Utan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor kelautan yang didefinisikan mencakupi sektor peikanan, pariwisata, bahari,
pertambangan laut, industry maritime, perhubungan laut, bangunan kepelautan, dan jasa
kelautan merupakan andalan menjaab tantangan dan peluang di masa depan Indonesia.
Kenyataan tersebut didasari bahwa potensi sumberdaya kelautan yang besar yakni 75
persen wilayah Indonesia adalah lautan yang selama ini telah memberikan sumbangan
yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional Indonesia (M. Arif
Nasution, 2005)
Sejak tahun 2006 prosedur sertifikasi laiak laut kapal ikan tidak hanya dilaksanakan
oleh syahbandar umum dibawah Departemen Kelutan dan Perikanan (DKP).
Pertimbangan dibentuknya syahbandar perikanan oleh DKP adalah kapal ikan memiliki
cirri khas tersendiri dibandingkan kesyahbandaran secara umum, juga pengetahuan
tentang bidang perikanan dan kelautan yang lebih mendalam (Supandi, 2008)
Kepelautan adalah hal-hal yang berhubungan dengan laut. Indonesia adalah
Negara kepelautan dengan garispantai terpanjang no. 4 di dunia. Indonesia juga
memiliki 25 pelebuhan strategis dan sekitar 729.56 kapal yang berkunjung kesemua
pelabuhan di Indonesia. Sumber data dari BPS dan Surya Online.
1.2 Maksud & Tujuan
Maksud dari Praktikum Kepelautan ini adalah mahaia mampu membaring dipeta
dalam operasi kapal yang di pantau oleh Mualim I.
Tujuan dari Praktikum Kepelautan ini adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan fasilitas-fasilitas di kapal
2) Radar di kapal
3) Fungsi GPS
4) Kompas kapal
5) Meja baringan dikapal
6) Ruang anjungan dikapal dan lampu kapal
7) Fasilitas sertan di kapal
8) Fungsi kemudi dan instalasi
1.3 Waktu & Tempat
Pelaksanaan praktikum kepelautan bertempat di Mayangan Probolinggo Jawa
Timur. Pada pukul 09.00-selesai WIB.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Kepelautan
2.1 Radar
Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem gelombang
elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map
benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca.
Gelombang radio yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar
kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut.
Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah
mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
Tahun 1865 seorang ahli fisika Inggris “James Clerk Maxwell“ mengembangkan
dasar-dasar teori terntang elektromagnetik. Dan satu tahun kemudian, “Heinrich Rudolf
Hertz” seorang ahli fisika Jerman berhasil membuktikan teori Maxwell dengan
menemukan gelombang elektromagnetik.
2.2 Kompas
2.3 GPS
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat
digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di
permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang
maka diperlukan alat yang diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima
sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan
nama way-point. Way-point tersebut berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari
posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian ditampilkan di layar pada peta elektronik.
Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun anda
berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama anda melihat langit.
Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali
membeli GPS receiver. GPS receiver berbentuk modul dan menghasilkan data NMEA
yang berisi data posisi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC)
sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. Contoh
dari GPS receiver yang sekarang ini dijual di pasaran adalah Garmin 10x . Modul GPS
receiver mempunyai karakteristik hanya dapat memberikan informasi data posisi tetapi
tidak dapat mengirimkan data dengan jarak jauh. Untuk itu diperlukan teknologi untuk
mengirimkan data secara jarak jauh melalui jaringan internet. Teknologi tersebut adalah
GPRS (General Packet Radio Service).
Saat sekarang ini GPS banyak diimplementasikan pada kehidupan manusia.
Misalnya digunakan pada pesawat terbang, kapal laut, mobil cargo. Selain itu GPS juga
dapat digunakan untuk kepentingan individu (personnal tracking systems), contohnya
digunakan sebagai vehicle tracking.
2.4 Radio
2.5 Bendera Komunikasi
2.6 Fish Finder
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bendera_isyarat_maritim_antarabangsa
http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera
2.7 Menjangka Peta
Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi keatas bidang datar yang
memuat hal hal serta keterangan keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam
menentukan posisi kapal, jarak, haluan dan keselamatan navigasi dilaut, dilengkapi
dengan benda bantu navigasi dan peruman-peruman.
Peta laut ialah peta yang dibuat sedemikian agar dapat dipakai untukmerencanakan
atau mengikuti suatu pelayaran dilaut lepas, perairan pedalaman seperti danau, sungai,
terusan dll. Dengan demikian peta laut itu dipakai untuk pedoman berlalu lintas diatas
air.
2.8 Alat-alat Keselamatan
Bagi komuniti dan organisasi yang terlibat dengan aktiviti perkapalan antarabangsa,
aspek-aspek keselamatan sesebuah kapal amatlah dititikberatkan dan menjadi
keutamaan bagi memberi jaminan keselamatan yang tinggi kepada para penumpang
yang mendapatkan perkhidmatan apa jua jenis pengangkutan air.
Bagi komuniti dan organisasi yang terlibat dengan aktiviti perkapalan antarabangsa,
aspek-aspek keselamatan sesebuah kapal amatlah dititikberatkan dan menjadi
keutamaan bagi memberi jaminan keselamatan yang tinggi kepada para penumpang
yang mendapatkan perkhidmatan apa jua jenis pengangkutan air. Malapetaka seperti
karamnya kapal wap penumpang yang terbesar dan canggih iaitu “RMS Titanic” pada 4
April 1912 akibat terlanggar „Aisberg‟ yang mengorbankan ribuan nyawa telah
membuka mata banyak pihak mengenai kepentingan penyediaan aspek keselamatan
pada sesebuah kapal persiaran sebelum ianya beroperasi.
Scandinavian Star dan Moby Prince (Boisson, 1999] telah membuat banyak
perubahan besar dibuat terhadap peraturan dan undang-undang pelayaran antarabangsa.
Ia telah membawa kepada kajian semula ciri-ciri keselamatan sesebuah kapal yang akan
dibina dengan menitkberatkan unsur-unsur yang boleh menyelamatkan nyawa jika
sekiranya berlaku sebarang kemalangan seperti kapal karam ataupun berlaku kebakaran.
(kapal yang dibina selepas atau sebelum 1hb October 1994) Pada tahun 1980 seramai
1.4 juta pelancong telah menggunakan perkhidmatan kapal persiaran untuk merasai
pengalaman pelayaran dan percutian yang berbeza daripada menggunakan mod
pengangkutan lain seperti penggunaan kapal terbang, ia kemudiannya bertambah secara
mendadak pada tahun 1990 iaitu seramai 4 juta pelancong telah melancong
menggunakan perkhidmatan kapal persiaran.
2.9 Struktur Organisasi Kapal
http://celetre-an.blogspot.com/2011/03/struktur-organisasi-di-kapal_31.html
http://ilmu-ilmu-pelayaran.blogspot.com/2012/01/tugas-mualim-jaga-di-
laut.html
BAB III
PROSES PEMBAHASAN
3.1 Perlengkapan Kapal (tali-temali, takal dasar/jangkar dll)
3.1.1 Identifikasi Alat serta Gambar
3.1.2 Spesifikasi Alat
3.1.3 Jenis Alat
Jenis alat yang ditemukan dalam pengamatan di kapal ,,,, diantaranya
yaitu :
a) Baju Pelampung :
b) Life Scrap : 2 buah (kapasitas untuk 12 orang perlife scrap)
c) Jangkar : 2 buah
d) Tali Rantai :
3.1.4 Fungsi Alat
Alat-alat yang kami identifikasi/amati mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a) Baju Pelampung : Mempertahankan badan agar tidak tenggelam
b) Life Scrap : Bekal saat terjadi musibah
c) Jangkar : Penambat kapal
d) Tali Rantai :
3.1.5 Pengoperasian Alat
Cara mengoperasikan alat-alat yang teleh di identifikasi adalah sebagai
berikut :
a) Baju Pelampung :
b) Life Scrap :
c) Jangkar :
d) Tali Rantai :
3.1.6 Kegunaan Alat
Kegunaan alat-alat yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut:
a) Baju Pelampung :
b) Life Scrap :
c) Jangkar :
d) Tali Rantai :
3.2 Alat-alat Penolong (rakit, baju pelampung, sekoci, dll)
3.2.1 Identifikasi Alat serta Gambar
3.2.2 Spesifikasi Alat
3.2.3 Jenis Alat
Jenis-jenis penolong ditemukan dalam kapal ,,, adalah sebagai berikut
:
a) Smoke signal :
b) Throwing unit :
c) Hano flars :
d) Parachute :
e) Pemadam :
3.2.4 Fungsi Alat
Fungsi alat penolong yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut
:
a) Smoke signal : Pemancar signal
b) Throwing unit : Pembuat asap merah
c) Hano flars : Membuat tanda dengan api
d) Parachute : Melontarkan lampu parachute
e) Pemadam : Memadamkan api
3.2.5 Pengoperasian Alat
Cara pengoperasian alat penolong yang ditemukan di kapal ,,, adalah
sebagai berikut :
a) Smoke signal :
b) Throwing unit :
c) Hano flars :
d) Parachute :
e) Pemadam :
3.2.6 Kegunaan Alat
Kegunaan alat-alat penolong yang ditemukan di kapal ,,, adalah sebagai
berikut :
a) Smoke signal :
b) Throwing unit :
c) Hano flars :
d) Parachute :
e) Pemadam :
3.3 Ukuran Utama Kapal
3.3.1 Identifikasi alat serta gambar
3.3.2 Spesifikasi kapal
Spesifikasi kapal yang diamati adala sebagai kapal pengangkut ikan.
3.3.3 Jenis kapal
Jenis kapal yang diamati adalah kapal perikanan.
3.3.4 Ukuran utama kapal
Ukuran utama kapal yang diketahui yaitu :
a) LOA (Length Over All) : 41 M
b) LWL (Length Water Line) :
c) Lpp (Length Perpendicular):
d) B (Breth) :
e) H :
f) T/D :
3.3.5 Lambung kapal
Lambung kapal mempunyai ukuran 3,10 M
3.4 Bangunan kapal
3.4.1 Bentuk Bangunan Kapal dibawah Garis Air
3.4.1 Lambung Timbul/Merkah Kembang
3.4.1 Tata Letak Palka, Mesin dan Kamar Mesin
Tata letak palka kapal yang diamati adalah di bagian depan kapal dan
bagian tengah kapal dengan kapasitas masing-masing palka yang di depan
adalah 85 ton dan palka tengah 65 ton.
3.4.1 Kemudi
Kemudi terbuat dari kayu yang terletak di dalam ruang kemudi di
sebelah belekang tepatnya diatas.
BAB IV
PEMBAHASAN.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan (menjawab dr tujuan)
5.1 Saran (Untuk Instansi,Fakultas, PSP.)
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPITAN (FOTO)