Kb dalam perspektif agama

8
KB DALAM PERSPEKTIF AGAMA Pengertian KB Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perb uatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. Pandangan Agama Mengenai KB

Transcript of Kb dalam perspektif agama

Page 1: Kb dalam perspektif agama

KB DALAM PERSPEKTIF AGAMA

Pengertian KB

Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur

jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1997), KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan

sejahtera dengan membatasi kelahiran.

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah

tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara

kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta

menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan

kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan

memakai kontrasepsi.

Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan

penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan

sebagainya. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan

merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perb uatan

untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

Pandangan Agama Mengenai KB

Page 2: Kb dalam perspektif agama

Pandangan Agama Islam

KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga

sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan

syari at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki

sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan

manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak

diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.

Halal Kalau Motivasinya Benar

Motivasi yang melatar-belakanginya bukan karena takut tidak mendapat rezeki. Karena bila

motivasinya seperti ini, berarti kita telah kufur kepada salah satu sifat Allah, yaitu Ar-Razzaq.

Sifat Allah SWT yang satu ini harus kita imani dalam bentuk kita yakin sepenuhnya bahwa tidak

ada satu pun bayi lahir kecuali Allah telah menjamin rezeki untuknya. Karena itu membunuh

bayi karena takut kelaparan dianggap sebagai dosa besar di dalam Al-Quran.

Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi

rezki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al-An’am: 151)

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan

memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah

suatu dosa yang besar. (QS. Al-Isra’:31)

Motivasi yang dibenarkan adalah mencegah sementara kehamilan untuk mengatur jarak

kelahiran itu sendiri. Atau karena alasan medis berdasarkan penelitian para ahli berkaitan dengan

keselamatan nyawa manusia bila harus mengandung anak. Dalam kasus tertentu, seorang wanita

bila hamil bisa membahayakan nyawanya sendiri atau nyawa anak yang dikandungnya. Dengan

demikian maka dharar itu harus ditolak.

Page 3: Kb dalam perspektif agama

Halal Kalau Metodenya Dibenarkan Syariah

Metode pencegah kehamilan serta alat-alat yang digunakan haruslah yang sejalan dengan syariat

Islam. Ada metode yang secara langsung pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW

dan para shahabat dan ada juga yang memang diserahkan kepada dunia medis dengan syarat

tidak melanggar norma dan etika serta prinsip umum ketentuan Islam.

Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW adalah

‘azl (coitus interruptus).

Dari Jabir berkata: Kami melakukan `azl di masa Nabi saw sedang Al-Qur`an turun (HR

Bukhari dan Muslim) Dari Jabir berkata: `Kami melakukan `azl di masa Rasulullah saw, dan

Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya` (HR muslim).

Sedangkan metode di zaman ini yang tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah

SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibat para ahli medis dalam menentukan

kebolehan atau keharamannya.

Pandangan Agama Kristen

Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam membangun

keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin

dari perkawinan.

Perkawinan sebagai sebuah proses yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan

kesejahteraan keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga

yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera

rumah tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen mendukung program KB.

Bagi agama kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak

dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk

Page 4: Kb dalam perspektif agama

melindungi hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain baahwa kebahaagiaan suatu keluarga

bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya dengan tepat terhadap tiap

anggota yang lain.

Kristen Protestan

Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam

pemahaman yang bersifat real sesuai dengan kehendak Allah dan tidak melarang umatnya

berKB.

Kristen Katolik

Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak suami istri harus tetap menghormati dan

menaati moral katolik dan umat katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang

memanfaatkan masa tidak subur.

Pandangan Agama Budha

Masalah kependudukan dan keluarga berencana belum timbul ketika budha Gotama maasih

hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajarannya yang relevan dengan makna keluarga berencana.

Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis antara suami istri dan antara orang

tua dan anaknya. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan dan

memperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya.

Jadi, bila kita perhatikan kewajiban tersebut maka program KB patut dilaksanakan karena KB

menimbulkan kesejahteraan keluarga. Keluarga berencana dibenarkan dalam agama budha dan

umat budha dibebaskan memilih cara KB yang cocok.

Pandangan Agama Hindu

Page 5: Kb dalam perspektif agama

KB menurut Agama Hindu diperbolehkan karena Kb dapat membatasi jumlah anak dengan

tujuan agar sejahtera.

Tujuan Dari Ber-KB

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju

pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka

kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan

penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan

sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan

penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori

Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti

deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.

Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan

menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila

dirasakan anak telah cukup.

Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu

tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya

keluarga bahagia.

Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah

dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup

tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.

Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga

yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi

ekonomi.

Page 6: Kb dalam perspektif agama

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat

sekarang ini. Macam-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah:

Alat Kontarepsi Berupa Kondom

Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma

Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB

Alat Kontarepsi Berupa Pil KB

Alat Kontrasepsi Berupa Sterilisasi

Alat Kontrasepsi Berupa IUD

Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut :

ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM

Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ

intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak

terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering

di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus

HIV dan penyakit menular seksual.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA

Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah

kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin

to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G

Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan

alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya

relatif lebih mahal.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)

Page 7: Kb dalam perspektif agama

Susuk : Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas,

alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.

Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya

sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul a tau tergantung

jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan

mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya

ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun,

dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan

bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.

Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api.

Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan tidak. kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan

Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh

petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa

terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL

Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception). Berupa kombinasi dosis rendah estrogen

dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara

sekaligus sebagai berikut:

Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur).

Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma.

Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%.

Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil b isa

langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

STERILISASI (VASEKTOMI/TUBEKTOMI)

Page 8: Kb dalam perspektif agama

Yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik

sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki- laki. Atau

tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam

rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya.

IUD

Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan sel telur

oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine

Devices, disingkat IUD. Tergantung jenis spiral apa yang dipakai, spiral b isa bertahan dalam

rahim dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus

dikeluarkan dan diganti.

Kesimpulan

KB merupakan upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil

yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana yang dibolehkan

syariat adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan

sementara atas kesepakatan suami- istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan

(mashlahat) keluarga, masyarakat maupun negara.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa KB

diperbolehkan dengan alasan – alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur

jarak diantara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-

anak.

Namun KB bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila dilandasi dengan niat dan alasan yang

salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan

orang tua. Dengan kata lain, penilaian tentang KB tergantung pada individu masing-masing.