Kayu Dan Bambu

download Kayu Dan Bambu

of 17

Transcript of Kayu Dan Bambu

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    1/17

    KAYU

    Kayu merupakan  salah satu bahan material struktur sudah lama dikenal oleh

    masyarakat kita. Kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya

    selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan

    material struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan dan proses

     pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai

     bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah

     pada konstruksi kayu (environmental friendly).

    Pada masa lalu, perancangan konstruksi kayu dilakukan berdasarkan intuisi dan coba-

    coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal. Akan tetapi pada saat ini

    dimana teknik-teknik analisis dan perencanaan sudah semakin berkembang, maka

     perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara rasional dan mengikuti kaidah-

    kaidah atau ketentuan-ketentuan yang berlaku.

    Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan Konstruksi

    Dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis

    dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi.  Selain agar kita

    dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan,

    tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya.

    1.  Kayu jati 

    Kayu Jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan

    utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II

    dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan

    serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada

    kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

    Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai

    dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan

     baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa

    adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam

    http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.html

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    2/17

    oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah

     pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari

    Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai

    kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.

    Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas

    kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.

    Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type

    aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing

     pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut

    dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

    2.  Kayu Merbau 

    Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan

    stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti

    tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang

    disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus

     putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu

    dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan

    terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai

    adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin

    warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon

    merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di

    Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian

    / Papua.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    3/17

    3.  Kayu Bangkirai 

    Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat.

    Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya

     juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut

    dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole.

    Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler.

    Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu

    sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi

     berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap

    cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan /

    eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai

     banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna

    kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.

    Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal

    lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang

    terlihat coklat kemerahan. 

    4. 

    kayu kamper kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang

    harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat

     bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering

    menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas

     bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,

    kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk

     pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan

    Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan

    hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal

    menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di

    Kalimantan.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    4/17

     

    5.  Kayu kelapa 

    Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari

     perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas)

    sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya

     pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber

    yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan

    serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga

    ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa

    tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan

    warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya

     berwarna terang.

    6.  Kayu meranti merah 

    Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua

    hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak

    terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak

    dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV

    dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    5/17

     

    7.  Kayu Karet 

    Kayu Karet dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada

    awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18

    mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa

    hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah

    Jawa.

    Warna Kayu Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika

     baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah

    sedikit kecoklatan. Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu

    gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada

    rubberwood.

    Densitas Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat

    dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.

    Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat

    digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    6/17

    8.  Kayu gelam

    Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,

    Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter

    kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton,

    sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan

    sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk

     bahan penyerap.

    9.  Kayu Ulin

    Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor,

    gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan

    salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah

    Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan nama daerah

    ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.Pohon ulin

    termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan

    diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.

    Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang

     bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan,

     bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet

    dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    7/17

    10. Kayu Akasia

    Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75

     berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil.

    Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila

    diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur

    diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2.

    Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah,

    kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu,

    maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati

    untuk digunakan sebagai  bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur . 

    Sifat Fisik Kayu 

    1.  Berat dan Berat Jenis

    Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat

    ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.

    Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum

    0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu,

    kayu semakin berat dan semakin kuat pula.

    2.  Keawetan

    Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak

    kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut

    disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun

     bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal

     berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari

    kayu gubal.

    http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.html

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    8/17

    3.  Warna

    Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam

    kayu yang berbeda-beda.

    4.  Tekstur

    Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu

    digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu

     bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar

    (contoh: kempas, meranti dll).

    5.  Arah Serat

    Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah

    serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta

    terpilin dan serat diagonal (serat miring).

    6.  Kesan Raba

    Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan

    kayu (kasar, halus, l icin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu

     berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam

    kayu.

    7.  Bau dan Rasa

    Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udaraterbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk

    menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum

    dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper

    (kapur) dsb.

    8.  Nilai Dekoratif

    Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,

    dan pemuncula n riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini

    yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    9/17

    9.  Higroskopis

    Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin

    lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai

    keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama

    dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan

    (EMC = Equilibrium Moisture Content ).

    10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :

    1.  Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat

    dengan elastisitas kayu.

    2.  Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang

    suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu

     banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar,

     biola dll).

    11. Daya Hantar Panas

    Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan

    untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber

     panas.

    12. Daya Hantar Listrik

    Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran

    listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0

    %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila

    kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh

    dikatakan sama dengan daya hantar air.

    Sifat Mekanik Kayu 

    1.  Keteguhan Tarik

    Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha

    menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :

    1.  Keteguhan tarik sejajar arah serat dan

    2.  Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    10/17

    Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah

    serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan

    tarik sejajar arah serat.

    2.  Keteguhan tekan / Kompresi

    Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.

    T erdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :

    1.  Keteguhan tekan sejajar arah serat dan

    2. 

    Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.

    Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada

    keteguhan kompresi sejajar arah serat.

    3.  Keteguhan Geser

    Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

    membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.

    Terdapa t 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :

    1. 

    Keteguhan geser sejajar arah serat

    2.  Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan

    3.  Keteguhan geser miring

    Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan

    geser sejajar arah serat.

    4.  Keteguhan lengkung (lentur)

    Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menaha n gaya-gaya yang

     berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup

    selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :

    1.  Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang

    mengenainya secara perlahan-lahan.

    2.  Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang

    mengenainya secara mendadak.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    11/17

    5.  Kekakuan

    Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau

    lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.

    6.  Keuletan

    Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif

     besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang

     berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan

     perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.

    7.  Kekerasan

    Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik

    atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan

    merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

    8.  Keteguhan Belah

    Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

     berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam

     pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat

     baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah

    sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.

    Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat

    mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat

    mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :

    1.  Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,

     pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga

     perusak kayu.

    2.  Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    12/17

     

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    13/17

    BAMBU

    Bambu merupakan salah satu bahan bangunan tertua dan sangat serbaguna

    dengan banyak aplikasi di bidang konstruksi bangunan, khususnya di negara-negara

     berkembang. Bambu tumbuh melimpah di seluruh kepulauan Indonesia, dan telah

    menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad.

    Pertumbuhan bambu yang cepat membuat bambu sebagai sumber daya yang dapat

     berkelanjutan.

    Bambu merupakan material kuat dan ringan dan sering dapat digunakan tanpa

     pengolahan atau finishing. Konstruksi bambu mudah untuk membangun, tahan

    terhadap gaya gempa, dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan. Sumber daya

    kayu berkurang dengan adanya pembatasan yang dikenakan pada penebangan di

    hutan alam, terutama di daerah tropis, telah memfokuskan perhatian dunia pada

    kebutuhan untuk mengidentifikasi pengganti material yang dapat diperbaruhi,

    ramah lingkungan dan secara luas dapat dimanfaatkan.

    Keberadaan kayu yang semakin langka karena pemanfaatkan kayu masa lalu secara

     besar-besaran, sementara pertumbuhan kayu hingga dapat digunakan sebagai

    material konstruksi bangunan sangat lama bisa mencapai 40 tahun dibandingkan

    dengan bambu yang hanya sekitar 3 sampai 5 tahun.

    Dengan pertumbuhan yang cepat, kemampuan adaptasi yang baik untuk

    sebagian besar kondisi iklim dan kondisi tanah, bambu muncul sebagai alternatif

    yang sangat cocok. Namun, dalam rangka memanfaatkan sepenuhnya potensi

     bambu sebagai material konstruksi bangunan, upaya pembangunan harus diarahkan

    untuk pelestariannya. Pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif untuk

     penanaman bambu merupakan upaya melestarikan bambu. Dengan pemanfaatan

     bambu yang luas dibidang struktur bangunan, maka sirkulasi keberadaan bambu

    dapat mendukung perekonomian rakyat serta memberikan dampak positip yang

     besar terhadap lingkungan.

    Jenis-jenis bambu untuk konstruksi bangunan 

    Banyak jenis bambu yang terdapat di Indonesia, kurang lebih ada 75 jenis

     bambu namun yang mempunyai nilai ekonomis hanya sekitar 10 jenis saja

    (Sutiyono, 2006). Jenis-jenis bambu yang sering digunakan untuk konstruksi

     bangunan di Indonesia, antara lain bambu wulung, bambu legi, bambu petung,

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    14/17

     bambu ampel, Gambar 1 di bawah ini menampilkan beberapa jenis bambu yang

    mempunyai nilai ekonomi yang sering digunakan tersebut.

    Bambu wulung Bambu ampel 

    Bambu petung Bambu legi

    Keunggulan Bambu

    Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus.

    Untuk melakukan budi daya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah

    tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam

    lagi. Budi daya bambu dapat dilakukan sembarang orang, de-ngan peralatan

    sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.

    Pada masa pertumbuhan, bambu tertentu dapat tumbuh vertikal 5 cm per jam, atau

    120 cm per hari. Bambu dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Berbeda dengan

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    15/17

     pohon kayu hutan yang baru siap ditebang dengan kualitas baik setelah berumur 40-

    50 tahun, maka bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada umur 3 - 5 tahun.

    Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. Rumpun bambu yang telah

    dibakar, masih dapat tumbuh lagi.

    Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat disejajarkan

    dengan baja. sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum

    dimanfaatkan dengan baik karena biasanya batang-batang struktur bambu

    dirangkaikan dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah

    Kelemahan Bambu

    Bambu mempunyai daya tahan yang sangat rendah, bambu sangat potensial

    untuk diserang kumbang bubuk, sehingga bangunan atau perabot yang terbuat dari

     bambu tidak awet. Oleh karena itu rangka bangunan dari bambu, yang tidak

    diawetkan, hanya dipandang sebagai komponen bangun-an sementara yang hanya

    tahan tidak lebih dari 5 tahun.

    Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena

     perangkaian batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara konvensional

    memakai paku, pasak, atau tali ijuk. Pada perang-kaian batang-batang struktur dari

     bambu yang dilakukan dengan paku atau pasak, maka serat yang sejajar dengan

    kekuatan geser yang rendah menjadikan bambu mudah pecah karena

     paku atau pasak. Penyambungan memakai tali sangat tergantung pada

    keterampilan pelaksana. Kekuatan sambungan hanya didasarkan pada kekuatan

    gesek antara tali dan bambu atau antara bambu yang satu dengan bambu lainnya

    Dengan demikian penyambungan bambu secara konvensional kekuatannya rendah,

    sehingga kekuatan bambu tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada saat tali

    ken-dor sebagai akibat kembang susut karena perubahan temperatur, kekuatan gesek

    itu akan turun, dan bangunan dapat runtuh. Oleh karena itu sambungan bambu yang

    memakai tali perlu dicek secara berkala, dan tali harus selalu disetel agar tidak

    kendor.Kelangkaan buku petunjuk perancangan atau standar berkaitan dengan

     bangunan yang terbuat dari bambu. Sifat bambu yang mudah terbakar. Sekalipun adacara-cara untuk menjadikan bambu tahan terhadap api, namun biaya yang

    dikeluarkan relatif cukup mahal.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    16/17

    Aplikasi bambu untuk berbagai jenis konstruksi lain

    a) Jembatan bambu

    Sebuah jembatan dapat didefinisikan sebagai struktur tinggi yang

    menghubungkan dua tempat agar lalu lintas dapat melewati hambatan yang ada

    diantara keduanya (misalnya lembah dan sungai). Berbagai jenis bentangan dan

    kapasitas yang hampir tak terbatas. Jembatan bambu umumnya digunakan untuk

    konstruksi jembatan dengan bentang terbatas untuk pejalan kaki dan lalu lintas

    ringan. Namun konstruksi bambu dengan sambungan yang baik, telah dibangun dan

    telah terbukti mampu mendukung beban yang cukup besar.

    b) Perancah bambu

    Perancah bambu secara luas digunakan di seluruh Asia Selatan dan Asia

    Tenggara dan juga Selatan Amerika sebagai struktur sementara untuk mendukung

     platform yang bekerja di konstruksi bangunan dan pemeliharaan (Jayanetti dkk, 2002).

    Keuntungan utama dari perancah bambu bila dibandingkan dengan baja yang ringan

    dan rendah biaya. Hal ini juga mudah disesuaikan dengan bentuk bangunan. Namun,

    masalah seperti kurangnya daya tahan, dan non-standar sambungan saat ini membatasi

     penggunaan bambu secara luas.

  • 8/18/2019 Kayu Dan Bambu

    17/17

    c) Bambu sebagai tulangan beton

    Penggunaan bambu sebagai tulangan beton adalah salah satu topik yang lebih

    luas dibahas berkaitan dengan bambu dalam konstruksi. Ada beberapa alasan bagus

    mengapa bambu mungkin dianggap sebagai penguat untuk beton yaitu : biaya rendah

    dibandingkan dengan baja, mudah di dapat, dan Kekuatannya untuk rasio berat badan

    lebih baik dibandingkan dengan baja.