Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

7
KAWAH SUMBING SEBAGAI PENCIRI ERUPSI GUNUNG SUMBING Miranti Nuraini (21100111120001), Sofyan R (21100111170001) TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS DIPONEGORO SARI Gunung Sumbing merupakan Gunung Api tipe Strato yang berada di Jawa Tengah dengan ketinggian 3371 mdpl, tercatat dalam sejarah Gunung Sumbing ini hanya pernah terjadi erupsi sebanyak 1 kali. Gunung Sumbing ini memiliki tipe letusan magmatic stromboli. Pada Gunung Sumbing terdapat adanya Kawah yang berjumlah 1, yang bernama Kawah Sumbing. Kawah Sumbing ini merupakan salah satu morfologi hasil letusan stromboli yang umumnya akan menghasilkan ledakan, dan kemudian terjadi depresi Kata Kunci : Sumbing, Kawah, Erupsi, Stromboli Pendahuluan Gunung Sumbing (3371 mdpl) merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Gunung Slamet (3428 mdpl). Gunung ini terletak di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung.. Danau kawah (crater lake atau volcanic lake) adalah massa air (danau) yang menutupi permukaan suatu kawah gunung api. Sekitar 12% dari 700-an gunung api yang ada di bumi kawahnya tertutupi oleh massa air. Sejumlah gunung api di Indonesia memiliki danau kawah, yang terkenal adalah Danau Toba, Kawah Ijen, Kawah Kelud, Segara Anak di Gunung Rinjani, dan kompleks Kelimutu. Proses Pembentukkan Indonesia yang merupakan negara yang dibatasi oleh tiga lempeng tektonik dunia yakni Lempeng Indo-Australian,

description

vulkano

Transcript of Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

Page 1: Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

KAWAH SUMBING SEBAGAI PENCIRI ERUPSI GUNUNG

SUMBING

Miranti Nuraini (21100111120001), Sofyan R (21100111170001)TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS DIPONEGORO

SARI

Gunung Sumbing merupakan Gunung Api tipe Strato yang berada di Jawa Tengah dengan ketinggian

3371 mdpl, tercatat dalam sejarah Gunung Sumbing ini hanya pernah terjadi erupsi sebanyak 1 kali.

Gunung Sumbing ini memiliki tipe letusan magmatic stromboli. Pada Gunung Sumbing terdapat

adanya Kawah yang berjumlah 1, yang bernama Kawah Sumbing. Kawah Sumbing ini merupakan

salah satu morfologi hasil letusan stromboli yang umumnya akan menghasilkan ledakan, dan

kemudian terjadi depresi

Kata Kunci : Sumbing, Kawah, Erupsi, Stromboli

Pendahuluan

Gunung Sumbing (3371 mdpl)

merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa

Tengah setelah Gunung Slamet (3428 mdpl).

Gunung ini terletak di Kabupaten Wonosobo

dan Kabupaten Temanggung..

Danau kawah (crater lake atau

volcanic lake) adalah massa air (danau) yang

menutupi permukaan suatu kawah gunung api.

Sekitar 12% dari 700-an gunung api yang ada

di bumi kawahnya tertutupi oleh massa air.

Sejumlah gunung api di Indonesia memiliki

danau kawah, yang terkenal adalah Danau

Toba, Kawah Ijen, Kawah Kelud, Segara Anak

di Gunung Rinjani, dan kompleks Kelimutu.

Proses Pembentukkan

Indonesia yang merupakan negara

yang dibatasi oleh tiga lempeng tektonik

dunia yakni Lempeng Indo-Australian, Eurasia

dan Lempeng Pasific yang apabila bertemu

dapat menghasilkan tumpukan energi yang

memiliki ambang batas tertentu. Saat

pertemuan lempeng-lempeng yang bergerak

saling mendekat ini, akan membentuk suatu

zona, yang dinamakan zona subduksi.

Posisi pulau Jawa dalam kerangka

tektonik terletak pada batas aktif (zona

penunjaman) sementara berdasarkan

konfigurasi penunjamannya terletak pada jarak

kedalaman 100 km di selatan hingga 400 km

di utara zona Benioff. Konfigurasi

memberikan empat pola busur atau jalur

magmatisme, yang terbentuk sebagai formasi-

formasibatuan beku dan volkanik. Empat jalur

magmatisme tersebut menurut Soeria Atmadja

dkk., 1991 adalah :

1.Jalur volkanisme Eosen hingga Miosen

Tengah, terwujud sebagai Zona Pegunungan

Selatan.

2.Jalur volkanisme Miosen Atas hingga

Pliosen. Terletak di sebelah utara jalur

Page 2: Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

Pegnungan Selatan. Berupa intrusi lava dan

batuan beku.

3.Jalur volkanisme Kuarter Busur Samudera

yang terdiri dari sederetan gunungapi aktif.

4.Jalur volkanisme Kuarter Busur Belakang,

jalur ini ditempati oleh sejumlah gunungapi

yang berumur Kuarter yang terletak di

belakang busur volkanik aktif sekarang.

Gunung-gunungapi di P. Jawa

umumnya terbentuk dan muncul di atas

sedimen-sedimen laut berumur Neogen dari

pada di atas kompleks sedimen Pra

Tersier (Hamilton,1990). Tipe batuan

vulkanik di P. Jawa didominasi oleh

andesit basaltik dengan kandungan silika

sekitar 55 % berat (Nicholls dan Withford,

1976).

Gunung Sumbing sendiri, bersama

dengan Lawu - Merapi - Sumbing - Sindoro –

Slamet termasuk ke dalam jalur volkanisme

Kuarter Busur Samudera. Pada periode

aktifitas kuarter ini magmatisme muncul

sebagai kerucut-kerucut gunungapi. Ada dua

jalur rangkaian gunungapi yaitu : jalur utama

terletak di tengah pulau Jawa atau pada jalur

utama dan jalur belakang busur. Gunungapi

pada jalur utama tersusun oleh batuan volkanik

tipe toleitik, kalk alkali dan kalk alkali kaya

potasium. Sedangkan batuan volkanik yang

terletak di belakang busur utama berkomposisi

shoshonitik dan ultra potasik dengan

kandungan leusit.

Gunung Sumbing merupakan salah

satu Gunung yang berada pada jalur utama,

sehingga memiliki jenis batuan tipe toleitik.

Batuan tipe toleitik sendiri merupakan batuan

dengan kandungan K2O yang rendah. Ada

hubungan positip antara kedalaman

Beniof Zone (zona penunjaman) dengan

kandungan K2O, trace element, dan isotop Sr

yang mengindikasikan bahwa magma di

bawah gunungapi di P. Jawa berasal dari

mantel bumi. Hal ini dicerminkan oleh adanya

pengaruh subduksi dari penunjaman lempeng

samudra Australia di bawah lempeng benua

Euro-Asia untuk membentuk batuan vulkanik

yang dierupsikan. Ketebalan kerak bumi di

bawah busur kepulauan di P. Jawa berkisar

antara 20–25km dengan sudut penunjaman 55°

ke arah utara (Hutchison, 1981).

Karakteristik Gunung Api

Gunung Sumbing memiliki magma

dengan tipe intermediet cenderung asam

sebagai hasil dari tumbukan antara lempeng

samudera indo australia dengan lempeng

benua eurasia.

Gunung ini memiliki bentuk yang

mengerucut, sehingga dapat diklasifikasikan

sebagai gunung dengan tipe strato volcanoes.

Gunung ini memiliki lava andesitik dan

dasitik.

Berdasarkan tipe magma yang cenderung

asam, Gunung Sumbing memiliki karakter

erupsi magmatic, yaitu erupsi yang dipicu oleh

adanya tekanan yang kuat dari magma itu

sendiri. Gunung sumbing memiliki karakter

erupsi stromboli.

Litologi

Batuan Gunung Sumbing memiliki komposisi

andesit bertekstur porfir, dengan fenokris

berbutir sedang-halus tertanam di dalam masa

dasar mikro kristal dan atau gelas. Gunung

Sumbing juga menghasilkan aliran lava, juga

terdapat adanya breksi vulkanik dan tuff.

Page 3: Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

Sejarah Letusan

Sulit sekali untuk mendapatkan sejarah letusan

secara detail tentang Gunung Sumbing ini,

namun beberapa sumber menuliskan erupsi

yang tercatat hanya pada saat tahun 1730.

Morfologi dari Erupsi Gunung Sumbing

Pada Gunung Sumbing ini memiliki 1 buah

kawah yang bernama Kawah Sumbing yang

memiliki ketinggian 3.372 m dpl. Juga pada

sekitaran kawah terdapat banyak solfatara

dengan bau belerang yang cukup menyengat.

Pembahasan

Gunung Sumbing merupakan Gunung dengan

tipe Strato Vulkano. Biasanya, gunung dengan

tipe ini memiliki viskositas yang cukup tinggi,

dan tekanan yang juga besar, sehingga akan

menghasilkan letusan yang cukup eksplosif,

dan akan menghasilkan material piroklastik

dengan jumlah yang cukup banyak.

Gunung Sumbing diindikasikan

memiliki karakter erupsi stromboli, tipe erupsi

stromboli di cirikan oleh adanya magma yang

sangat cair, yang semakin ke arah permukaan

sering dijumpai letusan pendek yang disertai

dengan ledakan. Gunung api yang memiliki

tipe stromboli umumnya disertai erupsi yang

cukup sering terjadi. Namun, hal ini tidak

terjadi pada Gunung Sumbing. Gunung

sumbing sendiri terakhir erupsi pada tahun

1730 dan sampai sekarang tidak lagi

menunjukkan adanya indikasi akan melakukan

erupsi kembali. Hal ini mungkin sebabkan

karena Gunung Sumbing memiliki bentuk

gunung strato. Pada bentuk gunung strato,

jarak antara dapur magma, dan kepundan

sangatlah jauh. Sehingga, jika adanya aktivitas

magma, maka sebelum magma tersebut

mencapai kepundan, magma ini akan

membeku terlebih dahulu disebabkan oleh

adanya wall rock yang akan menurunkan suhu

dari magma.

Berdasarkan waktu terakhir erupsi

(1730), maka gunung sumbing dapat

dikategorikan termasuk ke dalam tipe A, yaitu

gunung api yang telah terjadi erupsi sebanyak

minimal satu kali sesudah tahun 1600.

Berdasarkan studi literatur yang telah

dilakukan, tidak ada sumber yang menyatakan

secara rinci bagaimana periode letusan yang

terjadi pada tahun 1730 pada saat Gunung

Sumbing erupsi. Bukti satu-satunya adalah

dengan ditemukannya endapan kuarter yang

tersebar di Kabupaten Sleman dan wilayah

Jawa Tengah bagian selatan yang berupa

breksi andesit dan juga tuff. Pada tubuh

Gunung Sumbing sendiri, tersusun atas litologi

yang berupa andesit, yang merupakan batuan

beku hasil dari pembekuan magma

intermediet.

Kawah merupakan salah satu

morfologi yang terbentuk akibat dari erupsi

Gunung Api. Pada Gunung Sumbing, terdapat

adanya kawah yang berada di dekat kepundan

yang terisi oleh air, kawah ini merupakan

salahsatu bentukan yang dibentuk oleh proses

erupsi yang berupa depresi. Kawah ini

memiliki diameter maksimum 1,5km.

Berdasarkan asal mulanya, dibedakan menjadi

kawah letusan dan kawah runtuhan. Kawah

Sumbing ini diindikasikan merupakan kawah

letusan, hal ini disebabkan oleh tipe erupsi

Gunung Sumbing yang berupa Stromboli, tipe

Stromboli ini akan ketika erupsi cenderung

membentuk suatu ledakan yang kemudian

Page 4: Kawah Sumbing Sebagai Penciri Erupsi Gunung Sumbing

akan membentuk suatu depresi atau disebut

kawah. Sedang berdasarkan letaknya terhadap

pusat kegiatan, Kawah Sumbing

dikelompokkan kedalam kawah kepundan,

dikarenakan jaraknya yang dekat dengan

kepundan. Pada kawah sumbing ini, terisi oleh

adanya air yang diindikasikan merupakan air

hujan.

Dengan adanya Kawah yang hanya

berjumlah satu pada Gunung Sumbing ini,

dapat diindikasikan pada Gunung Sumbing ini

memang terjadi erupsi hanya sekali. Dan

kawah Sumbing ini merupakan salah satu

indikasi pernah terjadinya erupsi pada Gunung

Sumbing.

Contoh lainnya adalah Kawah pada

Gunung Kelud yang berjumlah 4, hal ini juga

setara dengan erupsi dari Gunung Kelud yang

berjumlah 4 kali.

Saat ini, aktivitas magma pada

Gunung Sumbing tidak begitu saja musnah,

namun masih terdapat adanya aktivitas

magma, walaupun intensitasnya yang kecil.

Hal ini dicirikan oleh adanya sulfatara-

sulfatara yang cukup banyak disekitar Kawah

Sumbing. Pada sulfatara yang terdapat pada

Gunung Sumbing cukup banyak

mengendapkan belerang atau disebut juga

sulfur.

Solfatara adalah uap air (steam) yang

keluar melalui rekahan batuan yang bercampur

dengan H2S, CO2, dan kadang juga SO2 serta

dapat mengendapkan sulfur di sekitar rekahan

tempat keluarnya. Uap air yang keluar di

solfatara merupakan hasil dari pemanasan air

formasi/air tanah yang dipanaskan oleh adanya

magma, dikarenakan magma memiliki suhu

yang sangat tinggi, maka air ini akan mendidih

atau disebut juga boiling, dan saat boiling akan

terjadi pemisahan fasa, antara cair dan uap,

senyawa volatif yang memiliki tekanan tinggi

akan keluar dan membentuk solfatara.

Sehingga, dengan adanya solfatara ini,

berarti masih terdapat aktivitas magma yang

memanaskan air formasi ataupun lapisan air

tanah.

Kesimpulan

Gunung Sumbing memiliki bentuk strato

vulkano dengan tipe letusan magmatis

stromboli. Tercatat dalam sejarah, Gunung

Sumbing hanya terjadi satu kali erupsi pada

tahun 1730, dan diindikasikan membentuk

suatu Kawah Sumbing. Aktivitas magma pada

Gunung Sumbing masih aktif, ditandai dengan

adanya solfatara.

Daftar Pustaka

id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sumbing

id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah

id.wikipedia.org/wiki/Solfatara

id.wikipedia.org/wiki/Belerang

wingmanarrows.wordpress.com/2009/07/20/

my-adventure-mt-sumbing/

high-mountains.blogspot.com/2010/04/

gunung-sumbing-merupakan-gunung-

bertipe.html

sraksruk.blogspot.com/2012/08/gunung-

sumbing.html