KATUK_GUNTUR
-
Upload
oppung-parkumis -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
Transcript of KATUK_GUNTUR
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 1/14
1
SEMINAR HASIL PENELITIAN
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Judul : Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus) danTepung Kunyit (Curcuma Domestica) terhadap Performans Ayam Broiler yang
diberi Pakan Lemak Tinggi
Nama : Guntur Parmonangan Purba.
NPM : E1C007010
PU : Dr. Ir. Yosi Fenita, MP
PP : Jarmuji, S.Pt, MP
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam broiler merupakan ayam yang sangat baik untuk diternakkan sebagai penghasil
daging karena pertumbuhannya yang cepat dan waktu pemeliharaannya yang relatif singkat(Cahyono, 2004). Kualitas pakan merupakan salah satu faktor penunjang pertumbuhan ayam
broiler. Pakan berkualitas harganya cukup tinggi sehingga mengakibatkan efisiensi produksi
menjadi rendah. Menurut Anggorodi (1985), biaya pakan dalam usaha broiler cukup besar yaitu
60-80% dari total biaya produksi, oleh karena itu harus diusahakan agar efisien penggunaannya.Penggunaan lemak dalam ransum ayam disamping sebagai sumber energi juga dapat
membantu absorbsi vitamin – vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K), pada pakan
unggas untuk meningkatkan densitas energi dan mengurangi sifat berdebu pada pakan (Turgut et
al., 2006). Terdapat bukti bahwa pemberian lemak yang lebih tinggi memberikan sumbangan
terhadap perbaikan toleransi panas pada broiler (Daghir, 1995). Zulkifli et al. (2003) melaporkan
bahwa pemberian pakan mengandung kadar tinggi minyak sawit meningkatkan performans
pertumbuhan dan daya tahan terhadap panas pada broiler. Pemberian lemak yang tinggimeningkatkan berat badan dan memperbaiki efisiensi penggunaan pakan pada ayam petelur
(Turgut et al., 2006).
Dampak negatif penambahan lemak dalam ransum yaitu ransum yang telah disusun tidak dapat disimpan lama, hal ini terjadi karena adanya proses oksidasi selama penyimpanan dan
hidrolisis yang mengakibatkan ransum menjadi tengik. (Winarno, 2002).
Menurut Rahayu dan Limantara (2005), kandungan klorofil tertinggi terdapat padatanaman katuk. Klorofil diduga dapat berfungsi sebagai anti oksidan (Putra dan Saiful, 2007).
Pemberian ekstrak daun katuk mampu meningkatkan efisiensi oleh naiknya pertambahan berat
badan dan efisiensi penggunaan pakan (Santoso,2001a,b,c).
Sumber antioksidan alami juga dapat diperoleh dari kunyit, karena kunyit memiliki
aktivitas antimikroba terhadap mikroba pembusuk makanan. Menurut Fenita (2005) bahwaaktivitas antioksidan dari kunyit lebih kuat dari tanaman obat yang lain, sebab kunyit
mengandung kukurmin.Imbuhan kunyit dapat meningkatkan performans ayam broiler (Samarasinghe et al.,
2003). Kunyit dimanfaatkan untuk menambah cerah atau warna kuning kemerahan pada kuningtelur, jika dicampurkan pada ransum ayam, dapat menghilangkan bau kotoran ayam dan
menambah berat badan ayam (Winarto 2003).Hal inilah yang mendasari penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh
pemberian ektrak daun katuk dan tepung kunyit dengan pakan berlemak tinggi terhadap
performans ayam broiler.
1.2 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi ekstrak daun
katuk dan tepung kunyit terhadap performans ayam broiler yang diberi pakan lemak tinggi.
1.3 Hipotesis
Pemberian ekstrak daun katuk dan tepung kunyit, diduga dapat meningkatkan performansayam broiler yang diberi pakan lemak tinggi.
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 2/14
2
III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian dimulai tanggal 10 Juni sampai 10 Juli 2010, bertempat di Kandang
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Unversitas Bengkulu.
3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Kandang ayam broiler, tempat
pakan, tempat minum, timbangan analitik, kompor, thermometer batang, kain saring, gunting,
lampu listrik, pengaduk kayu dan ember.Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 120 ekor ayam broiler yang
berumur 20 hari, ekstrak daun katuk, tepung kunyit, Jagung kuning, minyak kelapa, bungkil
kedelai, tepung ikan, kalsium karbonat, mineral mixuture, garam dapur, top mix, minyak sawit,dan lemak sapi.
3.3 Tahapan Penelitian3.3.1 Ekstrak Daun Katuk
Daun katuk dikering anginkan sampai kering. Setelah kering daun katuk digiling hinggamenjadi tepung. Tepung yang diperoleh kemudian direndam dalam air selama 30 menit dengan
perbandingan daun katuk dan air adalah 1:5. Setelah itu, hasil rendaman kemudian diblender dan
disaring. Ekstraksi dilakukan dua kali. Hasil saringan kemudian dikeringkan pada suhu 500Cselama 36 jam.
3.3.2 Pembuatan Tepung KunyitKunyit dicuci hingga tanahnya hilang, selanjutnya dilakukan pemotongan tipis
memanjang (mempercepat proses pengeringan), setelah dipotong dilanjutkan dengan
penjemuran dibawah sinar matahari hingga kering (kadar air 10%), lalu dilakukan penggilingan
sampai menjadi tepung.
3.3.3 Persiapan Kandang Ayam Broiler
Kandang yang digunakan dalam penelitian merupakan kandang yang sudah adasebelumnya dan kandang tersebut sudah sering digunakan untuk penelitian. Kandang
dibersihkan, disanitasi dengan desinfektan serta dikapur. Kandang dibuat berpetak sebanyak 30
petak sesuai kebutuhan penelitian 10 perlakuan dan 3 ulangan. Setelah kandang dibuat berpetak,
kandang disanitasi kembali dengan desinfektan serta dikapuri. Penghangat sudah dipersiapkandalam kondisi hidup 24 jam sebelum sebelum DOC masuk ke kandang.
3.3.4 Pemeliharaan Ayam BroilerPada saat DOC masuk ke kandang penelitian pertama sekali diberi minum untuk
mengurangi stress pada DOC selama perjalan menuju kandang. Kemudian ayam diberikanransum starter yang berasal dari pabrik. Ramsum starter diberikan sampai berumur 20 haridengan pemberian air minum secara ad libitum.
Setelah berumur 20 hari ayam dipindahkan ke petak perlakuan. Setiap petak terdiri dari 4
ekor ayam yang terdiri dari 2 ekor jantan dan 2 ekor betina. Ransum yang digunakan
mengandung protein kasar ±19% dan ME ±3200 kkal/kg tanpa suplementasi antibiotika. Bahanpenyusun ransum yang digunakan serta kandungan nutrisinya ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan nutrisi bahan ransum yang digunakan
Bahan Rasum EM
(Kkal/kg)
Protein
(%)
Lemak
(%)
SK
(%)
Ca
(%)
P
(%)
Jagung kuning
a
Bungkil kedelai a
Tepung ikana
Minyak sawitc
Lemak hewan
Mineral mixc
EDKb
31682490
2250
86007010
-
58
7.844
57
--
-
6.46
3.80.5
8
9999
-
1.76
2.57
1
--
-
2.18
0.020.25
7,7
--
23.5
-
0.40.6
3.8
--
10
-
Kalsium karbonat
Garam dapurTop mix
-
--
-
--
-
--
-
--
-
--
-
--
Sumber : a. Amrullah (2003) b. Santoso (2002) c. Anggorodi (1995).
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 3/14
3
Tabel 2 . Susunan Ransum Penelitian
3.4. Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan10 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 4 ekor ayam sehingga ayam yang
diperlukan sebanyak 120 ekor. Adapun ke-10 perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :
P1 : 0 g EDK + 0 g tepung kunyit + lemak hewan 6%P2 : 9 g EDK + 0,5 g tepung kunyit + lemak hewan 6%
P3 : 18 g EDK + 0,5 g tepung kunyit + lemak hewan 6%P4 : 9 g EDK + 1 g tepung kunyit + lemak hewan 6%
P5 :18 g EDK + 1 g tepung kunyit + lemak hewan 6%
P6 : 0 g EDK + 0 g tepung kunyit + minyak kelapa 6%
P7 :9 g EDK + 0,5 g tepung kunyit + minyak kelapa 6%p8 : 18 g EDK + 0,5 g tepung kunyit + minyak kelapa 6%
P9 : 9 g EDK + 1 g tepung kunyit + minyak kelapa 6%
P10 :18 g EDK + 1 g tepung kunyit + minyak kelapa 6%Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan metode matematis dengan model sebagai
berikut :Yijk = µ+αi+βj+αβij+€ijk
Keterangan :Yijk = Respon pengaruh pertambahan tepung kunyit dan ekstrak daun katuk ke-i dengan
pakan berlemak j.
µ = Rerataan umum
αi = Pengaruh pertambahan EDK dan tepung kunyit ke-i (i= 0,1,2,3,4)
βj = Pengaruh level lemak ke-j
αβij = Pengaruh interaksi ekstrak daun katuk, tepung kunyit ke-i dan level lemak ke-j
€ijk = pengaruh galat dari ektrak daun katuk dan tepung kunyit dengan level lemak ke-j
pada ulangan ke-k (k= 1)
Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam atau ANOVA, bila terdapat perbedaanyang nyata, dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (Steel dan Torrie, 1981).
3.5. Variabel yang Diamati
3.5.1. Konsumsi Ransum
Konsumsi ransum dihitung dengan cara, menimbang ransum yang diberikan kemudiandikurangi dengan sisa pakan yang ada. Penghitungan konsumsi ransum dilakukan tiap minggu
selama awal pemberian ransum percobaan sampai akhir penelitian. Konsumsi ransum dihitung
per minggu dalam satuan gram (g).
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Jagung kuning 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13 56.13
Minyak kelapa - - - - - 6 6 6 6 6
Lemak sapi 6 6 6 6 6Bungkil kedelai 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6 29.6
Tepung ikan 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7
Kalsium
karbonat
1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32
Mineral
mixuture
1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35
Garam dapur 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
Top mix 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Total (gram) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Komposisi
Protein (%) 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64 19.64
ME (kkal/kg) 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215 3.215
Lemak (%) 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66 8.66
Bahan PakanSusunan ransum penelitian dalam satuan gram dalam setiap 100 gram ransum
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 4/14
4
3.5.2. Pertambahan Berat Badan
Pertambahan berat badan diukur per minggu selama pemberian ransum percobaan
sampai akhir penelitian. Pertambahan bobot badan dihitung melalui penimbangan pada setiap
minggu. Pertambahan bobot badan dihitung perminggu dalam satuan gram (g).
3.5.3. Konversi Ransum
Konversi ransum dihitung berdasarkan perbandingan jumlah konsumsi ransum denganpertambahan berat badan per minggu selama penelitian. Konversi ransum dihitung dalam satuan
gram (g).
3.5.4. Organ Dalam
Organ dalam meliputi organ hati, gizzard, jantung, usus, dan limfa. Pengukuran organ
dalam dilakukan antara lain dengan membandingkan berat organ dalam dengan berat hidupdikali seratus persen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Konsumsi Ransum
Broiler mengkonsumsi ransum untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yangdiperlukan untuk hidup pokok, pertumbuhan dan produksi. Rataan konsumsi ransum masing-
masing perlakuan selama penelitian disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rataan konsumsi ransum selama penelitian (g)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian ektrak daun katuk,tepung kunyit
dan lemak dengan berbagai perlakuan tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap konsumsi ransumayam selama penelitian.
Pada Tabel 3. memperlihatkan pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 9 g dan 18 g per
kilogram ransum dan tepung kunyit sebanyak 0.5 g dan 1 g per kilogram ransum dan lemak 6 %
tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap konsumsi ransum. Hal ini diduga disebabkanpemberian lemak yang tinggi pada semua perlakuan sehingga setiap perlakuan tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan kontrol. Penambahan lemak ini diduga
lebih kuat pengaruhnya terhadap konsumsi dibandingkan dengan penambahan suplemen.
Pada penelitian ini memperlihatkan rataan konsumsi ransum ayam broiler pada mingguke-4 dan ke-5 yakni 798.25 g dan 1299.42 g lebih tinggi dibandingkan konsumsi ransum standar
NRC (673 g dan 849 g), sedangkan pada minggu ke-6 yakni 865.67 g lebih rendah dari
konsumsi standar NRC (1031.71 g). Konsumsi yang tinggi ini diduga disebabkan penambahanektrak daun katuk dan tepung kunyit dengan pakan lemak tinggi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Santoso et al.,(1999) yang menyatakan bahwa pemberian ektrak daun katuk sebanyak
18 g/kg ransum memberikan pengaruh yang baik terhadap performans dan efisiensi ransum padaayam broiler, dan juga Samarasinghe et al.,(2003) yang menyatakan bahwa imbuhan kunyit 0.5
g dapat meningkatkan performans ayam broiler. Penambahan lemak pada ransum juga mampu
meningkatkan palabilitas makanan (Wahyu, 1992).
4 5 6
P1 712.50 1,220.83 1,094.17 3,027.50
P2 791.67 1,283.33 769.17 2,844.17 P3 853.33 1,268.33 860.00 2,981.67
P4 785.00 1,340.00 739.17 2,864.17
P5 874.17 1,217.50 858.33 2,950.00
P6 790.00 1,285.00 735.00 2,810.00
P7 845.83 1,327.50 858.33 3,031.67
P8 792.50 1,424.17 870.83 3,087.50
P9 743.33 1,242.50 955.83 2,941.67
P10 794.17 1,385.00 915.83 3,095.00
Rataan 798.25 1,299.42 865.67 2,963.33
sd ± 49.18 ± 69.02 ± 108.22 ± 100.04
PerlakuanMinggu ke-
Jumlah
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 5/14
5
4.2. Pertambahan Berat Badan
Salah satu kriteria untuk mengetahui pertumbuhan broiler adalah dengan mengukurpertambahan berat badan karena pertambahan berat badan broiler paling mudah diamati sebagai
akibat langsung dari pengaruh ransum yang dikonsumsi.
Tabel 4. Rataan pertambahan berat badan selama penelitian (g)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daunkatuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap pertambahan berat
badan pada ayam broiler.
Pada Tabel 4. memperlihatkan pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 9 g dan 18 g per
kilogram ransum dan tepung kunyit sebanyak 0.5 g dan 1 g per kilogram ransum dan lemak 6 %tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pertambahan bobot badan. Hal ini diduga
sama halnya dengan konsumsi disebabkan pemberian lemak yang tinggi pada semua perlakuansehingga setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan kontrol.Pertambahan bobot badan dipengaruhi oleh konsumsi ransum (Anggorodi, 1985)
Pada penelitian ini memperlihatkan rataan pertambahan bobot badan ayam broiler pada
minggu ke-4 yakni 418.13 lebih tinggi dibandingkan pertambahan bobot badan standar NRC(373.50 g, sedangkan pada minggu ke-5 dan ke-6 yakni 424.96 dan 257.25 cenderung lebih
rendah dari pertambahan bobot badan standar NRC (435 g dan 454.50 g). Pertambahan bobot
badan yang tinggi pada minggu ke-4 ini diduga disebabkan penambahan ektrak daun katuk dan
tepung kunyit dengan pakan lemak tinggi mempengaruhi tingginya konsumsi pakan padaminggu tersebut. Rendahnya pertambahan bobot badan pada minggu ke-6 diduga disebabkan
rendahnya konsumsi ransum pada minggu tersebut, sementara pada minggu ke-5 hanya berbeda
sedikit dengan standar yakni selisih 10,04 g/ minggu.
4.3. Konversi Ransum
Konversi ransum sangat penting karena memiliki hubungan yang sangat erat dengan
biaya produksi. Rataan konversi ransum broiler percobaan dari masing-masing perlakuan selamapenelitian.
Tabel 5. Rataan konversi ransum selama penelitian
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
4 5 6
P1 395.42 372.92 346.67 1,115.00
P2 432.50 404.17 275.00 1,111.67
P3 429.17 398.33 311.67 1,139.17
P4 410.83 476.67 241.67 1,129.17
P5 416.67 485.00 229.17 1,130.83
P6 421.67 383.33 241.67 1,046.67
P7 415.83 445.00 205.83 1,066.67
P8 411.25 485.42 241.67 1,138.33
P9 407.08 380.42 245.83 1,033.33
P10 440.83 418.33 233.33 1,092.50
Rataan 418.13 424.96 257.25 1,100.33
sd ± 13.34 ± 44.65 ± 42.34 ± 38.90
Perlakuan Minggu ke- Jumlah
4 5 6
P1 1.80 3.27 3.16 8.23
P2 1.83 3.18 2.80 7.80
P3 1.99 3.18 2.76 7.93 P4 1.91 2.81 3.06 7.78
P5 2.10 2.51 3.75 8.35
P6 1.87 3.35 3.04 8.27
P7 2.03 2.98 4.17 9.19
P8 1.93 2.93 3.60 8.46
P9 1.83 3.27 3.89 8.98
P10 1.80 3.31 3.93 9.04
Rataan 1.91 3.08 3.41 8.40
sd ± 0.10 ± 0.27 ± 0.51 ± 0.49
Minggu ke-JumlahPerlakuan
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 6/14
6
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap konversi ransumpada ayam broiler.
Pada Tabel 5. memperlihatkan pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 9 g dan 18 g per
kilogram ransum dan tepung kunyit sebanyak 0.5 g dan 1 g per kilogram ransum dan lemak 6 %tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap nilai konversi ransum. Hal ini diduga sama
halnya dengan konsumsi dan pertambahan bobot badan disebabkan pemberian lemak yang tinggi
pada semua perlakuan sehingga setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyataterhadap perlakuan kontrol. Konversi ransum adalah hasil bagi antara konsumsi ransum dengan
pertambahan bobot badan.
Pada penelitian ini memperlihatkan rataan nilai konversi ransum ayam broiler padaminggu ke-4, ke-5, dan ke-6 yakni 1.91, 3.08, dan 3.4. Nilai konversi ransum penelitian ini pada
minggu ke-4 cenderung mendekati nilai konversi ransum standar. Sedangkan pada miinggu ke-5
dan ke-6 cenderung lebih tinggi dari standar NRC.Konversi ransum dipengaruhi oleh protein ransum, energi ransum, umur bangsa ternak,
besar tubuh, ketersediaan zat-zat dalam ransum, suhu lingkungan dan kesehatan ternak (Santoso,1999). Semakin tinggi kandungan energi metabolisme dan protein dalam ransum, maka efisiensi
penggunaan pakan akan semakin lebih baik.Hal ini diduga disebabkan rendahnya konsumsi ransum pada minggu tersebut sehigga
energy metabolism dan protein yang di konsumsi juga rendah. Semakin rendah energy
metabolisme dan protein yang di konsumsi, maka efisiensi penggunaan pakan akan semakinkurang baik. Menurut Koeshardini dan Dewiki (2003) bahwa nilai konversi pakan yang kecil,
berarti semakin efisien ayam dalam mengkonsumsi pakan untuk meningkatkan bobot badannya.
4.4. Persentase Organ Dalam Ayam Broiler
Pengaruh pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun katuk, tepung kunyit, danlemak tinggi terhadap organ dalam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Rataan persentase berat hati (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap berat hati pada
ayam broiler.Rataan persentase berat hati pada Tabel 9. berkisar antara 1.68% - 2.21%. Hal ini sesuai
dengan kisaran berat hati yang dilaporkan oleh Putnam (1991) yaitu 1.7-2.8% dari berat hidup.
Jaringan hati memiliki kemampuan memelihara fungsi-fungsi alat tubuh. Salah satu
fungsi hati adalah untuk detoksifiksi. Kelainan-kelainan hati secara fisik ditandai denga adanya
perubahan warna hati, pembengkakan, dan pengecilan pada salah satu lobi atau tidak adanyakantong empedu (Ressang, 1984). Pada semua hasil penelitian ini tidak ditemukan kelainan-
kelainan pada fisik hati seperti pembesaran hati sehingga berat hati yang diperoleh tergolong
normal.
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
P1 2.18 2.03 2.02 1.83 2.02 ± 0.14
P2 1.66 1.79 1.49 1.76 1.68 ± 0.13
P3 3.04 1.83 2.39 2.91 2.54 ± 0.55
P4 1.61 1.58 2.47 1.91 1.89 ± 0.41
P5 1.93 2.18 1.75 2.98 2.21 ± 0.54
P6 1.71 2.01 1.88 1.65 1.81 ± 0.16
P7 1.85 2.18 1.71 1.72 1.87 ± 0.22
P8 2.14 1.61 1.60 1.91 1.81 ± 0.26
P9 1.94 1.89 1.99 2.59 2.10 ± 0.33
P10 1.66 2.45 1.72 1.73 1.89 ± 0.37
PerlakuanUlangan
Rataan SD
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 7/14
7
Tabel 7. Rataan persentase berat jantung (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap berat jantung pada
ayam broiler.Pada Tabel 8. rataan persentase berat jantung berkisar 0.36 % - 0.45%. Hal ini sesuai
dengan kisaran berat jantung yang dilaporkan oleh Putnam (1991) yaitu 0.42-0.7% dari berat
hidup.
Jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga ukurannya sesuaidengan ukuran tubuh. Pembesaran ukuran jantung ditandai dengan penambahan otot jantung, hal
ini disebabkan otot jantung menyesuaikan diri terhadap kontraksi jantung yang berlebihan atau
pada saat kelelahan (Ressang, 1984). Pada semua hasil penelitian ini tidak ditemukan kelainan-kelainan pada fisik jantung seperti kenaikan berat jantung sebagai akibat penambahan otot
jantung. Hal ini menunjukkan masih adanya toleransi normal kerja jantung.
Tabel 8. Rataan persentase berat limpa (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap berat limpa pada
ayam broiler.Pada tabel 9. persentase berat limpa berkisar antara 0.12% - 0.18%. Menurut Frendson
(1993) berat limpa disesuaikan dengan status fisiologis organ tersebut yang berfungsi sebagai
penampung darah sehingga sangat dipengaruhi oleh volume darah yang ada pada saat itu.Tabel 9. Rataan persentase berat gizzard (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
P1 0.49 0.43 0.40 0.43 0.44 ± 0.03
P2 0.46 0.46 0.44 0.46 0.45 ± 0.01
P3 0.47 0.40 0.40 0.42 0.42 ± 0.03P4 0.41 0.43 0.37 0.44 0.41 ± 0.03
P5 0.45 0.40 0.41 0.41 0.42 ± 0.02
P6 0.41 0.40 0.48 0.43 0.43 ± 0.03
P7 0.41 0.43 0.32 0.40 0.39 ± 0.05
P8 0.45 0.35 0.41 0.40 0.40 ± 0.04
P9 0.48 0.43 0.34 0.41 0.41 ± 0.06
P10 0.41 0.37 0.29 0.36 0.36 ± 0.05
PerlakuanUlangan
Rataan SD
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
P1 0.31 0.09 0.25 0.09 0.18 ± 0.11
P2 0.12 0.11 0.13 0.11 0.12 ± 0.01
P3 0.30 0.11 0.06 0.14 0.15 ± 0.10
P4 0.11 0.17 0.24 0.09 0.15 ± 0.07
P5 0.20 0.13 0.11 0.17 0.16 ± 0.04
P6 0.18 0.15 0.13 0.12 0.15 ± 0.03
P7 0.16 0.12 0.11 0.11 0.13 ± 0.02
P8 0.30 0.09 0.12 0.22 0.18 ± 0.10
P9 0.13 0.15 0.20 0.22 0.17 ± 0.04P10 0.09 0.29 0.07 0.15 0.15 ± 0.10
PerlakuanUlangan
Rataan SD
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4P1 1.43 0.12 1.26 1.52 1.08 ± 0.65
P2 1.27 1.62 1.46 1.66 1.50 ± 0.18
P3 1.88 1.51 1.30 1.23 1.48 ± 0.29
P4 1.53 1.36 1.24 1.51 1.41 ± 0.13
P5 1.69 1.52 1.47 1.27 1.49 ± 0.17
P6 1.58 1.78 1.33 1.75 1.61 ± 0.20
P7 1.30 1.51 1.47 1.34 1.40 ± 0.10
P8 1.40 1.46 1.53 1.71 1.52 ± 0.13
P9 1.63 1.36 1.80 1.62 1.60 ± 0.18
P10 2.02 1.44 1.50 1.44 1.60 ± 0.28
PerlakuanUlangan
Rataan SD
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 8/14
8
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap berat gizzard padaayam broiler.
Persentase yang didapat untuk berat gizzard pada tabel 10. berkisar antara 1.08% -
1.61%. berat gizzard ini berada dibawah kisaran berat gizzard yang dilaporkan oleh Putnam
(1991) yaitu 1.6-2.3% dari berat hidup.Gizzard dapat membesar apabila terjadi kontraksi otot yang berlebihan. Kontraksi otot
gizzard tergantung pada ukuran partikel makanan. Semakin besar ukuran makanan, maka
semakin cepat pula kontraksinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pond et al. (1995) bahwapergerakan gizzard tidak terlalu berarti bila makanan telah digiling.
Tabel 10. Rataan persentase berat usus (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap berat usus pada
ayam broiler.Persentase berat usus terlihat pada tabel 11. berkisar antara 1.93% – 2.24%. Berat usus
ini berada diatas kisaran berat gizzard yang dilaporkan oleh Persentase berat usus menurutPutnam (1991) yaitu 1.25-1.70% dari berat hidup.
Tabel 11. Rataan persentase Total Berat Organ Dalam (%)
Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (P>0.05)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan berupa ektrak daun
katuk, tepung kunyit, dan lemak tinggi tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap total berat organdalam ( hati + jantung + limpa + gizzard + usus) pada ayam broiler.
Pada penelitian ini melaporkan pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 9 g dan 18 g perkilogram ransum dengan penambahan tepung kunyit dan lemak tidak menunjukkan perbedaan
yang nyata terhadap berat organ dalam (( hati + jantung + limpa + gizzard + usus) dibandingkan
dengan perlakuan tanpa menggunakan ektrak daun katuk. Pemberian tepung kunyit sebanyak 0.5 g dan 1 g per kilogram ransum dengan penambahan ekstrak daun katuk dan lemak juga tidak
berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa menggunakan tepung kunyit.
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
P1 1.96 1.97 1.72 2.22 1.97 ± 0.20
P2 2.28 1.99 1.95 1.99 2.06 ± 0.15
P3 1.84 2.08 2.41 2.24 2.15 ± 0.24
P4 2.19 1.82 1.84 1.88 1.93 ± 0.17P5 2.22 2.29 2.15 2.30 2.24 ± 0.07
P6 2.03 1.97 2.11 1.79 1.98 ± 0.13
P7 1.89 2.37 1.91 1.94 2.03 ± 0.23
P8 2.20 2.10 2.25 2.29 2.21 ± 0.08
P9 2.13 1.88 1.80 2.15 1.99 ± 0.17
P10 1.76 2.17 1.83 2.23 2.00 ± 0.24
PerlakuanUlangan
Rataan SD
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
P1 6.28 4.70 5.68 6.07 5.68 ± 0.70
P2 5.80 5.98 5.49 5.96 5.81 ± 0.22
P3 7.48 6.00 6.55 6.92 6.74 ± 0.62
P4 5.99 5.35 6.23 5.76 5.83 ± 0.37P5 6.43 6.58 5.89 7.13 6.51 ± 0.51
P6 5.91 6.32 5.85 5.80 5.97 ± 0.23
P7 5.63 6.60 5.64 5.42 5.82 ± 0.53
P8 6.43 5.70 5.85 6.54 6.13 ± 0.41
P9 6.20 5.77 6.22 6.91 6.27 ± 0.47
P10 5.91 6.76 5.49 5.84 6.00 ± 0.54
PerlakuanUlangan
Rataan SD
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 9/14
9
V. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ektrak daun katuk dan tepung kunyitpada pakan berlemak tinggi berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan
berat badan, konversi pakan.
Pemberian ektrak daun katuk dan tepung kunyit pada pakan lemak tinggi berpengaruh
tidak nyata terhadap berat organ dalam ayam broiler. Ukuran berat hati, jantung, limpa, dan usustergolong normal.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Petelur. Cetakan II. Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor.Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir Dalam Ilmu Ternak Unggas. Universitas
Cahyono, B . 2004. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Pustaka
Nusatam, Yogyakarta.Daghir, N. J. 1995. Nutrient requirements for poultry at high temperatures, In: (Ed. N. J. Daghir),
Poultry Production in Hot Climates. CAB International, Wallingford, UK. Pp. 101-124.
Fenita, Y. 2005. Pemanfaatan minyak ikan lemuru (Sardinella longiceps) dengan penambahananti oksidan alami terhadap perlemakan dan ujiorganoleptik telur ayam ras coklat.
Proposal Penelitian SP4 Tahun I. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.Fransond, R. D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Diterjemahkan oleh B. Srigondono dan
Koen Paseno. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Koeshardini. S. Y. P, Dewiki. S. 2003. Performa ayam merawang yang dipelihara intensif di
daerah Bogor. http: Pk.Ut.Ac.Id/Jmst?Jurnal 2003.2?Jurnal. htm.12 April 2006.Pond, W. G., D. C. Church and K. R. Pond. 1995. Basic Animal Nutrition and Feeding IV.
Champman and Hall. New York.
Putnam PA. 1991. Handbook of Animal Science. London: CAB International.Rahayu P, Limantara L. 2005. Studi lapangan kandungan klorofil in vivo beberapa spesies
tumbuhan hijau di Salatiga dan sekitarnya. Seminar Nasional MIPA 2005. Depok :FMIPA, Universitas Indonesia. (13 November 2007).
Ressang, 1984. Patologi Khusus Veteriner. Edisi II. NV. Percetakan Bali. Denpasar.
Samarasinghe, K., C. Wenk, K.F.S.T. Silva and J.M.D.M. Gunasekera. 2003. Turmeric
(Curcuma longa), root powder and manano ligo Sacharides as alternatif to antibiotic in
broiler chicken diets. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 16: 1495-1500.Santoso, U. 2001a. Effect of Sauropus androgynus Extract on the Carcass Quality of Broiler
Chicks. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan 7: 22-28.
Santoso, U. 2001b. Effect of Sauropus androgynus Extract on the Performance of Broiler.Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan 7: 15-21.
Santoso, U. 2001c. Effect of Sauropus androgynus Extract on Organ Weight, Toxicity and
Number of Salmonella sp and Escherichia coli of Broilers Meat. Buletin IlmuPeternakan dan Perikanan, 7 (2): 162-169.
Santoso, U. H. Prakoso dan J. Setianto. 1999. Peningkatan efisiensi pertumbuhan dan penurunan
jumlah Salmonellla sp. Daging serta akumulasi lemak pada ayam broiler oleh ekstrak
daun katuk. Laporan Penelitian Universitas Bengkulu, Bengkulu.Turgut, L., A. Hayirli, S. Celebi, M> A. Yoruk, M. Gul, M. Karaoglu and M. Macit. 2006. The
effects of vitamin D supplementation to peak-producing hens fed diets differing in fat
source and level on laying performance, metabolic profile, and egg quality.Wahyu J., 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Winarno, 2002. Ilmu Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Winarto WP. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit . Jakarta: Agro Media Pustaka.
Zulkifli, I., J. Ginsos, P. K. Liew and J. Gilbert. 2003. Growth performance and Newcastledisease antibody titres of broiler chickens fed palm-based diets and their response to
heat stress during fasting. Arch. Geflugelk, 67: 125-130.
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 10/14
10
Lampiran 1. Rataan konsumsi ransum / minggu / ekor (g)
4 5 6 Rataan
U1 692.50 957.50 1,072.50 907.50
U2 645.00 1,380.00 1,145.00 1,056.67
U3 800.00 1,325.00 1,065.00 1,063.33
Rataan 712.50 1,220.83 1,094.17 1,009.17
U1 837.50 1,275.00 762.50 958.33
U2 765.00 1,422.50 825.00 1,004.17
U3 772.50 1,152.50 720.00 881.67
Rataan 791.67 1,283.33 769.17 948.06
U1 887.50 1,152.50 935.00 991.67
U2 737.50 1,250.00 707.50 898.33
U3 935.00 1,402.50 937.50 1,091.67
Rataan 853.33 1,268.33 860.00 993.89
U1 790.00 1,385.00 775.00 983.33 U2 840.00 1,297.50 812.50 983.33
U3 725.00 1,337.50 630.00 897.50
Rataan 785.00 1,340.00 739.17 954.72
U1 922.50 1,177.50 800.00 966.67
U2 787.50 1,225.00 975.00 995.83
U3 912.50 1,250.00 800.00 987.50
Rataan 874.17 1,217.50 858.33 983.33
U1 820.00 1,280.00 737.50 945.83
U2 737.50 1,237.50 675.00 883.33
U3 812.50 1,337.50 792.50 980.83 Rataan 790.00 1,285.00 735.00 936.67
U1 860.00 1,377.50 787.50 1,008.33
U2 950.00 1,612.50 907.50 1,156.67
U3 727.50 992.50 880.00 866.67
Rataan 845.83 1,327.50 858.33 1,010.56
U1 772.50 1,527.50 1,037.50 1,112.50
U2 767.50 1,232.50 725.00 908.33
U3 837.50 1,512.50 850.00 1,066.67
Rataan 792.50 1,424.17 870.83 1,029.17
U1 725.00 1,175.00 900.00 933.33 U2 727.50 1,017.50 980.00 908.33
U3 777.50 1,535.00 987.50 1,100.00
Rataan 743.33 1,242.50 955.83 980.56
U1 810.00 1,540.00 900.00 1,083.33
U2 835.00 1,502.50 975.00 1,104.17
U3 737.50 1,112.50 872.50 907.50
Rataan 794.17 1,385.00 915.83 1,031.67
798.25 1,299.42 865.67 987.78
P3
Perlakuan UlanganMinggu
P1
P2
P4
P5
P6
P7
P8
P10
P9
Rataan Perlakuan (g)/minggu
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 11/14
11
Lampiran 2. Rataan pertambahan berat badan / minggu / ekor (g)
4 5 6 Rataan
U1 306.25 328.75 345.00 326.67
U2 445.00 402.50 437.50 428.33
U3 435.00 387.50 257.50 360.00
Rataan 395.42 372.92 346.67 371.67
U1 462.50 552.50 237.50 417.50
U2 397.50 440.00 312.50 383.33
U3 437.50 220.00 275.00 310.83
Rataan 432.50 404.17 275.00 370.56
U1 432.50 290.00 397.50 373.33
U2 400.00 417.50 287.50 368.33
U3 455.00 487.50 250.00 397.50
Rataan 429.17 398.33 311.67 379.72
U1 405.00 572.50 275.00 417.50
U2 447.50 367.50 225.00 346.67
U3 380.00 490.00 225.00 365.00
Rataan 410.83 476.67 241.67 376.39
U1 485.00 360.00 250.00 365.00
U2 385.00 610.00 212.50 402.50
U3 380.00 485.00 225.00 363.33
Rataan 416.67 485.00 229.17 376.94
U1 422.50 437.50 250.00 370.00
U2 397.50 237.50 300.00 311.67
U3 445.00 475.00 175.00 365.00
Rataan 421.67 383.33 241.67 348.89
U1 432.50 512.50 237.50 394.17
U2 387.50 455.00 162.50 335.00
U3 427.50 367.50 217.50 337.50
Rataan 415.83 445.00 205.83 355.56
U1 410.00 600.00 287.50 432.50
U2 391.25 313.75 225.00 310.00
U3 432.50 542.50 212.50 395.83
Rataan 411.25 485.42 241.67 379.44
U1 366.25 366.25 237.50 323.33
U2 412.50 312.50 225.00 316.67
U3 442.50 462.50 275.00 393.33
Rataan 407.08 380.42 245.83 344.44
U1 417.50 400.00 237.50 351.67
U2 490.00 537.50 175.00 400.83
U3 415.00 317.50 287.50 340.00
Rataan 440.83 418.33 233.33 364.17
418.13 424.96 257.25 366.78
Perlakuan UlanganMinggu
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
Rataan Perlakuan (g)/minggu
P10
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 12/14
12
Lampiran 3. Rataan konversi pakan / minggu / ekor (g)
4 5 6 Rataan
U1 2.26 2.91 3.11 2.78
U2 1.45 3.43 2.62 2.47
U3 1.84 3.42 4.14 2.95 Rataan 1.80 3.27 3.16 2.72
U1 1.81 2.31 3.21 2.30
U2 1.92 3.23 2.64 2.62
U3 1.77 5.24 2.62 2.84
Rataan 1.83 3.18 2.80 2.56
U1 2.05 3.97 2.35 2.66
U2 1.84 2.99 2.46 2.44
U3 2.05 2.88 3.75 2.75
Rataan 1.99 3.18 2.76 2.62
U1 1.95 2.42 2.82 2.36 U2 1.88 3.53 3.61 2.84
U3 1.91 2.73 2.80 2.46
Rataan 1.91 2.81 3.06 2.54
U1 1.90 3.27 3.20 2.65
U2 2.05 2.01 4.59 2.47
U3 2.40 2.58 3.56 2.72
Rataan 2.10 2.51 3.75 2.61
U1 1.94 2.93 2.95 2.56
U2 1.86 5.21 2.25 2.83
U3 1.83 2.82 4.53 2.69 Rataan 1.87 3.35 3.04 2.68
U1 1.99 2.69 3.32 2.56
U2 2.45 3.54 5.58 3.45
U3 1.70 2.70 4.05 2.57
Rataan 2.03 2.98 4.17 2.84
U1 1.88 2.55 3.61 2.57
U2 1.96 3.93 3.22 2.93
U3 1.94 2.79 4.00 2.69
Rataan 1.93 2.93 3.60 2.71
U1 1.98 3.21 3.79 2.89 U2 1.76 3.26 4.36 2.87
U3 1.76 3.32 3.59 2.80
Rataan 1.83 3.27 3.89 2.85
U1 1.94 3.85 3.79 3.08
U2 1.70 2.80 5.57 2.75
U3 1.78 3.50 3.03 2.67
Rataan 1.80 3.31 3.93 2.83
1.92 3.17 3.48 2.70
Perlakuan UlanganMinggu
P6
P7
P8
P9
P1
P2
P3
P4
P5
P10
Rataan Perlakuan (g)/minggu
5/10/2018 KATUK_GUNTUR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/katukguntur 13/14
13
Lampiran 4. Persentase Berat Organ Dalam
B. Hati B. Jantung B. Limpa B. Gizzard B. Usus
U1 2.18 0.40 0.31 1.43 1.96
U2 2.03 0.49 0.09 0.12 1.97
U32.02 0.43 0.25 1.26 1.72
U4 1.83 0.40 0.09 1.52 2.22
2.02 0.43 0.18 1.08 1.97
0.14 0.04 0.11 0.65 0.21
U1 1.66 0.47 0.12 1.27 2.28
U2 1.79 0.46 0.11 1.62 1.99
U3 1.49 0.46 0.13 1.46 1.95
U4 1.76 0.44 0.11 1.66 1.99
1.68 0.46 0.12 1.50 2.06
0.13 0.01 0.01 0.18 0.15
U1 3.04 0.41 0.30 1.88 1.84
U2 1.83 0.47 0.11 1.51 2.08
U3 2.39 0.40 0.06 1.30 2.41 U4 2.91 0.40 0.14 1.23 2.24
2.54 0.42 0.15 1.48 2.15
0.55 0.03 0.10 0.29 0.24
U1 1.61 0.56 0.11 1.53 2.19
U2 1.58 0.41 0.17 1.36 1.82
U3 2.47 0.43 0.24 1.24 1.84
U4 1.91 0.37 0.09 1.51 1.88
1.89 0.44 0.15 1.41 1.93
0.41 0.08 0.07 0.14 0.17
U1 1.93 0.39 0.20 1.69 2.22
U2 2.18 0.45 0.13 1.52 2.29
U3 1.75 0.40 0.11 1.47 2.15
U4 2.98 0.41 0.17 1.27 2.30
2.21 0.41 0.16 1.49 2.24
0.54 0.02 0.04 0.17 0.07
U1 1.71 0.41 0.18 1.58 2.03
U2 2.01 0.41 0.15 1.78 1.97
U3 1.88 0.40 0.13 1.33 2.11
U4 1.65 0.48 0.12 1.75 1.79
1.81 0.43 0.15 1.61 1.98
0.16 0.03 0.03 0.21 0.13
U1 1.85 0.43 0.16 1.30 1.89
U2 2.18 0.41 0.12 1.51 2.37 U3 1.71 0.43 0.11 1.47 1.91
U4 1.72 0.32 0.11 1.34 1.94
1.87 0.40 0.13 1.40 2.03
0.22 0.05 0.02 0.10 0.23
U1 2.14 0.39 0.30 1.40 2.20
U2 1.61 0.45 0.09 1.46 2.10
U3 1.60 0.35 0.12 1.53 2.25
U4 1.91 0.41 0.22 1.71 2.29
1.81 0.40 0.18 1.52 2.21
0.26 0.04 0.10 0.13 0.08
U1 1.94 0.39 0.13 1.63 2.13
U2 1.89 0.48 0.15 1.36 1.88
U3 1.99 0.43 0.20 1.80 1.80
U4 2.59 0.34 0.22 1.62 2.15
2.10 0.41 0.17 1.60 1.99
0.33 0.06 0.04 0.18 0.18
U1 1.66 0.36 0.09 2.02 1.76
U2 2.45 0.41 0.29 1.44 2.17
U3 1.72 0.37 0.07 1.50 1.83
U4 1.73 0.29 0.15 1.44 2.23
1.89 0.36 0.15 1.60 2.00
0.37 0.05 0.10 0.28 0.24
P10
Rataan
SD
P8
Rataan
SD
P9
Rataan
SD
SD
P4
Rataan
SD
P5
Rataan
SD
P6
Rataan
SD
P7
Rataan
SD
Perlakuan UlanganPersentasi Berat Organ per Bobot Hidup (%)
P1
Rataan
SD
P2
Rataan
SD
P3
Rataan