Kateterisasi

2
Kateterisasi 1. Tindakan a/antiseptic di daerah ingunal kanan dan kiri. 2. Dilakukan pungsi FEVR masuk sheath 5F dan kateter NIH 5F. Dilakukan pungsi FEAR masuk sheath 4F dan kateter pigtail 4F. 3. Keteter NIH dari FEVR masuk dari VCI, RA, SVC, dan vena innominata.dilakukan vena innominata grafi (posisi frontal lateral kontras inject tangan) tampak kontras mengisi vena innominata, SVC dan RA. 4. Dilakukan kateterisasi jantung kanan. 5. Kateter NIH ditarik ke RA kemudian masuk ke RV. 6. Kateter pigtail dari Aod ke AoA dilakukan pengukuran tekanan dan saturasi. Saat di depan katup aorta, terjadi AVNRT yang tidak stabil, tetapi konversi dengan manoever keteter NIH di annulus tricuspid. 7. Kateter pigtail dengan bantuan wirebisa masuk ke RV. 8. Kateter pigtail diganti JR 4F, dengan bantuan wire, kateter dari AoA masuk ke MPA. 9. Dilakukan pengukuran PARI didapatkan 17.8 10. Dilakukan oksigen test dengan O2 NRM 11 L/menit 100% selama 10 menit. 11. Pengukuran tekanan dan saturasi dilakukan dengan oksigen test. 12. Didapatkan PARI 11.9. 13. Dilakukan RV grafi (posisi LAO 28° + Cranial 28° dan lateral, kontras 18 mL): kontras mengisi RV yang dilatasi dengan kontaksi baik. Sebagian kontras mengisi

description

ehwd

Transcript of Kateterisasi

Page 1: Kateterisasi

Kateterisasi

1. Tindakan a/antiseptic di daerah ingunal kanan dan kiri.

2. Dilakukan pungsi FEVR masuk sheath 5F dan kateter NIH 5F. Dilakukan pungsi

FEAR masuk sheath 4F dan kateter pigtail 4F.

3. Keteter NIH dari FEVR masuk dari VCI, RA, SVC, dan vena innominata.dilakukan vena innominata grafi (posisi frontal lateral kontras inject tangan) tampak kontras mengisi vena innominata, SVC dan RA.

4. Dilakukan kateterisasi jantung kanan.

5. Kateter NIH ditarik ke RA kemudian masuk ke RV.

6. Kateter pigtail dari Aod ke AoA dilakukan pengukuran tekanan dan saturasi. Saat di depan katup aorta, terjadi AVNRT yang tidak stabil, tetapi konversi dengan manoever keteter NIH di annulus tricuspid.

7. Kateter pigtail dengan bantuan wirebisa masuk ke RV.

8. Kateter pigtail diganti JR 4F, dengan bantuan wire, kateter dari AoA masuk ke MPA.

9. Dilakukan pengukuran PARI didapatkan 17.8

10. Dilakukan oksigen test dengan O2 NRM 11 L/menit 100% selama 10 menit.

11. Pengukuran tekanan dan saturasi dilakukan dengan oksigen test.

12. Didapatkan PARI 11.9.

13. Dilakukan RV grafi (posisi LAO 28° + Cranial 28° dan lateral, kontras 18 mL): kontras mengisi RV yang dilatasi dengan kontaksi baik. Sebagian kontras mengisi LV melalui VSD subtruncal. Dari RV kontras mengisi trunkus arteriosus type I dan kemudian mengisi Ao dan RPA. LPA tidak jelas.

14. Dilakukan AoA grafi dengan pigtail tampak kontras mengisi Ao dan PA (trunkus arteriosus tipe I). Arkus aorta di kanan, koarktasio (-) dan PDA (-)

15. Tindakan selesai, selama tindakan tekanan darah cenderung tinggi. Pasca tindakan tidak ada masalah.

Tekanan dan saturasi:

Oksigen 84% : PARi 12,8

Page 2: Kateterisasi

Saturasi : VCSH 71%; VCSL 65%; VCI 73%; RA 72%; RV 79%; RPA 91%; AoA 92%; AoD 94%

Tekanan : RA a =5, v=3, m=3; RV 78/21 RPA 77/47, 61 mmHg, AoA 76/46, 62 mmHg, AoD 81/44, 60 mmHg

Oksigen 100% : PARi 11,9

Saturasi : VCSH 70%; VCSL 70%; VCI 80%; RPA 94%; AoA 94%; AoD 95%

Tekanan : RV 79/8 LPA 75/46, 61 mmHg, AoA 80/49, 65, AoD 85/48, 65

Kesimpulan :

Truncus arteriosus tipe I

VSD subtruncal, PH severe, non reaktif