4 Kateterisasi Vena Sentral

19
KATETERISASI VENA SENTRAL LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIK FK UISU

description

dksfkjhkjgdngmfngkjgkhkfjfhkzfhkgjhkdfj

Transcript of 4 Kateterisasi Vena Sentral

Page 1: 4 Kateterisasi Vena Sentral

KATETERISASI VENA SENTRAL

LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIK FK

UISU

Page 2: 4 Kateterisasi Vena Sentral

PENDAHULUAN

• Kateterisasi vena sentral merupakan salah satu akses pembuluh darah yang paling sering dilakukan sebagai penanganan penderita syok.

• Tempat terbaik untuk jalur intravena bagi orang dewasa adalah pembuluh darah lengan bawah (vena perifer). Kalau keadaan tidak memungkinkan penggunaan vena perifer, maka digunakan akses vena sentral.

Page 3: 4 Kateterisasi Vena Sentral

PENDAHULUAN

• Vena sentral adalah vena-vena utama yang dapat mengalirkan darah langsung ke jantung kanan, diantaranya vena femoralis, jugularis interna atau subclavia.

• Pemilihan akses pembuluh darah dan teknik yang dilakukan tergantung pada tempat cedera pada pasien, pertimbangan potensi komplikasi yang terjadi, serta tingkat keterampilan dan pengalaman dokter.

Page 4: 4 Kateterisasi Vena Sentral

PENDAHULUAN

• Seringkali akses vena sentral di dalam situasi yang darurat tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna ataupun tidak seratus persen steril, karena itu bila keadaan sudah memungkinkan, maka jalur vena sentral ini harus diubah atau diperbaiki.

• Selanjutnya pada modul ini akan hanya membahas tentang pemasangan kateterisasi vena sentral pada vena jugularis interna.

Page 5: 4 Kateterisasi Vena Sentral

KATETERISASI VENA JUGULARIS INTERNA

Page 6: 4 Kateterisasi Vena Sentral

ANATOMI• Vena jugularis interna berjalan ke bawah secara

vertikal di bagian leher• Vena jugularis interna terdapat masing-masing di

sebelah kanan maupun kiri. • Vena jugularis interna berada di sebelah lateral dari

arteri carotis. • Vena ini akan membentuk suatu segitiga dari kedua

caput otot ster- nokleidomastoideus bagian sentral dan clavicula serta clavicula bagian inferior. Pada segitiga inilah biasanya kateterisasi vena sentral dilakukan.

Page 7: 4 Kateterisasi Vena Sentral

ANATOMI• Vena yang ada di kepala seperti vena emisaria dan

vena fasialis sebagian akan bermuara pada vena jugularis interna, sebagian lagi pada vena jugularis eksterna.

• Nantinya vena jugularis eksterna akan bermuara pada vena subclavia, dimana vena subclavia akan beranas-tomosis dengan vena jugu laris interna membentuk vena brachiocepha- lica. Terdapat dua vena brachioce- phalica, masing-masing dextra dan sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai vena cava superior.

Page 8: 4 Kateterisasi Vena Sentral

INDIKASI

Adapun indikasi melakukan kateterisasi vena sentral pada vena jugularis interna adalah:• Pasien yang memerlukan resusitasi cairan yang cepat dengan

ketiadaan jalur intravena perifer yang cukup• Akses vena pada pasien dengan akses perifer yang sulit• Administrasi nutrisi parenteral• Administrasi larutan-larutan yang dapat mengiritasi jalur

perifer (seperti CaCl, KCl)• Teknik pemantauan lanjutan (seperti pengukuran tekanan

vena sentral)• Akses hemodialisis• Akses transvenous pacemakers

Page 9: 4 Kateterisasi Vena Sentral

KONTRAINDIKASI

Adapun keadaan-keadaan dimana kateterisasi vena jugularis interna ini dikontraindikasikan adalah:• Kontraindikasi absolut

Akses intravena perifer yang adekuatOperator (dokter) tidak berpengalamanPasien tidak koperatif

• Kontraindikasi relatifGangguan perdarahan yang tidak dapat dikoreksiCedera atau trombosis pada vena yang akan diaksesLesi dan infeksi pada kulit daerah insersiMenggunakan preparat antikoagulan dan trombolitikVaskulitis

Page 10: 4 Kateterisasi Vena Sentral

KOMPLIKASI

• Trombosis vena sentralis• Sepsis jalur sentral• Pneumothoraks• Luka pada jaringan setempat• Selulitis• Hematoma• Cedera arteri atau syaraf

Page 11: 4 Kateterisasi Vena Sentral

PRINSIP DASAR

• Yakin bahwa jalur akses memang telah dikuasai• Mengetahui anatomi dari struktur yang akan diinsersi• Mengetahui dan menguasai peralatan yang akan

digunakan• Pastikan bahwa pasien telah dalam posisi yang optimal dan

dapat koperatif dengan operator• Gunakan teknik yang steril• Lakukan foto rontgen dada untuk konfirmasi letak

pemasangan kateterisasi vena sentral yang telah dilakukan dan adanya komplikasi berupa pneumothoraks

Page 12: 4 Kateterisasi Vena Sentral

PERALATAN

• Penutup kepala, gaun, masker dan sarung tangan steril• Povidone iodine• Alkohol 96%• Anestesi lokal, lidokain 1%• Spuit 3 cc• Spuit 5 cc yang telah diisi larutan saline steril dan

dihubungkan dengan kateter vena 16G• Sebuah set infus intravena yang siap dihubungkan

Page 13: 4 Kateterisasi Vena Sentral

POSISI PASIEN• Telentangkan pasien di atas tempat tidur, kepala membentuk

sudut 15-30°Trendelenburg. Kepala dimiringkan ke arah berla- wanan sejauh mungkin. Hal ini dilakukan untuk menggembungkan pembuluh darah leher dan untuk mencegah emboli udara. Seringkali denyut vena jugularis dapat dilihat, dan denyut ini dapat bertindak sebagai penuntun terhadap garis pemasukan kateter.

Page 14: 4 Kateterisasi Vena Sentral

TEMPAT KATETERISASI VENA JUGULARIS INTERNA

Identifikasi apeks segitiga yang dibentuk oleh kaput otot sternokleidomastoideus bagian sentral dan clavicula serta clavicula pada bagian inferior. Denyut vena jugularis sering dapat dilihat sebagai penuntun me-masukkan jarum.

Page 15: 4 Kateterisasi Vena Sentral

TEKNIK PROSEDUR

• Telentangkan pasien di atas tempat tidur, kepala membentuk sudut 15-30° Trendelenburg. Kepala dimiringkan ke arah berlawa- nan sejauh mungkin. Hal ini dilakukan untuk menggembungkan pembuluh darah leher dan untuk mencegah emboli udara.

• Identifikasi apeks segitiga yang dibentuk oleh kaput otot sternokleidomastoideus bagian sentral dan clavicula serta clavicula pada bagian inferior.

• Persiapkan seluruh peralatan.• Dokter melakukan tindakan aseptik diri dengan mencuci tangan

mengguna- kan sabun dan kemudian memakai alkohol 96%.• Dokter memakai penutup kepala, gaun, masker dan sarung

tangan steril.

Page 16: 4 Kateterisasi Vena Sentral

TEKNIK PROSEDUR

• Bersihkan kulit sekeliling tempat kateterisasi vena dengan larutan povidone iodine dan alkohol. Pasang kain steril keliling daerah.

• Palpasi pulsasi dari arteri carotis dengan menggunakan keempat ujung jari, hal ini mengidentifikasikan garis vena jugularis interna yang terletak di sebe- lah lateral dari garis tersebut.

• Bila pasien sadar, gunakan anestesi lokal lidokain 1% di kulit sebelah lateral dari arteri carotis.

• Masukkan kateter vena yang dihubungkan dengan spuit yang berisi larutan saline steril ke dalam kulit, sebelah lateral dari pulsasi arteri carotis, mema- suki daerah segitiga dengan sudut 30-40°dari kulit, menuju ke arah puting susu ipsilateral.

Page 17: 4 Kateterisasi Vena Sentral

Kateter vena dimasukkan ke daerah segitiga

Page 18: 4 Kateterisasi Vena Sentral

TEKNIK PROSEDUR

• Vena dapat diraih sekitar 1-1,5 cm dari panjang kateter. Aspirasi setiap saat untuk memastikan kateter masuk ke tempat yang tepat. Apabila pada saat aspirasi yang keluar adalah darah, maka kateter telah masuk ke tempat yang tepat.

• Apabila sudah berhasil memasukkan kateter, hubungkan dengan set infus serta fiksasi kateter.

• Lakukan foto rontgen dada untuk konfirmasi letak dari kateter yang telah dimasukkan dan memastikan tidak terjadi pneumothoraks.

Page 19: 4 Kateterisasi Vena Sentral

SELAMAT BERLATIH