katarak sekunder.docx

6
TINJAUAN PUSTAKA KATARAK SEKUNDER Definisi Katarak sekunder adalah katarak yang terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah dua hari operasi EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler), dan penanaman lensa di segmen posterior. Atau, katarak yang terjadi sesudah suatu trauma yang memecah lensa. 4 Etiologi Katarak sekunder biasanya disebut juga dengan Posterior Capsular Opacity (PCO), 5 atau juga katarak ikutan (membran sekunder), yang menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian atau setelah terjadinya EKEK. 6 Dokter mata biasanya pada saat operasi katarak lebih senang untuk meletakkan lensa tanam intraokuler pada tempat anatomi yang sama dengan tempat lensa asli, yakni di kapsul posterior lensa. Bagian kapsul anterior dibuka untuk mengeluarkan katarak, dan kapsul posterior ditinggalkan untuk menahan lensa yang akan ditanam, dan juga untuk mencegah vitreous humor masuk ke segmen anterior mata. Setelah operasi, ± 20% pasien akan timbul gambaran berkabut pada kapsul, yang dikenal dengan Posterior Capsule Opacity (PCO), yang menimbulkan gejala penglihatan kabur. Hal ini karena pertumbuhan epitelial sel dari kapsul. Bila 1

Transcript of katarak sekunder.docx

TINJAUAN PUSTAKA

KATARAK SEKUNDERDefinisiKatarak sekunder adalah katarak yang terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah dua hari operasi EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler), dan penanaman lensa di segmen posterior. Atau, katarak yang terjadi sesudah suatu trauma yang memecah lensa.4

EtiologiKatarak sekunder biasanya disebut juga dengan Posterior Capsular Opacity (PCO),5 atau juga katarak ikutan (membran sekunder), yang menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian atau setelah terjadinya EKEK.6 Dokter mata biasanya pada saat operasi katarak lebih senang untuk meletakkan lensa tanam intraokuler pada tempat anatomi yang sama dengan tempat lensa asli, yakni di kapsul posterior lensa. Bagian kapsul anterior dibuka untuk mengeluarkan katarak, dan kapsul posterior ditinggalkan untuk menahan lensa yang akan ditanam, dan juga untuk mencegah vitreous humor masuk ke segmen anterior mata.Setelah operasi, 20% pasien akan timbul gambaran berkabut pada kapsul, yang dikenal dengan Posterior Capsule Opacity (PCO), yang menimbulkan gejala penglihatan kabur. Hal ini karena pertumbuhan epitelial sel dari kapsul. Bila proses ini berkembang secara signifikan, penglihatan mungkin dapat menjadi lebih buruk daripada sebelum dilakukan operasi katarak.5

PatofisiologiEpitel lensa subkapsuler yang tersisa mungkin mencoba melakukan regenerasi serat-serat lensa (epitel subkapsuler berproliferasi dan membesar), sehingga memberikan gambaran Busa Sabun atau Telur Kodok pada kapsul posterior, disebut juga dengan Mutiara Elsching atau Elsching Pearl. Lapisan epitel yang berproliferasi tersebut, mungkin menghasilkan banyak lapisan, sehingga menimbulkan kekeruhan. Sel-sel ini mungkin juga mengalami diferensiasi miofibroblastik. Kontraksi serat-serat ini menimbulkan banyak kerutan-kerutan kecil di kapsul posterior, yang menimbulkan distorsi penglihatan.6Cincin Soemmering juga dapat timbul sebagai akibat kapsul anterior yang pecah dan traksi kearah pinggir-pinggir melekat pada kapsul posterior, meninggalkan daerah yang jernih ditengah, dan membentuk gambaran cincin. Pada cincin ini tertimbun serabut lensa epitel yang berproliferasi. Semua faktor ini dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan setelah EKEK.4

Gejala Klinis Penglihatan kabur (seperti berkabut atau berasap), mungkin dapat lebih buruk daripada sebelum di operasi. Fotofobia, yaitu rasa silau bila melihat cahaya. Tajam penglihatan menurun

Pemeriksaan Klinis Pada awal gejala akan tampak gelembung-gelembung kecil dan debris pada kapsul posterior.7 Pada tahap selanjutnya akan ditemukan gambaran Mutiara Elsching pada kapsul posterior lensa. Mutiara Elsching ini mungkin akan menghilang dalam beberapa tahun oleh kerena dindingnya pecah. Dapat juga ditemukan cincin Soemmering pada daerah tepi kapsul posterior lensa.1

DiagnosisDiagnosis dapat ditegakkan pada pasien setelah menjalani operasi EKEK ataupun setelah suatu trauma pada mata, yang mengakibatkan penglihatan menjadi semakin kabur, juga rasa silau bila melihat cahaya. Dan jika dilakukan pemeriksaan, melalui pupil yang didilatasikan dengan menggunakan oftalmoskop, kaca pembesar, atau slit lamp, akan tampak gelembung-gelembung kecil pada daerah belakang lensa, ataupun dapat ditemukan gambaran mutiara Elsching maupun cincin Soemmering pada kapsul posterior lensa. Pada tes tajam penglihatan didapatkan visus yang menurun.7

TerapiPengobatan katarak sekunder adalah dengan pembedahan seperti disisio katarak sekunder, kapsulotomi, membranektomi, atau mengeluarkan seluruh membran keruh.4 Sebelum laser Neodymium yttrium (ndYAG) digunakan, katarak sekunder diobati dengan melakukan kapsulotomi kecil dengan pisau jarum atau jarum nomor 27 gauge berkait, baik pada saat operasi utamanya atau sebagai prosedur sekunder.Namun pada tahun-tahun terakhir ini, laser Neodymium YAG telah populer sebagai metoda non-invasif untuk melakukan disisi kapsul posterior. Denyut-denyut energi laser menyebabkan ledakan-ledakan kecil di jaringan target, sehingga menimbulkan lubang kecil di kapsul posterior di sumbu pupil sebagai prosedur klinis rawat jalan.Komplikasi teknik ini antara lain adalah :1. Naiknya tekanan intraokuler sementara.2. Kerusakan lensa intraokuler.3. Ruptur muka hialoid anterior dengan penggeseran depan vitreous menuju kamera anterior. Kenaikan tekanan intraokuler biasanya dapat diketahui dalam 3 jam setelah terapi dan menghilang dalam beberapa hari dengan terapi. Jarang, tekanan tidak turun ke normal selama beberapa minggu, lubang atau retakan kecil dapat terjadipada lensa intraokuler, tetapi biasanya tidak mengganggu tajam penglihatan.4. Pada mata afakia, ruptur muka vitreous dengan pergeseran vitreous ke anterior cenderung menimbulkan abrasi retina regmatogen atau edema makula sistoid.Penelitian-penelitian baru menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan yang nyata pada endotel kornea pada pemakaian laser Neodymium yttrium (ndYAG). Penelitian yang ditujukan pada pengurangan komplikasi ini, menunjukkan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat lensa, bentuk tepi lensa, dan tumpang tindih lensa intraokuler dengan sebagian kecil cincin kapsul anterior penting dalam mencegah opasifikasi kapsul posterior.

Gambar 11. PCO dan Post Laser nd-YAG

PROGNOSISPrognosis katarak adalah baik dengan lebih dari 95% pasien mengalami perbaikan visual setelah dilakukan operasi. Prognosis visual pada pasien anak yang mengalami katarak dan menjalani operasi tidak sebaik pada pasien dengan katarak yang berhubungan dengan umur. Prognosis untuk perbaikan kemampuan visual paling buruk pada katarak kongenital unilateral yang dioperasi dan paling baik pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang bersifat progresif lambat. Prognosis pasien dengan katarak sekunder biasanya baik dengan laser ndYAG.4

DAFTAR PUSTAKA1. Pascolini D, Mariotti SP. Global estimates of visual impairment:2010. BR J Ophthalmol. 2011.2. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asburys General Ophthalmology. 17th ed. USA : Mc Graw-Hill; 2007.3. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology : A Systemic Approach. 7th ed. China: Elsevier : 2011. (e-book)4. Ilyas, H.S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2004. Hal : 200-10.5. Secondary Cataract. http://www.atlasofophthalmology.com. Diunduh tanggal 25 Februari 2008.6. Posterior Capsular Opacity. http://www.jakarta-eye-centre.com. Diunduh tanggal 25 Februari 2008.7. Voughan, D.G.Asbury, T. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Penerbit Widya Medika. Jakarta. 2000. Hal : 175-81.8. James, B. Chew, C. Bron, A. Lecture Notes Oftalmologi. Edisi 9. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2005. Hal : 82.

1