Katarak

19
1.Definisi Katarak berasal dari Yunani Katarrhakies, Inggeris Cataract, dan Latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular di mana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya. (1) 2.Epidemiologi Katarak merupakan penyebab utama kebutaan (WHO). Sebanyak tujuh belas juta populasi dunia mengidap kebutaan yang disebabkan oleh katarak dan dijangka menjelang tahun 2020, angka ini akan meningkat menjadi empat puluh juta. (2) 3.Klasifikasi Katarak dapat diklasifikasikan dengan berbagai dasar, antara lain berdasarkan etiologi, morfologi, derajat kematangan, dan usia. (1) 3.1 Klasifikasi Katarak Berdasarkan Etiologi: (1) 1. Katarak Senil 2. Traumatik a. Penetrasi 1

description

Lens disease katarak

Transcript of Katarak

STATUS PASIEN

11

1.DefinisiKatarak berasal dari Yunani Katarrhakies, Inggeris Cataract, dan Latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular di mana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya.(1)

2.EpidemiologiKatarak merupakan penyebab utama kebutaan (WHO). Sebanyak tujuh belas juta populasi dunia mengidap kebutaan yang disebabkan oleh katarak dan dijangka menjelang tahun 2020, angka ini akan meningkat menjadi empat puluh juta.(2)

3.KlasifikasiKatarak dapat diklasifikasikan dengan berbagai dasar, antara lain berdasarkan etiologi, morfologi, derajat kematangan, dan usia. (1)

3.1 Klasifikasi Katarak Berdasarkan Etiologi: (1)1. Katarak Senil2. Traumatika. Penetrasib. Konkusi (Rosette cataract)c. Iradiasi sinar infra merahd. Electrocutione. Radiasi ionisasi3. Metabolika. Diabetes (Snow Storm Cataract)Katarak diabetik merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit dabetes melitus.Katarak pada pasien diabetes melitus dapat terjadi dalam 3 bentuk:1. Pasien dengan dehidrasi berat, asidosis dan hiperglikemi nyata, pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut. Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.2. Pasien diabetes juvenil dan tua tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flakes atau bentuk piring subkapsular.3. Katarak pada pasien diabetes dewasa di mana gambaran secara histologis dan biokimia sama dengan katarak pasien nondiabetik.Beberapa pendapat menyatakan bahwa pada keadaan hiperglikemia terdapat penimbunan sorbitol dan fruktosa dalam lensa.Pada mata terlihat meningkatkan insidens maturasi katarak yang lebih pada pasien diabetes. Adalah jarang ditemukan true diabetik katarak. Pada lensa akan terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsular yang sebagian jernih dengan pengobatana. Diperlukan pemeriksaaan tes urine dan pengukuran darah gula puasa. Galaktosemia pada bayi akan memperlihatkan kekeruhan anterior dan subkapsular posterior. Bila dilakukan tes galaktosa akan terlihat meningkat di dalam darah dan urine.

b. Hipoglikemic. Galaktosemi (Oil drop Cataract)d. Defisiensi galaktokinasee. Mannosidosisf. Penyakit Fabryg. Sindrom Loweh. Penyakit Wilson (Sunflower Cataract)i. Hipokalsemia4. Toksika. Kortikosteroidb. Klorpromazinc. Miotikd. Busulfane. Preparat emasf. Amiodaron5. Komplikasia. Uveitis anteriorb. Kelainan vitreoretinal dan retinal herediterc. Miopia tinggid. Flaukomfleckene. Neoplasia intraokuler6. Infeksi maternala. Rubellab. Toksoplasmosisc. Sitomegalovirus7. Obat yang dimakan pada kehamilana. Kortikosteroidb. Talidomid8. Katarak PresenilTimbul bersamaan dengan:a. Distrofi miotonikb. Dermatitis atopik (Syndermatotic Cataract)c. Defisiensi GPUT dan enzim9. Sindrom dengan kataraka. Sindrom Downb. Sindrom Wernerc. Sindrom Rothmundd. Sindrom Lowe10. Herediter11. Katarak Sekunder

3.2Klasifikasi Katarak Berdasarkan Morfologi1. Kapsular AnteriorGangguan terjadi pada saat kornea belum seluruhnya melepaskan lensa dalam perkembangan embrional. Hal ini juga mengakibatkan terlambatnya pembentukan bilik mata depan pada perkembangan embrional, pada kelainan ini kadang didapatkan suatu bentuk kekeruhan yang terdapat di dalam bilik mata depan yang menuju kornea sehingga memperlihatkan bentuk kekeruhan seperti piramid. Tidak progresif. (4) 2. Kapsular PosteriorKatarak disebabkan menetapnya selubung vaskuler lensa. Kadang-kadang terdapat arteri hialoid yang menetap sehingga mengakibatkan kekeruhan pada lensa. Pengobatannya dengan melakukan pembedahan iridektomi optik. (3) 3. Subkapsular4. Zonular atau lamelarBiasanya segera terlihat setelah bayi lahir dan bilateral. Kekeruhan berbatas tegas dengan bagian perifer tetap bening. Kekeruhan dapat menutupi seluruh celah pupil, bila tidak dilakukan dilatasi pupil akan mengganggu penglihatan. Tergantung kepada derajat kekeruhan lensa, bila kekeruhan sangat tebal sehingga fundus tidak dapat melihat maka perlu dilakukan insisi lensa. (3) 5. Kortikal6. PunctataMerupakan manifestasi yang paling banyak. Apabila terdapat bintik opak kecil multipel dan tersebar di seluruh lensa, disebut cataracta coerulea atau blue-dot cataract; bila berkumpul di sutura Y disebut sutural cataract dan anterior axial embryonic cataract. (4) 7. NuklearJarang dan termasuk di dalamnya adalah katarak ujung tombak dan katarak bunga karang. Kekeruhan terletak di daerah nukleus lensa. Gangguan terjadi waktu 3 bulan pertama. Biasanya bilateral dan tidak progresif, herediter dan bersifat dominan. Sering hanya merupakan kekeruhan berbentuk titik-titik. Tidak mengganggu tajam penglihatan. 8. SuturalY-suture adalah garis pertemuan serat-serat lensa primer dan membentuk batas depan dan belakang inti lensa. Terjadi kekeruhan lensa pada daerah sutura fetal, statis, bilateral dan familial. Tidak mengganggu penglihatan. Biasanya tidak dilakukan tindakan. (3)

3.3 Klasifikasi Katarak Berdasarkan Derajat Kematangan (1)1. Katarak InsipienKekeruhan yang tidak teratur seperti bercak-bercak yang membentuk gerigi dengan dasar di perifer dan daerah jernih di antaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteks anterior atau posterior. Hanya tampak bila pupil dilebarkan.Pada stadium ini terdapat keluhan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Shadow test (-).(4)2. Katarak ImaturKekeruhan lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian yang jernih pada lensa. Terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa ini akan memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata menjadi miopia. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke depan sehingga bilik mata depan dan sudut bilik mata depan akan menjadi lebih sempit sehingga mudah terjadi glaukoma sebagai penyulit. Shadow test (+).(4)3. Katarak IntumesenStadium imatur dimana terjadi pencembungan lensa akibat menyerap air dan mengakibatkan bilik mata depan dangkal. (4)4. Katarak MaturBila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegritas melalui kapsul. Lensa berukuran normal kembali sehingga iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman yang normal kembali. Kadang terlihat lensa berwarna sangat putih akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium. (4)5. Katarak HipermaturMerupakan proses degenerasi lanjut lensa sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa. Lensa mengeriput dan berwarna kuning. Akibat pengeriputan lensa dan mencairnya korteks nukleus lensa tenggelam ke arah bawah (katarak Morgagni). Lensa yang mengecil akan mengakibatkan bilik mata menjadi dalam. Shadow test pseudopositif. Akbiat masa lensa yang keluar melalui kapsul lensa dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau glaukoma fakolitik. (4)

3.4Klasifikasi Katarak Berdasarkan Usia (1)1. Katarak kongenitalKatarak kongenital adalah katarak yang terlihat pada usia di bawah satu tahun. (6) Kekeruhan sebagian pada lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir umumnya tidak meluas dan jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. Letak kekeruhan tergantung saat terjadinya gangguan pada kehidupan fetal. Kelainan ini dapat disebabkan oleh kelainan lokal intraokuler atau kelainan umum yang menampakkan proses penyakit pada janin atau merupakan proses penyakit ibu yang sedang mengandung. (3)Bila kekeruhan sudah demikian berat sehingga fundus bayi sudah tidak dapat terlihat maka untuk mencegah ambliopia dilakukan pembedahan secepatnya dan sudah dapat dilakukan pembedahan bila bayi berusia 2 tahun. Bila katarak cair maka pada keadaan ini dapat dilakukan disisi lensa. Disisi ialah memecahkan kapsul anterior lensa dan mengharapkan masa lensa yang cair keluar bersama aqueous humour atau difagositosis oleh makrofag. Biasanya terjadi penyerapan sempurna masa lensa sehingga tidak terdapat lensa lagi yang disebut dengan afakia. (3)2. Katarak juvenilKatarak juvenil adalah katarak yang terlihat pada usia di atas satu tahun dan di bawah empat belas tahun. (1) Katarak juvenil dapat terjadi karena: (5)a) Lanjutan katarak kongenital yang semakin nyata.b) Penyulit penyakit lain seperti katarak komplikatac) Penyakit lokal pada mata seperti uveitis anterior,glaukoma dan ablasi retinad) Penyakit sistemik seperti diabetes, hipoparatiroid dan trauma

3. Katarak presenilKatarak presenil adalah katarak yang terjadi pada usia 13 35 tahun.(1)4. Katarak senilKatarak senil biasanya mulai pada usia 50 tahun. Kedua belah mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama atau berbeda. Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa secara perlahan-lahan karena proses penuaan. Tajam penglihatan akan turun berasur-ansur hingga tinggal projeksi sinar saja

4.KomplikasiKomplikasi katarak antara lain:(1)1. Lens-Induced Glaucomaa. Phacomorphic Glaucomab. Phacolytic Glaucomac. Phacotopic Glaucoma2. Lens-Induced Uveitis3. Subluksasi atau Dislokasi lensa

5.Terapi 5.1 Indikasi pembedahan pada katarak(1):Pengobatan terhadap katarak terutama adalah pembedahan. Adapun indikasi pembedahan pada katarak(1):1. Indikasi optikPembedahan dilakukan apabila tajam penglihatan telah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila katarak ini menimbulkan penyulit seperti glaukoma dan uveitis. (6)2. Indikasi medika. Katarak hipermaturb. Lens-Induced Glaucomac. Lens-Induced Uveitisd. Dislokasi atau subluksasi lensae. Benda asing intra-lentikulerf. Diabetik retinopati untuk dilakukannya fotokoagulasi laserg. Ablasio retina3. Indikasi kosmetik

5.2 Persiapan Pre OperasiPada penderita yang akan dilakukan pembedahan lensa maka dilakukan pemeriksaan persepsi sinar, tes Anel, tonometri, dan ada atau tidaknya infeksi di sekitar mata. Pemeriksaan keadaan umum penderita sebaiknya sudah terkontrol darah gulanya, tekanan darahnya selain penderita sudah diperiksa parunya. (3) Pasien sebaiknya masuk rumah sakit semalam sebelum dilakukannya operasi dan diminta informed consent. Bulu mata digunting, diberikan antibiotik tetes setiap 6 jam, pupil didilatasi, dan berikan pula obat-obat lainnya. (1)

5.3Cara Pembedahan KatarakBeberapa cara pembedahan katarak yang dikenal antara lain:(6) Menekan lensa sehingga jatuh ke dalam badan kaca (couching) Kemudian penggunaan midriatika Jarum penusuk dari emas (tahun 1700) Aspirasi memakai jarum Memakai sendok Daviel Pinset kapsul + zolise Erisofek (erisiphake) Memakai krio teknik karbondioksida, freon, termoelektrik Mengeluarkan nukleus lensa dan aspirasi korteks lensa Fako (phacoemulsification)

5.44Ekstraksi KatarakEkstraksi katarak adalah cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.(1) Dapat dilakukan dengan berbagai cara:1. Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE) atau Ekstraksi Katarak Ekstra-Kapsular (EKEK) dengan implantasi Posterior Chamber Lens (PCL)Dilakukan dengan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Termasuk ke dalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi, dan irigasi. Dilakukan pada: (6) Pasien katarak muda Pasien dengan kelainan endotel Bersamaan dengan keratoplasti Implantasi lensa intra okular posterior Perencanaan implantasi sekunder lensa intra okular Kemungkinan akan dilakukan bedah glaukoma Mata dengan predisposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca Sebelumnya mengalami ablasi retina Mata dengan sitoid makular edema Pasca bedah ablasi Mencegah penyulit saat pembedahan katarak seperti prolaps badan kacaKontraindikasi: (1) Lensa dislokasi Subluksasi lensaPenyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder. (6)2. Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE) atau Ekstraksi Katarak Intra-Kapsular (EKIK)Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat dilakukan pada zonula Zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer. Dilakukan dengan mempergunakan mikroskop dan pemakaian alat khusus sehingga penyulit tidak banyak seperti sebelumnya. Tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular. (6) Indikasi dilakukannya ICCE: (1) Lensa dislokasi Lensa subluksasi (>1/3 zonula pecah) Chronic Lens Induced Uvitis Hypermature Shrunken Cataract Benda asing di intraokulerKontraindikasi dilakukannya ICCE adalah pasien muda (