Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS...

542
Katalog BPS: 1103018 https://www.bps.go.id

Transcript of Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS...

Page 1: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Katalog BPS: 1103018

Katalog BPS: 1103018

https:

//www.b

ps.go.id

Page 2: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 3: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

RINGKASAN METADATA

STATISTIK DASAR 2017 ISSN: 2598-568X No. Publikasi: 03210.1804 Katalog/Catalog: 1103018 Ukuran Buku: 18,5 x 25 cm Jumlah Halaman: xxx + 510 halaman Tim Penyusun Pengarah : Dr. Suhariyanto Penanggung Jawab : M. Ari Nugraha, M.Sc Ir. Adhi wiriana, M.Si Ir. Ahlam, M.Si Penyunting : Syaefudin S.ST, M.E. Ulah Tri Wibowo S.Si.,M.Si Triana Rachmaningsih, SST.,S.Si SE.,M.Si Kompilator: Esya Herdiyanto S.Kom., M.T. Junedi S.ST Layout dan Ilustrasi: Esya Herdiyanto S.Kom., M.T. Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia Dicetak oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

https:

//www.b

ps.go.id

Page 4: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kata Pengantar

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan

Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik

mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sebagai koordinator kegiatan statistik di Indonesia. Dalam

melaksanakan tugas tersebut BPS melakukan fungsi Koordinasi, Integrasi,

Standardisasi, dan Sinkronisasi. Dengan demikian, BPS harus dapat menjadi

rujukan pelaksanaan kegiatan statistik. Oleh sebab itu, BPS menyediakan layanan

konsultasi kegiatan statistik kepada penyelenggara kegiatan statistik. Bahkan,

khusus untuk instansi pemerintah BPS memberikan rekomendasi kegiatan statistik.

Sementara itu, berdasarkan pemanfaatannya, statistik di Indonesia dibagi

menjadi 3 (tiga) jenis yaitu statistik dasar, sektoral, dan khusus. Hal tersebut sesuai

dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997. Statistik dasar dan sektoral

pemanfaatannya terbuka untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu statistik khusus pemanfaatannya

tidak terbuka, tetapi setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk

mengetahui dan memanfaatkannya.

Sebagai koordinator kegiatan statistik, BPS menyediakan informasi

metadata yang tersimpan dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik (SIRuSa).

Informasi tersebut dapat diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun karena

dibangun dengan berbasiskan web. Akan tetapi, untuk meningkatkan akses

informasi metadata, juga disediakan ringkasan metadata dalam bentuk publikasi

tercetak maupun elektronik yang dapat digunakan secara stand-alone atau tidak

harus terhubung dengan internet.

Buku ini menyajikan berbagai ringkasan metadata kegiatan statistik yang

dikumpulkan pada tahun 2017. Meskipun demikian, dibatasi pada pengumpulan di

tingkat pusat untuk ketiga jenis statistik, dan di tingkat BPS provinsi untuk statistik

sektoral dan khusus. Adapun metadata kegiatan statistik sektoral dan khusus pada

https:

//www.b

ps.go.id

Page 5: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota

dalam bentuk laporan.

Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik dasar, sektoral dan

khusus terus dilakukan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun. Dengan

demikian, diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi para penyelenggara kegiatan

statistik maupun pengguna data (data user), antara lain:

a. dapat menjadi acuan penyusunan rencana penyelenggaraan kegiatan statistik

sehingga dapat dihindari terjadinya duplikasi kegiatan yang hendak

dilaksanakan. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk

integrasi dan dokumentasi informasi kegiatan statistik bagi para penyelenggara

kegiatan;

b. memudahkan identifikasi berbagai jenis kegiatan statistik yang diperlukan,

sehingga dapat dengan mudah melakukan penelusuran dan perolehan data.

Selain itu, dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi hal teknis dari

sensus/survei sehingga memudahkan dalam melakukan analisa maupun

evaluasi.

Mengingat banyaknya metadata yang dikumpulkan maka publikasi ini dibagi

menjadi dua yaitu Ringkasan Metadata Statistik Dasar serta Ringkasan Metadata

Statistik Sektoral dan Khusus. Buku ini terwujud berkat kerjasama yang baik

antara tim penyusun dan unit penyelenggara kegiatan statistik terkait. Untuk itu

diucapkan terima kasih atas dedikasinya. Namun demikian, ibarat pepatah “tiada

gading yang tidak retak”, maka kritik dan saran masih kami harapkan. Masukan

tersebut dapat dikirim secara langsung ke Subdirektorat Rujukan Statistik,

Direktorat Diseminasi Statistik BPS atau melalui email [email protected].

Selamat membaca.

Jakarta, Agustus 2018

Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Suhariyanto

https:

//www.b

ps.go.id

Page 6: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................. iii

Daftar Isi ............................................................................................................. v

Daftar Tabel .................................................................................................... xviii

Penjelasan ......................................................................................................... xx

STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL ............................................................... 1

Pilot Pendataan Potensi Desa (Podes) ........................................................................... 3

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) ................................................................. 5

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran ............................................... 7

Survei Indeks Demokrasi Indonesia ............................................................................... 9

Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila ......................................... 12

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan ..................................................................... 14

Survei Perdagangan Lintas Batas Indonesia ................................................................. 16

Survei Perilaku Anti Korupsi ......................................................................................... 18

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor ........................................................... 19

Uji Coba SUSENAS Modul Ketahanan Sosial ................................................................ 21

STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI ......................................................... 23

Deklarasi Kualitas Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015 ................. 25

Deklarasi Kualitas Susenas Maret 2016 ....................................................................... 27

Direktori Perusahaan Kehutanan ................................................................................. 29

Direktori Perusahaan Pertanian Peternakan ............................................................... 31

Direktori Perusahaan Pertanian Rumah Potong Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) ........................................................................................... 33

Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia .......................................................... 35

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT) ....... 36

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah .................................... 38

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU) ................................ 40

Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH) ........................................... 42

Laporan Triwulanan Perusahaan Perkebunan ............................................................. 44

Pendataan UMK dan UMB Sensus Ekonomi 2016 ....................................................... 46

Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan ................................................................. 48

Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani ................................................ 50

https:

//www.b

ps.go.id

Page 7: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Direktori Pasar dan Pusat Perdagangan ................................................... 52

Penyusunan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi ................... 54

Penyusunan Laporan Tahunan Perusahaan Budidaya Ikan (LTB) ................................. 56

Penyusunan Laporan Tahunan Perusahaan Penangkapan Ikan (LTP) .......................... 58

Penyusunan Laporan Tahunan Tempat Pelelangan Ikan (LTPI) .................................... 60

Penyusunan Laporan Triwulanan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ............................ 62

Penyusunan Laporan Triwulanan Pelabuhan Perikanan (PP) ....................................... 64

Penyusunan Laporan Triwulanan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ................................. 65

Penyusunan Matriks PMTB Institusi Pemerintah dan Non Pemerintah ....................... 67

Perdagangan Antar Wilayah ......................................................................................... 69

Pilot Survei Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Iptek dan Inovasi) ................. 70

Survei Angkutan Penumpang dan Barang di Terminal dan Jembatan Timbang .......... 72

Survei Ekspor Diluar Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Perdagangan Lintas Batas Laut Republik Indonesia ................................................................................................ 74

Survei Harga Kemahalan Konstruksi ............................................................................. 76

Survei Harga Konsumen ................................................................................................ 78

Survei Harga Konsumen Perdesaan .............................................................................. 80

Survei Harga Mesin dan Peralatan ................................................................................ 82

Survei Harga Perdagangan Besar .................................................................................. 84

Survei Harga Produsen (Barang Non Konstruksi dan Bahan Bangunan) ...................... 85

Survei Harga Produsen Beras Penggilingan .................................................................. 86

Survei Harga Produsen Gabah ...................................................................................... 88

Survei Harga Produsen Jasa .......................................................................................... 90

Survei Harga Produsen Perdesaan ................................................................................ 92

Survei Harga Properti Perumahan ................................................................................ 94

Survei Hortikultura Potensi ........................................................................................... 96

Survei Inbound-Outbound Tourist ................................................................................ 98

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan ................................................................. 100

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan .................................................................... 102

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan ................................................................ 103

Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori .............................................. 105

Survei Konsumsi Bahan Pokok .................................................................................... 106

Survei Monitoring Valuta Asing .................................................................................. 108

https:

//www.b

ps.go.id

Page 8: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Pelintas Batas Warga Negara Asing (WNA) Pemegang Kitas .......................... 109

Survei Penyusunan Diagram Timbang IHPB Provinsi ................................................. 111

Survei Pertanian Hortikultura .................................................................................... 113

Survei Perusahaan Hortikultura ................................................................................. 115

Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan ................................................................. 117

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam ........................................................................................................................... 119

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman ..................................................................................................................... 121

Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi ........................................... 123

Survei Statistik Harga Produsen Perusahaan Pertanian ............................................ 125

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa .............................................................. 126

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota ........................................... 127

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi ......................................................... 129

Survei Statistik Lembaga Keuangan ........................................................................... 131

Survei Struktur Ongkos Usaha Peternakan ................................................................ 133

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan ............................................... 135

Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan .................................................................. 137

Survei Tendensi Bisnis ................................................................................................ 139

Survei Tendensi Konsumen ........................................................................................ 141

Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS) ........................................................ 143

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi ........................................................ 145

KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL .............................. 147

Analisis Isu Terkini ...................................................................................................... 149

Kompilasi Data Indikator Pembangunan Berkelanjutan ............................................ 151

Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Gender (Metode 2014) ................... 153

Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Manusia ........................................... 155

Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat .......................................... 157

Kompilasi Data Statistik Lingkungan Hidup ................................................................ 159

Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir ............................................. 161

Kompilasi Data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Indonesia ................................................................................................................ 163

Kompilasi Statistik Upah ............................................................................................. 165

https:

//www.b

ps.go.id

Page 9: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan..................................................................................................................................... 166

Penyusunan Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional . 167

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender ..................................... 169

Penyusunan Publikasi Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja ..................... 171

Penyusunan Statistik Pendapatan Hasil Sakernas ...................................................... 173

Penyusunan Statistik Politik dan Keamanan ............................................................... 175

Proyeksi Penduduk 2015-2035 Berdasarkan Hasil SUPAS 2015 ................................. 177

Publikasi Keadaan Pekerja di Indonesia ...................................................................... 179

Statistik Telekomunikasi Indonesia ............................................................................. 181

KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI .......................... 183

Analisis SE2016-L: Analisis Potensi Wilayah Indonesia ............................................... 185

Kompilasi Data Indikator Ekonomi .............................................................................. 187

Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia ..................................................... 189

Kompilasi Data Statistik Ekspor................................................................................... 191

Kompilasi Data Statistik Impor .................................................................................... 194

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian .............................................................. 196

Kompilasi Data Transportasi ....................................................................................... 198

Kompilasi Statistik Indonesia ...................................................................................... 200

Penyesuaian musiman (seasonal adjustment) pada data PDB triwulanan menurut lapangan usaha ........................................................................................................... 202

Penyusunan Data Statistik Neraca Energi ................................................................... 203

Penyusunan Komponen Ekspor Impor Luar Negeri pada PDB menurut Pengeluaran..................................................................................................................................... 204

Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran ................................................................................................................ 206

Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010 ........... 208

Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2 ............................................................................................. 209

Penyusunan Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan ............................................... 211

Penyusunan Neraca Pemerintahan Umum ................................................................ 213

Penyusunan PDB Indonesia Tahunan ......................................................................... 215

Penyusunan PDB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (2010=100) ........................ 216

Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota ........................................................................... 217

https:

//www.b

ps.go.id

Page 10: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100) .......................... 219

Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran......................................... 221

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing : Analisis Ketenagakerjaan Usaha Mikro Kecil ............................................................................................................................ 223

Survei Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan ................................................. 225

INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL ..................... 227

Angka Melek Huruf (AMH) ......................................................................................... 229

Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (APM SD) ..................................................... 230

Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama (APM SMP) dan APM SMA ... 231

Distribusi Pendapatan - 20% penduduk dengan pendapatan tertinggi ..................... 232

Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan menengah ................. 233

Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan terendah ................... 234

Indeks Demokrasi Indonesia ...................................................................................... 236

Indeks Dimensi Kepuasan Hidup ................................................................................ 239

Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia) .............................................................. 240

Indeks Dimensi Perasaan (Afeksi) .............................................................................. 241

Indeks Kebahagiaan/Kepuasan Hidup........................................................................ 242

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) ............................................................................ 243

Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak ................................... 244

Persentase Komuter ................................................................................................... 245

Persentase Pengeluaran Rumah Tangga untuk Bukan Makanan .............................. 246

Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern ................ 247

Persentase Perkembangan Distribusi Pengeluaran ................................................... 248

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Kelompok Komoditi ........... 249

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Tempat Tinggal .................. 250

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita untuk Makanan ................................. 251

Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak ................................................ 252

Persentase Rumah Tangga Komuter .......................................................................... 253

Persentase Rumah Tangga Menurut Lantai Terluas .................................................. 254

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet ............ 255

Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA ................................................ 256

Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Dengan Makanan jadi ........................ 258

Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi .......................... 259

https:

//www.b

ps.go.id

Page 11: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Dengan Makanan jadi ...................... 260

Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi ........................ 261

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) ................................................................................. 262

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) .................................................................. 263

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ......................................................................... 264

Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR) .......................................................................... 265

INDIKATOR KEGIATAN STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI ................. 267

Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur .............................................................. 269

Angka Produksi Tanaman Perkebunan ....................................................................... 271

Banyaknya dan Nilai Pengadaan dan Penggunaan Produksi Perusahaan HTI ............ 272

Banyaknya Pekerja Tetap Perusahaan HTI ................................................................. 273

Barang yang dimuat .................................................................................................... 274

Biaya Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum ................................... 275

Biaya Produksi ............................................................................................................. 276

Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah ................................................... 277

Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil ....................................... 278

Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas ............................................. 279

Diagram timbang ........................................................................................................ 280

Durasi Iklan yang Disiarkan ......................................................................................... 281

Full Time Equivalent (FTE) ........................................................................................... 282

Gross Domestic Expenditure on R&D (GERD).............................................................. 283

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Hortikultura .................................. 284

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Perikanan ..................................... 285

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Peternakan ................................... 286

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Pangan .......................... 287

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat ...... 288

Ijazah Tertinggi yang dimiliki ....................................................................................... 289

Indeks Balas Jasa dan Upah ........................................................................................ 290

Indeks Diffusion Sektor Konstruksi ............................................................................. 291

Indeks Harga Konsumen (IHK) .................................................................................... 292

Indeks Harga Mesin dan Peralatan (IHMP) ................................................................. 293

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) .................................................................... 294

Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan .............................................................. 295

https:

//www.b

ps.go.id

Page 12: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Akomodasi Hotel .......................................................... 296

Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang .................................................. 297

Indeks Harga Produsen Jasa Listrik dan Gas .............................................................. 298

Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman .................................... 299

Indeks Harga Produsen Jasa Pengelolaan Air ............................................................ 300

Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian ................................................... 301

Indeks Harga Produsen Pertanian .............................................................................. 302

Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP) .................................................................. 303

Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) ....................................................................... 304

Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) ...................................................................... 305

Indeks Hari-Orang ...................................................................................................... 306

Indeks Indikator Kini (IIK) ........................................................................................... 307

Indeks Indikator Mendatang (IIM) ............................................................................. 308

Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ...... 309

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) ............................................................................ 310

Indeks Konstruksi ....................................................................................................... 312

Indeks Masalah Bisnis ................................................................................................ 313

Indeks Pekerja Tetap .................................................................................................. 314

Indeks Produksi Industri Mikro Kecil .......................................................................... 315

Indeks Yang Dibayar (IB)............................................................................................. 316

Indeks Yang Diterima (IT) ........................................................................................... 317

Inflasi/Deflasi Harga Produsen ................................................................................... 318

Inflasi Harga Perdagangan Besar................................................................................ 319

IP-TIK .......................................................................................................................... 320

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Hortikultura ................................ 321

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Perikanan/Budidaya ................... 322

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Peternakan ................................. 323

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Pangan ........................ 324

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat ..... 325

Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan ........................................................................... 326

Jumlah Pelabuhan Perikanan ..................................................................................... 327

Jumlah pemotongan ternak. ...................................................................................... 328

https:

//www.b

ps.go.id

Page 13: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan ............................................................ 329

Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum ................................................... 330

Jumlah Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan ........................................... 331

Jumlah Perusahaan Penangkapan Ikan menurut Badan Hukum ................................ 332

Jumlah Perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) ........................... 333

Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Alam (HPH) ............................................. 334

Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Tanaman (HPHT) .................................... 335

Jumlah perusahaan peternakan sapi perah ................................................................ 336

Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil ................................................... 337

Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas .......................................................... 338

Jumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ......................................................................... 339

Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura ......................................................... 340

Konsumsi Bahan Pokok Per Kapita ............................................................................. 341

Kurs Tengah................................................................................................................. 342

Luas Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI ................................................................. 343

Marjin Perdagangan dan Pengangkutan .................................................................... 344

Nilai Penggunaan Produksi Kayu Bulat ....................................................................... 345

Nilai Penjualan ............................................................................................................ 346

Nilai Produksi .............................................................................................................. 347

Nilai Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ............................................. 348

Nilai Produksi Kayu Bulat ............................................................................................ 349

Nilai Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum ............................. 350

Nilai Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum ...................... 351

Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah ..................................................... 352

Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil ........................................ 353

Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas ............................................... 354

Nilai Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) .............................................................. 355

Nilai Tukar Petani (NTP) .............................................................................................. 356

Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) ...................................................... 358

Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN) ........................................................... 359

Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT) ....................................................... 361

Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) .............................................. 363

https:

//www.b

ps.go.id

Page 14: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) .......................... 365

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) .......................................................................... 367

Paket komoditas ......................................................................................................... 369

Pembelian barang dagangan yang terjual.................................................................. 370

Pengeluaran Perusahaan Budidaya Ikan .................................................................... 371

Pengeluaran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ............................................................... 372

Penggunaan Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI .................................................... 373

Penumpang yang diangkut ......................................................................................... 374

Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter ....................................................... 375

Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year .................................................................. 376

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur ............................................................. 377

Pertumbuhan Produksi Jenis Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST) .. 378

Produksi Daging .......................................................................................................... 379

Produksi Hasil Hutan Non Kayu .................................................................................. 380

Produksi Kayu Bulat .................................................................................................... 381

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan ...................... 382

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pengelola Hutan Alam ........................................... 383

Produksi Kayu Olahan ................................................................................................ 384

Produksi pemotongan ternak .................................................................................... 385

Produksi Perusahaan HTI ........................................................................................... 386

Produktivitas Sapi perah ............................................................................................ 387

Produktivitas Tanaman Biofarmaka ........................................................................... 388

Produktivitas Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST) .......................... 389

Produktivitas Tanaman Hias ....................................................................................... 390

Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim ................................... 391

Produktivitasvitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SBS), dan Tanaman Biofarmaka (TBF) ........................................................................................................ 392

Rasio Konstruksi ......................................................................................................... 393

Rasio Pendapatan Produk Lingkungan ....................................................................... 394

Rasio Pengeluaran Perlindungan Lingkungan ............................................................ 395

Rata-rata Broken per Jenis Beras ............................................................................... 396

Rata-Rata Harga Beras Penggilingan .......................................................................... 397

Rata-rata Lama Produksi ............................................................................................ 398

https:

//www.b

ps.go.id

Page 15: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan .................................................................. 399

Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU) ................................................................................ 400

Rata-rata Umur Peternak ............................................................................................ 401

Share/Andil Inflasi/Deflasi .......................................................................................... 402

Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota ....................................................................... 403

Tingkat Kemandirian Pemerintah Desa ...................................................................... 404

Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi ................................................................. 405

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel ...................................................................... 406

Tiras/oplah .................................................................................................................. 407

Unit Value Indeks ........................................................................................................ 408

Upah/Gaji Pekerja Tetap ............................................................................................. 409

Usaha asuransi : indeks jumlah peserta, indeks premi yang diterima, indeks klaim yang dibayarkan .......................................................................................................... 410

Usaha dana pensiun : Indeks jumlah peserta, indeks iuran yang diterima, indeks manfaat ....................................................................................................................... 411

Usaha koperasi simpan pinjam : indeks jumlah anggota, indeks posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan, indeks posisi simpanan yang diterima ............. 412

Usaha Pegadaian: Indeks Jumlah Nasabah, Indeks Posisi Kredit/Pembiayaan yang Disalurkan ................................................................................................................... 413

Usaha pembiayaan modal ventura : posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan ....... 414

Usaha penunjang asuransi : indeks jumlah klaim yang dinilai perusahaan adjuster, jumlah perusahaan yang dilayani aktuaris ................................................................. 415

Volume Penggunaan Produksi Kayu Bulat .................................................................. 416

Volume Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ........................................ 417

Volume Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum ....................... 418

Volume Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum ................. 419

Volume Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ......................................................... 420

INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL ............................................................................................................ 421

Angka Harapan Hidup Laki-laki saat Lahir (AHH) ........................................................ 423

Angka Harapan Hidup perempuan saat Lahir (AHH) .................................................. 424

Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) ...................................................................... 425

Angkatan Kerja ............................................................................................................ 426

Harapan Lama Sekolah (HLS) ...................................................................................... 427

https:

//www.b

ps.go.id

Page 16: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Harapan Lama Sekolah Laki-laki (HLS L) ..................................................................... 428

Harapan Lama Sekolah Perempuan (HLS P) ............................................................... 429

IKG (Indeks Ketimpangan Gender) ............................................................................. 430

Koefisien Gini/Gini Rasio ............................................................................................ 432

Migrasi Neto Risen ..................................................................................................... 433

Migrasi Neto Seumur Hidup ....................................................................................... 434

Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas) ..................................... 435

Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas) ..................................... 436

Pengeluaran per kapita .............................................................................................. 437

Pengeluaran per kapita Laki-laki ................................................................................ 438

Pengeluaran per kapita Perempuan .......................................................................... 439

Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas) ............................... 440

Persentase Pekerja Komuter ...................................................................................... 441

Persentase Pekerja Migran Risen ............................................................................... 442

Persentase Pekerja Sirkuler ........................................................................................ 443

Persentase Pekerja yang Pindah Pekerjaan ............................................................... 444

Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas) ........................ 445

Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki (RLS L) .................................................................... 446

Rata-rata Lama Sekolah (MYS) ................................................................................... 447

Rata-rata Lama Sekolah Perempuan (RLS P) .............................................................. 448

Rata-rata Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati ......................................................................... 449

Rata-rata Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati .................................................... 450

Rata-rata upah buruh ................................................................................................. 451

INDIKATOR KEGIATAN KOMPILASI PRODUK ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI ........................................................................................................ 453

Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save ................................ 455

Derajat Keterbukaan .................................................................................................. 456

Distribusi Persentase PDB Tahunan ........................................................................... 457

Distribusi Persentase PDB Triwulanan ....................................................................... 458

Ekspor Energi .............................................................................................................. 459

Energi perkapita ......................................................................................................... 460

https:

//www.b

ps.go.id

Page 17: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Energi yang dikonsumsi .............................................................................................. 461

Impor Energi ................................................................................................................ 462

Incremental Capital Output Ratio (ICOR) .................................................................... 463

Indeks Berantai Produksi Subsektor Pertanian .......................................................... 464

Indeks Implisit PDRB ................................................................................................... 466

Indeks Produksi Subsektor Pertanian ......................................................................... 467

Index Unit Value Impor ............................................................................................... 469

Kebutuhan Energi ........................................................................................................ 470

Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan ............................................ 471

Km-Penumpang ........................................................................................................... 472

Km-Ton ........................................................................................................................ 473

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) .............................................................................. 474

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi ................................................................. 475

Laju Pertumbuhan PDB Tahunan ................................................................................ 476

Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan ............................................................................ 477

Neraca Arus Dana (NAD) Penggunaan dan Sumber ................................................... 478

Neraca Perdagangan ................................................................................................... 480

Neraca Perdagangan (Trade Balance) ......................................................................... 481

Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri ......................................................................... 482

PDB (Nominal) ............................................................................................................. 483

PDRB Per Kapita .......................................................................................................... 484

PDRB Per Kapita .......................................................................................................... 485

Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional ..................................... 486

Peran Perubahan Inventori ......................................................................................... 487

Peran PMTB................................................................................................................. 488

Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB ............................................. 489

Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ........................................................................................................................ 490

Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa ................................................. 491

Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor .......................................................................................................................... 492

Pertumbuhan Ekspor/Impor ....................................................................................... 493

Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah ........................................... 494

https:

//www.b

ps.go.id

Page 18: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan PMTB ................................................................................................... 495

Produksi Energi ........................................................................................................... 496

Produktivitas Tanaman .............................................................................................. 497

Produktivitas Tenaga Kerja ........................................................................................ 499

Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB ..................................................................... 500

Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB ............................................................................................................................. 501

Rasio Perdagangan International (RPI) ...................................................................... 502

Sumbangan Subsektor Pertanian ............................................................................... 503

Sumber Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................. 504

Total Nilai Ekspor Migas Indonesia ............................................................................ 505

Total Nilai Ekspor Non Migas Indonesia ..................................................................... 506

Total Nilai Impor Migas Indonesia ............................................................................. 507

Total Nilai Impor Non Migas Indonesia ...................................................................... 508

Unit Value Indeks ....................................................................................................... 509

Volume Perdagangan ................................................................................................. 510

https:

//www.b

ps.go.id

Page 19: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Daftar Tabel

Tabel 1. Metadata Kegiatan Statistik Dasar Pengumpulan 2017 ............................. xxii

https:

//www.b

ps.go.id

Page 20: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 21: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penjelasan

Pendahuluan

Sistem Statistik Nasional (SSN) merupakan suatu tatanan yang terdiri atas

unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas

dalam penyelenggaraan statistik. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 16

Tahun 1997 tentang Statistik maupun Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. Pembangunan SSN merupakan tanggung

jawab BPS sebagai pembina dan koordinator statistik nasional.

Salah satu bagian dalam tatanan ini adalah adanya pusat rujukan statistik

yang memberikan informasi terkait dengan kegiatan dan produk statistik.

Informasi tersebut dikembangkan dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik

(SIRuSa) dengan bentuk info-metadatabase. Info-metadatabase tersebut

dikumpulkan melalui pengumpulan metadata statistik dasar, sektoral, dan khusus

baik di tingkat pusat maupun di provinsi dan kabupaten/kota.

Pada sisi lain, metadata kegiatan statistik ini disajikan sebagai bentuk

pertanggungjawaban Badan Pusat Statistik (BPS) selaku pembina maupun

koordinator statistik nasional. Melalui penghimpunan metadata kegiatan statistik

dasar, sektoral, dan khusus ini, BPS dapat menyampaikan kepada masyarakat

kegiatan statistik yang ada di Indonesia baik di tingkat nasional, provinsi, maupun

kabupaten/kota.

Metadata yang dikumpulkan tersebut disimpan dalam situs web

sirusa.bps.go.id. Pada situs web ini tersedia informasi metadata kegiatan statistik

secara lengkap dan komprehensif, baik kegiatan statistik dasar, sektoral, maupun

khusus. Selain itu, juga tersedia metadata indikator yang dihasilkan dalam kegiatan

statistik dasar dan metadata variabel. Metadata tersebut dapat membantu para

pengguna data untuk lebih memahami perolehan data maupun indikator.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 22: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Masyarakat atau pengguna dapat memanfaatkan SIRuSa ini, untuk keperluan

pemahaman data maupun memantau kualitas kegiatan statistik di Indonesia.

Walaupun demikian, sangat disadari bahwa kebutuhan informasi tersebut juga

memerlukan adanya ringkasan atau summary dari keseluruhan informasi yang

tersedia. Oleh karena itu, daftar ringkasan metadata kegiatan statistik perlu

dibangun, sehingga dapat memudahkan pengguna dalam menjadikan metadata

sebagai acuan untuk mencari kegiatan pengumpulan data yang pernah

dilaksanakan BPS, instansi pemerintah, dan instansi non pemerintah (swasta)

seperti perguruan tinggi/universitas dan lembaga lainnya.

Mengingat banyaknya metadata yang tersedia maka, daftar kegiatan statistik

tersebut dibagi menjadi dua yaitu Ringkasan Metadata Statistik Dasar dan

Ringkasan Metadata Statistik Sektoral dan Khusus. Ringkasan Metadata

Statistik Dasar memuat kegiatan statistik yang dilakukan oleh BPS, sedangkan

Ringkasan Metadata Statistik Sektoral dan Khusus memuat kegiatan statistik yang

dilakukan oleh institusi pemerintah (kementerian/lembaga maupun Organisasi

Perangkat Daerah/OPD) dan yang dilakukan oleh lembaga non-pemerintahan

seperti lembaga pendidikan maupun lembaga riset nasional maupun regional.

Dalam rangka melengkapi informasi kegiatan statistik, BPS melakukan

pengumpulan metadata dengan menggunakan daftar isian Q-Metadata. Hal ini

dilakukan dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota. Untuk pelaksanaan di tingkat

pusat dilakukan secara berkesinambungan dari tahun 2000, sedangkan di tingkat

BPS provinsi dilakukan mulai tahun 2005. Sementara itu, pengumpulan metadata

kegiatan statistik di tingkat kabupaten/kota dimulai tahun 2015/2016.

Pelaksanaan di tingkat kabupaten/kota pada tahun 2016 semakin

ditekankan mengingat bahwa terdapat tuntutan pembuktian terhadap pemenuhan

ketetapan Peraturan Pemerintah No 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Pada peraturan pemerintah tersebut, dituntut adanya rekomendasi kegiatan

statsitik sebagai salah satu kriteria teknis penyelenggaraan kegiatan statistik

sektoral pada pemerintahan daerah. Hal ini terdapat pada Lampiran T dari

https:

//www.b

ps.go.id

Page 23: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

peraturan pemerintah tersebut. Pada dasarnya pemberian rekomendasi merupakan

bentuk bantuan teknis BPS kepada penyelenggara kegiatan statistik seperti

ketepatan metodologi, kecukupan sampel,penentuan metode analisis dan estimasi,

dan sebagainya. Bahkan berdasarkan surat Deputi Bidang Metodologi dan

Informasi Statistik tertanggal 18 April 2013, instansi/lembaga pemerintah yang

mengajukan rekomendasi kegiatan statistik dapat memperoleh peta

desa/kelurahan dan peta blok sensus (termasuk daftar nama dan kode wilayah).

Peta-peta tersebut dapat digunakan sebagai panduan petugas lapangan dan

sekaligus sebagai kerangka sampel. Bahkan, peta tersebut juga dapat dimanfaatkan

untuk diseminasi hasil kegiatan dengan level penyajian hingga tingkat desa.

Mengingat pentingnya, informasi kegiatan statistik maka perlu adanya

penyajian metadata secara ringkas. Pada buku ini, penyajian metadata kegiatan

statistik dasar dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kelompok Sensus dan Survei

serta kelompok Kompilasi Data Administrasi dan Kompilasi Data Sekunder. Pada

buku ringkasan ini, kegiatan statistik dasar yang disajikan merupakan kegiatan

yang dikumpulkan pada tahun 2017. Jumlah kegiatan tersebut sebanyak 117

kegiatan statistik yang terdiri dari 76 kegiatan Sensus/Survei dan 41 kegiatan

berupa kompilasi produk administrasi dan kompilasi data sekunder. Lebih lanjut

dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 1.

Tabel 1. Metadata Kegiatan Statistik Dasar Pengumpulan 2017

Kategori Bidang

Jumlah Sosial Ekonomi

Sensus/Survei 10 66 76

Kompilasi 18 23 41

Jumlah 28 89 117

Kegiatan statistik dasar merupakan kegiatan yang melekat pada tugas dan fungsi

BPS. Oleh sebab itu, penyajian metadata kegiatan dibedakan menurut unit kerja di

https:

//www.b

ps.go.id

Page 24: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

BPS sampai dengan eselon III. Adapun dasar unit kerja tersebut adalah

berdasarkan struktur yang telah ditetapkan tahun 2009 serta perubahannya. Hal

yang perlu dipahami bahwa kualitas informasi metadata kegiatan ini sangat

ditentukan oleh pemahaman petugas penghubung (liaison officer) yang terdapat

pada unit kerja. Guna meminimalkan perbedaan persepsi, maka telah dilakukan

pertemuan koordinasi bersama sebanyak dua kali. Pertemuan tersebut dilakukan

untuk menyamakan pemahaman dan juga pengertian terkait dengan pengisian

metadata kegiatan statistik dasar dan indikatornya.

Tujuan

Penyusunan Buku Ringkasan Metadata pada dasarnya memiliki beberapa

tujuan baik untuk pengguna data, penyedia data, maupun lembaga. Tujuan tersebut

antara lain:

a. Bagi Penyedia Data

Menginformasikan kegiatan statistik yang dilaksanakan oleh BPS pada

kelompok statistik dasar maupun oleh kementerian/lembaga pada

kelompok statistik sektoral, serta intitusi non-kementerian/lembaga pada

kelompok statistik khusus. Hal ini juga didukung dengan adanya

keterbukaan informasi publik sebagai salah satu bentuk akuntabilitas

kegiatan.

Menjadi media untuk menghindari terjadinya duplikasi kegiatan statistik.

Melalui informasi yang tersedia, maka penyedia data dapat

mengoptimalkan untuk memanfaatkan hasil-hasil kegiatan statistik yang

telah ada dibandingkan dengan melakukan kegiatan statistik yang sama.

b. Bagi Pengguna Data:

Memberikan kemudahan bagi pengguna data dalam menentukan pilihan

sumber data yang akan digunakan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk

mendapatkan informasi terkait kualitas pengumpulan dan pengolahan

data.

Menjadi sarana yang dapat membantu dalam menyusun dan

menyelenggarakan kegiatan statistik yang diperlukan, khususnya dalam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 25: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

melakukan dan mengembangkan penelitian. Informasi yang tersedia akan

membantu pengguna dalam melakukan perancangan kegiatan survei

maupun studi.

c. Bagi Lembaga Penyelenggara:

Menjadi media dokumentasi tercetak untuk menyediakan informasi bagi

pengembangan penyelenggaraan kegiatan statistik di Indonesia.

Menjadi bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan statistik termasuk hasil yang

diperoleh dan yang dapat dikembangkan dikemudian hari

Ruang Lingkup dan Batasan

Ruang lingkup publikasi terpilah menjadi dua yaitu ruang lingkup statistic

dasar dan ruang lingkup statistik sektoral/khusus. Ruang lingkup publikasi

ringkasan statistik dasar ini dibatasi pada konten dan tahun. Pembatasan tersebut

dilakukan mengingat banyaknya kegiatan statistik dari tahun ke tahun maupun

isian dari metadata kegiatan statistik. Pembatasan tahun dilakukan pada

pengumpulan tahun 2017, sedangkan pembatasan pada konten metadata kegiatan

statistik ditujukan pada empat kelompok informasi yaitu tujuan dan manfaat,

variabel/data, metodologi, dan keluaran. Walaupun demikian, dari empat

kelompok informasi tersebut terdapat 14 informasi yang disajikan yaitu:

Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Informasi ini menggambarkan tujuan utama dan manfaat yang dapat diperoleh

dari kegiatan statistik baik berupa sensus atau survei atau kompilasi.

Variabel Pengumpulan Data

Penekanan masih terbatas pada variabel utama yang dikumpulkan. Beberapa

variabel penting tertera dalam daftar isian atau kuesioner dari kegiatan

statistik.

Frekuensi Kegiatan

Informasi ini akan membantu pengguna data untuk mengetahui periode atau

selang waktu penyelenggaraan kegiatan statistik. Kegiatan statistik tersebut

dapat dilaksanakan tahunan (setiap tahun), triwulanan (setiap 3 (tiga) bulan)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 26: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

maupun dalam periode lainnya. Dengan mengetahui frekuensi kegiatan ini,

maka pengguna data dapat memperkirakan frekuensi data yang dapat

diperoleh.

Frekuensi Pengumpulan Data

Berbeda dengan Frekuensi kegiatan, frekuensi pengumpulan data merupakan

periode atau selang waktu pengumpulan data pada satu penyelenggaraan

kegiatan statistik. Ada kemungkinan satu kegiatan dilakukan setiap tahun

(tahunan) tetapi dalam pengumpulan datanya menggunakan bermacam

kuesioner dengan waktu pengumpulan yang berbeda, yaitu mingguan, bulanan

dan triwulanan.

Tahun Data.

Informasi ini akan membantu pengguna data dalam perolehan data. Informasi

ini merupakan deretan tahun-tahun dimana data tersebut tersedia. Sangat

dimungkinkan adanya kegiatan dengan frekuensi triwulanan tetapi

ketersediaan data adalah tahunan. Selain itu, tahun data ini merupakan tahun

ketersediaan data yang terakhir.

Cakupan Wilayah

Cakupan wilayah merupakan cakupan dari kegiatan statsitik. Cakupan wilayah

ini akan sama dengan wilayah yang dapat diestimasi oleh data hasil kegiatan

statistik tersebut. Jika mencakup hanya beberapa wilayah saja (misal beberapa

provinsi saja), maka isiannya adalah nama wilayah-wilayah yang dicakup

tersebut.

Cakupan Responden

Cakupan responden merupakan obyek sumber informasi yang dicacah dalam

kegiatan statistik. Jika responden merupakan sampel dari sebuah kelompok

obyek/populasi, maka cakupan responden adalah penjelasan kelompok

obyek/populasi tersebut, yang merupakan kerangka sampelnya. Contoh:

seluruh perusahaan industri pengolahan, dengan jumlah tenaga kerja 20 orang

atau lebih.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 27: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Observasi

Unit observasi merupakan unit penelitian atau obyek penelitian terkecil yang

informasinya dikumpulkan dalam kegiatan statistik. Unit observasi ini harus

disesuaikan dengan konteks yang tertuang dalam tujuan kegiatan statistik.

Unit Analisis

Unit Analisis merupakan unit penelitian atau obyek penelitian terkecil yang

digunakan untuk analisa. Misalnya susenas, unit analisisnya adalah rumah

tangga, meskipun unit observasinya sampai dengan anggota rumah tangga.

Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan metode atau cara perolehan/

pengumpulan data dari responden. Umumnya pengumpulan data

menggunakan metode wawancara langsung dengan responden. Namun dalam

beberapa survei, pengumpulan data dilakukan dengan cara lain, misal

pengisian sendiri (swacacah) dan pengamatan/pengukuran langsung terhadap

obyek yang diteliti.

Jenis Kuesioner

Informasi ini dapat membantu pengguna data dalam mengetahui instrumen

yang digunakan dalam kegiatan statistik termasuk jenis kuesioner yang

digunakan dalam pengumpulan data.

Nama Indikator yang Dihasilkan

Informasi ini dapat membantu pengguna data dalam mengetahui indikator

yang dihasilkan dari kegiatan statistik.

Level Terendah Penyajian Data Dalam Publikasi

Level terendah data dalam publikasi merupakan tingkat atau level wilayah

administrasi yang terendah dalam penyajian data pada publikasi. Level

terendah ini identik dengan the power estimate dari kegiatan sensus atau survei

atau kompilasi. Power estimate merupakan kemampuan data untuk

mendapatkan tingkat estimasi terbaik dengan akurasi dan reliabilitas terhadap

fenomena.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 28: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang Dihasilkan

Informasi ini berisi judul publikasi BPS yang memuat hasil kegiatan statistik

tersebut baik berupa indikator ataupun laporan. Hal ini akan memudahkan

pengguna data untuk melakukan penelusuran hasil.

Sementara itu, pada konten metadata indikator penyajian meliputi bagian

umum, teknis, dan penyajian. Dari tiga bagian tersebut terdapat 7 (tujuh) informasi

metadata yang disajikan. Ketujuh informasi tersebut adalah:

Definisi

Informasi ini berisi konsep atau definisi dari indikator tersebut. Hal ini akan

memudahkan pengguna dalam memahami pengertian dari indikator tersebut.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa konsep tersebut dapat berubah sesuai

dengan ketentuan dasar dalam penghitungan. Selain itu, definisi ini merupakan

definisi indikator statistik dasar yang dapat berbeda dengan indikator statistik

sektoral maupun khusus.

Manfaat

Informasi tentang manfaat indikator akan membantu pengguna dalam

memahami lebih lanjut indikator yang dihasilkan dari kegiatan statistik

tersebut. Pengguna juga dapat lebih mudah mendapatkan ketepatan

pemanfaatan indikator dengan mengetahui manfaat indikator tersebut.

Rumus Penghitungan

Rumusan penghitungan ini akan membantu pengguna data dalam memperoleh

indikator yang dihasilkan berdasarkan data yang diperolehnya.

Interpretasi

Interpretasi merupakan informasi yang memuat cara penafsiran dari indikator

yang diperoleh. Hal ini akan membantu para analis dalam melakukan

penafsiran terhadap indikator tersebut.

Level Estimasi

Perlu diketahui bahwa setiap indikator yang diperoleh dari kegiatan statistik

tidak selalu memiliki tingkat perkiraan yang sama terhadap populasi. Melalui

https:

//www.b

ps.go.id

Page 29: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

level estimasi ini, pengguna dapat memperoleh informasi batasan estimasi yang

tepat dari indikator yang dibangun melalui data statistik dasar.

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi keberadaan indikator dalam hal ini adalah publikasi BPS. Terkadang,

publikasi yang memuat indikator ini tidak selalu berasal dari penyelenggara

kegiatan statistik tetapi juga dapat diperoleh melalui publikasi yang diterbitkan

oleh unit kerja lain, bahkan juga intitusi lain. Akan tetapi, dalam ringkasan

metadata ini, publikasi keberadaan indikator diperoleh berdasarkan

identifikasi dari petugas penghubung pada masing-masing penyelenggara

kegiatan statistik.

Variabel Pembentuk Indikator

Informasi variabel pembentuk indikator ini akan membantu dalam melakukan

penghitungan. Melalui informasi ini dapat diperoleh sumber data dan nama

variabel yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penghitungan indikator.

Kodifikasi

Kodifikasi dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengelolaan dan

pengelompokan kegiatan maupun indikator statistik. Terdapat dua komponen

yaitu komponen kegiatan dan komponen hasil. Pada komponen kegiatan statistik

dasar, kegiatan statistik disusun dengan berdasarkan pada urutan kode yang

meliputi kode bidang kegiatan, direktorat/biro, dan subdirektorat/bagian, nomor

urut kegiatan. Adapun komponen hasil merupakan nomor urut dari hasil kegiatan

tersebut, yang dalam hal ini merupakan indikator. Dalam kodifikasi ini pengkodean

yang dilakukan untuk kegiatan hanya sampai digit keenam, sedangkan untuk

indikator sampai delapan digit.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 30: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Dengan demikian, susunan kodifikasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

z.yy.x.ww.vv

dimana:

z = kode bidang kegiatan dan cara pengumpulan data, terdiri atas 1 (satu) digit.

1 = Sensus/Survei Bidang Statistik Sosial

2 = Sensus/Survei Bidang Statistik Ekonomi

3 = Kompilasi Data Sekunder Bidang Statistik Sosial

4 = Kompilasi Data Sekunder Bidang Statistik Ekonomi

yy = kode direktorat/biro penyelenggara kegiatan statistik, terdiri atas 2 (dua) digit.

x = kode subdirektorat/bagian penyelenggara kegiatan statistik, terdiri atas 1 (satu)

digit.

ww = nomor urut kegiatan statistik pada satu subdirektorat/ bagian, terdiri atas 2

(dua) digit.

vv = nomor urut indikator pada satu kegiatan, terdiri atas 2 (dua) digit.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 31: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 32: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL

https:

//www.b

ps.go.id

Page 33: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 34: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pilot Pendataan Potensi Desa (Podes)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menghasilkan instrumen untuk pendataan Podes 2018 yang mudah dipahami dan operasional, dengan demikian setiap pertanyaan disamping mudah dipahami oleh petugas dan responden, juga memiliki kejelasan dan ketepatan definisi operasional di lapangan. Dengan demikian jawaban bagi pertanyaan tersebut dapat diperoleh sesuai yang diharapkan

2. Melakukan identifikasi dan mencari alternative penyelesaian bagi berbagai kemungkinan terjadinya permasalahan pendataan lapangan

3. Menggali informasi bagi penyempurnaan mekanisme pengolahan data sehingga proses pengolahan data dapat berlangsung secara efektif, transparan, dan kredibel

4. Menggali informasi lain bagi pengembangan instrumen pendataan podes yang lebih berdaya guna dan sesuai dengan perkembangan zaman

5. Mengujicobakan beberapa pertanyaan terkait kebutuhan kementerian/lembaga yang sebelumnya belum terakomodir.

DATA

Variabel pengumpulan data Pengenalan tempat; Jenis komoditi/sub sektor jika sumber penghasilan adalah sektor pertanian; Permukiman Di Bantaran Sungai; Permukiman kumuh; Wilayah desa berbatasan langsung dengan laut; Sungai, Saluran Irigasi, Dan Danau/Waduk/Situ/Embung/Bendungan; Situs/website/blog desa/kelurahan; Peta desa/kelurahan, kewenangan desa/kelurahan, tahun penetapan desa, dan keterkaitan dengan program transmigrasi; Letak wilayah desa/kelurahan; Lokasi wilayah desa/kelurahan terhadap hutan; Sumber Penghasilan/Produksi Penduduk; Status Pemerintahan Desa; Topografi Wilayah; Pencemaran Lingkungan; Kegiatan Pelestarian Lingkungan; Bencana Alam; Industri mikro dan kecil menurut bahan baku utama; Kejadian Perkelahian Massal; Tindak Kejahatan; Lembaga pendidikan; Sarana Kesehatan; Fasilitas dan Kelompok Kegiatan Olahraga; Prasarana Dan Saran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 35: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Transportasi Antar Desa/Kelurahan; Pengeluaran Desa; Kantor kepala desa/lurah; Sumber Pendapatan Desa; Program/Kegiatan Pembangunan; Program/Kegiatan Pemberdayaan; Keterangan Aparatur Pemerintahan Desa; Keberadaan Penduduk yang Tidak Memiliki E-KTP; Keberadaan Penduduk yang Tidak Tercatat di KK; Permukiman Liar; Suku Terasing; Permukiman Khusus

Frekuensi Kegiatan Tiga kali dalam sepuluh tahun

Frekuensi pengumpulan data

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Semua Kepala Desa/Lurah; Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT); Kepala Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT); aparatur kecamatan (camat atau narasumber lain yang relevan); aparatur kabupaten; narasumber di beberapa kantor-kantor dinas yang relevan di seluruh kabupaten/kota (yaitu Dinas Pertambangan, Dinas Perindustrian, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pertanian)

Unit Observasi Desa/kelurahan dan wilayah dengan sebutan lain yang setingkat

desa/kelurahan

Unit Analisis Desa/Kelurahan

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner PODES2018U-DESA

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Laporan Kegiatan Pilot Podes 2018 Hanya Wilayah Tertentu 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 36: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Tahunan 2017 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Sakernas Tahunan dilaksanakan pada bulan Agustus, bersamaan dengan pelaksanaan Sakernas semester II. Sampel Sakernas Tahunan sebanyak 20.000 blok sensus untuk menghasilkan estimasi hingga level kabupaten/kota.

DATA

Variabel pengumpulan data Mencari pekerjaan; Jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan; Lapangan pekerjaan; Status pekerjaan; Jenis pekerjaan; Umur; Pendidikan; Jenis kelamin; Mempersiapkan usaha; Jumlah pekerja sirkuler

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Mingguan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga

Unit Observasi Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga

Unit Analisis Penduduk

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SAK17.P; SAK17.DSRT; SAK17.AK

https:

//www.b

ps.go.id

Page 37: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK); Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2017

Provinsi 2014-2017

Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus 2017

Provinsi 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 38: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Semesteran 2017 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Sakernas semester I (Februari) sebanyak 5.000 blok sensus menghasilkan estimasi level provinsi, sedangkan Sakernas semester II (Agustus) sebanyak 20.000 blok sensus menghasilkan estimasi level kabupaten/kota.

DATA

Variabel pengumpulan data Umur; Pendidikan; Lapangan pekerjaan; Status pekerjaan; Jumlah pekerja sirkuler; Jenis pekerjaan; Jenis kelamin; Mencari pekerjaan; Mempersiapkan usaha; Jumlah Jam Kerja dari Seluruh Pekerjaan Seminggu Terakhir

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Semesteran

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga

Unit Observasi Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga

Unit Analisis Penduduk

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SAK17.DSRT; SAK17.AK; SAK17.P

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 39: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK); Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari 2017

Provinsi 2016-2017

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Februari 2017

Provinsi 2014-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 40: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Politik dan Keamanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Membangun basis data empirik yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan di bisang politik

2. Untuk memberikan gambaran sejauh mana demokrasi telah diterapkan di provinsi

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam penerapan demokrasi.

DATA

Variabel pengumpulan data Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebesan berkumpul dan berserikat; Kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat; Kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak pilih; Tindakan atau pernyataan perjabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya; Tindakan atau pernyataan perjabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnyaAncaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya; Tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat menjalankan agamanya; Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama; Rekomendasi DPRD kepada eksekutif; Kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta pemilu; Kualitas daftar pemilih tetap (DPT); Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout); Persentase anggota perempuan di DPRD provinsi; Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan; Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan; Kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaran pemilu; Kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara; Persentase alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap total APBD;

https:

//www.b

ps.go.id

Page 41: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase jumlah perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD terhadap jumlah total perda yang dihasilkan; Persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi; Aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya; Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya; Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat; Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat; Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendat; Jumlah kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah; Keputusan hakin yang kontroversial; Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atasu polisi

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan; Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Berbagi pemangku kepentingan yang terkait proses demokratisasi. Untuk FGD, pesertanya merupakan representasi dari unsur pemerintah, kelompok profesi, kalangan pers, LSM, unsur pemuda dan mahasiswa, akademisi, tokoh politik, tokoh adat, tokoh agama, unsur kelompok marginal, serta unsur wanita. Untuk Wanwancara Mendalam, narasumbernya adalah orang yang terpilih yang dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman yang luas, dan mempunyai sumber data terkait indicator IDI. Narasumber dapat diambil dari ekspert yang belum tergali secara maksimal dalam FGD, undangan FGD yang tidak hadir, atau figure lain yang dirasa penting untuk diakomodir.

Unit Observasi Provinsi

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Review Koran, Review Dokumen, Focus Group Discussion, Wawancara Mendalam

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 42: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Demokrasi Indonesia.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Demokrasi Indonesia 2010: Kebebasan yang Bertanggung Jawab dan Substansial Sebuah Tantangan

Provinsi 2010-2010

Indeks Demokrasi Indonesia 2012: Diskrepansi Antara Tuntutan dan Perilaku Demokrasi

Provinsi 2012-2012

Indeks Demokrasi Indonesia 2013 Tantangan Konsolidasi Demokrasi: Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Adab Berdemokrasi

Provinsi 2013-2013

Demokrasi Indonesia: Ledakan Tuntutan Publik vs Inersia Politik

Provinsi 2011-2011

Indeks Demokrasi Indonesia 2014: Ketimpangan antara Institusi & Kultur demokrasi

Provinsi 2014-2014

Indeks Demokrasi Indonesia 2016: Tantangan Peningkatan Kualitas Partisipasi dan Representasi

Provinsi 2016-2016

Indeks Demokrasi Indonesia 2015: Urgensi Penguatan Kultur Demokrasi

Provinsi 2015-2015

https:

//www.b

ps.go.id

Page 43: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mengetahui jumlah dan pola komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

2. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

3. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik rumah tangga komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

4. Mengetahui berbagai permasalahan terkait aktivitas komuter seperti transportasi, keluhan kesehatan, dan lain-lain.

DATA

Variabel pengumpulan data Status Komuter; Kegiatan Utama Komuter; Lokasi Kegiatan

Komuter

Frekuensi Kegiatan Dua tahun sekali pada lokasi yang berbeda

Frekuensi pengumpulan data

Dua tahun sekali pada lokasi yang berbeda

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Anggota rumah tangga

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Rumah tangga dan ART komuter

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner KOMUTER17-P; KOMUTER17-DSRT Bandung; KOMUTER17-C; KOMUTER17-DSRT; KOMUTER17-C Bandung; KOMUTER17-P Bandung

https:

//www.b

ps.go.id

Page 44: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Persentase Komuter; Persentase Rumah Tangga Komuter.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Komuter Bandung Raya 2017 Kabupaten/Kota 2017-2017

Statistik Komuter Gerbangkertosusila 2017

Kabupaten/Kota 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 45: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menghasilkan data dan informasi terkait kebahagiaan yang dapat disajikan untuk merepresentasikan kondisi kebahagiaan penduduk di tingkat nasional dan provinsi

2. Menghasilkan indikator komposit dan indikator tunggal yang merepresentasikan tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia secara nasional dan provinsi, yaitu: Indeks Kebahagiaan, Indeks Dimensi Kepuasan Hidup yang di dalamnya terdapat 2 Indeks Sub Dimensi dan 10 Indeks Indikator, Indeks Dimensi Perasaan yang di dalamnya terdapat 3 Indeks Indikator, dan Indeks Dimensi Makna Hidup yang di dalamnya terdapat 6 Indeks Indikator

3. Menghasilkan data keterangan umum anggota rumah tangga, keterangan individu responden terpilih meliputi: pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, kesehatan, keharmonisan keluarga, waktu luang, kehidupan sosial, lingkungan dan keamanan, rumah dan fasilitas rumah, perasaan (afeksi), makna hidup (eudaimonia).

DATA

Variabel pengumpulan data Kepuasan Terhadap Pendidikan dan Keterampilan; Kepuasan terhadap Pendapatan Rumah Tangga; Kepuasan Terhadap Kesehatan; Kepuasan terhadap Keharmonisan Keluarga; Kepuasan terhadap Ketersediaan waktu luang; Kepuasan Terhadap Hubungan Sosial Di Lingkungan; Kepuasan Terhadap Keadaan Lingkungan; Kepuasan terhadap Kondisi Keamanan; Kepuasan Terhadap Rumah Dan Fasilitas Rumah; Perasaan Senang/Riang/Gembira; Perasaan Tidak Khawatir/Cemas; Perasaan Tidak Tertekan; Kemandirian (Autonomy); Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery); Pengembangan Diri (Personal Growth); Hubungan Positif Dengan Orang Lain (Positive Relation with Others); Tujuan Hidup (Purpose in Life); Penerimaan Diri (Self Acceptance); Kepuasan Terhadap Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama

Frekuensi Kegiatan Tiga Tahunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 46: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Frekuensi pengumpulan data

Tiga Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kepala rumah tangga atau pasangannya

Unit Observasi Rumah tangga biasa

Unit Analisis Individu

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SPTK2017.RT

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Kebahagiaan/Kepuasan Hidup; Indeks Dimensi Kepuasan Hidup; Indeks Dimensi Perasaan (Afeksi); Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indeks Kebahagiaan 2017 Provinsi 2017-2017

Statistik Modal Sosial 2017 Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 47: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perdagangan Lintas Batas Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Impor

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan nilai dan kuantitas perdagangan yang tidak tercatat dalam dokumen PEB/PIB

2. Memperoleh jenis dan peranan komoditas yang diperdagangkan

3. Meningkatkan kualitas data statistik ekspor dan impor.

DATA

Variabel pengumpulan data Identitas importir/eksportir; Jenis Identitas; Komoditas (HS 2

Digit); Volume ekspor/impor; Nilai ekspor/impor

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pelaku usaha perdagangan ekspor/impor non-dokumen

PEB/PIB di wilayah perbatasan

Unit Observasi Pelaku usaha perdagangan ekspor/impor non-dokumen

PEB/PIB di wilayah perbatasan

Unit Analisis Komoditas dan wilayah

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VIDP2017-R; VIDP2017-K2; VIDP2017-K1

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 48: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Hasil Survei Impor Daerah Perbatasan Tahun 2017

Kabupaten/Kota 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 49: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perilaku Anti Korupsi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Politik dan Keamanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengukur penilaian, pengetahuan, perilaku, dan pengalaman individu terkait perilaku anti korupsi individu di Indonesia.

Mengukur sejauh mana budaya zero tolerance terhadap perilaku korupsi terinternalisasi dalam setiap individu khususnya terkait engan strategi kelima Stranas PPK yakni pendidikan dan budaya anti korupsi

DATA

Variabel pengumpulan data Persepsi terhadap kebiasaaan di masyarakat; Pengalaman

berhubungan dengan layanan publik

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Kepala Ruamah Tangga/Pasangannya (dipilih dengan

menggunakan table kish)

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Nasional

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SPAK12.K; SPAK13.K; SPAK14.K; SPAK15.K; SPAK17.K

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 50: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Secara umum tujuan pengumpulan data melalui Susenas Semesteran adalah tersedianya data tentang kesejahteraan rumah tangga mencakup antara lain pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:

1. Tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi keberhasilan pembangunan

2. Tersedianya data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah tangga seperti pendidikan, kesehatan, fertilitas/KB, dan data kependudukan menurut golongan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan.

DATA

Variabel pengumpulan data Frekuensi berobat; Akses internet; Kegiatan utama; Jam kerja; Lapangan usaha; Status pekerjaan; Penggunaan alat kontrasepsi; Berobat jalan; Mengobati sendiri; Pelayanan kesehatan gratis; Beras murah atau beras miskin (raskin); Kredit usaha; Korban tindak kejahatan; Kegiatan bepergian; Rawat Inap; Imunisasi; Partisipasi sekolah; Jenjang pendidikan; Pemilikan ijazah; Kemampuan baca tulis; Kepemilikan aset; Keluhan kesehatan ; Asuransi Kesehatan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Semesteran

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga

Unit Observasi Rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga khusus.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 51: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pelaksanaan Susenas Maret 2017 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 514 Kab/Kota di Indonesia, di mana untuk Susenas September 2017 sebanyak 75 ribu rumah tangga.

Unit Analisis Nasional dan Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VSEN17.K; VSEN17.DSRT; VSEN17.P; VSEN17.MHU; VSEN17.KP

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Dengan Makanan jadi; Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi; Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak; Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern; Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet; Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR); Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan menengah; Distribusi Pendapatan - 20% penduduk dengan pendapatan tertinggi; Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan terendah; Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama (APM SMP) dan APM SMA; Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (APM SD); Angka Melek Huruf (AMH); Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Dengan Makanan jadi; Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak; Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA; Persentase Rumah Tangga Menurut Lantai Terluas; Persentase Pengeluaran Rumah Tangga untuk Bukan Makanan; Persentase Perkembangan Distribusi Pengeluaran; Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita untuk Makanan; Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Kelompok Komoditi; Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Tempat Tinggal; Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 52: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Uji Coba SUSENAS Modul Ketahanan Sosial

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Lingkungan Hidup

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data statistik bidang ketahanan sosial, seperti kepedulian terhadap lingkungan hidup, tingkat keamanan, dan partisipasi politik

DATA

Variabel pengumpulan data Jaminan Kesehatan; Sarana Angkutan; Keterangan Perlindungan Sosial; Penghematan Energi; Pengelolaan Sampah; Penghematan Air; Pengurangan Polusi Udara; Pengetahuan Perilaku Peduli Lingkungan Hidup; Bencana Alam dan Mitigasi; Rasa Aman; Bantuan Hukum

Frekuensi Kegiatan Tiga Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

tiga tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Responden adalah kepala rumah tangga atau pasangannya

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Rumah tangga

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VSEN17.HANSOS

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Williamson.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 53: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 54: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 55: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 56: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Deklarasi Kualitas Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Konsistensi Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mengetahui capaian kualitas dari output statistik yang diukur 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari output statistik

tersebut, baik menurut dimensi kualitas maupun tahapan GSBPM

3. Mendeklarasikan kualitas statistik kepada pengguna.

DATA

Variabel pengumpulan data Dimensi Aksesibilitas; Dimensi Relevansi; Dimensi Interpretabilitas; Dimensi Koherensi dan keterbandingan; Dimensi Akurasi; Dimensi Aktualitas dan tepat waktu

Frekuensi Kegiatan satu kali

Frekuensi pengumpulan data

satu kali

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pelaksana Kegiatan Survei Tahunan Perusahaan Industri

Manufaktur (STPIM) tahun 2015 di BPS Pusat

Unit Observasi Kegiatan Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur

(STPIM) tahun 2015

Unit Analisis Hasil Pengukuran Kualitas STPIM tahun 2015

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Instrumen Pengukuran Kualitas

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 57: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Deklarasi Kualitas Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015

Nasional 2015-2015

https:

//www.b

ps.go.id

Page 58: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Deklarasi Kualitas Susenas Maret 2016

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Konsistensi Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mengetahui capaian kualitas dari output statistik yang diukur 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari output statistik

tersebut, baik menurut dimensi kualitas maupun tahapan GSBPM

3. Mendeklarasikan kualitas statistik kepada pengguna.

DATA

Variabel pengumpulan data Dimensi Relevansi; Dimensi Akurasi; Dimensi Aktualitas dan tepat waktu; Dimensi Aksesibilitas; Dimensi Interpretabilitas; Dimensi Koherensi dan keterbandingan

Frekuensi Kegiatan satu kali

Frekuensi pengumpulan data

satu kali

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pelaksana Kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

Unit Observasi Kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

Unit Analisis Hasil Pengukuran Kualitas Susenas Tahun 2016

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Instrumen Pengukuran Kualitas

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 59: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Deklarasi Kualitas Susenas Maret 2016

Nasional 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 60: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Direktori Perusahaan Kehutanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan daftar perusahaan kehutanan yang masih aktif/masih berproduksi pada tahun berjalan. Daftar tersebut akan digunakan sebagai responden pada Survei Perusahaan Kehutanan tahun berikutnya (HPH, HPHT/Perum, dan TSL).

DATA

Variabel pengumpulan data Kondisi/Status Perusahaan Kehutanan; Jumlah Perusahaan;

Alamat Perusahaan Kehutanan; Luas Areal

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kementerian Kehutanan; Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten/

Kota; Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia

Unit Observasi Kementerian, dinas, dan organisasi terkait

Unit Analisis Perusahaan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Pencocokan direktori perusahaan kehutanan BPS tahun sebelumnya dengan direktori perusahaan Kementerian Kehutanan/Dinas Kehutanan provinsi/kabupaten/ kota dan dilanjutkan dengan pengecekan lapangan

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL); Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Alam (HPH); Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Tanaman (HPHT).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 61: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Direktori Perusahaan Kehutanan Tahun 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 62: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Direktori Perusahaan Pertanian Peternakan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperbarui direktori yang lengkap, akurat, dan terpercaya sesuai dengan keadaan terakhir

2. Menghasilkan direktori untuk pencacahan perusahaan pada tahun berjalan.

DATA

Variabel pengumpulan data Nama Perusahaan ; Alamat Perusahaan ; Kegiatan utama; Bentuk

badan hukum

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan peternakan berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan) yang melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak. Komoditas yang dicakup meliputi: ternak besar/kecil (kerbau, kuda, sapi potong, babi, domba, dan kambing), sapi perah, dan unggas (ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, itik manila, dll).

Unit Observasi Direktori Perusahaan Peternakan yang berbadan hukum

Unit Analisis Direktori Perusahaan Peternakan

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi terhadap

database dan masukkan dari stakeholder terkait

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 63: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Direktori Perusahaan Pertanian Peternakan 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 64: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Direktori Perusahaan Pertanian Rumah Potong Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperbarui direktori yang lengkap, akurat, dan terpercaya sesuai dengan keadaan terakhir

2. Menghasilkan direktori untuk pencacahan RPH/TPH pada tahun berjalan.

DATA

Variabel pengumpulan data Nama Perusahaan ; Alamat Perusahaan; Kegiatan utama; Bentuk

badan hukum

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Semua unit RPH/TPH

Unit Analisis Direktori RPH/TPH

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi terhadap

database dan masukkan dari stakeholder terkait

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 65: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Direktori Perusahaan Pertanian Rumah Potong Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 66: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Neraca Barang

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan Mengadopsi SEEA-CF 2012 agar Sisnerling Indonesia memiliki nilai keterbandingan dengan negara lain dari segi cakupan, konsep, dan definisi variabel.

DATA

Variabel pengumpulan data Produksi barang dan jasa lingkungan; Pengeluaran untuk

perlindungan lingkungan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Orang yang memiliki pengetahuan mengenai laporan keuangan

perusahaan/badan usaha

Unit Observasi Perusahaan/badan usaha

Unit Analisis Perusahaan/badan usaha

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner V-EPEA-EGSS-17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rasio Pendapatan Produk Lingkungan; Rasio Pengeluaran Perlindungan Lingkungan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Sistem Terintegrasi Neraca Ekonomi Lingkungan (SISNERLING) 2016

Nasional 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 67: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan peternakan ternak besar-kecil di Indonesia.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah pekerja; Status perusahaan; Upah pekerja; Mutasi ternak; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Pendapatan dan penerimaan lain usaha peternakan; Populasi ternak

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum

Unit Observasi Perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum

Unit Analisis Perusahaan ternak besar-kecil berbadan hukum

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner DAFTAR-LTT

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil; Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil; Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 68: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 69: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan sapi perah.

DATA

Variabel pengumpulan data Upah pekerja; Status perusahaan; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Populasi sapi perah; Mutasi ternak; Produksi dan pendapatan lain perusahaan; Produktivitas sapi perah betina; Jumlah pekerja

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik perusahaan sapi perah berbadan hukum

Unit Observasi Perusahaan sapi perah berbadan hukum

Unit Analisis Perusahaan sapi perah yang berbadan hukum

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner DAFTAR-LTS

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata Lama Produksi; Produktivitas Sapi perah; Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah; Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah; Jumlah perusahaan peternakan sapi perah.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 70: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 71: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data struktur ongkos, produksi, populasi dan nilai tambah usaha perusahaan perunggasan.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah pekerja; Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya; Upah pekerja; Penjualan unggas; Produksi utama perusahaan; Pendapatan dan penerimaan lain; Populasi ternak; Status perusahaan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik perusahaan unggas berbadan hukum

Unit Observasi Perusahaan unggas berbadan hukum

Unit Analisis Perusahaan ternak unggas yang berbadan hukum

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner DAFTAR-LTU

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas; Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas; Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 72: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Peternakan Ternak Unggas 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 73: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data produksi dan jumlah ternak yang dipotong di RPH/TPH.

DATA

Variabel pengumpulan data Rata-rata harga ternak hidup dan harga produksi hasil pemotongan; Produksi kulit basah; Jumlah ternak yang dipotong per triwulan; Kepemilikan ternak; Ternak yang dipotong di luar RPH/TPH; Produksi karkas; Produksi jeroan; Jumlah pemotongan sapi betina dan kerbau betina menurut alasan pemotongan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik rumah potong hewan dan tempat pemotongan hewan dan

pegawai dinas

Unit Observasi RPH/TPH dan dinas yang menangani fungsi peternakan pada

kab/kota yang tidak ada RPH/TPH

Unit Analisis Rumah potong hewan dan tempat pemotongan hewan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah pemotongan ternak.; Produksi pemotongan ternak; Produksi Daging.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 74: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Pemotongan Ternak 2017 Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 75: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laporan Triwulanan Perusahaan Perkebunan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Tanaman Perkebunan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Untuk mengumpulkan data perusahaan perkebunan komoditi kakao, karet, kelapa sawit, kopi, tebu, teh, tembakau.

DATA

Variabel pengumpulan data Produksi Laporan Triwulanan Tembakau; Produksi Laporan Triwulanan Gula; Produksi Laporan Triwulanan Teh; Produksi Laporan Triwulanan Karet; Produksi Laporan Triwulanan Sawit; Produksi Laporan Triwulanan Kopi; Produksi Laporan Triwulanan Kakao

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan Perkebunan

Unit Observasi Perusahaan Perkebunan

Unit Analisis Perusahaan Perkebunan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SKB17-Karet; SKB17-Kakao; SKB17-Kopi; SKB17-Tebu; SKB17-

Kelapa Sawit; SKB17-Teh ; SKB17-Tembakau

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Angka Produksi Tanaman Perkebunan.

Publikasi yang dihasilkan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 76: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indikator Ekonomi, Sub Bab Produksi (Rilis tiap bulan tanggal 25)

Nasional 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 77: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pendataan UMK dan UMB Sensus Ekonomi 2016

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara BPS

BPS

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Secara umum pendataan UMK dan UMB SE2016 bertujuan untuk mengetahui profil usaha di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro dan data yang dihasilkan akan digunakan sebagai acuan survei-survei selanjutnya. Pendataan UMK dan UMB SE2016 meliputi pengumpulan dan penyajian data tentang kegiatan usaha/perusahaan UMB dan UMK secara rinci dan mutakhir menurut kategori lapangan usaha (tidak termasuk kategori lapangan usaha pertanian) pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Secara khusus tujuan pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah:

1. Mengetahui profil dan karakteristik usaha di Indonesia 2. Memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur

ekonomi 3. Mengetahui daya saing bisnis di Indonesia 4. Mendapatkan struktur pengeluaran dan pendapatan dari

kegiata usaha/perusahaan 5. Mendapatkan gambaran permodalan, prospek dan

kendala usaha/perusahaan 6. Memperoleh data rinci usaha/perusahaan sebagai bahan

perencanaan analisis,baik mikro maupun makro 7. Memperoleh benchmark dan basis data bagi berbagai

survei lanjutan di bidang ekonomi hingga Sensus Ekonomi selanjutnya.

DATA

Variabel pengumpulan data -

Frekuensi Kegiatan 10 tahunan

Frekuensi pengumpulan data

10 tahunan

METODOLOGI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 78: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan UMK dan UMB

Unit Observasi Perusahaan UMK dan UMB

Unit Analisis Unit Usaha

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SE2016-UMB. KEUANGAN; SE2016-UMB. NONKEUANGAN; SE2016-UMB. PRODUKSI; SE2016-UMK; SE2016-UMK.DSU; SE2016-UMK.DSP; SE2016-UMB.DSL; FORM PERMINTAAN PENGGANTIAN SAMPEL; SE2016-UMB-G.DSU; SE2016-UMB-G.DSP; SE2016-UMB.SISIP

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 79: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data statistik yang lengkap dan akurat di subsektor kehutanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi; Produksi kayu bulat berdasarkan sumber produksi dan jenis kayu bulat; Produksi kayu olahan; Ekspor kayu olahan; Produksi hasil hutan non kayu; Keterangan perusahaan HPH (IUPHHK-HA); Perusahaan HPHT/PERUM PERHUTANI/HTI (IUPHHK_HT); Perusahaan penangkaran satwa dan tumbuhan liar (STL); Luas lahan kritis

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Dinas Kehutanan Provinsi di Wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Unit Observasi Dinas Kehutanan Provinsi (DKT-PROV)

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner DKT-PROV4; DKT-PROV1; DKT-PROV3; DKT-PROV2

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produksi Kayu Bulat; Produksi Hasil Hutan Non Kayu; Produksi Kayu Olahan.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 80: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Produksi Kehutanan 2017 Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 81: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara BPS

BPS

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan dan dijual oleh petani

2. Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak digunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun digunakan dalam proses produksi pertanian

3. Menyusun struktur input untuk setiap komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani

4. Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang NTP.

DATA

Variabel pengumpulan data Nilai produksi; Nilai Konsumsi; Penambahan Barang Modal

Frekuensi Kegiatan Lima Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

5 tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Petani

Unit Observasi Rumah tangga pertanian

Unit Analisis Rumah Tangga Pertanian

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SPDT17-K; SPDT17-TP; SPDT17-TH; SPDT17-TPR; SPDT17-TRK;

SPDT17-IKT; SPDT17-IKB

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 82: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Kehutanan

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Budidaya

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Tangkap

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Hortikultura

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan

- -

Diagram Timbang Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

- -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 83: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Direktori Pasar dan Pusat Perdagangan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan daftar nama dan alamat pasar/pusat perdagangan di seluruh Indonesia

2. Mendapatkan jumlah pasar menurut jenisnya 3. Mendapatkan kerangka sampel pasar.

DATA

Variabel pengumpulan data Nama pasar; Alamat pasar; Status pasar; Klasifikasi pasar; Komoditas dominan; Waktu operasional; Tahun mulai beroperasi; Tahun terakhir renovasi; Pengelola

Frekuensi Kegiatan Penyusunan direktori ini dilakukan sbg langkah awal pembentukan frame utk kegiatan selanjutnya, yaitu survei profil pasar yang akan dimulai pada 2018

Frekuensi pengumpulan data

Baru dilaksanakan sekali di 2017, yang akan datang belum ditentukan, rencana akan terus dilakukan updating

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pembentukan direktori pasar menggunakan data hasil Penyusunan Direktori Pasar dan Pusat Perbelanjaan berupa Daftar Pasar Pre-Printed (DPP) 2017 dan PDP.INS-17. Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap isian daftar tersebut ke instansi-instansi yang terkait dengan keberadaan pasar tersebut. Daftar Pasar Pre-Printed merupakan daftar nama dan alamat pasar yang berasal dari berbagai sumber seperti hasil SE2016 atau Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo). Terdapat beberapa informasi di dalam daftar tersebut yang perlu diperbaharui sesuai dengan kondisi saat ini, termasuk menambahkan data pasar yang belum tercatat pada Daftar Pasar Pre-Printed.

Unit Observasi Pasar atau pusat perdagangan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 84: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Analisis Usaha/perusahaan perdagangan per provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Pengamatan (Observasi)

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Direktori Pasar dan Pusat Perdagangan Tahun 2017

Kecamatan -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 85: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

IP-TIK sangat penting sebagai ukuran standar tingkat pembangunan TIK di suatu wilayah yang dapat dibandingkan antarwaktu dan antarwilayah. Selain itu, IP-TIK juga mampu mengukur pertumbuhan pembangunan TIK, mengukur gap digital atau kesenjangan digital antarwilayah, dan mengukur potensi pembangunan TIK atau pengembangannya untuk mendorong pertumbuhan pembangunan berdasarkan kemampuan dan keahlian yang tersedia.

DATA

Variabel pengumpulan data Pelanggan telepon tetap; Pelanggan telepon seluler; Bandwidth internet internasional; Kepemilikan Komputer; Kepemilikan Akses Internet; Akses Internet; Pelanggan internet broadband tetap kabel; Pelanggan internet broadband tanpa kabel; Rata-rata Lama Sekolah; Angka partisipasi kasar sekunder; Angka partisipasi kasar tersier

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Nasional dan Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 86: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

IP-TIK.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016

Provinsi 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 87: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Tahunan Perusahaan Budidaya Ikan (LTB)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data lengkap mengenai perusahaan budidaya budidaya ikan meliputi data produksi, nilai produksi, data pendapatan lain, data pengeluaran untuk pekerja, sarana produksi, bahan bakar, listrik, air dan gas serta pengeluaran lainnya selama setahun.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah pekerja; Banyaknya Sarana Budidaya; Produksi perusahaan perikanan budidaya; Pemakaian bahan bakar, pelumas, listrik, dan air; Pengeluaran untuk Pekerja; Luas Penguasaan Lahan Budidaya; Nilai Produksi; Banyaknya Sarana Produksi

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum

Unit Observasi Perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum dengan kondisi

hasil pencacahan adalah aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Perusahaan budidaya ikan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Daftar-LTB

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 88: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Perusahaan Penangkapan Ikan menurut Badan Hukum; Pengeluaran Perusahaan Budidaya Ikan; Nilai Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum; Volume Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Perikanan 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 89: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Tahunan Perusahaan Penangkapan Ikan (LTP)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data lengkap mengenai perusahaan penangkapan ikan meliputi data produksi, nilai produksi, data pendapatan lain, data pengeluaran untuk pekerja, sarana produksi, bahan bakar, listrik, air dan gas serta pengeluaran lainnya selama setahun.

DATA

Variabel pengumpulan data Banyaknya Pekerja di Laut; Banyaknya Pekerja di Darat; Nilai Produksi; Pengeluaran untuk Bahan Bakar, Listrik, Air, dan Gas; Jumlah Perahu, Motor Tempel, dan Kapal Motor; Jumlah pekerja; Produksi Perikanan Tangkap

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum

Unit Observasi Perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum dengan

kondisi hasil pencacahan adalah aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Perusahaan penangkapan ikan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner DAFTAR-LTP

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Biaya Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum; Volume Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 90: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Hukum; Nilai Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum; Jumlah Perusahaan Penangkapan Ikan menurut Badan Hukum.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Perikanan Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 91: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Tahunan Tempat Pelelangan Ikan (LTPI)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan jumlah direktori Tempat Pelelangan Ikan (TPI), keterangan mengenai kondisi TPI, jumlah tenaga kerja, pengeluaran untuk pekerja, jumlah dari setiap jenis ikan yang dijual, jumlah perahu/kapal yang mendarat, dan besarnya produksi/nilai produksi ikan yang dijual melalui TPI

DATA

Variabel pengumpulan data Upah/gaji; Banyaknya Pekerja Honorer; Persentase Retribusi; Banyaknya Pekerja Harian Lepas; Pengeluaran Bahan bakar, listrik, Air dan gas

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik tempat pelelangan ikan yang ada di seluruh provinsi yang memenuhi syarat, yaitu mempunyai bangunan tempat transaksi lelang/penjualan ikan, memiliki koordinator dalam prosedur lelang/penjualan ikan, dan memiliki izin dari instansi yang berwenang (dinas perikanan/pemerintah daerah)

Unit Observasi Tempat pelelangan ikan, baik yang terletak di pelabuhan perikanan maupun yang tidak terletak di pelabuhan perikanan, dengan kondisi hasil pencacahan adalah aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Tempat pelelangan ikan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Daftar-LTPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 92: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Pengeluaran Tempat Pelelangan Ikan (TPI); Jumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Tempat Pelelangan Ikan Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 93: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Triwulanan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan keterangan mengenai besarnya produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan melalui Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang tidak memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), baik PPI tradisional maupun PPI non tradisional

DATA

Variabel pengumpulan data Banyaknya Pangkalan Pendaratan Ikan; Banyaknya Kapal Motor; Banyaknya Perahu; Volume Produksi Pangkalan Pendaratan Ikan; Nilai Produksi Pangkalan Pendaratan Ikan; Banyaknya Perahu Motor Tempel

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik PPI yang dikelola oleh pemerintah/pemerintah daerah, baik PPI tradisional maupun PPI non tradisional (yang dikelola oleh pemerintah/pemerintah daerah)

Unit Observasi PPI tradisional dan PPI non tradisional dengan kondisi hasil

pencacahan adalah aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Pangkalan pendaratan ikan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Daftar-PPI

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 94: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan; Volume Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI); Nilai Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Produksi Perikanan yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan

Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 95: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Triwulanan Pelabuhan Perikanan (PP)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan Mendapatkan keterangan mengenai profil Pelabuhan Perikanan

(PP) di Indonesia.

DATA

Variabel pengumpulan data Banyaknya Perahu; Banyaknya Perahu Motor Tempel;

Banyaknya Kapal Motor; Banyaknya Pelabuhan Perikanan

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik pelabuhan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun

pemerintah daerah

Unit Observasi Pelabuhan perikanan dengan kondisi hasil pencacahan adalah

aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Pelabuhan perikanan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Daftar PP

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Pelabuhan Perikanan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Profil Pelabuhan Perikanan (PP) 2013-2015 Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 96: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Laporan Triwulanan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan keterangan mengenai kondisi TPI, jumlah perahu/kapal yang mendarat, dan besarnya produksi dan nilai produksi ikan yang dijual melalui TPI.

DATA

Variabel pengumpulan data Volume Produksi Tempat Pelelangan Ikan; Nilai Produksi Tempat Pelelangan Ikan; Banyaknya Kapal Motor; Banyaknya Perahu; Banyaknya Perahu Motor Tempel; Banyaknya Tempat Pelelangan Ikan

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik tempat pelelangan ikan yang memenuhi syarat, yaitu mempunyai bangunan tempat transaksi lelang/penjualan ikan, memiliki koordinator dalam prosedur lelang/penjualan ikan, dan memiliki izin dari instansi yang berwenang (dinas perikanan/pemerintah daerah)

Unit Observasi Tempat pelelangan ikan, baik yang terletak di pelabuhan perikanan maupun yang tidak terletak di pelabuhan perikanan, dengan kondisi hasil pencacahan adalah aktif atau sementara tidak aktif

Unit Analisis Tempat pelelangan ikan

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner Daftar-TPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 97: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Nilai Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI); Volume Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produksi Perikanan Laut yang Dijual di Tempat Pelelangan Ikan 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 98: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Matriks PMTB Institusi Pemerintah dan Non Pemerintah

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh PMTB menurut kelompok jenis barang dan usia pakai atas dasar harga berlaku dan konstan

2. Memperoleh data usia pakai setiap jenis barang modal menurut sektor usaha

3. Memperoleh matriks PMTB pemerintah dan non pemerintah menurut kelompok barang modal dan usia pakai atas dasar harga berlaku dan konstan.

DATA

Variabel pengumpulan data Riset dan Pengembangan; Hiburan, Literatur, dan Karya Artistik Asli; Usia Pakai Barang Modal; Posisi Asset; Nilai Penambahan Barang Modal; Luas Tanaman Belum Menghasilkan; Biaya Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan; Jumlah Hewan Ternak Belum Menghasilkan; Biaya Pemeliharaan Hewan Ternak yang Belum Menghasilkan; Biaya Eksplorasi Evaluasi Mineral; Biaya Pengalihan Kepemilikan Non Produced Asset

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Instansi pemerintah, perusahaan swasta dan pemerintah

Unit Observasi Instansi pemerintah dan perusahaan

Unit Analisis Perusahaan dan instansi pemerintah

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 99: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jenis Kuesioner MI-03; MI-04; MI-01; MI-07A; MIP-02; MI-06B; MI-05A; MI-08;

MI-05B; MI-07B; MI-09; MI-06A; MI-02

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 100: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perdagangan Antar Wilayah

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan Mendapatkan peta distribusi perdagangan antar wilayah.

DATA

Variabel pengumpulan data Asal Pembelian Barang Dagangan; Tujuan Penjualan Produksi/Barang Dagangan; Presentase volume yang dibeli dari wilayah provinsi lain; Presentase volume yang dijual ke wilayah provinsi lain

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Usaha/perusahaan perdagangan dan produsen

Unit Observasi Usaha/perusahaan perdagangan dan produsen

Unit Analisis Usaha/perusahaan perdagangan per provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VPDN-17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan -

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Perdagangan Antar Wilayah Tahun 2017

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 101: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pilot Survei Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Iptek dan Inovasi)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan informasi mengenai jumlah usaha di sektor bisnis yang melakukan kegiatan litbang, tenaga kerja di bidang litbang, jumlah pengeluaran litbang, indikator FTE (full time equivalent), dan indikator GERD (Gross Expenditure on Research and Development).

DATA

Variabel pengumpulan data Kegiatan utama perusahaan; Kegiatan penelitian dan pengembangan; Pegawai yang melakukan kegiatan litbang; Rata-rata lama waktu yang digunakan oleh pegawai litbang; Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan litbang

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

sekali pilot

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Usaha Perusahaan

Unit Observasi Usaha/Perusahaan yang melakukan Litbang

Unit Analisis Nasional dan Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Gross Domestic Expenditure on R&D (GERD); Full Time Equivalent (FTE).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 102: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Pilot Survei Iptek dan Inovasi 2017

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 103: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Angkutan Penumpang dan Barang di Terminal dan Jembatan Timbang

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Transportasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan dan menyajikan data/informasi arus penumpang dan bus yang berangkat dan datang di terminal, serta informasi mengenai wilayah asal dan tujuan

2. Mendapatkan dan menyajikan data/informasi arus barang menurut volume dan jenis barang (strategis, sembako, umum/lain-lain) yang diangkut pada moda angkutan barang di jembatan timbang, serta informasi mengenai jumlah kendaraan yang ditimbang.

DATA

Variabel pengumpulan data Tipe terminal; Trayek yang dilayani terminal; Jumlah Perusahaan Otobus (PO); Jenis Bus; Jumlah Pekerja/karyawan tetap; Jumlah Pekerja/karyawan tidak tetap; Keberadaan Unit Usaha di lahan terminal; Rata-rata jumlah Unit Usaha di lahan terminal; Besarnya Retribusi yang diterima terminal; Jumlah Kedatangan Bus AKAP; Jumlah Keberangkatan Bus AKAP; Jumlah Penumpang Berangkat AKAP; Jumlah Penumpang Datang AKAP; Jumlah Kedatangan Bus AKDP; Jumlah Keberangkatan Bus AKDP; Jumlah Penumpang Berangkat AKDP; Jumlah Penumpang Datang AKDP; Jenis Jembatan Timbang; Luas fasilitas di Jembatan Timbang; Keberadaan dan kondisi peralatan pengawasan yang digunakan di Jembatan Timbang; Jumlah Pekerja/karyawan tetap; Jumlah Pekerja/karyawan tidak tetap; Retribusi yang diterima Jembatan Timbang; Jumlah Kendaraan yang ditimbang; Jumlah Kendaraan yang ditimbang menurut jenis barang; Volume barang diangkut

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 104: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Terminal dan Jembatan Timbang

Unit Observasi Terminal dan Jembatan Timbang

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner SAPB17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Survei Angkutan Penumpang dan Barang di Terminal dan Jembatan Timbang Tahun 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 105: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Ekspor Diluar Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Perdagangan Lintas Batas Laut Republik Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Memperluas coverage data ekspor.

DATA

Variabel pengumpulan data Kode HS (Harmonize System); Negara Tujuan; Propinsi Asal; Moda Transportasi; Volume; Nilai FOB; Pelabuhan Muat Ekspor; Valuta

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Semua pelaku perdagangan yang melalalui lintas batas laut tidak menggunakan dokumen kepabeanan dan yang melalui kantor pos

Unit Observasi Semua pelaku ekspor (eksportir)

Unit Analisis Komoditi, Volume, Nilai FOB, Negara tujuan, Moda Transportasi,

Propinsi Asal, Pelabuhan Muat, Valuta

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Unit Value Indeks.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 106: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Pendataan Ekspor di Luar PEB Tahun 2016

Kabupaten/Kota 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 107: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Kemahalan Konstruksi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menghitung IKK pada tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

2. Memperoleh gambaran tingkat kesulitan geografis 3. Menyediakan variabel dalam rangka kebijakan dana

perimbangan 2017.

DATA

Variabel pengumpulan data Upah Tenaga Kerja Konstruksi; Sewa Alat Berat; Harga Bahan

Bangunan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang besar/distributor, pedagang campuran, produsen, dan kategori lainnya seperti kontraktor, dinas Pekerjaan Umum atau instansi terkait lainnya

Unit Observasi Perusahaan/pedagang/instansi

Unit Analisis Kabupaten/Kota dan Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VIKK2017

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 108: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi dan Kabupaten/Kota 2017

Kabupaten/Kota 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 109: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Konsumen

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga konsumen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data harga konsumen yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan Indeks Harga Konsumen serta memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

DATA

Variabel pengumpulan data Harga Barang dan Jasa

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Mingguan; Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang eceran, rumah sakit, dokter, dan sebagainya yang jenis barang/jasanya relatif banyak dikonsumsi oleh masyarakat kota setempat, sesuai dengan jenis barang/jasa yang telah ditentukan dalam paket komoditas IHK.

Unit Observasi Pedagang eceran di pasar tradisional/modern/outlet, Rumah tangga (upah pembantu RT), Institusi (tarif PAM, Listrik, uang sekolah, dll)

Unit Analisis IHK/Inflasi dan Harga eceran/konsumen

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner HK-1.1 (mingguan); HK-1.1 (dwi mingguan); HK-2.1 (Bulanan);

HK-2.2 (Bulanan); HK-3 (Bulanan); HK-4; HK-5; HK-6

KELUARAN

Nama indikator yang Indeks Harga Konsumen (IHK).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 110: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

dihasilkan

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Kesehatan, Pendidikan, Transpor

Kabupaten/Kota 2016-2016

Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Sandang

Kabupaten/Kota 2016-2016

Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Jenis Bahan Pokok

Kabupaten/Kota 2016-2016

Harga Konsumen Beberapa Kelompok Makanan Kabupaten/Kota 2016-2016

Indeks Harga Konsumen Kabupaten/Kota 2016-2016

Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa Kelompok Perumahan

Kabupaten/Kota 2016-2016

Harga Konsumen Nasional Beberapa Barang dan Jasa

Kabupaten/Kota 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 111: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Konsumen Perdesaan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan data harga konsumen perdesaan (sektor pertanian) yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan indeks konsumsi rumah tangga (inflasi perdesaan) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (IB )serta indikator harga lainnya. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang perencanaan dan pengamatan dini pada pelaksanaan pembangunan perdesaan khususnya pertanian. Survei harga-harga ini telah menghasilkan data berupa indikator harga yang secara bulanan dimuat dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Indikator Ekonomi, dan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE). Disamping itu, juga diterbitkan publikasi seri tahunan baik untuk indeks harga maupun data harganya.

DATA

Variabel pengumpulan data Harga-harga komoditas konsumen perdesaan pada bulan

pencacahan

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang di pasar, penyedia jasa transportasi dan penyedia jasa

kesehatan

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner HKD-1; HKD-2.1; HKD-2.2

https:

//www.b

ps.go.id

Page 112: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Yang Diterima (IT); Indeks Yang Dibayar (IB); Nilai Tukar Petani (NTP); Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP); Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP); Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT); Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN); Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Publikasi Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Non Makanan

Provinsi -2016

Berita Resmi Statistik (BRS) NTP Provinsi -2016

Publikasi Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Makanan

Provinsi -2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 113: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Mesin dan Peralatan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Untuk mengamati perkembangan harga mesin dan peralatan

2. Sebagai bahan penyusunan Indeks Harga Mesin dan Peralatan.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah komoditas/barang yang terjual; Harga per satuan

komoditas/barang

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang grosir, distributor, eksportir, importir, pedagang

campuran, pedagang eceran, dan produsen

Unit Observasi Perusahaan/pedagang/instansi

Unit Analisis Komoditi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VHMP.17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Harga Mesin dan Peralatan (IHMP).

Publikasi yang dihasilkan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 114: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Survei Harga Mesin dan Peralatan Tahun 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 115: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Perdagangan Besar

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menghitung inflasi pada level grosir 2. Menghitung deflator PDB penggunaan 3. Sebagai dasar eskalasi proyek kegiatan konstruksi.

DATA

Variabel pengumpulan data Harga Ekspor; Harga Perdagangan Grosir; Harga Impor

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang grosir/distributor, eksportir, importir

Unit Observasi Perusahaan/pedagang

Unit Analisis Komoditi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner HPB

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Share/andil; Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB); Inflasi Harga Perdagangan Besar.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Berita Resmi Statistik Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar

Nasional 2017-2017

Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia 2016 Nasional 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 116: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Produsen (Barang Non Konstruksi dan Bahan Bangunan)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Survei Harga Produsen digunakan untuk menyusun indeks harga komoditas sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan di tingkat produsen.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah Produksi Bulan Sebelumnya; Kualitas komoditi; Tingkatan

Proses Produksi; Harga Produsen

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan kerangka

sampel survei HP-S dan HP-K di 33 provinsi di Indonesia

Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih

Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian; Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan; Inflasi/Deflasi Harga Produsen.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indeks Harga Produsen Indonesia Nasional 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 117: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Produsen Beras Penggilingan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Memperoleh informasi/data harga menurut kualitas beras di penggilingan di seluruh wilayah sampel terpilih. Referensi harga yang diperoleh, digunakan sebagai acuan harga pembelian oleh pemerintah (Perum Bulog) terhadap beras hasil produksi petani agar lebih banyak terserap sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.

DATA

Variabel pengumpulan data Jenis Beras; Volume Yang Dijual Per Jenis Beras; Volume yang Digiling per Jenis Beras; Kadar Air; Asal gabah; Varietas Gabah; Harga penjualan beras; Stok Akhir Bulan Yang Lalu; Penggilingan; Persentase Broken

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Unit penggilingan dengan lokasi tetap yang memiliki kapasitas giling cukup besar menurut ukuran setempat (representatif) di seluruh wilayah terpilih (26 provinsi)

Unit Observasi Unit penggilingan terpilih yang melakukan aktivitas giling dan penjualan beras kepada pihak lain (tidak termasuk penggilingan keliling)

Unit Analisis Unit Penggilingan

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

https:

//www.b

ps.go.id

Page 118: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata Broken per Jenis Beras; Rata-Rata Harga Beras Penggilingan .

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Harga Produsen Beras di Penggilingan

Nasional 2013-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 119: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Produsen Gabah

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengamankan harga di tingkat petani berdasarkan HPP sekaligus sebagai sistem peringatan dini (early warning system) bagi institusi pemerintah terkait guna mengantisipasi anjloknya harga gabah yang merugikan petani produsen.

DATA

Variabel pengumpulan data Gabah; Harga di Tingkat Petani; Biaya ke Penggilingan ; Harga di Tingkat Penggilingan; Kelompok Kualitas Gabah Kering Giling (GKG); Kelompok Kualitas Gabah Kering Panen (GKP); Komponen Mutu Kadar Air (KA) ; Komponen Mutu Butir Hampa Gabah; Komponen Mutu Kotoran

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Mingguan; Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Petani produsen padi terpilih yang sedang melakukan transaksi

penjualan gabah, dilakukan panen sendiri (bukan sistem tebasan)

Unit Observasi Petani padi yang sedang melakukan transaksi penjualan gabah

Unit Analisis Petani Padi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 120: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Evaluasi Statistik Harga Produsen Gabah Nasional 2016-2016

Statistik Harga Produsen Gabah di Indonesia

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 121: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Produsen Jasa

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengetahui data harga aktual yang diterima perusahaan produsen dari suatu jasa guna menyusun angka Indeks Harga Produsen (IHP).

DATA

Variabel pengumpulan data Produk; Spesifikasi produk; Harga Produsen

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan

kerangka sampel jasa di 34 provinsi.

Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih

Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Harga Produsen Jasa Listrik dan Gas; Indeks Harga Produsen Jasa Pengelolaan Air; Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang; Indeks Harga Produsen Jasa Akomodasi Hotel; Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 122: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Harga Produsen Indonesia Nasional 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 123: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Produsen Perdesaan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan data harga produsen perdesaan (sektor pertanian) yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sebagai bahan penyusunan Indeks Harga Yang Diterima Petani (IT) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) serta indikator harga lainnya. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka menunjang perencanaan dan pengamatan dini pada pelaksanaan pembangunan perdesaan khususnya pertanian. Survei harga-harga ini telah menghasilkan data berupa indikator harga yang secara bulanan dimuat dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Indikator Ekonomi, dan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE). Disamping itu, juga diterbitkan publikasi seri tahunan baik untuk indeks harga maupun data harganya.

DATA

Variabel pengumpulan data Harga Komoditas-Komoditas Produksi; Harga Komoditas-

Komoditas Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga tangga tani (tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan tangkap & budidaya), pedagang di pasar, penyedia jasa transportasi, dan penyedia jasa buruh

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

https:

//www.b

ps.go.id

Page 124: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jenis Kuesioner HD-3; HD-4; HD-5.1; HD-5.2; HD-1; HD-2

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Pangan; It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Hortikultura; It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat; It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Peternakan; It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Perikanan/Budidaya; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Hortikultura; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Peternakan; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Pangan; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Hortikultura; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat; Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Perikanan; Nilai Tukar Petani (NTP); Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb); Indeks Harga Yang Diterima Petani (It); Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH); Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN); Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT); Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP); Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi -2017

Publikasi Statistik Harga Produsen Pertanian (Subsektor Peternakan dan Perikanan)

Provinsi -2017

Publikasi Upah Buruh Tani Provinsi -2017

BRS Upah Buruh Nasional -2017

Publikasi Statistik Harga Produsen Pertanian (subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, TPR)

Provinsi -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 125: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Harga Properti Perumahan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Untuk mengetahui karakteristik perusahaan pengembang di beberapa kota di Indonesia

2. Untuk mengetahui karakteristik perumahan dan apartemen

3. Memantau perkembangan harga properti perumahan dan apartemen di kota terpilih.

DATA

Variabel pengumpulan data Luas Lahan; Luas bangunan; Harga

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Developer

Unit Observasi Perumahan/apartemen

Unit Analisis Perumahan/Apartemen

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VHPP.17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 126: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Survei Harga Properti Perumahan Tahun 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 127: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Hortikultura Potensi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh data estimasi produksi dan standing crop tanaman hortikultura potensi untuk penyusunan data PDB/PDRB Hortikultura per triwulan dengan pendekatan rumah tangga tahun berjalan

2. Memperoleh karakteristik tanaman hortikultura potensi 3. Menyempurnakan sistem CAPI yang telah dilaksanakan

sebelumnya, dengan membuat sistem manajemen survei yang terintegrasi (monitoring online, pengumpulan data secara online, penarikan sampel, weighting, hingga tabulasi online)

4. Melakukan studi penjaminan kualitas berdasarkan BPS Quality Assurance Framework (BPS QAF) dan standard operating procedure berdasarkan BPS Statistical Business Process Model (BPS SBPM).

DATA

Variabel pengumpulan data Luas Panen Belum Habis; Luas Rusak/Tidak Berhasil (puso); Luas Panen Habis/ Dibongkar; Luas Penanaman Baru (Tambah Tanam); Luas Tanaman Awal Bulan; Jumlah Tanaman Awal Bulan; Jumlah Tanaman Baru/Penyisipan; Jumlah Tanaman Rusak; Jumlah Tanaman Menghasilkan; Jumlah Tanaman Sedang Tidak Menghasilkan; Jumlah Tanaman Belum Menghasilkan; Produksi

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga yang mengusahakan tanaman hortikultura

Unit Observasi Rumah tangga

https:

//www.b

ps.go.id

Page 128: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Analisis Rumah tangga yang membudidayakan tanaman hortikultura

terpilih

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SHOPI2017.P; SHOPI2017.S

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produktivitasvitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SBS), dan Tanaman Biofarmaka (TBF); Produktivitas Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Hasil Survei Hortikultura Potensi dengan Menggunakan Teknologi Pengumpulan Data Berbasis Computer Assisted Personal Interviewing Tahun 2017

Kabupaten/Kota 2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 129: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Inbound-Outbound Tourist

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengumpulkan data jumlah orang yang melintasi wilayah perbatasan Indonesia, baik WNA maupun WNI. Orang asing (WNA) yang mengunjungi Indonesia disebut wisatawan mancanegara (inbound) yang dirinci menurut negara asal (nationality) dan dokumen yang digunakan. Orang Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negara lain disebut wisatawan nasional (outbound) dirinci menurut dokumen keimigrasian yang digunakan.

DATA

Variabel pengumpulan data Visa Transit; Visa Kunjungan; Visa Kunjungan Usaha (VKU); Visa Kunjungan Wisata (VKW); Paspor biasa; Paspor Diplomatik; Paspor Dinas; Visa Diplomatik; Visa biasa; Visa Kunjungan Sosial Budaya (VKSB); Visa Kunjungan Pemerintahan; Visa Singgah; Courtesy; Smart Card; Bebas visa kunjungan (BVK); Visa Dinas; Visa Tinggal Terbatas (VITAS)

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Seluruh kantor imigrasi (UPT) Dirjen Imigrasi di Indonesia

Unit Observasi Kantor imigrasi (UPT) Dirjen Imigrasi, baik yang membawahi

Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maupun tidak

Unit Analisis Nasional dan pintu masuk (tempat pemeriksaan imigrasi)

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner VIOT17

https:

//www.b

ps.go.id

Page 130: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

BRS Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara (rilis pada hari kerja pertama setiap bulan)

Hanya Wilayah Tertentu

2017-

Statistik Kunjungan Wisata Mancanegara Hanya Wilayah Tertentu

1997-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 131: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Besar dan Sedang

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh indeks produksi industri skala besar dan sedang bulanan dan triwulanan

2. Memperoleh indikator dini untuk melihat pertumbuhan sektor industi manufaktur

3. Sebagai dasar acuan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB), khususnya di industri manufaktur.

DATA

Variabel pengumpulan data Pekerja; Banyaknya (Volume) Produksi; Nilai Produksi; Persentase realisasi produksi dalam triwulan laporan terhadap kapasitas penuh (full capacity)

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan; Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan industri manufaktur di Indonesia yang mempunyai

tenaga kerja 20 orang atau lebih

Unit Observasi Establishment atau perusahaan industri skala besar dan sedang

Unit Analisis KBLI 2009 atau ISIC revisi 4 sampai level 2 digit KBLI

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Kombinasi antara wawancara langsung dan

swa cacah

Jenis Kuesioner SIBS-Bulanan

KELUARAN

Nama indikator yang Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur; Pertumbuhan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 132: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

dihasilkan Produksi Industri Manufaktur.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulan I 2017

Provinsi 2016-2016

Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur

Provinsi 2015-2017

BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulan II 2017

Provinsi 2016-2016

BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulan III 2017

Provinsi 2016-2016

BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulan IV 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 133: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengetahui profil IMK daerah potensi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro.

DATA

Variabel pengumpulan data Banyaknya pekerja; Banyaknya hari kerja per bulan; Balas Jasa Pekerja; Jenis kegiatan utama perusahaan/ usaha; Kendala yang Dihadapi Usaha; Modal Usaha; Struktur Input dan Output

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pengusaha IMK

Unit Observasi Usaha/perusahaan IMK

Unit Analisis Usaha/perusahaan IMK

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VIMK17-S2; VIMK17-L2; VIMK17-DS2; VIMK17-DSBS; VIMK17-

LKPS; VIMK17-LPCS

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Profil Industri Mikro dan Kecil Tahun 2017 Kabupaten/Kota 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 134: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengetahui pertumbuhan (perkembangan) sektor industri mikro dan kecil tiap triwulan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. Data akan disajikan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia pada level nasional dan provinsi.

DATA

Variabel pengumpulan data Nilai produksi/Jasa industri; Banyaknya hari kerja per bulan; Banyaknya pekerja; Kegiatan utama usaha/perusahaan; Rata-rata jam kerja per hari; Nilai penggunaan bahan baku; Banyaknya Produksi (Output)

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pengusaha IMK

Unit Observasi Usaha/perusahaan IMK

Unit Analisis Usaha/perusahaan IMK

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VIMK17-S1; VIMK17-RB1; VIMK17-DS1; VIMK17-DSBS; VIMK17-L1

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter; Indeks Produksi Industri Mikro Kecil; Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 135: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Berita Resmi Statistik IMK Triwulan I Tahun 2017 Provinsi 2017-2017

Berita Resmi Statistik IMK Triwulan III Tahun 2017 Provinsi 2017-2017

Berita Resmi Statistik IMK Triwulan IV Tahun 2017 Provinsi 2017-2017

Berita Resmi Statistik IMK Triwulan II Tahun 2017 Provinsi 2017-2017

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil 2015-2017

Provinsi 2015-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 136: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan 1. Memperoleh gambaran yang mendasar mengenai kuantitas dan nilai inventori/persediaan pada awal dan akhir triwulanan maupun tahunan

2. Memperoleh data inventori, pola dan strukturnya menurut klasifikasi lapangan usaha dan jenis komoditasnya

3. Memperoleh informasi mengenai rasio inventori terhadap nilai produksi (output) dan polanya pada sektor-sektor ekonomi.

DATA

Variabel pengumpulan data Nilai Produksi; Persediaan (Inventori); Nilai Aset

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan pada seluruh sektor dengan cakupan utamanya ditujukan kepada perusahaan yang memiliki persediaan/inventori dan mempunyai laporan keuangan/sistem pencatatan administrasi keuangan yang baik.

Unit Observasi Perusahaan

Unit Analisis Perusahaan

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SKSPPI-2017

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 137: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Konsumsi Bahan Pokok

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan angka estimasi penggunaan/konsumsi beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam pada tingkat nasional dan provinsi. Angka ini diperoleh dari jumlah bahan pokok yang digunakan oleh usaha/perusahaan.

DATA

Variabel pengumpulan data Konsumsi/ penggunaan/ pengolahan bahan pokok; Jenis kegiatan

utama perusahaan/ usaha

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum,

Industri Pengolahan Pengguna Bahan Pokok, dan Rumah Sakit

Unit Observasi Perusahaan/usaha yang menggunakan atau mengonsumsi bahan pokok yang dicakup dalam survei. Cakupan usaha tersebut meliputi perusahaan menengah besar dan perusahaan/usaha mikro kecil. Perusahaan menengah besar meliputi perusahaan penyediaan akomodasi (hotel bintang), perusahaan restoran berbadan hukum, perusahaan catering, rumah sakit, dan industri besar sedang (IBS), sedangkan perusahaan/usaha kecil, meliputi perusahaan/usaha penyediaan makan dan minum, serta industri mikro kecil (IMK).

Unit Analisis Nasional dan Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VKBP17.L; VKBP17.S

https:

//www.b

ps.go.id

Page 138: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Konsumsi Bahan Pokok Per Kapita.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Kajian Konsumsi Bahan Pokok 2017 Provinsi 2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 139: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Monitoring Valuta Asing

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data kurs valuta asing berdasarkan transaksi per bulan yang terjadi di pasar uang untuk tiap provinsi.

DATA

Variabel pengumpulan data Kurs Valas

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Mingguan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang valuta asing di seluruh Indonesia

Unit Observasi Pedagang Valuta Asing

Unit Analisis Kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Kurs Tengah.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 140: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Pelintas Batas Warga Negara Asing (WNA) Pemegang Kitas

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengetahui karakteristik pemegang KITAS yang masuk melalui pintu-pintu di Provinsi Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, serta mendapatkan proporsi pemegang KITAS yang masuk melalui ketujuh provinsi tersebut yang dapat dikategorikan sebagai wisman.

DATA

Variabel pengumpulan data REP (Re Entry Permit); MREP (Multiple Re Entry Permit); Smart

Card

Frekuensi Kegiatan ad-Hoc

Frekuensi pengumpulan data

ad-Hoc

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemegang KITAS yang baru saja datang di wilayah Indonesia melalui bandar udara atau pelabuhan laut dan telah berusia 15 tahun ke atas (kecuali yang sudah menikah/berkeluarga)

Unit Observasi Warga negara asing pemegang KITAS

Unit Analisis Nasional dan pintu masuk (sesuai sampel)

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VPBK 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 141: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Survei Pelintas Batas Warga Negara Asing Pemegang KITAS Tahun 2017

Hanya Wilayah Tertentu

2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 142: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Penyusunan Diagram Timbang IHPB Provinsi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan penimbang untuk penghitungan IHPB provinsi di 34 provinsi di seluruh Indonesia

2. Mendapatkan persentase penjualan, asal barang, dan tujuan penjualan yang diperdagangkan secara grosir di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

DATA

Variabel pengumpulan data Harga Per Satuan Penjualan; Rata-rata Volume yang Terjual Per

Bulan

Frekuensi Kegiatan Lima Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

5 tahun sekali

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pedagang grosir/distributor, pedagang campuran

Unit Observasi Perusahaan/pedagang

Unit Analisis Komoditi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VPDT17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Diagram timbang; Paket komoditas.

Publikasi yang dihasilkan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 143: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Diagram Timbang IHPB Provinsi Tahun 2017

Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 144: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Pertanian Hortikultura

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan data luas panen, produksi, tanaman rusak, tanaman baru, harga dan produktivitas dari tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat-obatan

2. Mendapatkan data jumlah produsen benih, luas penangkaran,produksi benih, jumlah pedagang benih,jumlah benih yang diperdagangkan, serta jumlah penggunaan benih.

DATA

Variabel pengumpulan data Luas Panen Habis/ Dibongkar; Luas Panen Belum Habis; Luas Penanaman Baru; Luas Tanaman Akhir Bulan yang lalu; Luas Rusak/Tidak Berhasil/Puso; Jumlah Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu; Tanaman Baru/ Penanaman Baru; Tanaman Belum Menghasilkan; Tanaman Produktif yang Menghasilkan; Tanaman Produktif yang Sedang Tidak Menghasilkan; Tanaman Tua/Rusak; Produksi; Jumlah Tanaman Akhir Triwulan Laporan; Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu; Luas Panen Habis/ Dibongkar; Luas Penanaman Baru (Tambah Tanam); Produksi Belum Habis; Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan; Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar; Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu; Luas Panen Habis/ Dibongkar; Luas Panen Belum Habis; Luas Rusak/Tidak Berhasil (puso); Luas Tanaman Akhir Bulan Laporan; Produksi Dipanen Habis/Dibongkar; Produksi Belum Habis; Luas Panen Belum Habis; Luas Rusak/Tidak Berhasil (puso); Luas Penanaman Baru (Tambah Tanam); Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar; Produksi Belum Habis; Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan; Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 145: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Dalam kegiatan ini, tidak ada responden karena prosedur penentuan luasan dan produksi dilakukan melalui eye estimate dan dilengkapi dengan hasil wawancara terhadap sumber informasi, misal petani atau perangkat desa.

Unit Observasi Kecamatan

Unit Analisis Nasional dan Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara eye estimate

Jenis Kuesioner SPH-SBS; SPH-TBF; SPH-TH; SPH-BST

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim; Produktivitas Tanaman Biofarmaka; Produktivitas Tanaman Hias; Pertumbuhan Produksi Jenis Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Indonesia 2017

Provinsi 2017-

Statistik Tanaman Hias Indonesia 2017 Provinsi 2017-

Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia 2017

Provinsi 2017-

Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia 2017 Provinsi 2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 146: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perusahaan Hortikultura

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan direktori perusahaan hortikultura berbadan hukum dan usaha hortikultura lainnya serta data produksi, nilai produksi, upah/gaji dan tenaga kerja.

DATA

Variabel pengumpulan data Kondisi Perusahaan Hortikultura; Perusahaan Hortikultura; Bentuk badan hukum; Jumlah Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan pada Akhir Tahun; Jenis Usaha; Status Perusahaan Hortikultura; Jumlah Tanaman Belum Menghasilkan; Jumlah Tanaman Tua/Rusak; Jumlah Tanaman Produktif; Luas Lahan Usaha Budidaya Tanaman Hortikultura; Luas Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan pada Akhir Tahun; Nilai Produksi Benih; Produksi Primer ; Nilai Produksi Primer; Luas Tanam Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Luas Panen Habis Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Pekerja Kantor/Administrasi; Pekerja Tetap; Pekerja Lapangan; Luas Panen Belum Habis Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Pekerja tidak tetap; Pekerja Asing; Upah/gaji; Upah/gaji Pekerja Harian Lepas/ Borongan; Upah Lembur; Uang transport dan makan; Bonus, hadiah, dan lain-lain; Usaha Hortikultura Lainnya (NRT); Kondisi NRT; Luas Lahan Usaha Budidaya Tanaman Hortikultura; Tanaman Belum Menghasilkan; Tanaman Produktif; Tanaman Tua/Rusak; Produksi Primer ; Nilai Produksi Primer; Luas Tanam Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Luas Panen Habis Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Luas Panen Belum Habis Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim, Tanaman Hias dan Tanaman Biofarmaka; Persentase Produksi; Pekerja dibayar; Pekerja Tidak Dibayar

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 147: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden 1. Perusahaan hortikultura 2. Usaha hortikultura lainnya (NRT)

Unit Observasi 1. Perusahaan hortikultura 2. Usaha hortikultura lainnya (NRT)

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VN-Horti; VP-Horti

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum; Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Hortikultura dan Usaha Hortikultura Lainnya 2017

Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 148: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Memperoleh indikator dan pertumbuhan kegiatan sektor konstruksi di Indonesia secara triwulanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Bidang Pekerjaan Utama; Balas Jasa Pekerja; Penghambat Kinerja; Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama; Kualifikasi dari Bidang Pekerjaan Utama; Nilai konstruksi yang diselesaikan; Pekerja; Nilai Pemakaian Bahan/Material; Kondisi dan Prospek Bisnis Konstruksi

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan ini merupakan subsampel dari sampel Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan. Untuk tahun 2017 jumlah sampel sebanyak 2.800 responden yang dicacah secara panel sebanyak 4 (empat) kali/triwulanan. Cakupan responden meliputi perusahaan konstruksi berbadan usaha kualifikasi besar dan menengah yang terpilih sebagai sampel di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.

Unit Observasi Perusahaan Konstruksi yang mempunyai kualifikasi: Besar (B1

dan B2), dan Menengah (M1 dan M2).

Unit Analisis Perusahaan Konstruksi yang mempunyai kualifikasi: Besar (B1

dan B2), dan Menengah (M1, M2)

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SKTR-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 149: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Masalah Bisnis; Rasio Konstruksi; Indeks Diffusion Sektor Konstruksi; Indeks Konstruksi; Indeks Pekerja Tetap; Indeks Hari-Orang; Indeks Balas Jasa dan Upah.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indikator Konstruksi Triwulan III Provinsi 2016-2016

Indikator Konstruksi Triwulan II Provinsi 2016-2017

Indikator Konstruksi Triwulan IV Provinsi 2016-2016

Indikator Konstruksi Triwulan I Provinsi 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 150: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data statistik yang lengkap dan akurat di subsektor kehutanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah Perusahaan; Luas Areal; Produksi kayu bulat

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan pemegang ijin pemanfaatan hasil hutan kayu pada

hutan alam (IUPHHK-HA) di seluruh Indonesia

Unit Observasi Perusahaan

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner VT16.PERUM; VT16.HPH

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pengelola Hutan Alam; Jumlah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan; Upah/Gaji Pekerja Tetap; Nilai Penggunaan Produksi Kayu Bulat; Volume Penggunaan Produksi Kayu Bulat; Nilai Produksi Kayu Bulat.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 151: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Tahun 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 152: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan data statistik yang lengkap di subsektor kehutanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah Perusahaan; Penguasaan dan penggunaan lahan; Produksi

kayu bulat

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan pemegang ijin pemanfaatan hasil hutan kayu pada

hutan tanaman (IUPHHK-HT) di seluruh Indonesia

Unit Observasi Perusahaan

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung; Mengisi kuesioner

sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner VT16.HPHT; VT16.PERUM

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan; Banyaknya Pekerja Tetap Perusahaan HTI; Jumlah Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan; Banyaknya dan Nilai Pengadaan dan Penggunaan Produksi Perusahaan HTI; Penggunaan Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI; Produksi Perusahaan HTI; Luas Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 153: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 154: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan pola distribusi perdagangan 2. Mendapatkan margin perdagangan dan pengangkutan

mulai tingkat pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.

DATA

Variabel pengumpulan data Tujuan Penjualan Produksi/Barang Dagangan; Volume Pembelian dan Volume Penjualan Produksi/Barang Dagangan; Asal Pembelian Barang Dagangan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pemilik/penanggung jawab di perusahaan perdagangan dan

produsen dari komoditi terpilih

Unit Observasi Usaha/perusahaan dagang dan produsen dari komoditas terpilih

Unit Analisis Usaha/perusahaan perdagangan per provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VPDN-17

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Marjin Perdagangan dan Pengangkutan.

Publikasi yang dihasilkan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 155: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Distribusi Perdagangan Komoditi Beras di Indonesia 2017

Provinsi 2016-2016

Distribusi Perdagangan Komoditi Daging Sapi di Indonesia 2017

Provinsi 2016-2016

Distribusi Perdagangan Komoditi Bawang Merah di Indonesia 2017

Provinsi 2016-2016

Distribusi Perdagangan Komoditi Cabai Merah Keriting di Indonesia 2017

Provinsi 2016-2016

Distribusi Perdagangan Komoditi Daging Ayam Ras di Indonesia 2017

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 156: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Statistik Harga Produsen Perusahaan Pertanian

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengetahui data harga aktual yang diterima perusahaan produsen pertanian dari suatu komoditi guna menyusun angka Indeks Harga Produsen (IHP) Pertanian.

DATA

Variabel pengumpulan data Kode KBKI; Kualitas komoditi; Jumlah Produksi Bulan

Sebelumnya; Harga Produsen

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan yang menghasilkan komoditi sesuai dengan kerangka

sampel di 26 provinsi

Unit Observasi Perusahaan produsen terpilih

Unit Analisis Paket komoditas dan perusahaan terpilih

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Harga Produsen Pertanian.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indeks Harga Produsen Indonesia Nasional 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 157: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) dan realisasi APBDesa secara berkala setiap tahunnya.

DATA

Variabel pengumpulan data Belanja barang jasa; Pendapatan desa/nagari; Belanja desa/nagari; Pendapatan asli desa/nagari; Alokasi dana desa; Belanja pegawai; Belanja Modal; Dana Desa

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Desa Perdesaan dan Desa Perkotaan

Unit Observasi Pemerintah Desa/Nagari

Unit Analisis APBDesa dan Realisasi APBDesa

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner K-3

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Kemandirian Pemerintah Desa.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Keuangan Pemerintah Desa 2017 Kabupaten/Kota 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 158: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan data tahunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Realisasi APBD Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

2. Mendapatkan indikator tentang efektivitas kinerja keuangan daerah dan penggunaannya untuk belanja daerah.

DATA

Variabel pengumpulan data Pendapatan Daerah; Pendapatan Asli Daerah; Dana Perimbangan; Belanja Daerah; Belanja Pegawai; Belanja Barang Jasa; Belanja Modal

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Seluruh Pemerintahan Kabupaten/Kota di Indonesia

Unit Observasi Pemerintah Kabupaten/Kota

Unit Analisis APBD dan Realisasi APBD Kabupaten/Kota

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner K-2; APBD-2

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 159: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2016-2017

Kabupaten/Kota 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 160: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan data tahunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan realisasi APBD Pemerintah Daerah Provinsi

2. Mendapatkan indikator tentang efektifitas kinerja keuangan daerah dan penggunaannya untuk belanja daerah.

DATA

Variabel pengumpulan data Pendapatan Daerah; Pendapatan Asli Daerah; Dana Perimbangan; Belanja Daerah; Belanja Pegawai; Belanja Barang Jasa; Belanja Modal

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Seluruh Pemerintahan Provinsi di Indonesia

Unit Observasi Pemerintah Provinsi

Unit Analisis APBD Provinsi dan Realisasi APBD Provinsi

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner K-1; APBD-1

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 161: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi 2014-2017

Provinsi 2014-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 162: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Statistik Lembaga Keuangan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan struktur dan kegiatan usaha lembaga keuangan masing-masing jenis perusahaan

2. Mendapatkan data mengenai transaksi finansial yang dilakukan oleh subsektor lembaga keuangan

3. Memperoleh data tentang produktivitas dan biaya-biaya yang diperlukan oleh masing-masing kegiatan lembaga keuangan.

DATA

Variabel pengumpulan data Organisasi Koperasi Simpan Pinjam; Kredit yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam; Jumlah pekerja; Balas Jasa Pekerja; Laba Rugi; Neraca

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya Koperasi Simpan

Pinjam

Unit Observasi Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya Koperasi Simpan

Pinjam

Unit Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Lembaga Keuangan khususnya

Koperasi Simpan Pinjam

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VSLK17-KSP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 163: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Koperasi Simpan Pinjam 2017

Nasional 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 164: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Struktur Ongkos Usaha Peternakan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan data statistik yang akurat tentang struktur ongkos usaha rumah tangga peternakan di Indonesia

2. Mendapatkan data mengenai profil pengusahaan peternakan

3. Mendapatkan data mengenai sosial ekonomi rumah tangga usaha peternakan.

DATA

Variabel pengumpulan data Profil peternak; Penguasaan ternak; Tujuan pengusahaan ternak; Cara pemeliharaan ternak; Sarana usaha ternak; Komposisi dan Fertilitas Ternak; Ongkos Produksi; Mutasi ternak; Produksi dan pendapatan lain perusahaan; Pemanfaatan Hasil

Frekuensi Kegiatan Insidentil

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pengelola ternak

Unit Observasi Rumah tangga yang mengusahakan/mengelola ternak

Unit Analisis Rumah Tangga Usaha Peternakan

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SOUT2017-L; SE2016-WB; SOUT2017-ST.S; SOUT2017-DSRT;

DSBS; SP2010-WB; ST2013-WB

KELUARAN

Nama indikator yang Produksi; Rata-rata Umur Peternak; Biaya Produksi; Ijazah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 165: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

dihasilkan Tertinggi yang dimiliki.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Struktur Ongkos Usaha Peternakan 2017

Provinsi 2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 166: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Tanaman Pangan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan data statistik yang akurat tentang subsektor tanaman pangan dan peternakan berupa gambaran yang jelas tentang struktur ongkos usaha rumah tangga tanaman pangan dan peternakan di Indonesia

2. Mendapatkan data mengenai profil pengusahaan tanaman pangan dan peternakan

3. Mendapatkan data mengenai keadaan sosial ekonomi rumah tangga usaha tanaman pangan dan peternakan.

DATA

Variabel pengumpulan data Luas Panen; Nilai Produksi; Ongkos/Biaya Produksi

Frekuensi Kegiatan Tiga Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Petani utama (petani yang mengusahakan tanaman pangan terpilih di lahan yang dikuasai rumah tangga dengan menaggung resiko dan jika dalam satu rumah tangga terdapat lebih dari 1 petani maka petani utama adalah yang memiliki produksi terbesar)

Unit Observasi Rumah tangga yang mengusahakan tanaman pangan, pada periode

1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017

Unit Analisis Rumah Tangga

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SOUT2017-SPD.S; SOUT2017-DSRT; SOUT2017-SPW.S;

https:

//www.b

ps.go.id

Page 167: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

SOUT2017-L

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Struktur Ongkos Usaha Tani Palawija 2017

Nasional 2017-

Struktur Ongkos Usaha Tani Padi 2017 Nasional 2017-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 168: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Tanaman Perkebunan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Untuk mengumpulkan data subsektor perkebunan per komoditi.

DATA

Variabel pengumpulan data Jenis tanaman perkebunan tahunan atau semusim yang diusahakan; Tahun tanam tanaman perkebunan tahunan di kebun plasma yang belum dikonversi/kemitraan; Luas tanaman perkebunan tahunan di kebun plasma yang belum dikonversi/kemitraan; Banyaknya pekerja tetap; Upah/gaji pekerja tetap; Tahun tanam tanaman perkebunan tahunan di kebun sendiri/inti; Luas tanaman perkebunan tahunan di kebun sendiri/inti; Nilai produksi primer tanaman perkebunan tahunan; Banyaknya pekerja tidak tetap; Upah/gaji pekerja tidak tetap; Penggunaan sarana produksi tanaman perkebunan tahunan; Pendapatan bersih perusahaan perkebunan dari usaha tanaman perkebunan; Pendapatan tanaman perkebunan tahunan; Pendapatan bersih perusahaan perkebunan dari usaha pertanian lainnya ; Pendapatan/penerimaan perusahaan perkebunan; Produksi primer tanaman semusim; Luas panen tanaman perkebunan semusim; Produksi primer tanaman perkebunan tahunan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan Perkebunan

Unit Observasi Perusahaan Perkebunan

Unit Analisis -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 169: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Metode pengumpulan data Sensus dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SKB17-TAHUNAN

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Teh Indonesia Provinsi 2015-2016

Statistik Tebu Indonesia Provinsi 2015-2016

Direktori Perusahaan Perkebunan Karet Provinsi 2015-

Statistik Karet Indonesia Provinsi 2015-2016

Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

Provinsi 2015-

Statistik Kelapa Sawit Indonesia Provinsi 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 170: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Tendensi Bisnis

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan perekonomian dari sisi pengusaha pada kondisi triwulan berjalan

2. Memberikan perkiraan kondisi bisnis tiga bulan mendatang.

DATA

Variabel pengumpulan data Order dari dalam negeri; Order dari luar negeri; Harga jual; Order Barang Input; Pendapatan Usaha; Rata-rata jam kerja; Penggunaan kapasitas produksi

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pimpinan perusahaan atau yang berwenang

Unit Observasi Perusahaan skala menengah dan besar

Unit Analisis Kategori lapangan usaha

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner STB17.A; STB17.BE; STB17.F; STB17.G; STB17.HJ; STB17.I;

STB17.KS

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Indikator Kini (IIK); Indeks Indikator Mendatang (IIM).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 171: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen

Nasional 2015-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 172: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Tendensi Konsumen

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan perekonomian dari sisi konsumen (ekonomi konsumen) pada kondisi triwulan berjalan

2. Memberikan perkiraan kondisi konsumen tiga bulan mendatang.

DATA

Variabel pengumpulan data Perkiraan pendapatan seluruh anggota rumah tangga; Perubahan harga barang/jasa kebutuhan rumah tangga; Pendapatan seluruh anggota rumah tangga; Rencana pembelian barang-barang tahan lama; Perubahan volume konsumsi barang/jasa; Perubahan frekuensi konsumsi barang/jasa; Total pengeluaran seluruh anggota rumah tangga

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kepala rumah tangga atau pasangannya

Unit Observasi Rumah tangga

Unit Analisis Rumah tangga

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner STK17.S; STK17.SPL

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Indeks Indikator Kini (IIK); Indeks Indikator Mendatang (IIM).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 173: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indeks Tendensi Konsumen dan Indeks Tendensi Konsumen

Provinsi 2015-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 174: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengumpulkan data tingkat penghunian kamar hotel/akomodasi, rata-rata lamanya tamu menginap, dan jumlah tamu yang yang menginap di hotel/akomodasi. Data/informasi ini diharapkan dapat dijadikan landasan perencanaan dan evaluasi, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta, untuk menentukan kebijakan terkait usaha tersebut.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah kamar yang tersedia ; Jumlah tempat tidur yang tersedia ; Jumlah kamar yang digunakan ; Banyaknya tamu menginap (asing maupun Indonesia) ; Tarif menurut jenis kamar ; Nama perusahaan/usaha dan alamat perusahaan/usaha

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pengusaha atau pengelola usaha akomodasi (seluruh hotel

klasifikasi bintang dan sebagian usaha hotel nonbintang

Unit Observasi Perusahaan/usaha akomodasi (hotel)

Unit Analisis Nasional dan provinsi.

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner VHT-S 2017

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 175: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

BRS Tingkat Penghunian Kamar Hotel Klasifikasi Bintang (rilis pada hari kerja pertama setiap bulan)

Provinsi 2017-

Tingkat Penghunian Kamar Hotel Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 176: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan data tentang indeks nilai produksi/ pendapatan/output perusahaan/usaha pada sektor perdagangan, sektor transportasi dan pergudangan, informasi, serta sektor keuangan yang berkesinambungan (triwulanan)

2. Memberikan gambaran tentang perkembangan perusahaan/usaha untuk mendukung penyusunan PDB dan PDRB Triwulanan

3. Memperoleh informasi terkini dan tercepat dalam bentuk data kuantitas mengenai indikator produksi triwulanan dan data kualitas sebagai pendukung data kuantitas.

DATA

Variabel pengumpulan data Indeks nilai pembelian usaha pedagang valuta asing; Indeks nilai penjualan usaha pedagang valuta asing; Penumpang yang diangkut; Tiras/Oplah; Durasi Iklan yang Disiarkan; Indeks jumlah peserta usaha asuransi; Indeks klaim yang dibayarkan usaha asuransi; Indeks jumlah peserta usaha dana pensiun; Indeks premi yang diterima usaha asuransi; Indeks iuran yang diterima usaha dana pensiun; Indeks manfaat yang dibayarkan usaha dana pensiun; Indeks jumlah Anggota usaha koperasi simpan pinjam; Indeks posisi kredit/ pembiayaan yang disalurkan usaha koperasi simpan pinjam; Indeks posisi simpanan yang diterima usaha koperasi simpan pinajm; Indeks jumlah klaim yang dinilai adjuster usaha penunjang asuransi; Indeks jumlah perusahaan yang dilayani aktuaris usaha penunjang asuransi; Nilai Pembelian; Pendapatan dari fee/komisi barang konsinyasi; Barang yang dimuat; Indeks jumlah nasabah usaha pegadaian; Indeks posisi kredit/ pembiayaan yang disalurkan usaha pegadaian; Nilai Penjualan; Posisi kredit/ pembiayaan yang disalurkan usaha pembiayaan dan modal ventura

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 177: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan yang bergerak di bidang sesuai kategori masing-

masing (G, H, J, K, O)

Unit Observasi Usaha/Establishment

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Survei dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner STKU-H 2017; STKU-J 2017; STKU-G 2017; STKU-K 2017; STKU-O

2017

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Penjualan; Barang yang dimuat; Tiras/oplah; Usaha asuransi : indeks jumlah peserta, indeks premi yang diterima, indeks klaim yang dibayarkan; Usaha penunjang asuransi : indeks jumlah klaim yang dinilai perusahaan adjuster, jumlah perusahaan yang dilayani aktuaris; Pembelian barang dagangan yang terjual; Usaha dana pensiun : Indeks jumlah peserta, indeks iuran yang diterima, indeks manfaat; Usaha Pegadaian: Indeks Jumlah Nasabah, Indeks Posisi Kredit/Pembiayaan yang Disalurkan; Usaha pembiayaan modal ventura : posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan; Usaha koperasi simpan pinjam : indeks jumlah anggota, indeks posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan, indeks posisi simpanan yang diterima; Penumpang yang diangkut; Durasi Iklan yang Disiarkan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi 2017

Provinsi 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 178: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KOMPILASI PRODUK

ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL

https:

//www.b

ps.go.id

Page 179: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 180: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Analisis Isu Terkini

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menganalisis mengenai beberapa isu terkini dengan komprehensif menggunakan metode-metode statistik inferensia

2. Menganalisis dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan inklusif

3. Menganalisis faktor yang mempengaruhi daya beli.

DATA

Variabel pengumpulan data Pertumbuhan ekonomi; Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan (PDRB riil); Jumlah penduduk bekerja; Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja; Koefisien gini; Jumlah penduduk miskin; Panjang jalan aspal; Pengeluaran Pemerintah; Jumlah listrik yang didistribusikan kepada pelanggan industri dan komersial; Jumlah listrik yang didistribusikan kepada pelanggan industri dan komersialVolume air yang disalurkan kepada pelanggan niaga; Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga; Persentase rumah tangga dengan sumber penerangan listrik; Upah Minimum Regional

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi provinsi

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Mengolah dari raw data dan data

sekunder

https:

//www.b

ps.go.id

Page 181: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Analisis Isu Terkini 2016 Nasional 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 182: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Indikator Pembangunan Berkelanjutan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Lingkungan Hidup

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan informasi yang menggambarkan keadaan dan usaha-usaha penanggulangan kerusakan terhadap alam secara berkesinambungan

2. Menyediakan informasi yang komprehensif, mengenai tekanan, dampak, dan respon terhadap kegiatan sosial ekonomi pada lingkungan hidup

3. Menyajikan data dan informasi tentang perkembangan keadaan dan kondisi lingkungan hidup di Indonesia.

DATA

Variabel pengumpulan data Akses Air Minum Layak; Proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air; Sanitasi Layak; Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); Rasio Elektrifikasi; Konsumsi Listrik Perkapita; BauranTerbarukan ; Populasi Penduduk Perkotaan yang Tinggal di Daerah Kumuh; Hunian Layak dan Terjangkau; Korban Kekerasan Dalam 12 Bulan Terakhir yang Melaporkan Kepada Polisi; Korban Bencana; Tangkapan Jenis Ikan yang Berada dalam Batasan Biologis yang Aman; Kawasan Konservasi Perairan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden 1. BMKG (Seluruh Provinsi) 2. Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) 3. Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) 4. Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi)

Unit Observasi 1. BMKG (Seluruh Provinsi)

2. Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 183: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

3. Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) 4. Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi)

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan

studi literatur

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indikator Pembangunan Berkelanjutan (IPB)

Provinsi 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 184: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Gender (Metode 2014)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2015

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengukur pencapaian dimensi dan variabel yang sama seperti IPM, tetapi mengungkapkan pencapaian laki-laki dan perempuan.

DATA

Variabel pengumpulan data Angka harapan hidup saat lahir; Pengeluaran per Kapita; Rata-rata

Lama Sekolah; Angka Harapan Lama Sekolah

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

Unit Analisis Provinsi dan kabupaten/kota

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara permintaan langsung ke subject

matter

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Angka Harapan Hidup Laki-laki saat Lahir (AHH); Angka Harapan Hidup perempuan saat Lahir (AHH); Harapan Lama Sekolah Laki-laki (HLS L); Harapan Lama Sekolah Perempuan (HLS P); Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki (RLS L); Rata-rata Lama Sekolah Perempuan (RLS P); Pengeluaran per kapita Laki-laki; Pengeluaran per kapita Perempuan.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 185: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indeks Pembangunan Gender 2014 Kabupaten/Kota 2014-2014

https:

//www.b

ps.go.id

Page 186: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Manusia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)

2. Mendapatkan indikator untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah

3. Mendapatkan data strategis sebagai ukuran kinerja pemerintah

4. Mendapatkan data strategis sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

DATA

Variabel pengumpulan data Angka harapan hidup saat lahir; Pengeluaran per Kapita; Rata-rata

Lama Sekolah; Angka Harapan Lama Sekolah

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

Unit Analisis Provinsi dan kabupaten/kota

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara permintaan langsung ke subject

matter

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 187: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Harapan Lama Sekolah (HLS); Pengeluaran per kapita; Rata-rata Lama Sekolah (MYS); Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indeks Pembangunan Manusia 2016 Kabupaten/Kota 2010-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 188: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Indikator Kesejahteraan Rakyat

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Indikator Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memberikan gambaran umum tentang tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar waktu yang mencakup pengkajian bidang-bidang yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup

2. Memberikan gambaran umum tentang perbandingan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar provinsi maupun daerah tempat tinggal (perkotaan dan perdesaan) yang mencakup pengkajian bidang Kependudukan, Kesehatan dan Gizi, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan Pola Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan, Kemiskinan, serta Sosial Lainnya

3. Memberikan gambaran tentang kondisi sosial ekonomi wilayah perbatasan yang merupakan bagian penting dari agenda pemerintah yang tercantum dalam Nawacita.

DATA

Variabel pengumpulan data Pola Konsumsi; Perumahan; Lingkungan; Kemiskinan; Sosial Lainnya; Kependudukan; Kesehatan; Gizi; Harapan Hidup Manusia; Ketenagakerjaan; Kesehatan Ibu dan Anak; Pengendalian Penyakit; Kesehatan Lingkungan; Sarana dan Prasarana Kesehatan; Akses Pelayanan Kesehatan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Penanggungjawab teknis di BPS, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan

Unit Observasi BPS, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian

Kesehatan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 189: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara pengumpulan data

sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2017

Provinsi 2013-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 190: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Lingkungan Hidup

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Lingkungan Hidup

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan informasi yang menggambarkan keadaan dan usaha-usaha penanggulangan alam secara berkesinambungan

2. Mengevaluasi ketersediaan dan potensi sumber daya alam 3. Menyediakan informasi yang komprehensif, baik informasi

mengenai tekanan, dampak, dan respon terhadap kegiatan sosial ekonomi pada lingkungan hidup

4. Menyajikan data dan informasi tentang perkembangan keadaan dan kondisi lingkungan hidup di Indonesia

5. Menyajikan data kerusakan lingkungan alam, buatan, dan sosial

6. Menyajikan data sumber daya alam yang tersedia di Indonesia

7. Membantu para pengambil kebijakan dalam merencanakan, memonitor, dan menentukan program terkait lingkungan.

DATA

Variabel pengumpulan data Lingkungan Alam; Lingkungan Buatan; Lingkungan Sosial

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden 1. BMKG (Seluruh Provinsi) 2. Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) 3. Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi)

Unit Observasi 1. BMKG (Seluruh Provinsi) 2. Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) 3. Dinas Kebersihan Kota (Seluruh Provinsi)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 191: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan

studi literatur

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI)

Provinsi 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 192: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Lingkungan Hidup

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyajikan isu terkait laut dan pesisir, kondisi fisik, sumber daya yang dapat diperbaharui maupun yang tidak diperbaharui, jasa kelautan, dan keadaan sosial ekonomi masyarakat pesisir.

DATA

Variabel pengumpulan data Budidaya Laut; Sumber daya pesisir; Perikanan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden 1. BMKG (Seluruh Provinsi) 2. Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) 3. Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) 4. Pemerintah daerah (Pemda) seluruh propinsi

Unit Observasi 1. BMKG (Seluruh Provinsi) 2. Dinas Kelautan dan Perikanan (Seluruh Provinsi) 3. Badan Lingkungan Hidup (Seluruh Provinsi) 4. Pemerintah daerah (Pemda) seluruh propinsi

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi data dan

studi literatur

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

https:

//www.b

ps.go.id

Page 193: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Sumber Daya Laut dan Pesisir (SDLP)

Provinsi 2011-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 194: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Indikator Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyajikan indikator-indikator SDGs yang tersedia di Indonesia khususnya Badan Pusat Statistik dan beberapa instansi lain

2. Mengetahui posisi capaian awal pembangunan berkelanjutan pada setiap tujuan SDGs dengan melakukan analisis terhadap indikator yang tersedia

3. Mendorong kepada para pemangku kepentingan dalam menyediakan data dan informasi bagi ketersediaan indikator SDGs di Indonesia.

DATA

Variabel pengumpulan data Kemiskinan; Kesehatan; Kelaparan; Pendidikan; Kesetaraan Gender; Akses Air Bersih dan Sanitasi; Energi Bersih; Pekerjaan Layak; Ketimpangan; Kota yang berkelanjutan; Konsumsi dan Produksi; Perubahan Iklim; Ekosistem Darat; Ekosistem Laut; Perdamaian, Keadlian, dan Kelembagaan; Kemitraan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Subject Matter terkait di BPS dan Berbagai Kementrian/Lembaga

terkait

Unit Observasi -

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara data diperoleh langsung dari

subject matter

https:

//www.b

ps.go.id

Page 195: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia

Nasional 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 196: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Statistik Upah

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Memudahkan pengguna data dalam mencari data upah dari berbagai survei di BPS.

DATA

Variabel pengumpulan data -

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Liaison Officer (LO) di BPS

Unit Observasi BPS

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Kompilasi Statistik

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Kompilasi Statistik Upah 2017 Nasional -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 197: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Demografi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Dengan diperolehnya angka penimbang maka hasil estimasi jumlah rumah tangga dan penduduk akan lebih akurat dan informasi kependudukan yang lebih rinci per kabupaten/kota yang diperoleh akan lebih representatif.

DATA

Variabel pengumpulan data Umur; Jenis Kelamin; Penduduk; Perkotaan/Perdesaan

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

10 tahunan di setiap tahun yang berakhiran 0 dan 5

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Subdit Stat. Demografi

Unit Observasi Penduduk

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Data sekunder hasil sensus/survei

kependudukan

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 198: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mengeksplorasi potensi mobilitas tenaga kerja di Indonesia, baik pekerja yang melakukan kegiatan mobilitas maupun mobilitas/perpindahan pekerjaan (job mobility), yaitu:

1. Menyoroti pola mobilitas pekerja di Indonesia 2. Mengidentifikasi karakteristik pekerja yang melakukan

mobilitas 3. Mengamati pola mobilitas pekerja menurut sektor

ekonomi dalam upaya untuk melihat sektor ekonomi yang paling berpotensi untuk menyerap tenaga kerja migran

4. Dalam rangka memperkaya analisis mobilitas, dilakukan juga analisis mobilitas pekerjaan dari para pekerja.

DATA

Variabel pengumpulan data Pekerja Komuter; Pekerja Sirkuler; Lapangan usaha; Penduduk Usia Kerja; Pekerja; Pengangguran; Status pekerjaan; Pekerja yang pindah pekerjaan; Pekerja Migran Risen

Frekuensi Kegiatan 2 tahun sekali

Frekuensi pengumpulan data

2 tahun sekali

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Rumah tangga

Unit Observasi Rumah tangga biasa dan tidak termasuk rumah tangga khusus

Unit Analisis Penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Meminta raw data dari subject

matter terkait

https:

//www.b

ps.go.id

Page 199: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Persentase Pekerja Migran Risen; Persentase Pekerja Komuter; Persentase Pekerja yang Pindah Pekerjaan; Persentase Pekerja Sirkuler; Angkatan Kerja.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2017

Provinsi 2016-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 200: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Melakukan kajian awal penyusunan GII atau Indeks Ketimpangan Gender (IKG) untuk memperoleh IKG yang sesuai dengan kondisi Indonesia namun tetap ilmiah dan memperhatikan aspek konseptual

2. Menyusun metodologi IKG yang sepenuhnya dapat diterapkan di Indonesia dengan menggunakan indikator-indikator yang ada di Indonesia

3. Menghasilkan indikator komposit yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi wilayah di Indonesia/local specific issues, ketersediaan data, maupun metodologi yang tepat secara statistik.

DATA

Variabel pengumpulan data Proprosi persalinan tidak di fasilitas kesehatan; Proporsi

perempuan usia 15-49 tahun yang pernah kawin dan berumur

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Individu

Unit Analisis Individu

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Pengumpulan data sekunder

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 201: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

IKG (Indeks Ketimpangan Gender).

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Kajian Awal Indeks Ketimpangan Gender 2016

Provinsi 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 202: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Publikasi Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menghimpun data-data yang terkait dengan mobilitas penduduk dan tenaga kerja yang berasal dari data primer (data yang dihasilkan dari sensus atau survei yang dilakukan BPS) ataupun data sekunder (data yang dikumpulkan dari instansi-instansi terkait di luar BPS) untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan yang terkait dengan upaya pengendalian penduduk dan tenaga kerja.

DATA

Variabel pengumpulan data Migran Seumur Hidup; Migran Risen; Pekerja Komuter; Pekerja

Sirkuler; Pergeseran Pekerjaan

Frekuensi Kegiatan Tiga Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tiga Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Instansi (sumber data sekunder)

Unit Observasi Migran seumur hidup, migran risen, pekerja ulang-alik, pekerja sirkuler, TKI, TKA, transmigran, imigran, penumpang kereta commuter line

Unit Analisis Penduduk migran, pekerja ulang-alik, pekerja sirkuler, TKI, TKA,

transmigran, imigran, penumpang kereta commuter line

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Meminta data langsung ke unit

kerja/instansi terkait

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 203: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Migrasi Neto Risen; Persentase Pekerja Sirkuler; Migrasi Neto Seumur Hidup; Persentase Pekerja Komuter.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja 2017

Nasional 2015-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 204: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Statistik Pendapatan Hasil Sakernas

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Penulisan ‘Publikasi Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2017’ bertujuan untuk menyajikan data dan informasi mengenai:

1. Rata-rata pendapatan pekerja bebas menurut provinsi dan karakteristik sosial dan demografi

2. Rata-rata pendapatan pekerja berusaha sendiri menurut provinsi dan karakteristik sosial dan demografi.

DATA

Variabel pengumpulan data Status pekerjaan; Pekerja Bebas di Pertanian; Berusaha sendiri; Pendapatan; Lapangan usaha; Lapangan Usaha Pertanian (Agriculture); Lapangan Usaha Manufaktur (Manufacture); Lapangan Usaha Jasa-jasa (services); Jumlah Jam Kerja pada Pekerjaan Utama ; Pendidikan tertinggi yang ditamatkan; Bekerja; Pekerja Bebas; Pekerja Bebas di non-pertanian

Frekuensi Kegiatan semesteran

Frekuensi pengumpulan data

Semesteran

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara kompilasi data

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 205: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata Pendapatan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati; Rata-rata Pendapatan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Pendapatan Provinsi -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 206: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Statistik Politik dan Keamanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Politik dan Keamanan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menghimpun data statistik politik dan keamanan 2. Memberikan gambaran perkembangan situasi bidang

politik dan keamanan antar waktu 3. Memberikan gambaran perbandingan perkembangan

situasi bidang politik dan keamanan antar wilayah.

DATA

Variabel pengumpulan data Pemilihan Umum ; Penegakan Hukum; Kriminalitas berdasarkan

Laporan Administrasi; Pemerintahan; Lembaga Demokrasi

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden KPU, Bappeda, Kesbanglinmas, Sekretariat Dewan, Kanwil

Kemenkumham, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan

Unit Observasi Subject matter BPS, Instansi Pemerintah

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 207: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Politik Provinsi -2016

Statistik Kriminal Provinsi 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 208: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Proyeksi Penduduk 2015-2035 Berdasarkan Hasil SUPAS 2015

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Demografi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Melakukan evaluasi asumsi kelahiran, kematian dan perpindahan dari data SUPAS2015

2. Menentukan asumsi kelahiran, kematian dan perpindahan yang akan digunakan sebagai dasar penghitungan proyeksi penduduk provinsi dan kabupaten/kota

3. Melakukan simulasi proyeksi penduduk provinsi dan kabupaten/kota yang kemudian dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.

DATA

Variabel pengumpulan data Umur; Jenis kelamin; Penduduk; Rasio Jenis Kelamin; Angka Kelahiran Total (TFR); Angka Kematian Bayi (AKB); Migrasi Neto; Laju Pertumbuhan Penduduk; Rasio Ketergantungan; Angka harapan hidup saat lahir

Frekuensi Kegiatan Sepuluh Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Subdit Stat. Demografi

Unit Observasi Penduduk

Unit Analisis Penduduk

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Wawancara langsung

Jenis Kuesioner SUPAS2015-S

https:

//www.b

ps.go.id

Page 209: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Proyeksi Penduduk Indonesia 2015 - 2045 Hasil SUPAS 2015

Kecamatan 2015-2045

https:

//www.b

ps.go.id

Page 210: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi Keadaan Pekerja di Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Semesteran 2017 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja serta perkembangannya di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Sakernas semester I (Februari) sebanyak 5.000 blok sensus menghasilkan estimasi level provinsi, sedangkan Sakernas semester II (Agustus) sebanyak 20.000 blok sensus menghasilkan estimasi level kabupaten/kota.

DATA

Variabel pengumpulan data Pekerja Bebas di non-pertanian; Pekerjaan Utama; Upah/Gaji bersih; Pendapatan Bersih Sebulan yang lalu dari Pekerjaan Utama; Pekerja Bebas di Pertanian; Pekerja; Lapangan pekerjaan; Pendidikan tertinggi yang ditamatkan; Buruh/Karyawan/ Pegawai; Jenis Pekerjaan/Jabatan dari Pekerjaan Utama selama seminggu yang Lalu; Jumlah Jam Kerja Seminggu

Frekuensi Kegiatan Semesteran

Frekuensi pengumpulan data

Semesteran

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Individu pekerja

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Kompilasi Statistik

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 211: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rata-rata upah buruh.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Keadaan Pekerja 2017(data februari)

Provinsi -2017

Keadaan Pekerja 2017(data Agustus)

Provinsi -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 212: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Statistik Telekomunikasi Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyajikan data dan informasi yang lengkap dan mutakhir mengenai telekomunikasi Indonesia, yang mencakup jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi.

DATA

Variabel pengumpulan data Penetrasi Internet; Penggunaan Telepon Selular oleh Rumah Tangga; Penggunaan Telepon Tetap Kabel oleh Rumah Tangga; Kepemilikan Komputer; Kepemilikan Akses Internet; Telepon Tetap Kabel; Warung Internet

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Perusahaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi, Desa/Kelurahan,

dan Rumah Tangga

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara mengumpulkan data dari pihak

terkait

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas); Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas); Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas); Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 213: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Telekomunikasi Indonesia 2016

Provinsi 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 214: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KOMPILASI PRODUK

ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 215: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 216: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Analisis SE2016-L: Analisis Potensi Wilayah Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh gambaran dan informasi terkait potensi ekonomi kewilayahan

2. Memberikan manfaat bagi pemerintah dalam mengevaluasi program-program terkait pengembangan potensi wilayah yang sudah dilakukan selama ini.

DATA

Variabel pengumpulan data Kegiatan utama; Jumlah tenaga kerja; Status badan usaha; Nilai

Pengeluaran selama satu bulan

Frekuensi Kegiatan Sepuluh Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Perusahaan/Usaha

Unit Analisis Usaha/perusahaan

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara (Mengambil tabulasi hasil Sensus

Ekonomi 2016

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 217: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Analisis SE2016-L: Analisis Potensi Wilayah Indonesia

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 218: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Indikator Ekonomi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Indikator Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyajikan statistik ekonomi yang dibutuhkan para pemakai data untuk berbagai keperluan pengamatan dan analisa ekonomi.

DATA

Variabel pengumpulan data Indeks Harga Konsumen; Indeks Harga Produsen; Nilai Tukar Petani; Indeks Harga Perdagangan Besar; Nilai Tukar Valuta; Keuangan; Perbankan; Penanaman modal; Produksi sektor Pertanian; Produksi Sektor Industri; Produksi Sektor Pertambangan; Konstruksi; Neraca Pembayaran; Perdagangan luar negeri; Perhubungan; Perhotelan; Pariwisata; Pendapatan Nasional

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Penanggung jawab teknis di BPS, Bank Indonesia, Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan instansi lain

Unit Observasi BPS, Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM), dan instansi lain

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 219: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indikator Ekonomi Februari 2017 Kabupaten/Kota 2004-2017

Indikator Ekonomi Desember 2016 Kabupaten/Kota 2004-2017

Indikator Ekonomi Maret 2017 Kabupaten/Kota 2004-2017

Indikator Ekonomi Januari 2017 Kabupaten/Kota 2004-2017

Indikator Ekonomi November 2016 Kabupaten/Kota 2004-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 220: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Laporan Perekonomian Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Indikator Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyajikan indikator-indikator statistik ekonomi secara berkala dan berkelanjutan sebagai informasi kepada masyarakat tentang perkembangan dan kondisi perekonomian di wilayah Indonesia

2. Menyajikan perkembangan ekonomi Indonesia yang bisa digunakan pemerintah dan swasta sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan berbagai kebijakan.

DATA

Variabel pengumpulan data Pertumbuhan ekonomi regional; Perkembangan poros ekonomi maritim Indonesia; Inflasi; Impor; Neraca perdagangan Indonesia; Kinerja sektor moneter; Ekspor; Daya beli masyarakat; Tinjauan perekonomian dunia; Tinjauan perekonomian Indonesia; Pertumbuhan ekonomi nasional; Perkembangan investasi; Perdagangan saham; Pariwisata; Ketenagakerjaan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Penanggungjawab teknis di BPS dan Kementerian/Lembaga

Unit Observasi BPS dan Kementerian/Lembaga (seperti Bank Indonesia, Badan

Koordinasi Penanaman Modal, dan instansi lainnya)

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara pengumpulan data dari subject

matter

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 221: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Laporan Perekonomian Indonesia 2017

Provinsi 2008-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 222: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Ekspor

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Memperoleh data Statistik Ekspor baik bulanan maupun tahunan secara rinci dan berkesinambungan.

DATA

Variabel pengumpulan data Nilai FOB; Volume; Kode HS (Harmonize System); Negara Tujuan;

Propinsi Asal; Moda Transportasi; Pelabuhan Muat Ekspor; Valuta

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Harian; Mingguan; Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Semua pelaku ekspor yang menggunakan data kepabeanan (PEB

3.0, PPFTZ-03)

Unit Observasi Semua pelaku ekspor (eksportir)

Unit Analisis Komoditi, Volume, Nilai FOB, Negara tujuan, Moda Transportasi,

Propinsi Asal, Pelabuhan Muat, Valuta

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner PPFTZ-03; PEB 3.0

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Total Nilai Ekspor Migas Indonesia; Total Nilai Ekspor Non Migas Indonesia; Unit Value Indeks.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi

level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 223: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Agustus 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Desember 2016

Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, April 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, April 2017

Provinsi 2017-2017

Ekspor Indonesia Menurut Kode ISIC, Tahun 2015-2016 Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Januari 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Desember 2016

Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Pebruari 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Januari 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, April 2017 Provinsi 2017-2017

Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor, 2016, Jilid II

Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Juli 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, November 2016

Provinsi 2016-2016

Ekspor Menurut Moda Transportasi, Tahun 2015-2016 Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Juni 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Desember 2016 Provinsi 2016-2016

Analisa Komoditi Ekspor, 2010-2016, Sektor Pertanian, Industri dan Pertambangan

Provinsi 2016-2016

Indeks Unit Value Ekspor, Oktober 2017 Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Maret 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, November 2016

Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Mei 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Pebruari 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Juli 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Agustus 2017 Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, September 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Oktober 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 224: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Juni 2017

Indeks Unit Value Ekspor, September 2017 Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, September 2017

Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Mei 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Januari 2017 Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Pebruari 2017 Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Maret 2017 Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, 2012-2016 Provinsi 2017-2017

Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor, 2016, Jilid I

Provinsi 2016-2016

Indeks Unit Value Ekspor, Juli 2017 Provinsi 2017-2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Agustus 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, Juni 2017 Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Oktober 2017

Provinsi 2017-2017

Direktori Eksportir Indonesia 2016 Provinsi 2016-2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Komoditi HS, Maret 2017

Provinsi 2017-2017

Indeks Unit Value Ekspor, November 2016 Provinsi 2016-2016

Ekspor Indonesia Menurut Kode SITC, Tahun 2015-2016 Provinsi 2016-2016

Indeks Unit Value Ekspor, Mei 2017 Provinsi 2017-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 225: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Impor

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Impor

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyajikan data statistik impor secara bulanan maupun tahunan.

DATA

Variabel pengumpulan data Pelabuhan Bongkar; Komoditas menurut HS; Berat Bersih; Nilai

CIF; Negara Asal

Frekuensi Kegiatan Bulanan

Frekuensi pengumpulan data

Mingguan; Bulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Perusahaan impor

Unit Observasi Transaksi impor

Unit Analisis Komoditas

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Dokumen PIB dari

Bea cukai dan Perusahaan cargo

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Index Unit Value Impor; Total Nilai Impor Non Migas Indonesia; Total Nilai Impor Migas Indonesia.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Nasional -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 226: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Juni 2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor (Jilid I, II, III) Tahun 2016

Nasional -2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Maret 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Mei 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Februari 2017

Nasional -2017

Direktori Importir Indonesia Tahun 2016 Nasional -2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor April 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor November 2016

Nasional -2016

Index Unit Value Impor Tahun 2016 Nasional -2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Desember 2016

Nasional -2016

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor September 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Agustus 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Januari 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Juli 2017

Nasional -2017

Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Oktober 2017

Nasional -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 227: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan informasi data penunjang yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, monitor, dan evaluasi perkembangan di sektor pertanian seperti perkembangan produksi, lahan pertanian, upah tenaga kerja, harga, ekspor, impor, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB, dan kontribusi subsektor pertanian terhadap PDB sektor pertanian.

DATA

Variabel pengumpulan data Nilai Tukar Petani (NTP); Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat; Ekspor; Produksi Tanaman Padi; Produksi Tanaman Palawija; Produksi Tanaman Sayuran; Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara; Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta; Produk Domestik Bruto (PDB); Produksi Tanaman Buah-buahan; Produksi Tanaman Kehutanan; Upah Buruh Tani; Upah Nominal Buruh Tani; Produksi Perikanan Tangkap; Produktivitas Tanaman Pangan; Produktivitas tanaman hortikultura; Produktivitas tanaman perkebunan ; Luas Panen Tanaman Pangan; Luas Lahan Pertanian; Luas Tanaman Perkebunan Besar Negara; Luas Lahan Usaha Budidaya Perikanan; Rumah Tangga Perikanan Budidaya; Jumlah Kapal/Perahu Penangkap Ikan di Perairan Umum; Harga tanaman perkebunan; Produksi peternakan; Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian; Upah Riil Buruh Tani; Harga Produsen; Jumlah Kapal/Perahu Penangkap Ikan di Laut; Luas Tanaman Perkebunan; Luas Tanaman Perkebunan Rakyat; Luas Tanaman Perkebunan Besar; Luas Tanaman Perkebunan Besar Swasta; Produksi; Produksi Perikanan Budidaya; Impor

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Unit kerja yang bekerja di bidang pertanian, harga perdesaaan,

dan neraca produksi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 228: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Observasi Unit Kerja

Unit Analisis Nasional

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Sumbangan Subsektor Pertanian; Produktivitas Tanaman; Indeks Berantai Produksi Subsektor Pertanian; Indeks Produksi Subsektor Pertanian.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Indikator Pertanian 2016 Nasional 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 229: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Data Transportasi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Transportasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan data angkutan darat, laut, dan udara secara periodik dan berkesinambungan

2. Sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan khususnya di bidang transportasi, baik di Pemerintahan Provinsi (Pemprov), Pemerintahan Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) maupun Nasional.

DATA

Variabel pengumpulan data SIM yang dikeluarkan; Kendaraan bermotor; Jalan negara; Jalan provinsi; Jalan kabupaten; Km penumpang; Barang dimuat; Km-ton barang angkutan kereta api; Kunjungan Kapal; Bongkar Barang; Muat barang (Angkutan Laut); Kecelakaan lalu lintas; Penumpang berangkat (Angkutan Darat); Penumpang berangkat (Angkutan Laut); Lalu lintas Pesawat; Lalu lintas penumpang (Angkutan Udara); Lalu lintas barang (Angkutan Udara); Penumpang datang (Angkutan Laut)

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan; Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden 1. Angkutan Darat: Ditjen Bina Marga-Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas PU Pemda Provinsi/Kab/Kota, Dinas Perhubungan Pemda Provinsi/Kab/Kota, Korlantas POLRI, PT. KAI Pusat, dan PT. KAI Commuter Jabodetabek

2. Angkutan Laut: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.-IV, Pelabuhan Cabang, Pelabuhan Lainnya-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan

3. Angkutan Udara: PT (Persero) Angkasa Pura I dan II, Bandara Cabang, Bandara Lainnya-UPT Kementerian Perhubungan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 230: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Observasi Perusahaan/pengelola pelabuhan/bandara/kereta api/instansi

pemerintah terkait

Unit Analisis Perusahaan dan instansi sumber data

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Mengisi kuesioner sendiri

(swacacah)

Jenis Kuesioner AJR II/2; AJR II/3; FAX AL; FAX AU; Form KAI; Model III/1; PJ II/5; PJ II/6; SIMOPPEL T.II.02; SIMOPPEL T.II.03; SIMOPPEL T.II.04; SIMOPPEL T.II.05; SIMOPPEL T.II.06; SIMOPPEL T.II.07; SIMOPPEL T.II.08; SIMOPPEL T.II.09; SIMOPPEL T.II.01; SIMOPPEL T.II.UPT

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Km-Ton; Km-Penumpang.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Statistik Transportasi Darat Statistik Transportasi Laut Statistik Transportasi Udara

Provinsi 2001-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 231: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kompilasi Statistik Indonesia

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Diseminasi Statistik

Subdit. Publikasi dan Kompilasi Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Menyediakan data bagi Pemerintah sebagai bahan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang

2. Menyediakan data bagi dunia usaha sebagai dasar pengembangan usaha, penentuan sumber pembiayaan, perkiraan produksi, perencanaan dan pengembangan pemasaran

3. Menyediakan data bagi akademisi dan masyarakat lainnya sebagai bahan rujukan suatu penelitian atau perencanaan suatu kegiatan.

DATA

Variabel pengumpulan data -

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Liaison Officer (LO) di BPS dan Kementerian/Lembaga

Unit Observasi BPS dan Kementerian/Lembaga

Unit Analisis -

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Kompilasi Produk

Administrasi

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 232: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Statistik Indonesia Nasional -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 233: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyesuaian musiman (seasonal adjustment) pada data PDB triwulanan menurut lapangan usaha

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Pengembangan Model Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Melakukan proses penyesuian musiman pada data PDB triwulanan menurut lapangan usaha.

DATA

Variabel pengumpulan data Produk Domestik Bruto (PDB)

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Jenis Lapangan Usaha

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Seasonally adjusted data PDB triwulanan menurut lapangan usaha

Nasional 2000-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 234: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Data Statistik Neraca Energi

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Mendapatkan gambaran akan ketersediaan energi di Indonesia dan penggunaan energi, sehingga dapat menjadi dasar dalam kebijakan di bidang energi.

DATA

Variabel pengumpulan data Jumlah dan Nilai Produksi; Struktur Biaya; Tenaga Kerja; Balas Jasa Pekerja; Produksi Energi Primer; Impor Energi; Ekspor Energi; Konsumsi Energi

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Energi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Kompilasi

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Kebutuhan Energi ; Energi perkapita; Produksi Energi; Energi yang dikonsumsi; Ekspor Energi; Impor Energi.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Neraca Energi Nasional 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 235: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Komponen Ekspor Impor Luar Negeri pada PDB menurut Pengeluaran

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Diperoleh nilai dan struktur neraca barang dan jasa yang akurat untuk penyusunan PDB-E, SUT/IO sisi uses dan neraca sektor institusi

2. Menyusun analisis singkat tentang barang dan jasa Indonesia

3. Menyelaraskan penghitungan ekspor/impor barang dan jasa di tingkat nasional (PDB) dan tingkat provinsi (PDRB).

DATA

Variabel pengumpulan data Ekspor luar negeri; Impor luar negeri

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan; Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

Unit Analisis Nasional

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Sumber Pertumbuhan Ekonomi; Neraca Perdagangan; Volume Perdagangan; Pertumbuhan Ekspor/Impor; Derajat Keterbukaan.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 236: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran

Nasional -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 237: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperkenalkan wawasan pengguna sistem data makro yang berkaitan dengan arus penyediaan dan penggunaan dana antar sektor

2. Melengkapi sistem data neraca nasional yang selama ini terus dikembangkan dan disempurnakan oleh Badan Pusat Statistik

3. Menyebarluaskan data dan informasi yang terdapat di dalam neraca arus dana sebagai bahan referensi bagi para pengguna data khususnya di bidang ekonomi moneter

4. Menyajikan analisis deskriptif yang berkaitan dengan neraca pembiayaan sektoral, keterkaitan finansial antar sektor, velocity of income, dan penyebab berdasarkan data NAD 2010-2014

5. Dasar untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan penyusunan NAD Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang.

DATA

Variabel pengumpulan data PMTB Peralatan Lainnya; PMTB CBR; PMTB Produk Kekayaan Intelektual; Perubahan Inventori; PMTB; PMTB Bangunan; PMTB Mesin dan Perlengkapan; PMTB Kendaraan

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan; Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

https:

//www.b

ps.go.id

Page 238: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Analisis Nasional

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Pertumbuhan PMTB; Peran Perubahan Inventori; Peran PMTB.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran

Nasional -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 239: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Untuk mengetahui besaran pengeluaran konsumsi akhir pemerintah

2. Untuk mengetahui pertumbuhan konsumsi pemerintah baik Q to Q, Y on Y, maupun C to C

3. Untuk mengetahui kontribusi pengeluaran konsumsi akhir pemerintah terhadap PDB Pengeluaran.

DATA

Variabel pengumpulan data Pendapatan Pemerintah (APBN dan APBD); Belanja Pemerintah (APBN dan APBD); Transfer ke Daerah; Output BI; Realisasi Raskin

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi Agregat pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Unit Analisis Pemerintahan umum

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Permintaan data

melalui surat resmi

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 240: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperkenalkan wawasan penggunaan sistem data makro yang berkaitan dengan arus penyediaan dan penggunaan dana antarsektor

2. Melengkapi sistem data neraca nasional yang selama ini terus dikembangkan dan disempurnakan oleh Badan Pusat Statistik

3. Menyebarluaskan data dan informasi yang terdapat di dalam neraca arus dana sebagai bahan referensi bagi para pengguna data khususnya di bidang ekonomi moneter

4. Menyajikan analisis deskriptif yang berkaitan dengan neraca pembiayaan sektoral, keterkaitan finansial antarsektor, velocity of income, dan penyebab berdasarkan data NAD 2012-2016

5. Dasar untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan penyusunan NAD Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang.

DATA

Variabel pengumpulan data Tabungan Bruto; Investasi Non finansial; Pinjaman Neto; Selisih Statistik; Ekuitas; Unit Penyertaan Investasi Kolektif; Perubahan Neto Investasi Finansial; Perolehan Neto Aset Finansial; Perolehan Neto Kewajiban Finansial; Surat Berharga; Asuransi, Dana Pensiun, dan Jaminan Terstandar; Cadangan teknis asuransi non-jiwa; Hak anuitas dan asuransi jiwa; Hak Pensiunan; Emas Moneter dan Hak Tarik Khusus; Emas moneter; Hak Tarik Khusus; Uang dan Simpanan; Uang; Transferable deposits; Simpanan Lainnya; Surat Berharga Jangka Pendek; Surat Berharga Jangka Panjang; Pinjaman; Pinjaman Jangka Pendek; Pinjaman Jangka Panjang; Transaksi Derivatives; Kredit dagang dan pembayaran di muka; Hutang/Piutang lainnya

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 241: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kementerian/lembaga terkait

Unit Observasi Kementerian/lembaga terkait

Unit Analisis Institusi

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Data sekunder

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Neraca Arus Dana (NAD) Penggunaan dan Sumber.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Neraca Arus Dana Indonesia Tahunan 2012-2016

Nasional 2012-2016

Neraca Arus Dana Indonesia Triwulanan 2014-2017:2

Nasional 2014-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 242: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Melihat dan mengevaluasi kinerja transaksi keuangan pemerintah pusat dalam jangka pendek yang disajikan dalam data neraca pemerintahan pusat triwulanan yang terdiri dari:

1. Neraca Produksi 2. Neraca Pendapatan yang Dihasilkan 3. Neraca Alokasi Pendapatan Primer 4. Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder 5. Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel 6. Neraca Modal 7. Neraca Finansial.

DATA

Variabel pengumpulan data Output Pemerintahan Pusat; Nilai Tambah Pemerintahan Pusat;

Konsumsi Akhir Pemerintahan Pusat

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

Unit Observasi Kementerian/lembaga dan subject matter terkait

Unit Analisis Pemerintah Pusat

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Permintaan data

melalui surat resmi

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 243: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Neraca Pemerintahan Pusat Triwulanan 2011-2017:2

Nasional 2011-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 244: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan Neraca Pemerintahan Umum

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Melihat dan mengevaluasi kinerja transaksi keuangan pemerintahan umum dalam jangka pendek yang disajikan dalam data neraca pemerintahan umum yang terdiri dari:

1. Neraca Produksi 2. Neraca Pendapatan yang Dihasilkan 3. Neraca Alokasi Pendapatan Primer 4. Neraca Distribusi Pendapatan Sekunder 5. Neraca Penggunaan Pendapatan Disposabel 6. Neraca Modal 7. Neraca Finansial.

DATA

Variabel pengumpulan data Output Pemerintahan Umum; Nilai Tambah Pemerintahan Umum;

Konsumsi Akhir Pemerintahan Umum

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Pemerintah Umum (pusat dan daerah)

Metode pengumpulan data Kompilasi Produk Administrasi dengan cara Permintaan data

melalui surat resmi

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 245: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Neraca Pemerintahan Umum Indonesia 2011-2016 (General Government Accounts of Indonesia 2011-2016)

Nasional 2011-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 246: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan PDB Indonesia Tahunan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data pendapatan nasional Indonesia tahunan.

DATA

Variabel pengumpulan data Produk Domestik Bruto (PDB); Produk Nasional Bruto (PNB);

Pendapatan Nasional

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Lapangan usaha

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Pengamatan (Observasi)

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Laju Pertumbuhan PDB Tahunan; Distribusi Persentase PDB Tahunan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Pendapatan Nasional Indonesia Tahunan

Nasional 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 247: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan PDB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data pendapatan nasional Indonesia triwulanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Produk Domestik Bruto (PDB)

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Lapangan usaha

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan; Distribusi Persentase PDB Triwulanan.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Bruto Triwulanan Nasional 2013-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 248: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data PDRB secara tahunan menurut lapangan usaha yang dirinci atas:

1. PDRB atas dasar harga berlaku dan konstan 2. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 3. Kontribusi PDRB atas dasar harga berlaku 4. PDRB per kapita kabupaten/kota atas dasar harga

berlaku.

DATA

Variabel pengumpulan data PDRB Atas Dasar Harga Berlaku; PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Kabupaten/kota

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

PDRB Per Kapita; Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).

https:

//www.b

ps.go.id

Page 249: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota di Indonesia 2012-2016

Kabupaten/Kota 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 250: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

Menyediakan data PDRB secara tahunan menurut lapangan usaha yang dirinci atas:

1. PDRB atas dasar harga berlaku dan konstan 2. Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku 3. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 4. Laju pertumbuhan PDRB per kapita atas dasar harga

berlaku dan konstan 5. Indeks harga implisit PDRB.

DATA

Variabel pengumpulan data PDRB Atas Dasar Harga Berlaku; PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan; Tahunan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden -

Unit Observasi -

Unit Analisis Provinsi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 251: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

PDRB Per Kapita; Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2012-2016

Provinsi 2012-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 252: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. PDB penggunaan (expenditure) menjelaskan tentang besaran nilai produk atau barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam wilayah domestik untuk digunakan sebagai konsumsi ‘akhir’ masyarakat. Secara spesifik yang dimaksud dengan konsumsi akhir adalah penggunaan produk dalam bentuk barang atau jasa yang tujuannya tidak untuk diproses lebih lanjut (atau dikonsumsi habis), yang direalisasikan dalam bentuk pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga, atau produk konsumsi akhir LNPRT, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, serta ekspor barang dan jasa

2. Penghitungan PDB dari sisi penggunaan, dimaksudkan juga untuk menjelaskan bagaimana ‘pendapatan’ (Y) yang tercipta melalui berbagai ragam proses produksi (atau lapangan usaha) menjadi sumber pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir. Atau pada sisi yang berbeda, PDB menurut pengeluaran juga menjelaskan tentang penggunaan sebagian besar produk domestik untuk keperluan konsumsi akhir, atau dengan istilah yang berbeda disebut sebagai ‘output akhir (final output)’

DATA

Variabel pengumpulan data Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT); Pengeluaran Pemerintah; Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB); Perubahan Inventori; Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga; Ekspor dan Impor Barang dan Jasa

Frekuensi Kegiatan Tahunan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan; Tahunan

METODOLOGI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 253: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Subject matter terkait

Unit Observasi Subject matter terkait

Unit Analisis Penggunaan produk barang dan jasa yang dihasilkan melalui

proses produksi

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Lainnya

Jenis Kuesioner -

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB; Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional ; Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor; Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB; Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan; Rasio Perdagangan International (RPI); Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri ; Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB; PDB (Nominal) ; Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save ; Neraca Perdagangan (Trade Balance) ; Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ; Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ; Indeks Implisit PDRB; Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia menurut Pengeluaran, 2012-2016

Nasional 2012-2016

Laporan Perekonomian Triwulan II 2017 Nasional 2016-2017

Laporan Perekonomian Triwulan I 2017 Nasional 2016-2017

Produk Domestik Bruto Indonesia menurut Pengeluaran Tahun 2012-2016

Nasional 2012-2016

Laporan Perekonomian Triwulan IV 2016 Nasional 2012-2016

Laporan Perekonomian Triwulan III 2017 Nasional 2016-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 254: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing : Analisis Ketenagakerjaan Usaha Mikro Kecil

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Konsistensi Statistik

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Memperoleh potret kondisi dan persebaran usaha dan ketenagakerjaan dalam perekonomian

2. Memperoleh informasi tentang peran, sebaran, dan penyerapan tenaga kerja pada UMK

3. Mengetahui sebaran usaha dan penyerapan tenaga kerja pada fenomena usaha yang sedang berkembang pesat yaitu UMK Modern (berbasis internet/online dan waralaba) dan UMK Konvensional

4. Mengetahui produktivitas UMK terutama pada UMK Modern dan UMK Konvensional.

DATA

Variabel pengumpulan data -

Frekuensi Kegiatan ad hoc

Frekuensi pengumpulan data

setelah pelaksanaan SE2016 listing

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Seluruh kabupaten/kota

Cakupan Responden Pelaksana kegiatan SE2016 Listing

Unit Observasi Hasil SE2016 Listing

Unit Analisis Usaha/perusahaan hasil listing SE2016

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara data sekunder (hasil SE2016

Listing))

Jenis Kuesioner -

https:

//www.b

ps.go.id

Page 255: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

Produktivitas Tenaga Kerja.

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data

Tahun data yang disajikan

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing Analisis Ketenagakerjaan Usaha Mikro Kecil

Provinsi 2016-2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 256: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Survei Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan

IDENTITAS KEGIATAN

Penyelenggara Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Transportasi

Tahun kegiatan 2017

Tujuan dan manfaat kegiatan

1. Mendapatkan dan menyajikan data/informasi waktu lamanya barang berada (tertahan) di pelabuhan

2. Mendapatkan dan menyajikan data/informasi fasilitas dan kinerja layanan kepelabuhanan

3. Mendapatkan dan menyajikan data/informasi prospek usaha kepelabuhanan.

DATA

Variabel pengumpulan data Fasilitas Gudang yang dimiliki/dioperasikan; Fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard); Dwelling Time; Utilisasi Fasilitas Pelabuhan; Fasilitas Dermaga; Rata-rata lama kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan; Kinerja operasional Kapal

Frekuensi Kegiatan Triwulanan

Frekuensi pengumpulan data

Triwulanan

METODOLOGI

Cakupan Wilayah Sebagian kabupaten/kota

Cakupan Responden Pengelola pelabuhan, perusahaan bongkar muat, EMKL, freight forwarding, jasa ekspor impor, jasa kepabeanan, dan perusahaan trucking

Unit Observasi Pelabuhan, Perusahaan

Unit Analisis Wilayah dan Pelabuhan

Metode pengumpulan data Kompilasi Statisti dengan cara Wawancara langsung; Mengisi

kuesioner sendiri (swacacah)

Jenis Kuesioner SDT17-Pelabuhan; SDT17-Perusahaan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 257: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

KELUARAN

Nama indikator yang dihasilkan

-

Publikasi yang dihasilkan

Judul Publikasi level terendah penyajian data Tahun data yang disajikan

Laporan Dwelling Time 2017 Provinsi -2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 258: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

INDIKATOR KEGIATAN

STATISTIK DASAR BIDANG SOSIAL

https:

//www.b

ps.go.id

Page 259: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 260: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Melek Huruf (AMH)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf lainnya (seperti huruf jawa, kanji, dll) terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas.

Manfaat Melihat pencapaian indikator dasar yang telah dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan. AMH merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan.

Rumus Perhitungan

dimana: AMHt

15 = Angka Melek Huruf usia 15 tahun keatas pada tahun ke-t MHt

15 = Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek huruf pada tahun ke-t Pt

15 = Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada tahun ke-t

Interpretasi Angka melek huruf berkisar antara 0-100. Tingkat melek huruf yang tinggi menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan pembelajaran. Contoh: AMH Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebesar 92,93 persen, artinya sekitar 93 persen penduduk di Kabupaten Jepara yang berumur 15 tahun ke atas dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 261: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (APM SD)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Angka partisipasi murni sekolah dasar adalah perbandingan antara murid sekolah dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Salafiah Ula dan paket A setara SD, usia 7-12 tahun, dengan penduduk usia 7-12 tahun, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Untuk memonitor pencapaian tujuan pendidikan dasar yang diidentifikasi oleh MDGs, meliputi pendidikan sekolah dasar, MI, Salafiah Ula dan paket A setara SD.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Nilai APM SD berkisar antara 0-100. APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah setara SD yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Bila seluruh anak usia sekolah setara SD dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai 100 persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat https:

//www.b

ps.go.id

Page 262: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Partisipasi Murni Sekolah Menengah Pertama (APM SMP) dan APM SMA

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi APM di SMP adalah perbandingan antara murid SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), Salafiah Wustho, Paket B setara SMP, usia 13-15 tahun, dengan penduduk usia 13-15 tahun, dinyatakan dalam persentase. APM di SMA adalah perbandingan antara murid SMA, Madrasah Aliyah, SMK, Paket C setara SMA, usia 16-18 tahun, dengan penduduk usia 16-18 tahun, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Memonitor pencapaian tujuan pendidikan dasar yang diidentifikasi dalam MDGs khususnya pendidikan tingkat SMP dalam program nasional (Indonesia) serta memonitor pencapaian di tingkat SMA.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pendidikan adalah salah satu aspek penting dari pembangunan manusia. Menghilangkan ketimpangan gender di semua jenjang pendidikan akan meningkatkan status dan kemampuan perempuan dan laki-laki untuk berperan dalam pembangunan ekonomi. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki pada jenjang pendidikan tertentu, misalnya SD menunjukkan angka di bawah 100 persen. Ini berarti bahwa pada jenjang pendidikan SD lebih banyak murid lakilaki yang bersekolah dibandingkan dengan murid perempuan. Sebaliknya, rasio APM perempuan terhadap laki-laki menunjukkan angka di atas 100 persen menggambarkan murid perempuan lebih banyak dibandingkan murid laki-laki pada jenjang pendidikan tersebut.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 263: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Distribusi Pendapatan - 20% penduduk dengan pendapatan tertinggi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Share pengeluaran dari kelompok pengeluaran 20 % tertinggi

terhadap total pengeluaran

Manfaat Untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan)

pendapatan penduduk

Rumus Perhitungan

dimana : DP20% = Distribusi pengeluaran 20% tertinggi TP = Total Pengeluaran TP20% = Total pengeluaran 20% tertinggi

Interpretasi Proporsi pengeluaran yang diterima 20 persen penduduk

berpengeluaran tinggi dari seluruh pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan)

Publikasi Keberadaan Indikator

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 264: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan menengah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Share pengeluaran dari kelompok pengeluaran 40 % menengah

terhadap total pengeluaran

Manfaat Untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan)

pendapatan penduduk

Rumus Perhitungan

dimana : DP40% = Distribusi pengeluaran 40% menengah TP = Total Pengeluaran TP40% = Total pengeluaran 40% menengah

Interpretasi Proporsi pengeluaran yang diterima 40 persen penduduk

berpengeluaran menengah dari seluruh pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 265: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Distribusi Pendapatan - 40% penduduk dengan pendapatan terendah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Share pengeluaran dari kelompok pengeluaran 40 % terendah

terhadap total pengeluaran

Manfaat Untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan) pendapatan

penduduk

Rumus Perhitungan

dimana : DP40% = Distribusi pengeluaran 40% terendah TP = Total Pengeluaran TP40% = Total pengeluaran 40% terendah

Interpretasi Proporsi pengeluaran yang diterima 40 persen penduduk berpengeluaran terendah dari seluruh pengeluaran. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk

kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi.

Jika proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang/menengah.

Jika proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah.

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 266: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 267: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Demokrasi Indonesia

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Politik dan Keamanan

Definisi IDI adalah alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan dan penerapan demokrasi di provinsi.

Manfaat Secara akademis, dpat ditunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di setiap provinsi di Indonesia. Bagi pembangunan politik pada tingkat provinsi, data IDI mampu menjunjukkan aspek atau variable atau indikator yang tidak atau berkembang di suatu provinsi sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan perkembangan demokrasi di provinsi bersangkutan

Rumus Perhitungan

dimana: IDI Indonesia = Indeks Demokrasi Indonesia Pi = Nilai Penimbang berdasarkan AHP dari aspek ke-i (i=1,2,3) I(Ai) = Indeks aspek ke-i (i = 1) = Aspek kebebasan sipil (i = 2) = Hak-hak politik (i = 3) = Lembaga demokrasi

Interpretasi Hasil indeks adalah angka dengan skala 1-100. Skala ini merupakan skala normatif dimana 1 adalah kinerja terendah dan 100 adalah kinerja tertinggi.

Level Estimasi Provinsi dan Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Demokrasi Indonesia 2016: Tantangan Peningkatan Kualitas Partisipasi dan Representasi (Publikasi dibuat oleh dewan ahli IDI)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 268: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendat

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat menjalankan agamanya

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Tindakan atau pernyataan perjabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnyaAncaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Tindakan atau pernyataan perjabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau terhadap kelompok rentan lainnya

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak pilih

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout)

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout)

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase anggota perempuan di DPRD provinsi Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebesan berkumpul dan berserikat

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 269: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

berpendapat

Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaran pemilu

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap total APBD

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase jumlah perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD terhadap jumlah total perda yang dihasilkan

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Rekomendasi DPRD kepada eksekutif Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta pemilu

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Jumlah kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atasu polisi

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Keputusan hakin yang kontroversial Survei Indeks Demokrasi Indonesia

Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atasu polisi

Survei Indeks Demokrasi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 270: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Dimensi Kepuasan Hidup

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Definisi Tingkat kepuasan penduduk Indonesia dalam skala 0-100

Manfaat Sebagai ukuran kepuasan penduduk terhadap 10 aspek

kehidupan yang esensial

Rumus Perhitungan Indeks Dimensi Kepuasan Hidup =

dimana: W1 = Penimbang Dimensi Kepuasan Hidup Sosial W2 = Penimbang Dimensi Personal W1+W2 = 1 IKepuasan Hidup Sosial = Indeks Kepuasan Hidup Sosial IPersonal = Indeks Personal

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks dimensi kepuasan hidup

menunjukkan kondisi yang semakin puas.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Kebahagiaan 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kepuasan Terhadap Pendidikan dan Keterampilan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan Terhadap Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan terhadap Pendapatan Rumah Tangga Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan Terhadap Kesehatan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan terhadap Keharmonisan Keluarga Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan terhadap Ketersediaan waktu luang Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan Terhadap Hubungan Sosial Di Lingkungan

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan Terhadap Keadaan Lingkungan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan terhadap Kondisi Keamanan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Kepuasan Terhadap Rumah Dan Fasilitas Rumah Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 271: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia)

Unit kerja penghasil

Direktorat Stat. Ketahanan Sosial Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Definisi Tingkat makna hidup penduduk Indonesia dalam skala 0-100

Manfaat Sebagai ukuran makna hidup penduduk

Rumus Perhitungan

Indeks Dimensi Makna Hidup =

dimana : 1. Kemandirian

2. Penguasaan lingkungan

3. Pengembangan diri

4. Hubungan positif dengan orang lain

5. Tujuan hidup

6. Penerimaan diri

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks dimensi makna hidup menunjukkan kondisi

hidup yang semakin bermakna

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Kebahagiaan 2017 http

s://w

ww.bps.g

o.id

Page 272: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Dimensi Perasaan (Afeksi)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Definisi Tingkat perasaan penduduk Indonesia dalam skala 0-100

Manfaat Sebagai ukuran perasaan penduduk

Rumus Perhitungan Indeks Dimensi Perasaan =

dimana: Ipr = Indeks perasaan senang/riang/gembira Itc = Indeks tidak khawatir/cemas Ipt = Indeks perasaan tidak tertekan

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks dimensi perasaan menunjukkan

kondisi perasaan yang semakin positif.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Kebahagiaan 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Perasaan Tidak Tertekan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Perasaan Senang/Riang/Gembira Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

Perasaan Tidak Khawatir/Cemas Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 273: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Kebahagiaan/Kepuasan Hidup

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Ketahanan Wilayah

Definisi Tingkat kebahagiaan/kepuasan hidup penduduk Indonesia dalam

skala 0-100.

Manfaat Sebagai ukuran kesejahteraan subjektif.

Rumus Perhitungan

dimana: W1 = Penimbang dimensi kepuasan hidup W2 = Penimbang dimensi perasaan W3 = Penimbang dimensi makna hidup W1+W2+W3=1 IKepuasan Hidup = Indeks Dimensi Kepuasan Hidup IPerasaan = IndeksDimensi Perasaan (Afeksi) IMakna Hidup = Indeks Dimensi Makna Hidup

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks kebahagiaan menunjukkan kondisi yang semakin bahagia. Pola yang searah bila indeks disandingkan dengan data indikator ekonomi makro menunjukkan bahwa kemajuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan telah berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan subjektif.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Kebahagiaan/Kepuasan Hidup Indonesia 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 274: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Politik dan Keamanan

Definisi IPAK merupakan indeks komposit yang mengukur budaya zero

tolerance masyarakat terhadap korupsi

Manfaat Mengetahui sejauh mana angka zero tolerance masyarakat

Indonesia terhadap korupsi

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin besar nilai indeks menunjukkan bahwa masyarakat

semakin tidak permisif terhadap korupsi dan sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Press Release BPS

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengalaman berhubungan dengan layanan publik Survei Perilaku Anti Korupsi

Pengalaman berhubungan dengan layanan publik Survei Perilaku Anti Korupsi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 275: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Balita Usia Satu Tahun yang Diimunisasi Campak

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Persentase Imunisasi Campak adalah perbandingan antara banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima minimal satu kali imunisasi campak terhadap jumlah anak berumur 1 tahun, dan dinyatakan dalam persentase. Anak berumur usia 1 tahun adalah anak usia 12-23 bulan.

Manfaat Indikator ini merupakan ukuran pemantauan untuk cakupan imunisasi dasar. Karena imunisasi campak diberikan pada usia 911 bulan, sehingga dapat menunjukkan kelengkapan imunisasi anak. Disamping itu imunisasi campak yang diberikan kepada anak, dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, yang dapat memberikan dampak terhadap penurunan angka kematian balita. Cakupan imunisasi campak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan tenaga kesehatan berkompeten, kualitas sistem pelayanan kesehatan anak, partisipasi masyarakat di suatu wilayah.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin besar persentase balita usia satu tahun yang diimunisasi campak di suatu wilayah pada periode tertentu, maka semakin banyak balita yang telah mendapatkan imunisasi tersebut.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 276: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Komuter

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase dari jumlah penduduk berumur 5 tahun ke atas yang berstatus komuter terhadap jumlah penduduk berumur 5 tahun ke atas.

Manfaat Mengetahui tingkat mobilitas nonpermanen suatu daerah.

Rumus Perhitungan Persentase Komuter =

dengan: a = Penduduk 5 tahun keatas berstatus komuter b = Penduduk 5 tahun keatas

Interpretasi Persentase yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat mobilitas

nonpermanen suatu daerah.

Level Estimasi Kabupaten/kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Komuter Bandung Raya dan Gerbangkertosusila 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Penduduk 5 tahun ke atas berstatus komuter Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

Penduduk 5 tahun ke atas Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

https:

//www.b

ps.go.id

Page 277: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Pengeluaran Rumah Tangga untuk Bukan Makanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita untuk bukan makanan yaitu rata-rata pengeluaran perkapita bukan makanan dibagi rata-rata total pengeluaran perkapita dikali seratus persen

Manfaat Data dan informasi mengenai pengeluaran dapat digunakan dalam penelitian di bidang ekonomi, salah satunya diungkapkan oleh Ernest Engel (1857) bahwa persentase pengeluaran untuk makanan menurun sejalan dengan meningkatnya pendapatan; Untuk melihat pola pengeluaran penduduk yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah

Rumus Perhitungan % Pengeluaran ruta utk Bukan Makanan = Rata-rata pengeluaran perkapita bukan makanan/rata-rata pengeluaran perkapita X 100%

Interpretasi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita untuk bukan makanan menunjukkan proporsi pengeluaran bukan makanan terhadap total pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, (2) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, (3)Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya pengeluaran seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

Banyaknya pengeluaran sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 278: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Menggunakan Cara Modern

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Peserta KB Aktif Cara Modern adalah Peserta KB yang menggunakan alat KB lain selain Cara Tradisional, yaitu mereka yang menggunakan MOW/tubektomi, MOP/vasektomi, AKDR/ IUD/Spiral, Suntikan KB, Susuk KB, Pil KB, Kondom/karet KB, Intravag, dan Kondom wanita.

Manfaat Mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai proksi untuk mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial.

Rumus Perhitungan

dimana: PUS = Pasangan Usia Subur PUSKBmodern = Jumlah Pasangan Usia Subur yang menggunakan alat KB modern (selain cara tradisional)

Interpretasi Semakin besar persentase perempuan pernah kawin yang menggunakan KB cara modern di suatu wilayah pada periode tertentu, maka dapat dilihat bahwa pencapaian penggunaan KB di wilayah tersebut semakin tinggi.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 279: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Perkembangan Distribusi Pengeluaran

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi share pengeluaran dari masing-masing kelompok distribusi

pengeluaran terhadap total pengeluaran

Manfaat Untuk menilai tingkat ketidakmerataan (ketimpangan) pendapatan penduduk. Bank Dunia mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok sesuai dengan besarnya pendapatan (didekati dengan pengeluaran): 40% penduduk dengan pendapatan rendah; 40% penduduk dengan pendapatan sedang; dan 20% penduduk dengan pendapatan tinggi. Ketimpangan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan dari kelompok yang berpendapatan 40% terendah dibandingkan dengan total pendapatan seluruh penduduk.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi. Jika proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang/menengah. Jika proporsi jumlah pendapatan penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 280: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Kelompok Komoditi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita menurut kelompok komoditi yaitu rata-rata pengeluaran perkapita menurut kelompok makanan dibagi rata-rata total pengeluaran perkapita dikali seratus persen

Manfaat Untuk melihat pola pengeluaran penduduk yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah

Rumus Perhitungan Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Komoditi = Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Kelompok Komoditi/ Rata-rata Total Pengeluaran per Kapita X 100%

Interpretasi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita menurut kelompok komoditi menunjukkan proporsi pengeluaran menurut kelompok komoditi terhadap total pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, (2) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, (3) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya pengeluaran seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

Banyaknya pengeluaran sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 281: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Tempat Tinggal

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita menurut daerah tempat tinggal yaitu rata-rata pengeluaran perkapita menurut perkotaan/perdesaan dibagi rata-rata total pengeluaran perkapita dikali seratus persen

Manfaat Untuk melihat pola pengeluaran penduduk yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah

Rumus Perhitungan Rata-rata Pengeluaran per Kapita Menurut Tempat Tinggal = Rata-rata Pengeluaran per Kapita di Perkotaan (Pedesaan)/ Rata-rata Total Pengeluaran per Kapita X 100%

Interpretasi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita menurut daerah tempat tinggal menunjukkan proporsi pengeluaran di perkotaan/perdesaan terhadap total pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, (2) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, (3) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya pengeluaran seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

Banyaknya pengeluaran seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 282: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita untuk Makanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita untuk makanan dan bukan makanan yaitu rata-rata pengeluaran perkapita makanan/bukan makanan dibagi rata-rata total pengeluaran perkapita dikali seratus persen

Manfaat Data dan informasi mengenai pengeluaran dapat digunakan dalam penelitian di bidang ekonomi, salah satunya diungkapkan oleh Ernest Engel (1857) bahwa persentase pengeluaran untuk makanan menurun sejalan dengan meningkatnya pendapatan

Rumus Perhitungan Rata-rata Pengeluaran per Kapita Makanan (Bukan Makanan) = Rata-rata Pengeluaran per Kapita Makanan (bukan makanan)/ Rata-rata Total Pengeluaran per Kapita X 100%

Interpretasi Persentase rata-rata pengeluaran perkapita untuk makanan dan bukan makanan menunjukkan proporsi pengeluaran makanan/bukan makanan terhadap total pengeluaran

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia, (2) Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi, (3) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya pengeluaran seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

Banyaknya pengeluaran sebulan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 283: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rumah Tangga dengan Air Minum Layak

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Air minum yang berkualitas (layak) adalah air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak adalah perbandingan antara rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum berkualitas (layak) dengan rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Indikator ini digunakan untuk memantau akses penduduk terhadap sumber air berkualitas berdasarkan asumsi bahwa sumber air berkualitas menyediakan air yang aman untuk diminum bagi masyarakat. Air yang tidak berkualitas adalah penyebab langsung berbagai sumber penyakit

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin besar persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak menunjukan semakin baiknya kondisi rumah tangga di suatu daerah.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 284: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rumah Tangga Komuter

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase dari jumlah rumah tangga yang memiliki setidaknya

satu ART komuter terhadap jumlah rumah tangga.

Manfaat Mengetahui tingkat mobilitas nonpermanen suatu daerah.

Rumus Perhitungan Persentase Rumah tangga Komuter =

dengan: a = Rumah tangga yang memiliki ART komuter b = Rumah tangga

Interpretasi Persentase yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat mobilitas

nonpermanen suatu daerah.

Level Estimasi Kabupaten/kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Komuter Bandung Raya dan Gerbangkertosusila 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rumah Tangga yang Memiliki ART Komuter Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

Rumah Tangga Survei Komuter di Bandung Raya dan Gerbangkertosusila

https:

//www.b

ps.go.id

Page 285: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rumah Tangga Menurut Lantai Terluas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Yaitu perbandingan antara banyaknya rumah tangga yang

memiliki lantai terluas bukan tanahdengan jumlah rumah tangga

Manfaat Rumah tangga yang dikategorikan ke dalam rumah yang layak huni sebagai tempat tinggal harus memenuhi beberapa kriteria kualitas rumah tempat tinggal, diantaranya rumah yang berlantai bukan tanah atau lainnya

Rumus Perhitungan % Ruta Menurut Lantai Terluas Bukan Tanah = Jumlah Ruta dengan Lantai Terluas bukan Tanah / Jumlah Rumah Tangga X 100 %

Interpretasi Gambaran mengenai persentase banyaknya rumah tangga

berlantai bukan tanah

Level Estimasi Provinsi dan Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

apakah bahan bangunan utama lantai rumah terluas Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 286: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/HP/PC/Internet

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Proporsi rumah tangga yang memiliki telpon rumah/ HP/ PC/ Internet/ komputer pribadi adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga yang memiliki perangkat komputer pribadi terhadap jumlah rumah tangga secara keseluruhan, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan masyarakat terhadap teknologi terutama untuk mengakses komunikasi dan informasi yang dapat bermanfaat dalam mendukung upaya pembangunan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka Penetrasi Internet berkisar antara 0-100. Tingkat penetrasi internet yang tinggi menunjukkan tingginya akses penduduk terhadap informasi melalui media internet yang memungkinkan penduduk tersebut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, dan berkomunikasi.

Level Estimasi Nasional, Provinsi, Kab/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat https:

//www.b

ps.go.id

Page 287: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio APM SD, Rasio APM SMP dan Rasio APM SMA

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Rasio Angka Partisipasi Murni (RAPM) anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi adalah perbandingan APM murid/mahasiswa perempuan terhadap APM murid/mahasiswa laki-laki pada setiap jenjang dan jalur pendidikan, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Indikator kesempatan memperoleh pendidikan antara perempuan dan laki-laki diukur dari rasio APM yang menunjukkan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan. Pendidikan adalah salah satu aspek penting dari pembangunan manusia. Menghilangkan ketimpangan gender di semua jenjang pendidikan akan meningkatkan status dan kemampuan perempuan dan laki-laki. Jumlah penduduk perempuan adalah separuh dari seluruh jumlah penduduk, kesetaraan pendidikan perempuan akan memberikan peran aktif perempuan dalam pembangunan dan merupakan determinan yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: RAPM = Rasio Angka Partisipasi Murni APM = Angka Partisipasi Murni P=Perempuan L=Laki-laki

Interpretasi Pendidikan adalah salah satu aspek penting dari pembangunan manusia. Menghilangkan ketimpangan gender di semua jenjang pendidikan akan meningkatkan status dan kemampuan perempuan dan laki-laki untuk berperan dalam pembangunan ekonomi. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki pada jenjang pendidikan tertentu, misalnya SD menunjukkan angka di bawah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 288: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

100 persen. Ini berarti bahwa pada jenjang pendidikan SD lebih banyak murid laki-laki yang bersekolah dibandingkan dengan murid perempuan. Sebaliknya, rasio APM perempuan terhadap laki-laki menunjukkan angka di atas 100 persen menggambarkan murid perempuan lebih banyak dibandingkan murid laki-laki pada jenjang pendidikan tersebut.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 289: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Dengan Makanan jadi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Yaitu jumlah konsumsi kalori dari seluruh komoditi pangan yang dikonsumsi penduduk di satu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk. Secara teknis, rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari adalah konsumsi semua anggota rumah tangga selama seminggu dibagi 7 hari dikalikan dengan konversi kalori dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga

Manfaat Rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari dapat menggambarkan tingkat kecukupan gizi sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah

Rumus Perhitungan

Interpretasi Rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari menunjukkan banyaknya kandungan gizi kalori dari komoditi yang dikonsumsi penduduk.

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, (2) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya Konsumsi Seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 290: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata konsumsi Kalori per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Yaitu jumlah konsumsi kalori dari komoditi bahan makanan yang dikonsumsi penduduk di satu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk. Secara teknis, rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari adalah konsumsi semua anggota rumah tangga selama seminggu dibagi 7 hari dikalikan dengan konversi kalori dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga

Manfaat Rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari (tanpa makanan jadi) dapat menggambarkan tingkat konaumai kalori untuk makanan yang dimasak dirumah

Rumus Perhitungan

Interpretasi Rata-rata konsumsi kalori perkapita sehari (tanpa makanan jadi) menunjukkan banyaknya kandungan gizi kalori dari komoditi yang dimasak dirumah

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, (2) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya Konsumsi Seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 291: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Dengan Makanan jadi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Jumlah konsumsi protein dari seluruh komoditi pangan yang dikonsumsi penduduk di satu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk. Secara teknis, rata-rata konsumsi protein perkapita sehari adalah konsumsi semua anggota rumah tangga selama seminggu dibagi 7 hari dikalikan dengan konversi prot

Manfaat Rata-rata konsumsi protein perkapita sehari dapat menggambarkan tingkat kecukupan gizi sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah

Rumus Perhitungan

Interpretasi Rata-rata konsumsi protein perkapita sehari menunjukkan banyaknya kandungan gizi protein dari komoditi yang dikonsumsi penduduk.

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, (2) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya Konsumsi Seminggu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Konsumsi dan Pengeluaran

https:

//www.b

ps.go.id

Page 292: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari - Tanpa Makanan jadi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Jumlah konsumsi protein dari komoditi bahan makanan yang dikonsumsi penduduk di satu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk. Secara teknis, rata-rata konsumsi protein perkapita sehari adalah konsumsi semua anggota rumah tangga selama seminggu dibagi 7 hari dikalikan dengan konversi protein dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga

Manfaat Rata-rata konsumsi protein perkapita sehari (tanpa makanan jadi) dapat menggambarkan tingkat konaumai kalori untuk makanan yang dimasak dirumah

Rumus Perhitungan

Interpretasi Rata-rata konsumsi protein perkapita sehari (tanpa makanan jadi) menunjukkan banyaknya kandungan gizi protein dari komoditi yang dimasak dirumah

Level Estimasi Provinsi (untuk Susenas triwulanan dan Susenas September);

Kabupaten/Kota (untuk Susenas Tahunan dan Susenas Maret)

Publikasi Keberadaan Indikator

(1) Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, (2) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya Konsumsi Seminggu Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 293: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja

terhadap angkatan kerja.

Manfaat Mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang bekerja.

Rumus Perhitungan

dimana: a = Jumlah Penduduk Bekerja b = Jumlah Angkatan Kerja

Interpretasi Semakin tinggi TKK, kesempatan kerja semakin tinggi. Misal: TKK 94%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja), sebanyak 94 orang merupakan penduduk bekerja.

Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia; Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Bekerja Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 294: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

Definisi Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang merupakan

angkatan kerja.

Manfaat Mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang

aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah.

Rumus Perhitungan

dimana: a = Jumlah Angkatan Kerja b = Jumlah penduduk 15thn keatas

Interpretasi Semakin tinggi TPAK menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Contoh: Jika TPAK 66% artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas, sebanyak 66 orang tersedia untuk memproduksi pada periode tertentu.

Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia; Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Angkatan kerja Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 295: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

Definisi Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Manfaat Mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang

termasuk dalam pengangguran.

Rumus Perhitungan

dimana: a = Jumlah Pengangguran b = Jumlah Angkatan Kerja

Interpretasi TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja. Misal: TPT 6%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja) sebanyak 6 orang merupakan pengengguran.

Level Estimasi Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia; Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengangguran Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 296: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kesejahteraan Rakyat

Subdit. Stat. Rumah Tangga

Definisi Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) adalah perbandingan antara PUS yang menjadi peserta KB aktif (peserta KB yang saat ini menggunakan salah satu alat kontrasepsi) dengan jumlah PUS, dinyatakan dalam persentase.

Manfaat Indikator ini berguna untuk mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan kelahiran. Indikator ini juga digunakan sebagai proksi untuk mengukur akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial.

Rumus Perhitungan

dimana: CPR = Contraceptive Prevalence Rate (Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi) PUS = Pasangan Usia Subur PUSaktif = Jumlah Pasangan Usia Subur sebagai peserta KB aktif

Interpretasi -

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Kesejahteraan Rakyat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 297: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 298: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

INDIKATOR KEGIATAN

STATISTIK DASAR BIDANG EKONOMI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 299: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 300: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Indeks Produksi Industri Manufaktur

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Besar dan Sedang

Definisi Angka indeks yang dihasilkan menggambarkan perkembangan produksi sektor industri manufaktur secara lebih dini serta data seris yang lebih panjang dan lengkap karena sifatnya yang dirancang secara periodik bulanan. Data bulanan tersebut dapat juga disajikan sebagai data triwulanan maupun tahunan. Data triwulanan merupakan rataan dari indeks bulanan pada triwulan yang bersangkutan dan indeks tahunan merupakan rataan 4 (empat) triwulan pada tahun yang bersangkutan. Angka ini juga menyajikan indeks produksi dalam KBLI 2 (dua) digit.

Manfaat Mengetahui perkembangan produksi sektor industri manufaktur dalam level KBLI 2 (dua) digit baik secara nasional maupun provinsi.

Rumus Perhitungan

Dimana;

Rij = Rasio perusahaan ke- j dalam KBLI ke-i pada bulan ke-2

terhadap bulan ke-1

Vijk = Nilai produksi dari komoditas ke-k untuk perusahaan ke-j

dalam KBLI ke-i selama periode dua bulan

Qijk1 = Produksi komoditas ke-k untuk perusahaan ke-j dalam

KBLI ke-i bulan ke-1

Qijk2 = Produksi komoditas ke-k untuk perusahaan ke-j dalam

KBLI ke-i bulan ke-2

Indeks KBLI

dimana,

I2t = Indeks produksi 2-digit KBLI pada bulan ke-t

https:

//www.b

ps.go.id

Page 301: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

I2(t-1) = Indeks produksi 2-digit KBLI pada bulan ke-(t-1)

Vij = Nilai produksi perusahaan j dalam KBLI i selama periode 2

bulan

Wijadj = Penimbang sampling disesuaikan untuk perusahaan j

dalam 2-digit KBLI

Indeks Total

dimana,

dengan:

It = Indeks produksi total pada bulan ke-t

It-1 = Indeks produksi total pada bulan ke-(t-1)

Vi2 = Total nilai produksi dari seluruh perusahaan untuk 2-digit

KBLI i selama periode 2 bulan

Wi2 = Total penimbang sampling dari seluruh perusahaan dalam

2-digit KBLI i selama periode 2 bulan

Interpretasi Indeks produksi industri manufaktur menunjukkan perkembangan produksi industri manufaktur bila dibandingkan dengan periode dasar (tahun dasar=100). Jika nilai indeks produksi industri periode berjalan (It)>100, maka secara umum industri manufaktur pada periode yang bersangkutan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode dasar. Jika nilai indeks produksi industri periode berjalan (It).

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur 2015-2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 302: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Produksi Tanaman Perkebunan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Tanaman Perkebunan

Definisi Produksi adalah hasil perkebunan/tanaman yang

diambil/dipanen.

Manfaat Memberikan gambaran hasil budidaya tanaman setiap bulan.

Rumus Perhitungan

dimana: P = Produksi (sesuai bentuk standar) PBL = Produksi Bulan Laporan di setiap triwulan Rendemen = Nilai rendemen masing-masing tanaman

Interpretasi Angka/Nilai menunjukkan besarnya/banyaknya produksi yang dihasilkan dalam budidaya tanaman (sesuai standar produksi masing-masing).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indikator Ekonomi

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Bulan Laporan Kakao Survei Perusahaan Perkebunan Kakao Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Karet Survei Perusahaan Perkebunan Karet Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Kelapa Sawit Survei Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Kopi Survei Perusahaan Perkebunan Kopi Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Tebu Survei Perusahaan Perkebunan Tebu Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Teh Survei Perusahaan Perkebunan Teh Triwulanan

Produksi Bulan Laporan Tembakau Survei Perusahaan Perkebunan Tembakau Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 303: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Banyaknya dan Nilai Pengadaan dan Penggunaan Produksi Perusahaan HTI

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya dan nilai kayu bulat yang dihasilkan dan digunakan

oleh perusahaan budidaya tanaman kehutanan.

Manfaat Untuk mengetahui perkembangan jumlah dan nilai produksi

kayu bulat antar tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi ke i (m=33) j = Kabupaten/kota ke j pada provinsi ke i Yij = Produksi kayu bulat pada provinsi ke i kabupaten/kota ke j

Interpretasi Menunjukkan banyaknya dan nilai kayu bulat yang dihasilkan

dan digunakan oleh perusahaan budidaya tanaman kehutanan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Banyaknya Pengadaan dan Penggunaan Produksi Perusahaan HTI

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

Nilai Pengadaan dan Penggunaan Produksi Perusahaan HTI

Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 304: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Banyaknya Pekerja Tetap Perusahaan HTI

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya orang yang bekerja pada perusahaan budidaya tanaman kehutanan menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, jenis pekerjaan, kewarganegaraan, dan jenis kelamin.

Manfaat Untuk mengetahui perkembangan jumlah tenaga kerja

perusahaan HPHT antar tahun.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Menunjukkan banyaknya orang yang bekerja pada perusahaan

budidaya tanaman kehutanan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pekerja Tetap Perusahaan HTI Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 305: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Barang yang dimuat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Banyaknya barang yang dimuat oleh angkutan barang (truk, pick

up) dan ASDP.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah barang yang dimuat setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari jumlah barang yang dimuat, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 306: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Biaya Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan penangkapan ikan yang meliputi pengeluaran untuk pekerja, pengeluaran bahan bakar, listrik, air dan gas, serta pengeluaran bahan-bahan, jasa dan lainnya.

Manfaat Mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

penangkapan ikan.

Rumus Perhitungan Total biaya perusahaan penangkapan ikan = a+b+c dimana: a = Pengeluaran untuk pekerja b = Pengeluaran untuk bahan bakar, listrik, air dan gas c = Pengeluaran untuk bahan-bahan, jasa dan lainnya

Interpretasi Banyaknya pengeluaran perusahaan penangkapan ikan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengeluaran untuk Pekerja DAFTAR-LTP

Pengeluaran untuk Bahan Bakar, Listrik, Air, dan Gas DAFTAR-LTP

Pengeluaran untuk Bahan-bahan, Jasa, dan Lainnya DAFTAR-LTP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 307: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Biaya Produksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan rumah tangga usaha peternakan

dalam proses produksi.

Manfaat Mengetahui besarnya biaya yang diperlukan oleh rumah tangga

peternakan untuk melakukan proses produksi.

Rumus Perhitungan

Dimana: I = Biaya Produksi a = Upah Pekerja b = Pakan c = bahan Bakar dan Pelumas d = Listrik e = Air f = pemeliharaan Kesehatan g = Pengeluaran Lainnya

Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam proses produksi sapi perah semakin besar. Demikian juga sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Struktur Ongkos Rumah Tangga Usaha Peternakan 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 308: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, nilai input perusahaan sapi perah meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya.

Manfaat Mengetahui besarnya biaya yang diperlukan oleh perusahaan

untuk melakukan proses produksi.

Rumus Perhitungan

Dimana, I : Biaya Produksi perusahaan peternakan sapi perah a : Upah pekerja b : Biaya bahan bakar c : Biaya pakan ternak d : Biaya obat-obatan e : Pengeluaran lainnya

Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam proses produksi sapi perah semakin besar. Demikian juga sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya Laporan Tahunan Perusahaan

Upah pekerja Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 309: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Biaya Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, biaya produksi perusahaan ternak besar kecil meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya.

Manfaat Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk melakukan proses produksi.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y : Biaya Produksi a : Upah pekerja b : Biaya bahan bakar c : Biaya pakan ternak d : Biaya obat-obatan e : Pengeluaran lainnya

Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan

dalam proses produksi semakin besar. Demikian juga sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Upah pekerja Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)

Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 310: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai/biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam hal ini, nilai input perusahaan peternakan ternak unggas meliputi upah pekerja, bahan bakar, pakan, listrik dan air, obat-obatan dan biaya lainnya.

Manfaat Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk melakukan proses produksi.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y : Biaya Produksi perusahaan peternakan ternak unggas a : Upah pekerja b : Biaya bahan bakar c : Biaya pakan ternak d : Biaya obat-obatan e : Pengeluaran lainnya

Interpretasi Semakin tinggi biaya produksi, berarti biaya yang diperlukan dalam proses produksi unggas semakin besar. Demikian juga sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pemakaian bahan bakar, pakan, dan lainnya Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 311: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Diagram timbang

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Bobot/persentase nilai penjualan setiap komoditas terhadap

total nilai penjualan dari seluruh komoditas.

Manfaat Untuk menghitung IHPB Provinsi.

Rumus Perhitungan Proporsi

Interpretasi Menggambarkan bobot/persentase nilai penjualan setiap

komoditas terhadap total nilai penjualan dari seluruh komoditas.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 312: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Durasi Iklan yang Disiarkan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Lamanya / rentang waktu iklan yang disiarkan.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah durasi iklan yang disiarkan setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari jumlah durasi iklan yang disiarkan, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 313: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Full Time Equivalent (FTE)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Ukuran untuk melihat tenaga kerja yang bekerja penuh untuk

kegiatan penelitian dan pengembangan.

Manfaat Melihat tenaga kerja yang bekerja penuh untuk kegiatan

penelitian dan pengembangan.

Rumus Perhitungan FTE = Jumlah Pegawai di Bidang Litbang

Interpretasi Banyaknya tenaga kerja yang bekerja penuh untuk kegiatan

penelitian dan pengembangan.

Level Estimasi Tidak dilakukan estimasi, karena baru bersifat pilot survei. Indikator yang tersedia merupakan hasil simulasi penghitungan indikator.

Publikasi Keberadaan Indikator

Simulasi penghitungan indikator dapat dilihat pada laporan Pilot Survei Iptek dan Inovasi Tahun 2017.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 314: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Gross Domestic Expenditure on R&D (GERD)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Proporsi pengeluaran litbang suatu negara terhadap PDB negara

tersebut.

Manfaat Mengetahui proporsi pengeluaran litbang suatu negara terhadap

PDB negara tersebut.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Persentase GERD.

Level Estimasi Tidak dilakukan estimasi, karena baru bersifat pilot survei. Indikator yang tersedia merupakan hasil simulasi penghitungan indikator.

Publikasi Keberadaan Indikator

Simulasi penghitungan indikator dapat dilihat pada laporan Pilot Survei Iptek dan Inovasi Tahun 2017.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 315: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Hortikultura

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani di subsektor hortikultura untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga.

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani di subsektor hortikultura serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ibht Nasional Juli 2015 (2012=100) = 116,25 artinya tingkat harga kebutuhan petani subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 16,25 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 316: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Perikanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani di subsektor perikanan/budidaya untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani di subsektor perikanan/budidaya serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ibik Nasional Juni 2016 (2012=100) = 123,41 artinya tingkat harga kebutuhan petani subsektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 23,41 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 317: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Peternakan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani di subsektor peternakan untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga.

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani di subsektor peternakan serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ibtrk Nasional Juli 2015 (2012=100) = 113,41 artinya tingkat harga kebutuhan petani subsektor peternakan mengalami kenaikan sebesar 13,41 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 318: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Pangan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani di subsektor tanaman pangan untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga.

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani di subsektor tanaman pangan serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ibtp Nasional Juli 2015 (2012=100) = 116,25 artinya tingkat harga kebutuhan petani subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 16,25 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 319: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani di subsektor tanaman perkebunan rakyat untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga.

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani di subsektor tanaman perkebunan rakyat serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ibtpr Nasional Juli 2015 (2012=100) = 108,75 artinya tingkat harga kebutuhan petani subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan sebesar 8,75 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 320: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ijazah Tertinggi yang dimiliki

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh peternak.

Manfaat Mengetahui kualitas pendidikan peternak.

Rumus Perhitungan Persentase di setiap jenjang pendidikan peternak terpilih

terhadap seluruh jumlah peternak

Interpretasi Semakin rendah pendidikan petani menjadi faktor penghambat

produktivitas sektor peternakan begitupun sebaliknya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Struktur Ongkos Rumah Tangga Usaha Peternakan 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 321: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Balas Jasa dan Upah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Balas Jasa pekerja adalah balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan usaha, baik dalam bentuk uang maupun barang/jasa (natura). Balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang tersebut. a. Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja,

sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.

b. Upah lembur adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

c. Hadiah, bonus dan sejenisnya adalah pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja karena prestasi pekerja kepada perusahaan.

d. Hadiah adalah pengeluaran perusahaan berupa uang atau barang yang diberikan kepada pekerja karena prestasi pekerja.

e. Bonus adalah hadiah yang diberikan perusahaan/usaha kepada pekerja dalam bnetuk uang atau barang karena perusahaan mengalami kemajuan atau peningkatan keuntungan yang biasanya dibayarkan setahun sekali.

f. Asuransi pekerja yang dimaksud adalah pengeluaran perusaha-an/usaha yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/lembaga penyelenggara asuransi atas nama pekerja, yang terdiri dari: asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi jiwa.

g. Upah pekerja harian lepas adalah nilai upah yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja harian lepas yang bekerja pada proyek konstruksi

Manfaat -

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pertumbuhan indeks Balas jasa dan upah biasanya terjadi pada triwulan 2, 3, dan 4. Penurunan indeks nilai konstruksi biasanya pada triwulan 1.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 322: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Diffusion Sektor Konstruksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Indeks diffusion sektor konstruksi digunakan untuk menghitung indeks kondisi dan prospek bisnis pengusaha. Indeks diffusion menyatakan seberapa banyak pengusaha yang menyatakan usahanya mengalami peningkatan pada suatu triwulan dibanding triwulan sebe-lumnya. Indeks diffusion terdiri atas dua jenis, yaituindeks diffusion pada kondisi/variabel tertentu dan indeks diffusion komposit yang merupakan gabungan indeks diffusion pada semua kondisi/variabel.

Manfaat Menghitung indeks persepsi pengusaha konstruksi terhadap

bisnis konstruksi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks berarti kondisi maupun prospek

bisnis usaha konstruksi semakin optimis.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 323: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga konsumen

Definisi Indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh rumah tangga.

Manfaat Mengukur tingkat inflasi suatu negara.

Rumus Perhitungan

Dengan : NKn = Nilai konsumsi bulan ke-n NKo = Nilai konsumsi tahun dasar

Interpretasi 1. IHK = 100, secara umum harga relative tidak mengalami perubahan;

2. IHK > 100, secara umum harga mengalami kenaikan dibanding dengan tahun dasar;

3. IHK < 100, secara umum harga mengalami penurunan dibanding dengan tahun dasar.

Level Estimasi Nasional dan Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Indeks harga

https:

//www.b

ps.go.id

Page 324: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Mesin dan Peralatan (IHMP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Perkembangan harga mesin dan peralatan antar periode, dari sekelompok barang yang diperdagangkan pada tingkat harga perdagangan besar.

Manfaat Mengetahui perkembangan harga mesin dan peralatan.

Rumus Perhitungan Metode Laspeyres

Interpretasi Indeks harga mesin dan peralatan pada tingkat grosir.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Laporan SHMP

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga per satuan komoditas/barang Survei Harga Mesin dan Peralatan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 325: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar/harga

grosir.

Manfaat Sebagai deflator PDB.

Rumus Perhitungan

Dimana : NMSni = Nilai marketed surplus komoditi i pada bulan ke-n NMSoi = Nilai marketed surplus komoditi i pada tahun dasar

Interpretasi Indeks harga pada tingkat grosir.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Perdagangan Besar

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga komoditas Bulan Berjalan Survei Harga Perdagangan Besar

https:

//www.b

ps.go.id

Page 326: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Industri Pengolahan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen industri

pengolahan.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen sektor industri pengolahan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2017 https:

//www.b

ps.go.id

Page 327: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Akomodasi Hotel

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor

akomodasi hotel.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen sektor akomodasi hotel.

Rumus Perhitungan

Dimana: ILcm = relatif harga Laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pio = rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 328: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Angkutan Penumpang

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor

angkutan penumpang.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan harga di tingkat produsen sektor jasa pelayanan makanan minuman.

Rumus Perhitungan

Dimana: ILcm = relatif harga Laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pio = rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 329: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Listrik dan Gas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor

listrik dan gas.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen sektor jasa listrik dan gas.

Rumus Perhitungan

Dimana: ILcm = relatif harga Laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pio = rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. HP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 330: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Pelayanan Makanan Minuman

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor

pelayanan makanan minuman.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan harga di tingkat produsen sektor jasa pelayanan makanan minuman.

Rumus Perhitungan

Dimana: ILcm = relatif harga Laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pio = rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 331: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Jasa Pengelolaan Air

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen sektor

pengelolaan air.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen sektor jasa pengelolaan air.

Rumus Perhitungan

Dimana: ILcm = relatif harga Laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pio = rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 332: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Pertambangan Penggalian

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen di sektor

pertambangan dan penggalian.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen sektor pertambangan penggalian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen 2017 https:

//www.b

ps.go.id

Page 333: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Produsen Pertanian

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran perubahan harga yang diterima oleh produsen.

Manfaat Sebagai deflator PDB, dan untuk mengetahui tingkat perubahan

harga di tingkat produsen.

Rumus Perhitungan

Dimana: I = Relatif harga laspeyres sub kategori "c" bulan "m" pim = Rata-rata harga produk "i" pada bulan "m" qi0 = Kuantitas produk "i" yang terjual pada periode dasar "0" pi0 = Rata-rata harga produk "i" pada periode dasar "0"

Interpretasi 1. Perubahan harga pada tahun pencacahan terhadap tahun dasar 2010=100;

2. IHP > 100 terjadi inflasi; 3. IHP < 100 terjadi deflasi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 334: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Perkembangan harga rumah/apartemen antar periode pada

tingkat harga perdagangan besar.

Manfaat Mengetahui perkembangan harga rumah/apartemen.

Rumus Perhitungan Metode Laspeyres

Interpretasi Indeks harga properti perumahan pada tingkat grosir.

Level Estimasi Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Laporan SHPP

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga rumah/apartemen Survei Harga Properti Perumahan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 335: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga.

Manfaat Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib ini juga dapat menggambarkan inflasi perdesaan

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ib Nasional Juni 2016 (2012=100)=123,41 artinya tingkat harga kebutuhan petani mengalami kenaikan sebesar 23,41 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

- http

s://w

ww.bps.g

o.id

Page 336: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Harga Yang Diterima Petani (It)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi It Nasional Juni 2016 (2012=100)=125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 337: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Hari-Orang

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Pekerja Harian Lepas adalah pekerja yang proyek konstruksi dikerjakan, dan hanya bekerja selama proyek tersebut masih berjalan. Pekerja ini biasanya dibayar atas dasar upah harian. Contoh: mandor, (kepala tukang), tukang batu, tukang kayu, kenek bangunan, dsb.-

Manfaat -

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pertumbuhan indeks hari-orang biasanya terjadi pada triwulan 2, 3, dan 4. Penurunan indeks nilai konstruksi biasanya pada triwulan 1.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 338: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Indikator Kini (IIK)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi kondisi keuangan konsumen pada saat triwulan berjalan (saat survei) dibandingkan triwulan sebelumnya.

Manfaat Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan konsumen

pada saat periode survei dibanding dengan periode sebelumnya.

Rumus Perhitungan

Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban meningkat lebih besar dari jawaban menurun. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi perekonomian pada triwulan berjalan meningkat dibanding periode triwulan sebelumnya.

- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban meningkat dan menurun simbang. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi perekonomian pada triwulan berjalan sama keadaannya dibanding periode triwulan sebelumnya.

- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban menurun lebih besar dari jawaban meningkat. Untuk Indeks Indikator Kini artinya kondisi perekonomian pada triwulan berjalan menurun dibanding periode triwulan sebelumnya.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen

https:

//www.b

ps.go.id

Page 339: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Indikator Mendatang (IIM)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Indeks komposit dari beberapa indeks variabel yang dapat mengidentifikasi rencana rumah tangga untuk membeli barang-barang tahan lama pada periode tiga bulan mendatang.

Manfaat Memberikan informasi mengenai rencana rumah tangga untuk membeli barang-barang tahan lama periode tiga bulan mendatang.

Rumus Perhitungan

Interpretasi - 100<I<200 menunjukkan bahwa jumlah jawaban meningkat lebih besar dari jawaban menurun. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi perekonomian pada triwulan mendatang meningkat dibanding periode triwulan berjalan.

- I=100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban meningkat dan menurun simbang. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi perekonomian pada triwulan mendatang sama keadaannya dibanding periode triwulan berjalan.

- I<100 menunjukkan bahwa jumlah jawaban menurun lebih besar dari jawaban meningkat. Untuk Indeks Indikator Mendatang artinya kondisi perekonomian pada triwulan mendatang menurun dibanding periode triwulan berjalan.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen

https:

//www.b

ps.go.id

Page 340: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Kedalaman Harga Gabah di Bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Ukuran rata-rata kesenjangan antara harga hasil observasi

dengan HPP.

Manfaat Menggambarkan seberapa jauh perbedaan antara harga hasil

observasi dibandingkan HPP.

Rumus Perhitungan

Dengan : α = 1 z = Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yi = Harga gabah dibawah HPP i = (1,2,....,q) q = Jumlah observasi harga gabah dibawah HPP n = Jumlah seluruh observasi

Interpretasi Semakin tinggi indeks, semakin jauh perbedaan antara harga

hasil observasi dibandingkan HPP.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Evaluasi Statistik Harga Produsen Gabah 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 341: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Perbandingan harga kostruksi setiap kabupaten/kota terhadap

kota acuan.

Manfaat Sebagai alokator DAU.

Rumus Perhitungan Tahap pertama:

dimana: NK = Nilai Komponen pk = Harga material/upah/sewa alat ke-k qk = Kuantitas/volume material/upah/sewa ke-k Tahap kedua:

dimana: NK = Nilai Komponen Ci = Dummy kab/kota Pj = Dummy komponen dalam suatu sistem αi dan βj = Koefisien regresi PPP Sistem = exp(αi) Tahap Ketiga:

Tahap keempat:

https:

//www.b

ps.go.id

Page 342: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Interpretasi Persentase tingkat kemahalan kostruksi terhadap kota acuan.

Level Estimasi Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi dan Kabupaten Kota

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga Bahan Bangunan Survei Harga Kemahalan Konstruksi

Sewa Alat Berat Survei Harga Kemahalan Konstruksi

Upah Tenaga Kerja Konstruksi Survei Harga Kemahalan Konstruksi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 343: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Konstruksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Indeks tahun dasar 2010 merupakan indeks triwulan t dibagi dengan rata-rata indeks pada tahun dasar 2010 dikalikan dengan 100 persen.

Manfaat Melihat perkembangan pekerja tetap, hari orang, balas jasa upah dan nilai konstruksi yang diselesaikan triwulan survei dengan rata-rata triwulan tahun dasar sektor konstruksi.

Rumus Perhitungan

dimana: Idt = Indeks tahun dasar pada periode t It = Indeks pada triwulan periode t avg(Id) = Rata-rata indeks tahun dasar 2010

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks berarti semakin maju/berkembang

bisnis konstruksi.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

- https:

//www.b

ps.go.id

Page 344: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Masalah Bisnis

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Indeks masalah bisnis adalah suatu indeks yang menyatakan kondisi masalah bisnis yang dihadapi pengusaha pada sektor konstruksi.

Manfaat 1. Melihat permasalahan bisnis pada sektor konstruksi dalam rentang waktu tiga bulanan;

2. Mengetahui kondisi derajat kegawatan kinerja pengusaha kontruksi.

Rumus Perhitungan

dimana: IMB = Indeks Masalah Bisnis IMv = Indeks Masalah untuk kondisi ke-v Tv = Total nilai skor untuk kondisi ke-v Svi = Nilai skor untuk kondisi ke-v pada perusahaan ke-i n = Jumlah perusahaan k = Kategori masalah

Interpretasi Semakin besar nilai indeks berarti hambatan usaha di sektor

konstruksi semakin besar pula.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 345: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Pekerja Tetap

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Pekerja Tetap adalah tenaga kerja yang secara administrasi tercatat sebagai pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji bulanan secara tetap dari perusahaan sepanjang tahun-

Manfaat -

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pertumbuhan indeks tenaga kerja tetap cenderung tidak banyak

berubah pada tiap triwulannya

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 346: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Produksi Industri Mikro Kecil

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Definisi Angka indeks produksi menggambarkan perubahan produksi usaha IMK dibandingkan produksi pada periode dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2010.

Manfaat Melihat pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK

dibandingkan produksi pada periode dasar.

Rumus Perhitungan Paasche Modified

Interpretasi 1. Angka indeks lebih dari 100: terjadi peningkatan produksi usaha IMK dibandingkan dengan produksi pada periode dasar;

2. Angka indeks kurang dari 100: terjadi penurunan produksi usaha IMK dibandingkan dengan produksi pada periode dasar.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

BRS; Publikasi Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan IMK

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai pengeluaran produksi Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

Banyaknya Produksi (Output) Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

Nilai produksi/Jasa industri Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 347: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Yang Dibayar (IB)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan pengeluaran petani untuk menghasilkan produksi pertanian termasuk didalamnya konsumsi rumah tangga

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga-harga barang yang dikonsumsi petani serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

2. Perkembangan Ib ini juga dapat menggambarkan inflasi perdesaan (khususnya komponen konsumsi rumah tangga)

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ib Nasional Juni 2016 (2012=100)=123,41 artinya tingkat harga kebutuhan petani mengalami kenaikan secara rata-rata 1,23 kali lipat dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 348: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Yang Diterima (IT)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani.

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi It Nasional Juni 2016 (2012=100)=125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian mengalami kenaikan secara rata-rata 1,25 kali lipat dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

- https:

//www.b

ps.go.id

Page 349: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Inflasi/Deflasi Harga Produsen

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Angka persentase perubahan Indeks Harga Produsen (IHP) yang menggambarkan kenaikan atau penurunan harga barang maupun jasa secara umum di tingkat produsen.

Manfaat Sebagai indikator awal dari inflasi/deflasi di tingkat konsumen

dan sebagai deflator dalam estimasi PDB.

Rumus Perhitungan

dimana: IHPt = IHP triwulan t IHPt-1 = IHP triwulan t-1

Interpretasi Persentase (%) perubahan IHP (laju inflasi/deflasi) triwulanan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Produsen Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga Produsen Survei Harga Produsen

https:

//www.b

ps.go.id

Page 350: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Inflasi Harga Perdagangan Besar

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Tingkat perubahan indeks harga perdagangan besar.

Manfaat Mengetahui Inflasi pada tingkat grosir.

Rumus Perhitungan Inflasi bulanan =

Dimana: Ini = Indeks komoditi i pada bulan ke-n I(n-1)i = Indeks komoditi i pada bulan ke-(n-1)

Interpretasi Tingkat perubahan indeks harga perdagangan besar pada tingkat

grosir.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Perdagangan Besar

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Harga Komoditas Bulan Sebelumnya Survei Harga Perdagangan Besar

Harga komoditas Bulan Berjalan Survei Harga Perdagangan Besar

https:

//www.b

ps.go.id

Page 351: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

IP-TIK

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Suatu ukuran standar yang dapat menggambarkan tingkat pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada suatu wilayah. Indeks komposit yang mengkombinasikan 11 indikator menjadi suatu ukuran standar.

Manfaat Digunakan untuk membandingkan hasil pembangunan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) antar negara/wilayah.

Rumus Perhitungan

Dimana, Subindeks Akses dan Infrastruktur (AI) :

1. Pelanggan telepon tetap per 100 penduduk 2. Pelanggan telepon seluler per100 penduduk 3. Bandwidth internet internasional per pengguna 4. Persentase rumah tangga yang menguasai komputer 5. Persentase rumah tangga yang memiliki akses internet

Subindeks Penggunaan (PENGGUNAAN)

1. Persentase penduduk yang mengakses internet 2. Pelanggan internet broadband tetap kabel per 100

penduduk 3. Pelanggan internet broadband tanpa kabel per 100

penduduk Subindeks Keahlian (KEAHLIAN)

1. Rata-rata lama sekolah 2. Angka partisipasi kasar sekunder (SLTP sederajat &

SLTA sederajat) 3. Angka partisipasi kasar tersier (D1 s/d S1)

Interpretasi Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan pembangunan TIK pada suatu wilayah semakin pesat, sebaliknya semakin rendah nilai indeks menunjukkan pembangunan TIK di suatu wilayah relatif masih lambat.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 352: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Hortikultura

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

subsektor hortikultura.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani subsektor hortikultura;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Itht Nasional Juni 2016 (2012=100)= 125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 353: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Perikanan/Budidaya

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

subsektor perikanan/budidaya.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani subsektor perikanan/budidaya;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Itik Nasional Juni 2016 (2012=100)= 125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian subsektor perikanan/budidaya mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 354: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Peternakan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

subsektor peternakan.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani subsektor peternakan;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ittrk Nasional Juni 2016 (2012=100)= 125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian subsektor peternakan mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 355: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Pangan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

subsektor tanaman pangan.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani subsektor tanaman pangan;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ittp Nasional Juni 2016 (2012=100)= 125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 356: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

It (Indeks Harga yang Diterima Petani) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Indeks yang disusun berdasarkan hasil produksi pertanian

subsektor tanaman perkebunan rakyat.

Manfaat 1. Melihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani subsektor tanaman perkebunan rakyat;

2. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Ittpr Nasional Juni 2016 (2012=100)= 125,13 artinya tingkat harga produksi pertanian subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan sebesar 25,13 persen dibanding dengan produk yang sama pada tahun 2012.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 357: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan di Indonesia.

Manfaat Mengetahui jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan di Indonesia.

Rumus Perhitungan

𝑃 = ∑ 𝑃𝑖

dimana: P = Jumlah PPI Pi = Jumlah PPI di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan di Indonesia

maka semakin tinggi pula kontribusinya pada sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Perikanan yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Tahun 2013-2015

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nama Pangkalan Pendaratan Ikan Daftar-PPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 358: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Pelabuhan Perikanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Banyaknya Pelabuhan Perikanan (PP) di Indonesia.

Manfaat Mengetahui jumlah PP di Indonesia.

Rumus Perhitungan

𝑃 = ∑ 𝑃𝑖

dimana: P = Jumlah PP Pi = Jumlah PP di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi jumlah PP di Indonesia, maka semakin tinggi

kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Profil Pelabuhan Perikanan (PP) 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nama Pelabuhan Perikanan Daftar-PP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 359: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah pemotongan ternak.

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Banyaknya ternak yang di potong di RPH/TPH.

Manfaat Mengetahui jumlah ternak yang di potong di RPH/TPH (terutama

sapi) dan untuk mengetahui pasokan daging dari RPH/TPH.

Rumus Perhitungan

dimana: S = Jumlah Pemotongan i = Ternak Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, Babi j = Bulan 1,2, ... 12

Interpretasi Semakin tinggi jumlah pemotongan ternak di RPH/TPH maka

semakin tinggi pasokan daging untuk konsumsi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Pemotongan Ternak 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah ternak yang dipotong per triwulan Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 360: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya perusahaan berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak di bidang pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam. Indikator ini dikelompokkan menurut provinsi dan luas areal.

Manfaat Menyajikan data jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan

menurut provinsi dan luas areal.

Rumus Perhitungan

dimana: X = Jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan Xi = Perusahaan pada provinsi ke i atau perusahaan dengan luas areal ke i

Interpretasi Menunjukkan jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan

menurut provinsi dan luas areal.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 361: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Merupakan jumlah perusahaan hortikultura berbadan hukum

yang dirinci menurut provinsi,badan hukum kelompok tanaman.

Manfaat Mengetahui banyaknya perusahaan hortikultura berbadan

hukum di suatu wilayah.

Rumus Perhitungan

dimana: Jumlah = Jumlah Perusahaan Hortikultura Berbadan Hukum Perusahaan Aktif = Perusahaan Hortikultura yang masih aktif (VP-Horti rincian 201 berkode 1)

Interpretasi Jumlah perusahaan hortikultura berbadan hukum yang aktif.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hortikultura dan Usaha Hortikultura Lainnya 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kondisi Perusahaan Hortikultura Survei Perusahaan Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 362: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya perusahaan berbentuk badan usaha/hukum yang

bergerak di bidang pembudidayaan tanaman kehutanan.

Manfaat Untuk mengetahui perkembangan jumlah perusahaan HPHT

setiap tahun.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Menunjukkan banyaknya perusahaan berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak di bidang pembudidayaan tanaman kehutanan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 363: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Penangkapan Ikan menurut Badan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Jumlah perusahaan penangkapan ikan di Indonesia yang

mempunyai badan hukum.

Manfaat Mengetahui jumlah perusahaan penangkapan ikan menurut

badan hukum.

Rumus Perhitungan

dimana: P= Jumlah perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum Pi= Jumlah perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum di provinsi

Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan penangkapan ikan di indonesia maka semakin tinggi pula kontribusinya pada sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nama Perusahaan DAFTAR-LTP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 364: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Penangkaran Tumbuhan dan

Satwa Liar (TSL).

Manfaat Mengetahui perkembangan jumlah perusahaan TSL antar tahun.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Banyaknya Perusahaan Pemegang Ijin Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar (TSL).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Direktori Perusahaan Kehutanan Tahun 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 365: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Alam (HPH)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA).

Manfaat Mengetahui perkembangan jumlah perusahaan HPH antar tahun.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Banyaknya Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Direktori Perusahaan Kehutanan Tahun 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 366: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan Pengelola Hasil Hutan Tanaman (HPHT)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Jumlah Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT).

Manfaat Mengetahui perkembangan jumlah perusahaan HPHT antar

tahun.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Banyaknya Perusahaan Pemegang Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Direktori Perusahaan Kehutanan Tahun 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 367: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah perusahaan peternakan sapi perah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Jumlah perusahaan yang mengusahakan ternak sapi perah baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, atau Yayasan.

Manfaat Menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam pengembangan sektor peternakan sapi perah khususnya berkaitan dengan ketersediaan susu.

Rumus Perhitungan

Dimana, N : Jumlah perusahaan peternakan sapi perah P : Perusahaan yang mengusahakan ternak sapi perah baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, atau Yayasan

Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan sapi perah berbadan hukum, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan sapi perah di Indonesia baik dan dapat meningkatkan ketersediaan susu.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kondisi perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 368: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi jumlah perusahaan yang dimaksud adalah jumlah perusahaan

ternak besar/kecil berbadan hukum aktif yang ada di Indonesia.

Manfaat Mengetahui jumlah perusahaan ternak besar/kecil berbadan

hukum yang masih aktif.

Rumus Perhitungan

Dimana, N : Jumlah Perusahaan peternakan ternak besar/kecil P : Perusahaan ternak besar/kecil berbadan hukum aktif

Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan ternak besar/kecil berbadan hukum yang aktif, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan ternak besar/kecil di Indonesia baik dan dapat meningkatkan ketersediaan daging.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kondisi perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 369: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Jumlah perusahaan unggas berbadan hukum yang ada di

Indonesia.

Manfaat Mengetahui jumlah perusahaan unggas berbadan hukum.

Rumus Perhitungan

Dimana, N : Jumlah perusahaan peternakan ternak unggas P : Jumlah perusahaan unggas berbadan hukum

Interpretasi Semakin tinggi jumlah perusahaan unggas berbadan hukum, maka dapat diindikasikan bahwa iklim peternakan unggas di Indonesia baik

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kondisi perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 370: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Jumlah tempat Pelelangan Ikan di Indonesia.

Manfaat Mengetahui jumlah tempat pelelangan ikan di Indonesia.

Rumus Perhitungan

dimana: P = Jumlah TPI Pi = Jumlah TPI Di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi jumlah TPI di Indonesia maka semakin tinggi pula

kontribusinya pada sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tempat Pelelangan Ikan Tahun 2015

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Daftar-LTPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 371: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Merupakan jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura yang

dirinci menurut provinsi dan kelompok tanaman.

Manfaat Mengetahui banyaknya Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura

di suatu wilayah.

Rumus Perhitungan

dimana: Jumlah = Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura Usaha NRT Hortikultura = Usaha NRT Hortikultura yang masih aktif (VN-Horti rincian 201 berkode 1)

Interpretasi Jumlah Usaha Non Rumah Tangga Hortikultura yang aktif.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hortikultura dan Usaha Hortikultura Lainnya 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kondisi NRT Survei Perusahaan Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 372: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Konsumsi Bahan Pokok Per Kapita

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Definisi Mengkonsumsi bahan pokok (beras, jagung, kedelai, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam ras/bebek/itik, susu sapi segar, ikan segar, bawang merah, dan cabai) per kapita (di luar rumah tangga) berarti menggunakan atau mengolah bahan pokok sebagai bahan baku (input) untuk menghasilkan makanan/minuman/produk lain sebagai output dari usahanya.

Manfaat Mengetahui jumlah konsumsi bahan pokok pada industri baik besar, menengah, kecil, maupun mikro, jasa akomodasi dan penyediaan makan minum dengan pendekatan hotel, restoran, dan rumah makan, serta konsumsi bahan pokok pada jasa pemerintahan lainnya.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y = Konsumsi bahan pokok per kapita a = Total konsumsi bahan b = Jumlah penduduk bulan tertentu

Interpretasi Semakin besar berarti semakin banyak bahan pokok yang dikonsumsi oleh setiap kapita di Indonesia dan semakin banyak yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 373: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kurs Tengah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Definisi Kurs antara kurs jual dan beli (kurs jual ditambah kurs beli lalu

dibagi dua atau kurs rata-rata).

Manfaat Kurs tengah menunjukkan harga atau nilai mata uang rupiah

yang dinyatakan di dalam nilai mata uang negara lain.

Rumus Perhitungan

Dimana: Y: Kurs tengah a: Kurs jual b: Kurs beli

Interpretasi Semakin besar nilai kurs tengah menunjukkan harga atau nilai mata uang rupiah semakin rendah di dalam nilai mata uang negara lain.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Kurs Jual Survei Monitoring Valuta Asing

Kurs Beli Survei Monitoring Valuta Asing

https:

//www.b

ps.go.id

Page 374: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Luas Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Luas lahan yang dikuasai perusahaan budidaya tanaman

kehutanan.

Manfaat Untuk mengetahui jumlah luas lahan kehutanan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Menunjukkan luas lahan yang dikuasai perusahaan budidaya

tanaman kehutanan menurut provinsi dan status lahan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Luas Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 375: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Marjin Perdagangan dan Pengangkutan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Kompensasi pedagang sebagai penyalur barang yang merupakan

selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian.

Manfaat Memperoleh ukuran besarnya output dari kegiatan perdagangan.

Rumus Perhitungan Marjin = Selisih nilai penjualan dan nilai pembelian

Interpretasi Besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 376: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Penggunaan Produksi Kayu Bulat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Nilai perkiraan kayu bulat, baik yang digunakan untuk bahan baku sendiri maupun yang dijual ke instansi terkait yang nilainya diperkirakan sesuai harga jual setempat.

Manfaat Menyajikan data nilai perkiraan produksi kayu bulat.

Rumus Perhitungan

dimana: X = Jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan Xi = Perusahaan pada provinsi ke i atau perusahaan dengan luas areal ke i

Interpretasi Menunjukkan nilai pernggunaan produksi kayu bulat.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai Penggunaan Produksi Kayu Bulat Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 377: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Penjualan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Nilai/hasil penjualan barang dagangan yang terjual, tidak

termasuk barang konsinyasi.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend nilai penjualan

setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari nilai penjualan, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 378: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Pendapatan/penerimaan yang diterima rumah tangga usaha

peternakan.

Manfaat Mengetahui output dari rumah tangga peternakan.

Rumus Perhitungan

Dimana: NP = Nilai Produksi NB = Nilai Pertambahan Bobot Ptelur = Produksi telur Psusu = Produksi Susu Pikutan = Produksi Ikutan JP = Jasa Peternakan J = Penjualan ternak afkir

Interpretasi Semakin tinggi nilai Produksi, maka penerimaan rumah tangga peternakan semakin besar. Jika nilai Produksi lebih tinggi daripada biaya produksinya maka rumah tangga tersebut untung. Dan semakin besar untung/nilai tambah rumah tangga peternakan, maka semakin besar kontribusi sektor peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Struktur Ongkos Rumah Tangga Usaha Peternakan 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 379: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Nilai ikan yang dijual di PPI baik secara lelang maupun tidak

lelang setiap bulan pada tahun laporan.

Manfaat Mengetahui perkembangan nilai produksi ikan di Pangkalan

Pendaratan Ikan.

Rumus Perhitungan

dimana: N = Nilai Produksi ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan Ni = Produksi/Nilai produksi ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi nilai produksi ikan di pangkalan pendaratan ikan

maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Perikanan yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Tahun 2013-2015

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Volume Produksi Pangkalan Pendaratan Ikan Daftar-PPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 380: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Kayu Bulat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Perkalian jumlah produksi kayu bulat yang ditebang sesuai jatah tebang pada rencana karya tahunan yang terdapat di SK dengan harga berlaku.

Manfaat Menyajikan data nilai produksi kayu bulat menurut provinsi dan

jenis kayu.

Rumus Perhitungan

dimana: Y = Nilai produksi kayu bulat Xi = Jumlah produksi kayu bulat yang ditebang pada provinsi ke i atau jenis kayu ke i Yi = Harga kayu bulat yang berlaku pada provinsi ke i atau jenis kayu ke i

Interpretasi Menunjukkan nilai produksi kayu bulat menurut provinsi dan

jenis kayu.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai Produksi Kayu Bulat Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 381: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Nilai semua hasil budidaya ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang dipanen dari dari tempat pemeliharaan yang diusahakan perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum.

Manfaat Mengetahui perkembangan nilai produksi ikan di perusahaan

budidaya ikan yang berbadan hukum.

Rumus Perhitungan

dimana: N = Produksi perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum Ni = Produksi perusahaan budidaya ikan di provinsi yang berbadan hukum

Interpretasi Semakin tinggi nilai produksi ikan di perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai produksi perusahaan budidaya Ikan yang berbadan hukum

https:

//www.b

ps.go.id

Page 382: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Nilai produksi perikanan tangkap mencakup nilai semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang ditangkap oleh perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum dari sumber perikanan alami dilaut atau perairan umum secara bebas dan bukan milik perorangan.

Manfaat Mengetahui perkembangan nilai produksi ikan di perusahaan

penangkapan ikan yang berbadan hukum.

Rumus Perhitungan

dengan: N = Nilai produksi ikan di perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum Ni = Nilai produksi ikan di perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi nilai produksi ikan di perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai produksi perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum

DAFTAR-LTP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 383: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan perusahaan sapi perah. Nilai Produksi ini meliputi nilai produksi dan penerimaan lain perusahaan.

Manfaat Mengetahui besarnya pemasukan yang diterima oleh perusahaan

sapi perah.

Rumus Perhitungan O=a+b Dimana, O : Nilai Produksi perusahaan peternakan sapi perah a : Nilai produksi b : Pendapatan dan penerimaan lain

Interpretasi Semakin tinggi nilai Produksi, maka penerimaan perusahaan semakin besar. Jika nilai Produksi lebih tinggi daripada biaya produksinya maka perusahaan tersebut untung. Dan semakin besar untung/nilai tambah perusahaan, maka semakin besar kontribusi sektor peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi utama perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

Pendapatan dan penerimaan lainnya Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 384: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan perusahaan ternak besar kecil. Nilai Produksi ini meliputi nilai pertambahan bobot dan penerimaan lain perusahaan.

Manfaat Mengetahui besarnya pemasukan yang diterima oleh perusahaan

peternakan ternak besar kecil.

Rumus Perhitungan P=a+b Dimana, P : Nilai Produksi Perusahaan peternakan ternak besar/kecil a : Nilai Pertambahan Bobot b : Pendapatan dan penerimaan lain

Interpretasi Semakin tinggi nilai produksi, maka penerimaan perusahaan semakin besar. Jika nilai produksi lebih tinggi daripada biaya produksinya maka perusahaan tersebut untung.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan ternak besar/kecil 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Mutasi ternak Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Ternak Kecil (LTT)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 385: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Nilai Produk yang dihasilkan oleh perusahaan peternakan

unggas.

Manfaat Mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan

unggas.

Rumus Perhitungan Y=a+b

Dimana, Y : Nilai Produksi perusahaan peternakan ternak unggas a : Produksi utama b : Pendapatan dan penerimaan lain

Interpretasi Semakin tinggi produksi yang dihasilkan oleh perusahaan peternakan unggas, semakin tinggi pula kontribusi seKtor peternakan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan unggas 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi utama perusahaan Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)

Penerimaan dan pendapatan lain Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Unggas (LTU)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 386: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Nilai produksi TPI mencakup seluruh nilai ikan yang dijual/dilelang di TPI pada bulan yang bersangkutan selama triwulan laporan.

Manfaat Mengetahui perkembangan nilai produksi ikan di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI).

Rumus Perhitungan

dengan: N = Nilai Produksi ikan di TPI Ni = Nilai produksi ikan di TPI di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi nilai produksi ikan di TPI maka semakin tinggi

kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Produksi Perikanan Laut yang Dijual di Tempat Pelelangan Ikan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai Produksi Tempat Pelelangan Ikan Daftar-TPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 387: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani (NTP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima (It) dengan indeks yang dibayar petani (Ib).

Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Penghitungan NTP dilandasi pemikiran bahwa sebagai agen ekonomi yang memproduksi hasil pertanian yang kemudian hasilnya dijual, petani juga merupakan konsumen yang membeli barang dan jasa untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan juga mengeluarkan biaya produksi dalam usahanya untuk memproduksi hasil pertanian.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani (Ib) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTP, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTP menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTP > 100 : petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar.

2. NTP = 100 : petani tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar.

3. NTP < 100 : petani tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 388: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 389: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (ItHT) dengan indeks yang dibayar petani (IbHT) pada subsektor hortikultura;

2. Masih-masing indeks dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani subsektor hortikultura (Itht) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani subsektor hortikultura (Ibht) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTPH, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani subsektor hortikultura dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTPH menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian subsektor hortikultura dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTPH>100 : petani subsektor hortikultura mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar;

2. NTPH=100 : petani subsektor hortikultura tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar;

3. NTPH<100 : petani subsektor hortikultura mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 390: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (ItIK) dengan indeks yang dibayar petani (IbIK) pada subsektor perikanan;

2. Masih-masing indeks dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani subsektor perikanan (Itik) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani subsektor perikanan (Ibik) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTPN, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani subsektor perikanan dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTPN menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian subsektor perikanan dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTN>100 : petani subsektor perikanan mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar;

2. NTN=100 : petani subsektor perikanan tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar;

3. NTN<100 : petani subsektor perikanan mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 391: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 392: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (ItTRK) dengan indeks yang dibayar petani (IbTRK) pada subsektor peternakan;

2. Masih-masing indeks dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani subsektor peternakan (Ittrk) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani subsektor peternakan (Ibtrk) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTPT, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani subsektor peternakan dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTPT menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian subsektor peternakan dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTPT>100 : petani subsektor peternakan mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar;

2. NTPT=100 : petani subsektor peternakan tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar;

3. NTPT<100 : petani subsektor peternakan mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 393: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 394: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (ItTP) dengan indeks yang dibayar petani (IbTP) pada subsektor tanaman pangan;

2. Masih-masing indeks dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani subsektor tanaman pangan (Ittp) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani subsektor tanaman pangan (Ibtp) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTPP, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani subsektor tanaman pangan dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTPP menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian subsektor tanaman pangan dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTPP>100 : petani subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar;

2. NTPP=100 : petani subsektor tanaman pangan tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar;

3. NTPP<100 : petani subsektor tanaman pangan mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 395: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar Petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 396: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (ItTPR) dengan indeks yang dibayar petani (IbTPR) pada subsektor tanaman perkebunan rakyat;

2. Masih-masing indeks dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (Ittpr) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani subsektor tanaman perkebunan rakyat (Ibtpr) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTPR, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani subsektor tanaman perkebunan rakyat dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTPR menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan biaya produksi dan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTPR>100 : petani subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan terhadap tahun dasar;

2. NTPR=100 : petani subsektor tanaman perkebunan rakyat tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani terhadap tahun dasar;

3. NTPR<100 : petani subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar mengalami kenaikan yang lebih cepat

https:

//www.b

ps.go.id

Page 397: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Nilai Tukar petani (NTP)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 398: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Pedesaan

Definisi 1. Merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks yang dibayar petani untuk produksi dan penambahan barang modal (IbBPPBM);

2. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani untuk produksi dan penambahan barang modal (IbBPPBM) dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres Index.

Manfaat Dengan membandingkan Indeks Harga yang Diterima oleh petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar oleh petani untuk produksi pertaniannya (Ibup) dalam satu parameter/ukuran yaitu NTUP, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk produksi dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani. Dengan perkataan lain, NTUP menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan biaya produksi (profitabilitas).

Rumus Perhitungan

Interpretasi 1. NTUP>100 : petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan untuk biaya produksinya terhadap tahun dasar atau ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami penurunan yang lebih lambat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan untuk produksinya terhadap tahun dasar;

2. NTUP=100 : petani tidak mengalami perubahan dalam hal perdagangan karena perubahan harga yang diterima oleh petani sama dengan perubahan harga yang dibayar oleh petani untuk produksinya terhadap tahun dasar;

3. NTUP<100 : petani mengalami penurunan dalam hal perdagangan ketika harga yang mereka bayar untuk produksinya mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar atau ketika harga yang mereka bayar untuk produksinya mengalami penurunan yang lebih lambat daripada harga yang mereka terima terhadap tahun dasar.

https:

//www.b

ps.go.id

Page 399: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Level Estimasi Nasional dan Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hanya BRS (Belum tercantum di publikasi)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 400: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Paket komoditas

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Sekumpulan jenis barang yang digunakan dalam penghitungan

IHPB Provinsi.

Manfaat Untuk menghitung IHPB Provinsi.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Menggambarkan sekumpulan jenis barang yang digunakan

dalam penghitungan IHPB Provinsi.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Diagram Timbang IHPB Provinsi Tahun 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 401: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pembelian barang dagangan yang terjual

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Uang yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha untuk membeli

barang dagangan yang terjual.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend nilai pembelian

setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari nilai pembelian, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 402: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengeluaran Perusahaan Budidaya Ikan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan budidaya ikan yang meliputi pengeluaran untuk pekerja, pengeluaran untuk sarana produksi, pengeluaran untuk bahan bakar, listrik, air dan gas, pengeluaran untuk bahan-bahan, jasa dan lainnya.

Manfaat Mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

budidaya ikan.

Rumus Perhitungan Total pengeluaran perusahaan budidaya ikan = a+b+c+d dimana: a = Pengeluaran untuk pekerja b = Pengeluaran untuk sarana produksi c = Pengeluaran untuk bahan bakar, listrik, air dan gas d = Pengeluaran untuk bahan-bahan, jasa dan lainnya

Interpretasi Banyaknya pengeluaran perusahaan budidaya ikan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengeluaran untuk Pekerja Daftar-LTB

Pengeluaran untuk Sarana Produksi Daftar-LTB

Pengeluaran untuk Bahan Bakar, Listrik, Air, dan Gas Daftar-LTB

Pengeluaran untuk Bahan-bahan, Jasa, dan Lainnya Daftar-LTB

https:

//www.b

ps.go.id

Page 403: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengeluaran Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Banyaknya biaya yang dikeluarkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang meliputi pengeluaran untuk pekerja, pengeluaran bahan bakar, listrik, air dan gas, pengeluaran bahan-bahan, jasa dan lainnya.

Manfaat Mengetahui besar pengeluaran TPI.

Rumus Perhitungan Total pengeluaran TPI = a + b + c dimana: a = Pengeluaran untuk pekerja b = Pengeluaran bahan bakar, listrik air dan gas c = Pengeluaran bahan, jasa dan lainnya

Interpretasi Banyaknya biaya yang dikeluarkan Tempat Pelelangan Ikan

(TPI).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tempat Pelelangan Ikan Tahun 2015

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengeluaran untuk Pekerja Daftar-LTPI

Pengeluaran untuk Bahan Bakar, Listrik, Air, dan Gas Daftar-LTPI

Pengeluaran untuk Bahan-bahan, Jasa, dan Lainnya Daftar-LTPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 404: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penggunaan Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Penggunaan lahan yang dikuasai perusahaan budidaya tanaman

kehutanan menurut provinsi dan status lahan.

Manfaat Untuk mengetahui jenis penggunaan lahan kehutanan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Menunjukkan penggunaan lahan yang dikuasai perusahaan HTI.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Luas Lahan yang Dikuasai Perusahaan HTI Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 405: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penumpang yang diangkut

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Banyaknya penumpang yang diangkut, baik dengan angkutan

bus, mobil penumpang umum, taksi, dan ASDP.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah penumpang

setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari jumlah pnp yg diangkut, sebaliknya jika angka indeks.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 406: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Produksi IMK Quarter to Quarter

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Definisi Pertumbuhan produksi IMK Quarter to Quarter adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan produksi IMK pada triwulan ke i dibandingkan dengan produksi pada triwulan ke i-1.

Manfaat Melihat besarnya pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK pada triwulan berjalan dibandingkan produksi pada triwulan sebelumnya.

Rumus Perhitungan

dimana: Pertumbuhan IMKQtoQ = Pertumbuhan produksi IMK Quarter to Quarter It = Indeks produksi IMK pada triwulan ke-i I(t-1) = Indeks produksi IMK pada triwulan ke-(i-1)

Interpretasi 1. Angka pertumbuhan produksi positif: terjadi peningkatan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan sebelumnya;

2. Angka pertumbuhan produksi negatif: terjadi penurunan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan sebelumnya.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

BRS; Publikasi Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan IMK

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Indeks IMK triwulan ke-(i-1) Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

Indeks IMK triwulan ke-i Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 407: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Produksi IMK Year on Year

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga

Definisi Pertumbuhan produksi IMK Year on Year adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan produksi IMK pada triwulan ke i tahun t (2017), dibandingkan dengan produksi pada triwulan ke i tahun t-1 (2016).

Manfaat Melihat besarnya pertumbuhan/penurunan produksi usaha IMK pada triwulan berjalan tahun berjalan dibandingkan produksi pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Rumus Perhitungan

imana: Pertumbuhan IMKyoy = Pertumbuhan produksi IMK year on year I(i,t) = Indeks produksi IMK pada triwulan ke-i tahun ke-t I(i,t-1) = Indeks produksi IMK pada triwulan ke-i tahun ke-(t-1)

Interpretasi 1. Angka pertumbuhan produksi positif: terjadi peningkatan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan yang sama tahun sebelumnya;

2. Angka pertumbuhan produksi negatif: terjadi penurunan produksi usaha IMK sebanyak x persen dibanding produksi pada triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

BRS; Publikasi Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan IMK

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Indeks IMK triwulan ke-i Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

Indeks IMK triwulan ke-i Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 408: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Industri Besar dan Sedang

Definisi Suatu angka yang menunjukkan persentase kenaikan/penurunan nilai produksi industri manufaktur pada periode berjalan/periode bersangkutan terhadap nilai produksi industri manufaktur pada periode sebelumnya. Angka ini juga disajikan dalam bulanan, triwulanan dan tahunan serta disajikan pertumbuhan produksi industri dalam KBLI 2 (dua) digit.

Manfaat Mengetahui apakah terjadi kenaikan/penurunan nilai produksi industri dan seberapa besar kenaiakn/penurunan nilai produksi industri manufaktur pada periode bersangkutan dibandingkan dengan periode sebelumnya (bulanan, triwulanan, atau tahunan).

Rumus Perhitungan

dimana: PPI = Pertumbuhan Produksi Industri It = Indeks pada periode berjalan I(t-1) = Indeks pada periode sebelumnya

Interpretasi Jika angka ini bernilai nol (0) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan sama dengan sebelumnya.

Jika angka ini bernilai positif (+) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan lebih besar atau mengalami peningkatan dibanding produksi industri pada periode sebelumnya.

Jika angka ini bernilai negatif (-) maka nilai produksi industri pada periode yang bersangkutan lebih kecil atau mengalami penurunan dibanding produksi industri pada periode sebelumnya. Besarnya kenaikan/penurunan yang ditunjukkan oleh angka ini adalah dalam bentuk persentase.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

BRS Pertumbuhan Produksi Industri Besar dan Sedang Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 409: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Produksi Jenis Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Persentase perubahan produksi tanaman buah-buahan dan

sayuran tahunan pada tahun tertentu

Manfaat Mengetahui perubahan produksi apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada periode berjalan untuk jenis tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan tertentu

Rumus Perhitungan

dimana : Gt : Pertumbuhan produksi jenis tanaman BST pada tahun t Qt : Produksi jenis tanaman BST (dalam satuan ton) pada tahun t Qt-1 : Produksi jenis tanaman BST (dalam satuan ton) pada tahun t-1

Interpretasi Misalkan pertumbuhan melinjo tahun 2016 sebesar 7,78% berarti terjadi kenaikan produksi sebanyak 7,78 % produksi Melinjo tahun 2016 terhadap tahun 2015.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Survei Pertanian Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 410: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Daging

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Produksi dari pemotongan ternak yang di potong di rumah

potong hewan berupa daging.

Manfaat Mengetahui besarnya produksi daging yang berasal dari

RPH/TPH.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Ternak Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, Babi

Interpretasi Semakin tinggi produksi daging dari pemotongan ternak RPH/TPH maka semakin tinggi konsumsi daging merah di Indonesia.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Pemotongan Ternak 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata produksi daging Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 411: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Hasil Hutan Non Kayu

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Hasil hutan non kayu adalah semua material biologi selain kayu yang diambil dari kawasan hutan untuk dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti untuk bahan makanan, obat-obatan, bumbu, minyak alami, resin, latek, tanin, pewarna, tanaman hias, bahan kerajinan, rotan, bambu, dan produk non kayu lainnya.

Manfaat Mengetahui jumlah produksi total hasil hutan non kayu Indonesia dan per provinsi beserta perkembangannya dari tahun ke tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi (m=33) j = Kabupaten/kota pada provinsi ke-i Xij = Jumlah produksi hasil hutan non kayu provinsi ke-i kabupaten/kota ke-j

Interpretasi Semakin tinggi angka produksi hasil hutan non kayu pada tahun tertentu, menunjukkan semakin tinggi pula jumlah hasil hutan non kayu yang dihasilkan. Jumlah produksi hasil hutan non kayu disajikan menurut pulau-pulau di Indonesia.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Kehutanan Tahun 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi hasil hutan non kayu Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 412: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Kayu Bulat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Kayu bulat adalah semua kayu bulat (gelondongan) yang ditebang atau dipanen yang bisa dijadikan sebagai bahan baku produksi pengolahan kayu hulu (IPKH).

Manfaat Mengetahui jumlah produksi total kayu bulat Indonesia dan per

provinsi beserta perkembangannya dari tahun ke tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi (m=33) j = Kabupaten/kota pada provinsi ke-i Xij = Jumlah produksi kayu bulat provinsi ke-i kabupaten/kota ke-j

Interpretasi Semakin tinggi angka produksi kayu bulat pada tahun tertentu, menunjukkan semakin tinggi pula jumlah kayu bulat yang dihasilkan. Jumlah produksi kayu bulat disajikan menurut pulau-pulau di Indonesia.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Kehutanan Tahun 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Kayu Kehutanan Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 413: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya kayu bulat yang dihasilkan oleh perusahaan berbentuk badan usaha/hukum yang bergerak dibidang pembudidayaan tanaman kehutanan.

Manfaat Untuk mengetahui perkembangan jumlah produksi kayu bulat

antar tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi ke i (m=33) j = Kabupaten/kota ke j pada provinsi ke i Yij = Produksi kayu bulat pada provinsi ke i kabupaten/kota ke j

Interpretasi Semakin tinggi angka produksi kayu bulat pada tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan semakin tinggi pula jumlah kayu bulat yang dihasilkan pada tahun itu.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi kayu bulat Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 414: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Kayu Bulat Perusahaan Pengelola Hutan Alam

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Realisasi Produksi kayu bulat yang ditebang sesuai jatah tebang pada Rencana Karya Tahunan yang terdapat di areal yang tertera di SK.

Manfaat Mengetahui rencana dan realisasi produksi kayu bulat di

Indonesia.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi ke i (m=33) j = Kabupaten/kota ke j pada provinsi ke i Yij = Produksi kayu bulat pada provinsi ke i kabupaten/kota ke j

Interpretasi Semakin banyak produksi kayu bulat maka nilai tambah yang diperoleh dari subsektor kehutanan semakin besar tetapi harus diimbangi dengan kegiatan penanaman kembali.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi kayu bulat Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 415: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Kayu Olahan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Kayu olahan adalah kayu dalam bentuk olahan dari kayu bulat yang berasal dari pohon yang tumbuh di kawasan hutan. Beberapa jenis kayu olahan antara lain berupa kayu gergajian (sawn timber), kayu lapis (plywood), veneer, particle board, chipwood, pulp, dan olahan kayu lainnya.

Manfaat Mengetahui jumlah produksi total kayu olahan Indonesia dan per

provinsi beserta perkembangannya dari tahun ke tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi (m=33) j = Kabupaten/kota pada provinsi ke-i Xij = Jumlah produksi kayu olahan provinsi ke-i kabupaten/kota ke-j

Interpretasi Semakin tinggi angka produksi kayu olahan pada tahun tertentu, menunjukkan semakin tinggi pula jumlah kayu olahan yang dihasilkan. Jumlah produksi kayu olahan disajikan menurut pulau-pulau di Indonesia.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Kehutanan Tahun 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi kayu olahan Pengumpulan Data Kehutanan Triwulanan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 416: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi pemotongan ternak

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Produksi dari pemotongan ternak yang di potong di rumah

potong hewan. Meliputi karkas, jeroan, kulit basah, dan lainnya.

Manfaat Mengetahui besarnya produksi daging yang berasal dari

RPH/TPH.

Rumus Perhitungan

dimana: P = Produksi i = Ternak Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, Babi

Interpretasi Semakin tinggi produksi dari pemotongan ternak RPH/TPH maka semakin tinggi konsumsi daging bukan unggas di Indonesia.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Pemotongan Ternak 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi kulit basah Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

Produksi Lainnya Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

Produksi jeroan Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

Produksi karkas Laporan Triwulanan Pemotongan Ternak (RPH dan TPH)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 417: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Perusahaan HTI

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Banyaknya kayu bulat yang dihasilkan oleh perusahaan budidaya

tanaman kehutanan menurut jenis tanaman dan jenis produksi.

Manfaat Untuk mengetahui perkembangan jumlah produksi kayu bulat

antar tahun.

Rumus Perhitungan

dimana: i = Provinsi ke i (m=33) j = Kabupaten/kota ke j pada provinsi ke i Yij = Produksi kayu bulat pada provinsi ke i kabupaten/kota ke j

Interpretasi Menunjukkan banyaknya kayu bulat yang dihasilkan oleh

perusahaan budidaya tanaman kehutanan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Perusahaan HTI Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

https:

//www.b

ps.go.id

Page 418: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Sapi perah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Rata-rata susu yang dihasilkan oleh seekor sapi perah betina

yang sedang berproduksi/laktasi dalam sehari.

Manfaat Memperkirakan produksi susu.

Rumus Perhitungan

Dimana, X : Produksi susu per ekor per hari (liter)

Interpretasi Semakin tinggi produktivitas sapi perah, maka dapat

diperkirakan produksi susu juga semakin tinggi/banyak.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata produksi susu per ekor/hari Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 419: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tanaman Biofarmaka

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Jumlah produksi tanaman biofarmaka per satuan luas (produksi

per luasan).

Manfaat Mengetahui produktivitas dari tanaman biofarmaka pada bulan

tertentu di provinsi tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana : PRtbf : Produktivitas tanaman biofarmaka Ph : Produksi habis dipanen/dibongkar Pbh : Produksi belum habis Lh : Luas panen habis/dibongkar Lbh : Luas panen belum habis

Interpretasi Misalkan produktivitas temulawak adalah 10 kg/m2, berarti satu m2 tanaman temulawak rata-rata menghasilkan produksi sebanyak 10 kg.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tanaman Biofarmaka

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar Survei Pertanian Hortikultura

Luas Panen Habis/ Dibongkar Survei Pertanian Hortikultura

Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 420: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Jumlah produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim

per tanaman (produksi per tanaman).

Manfaat Mengetahui produktivitas dari tanaman BST pada periode

tertentu di provinsi tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana: P = Produktivitas Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST) TP = Total Produksi tanaman BST M = Banyaknya tanaman BST yang menghasilkan

Interpretasi Misalkan produktivitas mangga adalah 30 kg/pohon, berarti luas satu pohon mangga rata-rata menghasilkan produksi sebanyak 30 kg.

Level Estimasi Tingkat Kabupaten per Komoditas terpilih

Publikasi Keberadaan Indikator

Laporan Hasil Survei Hortikultura Potensi dengan Menggunakan Teknologi Pengumpulan Data Berbasis Computer Assisted Personal Interviewing Tahun 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Survei Hortikultura Potensi

Jumlah Tanaman Menghasilkan Survei Hortikultura Potensi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 421: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tanaman Hias

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Jumlah produksi tanaman hias per satuan luas (produksi per

luasan).

Manfaat Mengetahui produktivitas dari tanaman hias pada bulan tertentu

di provinsi tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana : PRth : Produktivitas tanaman hias Ph : Produksi dipanen habis/dibongkar Pbh : Produksi belum habis Lh : Luas panen habis/dibongkar Lbh : Luas panen belum habis

Interpretasi Misalkan produktivitas melati adalah 20 kg/m2, berarti satu m2 tanaman bunga melati akan menghasilkan produksi sebanyak 20 kg.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tanaman Hias

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar Survei Pertanian Hortikultura

Luas Panen Habis/ Dibongkar Survei Hortikultura Potensi

Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 422: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Jumlah produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim

per satuan luas (produksi per luasan).

Manfaat Mengetahui produktivitas dari tanaman sayuran dan buah-

buahan semusim pada bulan tertentu di provinsi tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana : PRsbs : Produktivitas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim Ph : Produksi dipanen habis/dibongkar Pbh : Produksi belum habis Lh : Luas panen habis/bongkar Lbh : Luas panen belum habis

Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti satu hektar tanaman bawang merah akan menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

Luas Panen Habis/ Dibongkar Survei Pertanian Hortikultura

Luas Panen Belum Habis Survei Pertanian Hortikultura

Produksi Dipanen Habis/Dibongkar Survei Pertanian Hortikultura

https:

//www.b

ps.go.id

Page 423: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitasvitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SBS), dan Tanaman Biofarmaka (TBF)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Jumlah produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim,

dan TBF per satuan luas (produksi per luasan).

Manfaat Mengetahui produktivitas dari tanaman sayuran dan buah-buahan semusim (SBS) dan TBF pada periode tertentu di provinsi tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana: P = Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SBS) dan Tanaman Biofarmaka (TBF) Total Produksi = Produksi Dipanen Habis/Dibongkar ditambah Produksi Belum Habis Tanaman SBS atau TBF. Total Luas Panen = Luas Panen Habis/Dibongkar ditambah Luas Panen Belum Habis Tanaman SBS atau TBF.

Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti luas satu hektar tanaman bawang merah rata-rata menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.

Level Estimasi Tingkat Kabupaten per Komoditas terpilih

Publikasi Keberadaan Indikator

Laporan Hasil Survei Hortikultura Potensi dengan Menggunakan Teknologi Pengumpulan Data Berbasis Computer Assisted Personal Interviewing Tahun 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Luas Panen Belum Habis Survei Hortikultura Potensi

Produksi Survei Hortikultura Potensi

Luas Panen Habis/ Dibongkar Survei Hortikultura Potensi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 424: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio Konstruksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Konstruksi

Definisi Perhitungan rasio pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah

serta nilai konstruksi yang diselesaikan triwulanan.

Manfaat Perhitungan rasio pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah

serta nilai konstruksi yang diselesaikan triwulanan.

Rumus Perhitungan

dimana: Rt = Rasio pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah, nilai konstruksi yang diselesaikan pada tahun ke-t Vti = Jumlah pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah, nilai konstruksi yang diselesaikan perusahaan ke-i tahun ke-t V(t-1) = Jumlah pekerja tetap, hari orang, balas jasa dan upah, nilai konstruksi yang diselesaikan perusahaan ke-i tahun ke-(t-1)

Interpretasi Semakin tinggi nilai rasio berarti semakin maju/berkembang

bisnis konstruksi.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 425: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio Pendapatan Produk Lingkungan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Neraca Barang

Definisi Proporsi pendapatan dari penjualan produk lingkungan

dibanding seluruh pendapatan.

Manfaat Melihat share produk lingkungan dibanding seluruh pendapatan.

Rumus Perhitungan

dimana: R = Rasio pendapatan produk lingkungan Yl = Pendapatan dari produk lingkungan Y = Total pendapatan

Interpretasi Rasio pendapatan dari barang dan jasa lingkungan menunjukkan porsi pendapatan dari penjualan barang dan jasa yang ramah lingkungan dibanding barang lain yang tidak ramah lingkungan. Sebagai contoh, rasio penjualan AC tanpa freon sebesar 0,24 bermakna 24 persen dari total pendapatan penjualan AC merupakan hasil penjualan AC tanpa freon.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pendapatan dari produk lingkungan Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia

Total pendapatan Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 426: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio Pengeluaran Perlindungan Lingkungan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Neraca Barang

Definisi Proporsi pengeluaran yang ditujukan untuk perlindungan

lingkungan dibanding seluruh pengeluaran.

Manfaat Melihat kesadaran perusahaan/badan usaha dalam perlidungan

lingkungan.

Rumus Perhitungan

dimana: R = Rasio perlindungan lingkungan Yl = Pengeluaran untuk perlindungan lingkungan Y = Total pengeluaran

Interpretasi Rasio pengeluaran untuk perlindungan lingkungan menunjukkan respon perusahaan terhadap usaha perlindungan lingkungan. Sebagai contoh, rasio perlindungan lingkungan sebesar 0,35 bermakna 35 persen dari total pengeluaran operasional digunakan untuk upaya perlindungan lingkungan (biaya mengolah limbah, mengelola sampah, instalasi alat penyaring asap, dsb).

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengeluaran untuk perlindungan lingkungan Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia

Total pengeluaran Implementasi SEEA dalam Sisnerling Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 427: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Broken per Jenis Beras

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Rata-rata butir beras patah.

Manfaat Menentukan kualitas beras premium, medium, rendah.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin kecil broken beras maka semakin bagus kualitas beras.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 428: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-Rata Harga Beras Penggilingan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Produsen

Definisi Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan.

Manfaat Referensi patokan harga maksimal pembelian beras BULOG.

Rumus Perhitungan

Dimana: pi = Harga beras kualitas ke-i n = Jumlah observasi

Interpretasi Rata-rata harga beras di penggilingan menurut kualitas beras.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 429: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Lama Produksi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Rata-rata lama berproduksi seekor Sapi perah betina yang

sedang produksi/laktasi selama setahun.

Manfaat Memperkirakan produksi susu.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y : Rata-rata Lama Produksi T : Lama berproduksi per ekor selama setahun (hari)

Interpretasi Semakin tinggi produktivitas dan semakin lama sapi perah

berproduksi maka produksi susu semakin tinggi/banyak.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Rata-rata lama ber produksi per ekor dalam setahun Laporan Tahunan Perusahaan Peternakan Ternak Sapi Perah

https:

//www.b

ps.go.id

Page 430: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Produksi Tanaman Perkebunan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Tanaman Perkebunan

Definisi Tingkat kemampuan tanaman dalam menghasilkan produksi per

hektar selama setahun.

Manfaat Memberikan gambaran tentang tingkat kemampuan tanaman

dalam menghasilkan produksi.

Rumus Perhitungan

dimana: Pv = Rata-rata Produksi (Kg/Hektar) P = Produksi (Kg) LTM = Luas Tanaman Menghasilkan (Hektar)

Interpretasi Nilai rata-rata produksi menunjukkan besarnya produksi per

hektar dari tanaman yang bersangkutan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Teh Indonesia; Statistik Kelapa Sawit Indonesia; Statistik Karet Indonesia; Statistik Tebu Indonesia; Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit; Direktori Perusahaan Perkebunan Karet

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Luas panen tanaman perkebunan semusim Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan

Produksi primer tanaman perkebunan semusim Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan

Luas tanaman perkebunan tahunan yang menghasilkan

Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan

Produksi primer tanaman perkebunan tahunan Survei Tahunan Perusahaan Perkebunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 431: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Definisi Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Manfaat Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

Rumus Perhitungan

Dimana: Y : Rata-rata SHU

Interpretasi Semakin besar Rata-rata Sisa Hasil Usaha (SHU), semakin besar

keuntungan yang dihasilkan.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Koperasi Simpan Pinjam 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Sisa Hasil Usaha (SHU) Survei Statistik Lembaga Keuangan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 432: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Umur Peternak

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Peternakan

Definisi Rata-rata usia peternak.

Manfaat Melihat apakah usaha peternakan ini menjadi suatu pilihan

usaha bagi generasi muda.

Rumus Perhitungan Persentase di setiap kelompok umur peternak terpilih terhadap

seluruh jumlah peternak

Interpretasi Semakin tua peternak juga menjadi penghambat lain peningkatan produktivitas sektor peternakan, dengan hal ini pula mengindikasikan bahwa sektor peternakan bukan menjadi pilihan bagi generasi muda.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Struktur Ongkos Rumah Tangga Usaha Peternakan 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 433: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Share/Andil Inflasi/Deflasi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Harga

Subdit. Stat. Harga Perdagangan Besar

Definisi Sumbangan/andil inflasi/deflasi komoditi pada bulan tertentu.

Manfaat Mengetahui penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB.

Rumus Perhitungan

shareni = Sumbangan/andil inflasi/deflasi komoditi i pada bulan ke-n P(n-1)iQ0i = Nilai marketed surplus (NMS) komoditi i yang diperdagangkan pada periode n-1 RHni = Relatif harga komoditi i pada bulan ke-n

Interpretasi Besarnya sumbangan inflasi komoditi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Harga Perdagangan Besar

https:

//www.b

ps.go.id

Page 434: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Kemandirian Kabupaten/Kota

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.

Manfaat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y: Tingkat Kemandirian

Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2016-2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota

APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota

https:

//www.b

ps.go.id

Page 435: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Kemandirian Pemerintah Desa

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.

Manfaat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y: Tingkat Kemandirian

Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Keuangan Pemerintah Desa 2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa

APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa

https:

//www.b

ps.go.id

Page 436: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Kemandirian Pemerintah Provinsi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Keuangan

Definisi PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi daerah. Daerah yang berhasil meningkatkan PAD-nya secara nyata, mengindikasikan bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. PAD merupakan hal penting dalam mengukur kemandirian keuangan daerah. Semakin besar peranan PAD dalam APBD, maka dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah pusat, dalam hal ini transfer dana ke daerah semakin kecil.

Manfaat Mengukur tingkat kemandirian suatu daerah.

Rumus Perhitungan

Dimana, Y: Tingkat Kemandirian

Interpretasi Jika tingkat kemandirian suatu daerah “rendah sekali” (0-25 %), dapat dikatakan bahwa pemerintah pusat memiliki peranan yang dominan dari pada pemerintah daerah itu sendiri. Sedangkan jika suatu daerah memiliki tingkat kemandirian “rendah” (>25-50 %), campur tangan pemerintah pusat sudah mulai berkurang, karena daerah dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah. Kategori “sedang” (>50-75 %), menggambarkan daerah yang sudah mendekati mampu melaksanakan otonomi daerah, sedangkan kategori “tinggi” (>75%), bisa diartikan bahwa pemerintah daerah telah mampu dan mandiri dalam melaksanakan urusan otonomi daerahnya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi 2014-2017

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PAD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi

APBD Survei Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 437: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Pariwisata

Definisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (dalam persen).

Manfaat 1. Memberikan gambaran berapa persen kamar yang tersedia pada akomodasi terisi oleh tamu yang menginap dalam suatu waktu tertentu;

2. Angka ini menunjukkan apakah suatu akomodasi diminati oleh pengunjung atau tidak, sehingga dapat dilihat apakah di suatu daerah masih kurang keberadaan akomodasi atau tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (wisatawan).

Rumus Perhitungan

Dimana: A = Jumlah Malam Kamar yang Dihuni B = Jumlah Malam Kamar yang Tersedia

Interpretasi 1. Apabila TPK memiliki nilai cukup besar berarti akomodasi hotel di suatu daerah diminati oleh pengunjung;

2. Apabila TPK memiliki nilai yang kecil, berarti akomodasi di suatu daerah kurang diminati oleh pengunjung.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Occupancy Rate of Hotel Room)

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah kamar terjual/terpakai Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS)

Jumlah kamar tersedia Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel (VHTS)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 438: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Tiras/oplah

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Banyaknya surat kabar yang diterbitkan menurut periode terbit.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah tiras/oplah

setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif dari jumlah tiras/oplah yang diangkut, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulanan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 439: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Value Indeks

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Definisi Indeks relatif harga ekspor yang menggambarkan perkembangan harga-harga dari ekspor Indonesia. Indeks ini dihitung berdasarkan perubahan relatif harga ekspor pada setiap kode 2 digit Standard International Trade Classification (SITC) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing kode SITC pada tahun dasar tertentu.

Manfaat 1. Menghitung perubahan relatif harga ekspor pada setiap kode Standard International Trade Classification (SITC) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing kode SITC pada tahun dasar tertentu;

2. Menghitung nilai tukar perdagangan yaitu dengan membandingkan perkembangan indeks harga ekspor dan impor;

3. Mendapatkan harga ekspor/impor apakah deflasi atau inflasi;

4. Mengukur perubahan ekspor/impor riil.

Rumus Perhitungan

dimana: Pt0 = Indeks bulan t, tahun dasar 0 Vit = Nilai kelompok barang i, pada bulan t ∑Vit = Nilai keseluruhan kelompok barang yang termasuk indeks Iit = Indeks untuk kelompok barang i, pada bulan t dengan tahun dasar 0 Ii0 = Rata-rata Iit, tahun dasar 0

Interpretasi 1. Jika Pt,0 > 100 maka unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih tinggi dari unit value pada tahun dasar;

2. Jika Pt,0 = 100 maka unit value barang eskpor pada periode tahun t sama dengan unit value pada tahun dasar;

3. Jika Pt,0 < 100 maka unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih rendah dari unit value pada tahun dasar.

Level Estimasi Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Unit Value Indeks Ekspor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 440: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Upah/Gaji Pekerja Tetap

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Upah/gaji pekerja tetap adalah upah yang dibayarkan kepada pekerja tetap sebelum dipotong pajak upah/pendapatan, baik dalam bentuk uang maupun barang.

Manfaat Menyajikan data upa/gaji pekerja tetap.

Rumus Perhitungan

dimana: X = Jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan Xi = Perusahaan pada provinsi ke i atau perusahaan dengan luas areal ke i

Interpretasi Menunjukkan besarnya upah/gaji pekerja tetap.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Upah/gaji pekerja tetap Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 441: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha asuransi : indeks jumlah peserta, indeks premi yang diterima, indeks klaim yang dibayarkan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi - Banyaknya peserta yang mengikuti asuransi; - Biaya asuransi yang harus dibayar oleh tertanggung kepada penanggung; - Biaya yang dikeluarkan penanggung (perusahaan asuransi) dalam rangka memenuhi tuntutan tertanggung, sesuai dengan kontrak asuransi.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah peserta, premi yang diterima dan klaim yang dibayarkan setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 442: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha dana pensiun : Indeks jumlah peserta, indeks iuran yang diterima, indeks manfaat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi - Banyaknya peserta yang mengikuti program dana pensiun; - Iuran yang harus dibayar kepada Dana Pensiun; - Biaya yang dikeluarkan Dana Pensiun dalam rangka memberikan manfaat kepada peserta.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah peserta, iuran yang diterima dan manfaat yang dibayarkan setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 443: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha koperasi simpan pinjam : indeks jumlah anggota, indeks posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan, indeks posisi simpanan yang diterima

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi - Banyaknya anggota koperasi simpan pinjam; - Posisi kredit/ pembiayaan yang disalurkan koperasi simpan pinjam kepada anggotanya; - Posisi simpanan yang diterima koperasi simpan pinjam.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah anggota, posisi kredit/ pembiayaan yang disalurkan, dan posisi simpanan yang diterima setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha https:

//www.b

ps.go.id

Page 444: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha Pegadaian: Indeks Jumlah Nasabah, Indeks Posisi Kredit/Pembiayaan yang Disalurkan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi - Banyaknya nasabah pegadaian; - Posisi kredit/pembiayaan

yang disalurkan pegadaian kepada nasabahnya.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah nasabah dan posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 445: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha pembiayaan modal ventura : posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi Posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan perusahaan

pembiayaan dan modal ventura kepada nasabahnya.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend posisi kredit/ pembiayaan setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Angka indeks lebih dari 100 menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif, sebaliknya jika angka indeks kurang dari 100.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 446: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Usaha penunjang asuransi : indeks jumlah klaim yang dinilai perusahaan adjuster, jumlah perusahaan yang dilayani aktuaris

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri

Definisi - Jumlah klaim yang dinilai perusahaan adjuster; - Jumlah

perusahaan yang dilayani aktuaris.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/ trend jumlah klaim yang dinilai adjuster dan perusahaan yang dilayani aktuaris setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Memperoleh informasi perkembangan/ trend jumlah klaim yang dinilai adjuster dan perusahaan yang dilayani aktuaris setiap triwulannya sebagai pendukung penyusunan PDB.

Level Estimasi Nasional; Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Hasil Survei Triwulan Kegiatan Usaha

https:

//www.b

ps.go.id

Page 447: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Penggunaan Produksi Kayu Bulat

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Kehutanan

Definisi Jumlah perkiraan kayu bulat yang digunakan untuk bahan baku

sendiri dan yang dijual ke instansi terkait.

Manfaat Menyajikan data volume penggunaan produksi kayu bulat.

Rumus Perhitungan

dimana: X = Jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan Xi = Perusahaan pada provinsi ke i atau perusahaan dengan luas areal ke i

Interpretasi Menunjukkan volume penggunaan produksi kayu bulat yang digunakan untuk bahan baku sendiri dan yang dijual ke instansi terkait.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Volume Penggunaan Produksi Kayu Bulat Survei Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

https:

//www.b

ps.go.id

Page 448: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Produksi Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Volume ikan yang dijual di PPI baik secara lelang maupun tidak

lelang setiap bulan pada tahun laporan.

Manfaat Mengetahui perkembangan volume produksi ikan di Pangkalan

Pendaratan ikan.

Rumus Perhitungan

dimana: V = Volume Produksi ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan Vi = Volume produksi ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi volume produksi ikan di pangkalan pendaratan

ikan maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Produksi Perikanan yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Nilai Produksi Pangkalan Pendaratan Ikan Daftar-PPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 449: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Produksi Perusahaan Budidaya Ikan yang Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Volume produksi perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum mencakup semua hasil budidaya ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang dipanen dari tempat pemeliharaan yang diusahakan perusahaan budidaya ikan berbadan hukum.

Manfaat Mengetahui perkembangan volume produksi ikan di perusahaan

budidaya ikan yang berbadan hukum.

Rumus Perhitungan

dimana: V = Produksi perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum Vi = Produksi perusahaan budidaya ikan di provinsi yang berbadan hukum

Interpretasi Semakin tinggi volume produksi ikan di perusahaan budidaya ikan yang berbadan hukum maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Volume produksi perusahaan budidaya Ikan yang berbadan hukum

Daftar-LTB

https:

//www.b

ps.go.id

Page 450: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Produksi Perusahaan Penangkapan Ikan yang Berbadan Hukum

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang ditangkap oleh perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum dari sumber perikanan alami dilaut atau perairan umum secara bebas dan bukan milik perorangan.

Manfaat Mengetahui perkembangan volume produksi ikan di perusahaan

penangkapan ikan yang berbadan hukum.

Rumus Perhitungan

dengan: V = Volume produksi perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum Vi = Volume produksi perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi volume produksi ikan di perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum maka semakin tinggi kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Perusahaan Perikanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Volume produksi perusahaan penangkapan ikan yang berbadan hukum

DAFTAR-LTP

https:

//www.b

ps.go.id

Page 451: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Produksi Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Subdit. Stat. Perikanan

Definisi Volume produksi TPI mencakup seluruh jumlah ikan yang dijual/dilelang di TPI pada bulan yang bersangkutan selama triwulan laporan.

Manfaat Mengetahui perkembangan volume produksi ikan di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI).

Rumus Perhitungan

dengan: V = Volume Produksi ikan di TPI Vi= Volume produksi ikan di TPI di provinsi i

Interpretasi Semakin tinggi volume produksi ikan di TPI maka semakin tinggi

kontribusinya ke sektor ekonomi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Produksi Perikanan Laut yang Dijual di Tempat Pelelangan Ikan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Volume Produksi Tempat Pelelangan Ikan Daftar-TPI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 452: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

INDIKATOR KEGIATAN

KOMPILASI PRODUK

ADMINISTRASI BIDANG SOSIAL

https:

//www.b

ps.go.id

Page 453: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 454: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Harapan Hidup Laki-laki saat Lahir (AHH)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Hidup saat Lahir Laki-laki (AHH laki-laki) didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang laki-laki sejak lahir.

Manfaat AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat

Rumus Perhitungan

Interpretasi AHH laki-laki Indonesia pada tahun 2014 sebesar 68,87 tahun. Artinya, secara rata-rata bayi laki-laki yang baru lahir pada tahun 2014 memiliki peluang untuk bertahan hidup sampai dengan 68,87 tahun.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

https:

//www.b

ps.go.id

Page 455: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Harapan Hidup perempuan saat Lahir (AHH)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Hidup saat Lahir perempuan (AHH perempuan) didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang laki-laki sejak lahir.

Manfaat AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat

Rumus Perhitungan

Interpretasi AHH perempuan Indonesia pada tahun 2014 sebesar 72,60 tahun. Artinya, secara rata-rata bayi perempuan yang baru lahir pada tahun 2014 memiliki peluang untuk bertahan hidup sampai dengan 72,60 tahun.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 456: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir.

Manfaat AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat.

Rumus Perhitungan

Interpretasi AHH Indonesia pada tahun 2016 sebesar 70,90 tahun. Artinya, secara rata-rata bayi yang baru lahir pada tahun 2016 memiliki peluang untuk bertahan hidup sampai dengan 70,90 tahun.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 457: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Angkatan Kerja

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

Manfaat Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui jumlah penduduk

yang berpotensi untuk bekerja.

Rumus Perhitungan Angkatan Kerja = a+b dengan : a = jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja b = jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang pengangguran

Interpretasi Semakin tinggi jumlah angkatan kerja, berarti semakin banyak

jumlah penduduk yang berpotensi untuk bekerja.

Level Estimasi Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Analisis Mobilitas Tenaga Kerja

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah pekerja Sakernas 2016

Jumlah Pengangguran Sakernas 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 458: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Harapan Lama Sekolah (HLS)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Manfaat HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan

sistem pendidikan di berbagai jenjang.

Rumus Perhitungan

dimana: HLSt

a = Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun t Et

i = Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada tahun t i = Usia (a, a + 1, ..., n) FK = Faktor koreksi pesantren

Interpretasi HLS Indonesia pada tahun 2016 sebesar 12,72 tahun. Artinya, secara rata-rata anak usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2016 memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,72 tahun atau setara dengan Diploma I.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 459: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Harapan Lama Sekolah Laki-laki (HLS L)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Lama Sekolah laki-laki (HLS L) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak laki-laki pada umur tertentu di masa mendatang

Manfaat HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan

sistem pendidikan di berbagai jenjang

Rumus Perhitungan

HLS = Harapan Lama Sekolah laki-laki pada umur a di tahun t E = Jumlah penduduk laki-laki usia i yang bersekolah pada tahun t P = Jumlah penduduk laki-laki usia i pada tahun t i = Usia (a, a + 1, ..., n) FK = faktor koreksi pesantren

Interpretasi HLS laki-laki Indonesia pada tahun 2014 sebesar 12,37 tahun. Artinya, secara rata-rata anak laki-laki usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2014 memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,37 tahun atau setara dengan Diploma I.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 460: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Harapan Lama Sekolah Perempuan (HLS P)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Angka Harapan Lama Sekolah perempuan (HLS P) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak perempuan pada umur tertentu di masa mendatang

Manfaat HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan

sistem pendidikan di berbagai jenjang

Rumus Perhitungan

Interpretasi HLS perempuan Indonesia pada tahun 2014 sebesar 12,40 tahun. Artinya, secara rata-rata anak perempuan usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2014 memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,40 tahun atau setara dengan Diploma I.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 461: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

IKG (Indeks Ketimpangan Gender)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi GII (Gender Innequality Indeks atau IKG (Indeks Ketimpangan Gender) merupakan Indeks yang menjelaskan sejauh mana kehilangan pencapaian keberhasilan pembangunan dalam tiga aspek pembangunan manusia (kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan partisipasi ekonomi) sebagai akibat adanya ketimpangan gender.

Manfaat 1. Ukuran yang mampu menunjukkan capaian-capaian pembangunan berbasis gender;

2. Memberikan gambaran tentang capaian program-program pengarusutamaan gender di Indonesia.

Rumus Perhitungan

dimana:

GF : Indeks Perempuan GM : Indeks Laki-laki MMR : Maternal Mortality Ratio ABR : Adolescent Birth Rate PRF : Persentase perempuan yang duduk di parlemen PRM : Persentase laki-laki yang duduk di parlemen SEF : Persentase perempuan dengan pendidikan minimal

SMP SEM : Persentase laki-laki dengan pendidikan minimal SMP LFPRF : Persentase angkatan kerja perempuan terhadap

penduduk perempuan usia kerja LFPRM : Persentase angkatan kerja laki-laki terhadap

penduduk laki-laki usia kerja

Interpretasi Besaran Indeks antara 0 s/d 1. Semakin tinggi indeks semakin timpang capaian keberhasilan pembangunan antara laki-laki dan perempuan.

Level Estimasi Provinsi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 462: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Publikasi Keberadaan Indikator

-

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Proprosi persalinan tidak di fasilitas kesehatan Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

Proporsi perempuan usia 15-49 tahun yang pernah kawin dan berumur

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

Persentase penduduk laki-laki dan perempuan dengan pendidikan minimal SMP

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

Persentase laki-laki dan perempuan yang duduk di parlemen

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja

Penyusunan Indeks Kesetaraan dan Pemberdayaan Gender

https:

//www.b

ps.go.id

Page 463: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Koefisien Gini/Gini Rasio

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Ketahanan Sosial

Subdit. Stat. Kerawanan Sosial

Definisi Koefisien gini didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.

Manfaat Digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan

secara menyeluruh.

Rumus Perhitungan

Dimana, Gr = Koefisien Gini/Gini Rasio Fpi = Frekuensi penduduk dalam kelas pengeluaran ke-i. Fci = Frekuensi kumulatif dari total pengeluaran dalam kelas

pengeluaran ke-i Fci-1 = Frekuensi kumulatif dari total pengeluaran dalam kelas

pengeluaran ke-(i-1)

Interpretasi Koefisien Gini berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini berniali 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna.

Level Estimasi -

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 464: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Migrasi Neto Risen

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Selisih antara jumlah penduduk yang masuk dan keluar dari

suatu wilayah menurut tempat tinggal lima tahun yang lalu.

Manfaat Memberikan penjelasan apakah suatu wilayah merupakan pengirim migran atau penerima migran, apakah suatu wilayah memiliki data tarik atau tidak untuk ditingggali.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Migrasi risen neto yang positif berarti jumlah penduduk yang keluar. Sebaliknya, migrasi risen neto yang negatif menunjukkan jumlah penduduk yang keluar lebih banyak daripada jumlah penduduk yang masuk. Wilayah dengan migrasi neto yang positif merupakan wilayah yang mempunyai daya tarik untuk dijadikan tempat tinggal.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja https:

//www.b

ps.go.id

Page 465: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Migrasi Neto Seumur Hidup

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Selisih antara jumlah penduduk yang masuk dan keluar dari

suatu wilayah menurut tempat kelahirannya.

Manfaat Memberikan penjelasan apakah suatu wilayah merupakan

pengirim migran atau penerima migran.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Migrasi neto seumur hidup yang positif berarti jumlah penduduk yang masuk lebih banyak daripada jumlah penduduk yang keluar. Sebaliknya, migrasi neto seumur hidup yang negatif menunjukkan jumlah penduduk yang keluar lebih banyak daripada jumlah penduduk yang masuk. Wilayah dengan migrasi neto yang postif merupakan wilayah yang disenangi untuk dijadikan tempat tinggal.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja 2017 https:

//www.b

ps.go.id

Page 466: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penduduk perdesaan yang akses internet (5 tahun ke atas)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Persentase penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.

Manfaat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan klasifikasi wilayah di

Indonesia.

Rumus Perhitungan Persentase penduduk perdesaan yang mengakses internet (5 tahun ke atas) = a/b Dimana, a : Jumlah penduduk perdesaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu b : Jumlah penduduk perdesaan berusia lima tahun ke atas

Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet di perdesaan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet di perdesaan di Indonesia.

Level Estimasi Nasional dan provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Telekomunikasi Indonesia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu

Statistik Telekomunikasi Indonesia

Klasifikasi desa/kelurahan Statistik Telekomunikasi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 467: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Penduduk perkotaan yang akses internet (5 tahun ke atas)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Persentase penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.

Manfaat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan klasifikasi wilayah di

Indonesia.

Rumus Perhitungan Persentase penduduk perkotaan yang mengakses internet (5 tahun ke atas) = a/b Dimana, a : Jumlah penduduk perkotaan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu b : Jumlah penduduk perkotaan berusia lima tahun ke atas

Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet di perkotaan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet di perkotaan di Indonesia.

Level Estimasi Nasional dan provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Telekomunikasi Indonesia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu

VSEN15.K

Klasifikasi desa/kelurahan VSEN15.K

https:

//www.b

ps.go.id

Page 468: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengeluaran per kapita

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga.

Manfaat Data pengeluaran dapat mengungkap tentang pola konsumsi rumaht angga secara umum menggunakan indikator proporsi pengeluaran untuk makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk, makin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran makin membaik tingkat kesejahteraan.

Rumus Perhitungan

dimana: Y** = Pengeluaran per kapita yang disesuaikan Y* = Pengeluaran per kapita harga konstan Y = Pengeluaran per kapita setahun IHK = Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2012

Interpretasi Pengeluaran per kapita Indonesia pada tahun 2016 sebesar Rp10.150.000. Artinya, secara rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia selama setahun adalah Rp10.150.000.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 469: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengeluaran per kapita Laki-laki

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Pengeluaran per kapita laki-laki merupakan rata-rata pengeluaran setiap penduduk dalam suatu wilayah yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli. Pengeluaran per kapita laki-laki merupakan pendekatan dari pendapatan laki-laki.

Manfaat Pengeluaran per kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan

masyarakat pada suatu wilayah

Rumus Perhitungan

Y** = pengeluaran per kapita laki-laki yang disesuaikan Y* = Pengeluaran per kapita laki-laki harga konstan Y = pengeluaran per kapita laki-laki setahun IHK = Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2012

Interpretasi Pengeluaran per kapita laki-laki Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp14.150.000. Artinya, secara rata-rata pengeluaran penduduk laki-laki Indonesia selama setahun adalah Rp14.150.000.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

https:

//www.b

ps.go.id

Page 470: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pengeluaran per kapita Perempuan

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Pengeluaran per kapita perempuan merupakan rata-rata pengeluaran setiap penduduk dalam suatu wilayah yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli. Pengeluaran per kapita perempuan merupakan pendekatan dari pendapatan laki-laki.

Manfaat Pengeluaran per kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan

masyarakat pada suatu wilayah

Rumus Perhitungan

Y** = pengeluaran per kapita perempuan yang disesuaikan Y* = Pengeluaran per kapita perempuan harga konstan Y = pengeluaran per kapita perempuan setahun IHK = Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2012

Interpretasi Pengeluaran per kapita perempuan Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp8.316.000. Artinya, secara rata-rata pengeluaran penduduk perempuan Indonesia selama setahun adalah Rp8.316.000.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

https:

//www.b

ps.go.id

Page 471: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Persentase penduduk berjenis kelamin laki-laki berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.

Manfaat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan jenis kelamin di

Indonesia.

Rumus Perhitungan Persentase laki-laki yang mengakses internet (5 tahun ke atas) = a/b Dimana, a : Laki-laki berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu b : Jumlah penduduk laki-laki berusia lima tahun ke atas

Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet laki-laki di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet laki-laki di Indonesia.

Level Estimasi Nasional dan provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Telekomunikasi Indonesia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu

Statistik Telekomunikasi Indonesia

Jenis kelamin Statistik Telekomunikasi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 472: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Pekerja Komuter

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya serta pergi atau pulang dari/ke tempat kerja pada hari yang sama.

Manfaat Melihat besarnya pekerja yang melakukan ulang-alik di suatu wilayah. Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui fenomena mobilitas sirkuler.

Rumus Perhitungan Persentase pekerja komuter =

dengan: a = Jumlah pekerja yang (kabupaten/kota tempat tinggalnya berbeda dengan kab/kota tempat bekerja) yang pergi dan pulang ke/dari tempatkerja setiap hari b= Jumlah pekerja

Interpretasi Angka persentase pekerja ulang-alik yang tinggi di suatu daerah menunjukkan bahwa setiap hari banyak orang yang melakukan pergerakan ke luar daerah tersebut untuk bekerja.

Level Estimasi Nasional, Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

https:

//www.b

ps.go.id

Page 473: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Pekerja Migran Risen

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja dan tempat tinggalnya saat pencacahan berbeda dengan tempat tinggalnya lima tahun yang lalu.

Manfaat Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui fenomena pekerja

yang melakukan mobilitas permanen khususnya migrasi risen.

Rumus Perhitungan Persentase pekerja migran risen = a : b dimana: a = jumlah pekerja yang tempat tinggalnya 5 tahun yang lalu berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang b = jumlah pekerja

Interpretasi Semakin tinggi persentase pekerja migran risen mengindikasikan tingginya pergerakan penduduk yang melakukan mobilitas secara permanen.

Level Estimasi Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Sakernas 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pekerja Migran Risen Sakernas 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 474: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Pekerja Sirkuler

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya serta pergi atau pulang dari/ke tempat kerja rutin setiap minggu atau setiap bulan (kurang dari enam bulan).

Manfaat Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui fenomena mobilitas

sirkuler.

Rumus Perhitungan Persentase pekerja sirkuler =

dimana: a= jumlah pekerja (yang kabupaten/kota tempat tinggalnya berbeda dengan kab/kota tempat bekerja) yang pergi dan pulang ke/dari tempat kerja minggunan atau bulanan b= jumlah pekerja

Interpretasi Semakin tinggi persentase pekerja sirkuler mengindikasikan tingginya pergerakan penduduk yang melakukan mobilitas sirkuler.

Level Estimasi Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Analisis Mobilitas Tenaga Kerja, Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah pekerja sirkuler Sakernas 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 475: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase Pekerja yang Pindah Pekerjaan

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Definisi Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang pindah pekerjaan adalah apabila ia pindah lapangan pekerjaan dan atau status pekerjaan sehingga tidak lagi mempunyai ikatan dengan usaha (pekerjaan) atau organisasi tempat bekerja sebelumnya.

Manfaat Mengetahui fenomena mobilitas pekerjaan.

Rumus Perhitungan Persentase pekerja yang pindah pekerjaan = a : b dengan: a = Jumlah pekerja yang pindah pekerjaan (dan saat ini masih bekerja) b = jumlah pekerja

Interpretasi Semakin tinggi persentase pekerja yang pindah pekerjaan

mengindikasikan tingginya mobilitas pekerjaan.

Level Estimasi Provinsi, Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Analisis Mobilitas Tenaga Kerja

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah Pekerja yang Pindah Pekerjaan Sakernas 2016

https:

//www.b

ps.go.id

Page 476: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas)

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata

Subdit. Stat. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Definisi Persentase penduduk berjenis kelamin perempuan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu.

Manfaat Mengetahui penetrasi internet berdasarkan jenis kelamin di

Indonesia.

Rumus Perhitungan Persentase perempuan yang mengakses internet (5 tahun ke atas) = a/b Dimana, a : Perempuan berusia lima tahun ke atas yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu b : Jumlah penduduk perempuan berusia lima tahun ke atas

Interpretasi Menunjukkan penetrasi internet perempuan di Indonesia. Semakin besar persentase berarti semakin tinggi penetrasi internet perempuan di Indonesia.

Level Estimasi Nasional dan provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Telekomunikasi Indonesia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jenis kelamin Statistik Telekomunikasi Indonesia

Jumlah penduduk yang pernah mengakses internet tiga bulan yang lalu

Statistik Telekomunikasi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 477: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki (RLS L)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Rata-rata Lama Sekolah laki-laki (RLS L) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk laki-laki dalam menjalani pendidikan formal

Manfaat RLS dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pedididikan

masyarakat dalam suatu wilayah

Rumus Perhitungan

RLS = rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki usia 25 tahun ke atas xi = lama sekolah penduduk laki-laki N = jumlah penduduk laki-laki usia 25 tahun ke atas

Interpretasi RLS laki-laki Indonesia pada tahun 2014 sebesar 8,24 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk laki-laki Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 8,24 tahun atau hampir menamatkan kelas IX.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Jenjang dan Jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 478: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Lama Sekolah (MYS)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Rata-rata Lama Sekolah (RLS)/ Mean Years School (MYS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.

Manfaat RLS dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pedididikan

masyarakat dalam suatu wilayah.

Rumus Perhitungan

dimana : RLS = Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas xi = Lama sekolah penduduk ke-i yang berusia 25 tahun N = Jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas

Interpretasi RLS Indonesia pada tahun 2016 sebesar 7,95 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 7,95 tahun atau hampir menamatkan kelas VIII.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia 2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Jenjang pendidikan tertinggi yang sedang/pernah diikuti

Kompilasi Data Indeks Pembangunan Manusia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 479: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Lama Sekolah Perempuan (RLS P)

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Analisis Statistik

Definisi Rata-rata Lama Sekolah perempuan (RLS P) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk perempuan dalam menjalani pendidikan formal

Manfaat RLS dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pedididikan

masyarakat dalam suatu wilayah

Rumus Perhitungan

RLS = rata-rata lama sekolah penduduk perempuan usia 25 tahun ke atas xi = lama sekolah penduduk perempuan N = jumlah penduduk perempuan usia 25 tahun ke atas

Interpretasi RLS perempuan Indonesia pada tahun 2014 sebesar 7,23 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk perempuan Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 7,23 tahun atau hampir menamatkan kelas VIII.

Level Estimasi Provinsi, Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Indeks Pembangunan Manusia Gender 2014

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Jenjang dan Jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Partisipasi sekolah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

Umur Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 480: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja Bebas menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Definisi Pendapatan bersih Pekerja Bebas adalah imbalan yang diterima oleh buruh/karyawan/pekerja bebas selama sebulan, baik berbentuk uang maupun barang, yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga setempat. Pendapatan bersih yang dimaksud adalah setelah dikurangi dengan potongan-potongan, iuran wajib, pajak penghasilan dan lain sebagainya oleh perusahaan/kantor/majikan

Manfaat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan pekerja bebas secara umum jika dilihat dari rata-rata pendapatan yang diterimanya serta perubahannya.

Rumus Perhitungan Rata-rata Pendapatan Perempuan =

dengan: XiP = Pekerja bebas perempuan Yi = Pendapatan bersih Rata-rata Pendapatan Laki-laki =

dengan: XiL = Pekerja bebas laki-laki Yi = Pendapatan bersih

Interpretasi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja bebas menurut

beberapa karakteristik.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2016 (Februari dan Agustus)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 481: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja Berusaha Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Beberapa Karakteristik yang Diamati

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Definisi Pendapatan bersih Pekerja Berusaha Sendiri adalah imbalan yang diterima oleh buruh/karyawan/pekerja berusaha sendiri selama sebulan, baik berbentuk uang maupun barang, yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga setempat. Pendapatan bersih yang dimaksud adalah setelah dikurangi dengan potongan-potongan, iuran wajib, pajak penghasilan dan lain sebagainya oleh perusahaan/kantor/majikan

Manfaat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan pekerja berusaha sendiri secara umum jika dilihat dari rata-rata pendapatan yang diterimanya serta perubahannya.

Rumus Perhitungan Rata-rata Pendapatan Perempuan =

dengan: XiP = Pekerja berusaha sendiri perempuan Yi = Pendapatan bersih Rata-rata Pendapatan Laki-laki =

dengan: XiL = Pekerja berusaha sendiri laki-laki Yi = Pendapatan bersih

Interpretasi Rata-rata pendapatan yang diterima oleh pekerja berusaha

sendiri menurut beberapa karakteristik.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Pendapatan Hasil Sakernas 2016 (Februari dan Agustus)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 482: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rata-rata upah buruh

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan

Definisi Rata-rata upah/gaji bersih yang biasanya diterima selama sebulan oleh buruh/karyawan/pegawai menurut beberapa karakteristik.

Manfaat Memberikan gambaran tingkat kesejahteraan buruh secara umum jika dilihat dari rata-rata upah yang diterimanya serta tren perubahannya dari waktu ke waktu.

Rumus Perhitungan

Interpretasi -

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Publikasi Keadaan Pekerja di Indonesia 2017

https:

//www.b

ps.go.id

Page 483: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 484: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

INDIKATOR KEGIATAN

KOMPILASI PRODUK

ADMINISTRASI BIDANG EKONOMI

https:

//www.b

ps.go.id

Page 485: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id

Page 486: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Average Propensity to Consume & Average Propensity to Save

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Indikator ini menjelaskan kecenderungan atas keinginan untuk mengkonsumsi (Average Propensity to Consume/APC) dan keinginan untuk menabung (Average Propensity to Save/APS), yang dinyatakan dalam satuan rasio.

Manfaat Melihat kecenderungan rata-rata konsumsi dan rata-rata menabung masyarakat di suatu negara, dari pendapatan disposable yang diterima. Karena secara umum pendapatan disposable yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya untuk ditabung.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Apabila pendapatan meningkat, tetapi APC menurun, maka APS akan meningkat. Sebaliknya apabila pendapatan meningkat dan APC meningkat, maka APS akan menurun.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 487: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Derajat Keterbukaan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Proporsi volume perdagangan terhadap PDB.

Manfaat Mengetahui derajat keterbukaan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin besar derajat keterbukaan menunjukkan semakin

terbukanya perekonomian suatu wilayah.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 488: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Distribusi Persentase PDB Tahunan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Definisi Sumbangan per lapangan usaha.

Manfaat Mengetahui struktur ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: PDBi = Produk Domestik Bruto untuk lapangan usaha ke-i PDBtotal = Produk Domestik Bruto total

Interpretasi Distribusi persentase PDB memperlihatkan struktur ekonomi

suatu wilayah menurut lapangan usaha.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Pendapatan Nasional Indonesia Tahunan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produk Domestik Bruto (PDB) Penyusunan PDB Indonesia Tahunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 489: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Distribusi Persentase PDB Triwulanan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Definisi Sumbangan per lapangan usaha.

Manfaat Mengetahui struktur ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: PDBi = Produk Domestik Bruto untuk lapangan usaha ke i PDBtotal = Produk Domestik Bruto total

Interpretasi Distribusi persentase PDB memperlihatkan struktur ekonomi

suatu wilayah menurut lapangan usaha.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

PDB Triwulanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produk Domestik Bruto (PDB) Penyusunan PDB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 490: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Ekspor Energi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Ekspor energi adalah pengiriman energi ke negara lain.

Manfaat Mengetahui besaran energi yang diekspor.

Rumus Perhitungan

Dimana a = Volume ekspor sumber energi b = Faktor konversi masing-masing jenis energi

Interpretasi BIla volume ekspor sumber-sumber energi naik maka ekspor

energi akan naik.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 491: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Energi perkapita

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Jumlah total energi primer dibagi dengan jumlah penduduk.

Manfaat Mengetahui besaran energi yang digunakan oleh setiap orang.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Energi perkapita menunjukkan banyaknya energi yang

dikonsumsi oleh setiap penduduk.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Energi Primer Penyusunan Data Statistik Neraca Energi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 492: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Energi yang dikonsumsi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Energi yang dikonsumsi adalah banyaknya energi yang habis

dikonsumsi dalam satu tahun.

Manfaat Mengetahui banyaknya konsumsi energi nasional.

Rumus Perhitungan Energi yang dikonsumsi = Penjumlahan energi yang dikonsumsi

dalam satu tahun

Interpretasi Energi yang dikonsumsi menunjukkan jumlah energi yang

dikonsumsi oleh semua sektor.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 493: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Impor Energi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Impor energi adalah memasukkan energi ke dalam negeri.

Manfaat Mengetahui besaran energi yang diimpor untuk memenuhi

kebutuhan nasional.

Rumus Perhitungan

dimana, a = Volume impor sumber energi b = Faktor konveksi masing-masing jenis energi

Interpretasi Bila volume impor sumber-sumber energi naik maka impor

energi akan naik.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 494: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Incremental Capital Output Ratio (ICOR)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output), dengan menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa diartikan sebagai dampak penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah output (keluaran).

Manfaat ICOR mampu menjelaskan perbandingan antara penambahan

kapital terhadap output.

Rumus Perhitungan

Dimana:

It = PMTB tahun ke t

Yt = Output tahun ke t

Yt-1 = Output tahun ke t-1

Interpretasi Setiap pertambahan satu unit nilai output (keluaran) akan

membutuhkan penambahan kapital sebanyak ”K” unit.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 495: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Berantai Produksi Subsektor Pertanian

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan produksi suatu komoditas pertanian tertentu pada tahun t terhadap periode tahun sebelumnya (t -1). Subsektor pertanian meliputi tanaman pangan (tanaman padi dan tanaman palawija), tanaman hortikultura (dicakup hanya tanaman sayuran dan buah-buahan), tanaman perkebunan (meliputi perkebunan rakyat, besar negara, dan besar swasta), tanaman kehutanan, perikanan (perikanan tangkap dan budidaya), dan perternakan.

Manfaat Indeks ini dapat memberikan informasi tentang perkembangan produksi subsektor pertanian tertentu setiap tahun berjalan dibandingakan dengan tahun sebelumnya.

Rumus Perhitungan

dimana: IBit = Indeks berantai produksi subsektor pertanian i pada tahun t qit = Produksi dari subsektor pertanian i pada tahun t qi(t-1) = Produksi dari subsektor pertanian i pada tahun t - 1

Interpretasi 1. Jika angka indeks yang dihasilkan = 100, berarti tidak ada perkembangan produksi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;

2. Jika angka indeks yang dihasilkan > 100, berarti ada perkembangan produksi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya;

3. Jika angka indeks yang dihasilkan < 100, berarti ada penurunan produksi antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Produksi Tanaman Pangan; Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim Indonesia; Statistik Tanaman Buah-buahan dan sayuran tahunan Indonesia; Statistik Teh Indonesia; Statistik Tebu Indonesia; Statistik Kelapa Sawit Indonesia; Statistik Karet Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 496: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Perikanan Budidaya Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

https:

//www.b

ps.go.id

Page 497: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Implisit PDRB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan

PDRB atas dasar harga konstan pada periode tertentu.

Manfaat Mencerminkan kenaikan harga pada periode tertentu terhadap

periode tahun dasar.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Nilai indeks implisit lebih dari 100 menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan harga dibandingkan dengan periode tahun dasar.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 498: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Indeks Produksi Subsektor Pertanian

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Angka yang menunjukkan perbandingan nilai produksi subsektor tertentu dalam dua waktu yang berbeda dan telah ditentukan waktunya. Subsektor pertanian meliputi tanaman pangan (tanaman padi dan tanaman palawija), tanaman hortikultura (dicakup hanya tanaman sayuran dan buah-buahan), tanaman perkebunan (meliputi perkebunan rakyat, besar negara, dan besar swasta), tanaman kehutanan, perikanan (perikanan tangkap dan budidaya), dan perternakan.

Manfaat Mengukur kenaikan dan penurunan hasil produksi subsektor

pertanian tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana : IPit = Indeks produksi subsektor pertanian i pada tahun t pit = Harga pada komoditas subsektor pertanian i pada tahun t qio = Produksi dari subsektor pertanian i tertentu pada tahun dasar 2010 qit = Produksi dari subsektor pertanian i tertentu pada tahun t

Interpretasi 1. Jika angka indeks yang dihasilkan = 100 berarti tidak ada perkembangan produksi antara tahun berjalan dengan tahun dasar;

2. Jika angka indeks yang dihasilkan > 100 berarti ada perkembangan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun dasar;

3. Jika angka indeks yang dihasilkan < 100 berarti ada penurunan produksi padi antara tahun berjalan dengan tahun dasar.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Harga Produsen Pertanian Subsektor Tanaman Pangan; Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Rakyat; Statistik Harga Produsen Perikanan dan Peternakan; Produksi Tanaman Pangan; Statistik Teh Indonesia; Statistik Tebu Indonesia; Statistik Kelapa Sawit Indonesia; Statistik Karet Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 499: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Perikanan Budidaya Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Perikanan Tangkap Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Harga Produsen Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

https:

//www.b

ps.go.id

Page 500: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Index Unit Value Impor

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Impor

Definisi Perubahan unit value (rata-rata nilai impor per satu unit produk barang yang diimpor) pada satu waktu dibandingkan unit value pada tahun dasar. Transaksi yang dicatat adalah jika barang melintasi perbatasan pabean selama periode yang ditentukan dan terdaftar di Bea Cukai.

Manfaat Pendekatan untuk mengukur perubahan harga barang-barang

yang diimpor.

Rumus Perhitungan

dimana: UVIjmt = Index Unit Value section ke-j, bulan ke-m, tahun ke-t PRjmt = Harga relatif section ke-j, bulan ke-m, tahun ke-t Wjmt = Penimbang section ke-j, bulan ke-m, tahun ke-t

Interpretasi Jika UVIjmt > 100 artinya harga barang-barang yang diimpor pada section ke-j bulan ke-m tahun ke-t lebih tinggi dari harga barang-barang yang diimpor pada section ke-j tahun dasar.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 501: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Kebutuhan Energi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Kebtuhan energi adalah banyaknya energi yang dibutuhkan

dalam satu tahun.

Manfaat Mengetahui kebutuhan energi di Indoensia dari berbagai sektor.

Rumus Perhitungan Kebutuhan Energi = Penjumlahan kebutuhan energi dari semua

sektor

Interpretasi Kebutuhan energi menunjukkan banyaknya energi yang

dibutuhkan oleh semua sektor.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 502: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Keseimbangan Total Penyediaan dan Total Permintaan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Rasio yang menunjukkan seberapa jauh ketergantungan ekonomi suatu daerah oleh produk yang berasal dari impor. Ketergantungan (ketidakseimbangan) tersebut dapat dilihat melalui keseimbangan antara total penyediaan (supply) dengan total permintaan akhir (demand).

Manfaat Melihat ketergantungan ekonomi terhadap produk dari luar

negeri.

Rumus Perhitungan TotalPenyediaan = PDB(ADHB)

TotalPermintaanAkhir = PDB(ADHB)+ImporBarangDanJasa

Interpretasi Bahwa untuk memenuhi permintaan akhir domestik, sebagian

produk masih harus didatangkan dari luar negeri.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 503: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Km-Penumpang

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Transportasi

Definisi Kilometer-penumpang adalah jumlah kilometer dari semua

penumpang yang berangkat.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah penumpang

setiap bulannya.

Rumus Perhitungan

dimana: p = Jarak asal tujuan masing-masing penumpang

Interpretasi Peningkatan jumlah km penumpang biasanya terlihat pada

musim-musim liburan atau hari libur nasional.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Transportasi

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah Penumpang Berangkat Kompilasi Data Transportasi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 504: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Km-Ton

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Transportasi

Definisi Kilometer-ton adalah jumlah kilometer semua ton barang yang

diangkut.

Manfaat Memperoleh informasi perkembangan/trend jumlah barang

setiap bulannya.

Rumus Perhitungan

dimana: t = Jarak asal tujuan masing-masing barang dalam ton

Interpretasi Pertumbuhan arus barang yang meningkat menjadi indikator utama yang menunjukkan bahwa kinerja perdagangan mengalami peningkatan pula.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Statistik Transportasi

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah barang yang dimuat Kompilasi Data Transportasi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 505: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Definisi Pertumbuhan ekonomi dari tahun t-1 ke tahun t.

Manfaat Memperlihatkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu

daerah dalam periode waktu tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana: r = Laju pertumbuhan ekonomi Yit = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke-t (nominal) Yi(t-1) = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t-1 (nominal)

Interpretasi Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya kenaikan

produksi barang dan jasa.

Level Estimasi Kabupaten/kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota, 2012-2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

Jumlah penduduk Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

https:

//www.b

ps.go.id

Page 506: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Definisi Pertumbuhan ekonomi dari tahun t-1 ke tahun t.

Manfaat Memperlihatkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu

daerah dalam periode waktu tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana: r = Laju pertumbuhan ekonomi Yit = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke-t (nominal) Yi(t-1) = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t-1 (nominal)

Interpretasi Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya kenaikan

produksi barang dan jasa.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun ke t-1 Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun ke t Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 507: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laju Pertumbuhan PDB Tahunan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Definisi Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun t-1 ke

tahun t.

Manfaat Mengetahui perkembangan ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: PDBt = Produk Domestik Bruto pada tahun ke t PDBt-1 = Produk Domestik Bruto pada tahun ke t-1

Interpretasi Laju pertumbuhan memperlihatkan tingkat pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah pada waktu tertentu.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Pendapatan Nasional Indonesia Tahunan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produk Domestik Bruto (PDB) Penyusunan PDB Indonesia Tahunan

https:

//www.b

ps.go.id

Page 508: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional

Definisi Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari triwulan t-1 ke

triwulan t.

Manfaat Mengetahui perkembangan ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: PDBt = Produk Domestik Bruto pada triwulan ke t PDBt-1 = Produk Domestik Bruto pada triwulan ke t-1

Interpretasi Laju pertumbuhan memperlihatkan tingkat pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah pada waktu tertentu.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

PDB Triwulanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produk Domestik Bruto (PDB) Penyusunan PDB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 509: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Neraca Arus Dana (NAD) Penggunaan dan Sumber

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Data NAD biasanya disajikan dalam bentuk matriks. Kolomnya menggambarkan sektor dan barisnya menggambarkan berbagai jenis instrumen finansial. Setiap sektor mempunyai dua kolom, yang pertama menunjukkan perubahan harta (penggunaan dana) dan yang kedua menyatakan perubahan kewajiban (sumber dana). Kenaikan jumlah harta maupun kewajiban suatu sektor dicerminkan oleh arus finansial positif, sebaliknya penurunan harta atau kewajiban ditunjukkan oleh arus finansial negatif.

Manfaat 1. Penggunaan (Perubahan Harta/Aset): untuk mencatat semua perubahan (arus) aset (harta) finansial;

2. Sumber (Perubahan Kewajiban): untuk mencatat perubahan (arus) kewajiban finansial dan ekuitas.

Rumus Perhitungan Penyusunan Arus Transaksi Finansial

Interpretasi -

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Arus Dana Indonesia Tahunan dan Publikasi Neraca Arus Dana Indonesia Triwulanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Tabungan Bruto Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Investasi Non finansial Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Pinjaman Neto Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Selisih Statistik Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

https:

//www.b

ps.go.id

Page 510: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perubahan Neto Investasi Finansial Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Perolehan Neto Aset Finansial Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Perolehan Neto Kewajiban Finansial Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Emas Moneter dan Hak Tarik Khusus Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Uang dan Simpanan Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Surat Berharga Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Pinjaman Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Ekuitas Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Unit Penyertaan Investasi Kolektif Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Asuransi, Dana Pensiun, dan Jaminan Terstandar

Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Transaksi Derivatives Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Kredit dagang dan pembayaran di muka Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

Hutang/Piutang lainnya Penyusunan Neraca Arus Dana Tahunan 2012-2016 Penyusunan Neraca Arus Dana Triwulanan 2014-2017:2

https:

//www.b

ps.go.id

Page 511: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Neraca Perdagangan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode

tertentu.

Manfaat Mengetahui gambaran neraca perdagangan (surplus atau

defisit).

Rumus Perhitungan Neraca Perdagangan = Ekspor - Impor

Interpretasi Apabila nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, maka terjadi surplus, sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor maka terjadi defisit.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 512: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Neraca Perdagangan (Trade Balance)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Transaksi devisa yang berasal dari perdagangan barang dan jasa dengan pihak luar negeri (non-residen) dapat dilihat melalui neraca perdagangan.

Manfaat Gambaran posisi neraca perdagangan perbandingan (rasio) antara nilai ekspor terhadap impor, meskipun hanya berlaku secara total.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Apabila rasio lebih besar dari 1 (satu) maka nilai ekspor lebih tinggi daripada nilai impor, sebaliknya apabila rasio kurang dari 1 (satu) berarti nilai impor lebih tinggi dari pada nilai ekspor.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 513: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Nilai tukar perdagangan luar negeri (Term of Trade) sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga barang ekspor maupun harga barang impor. Ada dua parameter yang dibahas yaitu Indeks Nilai Tukar (INT) dan Kapasitas Impor (KM).

Manfaat Menjelaskan tentang daya beli dan kemampuan mengimpor

berdasarkan nilai ekspor.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Nilai tukar perdagangan luar negeri didefinisikan sebagai rasio antara ekspor dengan impor. Semakin tinggi nilai ekspor suatu barang atau jasa maka rasio tersebut akan semakin besar, dan semakin rendah nilai ekspor maka rasio semakin kecil. Rasio tersebut penting dipedomani oleh pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam mengatasi defisit neraca perdagangan, antara lain mengendalikan konsumsi masyarat terhadap barang impor, dan menarik Foreign Direct Investment.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 514: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

PDB (Nominal)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Nilai produk atau barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam wilayah domestik untuk digunakan sebagai konsumsi “akhir” masyarakat.

Manfaat Mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertemtu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan.

Rumus Perhitungan

Interpretasi PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 515: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

PDRB Per Kapita

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Definisi Nilai PDRB dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah pada

periode tertentu.

Manfaat Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah

secara umum.

Rumus Perhitungan

dimana: Rt = PDRB per kapita Yt = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t Xt = Jumlah penduduk tahun ke t

Interpretasi Semakin besar angka PDRB per kapita, semakin sejahtera

penduduk suatu wilayah.

Level Estimasi Kabupaten/kota

Publikasi Keberadaan Indikator

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota, 2012-2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun ke t Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun ke t-1 Penyusunan PDRB Kabupaten/Kota

https:

//www.b

ps.go.id

Page 516: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

PDRB Per Kapita

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Produksi

Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Regional

Definisi Nilai PDRB dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah pada

periode tertentu.

Manfaat Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah

secara umum.

Rumus Perhitungan

dimana: Rt = PDRB per kapita Yt = PDRB atas dasar harga konstan tahun ke t Xt = Jumlah penduduk tahun ke t

Interpretasi Semakin besar angka PDRB per kapita, semakin sejahtera

penduduk suatu wilayah.

Level Estimasi Provinsi

Publikasi Keberadaan Indikator

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha, 2012-2016

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

Jumlah penduduk Penyusunan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha (2010=100)

https:

//www.b

ps.go.id

Page 517: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposabel Nasional

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Pendapatan yang diterima oleh masyarakat (residen) dari seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima, baik yang berasal dari aktivitas ekonomi domestik maupun dari luar negeri dikurangi oleh pembayaran atas pendapatan masyarakat non residen.

Manfaat Pendapatan Nasional merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.

Rumus Perhitungan Pendapatan Nasional = PDB - Penyusutan - Pajak tak langsung (neto) Pendapatan Disposabel = Pendapatan Nasional - Transfer berjalan

Interpretasi Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, berarti bahwa produktivitas masyarakat semakin baik dan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut semakin baik pula.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 518: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Peran Perubahan Inventori

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Besarnya distribusi perubahan inventori terhadap PDB.

Manfaat Melihat peran perubahan inventori terhadap PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Distribusi perubahan inventori terhadap PDB adalah sebesar Zt

persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 519: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Peran PMTB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Besarnya distribusi PMTB terhadap PDB.

Manfaat Melihat peran PMTB terhadap PDB.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Distribusi PMTB terhadap PDB adalah sebesar Xt persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 520: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perbandingan Ekspor Barang dan Jasa terhadap PMTB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Rasio ekspor barang dan jasa terhadap PMTB dimaksudkan untuk menunjukkan perbandingan antara nilai produk ekspor barang dan jasa dengan nilai produk yang menjadi kapital (PMTB).

Manfaat Mendapatkan rasio antara ekspor barang dan jasa dengan

investasi fisik pada rumah tangga.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin tinggi nilai ekspor barang dan jasa dengan investasi fisik

tetap, maka rasio konsumsi terhadap PMTB semakin besar.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 521: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Perbandingan antara produk yang digunakan untuk konsumsi akhir rumah tangga dengan yang digunakan untuk investasi fisik (pembentukan modal tetap).

Manfaat Mendapatkan rasio antara pengeluaran rumah tangga dengan

investasi fisik pada rumah tangga.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin tinggi nilai konsumsi rumah tangga dengan investasi

fisik tetap, maka rasio konsumsi terhadap PMTB semakin besar.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 522: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perbandingan PDB terhadap Impor Barang dan Jasa

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Perbandingan antara produk yang dihasilkan di wilayah ekonomi

domestik (PDB) dengan produk yang berasal dari impor.

Manfaat Memberikan gambaran tentang perbandingan antara produk yang dihasilkan di wilayah ekonomi domestik (PDB) dengan produk yang berasal dari impor.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Apabila rasionya kecil berarti ketergantungan semakin tinggi, sebaliknya apabila rasionya besar berarti ketergantungan terhadap produk impor tidak terlalu tinggi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 523: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Perbandingan Pengeluaran PDB untuk Konsumsi Akhir Rumah Tangga terhadap Ekspor

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Indikator ini menunjukkan perbandingan antara produk yang dikonsumsi RT di wilayah domestik dengan produk yang diekspor.

Manfaat Melihat proporsi penggunaan besaran PDB antara nilai konsumsi rumah tangga dengan nilai ekspor barang/jasa yang dihasilkan di suatu negara.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Semakin tinggi nilai konsumsi rumah tangga, maka semakin besar rasio pengeluaran PDB konsumsi rumah tangga terhadap ekspor.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

- https:

//www.b

ps.go.id

Page 524: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Ekspor/Impor

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Menunjukkan pertumbuhan ekspor/impor barang dan jasa di

suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.

Manfaat 1. Mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional;

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional;

3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis.

Rumus Perhitungan

Y = Ekspor/Impor Atas Dasar Harga Konstan

Interpretasi Pertumbuhan ekspor/impor periode t dibanding periode t-1

adalah sebesar X persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 525: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Pemerintah dan Badan Usaha

Definisi Persentase perubahan konsumsi akhir pemerintah antar

triwulan.

Manfaat Menunjukkan pertumbuhan konsumsi akhir pemerintah di suatu

wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pertumbuhan konsumsi akhir pemerintah periode t dibanding t-

1 adalah sebesar G persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulanan

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah Penyusunan Konsumsi Pemerintah Triwulanan/Tahunan Tahun Dasar 2010

https:

//www.b

ps.go.id

Page 526: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Pertumbuhan PMTB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Kenaikan atau penurunan investasi pada suatu periode.

Manfaat Melihat perkembangan investasi antar periode.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Pertumbuhan investasi periode t dibanding periode t-1 adalah

sebesar yt persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 527: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Energi

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Industri

Subdit. Stat. Pertambangan dan Energi

Definisi Produksi energi didasarkan pada jumlah energi yang diekstrasi.

Manfaat Mengetahui besaran energi yang dapat dihasilkan.

Rumus Perhitungan Produksi energi = Penjumlahan energi yang dikonsumsi dari

semua sektor

Interpretasi Produksi energi adalah besaran energi yang dihitung dalam

satuan terajoule dari masing-masing komoditas penghasil energi.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Neraca Energi Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Page 528: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tanaman

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Rata-rata hasil produksi per satuan luas komoditas tanaman

tertentu pada periode tertentu.

Manfaat Melihat kemampuan areal lahan dalam menghasilkan output

komoditas tanaman tertentu.

Rumus Perhitungan

dimana : Rit : Produktivitas komoditas tanaman i pada tahun t Qit : Produksi dari komoditas tanaman i pada tahun t Ait : Luas areal komoditas tanaman i pada tahun t

Interpretasi Misalkan produktivitas bawang merah adalah 20 kw/ha, berarti luas satu hektar tanaman bawang merah rata-rata menghasilkan produksi sebanyak 20 kuintal.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Produksi Tanaman Pangan; Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan semusim Indonesia; Statistik Tanaman Buah-buahan dan sayuran tahunan Indonesia; Statistik Teh Indonesia; Statistik Tebu Indonesia; Statistik Kelapa Sawit Indonesia; Statistik Karet Indonesia

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produksi Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

https:

//www.b

ps.go.id

Page 529: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Produksi Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Padi Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Palawija Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Sayuran Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Buah-buahan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Perkebunan Besar Negara Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Perkebunan Besar Swasta Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

Luas Areal Tanaman Kehutanan Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

https:

//www.b

ps.go.id

Page 530: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Produktivitas Tenaga Kerja

Unit kerja penghasil Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Subdit. Konsistensi Statistik

Definisi Perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input

(sumber daya) yang digunakan.

Manfaat Mengetahui perbandingan produktivitas antar provinsi dan antar

kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan hasil SE2016 Listing.

Rumus Perhitungan

dimana: A = Jumlah omset B = Jumlah tenaga kerja

Interpretasi Perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input

(sumber daya) yang digunakan.

Level Estimasi Kabupaten/Kota

Publikasi Keberadaan Indikator

-

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Jumlah tenaga kerja Sensus Ekonomi

https:

//www.b

ps.go.id

Page 531: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Proporsi Konsumsi Akhir terhadap PDB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Pengeluaran konsumsi akhir meliputi: 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT); 2. Lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PKLNRT); dan 3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (PK).

Manfaat Melihat proporsi pengeluaran konsumsi akhir dari total PDB yang diperoleh. Dimana nilai PDB selain dari penghitungan konsumsi akhir, juga terdiri atas PMTB, perubahan inventori, dan ekspor neto.

Rumus Perhitungan

Interpretasi Apabila nilai proporsi konsumsi akhir semakin besar, ditandai oleh semakin besar nilai agregat dari nilai konsumsi akhir dari rumah tangga, lembaga non profit yang melayani rumah tangga, dan pengeluaran konsumsi pemerintah.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

- https:

//www.b

ps.go.id

Page 532: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio Pendapatan Nasional (PN) terhadap PDB Dan pendapatan disposable terhadap PDB

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Perbandingan antara Pendapatan Nasional dan pendapatan disposable yang dihasilkan terhadap Nilai Tambah Bruto (PDB pendekatan lapangan usaha) sebagai sumber terciptanya pendapatan bagi masyarakat.

Manfaat Mendapatkan gambaran pendapatan yang secara potensial akan diterima masyarakat mendapatkan pendapatan yang benar-benar diterima (atau siap dibelanjakan).

Rumus Perhitungan Rasio :

Interpretasi Semakin tinggi pendapatan nasional atau pendapatan disposable dari PDB yang dihasilkan maka rasionya semakin baik. Artinya nilai tambah (value added) dari seluruh proses produksi pada seluruh kegiatan ekonomi semakin baik.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 533: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Rasio Perdagangan International (RPI)

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Konsolidasi Neraca Pengeluaran

Definisi Rasio ini menunjukkan perbandingan aktivitas perdagangan

internasional, apakah didominasi oleh ekspor atau impor.

Manfaat Jika RPI berkisar antara minus 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh impor, sedangkan apabila berkisar antara positif 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.

Rumus Perhitungan RPI = Selisih antara ekspor dikurangi impor dibagi dengan

jumlah ekspor dan impor

Interpretasi Jika RPI berkisar antara minus 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh impor, sedangkan apabila berkisar antara positif 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 534: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Sumbangan Subsektor Pertanian

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. TP, Hortikultura, dan Perkebunan

Subdit. Stat. Hortikultura

Definisi Proporsi PDB subsektor pertanian tertentu terhadap PDB

pertanian.

Manfaat Melihat sumbangan/ share/ andil subsektor tertentu terhadap

PDB pertanian.

Rumus Perhitungan

dimana: Si = Sumbangan/Andil/Share subsektor pertanian i Ni = PDB subsektor pertanian i N = PDB sektor pertanian

Interpretasi Subsektor yang memiliki sumbangan terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap pembentukan PDB pertanian.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Tabel Web BPS

Input/Variabel pembentuk indikator

Nama Variabel Sumber data

Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian

https:

//www.b

ps.go.id

Page 535: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Seberapa besar bagian dari komponen ekspor impor dalam

penciptaan laju pertumbuhan ekonomi.

Manfaat Mengetahui peran ekspor/impor barang dan jasa dalam

penciptaan laju pertumbuhan ekonomi.

Rumus Perhitungan

dimana: n = Jumlah transaksi ekspor Migas selama bulan m di tahun ke-t m = Bulan t = Tahun

Interpretasi Peran ekspor/impor terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi

adalah sebesar x persen.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 536: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Total Nilai Ekspor Migas Indonesia

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Definisi Total Nilai Ekspor Migas Indonesia adalah nilai ekspor komoditas Minyak dan Gas yang terdiri atas ekspor Minyak Mentah, Hasil Minyak dan Gas berdasarkan harga FOB ( Free on Bord), yaitu harga barang/komoditi sampai di pelabuhan muat/sebelum barang dimuat ke kapal dengan satuan mata uang dolar Amerika Serikat (US$).

Manfaat Mengetahui total nilai ekspor Migas

Rumus Perhitungan

dimana: n = Jumlah transaksi ekspor Non Migas selama bulan m di tahun ke-t m = Bulan t = Tahun

Interpretasi Menunjukkan total nilai FOB ekspor Migas yang keluar dari

Indonesia dalam satuan US$ (Dolar Amerika).

Level Estimasi Tingkat Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 537: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Total Nilai Ekspor Non Migas Indonesia

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Definisi Nilai Ekspor Non Migas adalah nilai ekspor komoditas Non Migas yang terdiri dari komoditi Pertambangan, Industri dan Pertanian berdasarkan harga FOB (Free on Board) yaitu barang/komoditi sampai di pelabuhan muat sebelum barang dimuat ke kapal dengan satuan mata uang dollar Amerika Serikat (US$).

Manfaat Mengetahui total nilai ekspor Non Migas.

Rumus Perhitungan

dimana:

n = Jumlah transaksi ekspor Non Migas selama bulan m di tahun

ke-t

m = Bulan

t = Tahun

Interpretasi Menunjukkan total nilai FOB ekspor Non Migas yang keluar dari

Indonesia dalam satuan US$ (Dolar Amerika).

Level Estimasi Tingkat Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 538: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Total Nilai Impor Migas Indonesia

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Impor

Definisi Total Nilai Impor Migas Indonesia adalah nilai impor komoditas Minyak dan Gas yang terdiri atas impor Minyak Mentah, Hasil Minyak dan Gas berdasarkan CIF (Cost Insurance Freight) barang-barang impor Migas yang masuk ke daerah Pabean Indonesia.

Manfaat Mengetahui total nilai impor Migas.

Rumus Perhitungan

dimana:

n = Jumlah transaksi impor Migas selama bulan m di tahun ke-t

m = Bulan

t = Tahun

Interpretasi Menunjukkan total nilai CIF impor Migas yang masuk ke

indonesia (dalam USD)

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 539: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Total Nilai Impor Non Migas Indonesia

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Impor

Definisi Nilai Impor Non Migas adalah nilai impor komoditas Non Migas yang terdiri dari komoditi Pertambangan, Industri dan Pertanian berdasarkan CIF (Cost Insurance Freight) barang-barang impor Non Migas yang masuk ke daerah Pabean Indonesia.

Manfaat Mengetahui total nilai impor Non Migas.

Rumus Perhitungan

dimana:

n = Jumlah transaksi impor Non Migas selama bulan m di tahun ke-

t

m = Bulan

t = Tahun

Interpretasi Menunjukkan total nilai CIF impor Non Migas yang masuk ke

indonesia (dalam USD)

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 540: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Unit Value Indeks

Unit kerja penghasil Direktorat Stat. Distribusi

Subdit. Stat. Ekspor

Definisi Indeks relatif harga ekspor yang menggambarkan perkembangan harga-harga dari ekspor Indonesia. Indeks ini dihitung berdasarkan perubahan relatif harga ekspor pada setiap kode 2 digit Standard International Trade Classification (SITC) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing kode SITC pada tahun dasar tertentu.

Manfaat 1. Menghitung perubahan relatif harga ekspor pada setiap kode Standard International Trade Classification (SITC) yang ditimbang berdasarkan nilai ekspor pada masing-masing kode SITC pada tahun dasar tertentu;

2. Menghitung nilai tukar perdagangan yaitu dengan membandingkan perkembangan indeks harga ekspor dan impor;

3. Mendapatkan harga ekspor/impor apakah deflasi atau inflasi; 4. Mengukur perubahan ekspor/impor riil.

Rumus Perhitungan

dimana: Pt0 = Indeks bulan t, tahun dasar 0 Vit = Nilai kelompok barang i, pada bulan t ∑Vit = Nilai keseluruhan kelompok barang yang termasuk indeks Iit = Indeks untuk kelompok barang i, pada bulan t dengan

tahun dasar 0 Ii0 = Rata-rata Iit, tahun dasar 0

Interpretasi 1. Jika Pt,0 > 100 maka unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih tinggi dari unit value pada tahun dasar;

2. Jika Pt,0 = 100 maka unit value barang eskpor pada periode tahun t sama dengan unit value pada tahun dasar;

3. Jika Pt,0 < 100 maka unit value barang ekspor pada periode tahun t lebih rendah dari unit value pada tahun dasar.

Level Estimasi Tingkat Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

Unit Value Indeks Ekspor

https:

//www.b

ps.go.id

Page 541: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

Volume Perdagangan

Unit kerja penghasil Direktorat Neraca Pengeluaran

Subdit. Neraca Modal dan Luar Negeri

Definisi Total ekspor ditambah impor.

Manfaat Mengetahui volume perdagangan, sebagai indikasi

perkembangan perekonomian suatu wilayah.

Rumus Perhitungan Volume Perdagangan = Ekspor + Impor

Interpretasi Semakin besar volume perdagangan menunjukkan semakin

terbuka serta berkembang perekonomian suatu wilayah.

Level Estimasi Nasional

Publikasi Keberadaan Indikator

-

https:

//www.b

ps.go.id

Page 542: Katalog BPS: 1103018 · tingkat kabupaten/kota dipublikasikan oleh BPS provinsi atau BPS kabupaten/kota dalam bentuk laporan. Sementara itu, upaya pemutakhiran informasi statistik

https:

//www.b

ps.go.id