katabolisme revisi

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan- tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Tubuh manusia dapat diibaratkan sebagai suatu pabrik kmia yang sibuk. Sel-sel penyusunnya dalam tubuh merupakan unit- unit dari pabrik tersebut yang terus-menerus beroperasi untuk membongkar senyawa lama yang telah ada dan membangun senyawa baru yang dibutuhkan. Berbagai proses kimia yang terjadi di dalam sel ini dikenal sebagai proses metabolism seluler. Metabolisme seluler mencakup: (a) proses katabolisme, yaitu degradasi atau penguraian senyawa-senyawa bermolekul besar yang kaya energy menjadi molekul-molekul kecil yang miskin energy dan (b) proses anabolisme, yaitu penyusunan atau biosintesis senyawa-senyawa yang mempunyai molekul besar. Proses katabolisme dalam sel membebaskan energy kimia dan energy yang dibebaskan ini digunakan dalam proses anabolisme. Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu 1

Transcript of katabolisme revisi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.Tubuh manusia dapat diibaratkan sebagai suatu pabrik kmia yang sibuk. Sel-sel penyusunnya dalam tubuh merupakan unit-unit dari pabrik tersebut yang terus-menerus beroperasi untuk membongkar senyawa lama yang telah ada dan membangun senyawa baru yang dibutuhkan. Berbagai proses kimia yang terjadi di dalam sel ini dikenal sebagai proses metabolism seluler. Metabolisme seluler mencakup: (a) proses katabolisme, yaitu degradasi atau penguraian senyawa-senyawa bermolekul besar yang kaya energy menjadi molekul-molekul kecil yang miskin energy dan (b) proses anabolisme, yaitu penyusunan atau biosintesis senyawa-senyawa yang mempunyai molekul besar. Proses katabolisme dalam sel membebaskan energy kimia dan energy yang dibebaskan ini digunakan dalam proses anabolisme. Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika.

Metabolisme (bahasa Yunani: , metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik:

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Katabolisme?

2. Apa saja jenis-jenis katabolisme dalam tubuh?

3. Bagaimana hubungan antara katabolisme antara karbohidrat, lemak, & protein?4. Bagaimana metabolik rate dan basal metabolic rate pada wanita hamil?1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini agar kita dapat mengetahui tentang metabolisme dalam tubuh kita.BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Katabolisme

Katabolismemerupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan olehsel, energi yang dihasilkan harus diubah menjadiATP (Adenosin Tri Phospat).ATP merupakan gugus adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain.Contoh katabolisme adalahrespirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalahkarbohidrat, asam lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya adalahCO2(karbon dioksida, air dan energi).Respirasidilakukan oleh semua sel hidup.

2.2 Macam-macan Katabolisme1. Katabolisme Karbohidrata. Struktur karbohidratKarbohidrat merupakan sumber energi uatama dan sumber serat utama. Karbohidrat mempunyai tiga unsur, yaitu karbon, hydrogen dan oksigen. Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-aromnya, panjang pendeknya rantai serta jenis ikatan. Dari kompleksitas strukturnya karbohidrat dibedakan menjadi karbohidarat sederhana (monosakarida dan disakarida)dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks (polisakarida). Selain kelompok tersebut juga masih ada oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari polisakarida, contohnya adalah satkiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, dan galaktooligosakarida.

b. Fungsi dari Karbohidrat1. Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolisme2. Bagian dari kerangka structural dari pembentuk RNA dan DNA3. Merupakan elemen structural dari dinding sel tanaman maupun bakteri.4. Identitas sel, berikatan dengan protein atau lipid dan berfungsi dalam proses pengenalan antar sel.c. Proses Katabolisme KarbohidratPada Proses katabolisme karbohidrat, sering disebut dengan glikolosis yaitu proses degradasi. Proses degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekul piruvat (C3) yang terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatis menghasilkan energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH Proses glikolisis terdiri dari 10 langkah reaksi yang terbagimenjadi 2 Fase, yaitu:- 5 langkah pertama yang disebut fasepreparatory- 5 langkah terakhir yang disebut fasepayoffFase I memerlukan 2 ATP dan Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP, sehingga total degradasi Glukosa menjadi 2 molekul piruvat menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul NADP.

Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi 6, menghasilkanglukosa-6-fosfatdengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat balik.Enzim heksokinasemerupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu olehion Mg2+ sebagai kofaktor.Reaksi berikutnya ialah isomerasi,yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu aldosa, menjadifruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, denganenzim fosfoglukoisomerasedan dibantu oleh ion Mg2+. Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadifruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosoffruktokinasedibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat pada posisi 1. Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-difosfat membentukdua molekul triosa fosfat, yaitudihidroksi aseton fosfatdanD-gliseraldehid-3-fosfatolehenzim aldolase fruktosadifosfatatau enzim aldolase.Hanya satudi antara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitugliseraldehid-3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat. Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadiasam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakankoenzim NAD+,sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini,enzim kinase fosfogliseratmengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam3-fosfogliserat. Dalam reaksi initerbentuk satu molekul ATP dari ADPdan memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat menjadi asam2-fosfogliserat. Reaksi ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asamfosfoenol piruvatdari asam 2-fosfogliserat dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi. Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat.

2. Katabolisme Lemaka. Struktur LemakBerdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu dasar pengklasifiksian lemak. Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula kimia suatu asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH, dan biasanya kelipatan dua. Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6 atom. Rantai sedang : 8-12 atom Rantai panjang : 14-26 atom.Dan asam lemak-asam lemak di atas merupakan asam lemak jenuhSedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunyai ikatan rangkap atau lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.1. Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom karbon, yang salah satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus alcohol dari gliserol akan membentuk gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus alkohol yang membentuk raeksi kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)2. Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan sam lemak terikat dengan gugus alcohol.3. Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.4. Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya kolesterol sterol. Berbeda dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling berhubunga, tiga diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon.b.Fungsi Lemak1. Sebagai penyusunstruktur membran selDalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.2. Sebagaicadangan energiLipid disimpan sebagai jaringan adiposa3. Sebagaihormondanvitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologisc.Proses Katabolisme LemakLemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan energinya paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar 9kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam kebutuhan energi. Pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam system pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi lemak. Untuk dapat menghasilkan energi , asam lemak akan mengalami oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis. Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs. Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.3. Katabolisme Protein a.Struktur ProteinDilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :1. Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai protein. Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.2. Struktur sekunder: Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau lembaran berlipatan-B setempat yang berhubungan dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder protein diselenggarakan oleh ikatan-ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai polipeptida.3. Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein. Struktur tersier diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.4. Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul besar terbentuk dari pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal dengan protomer. b.Fungsi Protein1. Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain2. Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)3. Pemeliharaan (dewasa)4. Membentuk sel darah5. Membentuk hormon, enzim, antibody,dll6. Memberi tenaga (protein sparing efek). 7. Dan pengaturan (enzim, hormon)c.Proses Katabolisme ProteinAsam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.1. Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:2. Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat3. Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea.2.3 Hubungan Antara Katabolisme Antara Karbohidrat, Lemak, & ProteinSeperti yang telah diketahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya? Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu diketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

2.4 Metabolik Rate dan Basal Metabolic Rate pada Wanita Hamil1. Basal Metabolic RatePada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-20 %, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).2. Asam AlkaliKeseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali :a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/literb. Wanita hamil : 145 mEq/literc. Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/literd. Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter3. Metabolisme Protein

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1gram protein setiap kilo gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin. Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.4. Metabolisme Hidrat ArangHidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.5. Metabolisme LemakMetabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposid lemak lain nya terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.6. Metabolisme Minerala. Kalsium :Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40 gram.b. Fosfor :Dibutuhkan rata-rata 2 gram/haric. Zat Besi :Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-50 mg sehari.d. Air :Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.7. Kenaikan Berat BadanBerat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat badan yang terlalu banyak di temukan pada keracunan hamil ( pre-eklamsi dan eklamsi ). Kenaikan berat badan wanita hamil di sebabkan oleh :a) Janin, uri, air ketuban, uterusb) Payu dara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.8. Kaloria. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.b. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.

2.5 CaraMenaksir Angka Kecukupan Energi

Dalam menaksir kecukupan energi dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu, pertama, menaksir kecukupan energi individu; kedua, menaksir kecukupan energi rata-rata keluarga dan ketiga, menaksir kecukupan energi rata-rata penduduk.Secara rinci menaksir kecukupan energi individu meliputi :a. Kecukupan energi bayib. Kecukupan energi anak-anakc. Kecukupan energi remajad. Kecukupan energi dewasae. Kecukupan energi wanita hamil dan menyusui.Prinsip menaksir Angka Kecukupan Energi (AKE) didasarkan pada pengeluaran energi dimana angka metabolik dasar (Basal Metabolik Rate, BMR) merupakan komponen utama. Energi basal yang dinyatakan dalam BMR adalah penggunaan energi oleh tubuh pada tingkat psca penyerapan dan keadaan istirahat sempurna. Nilai BMR ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin. BMR per satuan berat badan berbeda menurut umur, biasanya makin tua umur makin rendah. Secara praktis, untuk menghirung BMR cukup hanya indeks berat badan yang dipakai sebagai peubah berpengaruh.Tabel 1. berikut merupakan rumus untuk menghitung nilai BMR dengan peubah berat badan menurut kelompok umur.

Tabel 1.Rumus untuk Menghitung Nilai BMR dengan Peubah Berat Badanmenurut Kelompok Umur.Kelompok Umur (tahun)BMR (Kal/hari)Koefisien korelasi

LPLP

0 360.9 B 5461.0 B + 510.970.97

3 1022.7 B + 49522.5 B + 4990.860.85

10 -1817.5 B + 65112.2 B + 7460.900.75

18 3015.3 B + 67914.7 B + 4960.650.72

30 6011.6 B + 8798.7 B + 8290.600.70

60 +13.5 B + 48710.5 B + 5960.790.74

Ket : L = laki-laki, P = Perempuan, B = Berat badanSumber : WHO Teen. Reprt Series 724 (1985) dalam Khumaidi (1989)a. Menaksir Kecukupan EnergiBayiPengertian bayi adalah anak yang belum berumur satu tahun (kurang dari 12 bulan). Angka kecukupan energi bayi secara individu dibedakan menurut umur dan berat badan.Informasi yang diberikan untuk menaksir angka kecukupan gizi individu (AKEI) bagi bayi adalah : umur bayi (bulan), berat badan sehat, persamaan regresi kecukupan energi bayi per kilogram berat badan.Secara umum perhitungan AKEI bayi dirumuskan sebagai berikut :

AKEIi = (129 9.4 Ui + 0.62 Ui2) (Bi)

Dimana :AKEIi= Angka Kecukupan Energi Individu bagi bayi pada umur Ui (kal/org/hari)Ui

= Umur bayi (bulan)Bi

= Berat badan bayi pada umur Ui (kg)Contoh perhitungannya sebagai berikut :Diketahu

: Umur bayi 2.5 bulan dengan berat badan 4 kgDitanyakan: Angka Kecukupan Energi Bayi

Jawab :AKEIi= (129 9.4 Ui + 0.62 Ui2) (Bi)= (129 9.4 (2.5) + 0.62 (2.5)2) (4)=437.6 kal/hari/individuBerarti angka kecukupan energi bagi bayi umur antara 2 3 bulan dengan berat badan 4.5 kg adalah437.6 kal/hari/orang.b. MenaksirKecukupan Energi Anak-anakUntuk menghitung angka kecukupan energi individu bagi anak-anak (umur 1 -9 tahun) dengan pendekatan pengeluaran energi, diperlukan informasi tentang alokasi waktu kegiatan (wi) dan jumlah pengeluaran energi untuk setiap kegiatan bagi anak-anak. Namun kedua informasi tersebut tidak ada karena belum ada penelitian berskala besar yang mengungkapkan informasi ini. Berdasarkan hasil kesepakatan komisi ahli, konsumsi anak-anak hasil penelitian Ferro Luzzi dan Durnin (1981) dalam Hardinsyah (1992) ditambahkan sebesar lima persen untuk disajikan AKEI anak-anak.Cara menghitung AKEI anak-anak secara umum dirumuskan sebagai berikut :AKEIi = (AKEi) (Bi)

Dimana :

AKEIi= Angka Kecukupan Energi Individu bagi anak umur-I (Kal/org/hari)

AKEi= Angka Kecukupan Energi bagi anak umur-i (Kal/kg B/hr)

Bi= Berat badan sehat anak umur-i

Tabel 2. Contoh Perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI)bagi anak umur 1 9 tahun menurut Umur dan Jenis KelaminUmur Anak(tahun)a)Berat Badan (kg)AKE(Kal/kg B/hr)AKEI(Kal /org/hr)

Laki-lakiPerempuanLaki-laki(1)Perempuan(2)Laki-laki(1) x (3)Perempuan(2) x (4)

1 28.27.6104106853806

2 312.111.210410212581142

3 413.913.5999514761283

4 515.715.0959214921380

5 617.416.5928816011518

6 719.318.18888316981503

7 821.220.2837617601535

8 923.222.7776917861566

9 - 1025.525.5726218361581

Keterangan :Untuk contoh ini berat badan sehat berdasarkan NCHS :Berat badan median 1 standar deviasi (WHO, 1979)Sumber : Hardinsyah dan Martianto, 1988.Sebagai latihan dapat kita coba dengan menghitung angka kecukupan energi seorang anak laki-laki yang berumur 2.5 tahun dengan berat badan 11 kg, maka angka kecukupan energinya adalah 11 kg x 104 kal/kg B/hari = 1144 kal/hari.c. MenaksirKecukupanEnergi RemajaPerhitungan kecukupan energi bagi remj (10 19 tahun) dibedakan menurut jenis kelamin. Berbeda halnya dengan menghitung AKEI bayi dan anak-anak, AKEI remaja dihitung berdasarkan pengeluaran energi, bukan berdasarkan konsumsi.Tahapan yang dilakukan dalam menghitung AKEI bagi remaja adalah harus tersedia informasi sebagai berikut: jenis kelamin. berat badan sehat. persamaan energi untuk menghitung Energi Metabolisme Basal (EMB) yang sesuai dengan kelompok umurnya. tingkat kegiatan. alokasi waktu untuk setiap kegiatan, dan faktor energi kegiatan (K), yang merupakankelipatan EMB. Pada prinsipnya AKEI bagi remaja merupakan penjumlahan dari Energi Kegiatan (EK)dan Energi Pertumbuhan (EP) dimana EMB danEnergi Specific Dynamic Action(ESDA) telah diperhitungkan di dalam EK. ESDA adalah energi khusus untuk pencernaan dan metabolisme makanan.

Sebagai contoh perhitungan AKEI bagi pria remaja dapat dilihat pada Tabel 3.Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :a) Untuk Pria :AKEI = (17.5 Bi + 651) (FKi)b) Untuk wanita :AKEI = (12.2 Bi + 746) (FKi)Dimana :Bi = Berat badan sehat (kg)FKi = Faktor Kelipatan EMB untuk menghitung kecukupan energi pada umur-imenurut jenis kelamin.Tabel 3. Contoh perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI)bagi Pria Remaja Umur 14 tahun, dengan Berat Badan 40 kgNo.Jenis Penggunaan EnergiWaktu (jam)Jumlah Energi (Kal)

(1)EMB-a). 1351.0

(2) EK(24)

a. Tidur8.0b). 450.3

b. Sekolah6.0c). 540.4

c. Kegiatan ringan7.0d). 630.5

d. Kegiatan sedang2.5 e). 351.8

e. Kegiatan berat0.5f). 168.9

(3) EP- g). 76.0

AKEI (Kal/org/hr) = 2218

Angka-angka yang berada pada tabel tersebut adalah hasil dari perhitungan berdasarkan rumus rumus berikut :

EMB =a) 1351.0= (17.5 B + 651)= (17.5)(40) + (651)

b) 450.3= (1.0 w/24 x EMB)= (1.0) (8.0)/ (24) x (1351.0)

c) 540.4= (1.6 w/24 x EMB)= (1.6) (6.0)/ (24) x (1351.0)

d) 630.5= (1.6 w/24 x EMB)= (1.6)(7.0)/(24) x (1351.0)

e) 351.8= (2.5 w/24 x EMB)= (2.5) (2.5)/(24) x (1351.0)

f) 168.9= (6.0 w/24 x EMB)= (6.0) (0.5)/ (24) x (1351.0)

g) 76= (1.9 B untuk 10 -15 tahun dan 0.5 B untuk 16 -19 tahun)

AKEI(Kal/org/hari) = (2) + (3) = 2218 Kal/hariBila informasi jenis dan tingkat kegiatan serta alokasi waktunya tidak tersedia, dapat dilakukan perhitungan AKEI secara sederhana, namun harus tetap memerlukan informasi tentang: Berat badan sehat (B), Persamaan regresi EMB yang sesuai dengan kelompok umurnya dan Faktor Kelipatan EMB untuk kecukupan energi (FK). Biasanya semakin meningkat umur remaja semakin rendah nilai FK-nya.Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :a. Untuk PriaAKEIi = (17.5 Bi + 651) (FKi)b. Untuk WanitaAKEIi = (12.2 Bi + 746) (FKi)

c) Menaksir Kecukupan Energi Orang DewasaSeperti halnya pada cara menghitung AKEI remaja, AKEI dewasa juga dapat dihitung dengan cara rinci dan cara sederhana. Cara mana yang akan dipilih tergantung dari tujuan dan informasi yang tersedia.

Tabel 4. Persamaan Regresi untuk Menghitung AKEI Orang Dewasa berdasarkanKelompok Umur dan Jenis Kelamin dengan Cara Rinci dan Cara SederhanaNo.AKEIPria (umur dalam tahun)Wanita (umur dalam tahun)

1.Cara Rinci20 - 2930 - 59= 6020 - 2930 - 59= 60

EMB =15.3 B + 679EMB =11.6B + 879EMB =13.5B + 487EMB =14.7B + 496EMB =8.7B + 829EMB =10.5B+ 596

2.CaraSederhana15.3 B + 679 (FKi)11.6B + 879 (FKi)13.5B + 487 (FKi)14.7B + 496 (FKi)8.7B + 829(FKi)10.5B+ 596 (FKi)

Sama pula halnya dengan AKEI remaja, bila informasi jenis dan tingkat kegiatan serta alokasi waktunya tidak tersedia, dapat dilakukan perhitungan AKEI secara sederhana, namun harus tetap memerlukan informasi tentang: Berat badan sehat (B), Persamaan regresi EMB yang sesuai dengan kelompok umurnya dan Faktor Kelipatan EMB untuk kecukupan energi (FK). FK berbeda untuk pria dan wanita seperti tersaji dalam Tabel 5.

Tabel 5. Faktor Kelipatan EMB untuk menghitungAKEIi bagi pria danwanita Dewasa menurut Tingkat KegiatanNo.Tingkat KegiatanPriaWanita

1.Ringan1.551.56

2.Sedang1.781.64

3.Berat2.102.00

Sumber : FAO/WHO/UNU (1985), dengan penyesuaian berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (LIPI, 1988) dalam Hardinsyah, 1988.

Pada orang dewasa, pengeluaran energi dikelompokkan menurut jenis kegiatan : tidur dan pekerjaan (ringan, sedang dan berat), santai dan kegiatan lainnya (kegiatan rumah tangga, sosial dan olah raga atau kesegaran jasmani).d) Menaksir Kecukupan EnergiWanitaHamil dan MenyusuiBerbeda dengan perhitungan energi untuk bayi, remaja dan orang dewasa, pada wanita hamil dan menyusui masing-masing memerlukan tambahan sejumlah energi dari keadaan sehat sebelum hamil. Tambahan energi ini digunakan untuk pertumbuhan fetus, plasenta dan jaringan lain yang ada selama kehamilan, serta cadangan energi, berupa lapisan lemak tubuh. Bagi wanita menyusui, tambahan energi ini digunakanuntuk ASI dan memulihkan kesehatan setelah melahirkan. Prinsip perhitungannya sama dengan cara menghitung AKEI wanita dewasa kemudian ditambah dengan sejumlah energi tambahan.Berdasarkan Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985) dalam Hardinsyah (1989) perhitungan AKEI untuk :1. Wanita Hamil: Untuk wanita umur < 19 tahun :

AKEI = (12.2 B + 746) FK + EH Untuk wanita umur 20 29 tahun :

AKEI = (14.7 B + 496 ) FK + EH Untuk wanita umur = 30 tahun :

AKEI = ( 8.7 B + 829) FK + EH

Dimana :B= Berat badan sehat wanita sebelum hamil (kg)EH= Tambahan energi wanita hamil (Kal/org/hari), yaitu : 285 Kal untuk kerja berat 245 untuk kerja sedang 200 Kal untuk kerja ringanFK= Faktor Kelipatan EMB untuk menghitung kecukupan energi wanita

Contoh perhitungan AKEI orang dewasa, wanita hamil dan menyusui dapat ditunjukkan sebagai berikut :1. Menghitung AKEI Orang DewasaTabel 6. Cara Menghitung Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI)bagi Pria Dewasa, Umur 35 tahun, Berat Badan 56 kgJenis Penggunaan EnergiWaktu (Jam)Jumlah Energi (Kal)

a) (1) EMB-

a)1528.6

(2) EK a. Tidur b. Pekerjaan - Ringan - Sedang - Besar c. Kegiatan Lainnya - Kegiatan di rumah tangga - Kegiatan Sosial - Olahraga d. Santai, waktu luang(24)8

--6.0

3.50.5-6.0b)509.5

--c)1452.2

d) 601.9e) 63.7-f) 535.0

AKEI = 3162 (Kal/org/hr)

Keterangan:a. 1528.6 = (30 thn s/d 59 thn) = 11.6 B + 879 = 11.6 (56) + (879)

b. 509.5= (1.0 w1/24 x EMB) = (1.0 ) (8)/ 24 X ( 1528.6)c. 1452.2 = (3.8 w4/24 x EMB) = (3.8) (6)/24 X 1528.6)d. 601.9= (K) X (w5/24) x EMB) = (2.7) (3.5) /24 x (1528)e. 63.7 = (K)x (w6/24) x EMB) = (2.0) (0.5)/24 x ( 1528.6)f. 535.0 = (K) x (w7/24) x (EMB) = (1.4)(6)/24 x (1528.6)

Demikian seterusnya, dapat Anda coba juga untuk pria/wanita dewasa pada usia dan berat badan yang berbeda, sesuaikan dengan standard yang ada. Mengenai Faktor Kelipatan (K) EMB dapat dilihat padaLampiran 6 untuk pria danLampiran 7untuk wanita.2. Menghitung AKEI Wanita HamilDiketahui seorang wanita hamil berumur 32 tahun, berat badan sebelum hamil adalah 48 kg, tinggi badan 160 cm, berat badan pada waktu kehamilan 20 minggu 51.1 kg dan bekerja sedang. Untuk mengetahui angka kecukupan enrgi bagi wanita hamil tersebut dapat dihitung dengan cara :AKEI= (8.7 B + 829 ) FK + EH= [ (8.7) (48) + 829) ] + (1.64 + 245)= 2289 Kal.3. Menghitung AKEI Wanita MenyusuiDiketahui wanita menyusui umur 27 tahun, berat badan sehat setelah melahirkan 48 kg, bekerja berat, maka AKEI-nya adalah :AKEIi = (14.7 B + 496) FK + EM= [(14.7) (48) + 496] (2.00) + (500) = 2903 Kal/hari.Dimana :B = Berat badan sehat wanita selama menyusui

EM = Tambahan energi wanita selama menyusui (Kl/org/hr), yaitu 500 Kal /org/hr.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.3.2 Saran

DAFTRA PUSTAKABuku: Pengantar Kimia Buku Panduan Mahasiswa Kedokteran dan program Strarta 1 Fakultas Bioeksakta. Damin Sumarjo, EGC.2009Campbell, dkk. 2003.Biologijilid 1. Jakarta:ErlanggaLehninger. 200.Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta: Erlanggahttp://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4449/Sub2_5.htm (diakses pada 24 November 2013)

http://drputragusti.blogspot.com/2010/10/cara-menghitung-bmr-basal-metabolisme.html (diakses pada 24 November 2013)

http://majalahkesehatan.com/kalkulator-penurunan-berat-badan/ (diakses pada 24 November 2013)

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

12