KATA PENGANTAR - Web viewBeri tanda centang untuk setiap minggu pada bulan secara berurut untuk...

download KATA PENGANTAR - Web viewBeri tanda centang untuk setiap minggu pada bulan secara berurut untuk kegiatan 1 sd 5 atau 6 pada kolom bulan/minggu yang ... Terbuat dari kayu dan papan

If you can't read please download the document

Transcript of KATA PENGANTAR - Web viewBeri tanda centang untuk setiap minggu pada bulan secara berurut untuk...

MODUL PELATIHAN KURIKULUM 2013

PROGRAM PENGEMBANGAN/LAYANAN KEBUTUHAN KHUSUS BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA

Disusun Oleh

Tim Pengembang Kurikulum PK-PLK

( Drs.Karsono, M.Pd )

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Istilah Bina Diri Bina Gerak ( BDBG) bagi peserta didik tunadaksa pada kurikulum 2013 diubah menjadi pengembangan diri dan gerak. Modul pengembangan diri dan gerak untuk peserta pelatihan K-13 tunadaksa ini dimaksudkan memberi pedoman kepada guru di dalam melaksanakan tugasnya.

Setelah membaca modul ini diharapkan guru/peserta.

1. Memahami petunjuk pelaksanaan yang berkaitan dengan pengembangan diri dan gerak untuk peserta didik tunadaksa.

2. Memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan dalam pengembangan diri dan gerak untuk peserta didik tunadaksa.

3. Menyadari bahwa pembinaan pengembangan diri dan gerak sangat penting artinya bagi anak tunadaksa dalam upaya meningkatkan kemampuan dan atau mengembalikan fungsi organ gerak, dimulai dari kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik serta meningkatkan pengetahuan, sikap, nilai dan kemampuan senso-motorik sebagai bekal agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta mampu mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka menjadi manusia yang berguna untuk kehidupan dirinya sendiri dan masyarakat di lingkungannya.

Mudah-mudahan modul ini dapat menjadi referensi untuk mencapai sasaran yang diharapkan, dan merupakan bagian dari usaha peningkatan pengembangan diri dan gerak khususnya bagi peserta didik tunadaksa.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1

A.

A. Latar Belakang

1

B. Landasan.

2

C. Tujuan

3

D. Ruang Lingkup.

3

E. Hasil Yang Diharapkan

4

BAB II PROGRAM P[ENGEMBANGAN LAYANAN BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA

A. Pengertian

1

B. Analisis Kebutuhan Khusus Tunadaksa

1

C. Pendekatan Layanan Kebutuhan Khusus Tunadaksa

27

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN/INTERVENSI BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA

A. Persiapan

1. Penyusunan Program Pengembangan/intervensi

2. Penyusunan Materi Pengembangan/Intervensi..

3. Penyusunan Rencana Program Pengembangan.

4. Media Pengembangan/Intervensi

28

28

28

25

34

B. Pelaksanaan Program

50

C. Tindak Lanjut.

56

BAB IV

PENUTUP.

57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Peserta didik tunadaksa selain mengalami cacat tubuh juga berkecenderungan mengalami gangguan lain, seperti berkurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain. Kelainan penyerta itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa karena sistem cerebral. Gangguan bicara disebabkan oleh kelainan motorik alat bicara seperti lidah, bibir, dan rahang kaku atau lumpuh sehingga mengganggu pembentukan artikulasi yang benar. Akibatnya, bicaranya diucapkan dengan susah payah dan tidak dapat dipahami orang lain. Mereka juga mengalami aphasia sensoris, yaitu ketidakmampuan bicara karena organ reseptor anak terganggu fungsinya, dan aphasia motorik, yaitu kemampuan menangkap informasi dari lingkungan sekitarnya melalui indra pendengaran, tetapi tidak dapat mengemukakannya lagi secara lisan.

Khusus peserta didik tuna daksa jenis cerebral palsy mengalami kerusakan pada pyramidal tract dan extrapyramidal yang berfungsi mengatur sistem motorik, sehingga mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, gerakan tidak dapat dikendalikan, dan susah berpindah tempat.

Dilihat dari aktivitas motorik, intensitas gangguan anak tunadaksa dikelompokkan atas hiperaktif yang menunjukkan tidak mau diam, gelisah, hipoaktif yang menunjukkan sikap pendiam, gerakan lamban dan kurang merespons rangsangan yang diberikan, dan tidak ada koordinasi, seperti kaku waktu berjalan, sulit melakukan kegiatan yang membutuhkan integrasi gerak yang lebih halus, misalnya menulis, menggambar, atau menari.

Dengan kondisi seperti tersebut di atas jika peserta didik tunadaksa tidak mendapatkan penanganan secara khusus akan dapat mengakibatkan pertumbuhan, dan perkembangan kondisi fisik, psikis, dan atau sosialnya kurang seimbang bila dibandingkan peserta didik normal yang sebaya.

Untuk itu kekurangseimbangan tersebut yang melatarbelakangi perlu diberikannya pembinaan serta latihan-latihan berupa pengembangan diri dan gerak. Program pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa, di dalam pelaksanaanya menekankan pada latihan untuk menumbuhkembangkan kemampuan motorik serta sikap percaya diri , sehingga mereka dapat menyesuaikan diri di tengah-tengah masyarakat.

Karena pentingnya program ini maka untuk mencapai sasaran yang optimal diperlukan modul yang dapat memberi arahan guru, terapis untuk membina peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuan dan atau mengembalikan fungsi organ gerak yang dimilikinya serta meningkatkan kepribadian yang utuh, berbudi pekerti luhur, dan dapat menjalankan norma-norma yang berlaku di keluarga dan masyarakat.

b. Landasan

1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan

2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Sistem Pendidikan Nasional

5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman Guru Dikdas.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan Dasar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Kurikulum 2013;

c. Tujuan

Tujuan Pelatihan implementasi pengembangan diri dan gerak bagi peserta tunadaksa dimaksudkan untuk membantu guru agar:

1. mengembangkan kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional guru dalam Program pengembangan diri dan gerak berdasarkan tuntutan Kompetensi Pendidikan Khusus tunadaksa.

2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan/menyusun program pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa.

3. memberikan keterampilan/praktik program pengembangan diri dan gerak bagi tunadaksa.

d. Ruang lingkup

Adapun modul program pengembangan diri dan gerak bagi peserta tunadaksa berisi:

1. Program pengembangan diri dan gerak menguraikan tentang pengertian, tujuan, ruang lingkup, analisis kebutuhan, kompetensi dan indikator, serta sarana-prasarana pengembangan diri dan gerak.

2. Pelaksanaan Pengembangan Diri dan Gerak menguraikan tentang prinsip pelaksanaan, rambu-rambu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan, pelaksanaan, penilaian serta program pelaksanaan pengembangan diri dan gerak mengenai substansi kompetensi dan indikator program pengembangan diri dan gerak.

e. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

1. meningkatnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran program pengembangan diri dan gerak berdasarkan tuntutan kebutuhan peserta didik ;

2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik

3. meningkatnya ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tuntutan kebutuhan peserta didik

Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Bapak/Ibu untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 3 ( tiga ) jam pelajaran, @60 (enam puluh) menit. Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Keempat, aktif bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari modul ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses .

BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN/LAYANAN BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA

Pelatihan ini pada tahap awal, peserta diharapkan:

1. Menjelaskan konsep Pengembangan Diri dan Gerak Tunadaksa

2. Melaksanakan analisis kebutuhan peserta didik tunadaksa

3. Memilih pendekatan/ metode yang tepat.

Adapun skenario pelatihan akan berlangsung sbb:

A. Pengertian

Pengembangan diri d