KATA PENGANTAR - vikapohan.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillahi Rabbil’alamin,...

33
MAKALAH PENGENALAN BIOTEKNOLOGI Mata Kuliah : Biologi Umum Dosen Pembimbing : 1. Dra. Hj. Noorhidayati , M.Si. 2. Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd. 3. Riya Irianti, S.Pd., M.Pd. Oleh: Kelompok XI Kelas B 1. Mawar Melati (1710119320010) 2. Noor Syifa (1710119220019) 3. Nur Arie Fajriati (1710119320018) 4. Raden Roro Rastrani Rahada Putri (1710119220023)

Transcript of KATA PENGANTAR - vikapohan.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillahi Rabbil’alamin,...

MAKALAH

PENGENALAN BIOTEKNOLOGI

 Mata Kuliah               : Biologi Umum

 Dosen Pembimbing  :

1. Dra. Hj. Noorhidayati , M.Si.

1. Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd.

1. Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Kelompok XI Kelas B

1. Mawar Melati (1710119320010)

1. Noor Syifa (1710119220019)

1. Nur Arie Fajriati (1710119320018)

1. Raden Roro Rastrani Rahada Putri (1710119220023)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

2017

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami kemudahan, hidayah, rahmat, taufiq dan karunia-Nya serta kelapangan untuk berpikir, sehingga kami dapat selesai menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pengenalan Bioteknologi.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.

Penulis  menyadari bahwa materi dan teknik yang kami sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya saya mengucapkan terima kasih.

Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.  

Banjarmasin, 28 September  2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar belakang11.2Rumusan Masalah21.3 Tujuan2BAB II3PEMBAHASAN32.1 Pengertian Bioteknologi32.2Perkembangan Bioteknologi42.2.1 Periode Perkembangan Bioteknologi52.3 Prinsip-prinsip Dasar Bioteknologi72.3.1 Beberapa teknologi yang mendasari Bioteknologi142.4 Penerapan Bioteknologi16BAB III20PENUTUP203.1 Kesimpulan203.2.Saran21DAFTAR RUJUKAN22

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bioteknologi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun hasil dari bioteknologi sendiri belum diimbangi dengan pengatahuan masyarakat tentang pengertian “apa sebenarnya Bioteknologi itu?’ dengan banyak masyarakat yang memanfaatkan hasil Bioteknologi, tanpa mengetahui dengan pasti apa itu Bioteknologi. Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh seorang insinyur bernama Karl Ereky pada tahun 1917, untuk mendeskripsikan produksi babi dalam sekala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya.

Sebenarnya bioteknologi secara sederhana telah di kenal sejak ribuan tahun lalu hingga sekarang, Contoh dari penerapan bioteknogi dalam bidang pangan dapat kita rasakan, misalnya pada tempe, kecap, keju maupun yoghurt. Pada umumnya, Bioteknogi ini menggunakan makhluk hidup seperti mikroorganisme yaitu, bakteri dan jamur sebagai pembantu dalam menghasilkan suatu produk baru. Akan tetapi, bioteknologi yang digunakan masih bioteknologi sederhana (konvensional). Seiring berkembangnya zaman sehingga kemajuan bioteknologi pun berkembang pesat. Kloning dan tanaman transgenik merupakan contoh dari produk bioteknik modern.

Saat ini, bioteknologi tidak hanya dalam bidang pangan, juga berkembang dalam bidang pertanian/perkebunan, bidang peternakan, kedokteran/farmasi, serta pertambangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, masalah-masalah yang ingin kami jelaskan adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi?

2. Bagaimana sejarah perkembangan Bioteknologi?

3. Apa saja prinsip dasar dari teknik Bioteknologi?

4. Bidang bidang apa saja yang berkembang dalam Biteknologi?

1.3 Tujuan

Berdasarkan uraian diatas, tujuan-tujuan yang ingin kami jelaskan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Bioteknologi.

1. Mengetahui sejarah perkembangan Bioteknologi.

1. Mengetahui dasar-dasar dari teknik Bioteknologi.

1. Mengetahui bidang-bidang apa saja yang berkembang dalam Bioteknologi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara memproduksi barang atau jasa. Dari perpaduan dua kata ini maka pada tahun 1989 European Federation of Bioteknologi mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, dan analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.

Bioteknologi merupakan suatu bentuk pemanfaatan dari prisip-prinsip ilmiah dengan memanfaatkan agen biologi untuk membuat barang ataupun jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,teknik kimia, dan enzimologi.

Dalam batasan pengertian bioteknologi, ada beberapa ciri dari suatu proses bioteknologi. Ciri-ciri tersebut sebagai berikut.

1. Adanya agen biologi yang dipergunakan.

2. Penggunaan agen biologi dilakukan dengan suatu cara atau metode tertentu.

3. Adanya produk turunan atau jasa yang dipakai dari proses penggunaan agen biologi tersebut.

2.2 Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Prinsip dasar upaya pembuatan makanan tersebut pada umumnya sama, yaitu sejumlah bahan dasar didedahkan (exposure) ke jasad renik tertentu yang akan mentransformasikan bahan dasar (anggur, barley, susu atau gandum) menjadi produk yang diinginkan.

Selain pembuatan bir, bioteknologi juga diterapkan pada proses pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian dan pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal (Defri, 2008).

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi, misalnya teknologi yang berkaitan dengan rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, dan kloning. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sedia kala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.  Kini, bioteknologi modern dapat menghasilkan produk-produk yang bersumber dari sel (cellular product) dan dapat dilakukan melalui transformasi biologis (biotransformation). Terlebih lagi bioteknologi  modern dalam prosesnya dapat  dipengaruhi serta dikendalikan sepenuhnya oleh manusia sebagai pelakunya (Defri, 2008).

2.2.1 Periode Perkembangan Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi dapat dibagi menjadi 3 periode, yaitu:

1. Periode bioteknologi tradisional (bioteknologi konvensional)

Pada periode ini, merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Proses pembuatan makanan dengan teknik konvensional ini masih sangat sederhana dan hanya dilakukan dalam skala kecil. Pada periode ini, belum ada penelitian mengenai fenomena yang terjadi, karena semua berawal dari ketidaksengajaan.

Periode ini ditandai dengan adanya peristiwa sebagai berikut:

· Pada masa 6000 SM, manusia mengetahui cara membuat minuman bir dan anggur menggunakan teknik fermentasi. Selain itu, juga membuat roti dengan bantuan ragi.

· Pada masa 4000 SM, bangsa Tionghoa telah membuat yogurt dan keju dari susu dengan bakteri asam laktat.

2. Periode bioteknologi ilmiah

Pada perkembangan bioteknologi selanjutnya, manusia mulai menyadari bahwa fenomena yang terjadi pada proses fermentasi tidak terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu, rasa ingin tahu mendorong mereka untuk melakukan penelitian yang menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.  

Periode bioteknologi ilmiah ditandai dengan munculnya banyak penelitian ilmiah dalam berbagai bidang, antara lain yaitu:

· Pada tahun 1665, penemuan sel oleh Robert Hooke pada sayatan gabus yang diamati dengan mikroskop sederhana.

· Pada tahun 1686, ditemukan lensa mikroskop yang lebih maju oleh Antony Van Leeuwenhoek yang dapat digunakan untuk melihat mikroba. Karena penemuannya tersebut, Antony menjadi manusia pertama yang melihat mikroba. Setelah penemuan lensa mikroskop tersebut, penelitian tentang mikroorganisme semakin berkembang pesat.

· Tahun 1856 - 1865, Gregor Mendel mengawali penelitian genetika tumbuhan dengan menggunakan tanaman kacang ercis. Pada akhirnya dari penelitian tersebut Mendel menemukan hukum pewarisan sifat induk pada turunannya.

· Tahun 1919, mulailah digunakan kata “bioteknologi” oleh seorang insinyur berkebangsaan Hongaria bernama Karl Ereky

· Tahun 1928, merupakan tahun ditemukannya zat antibiotik “penisillin” oleh Alexander Fleeming

· Pada tahun 1994, mulailah diproduksi penisillin dalam jumlah besar

3. Periode bioteknologi modern

Perkembangan bioteknologi modern berdasarkan atas hasil penelitian ilmiah diketahui orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Periode bioteknologi modern diawali dengan perkembangan pesat dalam bidang genetika, yaitu:

· Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. Insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly Company.

2.3 Prinsip-prinsip Dasar Bioteknologi

Ada beberapa proses yang merupakan prinsip dasar dari bioteknologi, yaitu fermentasi, seleksi dan persilangan, analisa genetik, kultur jaringan, rekombinasi DNA, dan analisa DNA.

1) Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi merupakan proses dasar untuk mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dengan cara sederhana dan dibantu oleh mikroorganisme. Proses fermentasi ini merupakan bioteknologi sederhana dan sudah dikenal sejak jaman dahulu. Contohnya pembutan roti, minuman anggur, yoghurt, tuak dan sake.

2) Seleksi dan Persilangan

Proses seleksi dilakukan dengan memenipulasi DNA yang ada pada mikroba, tanaman, atau hewan agar menjadi mikroba, tanaman, atau hewan dengan sifat yang lebih baik sehingga apabila disilangkan akan menjadi bibit unggul yang baik untuk masa depan. Contohnya, ayam Leghorn, sapi ayrshire, padi Cisadane kedelai Muria, dan jagung Metro.

3) Analisa Genetik

Proses ini mempelajari ciri atau sifat dan gen makhluk hidup dari generasi ke generasi untuk mendapatkan sifat atau ciri yang unggul serta interaksi antara gen dan lingkungan agar menghasilkan keturunan yang baik.

4) Kultur Jaringan

Tahapan pembentukan tanaman baru (pada wortel)

Tahapan:

Persiapan – Inokulasi – Pemeliharaan – Aklimatisasi

Keterangan:

(a) wortel

(b) potongan wortel bentuk bulat (+ 1 cm)

(c) dibuang bagian tepi sehingga berbentuk kubus

(d) dimasukkan ke dalam medium (mengandung zat pengatur tumbuh)

(e) tumbuh kalus

(f - i) tahapan perkembangan sampai terbentuk tanaman kecil

(j) tanaman wortel dewasa

Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan (artifisial), yang dimaksud secara buatan adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro, sebagai lawan dari in vivo. Dikatakan in vitro (bahasa Latin, berarti "di dalam kaca").

Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya.

Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar. Nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkebang biak, karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan - jaringan hidup.

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah

· Pembuatan media

Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.  Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi.

· Inisiasi

Yaitu proses pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

· Sterilisasi

Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Selain itu juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.  Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.  

· Multiplikasi

Kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

· Pengakaran

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.  Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). 

· Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif. 

5) Rekombinasi DNA

Proses transfer segmen DNA dari satu organisme ke DNA organisme lain dinamakan rekombinasi DNA. Kedua organisme itu dapat saja tidak memiliki hubungan atau kekerabatan. Contohnya, penyisipan gen manusia pada bakteri Bacillus thuringiensis sehingga bakteri tersebut dapat memproduksi insulin.

Rekayasa genetika untuk menghasilkan insulin

6) Analisis DNA

Proses reaksi rantai polymerase sehingga dapat membuat kopi (salinan) dari DNA. Proses ini berguna untuk memetakan DNA sehingga dapat diketahui dengan pasti DNA dari satu organisme untuk menentukan genetik keturunannya. Teknik ini biasanya digunakan untuk mendapatkan atau mengenali DNA dari korban – korban kecelakaan yang sulit diidentifikasi oleh tim forensik. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

2.3.1 Beberapa teknologi yang mendasari Bioteknologi

1) Teknologi Antibodi Monoklonal (TAM)

TAM menggunakan sel-sel sistem imunitas yang disebut antibodi. Dengan mengetahui cara kerja antibodi, maka kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi. TAM saat ini telah digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis berbagai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.

2) Teknologi Bioproses

Teknologi bioproses menggunakan sel-sel hidup atau komponen mekanisme biokimia untuk mensintesis, menguraikan atau membebaskan energi. Termasuk teknologi bioproses adalah fermentasi dan biodegradasi.

3) Teknologi Sel dan Kultur Jaringan

Teknologi sel dan kultur jaringan adalah teknologi yang memungkinkan kita menumbuhkan sel atau jaringan dalam nutrien yang sesuai di laboratorium. Teknologi ini dapat dilakukan pada tanaman maupun hewan.

4) Teknologi Biosensor

Teknologi biosensor merupakan gabungan antara biologi molekuler dan mikroelektronika. Teknologi biosensor dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti pengukuran derajat kesegaran suatu bahan pangan, memonitor suatu proses industri, atau mendeteksi senyawa yang terdapat dalam jumlah kecil di dalam darah.

5) Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika atau teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan pemicu lahirnya bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan menggabungkan materi genetik dari dua atau lebih sumber yang berbeda atau melakukan perubahan secara terarah pada suatu materi genetik tertentu. Rekayasa genetik merupakan usaha manusia mencari varietas atau galur yang paling sesuai.

6) eknologi Rekayasa Protein

Teknologi rekayasa protein sering digunakan bersamaan dengan rekayasa genetika untuk meningkatkan profil atau kinerja suatu protein dan untuk mengkonstruksi protein baru yang secara alami tidak ada. Dengan teknologi rekayasa protein kita dapat meningkatkan daya katalisis suatu enzim, sehingga dapat lebih produktif pada kondisi proses-proses industri.

2.4 Penerapan Bioteknologi

a. Dalam Bidang Pangan

Bioteknologi dalam bidang pangan melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Contohnya:

· Youghurt dengan Lactobacillus bulgaricus

· Keju dengan Lactobacillus bukgaricus

· Mentega Susu dengan Streptococcus lactis

· Kecap dengan Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat

· Tape dengan Saccharomyces cerevisiae atau Rhizopusoryzae (ragi)

· Asam sitrat dengan Aspergillus niger

b. Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan

· Mikroorganisme Pembasmi Tanaman Hama

· Bacillus thuringensi, hasil ekresinya dibuat menjadi pestisida.

· Bdellovibrio bacteriovorus, dikembangkan menjadi penghasil pestisida.

· Penanaman secara hidroponik yaitu menggunakan air yang ditambah nutrien.

· Penanaman secara aeroponik yaitu menggunakan udara.

· Dihasilkan bioinsektisida dari mikroba Bacillus thuringensis merupakan salah satu jenis bakteri yang menghasilkan toksin untuk membunuh serangga.

· Tanaman Transgenik

c. Dalam Bidang Peternakan

· Hewan Transgenik

Hewan transgenik adalah hewan yang diisi dengan gen gen tertentu yag dibutuhkan oleh manusia

· Hormon BGH (Bovine Growth Hormone) atau BST (Bovine Somattotropin) yang di buat dengan E.Coli untuk meningkatkan produk susu

d. Dalam Bidang Pengobatan dan Kesehatan

· Hormon

· Antibodi Monoklonal

Pembuatan antibodi monoklonal

e. Dalam Bidang Lingkungn

· Pengelolaan Limbah dengan memanipulasi mikroorganisme

· Pengelolaan sampah

· Mendaur ulang sampah

· Pengelolaan Limbah Minyak

f. Dalam Bidang Pertambangan

· Gallinella ferruginea, mampu mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, yang hidup di lapisan besi oksidasi pada air buangan.

· Memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidan

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bioteknologi merupakan suatu bentuk pemanfaatan dari prisip prinsip ilmiah dengan memanfaatkan agen biologi untuk membuat barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,teknik kimia, dan enzimologi.

Bioteknologi bukanlah merupakan suatu ilmu yang baru. Bioteknologi telah dilakukan sejak jaman prasejarah. Kini bioteknologi telah benar-benar diunggulkan sebagai teknologi mutakhir yang memberikan kemampuan hebat untuk memberikan jawaban pada berbagai tantangan yang dihadapi umat manusia.

Terdapat beberapa prinsip, dasar, dan proses yang harus dketahui dalam teknik Bioteknologi. Karena prinsip dan dasar tersebut adalah modal awal untuk dapat menggunakan Bioteknologi secara maksimal. Adapun proses-proses yang harus dilakukan agar hasil yang didapat juga maksimal. Semua prinsip, dasar, dan proses yang harus dilakukan tentunya harus disesuaikan dengan kepeluan, media, jenis, serta hasil yang diinginkan.

Dewasa ini Bioteknologi telah dimanfaatkan manusia diberbagai bidang kehidupan untuk membantu manusia, diantaranya adalah dalam bidang pangan, pertanian dan perkebunan, peternakan, pengobatan dan kesehatan, lingkungan, serta pertambangan.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa Bioteknologi menghasilkan dampak positif maupun negatif bagi aktifitas kehidupan.

3.2. Saran

Segala perkembangan teknologi sampai sekarang ini terjadi sangat pesat, termasuk dalam bidang Bioteknologi. Namun manusia sebagai makhluk yang berakal yang masih mempunyai tenaga seharusnya dapat mempergunakan segala teknologi dan kemudahan yang disediakan dengan penuh perhitungan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mempergunakan segala bentuk kemajuan, terutama dalam bidang bioteknologi untuk kemakmuran orang banyak. Bukan untuk kepentingan pribadi atau bahkan merusak keanekaragaman alami yang ada.

DAFTAR RUJUKAN

1. Mulyati,R.2008.Bioteknologi Disekitar Kita.Klaten:PT. Intan Pariwara

2. Wirasutaman,Sari.2015.Jagoan Kelas Biologi.Jogyakarta:Trans Idea Publishing

3. Sutarno,Nono dkk.1999.Buku Materi Pokok Biologi Lanjutan Umum II.Jakarta:Universitas Terbuka

4. http://sewaktutahu.blogspot.co.id/2014/11/metode-metode-bioteknologi-modern.html

5. http://www.rijalhabibulloh.com/bioteknologi-makalah-ipa.html?m=1

6. http://apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1

7. http://somasalims.blogspot.co.id/2011/03/prinsip-dasar-bioteknologi.html

8. http://ardjaka.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-dan-perkembangan-bioteknologi.html

17