Kata Pengantar Tatas Bm

5
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan refrat yang berjudul: “Psikogeriatri”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan refrat ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbinan dan nasihat, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Em. Ibrahim Nuhriawangsa, dr., Sp.KJ (K) 2. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) 3. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K) 4. Prof. Dr. Moh. Fanani, dr., Sp.KJ (K) 5. Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ (K) 6. Yusvick M. Hadim, dr., Sp.KJ 7. Djoko Suwito, dr., Sp.KJ 8. I.G.B. Indro Nugroho, dr., Sp.KJ 9. Gst. Ayu Maharatih, dr., Sp.KJ 10. Makmuroch, Dra., MS 11. Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes 12. Istar Yuliardi, dr., M.Si 13. Rochmaningtyas HS, dr., Sp.KJ, M.Kes 14. RH Budi M, dr., Sp.KJ (K) 15. Maria Rini I, dr., Sp.KJ 16. Adriesti H, dr., Sp.KJ (K) 17. Wahyu Nur Ambarwati, dr., Sp.KJ 18. Setyowati Raharjo, dr., Sp.KJ Penulis menyadari bahwa refrat ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan refrat ini. Semoga refrat ini bermanfaat bagi kita semua.

description

ffff

Transcript of Kata Pengantar Tatas Bm

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan refrat yang berjudul: Psikogeriatri. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan refrat ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbinan dan nasihat, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Em. Ibrahim Nuhriawangsa, dr., Sp.KJ (K)

2. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K)

3. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K)

4. Prof. Dr. Moh. Fanani, dr., Sp.KJ (K)

5. Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ (K)

6. Yusvick M. Hadim, dr., Sp.KJ

7. Djoko Suwito, dr., Sp.KJ

8. I.G.B. Indro Nugroho, dr., Sp.KJ

9. Gst. Ayu Maharatih, dr., Sp.KJ

10. Makmuroch, Dra., MS

11. Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes

12. Istar Yuliardi, dr., M.Si

13. Rochmaningtyas HS, dr., Sp.KJ, M.Kes

14. RH Budi M, dr., Sp.KJ (K)

15. Maria Rini I, dr., Sp.KJ

16. Adriesti H, dr., Sp.KJ (K)

17. Wahyu Nur Ambarwati, dr., Sp.KJ

18. Setyowati Raharjo, dr., Sp.KJPenulis menyadari bahwa refrat ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan refrat ini. Semoga refrat ini bermanfaat bagi kita semua.Juni 2015Penulis

BAB IPENDAHULUAN

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari dan menangani masalah kesehatan pada usia lanjut. Psikiatri geriatrik atau psikogeriatri adalah psikiatri mengenai orang usia lanjut (Maramis, 2009). Pada psikogeriatri dipelajari mengenai pencegahan, diagnosis, dan terapi gangguan fisik dan psikologik atau psikiatri pada lanjut usia. Saat ini disiplin ini sudah berkembang menjadi suatu cabang psikiatri, analog dengan psikiatri anak. Usia lanjut bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah fase dalam siklus kehidupan yang memiliki karakter tersendiri pada setiap fase perkembangan. Usia lanjut terkait dengan matangnya pemikiran yang bijak yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya, salah satu tugas pada usia lanjut yang dikemukakan oleh Erik Erikson tentang usia lanjut yang sehat yaitu integritas dan bukan putus asa.

Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah membuahkan hasil dengan meningkatnya populasi penduduk lanjut usia. Menurut Depkes RI pada tahun 2005 tentang umur harapan hidup pada perempuan 68,2 tahun dan pada laki-laki 64,3 tahun. Harapan hidup orang Indonesia pada tahun 2015 sampai 2020 mencapai 70 tahun atau lebih. Jumlah penduduk lanjut usia mencapai 24 juta jiwa bahkan lebih atau sekitar 9,77% dari total penduduk.Beberapa masalah khusus dalam usia lanjut adalah gangguan fisik (penyakit) yang berhubungan dengan usia lanjut, kehilangan dalam bidang sosial ekonomi (pensiun dari pekerjaan), masalah seks pada usia lanjut bila terdapat anggapan-anggapan yang keliru, dll (Maramis, 2009). Masalah-masalah tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis pada orang usia lanjut. Data prevalensi untuk gangguan mental pada pasien lanjut usia bervariasi, namun secara konservatif diperkirakan sebanyak 25% memiliki gejala psikiatri yang signifikan. Angka morbiditas gangguan psikiatri pada pasien lanjut usia diperkirakan meningkat hingga 20 juta pada pertengahan abad 20 nanti.

Pemeriksaan psikiatri pada pasien lanjut usia sama dengan yang berlaku pada dewasa muda. Namun dokter harus lebih teliti agar dapat memastikan pasien mengerti sifat dan tujuan pemeriksaan dikarenakan tingginya prevalensi gangguan kognitif pada pasien lanjut usia. Diagnosis dan terapi gangguan mental pada lanjut usia memerlukan pengetahuan khusus, karena kemungkinan perbedaan dalam manifestasi klinis, patogenesis dan patofisiologi gangguan mental antara patogenesis dewasa muda dan lanjut usia. Faktor penyulit pada pasien lanjut usia juga perlu dipertimbangkan, antara lain sering adanya penyakit dan kecacatan medis kronis penyerta, pemakaian banyak obat (polifarmasi) dan peningkatan kerentanan terhadap gangguan kognitif.

Referat ini membahas secara singkat mengenai macam-macam gangguan psikiatri yang mungkin terjadi pada pasien lanjut usia, berhubungan dengan proses penuaan yang terjadi. Pemeriksaan psikiatri yang baik diperlukan untuk dapat mendiagnosis gangguan psikiatri pada pasien lanjut usia dan pengetahuan akan proses penuaan berpengaruh terhadap penatalaksaan yang akan direncanakan.