Kata Pengantar -...

103
Halaman 1 dari 103 Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir untuk pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang berupa kebijakan, strategi dan rencana pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu juga diusulkan indikasi program serta arahan pengendalian pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Kami berharap akan saran dan kritik dari berbagai pihak guna penyempurnaan laporan ini. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini, semoga produk ini membawa manfaat bagi kita semua dan bagi Kota Salatiga pada khususnya. - Tim Penyusun –

Transcript of Kata Pengantar -...

Page 1: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

Halaman 1 dari 103

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan Laporan Akhir untuk pekerjaan Penyusunan Rencana

Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016.

Laporan Akhir ini, memuat konsep yang berupa kebijakan, strategi dan rencana

pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu juga diusulkan indikasi

program serta arahan pengendalian pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman.

Kami berharap akan saran dan kritik dari berbagai pihak guna penyempurnaan laporan

ini. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu

kami dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini, semoga produk ini membawa manfaat bagi

kita semua dan bagi Kota Salatiga pada khususnya.

- Tim Penyusun –

Page 2: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 2

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................. 1

Daftar Tabel ......................................................................................................... 5

Daftar Gambar ...................................................................................................... 6

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 7

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran .................................................................... 8

1.3 Dasar Hukum .......................................................................................... 9

1.4 Lingkup Kegiatan ................................................................................... 10

1.4.1 Lingkup Wilayah ................................................................................. 10

1.4.2 Lingkup Kegiatan ................................................................................ 11

1.5 Sistematika Pelaporan ............................................................................ 11

BAB 2 PEMAHAMAN MATERI RP3KP ...................................................................... 14

2.1 Pengertian RP3KP .................................................................................. 14

2.2 Landasan RP3KP .................................................................................... 20

2.3 Kedudukan dan Peran RP3KP dalam Perencanaan ..................................... 20

2.4 Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan

Perumahan Dan Kawasan Permukiman Daerah Kabupaten/Kota ................. 22

2.4.1 Tata Cara Penyusunan Dokumen RP3KP ................................................ 22

2.4.2 Legislasi ............................................................................................ 28

BAB 3 KONSEP.................................................................................................... 30

3.1 Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman .............................. 30

3.1.1 Visi dan Misi....................................................................................... 30

3.1.2 Tujuan .............................................................................................. 32

3.1.3 Kebijakan dan Strategi ........................................................................ 33

3.2 Jabaran Kebijakan Perumahan Pada RTRW Kota Salatiga ........................... 42

3.3 konsep Penerapan Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Kawasan

Permukiman dengan Pola Hunian Berimbang ............................................ 45

3.4 Perencanaan Lingkungan Hunian Perkotaan dan/atau Lingkungan Hunian

Perdesaan melalui Pembangunan, Pengembangan, dan Pembangunan Kembali

........................................................................................................... 47

Page 3: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 3

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

3.5 RP3KP dalam Kawasan Strategis Kota Salatiga .......................................... 50

3.6 Rencana Kawasan Permukiman yang Terdiri atas Perencanaan Lingkungan

Hunian serta Perencanaan Tempat Kegiatan Pendukung yang Merupakan

Bagian yang Tidak Terpisahkan ............................................................... 50

3.7 Rencana Pembangunan Lingkungan Hunian Baru meliputi Perencanaan

Lingkungan Hunian Baru Skala Besar dengan Kasiba ................................. 53

3.8 Rencana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk Mendukung

Pembangunan Kawasan EKONOMI DAN PENDIDIKAN TINGGI .................... 54

3.9 Rencana Penyediaan Tanah untuk Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman..................................................... 57

3.10 Rencana Pencegahan Tumbuhnya Perumahan Kumuh dan Permukiman

Kumuh ................................................................................................. 68

3.11 Rencana Penyediaan dan Rencana Investasi Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Umum Termasuk Pemakaman umum, dalam Rangka Integrasi dan Sinergi

antara kawasan permukiman dengan sektor terkait ................................... 70

3.12 Penetapan Lokasi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

Kota Salatiga ........................................................................................ 72

3.13 Penetapan Lokasi dan Pengembangan RP3KP ........................................... 75

3.14 Indikasi Program Pelaksanaan RP3KP Perkotaan dan/atau Perdesaan dalam

Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang, yang Ditetapkan

Berdasarkan Skala prioritas Daerah kota Salatiga dengan Telah

Menyebutkan ........................................................................................ 79

3.14.1 Aspek Pentahapan Pembangunan ..................................................... 79

3.14.2 Aspek Pemberdayaan Masyarakat ..................................................... 80

3.14.3 Aspek Hukum Peraturan .................................................................. 80

3.14.4 Aspek Pembiayaan .......................................................................... 81

3.14.5 Usaha Penunjang Pelaksanaan RP3KP Kota Salatiga ............................ 82

3.14.6 Indikasi Program Penanganan .......................................................... 83

3.15 Pengaturan Pemanfaatan dan Pengendalian Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman .............................. 94

3.16 Pengaturan Keterpaduan Pemanfaatan dan Pengendalian Pembangunan

Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Kawasan Fungsi Lain .............. 94

3.17 Daftar Daerah Terlarang (negative list) untuk Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Baru ...................... 96

3.18 Pengaturan Mitigasi Bencana................................................................... 96

3.19 Mekanisme Pemantauan Pemanfaatan Kawasan Permukiman yang Terintegrasi

dengan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Provinsi, dan Daerah

Kabupaten/Kota .................................................................................... 99

Page 4: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 4

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

3.20 Mekanisme Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan

Program dan Kegiatan oleh Seluruh Pelaku Pembangunan, Berupa Arahan

Perizinan; ............................................................................................. 99

3.21 Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif .........................................100

Page 5: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 5

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Daftar Tabel

Tabel III. 1 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman ..................... 47

Tabel III. 2 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman ..................... 51

Tabel III. 3 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman

Kota Salatiga 2036 ............................................................................ 53

Tabel III. 4 Rencana Penyediaan Permukiman Untuk Kawasan Eknomi Dan

Pendidikan Tingg Di Kota Salatiga 2036 ............................................... 54

Tabel III. 5 Rencana Penyediaan Tanah untuk Lahan Permukiman ........................... 58

Tabel III. 6 Rencana Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Di

Kota Salatiga Tahun 2036 .................................................................. 70

Tabel III. 7 Arah Pengembangan Permukiman tiap Kelurahan di Kota Salatiga .......... 72

Tabel III. 8 Penetapan Penanganan RP3KP Kota Salatiga ........................................ 75

Tabel III. 9 Indikasi Program RP3KP Kota Salatiga ................................................. 85

Page 6: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 6

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Daftar Gambar

Gambar 1. 1 Peta Batas Wilayah Administratif Kota Salatiga .................................... 13

Gambar 3. 1 Peta Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan Baru

Kota Salatiga .................................................................................. 44

Gambar 3. 2 Peta Rencana Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kota Salatiga Tahun 2016 - 2031 .................................... 49

Gambar 3. 3 Peta Rencana Penyediaan Lahan Permukiman Kawasan Lain

Kota Salatiga .................................................................................. 60

Gambar 3. 4 Peta Rencana Penyediaan Tanah Untuk Lahan Permukiman

Kota Salatiga Th. 2021 - 2036 ........................................................... 61

Gambar 3. 5 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga

Tahun 2021 .................................................................................... 64

Gambar 3. 6 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga

Tahun 2026 .................................................................................... 65

Gambar 3. 7 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga

Tahun 2031 .................................................................................... 66

Gambar 3. 8 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga

Tahun 2036 .................................................................................... 67

Gambar 3. 9 Peta Intensitas Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kota Salatiga .................................................................................. 74

Gambar 3. 10 Peta Penetapan Penanganan RP3KP Kota Salatiga Tahun

2021 - 2036 .................................................................................... 78

Gambar 3. 11 Peta Arahan Mitigasi Bencana Kota Salatiga ...................................... 98

Page 7: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

Halaman 7 dari 103

BAB 1 Pendahuluan Bagian ini berisi tentang pendahuluan dari buku ini yang memuat latar

belakang pelaksanaan pekerjaan, tujuan dan sasaran penyusunan pekerjaan,

ruang lingkup wilayah perencanaan dan ruang lingkup materi penyusunan

pekerjaan.

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat, perumahan dan permukiman

merupakan salah satu kebutuhan dasar yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah

dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan. Pembangunan perumahan

dan kawasan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multisektor, bukan hanya

terkait dengan pembangunan rumah tinggal akan tetapi terkait dengan berbagai sarana

pendukung mulai dari penyediaan infrastruktur transportasi, penyediaan air bersih,

sanitasi, sarana ekonomi dan lain-lain. Pembangunan perumahan dan permukiman di

Indonesia secara umum telah diselenggarakan berdasarkan prinsip:

1. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan tanggung jawab

masyarakat sendiri.

2. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat

mandiri dalam mencukupi kebutuhan akan rumah layak.

Beberapa permasalahan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Salatiga adalah:

1. Penduduk Kota Salatiga meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata laju

pertumbuhan dari tahun 2011-2015 sebesar 1,47% (Kota Salatiga dalam Angka

2016).

2. Terdapat permukiman yang berada di luar lahan yang diperuntukan sebagai

pengembangan permukiman (pengolahan terhadap RTRW Kota Salatiga 2010 –

2030);

3. Terdapat permukiman yang berada kawasan rawan bencana (pengolahan terhadap

RTRW Kota Salatiga 2010 – 2030);

Page 8: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 8

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

4. Adanya kawasan permukiman yang belum terlayani sarana dan prasarana pendukung

permukiman seperti sanitasi, air bersih dan persampahan serta termasuk dalam

permukiman kumuh yang tidak layak huni (gissalatiga.info);

5. Terdapat kantong permukiman kumuh di Kota Salatiga yang perlu dilakukan

pemugaran, peremajaan atau pemukiman kembali (database permukiman kumuh

Kota Salatiga).

6. Tingginya tingkat kepadatan bangunan di beberapa kawasan permukiman di Kota

Salatiga seperti Kecamatan Tingkir dan Sidorejo (survei awal oleh penyusun, 2016)

Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berjalan optimal,

tertib, terorganisasi dan terencana dengan baik, diperlukan suatu strategi yang dapat

mengakomodasikan berbagai kepentingan, peraturan serta berbagai hal yang perlu

diketahui, dipedomani dan disepakati bersama.

Skenario umum terutama diperlukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan pokok

yang saat ini berkembang di kawasan permukiman perkotaan, bahkan yang diprediksi

akan terjadi pada periode tertentu. Untuk mengoptimalkan capaian pemenuhan

kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak bagi warganya, serta memberikan

arah yang jelas dalam pencapaian kebijakan perumahan dan permukiman sebagaimana

yang diamanahkan dalam perencanaan pembangunan dan penataan ruang Kota Salatiga,

maka diperlukan strategi pengembangan yang terarah dan terencana dalam dokuman

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(RP3KP).

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah menyusun Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) sebagai pedoman dan

skenario pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan dan

permukiman. RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan prasarana dan

sarana untukmendukung kebijakan pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk

merumuskan arahan kebijakan pembangunan pengembangan permukiman dan sarana

dasar pelayanan permukiman Kota Salatiga yang terkoordinasi, aman, nyaman, layak huni

dan berkelanjutan.

Sasaran yang ingin diwujudkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1. Tersedianya basis data perumahan dan kawasan permukiman;

2. Terumuskannya tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan dan pengembangan

perumahan dan kawasan permukiman;

3. Terumuskannya perencanaan perumahan dan kawasan permukiman;

4. Terumuskannya indikasi program pembangunan perumahan baru, peningkatan

kualitas perumahan dan permukiman dan penunjang perumahan dan permukiman.

Page 9: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 9

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

1.3 DASAR HUKUM

Landasan literatur kebijakan yang dipedomani dalam studi ini antara lain: 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-pokok Agraria;

2. Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi;

3. Undang-undang No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan;

4. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

5. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

6. Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

7. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

9. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

10. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

11. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

12. Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya;

13. Undang-undang No. 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

14. Undang-undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;

15. Undang-undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan tanah bagi Pengembangan

untuk Kepentingan Umum;

16. Undang-undang No. 09 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah pengganti

Undang-undang No. 32 Tahun 2014;

17. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

18. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan;

19. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;

20. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk

Penataan Ruang Wilayah;

21. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;

22. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;

23. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

24. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional;

25. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

26. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan;

27. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

28. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Tanah bagi

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

29. Keputusan Presiden No. 59 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budidaya;

30. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

31. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang

Pertanahan;

32. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M2007 tentang Pedoman Kriteria

Teknis Kawasan Budidaya;

Page 10: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 10

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman

Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan;

34. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota;

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman Di Daerah;

36. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah;

37. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

38. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 12 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP) Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

39. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

40. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Kota Salatiga Tahun 2005-2015;

41. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kota Salatiga Tahun 2010-2030;

42. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kota Salatiga Tahun 2011-2016;

43. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung Kota Salatiga.

1.4 LINGKUP KEGIATAN

1.4.1 Lingkup Wilayah

Lokasi kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan

Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga meliputi seluruh wilayah administratif Kota

Salatiga.

Secara geografis wilayah Kota Salatiga berada di dalam lingkup wilayah Kabupaten

Semarang, yaitu terletak antara 7.17’ dan 7.17’.23” Lintang Selatan dan antara

110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Berikut batas wilayah Kota Salatiga.

1. Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan

Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo dan Desa Watuagung)

2. Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-ujung, Desa Salatiga dan Desa

Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Desa

Tegalwaton dan Desa Nyamat)

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa Samirono dan Desa

Jetak) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Desa

Karang Duren)

4. Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten

Page 11: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 11

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

dan Desa Gedangan) dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo)

Secara administratif Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan 23 kelurahan. Luas

wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110 hektar atau 56,781 km² yang terbagi

atas wilayah Kecamatan Sidorejo seluas 1,624 Ha, Kecamatan Tingkir (1.054 Ha),

Kecamatan Argomulyo (1.852 Ha) serta Kecamatan Sidomukti (1.145 Ha).

1.4.2 Lingkup Kegiatan

Lingkup Kegiatan adalah Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan

Pengembangan Perumahan Dan kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga Tahun

Anggaran 2016 yang meliputi:

1. Pendataan data primer dan data sekunder

2. Analisis data

3. Penyusunan konsep Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan

Kawasan Permukiman (RP3KP) yeng berisi:

Visi, misi, tujuan, kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan perumahan

dan kawasan permukiman di Kota Salatiga;

Jabaran kebijakan pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman;

Arahan lokasi pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

Indikasi program bidang perumahan dan permukiman dalam jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang.

1.5 SISTEMATIKA PELAPORAN

Sistematika pelaporan pada tahap Laporan Akhir kegiatan Penyusunan Rencana

Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota

Salatiga ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bagian ini berisi tentang pendahuluan dari buku ini yang memuat latar

belakang pelaksanaan pekerjaan, tujuan dan sasaran penyusunan pekerjaan,

ruang lingkup wilayah perencanaan dan ruang lingkup materi penyusunan

pekerjaan, serta pemahaman tentang dasar-dasar literatur yang terkait

dengan pembangunan perumahan dan permukiman secara umum.

BAB 2 : PEMAHAMAN MATERI RP3KP

Bab ini berisi tentang pemahaman terhadap materi dan muatan Dokumen

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP). Dengan adanya uraian tersebut, hendaknya dapat

dipahami kedalaman dan muatan materi yang harus diidentifikasi dan

dirumuskan di dalam Dokumen RP3KP.

Page 12: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 12

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

BAB 3 : KONSEP

Bab ini berisi konsep dan rencana pembangunan dan pengembangan

perumahan kawasan permukiman. Konsep dan rencana yang disusun

berdasarkan analisis yang telah disusun dan muatannya sesuai pada

Pedoman Penyesunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Page 13: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 13

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 1. 1 Peta Batas Wilayah Administratif Kota Salatiga

Page 14: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

Halaman 14 dari 103

BAB 2 Pemahaman Materi

RP3KP Bab ini berisi tentang pemahaman terhadap materi dan muatan Dokumen

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP). Dengan adanya uraian tersebut, hendaknya dapat

dipahami kedalaman dan muatan materi yang harus diidentifikasi dan

dirumuskan di dalam Dokumen RP3KP.

2.1 PENGERTIAN RP3KP

Berdasarkan dari kepanjangan RP3KP yaitu Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Daerah. Berdasarkan

UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.Perumahan adalah

kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan,

yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya

pemenuhan rumah yang layak huni. Kawasan permukiman adalah bagian dari

lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun

perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan

tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Jadi pengertian Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem

yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan

permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas

terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan

sistem pembiayaan, serta peran masyarakat.

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

merupakan arahan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan, pembinaan,

penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan

perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan

permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran

masyarakat

Page 15: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 15

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Perumahan dan kawasan permukiman dalam kesatuan sistem yang terdiri dari:

A. Pembinaan, meliputi :

a. Perencanaan, yaitu : perencanaan yang disusun pada tingkat nasional, provinsi,

atau kabupaten yang dimuat dan ditetapkan dalam rencana pembangunan

jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana tahunan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pengaturan, yaitu meliputi :

Penyediaan tanah;

Pembangunan;

Pemanfaatan;

Pemeliharaan; dan

Pendanaan dan pembiayaan.

c. Pengendalian, yang meliputi :

1) Pengendalian rumah;

2) Pengendalian perumahan;

3) Pengendalian permukiman;

4) Pengendalian lingkungan hunian; dan

5) Pengendalian kawasan permukiman.

d. Pengawasan, yang meliputi pemantauan, evaluasi dan koreksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Penyelenggaraan Perumahan, meliputi:

a. Perencanaan Perumahan;

Perencanaan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah.

Perencanaan perumahan terdiri atas:

1) Perencanaan dan perancangan rumah; Hasil perencanaan dan perancangan

rumah harus memenuhi persyaratan teknis, administratif, tata ruang, dan

ekologis. Persyaratan merupakan syarat bagi diterbitkannya izin mendirikan

bangunan. Perencanaan dan perancangan rumah merupakan bagian dari

perencanaan perumahan dan/atau permukiman.

Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan, meliputi:

a) Rencana penyediaan kaveling tanah untuk perumahan sebagai bagian

dari permukiman digunakan sebagai landasan perencanaan prasarana,

sarana, dan utilitas umum. Tujuannya untuk meningkatkan daya guna

dan hasil guna tanah bagi kaveling siap bangun sesuai dengan rencana

tata bangunan dan lingkungan.

b) Rencana kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan.

b. Pembangunan Perumahan; meliputi:

1) Pembangunan rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas umum.

Pembangunan rumah meliputi pembangunan rumah tunggal, rumah deret,

dan/atau rumah susun yang dikembangkan berdasarkan tipologi, ekologi,

budaya, dinamika ekonomi pada tiap daerah, serta mempertimbangkan

Page 16: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 16

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

faktor keselamatan dan keamanan. Pembangunan rumah dan perumahan

harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Pembangunan

prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dilakukan oleh Pemerintah,

pemerintah daerah, dan/atau setiap orang. Pembangunan prasarana, sarana,

dan utilitas umum perumahan harus memenuhi persyaratan:

a) Kesesuaian antara kapasitas pelayanan dan jumlah rumah;

b) Keterpaduan antara prasarana, sarana, dan utilitas umum dan

lingkungan hunian;

c) Ketentuan teknis pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum;

dan

d) Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang telah selesai dibangun oleh

setiap orang harus diserahkan kepada pemerintah kabupaten sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peningkatan kualitas perumahan.

c. Pemanfaatan Perumahan, meliputi:

1) Pemanfaatan rumah;

2) Pemanfaatan prasarana dan sarana perumahan; dan

3) Pelestarian rumah, perumahan, serta prasarana dan sarana perumahan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Pengendalian Perumahan.

Pengendalian perumahan dimulai dari tahap: perencanaan; pembangunan dan

pemanfaatan. Pengendalian dilakukan oleh pemerintah daerah dalam bentuk

perizinan, penertiban dan penataan.

C. Penyelenggaraan Kawasan Permukiman

Penyelenggaraan kawasan mencakup lingkungan hunian dan tempat kegiatan

pendukung perikehidupan dan penghidupan di perkotaan dan di perdesaan.

Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan melalui:

a. pengembangan yang telah ada;

b. pembangunan baru; atau

c. pembangunan kembali.

D. Pemeliharaan dan Perbaikan Rumah serta Prasarana, Sarana dan Utilitas

Umum

Pemeliharaan rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas umum dilakukan melalui

perawatan dan pemeriksaan secara berkala oleh pemerintah daerah dan/atau setiap

orang. Perbaikan rumah dan prasarana, sarana, atau utilitas umum dilakukan melalui

rehabilitasi atau pemugaran. Perbaikan rumah wajib dilakukan oleh setiap

orang.Perbaikan prasarana, sarana, dan utilitas umum untuk perumahan dan

permukiman wajib dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang.

Perbaikan sarana dan utilitas umum untuk lingkungan hunian wajib dilakukan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau setiap orang. Perbaikan prasarana untuk

Page 17: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 17

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

kawasan permukiman wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

badan hukum.

E. Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan

permukiman kumuh baru mencakup:

a. Ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;

b. Ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;

c. Penurunan kualitas rumah, perumahan dan permukiman, serta prasarana, sarana

dan utilitas umum; dan

d. Pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan

rencana tata ruang wilayah.

Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh didahului

dengan penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan pola-

pola penanganan:

a. Pemugaran;

b. Peremajaan; atau

c. Pemukiman kembali.

F. Penyediaan Tanah

Penyediaan tanah untuk pembangunan rumah, perumahan, dan kawasan

permukiman dapat dilakukan melalui:

a. Pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara;

b. Konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;

c. Peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;

d. Pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau milik

daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar;

f. Pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Pendanaan dan Sistem Pembiayaan

Sumber dana untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, serta

lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan berasal dari:

a. Anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. Anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau

c. Sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dana tersebut digunakan untuk mendukung:

a. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

b. Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi mbr

sesuai dengan standar pelayanan minimal.

Page 18: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 18

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

H. Hak dan Kewajiban

Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang berhak:

a. Menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang layak dalam

lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;

b. Melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

c. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman;

d. Memperoleh manfaat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman;

e. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung

sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; dan

f. Mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang wajib:

a. Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di perumahan dan

kawasan permukiman;

b. Turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman yang merugikan dan membahayakan kepentingan orang lain

dan/atau kepentingan umum;

c. Menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana lingkungan, dan utilitas

umum yang berada di perumahan dan kawasan permukiman; dan

d. Mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana, dan utilitas umum

perumahan dan kawasan permukiman.

I. Peran Serta Masyarakat

Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan oleh Pemerintah

dan pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat. Pelibatan peran

masyarakat dilakukan dengan memberikan masukan dalam:

a. penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

b. pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

c. pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman;

d. pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan permukiman; dan/atau

e. pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

Prinsip dasar RP3KP merupakan satu kesatuan dan atau komplementer dari sistem

perencanaan pembangunan daerah dan RTRW. Tujuan RP3KP adalah:

1. Melaksanakan SPM Bidang Perumahan Rakyat

2. Mewujudkan RTRW peruntukan perumahan dan kawasan permukiman

3. Pemberdayaan pemangku kepentingan

4. Menunjang pembangunan ekonomi-sosial-budaya

RP3KP mengandung pengertian:

1. Skenario penyelenggaraan pengelolaan bidang perumahan dan permukiman yang

terkoordinasi dan terpadu secara lintas sektoral dan lintas wilayah administratif.

Page 19: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 19

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

2. Jabaran pengisian rencana pola ruang kawasan permukiman dalam RTRW.

RP3KP merupakan acuan baku sekaligus skenario penyelenggaraan koordinasi dan

keterpaduan pembangunan perumahan dan permukiman, yang memuat mekanisme

pelaksanaan himpunan rencana lintas sektor terkait di bidang perumahan dan

permukiman. Untuk itu RP3KP seyogyanya dapat selaras dengan rencana dan sistem

penyelenggaraan pembangunan daerah. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan:

1. Jangka waktu perencanaan RP3KP diusulkan 20 (dua puluh) tahunan.

2. Muatan Pokok RP3KP Kabupaten

Muatan pokok yang akan tertuang dalam rencana lima tahunan tersebut antara lain:

1. Jabaran kebijaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman kabupaten untuk

lima tahun mendatang.

2. Rincian program, lokasi, target, dan sasaran yang akan dicapai oleh masing-masing

sektor terkait.

3. Rincian rencana pembiayaan dan sumber pendananaannya.

4. Lokasi dan kegiatan masing-masing sektor terkait yang mengacu kepada RTRW

Kabupaten yang bersangkutan.

5. Kelembagaan yang mengatur pelaksanaan sampai dengan tingkat kecamatan,atau

kelurahan/desa, sangat disarankan untuk mempertimbangkan menggunakan

kelembagaan pembangunan perumahan dan permukiman yang berada dalam

masyarakat.

6. Rincian rencana yang disusun dan dipersiapkan serta akan dilaksanakan oleh

masyarakat secara perorangan atau kelompok, serta badan usaha perumahan dan

permukiman lain dalam kurun waktu yang bersamaan.

7. Mekanisme keterpaduan pelaksanaan di setiap tingkatan wilayah.

8. Pembentukan POKJANIS untuk penanganan masalah spesifik yang dihadapi oleh

kabupaten yang bersangkutan. Pembentukan POKJANIS ini disesuaikan dengan

kebutuhan daerah. Semakin solid forum koordinasi yang dimiliki, semakin intensif

pertemuan koordinasi dan keterpaduan dijalankan, semakin kecil kebutuhan akan

POKJANIS ini.

9. Penetapan semacam forum pada tingkatan desa/kelurahan serta di tingkat

kabupaten, untuk dapat secara rutin menyelenggarakan pertemuan guna

memecahkan permasalahan perumahan dan permukiman, yang terintegrasi dengan

pemecahan masalah terkait lainnya.

10. Mekanisme pemantauan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan oleh

seluruh pelaku pembangunan perumahan dan permukiman.

11. Mekanisme penyaluran aspirasi dan peran serta masyarakat dan usaha swasta di

bidang perumahan dan permukiman.

12. Mekanisme penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

perumahan dan permukiman.

13. Daftar skala prioritas penanganan kawasan perumahan dan permukiman, yang

merinci kawasan fungsional dalam kabupaten yang boleh dibangun, atau dieksplorasi

menjadi kawasan perumahan dan permukiman.

Page 20: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 20

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

14. Daftar daerah terlarang (negative list) untuk pengembangan kawasan perumahan

dan permukiman baru.

2.2 LANDASAN RP3KP

Landasan hukum penyusunan RP3KP tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2011

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, terutama pada pasal 15, yaitu :

Pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembinaan mempunyai tugas : (a) yaitu:

menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman pada tingkat kabupaten;

Kemudian di pasal 18, Pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembinaan

mempunyai wewenang:

1. menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada

tingkat kabupaten;

2. menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang undangan bidang perumahan

dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten bersama DPRD;

3. memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan

permukiman pada tingkat kabupaten;

4. melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta

kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada

tingkat kabupaten;

5. mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan

permukiman bagi MBR;

6. menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat

kabupaten;

7. memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten antara pemerintah kabupaten dan

badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

8. menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan

permukiman kumuh pada tingkat kabupaten; dan memfasilitasi peningkatan kualitas

terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten.

2.3 KEDUDUKAN DAN PERAN RP3KP DALAM PERENCANAAN

RP3KP pada dasarnya merupakan bagian integral dari rencana pembangunan dan

pengembangan propinsi dan kabupaten. RP3KP mempunyai kedudukan yang sama

dengan berbagai rencana sektor, seperti rencana pengembangan pertanian, rencana

penataan kawasan hutan, rencana pengembangan kepariwisataan dan lain–lain,

peruntukan penyusunannya mengacu kepada Rencana Strategis Pembangungan Daerah

(Renstrada) serta rencana tata ruang wilayah (RTRW) propinsi, kabupaten, maupun kota

yang mengatur secara khusus ruang perumahan dan permukimandan berbagi tindak

lanjutnya, jadi RP3KP:

1. Merupakan skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan dari himpunan rencana

sektor terkait di bidang perumahan dan permukiman, dalam suatu kurun waktu

Page 21: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 21

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

tertentu, yang juga merupakan jabaran yang lebih operasional dari kebijaksanaan

pembangunan perumahan dan permukiman yang lebih tinggi.

2. RP3KP merupakan payung atau acuan buku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara

(stakeholder/petaruh) pembangunan perumahan dan permukiman dalam menyusun

dan menjabarkan kegiatan masing-masing.

3. Cerminan dari kumpulan aspirasi/tuntutan masyarakat terhadap perumahan dan

permukiman yang mampu memberikan akses dan kemudahan layanan yang sama

bagi kepentingan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan mereka akan rumah layak

dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, serasi, produktif dan

berkelanjutan.

Dalam konteks penataan ruang wilayah, RP3KP merupakan:

1. Jabaran dan pengisian RTRW dalam bentuk Rencana untuk peruntukan perumahan

dan permukiman, yang selanjutnya akan diacu oleh seluruh sektor terkait.

2. Berisikan jabaran lebih lanjut dari program pembangunan prasarana dan sarana

berskala wilayah, khususnya dalam suatu kawasan perumahan dan permukiman.

Keberadaan RP3KP Kabupaten diperlukan pada tingkat kabupaten, terutama untuk

kabupaten yang telah memiliki permasalahan perumahan dan permukiman yang tinggi

intensitasnya, dalam mengatur dan menyelenggarakan pembangunan perumahan dan

permukiman secara teratur dan terorganisasikan.

Kedudukan RP3KP dalam kerangka pembangunan daerah secara keseluruhan adalah

sebagai:

1. Wahana informasi yang membuat arahan dan rambu-rambu kebijaksanaan, serta

rencana pembangunan perumahan dan permukiman dalam suatu tingkatan wilayah

dan kurun waktu tertentu (provinsi, kabupaten)

2. Arahan untuk mengatur perimbangan pembangunan kawasan perumahan dan

permukiman, antara lain:

a. Klasifikasi kawasan permukiman

1) Permukiman perkotaan

2) Permukiman pedesaan

b. Klasifikasi kawasan perumahan

1) Perumahan berkepadatan tinggi

2) Perumahan berkepadatan sedang

3) Perumahan berkepadatan rendah

c. Keterkaitan dengan peraturan zonasi pada RTRW

3. Sarana untuk mempercepat terbentuknya sistem permukiman yang mantap, terutama

dalam kota yang berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), penetapan

orde/kedudukan kota-kota tersebut dalam kerangka pembangunan daerah,

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing-masing, yang selanjutnya dapat

dipergunakan sebagai alat dalam:

a. Menetapkan strategi pengembangan kawasan perumahan dalam wilayah yang

bersangkutan,

Page 22: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 22

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

b. Menetapkan strategi pengembangan jaringan investasi prasarana dan sarana

berskala pelayanan regional.

c. Menetapkan strategi pengembangan untuk masing-masing kabupaten. Dalam

penataan kawasan permukiman tersebut, perlu dipertimbangkan nilai-nilai

budaya dan arsitektursetempat, yang dapat secara kental mencerminkan citra

atau jati diri masing-masing kota atau daerahnya. Khusus untuk hal ini perlu

diatur secara tersendiri melalui peraturan setempat. Hal ini perlu dilakukan

mengingat RP3KP merupakan skenario yang harus dapat mengakomodasikan

berbagai hal dan kepentingan daerah, termasuk upaya melestarikan nilai-nilai

sosial budaya setempat.

d. Alat pengawasan dan pengendalian terselenggaranya keterpaduan program antar

sektor dan antar lokasi perumahan dan permukiman terhadap kawasan

fungsional lainnya.

2.4 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN

PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

DAERAH KABUPATEN/KOTA

RP3KP Daerah Kabupaten/Kota merupakan arahan kebijakan dan strategi pembangunan

dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman:

1. berdasarkan RTRW; dan

2. mendukung program dan kegiatan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka

panjang.

2.4.1 Tata Cara Penyusunan Dokumen RP3KP

Dokumen RP3KP Daerah Kabupaten/Kota terdiriatas:

1. Buku Data dan Analisis (Laporan Antara); dan

2. Buku Rencana (Laporan Akhir).

Penyusunan dokumen RP3KP dilakukan melalui tahapan kegiatan:

A. Pendataan;

Pendataan dilaksanakan untuk pengumpulan:

a. Data Primer, yang sekurang-kurangnya meliputi:

1) sebaran rumah, perumahan dan permukiman;

2) sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

3) ketersediaan dan kondisi prasarana, sarana dan utilitas umum;

4) tipologi perumahan dan permukiman;

5) budaya bermukim masyarakat;

6) sebaran perumahan tradisional; dan

7) kualitas lingkungan pada perumahan dan permukiman

b. Data sekunder, yang sekurang-kurangnya meliputi :

1) data dari RPJP, RPJM daerah Provinsi dan Kabupaten/Kotayang terdiri dari:

Page 23: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 23

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

a) visi dan misi pembangunan daerah;

b) arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah;

c) tujuan dan sasaran pembangunan daerah;

d) prioritas daerah; dan

e) program pembangunan daerah terkait bidang perumahan dan

permukiman.

data dari RTRW daerah kabupaten/kota, meliputi:

a) arahan kebijakan pemanfaatan ruang kawasan permukiman; dan

b) rencana struktur dan pola ruang.

data dan informasi tentang kebijakan pembangunan danpengembangan perumahan dan

kawasan permukiman di tiapkelurahan/desa dalam wilayah daerah kabupaten/kota;

data perubahan penggunaan lahan;

data dan informasi perumahan dan kawasan permukiman yang berada dalam wilayah

daerah kabupaten/kotasekurang-kurangnya meliputi:

a) data kependudukan tiap kelurahan/desa;

b) data gambaran umum kondisi rumah (kualitas rumah, status

kepemilikan) di tiap kelurahan;

c) data perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan

permukiman;

d) data tentang prasarana, sarana, dan utilitas umum, termasuk sarana

pemakaman umum;

e) data daya dukung wilayah;

f) data tentang pertumbuhan ekonomi wilayah;

g) data tentang kemampuan keuangan daerah;

h) data tentang pendanaan dan pembiayaan perumahan dan kawasan

permukiman; dan

i) data dan informasi tentang kelembagaan terkait perumahan dan

kawasan permukiman didaerah kabupaten/kota.

peta-peta, meliputi:

a) peta dalam dokumen RTRW meliputi:

(1) peta batas administrasi;

(2) peta penggunaan lahan eksisting;

(3) peta informasi kebencanaan dan rawan bencana;

(4) peta kondisi tanah antara lain peta geologi, hidrologi, topografi;

(5) peta-peta identifikasi potensi sumberdaya alam;

(6) peta tata guna lahan;

(7) peta daya dukung dan daya tampung wilayah;

(8) peta prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan

permukiman, termasuk sarana pemakamanumum;

(9) peta kawasan strategis, kawasan prioritas, dan kawasanyang

memerlukan penganganan khusus; dan

Page 24: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 24

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

(10) peta rencana struktur dan pola ruang;

b) citra satelit untuk memperbaharui (update) peta dasar danmembuat peta

tutupan lahan; dan

c) peta status perizinan lokasi pemanfaatan tanah.

c. Sumber data yang diinventarisasi disepakati oleh Pokja PKP/Tim Teknis

sebelumdilakukan analisis data.

d. Pendataan disusun menjadi profildaerah bidang perumahan dan kawasan

permukiman.

B. Analisis;

Analisis data ini terdiri dari beberapa jenis kajian sebagai berikut :

a. analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang nasional dan

daerah provinsi terhadap pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman;

b. analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang daerah

kabupaten/kota terhadap pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman;

c. analisis sistem pusat-pusat pelayanan yang didasarkan pada sebaran daerah

fungsional perkotaan dan perdesaan;

d. analisis karakteristik sosial kependudukan di daerah kabupaten/kota sekurang-

kurangnya meliputi:

1) pola migrasi, pola pergerakan;

2) proporsi penduduk perkotaan dan/atau perdesaan pada awal tahun

perencanaan dan proyeksi 20 (dua puluh) tahun ke depan;

struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian, usia produktif, tingkat pendidikan, sex

ratio; dan

sebaran kepadatan penduduk pada awal tahun perencanaan dan proyeksi 20 (dua puluh)

tahun ke depan;

a. analisis karakteristik perumahan dan kawasan permukiman,sekurang-kurangnya

meliputi:

1) identifikasi permasalahan perumahan dan kawasan permukiman di daerah;

2) ketersediaan rumah dan kondisinya;

3) jumlah kekurangan rumah (backlog) pada awal tahun perencanaan dan

proyeksi 20 (dua puluh) tahun ke depan;

4) lokasi perumahan pada kawasan fungsi lain yang perlu penanganan khusus;

5) lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang perlu dilakukan

pemugaran, peremajaan atau pemukiman kembali;dan

6) lokasi dan jumlah rumah yang memerlukan peningkatan kualitas.

b. analisis arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan

dan/atau perdesaan yang berbatasan dalam wilayah kabupaten terhadap rencana

pengembangan wilayah kabupaten/kota secara keseluruhan;

c. analisis kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas umum termasuk sarana

pemakaman umum pada daerah kabupaten/kota;

Page 25: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 25

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

d. analisis arah pengembangan perumahan dan kawasanpermukiman dan

dukungan potensi wilayah, kemampuan penyediaan rumah dan jaringan

prasarana dan sarana serta utilitas umum;

e. analisis besarnya permintaan masyarakat terhadap rumah;

f. analisis kebutuhan tanah untuk pembangunan perumahan dankawasan

permukiman dengan memperhatikan kebijakan hunian berimbang;

g. analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta optimasi

pemanfaatan ruang;

h. analisis kemampuan keuangan daerah, sekurang-kurangnya meliputi: sumber

penerimaan daerah dan alokasi pendanaan danpembiayaan pembangunan, dan

prediksi peningkatan kemampuankeuangan daerah; dan

i. analisis kebutuhan kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman di daerah

kabupaten/kota

C. Perumusan.

Perumusan merupakan kegiatan untuk menyusun konsep RP3KP berdasarkan

Kompilasi Data dan Analisis. Konsep RP3KP berisi:

a. visi, misi, tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan danpengembangan

perumahan dan kawasan permukiman di daerahkabupaten/kota;

b. jabaran kebijakan pembangunan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan;

c. penerapan kebijakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman

dengan pola hunian berimbang;

d. perencanaan lingkungan hunian perkotaan dan/atau lingkungan hunian

perdesaan melalui pembangunan, pengembangan, danpembangunan kembali;

e. RP3KP di perkotaan dan/atau perdesaan dalam wilayah kabupaten/kota yang

mempunyai kedudukan strategis dalam skala prioritas pembangunan daerah

provinsi dan daerah kabupaten/kota, antara lain seperti kawasan perbatasan,

kawasan wisata, agro industri, dan perdagangan/jasa;

f. rencana kawasan permukiman yang terdiri atas perencanaan lingkungan hunian

serta perencanaan tempat kegiatan pendukung yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan;

g. rencana pembangunan lingkungan hunian baru meliputi perencanaan lingkungan

hunian baru skala besar dengan Kasiba dan perencanaan lingkungan hunian baru

bukan skala besar dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum;

h. rencana penyediaan perumahan dan kawasan permukiman untuk mendukung

pembangunan kawasan fungsi lain;

i. rencana penyediaan tanah untuk pembangunan dan pengembangan perumahan

dan kawasan permukiman;

j. rencana pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

k. rencana penyediaan dan rencana investasi prasarana, sarana, danutilitas umum

termasuk pemakaman umum, dalam rangka integrasi dan sinergi antara kawasan

permukiman dengan sektor terkait;

l. rencana lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan

ekonomi;

Page 26: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 26

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

m. penetapan lokasi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman,

termasuk penyediaan kawasan siap bangun yang terletak dalam 1 (satu) wilayah

kabupaten/kota atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sesuai dengan RTRW;

n. penetapan lokasi dan RP3KP yang akan dilaksanakan pada:

1) lingkungan hunian baru perkotaan dan/atau perdesaan;

2) perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

3) pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yangakan direvitalisasi

fungsinya;

4) bagian perkotaaan atau perdesaan yang berfungsi sebagai pusatkegiatan

wilayah (PKW), dan pusat kegiatan lokasi (PKL), atau

5) kantung-kantung kegiatan fungsi lain (kawasan industri,kawasan

perdagangan, dan lain-lain);

6) kawasan nelayan/perikanan, kawasan pariwisata, kawasanindustri, dan di

kawasan lainnya yang mempunyai tingkatpertumbuhan tinggi sebagai pusat

kegiatan baru; dan

7) perumahan dan kawasan permukiman strategis di perkotaan dan/atau

perdesaan yang mempunyai potensi sektor unggulan.

o. indikasi program pelaksanaan RP3KP perkotaan dan/atau perdesaan dalam

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, yang ditetapkan

berdasarkan skala prioritas daerah kabupaten/kota dengan telah menyebutkan:

1) nama lokasi;

2) rincian nama, jenis program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada

setiap lokasi;

3) pelaku/dinas terkait, kelembagaan mulai dari tingkat kelurahan/desa dan

kecamatan dengan memanfaatka kelembagaan yang ada;

4) jangka waktu;

target dan sasaran yang akan dicapai oleh masing-masingsektor terkait; dan

sumber, besaran, dan alokasi sumber dana dan/ataupembiayaan serta dukungan akses

dan pendanaan dan/ataupembiayaan pembangunan kawasan permukiman yang

berasaldari dan atau dikelola oleh pemerintah, termasuk sumberpendanaan dan/atau

pembiayaan lain.

a. pengaturan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan dan pengembangan

perumahan dan kawasan permukiman;

b. pengaturan keterpaduan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan

perumahan dan kawasan permukiman pada kawasan fungsi lain;

c. daftar daerah terlarang (negative list) untuk pembangunan danpengembangan

perumahan dan kawasan permukiman baru;

d. pengaturan mitigasi bencana;

e. sistem informasi pemantauan pemanfaatan kawasan permukimanyang

terintegrasi dengan sistem informasi pembangunan daerah provinsi, dan daerah

kabupaten/kota;

f. mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan program

dan kegiatan oleh seluruh pelaku pembangunan, berupa arahan perizinan;

Page 27: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 27

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

g. mekanisme pemberian insentif dan disinsentif oleh:

1) pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya;

2) pemerintah daerah kabupaten/kota kepada badan hukum; atau

3) pemerintah daerah kabupaten/kota kepada masyarakat.

4) insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

dibidang perpajakan;

5) pemberian kompensasi berupa penghargaan, fasilitasi, danprioritas bantuan

program dan kegiatan bidang perumahan dankawasan permukiman;

6) subsidi silang; dan/atau

7) kemudahan prosedur perizinan.

8) pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

9) pengenaan retribusi daerah;

10) pembatasan fasilitasi program dan kegiatan bidang perumahan dan kawasan

permukiman; dan/atau

11) pengenaan kompensasi.

Konsep RP3KP dalam penyusunannya harus memperhatikan:

a. persyaratan teknis, administratif, tata ruang dan ekologis;

b. tipologi, ekologi, budaya, dinamika ekonomi pada tiap daerah,serta

mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan;

c. skala/batasan jumlah unit pembangunan dan pengembanganperumahan dan

kawasan permukimansebagai berikut:

1) perumahan dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 15 (limabelas)

sampai dengan 1.000 (seribu) rumah;

2) permukiman dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 1.000(seribu)

sampai dengan 3.000 (tiga ribu) rumah;

3) lingkungan hunian dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya3.000 (tiga

ribu) sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) rumah;dan

4) kawasan permukiman dengan jumlah rumah lebih dari 10.000(sepuluh ribu)

rumah;

d. daya dukung dan daya tampung perumahan dan kawasan permukiman dengan

lingkungan hidup dalam rangka keberlanjutan;

e. hubungan antar kawasan fungsional sebagai bagian lingkungan hidup di luar

kawasan lindung;

f. keterkaitan lingkungan hunian perkotaan dengan lingkungan hunian perdesaan;

g. keterkaitan antara pengembangan lingkungan hunian perkotaan dan

pengembangan kawasan perkotaan;

h. keterkaitan antara pengembangan lingkungan hunian perdesaan dan

pengembangan kawasan perdesaan;

i. keterpaduan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah,antar sektor, serta

antar lokasi perumahan dan kawasan permukiman terhadap kawasan fungsi lain;

j. keserasian tata kehidupan manusia dengan lingkungan hidup;

Page 28: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 28

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

k. akomodasi berbagai kegiatan lokal, regional maupun nasional dibidang

perumahan dan kawasan permukiman untuk memberikan kearifan lokal yang

dapat mengangkat citra sosial-budaya daerah.

l. keseimbangan antara kepentingan publik dan kepentingan setiaporang; dan

m. lembaga yang mengkoordinasikan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Perumusan dilaksanakan secara terintegrasi antara matra ruang, program dan kegiatan

serta dihasilkan dalam bentuk Buku Rencana.

2.4.2 Legislasi

Legislasi merupakan kegiatan penetapan konsep RP3KP DaerahKabupaten/Kota menjadi

peraturan daerah Kabupaten/Kota.Peraturan daerah kabupaten/kota tentang RP3KP

Daerah Kabupaten/Kota dilampirkan:

1. Buku Rencana;

Buku Rencana merupakan hasil kegiatan perumusan yang memuat konsep RP3KP.

2. Album Peta;

Album Peta sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. peta dasar untuk Kabupaten sekurang-kurangnya skala 1:50.000,dan peta dasar

untuk Kota sekurang-kurangnya skala 1:25.000 yang mencakup:

1) peta administrasi/batas wilayah perencanaan;

2) peta topografi; dan

3) peta jenis tanah;

b. peta kondisi eksisting:

1) peta sebaran kepadatan penduduk;

2) peta tata guna lahan;

3) peta batas kawasan hutan;

4) peta informasi kebencanaan;

5) peta prasarana, sarana dan utilitas umum;

6) peta pola dan struktur ruang;

7) peta kondisi perumahan dan permukiman; dan

8) peta tipologi perumahan dan permukiman;

c. peta analisis:

1) peta proyeksi sebaran kepadatan penduduk 20 (dua puluh) tahun ke depan;

2) peta potensi sumberdaya alam;

3) peta mitigasi bencana;

4) peta sebaran potensi dan masalah perumahan dan kawasan permukiman,

termasuk peta lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, kawasan

yang perlu penanganan khusus;

5) peta sebaran potensi dan masalah prasarana, sarana, dan utilitas umum

perumahan dan kawasan permukiman;

6) peta daya dukung dan daya tampung lingkungan;

7) peta kebutuhan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman;

Page 29: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 29

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

8) peta kebutuhan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan

kawasan permukiman di daerah kabupaten/kota; dan

9) peta kebutuhan prasarana, sarana, dan utilitas umum lintas perkotaan

dan/atau perdesaan yang berbatasan di daerah kabupaten.

d. peta rencana dengan skala sekurang-kurangnya 1:10.000 yangmencakup:

1) peta RP3KP di perkotaan dan/atau perdesaan;

2) peta RP3KP pada kawasan strategis kabupaten/kota;

3) peta rencana prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan kawasan

permukiman; dan

4) peta rencana peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman

kumuh di perkotaan dan perdesaan.

Page 30: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

Halaman 30 dari 103

BAB 3 Konsep Bab ini berisi konsep dan rencana pembangunan dan pengembangan

perumahan kawasan permukiman. Konsep dan rencana yang disusun

berdasarkan analisis yang telah disusun dan muatannya sesuai pada

Pedoman Penyesunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman.

3.1 VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

3.1.1 Visi dan Misi

Visi pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman Kota

Salatiga yaitu:

“Terwujudnya perumahan dan kawasan permukiman

perkotaan yang layak, terpadu dan berkelanjutan”

Makna dari “Terwujudnya permukiman perkotaan yang layak, terpadu dan

berkelanjutan”yaitu:

1. perumahan dan kawasan permukiman perkotaan yang layak, yaitu terciptanya lingkungan perumahan dan kawasan permukiman yang memenuhi persyaratan kebutuhan dasar bagi masyarakat secara merata di seluruh wilayah di Kota salatiga, serta meningkatkan kualitas perumahan dan kawasan permukiman yang layak.

2. perumahan dan kawasan permukiman yang terpadu, yaitu perumahan dan kawasan permukiman dapat terpadu dengan sarana, prasarana, dan utilitas

Page 31: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 31

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3. perumahan dan kawasan permukiman yang Berkelanjutan, yaitu kondisi perumahan dan kawasan permukiman yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung permukiman Kota Salatiga guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Kemampuan pemerintah Kota Salatiga untuk menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan

perumahan dan kawasan permukiman relatif sangat terbatas. Sementara itu walaupun

masalah perumahan perumahan dan kawasan permukiman yang layak merupakan

tanggung jawab bersama, namun kewajiban untuk pemenuhan kebutuhan rumah

tersebut pada hakekatnya merupakan tanggungjawab individual. Oleh karenanya sumber

daya dan potensi masyarakat perlu ditumbuhkembangkan untuk dapat memenuhi

kebutuhan perumahan perumahan dan kawasan permukiman yang layak secara mandiri,

dengan didukung oleh upaya pemerintah melalui penciptaan iklim yang kondusif.

Gambaran yang ada tentang ketidakmampuan masyarakat untuk mewujudkan

perumahan perumahan dan kawasan permukiman yang layak lebih sering dikarenakan

iklim yang ada belum secara optimal memberikan ruang, kesempatan dan peluang yang

memadai bagi masyarakat untuk mengembangkan kapasitasnya.

Dengan mengacu kepada hakekat bahwa keberadaan perumahan perumahan dan

kawasan permukiman yang layak akan sangat menentukan kualitas masyarakat dan

lingkungannya di masa depan, serta prinsip pemenuhan kebutuhan akan perumahan

perumahan dan kawasan permukiman yang layak adalah merupakan tanggung jawab

masyarakat sendiri, maka penempatan masyarakat sebagai pelaku utama dengan strategi

pemberdayaan merupakan upaya yang sangat strategis. Sehingga Misi yang harus

dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Visi penyelenggaraan perumahan dan

permukiman, adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak.

Sebagaimana telah diatur di dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman. Selanjutnya untuk mengimplementasikan hak,kesempatan

dan kewajiban setiap warga negara tersebut di dalam perumahan dan kawasan

permukiman yang layak maka Misi yang akan dijalankan adalah melakukan

pemberdayaan kepada masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam

penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

2. Memfasilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusif di dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak

Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman perlu didukung oleh

aspek-aspek pengaturan, pembinaan dan pengawasan yang efektif dalam rangka

mendorong serta menumbuhkembangkan terciptanya iklim yang kondusif, antara lain

dengan pengembangan sistem insentif, penghargaan dan sanksi yang tepat, serta

pengembangan produk-produk hukum yang responsif terhadap dinamika

pembangunan bersama masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.

3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya pendukung penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

Page 32: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 32

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang layak merupakan kegiatan

yang diprogramkan sebagai bagian dari proses pembangunan berkelanjutan.

Karenanya sangat diperlukan dukungan sumber daya yang tepat dan memadai baik

berupa sumber daya alam, sumber daya buatan, maupun sumber daya manusia.

Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan maka pembangunan perumahan dan

kawasan permukiman yang dilakukan harus telah mempertimbangkan keseimbangan

terpadu pemanfaatan sumber daya yang ada dan terbatas, termasuk dengan

pendayagunaan sumberdaya manusia yang optimal di lingkungan pemerintahan,

dunia usaha, para profesional dan masyarakat baik secara individu maupun

kelompok/asosiasi yang terkait.

3.1.2 Tujuan

Dengan pernyataan Misi tersebut jelas bahwa pemerintah harus lebih berperan sebagai

fasilitator dan pendorong dalam upaya pemberdayaan bagi berlangsungnya seluruh

rangkaian proses penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Dalam upaya

pelaksanaan Misi tersebut, seluruh program dan kegiatan penyelenggaraan perumahan

dan permukiman dititikberatkan untuk dapat mencapai tujuan antara lain sebagai berikut

:

1. Terwujudnya keswadayaan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan

perumahan yang layak dan terjangkau secara mandiri sebagai salah satu upaya

pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam rangka pengembangan jati diri, dan

mendorong terwujudnya kualitas lingkungan permukiman yang sehat, aman,

harmonis dan berkelanjutan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Keswadayaan masyarakat juga dalam artian dapat bermitra secara efektif dengan

para pelaku kunci lainnya dari kalangan dunia usaha dan pemerintah.

2. Terbangunnya lembaga-lembaga penyelenggaraan perumahan dan permukiman

yang dapat menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, yang mampu

memfasilitasi wahana pengembangan peran dan tanggung jawab masyarakat

sebagai pelaku utama dalam memenuhi kebutuhannya akan hunian yang layak

dan terjangkau, dan lingkungan permukiman yang sehat, aman, produktif dan

berkelanjutan. Kelembagaan yang ingin dicapai tersebut agar juga dapat

senantiasa mendorong terciptanya iklim kondusif di dalam penyelenggaraan

perumahan dan permukiman.

3. Terdorongnya pertumbuhan wilayah dan keserasian lingkungan antar wilayah

melalui penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan, saling

mendukung dan terpadu secara sosial, ekonomi, dan lingkungan baik di perkotaan

maupun di perdesaan, serta kesalingterkaitan antar kawasan. Penyelenggaraan

yang berkelanjutan juga agar dicapai dengan pendayagunaan yang optimal dari

sumberdaya pendukung perumahan dan permukiman.

Kebijakan dan strategi Kota Salatiga penyelenggaraan kawasan permukiman perkotaan

yang layak, terpadu dan berkelanjutan dirumuskan berdasarkan berbagai pertimbangan

Page 33: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 33

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Rumusan kebijakan dan strategi tersebut

bersifat sangat struktural sehingga secara Kota Salatiga diharapkan dapat berlaku dalam

rentang waktu yang cukup, dapat mengakomodasi berbagai ragam kontekstual masing-

masing daerah, dan dapat memudahkan penjabaran yang sistemik pada tingkat yang

lebih operasional oleh para pelaku pembangunan di bidang perumahan dan permukiman,

baik dalam bentuk rencana, program, maupun kegiatan.

Kebijakan Kota Salatiga yang dirumuskan terdiri atas 3 (tiga) struktur pokok, yaitu

berkaitan dengan kelembagaan, pemenuhan kebutuhan perumahan, dan pencapaian

kualitas permukiman. Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan dirumuskan

terutama untuk dapat mencapai secara signifikan substansi strategis dari masing masing

kebijakan. Selanjutnya rumusan kebijakan dan strategi nasional di dalam

penyelenggaraan perumahan dan permukiman adalah sebagai berikut:

3.1.3 Kebijakan dan Strategi

Kebijakan dan Strategi (1) :

Kebijakan (1) : Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman dengan pelibatan masyarakat sebagai pelaku utama.

Penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang berbasis pada pelibatan masyarakat

sebagai pelaku utama harus dapat dilembagakan secara berlanjut sampai pada tingkat

komunitas lokal, dan didukung secara efektif oleh sistem wilayah/regional dan sistem

pusat/nasional. Untuk mengaktualisasikan pelaksanaan misi pemberdayaan, diperlukan

keberadaan lembaga penyelenggara perumahan dan permukiman yang dapat

melaksanakan prinsipprinsip tata pemerintahan yang baik. Upaya pelembagaan sistem

penyelenggaraan perumahan dan permukiman tersebut perlu dilakukan terhadap seluruh

unsur pelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat yang

berkepentingan di bidang perumahan dan permukiman.

Strategi (1) :

Pengembangan peraturan/kebijakan dan pemantapan kelembagaan dibidang perumahan

dan permukiman serta fasilitasi pelaksanaan penataan ruang kawasan permukiman yang

transparan dan partisipatif, melalui strategi operasional sebagai berikut :

1. Penyusunan,pengembangan dan sosialisasi berbagai produk peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman

Berbagai produk pengaturan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman

harus mampu mendukung upaya peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha,

serta pemerintah daerah sesuai dengan tuntutan otonomi daerah. Produk pengaturan

diharapkan dapat memandu pengendalian pemanfaatan ruang perumahan dan

permukiman yang sesuai dengan rencana dan rancangan kawasan perumahan dan

permukiman, serta program-program pemanfaatan ruangnya. Pedoman teknis

perencanaan dan perancangan kawasan perumahan dan permukiman harus mampu

menampung panduan proses yang partisipatif dan transparan, serta mampu

Page 34: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 34

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

memberdayakan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Penyusunan dan

pengembangan produk pengaturan untuk mendukung penyelenggaraan perumahan

dan permukiman juga diarahkan untuk mampu mengoptimalkan fungsi, kewajiban

dan peran dari lembaga-lembaga perumahan dan permukiman di semua tingkatan,

dengan prioritas di tingkat kota dan masyarakat.

Untuk pelaksanaan di daerah, maka penjabaran kebijakan dan strategi

penyelenggaraan perumahan dan permukiman, serta produk-produk pengaturan

yang telah disesuaikan dengan kondisi di daerah perlu ditindak lanjuti dengan

peraturan daerah. Peraturan daerah sangat diperlukan antara lain untuk mendorong

pelembagaan sistem secara berlanjut di tingkat lokal, demi ketertiban hukum, dan

untuk melindungi nilai-nilai positif lokal yang ada, serta sebagai pedoman di dalam

penyelenggaraan pembangunan, seperti untuk penyusunan program pembangunan,

proses pengendalian dan pelaksanaan pembangunan, dan pengaturan peran bagi

para pelaku pembangunan. Peraturan daerah dikembangkan sebagai bagian dari

pelaksanaan tata pemerintahan yang baik, melindungi kepentingan umum dan

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Pemantapan kelembagaan perumahan dan permukiman yang handal dan responsif di lingkungan kelembagaan meliputI:

a. Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota),

b. Badan Usaha (BUMN, BUMD, Swasta),

c. Masyarakat (orang dan kelompok atau perkumpulan).

Kelembagaan perumahan dan permukiman yang dapat melibatkan secara sinergi

seluruh pelaku pembangunan harus diselenggarakan dengan berprinsip pada tata

pemerintahan yang baik dan pembangunan partisipatif yang berbasis pada upaya

menumbuhkembangkan keswadayaan masyarakat di dalam penyelenggaraan

perumahan dan permukiman. Seluruh elemen pokok kelembagaan, seperti sumber

daya manusia, organisasi, tata laksana, serta dukungan prasarana dan sarana

kelembagaan harus diwujudkan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas lokal, melalui

program-program peningkatan kapasitas SDM, pengembangan organisasi dan

penyusunan tata laksana yang operasional efektif.

Kelembagaan yang diwujudkan, baik kelembagaan secara masing-masing maupun

secara bersama, harus dikembangkan secara bertahap oleh para pelaku

pembangunan, yaitu pemerintah (Pusat, Provinsi, Kota), badan usaha BUMN, BUMD

dan Swasta, serta masyarakat secara perorangan atau kelompok/perkumpulan yang

berkepentingan di bidang perumahan dan permukiman. Kelembagaan yang

ditumbuhkembangkan harus mampu mendorong upaya-upaya pemenuhan

kebutuhan perumahan dan pencapaian kualitas permukiman secara koordinatif efektif

sesuai dengan program pembangunan yang ditetapkan di tiap tingkatan

pemerintahan. Dengan semakin mengakarnya lembaga perumahan di tingkat lokal

Page 35: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 35

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

yang didukung sepenuhnya oleh masyarakat, diharapkan para penyelenggara akan

lebih mampu menangkap aspirasi berbagai pihak terkait, dan dapat memanfaatkan

secara optimal sistem sosial komunitas masyarakat yang senantiasa berkembang

secara dinamis.

Pemantapan kelembagaan dapat pula dilakukan dengan mengembangkan fungsi dan

kapasitas lembaga yang telah ada, baik lembaga formal maupun informal, tanpa

harus membangun lembaga baru. Pengembangan lembaga di tingkat masyarakat

seperti koperasi atau usaha kecil dan menengah serta lembaga keswadayaan

masyarakat lainnya dapat ditingkatkan dengan kegiatan internalisasi, sosialisasi, dan

institusionalisasi, seperti melalui kegiatan apresiasi, diseminasi dan pelatihan program

pengembangan kelembagaan.

Pemantapan kelembagaan badan usaha, khususnya pada Badan Usaha Milik Negara

di bidang perumahan dan permukiman, diarahkan untuk melakukan reformasi

kelembagaan guna terciptanya badan usaha yang mampu mengaktualisasikan tata

pemerintahan yang baik, mampu mengembangkan manajemen strategis

pengusahaan bidang perumahan dan permukiman, dan mampu meningkatkan

kapasitas dan profesionalisme para pelaku secara internal sekaligus eksternal.Upaya

ini perlu pula dikembangkan di lingkungan badan usaha baik milik pemerintah daerah

maupun masyarakat yang berkiprah di bidang perumahan dan permukiman.

3. Pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung dan lingkungan, yang meliputi:

Penguatan kelembagaan pengawasan dan keselamatan bangunan gedung dan

lingkungan khususnya di Kota Salatiga. Dalam upaya perwujudan pola-pola

pemanfaatan ruang, khususnya ruang untuk perumahan dan permukiman, aspek

bangunan gedung secara keseluruhan dengan lingkungannya merupakan generator

untuk perwujudan kualitas permukiman yang berkelanjutan. Pengaturan bangunan

gedung dan lingkungannya, baik untuk fungsi usaha, sosial budaya, fungsi khusus,

dan fungsi hunian termasuk perumahan, sangat signifikan di dalam memberikan

kontribusi keseimbangan dan keragaman fungsi lingkungan binaan yang produktif

baik di perkotaan. Perkembangan ilmu, seni dan teknologi bangunan gedung telah

ikut mendorong pertumbuhan perumahan yang lebih beragam bahkan sudah saatnya

mulai tumbuh vertikal.

Kebijakan dan Strategi (2) :

Kebijakan (2) : Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan (papan) bagi seluruh

lapisan masyarakat, sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia.

Dalam rangka pencapaian kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Salatiga, salah

satu syarat utamanya, yaitu kebutuhan dasar manusia, harus dipenuhi secara mutlak

termasuk dalam hal perumahan yang layak dan terjangkau, terutama bagi masyarakat

Page 36: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 36

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

miskin dan berpenghasilan rendah. Komitmen tentang kesejahteraan rakyat tersebut

harus dapat dipenuhi dalam kurun waktu tertentu, sebagai gerakan bersama seluruh

lapisan masyarakat di dalam membangun kemandirian masyarakat memenuhi kebutuhan

akan papannya.

Strategi (2) :

Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau dengan menitikberatkan kepada

masyarakat miskin dan berpendapatan rendah, melalui strategi operasional sebagai

berikut:

1. Pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar perumahan (pasar primer dan pasar sekunder), yang meliputi :

a. Peningkatan kualitas pasar primer, seperti melalui penyederhanaan perijinan pembangunan perumahan, sertifikasi hak atas tanah, standarisasi peniLain kredit, dokumentasi kredit, dan pengkajian ulang peraturan perundang-undangan terkait, seperti tentang hak tanggungan dan pertanahan.

b. Pelembagaan pasar sekunder, seperti melalui upaya-upaya pelembagaan SMF (Secondary Mortgage Facilities), biro kedit, asuransi kredit, kustodian, lembaga pelayanan dokumentasi kredit; dan pemantapan lembaga sita jaminan.

Dampak belum efisiennya pasar primer yang menyebabkan harga rumah yang masih

belum secara mudah dijangkau oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah,

perlu ditekan dengan berbagai peningkatan efektifitas sistem pembiayaan perumahan

dan penyempurnaan mekanisme pembiayaan perumahan. Diperlukan peningkatan

mobilisasi pembiayaan pembangunan dan pengembangan kredit bagi masyarakat

miskin, serta peningkatan kemudahan sistem kredit. Disamping itu, dikembangkan

akses pada sistem pembiayaan dan mengurangi diskriminasi terhadap para

peminjam, pemantapan hukum properti, hak-hak kepemilikan, mendorong dunia

usaha untuk dapat memobilisasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan

perumahan, termasuk perumahan sewa, mendorong pasar mortgage yang kompetitif

serta memfasilitasi pengembangan pasar sekunder dan sekuritisasi. Pembangunan

mekanisme pembiayaan perumahan yang efektif antara lain melalui pemanfaatan

potensi pola pembiayaan modern dengan mendorong masyarakat membentuk

kerjasama (koperasi) komunitas untuk perumahan, perluasan kerjasama tabungan

dan kredit, perkumpulan kredit, bank koperasi dan bentukbentuk lain lembaga

pembiayaan non-bank, penciptaan mekanisme tabungan sektor informal, khususnya

bagi perempuan, pengembangan kerjasama antara lembaga koperasi dan pemerintah

serta lembaga pembiayaan yang lain untuk memobilisasi modal daerah, dan

peningkatan fasilitasi usaha-usaha yang dilakukan perkumpulan dagang, petani,

perempuan, dan organisasi konsumen, organisasi para difabel, dan asosiasi lainnya

yang berusaha menciptakan pola-pola kerjasamanya sendiri atau lembaga serta

mekanisme pembiayaannya sendiri.

Page 37: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 37

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

2. Pengembangan pembangunan perumahan yang bertumpu kepada keswadayaan masyarakat, yang meliputi :

a. Pelembagaan pembangunan perumahan yang bertumpu pada kelompok masyarakat

b. Pengembangan dan pendayagunaan potensi keswadayaan masyarakat.

c. Pemberdayaan para pelaku kunci perumahan swadaya.

d. Pengembangan akses pembiayaan perumahan swadaya.

Upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dengan mekanisme pasar formal relatif

masih mencapai 15%, sedangkan sisanya masih dipenuhi sendiri oleh masyarakat

secara swadaya melalui mekanisme informal. Berkaitan dengan hal tersebut,

peningkatan peran masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan huniannya melalui

pembangunan perumahan, baik yang berupa pembangunan baru maupun

peningkatan kualitas (pemugaran dan perbaikan) yang mengandalkan potensi

keswadayaan masyarakat, menjadi sangat penting dan strategis untuk mewujudkan

perumahan yang layak huni. Namun penyelenggaraan pembangunan perumahan

swadaya secara individual sering kurang optimal di dalam memenuhi kebutuhan

perumahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana dasar lingkungan

perumahan yang memadai. Dengan membentuk kelompok, maka masyarakat akan

dapat menggalang kemampuan secara bersama untuk mengatur rencana pemenuhan

kebutuhan perumahan dan pembangunan prasarana serta sarana dasar

lingkungannya. Selain itu dengan membangun kelompok maka kapasitas dan

kemampuan dasarnya akan semakin besar dan akses kepada sumber daya kunci

bidang perumahan, seperti akses kepada pengurusan hak atas tanah, perijinan serta

akses pembiayaan perumahan akan relatif lebih baik. Oleh karenanya segala upaya

untuk menyediakan kemudahan akses yang terkait dengan bidang perumahan dan

permukiman ini perlu terus dikembangkan.

Peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat di dalam pengembangan

perumahan swadaya dilaksanakan dalam kerangka pembangunan partisipatif yang

berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian penyediaan kebutuhan tenaga

pendamping dan pemberdayaan para pelaku kunci dalam perumahan swadaya ini

perlu lebih dikembangkan secara sistematik dengan berbasis kepada keswadayaan

masyarakat serta didukung oleh seluruh pelaku pembangunan. Disamping itu karena

peran perempuan, ibu rumah tangga, yang sangat strategis di dalam pengembangan

keluarga dan lingkungan yang produktif.

3. Pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan, yang meliputi :

a. Pengembangan pengaturan subsidi perumahan.

b. Pengembangan subsidi pembiayaan perumahan.

c. Pengembangan subsidi prasarana dan sarana dasar perumahan.

Page 38: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 38

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, seperti pegawai/karyawan

instansi pemerintah/swasta/perusahaan yang penghasilannya teratur namun belum

mampu memenuhi kebutuhan rumahnya karena relatif rendahnya tingkat

kemampuan daya belinya diperlukan skema bantuan perumahan. Demikian juga bagi

kelompok masyarakat lainnya dan masyarakat miskin yang bekerja di sektor informal

dan tidak mempunyai penghasilan tetap perlu juga difasilitasi dengan skema subsidi

perumahan yang dapat secara mudah diakses oleh mereka.

Bantuan perumahan dapat berbentuk subsidi pembiayaan; subsidi prasarana dan

sarana dasar lingkungan perumahan dan permukiman; ataupun kombinasi dari kedua

bentuk subsidi tersebut. Pada dasarnya subsidi pembiayaan perumahan dapat

dikembangkan untuk pengadaan rumah baru, perbaikan dan pemugaran rumah, serta

untuk hunian dengan sistem rumah sewa. Sedangkan subsidi prasarana dan sarana

dasar perumahan dapat dikembangkan untuk mendukung kelengkapan standar

pelayanan minimal lingkungan yang berkelanjutan, seperti ketersediaan air bersih,

jalan lingkungan, saluran drainase, pengelolaan limbah, ruang terbuka hijau, fasilitas

umum dan sosial serta fasilitas ekonomi lokal.

Sistem dan mekanisme subsidi perumahan tersebut diatur dan dikembangkan

sedemikian rupa sehingga esensi dan ketepatan sasaran subsidi yang memenuhi rasa

keadilan sosial dapat dicapai semaksimal mungkin. Dalam kaitan pengembangan dan

pengaturan subsidi perumahan tersebut, maka seluruh pelaku perumahan, khususnya

di tingkat lokal perlu mengembangkan sistem dan mekanisme subsidi yang lebih

sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah masing-masing.

Kebijakan dan Strategi (3) :

Kebijakan (3) :

Mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan guna

mendukung pengembangan jatidiri, kemandirian, dan produktivitas masyarakat.

Kualitas perumahan yang layak huni dan terjangkau secara ideal perlu didukung dengan

kualitas lingkungan permukiman yang lebih luas sebagai satu kesatuan hunian yang tidak

terpisahkan guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, baik di perkotaan

maupun di perdesaan. Kualitas permukiman di perkotaan diupayakan sedemikian rupa

sehingga dapat membantu mengatasi urbanisasi, mendorong pertumbuhan wilayah,

mendukung kesalingterkaitan kawasan perkotaan secara baik. Pembangunan sosial,

ekonomi dan lingkungan secara menyeluruh akan dapat berlangsung lebih efektif apabila

terwadahi di dalam permukiman yang sehat secara fisik, emosional, dan spiritual; yang

aman dari segi keselamatan dan kepentingan publik; yang harmonis sebagai satuan

permukiman yang utuh dan kualitas hubungannya dengan fungsi-fungsi kawasan lainnya;

serta yang berkelanjutan dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan secara keseluruhan.

Strategi (3) :

Page 39: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 39

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Perwujudan kondisi lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan

berkelanjutan, melalui strategi operasional sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman, dengan prioritas kawasan permukiman kumuh di perkotaan yang meliputi :

a. Penataan dan rehabilitasi kawasan permukiman kumuh.

b. Perbaikan prasarana dan sarana dasar permukiman.

c. Pengembangan rumah sewa, termasuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di perkotaan.

Untuk mendukung keberlanjutan permukiman, kualitas lingkungan secara

keseluruhan dari segi fungsional, lingkungan, dan visual wujud lingkungan harus

dapat terjaga sesuai dengan karakteristik dan dinamika sosial, ekonomi, dan

lingkungan setempat serta dampak kesalingterkaitannya dengan kawasan

disekitarnya pada skala yang lebih luas. Pada kawasankawasan permukiman kumuh,

upaya peningkatan kualitas tidak dapat dilakukan hanya terbatas pada aspek fisik

lingkungannya, seperti pengadaan dan perbaikan prasarana dan sarana dasar

kawasan permukiman, tetapi harus secara komprehensif, yaitu secara menyeluruh

disamping kegiatan utamanya memperbaiki lingkungan, perumahan dan

pendayagunaan prasarana serta sarana lingkungannya secara kontekstual, juga harus

dapat secara seimbang menampung kebutuhan pengembangan sistem sosial

masyarakat dan pemberdayaan ekonomi lokal masyarakatnya. Upaya peningkatan

kualitas lingkungan permukiman yang pernah dilaksanakan selama ini, seperti urban

renewal, urban upgrading, pemugaran dan peremajaan lingkungan perumahan dan

permukiman kumuh dilaksanakan secara lebih komprehensif, sehingga untuk

keberhasilannya sangat diperlukan aktualisasi konsep pembangunan partisipatif yang

berbasis kepada keswadayaan masyarakat, termasuk didalamnya pertimbangan

pengarusutamaan gender, dan melembaganya kemitraan positif dari berbagai pelaku

pembangunan, tidak saja dari sisi pemerintah dan masyarakat, tetapi juga dari sisi

dunia usaha.

Pada kawasan permukiman padat penduduk di perkotaan dan permukiman kumuh di

daerah pesisir/nelayan, upaya peningkatan kualitas permukiman juga sekaligus

diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan perumahannya, dapat dilakukan dengan

mengembangkan sistem rumah sewa, yang karena keterbatasan lahan di perkotaan,

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah, dapat berupa rumah

susun sederhana (rusuna), atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Dalam hal

dikaitkan dengan upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh, pembangunan

rusuna/rusunawa tersebut harus tetap memberikan prioritas kepada masyarakat

miskin dan berpenghasilan rendah yang tinggal di permukiman kumuh tersebut untuk

dapat lebih mudah mengakses kebutuhan huniannya, dengan menciptakan berbagai

Page 40: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 40

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

kemudahan tertentu bagi mereka, dan tetap berpegang kepada prinsip pembangunan

dengan tanpa menggusur.

2. Pengembangan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, yang meliputi:

a. Pengembangan kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun (Lisiba).

b. Pengembangan lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri.

Pengembangan Kasiba dan Lisiba di daerah, termasuk Lisiba berdiri sendiri, adalah

berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah.

Kasiba dan Lisiba tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan

permukiman skala besar secara terencana sebagai bagian dari kawasan khususnya di

perkotaan, mulai dari kegiatan seperti penyediaan tanah siap bangun dan kaveling

tanah matang, serta penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, termasuk

utilitas umum, secara terpadu dan efisien, dan pelembagaan manajemen kawasan

yang efektif. Untuk mewujudkan struktur pemanfaatan ruang Kasiba dan Lisiba,

disamping melalui pentahapan program yang dikembangkan oleh badan pengelola

dan sejalan dengan program pembangunan daerah, tetap diperlukan dukungan

Pemerintah di dalam menyediakan prasarana dan sarana dasar kawasan yang bersifat

strategis sebagai kegiatan stimulan dan pendampingan, yang untuk selanjutnya

diharapkan dapat lebih diwujudkan berdasarkan prinsip kemitraan yang positif dari

dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah.

Prinsip-prinsip pembangunan kawasan permukiman yang berkelanjutan, baik secara

internal di dalam kawasan maupun secara eksternal kesalingterkaitannya dengan

skala kawasan yang lebih luas, diterapkan secara efektif di dalam pengembangan

Kasiba dan Lisiba, termasuk Lisiba berdiri sendiri. Penyelenggaraan Kasiba dan Lisiba

dengan manajemen kawasan yang efektif diharapkan juga mampu berfungsi sebagai

instrumen untuk mengendalikan tumbuhnya lingkungan perumahan dan permukiman

yang tidak teratur dan cenderung kumuh. Keragaman fungsi secara relatif terbatas

dari Kasiba dan Lisiba, disamping dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan,

juga diharapkan dapat menampung secara seimbang kebutuhan perumahan dan

permukiman bagi semua lapisan masyarakat, termasuk lapisan masyarakat miskin

dan berpenghasilan rendah. Sehingga dengan demikian mereka dapat terbantu untuk

memperoleh kesempatan yang sama untuk menikmati hunian yang layak, prasarana

dan sarana dasar permukiman yang memadai dengan harga yang relatif lebih

terjangkau, termasuk melalui pengembangan sistem subsidi silang bila diperlukan.

Dalam pengembangan Kasiba dan Lisiba serta kaitannya dengan pengelolaan tata

guna tanah, juga perlu dipertimbangkan pengembangan Bank Tanah untuk lebih

mengendalikan harga tanah.

3. Penerapan tata lingkungan permukiman, yang meliputi :

c. Pelembagaan RP3KP

Page 41: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 41

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

d. Revitalisasi lingkungan permukiman strategis.

e. Pengembangan penataan lingkungan permukiman dan pemantapan standar pelayanan minimal lingkungan permukiman.

Upaya pengembangan permukiman juga ditujukan secara seimbang bagi permukiman

yang telah terbangun, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas

permukimannya, melindungi nilai-nilai spesifik, unik, tradisional, dan bersejarah yang

telah tercipta sepanjang umur kawasan, dan untuk meningkatkan kinerja kawasan

sehingga dapat melampaui ukuran indeks minimal keberlanjutan kawasan. RP3KP

merupakan pedoman perencanaan, pemrograman, pembangunan dan pengendalian

pembangunan jangka menengah dan atau jangka panjang yang harus diupayakan

dapat melembaga di setiap daerah, melalui peraturan daerah, yang untuk realisasinya

harus dipantau dan dikendalikan dari waktu ke waktu, serta dikelola dengan tata

pemerintahan yang baik dan melibatkan secara sinergi kemitraan pemerintah, dunia

usaha dan masyarakat.

Perumahan atau permukiman yang bernilai spesifik dan unik ditinjau dari aspek sosial

budaya, teknologi, dan arsitektural, bernilai tradisional, dan bernilai sejarah, termasuk

secara khusus pada bangunan gedung dan lingkungannya, berdasarkan peraturan

perundang-undangan cagar budaya yang ada dapat dikategorikan sebagai benda

atau situs yang harus dilindungi dan dipelihara. Perlindungan dan pemeliharaan yang

dilakukan dapat mulai dari kegiatan pendataan, dan pemugaran, konservasi atau

renovasi sampai dengan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan guna pelestarian

khususnya nilai-nilai berharga yang terkandung didalamnya. Pelestarian juga

dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan jatidiri masyarakat yang dinamis namun

masih berbasis pada nilai-nilai kontekstual setempat. Dalam hal tertentu, upaya

revitalisasi kawasan perumahan dan permukiman yang dinilai strategis tetap

dimaksudkan untuk merealisasikan pembangunan berkelanjutan, namun dengan

memanfaatkan potensi spesifik dari asset permukiman yang bisa dikembangkan

secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Sejalan dengan dinamika masyarakat yang berinteraksi melakukan kegiatan

berusaha, bersosial budaya, dan bertempat tinggal, keberlanjutan suatu permukiman

menjadi sangat dipengaruhi oleh tingkat pencapaian masyarakat secara keseluruhan

dari segi sosial, ekonomi, dan tuntutan lingkungan yang dikehendaki, disamping akan

juga dibatasi oleh daya tampung dan daya dukung lahan atau ruang yang tersedia.

Karena itu, standar pelayanan minimal kawasan permukiman harus terus

dimantapkan, sekaligus ditumbuhkembangkan aplikasi konsep penataan lingkungan

permukiman yang responsif, yaitu yang layak huni, berjatidiri, dan produktif.

Penataan lingkungan permukiman dapat dikembangkan mulai dari yang berskala

tapak bangunan, suatu lingkungan, sampai dengan skala kawasan, dengan

memperhatikan berbagai aspek seperti keragaman fungsi lingkungan/kawasan,

Page 42: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 42

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

aksesibilitas, ekologi lingkungan, dan kesalingterkaitan dengan fungsi ruang dan

kawasan lainnya, termasuk pertimbangan keberlangsungan keanekaragaman hayati

yang ada.

Dalam rangka pengembangan penataan lingkungan permukiman dan pemantapan

standar pelayanan minimal perumahan dan permukiman, juga harus pula

dipertimbangkan pentingnya mencegah perubahan fungsi lahan, menghindari upaya

pemaksaan/penggusuran di dalam pelaksanaan pembangunan, mengembangkan pola

hunian berimbang, menganalisis dampak lingkungan melalui kegiatan Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana

Pemantauan Lingkungan (RPL), serta Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL) secara konsisten, dan menerapkan proses perencanaan

dan perancangan kawasan permukiman yang partisipatif dan transparan, serta

mengantisipasi potensi bencana alam yang mungkin terjadi.

3.2 JABARAN KEBIJAKAN PERUMAHAN PADA RTRW KOTA

SALATIGA

Berdasarkan RTRW Kota Salatiga, kawasan peruntukan perumahan meliputi:

1. perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5.336 jiwa per kilometer persegi;

Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi terdapat di:

a. Kelurahan Kutowinangun;

b. Kelurahan Gendongan;

c. Kelurahan Ledok;

d. Kelurahan Tegalrejo;

e. Kelurahan Kalicacing; dan

f. Kelurahan Salatiga.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi

meliputi:

a. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan;

b. peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh;

c. mendorong pembangunan perumahan secara vertikal;

d. menetapkan koefisien dasar bangunan maksimal 70 (tujuh puluh) persen dalam setiap pembangunan kawasan perumahan; dan

e. mendorong pembuatan sumur resapan komunal dan biopori

2. perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2.668 hingga 5.336 jiwa per kilometer persegi; dan

Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang terdapat di:

Page 43: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 43

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

a. Kelurahan Tingkir Tengah;

b. Kelurahan Cebongan;

c. Kelurahan Mangunsari; dan

d. Kelurahan Sidorejo Lor.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang

dan rendah meliputi:

a. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan;

b. peningkatan kualitas hunian bagi rumah tangga miskin;

c. menetapkan koefisien dasar bangunan maksimal 60 (enam puluh) persen dalam setiap pembangunan kawasan perumahan; dan

d. mendorong pembuatan sumur resapan dan biopori.

3. perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2.668 jiwa per kilometer persegi.

Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan rendah terdapat di:

a. Kelurahan Sidorejo Kidul;

b. Kelurahan Kalibening;

c. Kelurahan Tingkir lor;

d. Kelurahan Kumpulrejo;

e. Kelurahan Noborejo;

f. Kelurahan Randuacir;

g. Kelurahan Kecandran;

h. Kelurahan Dukuh;

i. Kelurahan Blotongan;

j. Kelurahan Bugel;

k. Kelurahan Kauman Kidul; dan

l. Kelurahan Pulutan.

Rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang

dan rendah meliputi:

a. peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan;

b. peningkatan kualitas hunian bagi rumah tangga miskin;

c. menetapkan koefisien dasar bangunan maksimal 60 (enam puluh) persen dalam setiap pembangunan kawasan perumahan; dan

d. mendorong pembuatan sumur resapan dan biopori

Page 44: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 44

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Gambar 3. 1 Peta Rencana Kawasan Permukiman Pembangunan Baru Kota Salatiga

Sumber : Tim Penyusun, 2016

Page 45: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 45

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.3 KONSEP PENERAPAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN POLA HUNIAN

BERIMBANG

Konsep hunian berimbang telah dikenal lama dalam ilmu perencanaan kota maupun

sosiologi perkotaan, sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan sosiologis masyarakat.

Ide dasarnya bahwa keberadaan beragam strata sosial dalam satu lingkungan hunian

akan menjamin terciptanya kerukunan diantara berbagai strata yang ada. Selain itu, akan

menjamin tersedianya rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah. Konsep hunian

berimbang kemudian dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 34 sampai pasal 37, dan ditindaklanjuti

dalam Permenpera Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan

Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang. Hunian berimbang didefinisikan

sebagai perumahan dan kawasan pemukiman yang dibangun secara berimbang dengan

komposisi tertentu dalam bentuk rumah tunggal dan rumah deret antara rumah

sederhana, rumah menengah dan rumah mewah atau dalam bentuk rumah susun antara

rumah susun umum dan rumah susun komersial (Pasal 1 Permenpera Nomor 10/2012).

Tujuan Hunian Berimbang adalah untuk:

1. menjamin tersedianya rumah mewah, rumah menengah dan rumah sederhana bagi masyarakat yang dibangun dalam satu hamparan atau tidak dalam satu hamparan untuk rumah sederhana;

2. mewujudkan kerukunan antarberbagai golongan masyarakat dari berbagai profesi, tingkat ekonomi dan status sosial dalam perumahan, pemukiman, lingkungan hunian dan kawasan pemukiman;

3. mewujudkan subsidi silang untuk penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum serta pembiayaan pembangunan perumahan;

4. menciptakan keserasian tempat bermukim baik secara social dan ekonomi; dan

5. mendayagunakan penggunaan lahan yang diperuntukkan bagi perumahan dan kawasan pemukiman (pasal 3 Permenpera Nomor 10/2012).

Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dengan Hunian Berimbang

dilaksanakan di perumahan, permukiman, ling kungan hunian dan kawasan permukiman

dengan skala sebagai berikut (i) perumahan dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya

15 (lima belas) sampai dengan 1.000 (seribu) rumah; (ii) permukim an dengan jumlah

rumah sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) sampai dengan 3.000 (tiga ribu) rumah; (iii)

Lingkungan hunian dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 3.000 (tiga ribu) sampai

dengan 10.000 (sepuluh ribu) rumah; dan (iv) kawasan permukiman dengan jumlah

rumah lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) rumah.

Lokasi untuk hunian berimbang dapat dilaksanakan dalam wilayah administrasi Kota

Salatiga pada satu hamparan. Lokasi Hunian Berimbang dalam satu hamparan sekurang-

kurangnya menampung 1.000 (seribu) rumah dan untuk lokasi yang tidak dalam satu

hamparan sekurang-kurangnya menampung 15 (lima belas) rumah. Sementara

Page 46: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 46

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

persyaratan komposisi atas Hunian Berimbang adalah berdasarkan: (i) Jumlah rumah;

atau (ii) Luasan lahan. Komposisi berdasarkan jumlah rumah merupakan perbandingan

jumlah rumah sederhana, jumlah rumah menengah dan jumlah rumah mewah.

Perbandingan yang dimaksud adalah dalam skala 3:2:1, yaitu 3 (tiga) atau lebih rumah

sederhana berbanding 2 (dua) rumah menengah berbanding 1 (satu) rumah mewah.

Komposisi berdasarkan luasan lahan merupakan perbandingan luas lahan untuk rumah

sederhana, terhadap luas lahan keseluruhan. Luasan lahan tersebut minimal 25% dari

luas lahan keseluruhan dengan jumlah rumah sederhana sekurang-kurangnya sama

dengan jumlah rumah mewah ditambah jumlah rumah menengah.

Selain itu, ditetapkan juga adanya Hunian Berimbang rumah susun yang merupakan

perumahan atau lingkungan hunian yang dibangun secara berimbang antara rumah susun

komersial dan rumah susun umum. Hunian Berimbang yang dimaksud tersebut minimal

20% (dua puluh persen) dari total luas lantai rumah susun komersial yang dibangun

adalah berupa rumah susun umum. Rumah susun umum tersebut dapat dibangun pada

bangunan terpisah bangunan rumah susun komersial atau dibangun dalam satu

hamparan dengan rumah susun komersial. Perencanaan perumahan dan kawasan

permukiman dengan Hunian Berimbang dapat dilaksanakan dalam satu hamparan atau

tidak dalam satu hamparan. Perencanaan tidak dalam satu hamparan wajib dilakukan oleh

setiap orang yang sama dan perencanaan tersebut tertuang dalam dokumen-dokumen

berupa (i) Rencana tapak; (ii) Desain rumah; (iii) Spesifikasi teknis rumah; (iv) Rencana

kerja perwujud an hunian berimbang; (v) Rencana kerjasama. Dokumen tersebut harus

mendapat pengesahan dari pemerintah kota Salatiga.

Dalam penerapannya, konsep lingkungan hunian berimbang membutuhkan dukungan

pemerintah setidaknya dalam beberapa hal, yaitu.

1. Peninjauan kembali dan revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah yang ada agar mengadopsi skema lingkungan hunian berimbang. Sehingga penerapan skema lingkungan hunian berimbang mempunyai acuan yang jelas terkait aspek tata ruang.

2. Dilakukan upaya terobosan dalam mendukung penyediaan rumah sederhana dalam skema lingkungan hunian berimbang diantaranya dapat berupa pengenalan konsep ‘freezing’ terhadap harga tanah, penyiapan bank tanah, penerapan kembali (revitalisasi) skema Kasiba dan Lisiba.

Penerapan skema hunian berimbang bersifat dinamis, dalam arti ketika harga tanah

dilepas ke pasar maka kemungkinan akan terjadi ‘moral hazard’ berupa penjualan aset

rumah sederhana kepada pihak lain yang berpotensi ‘mengacaukan’ skema hunian

berimbang. Untuk itu, langkah pengendalian baik berupa pemantauan, penerapan sanksi,

penegakan hukum yang ketat menjadi keniscayaan

Page 47: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 47

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.4 PERENCANAAN LINGKUNGAN HUNIAN PERKOTAAN DAN/ATAU

LINGKUNGAN HUNIAN PERDESAAN MELALUI PEMBANGUNAN,

PENGEMBANGAN, DAN PEMBANGUNAN KEMBALI

Kota Salatiga merupakan suatu kota yang keseluruhan daerah administrasinya termasuk

dalam katagori perkotaan meskipun ciri kekotaannya di beberapa wilayah tidak nampak

kentara. Sebagai daerah perkotaan yang memiliki karakteristik yang beragam, daerah

Kota Salatiga memiliki potensi permukiman yang masih berupa lahan terbuka seperti

sawah dan lahan kering. Di sisi lain, terkait dengan penyediaan permukiman, di kawasan

ini tidak hanya di peruntukan untuk kawasan permukiman baru namun juga kawasan

permukiman lama yang berada di kawasan lindung atau berstatus sebagai kawasan

kumuh. Pada kawasan kumuh, skema yang membutuhkan lahan baru adalah pemukiman

kembali. Pada permukiman pada kawasan lindung skema yang terbaik adalah relokasi.

Berikut merupakan perencanaan pembangunan lingkungan hunian dan permukiman di

Kota Salatiga.

Tabel III. 1 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman

Wilayah

Kebutuhan Rumah Biasa

(Akumulatif)

Kebutuhan Penyediaan Rumah

Biasa (Per Lima Tahun) Relokasi Pemukiman

Kembali

2021 2026 2031 2036 2021 2026 2031 2036

Argomulyo 1.081 2.027 3.048 4.151 1.081 946 1.021 1.103 32 1618

Noborejo 83 207 342 487 83 124 135 146 344

Cebongan 51 144 245 353 51 93 101 108 9 115

Randuacir 229 353 487 634 229 124 135 146 60

Ledok 244 453 678 919 244 209 225 241 16 536

Tegalrejo 400 644 910 1.197 400 245 265 287 7 510

Kumpulrejo 75 225 387 562 75 150 162 174 53

Tingkir 1.265 2.089 2.990 3.957 1.265 839 901 967 821 1220

Tingkir

Tengah 267 387 517 659 267 120 130 141 26 409

Tingkir Lor 199 292 392 500 199 93 100 108 55 132

Kalibening 20 61 106 154 20 41 45 48 4 86

Sidorejo Kidul 0 121 270 432 0 137 149 162 68 61

Gendongan 121 206 296 391 121 85 90 95 7 236

Kutowinangun

Kidul 159 305 460 626 159 146 156 166 4 200

Kutowinangun Lor 499 717 949 1.196 499 218 232 247 657 96

Sidomukti 2.016 3.153 4.417 5.823 2.016 1.137 1.263 1.406 70 539

Kecandran 46 166 296 436 46 120 130 140 11 10

Dukuh 334 632 954 1.305 334 297 323 351 19

Mangunsari 708 1.054 1.427 1.827 708 346 372 400 33 69

Kalicacing 927 1.301 1.739 2.255 927 374 439 515 7 460

Sidorejo 4.176 5.316 6.542 7.861 4.176 1.139 1.226 1.319 713 1246

Pulutan 108 196 291 394 108 88 95 103 13 212

Page 48: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 48

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah

Kebutuhan Rumah Biasa (Akumulatif)

Kebutuhan Penyediaan Rumah Biasa (Per Lima Tahun) Relokasi

Pemukiman

Kembali

2021 2026 2031 2036 2021 2026 2031 2036

Blotongan 244 496 767 1.059 244 252 271 292 29 92

Sidorejo Lor 1.614 1.899 2.204 2.529 1.614 285 305 325 38 108

Salatiga 1.996 2.336 2.699 3.089 1.996 340 364 390 553 297

Bugel 68 139 217 302 68 71 78 84 28 48

Kauman Kidul 147 250 363 488 147 103 114 125 52 489

Jumlah 8.523 12.584 16.996 21.791 8.523 4.062 4.412 4.795 1.636 4.623

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa Kota Salatiga harus merelokasi sebanyak

1.636 rumah yang berada pada kawasan lindung sempadan sungai. Selain itu juga ada

skema pemukiman kembali permukiman kumuh yang mencapai 4.623 unit. Di sisi lain

kebutuhan penyediaan rumah biasa atau rumah yang sesuai dengan peruntukannya

terbagi menjadi empat tahapan yaitu 8.523 unit pada tahun 2021, 4.412 unit pada tahun

2026, 4.412 unit pada tahun 2031 dan 4.975 unit pada tahun 2036. Pada sisi ini

penyediaan yang bersifat akumulatif akan dipenuhi secar bertahap sehingga jumlah yang

telah disesiakan pada periode sebelumnya akan mengurangi jumlah akumulasi pada

periode berikutnya. Dalam hal ini, hunian yang disediakan untuk masyarakat umum masih

bersifat landed housing namun disarankan atau diarahkan untuk mulai mengembangkan

vertical housing. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan penghematan terhadap konsumsi

lahan terbuka untuk kepantingan perumahan ataupun permukiman.

Page 49: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 49

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Gambar 3. 2 Peta Rencana Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga Tahun 2016 - 2031

Sumber : Tim Penyusun, 2016

Page 50: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 50

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.5 RP3KP DALAM KAWASAN STRATEGIS KOTA SALATIGA

Kota Salatiga ditetapkan termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan

Strategis Provinsi Jawa Tengah sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi yaitu Kawasan Perkotaan Kendal–Demak–Ungaran–Salatiga–

Semarang–Purwodadi (Kedungsepur). Kawasan strategis di Kota Salatiga meliputi:

a) kawasan strategis sosial budaya terdiri atas:

1) kawasan strategis pendidikan dasar dan menengah (learning center) di Kelurahan

Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor; dan

2) kawasan strategis pendidikan tinggi di Kelurahan Blotongan dan Kelurahan

Pulutan.

b) kawasan strategis ekonomi yaitu kawasan strategis perdagangan dan jasa di Jalan

Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun

Rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dalam

kawasan strategis Kota Salatiga dapat dibagi sebagai berikut:

a) RP3KP dalam kawasan strategis sosial budaya

Kawasan strategis sosial budaya merupakan kawasan pendidikan, yakni menengah

dan tinggi. Pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

di kawasan strategis ini diarahkan untuk mendukung kegiatan pendidikan. Hal-hal

yang dapat mendukung kegiatan pendidikan adalah:

Pembangunan kos-kosan, asrama. Bentuk kos-kosan dan asrama dapat

berupa rumah deret di Kelurahan Pulutan, Blotongan, dan Sidorejo Lor. Serta

high raise building di Kelurahan Salatiga.

Pengembangan rumah dan toko (ruko) di sekitar kawasan pendidikan

b) RP3KP dalam kawasan strategis ekonomi

Kawasan strategis ekonomi di Kota Salatiga memiliki kegiatan perdagangan dan jasa.

Oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman di kawasan strategis ini diarahkan untuk mendukung kegiatan

perdagangan dan jasa. Hal-hal yang dapat mendukung kegiatan perdagangan dan

jasa adalah:

Pengembangan dan penataan rumah dan toko (ruko)

Penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum

3.6 RENCANA KAWASAN PERMUKIMAN YANG TERDIRI ATAS

PERENCANAAN LINGKUNGAN HUNIAN SERTA PERENCANAAN

TEMPAT KEGIATAN PENDUKUNG YANG MERUPAKAN BAGIAN

YANG TIDAK TERPISAHKAN

Perencanaan lingkungan hunian harus di selaraskan dengan perencanaan kawasan

pendukung. Hal ini dikarenakan pendukung merupakan kawasan yang berfungsi untuk

Page 51: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 51

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

memenuhi kebutuhan penghuni permukiman baik pendidikan, kesehatan maupun

perdagangan dan jasa. Berikut merupakan rencana hunian dan kawasan pendukungnya.

Tabel III. 2 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman

Wilayah Hirarki

Perkotaan

Urban

Linkage Rencana Kegiatan Dasar Rencana Fsilitas

Argomulyo

Noborejo IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Cebongan IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman

Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan,

Minimarket, Toko

Randuacir IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Ledok IV Hinterland

Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik,

Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Tegalrejo III

Pusat Pelayanan

Fasilitas Skala

Kecamatan

Vertical Housing (disarankan) dan Permukiman Kepadatan Sedang

Pendidikan Menengah, Puskesmas, Masjid Kecamatan, Pasar

Kecamatan, Pertokoan

Kumpulrejo IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Tingkir

Tingkir Tengah

IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Tingkir Lor IV Hinterland

Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik,

Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Kalibening IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman

Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan,

Minimarket, Toko

Sidorejo Kidul IV Hinterland

Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik,

Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Gendongan IV Hinterland Vertical Housing (diutamakan),

Landed Housing dan Permukiman

Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan,

Minimarket, Toko

Kutowinangun Kidul

III

Pusat

Pelayanan Fasilitas Skala

Kecamatan

Vertical Housing (disarankan) dan Permukiman Kepadatan Sedang

Pendidikan Menengah,

Puskesmas, Masjid Kecamatan, Pasar

Kecamatan, Pertokoan

Kutowinangun Lor

III

Pusat

Pelayanan Fasilitas Skala Kecamatan

Vertical Housing (disarankan) dan Permukiman Kepadatan Sedang

Pendidikan Menengah,

Puskesmas, Masjid Kecamatan, Pasar

Kecamatan, Pertokoan

Sidomukti

Kecandran IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman

Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan,

Minimarket, Toko

Page 52: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 52

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah Hirarki

Perkotaan

Urban

Linkage Rencana Kegiatan Dasar Rencana Fsilitas

Dukuh IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman

Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan,

Minimarket, Toko

Mnagunsari II

Pusat Pelayanan

Fasilitas Dkala

Kota

Vertical Housing (diupayakan) dan Permukiman Kepadatan Tinggi

Pendidikan Tinggi, Supermarket, Pasar Kota,

Rumah Sakit B

Kalicacing IV Hinterland

Vertical Housing (diutamakan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik,

Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Sidorejo

Pulutan IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Blotongan III

Pusat Pelayanan

Fasilitas Skala Kecamatan

Vertical Housing (disarankan0 dan

Permukiman Kepadatan Sedang

Pendidikan Menengah, Puskesmas, Masjid

Kecamatan, Pasar Kecamatan, Pertokoan

Sidorejo Lor I

Pusat Pelayanan

Fasilitas Dkala Kota

Vertical Housing (diutamakan) dan

Permukiman Kepadatan Tinggi

Pendidikan Tinggi,

Supermarket, Pasar Kota, Rumah Sakit A

Salatiga I

Pusat Pelayanan

Fasilitas Dkala Kota

Vertical Housing (diutamakan) dan

Permukiman Kepadatan Tinggi

Pendidikan Tinggi, Supermarket, Pasar Kota,

Rumah Sakit A

Bugel IV Hinterland Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik, Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Kauman Kidul IV Hinterland

Vertical Housing (disarankan),

Landed Housing dan Permukiman Kepadatan Rendah

Pendidikan Dasar, Klinik,

Masjid Kelurahan, Minimarket, Toko

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada kawasan dengan hirarki I pusat kegiatan

dan pelayanan kawasannya diupayakan untuk bersiap dalam mengembangkan vertical

housing dana atau permukiman dengan landed housing namun dengan kepadaatan yang

tinggi. Pada hirarki I ini fasilitas pendukung yang direncanakan memiliki skala kota seperti

Rumah Sakit Tipe A, Supermatket, Pasar Kota dan Pendidikan Tinggi. Sedangkan pada

hirarki IV direncanakan untuk permukiman dengan kepadatan rendah dan memiliki

maksud sebagai tampungan limpasan hunian dari pusat kota yang harga lahannya

semakin tinggi. Pada hirarki IV, sarana yang diupayakan untuk ada meliputi pendidikan

dasar, masjid kelurahan dan toko. Pada tabel tersebut juga direncanakan vertical housing.

Pada sisi ini saran vertical housing memiliki dua katagori yaitu “disarankan” dan

“diutamakan”. Rencana vertical housing yang berkatragori “disarankan” memiliki arti

bahwa pengembangan permukimkan pada kawasan tersebut dapat dilakukan dengan

landed housing namun alangkah baiknya bila dibangun secara vertical untuk menghemat

penggfunaan lahan. Sedangkan pada katagori “diutamakan” kawasan ini memiliki daya

Page 53: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 53

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

dunking yang terbatas terhadap pembangunan permukimkan dengan skala yang luas.

Jadi dalam pengembanganyya diuatamakan untuk membangun vertical housing.

3.7 RENCANA PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HUNIAN BARU

MELIPUTI PERENCANAAN LINGKUNGAN HUNIAN BARU SKALA

BESAR DENGAN KASIBA

Dalam membangun suatu lingkungan hunian atau kawasan permukiman, hal yang

diperhatikan adalah kemampuan suatu kawasan dalam menyediakan lahan permukiman

khususnya untuk bangunan rumah atau kavling hunian. Hal ini dikarenakan parameter

tersebut akan menentukan kondisi wilayah dalam menampung permukiman baru, relokasi

atau menampung limpasan permukiman dari kawasan yang telah overload.

Tabel III. 3 Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman Kota Salatiga 2036

No Wilayah

Kebutuhan Rumah (Biasa dan Penanganan

Penyimpangan/Kumuh Kebutuhan Lingkungan Humian (Kasiba)

2021 2026 2031 2036 2021 2026 2031 2036

1 Argomulyo 1.113 2.564 1.021 1.103 1 3 1 1

2 Noborejo 83 468 135 146 0 0 0 0

3 Cebongan 60 208 101 108 0 0 0 0

4 Randuacir 229 184 135 146 0 0 0 0

5 Ledok 260 745 225 241 0 1 0 0

6 Tegalrejo 407 755 265 287 0 1 0 0

7 Kumpulrejo 75 203 162 174 0 0 0 0

8 Tingkir 2.086 2.044 901 967 2 2 1 1

9 Tingkir Tengah 293 529 130 141 0 1 0 0

10 Tingkir Lor 254 225 100 108 0 0 0 0

11 Kalibening 24 127 45 48 0 0 0 0

12 Sidorejo Kidul 53 198 149 162 0 0 0 0

13 Gendongan 128 321 90 95 0 0 0 0

14 Kutowinangun Kidul 163 346 156 166 0 0 0 0

15 Kutowinangun Lor 1.156 314 232 247 1 0 0 0

16 Sidomukti 2.086 1.676 1.263 1.406 2 2 1 1

17 Kecandran 57 130 130 140 0 0 0 0

18 Dukuh 353 297 323 351 0 0 0 0

19 Mangunsari 741 415 372 400 1 0 0 0

20 Kalicacing 934 834 439 515 1 1 0 1

21 Sidorejo 4.889 2.385 1.226 1.319 5 2 1 1

22 Pulutan 121 300 95 103 0 0 0 0

23 Blotongan 273 344 271 292 0 0 0 0

24 Sidorejo Lor 1.652 393 305 325 2 0 0 0

25 Salatiga 2.549 637 364 390 3 1 0 0

Page 54: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 54

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Wilayah

Kebutuhan Rumah (Biasa dan Penanganan Penyimpangan/Kumuh

Kebutuhan Lingkungan Humian (Kasiba)

2021 2026 2031 2036 2021 2026 2031 2036

26 Bugel 96 119 78 84 0 0 0 0

27 Kauman Kidul 199 592 114 125 0 1 0 0

Total 10.174 8.670 4.412 4.795 10 9 4 5

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan

Permukiman serta Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan

Kawasan Permukiman Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota, diketahui bahwa

penyediaan kawasan siap bangun memiliki ambang 1.000 unit rumah. Maka dalam hal

tidak semua rancana pengambangan perumahan dan permukiman dapat dimasukan

dalam kawasan siap bangun. Hal ini menyebabakan skema penyediaan kasiba terbatas

pada kelurahan tertentu saja yang memiliki rencana penyediaan minimal 1.000 unit

rumah. Berdasarkan ketentuan tersebut maka perencanaan kasiba di lingkungan Kota

Salatiga berjumlah 10 kawasan pada tahun 2021. 9 kawasan pada tahun 2026. 4 kawasan

pada tahun 2031 dan 5 kawasan pada tahun 2036. Dari jumlah tersebut, Kecamatan

Sidorejo memiliki rencana terbanyak dengan 5 kawasan pada tahun 2021, 2 kawasan

pada tahun 2026 dan masing-masing satu kawasan pada tahun 2031 dan 2036.

3.8 RENCANA PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN

PERMUKIMAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KAWASAN

EKONOMI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Selain hunian yang berkembang secara alami, perkembangan lahan terbangun khususnya

permukiman juga berasal dari adanya tarikan aktivitas perekonomian seperti industri dan

pariwisata serta aktivitas pendidikan tinggi. Kota Salatiga saat ini memiliki beberapa

perguruan tinggi dengan skala nasional diantaranya adalah STAIN dan UKSW (Universitas

Kristen Satya Wacana). Keberadaan kawasan-kawasan ini perlu diakomodasi huniannya

untuk mencegah adanya ketidak teraturan ruang, Berikut merupakan rencana penyediaan

lahan permukiman untuk hunian dalam rangka mendukung kawasan fungsi lain terutama

pendidikan tinggi, industri dan pariwisata.

Tabel III. 4 Rencana Penyediaan Permukiman Untuk Kawasan Eknomi Dan Pendidikan Tingg Di Kota Salatiga 2036

Wilayah Luas Kawasan Kegiatan Lain (Ha)

Proporsi Luas Dukungan Permukiman

(ha)

Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan

Argomulyo 186,16 76,23 0,00 37,23 41,58 0,00

Noborejo 109,37 0,00 0,00 21,87 0,00 0,00

Cebongan 24,94 3,47 0,00 4,99 5,20 0,00

Page 55: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 55

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah Luas Kawasan Kegiatan Lain (Ha)

Proporsi Luas Dukungan Permukiman (ha)

Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan

Randuacir 36,48 0,00 0,00 7,30 0,00 0,00

Ledok 15,38 0,00 0,00 3,08 0,00 0,00

Tegalrejo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kumpulrejo 0,00 72,76 0,00 0,00 36,38 0,00

Tingkir 13,65 513,00 14,83 2,73 266,50 22,25

Tingkir Tengah

0,00 119,00

0,00 0,00 59,50

0,00

Tingkir Lor 0,00 384,00 0,00 0,00 192,00 0,00

Kalibening 4,23 0,00 0,00 0,85 0,00 0,00

Sidorejo Kidul 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Gendongan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kutowinangun Kidul

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kutowinangun Lor

9,43 10,00 14,83 1,89 15,00 22,25

Sidomukti 5,97 0,00 25,80 1,19 0,00 38,70

Kecandran 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Dukuh 0,00 0,00 13,72 0,00 0,00 20,58

Mangunsari 5,97 0,00 12,08 1,19 0,00 18,12

Kalicacing 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sidorejo 0,00 16,43 117,55 0,00 24,65 176,33

Pulutan 0,00 0,00 57,36 0,00 0,00 86,05

Blotongan 0,00 0,00 34,04 0,00 0,00 51,07

Sidorejo Lor 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Salatiga 0,00 0,46 26,15 0,00 0,69 39,22

Bugel 0,00 14,45 0,00 0,00 21,68 0,00

Kauman Kidul 0,00 1,52 0,00 0,00 2,27 0,00

Jumlah 205.78 605.66 158.18 41.15 332.73 237.28

Lanjutan

Wilayah Jumlah Rumah Kebutuhan Rusun Kebutuhan Lahan Rusun

Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan

Argomulyo 2.327 2.599 0 12 13 0 2,40 2,68 0,00

Noborejo 1.367 0 0 7 0 0 1,41 0,00 0,00

Cebongan 312 325 0 2 2 0 0,32 0,33 0,00

Randuacir 456 0 0 2 0 0 0,47 0,00 0,00

Ledok 193 0 0 1 0 0 0,20 0,00 0,00

Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Kumpulrejo 0 2.274 0 0 11 0 0,00 2,34 0,00

Tingkir 171 16.656 1.391 1 83 7 0,18 17,16 1,43

Tingkir Tengah 0 3.719 0 0 19 0 0,00 3,83 0,00

Tingkir Lor 0 12.000 0 0 60 0 0,00 12,36 0,00

Page 56: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 56

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah Jumlah Rumah Kebutuhan Rusun Kebutuhan Lahan Rusun

Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan Industri Pariwisata Pendidikan

Kalibening 53 0 0 0 0 0 0,05 0,00 0,00

Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Gendongan 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Kutowinangun Kidul

0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Kutowinangun Lor

118 938 1.391 1 5 7 0,12 0,97 1,43

Sidomukti 74 0 2.419 0 0 12 0,08 0,00 2,49

Kecandran 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Dukuh 0 0 1.286 0 0 6 0,00 0,00 1,32

Mangunsari 74 0 1.133 0 0 6 0,08 0,00 1,17

Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Sidorejo 0 1.541 11.021 0 8 55 0,00 1,59 11,35

Pulutan 0 0 5.378 0 0 27 0,00 0,00 5,54

Blotongan 0 0 3.192 0 0 16 0,00 0,00 3,29

Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Salatiga 0 43 2.451 0 0 12 0,00 0,04 2,52

Bugel 0 1.355 0 0 7 0 0,00 1,40 0,00

Kauman Kidul 0 142 0 0 1 0 0,00 0,15 0,00

Jumlah 2.572 20.796 14.830 13 104 74 2,65 21,42 15,27

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

Berdasarkan kondisi eksisting dan rencvana pengembangan kawasan yang memerlukan

dukungan permukiman seperti pendidikan, industri dan pariwisata, dirumukan proporsi

kebutuhan luas hunian pendukung. Dari prorosi ini didapatkan jumlah rumah yang harus

direncanakan. Untuk mendukung kawasan indusri di Kota Salatiga meka diperlukan 2.572

unit rumah. Untuk mendukung pariwisata diperlukan 20.796 unit rumah. Untuk

mendukung Pendidikan maka diperlukan 14.830 unit rumah. Khusus untuk dukungan

pariwisatA diasumsikan bahwa pembangunan pariwisata telah dilakukan secara baik dan

memiliki daya saing sehingga dapat menarik epngunjung ke objek wisata tersebut.

Dalam perkembangannya, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu

keseimbangan antara alam atau lingkungan, pembangunan dan ekonomi maka

penyediaan dukungan permukiman ini dilakukan melalui pembuatan rusun atau

apartemen dengan rencana sebagai berikut:

1. Luas per unit untuk pariwisata dan pendidikan 36 m2.

2. Pada tiap lantai direncanakan 40 unit rumah/hunian;

3. Jumlah lantai ytiap unit rusun berjumlah lima;

4. RTH dan sirkulasi rusun merupakan bagian dari rusun yang tak terpisahkan dengan

proporsi luas 30 % dari luas bangunan.

5. Luas lantai bangunan 1.584 m2 dengan luas lahan 2.060 m2.

Page 57: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 57

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Berdasarkan asumsi di atas maka direncanakan 13 unit untuk kepentingan industri, 104

untuk keapntingan pariwisata dan 74 untuk kepentingan pendukung pendidikan tinggi.

3.9 RENCANA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN

PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Rencana penyediaan tanah untuk pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman perlu melihat lahan yang ada dan rencana permukiman yang sudah

ditetapkan pada kebijakan tata ruang (RTRW). Di dalam RTRW Kota Salatiga tahun 2010-

2030, terdapat rencana peruntukkan kawasan permukiman seluas 1.040,16 Ha. Pada

kondisi eksisting, lahan yang direncanakan sebagian besar berupa lahan kering atau

tegalan tetapi sudah memiliki embrio jalan dan saluran drainase.

Berdasarkan luas lahan yang direncanakan pada rencana pola ruang RTRW, dapat

diketahui jumlah lahan rumah dan besarnya rumah yang dapat dikembangkan. Berikut

perhitungan jumlah rumah yang dapat disediakan dalam rencana peruntukkan

permukiman. Dalam mengakomodasi kebutuhan permukiman baik untuk hunian biasa

maupun penanganan penyimpangan serta dukungan untuk kegiatan lain, maka

pentahapan pembangunan permukiman di skemakan sebagai berikut:

1. Skema tahun 2021 adalah pemenuhan kebutuhan rumah biasa dan relokasi

perumahan pada kawasan lindung dan rawan bencana serta 25 % dukungan untuk

kawasan lain (pendidikan, pariwisata dan industri);

2. Skema tahun 2026 adalah pemenuhan kebutuhan rumah biasa dan pemukiman

kembali kawasan kumuh serta 25 % dukungan untuk kawasan lain (pendidikan,

pariwisata dan industri);

3. Skema tahun 2031 adalah pemenuhan kebutuhan rumah biasa dan 25 % dukungan

untuk kawasan lain (pendidikan, pariwisata dan industri);

4. Skema tahun 2036 adalah pemenuhan kebutuhan rumah biasa dan 25 % dukungan

untuk kawasan lain (pendidikan, pariwisata dan industri);

Page 58: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 58

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Tabel III. 5 Rencana Penyediaan Tanah untuk Lahan Permukiman

Wilayah Lahan Permukiman Kawasan Lain Kebutuhan Lahan Rumah Biasa

Relokasi Pemukiman

Kembali

Total Penyediaan Lahan Hunian (Ha)

Industri Pariwisata Pendidikan 2021 2026 2030 2031 2036 2021 2026 2030 2031 2036

Argomulyo 2,40 2,68 0,00 31,70 59,45 83,23 89,41 121,76 0,51 25,89 33,48 54,91 31,23 33,62

Noborejo 1,41 0,00 0,00 2,42 6,07 9,20 10,02 14,29 0,00 5,50 2,77 9,50 4,30 4,63

Cebongan 0,32 0,33 0,00 1,48 4,23 6,57 7,18 10,34 0,14 1,84 1,79 4,75 3,11 3,33

Randuacir 0,47 0,00 0,00 6,70 10,35 13,48 14,30 18,58 0,00 0,96 6,82 4,72 4,07 4,40

Ledok 0,20 0,00 0,00 7,16 13,29 18,52 19,87 26,96 0,26 8,58 7,47 14,75 6,64 7,13

Tegalrejo 0,00 0,00 0,00 11,72 18,90 25,08 26,69 35,11 0,11 8,16 11,83 15,34 7,78 8,43

Kumpulrejo 0,00 2,34 0,00 2,20 6,61 10,38 11,36 16,48 0,00 0,85 2,79 5,84 5,33 5,70

Tingkir 0,18 17,16 1,43 36,65 61,27 82,27 87,70 116,08 13,14 19,52 54,47 48,84 31,12 33,06

Tingkir Tengah 0,00 3,83 0,00 7,82 11,35 14,38 15,17 19,32 0,42 6,54 9,19 11,03 4,78 5,11

Tingkir Lor 0,00 12,36 0,00 5,85 8,57 10,90 11,51 14,66 0,88 2,11 9,82 7,93 6,02 6,24

Kalibening 0,05 0,00 0,00 0,59 1,80 2,83 3,10 4,51 0,06 1,38 0,67 2,60 1,32 1,42

Sidorejo Kidul 0,00 0,00 0,00 0,00 3,56 7,02 7,93 12,68 1,09 0,98 1,09 4,53 4,37 4,75

Gendongan 0,00 0,00 0,00 3,55 6,03 8,13 8,67 11,46 0,11 3,78 3,66 6,26 2,64 2,79

Kutowinangun

Kidul 0,00 0,00 0,00 4,66 8,94 12,57 13,50 18,36 0,06 3,20 4,73 7,48 4,56 4,86

Kutowinangun Lor

0,12 0,97 1,43 14,64 21,03 26,43 27,83 35,08 10,51 1,54 25,78 8,55 7,43 7,88

Sidomukti 0,08 0,00 2,49 59,14 92,49 121,82 129,55 170,80 1,12 8,62 60,90 42,62 37,70 41,89

Kecandran 0,00 0,00 0,00 1,36 4,88 7,90 8,68 12,79 0,18 0,16 1,53 3,68 3,80 4,11

Dukuh 0,00 0,00 1,32 9,81 18,52 26,04 27,99 38,28 0,30 0,00 10,44 9,05 9,80 10,62

Page 59: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 59

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Wilayah Lahan Permukiman Kawasan Lain Kebutuhan Lahan Rumah Biasa

Relokasi Pemukiman

Kembali

Total Penyediaan Lahan Hunian (Ha)

Industri Pariwisata Pendidikan 2021 2026 2030 2031 2036 2021 2026 2030 2031 2036

Mangunsari 0,08 0,00 1,17 20,78 30,93 39,60 41,85 53,59 0,53 1,10 21,62 11,57 11,23 12,05

Kalicacing 0,00 0,00 0,00 27,20 38,16 48,28 51,03 66,13 0,11 7,36 27,31 18,32 12,87 15,11

Sidorejo 0,00 1,59 11,35 122,51 155,93 184,49 191,89 230,58 11,41 19,94 137,15 56,59 39,19 41,93

Pulutan 0,00 0,00 5,54 3,16 5,74 7,96 8,53 11,55 0,21 3,39 4,75 7,36 4,18 4,40

Blotongan 0,00 0,00 3,29 7,17 14,55 20,87 22,50 31,07 0,46 1,47 8,45 9,68 8,77 9,39

Sidorejo Lor 0,00 0,00 0,00 47,35 55,71 62,81 64,64 74,19 0,61 1,73 47,96 10,09 8,93 9,55

Salatiga 0,00 0,04 2,52 58,54 68,51 76,99 79,18 90,61 8,85 4,75 68,03 15,36 11,32 12,07

Bugel 0,00 1,40 0,00 2,00 4,09 5,90 6,37 8,84 0,45 0,77 2,79 3,21 2,63 2,82

Kauman Kidul 0,00 0,15 0,00 4,30 7,33 9,97 10,66 14,32 0,83 7,82 5,17 10,89 3,37 3,69

Jumlah 2,65 21,42 15,27 250,00 369,14 471,81 498,56 639,22 26,18 73,97 286,01 202,95 0,00 139,25 150,49

Lanjutan

Page 60: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 60

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 3 Peta Rencana Penyediaan Lahan Permukiman Kawasan Lain Kota Salatiga

Page 61: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 61

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 4 Peta Rencana Penyediaan Tanah Untuk Lahan Permukiman Kota Salatiga Th. 2021 - 2036

Page 62: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 62

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Wilayah Potensi Posisi Peimbangan

2021A Keterangan 2021P 2026A Keterangan 2026P 2031A Keterangan 2031P 2036A Keterangan 2036P

Argomulyo 389,29 355,81 355,80 300,90 300,90 269,66 269,66 236,05 182,36

Noborejo 53,25 50,48 50,48 40,97 40,97 36,67 36,67 32,05 32,05

Cebongan 38,42 36,63 36,63 31,88 31,88 28,77 28,77 25,44 25,44

Randuacir 113,58 106,76 106,76 102,04 102,04 97,97 97,97 93,57 16,72

Ledok 42,01 34,54 34,54 19,79 19,79 13,15 13,15 6,02 6,02

Tegalrejo 60,33 48,50 48,50 33,15 33,15 25,37 25,37 16,95 16,95

Kumpulrejo 81,69 78,90 78,90 73,06 73,06 67,73 67,73 62,02 62,02

Tingkir 170,02 115,55 115,09 66,26 66,71 35,58 35,58 2,52 23,16

Tingkir

Tengah 21,82 12,63 12,63 1,60 1,60 -3,18

Dipindah Ke

Kalibening

3,18 Ha Pada RW II

-5,11 Diarahkan Ke

Randuacir RW IV

5,11 Ha

Tingkir Lor 48,21 38,39 38,39 30,46 14,84 8,82 8,82 2,58 2,58

Kalibening 10,19 9,52 9,52 6,93 6,93 5,61 2,42 1,00 1,00

Sidorejo Kidul 57,47 56,38 47,87 43,34 43,34 38,97 24,34 19,59 19,59

Gendongan 4,34 0,68 0,68 -5,58

Dipindah Ke

Tingkir Lor RW V

Seluas 3 Ha dan RW VI

Seluas 12,62 Ha

-2,64

Dipindah Ke Sidorejo

Kidul Seluas

14,63 Ha

-2,79

Diarahkan Ke Randuacir RW V Seluas 15,54 Ha

Kutowinangun Kidul

10,72 5,99 5,99 -1,48 -4,56 -4,86

Kutowinangun

Lor 17,27 -8,51

Ke kelurahan Sidorejo Kidul

RW VI III

seluas 3,00 Ha dan RW V seluas 5,51

-8,55 -7,43 -7,88

Sidomukti 252,42 191,52 191,52 148,90 148,90 111,20 103,82 61,93 77,04

Kecandran 99,93 98,40 98,40 94,72 76,40 72,59 52,34 48,24 48,24

Dukuh 94,65 84,21 57,15 48,10 48,10 38,30 38,30 27,68 27,68

Mangunsari 57,59 35,97 35,97 24,41 24,41 13,18 13,18 1,12 1,12

Page 63: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 63

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Wilayah Potensi Posisi Peimbangan

2021A Keterangan 2021P 2026A Keterangan 2026P 2031A Keterangan 2031P 2036A Keterangan 2036P

Kalicacing 0,25 -27,06

Di pindah ke kelurahan

dukuh RW I, II, IV dan IV

seluas 27,06 Ha

-18,32

Ke Kecandran

RW V

Seluas 18,32 Ha

-12,87

Dipindah Ke

Kencandran RW V

Seluas 12,87 Ha

-15,11 Diarahkan Ke

Randuacir Seluas

RW IV 27,97 Ha

Sidorejo 228,43 91,28 101,21 44,61 44,61 5,42 25,67 -16,26 11,97

Pulutan 25,85 21,10 21,10 13,74 13,74 9,56 9,56 5,16 5,16

Blotongan 69,8 61,35 21,24 11,56 11,56 2,78 2,78 -6,60

Diarahkan Ke Randuacir Seluas RW VIII 28,23 Ha

Sidorejo Lor 44,31 -3,65

Dipindah ke kelurahan

kauman kidul

seluas 3,65 Ha pada RW II

-10,09

Pindah Ke

Kauman Kidul RW II

dan IV

seluas 10,09 Ha

-8,93 Dipindsah

Ke Kelurahan Kecamdran

RW I 5 Ha, RW II 5

Ha, RW III

5 Ha dan RW IV 5,25

Ha

-9,55

Salatiga 7,99 -60,04

Di pecah ke Kelurahan

Bugel 10 Ha,

Blotongan 40,11 Ha dan Kauman Kidul

10 Ha (RW I, II, III, IV dan

VI)

-15,36

Pindah Ke

Kelurahan Bugel Seluas

15,43 Ha

-11,32 -12,07

Bugel 36,92 34,13 24,13 20,92 5,56 2,93 2,93 0,10 0,10

Kauman Kidul 43,56 38,39 34,74 23,85 13,76 10,40 10,40 6,70 6,70

Keterangan A = Posisi Awal Sisa Potensi; P : Posisi Akhir Sisa Potensi Setelah Pelimpahan Ke Kelurahan Lain

Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2016

Page 64: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 64

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 5 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga Tahun 2021

Page 65: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 65

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 6 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga Tahun 2026

Page 66: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 66

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 7 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga Tahun 2031

Page 67: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 67

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Kota Salatiga

Gambar 3. 8 Peta Rencana Alokasi Penyediaan Lahan Permukiman Kota Salatiga Tahun 2036

Page 68: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 68

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa penyediaan lahan untuk permukiman di Kota

Salatiga pada tahun 2021 mencapai 286,01 Ha, pada tahun 2026 seluas 202,95 Ha, pada

tahun 2031 seluas 139,25 Ha dan pada tahun 2036 harus disediakan lahan seluas 150,49

Ha. Berdasarkan perimbangannya terhadap potensi lahan permukiman yang dimiliki oleh

Kota Salatiga terdapat beberapa kelurahan yang defisit penyediaan lahan untuk

permukiman dan harus dipindah atau dilimpahkan ke kelurahan lain. Berikut merupakan

skema pemindahan yang terpenting.

1. Dari kelurahan Kutoeinangan Lor Ke kelurahan Sidorejo Kidul RW VI III seluas 3,00

Ha dan RW V seluas 5,51 Ha pada tahun 2021;

2. Pada tahun 2021 defisit lahan di Kelurahan Kalicacing di limpahkan ke kelurahan dukuh

RW I, II, IV dan IV seluas 27,06 Ha;

3. Dari kelurahan Sidorejo Lor Dipindah ke kelurahan kauman kidul seluas 3,65 Ha pada

RW II pada tahun 2021;

4. Dari kelurahan Salatiga di limpahkan pecah ke Kelurahan Bugel 10 Ha, Blotongan

40,11 Ha dan Kauman Kidul 10 Ha (RW I, II, III, IV dan VI);

5. Pada tahun 2036 semua defisit penyediaan di tingkat kelurahan diarahkan ke

Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo.

3.10 RENCANA PENCEGAHAN TUMBUHNYA PERUMAHAN KUMUH

DAN PERMUKIMAN KUMUH

Permukiman kumuh Kota Salatiga memiliki tipologi permukiman kumuh sempadan sungai,

permukiman kumuh industri, dan permukiman kumuh kawasan perdagangan dan jasa,

Permukiman kumuh nelayan dan bantaran sungai merupakan permukiman kumuh yang

berkaitan erat dengan penghasilan yang kecil sehingga tidak mampu mendirikan

permukiman yang layak huni atau bahkan kepemilikan tanah. Sedangkan permukiman

kumuh industri dan perdagangan jasa disebebkan keinginan untuk mendekat ke lapangan

kerja. Dalam melakukan pencegahan kumuh baru di Kota Salatiga. Hal yang harus

diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kapasitas pengelolaan kota, terutama di bidang infrastruktur,

perumahan dan permukiman kota, dan secara tidak langsung di bidang-bidang

lainnya. Tujuannya pertama, adalah untuk mencapai kesepahaman politik dan

kebijakan terhadap penanganan kumuh dan pembangunan perumahan dan

perkotaan. Selanjutnya, kesamaan pemahaman ini perlu diikuti dengan

serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas dan pembinaan, baik di kalangan

pemerintah maupun berbagai kalangan di masyarakat.

2. Menyusun Strategi Pembangunan Kota (SPK) yang berisi program-program

prioritas dan terpadu yang berfokus kepada peningkatan kondisi kehidupan dari

kelompok miskin dan berpendapatan rendah di perkotaan. Di dalam kerangka SPK,

keterpaduan yang hendak dicapai meliputi: penyediaan infrastruktur dan fasilitas

kota yang berkeadilan, penataan ruang yang berwawasan lingkungan, pola

kegiatan yang berfokus pada regenerasi ruang kota dan pengembangan area-area

Page 69: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 69

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

baru (termasuk perbaikan kampung-kampung kota), pembukaan area bisnis

terpadu dan penyediaan lapangan kerja baru, dan pengembangan program-

program sosial-budaya masyarakat.

3. Pengembangkan sistem penyediaan perumahan dan permukiman swadaya melalui

pengembangan sistem kelembagaan jejaring komunitas, kelembagaan

pemberdaya, pembuatan instrumen-instrumen dan program kegiatan percontohan

yang menggunakan konsep bertumpu pada pemberdayaan komunitas, yang

tentunya semuanya mendukung penerapan Pendekatan Hak Dasar di atas.

4. Prioritasi program-program terpadu yang menyentuh kawasan kumuh yang paling

buruk, dengan angka kematian dan penyakit paling tinggi, tingkat ketiadaan

prasarana dan sanitasi paling rendah dan tingkat ketidak-amanan bermukim paling

tinggi (squatter).

5. Penguatan komitmen untuk prioritisasi investasi kota pada penyediaan pelayanan

dasar umum yang menjangkau permukiman penduduk golongan miskin dan

bependapatan rendah di kota, seperti: air minum, sanitasi, energi listrik, prasarana

jalan dan drainase, penyediaan perumahan sosial, perumahan umum, fasos-

fasum.

6. Manajemen pengetahuan tentang perumahan dan permukiman kumuh di

perkotaan. Dalam rangka penanganan kumuh, diperlukan upaya memahami dan

mengenali karakteristik fisik-spasial kumuh perkotaan dalam konteks pengelolaan

pembangunan kota, dan diperlukan pula upaya memahami dan mengenali

karakteristik sosial-ekonomi kumuh perkotaan. Untuk itu diperkukan berbagai

bentuk kegiatan pembelajaran dan pengelolaan pengetahuan (knowledge

management) terkait permasalahan kumuh ini, untuk memperoleh pengetahuan

yang memadai sebagai landasan pembuatan kebijakan yang lebih efektif di dalam

penerapannya

7. Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kapasitas ekonomi pada kawasan

kumuh sebagai bagian dari peningkatan kemampuan masyarakat dalam

penanganan lingkungannya secara mandiri. Pertimbangan ekonomi menjadi faktor

penting dalam mencegah suatu kawasan menjadi kumuh kembali karena dengan

peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan masyarakat mampu melakukan

pendanaan mandiri (gotong-royong). Rendahnya ekonomi masyarakat dapat

berakibat masyarakat menjadi pasif dalam mengelola lingkungannya. Peningkatan

ekonomi dapat melalui peningkatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau

Industri Kecil Rumah Tangga (IKRT) atau jenis usaha perdagangan lainnya yang

dikembangkan oleh masyarakat melalui pendampingan oleh pemerintah atau LSM.

8. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial dibutuhkan untuk meningkatkan

peran masyarakat dalam penanganan lingkungannya secara swadaya dan

swasembada. Dengan adanya kekuatan sosial tersebut masyarakat menjadi guyub

dan menyadari pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat bagi kesehatan dan

ketahanan masyarakatnya.

9. Pencegahan kumuh baru perlu dikembangkan melalui sumber daya manusia dalam

kawasan tersebut yaitu melalui penyadaran terhadap manfaat lingkungan yang

Page 70: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 70

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

bersih dan sehat melalui berbagai pemanfaatan lingkungan/lahan bagi

peningkatan ekonomi atau pengurangan terhadap pengeluaran keuangan oleh

masyarakat.

10. Partisipasi masyarakat merupakan faktor penting dalam mencegah kumuh baru

tersebut melalui peningkatan kontribusi masyarakat terhadap lingkungannya.

Partisipasi masyarakat dikembangkan melalui kerjasama dan kesepakatan yang

dilakukan oleh masyarakat berdasarkan berbagai pertemuan warga dalam proses

perkembangan sosial, ekonomi dan lingkungan.

11. Pengendalian terhadap kawasan lain melalui penegakan peraturan pembangunan

yang ditengarai berkembang permukiman baru, sehingga tidak menjadi kawasan

kumuh baru.

3.11 RENCANA PENYEDIAAN DAN RENCANA INVESTASI

PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM TERMASUK

PEMAKAMAN UMUM, DALAM RANGKA INTEGRASI DAN SINERGI

ANTARA KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN SEKTOR TERKAIT

Dalam merencanakan kawasan permukiman, tentunya perencanaan fasilitas pendukung

dan sarana pendukung tidak bisa dilepaskan, Berdasarkan data kebutuhan sarana dan

prasarana pendukung hunian, maka berikut merupakan rencana penyediaan dan investasi

sarana dan prasarana di Kota Salatiga.

Tabel III. 6 Rencana Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Di Kota Salatiga Tahun 2036

Wilayah Jalan

(m)

Drainase

(m)

Air Brsih

(PAM) MCK

Saluran

Pembuangan

(m)

Persampahan Pemadam

Kebaaran

Argomulyo 39.730 25.492 1.103 1.917 68.945 6.747 10.731

Noborejo 7.290 5.784 485 448 10.754 1.267 1.428

Cebongan 3.960 1.697 204 377 4.650 1.193 1.196

Randuacir 4.098 1.844 0 693 19.344 1.092 1.238

Ledok 5.224 6.009 14 9 22.864 850 2.498

Tegalrejo 8.706 6.012 59 40 6.117 930 2.507

Kumpulrejo 10.453 4.146 340 351 5.217 1.414 1.864

Tingkir 26.665 8.910 788 138 32.824 4.760 10.169

Tingkir Tengah 2.011 739 170 0 2.491 517 1.113

Tingkir Lor 2.576 998 110 1 2.912 668 1.036

Kalibening 3.910 596 58 14 3.830 485 501

Sidorejo Kidul 2.075 0 126 65 6.152 737 1.561

Gendongan 3.999 3.215 14 0 2.136 500 1.290

Kutowinangun

Kidul 4.579 1.166 114 8 8.843 648 2.049

Page 71: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 71

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah Jalan

(m)

Drainase

(m)

Air Brsih

(PAM) MCK

Saluran

Pembuangan

(m)

Persampahan Pemadam

Kebaaran

Kutowinangun

Lor 7.515 2.195 196 50 6.460 1.204 2.619

Sidomukti 34.002 22.719 401 505 34.016 4.872 9.524

Kecandran 4.633 941 80 108 1.601 1.271 1.394

Dukuh 6.631 8.926 61 257 12.999 1.499 3.106

Mangunsari 18.304 11.996 135 120 15.903 1.796 3.845

Kalicacing 4.434 857 125 21 3.513 306 1.180

Sidorejo 26.747 9.830 1.417 485 81.177 4.654 10.264

Pulutan 2.857 277 365 100 6.019 565 948

Blotongan 12.089 1.434 367 295 28.621 1.510 3.018

Sidorejo Lor 2.741 1.282 310 18 17.881 712 2.415

Salatiga 4.585 2.712 154 30 18.636 660 2.289

Bugel 2.963 2.921 152 38 4.728 658 756

Kauman Kidul 1.512 1.205 68 4 5.290 548 838

Lanjutan….

Wilayah Hidrant TPS TK Puskesmas

Pembantu Pasar Pertokoan

Argomulyo 107 11 16 0 1 10

Noborejo 14 1 1 0 0 0

Cebongan 12 1 1 0 0 4

Randuacir 12 2 0 0 0 0

Ledok 25 1 6 0 1 1

Tegalrejo 25 4 4 0 0 4

Kumpulrejo 19 2 4 0 0 1

Tingkir 102 10 19 1 11 4

Tingkir

Tengah 11 1 3 0 2 1

Tingkir Lor 10 1 2 0 7

Kalibening 5 1 1 0 0 0

Sidorejo Kidul 16 1 3 0 0 0

Gendongan 13 1 1 0 2 0

Kutowinangun

Kidul 20 0 0 0 0 3

Kutowinangun

Lor 26 5 9 1 0 0

Sidomukti 95 10 16 2 0 0

Kecandran 14 2 3 0 0 0

Dukuh 31 5 6 0 0 0

Mangunsari 38 3 4 0 0 0

Kalicacing 12 0 3 0 0 0

Page 72: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 72

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Wilayah Hidrant TPS TK Puskesmas

Pembantu Pasar Pertokoan

Sidorejo 103 10 18 3 5 4

Pulutan 9 1 3 0 0 0

Blotongan 30 2 6 1 0 0

Sidorejo Lor 24 5 1 1 4 1

Salatiga 23 1 5 1 1 3

Bugel 8 1 1 0 0 0

Kauman Kidul 8 0 2 0 0 0

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

3.12 PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

KAWASAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA

Lokasi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman di Kota Salatiga didasari

atas beberapa analisis seperti kebutuhan rumah, backlog, kebutuhan tanah, dan daya

dukung lahan untuk permukiman.

Berdasarkan beberapa analisis di atas, kemudian dapat ditarik kesimpulan penetapan

lokasi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman dibagi menjadi

pengembangan permukiman horizontal dan pengembangan permukiman vertikal.

Pembagian lokasi pengembangan permukiman horizontal dan vertikal dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel III. 7 Arah Pengembangan Permukiman tiap Kelurahan di Kota Salatiga

No Wilayah Arah Pengembangan Permukiman

A Argomulyo

1 Noborejo Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

2 Cebongan Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

3 Randuacir Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

4 Ledok Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

5 Tegalrejo Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

6 Kumpulrejo Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

B Tingkir

1 Tingkir Tengah Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

2 Tingkir Lor Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

3 Kalibening Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

4 Sidorejo Kidul Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

5 Gendongan Arah Pengembangan Permukiman Vertikal

6 Kutowinangun Kidul Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

7 Kutowinangun Lor Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

Page 73: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 73

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Wilayah Arah Pengembangan Permukiman

C Sidomukti

1 Kecandran Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

2 Dukuh Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

3 Mangunsari Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

4 Kalicacing Arah Pengembangan Permukiman Vertikal

D Sidorejo

1 Pulutan Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

2 Blotongan Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

3 Sidorejo Lor Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

4 Salatiga Arah Pengembangan Permukiman Vertikal

5 Bugel Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

6 Kauman Kidul Arah Pengembangan Permukiman Horizontal

Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengembangan permukiman vertikal

berada di Kelurahan Gendongan, Kalicacing, dan Salatiga. Hal ini dikarenakan luas wilayah

dan potensi pengembangan permukiman kecil tetapi kebutuhan rumah besar karena

lokasinya yang berada di pusat kota. Pengembangan permukiman vertikal dapat berupa

rumah susun, apartemen, dan kondominium.

Page 74: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 74

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Gambar 3. 9 Peta Intensitas Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga

Sumber : Tim Penyusun, 2016

Page 75: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 75

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.13 PENETAPAN LOKASI DAN PENGEMBANGAN RP3KP

Kota Salatiga memiliki karakteristik permukiman padat dengan trend menuju ke arah

urban sprawl. Urban sparwl merupakan kondisi ketidakteraturan perkotaan terutama oleh

fungsi permukiman yang menyebabkan adanya kegagalan sistem prasarana wilayah

seperti jalan yang tidak tersambung antar perumahan dan permukiman hingga layanan

prasarana yang tidak senergi dan sporadis. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan

skenario fokus awal untuk penanganan pada pusat kota (hirarki I) dan hinterland (hirarki

IV). Skenario ini untuk menangani urban sprawl di pusat sekaligus merencanakan hunian

baru yang teratur pada kawasan hinterland. Penetapan lokasi ini meluputi

1. Lingkungan hunian baru perkotaan dan/atau perdesaan;

2. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

3. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang akan direvitalisasi

fungsinya;

4. Bagian perkotaaan atau perdesaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan atau

5. Kantung-kantung kegiatan fungsi lain (kawasan industri, kawasan perdagangan,

dan lain-lain);

6. Kawasan nelayan/perikanan, kawasan pariwisata, kawasan industri, dan di kawasan

lainnya yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi sebagai pusat kegiatan baru;

dan

7. Perumahan dan kawasan permukiman strategis di perkotaan dan/atau perdesaan

yang mempunyai potensi sektor unggulan

Berikut merupakan lokasi dan waktu pelaksanaan RP3KP Kota Salatiga.

Tabel III. 8 Penetapan Penanganan RP3KP Kota Salatiga

Kawasan Hirarki

Perkotaan

Urban

Linkage Muatan Kawasan Fokus

Waktu Penyediaan Hunian

2021 2026 2031 2036

Argomulyo

Noborejo IV Hinterland Permukiman

Baru,Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman Baru

Cebongan IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman Baru

Randuacir IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Baru

Ledok IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman Baru

Tegalrejo III

Pusat

Pelayanan Fasilitas Skala

Kecamatan

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh

Pengembangan

Permukiman Dengan Vertical

Housing dan

Landed Housing

Page 76: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 76

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Kawasan Hirarki

Perkotaan Urban

Linkage Muatan Kawasan Fokus

Waktu Penyediaan Hunian

2021 2026 2031 2036

dengan proporsi 20 : 80

Kumpulrejo IV Hinterland Permukiman

Baru,Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Baru

Tingkir

Tingkir

Tengah IV Hinterland

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Baru

Tingkir Lor IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman Baru

Kalibening IV Hinterland

Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Baru

Sidorejo Kidul IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh

Pengembangan Permukiman Baru

Gendongan IV Hinterland

Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh

Pengembangan Permukiman Baru

Kutowinangun Kidul

III

Pusat

Pelayanan Fasilitas Skala

Kecamatan

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh

Pengembangan Permukiman

Dengan Vertical Housing dan

Landed Housing

dengan proporsi 20 : 80

Kutowinangun Lor

III

Pusat

Pelayanan Fasilitas Skala

Kecamatan

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman

Dengan Vertical Housing dan

Landed Housing

dengan proporsi 20 : 80

Sidomukti

Kecandran IV Hinterland

Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh

Pembatasan Luas

Permukiman Untuk Pencegahan

Urban Sprawl

Dukuh IV Hinterland

Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Baru

Mangunsari II

Pusat Pelayanan Fasilitas

Skala Kota

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pendidikan Tinggi, Supermarket, Pasar Kota,

Rumah Sakit B

Kalicacing IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh

Pengembangan Permukiman Baru

Sidorejo

Page 77: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 77

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Kawasan Hirarki

Perkotaan Urban

Linkage Muatan Kawasan Fokus

Waktu Penyediaan Hunian

2021 2026 2031 2036

Pulutan IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan Permukiman Baru

Blotongan III

Pusat Pelayanan Fasilitas

Skala Kecamatan

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Pengembangan

Permukiman Dengan Vertical

Housing dan

Landed Housing dengan proporsi

20 : 80

Sidorejo Lor I

Pusat

Pelayanan Fasilitas

Skala Kota

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh

Pengurangan

Keberadaan Hunian Dan

Pembatasan Luas

Hunian Dengan Mengupayakan Adanya Vertical

Housing dan Mengeliminasi

Potensi Kekumuhan

Salatiga I

Pusat Pelayanan Fasilitas

Skala Kota

Permukiman Baru, Permukiman

Kumuh, Fungsi Lain

Bugel IV Hinterland Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Pembangunan Pemukiman Baru

Untuk Menampung Limpasan

Permukiman Dari

Pussat Kota

Kauman Kidul IV Hinterland

Permukiman Baru,

Permukiman Kumuh, Fungsi Lain

Sumber; Tiim Penyusun, 2016

Page 78: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 78

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Gambar 3. 10 Peta Penetapan Penanganan RP3KP Kota Salatiga Tahun 2021 - 2036

Page 79: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 79

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.14 INDIKASI PROGRAM PELAKSANAAN RP3KP PERKOTAAN

DAN/ATAU PERDESAAN DALAM JANGKA PENDEK, JANGKA

MENENGAH, DAN JANGKA PANJANG, YANG DITETAPKAN

BERDASARKAN SKALA PRIORITAS DAERAH KOTA SALATIGA

DENGAN TELAH MENYEBUTKAN

3.14.1 Aspek Pentahapan Pembangunan

Pentahapan program penanganan masalah perumahan dan kawasan permukiman di

wilayah perencanaan dilakukan karena berbagai keterbatasan dalam pelaksanaan

pembangunan kualitas lingkungan. Sumberdaya yang ada, baik tenaga, lembaga dan

terutama dana sangat terbatas dibandingkan luasnya lokasi dan banyaknya permasalahan

yang harus ditangani. Dengan dasar pemikiran tersebut dilakukan penyaringan (filtering)

terhadap usulan program dengan berbagai kriteria, sehingga diperoleh usulan program

yang dikelompokkan berdasarkan tahapan waktu pembangunannya. Kesemuanya disusun

untuk masa pelaksanaan 20 (dua puluh) tahun. Beberapa kriteria yang dipergunakan

dalam penetapan pentahapan program adalah:

1. Kemendesakan Penanganan (Urgenitas)

a. Besarnya gangguan lingkungan

b. Ada tidaknya jaringan prasarana

c. Tingkat kerusakan jaringan prasarana apabila sudah ada

d. Besarnya pengaruh lanjutan apabila tidak dilakukan penanganan

e. Pentingnya titik lokasi permasalahan bagi sistem jaringan yang lebih luas, misal sistem kawasan yang telah direncanakan.

2. Dukungan Sumberdaya

a. Kejelasan status lahan sehingga memungkinkan dilakukan negosiasi dalam pembangunannya.

b. Kesediaan pemilik lahan sekitar lokasi prasarana untuk dilakukan pembangunan, termasuk kesediaan memberi kontribusi luasan lahan yang mungkin terkena dampak pembangunan.

c. Adanya rencana kontribusi/partisipasi masyarakat (komunitas) dalam pembangunan nanti.

d. Kesesuaian (sinergitas) dengan rencana program pembangunan sektoral yang ada di tingkat kota maupun skenario pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dalam arahan rencana tata ruang.

3. Keberlanjutan Kegiatan

Yaitu penentuan lokasi-lokasi prioritas yang diperkirakan akan menjadi stimulan bagi

kegiatan sejenis atau kegiatan lanjutan oleh masyarakat atau stakeholder lain. Dalam

hal ini, program yang dialokasikan dapat bersifat penanganan sebagian (mendorong

Page 80: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 80

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

masyarakat untuk melanjutkan) dan bersifat percontohan (pilot project) yang

bernuansa pembelajaran kepada masyarakat dan stakeholder terkait.

4. Aspek Pemerataan dan Manfaat

Yaitu upaya mengalokasikan program-program prioritas (tahap pertama) agar

tersebar merata secara maksimal kawasan penanganan. Hal ini dipandang penting

untuk menghargai partisipasi (pengusulan) masyarakat sehingga terbangun kesan

usulan dari masyarakat dapat terakomodasi dengan baik.

3.14.2 Aspek Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan kemampuan masyarakat

berupa usaha mengembangkan potensi masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhannya

sendiri dengan memanfaatkan potensi dan kekuatan yang ada pada masyarakat itu

sendiri. Pemberdayaan masyarakat terdiri dari serangkaian kegiatan yang sistematis,

terencana, dan terarah untuk menggali, meningkatkan, dan mengarahkan peran serta

atau partisipasi masyarakat sehingga dapat memanfaatkan potensi yang ada guna

memecahkan masalah yang dihadapi oleh suatu komunitas tertentu.

Pemberdayaan masyarakat juga dapat dipandang sebagai konsep pembangunan

masyarakat yang menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

mengatasi persoalan-persoalan ataupun mengembangkan potensi-potensi unggulannya

yang didorong oleh faktor–faktor lingkungan dan unsur-unsur dari luar. Pemberdayaan

masyarakat ini dapat dipandang sebagai konsep pembangunan ekonomi yang merangkum

nilai–nilai sosial.

Keterbatasan sumber daya masyarakat merupakan salah satu faktor penghambat

pemberdayaan masyarakat yang sangat signifikan, mengingat tingkat pendidikan

masyarakat berpengaruh terhadap bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Sehingga masyarakat merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan

maupun pemeliharaannya.

Untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan konsep

pengembangan kawasan yang memadukan unsur manusia sebagai pelaku, unsur usaha

sebagai bentuk dari aktivitas pelaku, dan lingkungan sebagai ruang aktivitas. Konsep ini

merupakan salah satu konsep pembangunan berwawasan lingkungan yang bertujuan

untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

3.14.3 Aspek Hukum Peraturan

Keberhasilan suatu rencana tergantung pada pelaksanaannya dimana untuk

melaksanakan pembangunan diperlukan upaya pengendalian. Sebagai alat pengendalinya

adalah berupa landasan hukum atau peraturan-peraturan lainnya yang berlaku.

Rencana tersebut harus disahkan oleh pemerintah yang berwenang, rencana tersebut

seharusnya menjadi peraturan daerah (perda), atau minimal peraturan tersebut

ditetapkan berdasarkan SK pejabat yang berwenang, dalam hal ini WaliKota Salatiga.

Page 81: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 81

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Setelah disahkan dan ditetapkan sebagai peraturan maka RP3KP ini dapat dipedomani

bagi para pelaku pembangunan perumahan dan permukiman dan masyarakat/kelompok

masyarakat yang terlibat dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.

Agar dalam pelaksanaan rencana tersebut tidak terlalu banyak penyimpangan, maka

dalam pelaksanaan harus diikuti, dinilai, dan dikendalikan melalui monitoring.

3.14.4 Aspek Pembiayaan

Penyusunan program penanganan perumahan dan kawasan pemukiman tentunya akan

sangat terkait dengan ketersediaan biaya yang ada. Sebab program-program penanganan

perumahan dan kawasan permukiman dapat terlaksana apabila tersedia dana. Untuk itu

perlu digali sumber-sumber pembiayaan baik pembiayaan konvensional dan non-

konvensional.

Beberapa sumber pembiayaan yang dapat digali antara lain:

1. Sumber dana APBN

Dana pembangunan yang bersumber dari APBN hendaknya dimanfaatkan untuk

proyek-proyek pembangunan dengan kriteria antara lain berdasarkan:

a. Memerlukan biaya dan teknologi relatif tinggi

b. Mempunyai dampak sosial dan ekonomi yang relatif besar

c. Merupakan proyek percontohan yang dapat merangsang penduduk dalam melakukan proyek yang sama.

d. Mempunyai skala pelayanan nasional atau sambungan pelayanan skala nasional.

2. Sumber Dana APBD Kota Salatiga

Kriteria pemanfaatan sumber dana dari APBD Kota Salatiga untuk skala pelayanan

wilayah kota. Untuk itu perlu peningkatan pendapatan asli daerah dengan cara

intensifikasi dan ekstensifikasi.

3. Sumber Dana Penanam Modal Swasta dalam Negeri dan Asing.

Biasanya para penanam modal swasta dalam negeri/asing dapat dimanfaatkan

sebagai sumber-sumber biaya pembangunan kegiatan pembangunan dan

pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, asalkan pelaksanaan

pembangunan yang memanfaatkan dana dari investor ini berorientasi ekonomi,

sehingga akan saling menguntungkan dalam pelaksanaan pembangunan antara

pemerintah daerah, penanam modal dan masyarakat.

4. Sumber Dana Swadaya Masyarakat.

Sumber dana dari masyarakat ini dapat berupa dana masyarakat sendiri dan dana

tabungan khusus masyarakat. Pemanfaatan sumber dana dari masyarakat ini sesuai

dengan konsep pembangunan bottom up yang lebih mengedepankan prakarsa aktif

dari masyarakat. Bahkan jika dilihat dari jumlahnya dana swadaya masyarakat ini

mempunyai potensi yang besar, oleh karena itu, perlu ada penggalangan dana yang

Page 82: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 82

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

serius agar potensi dari masyarakat tersebut dapat bermanfaat bagi pembangunan

dan pengambangan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Salatiga.

5. Sumber Dana Perbankan

Sumber dana perbankan bisa digunakan untuk dana skim kredit perumahan dan

permukiman seperti: Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kredit konstruksi, kredit

pembangunan dan perbaikan rumah, serta program bantuan perumahan yang tidak

terkait kredit perumahan.

3.14.5 Usaha Penunjang Pelaksanaan RP3KP Kota Salatiga

Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan rencana

dan pengendalian agar segera terwujud tujuan pembangunan yaitu terciptanya

kesejahteraan masyarakat.

Hasil-hasil Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP), baik yang mencakup aspek keruangan maupun aspek sektoral

adalah wujud upaya pencapaian tujuan pembangunan. Dalam pelaksanaannya Rencana

Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini

meliputi 2 aspek penting, yaitu:

1. Aspek pemanfaatan ruang

pemanfaatan ruang adalah rangkaian program kegiatan pelaksanaan pembangunan

yang memanfaatkan ruang menurut jangka waktu yang di tetapkan di dalam rencana

tata ruang.

Pola pemanfaatan ruang berisikan:

a. Arahan pengelolaan kawasan lindung

b. Arahan pengelolaan kawasan budidaya kehutanan

c. Arahan pengelolaan kawasan budidaya non-kehutanan

d. Arahan pengembangan kawasan prioritas

Beberapa kaidah yang terkait dengan pemanfaatan ruang antara lain :

a. Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang

beserta pembiayaannya.

b. Pemanfaatan ruang dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan ruang, baik

pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam bumi.

c. Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya termasuk jabaran dari

indikasi program utama yang termuat di dalam rencana tata ruang wilayah.

d. Pemanfaatan ruang diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan jangka

waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam

rencana tata ruang.

e. Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah disinkronisasikan dengan

pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah administratif sekitarnya.

Page 83: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 83

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

f. Pemanfaatan ruang dilaksanakan dengan memperhatikan standar pelayanan

minimal dalam penyediaan sarana dan prasarana.

2. Aspek kelestarian sumberdaya alam

Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian.

Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh

karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk

mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.

Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan

eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.

Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harusdilakukan dengan cara

yang rasional antara lain sebagai berikut:

a. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan

efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta

pendaurulangan (recycling).

d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan

alam

Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin bertambah. Jumlah penduduk yang

semakin banyak itu mengakibatkan kebutuhan hidup manusia bertambah besar. Misalnya,

kebutuhan makan, pakaian, perumahan, dan kendaraan. Usaha pemenuhan kebutuhan

manusia menuntut perkembangan teknologi yang semakin maju. Teknologi pun menjadi

maju karena manusia mengembangkan ilmu pengetahuan.

Jika tidak dikendalikan penggunaannya maka sumber daya alam akan habis nantinya.

Oleh karena itu perlu ada tindakan pelestarian sumber daya alam, adapun usaha-usaha

untuk melestarikan alam diantaranya sebagai berikut:

1. Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul

2. Menjaga kebersihan lingkungan

3. Membuat terasering pada pertanian di pegunungan.

4. Membatasi pengambilan sumber daya alam yang berlebihan.

3.14.6 Indikasi Program Penanganan

Program-program penanganan permasalahan perumahan dan kawasan permukiman di

Kota Salatiga dibedakan menjadi 3 klasifikasi yaitu strategi untuk pembangunan rumah

baru, peningkatan kualitas dan pembangunan dan peningkatan kawasan khusus.

Penanganan untuk pembangunan rumah baru diakibatkan oleh permasalahan backlog dan

proyeksi kebutuhan rumah di tahun perencanaan. Peningkatan kualitas terdiri dari

program penanganan untuk perumahan dan kawasan permukiman yang sudah tidak layak

huni, sedangkan untuk kawasan khusus adalah pengembangan dan pembangunan pada

lokasi yang sudah ada embrionya untuk menjadi fungsi-fungsi tertentu yang menunjang

Page 84: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 84

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

perkembangan perumahan dan kawasan permukiman. Secara rinci dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Page 85: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 85

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Tabel III. 9 Indikasi Program RP3KP Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

1

Penyusunan

Regulasi

Penyusunan Perda

tentang RP3KP

Kota Salatiga APBD Kota

Salatiga

Instansi Bidang

Perencanaan Kota Salatiga

2

penyusunan peraturan walikota tentang sanksi

adminitrasi penataan ruang (Sempadan Bangunan, Sempadan

Jalan, KDB, KLB dan ketinggian Bangunan, dll)

Kota Salatiga APBD Kota Salatiga

Instansi Bidang Perencanaan Kota

Salatiga, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan

3

penyusunan peraturan

walikota tentang peraturan pelaksana perumahan dan

kawasan pemukiman

Kota Salatiga APBD Kota

Salatiga

Instansi Bidang

Perencanaan Kota Salatiga, Instansi Bidang Tata Ruang

dan Bangunan

4

Penyusunan aturan pencegahan dan pengendalian bangunan

dikawasan yang berkepadatan tinggi

Kota Salatiga APBD Kota Salatiga

Instansi Bidang Perencanaan Kota Salatiga, Instansi

Bidang Tata Ruang dan Bangunan

5

studi kelayakan pembangunan rusunawa

Kelurahan Kutowinangun, Gendongan, Ledok,

Tegalrejo, Kalicacing, Salatiga

APBD Kota Salatiga

Instansi Bidang Perencanaan Kota Salatiga, Instansi

Bidang Tata Ruang dan Bangunan

Page 86: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 86

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

6 Pembangun

an perumahan

dan kawasan permukiman

dengan konsep mixed use

untuk menuju compact city

Pembangunan vertical housing pada lokasi yang tidak mengganggu

perkembangan kota

perumahan dan kaw. Permukiman

kepadatan tinggi (Kelurahan Kutowinangun,

Gendongan, Ledok, Tegalrejo, Kalicacing, Salatiga)

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta,

Masyarakat, Perbankan

Instansi Bidang Perencanaan Kota

Salatiga, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota

Salatiga, Instansi Bidang Perumahan Kota Salatiga

7 Pembangunan KASIBA dan LISIBA

perumahan dan kaw.

Permukiman kepadatan rendah (Sidorejo Kidul,

Kalibening, Tingkir Lor, Kumpulrejo, Noborejo, Randuacir,

Kecandran, Dukuh Blotongan, Bugel, Kauman Kidul, dan

Pulutan)

APBN, APBD

Prov, APBD Kota Salatiga,

Swasta

Instansi Bidang

Perencanaan Kota Salatiga, Instansi Bidang Tata Ruang

dan Bangunan Kota Salatiga, Instansi Bidang Perumahan

Kota Salatiga

8

Pembangun

an perumahan dan

kawasan permukiman dengan

konsep mixed use

untuk menuju compact city

Pembangunan Apartemen/ Condominium bagi

masyarakat menengah ke atas

perumahan dan kaw. Permukiman kepadatan tinggi dan

sedang (Kelurahan Kutowinangun, Gendongan, Ledok,

Tegalrejo, Kalicacing, Salatiga, Tingkir Tengah, Cebongan,

Mangunsarim Sidorejo Lor)

swasta Instansi Bidang Perencanaan Kota Salatiga, Instansi

Bidang Perumahan Kota Salatiga, swasta

9 pembangunan rusunawa dan rusunami

untuk MBR

perumahan dan kaw. Permukiman

APBN, APBD Prov, APBD

Kota

Instansi Bidang Perencanaan Kota

Salatiga, Instansi

Page 87: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 87

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

kepadatan tinggi dan sedang

Salatiga, Swasta

Bidang Perumahan Kota Salatiga

10

Penyediaan Sarana

Prasarana Pembangunan

Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kota Salatiga

Pembangunan Jalan

Cebongan,

Randuacir, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir

Tengah, Tingkir Lor, Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan,

Kutowinangun Kidul, Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD

Prov, APBD Kota Salatiga,

Swasta

Instansi Bidang

Pengelolaan Jalan Salatiga

11 Pembangunan Drainase

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok,

Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Cipta Karya Kota

Salatiga

Page 88: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 88

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

12 Pembangunan Air

Bersih (PAM)

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok,

Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Cipta Karya Kota

Salatiga, Instansi Pengelolaan Air Minum Kota

Salatiga

13 Pembangunan MCK

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok, Tegalrejo,

Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh, Mangunsari,

Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel,

Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD Kota

Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Cipta Karya Kota Salatiga

Page 89: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 89

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

14 Pembangunan Saluran

Pembuangan (m)

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok,

Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Cipta Karya Kota

Salatiga

15 Persampahan (Bak Sampah)

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok, Tegalrejo,

Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh, Mangunsari,

Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel,

Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD Kota

Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Kebersihan Kota Salatiga

Page 90: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 90

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

16 Pembangunan Hidrant

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok,

Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Pencegahan dan

Penanganan Kebakaran Kota Salatiga

17 Pembangunan TPS

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok, Tegalrejo,

Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh, Mangunsari,

Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo Lor, Salatiga, Bugel,

Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD Kota

Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Kebersihan Kota Salatiga

Page 91: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 91

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

18 Pembangunan TK

Noborejo, Cebongan, Randuacir, Ledok,

Tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Kalibening, Sidorejo Kidul, Gendongan, Kutowinangun Kidul,

Kutowinangun Lor, Kecandran, Dukuh,

Mangunsari, Kalicacing, Pulutan, Blotongan, Sidorejo

Lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Pendidikan Kota

Salatiga

19 Pembangunan

Puskesmas Pembantu

Kutowinangun Lor, Blotongan, sidorejo lor, salatiga

APBN, APBD Prov, APBD Kota

Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Kesehatan Kota Salatiga

20 Pembangunan Pasar

ledok, Tingkir Tengah, Tingkir Lor,

Gendongan, Sidorejo Lor, Salatiga

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Pasar Kota Salatiga

21 Pembangunan Pertokoan

Cebongan Ledok,

tegalrejo, Kumpulrejo, Tingkir Tengah,

Kutowinanggun Kidul, Sidorejo Lor, salatiga

swasta Instansi Bidang Pasar, Instansi Bidang Perdagangan Kota Salatiga

Page 92: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 92

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

22

Mengendalikan

pembangunan pada kawasan

rawan bencana

Membuat perumahan yang inovatif di lokasi rawan bencana

Kawasan Rawan Bencana (Kelurahan

Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Kutowinangun, Kauman Kidul,

Kumpulrejo, Gendongan, Salatiga)

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Perencanaan, Instansi Bidang Perumahan, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota Salatiga

23

Pembangunan

perumahan dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan

Kawasan Rawan Bencana (Kelurahan

Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Kutowinangun, Kauman Kidul,

Kumpulrejo, Gendongan, Salatiga)

APBN, APBD Prov, APBD

Kota Salatiga, Swasta

Instansi Bidang Perumahan, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota Salatiga

24

Kerjasama dengan

pihak swasta/investor dalam pembangunan perumahan baru

Kota Salatiga swasta Instansi Bidang Perencanaan, Instansi Bidang Perumahan, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota Salatiga

25

Kerjasama dengan investor dalam penyediaan perumahan

untuk golongan masyarakat atas (apartemen/kondominiu

m)

Kota Salatiga swasta Instansi Bidang Perencanaan, Instansi Bidang Perumahan, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota Salatiga

26

pencegahan dan pemingkatan

kualitas perumahan kumuh dan

penyusunan pencegahan dan peningkatan kualitas

perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh

Lokasi Kawasan Kumuh Kota Salatiga

APBN, APBD Prov, APBD Kota

Salatiga, Swasta, Masyarakat

Instansi Bidang Perencanaan, Instansi Bidang Perumahan, Instansi Bidang Tata Ruang dan Bangunan Kota Salatiga

Page 93: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 93

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

No Strategi Program Lokasi Sumber Dana

Pelaksanaan

Penanggung Jawab I II III IV

2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 2036

kawasan permukiman kumuh

Sumber: Tim penyusun, 2016

Page 94: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 94

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.15 PENGATURAN PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

Perumahan dan kawasan permukiman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi

oleh penduduk. Dalam membangun suatu hunian, seringkali masyarakat abai terhadap

kaidah kaidah lingkungan dan persyaratan pendirian bangunan. Maka dalam

merencanakan suatu lingkungan hunian dan kawasan permukiman serta perumahan perlu

diberikan rambu – rambu terkait dengan pemanfaatan dan pengendalian. Berikut

merupakan arahan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan perumahan dan

kawasan permukiman.

1. Aturan Pemanfaatan

a. Dibangun untuk aktivitas hunian tetap maupun temporal;

b. Diperbolehkan untuk industri rumah tangga yang bersifat kerajinan dan atau tidak

menimbulkan limbah dan polusi baik air, tanah maupun udara;

c. Diperbolehkan untuk fungsi campuran perdagangan dan jaasa (ruko) dengan

fungsi hunian;

d. Dibangun dengan memperhatikan peraturan IMB dan aturan lain seperti; KDH,

KDB dan lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku di kota Salatiga;

2. Aturan Pengendalian

a. Tidak diperbolehan untuk fungsi industri menegah dan besar;

b. Tidak digunakan untuk fungsi perdagangan skalabesar yang dapat memancing

keramaian pada kawasan hunian;

c. Tidak diperbolehkan untuk kegiatan tampat hiburan malam;

d. Dibarasi untuk tujuan investasi dengan pemberian pajak prograsif bagi pemilik

ganda dan meningkat tiap tahunnya ( selanjutnya dapat diatur dengan perwali)

3.16 PENGATURAN KETERPADUAN PEMANFAATAN DAN

PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN

PERMUKIMAN PADA KAWASAN FUNGSI LAIN

Dukungan permukiman untuk fungsi lain memang memiliki dua sisi yang saling bertolak

belakang. Sisi baik dari penyediaan atau akomodasi hunian untuk aktivitas lain seperti

mendukung industri, pendidikan tinggi dan pariwisata adalah memberikan fasilitas

bermukim bagi pekerja, wisatawan dan mahasiwa yang beraktivitas. Namuan sisi

buruknya jika permukiman tersebut tidak dikendalikan maka akan menimbulkan

kekumuhan dan degradasi lingkungan. Hal ini dikarenakan permukiman merembet pada

kawasan peruntukan lain dan akhirnya menjadi pelanggaran pemanfaatan ruang. Untuk

mencegah hal tersebut perlu adanya sebuah aturan pengendalian untuk tiap fungsi.

Berikut merupakan aturan pemanfaatan dan pengendalian permukiman yang mendukung

fungsi lain.

Page 95: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 95

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3. Fungsi Pendidikan

a. Aturan Pemanfaatan

- Dibangun pada kawasan sekitar pendidkan tinggi dan pada lokasi yang telah

ditetapkan;

- Dibangun untk dihuni oleh migran yang berstatus pelajar atau mahaiswa dan

civitas akademika;

- Pembangunan harus memiliki IMB dan mematuhi aturan bangunan gedung

yang berlaku di Kota Salatiga lainnya.

b. Aturan Pegendalian

- Dapat dimanfaatkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala kecil yang

melayani kebutuhan penghuni;

- Tidak dibangun untuk kepentingan industri;

- Tidak disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan dan tempat hiburan.

4. Fungsi Industri

a. Aturan Pemanfaatan

- Dibangun pada kawasan sekitar kawasan industri dan pada lokasi yang telah

ditetapkan;

- Dibangun untk dihuni oleh migran yang berstatus pekerja industri;

- Pembangunan harus memiliki IMB dan mematuhi aturan bangunan gedung

yang berlaku di Kota Salatiga lainnya;

- Memiliki jarak hingga 2 kilometer bila berda di dekat industri yang

menghasulkan limbah B3;

- Memiliki barrier berupa lahan hijau sebagai pembayas antara permukiman dan

industri nonB3

b. Aturan Pegendalian

- Dapat dimanfaatkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala kecil yang

melayani kebutuhan penghuni;

- Tidak dibangun untuk kepentingan industri;

- Tidak disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan dan tempat hiburan.

5. Fungsi Pariwisata

a. Aturan Pemanfaatan

- Dibangun pada kawasan sekitar kawasan pariwisata tinggi dan pada lokasi

yang telah ditetapkan;

- Dibangun untk dihuni oleh migran yang berstatus wisatawan dan pengelola

pariwisata (masyarakat wisata);

- Pembangunan harus memiliki IMB dan mematuhi aturan bangunan gedung

yang berlaku di Kota Salatiga lainnya;

- Memperhatikan KDB, KDH dan aturan lingkungan sesuai peraturan yang

berlaku;

b. Aturan Pegendalian

- Dapat dimanfaatkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala kecil yang

melayani kebutuhan penghuni;

- Tidak dibangun untuk kepentingan industri;

Page 96: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 96

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

- Tidak disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan dan tempat hiburan.

3.17 DAFTAR DAERAH TERLARANG (NEGATIVE LIST) UNTUK

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN BARU

Pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman baru di Kota

Salatiga harus memperhatikan kondisi fisik alam dan penetapan kawasan yang tidak dapat

atau dilarang sebagai lokasi hunian seperti kawasan lindung, kawasan rawan bencana

(longsor dan banjir), dan kemiringan terjal.

Kawasan lindung yang ada di Kota Salatiga meliputi:

1) Kawasan perlindungan bawahannya

2) Kawasan pada sempadan sungai

3) Kawasan pada sempadan mata air

4) Kawasan pada sempadan SUTET

Berikut daftar terlarang untuk pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman baru di Kota Salatiga.

1) Sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul

2) Sebagian Kelurahan Tingkir Lor

3) Sebagian Kelurahan Kutowinangun

4) Sebagian Kelurahan Kauman Kidul

5) Sebagian Kelurahan Kumpulrejo

6) Sebagian Kelurahan Gendongan

7) Sebagian Kelurahan Salatiga

3.18 PENGATURAN MITIGASI BENCANA

Dalam pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman perlu

memperhatikan mitigasi bencana. Daerah rawan bencana pun merupakan daerah yang

tidak disarankan sebagai lokasi pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman. Oleh karena itu perlu pengaturan mitigasi bencana sesuai

Permenpera Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Alama Bidang

Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai berikut:

1) Pembatasan intensitas penggunaan lahan melalui Koefisien Dasar Bangunan (KDB),

Koefisien Luas Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), ketinggian bangunan,

dan kepadatan bangunan.

2) Struktur konstruksi bangunan

3) Penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas sesuai cakupan layanan yang mendukung

tindakan mitigasi dan tanggap darurat terhadap bencana alam

4) Pengendalian pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sesuai perizinan.

5) Penataan daerah aliran sungai dan rawan bencana alam

Page 97: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 97

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

6) Pelibatan peran serta masyarakat dalam penentuan risiko bencana alam, mitigasi

bencana, dan penyusunan rencana kontijensi berbasis masyarakat

Kota Salatiga memiliki rawan bencana longsor sehingga pengaturan mitigasi bencana

tanah longsor bidang perumahan dan kawasan permukiman dilakukan terhadap rumah

serta prasarana, sarana, dan utilitas umum sesuai Permenpera Nomor 10 Tahun 2014

tentang Pedoman Mitigasi Bencana Alama Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

meliputi:

1) Membangun struktur bangunan dengan pondasi yang kuat

2) Membangun sengkedan-sengkedan lahan pada wilayah yang memiliki kelerengan

cukup tinggi untuk memperlandai lereng

3) Membangun prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memadai

4) Menempatkan konstruksi penahan tanah konvensional

5) Member beba penyeimbang

6) Pembuatan jangkar untuk perkuatan tanah

Selain memiliki kerawanan longsor, Kota Salatiga juga memiliki kerawanan banjir atau

genangan air. Oleh karena itu, prinsip mitigasi bencana banjir untuk bidang perumahan

dan kawasan permukiman sesuai Permenpera Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman

Mitigasi Bencana Alama Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman meliputi:

1) Menghindari kawasan rawan banjir

2) Menghindari limpahan air

3) Mengalihkan aliran banjir

4) Pengendalian aliran air

Bencana lainnya yang juga tidak harus terlewatkan yaitu bencana kebakaran. Meski bukan

suatu bencana alam, tapi bencana kebakaran memerlukan mitigas berupa penyediaan

prasarana pengamanan bahaya kebakaran di kawasan permukiman. Berdasarkan

beberapa pengaturan mitigasi bencana di atas, kemudian dapat disusun suatu arahan

mitigasi bencana berupa jalur evakuasi bencana dan titik simpul skala kota, titik simpul

skala kecamatan, titik simpul skala kelurahan. Secara spasial, arahan mitigasi bencana

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 98: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 98

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Gambar 3. 11 Peta Arahan Mitigasi Bencana Kota Salatiga

Page 99: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 99

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3.19 MEKANISME PEMANTAUAN PEMANFAATAN KAWASAN

PERMUKIMAN YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM

INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI, DAN DAERAH

KABUPATEN/KOTA

Untuk mendukung terselenggaranya pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman di daerah diperlukan sistem informasi tentang kondisi perumahan

dan kawasan permukiman yang terintegrasi dengan sisten informasi pembangunan

ditingkat provinsi.Hal ini disebabkan kebutuhan informasi sebagai salah satu sumber

pengambilan keputusan strategis baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman.

Keberhasilan suatu kegiatan perencanaan dan pengembangan strategi akan dipengaruhi

oleh ketersediaan sistem informasi yang up to date dan handal. Informasi merupakan

kumpulan fakta dan data yang diolah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat

berjalan dan berkembang apabila kesepahaman antar instansi atau stakeholder

pembangunan perumahan dan kawasan permukiman untuk bersama-sama membangun

dan mengembangkan data base untuk kebutuhan perencanaan dan pembangunan.

Pendayagunaan sistem informasi diarahkan bagi terwujudnya sistem informasi diarahkan

bagi terwujudnya sistem informasi nasional yang berdayaguna dan berhasil guna, dengan

tiga arah kebijaksanaan:

a) Sistem informasi yang bersifat menyeluruh, terpadu, dan dapat mendukung usaha

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

b) Menimbulkan komunikasi timbal bailk antara instansi pemerintah pusat dan daerah di

satu pihak, dan dalam rangka meningkatkan peran positip masyarakat di lain pihak.

c) Mendorong prakarsa dalam pembuatan keputusan yang menimbulkan berbagai

kegiatan dan hasil-hasil positip dalam berbagai sektor pembangunan.

Data base yang disajikan dapat merupakan pusat layanan publik yang dapat diakses oleh

semua pihak dan dapat di upgrade sesuai dengan perkembangan perumahan dan

kawasan permukiman di Kota Salatiga

3.20 MEKANISME PEMANTAUAN, PENGAWASAN, DAN

PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

OLEH SELURUH PELAKU PEMBANGUNAN, BERUPA ARAHAN

PERIZINAN;

Mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan program dan

kegiatan dilakukan dengan pengembangan pusat layanan teknis pembangunan

perumahan dan kawasan permukiman diantaranya meliputi:.

1. Bantuan advis planning

Page 100: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 100

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

Sebagai fungsi advis planning, Bappeda dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan

Penanaman Modal dapat memberi informasi data base perumahan dan kawasan

permukiman termasuk informasi yang memuat rencana tata ruang, informasi tentang

penyediaan lahan, informasi mengenai kawasan yang terlarang dan kawasan tidak

terlarang untuk dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan kawasan

permukiman, informasi mengenai sumber-sumber pembiayaan, serta informasi

mengenai perkembangan pasar perumahan. Serta prosedur dan tata cara perijinan

pembangunan perumahan dan kawasan permukiman baik kolektif maupun

perorangan. Selain Bappeda, instansi lain yang berperan juga dalam advis planning

adalah Kantor BPN, yaitu mempunyai fungsi memberikan advis dalam ijin lokasi.

2. Bantuan advis teknis

Sebagai fungsi advis teknis, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dapat memberikan

informasi mengenai jenis-jenis konstruksi yang diperbolehkan, dan ketentuan-

ketentuan teknis lain sebelum membangun rumah seperti ketentuan KDB, KLB, dan

sempadan bangunan. Termasuk pula dalam hal ini memberikan informasi tentang

tata cara membangun rumah.

3. Bantuan advis adminstrasi

Advis administrasi berkaitan dengan sewa-menyewa, kontrak dan alih kepemilikan.

Pihak yang terkait dengan pemberian advis administrasi antara lain Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, BPN, Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang, Kelurahan dan masyarakat. Sehingga secara administrasi instansi-instansi

tersebut bertanggungjawab terhadap ketertiban pencatatan pembangunan perumahan

dan kawasan permukiman di Kota Salatiga.

3.21 MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

A. Tujuan Pemberian Insentif dan Disinsentif Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana di Kawasan Perkotaan

Adapun tujuan disusunnya bentuk insentif dan disinsentif dalam pembangunan

Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana diperkotaan antara lain dimaksudkan

sebagai berikut:

Tujuan pemberian insentif adalah:

1. Memberi kemudahan dan atau keringanan bagi pelaku yang terlibat pembangunan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana, sehingga meminimalisir keterbatasan dan hambatan yang dihadapi dalam setiap tahap kegiatan penyelenggaraan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana

2. Agar tercapai harga yang terjangkau bagi sasaran kelompok, namun tetap profitabel bagi pengembang

Page 101: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 101

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

3. Agar terselenggara pembangunan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana yang memenuhi ketentuan teknis sehingga berfungsi sesuai dengan tujuannya dan sejalan dengan rencana tata ruang yang berlaku

4. Mendorong partisipasi Pemerintah ( Kementerian / Lembaga), Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, Badan Usaha Swasta dan Masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana melalui kerjasama baik dengan pemerintah/pemda maupun dengan badan usaha yang bergerak dalam penyelenggaraan perumahan

Tujuan pemberian disinsentif adalah:

1. Mendorong ikut terlibatnya badan usaha penyelenggara perumahan baik langsung maupun tak langsung dalam pembangunan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana di kawasan perkotaan

2. Agar dalam pembangunan Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana di kawasan perkotaan tetap memperhatikan peraturan rencana tata ruang wilayah yang ada dan peraturan zonasi yang berlaku, sehingga tercapai keserasian lingkungan dan tercapai tujuan peningkatan kualitas lingkungan sejalan dengan renstra Menpera dalam rangka pemenuhan kebutuhan hunian yang layak dan terjangkau dan mengurangi lingkungan permukiman kumuh.

3. Agar pemanfaat Perumahan untuk MBR dan rumah susun sederhana tepat sasaran yaitu pemilikan Perumahan untuk MBR dan rusunami bagi masyarakat menengah kebawah dan penghunian Perumahan untuk MBR, sekaligus mendorong developer menentukan harga jual Perumahan untuk MBR dan rusunami atau tarif sewa rusunawa sesuai dengan ketentuan pemerintah sehingga terjangkau oleh kemampuan financial target sasaran yaitu masyarakat menengah kebawah, khususnya MBR.

B. Sasaran Pemberian Insentif dan Disinsentif Rusuna di Kawasan Perkotaan

Pemberi insentif dan disinsentif adalah pemerintah Kota Salatiga, sedangkan penerima

dan pemberi insentif dan disinsentif adalah:

1. BUMD

2. Badan Usaha Swasta

3. Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Sosial, Lembaga Keagamaan

4. Koperasi

5. Masyarakat

C. Usulan Bentuk Insentif dan Disinsentif

Adapun bentuk dari insentif dan disinsentif yang diberikan oleh pemerintah Kota Salatiga

dapat dikategorikan menjadi bentuk insentif dan disinsentif fiskal dan non fiskal.

1. Bentuk Insentif

a. Insentif Fiskal

1) Pemberian keringanan pajak (PPH, Uang Pemasukan Negara, BPHTB, PBB dan PPN)

Page 102: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 102

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

2) Pengurangan retribusi (Tarif listrik dan air, Tarif sewa, Uang Kontribusi tetap, ke kas negara/ daerah, Pertelaan, Sertifikasi)

b. Insentif Non Fiskal

1) Pemberian Kompensasi

a) Pemberian hak sekaligus, pemberian hak, perpanjangan hak, dan pembaharuan hak atas tanah

b) Pembebasan KLB,

c) Pembebasan KDB,

d) Mendapat tanah dengan harga murah (NJOP murah)

2) Kemudahan Perizinan (Kemudahan pengurusan perizinan, IMB, IPB, Ijin Layak, Huni dan perijinan, lainnya)

3) Imbalan

a) Hibah bangunan rusuna

b) Penetapan lokasi tanah yang diperuntukkan bagi perumahan MBR atau rusuna

c) Mendapat desain prototype (DED)

d) Mendapat studi kelayakan dan Amdal

e) Mendapat kontribusi tetap atau prosentase atas keuntungan yang diperoleh dari hasil penyerahan aset yang dibangun rusuna

f) Tarif pemeliharaan lingkungan (OM PSU) ditanggung pemerintah

g) Bimbingan teknis, supervisi, pelatihan

4) Penyediaan Prasarana dan Sarana (Mendapat bantuan pembangunan PSU oleh pemerintah)

5) Sewa Ruang

a) Mendapat hak pembagian ruang / unit perumahan dan atau rusuna atas penyertaan aset misalnya berupa tanah yang dibangun perumahan dan atau rusuna

b) Hak menggunakan obyek yang dikerjasamakan

6) Publikasi atau Promosi (Bantuan promosi dan publikasi bagi perumahan dan atau rusuna)

2. Bentuk disinsentif

a. Disinsentif Fiskal

1) Pengenaan pajak tinggi (PPH, Uang Pemasukan Negara, BPHTB, PBB dan PPN)

2) Pengenaan retribusi tinggi (Tarif listrik dan air, Tarif sewa, Uang Kontribusi tetap, ke kas negara/ daerah, Pertelaan, Sertifikasi)

b. Insentif Non Fiskal

1) Kewajiban memberi Kompensasi

Page 103: Kata Pengantar - bappeda.salatiga.go.idbappeda.salatiga.go.id/wp-content/uploads/2019/09/Lap.-Rencana... · (RP3KP) Kota Salatiga Tahun 2016. Laporan Akhir ini, memuat konsep yang

H a l a m a n | 103

LAPORAN AKHIR Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Salatiga

a) Ganti tanah

b) Ganti PSU

c) Ganti Ruang Terbuka Hijau

d) Uang Ganti Rugi

2) Persyaratan khusus dalam perizinan (terdapat persyaratan khusus yang harus dipenuhi )

3) Kewajiban memberi imbalan

a) Biaya OM PSU

b) Perawatan Ruang Terbuka Hijau

4) Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana (tidak mendapat bantuan pembangunan PSU oleh pemerintah)