KATA PENGANTAR - cianjurkab.go.id · Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur...
Transcript of KATA PENGANTAR - cianjurkab.go.id · Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten Cianjur...
Kata Pengantar | i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten
Cianjur Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
LKjIP ini disusun secara periodik berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam pelaksanaan uraian tugas, fungsi dan tata
kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau
kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah selama
tahun anggaran 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang
dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih di Kabupaten Cianjur.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan tidak
mengurangi hasil dari pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan secara
keseluruhan.
Demikian semoga bermanfaat.
Cianjur, 17 Maret 2017
BUPATI CIANJUR
ttd
H. IRVAN RIVANO MUCHTAR
Daftar Isi | ii
DAFTAR ISI
HAL
1. KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
2. DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
3. DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
4. DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
5. IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................ vi
6. BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
I.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur .................................................... 2
I.4 Struktur Organisasi ............................................................................... 3
7. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................... 10
II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur ............................... 10
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 ..................................................... 28
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016 ........................................................... 41
II.4 Indikator Kinerja Utama ...................................................................... 44
8. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................... 46
III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ......................................................... 47
III.2 Pengukuran dan Analisis Kineja .......................................................... 49
III.3 Capaian Indikator Makro .................................................................... 140
III.4 Reformasi Birokrasi ............................................................................ 141
III.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran ........................................................ 152
III.6 Efisiensi Anggaran Tahun 2016 ........................................................... 162
9. BAB IV PENUTUP........................................................................................ 166
LAMPIRAN
Daftar Tabel| iii
DAFTAR TABEL
HAL
1. Tabel 2.1 Misi dan Tujuan 13 2. Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 14
3. Tabel 2.3 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016 27
4. Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 29
5. Tabel 2.5 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran
2016
41
6. Tabel 2.6 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016 42 7. Tabel 2.7 Indikator Kinerja Utama 44
8. Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja 47
9. Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun 2016 47
10. Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1 49
11. Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah 50 12. Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah 51
13. Tabel 3.6 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2 54
14. Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016 54
15. Tabel 3.8 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3 55
16. Tabel 3.9 Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur 56
17. Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah 56 18. Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4 57
19. Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016 58
20. Tabel 3.13 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5 59
21. Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter 59
22. Tabel 3.15 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6 60 23. Tabel 3.16 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7 61
24. Tabel 3.17 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8 62
25. Tabel 3.18 Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016 63
26. Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9 63
27. Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1 66
28. Tabel 3.21 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2 68 29. Tabel 3.22 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3 71
30. Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4 73
31. Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5 74
32. Tabel 3.25 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6 75
33. Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7 76 34. Tabel 3.27 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8 77
35. Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9 78
36. Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016 78
37. Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1 80
38. Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun 2012-2016 82
39. Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016
83
40. Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun 2012-2016 84
41. Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2 87
42. Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur 88
43. Tabel 3.36 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3 90
44. Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016 91 45. Tabel 3.38 BendaSitus dan Cagar Budaya yang Terlestarikan 92
46. Tabel 3.39 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4 97
47. Tabel 3.40 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5 99
48. Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi 100
49. Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6 101 50. Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun 2015-2016 102
51. Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi 102
52. Tabel 3.45 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7 104
53. Tabel 3.46 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal 105
Daftar Tabel| iv
54. Tabel 3.47 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8 107
55. Tabel 3.48 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9 109
56. Tabel 3.49 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10 110 57. Tabel 3.50 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11 112
58. Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12 114
59. Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015 115
60. Tabel 3.53 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1 117
61. Tabel 3.54 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2 120 62. Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016 122
63. Tabel 3.56 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3 126
64. Tabel 3.57 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4 129
65. Tabel 3.58 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5 131
66. Tabel 3.59 Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6 133
67. Tabel 3.60 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1 134 68. Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016 135
69. Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2 136
70. Tabel 3.63 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 3 138
71. Tabel 3.64 Data Kejadian Bencana Alam Tahun 2012-2016 139
72. Tabel 3.65 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan KomponennyaKabupaten Cianjur Tahun 2014-2015
141
73. Tabel 3.66 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama
Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan
Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur Tahun 2015
146
74. Tabel 3.67 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran
Terbuka Kabupaten Cianjur Tahun 2015`
146
75. Tabel 3.68 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis
KemiskinanTahun 2012-2013
148
76. Tabel 3.69 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori
Tahun 2015-2016
149
77. Tabel 3.70 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut
KategoriTahun 2015-2016
149
Daftar Gambar | v
DAFTAR GAMBAR
HAL
1. Gambar 3.1 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur 46 2. Gambar 3.2 Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 48
3. Gambar 3.3 Salah Satu Pembangunan Ruang Kelas Baru 50
4. Gambar 3.4 Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur 52
5. Gambar 3.5 Bus Sekolah 53
6. Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS 56
7. Gambar 3.7 Perpustakaan Keliling 64 8. Gambar 3.8 Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur 64
9. Gambar 3.9 Alat-Alat Pertanian 82
10. Gambar 3.10 Pelatihan Kepada Kelompok Tani 82
11. Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama 85
12. Gambar 3.12 Sawah di Kabupaten Cianjur 87 13. Gambar 3.13 Situs Megalitik Gunung Padang 90
14. Gambar 3.14 Wisata Kebun Raya Cibodas 91
15. Gambar 3.15 Wisata Pantai Jayanti 91
16. Gambar 3.16 Wisata Cirata 91
17. Gambar 3.17 Wisata Cikundul 91
18. Gambar 3.18 Wakil Bupati Cianjur melakukan Survey Perbaikan Trotoar 95 19. Gambar 3.19 Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi) 95
20. Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi 99
21. Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi 99
22. Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses Produksi PT.Pou Yuen Indonesia di
Cianjur
101
23. Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK Kepada Bupati Cianjur 121
24. Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjmaah 137
25. Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji 137 26. Gambar 3.26 Lounching Subuh Berjamaah 137 27. Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Cianjur Tahun 2012-
2016
142
28. Gambar 3.28 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi kebidanan Kabupaten
Cianjur Tahun 2012-2016
143
29. Gambar 3.29 Angka Melek Huruf Kabupaten Cianjur Tahun 2012-2016 144
30. Gambar 3.30 Angka Partisipasi Sekolah 145 31. Gambar 3.31 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur 147
32. Gambar 3.32 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cianjur 151
Ikhtisar Eksekutif | vi
Ikhtisar Eksekutif
Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini
menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus
meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus ditingkatkan.
LKjIP Kabupaten Cianjur merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur yang transparan dan akuntabel.
Dari lima belas Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Cianjur Tahun 2016,
menunjukkan bahwa capaian kinerja pada 12 IKU sudah masuk ke dalam kategori
sangat tinggi dan 3 IKU masuk kategori tinggi.
Pencapaian 12 IKU dengan kategori sangat tinggi yaitu indicator yang
pencapaiannya ≥ 91%. Sebanyak 6 IKU diantaranya memiliki capaian kinerja sangat
tinggi (≥ 100%) melebihi target kinerja yang ditetapkan yaitu Angka Partisipasi Kasar
(APK) PAUDD, Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Ibu (AKI), Persentase Jalan Mantap, Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah dari Sektor Pajak Daerah dan Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan
APBD.
6 IKU yang kinerjanya juga termasuk kategori sangat tinggi (91-100) pada
tahun 2016 yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA, Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs, Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah dan
Menurunnya Jumlah Temuan Penyalahgunaan APBD.
Evaluasi atau capaian kinerja dan permasalahan pada setiap sasaran dalam
RPJMD tersebut menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian
Pemerintah Kabupaten Cianjur. Walaupun sebagian besar IKU telah mencapai target
dan termasuk kategori sangat baik, masih terdapat permasalahan-permasalahan di
masyarakat yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut
Ikhtisar Eksekutif | vii
terlihat dengan masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur,
masih terjadinya kasus kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur APBD Kabupaten
Cianjur masih lebih banyak untuk belanja tidak langsung yang didominasi oleh
pembiayaan aparatur, masih terdapat jalan rusak dan masih adanya temuan
penyalahgunaan APBD. Peran pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan arah kebijakan dan strategi yang
mendukung peningkatan kinerja.
Pentingnya koordinasi dan sinergitas perangkat daerah dalam menjabarkan
visi dan misi Kabupaten Cianjur terutama dalam pengalokasian anggaran yang tepat
sasaran agar terwujudnya efektivitas dan efisiensi anggaran. Selain itu, koordinasi
dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota
perbatasan juga diperlukan dalam rangka peningkatan pelayanan public sehingga
dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah, meminimalisir angka kematian
bayi dan ibu melahirkan serta meningkatkan akses jalan dengan kualitas baik. Peran
Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk dapat mensinergikan
program dan kegiatan yang mendukung ketercapaian peningkatan pelayanan public
tersebut.
Selain pencapaian kinerja atas IKU, pencapaian kinerja daerah juga
ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini,
berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan capaian IPM Kabupaten Cianjur
termasuk kategori sedang dan dianggap masih sangat rendah dibandingkan dengan
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Walaupun sebenarnya perkembangan setiap
tahunnya mengalami peningkatan pada masing-masing indikatornya. Sejumlah
persoalan terkait pencapaian IPM merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi
Pemerintah Kabupaten Cianjur dan menjadi prioritas pembangunan dengan
memfokuskan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian IPM pada tahun
selanjutnya.
Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga pentung digunakan sebagai pijakan bagi
instansi di lingkungan pemerintah dalam perbaikan pelayanan public di tahun yang
akan datang.
Bab I | 1
I.1 Latar Belakang
Dalam rangka upaya mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih (good governance dan clean government), diperlukan
penerapan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan
akuntabilitas kinerja yang diimplementasikan melalui penerapan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas merupakan upaya pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan kinerja sesuai dengan yang telah diperjanjikan.
Penyusunan akuntabilitas kinerja dapat dituangkan dalam LKjIP (Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah). LKjIP merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi,Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah Kabupaten
Cianjur perlu melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya. Kinerja
Pemerintah Kabupaten Cianjur harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan
dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada setiap instansi
pemerintah. LKjIP Pemerintah Kabupaten Cianjur disampaikan kepada Gubernur,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Bab I berisi :
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Gambaran Umum Kabupaten
Cianjur
4. Struktur Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I | 2
Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
I.2 Maksud dan Tujuan
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran
kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap
pengukuran kinerja.
Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selai itu
penyusunan laporan kinerja juga dilakukan sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Melalui LKjIP pemerintah bisa mengetahui berbagai tahapan dalam
penyelenggaraan pemerintah terutama penyelenggaraan SAKIP di Kabupaten
Cianjur dari mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, dan
evaluasi termasuk berbagai indikator keberhasilan, faktor penghambat tidak
tercapainya target kinerja serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Keseluruhan komponen sistem tersebut sangat mempengaruhi satu sama
lain dan tidak dapat dipisahkan. LKjIP dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan dan kegagalan instansi dalam mencapai target kinerja yang
kemudian bisa dijadikan sebagai perbaikan kinerja dan meningkatkan kinerja.
I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar
65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota
Negara (Jakarta). Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di antara 60 21” –
7025” Lintang Selatan dan 106042” - 107025” Bujur Timur, dengan batas wilayah
yaitu sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi,
sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut.
Bab I | 3
Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas 350.148 ha terdiri dari 32
Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.754 Rukun Warga (RW) dan 10.402
Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk berjumlah 2.243.904* jiwa.
Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga)
bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan.
Cianjur Bagian Utara merupakan di kaki Gunung Gede dengan ketinggian
2.962 m di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi
pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal
perkebunan dan persawahan.
Cianjur Bagian Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan
struktur tanah yang labil sering terjadi tanah longsor dan merupakan daerah yang
rawan terjadi gempa bumi. Sedangkan dataran lainnya merupakan areal
perkebunan dan persawahan.
Cianjur Bagian Selatan merupakan daerah dataran rendah, serta terdapat
banyak bukit-bukit yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke
daerah pantai Samudera Indonesia. Seperti halnya daerah Cianjur bagian tengah,
bagian selatan pun tanahnya labil dan sering terjadi longsor serta gempa bumi.
Meskipun tidak terlalu luas, di Cianjur bagian selatan terdapat areal perkebunan
dan persawahan.
I.4 Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur meliputi Organisasi/Lembaga pada
Pemerintah Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu
Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan
sesuai dengan kebutuhan Daerah serta Lembaga lain.
Kabupaten Cianjur telah menetapkan peraturan daerah yang mengatur
tentang organisasi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Pemeritah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yaitu Peraturan Daerah
Kabupaten Cianjur Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
I.3.1 Sekretariat Daerah
Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah. Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :
a. Asisten terdiri dari :
*)Sumber : BPS Kabupaten
Cianjur
Bab I | 4
- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
- Asisten Ekonomi dan Pembangunan
- Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur
b. Kelompok Jabatan Fungsional
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :
a. Bagian Pemerintahan;
b. Bagian Hukum;
c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
d. Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :
a. Bagian Administrasi Perekonomian;
b. Bagian;
c. Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan.
Asisten Keuangan dan Pendayagunaan Aparatur, terdiri dari :
a. Bagian Keuangan dan Perlengkapan
b. Bagian Umum
c. Bagian Organisasi
I.3.2. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin
oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta
mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan daerah.
I.3.3 Inspektorat Daerah
Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintahan.
Bab I | 5
I.3.4 Badan perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
I.3.5 Dinas Daerah
Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibentuk Dinas Daerah,
dinas daerah Kabupaten Cianjur terdiri dari 17 dinas daerah yaitu :
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum Binamarga;
4. Dinas Tata Ruang dan Permukiman;
5. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan;
6. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura;
7. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan;
8. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
11. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
13. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
15. Dinas Perpajakan Daerah;
16. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
17. Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
I.3.6 Lembaga Teknis Daerah
Sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibentuk lembaga teknis
daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor.
Lembaga teknis daerah di Kabupaten Cianjur terdiri dari:
1. Badan terdiri dari :
a. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah;
b. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
Bab I | 6
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan
Daerah;
d. Badan Lingkungan Hidup Daerah;
e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal;
g. Badan Ketahanan Pangan Daerah;
h. Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa;
2. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;
3. Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari:
a. Rumah Sakit Umum Daerah Sayang;
b. Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan;
c. Rumah Sakit Umum Daerah Pagelaran.
I.3.7 Lembaga lain, terdiri dari :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
b. Satuan Polisi Pamong Praja;
c. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.
I.3.8 Kecamatan
Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat
yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan,
yaitu :
1. Kecamatan Cianjur;
2. Kecamatan Warungkondang;
3. Kecamatan Cibeber;
4. Kecamatan Cilaku;
5. Kecamatan Ciranjang;
6. Kecamatan Bojongpicung;
7. Kecamatan Karangtengah;
8. Kecamatan Mande;
9. Kecamatan Sukaluyu;
10. Kecamatan Pacet;
11. Kecamatan Cugenang;
12. Kecamatan Cikalongkulon;
Bab I | 7
13. Kecamatan Sukaresmi;
14. Kecamatan Sukanagara;
15. Kecamatan Campaka;
16. Kecamatan Takokak;
17. Kecamatan Kadupandak;
18. Kecamatan Pagelaran;
19. Kecamatan Tanggeung;
20. Kecamatan Cibinong;
21. Kecamatan Sindangbarang;
22. Kecamatan Agrabinta;
23. Kecamatan Cidaun;
24. Kecamatan Naringgul;
25. Kecamatan Campakamulya;
26. Kecamatan Cikadu;
27. Kecamatam Gekbrong;
28. Kecamatan Cipanas;
29. Kecamatan Cijati;
30. Kecamatan Leles;
31. Kecamatan Haurwangi;
32. Kecamatan Pasirkuda.
I.3.9 Kelurahan
Kelurahan merupakan perangkat daerah yang berkedudukan di wilayah
Kecamatan, dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Camat. Di Kabupaten Cianjur terdapat 6 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pamoyanan;
2. Kelurahan Sawahgede;
3. Kelurahan Muka;
4. Kelurahan Bojongherang;
5. Kelurahan Solokpandan;
6. Kelurahan Sayang.
Seiring dengan perkembangannya SOTK tersebut mengalami perubahan
melalui restrukturisasi sebagai dampak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014, perubahan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Nomor 8
tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 5 September 2016, namun operasionalnya
Bab I | 8
Perda tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2017. Susunan Perangkat
Daerah berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2016 meliputi :
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;
c. Inspektorat;
d. Dinas Daerah, terdiri atas :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4. Satuan Polisi Pamong Praja;
5. Dinas Sosial;
6. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga;
7. Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura;
8. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan;
9. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak;
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
11. Dinas Pemberdayaan Masyarakan dan Desa;
12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan
Perindustrian;
14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
15. Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik;
16. Dinas Perhubungan;
17. Dinas Lingkungan Hidup;
18. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
19. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.
e. Badan Daerah, terdari atas:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah;
3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah;
4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah.
f. Kecamatan.
Bab I | 9
Perubahan struktur organisasi tersebut menjadikan beberapa perangkat
daerah digabung dan berdiri sendiri sesuai dengan urusan yang ada. Terdapat
beberapa perubahan yang signifikan diantaranya :
1. Dinas Daerah semula berjumlah 17 menjadi 19 Dinas,
2. Lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor.
yang semula terdiri dari Badan, Kantor, dan Rumah Sakit Daerah
sekarang tidak terdapat lembaga teknis daerah namun langsung
mencantumkan Badan daerah yang meliputi 4 Badan Daerah.
3. Kelurahan yang semula menjadi struktur yang terpisah dengan
kecamatan sekarang menjadi bagian dari perangkat kecamatan.
4. Terdapat Perangkat Daerah yang masih menjadi status quo diantaranya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, serta Rumah Sakit Umum Daerah (akan berada di bawah Dinas
Kesehatan).
Bab II | 10
II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur
II.1.1 Visi
Kesejahteraan masyarakat Cianjur pada tahap kedua pembangunan jangka
menengah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Cianjur Tahun 2005 – 2025 menjadi suatu hal yang masih harus terus digapai.
Sementara itu, kesejahteraan yang dicapai oleh masyarakat tidak akan
mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki jika tidak disertai dengan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang salah satunya
diaktualisasikan oleh kemuliaan akhlak masyarakat itu sendiri.
Sehubungan dengan hal di atas, maka visi Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tahun 2011 – 2016 adalah “Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah”.
Memperhatikan visi tersebut di atas, kata kunci pertama yang termuat
dalam visi adalah sejahtera. Kalimat sejahtera merefleksikan meningkatnya
kehidupan masyarat Cianjur yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan,
kesehatan, pendapatan, pangan, dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan
kemapanan perekonomian daerah.
Kata kunci lainnya adalah akhlakul karimah yang dapat dimaknai sebagai
akhlak yang mulia yang merupakan suatu perilaku yang mencerminkan etika
berketuhanan, berkehidupan sosial, dan bersinergi dengan alam. Sebagaimana
layaknya, akhlakul karimah meliputi seluruh kehidupan seseorang, baik ketika
beribadah secara khusus kepada Tuhannya maupun dalam hubungannya dengan
sesama makhluk seperti dalam menata ekonomi, menata politik, kehidupan
bernegara, kehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat, serta dalam mengelola
kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan secara bijak kekayaan
sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Bab II berisi :
1. Rencana Strategis Pemkab Cianjur
2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016
3. Rencana Anggaran Tahun 2016
4. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Pemkab Cianjur.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab II | 11
II.1.2 Misi
Kesejahteraan yang ingin digapai melalui proses pembangunan secara
konseptual merupakan suatu ukuran yang mungkin berbeda antara satu
komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya. Namun
demikian, pendekatan yang menggunakan ukuran kuantitatif meliputi rata-rata
tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan daya beli dan dirangkum dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) secara universal dapat diterima sebagai ukuran
kesejahteraan.
Untuk meningkatkan capaian indikator kesejahteraan masyarakat pada
khususnya, dan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada umumnya
memerlukan prasyarat yang harus dilakukan, yaitu mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah
Kabupaten melalui pelaksanaan dan pemantapan reformasi birokrasi.
Selanjutnya, tercapainya keberhasilan pembangunan secara fisik dan
ekonomi cenderung menimbulkan gaya hidup yang lebih memuja keberhasilan dan
kesenangan bersifat keduniaan. Hal ini telah merasuki sisi-sisi kehidupan umat
beragama. Akibatnya banyak diantaranya tidak lagi menghiraukan nilai-nilai
agama yang mengajarkan kebaikan dan kemuliaan. Seluruh waktu hanyalah
dihabiskan untuk mencari harta kekayaan untuk kepuasan nafsunya, bahkan
hartanya menjadi ukuran segala-galanya.
Menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks tersebut, rakyat
dan pemerintah Kabupaten Cianjur perlu mewujudkan keseimbangan antara
keberhasilan fisik dan ekonomi hasil pembangunan dengan nilai-nilai kemuliaan
yang merupakan penjelmaan keimanan seseorang, yaitu akhlak yang baik. Akhlak
memiliki peranan penting dan vital karena memiliki kedudukan yang strategis kini
dan di masa depan. Akhlak yang baik merupakan dorongan keimanan seseorang,
sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, perlu dibangun komitmen
yang menggambarkan upaya-upaya yang harus diselenggarakan. Adapun misi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan
pendidikan yang bermutu.
Data menyangkut Angka Kelulusan dan Peringkat Kelulusan SD, SMP/MTs,
dan SMA/MA/SMK menunjukan bahwa kelulusan peserta didik Kabupaten
Cianjur masih pada peringkat menengah ke bawah. Komitmen yang
dijabarkan dalam misi pertama ini adalah harapan ingin mewujudkan
Bab II | 12
peningkatan mutu yang diberikan pada peserta didik melalui peningkatan
capaian angka kelulusan dan peringkat kelulusan semua jenjang
pendidikan.
2. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan komitmen penyediaan pelayanan
kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
3. Meningkatkan daya beli masyarakat.
Hal ini merupakan upaya meningkatkan standar hidup masyarakat yang
didekati dengan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai
standar hidup yang layak. Tingkat kehidupan yang layak dimaksud diukur
dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan (kemampuan daya
beli/ Power Parity Purchase, dalam rupiah)
4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan signifikan elemen-
elemen birokrasi antara lain kelembagaan, sumber daya manusia aparatur,
ketatalaksanaan, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan
public. Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mind-
set dan budaya kerja.Reformasi diarahkan pada upaya mencegah dan
mempercepat pemberantasan korupsi secara berkelanjutan dalam
menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good
governance), dan pemerintah yang bersih (clean government) dan bebas KKN.
5 : Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai yang dijunjung dan menjadi atribut setiap tindakan dalam
rencana strategis maupun rencana kegiatan terkecil sekalipun akan
memberi energi pada rencana itu sendiri. Nilai-nilai dimaksud membantu
mengubah kekuatan energi dalam tujuan menjadi kekuatan yang lebih
besar yang dapat dicapai melalui organisasi, usaha, maupun keterampilan.
Nilai melipatgandakan kekuatan tindakan dan hasilnya. Nilai yang dianut
akan terekspresi dalam tindakan fisik, sikap, dan dalam pikiran. Masing-
masing memiliki kekuatan sendiri.Nilai-nilai mental misalnya
terekspresikan melalui kejujuran, kebenaran, kepercayaan dan idealisme.
Bab II | 13
Nilai-nilai spiritual mengkespresikan iman, ketulusan, kesabaran,
ketekunan, niat baik, dan penyerahan diri pada Tuhan. Maka, dapat
dipahami bahwa setiap tindakan adalah sesuatu yang luas dan dapat
mengekspresikan banyak nilai. Semakin terekspresikan, semakin besar
kekuatan dan efektivitasnya
II.1.3 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan
tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah
stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas
dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi
lembaga, meletakan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program
dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya.
Dengan mengacu pada visi dan misi Kabupaten Cianjur serta didasarkan
pada isu-isu stratejik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, ditetapkan tujuan yang menunjukkan
suatu kondisi yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tujuan
Pemerintah Kabupaten Cianjur yang mengacu pada misi, yaitu :
Tabel 2.1 Misi dan Tujuan
Misi Tujuan
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangjauan
pelayanan pendidilan yang bermutu
Mewujudkan layanan pendidikan
yang bisa diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat
Mewujudkan layanan pendidikan
yang berkualitas
Meningkatkan minat dan
kebiasaan membaca
masyarakat
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu
Menyelenggarakan pembangunan
kesehatan baik oleh masyarakat,
swasta, maupun pemerintah
secara sinergis
Mewujudkan keberlangsung-
an serta meningkatkan kuali-
tas aksesibilitas pelayanan
KB dan kesehatan reproduksi
serta mengendalikan angka
kelahiran
Bab II | 14
Meningkatkan Daya Beli
Masyarakat
Meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui perluasan
usaha dan peningkatan
produktivitas usaha di bidang
perekonomian
Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi Mentransformasi budaya
birokrasi yang berorientasi
kepada pelayanan publik ke
seluruh unit kerja Pemerintah
Kabupaten
Aktualisasi nilai-nilai aklakul karimah dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Mewujudkan nilai-nilai akhlakul
karimah sebagai karakter
pemerintah dan masyarakat dalam
menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
II.1.4 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin
dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai
secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur
mengacu pada misi, yaitu :
Tabel 2.2 Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja
No. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR 2016
1 2 3 4 5 6
1.1
Meningkatnya akses masyarakat
terhadap layanan pendidikan
Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia
sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:134 1:91
Jumlah daya tampung pendidikan dini
Ruang Kelas
928 3267
Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:433 1:288
Jumlah daya tampung SD/SMP Ruang Kelas
397 437
Bab II | 15
Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:1128 1:651
Jumlah daya tampung SMA/SMK
Ruang Kelas
561 437
Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
% 9,92 15,72
Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
% 74 100
1.2
Meningkatnya
angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
Angka Kelulusan SD/MI % 100 100
Angka Kelulusan SMP/MTs % 100 100
Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % 100 100
1.3
Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
Persentase siswa yang naik kelas
% 100 100
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
% 0 0
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
% 0 0
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
% 0 0
Persentase siswa yang melanjutkan
% 98 100
1.4
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI
% 100 100
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs
% 100 100
Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
% 100 100
1.5 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah
ke dalam pribadi peserta didik
sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
% 0 100
1.6 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
Sekolah 3 19
1.7
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
% 5 20
Bab II | 16
1.8 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan
pelaksanaan pendidikan
persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
% 100 100
1.9
Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
Perpustakaan Desa Unit 30 100
Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan
Unit 10 10
koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
eks 16.182 16.682
pengunjung perpustakaan Orang 10.506 13.006
2.1
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
% 0 0
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
% 0 100
2.2
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan
% 3,48 6,37
Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik
% 85 100
Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
Rasio 10 1:750.000
Kualitas sarana dan prasarana RSUD
% 80 100
Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
% 0 100
2.3
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 87.17 90
Prevalensi gizi buruk % 1.3 0.9
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
% 85 100
2.4
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 80 80
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Kunjungan 100 281.265
Bab II | 17
2.5 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
% 0 100
2.6
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Anak 2,92 2,78
Cakupan peserta KB aktif % 67,00 67,20
2.7 Meningkatnya pengetahuan kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
% 68 78
2.8 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
% 43,05 46
2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak
Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
% 100 100
3.1
Berkembangnya
agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
nilai produk dan produktivitas
per jenis produk pertanian per tahun : Padi
ton 761,167 896.534
nilai produk dan produktivitas
per jenis produk per tahun :
33.440 49.000
- produk perkebunan Ton
- produk hhbk Ton 563 611
Produksi hasil pertenakan Ton 63.178 80.634
Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya :
pertanian
Kelompok 29 125
Persentase sawah terairi % 79,80 87,80
Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis
% 13,50 11,10
3.2 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% 62 64
Bab II | 18
3.3
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing
memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana
Buah 0 4
Jumlah kunjungan wisata Orang 483.191 778.184
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Buah 30 51
Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas
wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata
% 15,75 7,40
Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk
pengembangan pariwisata
km 47 50
3.4
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
Persentase koperasi aktif % 26,37 35,66
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Buah 0 10
Jumlah BPR/LKM aktif Buah 0 5
Persentase Usaha Mikro dan Kecil
% 0,47 99,00
3.5
Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi
% 6,67 49,98
Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan
kali 1 5
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina
Orang 385 943
pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Orang 0 585
3.6
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
jumlah peningkatan angka investasi
Rp. (trilyun) 1,18 1,34
Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi
KK 25 150
3.7
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
lama proses perijinan (rata-rata)
hari 10 5
Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha
Buah 1 30
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja
% 3 5
Peningkatan penanganan hubungan industrial
% 1 100
3.8 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
ton 81.082 201.758
Bab II | 19
3.9
Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam
pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen 0 8
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
Desa 0 20
Ketaatan terhadap RT/RW % 95 100
3.10
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan
berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Persentase berkurangnya penambang liar
% 75 75
Persentase pengambilan air
sesuai dengan perijinan yang berlaku
% 50 100
Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
buah 100 12
RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata)
% 6,83 11
Persentase penanganan sampah (%)
% 7,20 5
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% 24,30 5
3.11
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis)
% 22,50 18,50
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
% 55,72 56
Rumah layak huni % 0 100
Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
Kecamatan 0 32
Persentase terselenggaranya
pelayanan pembangunan gedung pemerintahan
% 40 80
Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan
% 18.52 65,52
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 0 100
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan
perhubungan
% 0 100
Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
% 59 83
Bab II | 20
Efektivitas pelayanan angkutan % 83.88 96,67
Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
% 60 100
Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
% 83,88 100
Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas
% 41.59 61,46
Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
ha 27.3 4,5
Luas tanah yang di bebaskan
untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
m² 0 100.000
3.12
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
berkurangnya lahan kritis ha 0 9.500
cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
% 15,67 16,49
4.1
Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan
dan masa depan serta berkhlak mulia
berkurangnya pelanggaran disiplin PNS
Kasus 15 10
persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan
% 40 90
persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
% 100 100
Jumlah CPNS Menjadi PNS Orang 200 1500
Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara
Unit 1 1
persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
Orang 107 1000
Anggota Korpri yang terlayani % 50 90
Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa
% 0 0
4.2
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi
Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada/Tidak Ada Ada
Perda APBD tepat waktu Waktu 20-Jan-
10
31-Des-
2016
Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu
Waktu 31-Jul-10 31 Juli 2016
Peningkatan pernyataan Opini BPK
Opini WDP WTP
Bab II | 21
pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
% 41,20 59,00
Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
% 34,80 41,20
Inventarisasi Aset % 57,5 65,00
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Rp. 449.826.023,82
483.190.834.456,00
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp. 155.196.740.474
484.167.115.594,37
Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak Ada Ada
Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak Ada Ada
Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak Ada Ada
4.3
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat
ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten
yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
Ada/Tidak Ada/Tidak
Ada/Tidak
Kepemilikan KTP % 100 95,65
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Rasio 296,29 504,91
Kepemilikan Kartu Keluarga % 69,77 93,11
Kepemilikan akta catatan sipil 36.19 51,79
aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif
raperda 11 83
persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
% 97 100
Bab II | 22
persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)
% 0 25
ketersediaan profil desa yang valid
Dokumen 354 354
Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
% 45 100
Persentase lembaga/kelompok
masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
% 68 100
Kebijakan penataan wilayah Dokumen 0 1
Kebijakan tentang pemerintahan desa
Dokumen 1 1
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa 354 354
Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai
dengan peraturan/perundang undangan
Desa 354
Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif
% 100
Kebijakan Kerjasama Daerah Dokumen 1 1
Kebijakan penyelesaian kasus hukum
Kasus 5 25
kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Dokumen 1 5
kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Dokumen 3 19
Bab II | 23
kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang ketahanan pangan
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan
Dokumen 1 11
kebijakan di bidang sarana dan
prasarana perhubungan
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen 1 1
kebijakan pembangunan daerah Dokumen 1 15
Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen 1 1
kebijakan di bidang keluarga berencana
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen 2 2
kebijakan di bidang kesehatan Dokumen 1 5
kebijakan di bidang ketenagakerjaan
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang sosial Dokumen 1 1
kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
Dokumen 1 5
kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
Dokumen 1 5
Bab II | 24
kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik
Dokumen 0 5
kebijakan di bidang pelayanan publik
Dokumen 0 5
kebijakan penyusunan SOP Dokumen 0 5
Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen 0 5
kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan
Dokumen 0 5
jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku
(OPD)
OPD 76 82
ketersediaan prasarana pengelolaan arsip
Unit 50 310
Jumlah pengelola arsip Orang 0 23
Meningkatkan pelayanan administrasi
% 25 100
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
% 20 100
4.4
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam
rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan
kemananan yang kondusif
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus 45 70
Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
orang 725 1225
4.5 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan
teknologi informatika dan komunikasi
cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi
OPD 0 100
Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur
% 0 15
Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
% 47.43 100
Bab II | 25
Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 0 100
Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi
% 16.67 100
Persentase cakupan upaya bina
jasa pos dan telekomunikasi
% 0 22
jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
% 0 0
tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen 0 3 dok
4.6
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
% 100
Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
% 100
5.1
Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
% 0 0
menurunnya angka perceraian orang 30 10
Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
Rp. 11737101108,15
-
persentase partisipasi
masyarakat dalam pemilu, pemilukada
% 0 70
5.2 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Dokumen 0 3
5.3
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan
Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
Lokasi - 32
Bab II | 26
sosial
persentase PMKS yang dibina % 5 25
persentase PSKS yang dibina % 0 100
Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang
berlaku
% 0 100
II.1.5 Kebijakan
Kebijakan merupakan arah/tindakan pedoman untuk menentukan bentuk
konfigurasi program dan kegiatan dalam mencapai tujuan. Kebijakan
merupakan kumpulan keputusan-keputusan pimpinan yang menentukan
secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata
lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan
tertentu. Kebijakan merupakan pedoman untuk mengatur suatu mekanisme
tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan
serta visi dan misi instansi pemerintah.
Adapun kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016 diarahkan
pada :
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan mempermudah jangkauan
pendidikan bagi masyarakat;
2. Meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat;
3. Pengembangan kemampuan ekonomi dan mengoptimalkan potensi lokal
untuk menciptakan lapangan pekerjaan;
4. Penyelenggaraan pemerintah yang bersih, akuntabel dan berwibawa;
5. Meningkatkan penerapan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
II.1.6 Program untuk Pencapaian Sasaran
Bab II | 27
Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematik dan
terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa organisasi ataupun dalam
rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi aktif
masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program yang telah
ditetapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam RPJMD Tahun 2011-2016
adalah sebanyak 182 program. Sedangkan untuk mencapai 39 sasaran yang
terdapat dalam RPJMD 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Cianjur pada
tahun 2016 telah melaksanakan 26 urusan wajib yang mencakup 133 program
dan 8 urusan pilihan yang mencakup 31 program.
Tabel 2.2 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2016
No Sasaran Didukung Jumlah Program
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan 4
2. Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
2
3. Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
3
4. Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
4
5. Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
4
6. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dalam penanggulangan bencana
-
7. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 1
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan pelaksanaan pendidikan
2
9. Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan 4
10. Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
6
11. Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana
kesehatan
5
12. Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat 8
13. Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat 1
14. Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat 2
15. Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
5
16. Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja 1
17. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
2
18. Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
3
19. Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
10
20. Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
5
21. Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
6
22. Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi 6
Bab II | 28
dan pasar
23. Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
4
24. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 2
25. Terwujudnya iklim investasi yang sehat 6
26. Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
6
27. Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur
2
28. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
3
29. Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
22
30. Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian hidup
6
31. Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
8
32. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
10
33. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
25
34. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum
dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
2
35. Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
4
36. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal 3
37. Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
4
38. Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1
39. Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
5
II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016
Kinerja merupakan keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak
atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur. Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan
kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya
yang dimiliki. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur berkomitmen
Bab II | 29
akan menyelesaikan kontrak kinerja sebagaimana tercantum pada dokumen
Perjanjian Kinerja di bawah ini :
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6
1.1
Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
1.1.1 Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik
formal mupun non formal
Rasio 1:91
1.1.2 Jumlah daya tampung pendidikan dini
Ruang Kelas 3267
1.1.3 Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:288
1.1.4 Jumlah daya tampung SD/SMP
Ruang Kelas 437
1.1.5 Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:651
1.1.6 Jumlah daya tampung SMA/SMK
Ruang Kelas 437
1.1.7 persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
% 15,72
1.1.8 Persentase jumlah guru yang memenuhi
kualifikasi S-1/D-IV
% 100
1.2
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
1.2.1 Angka Kelulusan SD/MI % 100
1.2.2 Angka Kelulusan SMP/MTs
% 100
1.2.3 Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
% 100
1.3
Terkendalinya angka mengulang dan drop out di
setiap tingkatan dan jenjang
1.3.1 Persentase siswa yang naik kelas
% 100
1.3.2 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
% 0
1.3.3 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
% 0
1.3.4 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
% 0
Bab II | 30
1.3.5 Persentase siswa yang melanjutkan
% 100
1.4
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
1.4.1 Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI
% 100
1.4.2 Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs
% 100
1.4.3 Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
% 100
1.5 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah
ke dalam pribadi peserta didik
1.5.1 sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
% 100
1.6 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
1.6.1 Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
Sekolah 1
1.7
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
1.7.1 persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
% 5
1.8 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan
1.7.2 persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
% 100
1.9
Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
1.8.1 Perpustakaan Desa Unit 50
1.9.1 Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan
Unit 11
1.9.2 koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
eks 16682
1.9.3 pengunjung perpustakaan
Orang 13006
2.1
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, berpartisipasi
2.1.1 Persentase rumah tinggal bersanitasi
% 57
2.1.2 Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
% 100
Bab II | 31
aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam keluarga dan masyarakat
2.1.3 Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan
pencemaran udara
% 100
2.2
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
2.2.1 persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan
% 6,33
2.2.2 Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi dengan baik
% 100
2.2.3 Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
Rasio 1:500.000
2.2.4 Kualitas sarana dan prasarana RSUD
% 100
2.2.5 Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
% 100
2.3
Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
2.3.1 Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 90
2.3.2 Prevalensi gizi buruk % 0,9
2.3.3 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
% 100
2.4
Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan
masyarakat miskin
2.4.1 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 80
2.4.2 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Kunjungan 281265
2.5 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan
obat
2.5.1 Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi
masyarakat miskin
% 95
2.6
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
2.6.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga
Anak 2,78
2.6.2 Cakupan peserta KB aktif
% 67,20
2.7 Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
2.7.1 persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per kecamatan
% 78
Bab II | 32
2.8 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam
berbagai bidang pembangunan
2.8.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
% 46
2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
2.9.1 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak kekerasan
% 100
3.1
Berkembangnya agribisnis yang
mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya
saing
3.1.1 nilai produk dan produktivitas per jenis
produk pertanian per tahun : Padi
ton 896534
3.1.2
nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun :
0
- produk perkebunan Ton 49000
- produk hhbk Ton 611
3.1.3 Produksi hasil pertenakan
Ton 23,04
3.1.4 Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
Kelompok 125
3.1.5 Persentase sawah terairi % 87,80
3.1.6 Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan agribisnis
% 11,10
3.2 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta
berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
3.2.1 Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% 64
3.3
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan
3.3.1 Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana
Buah 4
3.3.2 Jumlah kunjungan wisata
Orang 778184
3.3.3 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Buah 51
Bab II | 33
dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
3.3.4 Persentase infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah
dalam rangka pengembangan pariwisata
% 7,40
3.3.5 Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk pengembangan pariwisata
km 50
3.4
Meningkatnya aksesibilitas
KUMKM terhadap
modal, teknologi dan pasar
3.4.1 Persentase koperasi aktif
% 29,00
3.4.2 Jumlah UKM non
BPR/LKM UKM
Buah 0
3.4.3 Jumlah BPR/LKM aktif Buah 0
3.4.4 Persentase Usaha Mikro dan Kecil
% 0,03
3.5
Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
3.5.1 Persentase pasar rakyat yang direvitalisasi
% 14,28
3.5.2 Frekuensi pengawasan barang dan jasa kelapangan
kali 1
3.5.3 pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina
Orang 320
3.5.4 pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Orang 200
3.6
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
3.6.1 jumlah peningkatan angka investasi
Rp. (trilyun) 134
3.6.2 Keluarga yang mengikuti Program transmigrasi
KK 25
3.7
Terwujudnya iklim investasi yang sehat
3.7.1 lama proses perijinan (rata-rata)
hari 5
3.7.2 Jumlah regulasi yang mendukung iklim usaha
Buah 5
3.7.3 Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan penduduk usia kerja
% 5
3.7.4 Peningkatan penanganan hubungan industrial
% 100
3.8 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
3.8.1 Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap
ton 201758
3.9
Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah
3.9.1 Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen 8
Bab II | 34
dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah
Kabupaten Cianjur
3.9.2 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
Desa 10
3.9.3 Ketaatan terhadap RT/RW
% 100
3.10
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung
pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan
3.10.1 Persentase berkurangnya penambang liar
% 75
3.10.2 Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
% 50
3.10.3 Persentase jumlah ren-
cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
buah 12
3.10.4 RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata)
% 17,74
3.10.5 Persentase penanganan sampah (%)
% 5
3.10.6 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% 5
3.11
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
3.11.1 Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan jalan strategis)
% 18,50
3.11.2 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
% 56
3.11.3 Rumah layak huni Rumah 10112
3.11.4 Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
Kecamatan 32
3.11.5 Persentase
terselenggaranya pelayanan
pembangunan gedung pemerintahan
% 80
3.11.6 Persentase cakupan ketersediaan prasarana perhubungan
% 65,52
3.11.7 Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 100
3.11.8 Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan
% 100
3.11.9 Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
% 83
Bab II | 35
3.11.10 Efektivitas pelayanan angkutan
% 96,67
3.11.11 Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
% 100
3.11.12 Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
% 100
3.11.13 Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas
% 61,46
3.11.14 Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
ha -
3.11.15 Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
m² 20000
3.12
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
3.12.1 berkurangnya lahan kritis
ha 2000
3.12.2 cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan
% 15,73
4.1
Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras,
produktif, inovatif, disiplin,
berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
4.1.1 berkurangnya pelanggaran disiplin PNS
Kasus 10
4.1.2 persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan
% 80
4.1.3 persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
% 100
4.1.4 Jumlah CPNS Menjadi PNS
Orang 300
4.1.5 Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara
Unit 1
4.1.6 persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
Orang 600
4.1.7 Anggota Kopri yang terlayani
% 90
4.1.8 Berkurangnya penyalahgunaan barang
dan jasa
% -
4.2
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan
4.2.1 Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada/Tidak Ada
4.2.2 Perda APBD tepat waktu Waktu 31 Des
Bab II | 36
anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat
penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
4.2.3 Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu
Waktu 31 Juli
4.2.4 Peningkatan pernyataan Opini BPK
Opini WTP
4.2.5 Rasio belanja tidak
langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
% 59,00
4.2.6 Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
% 41,20
4.2.7 Inventarisasi Aset % 65,00
4.2.8 Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Rp. 128.722.646.961,00
4.2.9 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp. 484.167.115.594,37
4.2.10 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak ada
4.2.11 Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
Ada/Tidak ada
4.2.12 Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak ada
4.3
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
4.3.1 ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi organisasi birokrasi
pemerintah kabupaten yang memenuhi
kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
Ada/Tidak ada
4.3.2 Kepemilikan KTP % 95,65
4.3.3 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Rasio 504,91
4.3.4 Kepemilikan Kartu Keluarga
% 93,11
4.3.5 Kepemilikan akta catatan sipil
51,79
4.3.6 aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif
raperda 18
Bab II | 37
4.3.7 persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
% 100
4.3.8 persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)
% -
4.3.9 ketersediaan profil desa yang valid
Dokumen -
4.3.10 Persentase sarana dan prasarana dasar desa
yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
% 100
4.3.11 Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
% 100
4.3.12 Kebijakan penataan wilayah
Dokumen 1
4.3.13 Kebijakan tentang pemerintahan desa
Dokumen 1
4.3.14 Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan
sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa 177
4.3.15 Jumlah desa yang dapat
menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
Desa 354
4.3.16 Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif
% 100
4.3.17 Kebijakan Kerjasama Daerah
Dokumen 1
4.3.18 Kebijakan penyelesaian kasus hukum
Kasus 5
4.3.19 kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Dokumen 1
Bab II | 38
4.3.20 kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Dokumen 1
4.3.21 kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen -
4.3.22 kebijakan di bidang ketahanan pangan
Dokumen -
4.3.23 kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
Dokumen 1
4.3.24 kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan
Dokumen 1
4.3.25 kebijakan di bidang
sarana dan prasarana perhubungan
Dokumen 1
4.3.26 kebijakan di bidang tata
ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen 1
4.3.27 kebijakan di bidang
lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen -
4.3.28 kebijakan pembangunan daerah
Dokumen 1
4.3.29 Kebijakan di bidang
peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
Dokumen 1
4.3.30 kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
Dokumen 1
4.3.31 kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen 1
4.3.32 kebijakan di bidang keluarga berencana
Dokumen 1
4.3.33 kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen 2
4.3.34 kebijakan di bidang kesehatan
Dokumen -
4.3.35 kebijakan di bidang ketenagakerjaan
Dokumen 1
4.3.36 kebijakan di bidang sosial
Dokumen 1
4.3.37 kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
Dokumen 1
Bab II | 39
4.3.38 kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
Dokumen 1
4.3.39 kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik
Dokumen 1
4.3.40 kebijakan di bidang pelayanan publik
Dokumen 1
4.3.41 kebijakan penyusunan SOP
Dokumen 5
4.3.42 Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen 5
4.3.43 kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan
Dokumen 5
4.3.44 jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD)
OPD 82
4.3.45 ketersediaan prasarana pengelolaan arsip
Unit 310
4.3.46 Jumlah pengelola arsip Orang 23
4.3.47 Meningkatkan pelayanan administrasi
% 100
4.3.48 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
100
4.3.49 Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
% 100
4.4
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup
dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan
ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
4.4.1 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus 80
4.4.2 Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
Orang 600
4.5 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
4.5.1 cakupan OPD yang dapat akses jaringan informasi
OPD 1
Bab II | 40
4.5.2 Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabupaten Cianjur
% 3
4.5.3 Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
% 100
4.5.4 Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
% 100
4.5.5 Tingkat upaya
sisnergitas distribusi informasi
% 100
4.5.6 Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
% 22
4.5.7 jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
% 0
4.5.8 tersedianya pedoman
dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen 1
4.6
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
4.6.1 Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
% 100
4.6.2 Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
% 100
5.1
Terwujudnya pemahanan yang
meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
5.1.1 menurunnya jumlah temuan
penyalahgunaan APBD
% 0
5.1.2 menurunnya angka perceraian
orang 10
5.1.3 Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
Rp. -
5.1.4 persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
% 70
5.2 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
5.2.1 ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Dokumen 3
Bab II | 41
bernegara
5.3
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
5.3.1 Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi trantibun)
Lokasi 32
5.3.2 persentase PMKS yang
dibina
% 25
5.3.3 persentase PSKS yang dibina
% 100
5.3.4 Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan
atau peraturan perundang undangan yang berlaku
% 100
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016
Struktur APBD Kabupaten Cianjur Tahun 2016 yaitu terdiri dari
Pendapatan Rp. 3.401.960.089.236,73 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp.
480.885.159.887,23 Dana Perimbangan Rp. 2.286.686.635.000,00, dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah Rp. 634.388.294.349,50. Selanjutnya Pada Tahun
Anggaran 2016 anggaran belanja Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp. 3.639.993.285.047,85 dipergunakan untuk membiayai Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung. Adapun secara rinci anggaran Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2016
No Uraian Rencana (Rp) %
1. Belanja Tidak Langsung 2.105.501.530.282,52 57,8
2. Belanja Langsung 1.534.491.754.765,33 42,2
Jumlah 3.639.993.285.047,85 100% Sumber : DPKAD Kabupaten Cianjur
Selain dari pendapatan daerah, belanjda daerah terdapat pembiayaan
daerah yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp. 248.033.195.811,12
dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp. 10.000.000.000,00. Adapun Alokasi
Bab II | 42
anggaran Belanja Langsung sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahun
2016 untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagaimana
pada tabel 2.5 :
Tabel 2.5 Alokasi per Sasaran Pembangunan tahun Anggaran 2016
No Sasaran Anggaran (Rp.) % Anggaran
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
76.170.258.146,00 4,96
2. Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
18.412.529.900,00 1,2
3. Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
5.954.278.720,00 0,39
4. Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
9.098.750.412,00 0,59
5. Tertanamnya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
1.787.680.932,00 0,12
6. Meningkatnya pengetahuan dan kesadarab siswa dalam antisipasi dalam penanggulangan bencana
0,00 0
7. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 51.930.000,00 0,00
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penglolaan dan pelaksanaan pendidikan
6.204.971.054,79 0,4
9. Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan 408.613.500,00 0,03
10. Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
10.735.294.430,00 0,7
11. Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasaana kesehatan
478.198.583.707,46 31,2
12. Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat 6.582.969.250,00 0,43
13. Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat
136.073.366.235,08 8,87
14. Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat
13.335.834.500,00 0,87
15. Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
19.985.563.100,00 1,3
16. Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi
remaja
40.000.000,00 0
17. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
905.000.000,00 0,06
18. Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
700.000.000,00 0,05
19. Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
62.773.891.670,00 4,09
20. Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkambangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
28.009.878.650,00 1,83
21. Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
2.010.500.000,00 0,13
22. Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
935.000.000,00 0,06
Bab II | 43
No Sasaran Anggaran (Rp.) % Anggaran
23. Terwujudnya pengelolaan indistri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
14.286.204.196,00 0,93
24. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi 1.569.358.200,00 0,10
25. Terwujudnya iklim investasi yang sehat 1.850.688.200,00 0,12
26. Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
13.346.181.250,00 0,87
27. Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan unutk pengembangan wilayah kabupaten cianjur
1.712.695.000,00 0,11
28. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
18.828.496.035,00 1,23
29. Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
389.085.436.023,00 25,4
30. Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian hidup
15.709.967.500,00 1,02
31. Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
5.322.428.893,00 0,35
32. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
31.943.891.300,00 2,08
33. Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
43.354.843.861,00 2,83
34. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
2.444.737.400,00 0,16
35. Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan
dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
1.022.593.500,00 0,07
36. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
1.834.523.000,00 0,12
37. Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
7.742.810.100,00 0,5
38. Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
330.916.000,00 0,02
39. Terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
2.065.191.800,00 0,13
Urusan wajib 1.430.825.856.465,33 93,2
Non urusan 103.665.898.300,00 6,76
Total Anggaran 1.534.491.754.765,33 100
Bab II | 44
II.4 Indikator Kinerja Utama Tabel 2.4
Indikator Kinerja Utama
No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
1 Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD
% Jumlah siswa PAUD dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
2 Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI
% Jumlah siswa SD/MI dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
3 Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs
% Jumlah siswa SMP/MTs dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
4 Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA
% Jumlah siswa SMA/SMK/MA dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
5 Angka Partisasi Murni (APM) PAUD
% Jumlah siswa usia 4-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
6 Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI
% Jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
7 Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs
% Jumlah siswa usia 13-15 tahun dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
8 Angka Partisasi KasarMurni
(APM) SMA/SMK/MA
% Jumlah siswa usia 16-18
tahun dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan
Kabupaten Cianjur
Bab II | 45
No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
2
Meningkatnya layanan kesehatan masarakat
9 Angka Kematian Bayi (AKB) Rasio Jumlah bayi usia <1 tahun dalam satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup dalam periode yang sama dikali 1000
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
10 Angka Kematian Ibu (AKI) Rasio Jumlah kematian karena kehamilan, persalinan, masa nifas atau komplikasi-komplikasi
lainnya selama satu periode dibagi jumlah kelahiran hidup selama periode yang sama dikali 100.000
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
3 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk industri pertanian yang berdaya saing
11 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
% PDRB sektor pertanian dibagi total PDRB dikali 100%
Bappeda Kabupaten Cianjur
4 Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
12 persentase jalan mantap % Panjang jalan dalam kondisi baik/sedang dibagi total panjang jalan dikali 100%
Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur
5
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan
anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
13 Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah
% Jumlah belanja langsung dibagi total belanja daerah dikali 100%
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Cianjur
14 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah
Rupiah Jumlah total pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Dinas Perpajakan Daerah
6 Terwujudnya pemahaman meluas dan mendalam pada aparat dan
masyarakat Kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
15 Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
% Jumlah temuan/rekomendasi
BPK tahun n dibagi jumlah temuan/rekomendasi BPK tahun n-1 dikali 100%
Inspektorat Daerah
Bab III | 46
Pendekatan manajemen
pembangunan berbasis kinerja, yang
utama adalah bahwa pembangunan
diorientasikan pada pencapaian menuju
perubahan yang lebih baik. Hal ini
menggambarkan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar
melaksanakan program/kegiatan yang
sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/ kegiatan dan
sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan
perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga
sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu
akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang
langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk
membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah bagian
kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan
berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini, laporan
akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
Bab III berisi :
1. Rencana Strategis Pemkab Cianjur
2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemkab
Cianjur.
3. Pengukuran Kinerja
4. Capaian Indikator lainnya
5. Reformasi Birokrasi
6. Pengukuran Pencapaian Sasaran
7. Efisiensi Anggaran
BAB III AKUNTABILITAS
KINERJA PEMDA
KAB. CIANJUR
Gambar 3.1 : Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur
Bab III | 47
kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan
pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 Tentang Pelaksana Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Nilai Pringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1 91 ≤ Sangat Tinggi
2 76 ≤ 90 Tinggi
3 66 ≤ 75 Sedang
4 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
III.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 2016
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan
untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur untuk tahun
2014. Pencapaian IKU Bupati Cianjur tahun 2016 secara ringkas ditunjukan
oleh tabel berikut ini.
Tabel 3.2 Tabel Capaian IKU Tahun 2016
No INDIKATOR KINERJA
UTAMA Capaian
2015
Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD
51,2 52,1 52,76 101,27
2. Angka Partisasi Kasar (APK) SD/MI
118,9 119,1 119,07 99,97
3. Angka Partisasi Kasar (APK) SMP/MTs
97,92 98,2 98,02 99,82
4. Angka Partisasi Kasar (APK) PAUD SMA/SMK/MA
58,81 65 59,79 91,98
5. Angka Partisasi Murni (APM) PAUD
49,88 50,44 50,49 100,10
6. Angka Partisasi Murni (APM) SD/MI
98,96 110,74 99,01 89,41
7. Angka PartisasiMurni (APM) SMP/MTs
96,72 96,85 96,81 99,96
Bab III | 48
No INDIKATOR KINERJA
UTAMA Capaian
2015
Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
8. Angka Partisasi KasarMurni (APM) SMA/SMK/MA
53,81 63,2 55,29 87,48
9. Angka Kematian Bayi (AKB)
0,185 0,175 0,17 102,86
10. Angka Kematian Ibu (AKI) 0,00049 0,00045 0,00034 124,44
11. Kontribusi sektor pertanian/perkebunan
terhadap PDRB
34,1 40,81 31,04 76,06
12. persentase jalan mantap 35,89 36,35 37,87 104,18
13. Persentase belanja langsung terhadap total belanja daerah
38,05 42,2 42,09 99,74
14. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah
123.836.856.050,
00
128.722.646.961,00
131.687.046.195,00
102,30
15. Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
0 0 0,65 99,35
80%
20%
0% 0% 0%
Tingkat Capaian IKU Kabupaten Cianjur Tahun 2016
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Gambar 3.2 : Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2016
Bab III | 49
III.2 Pengukuran dan Analisis Kinerja
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 1
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan
1. Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap
penduduk usia sekolah PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
1:119 1:91 1:80 112,08 1: 134 1:91
2. Jumlah daya tampung pendidikan dini
2798 3267 2982 91,27 928 3267
3. Rasio jumlah sekolah SD/SMP terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal mupun non formal
1:362 1:288 1:225 121,87 1: 433 1:288
4. Jumlah daya tampung SD/SMP
642 437 668 152,86 397 437
5. Rasio jumlah sekolah SMA terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal
1:679 1:651 1:364 144,08 1:1128 1:651
SASARAN 1
Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan
Misi 1
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8
2012 91,97 54,62 75,52 151,13 89,56 137,79 53,84 112,16
2013 79,83 94,98 124,2 62,81 107,24 97,38 91,79 90,48
2014 84,82 95,51 115,27 98,42 121,76 98,37 106,07 84,79
2015 91,67 96,45 97,11 97,42 187,03 98,66 138,22 91,22
2016 112,08 91,27 121,87 152,86 144,08 189,24 128,94 98,6
020406080
100120140160180200
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Bab III | 50
mupun non formal
6. Jumlah daya tampung SMA/SMK
812 437 827 189,24 561 437
7. Persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana pendidikan
20,27 15,72 20,27 128,94 9,92 15,72
8. Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
91,22 100 98,6 98,6 74 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sasaran Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
merupakan sebuah harapan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten
Cianjur bagaimana masyarakat mampu memperoleh informasi dan pelayanan
pendidikan dengan mudah. Hal ini dengan banyaknya perbaikan sekolah-sekolah
dan pembangunan ruang kelas baru sehingga jumlah daya tampung sekolah serta
rasio sekolah dengan jumlah siswa yang ada cukup ideal untuk digunakan. Pada
tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur
melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur serta
segenap stakeholders yang ada dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Berikut disampaikan
capaian indikator kinerja pada sasaran
meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan
pendidikan yaitu :
Pada tahun 2016 terdapat ruang kelas yang
dibangun dan direhabilitasi agar daya tampung
setiap kelas sesuai dengan standar pelayanan
minimal yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Berikut jumlah ruang kelas pada setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Cianjur
yaitu :
Tabel 3.4 Jumlah Daya Tampung Sekolah
No Jenjang Pendidikan Jumlah Daya Tampung
2014 2015 2016
1. Pendidikan Dini 2146 2798 2982
2. SD/ SMP/ MTs 562 642 668
3. SMA/ SMK/ MA 723 812 827 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Jumlah daya tampung ruang kelas merupakan target akumulasi ruang kelas
yang direhabilitasi dan dibangun pada setiap tahunnya. Peningkatan jumlah daya
tampung ruang kelas dimaksudkan agar memenuhi standar pelayanan minimal
bahwa setiap kelas dapat menampung 32 siswa. Adapun rehabilitasi dan
Gambar 3.3 Salah Stau Pembangunan
Ruang Kelas Baru
Bab III | 51
pembangunan ruang kelas baru untuk pendidikan dini tidak dapat terealisasi
mengingat keterbatasan anggaran, hal ini dapat dilihat pada target 3.267 ruang
kelas hanya dapat terealisasi 2.982 ruang kelas atau 91,27% dari target yang telah
ditetapkan termasuk dengan target akhir RPJMD. Berbeda halnya dengan ruang
kelas pada tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat melebihi target yang telah
ditentukan sebagaimana telah dijelaskan pada tabel capaian realisasi pada tahun
2016 di atas. Jumlah daya tampung merupakan hasil dari jumlah siswa pada
setiap jenjang terhadap ruang kelas yang tersedia pada setiap sekolah, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dibangunnya atau direhabilitasinya ruang kelas dalam
rangka pencapaian standar yang mana setiap kelas terdapat 32 siswa.
Kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi proses belajar mengajar akan terwujud
dengan baik dan kondusif sehingga transfer ilmu yang diberikan oleh guru
terhadap peserta didik dapat berjalan dengan lancar jika kondisi ruang kelas yang
memadai atau sesuai dengan standar.
Selanjutnya adalah rasio jumlah sekolah dengan penduduk pada usia
tertentu maksudnya adalah jumlah sekolah yang tersedia harus berbanding
seimbang dengan penduduk diusianya, jika sekolah itu sedikit akan tetapi
penduduk pada usia tersebut tinggi maka dapat dipastikan sekolah tersebut akan
kelebihan jumlah siswa dan tidak memenuhi standar. Berikut rasio jumlah sekolah
dengan jumlah penduduk pada usia tertentu yaitu :
Tabel 3.5 Rasio Jumlah Sekolah dengan Jumlah Penduduk Usia Sekolah
No Jenjang Pendidikan Rasio
2014 2015 2016
1. PAUD (usia 4-6 thn) 1: 129 1: 119 1: 80
2. SD dan SMP (usia 7-15
thn)
1: 233 1: 362 1: 225
3. SMA/ SMK/ MA (usia
16-18 thn) 1: 766 1: 679 1: 364
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Berdasarkan tabel tersebut di atas pada setiap tahun rasio semakin
menurun itu artinya pembangunan sekolah dan ruang kelas dapat berdampak
pada rasio jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk diusia tertentu, semakin
sedikit rasio maka jumlah siswa dalam satu sekolah tersebut ideal atau memenuhi
standar. Dalam rangka menjaga atau mempertahankan jumlah sekolah agar tetap
ideal Pemerintah harus mengambil langkah antisipasi mengingat pertambahan
jumlah penduduk pada setiap tahun tidak dapat diprediksi. Realisasi pada
indikator rasio jumlah sekolah dapat dikatakan melebihi target yang telah
ditentukan pada tahun 2016 dan target akhir RPJMD, hasil tersebut diperoleh
melalui perhitungan rumus terbalik artinya semakin sedikit maka capaiannya
Bab III | 52
semakin baik. Kemudian jika dibandingkan dengan realisasi pada awal RPJMD
capaian tahun 2016 telah melebihi target.
Permasalahan :
(1.) Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
(2.) Angka kemiskinan Kabupaten Cianjur yang masih tinggi menjadi faktor
penyebab masyarakat sulit untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat
selanjutnya.
(3.) Biaya sekolah masih relatif mahal terutama untuk pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
(4.) Masih terdapat guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
Solusi :
(1.) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada Pemerintah Kabupaten
Cianjur telah mencoba melakukan perbaikan diantaranya melalui inovasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan diantaranya :
a. Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
http://www.disdikcianjur.org
Dibuatnya sistem atau website Dinas Pendidikan merupakan sebuah
upaya dalam menjamin keterbukaan informasi terkait urusan
pendidikan di Kabupaten Cianjur.
Gambar 3.4 : Website Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Bab III | 53
b. Bus Sekolah Bagi Masyarakat yang Putus Sekolah Sektor Non Formal
Bus sekolah bagi masyarakat yang putus
sekolah sektor non formal artinya bagi
masyarakat yang kurang mampu, putus
sekolah dan anak jalanan bisa
melaksanakan pendidikan secara gratis.
Bus sekolah tersebut dimaksudkan agar
meningkatkan angka melek huruf di
Kabupaten Cianjur dan RLS (Rata-rata
Lama Sekolah). Bus Sekolah ini di pelopori
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
pada Tahun 2016. Bus sekolah ini bisa dijadikan salah satu solusi mengingat
angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur yang cukup tinggi.
SASARAN 2
Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan Misi
1
IK 1 IK 2 IK 3
2012 100 100 100
2013 100 100 100
2014 100 100 100
2015 100 100 100
2016 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Gambar 3.5 : Bus Sekolah
Bab III | 54
Tabel 3.6
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 2
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya Angka Kelulusan Siswa untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
1. Angka Kelulusan SD/MI
100 100 100 100 100 100
2. Angka Kelulusan SMP/MTs
100 100 100 100 100 100
3. Angka Kelulusan
SMA/MA/SMK
100 100 100 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan di
Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini merupakan tekad
bahwa pendidikan merupakan hal dasar yang perlu dipenuhi bagi setiap
masyarakat serta mewjudkan amanat UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Tabel 3.7 Jumlah Siswa yang Mengikuti dan Lulus UN Tahun 2016
No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa yang
Mengikuti Ujian Nasional Jumlah Siswa yang
Lulus Ujian Nasional
1. SD 37.559 siswa 37.559 siswa
2. MI 4.999 siswa 4.999 siswa
3. SMP 31.222 siswa 31.222 siswa
4. MTs 8.438 siswa 8.438 siswa
5. SMA 5.431 siswa 5.431 siswa
6. SMK 10.650 siswa 10.650 siswa
7. MA 3.046 siswa 3.046 siswa
Jumlah 101.345 siswa 101.345 siswa
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Dilihat pada tabel di atas jumlah peserta atau siswa yang mengikuti ujian
nasional dari jenjang SD/ SMP/ SMA atau sederajat sejumlah 101.345 siswa dan
dinyatakan lulus 100%. Keberhasilan dari pada pencapaian sasaran ini tidak
terlepas dari terealisasikannya program pemerintah daerah Kabupaten Cianjur
melalui Dinas Pendidikan yaitu program wajib belajar pendidikan dasar sembilan
tahun, program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, serta
program pendidikan menengah.
Bab III | 55
Tabel 3.8
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 3
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang
1. Persentase siswa yang naik kelas
100 100 100 100 100 100
2. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0,07 0 0 100 0 0
3. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0.07 0 0 100 0 0
4. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
0,12 0 0 100 0 0
5. Persentase siswa yang melanjutkan
99,91 100 100 100 98 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap
tingkatan dan jenjang yaitu diukur melalui persentase siswa yang naik kelas,
angka putus sekolah (SD/ MI), angka putus sekolah (SMP/ MTs), angka putus
sekolah (SMA/ SMK/ MA), dan persentase siswa yang melanjutkan pada tahun
2016 yang merupakan tahun terakhir dari RPJMD periode 2011-2016 mencapai
100%.
SASARAN 3
Terkendalinya Angka Mengulang dan Drop Out di Setiap Tingkatan dan
Jenjang
Misi 1
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5
2012 99,47 99,97 99,81 99,56 74,01
2013 99,73 99,98 99,83 99,59 86,55
2014 100 99,98 99,96 99,99 99,88
2015 100 99,93 99,93 99,88 99,91
2016 100 100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Bab III | 56
Tabel 3.9
Total Jumlah Siswa di Kabupaten Cianjur
No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang
Putus Sekolah
1. SD/ MI 248.279 siswa 25 siswa
2. SMP/ MTs 97.067 siswa 68 siswa
3. SMA/SMK/MA 65.432 siswa 8 siswa
Jumlah 410.778 siswa 101 siswa
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Dilihat pada tabel di atas bahwa
jumlah seluruh siswa di Kabupaten Cianjur
yaitu 410.778 siswa. Sedangkan untuk
angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur
pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/ MTs,
dan SMA/ SMK/ MA menunjukan angka 0%,
akan tetapi berdasarkan data keseluruhan
jumlah siswa yang ada di Kabupaten Cianjur
yang tersebar di 32 Kecamatan terdapat 25
siswa yang putus sekolah pada jenjang SD/
MI, 68 siswa SMP/ MTs dan 8 siswa SMA/SMK/ MA adapun capaian 0%
mengingat dari jumlah siswa yang putus sekolah dibandingkan dengan jumlah
siswa pada jenjang tertentu relatif kecil sehingga dapat dikatakan 0%.
Pada indikator selanjutnya yaitu persentase siswa yang melanjutkan
maksudnya adalah siswa yang berada pada jenjang pendidikan SD/MI
melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP/ Mts begitupun selanjutnya.
Berikut jumlah siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya.
Tabel 3.10 Jumlah Siswa yang Melanjutkan Sekolah
No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Naik
Kelas
1. SD/ MI 42.397 siswa 42.397 siswa
2. SMP/ MTs 6.050 siswa 6.050 siswa
Jumlah 48.447 siswa 48.447 siswa
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa di Kabupaten Cianjur siswa
yang tersebar di 32 Kecamatan sejumlah 48.447 siswa dan melanjutkan ke jenjang
selanjutnya yaitu sebanyak 48.447 siswa.
Gambar 3.6 Siswa SD sedang mengikuti UAS
Bab III | 57
Tabel 3.11 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 4
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
1. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SD/MI
100 100 100 100 100 100
2. Persentase siswa yang
lulus UAS tingkat SMP/MTs
100 100 100 100 100 100
3. Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMA/MA/SMK
100 100 100 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Ujian Akhir Sekolah merupakan salah satu tahapan dalam rangka melihat
kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu biasanya
setiap 6 (enam) bulan sekali. Ujian akhir sekolah dilaksanakan di Kabupaten
Cianjur yang diikuti oleh seluruh peserta didik di jenjang sekolah dasar hingga
menengah. Target tahunan dari persentase siswa yang lulus UAS 100% persen
artinya hal tersebut menggambarkan dua kondisi yaitu kemampuan dari peserta
didik dan kemampuan guru dalam mentransfer ilmunya.
SASARAN 4
Meningkatnya Mutu Kelulusan Siswa dari setiap Jenjang Pendidikan
Misi 1
IK 1 IK 2 IK 3
2012 100 100 100
2013 100 100 100
2014 100 100 100
2015 100 100 100
2016 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4
Bab III | 58
Berdasarkan data perhitungan dari jumlah yang lulus UAS dibagi jumlah
seluruh peserta didik yang mengikuti UAS dikali 100% maka diperoleh angka 100%
dari realisasi pada tahun ke tahun. Adapun pada tahun 2016 persentase siswa
yang lulus UAS baik di tingkat SD, SMP, SMA sederajat memperoleh 100%.
Adapun jumlah siswa yang mengikuti uas pada tahun 2016 sebagai berikut :
Tabel 3.12 Jumlah Siswa yang Lulus UAS Tahun 2016
No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa yang
Mengikuti UAS Jumlah Siswa yang
Lulus UAS
3. SD/ MI 248.279 siswa 248.279 siswa
4. SMP/ MTs 60.296 siswa 60.296 siswa
5. SMA/SMK/MA 60.296 siswa 60.296 siswa
Jumlah 368.871 siswa 368.271 siswa
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Keberhasilan dari pada sasaran ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah
melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan program
manajemen pelayanan pendidikan.
SASARAN 5
Tertanamkannya Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Ke Dalam Pribadi Peserta
Didik
Misi 1
IK 1
2012 400
2013 100
2014 100
2015 100
2016 100
050
100150200250300350400450
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5
Bab III | 59
Tabel 3.13
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 5
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
1. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan berkarakter
100 100 100 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan visi Kabupaten Cianjur periode 2011-2016 yaitu “Cianjur
Lebih Sejahtera dan Berakhlakul Karimah” Pemerintah Kabupaten Cianjur
mengimplementasikan visi tersebut melalui sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan berkarakter. Hal ini mengingat pendidikan merupakan wahana yang
cukup efektif dalam menerapkan visi tersebut yang pada akhirnya dapat
diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Akhlakul karimah artinya akhlak
mulia atau terpuji hal ini yang diinginkan untuk di jaga dan ditingkatkan bagi
peserta didik khususnya dan umumnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Cianjur. Secara keseluruhan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
berkarakter adalah sebagai berikut :
Tabel 3.14 Sekolah yang Menyelenggarakan Pendidikan Berkarakter
No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah /
Madrasah
Jumlah Sekolah yang Menyelenggarakan
Pendidikan Berkarakter
1. SD 1.254 sekolah 1.254 sekolah
2. MI 222 madrasah 222 madrasah
3. SMP 274 sekolah 274 sekolah
4. MTs 89 madrasah 89 madrasah
5. SMA 83 sekolah 83 sekolah
6. SMK 168 sekolah 168 sekolah
7. MA 25 madrasah 25 madrasah
Jumlah 2.115 sekolah/ madrasah 2.115 sekolah/ madrasah
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Keberhasilan dari pada capaian indikator tersebut adalah dengan didukung
oleh program pendidikan wajib pendidikan dasar sembilan tahun, program
pendidikan menengah, program pembinaan dan permasyarakatan olahraga, dan
program peningkatan peran serta kepemudaan. Sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan berkarakter pada awal tahun sampai dengan akhir RPJMD yaitu tahun
2016 dapat dilaksanakan dengan baik sehingga capaiannya sebesar 100%.
Bab III | 60
Tabel 3.15
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 6
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
1. Jumlah Sekolah yang terfasilitasi untuk peningkatan pemahaman,
keterampilan, dan
kewaspadaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana (sekolah)
0 1 0 0 3 19
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan
penanggulangan bencana adalah sasaran pada misi pertama yang didalamnya
diukur melalui jumlah sekolah yang terfasilitasi utnuk peningkatan pemahaman,
keterampilan, dan kewaspadaan dalam pencegahan penanggulangan bencana.
Padda indikator ini sejak pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 ini tidak
dapat dilaksanakan mengingat tidak adanya kegiatan yang mendukung pada
ketercapaian indikator tersebut termasuk tidak adanya anggaran, sehingga
indikator tersebut tidak dapat tercapai atau 0 (nol).
SASARAN 6
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Siswa dalam Antisipasi dan
Penanggulangan Bencana (sekolah)
Misi 1
IK 1
2012 51,15
2013 0
2014 0
2015 0
2016 0
0
10
20
30
40
50
60
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6
Bab III | 61
Tabel 3.16
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 7
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal
1. Persentase bantuan biaya operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
3 5 1 20 5 20
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada Tahun 2015 perguruan tinggi yang mendapat bantuan operasional dari
Pemerintah Daerah sebanyak 3 (tiga) pendidikan tinggi diantaranya AKPER (karena
statusnya BLUD mendapatkan anggaran untuk operasional), Universitas Surya
Kencana (mendapat dana hibah bansos), dan AKNED (mendapat dana hibah
bansos). Berbeda dengan Tahun 2016 mengingat adanya efisiensi anggaran
sehingga perguruan tinggi yang memperoleh bantuan operasional hanya AKPER
karena masih BLUD. Terealisasinya 1 (satu) perguruan tinggi dari 5 (lima)
perguruan tinggi sehingga capaian pada indikator ini sebesar 20% sedangkan
sampai tahun 2016 terdapat 7 perguruan tinggi, jika dibandingkan dengan target
akhir RPJMD yaitu 20 perguruan tinggi terealisasi 12 atau 60%.
SASARAN 7
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Tinggi Lokal
Misi 1
IK 1
2012 0
2013 100
2014 100
2015 60
2016 20
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7
Bab III | 62
Tabel 3.17
Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 8
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan
1. Persentase sekolah yang memiliki komite sekolah
100 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Komite sekolah merupakan mitra sekolah yang memiliki fungsi sebagai
sarana pendidikan bagi para peserta didik baik dibidang akademik maupun non
akademik dan berperan dalam penentuan rencana kerja dan anggaran sekolah.
Perlunya partisipasi masyakrakat dari berbagai sektor dalam penyelenggaraan
pemerintah merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mewujudkan good
governance karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi pemerintah
bekerja secara bersama-sama dengan masyarakat dan swasta. Adapun komite
sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu sebagai berikut :
SASARAN 8
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pelaksanaan
Pendidikan
Misi 1
IK 1
2012 100
2013 100
2014 100
2015 100
2016 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8
Bab III | 63
Tabel 3.18
Sekolah yang Memiliki Komite Sekolah Tahun 2016
No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah yang
Memiilki Komite Sekolah
1. TK 389 Sekolah 389 Sekolah
2. SD/ MI 1.254 Sekolah 1.254 Sekolah
3. SMP/ MTs 261 Sekolah 261 Sekolah
4. SMA/SMK/ MA 231 Sekolah 231 Sekolah
Jumlah 2.135 Sekolah 2.135 Sekolah
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur
Dari jumlah keseluruhan sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur
seluruhnya telah memiliki komite sekolah. Dengan demikian hal ini menunjukan
bahwa partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sangat tinggi.
Tabel 3.19 Capaian Kinerja Misi 1 Sasaran 9
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
1. Perpustakaan desa 121 50 124 248 30 100
2. Perpustakaan mesjid besar kecamatan
10 11 10 90,90 10 10
SASARAN 9
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Misi 1
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 100 100 102,55 93,38
2013 100 100 103,36 101,99
2014 100 100 95,22 116,26
2015 100 100 107,28 411,24
2016 248 90,9 112,91 432,34
050
100150200250300350400450500
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9
Bab III | 64
3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
17.897 16.682 18.837 112,91 16.182 16.682
4. Pengunjung perpustakaan
53.486 13.006 56.230 432,34 10.506 13.006
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan terdiri dari
4 indikator sasaran yang mana terdapat 3 indikator sasaran yang masuk pada
kategori “Sangat Tinggi” serta melebihi target yang telah ditentukan dan 1 (satu)
indikator masuk pada kriteria “Tinggi” akan tetapi tidak memenuhi target yang
telah ditentukan. Keberhasilan pada masing-masing indikator dapat digambarkan
sebagai berikut :
Perpustakaan merupakaan wadah untuk menggali berbagai informasi,
keberhasilan yang diperoleh oleh kabupaten sampai pada tahun 2016 ini yaitu
dengan menambah perpustakaan desa yang pada awal tahun 2011 memiliki 30
perpustakaan desa, secara berkala dengan didukung program pengembangan
budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan kegiatan penyediaan bantuan
pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah sehingga perpustakaan
desa sampai pada tahun 2016 menjadi 124 perpustakaan desa. Adapun target
perpustakaan desa pada akhir RPJMD yaitu 100
perpustakaan desa sudah dapat tercapai bahkan
melebihi target yang telah ditetapkan.
Selain dari pada perpustakaan desa terdapat
perpustakaan mesjid besar kecamatan dengan
program yang sama yaitu program pengembangan
budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan
kegiatan supervisi, pembinaan dan stimulasi pada
perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan
masyarakat sudah berkontribusi terhadap pemeliharaan 10 perustakaan mesjid
besar kecamatan yang ada di lingkungan Kabupaten Cianjur. Pemeliharaan terebut
dilakukan secara berkesinambungan pada setiap
tahun hingga pada tahun 2016 terealisasi 100%.
Penambahan jumlah perpustakaan desa dan
pemeliharaan terhadap perpustakaan mesjid besar
kecamatan harus didukung dengan adanya koleksi
buku di perpustakaan daerah. Penambahan jumlah
koleksi buku di perpustakaan daerah yang pada
tahun 2011 sejumlah 16.182 setiap tahun
bertambah samapai pada tahun 2016 menjadi 18.897 eksemplar melebihi target
Gambar 3.7 : Perpustakaan Keliling
Gambar 3.8 : Perpustakaan Daerah Kab Cianjur
Bab III | 65
akhir RPJMD yaitu 16.682 yang tahun sebelumnya sejumlah 17.897 eksemplar
bertambah 940 eksemplar menjadi 18.837 eksemplar pada tahun 2016.
Penambahan jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah dilakukan
melalui kegiatan penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum dareah.
Segala bentuk upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Cianjur melalui program dan kegiatan tersebut guna mendukung dari pada
mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya masyarakat Kabupaten Cianjur.
Dengan meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan secara tidak langsung
dapat meningkatkan minat baca dan pengunjung perpustakaan. Pengunjung
perpustakaan pada tahun ke tahun mengalami peningkatan yang semula pada
tahun 2011 10.506 orang pada tahun 2016 mencapai 56.230 orang.
Permasalahan :
(1.) Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan arsip dan perpustakaan
sehingga dapat mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan yang diberikan.
(2.) Masih minimnya minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur.
(3.) Keterbatasan jenis buku/ bahan bacaan di perpustakaan sehingga masyarakat
belum merasa cukup menggali informasi melalui perpustakaan daerah.
Solusi :
(1.) Menambah alokasi dana untuk peningkatan sarana dan prasarana
perpustakaan guna meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Cianjur.
(2.) Menambah jenis buku bacaan sehingga masyarakat merasa terpenuhi akan
informasi yang dibutuhkan melalui buku bacaan.
Bab III | 66
Tabel 3.20 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 1
book
INDIKATOR KINERJA
Realisasi 2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
1. Persentase rumah tinggal bersanitasi
69,21 57 69,37 121,70 53,85 57
2. Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
125 100 100 100 20 100
3. Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
0 100 100 100 0 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
SASARAN 1
Terwujudnya Masyarakat yang Proaktif Memelihara dan Meningkatkan
Derajat Kesehatan, Berpartisipasi Aktif Mendorong Dirinya, serta Mampu
Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Shat dalam Keluarga dan
Masyarakat
Misi 2
IK 1 IK 2 IK 3
2012 96,92 100 100
2013 96,84 62,5 0
2014 123,1 100 100
2015 112,73 138,89 0
2016 121,7 100 100
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Bab III | 67
Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat menjadi
tanggungjawab bersama dalam hal ini masyarakat, pemerintah, dan swasta. Hidup
yang sehat dan bersih menjadi dambaan bagi setiap manusia akan tetapi hal
tersebut dapat diwujudkan jika setiap manusia peduli terhadap lingkungannya
masing-masing. Adapun untuk mewujudkan sasaran tersebut didukung dengan
indikator persentase rumah tinggal bersanitasi, persentase usaha/kegiatan yang
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, dan
Persentase usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara.
Persentase rumah tinggal bersanitasi merupakan akses pelayanan bagi
masyarakat dalam memperoleh kehidupan yang bersih, nyaman, dan menjaga
masyarakat agar tidak bersentuhan langsung dengan kotoran manusia. Untuk
mewujudkan hal tersebut pemerintah melalui pembangunan sarana MCK plus ++
dan pembuatan saluran drainase yang dilakukan pemerintah Kabupaten Cianjur di
Tahun 2016. Pada Tahun 2016 MCK dan MCK plus++ masing-masing terbangun
14 unit untuk MCK dan 7 unit untuk MCK plus++ sehingga sampai akhir tahun
2016 telah dibangun 97 unit MCK dan 69 unit MCK plus++. Selain dari pada
pembangunan MCK Pemrintah Kabupaten Cianjur dalam meningkatkan persentase
rumah tinggal bersanitasi yaitu dengan pembangunan saluran drainase di
lingkungan permukiman perkotaan yang pada Tahun 2016 dibangun sepanjang 2
km sehingga sampai akhir tahun 2016 telah dibangun sepanjang 7km drainase.
Upaya tersebut sangat berkontribusi besar terhadap capaian dari persentase
rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Cianjur yang pada Tahun 2015 terealisasi
69,21% kini bertambah di Tahun 2016 menjadi 69,37%. Adapun capaian pada
tahun 2016 telah melebihi target akhir RPJMD yaitu 57%, terlebih jika
dibandingkan edngan kondisi awal RPJMD yaitu 53,85%.
Permasalahan :
(1.) Sekalipun realisasi pada persentase rumah tinggal bersanitasi telah
memenuhi target, namun masih terdapat kendala yang dihadapi diantaranya
pembangunan saluran drainase belum berdasarkan pada suatu studi
drainase secara menyeluruh, tidak adanya pemeliharaan terhadap saluran
drainase yang ada, serta kesadaran masyarakat yang masih kurang karena
membuang sampah pada saluran yang menyebabkan penyumbatan dan
pendangkalan pada sungai dan saluran drainase.
Bab III | 68
Solusi :
(1.) Pemerintah Kabupaten Cianjur masih terus melaksanakan pembangunan
MCk dan MCK plus++ dan pembuatan drainase serta mensosialisasikan pola
hidup sehat kepada masyarakat terutama di sekitar bantaran sungai.
(2.) Dilaksanakannya kegiatan Jum’at bersih dengan melakukan pembersihan
bantaran sungai, gorong-gorong,dan jalan-jalan utama.
Tabel 3.21
Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 2
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
1. Persentase jalan
desa mantap
menuju sarana
kesehatan
7,5 6,33 7,50 118,48 3,48 6,33
2. Puskesmas dan
jaringannya yang berfungsi dengan
baik
92 100 90 90 85 100
3. Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
1: 560.976 1: 500.000 1: 560.773 87,84 10 1: 750.000
SASARAN 2
Meningkatnya Kondisi dan Kualitas Fasilitas Layanan Prasarana Kersehatan
Misi 2
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5
2012 49,38 106,33 88,22 0 0
2013 78,95 100 87,49 0 0
2014 108,26 100 87,48 0 0
2015 130,21 96,74 87,8 111,11 111,11
2016 118,48 90 87,84 100 100
0
20
40
60
80
100
120
140
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Bab III | 69
4. Kualitas Sarana dan
Prasarana RSUD
100 100 100 100 80 100
5. Tersedianya Bangunan IGD Terpadu
100 100 100 100 0 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dalam rangka meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan
prasarana kesehatan didukung oleh beberapa indikator saebaga alat ukur
keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diataranya adalah Persentase jalan desa
mantap menuju sarana kesehatan, Puskesmas dan jaringannya yang berfungsi
dengan baik, Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk, Kualitas Sarana dan
Prasarana RSUD, Tersedianya Bangunan IGD Terpadu. Salah satu kondisi dari
kualitas pelayanan kesehatan yaitu dibangunnya jalan mantap menuju sarana
kesehatan, ini menjadi penting mengingat jalan merupakan hal yang sangat
dibutuhkan untuk dapat mengakses sarana kesehatan. Upaya Pemerintah
Kabupaten untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan pembangunan jalan
desa sepanjang 371.510 km sampai pada tahun 2016 atau sekitar 7,50% melebihi
target yang telah ditentukan yaitu 6,33% dan menjadi target akhir RPJMD.
Pembangunan tersebut jika dibandingkan dengan awal tahun RPJMD yaitu 3,46%
atau 171.390 km. Keberhasilan dari pada pembangunan ini selain dari anggaran
Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Cianjur memperoleh bantuan anggaran
Provinsi serta kegiatan PNPM yang menangan jalan desa.
Selanjutnya selain dilihat dari pembangunan jalan didukung dengan
kualitas dari fasilitas puskesmas dan jaringannya yang berfingsi dengan baik
bedasarkan data yang ada (45 puskesmas).
Rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk idealnya adalah 1:500.000,
Sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Cianjur telah memiliki 4 unit
rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur Kelas B dan Rumah Sakit
Umum Cimacan Kelas D, Rumah Sakit Umum Pagelaran dan terdapat 1 (satu) unit
rumah sakit swasta yaitu Rumah Sakit Dr. Hafidz Cianjur. Dengan demikian
capaian kinerja rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 4:2.243.904
atau 1:560.773 atau mencapai 87,84% dari target 1:500.000.
Bertambahnya jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur harus diimbangi
dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD Kabupaten Cianjur
yaitu RSUD Kelas B Kabupaten Cianjur. Kualitas sarana dan prasarana RSUD
Kelas B Kabupaten Cianjur dalam keadaan baik atau kondisi 100% hal ini
didukung dengan beberapa program Pemerintah Daerah yang meliputi program :
1. Pengadaan alat-alat kesehatan 2. Pengadaan alat kedokteran untuk penanganan bayi berat lahir rendah 3. Pembangunan Gedung Perkantoran
Bab III | 70
4. Pengadaan tanah rumah sakit 5. Pengadaan tanah dan bangunan rumah sakit 6. Pembangunan drainase rumah sakit 7. Pembangunan gedung farmasi tahap II 8. Pembangunan pagar dan tembok penahan tanah 9. Pengadaan genset rumah sakit 10. Pembangunan gedung genset rumah sakit 11. Pengadaan alat-alat CSSD dan Laundry 12. Pengadaan alat-alat kesehatan NICU, ICU, PICu, dan IGD 13. Pengadaan tempat tidur rumah sakit 14. Pengadaan alat-alat kesehatan 15. Pengembangan gedung rawat inap VIP Flamboyan dan IGD 16. Pembangunan gedung farmasi 17. Pengembangan ruang ICU,ICCU,NICU
18. Pembangunan gedung farmasi RSUD Cianjur 19. Pembagnunan gedung rawat inap kelas III (Jampersal) 20. Pembangunan gedung stroke center tahap II 21. Pengadaan alat kesehatan dan penunjang medis.
Indikator yang terakhir adalah tersedianya bangunan IGD terpadu yang ada
di RSUD Kelas B Cianjur hal ini tercapai 100% mengingat pada tahun 2016 telah
dilaksanakan pengembangan Gedung Rawat Inap VIP Flamboyan dan IGD di RSUD
Kelas B Cianjur. Pengembangan ini merupakan kelanjutan dari tahun 2015 yang
telah dilaksanakan pengadaan rawat inap VIP Flamboyan dan IGD telah terealisasi
seluruhnya dengan terlaksananya pengupasan da pemasangan pasad luar dan
dalam gedung rawat inap VIP dan IGD dengan luas dari gedung seluas 1200 m2,
kemudian tersedianya fasilitas spoelhook sebanyak 3 unit serta tersedianya
fasilitas scrub station sebanyak 2 unit.
Permasalahan :
(1.) Masih terdapat puskesmas dan jaringannya tidak berfungsi dengan baik.
(2.) Untuk memenuhi target ideal rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk
dirasa masih kurang untuk dapat memenampung dan memberikan pelayanan
kesehatan.
Solusi :
(1.) Perbaikan terhadap fasilitas dan jaringan puskesmas terus ditingkatkan
dengan menambah jumlah anggaran untuk perbaikan.
(2.) Menambah jumlah rumah sakit di Kabupaten Cianjur beserta segala fasilitas
dan sumber daya manusianya.
Bab III | 71
Tabel 3.22
Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 3
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat
1. Cakupan pertolongan
persalinan oleh
bidan atau tenaga
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi kebidanan
89,25 90 84,82 94,24 87,17 90
2. Prevalensi gizi buruk
0,10 0,9 0,10 88,89 1,3 0,9
3. Cakupan
desa/kelurahan Universal Child Immunization
74 100 88,10 88,10 85 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk mengindikasikan ada tidaknya
masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi
tersebut bersifat kronik atau akut. Adapun capaian kinerja pada tahun 2016 yaitu
SASARAN 3
Meningkatnya Layanan Kesehatan Masyarakat
IK 1 IK 2 IK 3
2012 124,53 102,31 100
2013 119,8 80 100
2014 93,63 130 92,29
2015 105,06 190 74
2016 94,24 88,89 88,1
020406080
100120140160180200
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Misi 2
Bab III | 72
88,89% sama dengan pada tahun 2015 yang mana prevalensi gizi buruk 0,10%,
semakin kecil angka yang diperoleh maka semakin menunjukan tidak ada masalah
gizi pada balita. Beberapa faktor yang mempengaruhi capaian prevalensi gizi buruk
ini antara lain :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat ke posyandu;
2. Surveilance gizi di tingkat puskesmas mulai berjalan;
3. penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan penentuan usia
balita;
Indikator selanjutnya adalah Cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunization hal ini artinya keberhasilan dari program imunisasi ditentukan oleh
Universal Child Immunization. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child
Immunization pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yaitu 88,10%, tahun 2015 sebesar 74%. Jika dilihat kondisi
awal RPJMD yaitu 85% sehingga capaian sampai dengan tahun 2016 3,1%, cukup
jauh dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 100%.
Permasalahan :
(1.) Cakupan pemberian MP-ASI bagi balita 6-14 bulan masih rendah;
(2.) Belum semua pelaksana gizi di puskesmas berlatar belakang gizi;
(3.) Terbatasnya keterampilan petugas dalam melaksanakan tugas
(4.) Terbatasnya alat ukur tinggi badan dan berat badan di posyandu
Solusi :
(1.) Meningkatkan keterampilan petugas dalam melaksanakan kegiatan posyandu
melalui pelatihan-pelatihan tertentu.
(2.) Melakukan pengadaan sarana prasarana atau peralatan yang membantu
kegiatan posyandu.
(3.) Perlu adanya kegiatan posyandu dan kegiatan di puskesmas yang
memperhatikan asupan gizi bagi bayi dan balita.
(4.) Mensosialisasikan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan makanan bergizi
bagi balitas
Bab III | 73
Tabel 3.23 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 4
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat
1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
100 80 100 125 80 80
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
234.136 281.265 224.922 79,97 100 281.265
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan
pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dilakukan dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin diantaranya
pemberian pelayanan BPJS dan Jamkesmas. Pada tahun 2016 cakupan pelayanan
kesehatan dasar mengalami peningkatan menjadi 100% sehingga capaiannya
menjadi 125%dan telah melebihi target akhir RPJMD. Selanjutnya jumlah rujukan
pasien masyarakat miskin pada tahun 2016 melalui BPJS dan Jamkesmas
SASARAN 4
Peningkatan Ketersediaan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat
Misi 2
IK 1 IK 2
2012 45,61 69,31
2013 100 103,2
2014 100 113,94
2015 125 94,58
2016 125 79,97
0
20
40
60
80
100
120
140
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4
Bab III | 74
sejumlah 224.922 orang, belum memenuhi target yang telah ditentukan yaitu
281.265 orang.
Tabel 3.24 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 5
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
1. Ketersediaan obat, terutama obat dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
90 95 95 100 0 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Ketersediaan obat, dan alat kesehatan bagi masyarakat miskin dipenuhi
dengan melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan untuk kebutuhan
obat baik di puskesmas maupun di dinas kesehatan.
SASARAN 5
Terjaminnya Ketersediaan dan Keterjangkauan Obat
Misi 2
IK 1
2012 104,4
2013 104,4
2014 100
2015 94,74
2016 100
889092949698
100102104106
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5
Bab III | 75
Tabel 3.25
Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 6
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
1. Rata-rata jumlah
anak per keluarga
2,12 2.78 2,59 107,33 2.92 2,78
2. Cakupan peserta
KB aktif
70,88 67,20 70,70 105,20 67,00 67,20
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
berkualitas didukung dengan rata-rata jumlah anak per keluarga dan cakupan
peserta KB aktif. Adapun capaian pada tahun 2016 telah memenuhi target yang
telah ditentukan dengan rincian sebagai berikut :
Rata-rata jumlah anak per keluarga adalah kemampuan perempuan di
keluarga untuk melahirkan dalam masa reproduksi, angka 2,78 menunjukan
bahwa rata-rata perempuan di Kabupaten Cianjur mampu melahirkan 2-3 anak.
Perhitungan dari pada indikator ini berbanding terbalik sehingga semakin sedikit
maka capaian tersebut semakin baik, hal ini mengingat program dari Pemerintah 2
SASARAN 6
Terpenuhinya Permintaan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang
Berkualitas
Misi 2
IK 1 IK 2
2012 100 102,42
2013 102,3 104,26
2014 99,53 97,1
2015 124 105,71
2016 107,33 105,2
0
20
40
60
80
100
120
140
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6
Bab III | 76
(dua) anak cukup. Pada capaian kinerja, tahun 2016 melebihi target yang telah
ditentukan yaitu 107,33 namun jika dibandingkan dengan realisasi sebelumnya
menurun.
Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2016 sejumlah 419.789 orang atau
70,70% hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun
sebelumnya yaitu 70,88%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD capaian
tahun 2016 telah mengalami peningkatan bahkan telah melebihi target akhir
RPJMD yaitu 67,20%. Cakupan peserta KB aktif diperoleh melalui perhitungan
jumlah peserta program KB aktif dibagi jumlah pasangan usia subur dikali 100%.
Tabel 3.26 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 7
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
1. Persentase pusat
informasi dan
konseling remaja
per kecamatan
78 78 83 106,41 68 78
Sumber : Hasil Pengolahan Data
SASARAN 7
Meningkatnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Misi 2
IK 1
2012 102,98
2013 100
2014 101,3
2015 104
2016 106,41
96
98
100
102
104
106
108
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7
Bab III | 77
Tabel 3.27
Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 8
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
1. Persentase partisipasi
perempuan di
lembaga pemerintahan
45,09 46 27,52 59,82 43,05 46
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan merupakan
indikator dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas hidup dan
perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan.
Adapun capaian pada tahun 2016 terealisasi 27,52% dari target 46%. Perhitungan
ini diperoleh dari perhitungan pekerja perempuan di lembaga pemerintah dibagi
jumlah pekerja perempuan dikali 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun
sebelumnya dan kondisi awal RPJMD hal ini mengalami penurunan termasuk
target akhir RPJMD.
SASARAN 8
Meningkatkan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak serta Peran
Perempuan dalam Berbagai Bidang Pembangunan
Misi 2
IK 1
2012 98,47
2013 100,23
2014 100,15
2015 98,56
2016 59,82
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8
Bab III | 78
Tabel 3.28 Capaian Kinerja Misi 2 Sasaran 9
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
1. Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak
dari tindak kekerasan
100 100 100 100 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak dari tindak
kekerasan pada tahun 2016 tertangani 100%. Jenis kekerasan yang selama ini
terjadi di Kabupaten Cianjur sampai dengan tahun 2016 yaitu :
Tabel 3.29 Jumlah Korban Kekerasan Tahun 2016
No Jenis Kekerasan Jumlah Korban
1. Traficking 11
2. Persetubuhan 55
3. KDRT 9
4. Sodomi/ Cabul 26
5. Buruh Migran 3
6. Lain-lain 9
Jumlah 113
Sumber : Badan Keluarga Bencana
SASARAN 9
Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang dan Kelangsungan Hidup Anak
Misi 2
IK 1
2012 100
2013 100
2014 100
2015 100
2016 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9
Bab III | 79
Berdasarkan data di atas jumlah tindak kekerasan yang ada di Kabupaten
Cianjur sejumlah 113 kasus dan keseluruhan dapat ditangani dengan baik.
Bab III | 80
Tabel 3.30 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 1
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
1. Nilai produk dan
produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi
864.358 896.534 1.035.545 115,50 761.167 896.534
2. Nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun : 1. Produk
Perkebunan
44.499 49.000 45.758,23 93,38 33.440 49.000
3. 2. Produk hhbk 442,41 611 458,74 75,08 563 611
4. Produksi Hasil Peternakan
71,002 80,634 77.472,55 96,08 63,179 80,634
5. Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya :
26 125 167 133,6 29 125
SASARAN 1
Berkembangnya Agribisnis yang Mampu Menghasilkan Produk dan Industri
Pertanian yang Berdaya Saing
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7
2012 111,28 104,17 145,43 0 125,37 100,7 90,55
2013 107,66 122,82 83,21 0 128 107,58 86,32
2014 104,8 109,16 99,38 0 88 108,56 74,1
2015 97,76 98,89 74,46 92,46 104 106,38 99,72
2016 115,5 93,38 75,08 96,08 133,6 104,83 102,34
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Bab III | 81
Pertanian
6. Persentase sawah terairi
91,28 87,80 92,04 104,83 79,80 87,80
7. Kondisi Infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah
dalam rangka pengembangan agibisnis
10,77 11,10 11,36 102,34 13,50 11,10
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Upaya pencapaian sasaran berkembangnya agribisnis yang mampu
menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing dapat diukur
melalui indikator sasaran nilai produk dan produktivitas per jenis produk
pertanian per tahun (padi); produk perkebunan; produk HHBK (Hasil Hutan Bukan
Kayu); Produksi Hasil Peternakan; Jumlah kelompok yang memanfaatkan teknologi
tepat guna dalam budidaya (pertanian); persentase sawah terairi; dan kondisi
insfrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas
wilayah dalam rangka pembangunan agribisnis.
Nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun (Padi)
terus mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yang memperoleh
864.358 ton pada tahun 2016 telah melampaui target yang telah ditentukan yaitu
1.035.545 ton bahkan sudah melebihi target Provinsi atau Nasional yaitu sebesar
845.645 ton. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu
896.534 ton capaian tahun 2016 sudah melebihinya.
Keberhasilan dari capaian tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor
diantaranya curah hujan yang tinggi hampir di sepanjang tahun 2016 dan berbagai
dukungan program/ kegiatan pemerintah daerah diantaranya :
1. Pembinaan penangkaran benih padi,
2. Gerakan pengendalian hama terpadu,
3. Pengadaan pestisida untuk persediaan dikala ada bencana serangan hama dan
penyakit tanaman.
4. Perbaikan jaringan irigasi permukaan embung tempat penampungan air
sementara,
5. Percepatan pengolahan tanah melalui bantuan traktor dan pompa air, mesin
alat tanaman padi, alat mesin pemanen padi, motor roda tiga untuk
pengangkutan hasil gabah, dan motor roda dua untuk kegiatan penyuluhan
dan pembinaan bagi para petugas pertanian di lapangan.
Bab III | 82
Gambar di samping
merupakan bagian dari
kegiatan pelatihan dan
bimbingan teknis
pendayagunaan irigasi
untuk pertanian dan
perbaikan jaringan irigasi.
Keunggulan
Kabupaten Cianjur selain
dari pada sektor pertanian,
terdapat pula sektor perkebunan. Perkebunan di Kabupaten Cianjur mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut gambaran terhadap
nilai produk perkebunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.31 Produksi perkebunan Tahun 2012-2016
No Komoditas Produksi (ton)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Karet 2.420,80 3.632,76 2.952,27 2.786,88 2.524,25
2. Teh 21.679,62 24.219,32 22.032,56 21.972,58 19.759,47
3. Kelapa 4.193,42 4.655,52 4.745,29 4.531,20 4.168,60
4. Kelapa
hibrida
645,55 601,64 456,63 674,32 461,05
5. Cengkeh 581,52 605,41 632,61 583,35 601,46
6. Kopi robusta
154,84 200,58 212,95 158,61 164,88
7. Kopi arabika
69,43 77,60 101,85 98,31 105,00
8. Aren 4.226,00 4.957,61 5.148,58 5.292,52 5.293,94
9. Pala 51,93 53,99 83,81 82,56 82,67
10. Kapok 46,29 47,73 47,53 47,17 48,17
11. Kakao 800,58 894,53 530,04 808,90 810,42
12. Panili 13,14 13,61 24,20 25,35 21,00
13. Tembakau 23,90 34,08 0,00 45,41
14. Kayumanis 0,18 0,19 0,05 0,00 0,00
15. Kina 258,91 263,00 112,69 135,68 132,00
16. Lada 11,97 12,51 13,17 13,04 14,49
17. Kemiri 7,51 7,54 5,31 5,46 6,18
18. Nilam 0,25 0,00 0,00 0,00 0,00
19. Kelapa sawit
0,00 0,00 7.333,59 7.283,18 11.519,23
Jumlah 35.355,44 40.277,62 44.433,12 44.499,11 45.758,23
Sumber : Statistika Perkebunan Tahun 2012-2016
Gambar 3.9 Alat-alat Pertanian
Gambar 3.10 Pelatihan kepada Kelompok Tani
Bab III | 83
Dilihat dari tabel di atas bahwa secara keseluruhan nilai produktivitas
perkebunan meningkat dari 44.499,11 ton menjadi 45.758,23 ton, namun jika
dilihat berdasarkan komoditas terdapat peningkatan dan penurunan diantaranya
pada komoditas karet, teh, kelapa, kelapa hibtida, panili, kina (mengalami
penurunan), sedangkan cengkeh, kopi robusta, kopi arabika, aren, pala, kapok,
kakao, tembakau, ladam kemiri, dan kelapa sawit mengalami peningkatan.
Keberhasilan dari peningkatan nilai produk perkebunan didukung oleh adanya
program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan dan program
pengembangan agribisnis. Peningkatan nilai produk perkebunan pada tahun 2016
jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD Kabupaten Cianjur belum
memenuhi target dari 49.000 ton baru terealisasi sebesar 45.758,23 ton atau
93,38%.
Selanjutnya produk hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Cianjur cukup
berkontribusi terhadap peningkatan pada sektor agribisnis. Adapun hasil hutan
bukan kayu di Kabupaten Cianjur meliputi :
Tabel 3.32 Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Kabupaten Cianjur Tahun 2016
No Produk HHBK Wujud
Produksi
Jumlah Produksi (ton)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Arang kayu Arang 2,10 2,40 2,50 0,72 1,92
2. Perlebahan Madu 17,02 17,50 3,175 2,18 1,96
3. Persuteraan Kokon Murbei
4,658 18,06
2,173 24,1
0,325 -
0,33 -
0,13 -
4. Jamur Kayu Jamur 969,168 399,29 341,5 341,5 351,75
5. Jamur Tiram Jamur - - 97,2 97,2 99,39
6. Cuka Kayu Cuka 9 2,4 2,5 0,48 3,60
7. Rotan Rotan 4,1 0,58 - - -
Jumlah 1.024,11 448,44 447,20 442,41 458,74
Sumber : Statistika Kehutanan dan Perkebunan, Penyuluh Kehutanan Lapangan, 2012-2016
Produksi hasil hutan bukan kayu Kabupaten Cianjur meliputi arang kayu,
perlebahan, persuteraan, jamur kayu, jamur tiram, cuka kayu, dan rotan yang
pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Jumlah 458,74 ton
merupakan akumulasi dari beberapa produk hasil hutan bukan kayu. Jika diukur
dengan target tahunan dan terget RPJMD produksi hasil hutan bukan kayu tidak
mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 611 ton atau 75,08%.
Selain dari sektor pertanian dan perkebunan, peningkatan agribisnis juga
didukung oleh peningkatan produksi hasil peternakan. Produksi hasil perternakan
Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebesar 77.472,55 ton atau 96,08% belum
memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 80.634 ton. Jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 produksi hasil peternakan mengalami
peningkatan dari 71.002 ton menjadi 77.472,55 ton. Keberhasilan sampai pada
tahun 2016 cukup signifikan jika dibandingkan dengan awal tahun 2011 yaitu
Bab III | 84
63.179 ton. Upaya dalam merealisasikan pencapaian tersebut pemerintah
Kabupaten Cianjur melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan menjadikan
program peningkatan produksi hasil peternakan dengan kegiatan penyusunan
data potensi dan evaluasi pembangunan peternakan, perikanan dan kelautan,
peningkatan produksi dan produktivitas ternak, serta pengembangan peternakan
di masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan agar agribisnis di Kabupaten Cianjur
meningkat dan berdaya saing. Sebagaiaman telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pengembangan agribisnis tersebut didukung oleh berbagai sektor. Selain dari pada
hasil yang diperoleh baik berupa hasil dari pertanian, perkebunan, perhutanan
pemerintah juga melakukan peningkatan kepada kualitas sumber daya manusia
dalam hal ini para petani. Terdapat jumlah kelompok petani yang mampu
memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya pertanian, berikut
disampaikan jumlah kelompok tani yang mampu memanfaatkan TTG yaitu :
Tabel 3.33 Jumlah Kelompok Petani Kelas Utama Tahun 2012-2016
No Kecamatan Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Cianjur 3 3 1 3 3
2 Cilaku 0 1 3 3 3
3 Warungkondang 1 1 2 1 4
4 Gekbrong 0 1 1 4 2
5 Cibeber 0 1 4 4 4
6 Ciranjang 3 3 4 2 4
7 Sukaluyu 0 1 1 2 2
8 Bojongpicung 3 1 2 1 2
9 Karangtengah 0 1 1 1 1
10 Mande 0 1 1 3 3
11 Pacet 1 2 3 3 4
12 Cipanas 0 1 3 3 4
13 Sukaresmi 11 8 12 14 16
14 Cugenang 0 1 9 12 12
15 Cikalongkulon 0 17 1 2 3
16 Sukanagara 0 3 9 10 10
17 Takokak 0 9 9 10 10
18 Campaka 0 1 4 4 4
19 Campakamulya 0 2 1 4 4
20 Pagelaran 5 7 23 22 22
21 Tanggeung 0 14 14 14 14
22 Kadupandak 0 1 1 2 2
23 Cijati 0 1 1 2 2
24 Sindangbarang 10 21 7 7 7
25 Agrabinta 1 1 3 1 1
26 Leles 0 1 1 2 2
27 Cibinong 1 1 2 5 5
28 Cikadu 0 1 3 4 6
29 Cidaun 0 1 2 1 1
30 Naringgul 0 0 1 3 3
31 Haurwangi 0 1 2 3 3
32 Pasirkuda 0 0 1 3 4
Bab III | 85
JUMLAH 39 108 130 155 167
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Peningkatan jumlah kelompok petani cukup berkontribusi baik terhadap
peningkatan nilai produktivitas pertanian, selanjutnya untuk menghitung
bertambahnya kelembagaan tani yang berkualitas dilakukan pengambilan data
dari hasil penilaian pada setiap akhir tahun di masing-masing kecamatan. Cara
penilaian dilakukan berdasarkan
Buku Pedoman Penilaian Kelompok
Tani yang diterbitkan Kementerian
Pertanian. Indikator adopsi inovasi
teknologi pertanian diperoleh dari
hasil penilaian kelas kelompok tani
secara berjenjang dari kelas
kelompok tani pemula, kelas lanjut,
kelas madya dan kelas utama.
Kriteria kelas kelompok utama
merupakan kriteria yang dipakai dalam melaksanakan teknologi sapta usaha yang
didalamnya adopsi inovasi teknologi. Keberhasilan tersebut sampai pada tahun
2016 telah terdapat 167 kelompok tani dari target 125 kelompok tani yang
terbentuk atau sebesar 133,6%, hal ini telah melebihi target tahunan 2016 serta
target akhir RPJMD. Adapun program yang turut membantu terealisasinya
indikator tersebut yaitu Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan dengan kegiatan
Kegiatan penyuluh penerapan teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna,
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna,
Pengadaan alsintan pra panen, Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian
/perkebunan, Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/
perkebunan.
Selain sumber daya manusia pemerintah Kabupaten Cianjur melakukan
peningkatan kinerja dari sistem irigasi sehingga mampu mengairi lahan sawah
yang ada di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan data terakhir dapat diketahui bahwa
persentase sawah terairi dari luas total kewenangan Kabupaten Cianjur yaitu
92,04% melebihi target pada tahun 2016 yaitu sebesar 87,80% sekaligus target
akhir RPJMD. Keberhasilan dari pada indikator tersebut tidak terlepas dari
optimalisasi program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa,
dan jaringan pengairan.
Beberapa capaian indikator sebagaimana telah dijelaskan di atas turut
berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Berkembangnya agribisnis yang
Gambar 3.11 Kegiatan Penilaian Klas Kelompok Tani Utama
Bab III | 86
mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing. Hal
ini terlihat pada upaya pemerintah dalam peningkatan di sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia
petani, peningkatan irigasi pertanian, serta peningkatan infrastruktur jalan yang
ikut membantu tercapainya sasaran tersebut.
Permasalahan :
(1.) Penurunan hasil produksi perkebunan pada komoditas teh di Kabupaten
Cianjur dikarenakan tanaman teh sudah tua dan rusak dalam jumlah yang
besar dan luas.
(2.) Produksi hasil hutan bukan kayu belum menunjukan hasil yang optimal
dikarenakan teknologi/ budidaya dan pengolahan komoditi hasil hutan bukan
kayu belum banyak dikuasai, harga pasar atas produk hasil hutan bukan
kayu tidak menentu, akses pemasaran yang belum jelas, kurangnya modal,
dan belum banyak kelompok/ masyarakat yang berminat untuk
mengembangkan usaha ini.
(3.) Alih fungsi lahan sawah dan lahan darat untuk kawasan industri dan
permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan kurangnya areal
budidaya peternakan.
Solusi :
(1.) Upaya peningkatan produksi teh baik melalui pembiayaan pusat maupun
daerah serta melalui upaya rehabilitasi meupun intensifikasi terhadap
tanaman teh secara khusus dan umumnya komiditas perkebunan lainnya.
(2.) Perlu adanya peningkatan kualitas SDM dalam cara pengolahan komoditi
hasil hutan bukan kayu, membuka akses pasar untuk hhbk, sosialisasi
terhadap masyarakat mengenai produksi hasil hutan bukan kayu, serta
memberikan bantuan berupa modal bagi masyarakat yang berupaya untuk
meningkatkan produksi hhbk.
(3.) Perlu adanya pembukaan lahan baru khusus budidaya peternakan dan
dikeluarkannya kebijakan terkait alih fungsi lahan.
Bab III | 87
Tabel 3.34 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 2
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan
aksesibilitas pangan 1. Meningkatnya Skor
Pola Pangan
Harapan
65,7 64 67,2 105 62 64
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pola Pangan Harapan (PPH)
adalah susunan beragam pangan
berdasarkan proporsi
keseimbangan energy dan 9
kelompok pangan dengan
mempertibangkan segi daya
terima, ketersediaan pangan,
ekonomi, budaya dan agama. Di
SASARAN 2
Meningkatnya Produksi dan Ketersediaan Pangan serta Berkembangnya
Mekanisme Distribusi dan Aksesibilitas Pangan
Misi 3
IK 1
2012 0
2013 0
2014 0
2015 104,28
2016 105
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Gambar 3.12 Sawah Di Kabupaten Cianjur
Bab III | 88
Kabupaten Cianjur Skor Pola Pangan Harapan yang paling tinggi adalah padi-
padian dengan skor 25, selanjutnya sayur dan buahan dengan skor 18,1, dan
pangan hewani dengan skor 13,5. Perolehan skor tersebut dilakukan melalui data
yang diolah dengan menggunakan software akan menghasilkan rata-rata konsumsi
energi perkapita perhari, skor PPH, pola konsumsi pangan, sasaran PPH konsumsi
dll. Capaian kinerja pada sasaran meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan pada
Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.35 Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur
No Kelompok
Pangan Gram Kkal % Skor
AKE Skor Maks
Skor PPH
Gram Ideal
Skor Ideal
1. Padi-padian 358,6 1531 70,2 35,6 25,0 25,0 295,625 25
2. Umbi-umbian 30,2 35 1,6 0,8 2,5 0,8 96,75 2,5
3. Pangan Hewani 71,7 146 6,7 13,5 24,0 13,5 150,5 24
4. Minyak dan lemak
23,9 255 11,7 5,9 5,0 5,0 26,875 5
5. Buah/ Biji Berminyak
1,5 13 0,6 0,3 1,0 0,3 10,75 1
6. Kacang-kacangan
14,1 35 1,6 3,2 10,0 3,2 37,625 10
7. Gula 10,1 54 2,5 1,3 2,5 1,3 32,25 2,5
8. Sayur dan Buah
170,7 78 3,6 18,1 30,0 18,1 247,25 30
9. Lain-Lain 62,3 35 1,6 0,0 0,0 0,0 16,125 0
Total 2181 100 78,8 100,0 67,2 100
Sumber : Susenas BPS Cianjur Tahun 2015, diolah BKPD Kab. Cianjur (2016)
Dilihat pada tabel di atas capaian kinerja skor pola pangan harapan yaitu
sebesar 67,2 hal ini artinya melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 64
dengan persentase 105%, dengan demikian pola pangan harapan digunakan untuk
menilai tingkat keragaman konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang
ideal, semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam kelompok pangan yang
dikonsumsi dan semakin baik konsumsinya. Mengukur keberhasilan yang telah
dicapai sampai pada tahun 2016 dan kondisi akhir RPJMD indikator skor pola
pangan harapan sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu 67,2 dengan
persentase 105% akan tetapi jika dibandingkan dengan target Provinsi Jawa barat
80 dan target nasional sebesar 100 masih cukup tertinggal.
Permasalahan :
(1.) Jumlah produk pangan segar asal tumbuhan yang tersertifikasi hanya
mencapai 23 hal ini disebabkan karena ada sertifikat yang belum diterbitkan
oleh OKKPD Provinsi Jawa Barat, sehingga belum jelas apakah produk
pangan yang belum diterbitkan tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan
sertifikat.
(2.) Disamping penyediaan dan pendistribusian pangan sudah dilakukan secara
merata akan tetapi belum dapat menjamin seluruh penduduk dapat
Bab III | 89
memenuhi kebutuhan pangannya dalam jumlah yang cukup, beragam bergizi,
seimbang, dan aman hal ini bisa dilihat pada skor pola pangan harapan
Kabupaten Cianjur yang hanya mencapai 67,2 dari target ideal 100.
(3.) Masyarakat Kabupaten Cianjur masih sangat tergantung pada makanan
pokok nasi sehingga belum dapat menggantikan dengan varian pangan
lainnya.
Solusi :
(1.) Perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan akses terhadap sarana
dan prasarana berupa lahan, pasar, informasi, sumber permodalan dan lain-
lain, kebijakan penunjang seperti perdagangan, dana subsidi, pada tahapan
berikutnya, dilakukan penumbuhan kewirausahaan, peningkatan
skalaekonomi komersial, peningkatan akses pasar, pemberian insentif dan
akses terhadap informasi yang bermanfaat.
(2.) Perlu adanya pembangunan ketahanan pangan yang berbasis pedesaan dan
pemebrdayaan masyarakat yang diyakini merupakan salah satu upaya
penting untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya untuk sebagian
masyarakat yang berada di pedesaan.
(3.) Mensosialisasikan pentingnya konsumsi varian pangan selain nasi (beras
yang menampilkan olahan pangan selain nasi.
SASARAN 3
Meningkatnya Pariwisata Daerah Berbasis Alam dan Budaya yang Mampu
Bersaing Memenuhi Kebutuhan Wisatawan
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5
2012 0 88 70,07 83,91 101,04
2013 0 216,19 60,61 86,32 101,04
2014 0 309,69 97,44 74,11 100,2
2015 133,33 298,4 95 99,72 100,2
2016 100 486,36 74,5 102,29 100
0
100
200
300
400
500
600
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Bab III | 90
Tabel 3.36
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 3
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
1. Jumlah Obyek yang meningkat sarana dan prasarana
4 4 4 100 0 4
2. Jumlah kunjungan wisata
211.0958 778.184 3.784.822 486,36 483.191 778.184
3. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
38 51 38 74,50 30 51
4. Persentase infrastrukur jalan dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata
7,18 7,40 7,57 102,29 15,75 7,40
5. Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan
pariwisata
49,10 50 50 100 47 50
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pariwisata dan budaya memiliki
daya tarik tersendiri bagi setiap
wisatawan di Indonesia maupun
mancanegara, hal ini menjadi sebuah
keinginan bagi Pemerintah Kabupaten
Cianjur untuk meningkatkan dan
mengembangkan sektor pariwisata di
Kabupaten Cianjur. Banyak hal yang
perlu dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari objek pariwisata diantaranya
adalah sarana dan prasarana, sumber daya manusia, ditambah dengan
infrastruktur yang dapat mengakses wilayah pengembangan pariwisata.
Selanjutnya jumlah obyek wisata yang meningkat sarana dan prasarananya
pada tahun 2016 yaitu sebanyak 4 obyek wisata, masih sama dengan tahun 2015
yang meliputi Wisata Cibodas, Cikundul, Cirata, dan Jayanti.
Gambar 3.13 : Situs Megalitik Gunung Padang
Bab III | 91
Obyek wisata di atas merupakan obyek wisata yang ditingkatkan sarana dan
prasarananya hal ini agar meningkatnya minat wisatawan untuk berkunjung.
Berdasarkan upaya peningkatan sarana dan prasarana terhadap obyek wisata
tersebut di atas capaian kinerja pada tahun 2016 terealisasi 100%.
Perbaikan pada sarana dan prasarana obyek wisata serta pada infrastruktur
yang dapat menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten Cianjur secara
langsung dapat berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata di
Kabupaten Cianjur. Kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016
mengalami peningkatan yang cukup signifikasn dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu 2.110.958 orang menjadi 3.784.822 orang. Berikut jumlah
kunjungan wisatawan pada Tahun 2016 yaitu :
Tabel 3.37 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016
No Daerah Tujuan Wisata
Jumlah
Wisatawan Nusantara
Wisatawan Mancanegara
1. Jangari 43.222
2. Cikundul 30.254
3. Jayanti 28.628
4. Gunung Padang 91.531 615
5. Istana Cipanas 57.744
6. Taman Bunga Nusantara 2.231.077 160.182
7. Kota Bunga 36.000
Gambar 3.14 : Wisata kebun Raya Cibodas Gambar 3.15 : Wisata Pantai Jayanti
Gambar 3.16 : Wisata Cirata Gambar 3.17 : Wisata Cikundul
Bab III | 92
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Keberhasilan dari pencapaian jumlah kunjungan wisata pada tahun 2016
ini didukung dengann beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Infrastruktur ke kawasan tujuan wisata terus mengalami perbaikan,
2. Upaya peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang kenyamanan
wisatawan.
3. Dilaksanakannya event promosi skala nasional.
4. Bisa bersaingnya kawasan wisata dengan daerah lain.
5. Bertambahnya inovasi dan kreativitas atraksi destinasi wisata di Kabupaten
Cianjur.
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan di Kabupaten
Cianjur masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 38 buah benda, situs, dan
kawasan cagar budaya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah seluruh benda, situs, dan
kawasan cagar budaya yaitu sebanyak 51 buah yang terlestarikan 38. Berikut
benda, situs dan kawasan cagar budaya yang terlestarikan dan belum terlestarikan
yaitu :
Tabel 3.38 Benda Situs dan Cagar Budaya yang Terlestarikan
No Jenis Benda, Situs, dan Cagar
Budaya
Nama Benda, Situs, dan Cagar Budaya
Alamat Keberadaan Keterangan
1. Bangunan Benda Cagar Budaya
Pendopo Kabupaten Cianjur
Jl. Siti Jenab Kel pamoyanan Kec Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
Istana Presiden Cipanas Jl. Raya Bandung Jakarta Desa Cipanas Kec Cipanas
Dilestarikan (Perbup)
Rumah JL. M. Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
PLTA Cugenang Kp. Panengahan Desa Gasol Kec Cugenang
Dilestarikan (Perbup)
Kantor Pos dan Giro Jl. Siti Jenab Kel Pamoyanan Kec
Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
8. The Jhon’s 182.562
9. Arung Jeram 476
10. Kebun Raya Cibodas 499.787 20.278
11. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
290.430 1.508
12. Curug Cikondang 3600
13. Pantai Apra 3600
14. Pantai Sereg 3.600
15. Pemandian Air Panas
Sukasirna
3.600
16. Kebon Coklat 1.200
17. Makam pangeran Hidayatullah 19.774
18. Makam Gunung Jati 27.081
19. Batu Kasur 48.073
Jumlah 3.602.239 182.583
Jumlah Total 3.784.822
Bab III | 93
Gedung Wisma Karya Jl. M Ali No. 64 Kel Solok Pandan Kec Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
Statsiun Kereta Api Cianjur Kel Sayang Kec Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
Gedung Ampera (DKC) Jl. Suroso No.26 Kel Bojongherang Kec Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
Gedung Peteng Kp. Lugina Ds wanasari kec Agrabinta
Belum Dilestarikan
Rumah Gg. Rambutan Kel Solok pandan Kec Cianjur
Belum Dilestarikan
Rumah Dusun I Rt. 03 Rw. 02 kel Pamoyanan
Kec Cianjur
Belum Dilestarikan
Rumah Jl. Masjid Agung Kel Pamoyanan Kec Cianjur
Belum Dilestarikan
Terowongan Kp. Lampegan Kec Campaka
Belum Dilestarikan
Rumah (Markas Kala Hitam)
Kp. Cilaku Kaum Rt. 01 Rw. 02 Desa Sukasari Kec Cibiru
Belum Dilestarikan
Kantor Polsek Pacet Jl. Cimacan Cipanas Cianjur
Dilestarikan (Perbup)
Bekas RS Paru Jl. Raya Ciherang Pacet
Dilestarikan (Perbup)
2. SITUS Situs Megalitik Gunung Padang
Kp. Cipanggulaan Ds Karyamukti Kec Cempaka
Dilestarikan (Perbup)
Situs megalitik Ciranjang Kp. Kuta Ds Ciranjang Kec Ciranjang
Dilestarikan (Perbup)
Situs megalitik Bukit Kasur
Kp. Sukamaju Rt. 02 Rw. 05 Ds Gadog kec Pacet
Dilestarikan (Perbup)
Situs Megalitik Lemah Duhur
Kp. Cijembar Ds Suka Jembar kec Sukanegara
Dilestarikan (Perbup)
Situs Megalitik Pasir Manggu
Kp. Cijembar Girang Ds Sukajembar Kec Sukanegara
Dilestarikan (Perbup)
Situs Pasir Gada Kp. Cijembar Girang
Ds Sukajembar Kec Sukanegara
Dilestarikan
(Perbup)
Situs Magetik Gunung Putri
Ds Cikanyere Kec Sukaresmi
Dilestarikan (Perbup)
Situs Magalitik Gunung
Manganggel
Kec Cianjur Belum
Dilestarikan
Situs Badak Putih Jl. Siti Jenab Belum Dilestarikan
Situs Megalitik Pasir Bogor Ds Cikidang Kec Mande
Dilestarikan (Perbup)
Situs Megalitik Bukit Tongtu
Ds Cikidang Kec Mande
Dilestarikan (Perbup)
3. BENDA CAGAR BUDAYA BERGERAK
Mangkuk Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Pring Lodor Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Bab III | 94
Piring Biasa Besar Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Piring Tipis Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Pring Biasa Kecil Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Piring Tempat Buah Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Piring Buah-buahan Kaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Mangkuk Sayur Lonjong Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Mangkuk Sayur Kecil Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Gelas Besar Berkaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Gelas Kecil Berkaki Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Gelas Cangkir Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Gelas Biasa Bening Jl. Siti Jenab No. 31
Cianjur (Koleksi Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan
(Peninggalan R.A.A Prawiradireja)
Mangkuk Biasa Jl. Siti Jenab No. 31 Cianjur (Koleksi
Museum Budaya Cianjur)
Dilestarikan (Peninggalan
R.A.A Prawiradireja)
4. CAGAR BUDAYA TAK BENDA
Mamaos Dilestarikan (Perbup)
Maempo Dilestarikan (Perbup)
Lampu Gentur Dilestarikan (Perbup)
Hayam Pelung Dilestarikan (Perbup)
Pandang Wangi (beras) Dilestarikan (Perbup)
5. MAKOM
BERSEJARAH
Makom Cikundul Kp. Cijagang Ds
Cijagang Kec Cikalong Kulon
Belum
Dilestarikan
Makom Gunung Jati Kp. Gunung Jati Rt. 01 Rw. 01 Ds. Rahong Kec Cilaku
Belum Dilestarikan
Makom Syeh Aulia Abdul Gopur
Kp. Cijedil Kec Cugenang
Belum Dilestarikan
Bab III | 95
Makom Pangeran Hidayatullah
Jl. Pangeran Hidayatullah Rt. 03 Rw. 05 Kel Sawah Gede kec Cianjur
Belum Dilestarikan
Makom Keramat Eyang Dalem Pasir
Ds Cihea Kec Haurwangi
Belum Dilestarikan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan terpeliharanya benda, situs, dan
cagar budaya yang dilestarikan pada akhirnya dapat menarik minat wisatawan
untuk berkunjung ke Kabupaten Cianjur.
Selanjutnya, kunjungan wisata pada tahun awal RPJMD sejumlah 460.394
orang meningkat signifikan sampai pada tahun 2016 mencapai 3. 784.833 orang.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peningkatan jumlah kunjungan
wisata didukung oleh adanya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana
serta pembangunan infrastruktur untuk menunjang pada sektor pariwisata.
Kondisi infrastruktur jalan (trotoar) untuk pengembangan pariwisata serta berapa
persen pembangunan infrastruktur yang menunjang terhadap sektor pariwisata
pada tahun 2016 mengalami peningkatan dan dapat dikatakan melebihi target
yang telah ditentukan. Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk meningkatkan
aksesibilitas wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata pada tahun 2016
menjadi 7,57 % atau 98.538 km infrastruktur yang mantap, capaian pada awal
tahun RPJMD yaitu 15,75% atau 203.230 km artinya kondisi jalan mantap yang
ditargetkan merupakan target tahunan, sehingga targetnya terlihat menurun akan
tetapi ketersediaan anggaran hanya bisa memenuhi untuk 7,57% atau 98.538 km.
Selain perbaikan pada infrastruktur yang mantap terdapat kondisi
infrastruktur jalan (trotoar) untuk mendukung pengembangan pariwisata.
Sejatinya trotoar dibangun adalah untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan
kaki, oleh karenanya pemerintah Kabupaten Cianjur mencoba untuk melakukan
perbaikan pada trotoar.
Gambar 3.18 : Wakil Bupati Cianjur Melakukan Survey Perbaikan Trotoar
Gambar 3.19 : Trotoar Jl. Ir. H. Juanda (Selakopi)
Bab III | 96
Kondisi awal trotoar yaitu 47 km di tahun 2012, sedangkan pada akhir
tahun 2016 sepanjang 50 km hal ini tidak memenuhi target yang telah ditentukan
yaitu 52 km. Segala upaya dalam rangka mewujudkan sasaran meningkatnya
pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi
kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
perlu adanya dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak diantaranya
pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Permasalahan :
(1.) Dalam pelestarian benda, situs dan cagar budaya, belum terdatanya secara
menyeluruh atas kepemilikan benda, situs dan cagar budaya.
(2.) Belum adanya cagar budaya yang memiliki sertifikat di wilayah provinsi Jawa
Barat dan tingkat Kabupaten.
(3.) Peningkatan sarana dan prasarana termasuk infrastruktur belum dilakukan
secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran.
(4.) Terbatasnya anggaran pemeliharaan jalan, pembangunan/ peningkatan jalan,
serta curah hujan yang tinggi.
Solusi :
(1.) Perlu adanya kegiatan menginventarisir benda, situs, dan cagar budaya secara
berkesinambungan,
(2.) Perlu adanya kajian serta sertifikasi terhadap benda, situs dan cagar budaya
yang sudah terinventarisir.
(3.) Menamban fokus anggaran terhadap perbaikan infrastruktur yang menunjang
bagi pembangunan pariwisata.
Bab III | 97
Tabel 3.39
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 4
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
1. Persentase koperasi aktif
32,93 29,00 36,75 126,72 26,37 35,66
2. Jumlah UKM non
BPR/LKM UKM
0 0 0 100 0 10
3. Jumlah BPR/LKM aktif
0 0 0 100 0 5
4. Persentase usaha mikro dan kecil
99,85 0,03 1,15 101 0,47 99,06
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Peningkatan aksesibilitas KUMKM terhadap modal dan teknologi pasar di
Kabupaten Cianjur diukur oleh indikator persentase koperasi aktif, jumlah UKM
non BPR/ LKM UKM, jumlah BPR/ LKM aktif, dan persentase usaha mikro dan
kecil.
Jika dilihat pada capaian persentase koperasi aktif pada tahun ke tahun
mengalami peningkatan hal ini menunjukan bahwa penguatan ekonomi melalui
koperasi di Kabupaten Cianjur semakin meningkat. Koperasi adalah pilar terakhir
SASARAN 4
Meningkatnya Aksesibilitas KUMKM terhadap Modal, Teknologi, dan Pasar
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 101,7 100 100 100
2013 106,95 100 100 100
2014 110,26 100 100 100
2015 114,81 100 100 99,94
2016 126,72 100 100 101
0
20
40
60
80
100
120
140
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4
Bab III | 98
dalam perekonomian rakyat, oleh karenanya perlu ditingkatkan kembali. Adapun
pada tahun 2016 koperasi aktif di Kabupaten Cianjur meningkat sebesar 36,75%
meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sehingga capaiannya menjadi
126,72%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016
telah memenuhi target yang telah ditentukan yaitu 35,65%.
Selain Jumlah koperasi aktif terdapat pula jumlah UM non BPR/LKM UKM
adapun pada tahun 2016 jumlahnya tidak mengalami perubahan sehingga
realisasinya 0 dengan capaian 100%. Jika dilihar pada kondisi awal terdapat 10
buah, dan sampai pada akhir tahun 2016 sebanyak 180 koperasi. Capaian
indikator ini sama halnya dengan indikator jumlah BPR / LKM aktif yang tidak
mengalami perubahan sehingga pada tahun 2016 tidak terealisasi 0 dengan
capaian 100%. Jumlah BPR/ LKM aktif yang ada sampai dengan pada tahun 2016
adalah 195 koperasi.
Selanjutnya persentase usaha mikro dan kecil pada tahun 2016 mengalami
peningkatan kembali menjadi 1,15% atau sekitar 670 usaha mikro dan kecil. Jika
dijumlah dengan koperasi yang ada di Kabupaten sampai dengan tahun 2015
maka jumlah keseluruhan usaha mikro dan kecil berjumlah 67.670 usaha mikro
dan kecil. Tahun sebelumnya jumlah usaha mikro dan kecil mencapai 66.900.
keberhasilan ini telah melebihi target yang telah ditentukan pada target akhir
RPJMD yaitu 99,05%.
SASARAN 5
Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing
Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 0 0 0 0
2013 0 0 0 0
2014 0 0 0 0
2015 100 100 78,37 95,3
2016 100 100 14,06 57,5
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5
Bab III | 99
Tabel 3.40
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 5
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya Pengelolaan Industri dan Perdagangan yang Berdaya Saing Didukung oleh SDA, SDM, Sarana dan Prasarana serta Teknologi Tepat Guna
1. Persentase Pasar Rakyat yang Direvitalisasi
7,14 14,28 14,28 100 6,67 49,98
2. Frekuensi pengawasan barang
dan jasa kelapangan
1 1 1 100 1 5
3. Pelaku usaha industri kecil dan menengah yang dibina
250 320 45 14,06 585 943
4. Pelaku usaha industri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
304 200 115 57,5 0 585
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Persentase pasar rakyat yang
direvitasilasasi pada tahun 2015 mencapai
100% dengan target 7,4% terealisasi 7,4%,
selanjutnya mengalami peningkatan capaian
menjadi 14,28% pada tahun 2016 dengan
target 14,28% sehingga melebihi target yang
telah ditentukan. Adapun capaian kinerja
pada indikator sasaran ini yaitu 100%.
Keberhasilan indikator sasaran ini didukung
oleh program peningkatan efisiensi
perdagangan dalam negeri.
Indikator persentase pasar rakyat yang
direvitalisasi merupakan indikator sasaran
hasil revisi RPJMD Tahun 2011-2016
sehingga pelaksanaanya baru berjalan pada
tahun 2015. Capaian sampai pada tahun
2016 akhir RPJMD indikator sasaran ini
baru mencapai 14,28% dari target akhir yaitu 49,98% persentase capaian sebesar
28,57%.
Capaian kinerja pada indikator sasaran Frekuensi pengawasan barang dan
jasa kelapangan mencapai target yang telah ditentukan yaitu dari target 1 kali
Gambar 3.20 Pasar Pagelaran Sebelum Direvitalisasi
Gambar 3.21 Pasar Pagelaran Sesudah Direvitalisasi
Bab III | 100
teralisasi 1 kali sehingga capaiannya sebesar 100% sama dengan target dan
capaian pada tahun 2015 yaitu 100%. Sama halnya dengan indikator persentase
pasar rakyat yang direvitalisasi indikator ini baru berjalan pada tahun 2015
setelah RPJMD tahun 2011-2016 direvisi. Frekuensi pengawasan barang dan jasa
kelapangan didukung oleh program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan Program : pengmebangan industri kecil menengah (IKM), Program
peningkatan kapasitas IPTEK Sistem Produksi.
Tabel 3.41 Pasar yang Direvitasisasi
NO PASAR KEGIATAN SUMBER
ANGGARAN ANGGARAN TAHUN
1 Cipanas Revitalisasi Pasar Cipanas
APBD II 91.000.000.000 2009
2 Cipanas Revitalisasi Pasar Subuh Desa Cipanas Kec. Cipanas
BANPROV 650.000.000 2010
3 Cipanas Pembangunan Hanggar
APBD II 1.200.000.000 2011
4 Cidaun Revialisasi Pasar Tradisional
BANPROV 1.000.000.000 2013
5 Cibeber Revialisasi Pasar Tradisional
TP 6.500.000.000 2013
6 Cipanas Kegiatan Pasar Tradisional (DAK & pendamping fisik)
DAK 1.061.742.000 2013
7 Cipanas Pembangunan Pasar Tradisional (Biaya perencanaan
dan pengawsan DAK)
DBH 104.817.049 2013
8 Warungkondang
Pembangunan revitalisasi Pasar warungkondang
BANPROV 8.000.000.000 2014
9 Cikalongkulon
Renovasi Pasar Rakyat
Cikalongkulon
TP 5.000.000.000 2014
10 Cibinong Pembangunan Pasar Rakyat
Cibinong ( P3K2)
DAK 1.850.000.000 2015
11 Pagelaran, Induk
Pembangunan Pasar Rakyat pagelaran dan Pasar Induk Cianjur
DAK 5.092.080.000 2016
12 Ciranjang Pembangunan Pasar Rakyat Ciranjang
TP 6.000.000.000 2016
BANPROV 2.000.000.000
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Permasalahan :
(1.) Status Kepemilikan tanah masih menggunakan sebagian milik tanah Desa
sehingga pasar masih berada di atas tanah desa.
Bab III | 101
Solusi :
(1.) Hal ini bisa dilakukan dengan cara penggantian tanah desa, dan atau
membuat perjanjian dengan desa agar pasar yang berada di atas tanah desa
bisa menjadi Pendapatan Desa.
Tabel 3.42 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 6
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
1. Jumlah peningkatan angka investasi
1,035 1,34 1,434 107,05% 1,18 1,34
2. Keluarga yang
mengikuti program transmigrasi
5 25 10 40 25 150
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dalam rangka mewujudkan sasaran
meningkatkan promosi dan kerjasama investasi di
Kabupaten Cianjur dapat didukung dan diukur
melalui jumlah peningkatan angka investasi baik
berupa penanaman modal Asing dan Penanaman
SASARAN 6
Meningkatkan Promosi dan Kerja Sama Investasi
Misi 3
IK 1 IK 2
2012 81,36 0
2013 94,18 0
2014 82,14 0
2015 79,61 20
2016 107,05 40
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6
Gambar 3.22 Menperin Meninjau Proses
Produksi PT. Pou Yuen Indonesia di Cianjur
Bab III | 102
Modal Dalam Negeri, serta keluarga yang mengikuti program transmigrasi.
Investasi merupakan bentuk dari kepercayaan para investor terhadap
Kabupaten Cianjur, dan tidak dapat dipungkiri dengan hadirnya investor di
Kabupaten Cianjur dapat membantu sisi prekonomian masyarkat Kabupaten
Cianjur khususnya para pencari kerja. Pada tahun 2016 investasi di Kabupaten
Cianjur mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.434.490.685.433,00 jika
dibandingkan dengan target akhir RPJMD realisasi tahun 2016 telah melebihi
target. Adapun realisasi pada awal tahun 2012 sebesar Rp. 960.000.000.000,00.
Pertumbuhan nilai investasi pada tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini yaitu :
Tabel 3.43 Jumlah Investasi Tahun 2015-2016
No INVESTASI TAHUN 2015 Tahun 2016
1. Penanaman Modal Asing 3 Perusahaan 78 Milyar 2 Perusahaan 920 Milyar
2. Penanaman Modal Dalam Negei 51 Perusahaan 957,5 Milyar 24 Perusahaan 514,5 Milyar
JUMLAH 54 Perusahaan 1,035 Triliyun
26 Perusahaan 1,434,4 Triliyun
Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Upaya pemerintah melaui program transmigrasi adalah upaya pemindahan
penduduk miskin dari Kebupaten Cianjur ke Kabupaten di Luar Provinsi Jawa
barat. Selama ini daerah yang menjadi lokasi penerima calon transmigrasi asal
Kabupaten Cianjur adalah Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
Pada tahun 2016 jumlah transmigrasi asal Kabupaten Cianjur berjumlah 10
KK atau 50 jiwa dengan rindian penempatan sebagai berikut :
Tabel 3.44 Jumlah KK yang Melaksanakan Transmigrasi
No LOKASI Jumlah KK Orang
1. Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi
Bengkulu
5 KK 25 orang
2. Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan
5 KK 25 orang
JUMLAH 10 KK 50 orang
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pelaksanaan transmigrasi dilaksanakan dalam rangka peningkatan
perekonomian masyarakat, adapun bagi masyarakat transmigrasi Kabupaten
Cianjur selama masih dalam kurun waktu tertentu masih dibiayai oleh Pemerintah
Bab III | 103
Daerah Kabupaten Cianjur dengan memberikan bantuan baik itu berupa bibit
tanaman, ternak maupun untuk pengembangan lahan. Pada tahun 2016 jumlah
KK yang mengikuti transmigrasi cukup sedikit 10 KK dari target 25 KK ini artinya
capaian tahun 2016 tidak memenuhi target, namun kuota transmgrasi tahun 2016
lebih banyak dibanding pada tahun 2015 yaitu 5 KK. Jika dibandingkan dengan
target akhir RPJMD cukup jauh yaitu 150 KK
Permasalahan :
(1.) Sulitnya para calon transmigrasi Kabupaten Cianjur untuk mendapatkan
kuota jumlah transmigran.
(2.) Belum adanya zona wilayah industri secara khusus sehingga tidak lahan
pertanian tidak dijadikan lahan industri.
(3.) Adanya moratorium alih fungsi lahan.
Solusi :
(1.) Perlu adanya kebijakan penambahan kuota transmigran, dan perbaikan
kebijakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
dan kesepakatan antara Kepala Daerah Pengirim dan Kepala Daerah
Penerima (MoU).
(2.) Diberlakukannnya Peraturan Daerah tentang Zona Industri, disisi lain untuk
menangani alih fungsi lahan pertanian Pemerintah Kabupaten Cianjur
menerbitkan Keputusan Bupati Cianjur Nomor 521.51/ 3295/ BPPTPM
Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Alih Fungsi Lahan Pertanian
(Sawah) Di Kabupaten Cianjur.
(3.) Membuka Lahan Transmigrasi lokal sehingga tidak tergantung pada kuota
dari provinsi (Contoh : ATP Cikadu).
Bab III | 104
Tabel 3.45
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 7
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya Iklim Investasi Sehat
1. Lama proses perijinan (rata-rata)
5 5 5 100 10 5
2. Jumlah regulasi yang mendukung iklim
usaha
4 5 15 300 1 30
3. Persentase tenaga kerja terserap di
sektor formal dan informal dibandingkan penduduk usia kerja
2,3 5 61,41 1220 3 5
4. Peningkatan penanganan hubungan insdustrial
80 100 100 100 1 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Iklim investasi yang sehat merupakan harapan dari pemerintah dan para
pengusaha agar investasi dan hubungan antara pemerintah dan swasta berjalann
dengan baik. Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mewujudkan iklim investasi
sehat dengan pemberin lama prose perijinan (rata-rata). Mulai pada tahun 2013
lama proses perijinan sudah mulai dapat diselesaikan selama 5 (lima) hari, sampai
SASARAN 7
Terwujudnya Iklim Investasi yang Sehat
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 100 29 66,8 0
2013 100 80 75,95 0
2014 100 80 66,36 0
2015 100 80 49,05 80
2016 100 300 1220 100
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 7
Bab III | 105
pada tahun 2016 masih berjalan 5 (lima) hari. Proses perjinan akan semakin baik
jika dapat dilaksanakan lebih cepat. Lama proses perijinan sampai pada tahun
2016 merupakan sebuah kemajuan jika dibandingkan dengan awal tahun 2012
lama proses perijinan di Kabupaten Cianjur selama 10 hari. Dengan demkian
target akhir pada RPJMD telah terealisasi.
Lama proses perijinan merupakan salah satu hal yang dapat menarik minat
investor dalam berinvestasi mengingat pelayanan yang diberikan Pemerintah
cukup cepat. Menarik minat investor juga perlu didukung adanya regulasi agar
prosesnya berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun regulasi yang
dikeluarkan dalam rangka mendukung iklim usaha diantaranya:
Tabel 3.46 Daftar Regulasi Perijinan dan Penanaman Modal
No Peraturan Nomor Tentang
1. Peraturan Kepala BKPM
No. 6 Tahun 2016 Perubahan atas peraturan Kepala BKPM No. 14 tahun 2015 tentang pedoman tata cara izin prinsip penanaman modal
2. Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016 Daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal
3. Peraturan Pemertintah
No. 9 Tahun 2016 Perubahan atas PP No. 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau daerah-daerah tertentu
4. Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 2016 Perangkat Daerah
5. Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2016 Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Cianjur
6. Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2016 Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur
7. Peraturan Bupati No. 69 Tahun 2016 Tugas dan fungsi serta tata kerja unit organisasi dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Cianjur
8. Peraturan Bupati No. 18 Tahun 2016 Peninjauan Tarif Restribusi Izin Mendirikan Bangunan
9. Peraturan Bupati No. 43 Tahun 2016 Peninjauan Tarif Restribusi Izin Gangguan
10. Peraturan Bupati No. 30 Tahun 2016 Penataan zona perdagangan di wilayah eks pasar induk, pasar bojongmeron, pasar pegadaian, pasar selaeurih, dan pasar di jalan slamet
Bab III | 106
11. Peraturan Bupati No. 28 Tahun 2016 Piagam audit internal dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
12. Peraturan Bupati No. 38 Tahun 2016 Pedoman pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur
13. Peraturan Bupati No. 27 Tahun 2016 Pedoman pengelolaan layanan aspirasi dan pengaduan oline rakyat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cianjur
14. Keputusan Bupati No. 521.51/3295/BPPTPM 7 September 2016
Pengehentian sementara (Moratorium) alih fungsi lahan pertanian (Sawah)
15. Keputusan Bupati No.
503/2702/BPPTPM/2016
Pengehentian sementara
(Moratorium) Mini Market
Sumber: Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Ketika investasi sudah berjalan maka kondisi selanjutnya adalah
perusahaan dapat menyerap tenaga kerja baik sektor formal maupun informal di
Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan penduduk usia kerja. Pada tahun 2016
tenaga kerja yang terserap adalah sebesar 61,41% meningkat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yaitu 2,33%. Angka 61,41% diperoleh dari jumlah tenaga kerja
yang terserap yaitu 11.819 orang dibagi total pencari kerja yang terdaftar sebanyak
19.247 orang dikali 100 sehingga diperoleh angka 61,41%. Hal ini jika
dibandingkan target akhir RPJMD yaitu 5% otomatis realisasi pada tahun 2016
telah melebihi target.
Selanjutnya untuk menjaga hubungan kerja antara perusahaan dan tenaga
kerja tentu perlu adanya peningkatan hubungan industrial. Selama tahun 2016 di
Kabupaten Cianjur terjadi 31 kasus permasalahan hubungan insdustrial dan
dapat diselesaikan secara keseluruhan melalui Perjanjian Bersama (PB) antara
perusahan dan tenaga kerja. Adapun capaian pada tahun 2016 dapat terealisasi
100% dan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD sudah terealisasi 100%.
Permasalahan :
(1.) Pendataan atas perusahaan yang melakukan investasi dan ijin perusahaan
masih dilakukan secara manual. Sehingga data yang digunakan kurang valid.
Solusi :
(1.) Pembuatan sistem yang terintegrasi dan mampu menyiapkan data secara
valid, dan pada tahun sistem tersebut baru dapat berjalan pada tahun 2017.
Bab III | 107
Tabel 3.47
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 8
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
1. Peningkatan produksi perikanan budidaya
dan tangkap
132.725 201.758 115.445,08 57,22 81.082 201758
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dalam rangka pencapaian sasaran berkembangnya pemanfaatan dan
pengalolaan pesisir dan kelautan secara optimal berkelanjutan dapat diukur
melalui indikator peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap. Produksi
perikanan budidaya dan tangkap pada tahun 2016 penurunan dibandingkan
tahun 2015 menjadi 115.445,08 ton atau 57,22%. Akan tetapi jika dibandingkan
dengan kondisi awal RPJMD capaian tahun 2016 telah jauh namun masih belum
bisa mencapai target akhir RPJMD yaitu 201.758 ton.
SASARAN 8
Berkembangnya Pemanfaatan dan Pengelolaan Pesisir dan Kelautan secara Optamil
dan Berkelanjutan
Misi 3
IK 1
2012 0
2013 0
2014 0
2015 78,94
2016 57,22
0102030405060708090
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 8
Bab III | 108
Permasalahan :
(1.) Menurunnya dan tidak tercapainnya indikator tersebut dikarenakan adanya
aling fungsi lahan sawah dan lahan darat menjadi kawasan insdustri dan
permukiman dalam beberapa tahun ini menyebabkan berkurangnya areal
budidaya perikanan khususnya untuk minapadi dan kolam air tenang.
(2.) Cuaca buruk di samudera Indonesia yang terjadi pada Tahun 2016
menyebabkan berkurangnya waktu melaut bagi nelayan di Pantai Selatan
Cianjur.
Solusi :
(1.) Membuka lahan baru pertanian dan darat untuk budidaya perikanan khusus
minapadi dan kolam air tenang.
(2.) Dilaksanakannya kegiatan penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi
lahan pertanian.
(3.) Edaran dari badan layanan perijinan
SASARAN 9
Menguatnya Implementasi Rencana Tata Ruang Daerah Dalam Pemanfaatan Ruang
untuk Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3
2012 0 100 100
2013 125 100 100
2014 0 100 100
2015 0 200 95
2016 0 10 100
0
50
100
150
200
250
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 9
Bab III | 109
Tabel 3.48
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 9
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
1. Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang diPERDAkan
5 8 0 0 0 8
2. Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
20 10 1 10 0 20
3. Ketaatan terhadap RT/RW
95 100 100 100 95 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam
pemanfaatan ruang unutk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur, hal ini
berkaitan dengan jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis ruang yang
diPERDAkan, tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang wilayah
Kabupaten Cianjur/ kota, dan Ketaatan terhadap RT/ RW. Pada tahun 2016.
Sampai dengan tahun 2016 jumlah kawasan yang memiliki perencanaan teknis
ruang yang diPERDAkan masih tidak dapat terealisasi sehingga capaian pada
tahun 2016 0. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD yaitu
6,25%dari target 8.
Selanjutnya tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang wilayah
Kabupaten Cianjur/ kota pada tahun 2016 hanya dapat terealisasi 1 (satu) RDTR.
Sehingga capaian pada tahun 2016 tidak memenuhi target dengan capaian 10%.
Ketaatan terhadap RT/ RW pada tahun 2016 terealiasi dengan baik sehingga
tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, capaian tahun %, dengan
demikian target akhir RPJMD telah terpenuhi.
Permasalahan ;
(1.) Terjadi keterlambatan dalam legislasi Raperda RDTR mengingat mekanisme
dalam penyusunan sampai dengan pengesahan membutuhkan waktu yang
cukup banyak sehingga sampai dengan saat ini belum satu pun RDTR yang
disahkan.
Bab III | 110
Solusi :
(1.) Meningkatkan koordinasi baik internal dan eksternal dengan stakeholder
terkait agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengesahan Perda RDTR di
Kabupaten Cianjur
Tabel 3.49
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 10
No INDIKATOR
KINERJA
Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
1. Persentase berkurangnya penambang liar
0 75 0 0 75 75
2. Persentase pengambilan air sesuai dengan perijinan yang berlaku
0 50 0 0 50 100
3. Persentase jumlah ren-cana usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
119 12 119 991,17 100 12
SASARAN 10
Terwujudnya Pemanfaatan Ruang yang Berhasil Guna dan Berdaya Guna serta
Mampu Mendukung Pengelola Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6
2012 100 100 452,94 101,86 36 56,67
2013 73,87 100 650 110,37 33,33 71
2014 62,37 11 833,33 106,78 49,02 100
2015 0 0 991,17 99,67 100 61,11
2016 0 0 991,17 105,36 123 175
0
200
400
600
800
1000
1200
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 10
Bab III | 111
4. RTH per satuan luas wilayah perkotaan (rata-rata)
14,95 17,74 18,69 105,36 6,83 11
5. Persentase penanganan sampah (%)
5 5 6,17 123 7,20 5
6. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
25 5 14 175 24,30 5
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada tahun 2016 Kabupaten Cianjur sebagaimana telah dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah urusan
pertambangan sudah tidak lagi menjadi urusan pemerintah Kabupaten, sehingga
tidak dapat direalisasikan atau tidak tercapai.
Selanjutnya persentase jumlah rencana usaha/ kegiatan dan pembangunan
yang dilengkapi dengan dokumen LH di Kabupaten Cianjur sama dengan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 119 perusahaan atau 991,17% dari target 12
perusahaan. Hal ini sudah melebihi target yang ditentukan. Jika dibandingkan
dengan target akhir sudah melampaui taget.
RTH per satuan luas diperoleh data 18,69 ha data tersebut diperoleh dari
Dinas Kebersihan dan Dinas Kehutanan Perkebunan. Selanjutnya penanganan
sampah di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi
6,17%. Persentase penanganan sampeh tersebut baru dilaksanakan di 11
kecamatan dari target 15 kecamatan. Peningkatan tersebut didukung dengan
adanya Bank sampah dan masyarakat.
Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk di Kabupaten Cianjur
5% namun teralisasi 14% hal ini mash menunjukan angka yang tinggi dalam
artian tempat pembuangan sampah yang ada di Kabupaten Cianjur sudah tidak
dapat menampung sampah lagi dalam jumlah yang besar.
Permasalahan :
(1.) Penanganan sampah mengalami kendala mengingat TPA di Kabupaten
Cianjur tidak dapat menampung sampah lagi.
Solusi :
(1.) Pengadaan lahan di Daerah Kecamatan Mande untuk TPA.
Bab III | 112
Tabel 3.50
Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 11
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
1. Kondisi infrastruktur jalan mantap untuk
meningatkan aksesibilitas wilayah
(jaringan jalan strategis)
17,95 18,50 18,94 102,37 22,50 18,50
2. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
55,90 56 55,90 99,83 55,72 56
3. Rumah layak huni 88,25 10112 9852 97,42 0 100
4. Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
28 32 32 100 0 32
5. Persentase terselenggaranya pelayanan pembangunan gedung pemerintahan
100 80 100 125 40 80
6. Persentase cakupan ketersediaan prasarana
0 65,52 51 77,88 18.52 65,52
SASARAN 11
Berkembangnya Wilayah dengan Dukungan oleh Ketersediaan dan Pembangunan
Infrastruktur yang Handal
Misi 3
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10 IK 11 IK 12 IK 13 IK 14 IK 15
2012 78,2 89,3 62 93,3 250 100 100 0 100 100 100 100 100 280 82,1
2013 86,3 97 118 87,5 88,9 35,7 100 200 39,4 100 100 99,1 87,1 0 99,3
2014 74,1 96,3 156 87,5 99 76,2 100 100 100 100 100 100 100 170 100
2015 99,7 100 110 87,5 100 0 93,4 100 100 99,1 100 100 93,8 100 86
2016 102 99,8 97,4 100 125 77,9 67 88 89,2 96,2 98 94 81,4 100 3146
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 11
Bab III | 113
perhubungan
7. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
100 67 67 0 100
8. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database bahan kebijakan perhubungan
83 100 88 88 0 100
9. Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
74,7 83 74 89,16 59 83
10. Efektivitas pelayanan angkutan
91 96,67 93 96,20 83.88 96,67
11. Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
90 100 98 98 60 100
12. Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
96 100 94 94 83,88 100
13. Persentase cakupan keandalan prasarana dan fasilitas
54 61,46 50 81,35 41.59 61,46
14. Luas pemakaman Muslim dan non Muslim
- - - 100 27.3 4,5
15. Luas tanah yang di bebaskan untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
68,837 20000 629.149 3145,75 0 100.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan
indfrastruktur yang handal di Kabupaten Cianjur dapat diwujudkan melalui 15
indikator sasaran yang keberhasilannya dapat diukur sebagaimana dalam tabel di
atas. Kondisi infrastruktur yang semakin baik dapat membuka akses perbaikan
pada berbagai aspek.
Bab III | 114
Tabel 3.51 Capaian Kinerja Misi 3 Sasaran 12
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
1. Berkurangnya lahan kritis
266,50 2000 528,00 26,4 0 9.500
2. Cakupan luas kawasan lindung di
luar kawasan hutan
15,38 15,73 15,38 97,78 15,67 16,49
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sasaran selanjutnya adalah terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sasaran tersebut dapat diukur melalui
indikator berkurangnya lahan kritis dan cakupan luas kawasan lindung di luar
kawasan hutan.
Pada tahun 2016 lahan kritis berkurang seluas 528 hektar atau sebesar
26,4% dari target 2000 hektar, dengan demikian target pada tahun 2016 tidak
terealisasi. Adapun sampai dengan tahun 2016 lahan kritis berkurang 8.391,74
hektar dari target 9.500 hektar. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa
Barat Nomor : 591.5/ Kep. 802-Yansos/ 2014 Tanggal 10 Juni 2014 dimana
SASARAN 12
Terwujudnya Keseimbangan Fungsi Lahan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan
Hidup
Misi 3
IK 1 IK 2
2012 41,35 95,9
2013 214,97 90,73
2014 2474,89 98,97
2015 12,39 97,89
2016 26,4 97,78
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 12
Bab III | 115
ditetapkan bawah luas lahan kritis di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2014 adalah
63.377,66 hektar maka dengan berlangsungnya beberapa kegiatan dan upaya
Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam rangka penanganan lahan kritis menjadi
62.583,13 hektar.
Tabel 3.52 Luas Lahan Kritis di Kabupaten Cianjur Tahun 2015
No Kecamatan Luas Lahan Kritis Tahun
2015 (ha)
Penanaman Tahun 2016 (ha)
Luas Lahan Kritis Tahun
2016 (ha)
1. Agrabinta 5.055,63 32,00 5.023,63 2. Bojongpicung 326,93 22,00 304,93 3. Campaka 292,68 - - 4. Campakamulya 917,78 11,00 906,78 5. Cianjur - - - 6. Cibeber 35,96 20,00 15,96 7. Cibinong 4,229,20 32,00 - 8. Cidaun 12.039,54 32,00 12.007,54 9. Cijati 152,27 32,00 120,27 10. Cikadu 6.443,85 32,00 6.411,85 11. Cikalongkulon 945,66 25,00 920,66 12. Cilaku - - - 13. Cipanas 841,98 - - 14. Ciranjang - - - 15. Cugenang 872,67 - - 16. Gekbrong 261,64 - - 17. Haurwangi 281,82 25,00 256,82 18. Kadupandak 125,70 25,00 100,70 19. Karangtengah - - - 20. Leles 5.562,05 32,00 5.530,05 21. Mande 289,01 26,00 263,01 22. Naringgul 13.059,12 32,00 13.027,12 23. Pacet 1.076,79 - - 24. Pagelaran 1.807,33 32,00 1.775,33 25. Pasirkuda 1.612,44 32,00 1.580,44 26. Sindangbarang 2.647,16 32,00 2.615,16 27. Sukaluyu - - - 28. Sukanagara 1.696,49 24,00 1.672,49 29. Sukaresmi 2.066,13 5,00 2.061,13 30. Takokak 12,09 - - 31. Tanggeung 56,67 25,00 31,67 32. Warungkondang 402,54 - 402,54
JUMLAH 63,111,13 528,00 62.583,13 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur Keterangan *) data penanaman hanya yang dilakukan oleh dinas sesuai kewenangan.
Indikator selanjutnya adalah cakupan luas kawasan lindung di luar
kawasan hutan. Cakupan luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dapat
dihitung melalui jumlah luas kawasan lindung di luar kawasan hutan dibagi luas
kawasan lindung dikali 100%. Kawasan lindung di luar kawasan hutan pada tahun
Bab III | 116
2016 sebesar 15,38% tidak terealisasi sama dengan realisasi pada tahun 2015
yaitu 15,38%. Pelaksanaan dari indikator ini didukung oleh program konservasi
dan sumber daya hutan.
Permasalahan :
(1.) Budaya cinta lingkungan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Cianjur masih
kurang, hal ini terlihat padaa kepentingan aktivitas ekonomi yang
meninggalkan sampah dan kerusakan pada lingkungan.
Solusi :
(1.) Perlu adanya aturan atau kebijakan yang melindungi atau mengelola kawasan
lindung agar dalam pemanfaatannya lebih memperhatikan lingkungan.
SASARAN 1
Terwjudnya dan terimplementasikannya Perangkat Transformasi Budaya Birokrasi
yang Mampu Menciptakan Summber Daya Aparatur yang Berbudi Luhur, Tangguh
dan Cerdas, Terampil, Memiliki Rasa Kesetiakawanan, Bekerja Keras, Produktif,
Inovatif, Disiplin, Berorientasi pada Pembangunan dan Masa Depan serta Berakhlak
Mulia
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8
2012 0 40 100 0 0 100 0 0
2013 26,67 72,12 100 0 0 156,67 0 0
2014 20 69,01 100 0 0 248,8 0 0
2015 22,7 62,74 100 380,66 100 108,11 100 100
2016 180 0 0 0 100 15,83 100 100
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Misi 4
Bab III | 117
Tabel 3.53
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 1
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, ter ampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
1. Berkurangnya pelanggaran disiplin PNS
3 10 2 180 15 10
2. Persentase jumlah pejabat yang sudah mengikuti diklat kepemimpinan
47,06 80 0 0 40 90
3. Persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
100 100 0 0 100 100
4. Jumlah CPNS Menjadi PNS
1142 300 0 0 200 1500
5. Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara
1 1 1 100 1 1
6. Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis
973 600 95 15,83% 107 1000
7. Anggota Kopri yang terlayani
75 90 90 100 50 90
8. Berkurangnya penyalahgunaan
barang dan jasa
0 - 0 100 0 0
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dalam rangka terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat
transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur
yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa
kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada
pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
Indikator kinerja berkurangnya pelanggaran disiplin PNS pada tahun 2016
mengalami penurunan menjadi 2 pelanggaran disiplin PNS. Pada indikator ini
menggunakan rumus terbalik artinya semakin sedikit pelanggaran yang terjadi
artinya semakin baik kedisiplinan PNS. Dari perolehan tersebut maka capaian
kinerja pada tahun 2016 sebesar 180% dengan menargetkan 10 pelanggaran
disiplin PNS. Jika dibandingkan dengan kondisi awal RPJMD kondisi sampai
dengan tahun 2016 semakin baik karena pada awal tahun RPJMD itu terdapat 15
kasus pelanggaran disiplin PNS.
Bab III | 118
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kompetensi pejabat struktural
dalam hal kompetensi kepemimpinannya, pada tahun 2016 tidak dapat terealisasi
mengingat dari target 80 % yang mengikuti diklat kepemimpinan, tidak dapat
dilaksanakan karena pada tahun tersebut tidak ada kegiatan baik penyelenggaraan
maupun undangan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Jika dibandingkan
dengan target akhir RPJMD yaitu 90%, sampai dengan tahun 2016 baru 47,06%.
Indikator persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat waktu
dan Jumlah CPNS yang menjadi CPNS tidak dapat terealisasi mengingat pada
Tahun 2016 Kabupaten Cianjur tidak mendapatkan kuota CPNS dari pelamar
umum. Semenjak dikeluarkannya moratorium Kabupaten Cianjur tidak
menyelenggarakan diklat prajabatan penerimaan CPNS. Kondisi pada tahun 2016
untuk jumlah CPNS menjadi PNS data terakhir yaitu 1.142 orang, jika
dibandingkan dengan kondisi awal yaitu 200 orang. Adapun capaian sampai
dengan target akhir RPJMD masih belum tercapai dengan target 1500 orang atau
76,13%.
Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis pada tahun 2016
mengalami penurunan hal ini terlihat dengan diikuti oleh 95 orang yang terbagi
dalam 30 orang peserta yang lulus diklat teknis penanggulangan bencana alam
bagi anggota TAGANA, 35 orang CPNS yang mengikuti diklat teknis out bound, dan
30 orang mengikuti diklat teknis analisis kebutuhan diklat. Adapun capaian pada
tahun 2016 sebanyak 15,83% tidak memenuhi target sebanyak 600 orang. Kondisi
awal terdapat 107 yang sudah mengikuti diklat teknis sedangkan sampai pada
tahun 2016 sudah terdapat 1.068 yang sudah mengikuti diklat teknis dengan
demikian target akhir RPJMD sudah terpenuhi bahkan melebihi target.
Anggota KORPRI yang terlayani merupakan indikator sasaran yang diperoleh
dari hasil evaluasi RPJMD tahun 2016. Pada tahun 2016 target dari indikator ini
sebesar 90% dan terealisasi 90% sehingga capaian kinerjanya yaitu 100,00%.
Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah 100%. Jika
dibandingkan dengan kondisi awal yaitu anggota korpri yang terlayani sebesar
50%.
Berkurangnya penyalahgunaan barang dan jasa merupakan indikator
sasaran yang diperoleh dari hasil evaluasi RPJMD tahun 2015. Pada tahun 2016
target dari indikator ini sebesar 0% dan terealisasi 0% sehingga capaian kinerjanya
yaitu 100,00%. Adapun capaian kinerja terhadap target akhir RPJMD adalah
100,00%. Realisasi 0 % maksudnya adalah dengan menggunakan rumus terbalik
artinya semakin kecil angka yang diperoleh itu artinya tindak penyalahgunaan
barang dan jasa semakin sedikit.
Bab III | 119
Permasalahan :
(1.) Ketersediaan data kinerja masih jauh dikatakan valid, hal ini mengingat data
masih dilakukan secara manual dan dibebankan pada salah satu bidang
sehingga koordinasi belum terjalin dengan baik.
(2.) Perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan untuk menunjang salah satu
indikator tidak diperhitungkan secara matang sehingga terdapat target
indikator yang tidak tercapai.
Solusi :
(1.) Lebih mengoptimalkan sistem yang ada diantaranya SIMPEG.
(2.) Perjanjian kinerja perlu dilakukan monitoring secara berkala dalam
pencapaiannya ditambah dengan analisis keberhasilan dan kegagalannya.
SASARAN 2
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Berorientasi Pada
Peningkatan Pemanfaatan Anggaran secara Efektif dan Efisien, Pemberian
Pelayanan Prima pada Masyarakat Penyeenggaraan Fungsi Pemerintahan secara
Optimal dan Perwujudan SDM Aparatur yang Handal
Misi 4
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10 IK 11 IK 12
2012 100 0 94,44 100 115,1 92,34 86,09 0 120 100 100 100
2013 100 0 151,6 100 113,8 85,97 87,86 103,8 148,2 100 100 100
2014 100 0 85,71 75 99,6 99,38 89,88 101 107,3 100 100 100
2015 100 101,4 100,1 100 135,7 151 83,35 101 94,71 100 100 100
2016 100 103,3 71,42 100 101,9 102,2 153,8 102,3 90,7 100 100 100
020406080
100120140160180
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Bab III | 120
Tabel 3.54
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 2
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal.
1. Ketersediaan laporan pertanggungjawaban yang transparan dan
akuntabel untuk disampaikan ke publik
Ada Ada Ada 100 Ada Ada
2. Perda APBD tepat waktu
27-Des 31 Des 30 Des 103,33 20-Jan-10
31-Des-2016
3. Perda Pertangggungjawaban
APBD tepat waktu
2 Juli 2015
31 Juli 1 September 71,42 31-Jul-10
31 Juli 2016
4. Peningkatan pernyataan Opini BPK
WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian)
WTP WTP 100 WDP WTP
5. Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total
belanja daerah
38,05 59,00 57,90 101,86 41,20 59,00
6. Rasio belanja langsung terhadap total belanja daerah
61,90 41,20 42,10 102,18 34,80 41,20
7. Inventarisasi Aset 51,68 65,00 100 153,84 57,5 65,00
8. Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
123.839. 856.050,
00
128.722.646.961,00
131.687.046.
195,00
102,30 449.826.023,82
483.190.834.456,
00
9. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
416.868. 756.715,
52
484.167.115.594,37
439.153.029.062,00
90,70 155.196.740.47
4
484.167.115.594,
37
10. Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada
100
Ada Ada
11. Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada Ada Ada 100 Ada Ada
12. Tersedianya dokumen
RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada Ada Ada 100 Ada Ada
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada
peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian
pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara
optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal.
Bab III | 121
Laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban yang transparan
dan akuntabel untuk disampaikan ke publik merupakan sebuah keharusan,
karena dalam hal ini masyarakat adalah sebagai pemberi mandat tertinggi dalam
pemerintahan. Tugas pemerintah adalah bagaimana menjalankan mandat tersebut
dengan sebaik-baiknya dan kemudian dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut
disusun baik secara tahunan maupun di akhir masa jabatan. Pada tahun 2016
telah disusun dokumen sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pemerintah, sehingga dapat terealisasi sebesar 100%.
Selanjutnya yaitu penyusunan Perda APBD dilaksanakan tepat waktu
bahkan 1 hari sebelum target ditentukan atau pada tanggal 30 Desember 2016.
Dari tahun ke tahun realisasi penyusunan Perda APBD tepat waktu mengalami
naik dan turun, akan tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awal yang
diselesaikan pada 20 januari tentu merupakan sebuah kemajuan.
Pernyataan Opini BPK atas laporan keuangan merupakan pernyataan
profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan
dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian
dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate
disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas
sistem pengendalian internal. Pada Tahun 2016 Kabupaten Cianjur memperoleh
predikat WTP (wajar tanpa pengecualian). Capaian tersebut telah diperoleh oleh
Kabupaten Cianjur selama tahun 2015 dan 2016. Jika dibandingkan dengan
kondisi awal Kabupaten Cianjur memperoleh predikat WDP (wajar dengan
pengecualian). Agar tetap memperoleh predikat tersebut diharapkan seluruh
stakeholders yang terlibat untuk memperhatikan 4 kriteria penilaian oleh BPK.
Rasio belanja langsung dan tidak langsung Kabupaten Cianjur terhadap
total belanja daerah mengalami pasang surut. Perbandingannya yaitu 57,8 : 42,2
dari total belanja daerah. Fenomena tersebut
menggambarkan bahwa belanja pegawai di
Kabupaten Cianjur masih tinggi
dibandingkan dengan belanja publik.
Komposisi tersebut bisa saja berimbas pada
pengangkatan pegawai/ CPNS di lingkungan
Kabupaten Cianjur. Belanja tidak langsung
Kabupaten Cianjur sebesar 57,8% atau Rp.
2.105.501.530.282,52 dan belanja langsung
sebesar 42,2% atau Rp.
1.534.491.754.765,33. Komposisi tersebut menurun jika dibandingkan dengan
Gambar 3.23 Penyerahan Opini BPK kepada Bupati Cianjur
Bab III | 122
tahun 2015 yaitu 38,1:61,9. Akan tetapi jika dilihat pada target 2016 realisasi
tahun 2016 sudah melebihi target, begitupun jika dibandingkan dengan kondisi
awal RPJMD yaitu 65,2:34,80.
Inventarisasi aset daerah di Kabupaten Cianjur dilaksanakan melalui
pencatatan aset dalam bentuk Kartu Inventaris Barang (KIB) yang terdiri dari KIB A
sampai dengan KIB F sehingga untuk KIB terdiri dari 6 dokumen. Adapun selain
dari KIB terdapat pula Kartu Inventaris Ruangan (KIR) dan Kartu Mutasi. Pada
tahun 2016 keseluruhan pencatatan aset tersebut dapat dioptimalkan sebesar
100% dari target 65% sehingga capaiannya sebesar 153,84%. Jika dibandingkan
dengan kondisi awal RPJMD hanya mencapai 57,5 %, begitupun target akhir
RPJMD sama dengan target tahun 2016 yang telah terlampaui.
Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak Kabupaten Cianjur
meningkat dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 131.687.046.195,00 dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 3.55 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016
No Uraian Realisasi (Rp)
33. Pajak Hotel 9.080.178.329
34. Pajak Restoran 5.827.868.977
35. Pajak Hiburan 1.173.987.686
36. Pajak Reklame 1.861.332.036
37. Pajak Penerangan Jalan 30.378.038.855
38. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 1.701.900.300
39. Pajak Parkir 592.975.227
40. Pajak Air Tanah 3.812.759.935
41. Pajak Pengusahaan Sarang Burung Walet 18.385.000
42. Pajak BPHTB 37.169.375.648
43. Pajak PBB 40.070.244.202
44. Denda PBB 1.682.281.004
45. Lain-lain PAD yang sah 88.233.572
Jumlah Pajak Daerah 131.687.046.195
Jumlah Denda PBB dan PAD 1.770.514.576
Jumlah PAD 133.457.560.771 Sumber : Dinas Perpajakan Daerah
Dilihat dari perolehan pajak daerah Kabupaten Cianjur tahun 2016 sudah
melebihi target yang telah ditentukan dengan capaian 102,30% hal ini lebih tinggi
dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015. Selanjutnya jika dibandingkan
dengan target awal RPJMD Rp. 449.826.023,82 realisasi tahun 2016 sudah cukup
tinggi, namun jika dibandingkan dengan target akhri RPJMD sebesar Rp.
483.190.834.456,00 atau 27,25%.
Selain dari PAD dari sektor pajak daerah, terdapat indikator meningkatnya
PAD pada tahun 2016 yaitu Rp. 439.153.029.062,00 yang diperoleh dari hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Adapun realisasi pada tahun 2016 tidak
Bab III | 123
memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar Rp. 484.167.115.594,37. Dengan
ini capaian pada tahun 2016 yaitu 90,70% sama dengan capaian terhadap akhir
RPJMD.
Tersedianya dokumen RPJPD, RPJMD, dan RKPD merupakan sebuah
kewajiban mengingat dokumen tersebut merupakan acuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Dalam SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) dokumen perencanaan memiliki peran yang sangat penting. Ketika
perencanaan dilakukan tidak optimal maka hasilnya akan berdampak pada
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja. Adapun pada tahun
2016 dokumen tersebut telah disusun sehingga realisasinya teracapai 100%.
SASARAN 3
Meningkatnya Profesionalisme Birokrasi dan Penyelenggaraan Pelayanan Kepada
Masyarakat
Misi 4
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8 IK 9 IK 10
2012 100 76,37 114,57 105,22 0 192,86 100 100 47,76 0
2013 100 79,32 136,04 79,32 0 89,47 100 100 28,13 0
2014 100 94,41 151,92 117,22 0 50 488,45 2000 69,21 0
2015 100 91,62 120,3 103,79 118,65 116,67 120,09 500 286 100
2016 100 100 100 100 100 72,22 100 500 100 100
0
500
1000
1500
2000
2500
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Bagian 1
Bab III | 124
IK 11 IK 12 IK 13 IK 14 IK 15 IK 16 IK 17 IK 18 IK 19 IK 20
2012 0 100 100 0 0 100 0 120 0 100
2013 0 100 100 0 0 100 100 128,57 100 250
2014 0 66,67 300 0 0 100 200 150 100 100
2015 100 100 500 200 100 100 200 200 100 100
2016 100 100 200 100 100 200 180 100 200
0
100
200
300
400
500
600
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
IK 21 IK 22 IK 23 IK 24 IK 25 IK 26 IK 27 IK 28 IK 29 IK 30
2012 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
2013 0 0 0 0 0 0 0 200 100 100
2014 50 100 100 100 100 100 200 100 100 0
2015 0 100 100 0 0 100 100 0 0 0
2016 100 200 0 0 0 0 100 500 300 200
0
100
200
300
400
500
600
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Bagian 2
Bagian 3
Bab III | 125
IK 31 IK 32 IK 33 IK 34 IK 35 IK 36 IK 37 IK 38 IK 39 IK 40
2012 0 300 900 100 100 100 500 100 200 0
2013 100 400 200 200 0 0 100 300 200 200
2014 0 400 300 200 100 100 100 300 100 75
2015 100 0 100 100 100 100 100 100 100 100
2016 100 100 50 200 200 0 100 0 100 100
0100200300400500600700800900
1000
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
IK 41 IK 42 IK 43 IK 44 IK 45 IK 46 IK 47 IK 48 IK 49
2012 0 100 0 100 100 100 0 0 0
2013 0 200 0 100 100 100 0 0 0
2014 0 100 0 100 100 100 0 0 0
2015 0 100 100 114,63 39,13 563,15 100 100 100
2016 40 0 40 100 125,8 65,21 100 100 100
0
100
200
300
400
500
600
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Bagian 4
Bagian 5
Bab III | 126
Tabel 3.56
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 3
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
1. ketersediaan pengaturan pembentukan organisasi perangkat daerah hasil restrukturisasi
organisasi birokrasi pemerintah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat
Ada Ada Ada 100 Ada/Tidak
Ada/Tidak
2. Kepemilikan KTP 83,31 95,65 95,65 100 100 95,65
3. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
567,60 504,91 504,91 100 296,29 504,91
4. Kepemilikan Kartu Keluarga
93,84 93,11 93,11 100 69,77 93,11
5. Kepemilikan akta catatan sipil
57,12 51,79 51,79 100 36.19 51,79
6. aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1. perda inisiatif 2. perda eksekutif
21 18 13 72,22 11 83
7. persentase lembaga ekonomi perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
117,69 100 100 100 97 100
8. persentase pemanfaatan teknologi
tepat guna sesuai dengan target 5 tahun ke depan (%)
5 - 5 500 0 25
9. ketersediaan profil desa yang valid
286 354 322 90,96 354 354
10. Persentase sarana dan prasarana dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan
72 100 100 100 45 100
11. Persentase lembaga/kelompok
masyarakat yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di perdesaan
84 100 100 100 68 100
Bab III | 127
12. Kebijakan penataan wilayah
0 1 1 100 0 1
13. Kebijakan tentang pemerintahan desa
5 1 1 100 1 1
14. Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan
peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia/perda/BPD
354 177 354 200 354 354
15. Jumlah desa yang
dapat menyelenggarakan pengelolaan keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang undangan
354 354 354 100 354
16. Persentase jumlah Rukun Tetangga (RT) kreatif
100 100 100 100 100
17. Kebijakan Kerjasama Daerah
2 1 2 200 1 1
18. Kebijakan penyelesaian kasus hukum
10 5 9 180 5 25
19. kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
1 1 1 100 1 5
20. kebijakan dalam bidang koperasi, perdagangan, perindustrian dan pariwisata
1 1 2 200 3 19
21. kebijakan di bidang pengembangan pertanian dan agribisnis
1 - 1 100 1 5
22. kebijakan di bidang
ketahanan pangan
0 0 2 200 1 5
23. kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan
1 0 0 1 1
24. kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan peternakan
0 1 0 0 1 11
25. kebijakan di bidang sarana dan prasarana perhubungan
2 1 0 0 1 1
26. kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
0 1 0 0 1 1
27. kebijakan di bidang lingkungan hidup,
sumber daya air dan pertambangan
0 - 1 100 1 1
Bab III | 128
28. kebijakan pembangunan daerah
2 1 5 500 1 15
29. Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
1 1 3 300 1 1
30. kebijakan di bidang pemuda dan olah raga
1 1 2 200 1 5
31. kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
1 1 1 100 1 1
32. kebijakan di bidang keluarga berencana
0 1 1 100 1 5
33. kebijakan di bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
1 2 1 50 2 2
34. kebijakan di bidang kesehatan
0 - 2 200 1 5
35. kebijakan di bidang ketenagakerjaan
0 1 2 200 1 5
36. kebijakan di bidang
sosial
0 1 0 0 1 1
37. kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
0 1 1 100 1 5
38. kebijakan di bidang pengelolaan barang/aset daerah
0 1 0 0 1 5
39. kebijakan di bidang kepemerintahan yang baik
0 1 1 100 0 5
40. kebijakan di bidang pelayanan publik
0 1 1 100 0 5
41. kebijakan penyusunan SOP
1 5 2 40 0 5
42. Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
0 5 0 0 0 5
43. kebijakan bidang ekonomi dan pembangunan
0 5 2 40 0 5
44. jumlah OPD yang
menerapkan pengelolaan arsip secara baku (OPD)
94 82 82 100 76 82
45. ketersediaan prasarana pengelolaan arsip
90 310 390 125,80
50 310
46. Jumlah pengelola arsip
107 23 15 65,21 0 23
47. Meningkatkan pelayanan administrasi
100 100 100 100 25 100
48. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
100 100 100 100
49. Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
100 100 100 100 20 100
Sumber : Hasil Pengolahan data
Bab III | 129
Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat didukung oleh 49 indikator yang satu sama lain saling
keterkaitan. Seperti halnya dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat
yang meliputi pelayanan administrasi kependudukan, penyusunan regulasi,
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dan meningkatkan aparatur yang
profesional dan handal.
Tabel 3.57
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 4
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
1. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
70 80 80 100 45 70
SASARAN 4
Terwujudnya Penegakan hukum, Kepastian Hukum dan Budaya hukum Dalam
Rangka Supremasi Hukum serta Pembinaan Kerukunan Hidup dalam Masyarakat
Guna Pelaksanaan Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban dan Kemamanan yang
Kondusif
Misi 4
IK 1 IK 2
2012 120 0
2013 100 0
2014 100 0
2015 100 100
2016 100 100
0
20
40
60
80
100
120
140
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 4
Bab III | 130
2. Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif
250 600 384 64 725 1225
Sumber : Hasi Pengolahan Data
Dalam rangka mewujudkan penegakan hukum, kepastian dan budaya
hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam
masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan
kemananan yang kondusif dapat diukur melalui tingkat penyelesaian pelanggaran
K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) dan pembinaan masyarakat dalam
menciptakan suasana lingkungan yang kondusif.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan
keindahan) pada tahun 2016 terdapat 80 kasus pelanggaran K3 dan telah
terselesaikan secara keseluruhan sehingga capaian kinerja menjadi 100%. Kasus
pelanggaran Perda yang diselesakan pada tahun 2016 diantaranya pelanggaran
atas :
1. Pelanggaran Perda Pertambangan Umum,
2. Pelanggaran Perda Izin Membangun Bangunan (IMB),
3. Pelanggaran Perda Air Bawah Tanah,
4. Pelanggaran Perda 21 ( Larangan Pelacuran).
5. Pelanggaran perda K-3 (Ketertiban, Keamandan, dan Keindahan),
6. Pelanggaran Perda Pajak Reklame,
7. Pelanggaran Perda Pekat,
8. Pelanggaran Perda SITU/ HO atau Izin Gangguan.
Adapun kondisi awal RPJMD yaitu 45% penanganan yang dilakukan,
namun jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD yaitu 70% maka realisasi
sampai pada tahun 2016 telah memenuhi target yang telah ditentukan.
Selanjutnya adalah sebagai upaya pembinaan masyarakat dalam
menciptakan suasana lingkungan yang kondusif dapat dilakukan dengan
penyelenggaraan latiha dasar penanganan bencana alam bagi anggota linmas, gelar
pasukan SATLINMAS, pembinaan anggota LINMAS, dan sosialisasi tentang
peraturan perlindungan masyarakat (LINMAS). Dari berbagai kegiatan yang
dilakukan diikuti oleh 384 orang pada tahun 2016 sehingga capaiannya 64%. Jika
dibadingkan dengan kondisi akhir yang diharapkan realisasi pada tahun 2016
masih jauh untuk memenuhi target mengingat target pafa akhir RPJMD adalah
1.225 orang.
Bab III | 131
Tabel 3.58
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 5
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
1. cakupan OPD yang dapat akses jaringan
informasi
- 1 1 100 0 100
2. Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-paten Cianjur
0 3 1 33.33 0 15
3. Persentase cakupan ketersediaan media distribusi informasi
88 100 84 84 47.43 100
4. Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan informatika
84 100 67 67 0 100
5. Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi
83,33 100 84 84 16.67 100
6. Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
7 22 16 72,73 0 22
SASARAN 5
Terwujudnya Terwujudnya Sinergi Antara Kelambagaan Berkaitan dengan Sumber
Daya Serta jaringan Teknologi Informatika dan Komunikasi
Misi 4
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4 IK 5 IK 6 IK 7 IK 8
2012 100 100 100 100 100 0 0 0
2013 100 100 50 100 100 0 0 0
2014 100 100 100 100 100,49 0 0 0
2015 100 100 100 94,48 94,33 31,81 100 100
2016 100 0 84 67 84 72,73 200 100
0
50
100
150
200
250
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 5
Bab III | 132
7. jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
0 0 0 100 0 0
8. tersedianya pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
1 1 1 100 0 3 dok
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan
melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase
pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Pada sasaran ini pemerintah
Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/
kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara
pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat.
Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus
terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat.
SASARAN 6
Terwujudnya Pelayanan Kepada Masyarakat yang Optimal
Misi 4
IK 1 IK 2
2012 0 0
2013 0 0
2014 0 0
2015 100 100
2016 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 6
Bab III | 133
Tabel 3.59
Capaian Kinerja Misi 4 Sasaran 6
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
1. Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
100 100 100 100 - 100
2. Persentase
pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
100 100 100 100 - 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat diwujudkan
melalui persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait dan persentase
pemenuhan pelayanan kepada masyarakat. Pada sasaran ini pemerintah
Kabupaten Cianjur didukung oleh program peningkatan fungsi kecamatan/
kelurahan, hal ini maksudnya adalah untuk mempermudah koordinasi antara
pemerintah dengan wilayah dalam hal ini kecamatan dalam melayani masyarakat.
Adapun realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 100% dan target ini harus
terealisasi mengingat pelayanan sangat penting bagi masyarakat.
SASARAN 1
Terwujudnya Pemahaman yang meluas dan Mendalam pada Aparat dan Masyarakat
Kabupaten Cianjur pada Nilai-nilai Akhlakul Kharimah
Misi 5
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 34,08 93,33 102,4 100
2013 33 78,18 104,85 98,65
2014 750 100 92,7 103,08
2015 100 37,03 97,61 98,8
2016 99,35 0 101,22 84,67
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 1
Bab III | 134
Tabel 3.60
Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 1
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
1. Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
0 0 0,65 99,35 0 0
2. Menurunnya angka
perceraian
54 10 37 0 30 10
3. Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh
15.922.653.
630,00
17.157.616. 250,00
17.367.692.994,00
101,22 11737101108,1
5
17.157.616.
250,00
4. Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada
59,28 70 59,28 84,67 0 70
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan bersih merupakan impian
bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Akuntabilitas terbagi menjadi akuntabilitas
keuangan dan akuntabilitas kinerja. Adapun dalam sasaran ini yaitu terwujudnya
pemahaman yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaten
Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah. Untuk mewujudkan sasaran tersebut
didukung denga indikator menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD,
menurunya angka perceraian, jumlah zakat, infak dan sodaqoh, dan persentase
partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada.
Menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD dari target 0 kasus
atau temuan ternyata masih terdapat temuan pada tahun 2016 sejumlah 8 kasus.
Atau 0,65% sehingga capaian tahun 2016 99,35%. Realiasi dan capaian pada
tahun 2016 lebih baik jika dibandingkan dengan realiasasi tahun 2015 hal ini
diperoleh pada tahun 2015 terdapat 23 kasus atau temuan selanjutnya pada
tahun 2016 terdapat 15 temuan selisihnya adalah 8 temuan.
Indikator selanjutnya adalah menurunnya angka perceraian, berdasarkan
data yang diperoleh pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah,
jumlah perceraian di Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 sebanyak 37 kasus. Hal
ini tidak memenuhi target yang ditentukan yaitu 10 kasus sehingga capaian pada
tahun 2016 yaitu 0%. Angka 37 kasus lebih sedikit dibandingkan dengan tahun
2015 yaitu sebanyak 54 kasus perceraian. Target akhir RPJMD sama dengan target
pada tahun 2016 yaitu 10 kasus, dengan demikian kasus perceraian selama tahun
2012-2016 sebanyak 221 kasus perceraian.
Bab III | 135
Indikator jumlah zakat, infaq, dan sodaqoh diasumsikan semakin banyak
masyarakat Kabupaten Cianjur yang menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh maka
pemahaman terhadap nilai-nilai akhlakul karimah meningkat. Pada tahun 2016
realisasi zakat, infaq, dan sodaqoh sebesar Rp. 17.367.692.994,00 telah
memenuhi target yang ditentukan yaitu Rp. 17.157.616.250,00 dengan capaian
101,22%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yaitu Rp.
15.992.653.630,00. Capaian pada tahun 2016 juga telah melebihi target RPJMD
yang sama dengan target tahun 2016. Adapun realisasi awal RPJMD yaitu Rp.
11.737.101.108,15. Berikut rincian perolehan zakat, infaq, dan sodaqoh di
Kabupaten Cianjur pada Tahun 2016 yaitu :
Tabel 3.61 Rincian zakat, infaq, dan sodaqoh Tahun 2016
No Jenis Zakat, Infaq, dan
sodaqoh
Target Realisasi
1. Zakat Maal Perorangan 3.876.877.200 4.449.041.753
2. Zakat Maal Badan 77.429.000 87.903.600
3. Zakat Fitrah 11.481.211.800 11.052.871.166
4. Infak/ Sedekah 1.712.098.250 1.772.725.475
5. Bantuan Kegiatan 10.000.000 5.151.000
Total 17.157.616.250 17.367.692.994
Sumber : Bagian Kesra Setda Kab. Cianjur
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu, pemilukada pada tahun
2016 masih sama dengan tahun 2015 mengingat pada tahun 2016 Kabupaten
Cianjur tidak ada penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan Kepala Daerah.
Adapun penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Cianjur
dilaksanakan pada Tahun 2015. Realisasi pada tahun 2016 sebesar 59,28% dari
target 70%, sehingga tidak terealisasi. Jika dibandingkan dengan kondisi awal
adalah 0% dan target akhir RPJMD adalah 70%.
Permasalahan :
(1.) Penerapan SAKIP (sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah) belum
berjalan dengan baik, mengingat SAKIP merupakan implementasi dari proses
manajemen yang mana perencanaan sampai dengan pada tahap evaluasi
akan menunjukan keselarasan dalam arti apa yang direncanakan hal tersebut
pula yang akan dilaporkan atau dipertanggungjawabkan.
(2.) Angka perceraian semakin meningkat salah satunya karena faktor ekonomi
sosial.
(3.) Partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilukada disebabkan karena
masih terdapat masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, terdapat
masyarakat yang tidak terdaftar, kondisi geografis, tingkas kesadaran
Bab III | 136
masyarakat yang masih rendah, kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap proses pembentukan kepala daerah.
Solusi :
(1.) Menambah pemahaman tetang SAKIP dan implementasinya dengan cara
mengikuti pendidikan dan pelatihan serta dibutuhkannya peran pemimpin
yang berkomitmen tinggi dalam mewujudkan SAKIP yang baik.
(2.) Menambah wawasan masyarakat mengena pendidikan politik secara
berkelanjutan.
Tabel 3.62 Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 2
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1. Ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
0 3 3 100 0 3
Sumber : Hasil Pengolahan Data
SASARAN 2
Pelembagaan Penerapan Kebijakan Aktualisasi Nilai-Nilai Akhlakulkarimah Pada
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
Misi 5
IK 1
2012 66,67
2013 0
2014 100
2015 100
2016 100
0
20
40
60
80
100
120
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 2
Bab III | 137
Pelembagaan penerapan kebijakan
aktualisasi nilai-nilai akhlakul kharimah
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara di Kabupaten Cianjur
diimplementasikan melalui ketersediaan
kebijakan internalisasi akhlakul karimah
yang kemudian dapat diwujudkan dan
ditindaklanjuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengeluarkan kebijakan mengenai
internalisasi akhlakul karimah diantaranya yaitu sholat subuh berjamaah, ashar
mengaji, pengajian Al’ Qur’an bagi karyawati Pemerintah Kabupaten Cianjur.
SASARAN 3
Terwujudnya Upaya Preventif dan Kuratif dalam Menghadapi Permasalahan Sosial
Misi 5
IK 1 IK 2 IK 3 IK 4
2012 100 50,67 0 0
2013 200 56,95 0 0
2014 100 182,6 0 0
2015 100 75 100 100
2016 100 137,48 100 100
0
50
100
150
200
250
Jum
lah
%
Trend Capaian Kinerja Sasaran 3
Gambar 3.24 Gerakan Subuh Berjamaah
Gambar 3.25 Gerakan Ashar Mengaji Gambar 3.26 Launching Subuh Berjamaah
Bab III | 138
Tabel 3.63
Capaian Kinerja Misi 5 Sasaran 3
No INDIKATOR
KINERJA Realisasi
2015
Tahun 2016 Kondisi Awal
RPJMD
Target Akhir
RPJMD Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8
terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
1. Terjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA dan kondisi
trantibun)
32 32 32 100 - 32
2. Persentase PMKS yang dibina
15 25 34,37 137,48 5 25
3. Persentase PSKS yang dibina
100 100 100 100 0 100
4. Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku
100 100 100 100 0 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada sasaran akhir RPJMD yaitu terwujudnya upaya preventif dan kuratif
dalam menghadapi permasalahan sosial dapat diukur melalui indikator terjaganya
ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terhadap pelanggaran PERDA dan
kondisi trantibum, persentase PMKS yang dibina, Persentase PSKS yang dibina,
dan presentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran sesuai
dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku.
Terterjaganya ketentraman masyarakat, ketertiban umum (terhadap
pelanggaran PERDA dan kondisi trantibum dikondisikan pada seluruh kecamatan
yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur. Adapun pada tahun 2016
terealisasi di 32 kecamatan dengan capaian 100%. Hal ini artinya selama tahun
2016 tidak terdapat gangguan yang signifikan terhadap ketentraman dan
ketertiban umum. Jika dibandingkan dengan target awal RPJMD yaitu 0, dan
target akhir RPJMD yaitu 32 kecamatan sehingga indikator tersebut telah
terealisasi.
Persentase PMKS yang dibina pada tahun 2016 berdasarkan data yang
diperoleh melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berjumlah 211.066
jiwa dan yang memperoleh pembinaan sebanyak 73.0609 jiwa atau 34,37% hal ini
telah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 25%. jika dibandingkan
Bab III | 139
dengan target awal RPJMD yaitu 5% maka realisasi tahun 2016 sudah lebih tinggi
sebesar 29,37%.
Persentase PSKS yang dibina maksudnya adalah pembinaan terhadap
potensi sumber kesejahteraan sosial yang mana melalui kelompok PSKS tersebut
diantaranya adalah Organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat, Karanng
Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, para tokoh masyarakat, termasuk kalangan
dunia usaha dapat membantu melalui pengetahuan dan keterampilan yang dapat
ditularkan kepada kelompok PMKS sehingga mereka bisa meningkatkan
kehidupannya. Adapun pada tahu 2016 jumlah PSKS terdiri dari 65 panti, 5
kelompok, dan 42 lembaga. Dari keseluruhan kelompok PSKS tersebut secara
keseluruhan terbina sehingga realisasi pada tahun 2016 telah memenuhi target
sebesar 100%. Pada awal tahun 2012 jumlah PSKS terdiri dari 30 panti, 5
kelompok, dan 43 lembaga.
Presentase pencegahan penanggulangan bencana alam dan kebakaran
sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku di
Kabupaten Cianjur pada tahun 2016 telah terealisasi 100% artinya penanganan
yang dilakukan oleh pemerintah Kabuaten Cianjur dilakukan dengan baik. Berikut
disampaikan data kejadian bencana alam di Kabupaten Cianjur pada tahun 2012-
2016 yaitu :
Tabel 3.64
Data Kejadian Bencana Alam Tahun 2012-2016
No Jenis Bencana 2012 2013 2014 2015 2016
1. Banjir 2 14 15 19 43
2. Gunung api - - - - -
3. Longsor/pergerakan tanah
4 24 36 25 63
4. Angin putting beliung
2 3 6 19 6
5. Gempa - - 1 4 -
6. Konflik - - - - -
7. Tsunami - - - - -
8. Kebakaran 64 116 74 125 50
9. Kekeringan - - 2 2 -
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur
Bab III | 140
Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dilihat terdapat bencana yang
mengalami penurunan dan ada pula yang mengalami peningkatan akan tetapi
pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya dalam menangani bencana yang ada
sehingga realisasi pada tahun 2016 mencapai 100%.
Permasalahan :
(1.) Angka pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat seiring dengan
kebutuhan hidup juga meningkat tidak diimbangi dengan ketersediaan dan
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2.) Masih terdapat anak-anak yang dipekerjakan oleh urang tuanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sehingga kebutuhan akan hak asuh tidak
terpenuhi.
Solusi :
(1.) Mengoptimalkan peran PSKS dalam untuk membantu menurunkan jumlah
PMKS di Kabupaten Cianjur.
(2.) Memperbaiki mental masyarakat yang berusaha mendapatkan yang bukan
haknya melalui pemberian label pada setiap rumah yang berhak atau tidak
berhak memperoleh bantuan.
Capaian Indikator Lainnya
III.3 Capaian Indikator Makro
Tujuan pembangunan Kabupaten Cianjur telah ditetapkan dan dituangkan
dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah
pembangunan Kabupaten Cianjur telah disusun dalam suatu kebijakan yang
bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang
telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat
menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan
pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan
daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang
akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, kinerja pembangunan
daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan
yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati
bersama adalah ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan
akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi
Bab III | 141
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja
kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu
diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku
terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian
indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan. Data
terakhir perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
komponennya Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.65
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Komponennya Kabupaten Cianjur Tahun 2014-2015
No Provinsi/
Kabupaten
AHH EYS MYS Pengeluaran IPM
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 Jawa Barat 72.23 72.41 12.08 12.15 7.71 7.86 9,447 9,778 68.80 69.50
2 Cianjur 69.08 69.28 11.82 11.83 6.52 6.54 6,773 6,877 62.08 62.42
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tren perkembangan angka IPM
tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut
tidak terlepas dari dukungan pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Namun
walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya capaian indicator
Kabupaten Cianjur termasuk kategori sedang dan masih rendah dibandingkan
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten
Cianjur berupaya memprioritaskan peningkatan capaian indicator makro melalui
pelaksanaan program dan kegiatan di tahun yang akan datang.
III.4 Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur.
Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan
berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk
membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
Bab III | 142
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu
dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan
komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi
pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat
mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan
proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga
tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik Pemerintan
Kabupaten Cianjur telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014
Tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun
2015-2016.
III.4.1 Cakupan Peserta KB aktif
Capaian kinerja cakupan peserta KB aktif secara umum mengalami
peningkatan dari 70,46% pada tahun 2012 menjadi 70,70% akseptor pada tahun
2016 atau sebanyak 419.789 orang, walaupun perkembangannya mengalami
fluktuasi. Fluktuasi capaian kinerja pengguna alat KB tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor antara lain masih adanya masyarakat yang enggan mengikuti
program keluarga berencana karena belum menyadari perlunya menggunakan alat
kontrasepsi untuk mengatur kehamilan terutama masyarakat yang termasuk
dalam kategori miskin. Perkembangan cakupan peserta KB aktif dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2016
70,46
71,93
67,05
70,88 70,7
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 3.27 Cakupan Peserta KB Aktif
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012-2016
Bab III | 143
Masih adanya masyarakat yang belum tersentuh pogram keluarga
berencana karena mereka enggan menjangkau tempat pelayanan karena alasan
biaya selain itu mereka masih memiliki persepsi bahwa memiliki banyak anak
merupakan sumber investasi, padahal alat kontrasepsi terutama untuk
masyarakat miskin selalu tersedia dan tidak dipungut biaya. Sehingga perlu
digalakan kembali sosialisasi pentingnya dan mudahnya mengikuti program
keluarga berencana.
Pemerintah Kabupaten Cianjur telah berupaya untuk meningkatkan capaian
kinerja pengguna alat KB melalui beberapa kegiatan antara lain :
- Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin
- Pelayanan KIE
- Pembinaan Keluarga Berencana
III.4.2 Penolong Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kasus kematian bayi dan kematian ibu masih saja terjadi di Kabupaten
Cianjur, namun demikian jumlah kematian bayi dan kematian ibu tersebut
mengalami penurunan tiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan angka
kematian bayi dan angka kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan dengan terus menambah penolong persalinan
oleh tenaga kesehatan. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016
87,17
89,85
84,27
89,25
84,82
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 3.28 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012-2016
Bab III | 144
III.4.3 Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Yang dimaksud
huruf lainnya misalnya huruf Arab, Jawa, Cina dan lain sebagainya. Berdasarkan
data terakhir angka melek huruf mencapai 98,95%, dengan demikian masih
terdapat 1,05% berasal dari kelompok usia lanjut yang belum tersentuh oleh
program pemberantasan buta huruf. Hal ini seiring dengan komitmen Pemerintah
Kabupaten Cianjur yang telah dicanangkan gerakan bebas buta huruf. Walaupun
demikian, masih ditemukannya penduduk usia lanjut yang belum bebas buta
huruf hingga saat ini tidak berarti upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dianggap
gagal dalam program pemberantasan buta huruf. Perkembangan angka melek
huruf selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2016
III.4.4 Angka Partisipasi Sekolah
Data yang terakhir angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia sekolah
menurut jenis kelamin dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
99,86
98,02
98,57 98,76
98,95
97
97,5
98
98,5
99
99,5
100
2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 3.29 Angka Melek Huruf
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012-2016
Bab III | 145
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Secara umum angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap
system pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka partisipasi sekolah
digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pendidikan yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk
mengenyam pendidikan Angka ini juga merupakan salah-satu indicator untuk
melihat kemauan dan kemampuan penduduk dalam meningkatkan kualitasnya.
Saat ini tingkat pendidikan penduduk laki-laki di Kabupaten Cianjur hanya
relatif lebih unggul dibandingkan penduduk perempuan pada jenjang SLTA ke
atas. Sedangkan pada jenjang SLTP, penduduk perempuan ternyata relatif lebih
baik dibandingkan penduduk laki-laki. Hal tersebut menggambarkan bahwa dalam
dituasi keuangan sulit preferensi orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjang
pendidikan SLTA ke atas lebih mengutamakan laki-laki disbanding perempuan.
Sosialisasi bahwa pendidikan itu penting baik bagi laki-laki maupun perempuan
harus terus disuarakan. Dengan meningatnya tingkat pendidikan penduduk
berarti meningkatnya kualitas sumber daya manusianya. Dari tabel diatas pun
dapat kita ketahui tingkat partisipasi sekolah masyarakat Kabupaten Cianjur
semakin tinggi tingkat kelompok usia semakin kecil jumlah penduduk yang
bersekolah. Sementara apabila dilihat dari jenis kelamin, secara umum laki-laki
lebih dominan daripada kperempuan terutama pada kelompok usia yang lebih
tinggi.
98,84 90,79
86,16 99,48
90,96
61,36
99,13 90,96
61,36
0
20
40
60
80
100
120
usia 7-12 usia 13-15 usia 16-18
Gambar 3.30 Angka Partisipasi Sekolah
Kabupaten Cianjur
Tahun 2014
laki-laki perempuan total
Bab III | 146
III.4.5 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Tidak Bekerja) Dan
Status Bekerja
Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di wilayah
Kabupaten Cianjur adalah sektor pertanian sesuai dengan kondisi geografis
wilayah Kabupaten Cianjur yang sebagian besar merupakan lahan pertanian.
Namun dengan adanya perubahan iklim yang tidak menentu, lapangan usaha
sektor pertanian kurang diminati lagi. Hat tersebut menjadi salah satu faktor
pendukung terjadinya peningkatan angka pengangguran di Kabupaten Cianjur
walaupun sebagian penduduk beralih ke sektor perdagangan. Data terakhir
penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu
menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.66 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang
Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Dan Jenis Kelamin Kabupaten Cianjur
Tahun 2015 No Lapangan Pekerjaan
Utama Laki-laki
Perempuan Jumlah %
1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
226.430 84.177 310.607 35.97
2. Industri Pengolahan 34.455 43.646 78.101 9.04
3. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel
158.062 83.320 241.382 27.95
4. Jasa Kemasyarakatan 64.033 34.526 96.559 11,41
5. Lainnya (pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air, bangunan, angkutan, pergudangan dan komunikasi,
keuangan, asuransi, usaha persewaan, bangunan, tanah dan
jasa perusahaan)
128.624 6.319 134.943 15,63
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Sementara data terakhir tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat
pengangguran terbuka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.67 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Cianjur Tahun 2015`
No TPAK/TPT Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. % Bekerja terhadap angkatan kerja
90,23 89,25 89,94
2. Tingkat penganggurannterbuka (TPT)
9,77 10,75 10,06
3. % Angkatan kerja terhadap penduduk usia angkatan kerja
82,52 36,63 60,30
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
Bab III | 147
III.4.6 Persentase Penduduk Miskin
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang
menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting
untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data
kemiskinan yang akurat yang dapat dipercaya dapat menjadi instrument tangguh
bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang
miskin.
Menurut Bappenas, miskin adalah kondisi dimana seseorang atau
sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkankehidupan bermartabat. Hak-hak daar
tersebut antara lain terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan
hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, hak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Cianjur mengalami penurunan
yang sangat signifikan dari 13,18% pada tahun 2012 menjadi 12,21% pada tahun
2015 walaupun sebenarnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Menurunnya angka kemiskinan ini menjadi salah satu indikator keberhasilan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Cianjur
sesuai dengan visinya yaitu Cianjur lebih sejahtera dan berakhlakul karimah.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
13,18
12,02
11,47
12,21
10,5
11
11,5
12
12,5
13
13,5
2012 2013 2014 2015
Gambar 3.31 Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012-2014
Bab III | 148
Adapun data terakhir Indeks P1 dan P2 Kedalaman Kemiskinan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.68
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2 dan Garis Kemiskinan Tahun 2012-2013
Kabupaten/
Provinsi
Tahun 2012 (Sept) Tahun 2013 (Sept)
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
Persentase
Penduduk
Miskin
P1 P2 Garis
Kemiskinan
(Rp/Kap/
Bulan)
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
Persentase
Penduduk
Miskin
P1 P2 Garis
Kemiskinan
(Rp/Kap/
Bulan)
Cianjur 292.219 13.18 2.01 0.48 250,032 267.887 12.02 1.70 0.39 264,580
Jawa Barat 4.430.203 9.88 1.62 0.42 242,104 4.375.172 9.61 1.65 0.44 276,825
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur 2016
III.4.7 Produk Domestik Regional
Pembangunan Ekonomi Regional pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan yang salah satunya diukur dalam indicator kenaikan PDRB atau
kenaikan pendapatan regional per kapita. Bila pendapatan riil per kapita
masyarakat meningkat maka akan terdapat peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyusun perencanaan yang
baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai
peningkatan ekonomi.
Kemajuan ekonomi Kabupaten Cianjur dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan
ekonomi yang dihasilkan dari tahun ke tahunnya. Dengan melihat Angka
pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat
indicator yang menunjukkan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk
sebagai hasil pembangunan di Kabupaten Cianjur.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. PDRB atas dasar harga
berlaku dapat menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan
oleh suatu wilayah. Niali PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang besar.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten
Cianjur tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Bab III | 149
Tabel 3.69
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kategori
Tahun 2015-2016
Kategori Uraian 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,033,769.51 11,921,413.20
B Pertambangan dan Penggalian 91,805.44 96,707.00
C Industri Pengolahan 1,901,814.86 3,092,088.90
D Pengadaan Listrik dan Gas 22,032.05 24,684.50
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
9,984.06 10,617.80
F Konstruksi 2,623,101.68 3,015,101.10
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
5,975,084.24 6,942,234.60
H Transportasi dan Pergudangan 2,907,060.35 3,399,021.30
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,810,075.28 2,067,567.80
J Informasi dan Komunikasi 907,383.52 1,042,865.00
K Jasa Keuangan dan Asuransi 729,367.02 751,589.30
L Real Estate 598,684.55 642,509.80
M,N Jasa Perusahaan 208,885.31 229,140.80
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
904,344.96 957,086.40
P Jasa Pendidikan 1,246,691.33 1,339,971.60
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 242,013.13 267,582.10
R,S,T,U Jasa lainnya 1,149,156.95 1,246,448.10
PDRB 32,361,254.24 37,046,629.10
PDRB TANPA MIGAS 32,361,254.24 37,046,629.10
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa
dihitung menggunakan harga pada suatu tahun tertentu.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten
Cianjur tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.70 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut Kategori Tahun 2015-2016
Kategori Uraian 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8,070,824.21 8,304,846.50
B Pertambangan dan Penggalian 77,573.53 79,465.50
C Industri Pengolahan 1,444,296.83 1,610,560.00
Bab III | 150
D Pengadaan Listrik dan Gas 20,888.78 22,670.90
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang
8,105.28 8,247.60
F Konstruksi 2,166,491.93 2,408,203.90
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
4,741,071.39 5,073,812.10
H Transportasi dan Pergudangan 2,144,803.16 2,339,595.80
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,491,615.26 1,583,881.50
J Informasi dan Komunikasi 919,583.52 945,572.50
K Jasa Keuangan dan Asuransi 575,007.79 578,437.80
L Real Estate 540,014.24 568,262.80
M,N Jasa Perusahaan 170,385.31 179,470.60
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
694,344.99 719,014.40
P Jasa Pendidikan 1,116,691.43 1,136,366.40
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 202,013.53 208,133.20
R,S,T,U Jasa lainnya 971,656.52 991,291.10
PDRB 25,355,367.70 26,757,832.40
PDRB TANPA MIGAS 35,355,367.70 26,757,832.40
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur
III.4.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan regional perkapita merupakan salah satu indicator untuk mengukur
tingkat kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dari aspek pendapatan.
Pendapatan regional perkapita yang meningkat secara bertahap dari tahun ke
tahun dapat digunakan sebagai ukuran untuk melihat perkembangan pendapatan
penduduk. Laju pertumbuhan PDRB perkapita dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan
ekonomi lebih besar dari pertumbuhan penduduk maka pertumbuhan PDRB
perkapita akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
Pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Cianjur selama periode 5 tahun tumbuh
rata-rata mencapai 4,91% setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi
pada tahun 2012 dan tahun 2015, masing-masing mencapai 5,08% dan 5,17%.
Laju pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut menunjukkan kinerja
perekonomian daerah terus mengalami peningkatan.
Bab III | 151
4,74 5,08
4,67
5,17
4,23
0
1
2
3
4
5
6
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.32 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Cianjur
Tahun 2011-2015
Bab IV | 166
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten
Cianjur Tahun 2016 yang merupakan uraian tentang capaian indikator kinerja
utama, indikator sasaran, indikator makro, dan capaian indikator lainnya sebagai
bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan sasaran
strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2011-2016 sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 5 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun
2011-2016.
Dari 39 sasaran yang telah ditetapkan yang meliputi 26 urusan wajib dan
urusan pilihan, rata-rata capaian kinerja sasaran strategis mencapai 110,39%
termasuk dalam kriteria SANGAT BAIK.
Untuk mendukung keberhasilan capaian indikator sasaran tersebut
Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengalokasikan dana dalam APBD
Kabupaten Cianjur tahun 2016 sebesar Rp. 1.534.491.754.765,33 untuk belanja
langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.422.604.701.053,00 atau
92,71%.
Penerapan manajemen kinerja melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah tahun 2016 tetap menemui beberapa hambatan, antara lain :
1) Lemahnya dukungan / komitmen pimpinan Perangkat Daerah
2) Lemahnya Pemahaman tentang SAKIP
3) Kurang andalnya data kinerja
Alternatif solusi dalam rangka mengatasi permasalahan hambatan yang
ada dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1) Pemerintah Kabupaten Cianjur telah melaksakanakan konsultasi dan
koordinasi ke Kementerian PAN dan RB serta Provinsi Jawa Barat terkait
penerapan SAKIP untuk menindaklanjuti rekomendasi LHE Tahun
sebelumnya.
Bab IV berisi :
• Hambatan dan Solusi untuk Mengatasinya
BAB IV PENUTUP
Bab IV | 167
2) Pemerintah Kabupaten Cianjur telah membangun sistem pengukuran kinerja
yang terintegrasi dalam e-sakip sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas
kinerja.
3) Pemerintah Kabupaten Cianjur telah melakukan asistensi bagi para Kepala
Perangkat Daerah terkait pemahaman SAKIP.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa LKjIP Kabupaten Cianjur Tahun 2016
ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan, saran,
kritik yang membangun guna kesempurnaan penyusunan laporan ini pada masa
yang akan datang. Semoga LKjIP Kabupaten Cianjur tahun 2016 ini dapat
bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi dan pedoman dalam meningkatkan
kinerja di masa-masa mendatang.
Bab III | 152
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2016
3.5 Pengukuran Pencapaian Sasaran
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap
layanan pendidikan
1.1.1 Rasio jumlah sekolah PAUD terhadap penduduk usia sekolah
PAUD (4-6 tahun) baik formal mupun non formal
Rasio 1:91 1:80 112,08
1.1.2 Jumlah daya tampung
pendidikan dini
Ruang Kelas 3267 2982 91,27
1.1.3 Rasio jumlah sekolah SD/SMP
terhadap penduduk usia sekolah SD/SMP (7-15 tahun) baik formal
mupun non formal
Rasio 1:288 1:225 121,87
1.1.4 Jumlah daya tampung SD/SMP Ruang Kelas 437 668 152,86
1.1.5 Rasio jumlah sekolah SMA
terhadap penduduk usia sekolah SMA (16-18 tahun) baik formal
mupun non formal
Rasio 1:651 1:364 144,08
1.1.6 Jumlah daya tampung SMA/SMK Ruang Kelas 437 827 189,24
1.1.7 persentase jalan desa mantap yang dibangun menuju sarana
pendidikan
% 15,72 20,27 128,94
1.1.8 Persentase jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
% 100 98,6 98,6
1.2 Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk
seluruh jenjang pendidikan
1.2.1 Angka Kelulusan SD/MI % 100 100 100
1.2.2 Angka Kelulusan SMP/MTs % 100 100 100
1.2.3 Angka Kelulusan SMA/MA/SMK % 100 100 100
1.3 Terkendalinya angka mengulang dan drop out di
setiap tingkatan dan jenjang
1.3.1 Persentase siswa yang naik kelas % 100 100 100
1.3.2 Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
% 0 0 100
1.3.3 Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
% 0 0 100
1.3.4 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
% 0 0 100
1.3.5 Persentase siswa yang melanjutkan
% 100 100 100
1.4 Meningkatnya mutu
kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
1.4.1 Persentase siswa yang lulus UAS
tingkat SD/MI
% 100 100 100
1.4.2 Persentase siswa yang lulus UAS tingkat SMP/MTs
% 100 100 100
1.4.3 Persentase siswa yang lulus UAS
tingkat SMA/MA/SMK
% 100 100 100
1.5 Tertanamkannya nilai-nilai
akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
1.5.1 sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan berkarakter
% 100 100 100
1.6 Meningkatnya pengetahuan dan
kesadaran siswa dalam antisipasi dan
penanggulangan bencana
1.6.1 Jumlah sekolah yang terfasilitasi untuk meningkatkan
pemahaman, keterampilan dan kewaspadaan dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana
Sekolah 1 0 0
1.7 Meningkatnya kualitas
pendidikan tinggi lokal
1.7.1 persentase bantuan biaya
operasional pendidikan tinggi dari pemerintah daerah
% 5 1 20
Bab III | 153
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1.8 Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan dan
pelaksanaan pendidikan
1.7.2 persentase sekolah yang memiliki
komite sekolah
% 100 100 100
1.9 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
1.8.1 Perpustakaan Desa Unit 50 124 248
1.9.1 Perpustakaan Mesjid Besar Kecamatan
Unit 11 10 90,9
1.9.2 koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
eks 16682 18.837 112,91
1.9.3 pengunjung perpustakaan Orang 13006 56.230 432,34
2.1 Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara
dan meningkatkan derajat
kesehatan, berpartisipasi
aktif menolong dirinya , serta membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan
masyarakat
2.1.1 Persentase rumah tinggal bersanitasi
% 57 69,37 121,7
2.1.2 Persentase usaha/kegiatan yang
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran air
% 100 100 100
2.1.3 Persentase usaha/kegiatan yang
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
% 100 100 100
2.2 Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan
prasarana kesehatan
2.2.1 persentase jalan desa mantap menuju sarana kesehatan
% 6,33 7,5 118,48
2.2.2 Puskesmas dan jaringannya yang
berfungsi dengan baik
% 100 90 90
2.2.3 Rasio Rumah Sakit persatuan penduduk
Rasio 09:20,0 1: 560.773 87,84
2.2.4 Kualitas sarana dan prasarana
RSUD
% 100 100 100
2.2.5 Tersedianya Bangunan IGD
Terpadu
% 100 100 100
2.3 Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat
2.3.1 Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 90 84,82 94,24
2.3.2 Prevalensi gizi buruk % 0,9 0,1 88,89
2.3.3 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
% 100 88,1 88,1
2.4 Peningkatan ketersediaan
pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
2.4.1 Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
% 80 100 125
2.4.2 Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
Kunjungan 281265 224.922 79,97
2.5 Terjaminnya ketersediaan
dan keterjangakauan obat
2.5.1 Ketersediaan obat, terutama obat
dan alat kesehatan esensial bagi masyarakat miskin
% 95 95 100
2.6 Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi yang berkualitas
2.6.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga
Anak 2,78 2,59 107,33
2.6.2 Cakupan peserta KB aktif % 67,20 70,7 105,2
2.7 Meningkatnya pengetahuan kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
2.7.1 persentase pusat informasi dan konseling (PIK) remaja per
kecamatan
% 78 83 106,41
Bab III | 154
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
2.8 Meningkatkan kualitas
hidup dan perlindungan anak serta peran
perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
2.8.1 Persentase partisipasi perempuan
di lembaga pemerintahan
% 46 27,52 59,82
2.9 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak
2.9.1 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan anak
dari tindak kekerasan
% 100 100 100
3.1 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri
pertanian yang berdaya
saing
3.1.1 nilai produk dan produktivitas per jenis produk pertanian per tahun : Padi
ton 896534 1.035.545 115,5
3.1.2 nilai produk dan produktivitas per jenis produk per tahun :
- produk perkebunan Ton 49000 45.758,23 93,38
- produk hhbk Ton 611 458,74 75,08
3.1.3 Produksi hasil pertenakan Ton 23,04 77.472,55 96,08
3.1.4 Jumlah kelompok yang
memanfaatkan teknologi tepat guna dalam budidaya : pertanian
Kelompok 125 167 133,6
3.1.5 Persentase sawah terairi % 87,80 92,04 104,83
3.1.6 Kondisi infrastruktur jalan dalam kondisi mantap untuk
meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka
pengembangan agribisnis
% 11,10 11,36 102,34
3.2 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya
mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
3.2.1 Meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% 64 67,2 105
3.3 Meningkatnya pariwisata
daerah berbasis alam dan budaya yang mampu
bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan
dengan tetap berprinsip pada pembangunan
berkelanjutan
3.3.1 Jumlah Obyek yang meningkat
sarana dan prasarana
Buah 4 4 100
3.3.2 Jumlah kunjungan wisata Orang 778184 3.784.822 486,36
3.3.3 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan
Buah 51 38 74,5
Bab III | 155
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
3.3.4 Persentase infrastruktur jalan
dalam kondisi mantap untuk meningkatkan aksesibilitas
wilayah dalam rangka pengembangan pariwisata
% 7,40 7,57 102,29
3.3.5 Kondisi infrastruktur jalan/trotoar untuk
pengembangan pariwisata
km 50 50 100
3.4 Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
3.4.1 Persentase koperasi aktif % 29,00 36,75 126,72
3.4.2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Buah 0 0 100
3.4.3 Jumlah BPR/LKM aktif Buah 0 0 100
3.4.4 Persentase Usaha Mikro dan
Kecil
% 0,03 1,15 101
3.5 Terwujudnya pengelolaan
industri dan perdagangan yang berdaya saing
didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta
teknologi tepat guna
3.5.1 Persentase pasar rakyat yang
direvitalisasi
% 14,28 14,28 100
3.5.2 Frekuensi pengawasan barang
dan jasa kelapangan
kali 1 1 100
3.5.3 pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang dibina
Orang 320 45 14,06
3.5.4 pelaku usaha indutri kecil dan menengah yang menyerap dan menerapkan Teknologi Tepat
Guna (TTG)
Orang 200 115 57,5
3.6 Meningkatkan promosi dan
kerjasama investasi
3.6.1 jumlah peningkatan angka
investasi
Rp. (trilyun) 134 1,434 107,05%
3.6.2 Keluarga yang mengikuti
Program transmigrasi
KK 25 10 40
3.7 Terwujudnya iklim investasi yang sehat
3.7.1 lama proses perijinan (rata-rata) hari 5 5 100
3.7.2 Jumlah regulasi yang
mendukung iklim usaha
Buah 5 15 300
3.7.3 Persentase tenaga kerja yang ditempatkan dibandingkan
penduduk usia kerja
% 5 61,41 1220
3.7.4 Peningkatan penanganan hubungan industrial
% 100 100 100
3.8 Berkembangnya
pemanfaatan dan
pengelolaan pesisir dan
kelautan secara optimal dan berkelanjutan
3.8.1 Peningkatan produksi perikanan
budidaya dan tangkap
ton 201758 115.445,0
8
57,22
3.9 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah
dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan
wilayah Kabupaten Cianjur
3.9.1 Meningkatnya jumlah kawasan yang memiliki perencanaan
teknis ruang yang diPERDAkan
Dokumen 8 0 0
3.9.2 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Cianjur/Kota
Desa 10 1 10
3.9.3 Ketaatan terhadap RT/RW % 100 100 100
3.1 Terwujudnya pemanfaatan
ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta
mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
3.10.1 Persentase berkurangnya
penambang liar
% 75 0 0
3.10.2 Persentase pengambilan air
sesuai dengan perijinan yang berlaku
% 50 0 0
Bab III | 156
3.10.3 Persentase jumlah ren-cana
usaha/kegiatan dan pembangunan yang dilengkapi
dengan dok LH (AMDAL/UKL/UPL/ SPPL)
buah 12 119 991,17
3.10.4 RTH per satuan luas wilayah
perkotaan (rata-rata)
% 17,74 18,69 105,36
3.10.5 Persentase penanganan sampah (%)
% 5 6,17 123
3.10.6 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% 5 14 175
3.11 Berkembangnya wilayah
didukung oleh ketersediaan dan
pembangunan infrastruktur yang handal
3.11.1 Kondisi infrastruktur jalan
mantap untuk meningatkan aksesibilitas wilayah (jaringan
jalan strategis)
% 18,50 18,94 102,37
3.11.2 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
% 56 55,9 99,83
3.11.3 Rumah layak huni % 10112 9852 97,42
3.11.4 Tersedianya data base jalan lingkungan dan jalan setapak
Kecamatan 32 32 100
3.11.5 Persentase terselenggaranya
pelayanan pembangunan gedung pemerintahan
% 80 100 125
3.11.6 Persentase cakupan ketersediaan
prasarana perhubungan
% 65,52 51 77,88
3.11.7 Persentase cakupan ketersediaan
dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan
informatika
% 100 67 67
3.11.8 Persentase cakupan ketersediaan dokumen acuan dan database
bahan kebijakan perhubungan
% 100 88 88
3.11.9 Persentase cakupan ketersediaan fasilitas Perhubungan
% 83 74 89,16
3.11.10 Efektivitas pelayanan angkutan % 96,67 93 96,2
3.11.11 Persentase upaya perwujudan ketertiban lalu lintas
% 100 98 98
3.11.12 Persentase tingkat upaya kelaikan keselamatan kendaraan
% 100 94 94
3.11.13 Persentase cakupan keandalan
prasarana dan fasilitas
% 61,46 50 81,35
3.11.14 Luas pemakaman Muslim dan
non Muslim
ha - - 100
3.11.15 Luas tanah yang di bebaskan
untuk kepentingan umum dan kepentingan sosial
m² 20000 629.149 3145,75
3.12 Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
3.12.1 berkurangnya lahan kritis ha 2000 528 26,4
Bab III | 157
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
3.12.2 cakupan luas kawasan lindung di
luar kawasan hutan
% 15,73 15,38 97,78
4.1 Terwujudnya dan terimplementasikannya
perangkat transformasi budaya birokrasi yang
mampu menciptakan sumber daya aparatur yang
berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil,
mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja
keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada
pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
4.1.1 berkurangnya pelanggaran disiplin PNS
Kasus 10 2 180
4.1.2 persentase jumlah pejabat yang
sudah mengikuti diklat kepemimpinan
% 80 0 0
4.1.3 persentase pegawai yang mengikuti diklat prajabatan tepat
waktu
% 100 0 0
4.1.4 Jumlah CPNS Menjadi PNS Orang 300 0 0
4.1.5 Data base kepegawaian Kab. Yang terpelihara
Unit 1 1 100
4.1.6 persentase pegawai yang
mengikuti diklat teknis
Orang 600 95 15,83
4.1.7 Anggota Kopri yang terlayani % 90 90 100
4.1.8 Berkurangnya penyalahgunaan
barang dan jasa
% - 0 100
4.2 Terwujudnya
penyelenggaraan pemerintah daerah yang
berorientasi pada peningkatan pemanfaatan
anggaran secara efektif dan efisien, pemberian
pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi
pemerintahan secara optimal dan perwujudan
SDM aparatur yang handal
4.2.1 Ketersediaan laporan
pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel untuk
disampaikan ke publik
Ada/Tidak Ada Ada 100
4.2.2 Perda APBD tepat waktu Waktu 31 Des 30-Des 103,33
4.2.3 Perda Pertangggungjawaban APBD tepat waktu
Waktu 31 Juli 01-Sep 71,42
4.2.4 Peningkatan pernyataan Opini
BPK
Opini WTP WTP 100
4.2.5 Rasio belanja tidak langsung (belanja awal) terhadap total belanja daerah
% 59,00 57,9 101,86
4.2.6 Rasio belanja langsung terhadap
total belanja daerah
% 41,20 42,1 102,18
4.2.7 Inventarisasi Aset % 65,00 100 153,84
4.2.8 Meningkatnya pendapatan asli daerah dari sektor pajak
Rp. 128.722.646.9
61,00
131.687.046.195
102,3
4.2.9 Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Rp.
484.167.115.594,37
439.153.0
29.062,00
90,7
4.2.10 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
Ada/Tidak ada Ada 100
4.2.11 Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/Tidak ada Ada 100
4.2.12 Tersedianya dokumen RKPD yang
telah ditetapkan dengan PERKADA;
Ada/Tidak ada Ada 100
Bab III | 158
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
4.3 Meningkatnya
profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat
4.3.1 ketersediaan pengaturan
pembentukan organisasi perangkat daerah hasil
restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah kabupaten
yang memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik bagi warga
masyarakat
Ada/Tidak ada Ada 100
4.3.2 Kepemilikan KTP % 95,65 95,65 100
4.3.3 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Rasio 504,91 504,91 100
4.3.4 Kepemilikan Kartu Keluarga % 93,11 93,11 100
4.3.5 Kepemilikan akta catatan sipil 51,79 51,79 100
4.3.6 aspirasi masyarakat yang direkomendasikan ke pemerintah daerah : 1.
perda inisiatif 2. perda eksekutif
raperda 18 13 72,22
4.3.7 persentase lembaga ekonomi
perdesaan yang berkembang sesuai target 5 thn ke depan
% 100 100 100
4.3.8 persentase pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai
dengan target 5 tahun ke depan (%)
% - 5 500
4.3.9 ketersediaan profil desa yang valid
Dokumen - 322 90,96
4.3.10 Persentase sarana dan prasarana
dasar desa yang memadai melalui patisifasi dan keswadayaan
masyarakat perdesaan
% 100 100 100
4.3.11 Persentase lembaga/kelompok masyarakat yang berperan dalam
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di
perdesaan
% 100 100 100
4.3.12 Kebijakan penataan wilayah Dokumen 1 1 100
4.3.13 Kebijakan tentang pemerintahan desa
Dokumen 1 1 100
4.3.14 Jumlah desa yang dapat
menyelenggarakan pemerintahan desa yang sesuai dengan
peraturan/perundang undang melalui peningkatan kemampuan
sumberdaya manusia/perda/BPD
Desa 177 354 200
4.3.15 Jumlah desa yang dapat menyelenggarakan pengelolaan
keuangan desa yang sesuai dengan peraturan/perundang
undangan
Desa 354 354 100
4.3.16 Persentase jumlah Rukun
Tetangga (RT) kreatif
% 100 100 100
4.3.17 Kebijakan Kerjasama Daerah Dokumen 1 2 200
4.3.18 Kebijakan penyelesaian kasus hukum
Kasus 5 9 180
4.3.19 kebijakan tentang publikasi informasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Dokumen 1 1 100
4.3.20 kebijakan dalam bidang koperasi,
perdagangan, perindustrian dan pariwisata
Dokumen 1 2 200
Bab III | 159
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
4.3.21 kebijakan di bidang
pengembangan pertanian dan agribisnis
Dokumen - 1 100
4.3.22 kebijakan di bidang ketahanan pangan
Dokumen - 2 200
4.3.23 kebijakan di bidang kehutanan
dan perkebunan
Dokumen 1 0 0
4.3.24 kebijakan di bidang pengembangan perikanan dan
peternakan
Dokumen 1 0 0
4.3.25 kebijakan di bidang sarana dan
prasarana perhubungan
Dokumen 1 0 0
4.3.26 kebijakan di bidang tata ruang dan penyehatan lingkungan
Dokumen 1 0 0
4.3.27 kebijakan di bidang lingkungan hidup, sumber daya air dan pertambangan
Dokumen - 1 100
4.3.28 kebijakan pembangunan daerah Dokumen 1 5 500
4.3.29 Kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga
kependidikan
Dokumen 1 3 300
4.3.30 kebijakan di bidang pemuda dan
olah raga
Dokumen 1 2 200
4.3.31 kebijakan di bidang kependudukan dan catatan sipil
Dokumen 1 1 100
4.3.32 kebijakan di bidang keluarga
berencana
Dokumen 1 1 100
4.3.33 kebijakan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Dokumen 2 1 50
4.3.34 kebijakan di bidang kesehatan Dokumen - 2 200
4.3.35 kebijakan di bidang ketenagakerjaan
Dokumen 1 2 200
4.3.36 kebijakan di bidang sosial Dokumen 1 0 0
4.3.37 kebijakan di bidang pengelolaan
keuangan daerah
Dokumen 1 1 100
4.3.38 kebijakan di bidang pengelolaan
barang/aset daerah
Dokumen 1 0 0
4.3.39 kebijakan di bidang
kepemerintahan yang baik
Dokumen 1 1 100
4.3.40 kebijakan di bidang pelayanan publik
Dokumen 1 1 100
4.3.41 kebijakan penyusunan SOP Dokumen 5 2 40
4.3.42 Kebijakan dibidang pengawasan dan akuntabilitas
Dokumen 5 0 0
4.3.43 kebijakan bidang ekonomi dan
pembangunan
Dokumen 5 2 40
4.3.44 jumlah OPD yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku
(OPD)
OPD 82 82 100
4.3.45 ketersediaan prasarana
pengelolaan arsip
Unit 310 390 125,8
4.3.46 Jumlah pengelola arsip Orang 23 15 65,21
4.3.47 Meningkatkan pelayanan
administrasi
% 100 100 100
4.3.48 Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
100 100 100
4.3.49 Meningkatkan SDM aparatur yang professional dan handal
% 100 100 100
Bab III | 160
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
4.4 Terwujudnya penegakan
hukum, kepastian dan budaya hukum dalam
rangka supremasi hukum serta pembinaan
kerukunan hidup dalam masyarakat guna
pelaksanaan penyelenggaraan
ketentraman, ketertiban dan kemananan yang
kondusif
4.4.1 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran
K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
Kasus 80 80 100
4.4.2 Pembinaan masyarakat dalam menciptakan suasana lingkungan
yang kondusif
orang 600 384 64
4.5 terwujudnya sinergi antar
kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta
jaringan teknologi informatika dan
komunikasi
4.5.1 cakupan OPD yang dapat akses
jaringan informasi
OPD 1 1 100
4.5.2 Integrasi Sistem Informasi yang ada di OPD ke dalam (SIG) Kabu-
paten Cianjur
% 3 1 33.33
4.5.3 Persentase cakupan ketersediaan
media distribusi informasi
% 100 84 84
4.5.4 Persentase cakupan ketersediaan
dokumen acuan bahan kebijakan pelayanan komunikasi dan
informatika
% 100 67 67
4.5.5 Tingkat upaya sisnergitas distribusi informasi
% 100 84 84
4.5.6 Persentase cakupan upaya bina jasa pos dan telekomunikasi
% 22 16 72,73
4.5.7 jumlah pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
% 0 0 100
4.5.8 tersedianya pedoman dan
pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencangkup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi
Dokumen 1 1 100
4.6 Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang
optimal
4.6.1 Persentase pemenuhan pelayanan kepada OPD terkait
% 100 100 100
4.6.2 Persentase pemenuhan pelayanan kepada masyarakat
% 100 100 100
5.1 Terwujudnya pemahanan yang meluas dan
mendalam pada aparat dan
masyarakat kabupaten
Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
5.1.1 menurunnya jumlah temuan penyalahgunaan APBD
% 0 8 0
5.1.2 menurunnya angka perceraian orang 10 37 0
5.1.3 Jumlah zakat, infaq dan sodaqoh Rp. - 17.367.692.994,00
101,22
5.1.4 persentase partisipasi
masyarakat dalam pemilu, pemilukada
% 70 59,28 84,67
5.2 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-
nilai akhlakul karimah pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
5.2.1 ketersediaan kebijakan internalisasi akhlakul karimah
Dokumen 3 3 100
Bab III | 161
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISAS
I CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
5.3 terwujudnya upaya
preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan
sosial
5.3.1 Terjaganya ketentraman
masyarakat, ketertiban umum (terha-dap pelanggar-an PERDA
dan kondisi trantibun)
Lokasi 32 32 100
5.3.2 persentase PMKS yang dibina % 25 34,37 137,48
5.3.3 persentase PSKS yang dibina % 100 100 100
5.3.4 Persentase pencegahan penanggulangan bencana alam
dan kebakaran sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan
perundang undangan yang berlaku
% 100 100 100
Bab III | 162
EFISIENSI ANGGARAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2016
3.6 Efisiensi Anggaran 2016
No. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA
CAPAIAN
KINERJA
ANGGARAN CAPAIAN
(%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
(%) TARGET REALISASI
1 2 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
134,33 76.170.258.146,00 71.991.820.895,00 94,51 5,49
2 Meningkatnya angka kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan
100,00
18.412.529.900,00 17.979.615.724,00 97,65 2,35
3 Terkendalinya angka mengulang dan drop out di setiap tingkatan dan jenjang
100,00
5.954.278.720,00 5.841.008.220,00 98,10 1,90
4 Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan
100,00
9.098.750.412,00 8.761.553.094,00 96,29 3,71
5 Tertanamkannya nilai-nilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik
100,00
1.787.680.932,00 1.777.250.932,00 99,42 0,58
6 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipasi dan penanggulangan bencana
0,00 0,00 0,00 0,00 -
7 Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal 20,00
51.930.000,00 51.930.000,00 100,00 -
8 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan
100,00
6.204.971.054,79 6.084.066.942,00 98,05 1,95
9 Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan
221,04 408.613.500,00 397.672.500,00 97,32 2,68
10 Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya , serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan masyarakat
107,23 10.735.294.430,00 10.272.411.830,00 95,69 4,31
Bab III | 163
No. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA
CAPAIAN KINERJA
ANGGARAN CAPAIAN
(%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
(%) TARGET REALISASI
1 2 4 5 6 7 8
11 Meningkatnya kondisi dan kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan
99,26 478.198.583.707,46 433.992.960.313,00 90,76 -
12 Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat 90,41 6.582.969.250,00 6.226.359.794,00 94,58 -
13 Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
102,49 136.073.366.235,08 120.407.364.781,00 88,49 11,51
14 Terjaminnya ketersediaan dan keterjangakauan obat
100 13.335.834.500,00 12.504.892.519,00 93,77 6,23
15 Terpenuhinya permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas
106,27 19.985.563.100,00 19.767.631.643,00 98,91 1,09
16 Meningkatnya pengetahuan kesehatan
reproduksi remaja (KRR)
106,41 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 -
17 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan
59,82 905.000.000,00 824.358.200,00 91,09 -
18 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak
100 700.000.000,00 589.246.000,00 84,18 15,82
19 Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing
102,97 62.773.891.670,00 55.133.390.795,00 87,83 12,17
20 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan
105 28.009.878.650,00 27.737.662.033,00 99,03 0,97
21 Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap
berprinsip pada pembangunan berkelanjutan
172,63 2.010.500.000,00 1.947.043.243,00 96,84 3,16
22 Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal, teknologi dan pasar
106,93 935.000.000,00 719.164.856,00 76,92 23,08
Bab III | 164
No. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA
CAPAIAN KINERJA
ANGGARAN CAPAIAN
(%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
(%) TARGET REALISASI
1 2 4 5 6 7 8
23 Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna
67,89 14.286.204.196,00 13.905.624.060,00 97,34 -
24 Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi
75,53 1.569.358.200,00 1.446.451.927,00 92,17 -
25 Terwujudnya iklim investasi yang sehat 430 1.850.688.200,00 1.747.285.800,00 94,41 5,59
26 Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan
57,22 13.346.181.250,00 10.641.902.850,00 79,74 -
27 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk
pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur
36,67 1.712.695.000,00 1.699.834.936,00 99,25 -
28 Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
232,42 18.828.496.035,00 18.528.370.200,00 98,41 1,59
29 Berkembangnya wilayah didukung oleh
ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal
297,46 389.085.436.023,00 368.440.061.296,00 94,69 5,31
30 Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
62,09 15.709.967.500,00 15.095.132.612,00 96,09 -
31 Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transformasi budaya birokrasi yang mampu menciptakan sumber daya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawananan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada
pembangunan dan masa depan serta berkhlak mulia
68,57 5.322.428.893,00 5.089.660.669,00 95,63 -
Bab III | 165
No. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA
CAPAIAN KINERJA
ANGGARAN CAPAIAN
(%)
EFISIENSI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
(%) TARGET REALISASI
1 2 4 5 6 7 8
32 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal
102,14 31.943.891.300,00 29.453.544.323,00 92,20 7,80
33 Meningkatnya profesionalisme birokrasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
117,64 43.354.843.861,00 40.052.870.761,00 92,38 7,62
34 Terwujudnya penegakan hukum, kepastian dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan kemananan yang kondusif
82 2.444.737.400,00 2.444.352.900,00 99,98 -
35 terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumber daya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi
86,82 1.022.593.500,00 969.218.642,00 94,78 -
36 Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang optimal
100 1.834.523.000,00 1.829.115.297,00 99,71 0,29
37 Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat kabupaten Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah
46,47 7.742.810.100,00 7.607.816.600,00 98,26 -
38 pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
100 330.916.000,00 256.851.000,00 77,62 22,38
39 terwujudnya upaya preventif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial
109,37 2.065.191.800,00 1.872.329.600,00 90,66 9,34