KATA PENGANTAR I - KKP Batam
Transcript of KATA PENGANTAR I - KKP Batam
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. I
DAFTAR ISI .......................................................................................................... II
DAFTAR TABEL .................................................................................................. III
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................V
BAB 1 ANALISA SITUASI AWAL TAHUN ......................................................... 2
1.1 Hambatan Tahun Lalu .................................................................... 2
1.2 Kelembagaan ................................................................................. 2
1.2.1 Visi dan Misi ........................................................................ 3
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 3
1.2.3 Struktur Organisasi .............................................................. 5
1.3 Sumber Daya.................................................................................. 8
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN KINERJA ..................................................... 18
2.1 Dasar Hukum................................................................................ 18
2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator ...................................................... 18
2.2.1 Tujuan ............................................................................... 18
2.2.2 Sasaran dan Indikator ........................................................ 19
BAB 3 STRATEGI PELAKSANAAN ................................................................. 22
3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ..................................... 22
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ..................................... 25
3.3 Terobosan Yang Dilakukan........................................................... 25
BAB 4 HASIL KERJA ....................................................................................... 39
4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran .................................................. 39
4.2 Pencapaian Kinerja....................................................................... 39
4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi ............... 41
4.2.2 Program Pengendalian Risiko Lingkungan ........................ 52
4.2.3 Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah ................. 59
4.3 Realisasi Anggaran....................................................................... 94
BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 96
2 | P a g e
BAB 1 ANALISA SITUASI AWAL TAHUN
Berdasarkan hasil evaluasi atas capaian kinerja program dan kegiatan pada tahun
2019, terlihat bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan telah berhasil mencapai target yang
telahditetapkan, namun dalam beberapa aspek masih ditemukan berbagai hambatan
dankelemahan yang harus diatasi agar capaian kinerja program dan kegiatan pada masa
yangakan datang dapat lebih ditingkatkan agar pelaksanaan program/kegiatan pengawasan
dapatberjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dapat tercapai.
1.1 Hambatan Tahun Lalu
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam
tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit serta Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan yang memuat pokok-pokok kegiatan KKP Kelas I Batam tahun
2015-2019. Tahun 2019 merupakan tahun ke-4 dari tahun ke-5 (lima) pelaksanaan RAK
KKP Kelas I Batam tahun 2015-2019. Secara bertahap KKP Kelas I Batam telah melakukan
berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal
dan diharapkan dapat mendukung serta mempercepat pencapaian sasaran Program
Pencegahan dan Pengandalian Penyakit dengan segala potensi dan hambatan yang
dialami.
Pada Tahun 2019 masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan program
dan kegiatan tidak terlaksana dengan maksimal bahkan beberapa program tidak terlaksana
sama sekali. Adanya revisi DIPA yang disebabkan oleh beberapa kebutuhan operasional
yang harus dioptimalkan dan membutuhkan banyak waktu untuk penyelesaian sehingga
berdampak terhadap penyerapan anggaran Itjen yang kurang optimal serta ketersediaan
sumber daya manusia baik secara kualitas dan kuantitas belum memenuhi kebutuhan.
1.2 Kelembagaan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit,
mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit
potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Berdasarkan Peraturan Menkes RI No.356/MENKES/PER/IV/2008 sebagai mana
telah di revisi dengan Peraturan Menkes RI No.2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta fungsi dari Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
1.2.1 Visi dan Misi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang sebagai unit pelaksana teknis dilingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Ditjen
Pencegahan dan Pengandalian Penyakit yang memiliki visi dan misi organisasi sebagai
berikut:
1. Visi
“Pelabuhan Laut dan Bandara di Batam Sehat sebagai bagian mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”.
2. Misi
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP Kelas I
Batam Misi sebagai berikut :
a. Membuat Program / Perencanaan serta melakukan koordinasi dan integrasi dalam
rangka melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit
potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan
b. Membuat Program / perencanaan yang baik dalam rangka meningkatkan Surveilans
Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan muatannya dalam rangka cegah
tangkal dan respon cepat terhadap penaggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit
karantina dan penyakit potensial wabah dan bencana
c. Membuat Program / perencanaan serta meningkatkan koordinasi guna peningkatan
pengawasan keluar masuk obat, makanan-minuman, alat kesehatan (OMKA)
d. Membuat Program untuk mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk
hidup sehat
e. Membuat perencanaan dalam rangka mewujudkan pelayanan dan penerbitan
dokumen kesehatan yang berkaitan dengan lalu lintas internasional di pelabuhan
f. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional.
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam mempunyai tugas melaksanakan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial
4 | P a g e
wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerjaPelabuhan / Bandara
dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan. Kantor Kesehatan
Pelabuhan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan Kekarantinaan;
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara;
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan
penyakit yang muncul kembali;
5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang
berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;
7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian
Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat
kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan
dokumen kesehatan OMKABA impor;
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;
11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara;
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara;
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans
kesehatan pelabuhan;
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara;
16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP.
1.2.3 Struktur Organisasi
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:2348/Menkes/PER/IV/2011 sebagai
perubahan atas Permenkes Nomor:356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur Organisasinya terdiri dari :
1. Bagian Tata Usaha
a) Sub bagian Program dan Laporan
b) Sub bagian Keuangan dan Umum
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
a) Seksi Pengendalian Karantina
b) Seksi Surveilans Epidemiologi
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
a) Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit
b) Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan
4. Bidang Upaya Kesehatn dan Lintas Wilayah
a) Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
b) Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah
5. Instalasi
6. Wilayah Kerja
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Selanjutnya uraian tugas Bagian Tata Usaha dan Bidang KKP Kelas I Batam sebagai
berikut:
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan ketatausahaan,
keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga,
dengan fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program penganggaran serta pelaporan
b. Pelaksanaan urusan keuangan
c. Pelasksanaan urusan kepegawaian dan umum
d. Pelaksanaan urusan umum
e. Koordinasi penyiapan pelatihan
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang
kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit potensial wabah serta
penyakit baru dan penyakit dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut
dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
6 | P a g e
pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, dengan fungsi sebagai berikut:
a. Kekarantinaan surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah serta penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali;
b. Kesiapsiagaan, pengkajian, serta advokasi penanggulangan KLB dan
bencana/pasca bencana bidang kesehatan;
c. Pengawasan lalu lintas OMKABA ekspor dan impor serta alat angkut, termasuk
muatannya;
d. Kajian dan desiminasi informasi kekarantinaan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara’;
e. Pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan;
f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kekarantinaan;
g. Pelaksanaan pengambangan teknologi bidang kekarantinaan di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Penyusunan laporan bidang pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi.
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan melaksanakan perencanaan, pemantauan,
dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan binatang
penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan
pengembangan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko
lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara dengan
fungsi sebagai berikut :
a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan minuman
b. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah
c. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat transportasi
lainnya di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
d. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara
e. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang Pengendalian risiko lingkungan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat darat negara
f. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan Bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara
g. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian risiko lingkungan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Penyusunan laporan di bidang pengendalian risiko lingkungan.
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah melaksanakan perencanaan dan evaluasi
serta penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji,
kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring
kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya
kesehatan pelabuhan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
Negara, dengan fungsi sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
b. Pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
c. Pengujian kesehatan nahkoda/pilot dan anak buah kapal/pesawat udara serta
penjamah makanan
d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional
e. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat Negara.
5. Instalasi dimaksudkan guna mendukung semua program teknis yang dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam. Instalasi tersebut terdiri dari instalasi laboratorium,
instalasi farmasi.
a) Instalasi Klinik
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas
2. Melaksanakan pelayanan vaksinasi internasional
3. Melakukan pengawasan kesehatan bagi pelaksana tindakan penyehatan pada
alat angkut
b) Instalasi Farmasi
1. Membuat Perencanaan Pengadaan Obat dan Alkes
2. Mendistribusikan Obat dan Alkes dan Melaksanakan Peracikan Obat
3. Membuat Laporan Pemakaian
c) Instalasi Data dan informasi
1. Melakukan kegiatan teknis dan administratif dalam bidang Data dan Informasi
2. Melaksanakan kegiatan dalam rangka kelancaran arus komunikasi, data dan
informasi
3. Melakukan pemeriksaan operasional sarana prasarana data, server, software,
dan peralatan pendukung lainnya.
4. Melakukan perekaman kehadiaran pegawai secara elektronik dan membuat
laporan Informasi akumulasi kehadiaran pegawai
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Instalasi Data dan Informasi
secara berkala.
8 | P a g e
Struktur organisasi KKP Kelas I Batam
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/ MENKES/PER/IV/ 2008 dan
No. 2348/ MENKES/PER/XI/ 2011
Kepala Kantordr. Achmad Farchanny Tri
Adryanto, MKM
Bagian Tata UsahaIkron, SKM, MKM
Sub Bagian Program & LaporanDra. Melli Harmita, MM
Sub Bagian Keuangan dan UmumFirdaus Y S, SKM, M.Kes
Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Dian Sapta R P, SKM, MM
Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah
dr. Yenny
Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans
Epidemiologidr. Romer Simanungkalit
Seksi Pengendalian Vektor & Binatang Penular
PenyakitZuhelmy, SKM
Seksi Pencegahan & Pelayanan Kesehatan
dr. Agung Sundaru DH, MKK
Seksi Pengendalian Karantina
dr. Julianty Dewi SN
Seksi Sanitasi & Dampak Risiko Lingkungan
Andri Repelita, SKM, MKKK
Seksi Kesehatan Matra & Lintas Wilayah
Paino, SKM
Seksi Surveilans Epidemiologi
Ketut Ngurah, SKM, M.Epid
Kelompok Jabfung
InstalasiWilayah
Kerja
1.3 Sumber Daya
KKP Kelas I Batam dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki berbagai sumber
daya yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran melalui pelaksanaan berbagai
program dan kegiatan. Sumber daya yang dimiliki oleh KKP Kelas I Batam yang dijabarkan
dalam laporan tahunan ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Prasarana.
1. Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam Tahun 2019 sebanyak 85 pegawai dan dibagi berdasarkan jabatan, kelompok
umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.
a) Jabatan
Sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan
kelompok jabatan :
a) Jabatan Struktural : 13 orang
b) Jabatan Fungsional Tertentu : 9 orang
c) Jabatan Pelaksana : 63 orang
Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai berikut :
Grafik 1.1 Kelompok Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan
Grafik 1.2 Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon
Adapun kelompok sumber daya manusia berdasarkan jabatan fungsional tertentu
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
No Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah
1 Epidemiolog Kesehatan Muda 4 Orang
STRUKTURAL15%
JFT11%
JFU74%
STRUKTURAL JFT JFU
1
4
8
II/B III/B IV/A
10 | P a g e
2 Sanitarian Penyelia 1 Orang
3 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
4 Perawat Pelaksana 1 Orang
5 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
Total 9 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 9 orang yang
memangku jabatan fungsional tertentu terdapat 4 epidemiolog kesehatan muda, 1
orang sanitarian penyelia, 1 orang entomolog kesehatan muda, 1 orang perawat
pelaksana dan 2 orang epidemiolog kesehatan pertama.Jika digambarkandalam
grafik terlihat sebagai berikut:
Grafik 1.3 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
Rincian kelompok sumber daya berdasarkan jabatan:
Tabel 1.2
Rincian Sumber Daya berdasarkan Jabatan No Uraian Jumlah
1 Struktural 13 Orang
2 Dokter 10 Orang
3 Entomolog Kesehatan 1 Orang
Epidemiolog Kesehatan Muda ; 4
Sanitarian Penyelia ; 1
Entomolog Kesehatan Muda ; 1
Epidemiolog Kesehatan Pertama ; 2
Perawat Pelaksana ; 1
4 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
5 Entomolog Kesehatan 2 Orang
6 Epidemiolog Kesehatan 1 Orang
7 Epidemilogi Kesehatan Muda 4 Orang
8 Sanitarian Penyelia 1 Orang
9 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
10 Sanitarian 10 Orang
11 Sanitarian Ahli 4 Orang
12 Perawat 13 Orang
13 Perawat Pelaksana 1 Orang
14 Asisten Apoteker 3 Orang
15 Administrator Kesehatan 1 Orang
16 Pranata Laboratorium Kesehatan 1 Orang
17 Analis Kepegawaian Ahli 1 Orang
18 Pembimbing Kesehatan Kerja 1 Orang
19 Perencana 5 Orang
20 Bendahara 2 Orang
21 Analis Keuangan 1 Orang
22 Pengadministrasi Keuangan 1 Orang
23 Pengelola Barang Milik Negara 1 Orang
24 Arsiparis 1 Orang
25 Pengemudi 2 Orang
JUMLAH PEGAWAI 85 Pegawai
b) Golongan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok golongan :
Tabel 1.3
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan No Rincian Golongan Jumlah
1 Golongan I/c 1 Orang
2 Golongan I/d 1 Orang
3 Golongan II/c 1 Orang
4 Golongan II/d 15 Orang
5 Golongan III/a 15 Orang
6 Golongan III/b 9 Orang
7 Golongan III/c 16 Orang
8 Golongan III/d 18 Orang
12 | P a g e
9 Golongan IV/a 8 Orang
10 Golongan IV/b 1 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 85 pegawai yang ada
di KKP Kelas I Batam terdiri dari 1 orang golongan I/c, 1 orang golongan I/d, 1
orang golongan II/c, 15 orang golongan II/d, 15 orang golongan III/a, 9 orang
golongan III/b, 16 orang golongan III/c, 18 orang golongan III/d, 8 orang golongan
IV/a dan 1 orang golongan IV/b. Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai
berikut:
Grafik 1.4 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan
c) Pendidikan
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam
berdasarkan kelompok pendidikan :
1) SD : 1 orang
2) SLTP : 1 orang
3) SLTA : 4 orang
4) DIII : 28 orang
5) D IV : 1 orang
6) S1 : 38 orang
7) S2 : 13 orang
Dapat di gambarkan dalam grafik sebagai berikut :
0
5
10
15
20
I/c I/d II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b
11
1
15 15
9
16
18
8
1
JENIS GOLONGAN
Grafik 1.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
d) Jenis Kelamin
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam
berdasarkan kelompok jenis kelamin :
1) Laki-laki : 37 orang
2) Perempuan : 48 orang
Grafik 1.6 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jenis Kelamin
0 10 20 30 40
SD
SLTP
SLTA
D III
D IV
S1
S2
1
1
4
28
1
38
13
Laki44%
Perempuan56%
Laki
Perempuan
14 | P a g e
2. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dapat
dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya sebagaimana
terlampir pada laporan SIMAK BMN. Keadaan Barang Milik Negara di lingkungan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada 31 Desember 2019 adalah:
a) Saldo Awal Tahun Anggaran 2019
Nilai BMN per 1 Januari 2019 menurut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
adalah sebesar Rp. 55.546.806.111,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus empat
puluh enam juta delapan ratus enam rupiah seratus sebelas rupiah) yang terdiri atas
nilai BMN intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar
Rp.55.506.217.631,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus enam juta dua ratus
tujuh belas ribu enam ratus tiga puluh satu rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel
sebesar Rp.40.588.480,- (Empat puluh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu
empat ratus delapan puluh rupiah).
b) Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan,
untuk CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN
laporan Tahunan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp.67.579.352.688,-
(Lima puluh tujuh miliyar lima ratus tujuh puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh
dua ribu enam ratus delapan puluh delapan rupiah), nilai BMN tersebut
disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu Persediaan,
Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan
Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian
sebagai berikut:
b. Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa
Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per Tahun Anggaran
2019 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut:
Rp % Rp % Rp %
I tanah - 0 - 0
1 Peralatan Mesin 35.977.709.701 0,94 36.080.584 1 36.013.790.285 0,94
2 Gedung dan Bangunan 338.480.527 0,01 - 338.480.527
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 41.790.006 0,00 47.250 41.837.256
4 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - -
5 Kontruksi Dalam Pengerjaan - 0,00 - -
Sub Jumlah (1) 36.357.980.234 0,94 36.127.834 1 36.394.108.068 0,94
II Aset Lainnya
1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,01 - 0 309.238.000 0,80
2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,05 1.615.058 0 1.810.284.357 0,05
Sub Jumlah (2) 2.117.907.299 0,06 1.615.058 0 2.119.522.357 0,06
T o t a l 38.475.887.533 1 37.742.892 1 38.513.630.425 100
No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp %
I Aset Lancar
1 Persediaan 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01
Sub Jumlah (1) 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01
II Aset Tetap
1 Tanah 10.371.809.000 0,15 - 0 10.371.809.000 0,16
2 Peralatan Mesin 49.804.304.506 0,74 45.752.480 1,0 49.850.056.986 0,74
3 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 0,06 - 0 3.773.298.975 0,06
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 0,00 225.000 - 79.825.000 0,00
5 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - - -
6 KDP 422.693.654 0,01 - 0 422.693.654 -
Sub Jumlah (2) 64.451.706.135 0,95 45.977.480 1,0 64.497.683.615 0,95
III Aset Lainnya
1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,00 - 0 309.238.000 0,00
2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,03 1.773.000 0,0 1.810.442.299 0,03
Sub Jumlah (3) 2.117.907.299 0,03 1.773.000 0,0 2.119.680.299 3,14
T o t a l 67.531.602.208 100 47.750.480 1 67.579.352.688 100
No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
16 | P a g e
c. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan
Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan
laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk
CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019 per akun neraca adalah
sebagai berikut:
No Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih
1 Persediaan 961.988.744 961.988.744 -
2 Tanah 10.371.809.000 10.371.809.000 -
3 Peralatan dan Mesin 49.850.056.986 49.850.056.986 -
4 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 3.773.298.975 -
5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 79.600.000 -
6 Aset Tetap Lainnya - - -
7 Konstruksi Dalam Pengerjaan 422.693.654 422.693.654 -
8 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 309.238.000 -
9 Aset Lain-lain 1.808.669.299 1.808.669.299 -
67.577.354.658 67.577.354.658 T o t a l
3. Alokasi Belanja
Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2019 sebesar Rp.
25.369.658.000,-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.450.043.000,- dan PNBP
sebesar Rp. 2.919.615.000,-. Pembagian alokasi anggaran belanja KKP Kelas I Batam
berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 1.7 Jenis Alokasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana
Anggaran Tersedia
Rupiah Murni 22.450.043.000
PNBP 2.919.615.000
22.450.043.000
2.919.615.000
-
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
PAGU ANGGARAN 2019
Pembagian alokasi anggaran belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan sumber dana dari total dana Rp. 25.369.658.000,- diantaranya adalah
Belanja pegawai sebesar Rp. 11.024.321.000,- Belanja Barang sebesar Rp.
10.411.567.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp. 3.933.770,- sebagaimana dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 1.8 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Realisasi Anggaran tahun 2019 berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.4 Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Jenis Belanja
No Sumber Dana Pagu Realisasi (%)
1 Belanja Pegawai 11.024.321.000 11.003.139.731 99,81
2 Belanja Barang 10.411.567.000 9.753.841.808 93,68
3 Belanja Modal 3.933.770.000 3.730.237.821 94,83
Total 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52
Tabel diatas menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis belanja.
Penyerapan terkecil pada jenis belanja barang sebesar 93,68% hal ini dikarenakan
adanya sisa anggaran dari kegiatan pelatihan dan pelaksanaan sosialisasi yang tidak
terserap dengan alasan perencanaan anggaran awal tidak sesuai dengan pelaksanaan
kegiatan seperti jumlah orang dan jumlah hari pelatihan yang lebih kecil dari
perencanaan atau perbedaan perencanaan tempat tujuan pelatihan dengan tempat
pelaksanaan pelatihan.
-
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
11.024.321.000 10.411.567.000
3.933.770.000
Anggaran Tersedia
Belanja Pegawai 11.024.321.000
Belanja Barang 10.411.567.000
Belanja Modal 3.933.770.000
PAGU ANGGARAN 2019
18 | P a g e
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN KINERJA
2.1 Dasar Hukum
Dasar Hukum yang melandasi keberadaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Batam adalah :
a. UU No.1 tahun 1962 tentang Karantina Laut
b. UU No.2 tahun 1962 tentang Karantina Udara
c. UU No.11 tahun 1962 tentang Hygiene dan Sanitasi
d. UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
e. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
f. Permenkes No. 356 tahun 2008 sebagaimana diubah menjadi Permenkes No.
2348 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP
g. Permenkes No. 796 tahun 2008 tentang Kesehatan Jasa Boga
h. Permenkes No. 798 tahun 2003 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan
dan Restoran
i. Kepmenkes No. 424 tahun 2003 tentang SARS sebagai penyakit potensial wabah
j. International Health Regulation ( IHR ) tahun 2005
Sedangkan dasar hukum dalam menentapkan tujuan, sasaran dan indikator
KKP Kelas I Batam adalah sebagai berikut :
a. Perpres No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019
b. Kepmenkes No. HK.02.02/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019
c. Pakta Integeritas Menteri Kesehatan
d. Rencana Strategi / Rencana Aksi KKP Kelas I Batam
2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator
2.2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mewujudkan pelabuhan laut dan bandara sehat melalui upaya pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko
penyakit yang disebakan oleh angkutan dan lingkungan pelabuhan.
b. Tujuan Khusus
1. Mencegah masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah.
2. Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (KLB) penyakit menular &
penyakit menular potensial wabah
3. Mengendalikan faktor risiko angkutan beserta muatannya
4. Mengendalikan faktor risiko lingkungan pelabuhan
5. Melindungi masyarakat pelabuhan dari risiko penular penyakit akibat
lingkungan tidak sehat
6. Memberdayakan masyarakat pelabuhan untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat.
2.2.2 Sasaran dan Indikator
Meningkatnya penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian
penyakit di pintu masuk Negara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam dengan sasaran dan indikator sebagai berikut :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB dengan indikator sebagai berikut:
a. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
b. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas
Lingkungan
c. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
d. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah
f. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
g. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik
dengan indikator:
a. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area
3. Menurunnya penyakit menular langsung dengan indikator:
a. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Indikator pencapaian
sasaran tersebut adalah:
a. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
20 | P a g e
b. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
c. Jumlah pengadaan sarana prasarana
Adapun target sasaran dan indikator yang ingin dicapai oleh KKP Kelas I Batam
pada tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Target Sasaran dan Indikator KKP Kelas I Batam Tahun 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten/kota yang
melakukan pemantauan
kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB)
dan melakukan respon
penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk
mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai
dengan standar kekarantinaan
kesehatan
97.650
Sertifikat
2. Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD),
KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP
100 %
3. Jumlah deteksi dini dalam
rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit
55.620
Sertifikat
4. Jumlah pelayanan kesehatan
pada situasi khusus
20 Layanan
5. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
4
Pelabuhan
6. Jumlah sertifikat/surat ijin
layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan
5.385
Sertifikat
7. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
12
Pelabuhan
2 Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian penyakit
tular vector dan zoonotik
8. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
12
Pelabuhan
3 Menurunnya Penyakit
Menular Langsung
9. Jumlah orang yang melakukan
skrining penyakit menular
langsung
1.100
Orang
4 Meningkatnya Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada
Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40
Dokumen
11. Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2P
11
Pelatihan
12. Jumlah pengadaan sarana
prasarana
76 Unit
22 | P a g e
BAB 3 STRATEGI PELAKSANAAN
3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi KKP Kelas I Batam mengadakan
berbagai macam kegiatan. Semua kegiatan yang ada pada masing-masing bagian yang
ada di KKP Kelas I Batam bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Namun
mengingat keterbatasan sumber daya yang ada maka strategi dilaksanakan sesuai
skala prioritas untuk mengoptimalkan Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran peran
dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yaitu dengan :
1. Memperbaiki Manajemen Program
Manajemen program merupakan alat penting dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen program akan berjalan baik bila
disusun secara terencana sesuai dengan kebutuhan. Langkah yang akan
dilakukan dalam perbaikan manajemen program ini meliputi pembuatan rencana
secara sistematis dan berkelanjutan. Disamping itu untuk keseragaman dalam
operasional kegiatan akan ada Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan guna
meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan
permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Langkah yang akan
dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif,
mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja, memberikan kesempatan bagi
pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal,
penyesuaian analisis beban kerja pegawai serta pendidikan penjejangan sesuai
kebutuhan organisasi.
3. Melengkapi Sarana dan Prasarana
Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan,
langkah yang akan dilaksanakan oleh KKP Batam antara lain melengkapi
sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang berupa
computer supply, menambah kendaraan operasional baik roda dua (motor)
maupun roda empat (mobil) dan mengoptimalkan anggaran sesuai dengan
usulan kegiatan serta peralatan lain pendukung kegiatan.
4. Mengefektifkan Surveilans Epidemilogi
Dalam rangka mencegah masuk & keluarnya penyakit karantina dan penyakit
menular berpotensi wabah melalui pelabuhan, maka penerapan surveilans
epidemiologi yang efektif perlu dilakukan. Penerapan sistem surveilans
epidemiologi yang efektif akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan sistem
kewaspadaan dini dan upaya cegah tangkal terhadap penyakit karantina dan
penyakit menular berpotensi wabah. Langkah yang akan dilakukan dalam
mengefektifkan kegiatan surveilans epidemilogi adalah dengan melakukan
pengamatan dan pengawasan, mengumpulkan data secara kontinyu serta
melakukan analisa dari data yang dikumpulkan. Selanjutnya hasil dari analisa
data tersebut dijadikan sebagai bahan rekomendasi dalam mengambil suatu
kebijakan dan tindak lanjut yang akan dilakukan.
5. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan dan Lintas Wilayah
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga
eksistensi KKP dimasa yang akan datang, agar kepercayaan masyarakat tetap
positif terhadap keberadaan KKP. Langkah yang akan dilakukan adalah:
a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan sasaran utama para TKBM
(Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan penjamah makanan, mengingat golongan
ini sangat rentan terhadap penularan penyakit
b. Menjamin ketersediaan vaksin terutama vaksin yellow fever karena vaksin ini
sangat dibutuhkan oleh ABK, sementara pengadaannya masih sangat
tergantung dengan Pusat.
c. Melengkapi sarana pengangkutan orang sakit / jenazah dengan menyediakan
ambulance yang sesuai dengan standar internasional.
6. Meningkatkan Upaya Kekarantinaan
Upaya kekarantinaan merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans
epidemiologidan kekarantinaan dan lain lain. Lemahnya upaya kekarantinaan ini
akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Dengan keluarnya
Permenkes. No2348/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP yang baru
telah memberi peluang yang lebih besar terhadap upaya kekarantinaan.
7. Meningkatkan Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan
Upaya pengendalian risiko lingkungam menjadi perhatian utama KKP Kelas I
Batam. upaya ini meliputi :
a. Pemberantasan tikus di pelabuhan / bandara dan alat angkut
24 | P a g e
Upaya pemberantasan tikus di kapal dilaksanakan dengan memberikan
penyuluhan tentang kesehatan pada ABK kapal serta pemberantasan tikus di
kapal. Sedangkan pemberantasan tikus di darat dilakukan dgnpemasangan
perangkap tikus pada tempat-tempat yang potensial terdapat tanda-tanda
kehidupan tikus di daerah pelabuhan.
b. Pemberantasan serangga
Tujuan pemberantasan serangga dimaksudkan untuk menekan laju populasi
nyamuk Aedes aegypti terutama didaerah perimeter dan buffer area. Di
daerah perimeter angka indek harus 0% sedangkan di daerah buffer tidak
lebih dari 1%. Langkah yang dilaksanakan oleh KKP Kelas I Batam adalah
proaktif dan bekerjasama dengan masyarakat pelabuhan malaksanakan
pemberantasan vektor.
c. Pengawasan air bersih
Air untuk keperluan manusia harus bebas dari organisme dan bahan-bahan
kimia dalam konsentrasi yang dapat mengganngu kesehatan. Selain itu air
harus jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Langkah
pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan kualitas air di darat dan di kapal.
d. Pengawasan makanandan minuman
Makanan yang tidak bersih dan tidak saniter merupakan wahana yang
potensial bagi penularan penyakit. Meningkatkan pengawasan makanan
didarat dan di kapal penumpang. Pengawasan makanan di darat dilakukan
dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para penjamah
makanan.
8. Mengadakan Koordinanasi, Kemitraan dan Jejaring Kerja
Upaya untuk mempercepat pencapaian program dilaksanakan dengan
mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Disamping itu akan
dilaksanakan kemitraan dan jejaring kerja antar instansi yang ada di pelabuhan /
bandara, guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang
sedang berkembang.
9. Melaksanakan Promosi Kesehatan
KKP Kelas I Batam melaksanakan promosi kesehatan melalui media Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) di pelabuhan / bandara.
10. Memperkuat Instalasi
Untuk mendukung tugas pokok, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
mengoptimalkan fungsi instalasi yang sudah ada yaitu instalasi farmasi, instalasi
klinik, instalasi data dan informasi.
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam mengalami
beberapa kendala. Adapun kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perubahan DIPA dikarenakan adanya optimalisasi anggaran, sehingga
mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu dan ada
beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
2. Terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak dapat direalisasikan
keuangannya karena diluar kepatutan dan kewajaran
3. Terdapat beberapa kegiatan pengadaan modal yang tidak dapat dilaksanakan karena
perubahan harga pada e-catalogue dan spesifikasi tidak sesuai yang di inginkan atau
jumlah ketersediaan barang pada e-catalogue yang tidak memadai.
4. Jumlah tenaga baik teknis maupun non teknis kurang memadai dalam rangka
melakukan kegiatan rutin teknis mau kegiatan rutin administrative.
3.3 Terobosan Yang Dilakukan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam juga melakukan
terobosan-terobosan dalam untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berikut
terobosan-terobosan yang dilakukan oleh KKP Kelas I Batam :
1. Perubahan beberapa kegiatan mengikuti optimalisasi anggaran dan perubahan
Peraturan Kementerian Keuangan
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pengikutsertaan pegawai
dalam pelatihan teknis dan non teknis
3. Mengoptimalkan peran, fungsi dan koordinasi organisasi KKP Kelas I Batam baik
lintas program maupun lintas sektor.
26 | P a g e
BAB 4 HASIL KERJA
4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan berbagai jenis kegiatan
dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan tersebut, tahun
2019 telah ditetapkan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dengan input berupa alokasi anggaran sebesar Rp.
25.369.658.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 24.487.219.360,- (96,52%).
Berikut ini hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh KKP Kelas I Batam mengacu pada
indikator guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB, dengan target 210 Layanan
2. Layanan Kekarantinaan Kesehatan, dengan target 1.109 Layanan
3. Layanan Capaian Eliminasi Malaria, dengan target 1 Layanan
4. Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dengan target 87
Layanan
5. Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS, dengan target 50 Layanan
6. Layanan Pengendalian Penyakit TB, dengan target 10 Layanan
7. Layanan internal (over head), dengan target 13 Layanan
8. Layanan Perkantoran, dengan target 12 Layanan.
4.2 Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019 disusun
berdasarkan data pengukuran pencapaian sasaran program selama satu tahun anggaran.
Pengukuran kinerja diperoleh melalui penghitungan presentase dari angka realisasi
terhadap angka target. Dibawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja dari masing-
masing indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 4.1
Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kabupaten/kota
yang melakukan pemantauan
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
97.650 Sertifikat
112.736 Sertifikat
100%
kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 % 100% 100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
55.620 Sertifikat
70.900 Sertifikat
100%
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
20 Layanan
20 Layanan 100%
5. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
4 Pelabuhan
4 Pelabuhan
100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
5.385 Sertifikat
6.851 Sertifikat
100%
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
12 Pelabuhan
12 Pelabuhan
100%
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan
12 Pelabuhan
100%
3 Menurunnya Penyakit Menular Langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
1.100 Orang
1.098 Orang
100%
4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
40 Dokumen
100%
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
11 Pelatihan
11 Pelatihan
100%
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
76 Unit 76 Unit 100%
Pencapaian berdasarkan output kegiatan perhitungan rumus e-Monev DJA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam sebesar 87,50%. Sedangkan pencapaian kegiatan
berdasarkan capaian keluaran kegiatan pada tahun 2019 terlihat pada tabel sebagai berikut:
28 | P a g e
Tabel 4.2 Pencapaian Kegiatan Tahun 2019
4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Bidang Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai program untuk
pencegahan dan pengendalian penyakit. Program tersebut mencakup beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1. Pengawasan Kedatangan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Kedatangan kapal dari dalam & luar negeri adalah sebanyak 107.726 kapal,
di mana kedatangan kapal dari luar negeri sebanyak 69.005 kapal dan kedatangan
kapal dari dalam negeri sebanyak 38.721 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri
tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu 5.872 kapal, sementara untuk
kedatangan kapal dari dalam negeri tertinggi terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak
3.507 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari,
yaitu sebanyak 5.135 kapal, untuk kedatangan kapal dari dalam negeri terendah juga
terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.017 kapal. Data kedatangan kapal dari
dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
NO OUTPUT TARGET REALISASI
1 2058.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB
181 Layanan 181 100%
2 2058.007 Layanan Kekarantinaan Kesehatan
1.326 Layanan 1.326 100%
3 2059.005 Layanan Capaian Eliminasi Malaria
2 Layanan 2 100%
4 2059.009 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
399 Layanan 394 98,75%
5 2060.500 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS
6 Layanan 6 100%
6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TBC
13 Layanan 13 100%
7 2063.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 Layanan 1 100%
8 2063.070 Layanan Dukungan Manajamen Satker
1 Layanan 1 100%
9 2063.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 100%
Realisasi Rata- Rata 1.930 Layanan 1.925 99,72
Gambar 4.1 Data Kedatangan Kapal 2019
Kapal yang datang ke Kota Batam merupakan kapal ferry dan kapal kargo.
Kapal ferry ini dibagi menjadi dua, yaitu kapal ferry domestik dan ferry internasional.
Kapal ferry domestik datang dari berbagai wilayah seperti Tanjung Pinang, Dabo
Singkep, Sei Tenam, Tanjung Balai Karimun dan lain-lain, sedangkan kapal ferry
internasional datang dari Singapura dan Malaysia. Jumlah kapal ferry lebih banyak
dibandingkan kapal kargo, sehingga jumlah kapal yang datang tiap bulan tidak
mengalami banyak perubahan dikarenakan trip kedatangan kapal ferry tiap harinya
tidak mengalami banyak perubahan.
2. Pengawasan Keberangkatan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri adalah sebanyak 109.618 kapal,
dimana keberangkatan kapal keluar negeri sebanyak 69.003 kapal dan keberangkatan
kapal ke dalam negeri sebanyak 40.615 kapal. Keberangkatan kapal ke luar negeri
tertinggi terjadi pada bulan Agustus, yaitu 6.030 kapal dan untuk keberangkatan kapal
kedalam negeri tertinggi juga terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak 3.654 kapal.
Keberangkatan kapal ke luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu
sebanyak 5.145 kapal, sedangkan untuk keberangkatan kapal ke dalam negeri
terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.092 kapal. Data keberangkatan
kapal ke dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.2 Data Keberangkatan Kapal 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 3173 3017 3236 3077 3281 3161 3507 3263 3296 3267 3060 3383
LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872
01000200030004000500060007000
JUM
LAH
KEDATANGAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 3324 3092 3340 3108 3432 3381 3654 3412 3514 3546 3335 3477
LN 5783 5145 5931 5604 5774 5611 5882 6030 5710 5808 5829 5896
02000400060008000
JUM
LAH
KEBERANGKATAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM TAHUN 2019
30 | P a g e
Keberangkatan kapal hampir sama dengan kedatangan kapal, yaitu lebih di
dominasi oleh kapal ferry, sehingga tidak banyak perubahan jumlah kapal tiap
bulannya dikarenakan trip kapal-kapal tersebut tidak banyak perubahan tiap harinya.
Sehingga jumlah keberangkatan kapal tiap bulannya tidak mengalami banyak
perubahan yang berarti. Jumlah keberangkatan kapal ini lebih banyak terpengaruh
oleh faktor cuaca. Sehingga apabila cuaca buruk, maka syahbandar akan melarang
atau menunda kapal – kapal untuk berlayar, sehingga mempengaruhi jumlah kapal
yang berangkat.
3. Penerbitan Certificate Of Pratique Terhadap Kedatangan Kapal dari Luar Negeri
Pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko pembawa penyakit dilakukan
terhadap semua kapal dari luar negeri sebelum mereka melakukan aktivitas. Setelah
selesai diperiksa dan kapal dinyatakan sehat maka diterbitkan Certificate of Pratique
(COP). Penerbitan Certificate of Pratique di KKP Kelas I Batam tahun 2019 sebanyak
69.005 sertifikat, dimana penerbitan tertinggi pada bulan Desember sebanyak 6.081
sertifikat dan terendah pada bulan Februari 2019 sebanyak 5.135 sertifikat. Data
pemberian dokumen Certificate of Pratique per bulan selama tahun 2019 bisa dilihat
pada grafik berikut ini :
Gambar 4.3 Data Penerbitan Certificate Of Pratique 2019
Jumlah sertifikat COP yang diterbitkan berbanding lurus dengan jumlah
kedatangan kapal dari luar negeri. Semakin banyak kapal datang dari luar negeri,
maka semakin banyak sertifikat COP yang diterbitkan.
4. Penerbitan Dokumen Port Health Quarantine Clereance (PHQC)
Pengawasan kesehatan kapal yang akan berangkat ke dalam dan luar negeri
dilakukan dengan menerbitkan dokumen Port Health Clearance. Sertifikat ini diberikan
jika selama di wilayah pelabuhan kapal tetap sehat dan lengkap dokumen
4500
5000
5500
6000
6500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872
DATA PENERBITAN CERTIFICATE OF PRATIQUE TAHUN 2019
kesehatannya. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance tahun 2019 yaitu
sebanyak 104.195 lembar. Penerbitan PHQC tertinggi terjadi pada bulan Desember,
yaitu sebanyak 9.348 lembar, sementara penerbitan PHQC terendah terjadi pada
bulan Juni yaitu sebanyak 7.017 lembar.
Gambar 4.4 Data Penerbitan Port Health Quarantine Clereance tahun 2019
Jumlah sertifikat PHQC yang diterbitkan sebanding lurus dengan jumlah
kapal yang berangkat, baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri. Gambar diatas
menunjukkan bahwa sertifikat PHQC pada bulan Februari adalah paling sedikit, hal ini
sesuai dengan jumlah keberangkatan kapal yang paling sedikit adalah bulan Februari.
5. Pengawasan Kedatangan Pesawat & Health Part of the Aircraft General
Declaration (HPA GENDEC) Tahun 2019
Pengawasan kedatangan pesawat dari luar negeri tertinggi adalah pada bulan
Juli 2019 dengan angka 58 pesawat. Kedatangan pesawat terendah di bulan Mei
sebanyak 19 pesawat. Setiap pesawat yang datang dari luar negeri juga diberikan
General declaration (Gendec).
Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.
Gambar 4.5 Data Kedatangan Pesawat & Health Part of The Aircraft General Declaration (HPA Gendec) Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PHQC 9107 8237 9271 8712 9206 8992 9536 9442 9224 9354 9164 9373
7500
8000
8500
9000
9500
10000
JUM
LAH
DATA PENERBITAN PHQC TAHUN 2019
0
20
40
60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
30 30 32 30
19
30
5848 44
31 30
43
DATA KEDATANGAN PESAWAT DARI LUAR NEGERI DAN PEMBERIAN GENDEC TAHUN 2019
32 | P a g e
General declaration (Gendec) adalah merupakan dokumen yang harus dibawa
dalam penerbangan internasional yang dipergunakan untuk prosedur Custom
Imigration dan Quarantine dari suatu negara yang isinya tentang registrasi pesawat,
tanggal rute, nama-nama kru, lampiran daftar penumpang, daftar kargo dan kejadian
dalam penerbangan serta penanganan yang ditandatangani oleh pilot atau pimpinan
kabin kru jika diperlukan.
6. Pengawasan Kedatangan Pesawat Tahun 2019
Kedatangan pesawat dari dalam negeri tahun 2019 berjumlah 15.446. Jumlah
kedatangan pesawat tertinggi pada tahun 2019 adalah pada bulan Desember 2019
sebanyak 1429 pesawat. Kedatangan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan
Februari yaitu 1.124 . Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini:
Gambar 4.6 Data Kedatangan pesawat Domestik Tahun 2019
Jumlah kedatangan pesawat dari dalam negeri paling banyak adalah pada
bulan Desember. Di banding bulan November, perbedaan ini cukup signifikan, yaitu
sebanyak 218 pesawat. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor, salah satunya
adalah karena bulan Desember merupakan bulan yang biasa digunakan untuk
berlibur keluarga, sehingga jumlah trip pesawat juga ditambah mengikuti kebutuhan
jumlah penumpang yang melonjak.
7. Pengawasan Keberangkatan Pesawat Tahun 2019
Keberangkatan Pesawat tahun 2019 berjumlah 15.871 dengan 15446 pesawat
datang dari dalam negeri dan 425 pesawat yang datang dari luar negeri. Pengawasan
keberangkatan pesawat tertinggi dari luar negeri adalah pada bulan Juli 2019
sebanyak 58 pesawat. Keberangkatan dalam negeri tertinggi pada bulan Juli yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 1313 1.145 1.229 1.211 1.185 1.330 1.402 1.407 1.291 1.293 1.211 1.429
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
JUM
LAH
KEDATANGAN PESAWAT DOMESTIK DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019
1.409 pesawat. Keberangkatan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan
Februari yaitu 1.124. Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.
Gambar 4.6 Data Keberangkatan Pesawat Tahun 2019
8. Pengamatan Kedatangan Penumpang Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Salah satu program kegiatan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi (SE) adalah kegiatan pengamatan terhadap orang, alat angkut dan
barang (faktor risiko) yang bertujuan mendeteksi dini kemungkinan-kemungkinan
timbulnya kejadian luar biasa/ PHEIC yang dibawa oleh orang, alat angkut dan barang
tersebut di wilayah pelabuhan/ bandara. Kegiatan Surveilans Epidemiologi ini
dilakukan dengan melaksanakan pengamatan terhadap penumpang kapal yang
datang dan pergi baik ke dalam maupun luar negeri.
Gambar 4.6 Data Penumpang Kapal yang Datang 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 1308 1.142 1.224 1.227 1.184 1.330 1.409 1.354 1.293 1.296 1.227 1.396
LN 30 30 31 30 19 30 58 47 44 31 30 43
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
AX
IS T
ITLE
KEBERANGKATAN PESAWAT DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 152503 153424 150248 149525 144250 256300 201924 156878 150467 134236 143472 195387
LN 295703 307479 344665 321050 296439 365806 337048 370708 323634 339019 368251 424642
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
JUM
LAH
KEDATANGAN PENUMPANG KAPAL TAHUN 2019
34 | P a g e
Jumlah penumpang kapal datang dari luar dan dalam negeri adalah sebanyak
6.083.058 orang, dimana jumlah penumpang kapal datang dari luar negeri yaitu
sebanyak 4.094.444 orang, sementara jumlah penumpang kapal datang dari dalam
negeri pada tahun 2019 berjumlah 1.988.614 orang. Jumlah penumpang datang dari
luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan jumlah
penumpang datang dari luar negeri terendah sejumlah 295.703 orang pada bulan
Januari. Jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri tertinggi yaitu pada bulan
Juni yaitu 256.300 orang dan jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri
terendah yaitu pada bulan Oktober yaitu sejumlah 134.236 orang.
Kota Batam merupakan jalur pelayaran internasional, yaitu jalur perdagangan
Selat Malaka dan bertetangga dengan Singapura dan Malaysia. Letak strategis
tersebut menjadikan Kota Batam sebagai pelabuhan transit. Posisi yang berdekatan
dengan Singapura dan Malaysia yang merupakan tujuan wisata dunia membuat
Batam menjadi gerbang wisata Indonesia. Bulan Desember yang merupakan bulan
untuk liburan keluarga menjadikan banyak orang yang datang ke Batam untuk
berwisata atau hanya sebatas transit menuju Singapura dan Malaysia.
9. Pengamatan Keberangkatan Penumpang Kapal ke Dalam dan Luar Negeri
Jumlah penumpang kapal berangkat ke luar dan dalam negeri adalah
sebanyak 6.317.115 orang, dimana jumlah penumpang kapal berangkat ke luar negeri
yaitu sebanyak 4.120.740 orang, sementara jumlah penumpang kapal berangkat ke
dalam negeri pada tahun 2019 berjumlah 2.196.372 orang. Jumlah penumpang
berangkat ke luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan
jumlah penumpang berangkat ke luar negeri terendah sejumlah 296.558 orang pada
bulan Mei. Jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam negeri tertinggi yaitu pada
bulan Juni yaitu 265.144 orang dan jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam
negeri terendah yaitu pada bulan Januari yaitu sejumlah 151.532 orang.
Gambar 4.8 Data Penumpang Kapal yang Berangkat 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DN 151532 164904 167440 166974 181341 265144 190028 184063 157700 155669 172261 239319
LN 296558 309696 348423 321294 268825 372820 351615 356619 346701 346861 346065 455263
0
100000
200000
300000
400000
500000
JUM
LAH
KEBERANGKATAN PENUMPANG KAPAL TAHUN 2019
10. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Pesawat dari/ke
Dalam dan Luar Negeri
Jumlah penumpang pesawat yang datang dari luar dan dalam negeri adalah
2.071.574 orang. Penumpang pesawat yang berangkat melalui bandara Hang Nadim
pada tahun 2019 sejumlah 2.005.905. Jumlah penumpang pesawat yang datang
terbanyak adalah pada bulan Juli sebanyak 211.053, sedangkan yang terendah adalah di
bulan Mei sebanyak 128.245 orang. Jumlah penumpang pesawat yang berangkat
terbanyak adalah pada bulan Desember sebanyak 200.745 orang dan yang terendah
adalah di bulan Februari sebanyak 130.145 orang.
Gambar 4.9 Data Penumpang Pesawat yang Datang & Berangkat 2019
Gambar diatas menunjukkan bahwa bulan Juli dan Desember merupakan
bulan dengan penumpang terbanyak. Bulan Juli banyak penumpang pesawat yang
datang dan bulan Desember banyak penumpang pesawat yang berangkat. Bulan Juli
dan Desember merupakan bulan berlibur banyak orang dikarenakan bulan itu
merupakan bulan dimana anak-anak libur dari sekolah, sehingga banyak orang yang
bepergian.
11. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan ABK Kapal dan Crew Pesawat dari
Dalam dan Luar Negeri
a. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan ABK kapal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DATANG 178.78 144.14 153.44 147.80 128.24 207.42 211.05 186.63 177.05 179.97 147.80 209.20
BERANGKAT 157.93 130.15 150.95 152.21 159.85 195.58 188.69 183.36 164.27 169.90 152.21 200.74
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
JUM
LAH
DATA PENUMPANG PESAWAT DATANG DAN BERANGKAT DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019
36 | P a g e
Gambar 4.10 Data ABK Kapal Tahun 2019
Berdasarkan grafik diatas, kedatangan crew/ABK kapal tertinggi dari luar
negeri pada bulan Desember 2019 sebanyak 80.023 orang, dan yang terendah bulan
Februari sebanyak 68.990 orang. Jumlah total kedatangan crew/ABK kapal dari luar
negeri tahun 2019 sebanyak 909.075 orang. Sedangkan untuk keberangkatan ABK /
Crew ke luar negeri tertinggi juga pada pada bulan Desember sebanyak 80.415 orang,
terendah juga bulan Februari sebanyak 69.820 orang. Jumlah total keberangkatan
crew/ABK kapal dalam negeri tahun 2019 sebanyak 921.090 orang.
b. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan kru pesawat dari Luar negeri
Gambar 4.11 Data Kru Pesawat Tahun 2019
Berdasarkan grafik diatas, kedatangan kru pesawat tertinggi terjadi pada bulan
Desember 2019 Januari sebanyak 8.472 orang, dan yang terendah bulan Februari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DATANG 74840 68990 77769 73514 75438 75370 78886 77805 76342 76024 74074 80023
BERANGKAT 70.021 69.820 78.799 73.703 78.100 77.403 80.130 79.300 77.831 78.589 76.979 80.415
62000
64000
66000
68000
70000
72000
74000
76000
78000
80000
82000JU
MLA
H
DATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW KAPAL TAHUN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DATANG 7673 6762 7203 7026 6865 7801 8732 8288 7886 7592 7026 8472
BERANGKAT 7703 6739 7166 7084 6861 7798 8721 8268 7927 7606 7084 8279
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
JUM
LAH
DATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW PESAWAT TAHUN 2019
sebanyak 6.732 orang. Jumlah total kedatangan kru pesawat tahun 2019 adalah
91.326 orang. Data keberangkatan kru pesawat tertinggi paling tinggi terjadi pada
bulan Juli sebanyak 8.721 orang, terendah bulan Februari sebanyak 6.739 orang.
Jumlah total keberangkatan kru pesawat tahun 2019 adalah 91.236 orang.
Jumlah kru baik kapal maupun pesawat berbanding lurus dengan jumlah kapal
maupun pesawat. Jumlah kapal maupun pesawat yang bertambah maka jumlah kru
juga akan bertambah.
12. Penerbitan SSCEC / SSCC
Penerbitan dokumen Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC)
atau Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) di KKP Kelas I Batam tahun 2019
sebanyak 2.838 sertifikat dengan rincian SSCEC sebanyak 2.696 sertifikat & SSCC
sebanyak 142 sertifikat. Penerbitan dokumen SSCEC tertinggi pada bulan November
2019 sebanyak 288 sertifikat dan terendah pada bulan Desember sebanyak 168
sertifikat. Data pemeriksaan sanitasi kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada
grafik berikut ini :
Gambar 4.12 Data Penerbitan SSCEC dan SSCC 2019
Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) atau Ship Sanitation
Control Certificate (SSCC) merupakan dokumen kesehatan yang diberikan kepada
alat angkut kapal yang telah dilakukan pemeriksaan kapal oleh petugas Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Dokumen SSCEC dikeluarkan jika tidak ditemukan faktor risiko
di alat angkut kapal, sedangkan dokumen SSCC diberikan kepada alat angkut yang
terdapat faktor risiko dan telah dilakukan tindakan ataupun alat angkut yang tidak
ditemukan faktor risiko tetapi dilakukan tindakan atas permintaan.
13. Pemberian Health Alert Card
Pemberian HAC ini dilakukan di wilayah kerja bandara terhadap Jemaah
Umroh yang melakukan perjalanan internasional penerbangan langsung dari Saudi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SSCEC 218 191 221 266 262 179 222 223 230 228 288 168
SSCC 13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10
218191
221266 262
179222 223 230 228
288
168
13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10
JUM
LAH
DATA PENERBITAN DOKUMEN SANITASI KAPAL TAHUN 2019
38 | P a g e
Arabia ke Hang Nadim Airport Batam. Jumlah pemberian HAC berdasarkan
kedatangan jemaah Umroh dengan penerbangan langsung dari Arab Saudi dengan
menggunakan pesawat Lion Air.. Berikut data pemberian Health Alert Card (HAC)
tahun 2019.
Gambar 4.13 Data Pemberian Health Alert Card (HAC) Tahun 2019
14. Pengawasan tindakan penyehatan Alat angkut
Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan setiap pelaksanaan fumigasi
terhadap kapal / alat angkut yang memiliki faktor resiko telah dilakukan sesuai standar
operasional yang telah ditetapkan dan tidak menimbulkan potensi risiko bahaya bagi
pelaksana dan orang–orang yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan fumigasi
dan.Selama kurun waktu tahun 2019 telah dilakukan sebanyak 80 kali pengawasan
fumigasi kapal 62 kali pengawasan spraying di berbagai galangan kapal yang tersebar
di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, dengan pelaksananya
terdiri dari beberapa perusahaan usaha swasta yang bergerak dibidang fumigasi
kapal, diantaranya: PT. Cahaya Hikmah Sejahtera, PT. Kembang Samudera
Inspection Service dan CV. Pestindo Prima Sanita.
Gambar 4.14 Data Tindakan Penyehatan Alat Angkut Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
HAC 0 293 0 0 0 0 0 0 416 0 0 421
0
293
0 0 0 0 0 0
416
0 0
421
JUM
LAH
DATA PEMBERIAN HAC TAHUN 2019
02468
1012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Spraying 9 7 1 4 8 3 9 6 2 4 3 6
Fumigasi 4 6 6 8 9 4 12 7 8 7 5 4
Axi
s T
itle
DATA TINDAKAN PENYEHATAN ALAT ANGKUT TAHUN 2019
15. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
Buku Kesehatan Kapal merupakan salah satu media informasi yang digunakan
untuk menjelaskan kondisi kesehatan suatukapal. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
tahun 2019 di KKP Kelas I Batam sebanyak 1.545 buku. Penerbitan buku kesehatan
kapal tertinggi berada di bulan November, yaitu sebanyak 171 buku dan penerbitan
buku kesehatan kapal terendah berada di bulan Februari yaitu sebanyak 78 buku.
Data penerbitan buku kesehatan kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik
berikut ini :
Gambar 4.15 Data Penerbitan Buku Kesehatan Kapal 2019
16. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dari Unit Pelayanan Kesehatan di
Wilayah Kerja KKP Kelas I Batam
Surveilans Epidemiologi penyakit menular di wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan dengan pengumpulan data dari Klinik KKP
yang ada di lingkungan Pelabuhan dan Bandara, dengan hasil sebagai berikut :
a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan / bandara KKP
Kelas I Batam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buku Kes 129 78 138 149 142 102 138 126 134 116 171 122
129
78
138149
142
102
138126
134
116
171
122
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
JUM
LAH
DATA PEERBITAN BUKU KESEHATAN TAHUN 2019
40 | P a g e
Tabel 4.3 Data Surveilans Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan
NO JENIS PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS TG
UNCANG SKPD SKPI BTA BHN SAMBU
A Penyakit Potensial KKMD
1 Yellow fever 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Influenza Type A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mers Cov 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Ebola 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Lain lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B Penyakit Potensial SKDR
1 Malaria 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 DBD 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
3 TB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 3 0
4 Diare 0 10 0 0 4 1 0 0 7 1 6 19 0
5 Ispa 9 60 1 1 30 2 1 7 31 10 15 72 0
6 HIV/Aids 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0
7 Campak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Difteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Tetatus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hepatitis
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
12 Lain lain 2 0 8 0 3 9 0 0 8 4 4 10 0
Dari gambar diatas terlihat bahwa penyakit menular tertinggi di pada tahun 2019 adalah Ispa dengan jumlah kasus mencapai
dan tidak terdeteksi kasus penyakit menular potensial KKMD.
b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan/ Bandara KKP Kelas I Batam
Tabel 4.4
Data Surveilans Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan
NO JENIS
PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS
TG UNCANG
SKPD SKPI BTA BHN SAMBU
1 Jantung 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 10 1 0
2 Hipertensi 2 20 0 0 7 0 0 0 13 2 26 25 0
3 DM 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 19 0 0
4 Kecelakaan Kerja
2 3 2 0 4 0 0 0 1 0 1 12 0
5 Gangguan Jiwa/Napza
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0
6 Lain lain 26 142 16 1 107 14 5 0 139 41 3146 251 0
Tabel diatas menunjukkan bahwa penyakit tidak menular yang sering ditemui adalah hipertensi, diikuti oleh Diabetes Mellitus,
gangguan jiwa, jantung dan kecelakaan kerja. Penyakit lain-lain adalah penyakit selain penyakit diatas.
42 | P a g e
17. Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dilakukan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah pelabuhan dan bandara,
yang dilakukan di klinik KKP maupun non KKP. Kegiatan lain yang dilakukan adalah
melalui kegiatan pengawasan kedatangan dan keberangkatan kru dan penumpang
sakit di kapal/pesawat di seluruh wilayah kerja. Selain pengamatan data penyakit
dari polikilink KKP Kelas I Batam, sistem kewaspadaan dini juga diperoleh dari
pengumpulan data penyakit dari fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar
pelabuhan/bandara. Data penyakit dari beberapa klinik tercantum dalam tabel
berikut:
Tabel 4.5
Data Sistem Kewaspadaan Dini KLB Tahun 2019
NAMA FASYANKES PENYAKIT
KARANTINA PENYAKIT
POTENSIAL WABAH
Klinik PT Mc. Dermott Batu Ampar 0 0
Klinik Casa Medical HB 0 0
Klinik Pemko BTC 0 0
Klinik Turi Beach Nongsa 0 0
Puskesmas Sekupang 0 0
Puskesmas Sambau 0 0
Pustu Punggur 0 0
Puskesmas Tg Sengkuang 0 0
Pustu Tg Riau 0 0
4.2.2 Program Pengendalian Risiko Lingkungan
Dalam rangka cegah tangkal penyakit menular dan penyakit potensial wabah yang
dapat menimbulkan PHEIC (Public Health Emergency of Internasional Concern), maka
bidang pengendalian risiko lingkungan Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
melaksanakan beberapa program. Upaya pengendalian risiko lingkungan yaitu dengan
melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian vektor & binatang penular
penyakit serta pengawasan dan pengendalian sanitasi dan dampak risiko lingkungan di
semua wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Hasil dari kegiatan
tersebut pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
43 | P a g e
3 1. Pemeriksaan Jentik Berkala
a. Perimeter Area
Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Perimeter
KKP Kelas I Batam Tahun 2019
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Bangunan diperiksa
97 113 125 158 169 181 180 124 93 108 129 100 1577 Rumah
2 Bangunan (+) jentik
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rumah
3 Bangunan (-) jentik
97 113 125 158 169 181 180 124 93 108 129 100 1577 Rumah
4 House Indeks
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Container diperiksa
492 633 721 613 613 638 729 680 698 689 663 592 7761 Cont
2 Container (+) jentik
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Cont
3 Container (-) jentik
492 633 721 613 613 638 729 680 698 689 663 592 7761 Cont
4 Container
Indeks
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %
Jumlah bangunan yang diperiksa di area perimeter selama satu tahun 1577
bangunan dengan bangunan positif jentik berjumlah 0 bangunan sehingga house
indek pada tahun 2019 adalah sebesar 0 %.
Jumlah container yang diperiksa selama satu tahun berjumlah 7761 container
dengan container positif jentik berjumlah 0 container sehingga container index
pada tahun 2019 adalah 0%.
0 0 00 0 0 0
00 0
00
97113
125
158169
181 180
124
93108
129
100
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bangunan Diperiksa Bangunan (+) Jentik Bangunan (-) Jentik
44 | P a g e
Gambar 4.16 Data Parimeter Area Tahun 2019
b. Buffer Area
Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Buffer
KKP Kelas I Batam Tahun 2019
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Bangunan diperiksa 90 80 100 120 95 97 98 100 101 122 99 123 1225 Rumah
2 Bangunan (+) jentik 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3 Rumah
3 Bangunan (-) jentik 90 80 100 119 95 97 98 100 101 121 99 122 1222 Rumah
4 House Indeks 0 0 0 0,83 0 0 0 0 0 0,82 0 0,81 0,24 %
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Container diperiksa 93 135 142 140 119 109 120 90 140 159 185 190 1622 Cont
2 Container (+) jentik 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 3 8 Cont
3 Container (-) jentik
93 135 142 137 119 109 120 90 140 157 185 187 1614 Cont
4 Container Indeks 0 0 0 2,14 0 0 0 0 0 1,25 0 1,57 0,49 %
Jumlah bangunan yang diperiksa diarea buffer selama satu tahun berjumlah
1225 bangunan dengan bangunan positif jentik berjumlah 3 bangunan sehingga
house indek pada tahun 2019 adalah sebesar 0,24 %. Jumlah container yang
diperiksa selama satu tahun berjumlah 1622 container dengan container positif
00 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
492
633721
613 613 638729 680 698 689 663
592
0
500
1000
1500
2000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Container Diperiksa Container (+) Jentik Container (-) Jentik
45 | P a g e
5 jentik berjumlah 8 container sehingga container index pada tahun 2019 adalah
0,49%. Kegiatan pemeriksaan jentik berkala juga dilakukan di asrama haji Batam
dalam rangka embarkasi haji.
Setelah ditemukan adanya bangunan dan container yang positif maka Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan kegiatan Larvasidasi untuk
memberantas jentik dan larva yang ada di wilayah kerja yang positif jentik.
Sehingga diharapkan index jentik di pelabuhan menjadi 0%.
Gambar 4.17 Data Buffer Area Tahun 2019
2. Pemberantasan Jentik (Abatisasi/Larvasida)
Pengendalian nyamuk tidak hanya dilakukan terhadap nyamuk dewasa tapi perlu
dilakukan juga pada stadium jentik.. Larvasidasi yang telah diakukan mengunakan
insektisida dengan bahan aktif Temephos. Larvasidasi dilakukan di wilayah kerja dan
asrama haji Batam dalam rangka embarkasi haji. Larvasidasi telah dilakukan
sebanyak 9 kali selama satu tahun dan insektisida yang telah dipakai sebanyak 6,5 kg
dengan jumlah volume air 6500 liter.
2234
4050 45
3141
20
40
60 63 65
00
20 0
00
0
0
1 0 022
3438
5045
31
41
20
40
5963 65
0
20
40
60
80
100
120
140
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bangunan (-) Jentik
Bangunan (+) Jentik
Bangunan Diperiksa
96138 146 143
121168
12390
260
169 190
125
00 0 3
00
00
0
2 0
0
96
138 146 140121
168
123
90
260
167190
125
0
100
200
300
400
500
600
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Container (-) Jentik
Container (+) Jentik
Container Diperiksa
46 | P a g e
Tabel 4.8 Jumlah Penggunaan Abate Tahun 2019
No Uraian Bulan
Feb Mar Apr Juni Juli Agus Sep Nov Des
1 Volume air (m3) 800 1000 900 500 700 600 700 600 700
2 Jumlah Abate (Gr) 800 1000 900 500 700 600 700 600 700
Gambar 4.18 Data Pemakaian Abate Tahun 2019
3. Pemberantasan Nyamuk Dewasa (Fogging)
Pemberantasan nyamuk dewasa dengan fogging merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan pelabuhan/bandara yang bebas dari vektor. Fogging dilakukan dalam
rangka mencegah penularan penyakit akibat vektor nyamuk. Hasil kegiatan fogging yang
telah dilakukan oleh KKP Kelas I Batam selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Data Penggunaan Insektisida Kegiatan Fogging Tahun 2019
No Uraian B u l a n
Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Luas area (Ha)
0 3 0 2 15 10 28 24 12 2 2 0 98
2 Cynoff (liter)
0 0,9 0 0,6 4,5 3 8,4 7,2 3,6 0,6 0,6 0 29,4
3 Waterbase
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Solar (liter)
0 30 0 20 150 100 280 240 120 20 20 0 980
5 Bensin (liter)
0 9 20 4 45 30 84 72 36 4 4 0 308
Pemberantasan nyamuk dewasa selama tahun 2019, luas area yang telah dilakukan
fogging seluas 98 Ha. Insektisida yang digunakan berupa Cynoff dengan bahan
pencampur solar. Solar yang dipakai sebagai bahan pencampur sebanyak 980 liter.
8001000
900
500700
600700
600700
8001000
900
500700
600700
600700
0
500
1000
1500
Feb Mar Apr Juni Juli Ags Sep Nov Des
Volume air (m3) Jumlah Abate (gr)
47 | P a g e
7 Jumlah insektisida cynoff yang digunakan sebanyak 29,4 liter. Bensin yang digunakan
sebanyak 308 liter. Kegiatan fogging merupakan salah satu tindakan pemberantasan
nyamuk dalam rangka cegah tangkal penyakit menular yang disebabkan oleh vektor.
Kegiatan fogging juga dilaksanakan pada saat embarkasi dan debarkasi haji batam tahun
2019 di Asrama Haji dan Bandara Hang Nadim dalam rangka melindungi jamaah haji dari
risiko penularan penyakit akibat vektor.
4. Pengendalian Tikus
Kegiatan pengendalian tikus berupa pemasangan perangkap yang dilakukan selama
4 hari mulai dari tahap persiapan alat dan bahan, pemasangan dan pengambilan
perangkap serta identifikasi tikus dan pinjal yang tertangkap. Pemasangan perangkap
dilakukan dengan rentang waktu 40 hari. Hal ini disesuaikan dengan lama waktu
perkembangbiakan tikus. Hasil kegiatan pengendalian tikus yang dilakukan selama tahun
2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2019
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Perangkap dipasang
1800 1200 1200 1800 2000 2600 1800 1600 1600 1600 1800 1400 20400 Perangkap
2 Perangkap positif tikus
16 16 11 38 27 27 17 20 12 16 15 37 252 Perangkap
3 Tikus tertangkap
16 16 15 49 29 31 17 21 13 17 15 37 276 Ekor
4 Pinjal diperoleh
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ekor
5 Success Trap
0,90 1,30 0,90 2,10 1,35 1,03 0,94 1,25 0,75 1,00 0,83 2,64 1,24 %
6 Indeks Pinjal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemasangan perangkap pada bulan april
sebanyak 1800 perangkap dan tikus yang tertangkap adalah 49 ekor sehingga success
trap adalah 2,1% dan indeks pinjal 0. Pada bulan September pemasangan perangkap
adalah sebanyak 1600 perangkap dimana jumlah tikus yang tertangkap adalah sebanyak
13 sehingga success trap sebesar 0,75% dan indeks pinjal pada bulan September adalah
0.
48 | P a g e
Gambar 4.20 Data Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2019
5. Pemberantasan Lalat
a. Pengukuran Kepadatan Lalat
Lalat merupakan salah satu vektor mekanik penularan penyakit, untuk itu
dilakukan pengukuran kepadatan lalat di wilayah kerja sebelum dilakukan
pemberantasan. Pengukuran kepadatan lalat dengan menggunakan fly Grill dan
counter. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali dengan 1 kali pengukuran
selama 30 detik. Kemudian diambil angka rata – rata dari 5 angka tertinggi hasil
pengukuran.
Interpretasi hasil pengukuran kepadatan lalat adalah: 0 - 2 Tidak menjadi masalah (rendah) 3 – 5 Populasi padat perlu pengamanan dan tempat berbiak lalat
(sedang) 6 – 20 Populasi cukup padat perlu pengendalian (padat) Diatas 20 Populasi sangat padat, maka perlu dilakukan pengamanan dan
pengendalian lalat (sangat padat)
Tabel 4.11 Data Pengukuran Kepadatan Lalat Tahun 2019
No Wilayah Kerja
Rata – Rata Kepadatan Lalat
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 1 Batu
Ampar 1,6 2,3 0,7 2,2 2,5 1,7 1,5 1,8 2 1,5 0,4 2
2 Harbour Bay
0,5 2 2 1,4 4,6 3,2 1,3 1 2,3 1,1 1,8 2,3
3 Batam Center
2 1,2 0,9 0,7 2,6 0,3 1,3 2,1 1,2 0,4 0,8 0,4
4 NTB 1,1 2,4 2,6 2,8 1,8 1,4 1 2 1,7 1,2 0,6 1,1 5 SCN 3 1,6 2,7 3,6 1 1,2 0,6 0,6 0,5 2,3 3,2 1,2 6 Telaga
Punggur 2,4 3 2,8 1,8 1,8 1,8 1,5 2,1 1,6 1 2 1,4
7 Sekupang Domestik
2,5 0,6 3,6 1 2 1,8 1,4 0,7 0,6 2,2 0,9 1,2
1800
1200 1200
18002000
2600
18001600 1600 1600
1800
1400
16 16 11 38 27 27 17 20 12 16 15 37
16 16 15 49 29 31 17 21 13 17 15 370
500
1000
1500
2000
2500
3000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Jumlah Perangkap Dipasang Jumlah Perangkap Positif Tikus
Jumlah Tikus Tertangkap2
49 | P a g e
9 8 Sekupang Internasional
0,5 1,6 1,6 0,6 0,5 1,4 0,7 2 2,2 1 2,2 1,3
9 Pulau Sambu
2,5 2 2,3 1 2 2,1 2,9 0,8 0,7 0,7 0,7 0,5
10 Teluk Senimba
2,7 0,2 0,45 0,3 0,2 0,3 0,2 0,1 0,2 1 0,2 1,4
11 Bandara Hang Nadim
1,6 2,8 2,4 1,4 0,9 2,5 1,2 1,8 1,3 2,8 4 0,2
12 Sagulung 4 1,2 2,1 1,8 2 0,5 0,5 0,8 0,5 0,3 0,2 0,3
13 Kabil 2,8 1,7 1 2,1 0,3 0,3 0,4 0,6 1,5 0,1 0,2 0,3
Wilayah kerja dengan angka kepadatan lalat dalam kategori populasi yang
padat (6-20) dilakukan tindakan pengendalian berupa spraying sedangkan untuk
wilayah kerja dengan hasil pengukuran kepadatan lalat dengan populasi rendah
dilakukan pemantauan dan himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
memastikan sampah di TPS diangkut secara rutin dan tidak dibiarkan menumpuk.
b. Pengendalian Lalat
Tindakan pengendalian lalat yang dilakukan berupa spraying di lokasi yang
populasi lalatnya termasuk dalam kategori padat sesuai dengan hasil pengukuran
kepadatan lalat yang telah dilakukan. Tindakan spraying menggunakan
insektisida mustang dengan bahan aktif zeta cypermetrin. Tabel dibawah ini
merupakan luas area yang dilakukan spraying dan pemakaian insektisida tahun
2019 di wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Tabel 4.12 Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Lalat
No Uraian B u l a n Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Luas area (Ha)
0 2,5 2,5 2,5 2,5 3 8 8 8 0 2 2 41
2 Mustang (liter)
0 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5 1,2 1,2 1,2 0 0,4 0,4 6,5
Kegiatan pengendalian lalat selama tahun 2019 dilakukan di wilayah kerja dan
asrama haji Batam Center dalam rangka embarkasi haji. Luas wilayah yang
dilakukan pengendalian lalat sebanyak 41 Hektar. Insektisida yang digunakan
sebanyak 6,5 Liter.
6. Monitoring Resistensi / Efikasi 2 Jenis Bahan Aktif Insektisida
Penggunaan insektisida secara terus menerus dapat memicu resistensi. Sifat
serangga resisten dipicu dengan adanya pajanan yang berlangsung lama, hal ini
50 | P a g e
terjadi karena nyamuk mampu mengembangkan sistem kekebalan terhadap
insektisida yang sering digunakan. Penggunaan satu jenis insektisida dalam
pengendalian nyamuk di suatu wilayah akan efektif pada tahun-tahun pertama,
apabila jenis insektisida dipergunakan secara terus menerus dalam waktu yang lama
akan menimbulkan resistensi pada nyamuk sasaran. Untuk Deteksi dini status
kerentanan nyamuk terhadap insektisida yang digunakan, maka dilakukan uji
resistensi yang bermanfaat sebagai informasi untuk pemilihan insektisida yang tepat
didalam pengendalian vector di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
Kegiatan ini terdiri dari kegiatan survei vektor di wilayah kerja Pelabuhan Nongsapura
Terminal Bahari dan Bandara Hang Nadim, rearing nyamuk di Laboratorium KKP
Kelas I Batam, dan kegiatan uji resistensi metode Suscepbility Test. Uji resistensi
dilakukan pada nyamuk Aedes aegepty betina yang berumur 2-3 hari dengan
insektisida lambdacyhalothrine 0,05%. Hasil uji resistensi menunjukkan bahwa
insektisida lambdacyhalothrine 0,05% masih efektif untuk pengendalian nyamuk di
wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
7. Koordinasi , Advokasi dan Sosialisasi Pengendalian Vektor dan BPP di KKP
Kegiatan berupa sosialiasi dan koordinasi dengan pengelola dan lintas sektor
terkait pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di
wilayah kerja pelabuhan/bandar udara. Tujuan kegiatan sosialisasi dan koordinasi
untuk membangun komitmen Bersama dengan pengelola pelabuhan/bandar udara
untuk melakukan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit sehingga
dapat memujudkan wilayah pelabuhan/bandar udara yang bebas vektor. Peserta
kegiatan berjumlah 57 orang yang terdiri dari Petugas KKP Kelas I Batam, BTKL PP
Kelas I Batam, Dinas Kesehatan Kota Batam, Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Kantor
Bea dan Cukai Tipe B Batam, KSOP Batam, Kantor Pelabuhan BP Batam, Pengelola
Pelabuhan dan Bandara di Batam serta Kader TVZ Terpadu KKP Kelas I Batam.
8. Diklat Pengendalian Tikus dan Pinjal di Pelabuhan/Bandara
Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan Obat Makanan Kosmetika Alat Kesehatan dan Bahan Adiktif (OMKABA),
serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit muncul kembali, bioteorisme,
unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandar udara, pos lintas
batas darat dan pelabuhan. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
untuk mencegah dan menangkal penyakit menular bersumber binatang, KKP
51 | P a g e
1 melakukan pengamatan dan pengendalian terpadu baik dari ekologi, morfologi dan
siklus hidup tikus dan pinjal.
Peningkatan kapasitas SDM petugas sangat diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit bersumber binatang. Untuk itu
KKP Kelas I Batam melaksanakan kegiatan diklat pengendalian tikus dan pinjal.
Pelaksanaan Pengendalian Tikus dan Pinjal Bagi Petugas KKP di Pelabuhan/Bandara
dan Alat Angkut berjalan dengan lancar. Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang
yang berasal KKP Regional Barat, KKP Kelas I Soekarno Hatta, KKP Kelas I
Denpasar dan KKP Kelas II Pontianak. Narasumber kegiatan ini berasal dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, Subdit Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
dan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit
Salatiga.
9. Diklat Pemetaan Vektor Bagi Petugas KKP
Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan Unit Pelayanan Teknis Kementerian
Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal P2P yang bertugas untuk mencegah masuk
dan keluarnya penyakit di pintu masuk negara yakni pelabuhan, bandara dan pos
lintas batas darat negara (PLBDN), termasuk penyakit yang bersumber dari vektor
dan binatang reservoir. Salah satu upaya untuk cegah tangkal penyakit yang
bersumber dari vektor dan binatang reservoir di pelabuhan, bandara dan pos lintas
batas darat negara (PLBDN) adalah melakukan tindakan pencegahan. Untuk
melakukan tindakan pencegahan penyakit yang bersumber dari vektor dan binatang
reservoir diperlukan data vektor dan binatang reservoir melalui kegiatan survei vektor
dan binatang reservoir yang berbasis komputer guna mendapatkan, mengolah data,
menyimpan, menganalisa dan menyajikan informasi geografis yang bergeoreferensi.
Teknik survei yang berbasis Komputer yang dapat digunakan untuk survei vektor dan
binatang reservoir adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).
Sistem Informasi Geografis ( SIG ) untuk survey vektor dan hewan reservoir di
Pelabuhan dan Bandara untuk mengetahui gambaran vektor dan reservoir penyakit
termasuk didalamnya adalah data nyamuk dan tikus dengan menggunakan hasil
observasi lapangan dan uji identifikasi. Melalui pelatihan ini, peserta yang berasal
dari KKP seluruh Indonesia diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang
diperoleh selama pelatihan di satuan kerja masing-masing. Sehingga setiap KKP
dapat membuat suatu sistem kerja yang berbasis data geografis dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam pelaksanaan survey vektor
dan binatang reservoir. Kegiatan Pelatihan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk
Survey Vektor Dan Hewan Reservoir Di Pelabuhan Dan Bandara Bagi Petugas KKP
52 | P a g e
dilaksanakan pada hari Minggu sd Jumat, tanggal 22 sd 29 September 2019 di
Bapelkes Batam. Kegiatan Pelatihan diikuti oleh 30 petugas KKP dari KKP regional
timur sampai KKP regional barat. Materi pelatihan disampaikan oleh Sesditjen P2P
Kemenkes RI, Kasubdit P2PTVZ, Staf Teknis dari Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Dosen dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta serta Narasumber dari Bapelkes Batam.
10. Tindakan Sanitasi Kapal
a. Disinseksi Kapal
Tindakan disinseksi kapal yang di lakukan berupa spraying. Tindakan spraying
dilakukan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan berdasarkan permintaan.
Pelaksanaan spraying dilakukan BUS (Badan Usaha Swasta) dan KKP Kelas I
Batam sebagai pengawas.
b. Deratisasi Kapal
Tindakan dieratisasi kapal yang dilakukan berupa fumigasi. Tindakan fumigasi
dilakukan sebagai tindak lanjut hasil temuan di lapangan dan berdasarkan
permintaan dari pihak keagenan kapal. Pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh BUS
(Badan Usaha Swasta) dan KKP Kelas I Batam berfungsi sebagai pengawas pada
pelaksanaan fumigasi tersebut.
Tabel 4.13
Pelaksanaan Spraying dan Fumigasi Tahun 2019
NO BULAN
TINDAKAN SANITASI KAPAL
JUMLAH Fumigasi Spraying
Temuan
Petugas Permintaan
Temuan
Petugas Permintaan
1 Januari 0 4 9 0 13
2 Februari 0 5 8 0 13
3 Maret 0 6 1 0 7
4 April 0 8 5 0 13
5 Mei 0 8 8 1 17
6 Juni 0 4 2 1 7
7 Juli 0 12 9 0 21
8 Agustus 2 5 6 0 13
9 September 0 8 2 0 10
10 Oktober 0 7 4 0 11
11 November 0 8 3 0 11
12 Desember 0 4 8 0 12
JUMLAH 2 79 65 2 148
Berdasarkan tabel diatas diketahui tindakan sanitasi kapal yang dilakukan selama
tahun 2019 di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam sebanyak 148 kapal.
Sebanyak 81 kapal dilakukan fumigasi dan sebanyak 67 kapal dilakukan spraying.
53 | P a g e
3 11. Penerbitan Dokumen SSCEC
Sanitasi kapal adalah segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di
kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit guna memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatan. Sanitasi kapal berlaku untuk semua jenis kapal baik
kapal penumpang, maupun kapal barang. Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan
untuk pengeluaran sertifikat sanitasi guna memperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar
(SIKB). Hasil pemeriksaan dinyatakan berisiko tinggi atau risiko rendah, jika kapal
yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control
Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko
rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC), dan
pemeriksaan dilakukan dalam masa waktu enam bulan sekali.
Upaya Kegiatan pengawasan sanitasi kapal dilakukan dalam rangka penerbitan
dokumen SSCEC, kegiatan ini dilakukan di seluruh wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Pemeriksaan sanitasi kapal dilakukan oleh tenaga sanitarian, dan entomolog yang
terdapat di KKP. Berikut tabel hasil pemeriksaan sanitasi kapal pada tahun 2019.
Tabel 4.14 Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka
Penerbitan Dokumen SSCEC/SSCC Tahun 2019
No Bulan
Tingkat Risiko Gangguan Kesehatan Jumlah
Tingkat Risiko Rendah
Tingkat Risiko Tinggi
Fumigasi Spraying
1 Batu Ampar 273 8 33 314
2 Harbour Bay 31 0 0 31
3 Batam Center 71 0 0 71
4 Semblog 64 0 2 66
5 Kabil 358 0 2 360
6 Telaga Punggur 144 0 1 145
7 Nongsa Terminal Bahari
223 0 0 223
8 Sekupang Domestik
154 4 2 160
9 Sekupang Internasional
62 33 1 96
10 Teluk Senimba 89 0 0 89
11 Sagulung-Tg. Uncang
1092 36 26 1154
12 Pulau Sambu 130 0 0 130
Jumlah 2691 81 67 2839
54 | P a g e
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa jumlah kapal yang diperiksa dalam
rangka penerbitan dokumen SSCEC/SSCC selama tahun 2019 di semua wilayah
kerja KKP Kelas I Batam berjumlah 2839 kapal. Berdasarkan data hasil pemeriksaan
sanitasi tersebut sebanyak 2.691 kapal memiliki tingkat risiko kesehatan rendah.
Sedangkan sebanyak 148 kapal memiliki tingkat risiko kesehatan tinggi. Hasil
pemeriksaan sanitasi kapal berdasarkan wilayah kerja adalah sebagai berikut:
Gambar 4.23 Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka Penerbitan Dokumen Berdasarkan Wilayah Kerja di KKP Kelas I Batam Tahun 2019
Berdasarkan grafik diatas, pemeriksaan sanitasi kapal terbanyak dilakukan di
wilayah kerja Sagulung/Tg. Uncang yaitu sebanya 41%, hal ini disebabkan karena di
wilayah kerja tersebut banyak terdapat perusahaan pembuatan/perbaikan kapal
sehingga jumlah kapal yang ada di wilayah kerja tersebut cukup banyak. Sedangkan
pemeriksaan sanitasi kapal paling sedikit dilakukan di wilayah kerja harbour bay
sebanyak 1%. Hal tersebut dikarenakan jumlah kapal yang beroperasi di pelabuhan
ferry harbour bay tidak banyak.
12. Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan / Bandara
Kegiatan pengawasan kualitas air bersih meliputi pemeriksaan sanitasi sarana
penampungan air bersih dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan
melakukan pengukuran kualitas air secara kimia berupa pH dan sisa chlor yang
dilakukan menggunakan rapid test sedangkan pemeriksaan secara fisik meliputi
warna, bau dan rasa. Kegiatan pengawasan pada PAB (Penyediaan Air bersih) di
Pelabuhan / Bandara dilaksanakan rutin setiap bulan sekali. Sedangkan pengawasan
kualitas air bersih pada alat angkut dilaksanakan saat perpanjangan dokumen
SSCEC/SSCC kapal setiap 6 bulan sekali. Kegiatan pengawasan air bersih bertujuan
untuk menjamin kualitas air bersih di Pelabuhan/Bandara memenuhi syarat sesuai
dengan Permenkes No.32 Tahun 2017. Data hasil pengawasan kualitas air bersih
314; 11%
31; 1% 71; 2%
66; 2%
360; 13%
145; 5%
223; 8%
160; 6%96; 3%89; 3%
1154; 41%
130; 5%Batu Ampar
Harbour Bay
Batam Center
Semblog
Kabil
Telaga Punggur
Nongsa Terminal Bahari
Sekupang Domestik
Sekupang Internasional
Teluk Senimba
Sagulung-Tg. Uncang
Pulau Sambu
55 | P a g e
5 pada tahun 2019 di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.15 Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Bersih
di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019
Pada tabel diatas diketahui jumlah pengawasan kualitas air bersih secara
keseluruhan pada tahun 2019 sebanyak 2.729 sampel, dengan rincian 563 sampel
air bersih dari pelabuhan/bandara, 2.161 sampel air bersih yang berasal dari alat
angkut dan 15 sampel dari asrama Haji dan katering haji. Hasil pemeriksaan sampel
air di pelabuhan/bandara dan alat angkut pada tahun 2019 seluruhnya memenuhi
syarat kesehatan, berdasarkan hasil pemeriksaan untuk parameter pH, kadar besi
(Fe) dan sisa klor. Sedangkan hasil pemeriksaan air bersih di asrama dan katering
haji pada tahun 2019 sebanyak 10 sampel air tidak memenuhi syarat kesehatan
dikarenakan positif Escherichia coli. Sesuai dengan Permenkes 32 Tahun 2017
disebutkan bahwa air bersih yang diperuntukkan untuk kebutuhan hygine dan
sanitasi harus bebas dari Escherichia coli. Kontaminasi E.coli pada air bersih di
asrama haji disebabkan karena suplai air baku berasal dari penyedia air yang tidak
berizin resmi sehingga kualitas air baku tidak memenuhi syarat. Tindakan
pengendalian yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan
pengurasan di semua reservoir air yang ada di asrama haji dan dengan pemberian
klorin (klorinasi) sebagai desinfektan.
13. Pengawasan Sanitasi Asrama Haji
Asrama haji merupakan tempat Embarkasi / Debarkasi Jemaah Haji yang
rentan berisiko dan rawan terjadinya penularan penyakit. Oleh karena itu Asrama haji
menjadi salah satu faktor risiko penularan penyakit yang cukup tinggi selain
penularan penyakit melalui lintas wilayah embarkasi Batam, juga penularan penyakit
lintas batas negara. Sehingga perlu dilakukan upaya cegah tangkal penyakit dan
pengendalian faktor risiko berdasarkan prinsip-prinsip surveilans dan pengendalian
risiko lingkungan.
No Asal Sampel Hasil Pemeriksaan
Ket Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
1 Pelabuhan/Bandara 563 0
2 Asrama Haji dan katering haji 5 10
3 Alat Angkut 2161 0
Total 2729 10
56 | P a g e
Pelaksanaan pengawasan hygiene sanitasi lingkungan asrama haji, mengacu
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tentang Penyelenggaraan Kesehatan
Haji, yang didalamnya mengatur tentang pembinaan, pelayanan dan perlindungan
jemaah haji, mulai dari persiapan di tanah air, Arab saudi maupun saat perjalanan.
Pengawasan dan penilaian kesehatan lingkungan dan sanitasi bangunan di
asrama haji pada pemeriksaan pendahuluan di bagi menjadi 3 (tiga) tahap
pengawasan. Tahap awal pengawasan lingkungan dan fasilitas sanitasi asrama haji
dilakukan 6 (enam) bulan sebelum kegiatan embarkasi haji, kegiatan pengawasan
tahap kedua dilakukan 1 (satu) minggu sebelum kegiatan embarkasi haji dan
kegiatan pengawasan tahap ketiga dilakukan pada saat kegiatan embarkasi haji.
Pemeriksaan pendahuluan/pra embarkasi sanitasi asrama haji merupakan
kegiatan pengawasan dan penilaian sebelum proses pelaksanaan operasional haji.
Kegiatan ini meliputi pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendukung pada
asrama haji embarkasi Batam. Kegiatan dilakukan dengan observasi secara
langsung di lapangan menggunakan formulir pemeriksaan dan perlatan pendukung
seperti lux meter, sound level meter dan thermohygrometer. Kegiatan dilakukan di
tiga lokasi yaitu, Bandara Hang Nadim, Asrama Haji dan Catering Makanan Pesawat
oleh 3 petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Pemeriksaan dan penilaian awal
(pertama) dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan, jasa
boga (asrama haji dan catering pesawat) dan membuat rekomendasi pada
pengambil keputusan tentang perbaikan asrama haji, sarana sanitasi yang aman dan
nyaman, perbaikan jasa boga yang memenuhi syarat teknis kesehatan.
14. Pengamanan Makanan pada Kunjungan Tamu/ Pejabat Kenegaraan
Kegiatan pengamanan makanan berupa pemeriksaan kondisi sanitasi tempat
pengolahan makanan dan pemeriksaan kualitas makanan secara organoleptik dan
kimia menggunakan rapid test. Pemeriksaan kualitas makanan secara kimia meliputi
timbal (Pb), formalin, nitrit, sianida, arsen. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin
makanan yang dikonsumsi bebas dari faktor risiko kesehatan. Kegiatan
pengamanana makanan dilakukan dalam rangka kedatangan RI1, RI2 dan tamu
negara. Pada tahun 2019 kegiatan pengamanan makanan dilaksanakan sebanyak 5
kali. Hasil pemeriksaan kualitas makanan selama tahun 2019 secara keseluruhan
aman untuk dikonsumsi.
15. Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah Pelabuhan /
Bandara
57 | P a g e
7 Pelabuhan merupakan tempat bertemunya orang, barang dengan berbagai
kondisi yang mempengaruhi faktor risiko penularan penyakit. Dalam rangka
mengantisipasi ancaman penyakit global, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam dituntut mampu menangkal risiko kesehatan masyarakat yang mungkin
ditimbulkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan diwilayah
pelabuhan/bandara adalah dengan meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat
pelabuhan, dengan cara kegiatan pelatihan/ tentang sanitasi TPM bagi penjamah
makanan di wilayah pelabuhan/bandara.
Peserta sosialisasi terdiri dari penjamah makanan, pengelola dan stake holder
di pelabuhan/bandara wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun. Jumlah peserta
kegiatan workshop bagi petugas KKP tentang sanitasi TPM bagi penjamah makanan
sebanyak 56 peserta yang terdiri dari perwakilan petugas CIQP baik di
pelabuhan/bandara, pengelola pelabuhan / bandara, penjamah makanan di
pelabuhan/bandara serta petugas KKP Kelas I batam. Kegiatan pertemuan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi penjamah makanan mengenai
faktor risiko yang bersumber dari makanan dan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan.
16. Pengawasan Kualitas Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Pelabuhan dan
Bandara
Kegiatan pengawasan dan pembinaan hygiene sanitasi TPM dilakukan di semua
wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan TPM
yang memenuhi syarat kesehatan baik dari lingkungannya, penjamahnya, bahan
baku dan proses pengolahan serta dalam rangka sertifikasi laik sehat untuk TPM
yang memenuhi syarat. Kegiatan pengawasan sanitasi TPM dilaksanakan rutin
setiap bulan oleh petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Hasil pengawasan
hygiene sanitasi TPM pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16 Kegiatan Pengawasan Hygiene Sanitasi TPM di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
Tahun 2019
No Bulan Hasil Pengawasan Hygiene Sanitasi TPM
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat 1 Januari 75 0 2 Februari 69 0 3 Maret 57 0 4 April 56 0 5 Mei 30 0 6 Juni 34 0 7 Juli 32 0 8 Agustus 26 0
58 | P a g e
9 September 24 0 10 Oktober 24 0 11 November 25 0 12 Desember 24 0
Total 476 0
Berdasarkan tabel diatas jumlah pengawasan hygiene sanitasi TPM selama
tahun 2019 sebanyak 476 kali pengawasan dengan hasil kseluruhan memenuhi
syarat. Kegiatan pengawasan TPM terdiri dari pengawasan sanitasi lokasi,
bangunan, sarana dan prasarana sanitasi TPM serta pemeriksaan sampel makanan
secara organoleptik dan kimia (formalin, arsen, sianida dan Pb). Sanitasi TPM yang
tidak memenuhi syarat merupakan salah satu faktor risiko kesehatan yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan secara tidak langsung. Upaya yang dilakukan
oleh KKP Kelas I Batam terkait kondisi tersebut yaitu dengan memberikan
penyuluhan dan pemberian teguran kepada pengelola / penjamah makanan serta
melakukan koordinasi dengan pengelola pelabuhan terkait perbaikan fasilitas
sanitasi TPM untuk menigkatkan kondisi sanitasi.
17. Pengawasan Hgyiene Sanitasi Gedung dan Bangunan di Pelabuhan / Bandar
Udara
Pelabuhan/bandara merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dan
melakukan kegiatan di tempat yang sama. Kondisi tersebut meningkatkan risiko
penularan penyakit baik secara langsung maupun melalui perantara (lingkungan,
peralatan, vektor). Pengawasan bangunan/gedung di pelabuhan dilakukan secara
rutin setiap bulan di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Pengawasan sanitasi
gedung dan bangunan yaitu pengawasan komponen atau bagian-bagian bangunan
serta fasilitas pendukungnya yang ada di pelabuhan dari kemungkinan timbulnya
masalah kesehatan. Kegiatan ini berupa inspeksi terhadap kondisi sanitasi pada
gedung/bangunan dan sarana serta prasarana sanitasi dengan tujuan deteksi dini
faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit sehingga
dapat dilakukan pengendalian agar tidak menimbulkan dampak kesehatan. Data
hasil pengawasan sanitasi gedung dan bangunan pada tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.17 Kegiatan Pengawasan Hygiene Sanitasi Gedung dan Bangunan di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
Tahun 2019 No Bulan Hasil Pengawasan Hygiene Sanitasi Gedung dan
Bangunan Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat
1 Januari 51 0 2 Februari 41 0 3 Maret 36 0
59 | P a g e
9 4 April 38 0 5 Mei 31 0 6 Juni 24 0 7 Juli 34 0 8 Agustus 29 0 9 September 35 0 10 Oktober 29 0 11 November 32 0 12 Desember 19 0
Total 399 0
Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah gedung/bangunan yang
diperiksa selama tahun 2019 di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam
sebanyak 399 unit dengan hasil keseluruhan memenuhi syarat kesehatan.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan terkait
pengawasan hygiene sanitasi gedung/bangunan di wilayah kerja KKP Kelas I
Batam sehingga tidak dilakukan kegiatan pengendalian.
18. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Risiko
Lingkungan
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan sanitasi ke wilayah kerja dilakukan
dalam upaya bimbingan teknis langsung kepada petugas yang ada di wilayah kerja
dan tindak lanjut tentang pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan serta sharing
permasalahan yang menjadi kendala sehingga dapat ditemukan pemecahan
masalah sedini mungkin. Kegiatan monitoring dilakukan di 10 wilayah kerja KKP
Kelas I Batam setiap 2 bulan sekali oleh 2 petugas dari kantor induk. Adapun hasil
dari kegiatan tersebut bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan –
permasalahan yang ada di 10 wilayah kerja tersebut, serta mengkoordinir saran-
saran perbaikan terhadap kegiatan menyangkut bidang pengendalian risiko
lingkungan di wilayah kerja.
4.2.3 Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program Upaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah sebagai salah satu pendukung program pencegahan dan pengendalian
penyakit, untuk lebih jelasnya kegiatan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi
KLB pada Arus Mudik
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik merupakan pelayanan kesehatan pada situasi khusus dimana
masyarakat berkumpul atau bergerak dalam waktu serentak untuk kegiatan yang
60 | P a g e
sudah direncanakan dan berlangsung selama dua hari sampai satu bulan atau lebih.
Perubahan lingkungan saat berkumpul dan bergerak ini menimbulkan risiko
kesakitan, cacat, atau meninggal akibat kecelakaan.
Pelaksana kegiatan ini adalah Tim yang beranggotakan 7 orang petugas setiap
hari di setiap wilayah kerja. Anggota Tim adalah petugas wilayah kerja dan kantor
induk KKP Kelas I Batam yang terdiri 1 orang penanggung jawab, 1 orang dokter, 1
orang petugas farmasi, 1 orang petugas PRL, 1 orang petugas surveilans, dan 2
orang perawat atau dapat juga disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
pelaku perjalanan di Pelabuhan dan Bandara pada situasi-situasi khusus,
memberikan pelayanan rujukan kepada pasien yang memerlukan perawatan lanjutan
di Rumah Sakit, melakukan surveilans faktor risiko dan surveilans penyakit melalui
pengamatan dan pelayanan kesehatan di kedatangan dan keberangkatan
kapal/pesawat dan penumpang di pelabuhan dan bandara.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik Tahun 2019 telah dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus
Mudik Tahun Baru 2019
Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal pada lampiran Surat Tugas Plh.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yaitu selama tiga hari pada
tanggal 01 s/d 03 Januari 2019 di Wilayah Kerja Pelabuhan Ferry Sekupang
Domestik, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Internasional
Batam Center, dan Bandara Internasional Hang Nadim dan selama enam hari
pada tanggal 4 – 23 Januari 2019 di Pelabuhan PELNI di Batu Ampar (mengikuti
jadwal kedatangan kapal Pelni sebanyak 9 kali kedatangan/keberangkatan).
Kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi
Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019 adalah sebanyak 81
kunjungan yaitu 11 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, 52
kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu Ampar, 2 Kunjungan di Pelabuhan Ferry
Telaga Punggur, 9 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center,
dan 16 kunjungan di Bandara Hang Nadim Batam (termasuk kunjungan untuk
Surat Ketarangan Laik Terbang). Tidak terdapat data rujukan maupun kematian
selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus
Mudik Tahun Baru 2019.
61 | P a g e
1 Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi
Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019 disajikan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 4.18 Data Jenis Penyakit di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Gravida 27
2 ISPA/Gangguan Pernafasan 15
3 Osteo Arthritis 6
4 Post Stroke 7
5 Dispepsia 5
6 Cefalgia 4
7 Febris 3
8 Hipertensi 2
9 Myalgia 2
10 Senility 2
11 DM 2
12 Tumor 2
13 Trauma/Luka 1
14 Gastritis 1
15 Depresi 2
16 Fatique 1
17 Demensia 1
18 Kardiovaskuler 1
19 Sincope 1
20 Sindrom Nefrotik 1
21 Kongenital Talipes 1
22 Varicella 1
23 TB Paru 1
24 Ca colon 1
JUMLAH 90
Grafik 4.18 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus
Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019
0
10
20
30
40
50
60
PEL. BATU AMPAR
PEL. SKP DOMESTIK
PEL. BATAM CENTER
PEL. TELAGA PUNGGUR
BANDARA HANG
NADIM
52
11 92
16
62 | P a g e
b. Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus
Mudik Tahun Baru Imlek 2019
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai yang telah dijadwalkan pada Surat
Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, yaitu mulai
tanggal 1 - 5 Februari 2019 di Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, Pelabuhan
Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Bandara
Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Pelni Batu Ampar yang diperkirakan
ada lonjakan penumpang selama arus mudik Tahun Baru Imlek 2019.
Kunjungan pasien ke posko kesehatan pada pelayanan kesehatan situasi
khusus pengawasan arus mudik tahun baru Imlek 2019 di pelabuhan dan
bandara, jumlah total pasien yang berkunjung selama kegiatan adalah 85 orang.
Jumlah pasien rawat jalan sebanyak 85 orang dan tidak ada pasien yang dirujuk
ke rumah sakit. Jumlah kunjungan pasien terbanyak di Bandara Hang Nadim
Batam sebanyak 31 orang, 21 orang dengan surat keterangan layak terbang dan
10 orang berobat klinik tanpa Surat keterangan layak terbang. Rekap kunjungan
klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan
Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019 menurut jenis penyakit ditampilkan pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.19 Data Jenis Penyakit di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019
No Jenis Penyakit Jumlah
1 Varicella 1
2 Laik terbang 21
3 ISPA/Gangguan Pernafasan 11
4 Cefalgia 13
5 Hipertensi 6
6 Dispepsia 5
7 Myalgia 5
8 Febris 4
9 Gravida 4
10 Trauma/Luka 3
11 Caries dentis 2
12 Gastritis 2
13 Osteo Arthritis 2
14 Senility 2
15 Urtikaria 2
16 Dismenorea 1
17 Diare 1
Jumlah 85
63 | P a g e
3
Grafik 4.19 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019
c. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus
Mudik Lebaran 2019
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik
Lebaran 2019 dilaksanakan pada tanggal 4 Mei s.d. 28 Juni 2019 pada kapal
penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar (mengikuti jadwal kedatangan kapal
Pelni sebanyak 24 kali kedatangan/keberangkatan), serta pada tanggal 28 Mei
s.d. 12 Juni 2019 di 4 wilayah kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1 bandara
yaitu : Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik,
Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, dan Bandara Hang Nadim Batam.
Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan
Arus Mudik Lebaran 2019 adalah sebanyak 550 kunjungan yaitu 243 kunjungan
di Pelabuhan Pelni Batu Ampar, 123 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang
Domestik, 56 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, 36
kunjungan di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 92 kunjungan di Bandara
Hang Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran
2019. Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi
Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran 2019 disajikan dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 4.20 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran 2019
NO JENIS PENYAKIT TOTAL
1 Varicella 2
2 TB Paru 2
3 Konjungtivitis 3
4 ISPA/Gangguan Pernafasan 41
5 Gravida 177
0 5 10 15 20 25 30 35
PEL. SKP DOMESTIK
PEL. BATAM CENTER
PEL. TELAGA PUNGGUR
BANDARA HANG NADIM
PELABUHAN PELNI BATU AMPAR
23
16
7
31
8
64 | P a g e
6 Senility 48
7 Hipertensi 42
8 Post Stroke 31
9 Dispepsia 24
10 Trauma/Luka 19
11 Fatique 17
12 Osteo Arthritis 13
13 Diare 11
14 Sincope 11
15 Cefalgia 10
16 Fraktur 10
17 Febris 9
18 DM 9
19 Asma 9
20 Gingivitis 6
21 Gastritis 5
22 Kardiovaskuler 5
23 Myalgia 4
24 Vertigo 4
25 Dismenorea 3
26 Urtikaria 3
27 Jaundice susp. Hepatitis 3
28 Hipotensi 3
29 Lain-lain 26
JUMLAH 550
Grafik 4.20 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi
KLB pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2019
d. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus
Mudik Natal Tahun 2019
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal
Tahun 2019 dilakukan pada tanggal 07 - 31 Desember 2019 pada kapal
penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar (mengikuti jadwal kedatangan kapal
0
50
100
150
200
250
Pel. PelniBatu Ampar
Pel. SkpDomestik
Pel. BatamCenter
Pel. TelagaPunggur
BandaraHang Nadim
243
123
5636
92
65 | P a g e
5 Pelni sebanyak 12 kali kedatangan/keberangkatan), serta pada tanggal 24 – 25
dan 29 - 31 Desember 2019 di 4 wilayah kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1
bandara yaitu : Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, Pelabuhan Ferry
Internasional Batam Center, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan Bandara Hang
Nadim Batam.
Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan
Arus Mudik Natal Tahun 2019 adalah sebanyak 149 kunjungan yaitu 77
kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu Ampar, 6 kunjungan di Pelabuhan Ferry
Sekupang Domestik, 15 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam
Center, 6 kunjungan di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 45 kunjungan di
Bandara Hang Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal Tahun
2019. Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi
Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal Tahun 2019 disajikan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 4.21 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal 2019
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Post varicella 2
2 HIV/AIDS 2
3 ISPA/Gangguan Pernafasan 18
4 Gravida 60
5 Post Stroke 13
6 Hipertensi 7
7 Febris 6
8 Cefalgia 5
9 Senility 4
10 Dispepsia 3
11 Sincope 3
12 Fraktur 3
13 Gastritis 2
14 Osteo Arthritis 2
15 DM 2
16 PPOK 2
17 Fatique 2
18 Lain-lain 13
JUMLAH 149
66 | P a g e
Grafik 4.21 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi
KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2019
2. Pelayanan Kesehatan Haji
Kegiatan Embarkasi Haji Batam 1440 H/2019 M dilaksanakan selama 30 hari
yaitu dari tanggal 05 Juli s.d. 03 Agustus 2019. Tim penyelenggara kesehatan haji
embarkasi Batam terdiri atas 55 orang petugas yang terbagi menjadi 4 bidang tugas
yaitu; Bagian Tata Usaha (Unit Administrasi dan Keuangan serta Unit Siskohat dan
Pelaporan), Bidang Pelayanan Kesehatan (Unit Pemeriksaan Ketiga, Unit Poliklinik
dan Pengendalian Krisis, dan Unit Laboratorium), Bidang Pegendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiologi (Unit Kekarantinaan dan Unit Surveilans Epidemiologi), dan
Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan (Unit Pengendalian Vektor dan Unit
Sanitasi). Unit Poliklinik dan Pengendalian krisis dibagi lagi menjadi dua Sub Unit
yaitu Sub Unit Asrama Haji dan Sub Unit Terminal Haji (Bandara Hang Nadim
Batam).
Kegiatan Debarkasi Haji Batam dilaksanakan juga selama 30 hari dari tanggal
17 Agustus s.d. 15 September 2019. Tim penyelenggara kesehatan haji debarkasi
Batam terdiri atas 49 orang petugas yang terbagi menjadi 8 unit yaitu; Unit
Sekretariat, Siskohatkes, dan Pelaporan; Unit Evakuasi Medik Bandara; Unit
Evakuasi Medik Asrama; Unit Karantina dan Surveilans Epidemiologi; Unit
Ambulance Mobile; Unit Pengendalian Risiko Lingkungan; Unit Kefarmasian; dan
Unit Terminal Haji (Bandara Hang Nadim).
Berdasarkan data-data hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Embarkasi dan Debarkasi Tahun 1440 H / 2019 M dapat disimpulkan bahwa
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi dan Debarkasi Tahun 1440
H / 2019 M secara umum berjalan dengan baik dan lancar, semua unit bekerja
sesuai tugas pokok dan fungsinya. Embarkasi Batam merupakan embarkasi haji
yang melayani jamaah dari 4 provinsi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan
77
615
6
45
0
20
40
60
80
100
Pel. BatuAmpar
Pel. SkpDomestik
Pel. BatamCenter
Pel. TelagaPunggur
Bandara HangNadim
67 | P a g e
7 Barat serta Provinsi Riau dan Jambi melalui Embarkasi Haji Antara Riau dan Jambi.
Tabel dibawah ini menunjukkan total jamaah berangkat, pulang, maupun tinggal dan
wafat.
Tabel 4.22
Data Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi dan Debarkasi
Tahun 1439 H / 2019 M
No Provinsi Jumlah Kloter
Jamaah Berangkat
Wafat di Arab Saudi
Masih Dirawat di Arab Saudi
Kembali ke Tanah
Air
1 Kepulauan Riau 4 1.500 6 0 1.494
2 Riau 12 5.388 8 2 5.378
3 Kalimantan Barat 6 2.767 9 0 2.758
4 Jambi 7 3.289 17 2 3.270
5 Lain-lain 0 0 0 0 0
Jumlah 29 12.944 40 4 12.900
Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa total jamaah yang diberangkatkan ke Arab
Saudi dari Embarkasi Haji Batam adalah 12.944 orang. Pada masa debarkasi haji,
sebanyak 12.900 orang jamaah datang dari Arab Saudi, berkurang 44 orang
jamaah, yaitu 40 orang wafat di Arab Saudi dan 4 orang masih dirawat di Arab
Saudi sampai dengan selesainya masa debarkasi.
Jamaah calon haji yang berisiko tinggi sebanyak 9.606 orang atau 74,21% dari
total jamaah calon haji yang melalui tahap pemeriksaan ketiga di Embarkasi Batam
( Provinsi Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Barat ) dan Embarkasi Antara Riau
dan Jambi. Dari 9.606 orang tersebut, 4.327 adalah pria dan 5279 adalah wanita,
seperti terlihat pada tabel berikut :
Grafik 4.21 Data Jamaah Calon Haji Risiko Tinggi Tahun 2019
PRIA45%WANITA
55%
DATA JAMAAH CALON HAJI RISIKO TINGGI
PRIA
WANITA
68 | P a g e
Tabel 4.23 Data Wanita Usia Subur (WUS) dan Non Wanita Usia Subur (NWUS)
Embarkasi Batam Tahun 1439 H / 2019 M
No Jenis Kelamin Provinsi Asal
Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi
1 Pria 447 945 2.040 865 4.327 45,04%
2 Wanita 624 1.081 2.412 1.162 5.279 54,96%
Total 1.101 2.026 4.452 2.027 9.606 100%
Jamaah calon haji wanita usia subur Tahun 1440 H/2019 M berjumlah 2.611
jamaah (36,88% dari total jamaah wanita). Kriteria yang digunakan untuk Wanita
Usia Subur adalah umur kurang dari atau sama dengan 50 tahun. Namun demikian,
ada beberapa wanita yang umurnya lebih dari 50 tahun (apabila masih
mendapatkan menstruasi) tetap diperiksa urinnya. Dari hasil pemeriksaan WUS
didapatkan hasil bahwa tidak terdapat jamaah calon haji yang hasil
pemeriksaannya Positif, artinya bahwa jamaah calon haji dalam keadaan tidak
hamil.
Tabel 4.24 Data Wanita Usia Subur (WUS) dan Non Wanita Usia Subur (NWUS)
Embarkasi Batam Tahun 1439 H / 2019 M
No Wanita Provinsi Asal
Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi
1 W U S 377 436 1.071 727 2.611 36,88%
2 Non WUS 473 1.036 1.844 1.116 4.469 63,12%
Total 850 1.472 2.915 1.843 7.080 100%
Pelayanan kesehatan rawat jalan diberikan kepada jamaah haji sakit, uzur,
kecapekan, memerlukan konsultasi penyakitnya dan juga kepada semua
petugas/panitia yang terlibat dalam kegiatan embarkasi/debarkasi Batam.
Tabel 4.25 Data Kunjungan Klinik Embarkasi Haji
Tahun 1439 H/2019 M
No Jenis Kelamin Rawat Jalan Observasi Rujukan Rawat Inap
1 Laki-laki 86 15 8 2
2 Perempuan 149 24 12 6
Jumlah 235 39 20 8
Jumlah total jamaah yang berkunjung ke klinik yaitu 302 jamaah (111 laki-laki
dan 191 perempuan) dengan kasus penyakit berjumlah 372 kasus. Dari jamaah
69 | P a g e
9 yang berkunjung tersebut JCH yang perlu diobservasi berjumlah 39 Jamaah (15
laki-laki dan 24 perempuan) dan yang perlu dirujuk berjumlah 20 jamaah (8 laki-laki
dan 12 perempuan). Kasus terbanyak pada kunjungan klinik dan yang memerlukan
observasi adalah penyakit sistem pernapasan.
Setelah Jamaah dirujuk dan mendapatkan hasil pemeriksaan dari dokter
spesialis yang dituju, kemudian jamaah ditentukan apakah diperbolehkan untuk
melaksanakan ibadah haji. Apabila tidak bisa melanjutkan ibadahnya, jamaah akan
ditunda keberangkatannya ke tanah suci dan dirawat inap di Rumah sakit sampai
kondisinya laik terbang. Dari jumlah total pasien yang dirujuk adalah sebanyak 20
jamaah, 8 jamaah diantaranya harus menjalani rawat inap.
Tabel 4.26
Data Kunjungan Klinik Debarkasi Haji
Tahun 1439 H/2019 M
No Wanita Provinsi Asal
Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi
1 Pria 8 80 32 15 145 52,16%
2 Wanita 0 81 27 15 133 47,44%
Total 8 161 59 30 278 100%
Tabel menunjukkan kunjungan rawat jalan Jamaah Haji di Klinik menurut
daerah asal dan Jenis Kelamin di Debarkasi Haji Batam pada Tahun 1440 H / 2019
M. Dilihat dari tabel, jamaah haji yang berobat ke klinik Embarkasi Batam di Asrama
Haji Batam berjumlah 278 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berjenis
kelamin pria, 145 orang (52.16%) sedangkan wanita, 133 orang (47.44%). Dari data
tersebut didapatkan bahwa total jamaah haji yang berobat dari Provinsi Riau
melakukan kunjungan terbanyak ke klinik, yaitu sebesar 161 kunjungan.
Penyelenggaraan kesehatan haji pada tahun ini masih sama dengan tahun
lalu yaitu menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2016 tentang
Istithaah Kesehatan Jamaah Haji serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 62 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Meskipun sudah dijalankan selama
4 tahun, namun masih saja ada daerah yang belum menerapkan Permenkes
tersebut secara maksimal. Masih banyak jamaah harus diobservasi atau bahkan
dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk dilakukan peninjauan kembali status istithaah
kesehatannya.
Selain kegiatan pokok Embarkasi/Debarkasi Haji Batam 1440 H tersebut di
atas, dilaksanakan juga beberapa kegiatan lain sebagai berikut:
70 | P a g e
a. Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada
tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8
orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I
Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga
terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji
Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya
dinyatakan lulus pelatihan
b. Pertemuan koordinasi embarkasi dan debarkasi dengan LS dilaksanakan 2 kali
di aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada 3 Juli 2019, dihadiri
31 orang. Pertemuan kedua dilaksanakan pada 4 Juli 2019 di Swiss-BellHotel,
peserta 51 orang. Peserta dari BTKLPP Kelas I Batam, Dinas Kesehatan Kota
Batam, Rumah Sakit di Kota Batam, Puskesmas di Kota Batam, BPJS dan
Kemenag
c. Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada
tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8
orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I
Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga
terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji
Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya
dinyatakan lulus pelatihan
d. Kegiatan Pelatihan Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Kloter
Terintegrasi Tahun 2019 M/1440 H
Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada
tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8
orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I
Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga
terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji
Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya
dinyatakan lulus pelatihan.
e. Kegiatan pendampingan imunisasi terhadap jamaah calon haji Embarkasi
Batam
Kegiatan Pendampingan vaksinasi jamaah calon haji Batam telah dilaksanakan
di 2 kali Asrama Haji di Kota Batam tanggal 23 – 24 April 2019 dan 1 kali di
Puskesmas Sekupang pada tanggal 3 Mei 2019. Sebanyak 10 orang pegawai
71 | P a g e
1 KKP Kelas I Batam dilibatkan dalam kegiatan ini per harinya dengan
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batam.
f. Kegiatan pendampingan jamaah haji sakit
KKP Kelas I Batam sebagai penyelenggara kesehatan haji Embarkasi Batam
pada penyelenggaraan Embarkasi/Debarkasi Haji Tahun 1440 H/2019 M
melakukan dua kali pendampingan jamaah sakit yang dipulangkan ke daerah.
Pendampingan dilakukan dengan dengan pesawat ke Pontianak dan kapal laut
ke Pekanbaru.
g. Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji
Evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji Embarkasi Batam Tahun
1440 H/2019 M dilaksanakan pada Kamis 24 Oktober 2019 dengan
mengundang Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, Kalbar, Riau, dan Jambi Dinas
Kesehatan Provinsi Kepri, Kalbar, Riau dan Jambi, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Batam, Pontianak, Jambi, Pekanbaru, Dumai, Tembilahan, dimana
jamaah haji Embarkasi Batam berasal,serta pihak asrama haji, Imigrasi
Puskesmas, dan PMI
3. Pelayanan Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan (SKS)
Kegiatan penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat dilakukan di Klinik dan
di wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Selama Tahun 2019, terdapat 36 kegiatan
pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat, yang pada umumnya digunakan untuk
pengujian kesehatan kru pesawat, dan memperpanjang masa berlaku buku pelaut.
Untuk distribusi perbulannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Grafik 4.32 Data Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat Tahun 2019
4. Pelayanan Laboratorium Klinik Dasar
. Kegiatan Pemeriksaan laboratorium dasar meliputi pemeriksaan darah, urine,
sputum, dan Rectal swab. Karena keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan,
0
2
4
6
8
10
6
10
7
0
2 2
5
12
10 0
SURAT KETERANGAN BERBADAN SEHAT
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
72 | P a g e
sampai dengan saat ini belum semua dilakukan kegiatan pemeriksaan laboratorium
klinik dasar tersebut. Yang sudah dilakukan hanya pemeriksaan urine untuk
pemeriksaan HCG pada wanita usia subur calon jamaah umroh sebanyak 1344
orang. Namun demikian, pada saat Kegiatan Pelayanan Kesehatan Embarkasi Haji
dilaksanakan pemeriksaan urine pada Unit Pemeriksaan WUS dan Pemeriksaan
Rectal Swab pada Penjamah Makanan.
5. Penanggulangan Gawat Darurat Medis
Kegiatan penanggulangan gawat darurat medis dilakukan apabila ada keadaan
yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat
menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik
atau perjalanan suatu penyakit.
Selama Tahun 2019, ada 21 kasus penanggulangan gawat darurat medis yang
terjadi di pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam, dengan rincian sebagai berikut:
a. Di Pelabuhan Sekupang Domestik : 1 kali (penurunan kesadaran)
b. Di pelabuhan Batu Ampar (KM.Kelud) : 20 kali
6. Pelayanan Imunisasi Dan Vaksinasi
Kegiatan pemberian vaksinasi diberikan hanya di Klinik Kantor Induk KKP
Kelas I Batam di Jalan Kuda Laut, Batu Ampar. Selama Tahun 2019 telah dilakukan
vaksinasi terhadap 3.992 orang terdiri atas 3.810 orang divaksinasi Meningitis
Meningokokus, dan 182 orang divaksinasi Yellow Fever. Sedangkan total penerbitan
buku ICV adalah sebanyak 4.115 buku. Sebanyak 3.744 penerbitan buku ICV untuk
vaksinasi meningitis, 181 buku adalah untuk vaksinasi yellow fever dan 190 legalisasi
vaksin.
Grafik 4.33 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tahun 2019
404
630
501
160
0 079
201
681
471378
305
17 0 0 0 0 0 19 29 29 28 36 24
0
200
400
600
800
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI KKP KELAS I BATAM 2019
Meningitis Yellow Fever
73 | P a g e
3 Pemberian vaskinasi yang dilakukan KKP Kelas I Batam Tahun 2019 berdasarkan
grafik di atas paling tinggi terjadi pada September sebanyak 681 dan paling rendah
terjadi pada Mei dan Juni dimana tidak ada kegiatan vaksinansi karena stok vaksin
meningitis dan yellow fever kosong.
Grafik 4.34 Distribusi Pemberian Vaksinasi Dengan Buku ICV Tahun 2019
Pemberian vaksinasi dengan buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I Batam tahun
2019 untuk jenis vaksin meningitis paling banyak terjadi pada Bulan September
sebanyak 675 pemberian.
Grafik 4.35 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tanpa Buku ICV Tahun 2019
Pemberian vaksinasi tanpa buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I Batam paling
banyak terjadi pada bulan Oktober sebanyak 11 pemberian.
394
620
498
155
0 077
199
675
460368
298
17 0 0 0 0 0 19 29 29 28 36 23
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI DENGAN BUKU ICV KKP KELAS I BATAM 2019
MENINGITIS YELLOW FEVER
10 10
3
5
0 0
2 2
6
1110
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI TANPA BUKU ICVKKP KELAS I BATAM 2019
MENINGITIS YELLOW FEVER
74 | P a g e
Grafik 4.36 Distribusi Penerbitan ICV Legalisasi Vaksin Tahun 2019
Penerbitan ICV legalisasi vaksin yang dilakukan KKP Kelas I Batam, paling
banyak terjadi pada bulan Mei sebanyak 38 penerbitan ICV.
7. Pengawasan Orang Sakit
Sepanjang Tahun 2019 kegiatan pengawasan orang sakit dalam rangka
penerbitan Surat Izin Angkut Orang Sakit, secara total ada 2069 kegiatan. Distribusi
perbulannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 4.37 Distribusi Pemberian Izin Angkut Orang Sakit Tahun 2019
8. Pengawasan Jenazah
0
10
20
30
40
11
29
6
24
38
22
29
12
4 4 74
DISTRIBUSI PENERBITAN ICV LEGALISASI VAKSINKKP KELAS I BATAM 2019
0 50 100 150 200 250 300 350
JAN
MAR
MEI
JUL
SEP
NOV
159116
151146
127149
188157
154165
239318
DISTRIBUSI PEMBERIAN IJIN ANGKUT ORANG SAKITKKP KELAS I BATAM 2019
75 | P a g e
5 Kegiatan pengawasan jenazah dalam rangka penerbitan Surat Izin Angkut
Jenazah/Abu Jenazah/Kerangka selama Tahun 2019 adalah sebanyak 665 jenazah.
Grafik 4.38 Distribusi Pemberian Izin Angkut Jenazah Tahun 2019
9. Ambulans di Luar Tindakan Karantina
Kegiatan Pemakaian Ambulans di Luar Tindakan Karantina selama Tahun 2019
adalah sebanyak 113 kali.
Grafik 9.1 Distribusi Pemakaian Ambulans Diluar Tindakan Tahun 2019
Pemakaian ambulans diluar tindakan karantina KKP Kelas I Batam paling sering
digunakan pada bulan Maret dengan jumlah 16 kali pemakaian.
10. Penerbitan Sertifikat P3K Kapal
Kegiatan pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan kapal/pesawat
dilakukan terhadap kapal yang melakukan pembuatan sertifikat SSCEC maupun
SSCC. Namun demikian ada kalanya agen kapal atau nahkoda meminta
pemeriksaan tersendiri. Pemeriksaan dan pengawasan obat-obatan dan alat
61
46 44
54
6357
6762
54 56 57
44
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PENERBITAN SURAT IZIN ANGKUT JENAZAHKKP KELAS I BATAM 2019
0
2
4
6
8
10
12
14
16
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
4
10
16
1110
7
12
10
13
1
910
DISTRIBUSI PEMAKAIAN AMBULANS DILUAR TINDAKAN KARANTINA KKP KELAS I BATAM 2018
76 | P a g e
kesehatan kapal yang dilakukan oleh petugas KKP Kelas I Batam digunakan
sebagai dasar untuk mengeluarkan Sertifikat Pengawasan Obat-obatan dan Alat
Kesehatan Kapal, yang berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal
dikeluarkannya sertifikat.
Total Kegiatan Pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan di
kapal/pesawat pada Tahun 2019 adalah sebanyak 2100 pemeriksaan kapal.
Sampai dengan saat ini belum dilakukan pemeriksaan obat dan peralatan P3K di
pesawat. Distribusi kegiatan perbulan adalah seperti yang tertera pada tabel
berikut:
Grafik 4.40 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Tahun 2019
Sedangkan apabila ditinjau dari distibusi per-Wilker, Wilayah Kerja
Sagulung-Tanjung Uncang melakukan kegiatan pengawasan obat-obatan dan alat
kesehatan kapal paling sering yaitu sebanyak 745 kegiatan. Hal ini dikarenakan
luasnya wilayah laut dan banyaknya galangan kapal di wilker tersebut. Wilker
berikutnya yang sering melakukan kegiatan ini yaitu Wilayah Kerja Batu Ampar
sebanyak 233 kegiatan dan Wilayah Kerja Kerja Kabil sebanyak 231 kegiatan.
0
50
100
150
200
250
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
174
156
173
206 203
144
176 176 177 172
217
126
PENERBITAN SERTIFIKAT P3K KAPAL TAHUN 2019
77 | P a g e
7
Grafik 4.41 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Per Wilayah Kerja Tahun 2019
11. Pelatihan/ Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan Alat AED di
Lingkungan Pelabuhan/Bandara
Kegiatan Pelatihan Pelatihan/Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan
Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan pelabuhan/bandara Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan 2 kali yaitu hari Kamis, 14 Maret
2019 dan Kamis 27 Juli 2019.Tujuan kegiatan ini adalah untuk terlaksananya
Pelatihan/Workshop, meningkatnya pengetahuan peserta tentang First Aid dan
Penggunaan Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan
pelabuhan/bandana, penanganan kegawatdaruratan penyakit jantung dengan
segera.
Peserta Pelatihan/Workshop pertama mengenai First Aid dan Penggunaan
Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan pelabuhan/bandara ini
berjumlah 60 orang. Adapun peserta dari acara ini adalah Ditpam Pelabuhan/
Bandara, Cleanning Service Pelabuhan, TKBM/ Porter, Pengemudi Taxi dan Security
Pelabuhan/ Bandara serta pegawai KKP Kelas I Batam. Narasumber kegiatan adalah
dr. Yenny, MH menyampaikan tentang Penyakit Jantung Koroner dan dr. Romer
Simanungkalit menyampaikan tentang Bantuan Hidup Dasar dan Automated
External Defibrilation (AED). Sedangkan pelatihan yang kedua peserta lebih
ditekankan pada masyarakat pelabuhan dan bandara yang di lewati oleh jamaah haji.
Peserta acara ini berjumlah 52 orang.
12. Penyertaan Petugas dalam rangka Pelatihan Pelayanan Kesehatan Terbatas
BATU AMPAR
HARBOUR BAY
BATAM CENTER
NONGSA TERMINAL BAHARI
KABIL
TELAGA PUNGGUR
SEMBLOG
TELUK SENIMBA
TANJUNG UNCANG/SAGULUNG
SEKUPANG DOMESTIK
SEKUPANG INTERNATIONAL
PULAU SAMBU
233
80
52
200
336
79
33
75
699
92
105
116
PEMERIKSAAN OBAT DAN P3K KAPAL
78 | P a g e
Pada Tahun 2019 KKP Kelas I Batam khususnya Bidang Upaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah mengirimkan 11 orang pegawai Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas
Wilayah dalam berbagai pelatihan sebagai berikut:
a. Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) sebanyak 3 orang pegawai
Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah. Biaya pelatihan bersumber dari
DIPA KKP Kelas I Batam Tahun 2019. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober 2019 sampai dengan 02 November 2019.
b. Pelatihan Vaccinology Training sebanyak 3 orang pegawai Bidang Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah. Pelatihan dilaksanakan di Medan dengan biaya
pelatihan bersumber dari DIPA KKP Kelas I Batam Tahun 2019. Pelatihan
dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2019
c. Pelatihan Vaksinasi Internasional dalam Rangka Penerbitan International
Certificate of Vaccination sebanyak 2 orang pegawai Bidang Upaya Kesehatan
dan Lintas Wilayah. Pelatihan dilaksanakan di Jakarta dengan biaya pelatihan
bersumber dari anggaran Subdit Surkarkes dan DIPA KKP Kelas I Batam Tahun
2019. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 25 - 29 November 2019.
13. Kegiatan Konseling dan Tes HIV di Pelabuhan
Sebelum dilaksanakan kegiatan konseling dan tes HIV, dilaksanakan
Pertemuan LS/LP mengenai Deteksi Dini Program Mobile VCT di
Pelabuhan/Bandara pada hari Jumat 8 Maret 2019 di Sanur Restoran Batam Center
yang di hadiri 40 orang peserta. Peserta berasal dari Dinas Kesehatan Kota Batam,
KSOP, Pengelola Pelabuhan, INSA, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Batam,
LSM penggiat HIV/AIDS dan perusahaan pelayaran.
KKP Kelas I Batam sebagai bagian dari Pokja (Kelompok Kerja) HIV di
Pelabuhan Batam melakukan kegiatan konseling dan tes HIV pada masyarakat di
sekitar pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan dilaksanakan bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Kota
Batam, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Konseling dan tes HIV dilakukan di kantor induk dan wilayah kerja KKP Kelas I
Batam selama Tahun 2019 oleh Tim yang ditetapkan dengan SK Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Tim tersebut beranggotakan dokter, perawat,
analis kesehatan, serta petugas konselor HIV. Sasaran kegiatan ini adalah Laki-laki
kru/anak buah kapal, pekerja pelabuhan (TKBM, porter, pengemudi taksi, dll), serta
karyawan perusahaan yang berlokasi di sekitar pelabuhan. Selama Tahun 2019,
berhasil dilakukan konseling dan tes HIV terhadap 548 orang dengan hasil sebanyak
79 | P a g e
9 1 orang memberikan hasil reaktif. Kepada mereka yang memberikan hasil reaktif
akan dilakukan konseling ulang untuk kemudian dirujuk ke Rumah Sakit.
Dalam melakukan kegiatan VCT mobile, petugas mendapat hambatan
membujuk seseorang untuk melakukan pemeriksaan HIV karena dalam informed
consent tertulis bahwa pemeriksaan HIV ini adalah sukarela dan tanpa paksaan.
Pencapaian kegiatan Konseling dan Tes HIV di Pelabuhan KKP Kelas I Batam
Tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 13.1
Data Konseling Dan Tes HIV KKP Kelas I Batam Tahun 2019
NO BULAN JUMLAH
DIPERIKSA
HASIL
NEGATIF POSITIF
1 Januari 0 0 0
2 Februari 0 0 0
3 Maret 388 387 1
4 April 79 79 0
5 Mei 0 0 0
6 Juni 81 81 0
7 Juli 0 0 0
8 Agustus 0 0 0
9 September 0 0 0
10 Oktober 0 0 0
11 November 0 0 0
12 Desember 0 0 0
JUMLAH 548 547 1
Kegiatan Pemeriksaan VCT Mobile sangat penting dikarenakan para pekerja
pelabuhan memiliki risiko yang tinggi untuk tertular. Oleh karena itu penting untuk
kita sebagai tenaga medis memberikan edukasi konsultasi dan informasi seputar
HIV AIDS dan melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan Cek HIV. Dibutuhkan
kerjasama yang lebih solid dengan petugas Surveilans untuk mendapatkan data-
data kapal yang akan masuk ke pelabuhan Batam, sehingga memudahkan
petugas VCT untuk melakukan pemeriksaan.
Dibutuhkan koordinasi dengan pihak pengelola Pelabuhan untuk
memperlancar proses kegiatan VCT Mobile.
14. Kegiatan Screening TB di Pelabuhan
80 | P a g e
Sebelum dilaksanakan kegiatan screening TB, dilaksanakan pertemuan
jejaring LS dan LP program Deteksi Dini Terduga TBC, di Swiss Bell Hotel Batam
tanggal 20 Maret 2019. Peserta yang hadir 57 orang berasal dari KSOP, pengelola
pelabuhan, Dinas Kesehatan, Bea Cukai, dan Imigrasi.
Telah dilakukan kegiatan Skrining TB di wilayah :
1. Pelabuhan Telaga Punggur
a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 257 orang
b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.
2. Pelabuhan Sekupang Domestik
a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 239 orang
b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.
3. Pelabuhan Batam Center
a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 176 orang
b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.
4. Bandara Hang Nadim
a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 66 orang
b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.
Total penumpang yang dilakukan Skrining TB adalah 738 orang dengan 3 orang
yang dilakukan rujukan atau pemeriksaan dahak lanjutan.
15. Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan dan Bandara
Sebelum dilaksanakan kegiatan survei, dilaksanakan Pertemuan Surveilans
Migrasi Malaria di Pelabuhan dan Bandara pada hari Kamis 22 April 2019 di Hotel
Planet Holiday yang di hadiri 96 orang peserta. Peserta berasal dari Dinas
Kesehatan Provinsi Kepri, Dinas Kesehatan Kota Batam, Puskesmas seKota Batam,
KSOP, Pengelola Pelabuhan/Bandara, Bea Cukai, dan Imigrasi dan Direktur rumah
sakit di Kota Batam, BTKLPP Kelas I Batam, perusahaan pelayaran/penerbangan.
Surveilans migrasi adalah suatu strategi baru dalam upaya pemberantasan
malaria yang bertujuan mengoperasionalisasikan Kebijaksanaan Kementerian
Kesehatan Rl dalam mengurangi insektisida yang selama ini digunakan sebagai alat
utama untuk memberantas malaria, dengan program peningkatan kewaspadaan
terhadap timbulnya malaria.
Surveilans migrasi dilakukan mulai dari pencatatan, pelaporan dan
pemantauan/ evaluasi terhadap perpindahan penduduk (mobilitas penduduk) baik
yang datang maupun pergi ke luar wilayah, dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan. Kegiatan pengamatan kejadian malaria dan surveilans migrasi di
81 | P a g e
1 lakukan pada tahun 2019,di 3 wilayah kerja yaitu pelabuhan Sekupang Domestik,
Pelabuhan Punggur dan Bandara Hang Nadim.
Kegiatan pemeriksaan Surveilans Migrasi Malaria menggunakan media RDT
di Lingkungan pelabuhan dan bandara merupakan kegiatan pemeriksaan dan deteksi
dini terhadap penumpang, crew dan pengunjung yang berasal dari daerah yang
endemis malaria. Pelaksanaan dan pemeriksaan media sedia RDT dilakukan oleh
petugas KKP Kelas I Batam.
Hasil pelaksanaan kegiatan :
Tabel 13.1 Hasil Surveilans Migrasi Malaria KKP Kelas I Batam Tahun 2019
NO BULAN JUMLAH
DIPERIKSA
HASIL
NEGATIF POSITIF
1 Januari 0 0 0
2 Februari 0 0 0
3 Maret 0 0 0
4 April 0 0 0
5 Mei 0 0 0
6 Juni 359 359 0
7 Juli 0 0 0
8 Agustus 0 0 0
9 September 0 0 0
10 Oktober 0 0 0
11 November 0 0 0
12 Desember 231 231 0
JUMLAH 590 590 0
1. Tanggal 07 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Telaga
Punggur pada Penumpang yang datang dari Bintan dan Lingga dengan jumlah
penumpang yang diperiksa sebanyak 140 penumpang, dengan hasil
pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.
2. Tanggal 08 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Bandara Hang Nadim
pada Penumpang yang datang dari Natuna dengan jumlah penumpang yang
diperiksa sebanyak 116 penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di
dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.
3. Tanggal 11 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Sekupang
Domestik pada Penumpang yang datang dari Sungai Pakning dan
82 | P a g e
Tembilahan dengan jumlah penumpang yang diperiksa sebanyak 103
penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan
negative malaria.
4. Tanggal 10 s.d 12 Desember 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan ASDP
pada Penumpang yang datang dari Bintan dengan jumlah penumpang yang
diperiksa sebanyak 120 penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di
dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.
5. Tanggal 16 s.d 18 Desember 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan
Telaga Punggur pada Penumpang yang datang dari Bintan dan Tembilahan
dengan jumlah penumpang yang diperiksa sebanyak 111 penumpang, dengan
hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.
6. Total keseluruhan penumpang yang datang dari daerah endemis malaria yang
dilakukan pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Tes) sebanyak 590 orang,
dengan hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative
malaria.
4.3 Realisasi Anggaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi yang diukur melalui capaian indikator kinerja kegiatan didukung oleh anggaran
DIPA Tahun 2019 dengan alokasi Rp 25.369.658.000,- dan pencapaian realisasi sebesar
24.487.219.360,- atau sebesar 96,52%.
Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2019 sebesar
Rp. 25.369.658.000-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.450.043.000,- dan
PNBP sebesar Rp. 2.919.615.000,-. Realisasi Anggaran Tahun 2019 berdasarkan
sumber dana dan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.25
Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Sumber Dana
No Sumber dana Pagu Realisasi (%)
1 Rupiah Murni 22.450.043.000,- 21.805.250.289,- 97,13
2 PNBP 2.919.615.000,- 2.681.969.071,- 91,86
Total 25.369.658.000,- 24.487.219.360,- 96,52
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan dari sumber dana PNBP
sebesar 91,86% dan realisasi penyerapan dari sumber dana rupiah murni hanya terserap
sebesar 97,13% dari pagu dan total realisasi pagu anggaran 2019 KKP Batam adalah
sebesar 96,52%.
83 | P a g e
3 Tabel 4.26
Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Jenis Belanja
No Sumber Dana Pagu Realisasi (%)
1 Belanja Pegawai 11.024.321.000 11.003.139.731 99,81
2 Belanja Barang 10.411.567.000 9.753.841.808 93,68
3 Belanja Modal 3.933.770.000 3.730.237.821 94,83
Total 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52
Tabel diatas menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis
belanja. Penyerapan terkecil pada jenis belanja barang sebesar 93,68% hal ini
dikarenakan adanya sisa anggaran dari kegiatan pelatihan dan pelaksanaan
sosialisasi yang tidak terserap dengan alasan perencanaan anggaran awal tidak
sesuai dengan pelaksanaan kegiatan seperti jumlah orang dan jumlah hari pelatihan
yang lebih kecil dari perencanaan atau perbedaan perencanaan tempat tujuan
pelatihan dengan tempat pelaksanaan pelatihan.
Tabel 4.27
Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Ouput Kegiatan
No OUTPUT TARGET PAGU
(Rp)
REALISASI
(Rp) (%)
1 2058.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB
679.250.000 654.386.783 96,34
2 2058.007 Layanan Kekarantinaan Kesehatan
3.779.445.000 3.446.417.373 91,19
3 2059.005 Layanan Capaian Eliminasi Malaria
200.311.000 180.804.820 90,26
4 2059.009 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
1.616.571.000 1.539.150.554 95,21
5 2060.500 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS
134.383.000 129.242.500 96,17
6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TBC
100.000.000 93.705.300 93,71
7 2063.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
3.190.007.000 3.046.667.821 95,51
84 | P a g e
8 2063.070 Layanan Dukungan Manajamen Satker
1.372.293.000 1.347.375.958 98,18
2063.994 Layanan Perkantoran
14.297.398.000 14.049.468.251 98,27
Realisasi Rata- Rata 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52
85 | P a g e
5 BAB 5 PENUTUP
Sesuai dengan Sasaran Program KKP Kelas I Batam, Meningkatnya
Penyelenggaraan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Negara,
pada Tahun 2019 telah dilakukan serangkaian kebijakan dan kegiatan. Segala upaya
tersebut tidak hanya dalam rangka capaian sasaran semata, namun juga dalam rangka
peningkatan citra Kementerian Kesehatan secara umum dan KKP Kelas I Batam,
khususnya di tingkat nasional maupun internasional.
Upaya dan terobosan yang dilakukan adalah implementasi Reformasi Birokrasi.
Sejak tahun 2010, penataan struktur,sumber daya manusia dan penyempurnaan proses
kegiatan terus dilakukan perbaikan. Hal yang signifikan adalah kerjasama lintas program
dan lintas sektor yang makin baik dan pembenahan yang akan terus dilakukan adalah
peningkatan profesionalisme dan upaya pemenuhan ekspektasi stakeholders.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam membuat perencanaan
serta untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang
akan datang sehingga kinerja dari KKP Kelas I Batam dapat memenuhi tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan.