KATA PENGANTAR I - KKP Batam

87

Transcript of KATA PENGANTAR I - KKP Batam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. I

DAFTAR ISI .......................................................................................................... II

DAFTAR TABEL .................................................................................................. III

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................V

BAB 1 ANALISA SITUASI AWAL TAHUN ......................................................... 2

1.1 Hambatan Tahun Lalu .................................................................... 2

1.2 Kelembagaan ................................................................................. 2

1.2.1 Visi dan Misi ........................................................................ 3

1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 3

1.2.3 Struktur Organisasi .............................................................. 5

1.3 Sumber Daya.................................................................................. 8

BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN KINERJA ..................................................... 18

2.1 Dasar Hukum................................................................................ 18

2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator ...................................................... 18

2.2.1 Tujuan ............................................................................... 18

2.2.2 Sasaran dan Indikator ........................................................ 19

BAB 3 STRATEGI PELAKSANAAN ................................................................. 22

3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ..................................... 22

3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ..................................... 25

3.3 Terobosan Yang Dilakukan........................................................... 25

BAB 4 HASIL KERJA ....................................................................................... 39

4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran .................................................. 39

4.2 Pencapaian Kinerja....................................................................... 39

4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi ............... 41

4.2.2 Program Pengendalian Risiko Lingkungan ........................ 52

4.2.3 Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah ................. 59

4.3 Realisasi Anggaran....................................................................... 94

BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 96

2 | P a g e

BAB 1 ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

Berdasarkan hasil evaluasi atas capaian kinerja program dan kegiatan pada tahun

2019, terlihat bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan telah berhasil mencapai target yang

telahditetapkan, namun dalam beberapa aspek masih ditemukan berbagai hambatan

dankelemahan yang harus diatasi agar capaian kinerja program dan kegiatan pada masa

yangakan datang dapat lebih ditingkatkan agar pelaksanaan program/kegiatan pengawasan

dapatberjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dapat tercapai.

1.1 Hambatan Tahun Lalu

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam

tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit serta Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Kesehatan yang memuat pokok-pokok kegiatan KKP Kelas I Batam tahun

2015-2019. Tahun 2019 merupakan tahun ke-4 dari tahun ke-5 (lima) pelaksanaan RAK

KKP Kelas I Batam tahun 2015-2019. Secara bertahap KKP Kelas I Batam telah melakukan

berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal

dan diharapkan dapat mendukung serta mempercepat pencapaian sasaran Program

Pencegahan dan Pengandalian Penyakit dengan segala potensi dan hambatan yang

dialami.

Pada Tahun 2019 masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan program

dan kegiatan tidak terlaksana dengan maksimal bahkan beberapa program tidak terlaksana

sama sekali. Adanya revisi DIPA yang disebabkan oleh beberapa kebutuhan operasional

yang harus dioptimalkan dan membutuhkan banyak waktu untuk penyelesaian sehingga

berdampak terhadap penyerapan anggaran Itjen yang kurang optimal serta ketersediaan

sumber daya manusia baik secara kualitas dan kuantitas belum memenuhi kebutuhan.

1.2 Kelembagaan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam merupakan salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit,

mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit

potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap

penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan

pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Berdasarkan Peraturan Menkes RI No.356/MENKES/PER/IV/2008 sebagai mana

telah di revisi dengan Peraturan Menkes RI No.2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta fungsi dari Kantor Kesehatan

Pelabuhan.

1.2.1 Visi dan Misi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang sebagai unit pelaksana teknis dilingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Ditjen

Pencegahan dan Pengandalian Penyakit yang memiliki visi dan misi organisasi sebagai

berikut:

1. Visi

“Pelabuhan Laut dan Bandara di Batam Sehat sebagai bagian mewujudkan

masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”.

2. Misi

Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP Kelas I

Batam Misi sebagai berikut :

a. Membuat Program / Perencanaan serta melakukan koordinasi dan integrasi dalam

rangka melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit

potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan

b. Membuat Program / perencanaan yang baik dalam rangka meningkatkan Surveilans

Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan muatannya dalam rangka cegah

tangkal dan respon cepat terhadap penaggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit

karantina dan penyakit potensial wabah dan bencana

c. Membuat Program / perencanaan serta meningkatkan koordinasi guna peningkatan

pengawasan keluar masuk obat, makanan-minuman, alat kesehatan (OMKA)

d. Membuat Program untuk mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk

hidup sehat

e. Membuat perencanaan dalam rangka mewujudkan pelayanan dan penerbitan

dokumen kesehatan yang berkaitan dengan lalu lintas internasional di pelabuhan

f. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional.

1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam mempunyai tugas melaksanakan

pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial

4 | P a g e

wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerjaPelabuhan / Bandara

dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan. Kantor Kesehatan

Pelabuhan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan Kekarantinaan;

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan

penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian

Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk

penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat

kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan

dokumen kesehatan OMKABA impor;

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans

kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat negara;

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP.

1.2.3 Struktur Organisasi

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:2348/Menkes/PER/IV/2011 sebagai

perubahan atas Permenkes Nomor:356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur Organisasinya terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

a) Sub bagian Program dan Laporan

b) Sub bagian Keuangan dan Umum

2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

a) Seksi Pengendalian Karantina

b) Seksi Surveilans Epidemiologi

3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

a) Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit

b) Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan

4. Bidang Upaya Kesehatn dan Lintas Wilayah

a) Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan

b) Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah

5. Instalasi

6. Wilayah Kerja

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Selanjutnya uraian tugas Bagian Tata Usaha dan Bidang KKP Kelas I Batam sebagai

berikut:

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan

program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan ketatausahaan,

keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga,

dengan fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program penganggaran serta pelaporan

b. Pelaksanaan urusan keuangan

c. Pelasksanaan urusan kepegawaian dan umum

d. Pelaksanaan urusan umum

e. Koordinasi penyiapan pelatihan

2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang

kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit potensial wabah serta

penyakit baru dan penyakit dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut

dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

6 | P a g e

pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan di wilayah

kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, dengan fungsi sebagai berikut:

a. Kekarantinaan surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah serta penyakit

baru dan penyakit yang muncul kembali;

b. Kesiapsiagaan, pengkajian, serta advokasi penanggulangan KLB dan

bencana/pasca bencana bidang kesehatan;

c. Pengawasan lalu lintas OMKABA ekspor dan impor serta alat angkut, termasuk

muatannya;

d. Kajian dan desiminasi informasi kekarantinaan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara’;

e. Pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan;

f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kekarantinaan;

g. Pelaksanaan pengambangan teknologi bidang kekarantinaan di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

h. Penyusunan laporan bidang pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi.

3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan melaksanakan perencanaan, pemantauan,

dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan binatang

penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan

pengembangan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko

lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara dengan

fungsi sebagai berikut :

a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan minuman

b. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah

c. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/pesawat/alat transportasi

lainnya di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

d. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara

e. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang Pengendalian risiko lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat darat negara

f. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan Bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara

g. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian risiko lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

h. Penyusunan laporan di bidang pengendalian risiko lingkungan.

4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah melaksanakan perencanaan dan evaluasi

serta penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji,

kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring

kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya

kesehatan pelabuhan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

Negara, dengan fungsi sebagai berikut :

a. Pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

b. Pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

c. Pengujian kesehatan nahkoda/pilot dan anak buah kapal/pesawat udara serta

penjamah makanan

d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional

e. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat Negara.

5. Instalasi dimaksudkan guna mendukung semua program teknis yang dilaksanakan oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam. Instalasi tersebut terdiri dari instalasi laboratorium,

instalasi farmasi.

a) Instalasi Klinik

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas

2. Melaksanakan pelayanan vaksinasi internasional

3. Melakukan pengawasan kesehatan bagi pelaksana tindakan penyehatan pada

alat angkut

b) Instalasi Farmasi

1. Membuat Perencanaan Pengadaan Obat dan Alkes

2. Mendistribusikan Obat dan Alkes dan Melaksanakan Peracikan Obat

3. Membuat Laporan Pemakaian

c) Instalasi Data dan informasi

1. Melakukan kegiatan teknis dan administratif dalam bidang Data dan Informasi

2. Melaksanakan kegiatan dalam rangka kelancaran arus komunikasi, data dan

informasi

3. Melakukan pemeriksaan operasional sarana prasarana data, server, software,

dan peralatan pendukung lainnya.

4. Melakukan perekaman kehadiaran pegawai secara elektronik dan membuat

laporan Informasi akumulasi kehadiaran pegawai

5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Instalasi Data dan Informasi

secara berkala.

8 | P a g e

Struktur organisasi KKP Kelas I Batam

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/ MENKES/PER/IV/ 2008 dan

No. 2348/ MENKES/PER/XI/ 2011

Kepala Kantordr. Achmad Farchanny Tri

Adryanto, MKM

Bagian Tata UsahaIkron, SKM, MKM

Sub Bagian Program & LaporanDra. Melli Harmita, MM

Sub Bagian Keuangan dan UmumFirdaus Y S, SKM, M.Kes

Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

Dian Sapta R P, SKM, MM

Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah

dr. Yenny

Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans

Epidemiologidr. Romer Simanungkalit

Seksi Pengendalian Vektor & Binatang Penular

PenyakitZuhelmy, SKM

Seksi Pencegahan & Pelayanan Kesehatan

dr. Agung Sundaru DH, MKK

Seksi Pengendalian Karantina

dr. Julianty Dewi SN

Seksi Sanitasi & Dampak Risiko Lingkungan

Andri Repelita, SKM, MKKK

Seksi Kesehatan Matra & Lintas Wilayah

Paino, SKM

Seksi Surveilans Epidemiologi

Ketut Ngurah, SKM, M.Epid

Kelompok Jabfung

InstalasiWilayah

Kerja

1.3 Sumber Daya

KKP Kelas I Batam dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki berbagai sumber

daya yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran melalui pelaksanaan berbagai

program dan kegiatan. Sumber daya yang dimiliki oleh KKP Kelas I Batam yang dijabarkan

dalam laporan tahunan ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Prasarana.

1. Sumber daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam Tahun 2019 sebanyak 85 pegawai dan dibagi berdasarkan jabatan, kelompok

umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.

a) Jabatan

Sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan

kelompok jabatan :

a) Jabatan Struktural : 13 orang

b) Jabatan Fungsional Tertentu : 9 orang

c) Jabatan Pelaksana : 63 orang

Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai berikut :

Grafik 1.1 Kelompok Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan

Grafik 1.2 Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon

Adapun kelompok sumber daya manusia berdasarkan jabatan fungsional tertentu

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu

No Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah

1 Epidemiolog Kesehatan Muda 4 Orang

STRUKTURAL15%

JFT11%

JFU74%

STRUKTURAL JFT JFU

1

4

8

II/B III/B IV/A

10 | P a g e

2 Sanitarian Penyelia 1 Orang

3 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang

4 Perawat Pelaksana 1 Orang

5 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang

Total 9 Orang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 9 orang yang

memangku jabatan fungsional tertentu terdapat 4 epidemiolog kesehatan muda, 1

orang sanitarian penyelia, 1 orang entomolog kesehatan muda, 1 orang perawat

pelaksana dan 2 orang epidemiolog kesehatan pertama.Jika digambarkandalam

grafik terlihat sebagai berikut:

Grafik 1.3 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu

Rincian kelompok sumber daya berdasarkan jabatan:

Tabel 1.2

Rincian Sumber Daya berdasarkan Jabatan No Uraian Jumlah

1 Struktural 13 Orang

2 Dokter 10 Orang

3 Entomolog Kesehatan 1 Orang

Epidemiolog Kesehatan Muda ; 4

Sanitarian Penyelia ; 1

Entomolog Kesehatan Muda ; 1

Epidemiolog Kesehatan Pertama ; 2

Perawat Pelaksana ; 1

4 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang

5 Entomolog Kesehatan 2 Orang

6 Epidemiolog Kesehatan 1 Orang

7 Epidemilogi Kesehatan Muda 4 Orang

8 Sanitarian Penyelia 1 Orang

9 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang

10 Sanitarian 10 Orang

11 Sanitarian Ahli 4 Orang

12 Perawat 13 Orang

13 Perawat Pelaksana 1 Orang

14 Asisten Apoteker 3 Orang

15 Administrator Kesehatan 1 Orang

16 Pranata Laboratorium Kesehatan 1 Orang

17 Analis Kepegawaian Ahli 1 Orang

18 Pembimbing Kesehatan Kerja 1 Orang

19 Perencana 5 Orang

20 Bendahara 2 Orang

21 Analis Keuangan 1 Orang

22 Pengadministrasi Keuangan 1 Orang

23 Pengelola Barang Milik Negara 1 Orang

24 Arsiparis 1 Orang

25 Pengemudi 2 Orang

JUMLAH PEGAWAI 85 Pegawai

b) Golongan

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan kelompok golongan :

Tabel 1.3

Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan No Rincian Golongan Jumlah

1 Golongan I/c 1 Orang

2 Golongan I/d 1 Orang

3 Golongan II/c 1 Orang

4 Golongan II/d 15 Orang

5 Golongan III/a 15 Orang

6 Golongan III/b 9 Orang

7 Golongan III/c 16 Orang

8 Golongan III/d 18 Orang

12 | P a g e

9 Golongan IV/a 8 Orang

10 Golongan IV/b 1 Orang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 85 pegawai yang ada

di KKP Kelas I Batam terdiri dari 1 orang golongan I/c, 1 orang golongan I/d, 1

orang golongan II/c, 15 orang golongan II/d, 15 orang golongan III/a, 9 orang

golongan III/b, 16 orang golongan III/c, 18 orang golongan III/d, 8 orang golongan

IV/a dan 1 orang golongan IV/b. Jika digambarkan dalam grafik terlihat sebagai

berikut:

Grafik 1.4 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan

c) Pendidikan

Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam

berdasarkan kelompok pendidikan :

1) SD : 1 orang

2) SLTP : 1 orang

3) SLTA : 4 orang

4) DIII : 28 orang

5) D IV : 1 orang

6) S1 : 38 orang

7) S2 : 13 orang

Dapat di gambarkan dalam grafik sebagai berikut :

0

5

10

15

20

I/c I/d II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b

11

1

15 15

9

16

18

8

1

JENIS GOLONGAN

Grafik 1.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

d) Jenis Kelamin

Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam

berdasarkan kelompok jenis kelamin :

1) Laki-laki : 37 orang

2) Perempuan : 48 orang

Grafik 1.6 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jenis Kelamin

0 10 20 30 40

SD

SLTP

SLTA

D III

D IV

S1

S2

1

1

4

28

1

38

13

Laki44%

Perempuan56%

Laki

Perempuan

14 | P a g e

2. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dapat

dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya sebagaimana

terlampir pada laporan SIMAK BMN. Keadaan Barang Milik Negara di lingkungan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada 31 Desember 2019 adalah:

a) Saldo Awal Tahun Anggaran 2019

Nilai BMN per 1 Januari 2019 menurut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

adalah sebesar Rp. 55.546.806.111,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus empat

puluh enam juta delapan ratus enam rupiah seratus sebelas rupiah) yang terdiri atas

nilai BMN intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar

Rp.55.506.217.631,- (Lima puluh lima juta miliyar lima ratus enam juta dua ratus

tujuh belas ribu enam ratus tiga puluh satu rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel

sebesar Rp.40.588.480,- (Empat puluh juta lima ratus delapan puluh delapan ribu

empat ratus delapan puluh rupiah).

b) Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan,

untuk CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019

a. BMN per akun neraca

Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN

laporan Tahunan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp.67.579.352.688,-

(Lima puluh tujuh miliyar lima ratus tujuh puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh

dua ribu enam ratus delapan puluh delapan rupiah), nilai BMN tersebut

disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu Persediaan,

Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan

Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.

Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian

sebagai berikut:

b. Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa

Pengguna Tahunan, untuk CaLBMN laporan Tahunan per Tahun Anggaran

2019 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut:

Rp % Rp % Rp %

I tanah - 0 - 0

1 Peralatan Mesin 35.977.709.701 0,94 36.080.584 1 36.013.790.285 0,94

2 Gedung dan Bangunan 338.480.527 0,01 - 338.480.527

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 41.790.006 0,00 47.250 41.837.256

4 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - -

5 Kontruksi Dalam Pengerjaan - 0,00 - -

Sub Jumlah (1) 36.357.980.234 0,94 36.127.834 1 36.394.108.068 0,94

II Aset Lainnya

1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,01 - 0 309.238.000 0,80

2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,05 1.615.058 0 1.810.284.357 0,05

Sub Jumlah (2) 2.117.907.299 0,06 1.615.058 0 2.119.522.357 0,06

T o t a l 38.475.887.533 1 37.742.892 1 38.513.630.425 100

No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp % Rp % Rp %

I Aset Lancar

1 Persediaan 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01

Sub Jumlah (1) 961.988.774 0,01 - 0 961.988.774 0,01

II Aset Tetap

1 Tanah 10.371.809.000 0,15 - 0 10.371.809.000 0,16

2 Peralatan Mesin 49.804.304.506 0,74 45.752.480 1,0 49.850.056.986 0,74

3 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 0,06 - 0 3.773.298.975 0,06

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 0,00 225.000 - 79.825.000 0,00

5 Aset Tetap Lainnya - 0,00 - - -

6 KDP 422.693.654 0,01 - 0 422.693.654 -

Sub Jumlah (2) 64.451.706.135 0,95 45.977.480 1,0 64.497.683.615 0,95

III Aset Lainnya

1 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 0,00 - 0 309.238.000 0,00

2 Aset Lain-lain 1.808.669.299 0,03 1.773.000 0,0 1.810.442.299 0,03

Sub Jumlah (3) 2.117.907.299 0,03 1.773.000 0,0 2.119.680.299 3,14

T o t a l 67.531.602.208 100 47.750.480 1 67.579.352.688 100

No Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

16 | P a g e

c. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan

Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan

laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan, untuk

CaLBMN laporan Tahunan per 31 Desember 2019 per akun neraca adalah

sebagai berikut:

No Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih

1 Persediaan 961.988.744 961.988.744 -

2 Tanah 10.371.809.000 10.371.809.000 -

3 Peralatan dan Mesin 49.850.056.986 49.850.056.986 -

4 Gedung dan Bangunan 3.773.298.975 3.773.298.975 -

5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 79.600.000 79.600.000 -

6 Aset Tetap Lainnya - - -

7 Konstruksi Dalam Pengerjaan 422.693.654 422.693.654 -

8 Aset Tidak Berwujud 309.238.000 309.238.000 -

9 Aset Lain-lain 1.808.669.299 1.808.669.299 -

67.577.354.658 67.577.354.658 T o t a l

3. Alokasi Belanja

Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2019 sebesar Rp.

25.369.658.000,-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.450.043.000,- dan PNBP

sebesar Rp. 2.919.615.000,-. Pembagian alokasi anggaran belanja KKP Kelas I Batam

berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 1.7 Jenis Alokasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana

Anggaran Tersedia

Rupiah Murni 22.450.043.000

PNBP 2.919.615.000

22.450.043.000

2.919.615.000

-

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

20.000.000.000

25.000.000.000

PAGU ANGGARAN 2019

Pembagian alokasi anggaran belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan sumber dana dari total dana Rp. 25.369.658.000,- diantaranya adalah

Belanja pegawai sebesar Rp. 11.024.321.000,- Belanja Barang sebesar Rp.

10.411.567.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp. 3.933.770,- sebagaimana dapat dilihat

pada grafik dibawah ini :

Grafik 1.8 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Realisasi Anggaran tahun 2019 berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 1.4 Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Jenis Belanja

No Sumber Dana Pagu Realisasi (%)

1 Belanja Pegawai 11.024.321.000 11.003.139.731 99,81

2 Belanja Barang 10.411.567.000 9.753.841.808 93,68

3 Belanja Modal 3.933.770.000 3.730.237.821 94,83

Total 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52

Tabel diatas menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis belanja.

Penyerapan terkecil pada jenis belanja barang sebesar 93,68% hal ini dikarenakan

adanya sisa anggaran dari kegiatan pelatihan dan pelaksanaan sosialisasi yang tidak

terserap dengan alasan perencanaan anggaran awal tidak sesuai dengan pelaksanaan

kegiatan seperti jumlah orang dan jumlah hari pelatihan yang lebih kecil dari

perencanaan atau perbedaan perencanaan tempat tujuan pelatihan dengan tempat

pelaksanaan pelatihan.

-

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

11.024.321.000 10.411.567.000

3.933.770.000

Anggaran Tersedia

Belanja Pegawai 11.024.321.000

Belanja Barang 10.411.567.000

Belanja Modal 3.933.770.000

PAGU ANGGARAN 2019

18 | P a g e

BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN KINERJA

2.1 Dasar Hukum

Dasar Hukum yang melandasi keberadaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

I Batam adalah :

a. UU No.1 tahun 1962 tentang Karantina Laut

b. UU No.2 tahun 1962 tentang Karantina Udara

c. UU No.11 tahun 1962 tentang Hygiene dan Sanitasi

d. UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

e. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

f. Permenkes No. 356 tahun 2008 sebagaimana diubah menjadi Permenkes No.

2348 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP

g. Permenkes No. 796 tahun 2008 tentang Kesehatan Jasa Boga

h. Permenkes No. 798 tahun 2003 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan

dan Restoran

i. Kepmenkes No. 424 tahun 2003 tentang SARS sebagai penyakit potensial wabah

j. International Health Regulation ( IHR ) tahun 2005

Sedangkan dasar hukum dalam menentapkan tujuan, sasaran dan indikator

KKP Kelas I Batam adalah sebagai berikut :

a. Perpres No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019

b. Kepmenkes No. HK.02.02/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019

c. Pakta Integeritas Menteri Kesehatan

d. Rencana Strategi / Rencana Aksi KKP Kelas I Batam

2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator

2.2.1 Tujuan

a. Tujuan Umum :

Mewujudkan pelabuhan laut dan bandara sehat melalui upaya pencegahan

masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko

penyakit yang disebakan oleh angkutan dan lingkungan pelabuhan.

b. Tujuan Khusus

1. Mencegah masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah.

2. Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (KLB) penyakit menular &

penyakit menular potensial wabah

3. Mengendalikan faktor risiko angkutan beserta muatannya

4. Mengendalikan faktor risiko lingkungan pelabuhan

5. Melindungi masyarakat pelabuhan dari risiko penular penyakit akibat

lingkungan tidak sehat

6. Memberdayakan masyarakat pelabuhan untuk berperilaku hidup bersih

dan sehat.

2.2.2 Sasaran dan Indikator

Meningkatnya penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian

penyakit di pintu masuk Negara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam dengan sasaran dan indikator sebagai berikut :

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap

sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB dengan indikator sebagai berikut:

a. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

b. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas

Lingkungan

c. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit

d. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah

f. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

g. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

dengan indikator:

a. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area

3. Menurunnya penyakit menular langsung dengan indikator:

a. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Indikator pencapaian

sasaran tersebut adalah:

a. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

20 | P a g e

b. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

c. Jumlah pengadaan sarana prasarana

Adapun target sasaran dan indikator yang ingin dicapai oleh KKP Kelas I Batam

pada tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Target Sasaran dan Indikator KKP Kelas I Batam Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Kabupaten/kota yang

melakukan pemantauan

kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB)

dan melakukan respon

penanggulangan terhadap

sinyal KLB untuk

mencegah terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai

dengan standar kekarantinaan

kesehatan

97.650

Sertifikat

2. Persentase respon Sinyal

Kewaspadaan Dini (SKD),

KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP

100 %

3. Jumlah deteksi dini dalam

rangka cegah tangkal masuk

dan keluarnya penyakit

55.620

Sertifikat

4. Jumlah pelayanan kesehatan

pada situasi khusus

20 Layanan

5. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah

4

Pelabuhan

6. Jumlah sertifikat/surat ijin

layanan kesehatan lintas

wilayah yang diterbitkan

5.385

Sertifikat

7. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

yang memenuhi syarat-syarat

sanitasi

12

Pelabuhan

2 Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotik

8. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area

12

Pelabuhan

3 Menurunnya Penyakit

Menular Langsung

9. Jumlah orang yang melakukan

skrining penyakit menular

langsung

1.100

Orang

4 Meningkatnya Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis

lainnya

40

Dokumen

11. Jumlah peningkatan kapasitas

SDM bidang P2P

11

Pelatihan

12. Jumlah pengadaan sarana

prasarana

76 Unit

22 | P a g e

BAB 3 STRATEGI PELAKSANAAN

3.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi KKP Kelas I Batam mengadakan

berbagai macam kegiatan. Semua kegiatan yang ada pada masing-masing bagian yang

ada di KKP Kelas I Batam bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Namun

mengingat keterbatasan sumber daya yang ada maka strategi dilaksanakan sesuai

skala prioritas untuk mengoptimalkan Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran peran

dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yaitu dengan :

1. Memperbaiki Manajemen Program

Manajemen program merupakan alat penting dalam mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen program akan berjalan baik bila

disusun secara terencana sesuai dengan kebutuhan. Langkah yang akan

dilakukan dalam perbaikan manajemen program ini meliputi pembuatan rencana

secara sistematis dan berkelanjutan. Disamping itu untuk keseragaman dalam

operasional kegiatan akan ada Standar Operasional Prosedur (SOP).

2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan guna

meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan

permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Langkah yang akan

dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan tenaga secara komprehensif,

mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja, memberikan kesempatan bagi

pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal,

penyesuaian analisis beban kerja pegawai serta pendidikan penjejangan sesuai

kebutuhan organisasi.

3. Melengkapi Sarana dan Prasarana

Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan,

langkah yang akan dilaksanakan oleh KKP Batam antara lain melengkapi

sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang berupa

computer supply, menambah kendaraan operasional baik roda dua (motor)

maupun roda empat (mobil) dan mengoptimalkan anggaran sesuai dengan

usulan kegiatan serta peralatan lain pendukung kegiatan.

4. Mengefektifkan Surveilans Epidemilogi

Dalam rangka mencegah masuk & keluarnya penyakit karantina dan penyakit

menular berpotensi wabah melalui pelabuhan, maka penerapan surveilans

epidemiologi yang efektif perlu dilakukan. Penerapan sistem surveilans

epidemiologi yang efektif akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan sistem

kewaspadaan dini dan upaya cegah tangkal terhadap penyakit karantina dan

penyakit menular berpotensi wabah. Langkah yang akan dilakukan dalam

mengefektifkan kegiatan surveilans epidemilogi adalah dengan melakukan

pengamatan dan pengawasan, mengumpulkan data secara kontinyu serta

melakukan analisa dari data yang dikumpulkan. Selanjutnya hasil dari analisa

data tersebut dijadikan sebagai bahan rekomendasi dalam mengambil suatu

kebijakan dan tindak lanjut yang akan dilakukan.

5. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan dan Lintas Wilayah

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga

eksistensi KKP dimasa yang akan datang, agar kepercayaan masyarakat tetap

positif terhadap keberadaan KKP. Langkah yang akan dilakukan adalah:

a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan sasaran utama para TKBM

(Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan penjamah makanan, mengingat golongan

ini sangat rentan terhadap penularan penyakit

b. Menjamin ketersediaan vaksin terutama vaksin yellow fever karena vaksin ini

sangat dibutuhkan oleh ABK, sementara pengadaannya masih sangat

tergantung dengan Pusat.

c. Melengkapi sarana pengangkutan orang sakit / jenazah dengan menyediakan

ambulance yang sesuai dengan standar internasional.

6. Meningkatkan Upaya Kekarantinaan

Upaya kekarantinaan merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan

pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans

epidemiologidan kekarantinaan dan lain lain. Lemahnya upaya kekarantinaan ini

akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Dengan keluarnya

Permenkes. No2348/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP yang baru

telah memberi peluang yang lebih besar terhadap upaya kekarantinaan.

7. Meningkatkan Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan

Upaya pengendalian risiko lingkungam menjadi perhatian utama KKP Kelas I

Batam. upaya ini meliputi :

a. Pemberantasan tikus di pelabuhan / bandara dan alat angkut

24 | P a g e

Upaya pemberantasan tikus di kapal dilaksanakan dengan memberikan

penyuluhan tentang kesehatan pada ABK kapal serta pemberantasan tikus di

kapal. Sedangkan pemberantasan tikus di darat dilakukan dgnpemasangan

perangkap tikus pada tempat-tempat yang potensial terdapat tanda-tanda

kehidupan tikus di daerah pelabuhan.

b. Pemberantasan serangga

Tujuan pemberantasan serangga dimaksudkan untuk menekan laju populasi

nyamuk Aedes aegypti terutama didaerah perimeter dan buffer area. Di

daerah perimeter angka indek harus 0% sedangkan di daerah buffer tidak

lebih dari 1%. Langkah yang dilaksanakan oleh KKP Kelas I Batam adalah

proaktif dan bekerjasama dengan masyarakat pelabuhan malaksanakan

pemberantasan vektor.

c. Pengawasan air bersih

Air untuk keperluan manusia harus bebas dari organisme dan bahan-bahan

kimia dalam konsentrasi yang dapat mengganngu kesehatan. Selain itu air

harus jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Langkah

pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan kualitas air di darat dan di kapal.

d. Pengawasan makanandan minuman

Makanan yang tidak bersih dan tidak saniter merupakan wahana yang

potensial bagi penularan penyakit. Meningkatkan pengawasan makanan

didarat dan di kapal penumpang. Pengawasan makanan di darat dilakukan

dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para penjamah

makanan.

8. Mengadakan Koordinanasi, Kemitraan dan Jejaring Kerja

Upaya untuk mempercepat pencapaian program dilaksanakan dengan

mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Disamping itu akan

dilaksanakan kemitraan dan jejaring kerja antar instansi yang ada di pelabuhan /

bandara, guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang

sedang berkembang.

9. Melaksanakan Promosi Kesehatan

KKP Kelas I Batam melaksanakan promosi kesehatan melalui media Komunikasi,

Informasi dan Edukasi (KIE) di pelabuhan / bandara.

10. Memperkuat Instalasi

Untuk mendukung tugas pokok, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

mengoptimalkan fungsi instalasi yang sudah ada yaitu instalasi farmasi, instalasi

klinik, instalasi data dan informasi.

3.2 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam mengalami

beberapa kendala. Adapun kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perubahan DIPA dikarenakan adanya optimalisasi anggaran, sehingga

mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu dan ada

beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

2. Terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak dapat direalisasikan

keuangannya karena diluar kepatutan dan kewajaran

3. Terdapat beberapa kegiatan pengadaan modal yang tidak dapat dilaksanakan karena

perubahan harga pada e-catalogue dan spesifikasi tidak sesuai yang di inginkan atau

jumlah ketersediaan barang pada e-catalogue yang tidak memadai.

4. Jumlah tenaga baik teknis maupun non teknis kurang memadai dalam rangka

melakukan kegiatan rutin teknis mau kegiatan rutin administrative.

3.3 Terobosan Yang Dilakukan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya KKP Kelas I Batam juga melakukan

terobosan-terobosan dalam untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berikut

terobosan-terobosan yang dilakukan oleh KKP Kelas I Batam :

1. Perubahan beberapa kegiatan mengikuti optimalisasi anggaran dan perubahan

Peraturan Kementerian Keuangan

2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pengikutsertaan pegawai

dalam pelatihan teknis dan non teknis

3. Mengoptimalkan peran, fungsi dan koordinasi organisasi KKP Kelas I Batam baik

lintas program maupun lintas sektor.

26 | P a g e

BAB 4 HASIL KERJA

4.1 Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan berbagai jenis kegiatan

dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan tersebut, tahun

2019 telah ditetapkan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dengan input berupa alokasi anggaran sebesar Rp.

25.369.658.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 24.487.219.360,- (96,52%).

Berikut ini hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh KKP Kelas I Batam mengacu pada

indikator guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB, dengan target 210 Layanan

2. Layanan Kekarantinaan Kesehatan, dengan target 1.109 Layanan

3. Layanan Capaian Eliminasi Malaria, dengan target 1 Layanan

4. Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dengan target 87

Layanan

5. Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS, dengan target 50 Layanan

6. Layanan Pengendalian Penyakit TB, dengan target 10 Layanan

7. Layanan internal (over head), dengan target 13 Layanan

8. Layanan Perkantoran, dengan target 12 Layanan.

4.2 Pencapaian Kinerja

Pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019 disusun

berdasarkan data pengukuran pencapaian sasaran program selama satu tahun anggaran.

Pengukuran kinerja diperoleh melalui penghitungan presentase dari angka realisasi

terhadap angka target. Dibawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja dari masing-

masing indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 4.1

Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2019

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

REALISASI KINERJA

CAPAIAN KINERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kabupaten/kota

yang melakukan pemantauan

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

97.650 Sertifikat

112.736 Sertifikat

100%

kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100 % 100% 100%

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

55.620 Sertifikat

70.900 Sertifikat

100%

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

20 Layanan

20 Layanan 100%

5. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

4 Pelabuhan

4 Pelabuhan

100%

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

5.385 Sertifikat

6.851 Sertifikat

100%

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

12 Pelabuhan

12 Pelabuhan

100%

2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

12 Pelabuhan

12 Pelabuhan

100%

3 Menurunnya Penyakit Menular Langsung

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

1.100 Orang

1.098 Orang

100%

4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 Dokumen

40 Dokumen

100%

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

11 Pelatihan

11 Pelatihan

100%

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

76 Unit 76 Unit 100%

Pencapaian berdasarkan output kegiatan perhitungan rumus e-Monev DJA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam sebesar 87,50%. Sedangkan pencapaian kegiatan

berdasarkan capaian keluaran kegiatan pada tahun 2019 terlihat pada tabel sebagai berikut:

28 | P a g e

Tabel 4.2 Pencapaian Kegiatan Tahun 2019

4.2.1 Program Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Bidang Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai program untuk

pencegahan dan pengendalian penyakit. Program tersebut mencakup beberapa kegiatan

sebagai berikut:

1. Pengawasan Kedatangan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri

Kedatangan kapal dari dalam & luar negeri adalah sebanyak 107.726 kapal,

di mana kedatangan kapal dari luar negeri sebanyak 69.005 kapal dan kedatangan

kapal dari dalam negeri sebanyak 38.721 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri

tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu 5.872 kapal, sementara untuk

kedatangan kapal dari dalam negeri tertinggi terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak

3.507 kapal. Kedatangan kapal dari luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari,

yaitu sebanyak 5.135 kapal, untuk kedatangan kapal dari dalam negeri terendah juga

terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.017 kapal. Data kedatangan kapal dari

dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :

NO OUTPUT TARGET REALISASI

1 2058.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB

181 Layanan 181 100%

2 2058.007 Layanan Kekarantinaan Kesehatan

1.326 Layanan 1.326 100%

3 2059.005 Layanan Capaian Eliminasi Malaria

2 Layanan 2 100%

4 2059.009 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

399 Layanan 394 98,75%

5 2060.500 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS

6 Layanan 6 100%

6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TBC

13 Layanan 13 100%

7 2063.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

1 Layanan 1 100%

8 2063.070 Layanan Dukungan Manajamen Satker

1 Layanan 1 100%

9 2063.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 100%

Realisasi Rata- Rata 1.930 Layanan 1.925 99,72

Gambar 4.1 Data Kedatangan Kapal 2019

Kapal yang datang ke Kota Batam merupakan kapal ferry dan kapal kargo.

Kapal ferry ini dibagi menjadi dua, yaitu kapal ferry domestik dan ferry internasional.

Kapal ferry domestik datang dari berbagai wilayah seperti Tanjung Pinang, Dabo

Singkep, Sei Tenam, Tanjung Balai Karimun dan lain-lain, sedangkan kapal ferry

internasional datang dari Singapura dan Malaysia. Jumlah kapal ferry lebih banyak

dibandingkan kapal kargo, sehingga jumlah kapal yang datang tiap bulan tidak

mengalami banyak perubahan dikarenakan trip kedatangan kapal ferry tiap harinya

tidak mengalami banyak perubahan.

2. Pengawasan Keberangkatan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri

Keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri adalah sebanyak 109.618 kapal,

dimana keberangkatan kapal keluar negeri sebanyak 69.003 kapal dan keberangkatan

kapal ke dalam negeri sebanyak 40.615 kapal. Keberangkatan kapal ke luar negeri

tertinggi terjadi pada bulan Agustus, yaitu 6.030 kapal dan untuk keberangkatan kapal

kedalam negeri tertinggi juga terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak 3.654 kapal.

Keberangkatan kapal ke luar negeri terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu

sebanyak 5.145 kapal, sedangkan untuk keberangkatan kapal ke dalam negeri

terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebanyak 3.092 kapal. Data keberangkatan

kapal ke dalam & luar negeri per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 4.2 Data Keberangkatan Kapal 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 3173 3017 3236 3077 3281 3161 3507 3263 3296 3267 3060 3383

LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872

01000200030004000500060007000

JUM

LAH

KEDATANGAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM TAHUN 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 3324 3092 3340 3108 3432 3381 3654 3412 3514 3546 3335 3477

LN 5783 5145 5931 5604 5774 5611 5882 6030 5710 5808 5829 5896

02000400060008000

JUM

LAH

KEBERANGKATAN KAPAL DI KKP KELAS I BATAM TAHUN 2019

30 | P a g e

Keberangkatan kapal hampir sama dengan kedatangan kapal, yaitu lebih di

dominasi oleh kapal ferry, sehingga tidak banyak perubahan jumlah kapal tiap

bulannya dikarenakan trip kapal-kapal tersebut tidak banyak perubahan tiap harinya.

Sehingga jumlah keberangkatan kapal tiap bulannya tidak mengalami banyak

perubahan yang berarti. Jumlah keberangkatan kapal ini lebih banyak terpengaruh

oleh faktor cuaca. Sehingga apabila cuaca buruk, maka syahbandar akan melarang

atau menunda kapal – kapal untuk berlayar, sehingga mempengaruhi jumlah kapal

yang berangkat.

3. Penerbitan Certificate Of Pratique Terhadap Kedatangan Kapal dari Luar Negeri

Pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko pembawa penyakit dilakukan

terhadap semua kapal dari luar negeri sebelum mereka melakukan aktivitas. Setelah

selesai diperiksa dan kapal dinyatakan sehat maka diterbitkan Certificate of Pratique

(COP). Penerbitan Certificate of Pratique di KKP Kelas I Batam tahun 2019 sebanyak

69.005 sertifikat, dimana penerbitan tertinggi pada bulan Desember sebanyak 6.081

sertifikat dan terendah pada bulan Februari 2019 sebanyak 5.135 sertifikat. Data

pemberian dokumen Certificate of Pratique per bulan selama tahun 2019 bisa dilihat

pada grafik berikut ini :

Gambar 4.3 Data Penerbitan Certificate Of Pratique 2019

Jumlah sertifikat COP yang diterbitkan berbanding lurus dengan jumlah

kedatangan kapal dari luar negeri. Semakin banyak kapal datang dari luar negeri,

maka semakin banyak sertifikat COP yang diterbitkan.

4. Penerbitan Dokumen Port Health Quarantine Clereance (PHQC)

Pengawasan kesehatan kapal yang akan berangkat ke dalam dan luar negeri

dilakukan dengan menerbitkan dokumen Port Health Clearance. Sertifikat ini diberikan

jika selama di wilayah pelabuhan kapal tetap sehat dan lengkap dokumen

4500

5000

5500

6000

6500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

LN 5793 5135 5889 5608 5787 5615 5860 6081 5766 5800 5799 5872

DATA PENERBITAN CERTIFICATE OF PRATIQUE TAHUN 2019

kesehatannya. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance tahun 2019 yaitu

sebanyak 104.195 lembar. Penerbitan PHQC tertinggi terjadi pada bulan Desember,

yaitu sebanyak 9.348 lembar, sementara penerbitan PHQC terendah terjadi pada

bulan Juni yaitu sebanyak 7.017 lembar.

Gambar 4.4 Data Penerbitan Port Health Quarantine Clereance tahun 2019

Jumlah sertifikat PHQC yang diterbitkan sebanding lurus dengan jumlah

kapal yang berangkat, baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri. Gambar diatas

menunjukkan bahwa sertifikat PHQC pada bulan Februari adalah paling sedikit, hal ini

sesuai dengan jumlah keberangkatan kapal yang paling sedikit adalah bulan Februari.

5. Pengawasan Kedatangan Pesawat & Health Part of the Aircraft General

Declaration (HPA GENDEC) Tahun 2019

Pengawasan kedatangan pesawat dari luar negeri tertinggi adalah pada bulan

Juli 2019 dengan angka 58 pesawat. Kedatangan pesawat terendah di bulan Mei

sebanyak 19 pesawat. Setiap pesawat yang datang dari luar negeri juga diberikan

General declaration (Gendec).

Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.

Gambar 4.5 Data Kedatangan Pesawat & Health Part of The Aircraft General Declaration (HPA Gendec) Tahun 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PHQC 9107 8237 9271 8712 9206 8992 9536 9442 9224 9354 9164 9373

7500

8000

8500

9000

9500

10000

JUM

LAH

DATA PENERBITAN PHQC TAHUN 2019

0

20

40

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

30 30 32 30

19

30

5848 44

31 30

43

DATA KEDATANGAN PESAWAT DARI LUAR NEGERI DAN PEMBERIAN GENDEC TAHUN 2019

32 | P a g e

General declaration (Gendec) adalah merupakan dokumen yang harus dibawa

dalam penerbangan internasional yang dipergunakan untuk prosedur Custom

Imigration dan Quarantine dari suatu negara yang isinya tentang registrasi pesawat,

tanggal rute, nama-nama kru, lampiran daftar penumpang, daftar kargo dan kejadian

dalam penerbangan serta penanganan yang ditandatangani oleh pilot atau pimpinan

kabin kru jika diperlukan.

6. Pengawasan Kedatangan Pesawat Tahun 2019

Kedatangan pesawat dari dalam negeri tahun 2019 berjumlah 15.446. Jumlah

kedatangan pesawat tertinggi pada tahun 2019 adalah pada bulan Desember 2019

sebanyak 1429 pesawat. Kedatangan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan

Februari yaitu 1.124 . Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini:

Gambar 4.6 Data Kedatangan pesawat Domestik Tahun 2019

Jumlah kedatangan pesawat dari dalam negeri paling banyak adalah pada

bulan Desember. Di banding bulan November, perbedaan ini cukup signifikan, yaitu

sebanyak 218 pesawat. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor, salah satunya

adalah karena bulan Desember merupakan bulan yang biasa digunakan untuk

berlibur keluarga, sehingga jumlah trip pesawat juga ditambah mengikuti kebutuhan

jumlah penumpang yang melonjak.

7. Pengawasan Keberangkatan Pesawat Tahun 2019

Keberangkatan Pesawat tahun 2019 berjumlah 15.871 dengan 15446 pesawat

datang dari dalam negeri dan 425 pesawat yang datang dari luar negeri. Pengawasan

keberangkatan pesawat tertinggi dari luar negeri adalah pada bulan Juli 2019

sebanyak 58 pesawat. Keberangkatan dalam negeri tertinggi pada bulan Juli yaitu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 1313 1.145 1.229 1.211 1.185 1.330 1.402 1.407 1.291 1.293 1.211 1.429

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

JUM

LAH

KEDATANGAN PESAWAT DOMESTIK DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019

1.409 pesawat. Keberangkatan pesawat domestik terendah terjadi pada bulan

Februari yaitu 1.124. Data tersebut dapat dilihat di gambar berikut ini.

Gambar 4.6 Data Keberangkatan Pesawat Tahun 2019

8. Pengamatan Kedatangan Penumpang Kapal dari Dalam dan Luar Negeri

Salah satu program kegiatan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiologi (SE) adalah kegiatan pengamatan terhadap orang, alat angkut dan

barang (faktor risiko) yang bertujuan mendeteksi dini kemungkinan-kemungkinan

timbulnya kejadian luar biasa/ PHEIC yang dibawa oleh orang, alat angkut dan barang

tersebut di wilayah pelabuhan/ bandara. Kegiatan Surveilans Epidemiologi ini

dilakukan dengan melaksanakan pengamatan terhadap penumpang kapal yang

datang dan pergi baik ke dalam maupun luar negeri.

Gambar 4.6 Data Penumpang Kapal yang Datang 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 1308 1.142 1.224 1.227 1.184 1.330 1.409 1.354 1.293 1.296 1.227 1.396

LN 30 30 31 30 19 30 58 47 44 31 30 43

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

AX

IS T

ITLE

KEBERANGKATAN PESAWAT DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 152503 153424 150248 149525 144250 256300 201924 156878 150467 134236 143472 195387

LN 295703 307479 344665 321050 296439 365806 337048 370708 323634 339019 368251 424642

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

450000

JUM

LAH

KEDATANGAN PENUMPANG KAPAL TAHUN 2019

34 | P a g e

Jumlah penumpang kapal datang dari luar dan dalam negeri adalah sebanyak

6.083.058 orang, dimana jumlah penumpang kapal datang dari luar negeri yaitu

sebanyak 4.094.444 orang, sementara jumlah penumpang kapal datang dari dalam

negeri pada tahun 2019 berjumlah 1.988.614 orang. Jumlah penumpang datang dari

luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan jumlah

penumpang datang dari luar negeri terendah sejumlah 295.703 orang pada bulan

Januari. Jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri tertinggi yaitu pada bulan

Juni yaitu 256.300 orang dan jumlah penumpang kapal datang dari dalam negeri

terendah yaitu pada bulan Oktober yaitu sejumlah 134.236 orang.

Kota Batam merupakan jalur pelayaran internasional, yaitu jalur perdagangan

Selat Malaka dan bertetangga dengan Singapura dan Malaysia. Letak strategis

tersebut menjadikan Kota Batam sebagai pelabuhan transit. Posisi yang berdekatan

dengan Singapura dan Malaysia yang merupakan tujuan wisata dunia membuat

Batam menjadi gerbang wisata Indonesia. Bulan Desember yang merupakan bulan

untuk liburan keluarga menjadikan banyak orang yang datang ke Batam untuk

berwisata atau hanya sebatas transit menuju Singapura dan Malaysia.

9. Pengamatan Keberangkatan Penumpang Kapal ke Dalam dan Luar Negeri

Jumlah penumpang kapal berangkat ke luar dan dalam negeri adalah

sebanyak 6.317.115 orang, dimana jumlah penumpang kapal berangkat ke luar negeri

yaitu sebanyak 4.120.740 orang, sementara jumlah penumpang kapal berangkat ke

dalam negeri pada tahun 2019 berjumlah 2.196.372 orang. Jumlah penumpang

berangkat ke luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Desember yaitu 455.263 orang dan

jumlah penumpang berangkat ke luar negeri terendah sejumlah 296.558 orang pada

bulan Mei. Jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam negeri tertinggi yaitu pada

bulan Juni yaitu 265.144 orang dan jumlah penumpang kapal berangkat ke dalam

negeri terendah yaitu pada bulan Januari yaitu sejumlah 151.532 orang.

Gambar 4.8 Data Penumpang Kapal yang Berangkat 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DN 151532 164904 167440 166974 181341 265144 190028 184063 157700 155669 172261 239319

LN 296558 309696 348423 321294 268825 372820 351615 356619 346701 346861 346065 455263

0

100000

200000

300000

400000

500000

JUM

LAH

KEBERANGKATAN PENUMPANG KAPAL TAHUN 2019

10. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Pesawat dari/ke

Dalam dan Luar Negeri

Jumlah penumpang pesawat yang datang dari luar dan dalam negeri adalah

2.071.574 orang. Penumpang pesawat yang berangkat melalui bandara Hang Nadim

pada tahun 2019 sejumlah 2.005.905. Jumlah penumpang pesawat yang datang

terbanyak adalah pada bulan Juli sebanyak 211.053, sedangkan yang terendah adalah di

bulan Mei sebanyak 128.245 orang. Jumlah penumpang pesawat yang berangkat

terbanyak adalah pada bulan Desember sebanyak 200.745 orang dan yang terendah

adalah di bulan Februari sebanyak 130.145 orang.

Gambar 4.9 Data Penumpang Pesawat yang Datang & Berangkat 2019

Gambar diatas menunjukkan bahwa bulan Juli dan Desember merupakan

bulan dengan penumpang terbanyak. Bulan Juli banyak penumpang pesawat yang

datang dan bulan Desember banyak penumpang pesawat yang berangkat. Bulan Juli

dan Desember merupakan bulan berlibur banyak orang dikarenakan bulan itu

merupakan bulan dimana anak-anak libur dari sekolah, sehingga banyak orang yang

bepergian.

11. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan ABK Kapal dan Crew Pesawat dari

Dalam dan Luar Negeri

a. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan ABK kapal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DATANG 178.78 144.14 153.44 147.80 128.24 207.42 211.05 186.63 177.05 179.97 147.80 209.20

BERANGKAT 157.93 130.15 150.95 152.21 159.85 195.58 188.69 183.36 164.27 169.90 152.21 200.74

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

JUM

LAH

DATA PENUMPANG PESAWAT DATANG DAN BERANGKAT DI BANDARA HANG NADIM TAHUN 2019

36 | P a g e

Gambar 4.10 Data ABK Kapal Tahun 2019

Berdasarkan grafik diatas, kedatangan crew/ABK kapal tertinggi dari luar

negeri pada bulan Desember 2019 sebanyak 80.023 orang, dan yang terendah bulan

Februari sebanyak 68.990 orang. Jumlah total kedatangan crew/ABK kapal dari luar

negeri tahun 2019 sebanyak 909.075 orang. Sedangkan untuk keberangkatan ABK /

Crew ke luar negeri tertinggi juga pada pada bulan Desember sebanyak 80.415 orang,

terendah juga bulan Februari sebanyak 69.820 orang. Jumlah total keberangkatan

crew/ABK kapal dalam negeri tahun 2019 sebanyak 921.090 orang.

b. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan kru pesawat dari Luar negeri

Gambar 4.11 Data Kru Pesawat Tahun 2019

Berdasarkan grafik diatas, kedatangan kru pesawat tertinggi terjadi pada bulan

Desember 2019 Januari sebanyak 8.472 orang, dan yang terendah bulan Februari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DATANG 74840 68990 77769 73514 75438 75370 78886 77805 76342 76024 74074 80023

BERANGKAT 70.021 69.820 78.799 73.703 78.100 77.403 80.130 79.300 77.831 78.589 76.979 80.415

62000

64000

66000

68000

70000

72000

74000

76000

78000

80000

82000JU

MLA

H

DATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW KAPAL TAHUN 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DATANG 7673 6762 7203 7026 6865 7801 8732 8288 7886 7592 7026 8472

BERANGKAT 7703 6739 7166 7084 6861 7798 8721 8268 7927 7606 7084 8279

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

JUM

LAH

DATA KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN CREW PESAWAT TAHUN 2019

sebanyak 6.732 orang. Jumlah total kedatangan kru pesawat tahun 2019 adalah

91.326 orang. Data keberangkatan kru pesawat tertinggi paling tinggi terjadi pada

bulan Juli sebanyak 8.721 orang, terendah bulan Februari sebanyak 6.739 orang.

Jumlah total keberangkatan kru pesawat tahun 2019 adalah 91.236 orang.

Jumlah kru baik kapal maupun pesawat berbanding lurus dengan jumlah kapal

maupun pesawat. Jumlah kapal maupun pesawat yang bertambah maka jumlah kru

juga akan bertambah.

12. Penerbitan SSCEC / SSCC

Penerbitan dokumen Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC)

atau Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) di KKP Kelas I Batam tahun 2019

sebanyak 2.838 sertifikat dengan rincian SSCEC sebanyak 2.696 sertifikat & SSCC

sebanyak 142 sertifikat. Penerbitan dokumen SSCEC tertinggi pada bulan November

2019 sebanyak 288 sertifikat dan terendah pada bulan Desember sebanyak 168

sertifikat. Data pemeriksaan sanitasi kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

Gambar 4.12 Data Penerbitan SSCEC dan SSCC 2019

Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) atau Ship Sanitation

Control Certificate (SSCC) merupakan dokumen kesehatan yang diberikan kepada

alat angkut kapal yang telah dilakukan pemeriksaan kapal oleh petugas Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Dokumen SSCEC dikeluarkan jika tidak ditemukan faktor risiko

di alat angkut kapal, sedangkan dokumen SSCC diberikan kepada alat angkut yang

terdapat faktor risiko dan telah dilakukan tindakan ataupun alat angkut yang tidak

ditemukan faktor risiko tetapi dilakukan tindakan atas permintaan.

13. Pemberian Health Alert Card

Pemberian HAC ini dilakukan di wilayah kerja bandara terhadap Jemaah

Umroh yang melakukan perjalanan internasional penerbangan langsung dari Saudi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

SSCEC 218 191 221 266 262 179 222 223 230 228 288 168

SSCC 13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10

218191

221266 262

179222 223 230 228

288

168

13 13 7 12 17 7 21 13 10 11 8 10

JUM

LAH

DATA PENERBITAN DOKUMEN SANITASI KAPAL TAHUN 2019

38 | P a g e

Arabia ke Hang Nadim Airport Batam. Jumlah pemberian HAC berdasarkan

kedatangan jemaah Umroh dengan penerbangan langsung dari Arab Saudi dengan

menggunakan pesawat Lion Air.. Berikut data pemberian Health Alert Card (HAC)

tahun 2019.

Gambar 4.13 Data Pemberian Health Alert Card (HAC) Tahun 2019

14. Pengawasan tindakan penyehatan Alat angkut

Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan setiap pelaksanaan fumigasi

terhadap kapal / alat angkut yang memiliki faktor resiko telah dilakukan sesuai standar

operasional yang telah ditetapkan dan tidak menimbulkan potensi risiko bahaya bagi

pelaksana dan orang–orang yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan fumigasi

dan.Selama kurun waktu tahun 2019 telah dilakukan sebanyak 80 kali pengawasan

fumigasi kapal 62 kali pengawasan spraying di berbagai galangan kapal yang tersebar

di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, dengan pelaksananya

terdiri dari beberapa perusahaan usaha swasta yang bergerak dibidang fumigasi

kapal, diantaranya: PT. Cahaya Hikmah Sejahtera, PT. Kembang Samudera

Inspection Service dan CV. Pestindo Prima Sanita.

Gambar 4.14 Data Tindakan Penyehatan Alat Angkut Tahun 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

HAC 0 293 0 0 0 0 0 0 416 0 0 421

0

293

0 0 0 0 0 0

416

0 0

421

JUM

LAH

DATA PEMBERIAN HAC TAHUN 2019

02468

1012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Spraying 9 7 1 4 8 3 9 6 2 4 3 6

Fumigasi 4 6 6 8 9 4 12 7 8 7 5 4

Axi

s T

itle

DATA TINDAKAN PENYEHATAN ALAT ANGKUT TAHUN 2019

15. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal

Buku Kesehatan Kapal merupakan salah satu media informasi yang digunakan

untuk menjelaskan kondisi kesehatan suatukapal. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal

tahun 2019 di KKP Kelas I Batam sebanyak 1.545 buku. Penerbitan buku kesehatan

kapal tertinggi berada di bulan November, yaitu sebanyak 171 buku dan penerbitan

buku kesehatan kapal terendah berada di bulan Februari yaitu sebanyak 78 buku.

Data penerbitan buku kesehatan kapal per bulan tahun 2019 dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 4.15 Data Penerbitan Buku Kesehatan Kapal 2019

16. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dari Unit Pelayanan Kesehatan di

Wilayah Kerja KKP Kelas I Batam

Surveilans Epidemiologi penyakit menular di wilayah kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan dengan pengumpulan data dari Klinik KKP

yang ada di lingkungan Pelabuhan dan Bandara, dengan hasil sebagai berikut :

a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan / bandara KKP

Kelas I Batam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Buku Kes 129 78 138 149 142 102 138 126 134 116 171 122

129

78

138149

142

102

138126

134

116

171

122

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

JUM

LAH

DATA PEERBITAN BUKU KESEHATAN TAHUN 2019

40 | P a g e

Tabel 4.3 Data Surveilans Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan

NO JENIS PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS TG

UNCANG SKPD SKPI BTA BHN SAMBU

A Penyakit Potensial KKMD

1 Yellow fever 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Influenza Type A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mers Cov 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Ebola 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Lain lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

B Penyakit Potensial SKDR

1 Malaria 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 DBD 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

3 TB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 3 0

4 Diare 0 10 0 0 4 1 0 0 7 1 6 19 0

5 Ispa 9 60 1 1 30 2 1 7 31 10 15 72 0

6 HIV/Aids 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0

7 Campak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Difteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Tetatus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Hepatitis

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0

12 Lain lain 2 0 8 0 3 9 0 0 8 4 4 10 0

Dari gambar diatas terlihat bahwa penyakit menular tertinggi di pada tahun 2019 adalah Ispa dengan jumlah kasus mencapai

dan tidak terdeteksi kasus penyakit menular potensial KKMD.

b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan/ Bandara KKP Kelas I Batam

Tabel 4.4

Data Surveilans Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan

NO JENIS

PENYAKIT HB BTC NTB KABIL PUNGGUR SEMBLOG TLS

TG UNCANG

SKPD SKPI BTA BHN SAMBU

1 Jantung 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 10 1 0

2 Hipertensi 2 20 0 0 7 0 0 0 13 2 26 25 0

3 DM 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 19 0 0

4 Kecelakaan Kerja

2 3 2 0 4 0 0 0 1 0 1 12 0

5 Gangguan Jiwa/Napza

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0

6 Lain lain 26 142 16 1 107 14 5 0 139 41 3146 251 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa penyakit tidak menular yang sering ditemui adalah hipertensi, diikuti oleh Diabetes Mellitus,

gangguan jiwa, jantung dan kecelakaan kerja. Penyakit lain-lain adalah penyakit selain penyakit diatas.

42 | P a g e

17. Sistem Kewaspadaan Dini KLB

Pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dilakukan

melalui kegiatan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah pelabuhan dan bandara,

yang dilakukan di klinik KKP maupun non KKP. Kegiatan lain yang dilakukan adalah

melalui kegiatan pengawasan kedatangan dan keberangkatan kru dan penumpang

sakit di kapal/pesawat di seluruh wilayah kerja. Selain pengamatan data penyakit

dari polikilink KKP Kelas I Batam, sistem kewaspadaan dini juga diperoleh dari

pengumpulan data penyakit dari fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar

pelabuhan/bandara. Data penyakit dari beberapa klinik tercantum dalam tabel

berikut:

Tabel 4.5

Data Sistem Kewaspadaan Dini KLB Tahun 2019

NAMA FASYANKES PENYAKIT

KARANTINA PENYAKIT

POTENSIAL WABAH

Klinik PT Mc. Dermott Batu Ampar 0 0

Klinik Casa Medical HB 0 0

Klinik Pemko BTC 0 0

Klinik Turi Beach Nongsa 0 0

Puskesmas Sekupang 0 0

Puskesmas Sambau 0 0

Pustu Punggur 0 0

Puskesmas Tg Sengkuang 0 0

Pustu Tg Riau 0 0

4.2.2 Program Pengendalian Risiko Lingkungan

Dalam rangka cegah tangkal penyakit menular dan penyakit potensial wabah yang

dapat menimbulkan PHEIC (Public Health Emergency of Internasional Concern), maka

bidang pengendalian risiko lingkungan Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

melaksanakan beberapa program. Upaya pengendalian risiko lingkungan yaitu dengan

melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian vektor & binatang penular

penyakit serta pengawasan dan pengendalian sanitasi dan dampak risiko lingkungan di

semua wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Hasil dari kegiatan

tersebut pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

43 | P a g e

3 1. Pemeriksaan Jentik Berkala

a. Perimeter Area

Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Perimeter

KKP Kelas I Batam Tahun 2019

No Uraian B u l a n Jml Satuan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Bangunan diperiksa

97 113 125 158 169 181 180 124 93 108 129 100 1577 Rumah

2 Bangunan (+) jentik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rumah

3 Bangunan (-) jentik

97 113 125 158 169 181 180 124 93 108 129 100 1577 Rumah

4 House Indeks

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %

No Uraian B u l a n Jml Satuan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Container diperiksa

492 633 721 613 613 638 729 680 698 689 663 592 7761 Cont

2 Container (+) jentik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Cont

3 Container (-) jentik

492 633 721 613 613 638 729 680 698 689 663 592 7761 Cont

4 Container

Indeks

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %

Jumlah bangunan yang diperiksa di area perimeter selama satu tahun 1577

bangunan dengan bangunan positif jentik berjumlah 0 bangunan sehingga house

indek pada tahun 2019 adalah sebesar 0 %.

Jumlah container yang diperiksa selama satu tahun berjumlah 7761 container

dengan container positif jentik berjumlah 0 container sehingga container index

pada tahun 2019 adalah 0%.

0 0 00 0 0 0

00 0

00

97113

125

158169

181 180

124

93108

129

100

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Bangunan Diperiksa Bangunan (+) Jentik Bangunan (-) Jentik

44 | P a g e

Gambar 4.16 Data Parimeter Area Tahun 2019

b. Buffer Area

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Buffer

KKP Kelas I Batam Tahun 2019

No Uraian B u l a n Jml Satuan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Bangunan diperiksa 90 80 100 120 95 97 98 100 101 122 99 123 1225 Rumah

2 Bangunan (+) jentik 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3 Rumah

3 Bangunan (-) jentik 90 80 100 119 95 97 98 100 101 121 99 122 1222 Rumah

4 House Indeks 0 0 0 0,83 0 0 0 0 0 0,82 0 0,81 0,24 %

No Uraian B u l a n Jml Satuan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Container diperiksa 93 135 142 140 119 109 120 90 140 159 185 190 1622 Cont

2 Container (+) jentik 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 3 8 Cont

3 Container (-) jentik

93 135 142 137 119 109 120 90 140 157 185 187 1614 Cont

4 Container Indeks 0 0 0 2,14 0 0 0 0 0 1,25 0 1,57 0,49 %

Jumlah bangunan yang diperiksa diarea buffer selama satu tahun berjumlah

1225 bangunan dengan bangunan positif jentik berjumlah 3 bangunan sehingga

house indek pada tahun 2019 adalah sebesar 0,24 %. Jumlah container yang

diperiksa selama satu tahun berjumlah 1622 container dengan container positif

00 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

492

633721

613 613 638729 680 698 689 663

592

0

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Container Diperiksa Container (+) Jentik Container (-) Jentik

45 | P a g e

5 jentik berjumlah 8 container sehingga container index pada tahun 2019 adalah

0,49%. Kegiatan pemeriksaan jentik berkala juga dilakukan di asrama haji Batam

dalam rangka embarkasi haji.

Setelah ditemukan adanya bangunan dan container yang positif maka Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan kegiatan Larvasidasi untuk

memberantas jentik dan larva yang ada di wilayah kerja yang positif jentik.

Sehingga diharapkan index jentik di pelabuhan menjadi 0%.

Gambar 4.17 Data Buffer Area Tahun 2019

2. Pemberantasan Jentik (Abatisasi/Larvasida)

Pengendalian nyamuk tidak hanya dilakukan terhadap nyamuk dewasa tapi perlu

dilakukan juga pada stadium jentik.. Larvasidasi yang telah diakukan mengunakan

insektisida dengan bahan aktif Temephos. Larvasidasi dilakukan di wilayah kerja dan

asrama haji Batam dalam rangka embarkasi haji. Larvasidasi telah dilakukan

sebanyak 9 kali selama satu tahun dan insektisida yang telah dipakai sebanyak 6,5 kg

dengan jumlah volume air 6500 liter.

2234

4050 45

3141

20

40

60 63 65

00

20 0

00

0

0

1 0 022

3438

5045

31

41

20

40

5963 65

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Bangunan (-) Jentik

Bangunan (+) Jentik

Bangunan Diperiksa

96138 146 143

121168

12390

260

169 190

125

00 0 3

00

00

0

2 0

0

96

138 146 140121

168

123

90

260

167190

125

0

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Container (-) Jentik

Container (+) Jentik

Container Diperiksa

46 | P a g e

Tabel 4.8 Jumlah Penggunaan Abate Tahun 2019

No Uraian Bulan

Feb Mar Apr Juni Juli Agus Sep Nov Des

1 Volume air (m3) 800 1000 900 500 700 600 700 600 700

2 Jumlah Abate (Gr) 800 1000 900 500 700 600 700 600 700

Gambar 4.18 Data Pemakaian Abate Tahun 2019

3. Pemberantasan Nyamuk Dewasa (Fogging)

Pemberantasan nyamuk dewasa dengan fogging merupakan salah satu upaya untuk

menciptakan pelabuhan/bandara yang bebas dari vektor. Fogging dilakukan dalam

rangka mencegah penularan penyakit akibat vektor nyamuk. Hasil kegiatan fogging yang

telah dilakukan oleh KKP Kelas I Batam selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Data Penggunaan Insektisida Kegiatan Fogging Tahun 2019

No Uraian B u l a n

Jumlah

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Luas area (Ha)

0 3 0 2 15 10 28 24 12 2 2 0 98

2 Cynoff (liter)

0 0,9 0 0,6 4,5 3 8,4 7,2 3,6 0,6 0,6 0 29,4

3 Waterbase

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Solar (liter)

0 30 0 20 150 100 280 240 120 20 20 0 980

5 Bensin (liter)

0 9 20 4 45 30 84 72 36 4 4 0 308

Pemberantasan nyamuk dewasa selama tahun 2019, luas area yang telah dilakukan

fogging seluas 98 Ha. Insektisida yang digunakan berupa Cynoff dengan bahan

pencampur solar. Solar yang dipakai sebagai bahan pencampur sebanyak 980 liter.

8001000

900

500700

600700

600700

8001000

900

500700

600700

600700

0

500

1000

1500

Feb Mar Apr Juni Juli Ags Sep Nov Des

Volume air (m3) Jumlah Abate (gr)

47 | P a g e

7 Jumlah insektisida cynoff yang digunakan sebanyak 29,4 liter. Bensin yang digunakan

sebanyak 308 liter. Kegiatan fogging merupakan salah satu tindakan pemberantasan

nyamuk dalam rangka cegah tangkal penyakit menular yang disebabkan oleh vektor.

Kegiatan fogging juga dilaksanakan pada saat embarkasi dan debarkasi haji batam tahun

2019 di Asrama Haji dan Bandara Hang Nadim dalam rangka melindungi jamaah haji dari

risiko penularan penyakit akibat vektor.

4. Pengendalian Tikus

Kegiatan pengendalian tikus berupa pemasangan perangkap yang dilakukan selama

4 hari mulai dari tahap persiapan alat dan bahan, pemasangan dan pengambilan

perangkap serta identifikasi tikus dan pinjal yang tertangkap. Pemasangan perangkap

dilakukan dengan rentang waktu 40 hari. Hal ini disesuaikan dengan lama waktu

perkembangbiakan tikus. Hasil kegiatan pengendalian tikus yang dilakukan selama tahun

2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2019

No Uraian B u l a n Jml Satuan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 Perangkap dipasang

1800 1200 1200 1800 2000 2600 1800 1600 1600 1600 1800 1400 20400 Perangkap

2 Perangkap positif tikus

16 16 11 38 27 27 17 20 12 16 15 37 252 Perangkap

3 Tikus tertangkap

16 16 15 49 29 31 17 21 13 17 15 37 276 Ekor

4 Pinjal diperoleh

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ekor

5 Success Trap

0,90 1,30 0,90 2,10 1,35 1,03 0,94 1,25 0,75 1,00 0,83 2,64 1,24 %

6 Indeks Pinjal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemasangan perangkap pada bulan april

sebanyak 1800 perangkap dan tikus yang tertangkap adalah 49 ekor sehingga success

trap adalah 2,1% dan indeks pinjal 0. Pada bulan September pemasangan perangkap

adalah sebanyak 1600 perangkap dimana jumlah tikus yang tertangkap adalah sebanyak

13 sehingga success trap sebesar 0,75% dan indeks pinjal pada bulan September adalah

0.

48 | P a g e

Gambar 4.20 Data Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2019

5. Pemberantasan Lalat

a. Pengukuran Kepadatan Lalat

Lalat merupakan salah satu vektor mekanik penularan penyakit, untuk itu

dilakukan pengukuran kepadatan lalat di wilayah kerja sebelum dilakukan

pemberantasan. Pengukuran kepadatan lalat dengan menggunakan fly Grill dan

counter. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali dengan 1 kali pengukuran

selama 30 detik. Kemudian diambil angka rata – rata dari 5 angka tertinggi hasil

pengukuran.

Interpretasi hasil pengukuran kepadatan lalat adalah: 0 - 2 Tidak menjadi masalah (rendah) 3 – 5 Populasi padat perlu pengamanan dan tempat berbiak lalat

(sedang) 6 – 20 Populasi cukup padat perlu pengendalian (padat) Diatas 20 Populasi sangat padat, maka perlu dilakukan pengamanan dan

pengendalian lalat (sangat padat)

Tabel 4.11 Data Pengukuran Kepadatan Lalat Tahun 2019

No Wilayah Kerja

Rata – Rata Kepadatan Lalat

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 1 Batu

Ampar 1,6 2,3 0,7 2,2 2,5 1,7 1,5 1,8 2 1,5 0,4 2

2 Harbour Bay

0,5 2 2 1,4 4,6 3,2 1,3 1 2,3 1,1 1,8 2,3

3 Batam Center

2 1,2 0,9 0,7 2,6 0,3 1,3 2,1 1,2 0,4 0,8 0,4

4 NTB 1,1 2,4 2,6 2,8 1,8 1,4 1 2 1,7 1,2 0,6 1,1 5 SCN 3 1,6 2,7 3,6 1 1,2 0,6 0,6 0,5 2,3 3,2 1,2 6 Telaga

Punggur 2,4 3 2,8 1,8 1,8 1,8 1,5 2,1 1,6 1 2 1,4

7 Sekupang Domestik

2,5 0,6 3,6 1 2 1,8 1,4 0,7 0,6 2,2 0,9 1,2

1800

1200 1200

18002000

2600

18001600 1600 1600

1800

1400

16 16 11 38 27 27 17 20 12 16 15 37

16 16 15 49 29 31 17 21 13 17 15 370

500

1000

1500

2000

2500

3000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Jumlah Perangkap Dipasang Jumlah Perangkap Positif Tikus

Jumlah Tikus Tertangkap2

49 | P a g e

9 8 Sekupang Internasional

0,5 1,6 1,6 0,6 0,5 1,4 0,7 2 2,2 1 2,2 1,3

9 Pulau Sambu

2,5 2 2,3 1 2 2,1 2,9 0,8 0,7 0,7 0,7 0,5

10 Teluk Senimba

2,7 0,2 0,45 0,3 0,2 0,3 0,2 0,1 0,2 1 0,2 1,4

11 Bandara Hang Nadim

1,6 2,8 2,4 1,4 0,9 2,5 1,2 1,8 1,3 2,8 4 0,2

12 Sagulung 4 1,2 2,1 1,8 2 0,5 0,5 0,8 0,5 0,3 0,2 0,3

13 Kabil 2,8 1,7 1 2,1 0,3 0,3 0,4 0,6 1,5 0,1 0,2 0,3

Wilayah kerja dengan angka kepadatan lalat dalam kategori populasi yang

padat (6-20) dilakukan tindakan pengendalian berupa spraying sedangkan untuk

wilayah kerja dengan hasil pengukuran kepadatan lalat dengan populasi rendah

dilakukan pemantauan dan himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan

memastikan sampah di TPS diangkut secara rutin dan tidak dibiarkan menumpuk.

b. Pengendalian Lalat

Tindakan pengendalian lalat yang dilakukan berupa spraying di lokasi yang

populasi lalatnya termasuk dalam kategori padat sesuai dengan hasil pengukuran

kepadatan lalat yang telah dilakukan. Tindakan spraying menggunakan

insektisida mustang dengan bahan aktif zeta cypermetrin. Tabel dibawah ini

merupakan luas area yang dilakukan spraying dan pemakaian insektisida tahun

2019 di wilayah kerja KKP Kelas I Batam.

Tabel 4.12 Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Lalat

No Uraian B u l a n Jumlah

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Luas area (Ha)

0 2,5 2,5 2,5 2,5 3 8 8 8 0 2 2 41

2 Mustang (liter)

0 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5 1,2 1,2 1,2 0 0,4 0,4 6,5

Kegiatan pengendalian lalat selama tahun 2019 dilakukan di wilayah kerja dan

asrama haji Batam Center dalam rangka embarkasi haji. Luas wilayah yang

dilakukan pengendalian lalat sebanyak 41 Hektar. Insektisida yang digunakan

sebanyak 6,5 Liter.

6. Monitoring Resistensi / Efikasi 2 Jenis Bahan Aktif Insektisida

Penggunaan insektisida secara terus menerus dapat memicu resistensi. Sifat

serangga resisten dipicu dengan adanya pajanan yang berlangsung lama, hal ini

50 | P a g e

terjadi karena nyamuk mampu mengembangkan sistem kekebalan terhadap

insektisida yang sering digunakan. Penggunaan satu jenis insektisida dalam

pengendalian nyamuk di suatu wilayah akan efektif pada tahun-tahun pertama,

apabila jenis insektisida dipergunakan secara terus menerus dalam waktu yang lama

akan menimbulkan resistensi pada nyamuk sasaran. Untuk Deteksi dini status

kerentanan nyamuk terhadap insektisida yang digunakan, maka dilakukan uji

resistensi yang bermanfaat sebagai informasi untuk pemilihan insektisida yang tepat

didalam pengendalian vector di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.

Kegiatan ini terdiri dari kegiatan survei vektor di wilayah kerja Pelabuhan Nongsapura

Terminal Bahari dan Bandara Hang Nadim, rearing nyamuk di Laboratorium KKP

Kelas I Batam, dan kegiatan uji resistensi metode Suscepbility Test. Uji resistensi

dilakukan pada nyamuk Aedes aegepty betina yang berumur 2-3 hari dengan

insektisida lambdacyhalothrine 0,05%. Hasil uji resistensi menunjukkan bahwa

insektisida lambdacyhalothrine 0,05% masih efektif untuk pengendalian nyamuk di

wilayah kerja KKP Kelas I Batam.

7. Koordinasi , Advokasi dan Sosialisasi Pengendalian Vektor dan BPP di KKP

Kegiatan berupa sosialiasi dan koordinasi dengan pengelola dan lintas sektor

terkait pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di

wilayah kerja pelabuhan/bandar udara. Tujuan kegiatan sosialisasi dan koordinasi

untuk membangun komitmen Bersama dengan pengelola pelabuhan/bandar udara

untuk melakukan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit sehingga

dapat memujudkan wilayah pelabuhan/bandar udara yang bebas vektor. Peserta

kegiatan berjumlah 57 orang yang terdiri dari Petugas KKP Kelas I Batam, BTKL PP

Kelas I Batam, Dinas Kesehatan Kota Batam, Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Kantor

Bea dan Cukai Tipe B Batam, KSOP Batam, Kantor Pelabuhan BP Batam, Pengelola

Pelabuhan dan Bandara di Batam serta Kader TVZ Terpadu KKP Kelas I Batam.

8. Diklat Pengendalian Tikus dan Pinjal di Pelabuhan/Bandara

Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan

masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,

kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan Obat Makanan Kosmetika Alat Kesehatan dan Bahan Adiktif (OMKABA),

serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit muncul kembali, bioteorisme,

unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandar udara, pos lintas

batas darat dan pelabuhan. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

untuk mencegah dan menangkal penyakit menular bersumber binatang, KKP

51 | P a g e

1 melakukan pengamatan dan pengendalian terpadu baik dari ekologi, morfologi dan

siklus hidup tikus dan pinjal.

Peningkatan kapasitas SDM petugas sangat diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit bersumber binatang. Untuk itu

KKP Kelas I Batam melaksanakan kegiatan diklat pengendalian tikus dan pinjal.

Pelaksanaan Pengendalian Tikus dan Pinjal Bagi Petugas KKP di Pelabuhan/Bandara

dan Alat Angkut berjalan dengan lancar. Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang

yang berasal KKP Regional Barat, KKP Kelas I Soekarno Hatta, KKP Kelas I

Denpasar dan KKP Kelas II Pontianak. Narasumber kegiatan ini berasal dari Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, Subdit Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

dan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit

Salatiga.

9. Diklat Pemetaan Vektor Bagi Petugas KKP

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan Unit Pelayanan Teknis Kementerian

Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal P2P yang bertugas untuk mencegah masuk

dan keluarnya penyakit di pintu masuk negara yakni pelabuhan, bandara dan pos

lintas batas darat negara (PLBDN), termasuk penyakit yang bersumber dari vektor

dan binatang reservoir. Salah satu upaya untuk cegah tangkal penyakit yang

bersumber dari vektor dan binatang reservoir di pelabuhan, bandara dan pos lintas

batas darat negara (PLBDN) adalah melakukan tindakan pencegahan. Untuk

melakukan tindakan pencegahan penyakit yang bersumber dari vektor dan binatang

reservoir diperlukan data vektor dan binatang reservoir melalui kegiatan survei vektor

dan binatang reservoir yang berbasis komputer guna mendapatkan, mengolah data,

menyimpan, menganalisa dan menyajikan informasi geografis yang bergeoreferensi.

Teknik survei yang berbasis Komputer yang dapat digunakan untuk survei vektor dan

binatang reservoir adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

Sistem Informasi Geografis ( SIG ) untuk survey vektor dan hewan reservoir di

Pelabuhan dan Bandara untuk mengetahui gambaran vektor dan reservoir penyakit

termasuk didalamnya adalah data nyamuk dan tikus dengan menggunakan hasil

observasi lapangan dan uji identifikasi. Melalui pelatihan ini, peserta yang berasal

dari KKP seluruh Indonesia diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang

diperoleh selama pelatihan di satuan kerja masing-masing. Sehingga setiap KKP

dapat membuat suatu sistem kerja yang berbasis data geografis dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam pelaksanaan survey vektor

dan binatang reservoir. Kegiatan Pelatihan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk

Survey Vektor Dan Hewan Reservoir Di Pelabuhan Dan Bandara Bagi Petugas KKP

52 | P a g e

dilaksanakan pada hari Minggu sd Jumat, tanggal 22 sd 29 September 2019 di

Bapelkes Batam. Kegiatan Pelatihan diikuti oleh 30 petugas KKP dari KKP regional

timur sampai KKP regional barat. Materi pelatihan disampaikan oleh Sesditjen P2P

Kemenkes RI, Kasubdit P2PTVZ, Staf Teknis dari Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Dosen dari Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta serta Narasumber dari Bapelkes Batam.

10. Tindakan Sanitasi Kapal

a. Disinseksi Kapal

Tindakan disinseksi kapal yang di lakukan berupa spraying. Tindakan spraying

dilakukan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan berdasarkan permintaan.

Pelaksanaan spraying dilakukan BUS (Badan Usaha Swasta) dan KKP Kelas I

Batam sebagai pengawas.

b. Deratisasi Kapal

Tindakan dieratisasi kapal yang dilakukan berupa fumigasi. Tindakan fumigasi

dilakukan sebagai tindak lanjut hasil temuan di lapangan dan berdasarkan

permintaan dari pihak keagenan kapal. Pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh BUS

(Badan Usaha Swasta) dan KKP Kelas I Batam berfungsi sebagai pengawas pada

pelaksanaan fumigasi tersebut.

Tabel 4.13

Pelaksanaan Spraying dan Fumigasi Tahun 2019

NO BULAN

TINDAKAN SANITASI KAPAL

JUMLAH Fumigasi Spraying

Temuan

Petugas Permintaan

Temuan

Petugas Permintaan

1 Januari 0 4 9 0 13

2 Februari 0 5 8 0 13

3 Maret 0 6 1 0 7

4 April 0 8 5 0 13

5 Mei 0 8 8 1 17

6 Juni 0 4 2 1 7

7 Juli 0 12 9 0 21

8 Agustus 2 5 6 0 13

9 September 0 8 2 0 10

10 Oktober 0 7 4 0 11

11 November 0 8 3 0 11

12 Desember 0 4 8 0 12

JUMLAH 2 79 65 2 148

Berdasarkan tabel diatas diketahui tindakan sanitasi kapal yang dilakukan selama

tahun 2019 di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam sebanyak 148 kapal.

Sebanyak 81 kapal dilakukan fumigasi dan sebanyak 67 kapal dilakukan spraying.

53 | P a g e

3 11. Penerbitan Dokumen SSCEC

Sanitasi kapal adalah segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di

kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit guna memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan. Sanitasi kapal berlaku untuk semua jenis kapal baik

kapal penumpang, maupun kapal barang. Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan

untuk pengeluaran sertifikat sanitasi guna memperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar

(SIKB). Hasil pemeriksaan dinyatakan berisiko tinggi atau risiko rendah, jika kapal

yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control

Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko

rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC), dan

pemeriksaan dilakukan dalam masa waktu enam bulan sekali.

Upaya Kegiatan pengawasan sanitasi kapal dilakukan dalam rangka penerbitan

dokumen SSCEC, kegiatan ini dilakukan di seluruh wilayah kerja KKP Kelas I Batam.

Pemeriksaan sanitasi kapal dilakukan oleh tenaga sanitarian, dan entomolog yang

terdapat di KKP. Berikut tabel hasil pemeriksaan sanitasi kapal pada tahun 2019.

Tabel 4.14 Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka

Penerbitan Dokumen SSCEC/SSCC Tahun 2019

No Bulan

Tingkat Risiko Gangguan Kesehatan Jumlah

Tingkat Risiko Rendah

Tingkat Risiko Tinggi

Fumigasi Spraying

1 Batu Ampar 273 8 33 314

2 Harbour Bay 31 0 0 31

3 Batam Center 71 0 0 71

4 Semblog 64 0 2 66

5 Kabil 358 0 2 360

6 Telaga Punggur 144 0 1 145

7 Nongsa Terminal Bahari

223 0 0 223

8 Sekupang Domestik

154 4 2 160

9 Sekupang Internasional

62 33 1 96

10 Teluk Senimba 89 0 0 89

11 Sagulung-Tg. Uncang

1092 36 26 1154

12 Pulau Sambu 130 0 0 130

Jumlah 2691 81 67 2839

54 | P a g e

Dari tabel di atas diperoleh data bahwa jumlah kapal yang diperiksa dalam

rangka penerbitan dokumen SSCEC/SSCC selama tahun 2019 di semua wilayah

kerja KKP Kelas I Batam berjumlah 2839 kapal. Berdasarkan data hasil pemeriksaan

sanitasi tersebut sebanyak 2.691 kapal memiliki tingkat risiko kesehatan rendah.

Sedangkan sebanyak 148 kapal memiliki tingkat risiko kesehatan tinggi. Hasil

pemeriksaan sanitasi kapal berdasarkan wilayah kerja adalah sebagai berikut:

Gambar 4.23 Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka Penerbitan Dokumen Berdasarkan Wilayah Kerja di KKP Kelas I Batam Tahun 2019

Berdasarkan grafik diatas, pemeriksaan sanitasi kapal terbanyak dilakukan di

wilayah kerja Sagulung/Tg. Uncang yaitu sebanya 41%, hal ini disebabkan karena di

wilayah kerja tersebut banyak terdapat perusahaan pembuatan/perbaikan kapal

sehingga jumlah kapal yang ada di wilayah kerja tersebut cukup banyak. Sedangkan

pemeriksaan sanitasi kapal paling sedikit dilakukan di wilayah kerja harbour bay

sebanyak 1%. Hal tersebut dikarenakan jumlah kapal yang beroperasi di pelabuhan

ferry harbour bay tidak banyak.

12. Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan / Bandara

Kegiatan pengawasan kualitas air bersih meliputi pemeriksaan sanitasi sarana

penampungan air bersih dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan

melakukan pengukuran kualitas air secara kimia berupa pH dan sisa chlor yang

dilakukan menggunakan rapid test sedangkan pemeriksaan secara fisik meliputi

warna, bau dan rasa. Kegiatan pengawasan pada PAB (Penyediaan Air bersih) di

Pelabuhan / Bandara dilaksanakan rutin setiap bulan sekali. Sedangkan pengawasan

kualitas air bersih pada alat angkut dilaksanakan saat perpanjangan dokumen

SSCEC/SSCC kapal setiap 6 bulan sekali. Kegiatan pengawasan air bersih bertujuan

untuk menjamin kualitas air bersih di Pelabuhan/Bandara memenuhi syarat sesuai

dengan Permenkes No.32 Tahun 2017. Data hasil pengawasan kualitas air bersih

314; 11%

31; 1% 71; 2%

66; 2%

360; 13%

145; 5%

223; 8%

160; 6%96; 3%89; 3%

1154; 41%

130; 5%Batu Ampar

Harbour Bay

Batam Center

Semblog

Kabil

Telaga Punggur

Nongsa Terminal Bahari

Sekupang Domestik

Sekupang Internasional

Teluk Senimba

Sagulung-Tg. Uncang

Pulau Sambu

55 | P a g e

5 pada tahun 2019 di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.15 Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Bersih

di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2019

Pada tabel diatas diketahui jumlah pengawasan kualitas air bersih secara

keseluruhan pada tahun 2019 sebanyak 2.729 sampel, dengan rincian 563 sampel

air bersih dari pelabuhan/bandara, 2.161 sampel air bersih yang berasal dari alat

angkut dan 15 sampel dari asrama Haji dan katering haji. Hasil pemeriksaan sampel

air di pelabuhan/bandara dan alat angkut pada tahun 2019 seluruhnya memenuhi

syarat kesehatan, berdasarkan hasil pemeriksaan untuk parameter pH, kadar besi

(Fe) dan sisa klor. Sedangkan hasil pemeriksaan air bersih di asrama dan katering

haji pada tahun 2019 sebanyak 10 sampel air tidak memenuhi syarat kesehatan

dikarenakan positif Escherichia coli. Sesuai dengan Permenkes 32 Tahun 2017

disebutkan bahwa air bersih yang diperuntukkan untuk kebutuhan hygine dan

sanitasi harus bebas dari Escherichia coli. Kontaminasi E.coli pada air bersih di

asrama haji disebabkan karena suplai air baku berasal dari penyedia air yang tidak

berizin resmi sehingga kualitas air baku tidak memenuhi syarat. Tindakan

pengendalian yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan

pengurasan di semua reservoir air yang ada di asrama haji dan dengan pemberian

klorin (klorinasi) sebagai desinfektan.

13. Pengawasan Sanitasi Asrama Haji

Asrama haji merupakan tempat Embarkasi / Debarkasi Jemaah Haji yang

rentan berisiko dan rawan terjadinya penularan penyakit. Oleh karena itu Asrama haji

menjadi salah satu faktor risiko penularan penyakit yang cukup tinggi selain

penularan penyakit melalui lintas wilayah embarkasi Batam, juga penularan penyakit

lintas batas negara. Sehingga perlu dilakukan upaya cegah tangkal penyakit dan

pengendalian faktor risiko berdasarkan prinsip-prinsip surveilans dan pengendalian

risiko lingkungan.

No Asal Sampel Hasil Pemeriksaan

Ket Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi Syarat

1 Pelabuhan/Bandara 563 0

2 Asrama Haji dan katering haji 5 10

3 Alat Angkut 2161 0

Total 2729 10

56 | P a g e

Pelaksanaan pengawasan hygiene sanitasi lingkungan asrama haji, mengacu

pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tentang Penyelenggaraan Kesehatan

Haji, yang didalamnya mengatur tentang pembinaan, pelayanan dan perlindungan

jemaah haji, mulai dari persiapan di tanah air, Arab saudi maupun saat perjalanan.

Pengawasan dan penilaian kesehatan lingkungan dan sanitasi bangunan di

asrama haji pada pemeriksaan pendahuluan di bagi menjadi 3 (tiga) tahap

pengawasan. Tahap awal pengawasan lingkungan dan fasilitas sanitasi asrama haji

dilakukan 6 (enam) bulan sebelum kegiatan embarkasi haji, kegiatan pengawasan

tahap kedua dilakukan 1 (satu) minggu sebelum kegiatan embarkasi haji dan

kegiatan pengawasan tahap ketiga dilakukan pada saat kegiatan embarkasi haji.

Pemeriksaan pendahuluan/pra embarkasi sanitasi asrama haji merupakan

kegiatan pengawasan dan penilaian sebelum proses pelaksanaan operasional haji.

Kegiatan ini meliputi pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendukung pada

asrama haji embarkasi Batam. Kegiatan dilakukan dengan observasi secara

langsung di lapangan menggunakan formulir pemeriksaan dan perlatan pendukung

seperti lux meter, sound level meter dan thermohygrometer. Kegiatan dilakukan di

tiga lokasi yaitu, Bandara Hang Nadim, Asrama Haji dan Catering Makanan Pesawat

oleh 3 petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Pemeriksaan dan penilaian awal

(pertama) dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan, jasa

boga (asrama haji dan catering pesawat) dan membuat rekomendasi pada

pengambil keputusan tentang perbaikan asrama haji, sarana sanitasi yang aman dan

nyaman, perbaikan jasa boga yang memenuhi syarat teknis kesehatan.

14. Pengamanan Makanan pada Kunjungan Tamu/ Pejabat Kenegaraan

Kegiatan pengamanan makanan berupa pemeriksaan kondisi sanitasi tempat

pengolahan makanan dan pemeriksaan kualitas makanan secara organoleptik dan

kimia menggunakan rapid test. Pemeriksaan kualitas makanan secara kimia meliputi

timbal (Pb), formalin, nitrit, sianida, arsen. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin

makanan yang dikonsumsi bebas dari faktor risiko kesehatan. Kegiatan

pengamanana makanan dilakukan dalam rangka kedatangan RI1, RI2 dan tamu

negara. Pada tahun 2019 kegiatan pengamanan makanan dilaksanakan sebanyak 5

kali. Hasil pemeriksaan kualitas makanan selama tahun 2019 secara keseluruhan

aman untuk dikonsumsi.

15. Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah Pelabuhan /

Bandara

57 | P a g e

7 Pelabuhan merupakan tempat bertemunya orang, barang dengan berbagai

kondisi yang mempengaruhi faktor risiko penularan penyakit. Dalam rangka

mengantisipasi ancaman penyakit global, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam dituntut mampu menangkal risiko kesehatan masyarakat yang mungkin

ditimbulkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan diwilayah

pelabuhan/bandara adalah dengan meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat

pelabuhan, dengan cara kegiatan pelatihan/ tentang sanitasi TPM bagi penjamah

makanan di wilayah pelabuhan/bandara.

Peserta sosialisasi terdiri dari penjamah makanan, pengelola dan stake holder

di pelabuhan/bandara wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun. Jumlah peserta

kegiatan workshop bagi petugas KKP tentang sanitasi TPM bagi penjamah makanan

sebanyak 56 peserta yang terdiri dari perwakilan petugas CIQP baik di

pelabuhan/bandara, pengelola pelabuhan / bandara, penjamah makanan di

pelabuhan/bandara serta petugas KKP Kelas I batam. Kegiatan pertemuan ini

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi penjamah makanan mengenai

faktor risiko yang bersumber dari makanan dan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan.

16. Pengawasan Kualitas Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Pelabuhan dan

Bandara

Kegiatan pengawasan dan pembinaan hygiene sanitasi TPM dilakukan di semua

wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan TPM

yang memenuhi syarat kesehatan baik dari lingkungannya, penjamahnya, bahan

baku dan proses pengolahan serta dalam rangka sertifikasi laik sehat untuk TPM

yang memenuhi syarat. Kegiatan pengawasan sanitasi TPM dilaksanakan rutin

setiap bulan oleh petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Hasil pengawasan

hygiene sanitasi TPM pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16 Kegiatan Pengawasan Hygiene Sanitasi TPM di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

Tahun 2019

No Bulan Hasil Pengawasan Hygiene Sanitasi TPM

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat 1 Januari 75 0 2 Februari 69 0 3 Maret 57 0 4 April 56 0 5 Mei 30 0 6 Juni 34 0 7 Juli 32 0 8 Agustus 26 0

58 | P a g e

9 September 24 0 10 Oktober 24 0 11 November 25 0 12 Desember 24 0

Total 476 0

Berdasarkan tabel diatas jumlah pengawasan hygiene sanitasi TPM selama

tahun 2019 sebanyak 476 kali pengawasan dengan hasil kseluruhan memenuhi

syarat. Kegiatan pengawasan TPM terdiri dari pengawasan sanitasi lokasi,

bangunan, sarana dan prasarana sanitasi TPM serta pemeriksaan sampel makanan

secara organoleptik dan kimia (formalin, arsen, sianida dan Pb). Sanitasi TPM yang

tidak memenuhi syarat merupakan salah satu faktor risiko kesehatan yang dapat

menyebabkan gangguan kesehatan secara tidak langsung. Upaya yang dilakukan

oleh KKP Kelas I Batam terkait kondisi tersebut yaitu dengan memberikan

penyuluhan dan pemberian teguran kepada pengelola / penjamah makanan serta

melakukan koordinasi dengan pengelola pelabuhan terkait perbaikan fasilitas

sanitasi TPM untuk menigkatkan kondisi sanitasi.

17. Pengawasan Hgyiene Sanitasi Gedung dan Bangunan di Pelabuhan / Bandar

Udara

Pelabuhan/bandara merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dan

melakukan kegiatan di tempat yang sama. Kondisi tersebut meningkatkan risiko

penularan penyakit baik secara langsung maupun melalui perantara (lingkungan,

peralatan, vektor). Pengawasan bangunan/gedung di pelabuhan dilakukan secara

rutin setiap bulan di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Pengawasan sanitasi

gedung dan bangunan yaitu pengawasan komponen atau bagian-bagian bangunan

serta fasilitas pendukungnya yang ada di pelabuhan dari kemungkinan timbulnya

masalah kesehatan. Kegiatan ini berupa inspeksi terhadap kondisi sanitasi pada

gedung/bangunan dan sarana serta prasarana sanitasi dengan tujuan deteksi dini

faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit sehingga

dapat dilakukan pengendalian agar tidak menimbulkan dampak kesehatan. Data

hasil pengawasan sanitasi gedung dan bangunan pada tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.17 Kegiatan Pengawasan Hygiene Sanitasi Gedung dan Bangunan di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

Tahun 2019 No Bulan Hasil Pengawasan Hygiene Sanitasi Gedung dan

Bangunan Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

1 Januari 51 0 2 Februari 41 0 3 Maret 36 0

59 | P a g e

9 4 April 38 0 5 Mei 31 0 6 Juni 24 0 7 Juli 34 0 8 Agustus 29 0 9 September 35 0 10 Oktober 29 0 11 November 32 0 12 Desember 19 0

Total 399 0

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah gedung/bangunan yang

diperiksa selama tahun 2019 di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam

sebanyak 399 unit dengan hasil keseluruhan memenuhi syarat kesehatan.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan terkait

pengawasan hygiene sanitasi gedung/bangunan di wilayah kerja KKP Kelas I

Batam sehingga tidak dilakukan kegiatan pengendalian.

18. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Risiko

Lingkungan

Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan sanitasi ke wilayah kerja dilakukan

dalam upaya bimbingan teknis langsung kepada petugas yang ada di wilayah kerja

dan tindak lanjut tentang pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan serta sharing

permasalahan yang menjadi kendala sehingga dapat ditemukan pemecahan

masalah sedini mungkin. Kegiatan monitoring dilakukan di 10 wilayah kerja KKP

Kelas I Batam setiap 2 bulan sekali oleh 2 petugas dari kantor induk. Adapun hasil

dari kegiatan tersebut bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan –

permasalahan yang ada di 10 wilayah kerja tersebut, serta mengkoordinir saran-

saran perbaikan terhadap kegiatan menyangkut bidang pengendalian risiko

lingkungan di wilayah kerja.

4.2.3 Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program Upaya Kesehatan dan

Lintas Wilayah sebagai salah satu pendukung program pencegahan dan pengendalian

penyakit, untuk lebih jelasnya kegiatan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi

KLB pada Arus Mudik

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB

pada Arus Mudik merupakan pelayanan kesehatan pada situasi khusus dimana

masyarakat berkumpul atau bergerak dalam waktu serentak untuk kegiatan yang

60 | P a g e

sudah direncanakan dan berlangsung selama dua hari sampai satu bulan atau lebih.

Perubahan lingkungan saat berkumpul dan bergerak ini menimbulkan risiko

kesakitan, cacat, atau meninggal akibat kecelakaan.

Pelaksana kegiatan ini adalah Tim yang beranggotakan 7 orang petugas setiap

hari di setiap wilayah kerja. Anggota Tim adalah petugas wilayah kerja dan kantor

induk KKP Kelas I Batam yang terdiri 1 orang penanggung jawab, 1 orang dokter, 1

orang petugas farmasi, 1 orang petugas PRL, 1 orang petugas surveilans, dan 2

orang perawat atau dapat juga disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada

pelaku perjalanan di Pelabuhan dan Bandara pada situasi-situasi khusus,

memberikan pelayanan rujukan kepada pasien yang memerlukan perawatan lanjutan

di Rumah Sakit, melakukan surveilans faktor risiko dan surveilans penyakit melalui

pengamatan dan pelayanan kesehatan di kedatangan dan keberangkatan

kapal/pesawat dan penumpang di pelabuhan dan bandara.

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB

pada Arus Mudik Tahun 2019 telah dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut:

a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus

Mudik Tahun Baru 2019

Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal pada lampiran Surat Tugas Plh.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yaitu selama tiga hari pada

tanggal 01 s/d 03 Januari 2019 di Wilayah Kerja Pelabuhan Ferry Sekupang

Domestik, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Internasional

Batam Center, dan Bandara Internasional Hang Nadim dan selama enam hari

pada tanggal 4 – 23 Januari 2019 di Pelabuhan PELNI di Batu Ampar (mengikuti

jadwal kedatangan kapal Pelni sebanyak 9 kali kedatangan/keberangkatan).

Kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019 adalah sebanyak 81

kunjungan yaitu 11 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, 52

kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu Ampar, 2 Kunjungan di Pelabuhan Ferry

Telaga Punggur, 9 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center,

dan 16 kunjungan di Bandara Hang Nadim Batam (termasuk kunjungan untuk

Surat Ketarangan Laik Terbang). Tidak terdapat data rujukan maupun kematian

selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus

Mudik Tahun Baru 2019.

61 | P a g e

1 Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019 disajikan dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.18 Data Jenis Penyakit di Posko Kesehatan

Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Gravida 27

2 ISPA/Gangguan Pernafasan 15

3 Osteo Arthritis 6

4 Post Stroke 7

5 Dispepsia 5

6 Cefalgia 4

7 Febris 3

8 Hipertensi 2

9 Myalgia 2

10 Senility 2

11 DM 2

12 Tumor 2

13 Trauma/Luka 1

14 Gastritis 1

15 Depresi 2

16 Fatique 1

17 Demensia 1

18 Kardiovaskuler 1

19 Sincope 1

20 Sindrom Nefrotik 1

21 Kongenital Talipes 1

22 Varicella 1

23 TB Paru 1

24 Ca colon 1

JUMLAH 90

Grafik 4.18 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus

Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru 2019

0

10

20

30

40

50

60

PEL. BATU AMPAR

PEL. SKP DOMESTIK

PEL. BATAM CENTER

PEL. TELAGA PUNGGUR

BANDARA HANG

NADIM

52

11 92

16

62 | P a g e

b. Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus Pengawasan Arus

Mudik Tahun Baru Imlek 2019

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai yang telah dijadwalkan pada Surat

Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, yaitu mulai

tanggal 1 - 5 Februari 2019 di Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, Pelabuhan

Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Bandara

Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Pelni Batu Ampar yang diperkirakan

ada lonjakan penumpang selama arus mudik Tahun Baru Imlek 2019.

Kunjungan pasien ke posko kesehatan pada pelayanan kesehatan situasi

khusus pengawasan arus mudik tahun baru Imlek 2019 di pelabuhan dan

bandara, jumlah total pasien yang berkunjung selama kegiatan adalah 85 orang.

Jumlah pasien rawat jalan sebanyak 85 orang dan tidak ada pasien yang dirujuk

ke rumah sakit. Jumlah kunjungan pasien terbanyak di Bandara Hang Nadim

Batam sebanyak 31 orang, 21 orang dengan surat keterangan layak terbang dan

10 orang berobat klinik tanpa Surat keterangan layak terbang. Rekap kunjungan

klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan

Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019 menurut jenis penyakit ditampilkan pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4.19 Data Jenis Penyakit di Posko Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019

No Jenis Penyakit Jumlah

1 Varicella 1

2 Laik terbang 21

3 ISPA/Gangguan Pernafasan 11

4 Cefalgia 13

5 Hipertensi 6

6 Dispepsia 5

7 Myalgia 5

8 Febris 4

9 Gravida 4

10 Trauma/Luka 3

11 Caries dentis 2

12 Gastritis 2

13 Osteo Arthritis 2

14 Senility 2

15 Urtikaria 2

16 Dismenorea 1

17 Diare 1

Jumlah 85

63 | P a g e

3

Grafik 4.19 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2019

c. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus

Mudik Lebaran 2019

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik

Lebaran 2019 dilaksanakan pada tanggal 4 Mei s.d. 28 Juni 2019 pada kapal

penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar (mengikuti jadwal kedatangan kapal

Pelni sebanyak 24 kali kedatangan/keberangkatan), serta pada tanggal 28 Mei

s.d. 12 Juni 2019 di 4 wilayah kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1 bandara

yaitu : Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik,

Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, dan Bandara Hang Nadim Batam.

Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan

Arus Mudik Lebaran 2019 adalah sebanyak 550 kunjungan yaitu 243 kunjungan

di Pelabuhan Pelni Batu Ampar, 123 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang

Domestik, 56 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, 36

kunjungan di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 92 kunjungan di Bandara

Hang Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran

2019. Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi

Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran 2019 disajikan dalam tabel di bawah

ini.

Tabel 4.20 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Lebaran 2019

NO JENIS PENYAKIT TOTAL

1 Varicella 2

2 TB Paru 2

3 Konjungtivitis 3

4 ISPA/Gangguan Pernafasan 41

5 Gravida 177

0 5 10 15 20 25 30 35

PEL. SKP DOMESTIK

PEL. BATAM CENTER

PEL. TELAGA PUNGGUR

BANDARA HANG NADIM

PELABUHAN PELNI BATU AMPAR

23

16

7

31

8

64 | P a g e

6 Senility 48

7 Hipertensi 42

8 Post Stroke 31

9 Dispepsia 24

10 Trauma/Luka 19

11 Fatique 17

12 Osteo Arthritis 13

13 Diare 11

14 Sincope 11

15 Cefalgia 10

16 Fraktur 10

17 Febris 9

18 DM 9

19 Asma 9

20 Gingivitis 6

21 Gastritis 5

22 Kardiovaskuler 5

23 Myalgia 4

24 Vertigo 4

25 Dismenorea 3

26 Urtikaria 3

27 Jaundice susp. Hepatitis 3

28 Hipotensi 3

29 Lain-lain 26

JUMLAH 550

Grafik 4.20 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi

KLB pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2019

d. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus

Mudik Natal Tahun 2019

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal

Tahun 2019 dilakukan pada tanggal 07 - 31 Desember 2019 pada kapal

penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar (mengikuti jadwal kedatangan kapal

0

50

100

150

200

250

Pel. PelniBatu Ampar

Pel. SkpDomestik

Pel. BatamCenter

Pel. TelagaPunggur

BandaraHang Nadim

243

123

5636

92

65 | P a g e

5 Pelni sebanyak 12 kali kedatangan/keberangkatan), serta pada tanggal 24 – 25

dan 29 - 31 Desember 2019 di 4 wilayah kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1

bandara yaitu : Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, Pelabuhan Ferry

Internasional Batam Center, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan Bandara Hang

Nadim Batam.

Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan

Arus Mudik Natal Tahun 2019 adalah sebanyak 149 kunjungan yaitu 77

kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu Ampar, 6 kunjungan di Pelabuhan Ferry

Sekupang Domestik, 15 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam

Center, 6 kunjungan di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 45 kunjungan di

Bandara Hang Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal Tahun

2019. Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Pada Situasi

Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal Tahun 2019 disajikan dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.21 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Pengawasan Arus Mudik Natal 2019

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Post varicella 2

2 HIV/AIDS 2

3 ISPA/Gangguan Pernafasan 18

4 Gravida 60

5 Post Stroke 13

6 Hipertensi 7

7 Febris 6

8 Cefalgia 5

9 Senility 4

10 Dispepsia 3

11 Sincope 3

12 Fraktur 3

13 Gastritis 2

14 Osteo Arthritis 2

15 DM 2

16 PPOK 2

17 Fatique 2

18 Lain-lain 13

JUMLAH 149

66 | P a g e

Grafik 4.21 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi

KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2019

2. Pelayanan Kesehatan Haji

Kegiatan Embarkasi Haji Batam 1440 H/2019 M dilaksanakan selama 30 hari

yaitu dari tanggal 05 Juli s.d. 03 Agustus 2019. Tim penyelenggara kesehatan haji

embarkasi Batam terdiri atas 55 orang petugas yang terbagi menjadi 4 bidang tugas

yaitu; Bagian Tata Usaha (Unit Administrasi dan Keuangan serta Unit Siskohat dan

Pelaporan), Bidang Pelayanan Kesehatan (Unit Pemeriksaan Ketiga, Unit Poliklinik

dan Pengendalian Krisis, dan Unit Laboratorium), Bidang Pegendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiologi (Unit Kekarantinaan dan Unit Surveilans Epidemiologi), dan

Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan (Unit Pengendalian Vektor dan Unit

Sanitasi). Unit Poliklinik dan Pengendalian krisis dibagi lagi menjadi dua Sub Unit

yaitu Sub Unit Asrama Haji dan Sub Unit Terminal Haji (Bandara Hang Nadim

Batam).

Kegiatan Debarkasi Haji Batam dilaksanakan juga selama 30 hari dari tanggal

17 Agustus s.d. 15 September 2019. Tim penyelenggara kesehatan haji debarkasi

Batam terdiri atas 49 orang petugas yang terbagi menjadi 8 unit yaitu; Unit

Sekretariat, Siskohatkes, dan Pelaporan; Unit Evakuasi Medik Bandara; Unit

Evakuasi Medik Asrama; Unit Karantina dan Surveilans Epidemiologi; Unit

Ambulance Mobile; Unit Pengendalian Risiko Lingkungan; Unit Kefarmasian; dan

Unit Terminal Haji (Bandara Hang Nadim).

Berdasarkan data-data hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji

Embarkasi dan Debarkasi Tahun 1440 H / 2019 M dapat disimpulkan bahwa

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi dan Debarkasi Tahun 1440

H / 2019 M secara umum berjalan dengan baik dan lancar, semua unit bekerja

sesuai tugas pokok dan fungsinya. Embarkasi Batam merupakan embarkasi haji

yang melayani jamaah dari 4 provinsi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan

77

615

6

45

0

20

40

60

80

100

Pel. BatuAmpar

Pel. SkpDomestik

Pel. BatamCenter

Pel. TelagaPunggur

Bandara HangNadim

67 | P a g e

7 Barat serta Provinsi Riau dan Jambi melalui Embarkasi Haji Antara Riau dan Jambi.

Tabel dibawah ini menunjukkan total jamaah berangkat, pulang, maupun tinggal dan

wafat.

Tabel 4.22

Data Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi dan Debarkasi

Tahun 1439 H / 2019 M

No Provinsi Jumlah Kloter

Jamaah Berangkat

Wafat di Arab Saudi

Masih Dirawat di Arab Saudi

Kembali ke Tanah

Air

1 Kepulauan Riau 4 1.500 6 0 1.494

2 Riau 12 5.388 8 2 5.378

3 Kalimantan Barat 6 2.767 9 0 2.758

4 Jambi 7 3.289 17 2 3.270

5 Lain-lain 0 0 0 0 0

Jumlah 29 12.944 40 4 12.900

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa total jamaah yang diberangkatkan ke Arab

Saudi dari Embarkasi Haji Batam adalah 12.944 orang. Pada masa debarkasi haji,

sebanyak 12.900 orang jamaah datang dari Arab Saudi, berkurang 44 orang

jamaah, yaitu 40 orang wafat di Arab Saudi dan 4 orang masih dirawat di Arab

Saudi sampai dengan selesainya masa debarkasi.

Jamaah calon haji yang berisiko tinggi sebanyak 9.606 orang atau 74,21% dari

total jamaah calon haji yang melalui tahap pemeriksaan ketiga di Embarkasi Batam

( Provinsi Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Barat ) dan Embarkasi Antara Riau

dan Jambi. Dari 9.606 orang tersebut, 4.327 adalah pria dan 5279 adalah wanita,

seperti terlihat pada tabel berikut :

Grafik 4.21 Data Jamaah Calon Haji Risiko Tinggi Tahun 2019

PRIA45%WANITA

55%

DATA JAMAAH CALON HAJI RISIKO TINGGI

PRIA

WANITA

68 | P a g e

Tabel 4.23 Data Wanita Usia Subur (WUS) dan Non Wanita Usia Subur (NWUS)

Embarkasi Batam Tahun 1439 H / 2019 M

No Jenis Kelamin Provinsi Asal

Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi

1 Pria 447 945 2.040 865 4.327 45,04%

2 Wanita 624 1.081 2.412 1.162 5.279 54,96%

Total 1.101 2.026 4.452 2.027 9.606 100%

Jamaah calon haji wanita usia subur Tahun 1440 H/2019 M berjumlah 2.611

jamaah (36,88% dari total jamaah wanita). Kriteria yang digunakan untuk Wanita

Usia Subur adalah umur kurang dari atau sama dengan 50 tahun. Namun demikian,

ada beberapa wanita yang umurnya lebih dari 50 tahun (apabila masih

mendapatkan menstruasi) tetap diperiksa urinnya. Dari hasil pemeriksaan WUS

didapatkan hasil bahwa tidak terdapat jamaah calon haji yang hasil

pemeriksaannya Positif, artinya bahwa jamaah calon haji dalam keadaan tidak

hamil.

Tabel 4.24 Data Wanita Usia Subur (WUS) dan Non Wanita Usia Subur (NWUS)

Embarkasi Batam Tahun 1439 H / 2019 M

No Wanita Provinsi Asal

Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi

1 W U S 377 436 1.071 727 2.611 36,88%

2 Non WUS 473 1.036 1.844 1.116 4.469 63,12%

Total 850 1.472 2.915 1.843 7.080 100%

Pelayanan kesehatan rawat jalan diberikan kepada jamaah haji sakit, uzur,

kecapekan, memerlukan konsultasi penyakitnya dan juga kepada semua

petugas/panitia yang terlibat dalam kegiatan embarkasi/debarkasi Batam.

Tabel 4.25 Data Kunjungan Klinik Embarkasi Haji

Tahun 1439 H/2019 M

No Jenis Kelamin Rawat Jalan Observasi Rujukan Rawat Inap

1 Laki-laki 86 15 8 2

2 Perempuan 149 24 12 6

Jumlah 235 39 20 8

Jumlah total jamaah yang berkunjung ke klinik yaitu 302 jamaah (111 laki-laki

dan 191 perempuan) dengan kasus penyakit berjumlah 372 kasus. Dari jamaah

69 | P a g e

9 yang berkunjung tersebut JCH yang perlu diobservasi berjumlah 39 Jamaah (15

laki-laki dan 24 perempuan) dan yang perlu dirujuk berjumlah 20 jamaah (8 laki-laki

dan 12 perempuan). Kasus terbanyak pada kunjungan klinik dan yang memerlukan

observasi adalah penyakit sistem pernapasan.

Setelah Jamaah dirujuk dan mendapatkan hasil pemeriksaan dari dokter

spesialis yang dituju, kemudian jamaah ditentukan apakah diperbolehkan untuk

melaksanakan ibadah haji. Apabila tidak bisa melanjutkan ibadahnya, jamaah akan

ditunda keberangkatannya ke tanah suci dan dirawat inap di Rumah sakit sampai

kondisinya laik terbang. Dari jumlah total pasien yang dirujuk adalah sebanyak 20

jamaah, 8 jamaah diantaranya harus menjalani rawat inap.

Tabel 4.26

Data Kunjungan Klinik Debarkasi Haji

Tahun 1439 H/2019 M

No Wanita Provinsi Asal

Jumlah % Kepri Riau Kalbar Jambi

1 Pria 8 80 32 15 145 52,16%

2 Wanita 0 81 27 15 133 47,44%

Total 8 161 59 30 278 100%

Tabel menunjukkan kunjungan rawat jalan Jamaah Haji di Klinik menurut

daerah asal dan Jenis Kelamin di Debarkasi Haji Batam pada Tahun 1440 H / 2019

M. Dilihat dari tabel, jamaah haji yang berobat ke klinik Embarkasi Batam di Asrama

Haji Batam berjumlah 278 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berjenis

kelamin pria, 145 orang (52.16%) sedangkan wanita, 133 orang (47.44%). Dari data

tersebut didapatkan bahwa total jamaah haji yang berobat dari Provinsi Riau

melakukan kunjungan terbanyak ke klinik, yaitu sebesar 161 kunjungan.

Penyelenggaraan kesehatan haji pada tahun ini masih sama dengan tahun

lalu yaitu menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2016 tentang

Istithaah Kesehatan Jamaah Haji serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 62 Tahun

2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Meskipun sudah dijalankan selama

4 tahun, namun masih saja ada daerah yang belum menerapkan Permenkes

tersebut secara maksimal. Masih banyak jamaah harus diobservasi atau bahkan

dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk dilakukan peninjauan kembali status istithaah

kesehatannya.

Selain kegiatan pokok Embarkasi/Debarkasi Haji Batam 1440 H tersebut di

atas, dilaksanakan juga beberapa kegiatan lain sebagai berikut:

70 | P a g e

a. Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada

tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8

orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I

Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga

terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji

Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya

dinyatakan lulus pelatihan

b. Pertemuan koordinasi embarkasi dan debarkasi dengan LS dilaksanakan 2 kali

di aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada 3 Juli 2019, dihadiri

31 orang. Pertemuan kedua dilaksanakan pada 4 Juli 2019 di Swiss-BellHotel,

peserta 51 orang. Peserta dari BTKLPP Kelas I Batam, Dinas Kesehatan Kota

Batam, Rumah Sakit di Kota Batam, Puskesmas di Kota Batam, BPJS dan

Kemenag

c. Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada

tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8

orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I

Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga

terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji

Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya

dinyatakan lulus pelatihan

d. Kegiatan Pelatihan Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Kloter

Terintegrasi Tahun 2019 M/1440 H

Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1440 H telah dilaksanakan pada

tanggal 2 sampai 11 April 2019 di Asrama Haji BP Batam dengan melibatkan 8

orang panitia dan 5 orang fasilitator yang berasal dari pegawai KKP Kelas I

Batam, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini juga

terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 81 orang calon Petugas Kesehatan Haji

Indonesia (PKHI) Kloter mengikuti kegiatan pelatihan ini dan semuanya

dinyatakan lulus pelatihan.

e. Kegiatan pendampingan imunisasi terhadap jamaah calon haji Embarkasi

Batam

Kegiatan Pendampingan vaksinasi jamaah calon haji Batam telah dilaksanakan

di 2 kali Asrama Haji di Kota Batam tanggal 23 – 24 April 2019 dan 1 kali di

Puskesmas Sekupang pada tanggal 3 Mei 2019. Sebanyak 10 orang pegawai

71 | P a g e

1 KKP Kelas I Batam dilibatkan dalam kegiatan ini per harinya dengan

bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batam.

f. Kegiatan pendampingan jamaah haji sakit

KKP Kelas I Batam sebagai penyelenggara kesehatan haji Embarkasi Batam

pada penyelenggaraan Embarkasi/Debarkasi Haji Tahun 1440 H/2019 M

melakukan dua kali pendampingan jamaah sakit yang dipulangkan ke daerah.

Pendampingan dilakukan dengan dengan pesawat ke Pontianak dan kapal laut

ke Pekanbaru.

g. Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji

Evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji Embarkasi Batam Tahun

1440 H/2019 M dilaksanakan pada Kamis 24 Oktober 2019 dengan

mengundang Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, Kalbar, Riau, dan Jambi Dinas

Kesehatan Provinsi Kepri, Kalbar, Riau dan Jambi, Kantor Kesehatan

Pelabuhan Batam, Pontianak, Jambi, Pekanbaru, Dumai, Tembilahan, dimana

jamaah haji Embarkasi Batam berasal,serta pihak asrama haji, Imigrasi

Puskesmas, dan PMI

3. Pelayanan Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan (SKS)

Kegiatan penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat dilakukan di Klinik dan

di wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Selama Tahun 2019, terdapat 36 kegiatan

pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat, yang pada umumnya digunakan untuk

pengujian kesehatan kru pesawat, dan memperpanjang masa berlaku buku pelaut.

Untuk distribusi perbulannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Grafik 4.32 Data Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat Tahun 2019

4. Pelayanan Laboratorium Klinik Dasar

. Kegiatan Pemeriksaan laboratorium dasar meliputi pemeriksaan darah, urine,

sputum, dan Rectal swab. Karena keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan,

0

2

4

6

8

10

6

10

7

0

2 2

5

12

10 0

SURAT KETERANGAN BERBADAN SEHAT

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

72 | P a g e

sampai dengan saat ini belum semua dilakukan kegiatan pemeriksaan laboratorium

klinik dasar tersebut. Yang sudah dilakukan hanya pemeriksaan urine untuk

pemeriksaan HCG pada wanita usia subur calon jamaah umroh sebanyak 1344

orang. Namun demikian, pada saat Kegiatan Pelayanan Kesehatan Embarkasi Haji

dilaksanakan pemeriksaan urine pada Unit Pemeriksaan WUS dan Pemeriksaan

Rectal Swab pada Penjamah Makanan.

5. Penanggulangan Gawat Darurat Medis

Kegiatan penanggulangan gawat darurat medis dilakukan apabila ada keadaan

yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat

menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik

atau perjalanan suatu penyakit.

Selama Tahun 2019, ada 21 kasus penanggulangan gawat darurat medis yang

terjadi di pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam, dengan rincian sebagai berikut:

a. Di Pelabuhan Sekupang Domestik : 1 kali (penurunan kesadaran)

b. Di pelabuhan Batu Ampar (KM.Kelud) : 20 kali

6. Pelayanan Imunisasi Dan Vaksinasi

Kegiatan pemberian vaksinasi diberikan hanya di Klinik Kantor Induk KKP

Kelas I Batam di Jalan Kuda Laut, Batu Ampar. Selama Tahun 2019 telah dilakukan

vaksinasi terhadap 3.992 orang terdiri atas 3.810 orang divaksinasi Meningitis

Meningokokus, dan 182 orang divaksinasi Yellow Fever. Sedangkan total penerbitan

buku ICV adalah sebanyak 4.115 buku. Sebanyak 3.744 penerbitan buku ICV untuk

vaksinasi meningitis, 181 buku adalah untuk vaksinasi yellow fever dan 190 legalisasi

vaksin.

Grafik 4.33 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tahun 2019

404

630

501

160

0 079

201

681

471378

305

17 0 0 0 0 0 19 29 29 28 36 24

0

200

400

600

800

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI KKP KELAS I BATAM 2019

Meningitis Yellow Fever

73 | P a g e

3 Pemberian vaskinasi yang dilakukan KKP Kelas I Batam Tahun 2019 berdasarkan

grafik di atas paling tinggi terjadi pada September sebanyak 681 dan paling rendah

terjadi pada Mei dan Juni dimana tidak ada kegiatan vaksinansi karena stok vaksin

meningitis dan yellow fever kosong.

Grafik 4.34 Distribusi Pemberian Vaksinasi Dengan Buku ICV Tahun 2019

Pemberian vaksinasi dengan buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I Batam tahun

2019 untuk jenis vaksin meningitis paling banyak terjadi pada Bulan September

sebanyak 675 pemberian.

Grafik 4.35 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tanpa Buku ICV Tahun 2019

Pemberian vaksinasi tanpa buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I Batam paling

banyak terjadi pada bulan Oktober sebanyak 11 pemberian.

394

620

498

155

0 077

199

675

460368

298

17 0 0 0 0 0 19 29 29 28 36 23

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI DENGAN BUKU ICV KKP KELAS I BATAM 2019

MENINGITIS YELLOW FEVER

10 10

3

5

0 0

2 2

6

1110

7

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI TANPA BUKU ICVKKP KELAS I BATAM 2019

MENINGITIS YELLOW FEVER

74 | P a g e

Grafik 4.36 Distribusi Penerbitan ICV Legalisasi Vaksin Tahun 2019

Penerbitan ICV legalisasi vaksin yang dilakukan KKP Kelas I Batam, paling

banyak terjadi pada bulan Mei sebanyak 38 penerbitan ICV.

7. Pengawasan Orang Sakit

Sepanjang Tahun 2019 kegiatan pengawasan orang sakit dalam rangka

penerbitan Surat Izin Angkut Orang Sakit, secara total ada 2069 kegiatan. Distribusi

perbulannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.37 Distribusi Pemberian Izin Angkut Orang Sakit Tahun 2019

8. Pengawasan Jenazah

0

10

20

30

40

11

29

6

24

38

22

29

12

4 4 74

DISTRIBUSI PENERBITAN ICV LEGALISASI VAKSINKKP KELAS I BATAM 2019

0 50 100 150 200 250 300 350

JAN

MAR

MEI

JUL

SEP

NOV

159116

151146

127149

188157

154165

239318

DISTRIBUSI PEMBERIAN IJIN ANGKUT ORANG SAKITKKP KELAS I BATAM 2019

75 | P a g e

5 Kegiatan pengawasan jenazah dalam rangka penerbitan Surat Izin Angkut

Jenazah/Abu Jenazah/Kerangka selama Tahun 2019 adalah sebanyak 665 jenazah.

Grafik 4.38 Distribusi Pemberian Izin Angkut Jenazah Tahun 2019

9. Ambulans di Luar Tindakan Karantina

Kegiatan Pemakaian Ambulans di Luar Tindakan Karantina selama Tahun 2019

adalah sebanyak 113 kali.

Grafik 9.1 Distribusi Pemakaian Ambulans Diluar Tindakan Tahun 2019

Pemakaian ambulans diluar tindakan karantina KKP Kelas I Batam paling sering

digunakan pada bulan Maret dengan jumlah 16 kali pemakaian.

10. Penerbitan Sertifikat P3K Kapal

Kegiatan pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan kapal/pesawat

dilakukan terhadap kapal yang melakukan pembuatan sertifikat SSCEC maupun

SSCC. Namun demikian ada kalanya agen kapal atau nahkoda meminta

pemeriksaan tersendiri. Pemeriksaan dan pengawasan obat-obatan dan alat

61

46 44

54

6357

6762

54 56 57

44

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

DISTRIBUSI PENERBITAN SURAT IZIN ANGKUT JENAZAHKKP KELAS I BATAM 2019

0

2

4

6

8

10

12

14

16

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

4

10

16

1110

7

12

10

13

1

910

DISTRIBUSI PEMAKAIAN AMBULANS DILUAR TINDAKAN KARANTINA KKP KELAS I BATAM 2018

76 | P a g e

kesehatan kapal yang dilakukan oleh petugas KKP Kelas I Batam digunakan

sebagai dasar untuk mengeluarkan Sertifikat Pengawasan Obat-obatan dan Alat

Kesehatan Kapal, yang berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal

dikeluarkannya sertifikat.

Total Kegiatan Pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan di

kapal/pesawat pada Tahun 2019 adalah sebanyak 2100 pemeriksaan kapal.

Sampai dengan saat ini belum dilakukan pemeriksaan obat dan peralatan P3K di

pesawat. Distribusi kegiatan perbulan adalah seperti yang tertera pada tabel

berikut:

Grafik 4.40 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Tahun 2019

Sedangkan apabila ditinjau dari distibusi per-Wilker, Wilayah Kerja

Sagulung-Tanjung Uncang melakukan kegiatan pengawasan obat-obatan dan alat

kesehatan kapal paling sering yaitu sebanyak 745 kegiatan. Hal ini dikarenakan

luasnya wilayah laut dan banyaknya galangan kapal di wilker tersebut. Wilker

berikutnya yang sering melakukan kegiatan ini yaitu Wilayah Kerja Batu Ampar

sebanyak 233 kegiatan dan Wilayah Kerja Kerja Kabil sebanyak 231 kegiatan.

0

50

100

150

200

250

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

174

156

173

206 203

144

176 176 177 172

217

126

PENERBITAN SERTIFIKAT P3K KAPAL TAHUN 2019

77 | P a g e

7

Grafik 4.41 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Per Wilayah Kerja Tahun 2019

11. Pelatihan/ Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan Alat AED di

Lingkungan Pelabuhan/Bandara

Kegiatan Pelatihan Pelatihan/Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan

Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan pelabuhan/bandara Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan 2 kali yaitu hari Kamis, 14 Maret

2019 dan Kamis 27 Juli 2019.Tujuan kegiatan ini adalah untuk terlaksananya

Pelatihan/Workshop, meningkatnya pengetahuan peserta tentang First Aid dan

Penggunaan Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan

pelabuhan/bandana, penanganan kegawatdaruratan penyakit jantung dengan

segera.

Peserta Pelatihan/Workshop pertama mengenai First Aid dan Penggunaan

Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan pelabuhan/bandara ini

berjumlah 60 orang. Adapun peserta dari acara ini adalah Ditpam Pelabuhan/

Bandara, Cleanning Service Pelabuhan, TKBM/ Porter, Pengemudi Taxi dan Security

Pelabuhan/ Bandara serta pegawai KKP Kelas I Batam. Narasumber kegiatan adalah

dr. Yenny, MH menyampaikan tentang Penyakit Jantung Koroner dan dr. Romer

Simanungkalit menyampaikan tentang Bantuan Hidup Dasar dan Automated

External Defibrilation (AED). Sedangkan pelatihan yang kedua peserta lebih

ditekankan pada masyarakat pelabuhan dan bandara yang di lewati oleh jamaah haji.

Peserta acara ini berjumlah 52 orang.

12. Penyertaan Petugas dalam rangka Pelatihan Pelayanan Kesehatan Terbatas

BATU AMPAR

HARBOUR BAY

BATAM CENTER

NONGSA TERMINAL BAHARI

KABIL

TELAGA PUNGGUR

SEMBLOG

TELUK SENIMBA

TANJUNG UNCANG/SAGULUNG

SEKUPANG DOMESTIK

SEKUPANG INTERNATIONAL

PULAU SAMBU

233

80

52

200

336

79

33

75

699

92

105

116

PEMERIKSAAN OBAT DAN P3K KAPAL

78 | P a g e

Pada Tahun 2019 KKP Kelas I Batam khususnya Bidang Upaya Kesehatan dan

Lintas Wilayah mengirimkan 11 orang pegawai Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas

Wilayah dalam berbagai pelatihan sebagai berikut:

a. Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) sebanyak 3 orang pegawai

Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah. Biaya pelatihan bersumber dari

DIPA KKP Kelas I Batam Tahun 2019. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 30

Oktober 2019 sampai dengan 02 November 2019.

b. Pelatihan Vaccinology Training sebanyak 3 orang pegawai Bidang Upaya

Kesehatan dan Lintas Wilayah. Pelatihan dilaksanakan di Medan dengan biaya

pelatihan bersumber dari DIPA KKP Kelas I Batam Tahun 2019. Pelatihan

dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2019

c. Pelatihan Vaksinasi Internasional dalam Rangka Penerbitan International

Certificate of Vaccination sebanyak 2 orang pegawai Bidang Upaya Kesehatan

dan Lintas Wilayah. Pelatihan dilaksanakan di Jakarta dengan biaya pelatihan

bersumber dari anggaran Subdit Surkarkes dan DIPA KKP Kelas I Batam Tahun

2019. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 25 - 29 November 2019.

13. Kegiatan Konseling dan Tes HIV di Pelabuhan

Sebelum dilaksanakan kegiatan konseling dan tes HIV, dilaksanakan

Pertemuan LS/LP mengenai Deteksi Dini Program Mobile VCT di

Pelabuhan/Bandara pada hari Jumat 8 Maret 2019 di Sanur Restoran Batam Center

yang di hadiri 40 orang peserta. Peserta berasal dari Dinas Kesehatan Kota Batam,

KSOP, Pengelola Pelabuhan, INSA, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Batam,

LSM penggiat HIV/AIDS dan perusahaan pelayaran.

KKP Kelas I Batam sebagai bagian dari Pokja (Kelompok Kerja) HIV di

Pelabuhan Batam melakukan kegiatan konseling dan tes HIV pada masyarakat di

sekitar pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan dilaksanakan bekerja

sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Kota

Batam, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Konseling dan tes HIV dilakukan di kantor induk dan wilayah kerja KKP Kelas I

Batam selama Tahun 2019 oleh Tim yang ditetapkan dengan SK Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Tim tersebut beranggotakan dokter, perawat,

analis kesehatan, serta petugas konselor HIV. Sasaran kegiatan ini adalah Laki-laki

kru/anak buah kapal, pekerja pelabuhan (TKBM, porter, pengemudi taksi, dll), serta

karyawan perusahaan yang berlokasi di sekitar pelabuhan. Selama Tahun 2019,

berhasil dilakukan konseling dan tes HIV terhadap 548 orang dengan hasil sebanyak

79 | P a g e

9 1 orang memberikan hasil reaktif. Kepada mereka yang memberikan hasil reaktif

akan dilakukan konseling ulang untuk kemudian dirujuk ke Rumah Sakit.

Dalam melakukan kegiatan VCT mobile, petugas mendapat hambatan

membujuk seseorang untuk melakukan pemeriksaan HIV karena dalam informed

consent tertulis bahwa pemeriksaan HIV ini adalah sukarela dan tanpa paksaan.

Pencapaian kegiatan Konseling dan Tes HIV di Pelabuhan KKP Kelas I Batam

Tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 13.1

Data Konseling Dan Tes HIV KKP Kelas I Batam Tahun 2019

NO BULAN JUMLAH

DIPERIKSA

HASIL

NEGATIF POSITIF

1 Januari 0 0 0

2 Februari 0 0 0

3 Maret 388 387 1

4 April 79 79 0

5 Mei 0 0 0

6 Juni 81 81 0

7 Juli 0 0 0

8 Agustus 0 0 0

9 September 0 0 0

10 Oktober 0 0 0

11 November 0 0 0

12 Desember 0 0 0

JUMLAH 548 547 1

Kegiatan Pemeriksaan VCT Mobile sangat penting dikarenakan para pekerja

pelabuhan memiliki risiko yang tinggi untuk tertular. Oleh karena itu penting untuk

kita sebagai tenaga medis memberikan edukasi konsultasi dan informasi seputar

HIV AIDS dan melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan Cek HIV. Dibutuhkan

kerjasama yang lebih solid dengan petugas Surveilans untuk mendapatkan data-

data kapal yang akan masuk ke pelabuhan Batam, sehingga memudahkan

petugas VCT untuk melakukan pemeriksaan.

Dibutuhkan koordinasi dengan pihak pengelola Pelabuhan untuk

memperlancar proses kegiatan VCT Mobile.

14. Kegiatan Screening TB di Pelabuhan

80 | P a g e

Sebelum dilaksanakan kegiatan screening TB, dilaksanakan pertemuan

jejaring LS dan LP program Deteksi Dini Terduga TBC, di Swiss Bell Hotel Batam

tanggal 20 Maret 2019. Peserta yang hadir 57 orang berasal dari KSOP, pengelola

pelabuhan, Dinas Kesehatan, Bea Cukai, dan Imigrasi.

Telah dilakukan kegiatan Skrining TB di wilayah :

1. Pelabuhan Telaga Punggur

a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 257 orang

b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.

2. Pelabuhan Sekupang Domestik

a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 239 orang

b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.

3. Pelabuhan Batam Center

a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 176 orang

b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.

4. Bandara Hang Nadim

a. Pelaksanaan skrining TB sebanyak 66 orang

b. Rujukan / Pemeriksaan dahak lanjutan tidak ada.

Total penumpang yang dilakukan Skrining TB adalah 738 orang dengan 3 orang

yang dilakukan rujukan atau pemeriksaan dahak lanjutan.

15. Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan dan Bandara

Sebelum dilaksanakan kegiatan survei, dilaksanakan Pertemuan Surveilans

Migrasi Malaria di Pelabuhan dan Bandara pada hari Kamis 22 April 2019 di Hotel

Planet Holiday yang di hadiri 96 orang peserta. Peserta berasal dari Dinas

Kesehatan Provinsi Kepri, Dinas Kesehatan Kota Batam, Puskesmas seKota Batam,

KSOP, Pengelola Pelabuhan/Bandara, Bea Cukai, dan Imigrasi dan Direktur rumah

sakit di Kota Batam, BTKLPP Kelas I Batam, perusahaan pelayaran/penerbangan.

Surveilans migrasi adalah suatu strategi baru dalam upaya pemberantasan

malaria yang bertujuan mengoperasionalisasikan Kebijaksanaan Kementerian

Kesehatan Rl dalam mengurangi insektisida yang selama ini digunakan sebagai alat

utama untuk memberantas malaria, dengan program peningkatan kewaspadaan

terhadap timbulnya malaria.

Surveilans migrasi dilakukan mulai dari pencatatan, pelaporan dan

pemantauan/ evaluasi terhadap perpindahan penduduk (mobilitas penduduk) baik

yang datang maupun pergi ke luar wilayah, dilakukan secara terus menerus dan

berkelanjutan. Kegiatan pengamatan kejadian malaria dan surveilans migrasi di

81 | P a g e

1 lakukan pada tahun 2019,di 3 wilayah kerja yaitu pelabuhan Sekupang Domestik,

Pelabuhan Punggur dan Bandara Hang Nadim.

Kegiatan pemeriksaan Surveilans Migrasi Malaria menggunakan media RDT

di Lingkungan pelabuhan dan bandara merupakan kegiatan pemeriksaan dan deteksi

dini terhadap penumpang, crew dan pengunjung yang berasal dari daerah yang

endemis malaria. Pelaksanaan dan pemeriksaan media sedia RDT dilakukan oleh

petugas KKP Kelas I Batam.

Hasil pelaksanaan kegiatan :

Tabel 13.1 Hasil Surveilans Migrasi Malaria KKP Kelas I Batam Tahun 2019

NO BULAN JUMLAH

DIPERIKSA

HASIL

NEGATIF POSITIF

1 Januari 0 0 0

2 Februari 0 0 0

3 Maret 0 0 0

4 April 0 0 0

5 Mei 0 0 0

6 Juni 359 359 0

7 Juli 0 0 0

8 Agustus 0 0 0

9 September 0 0 0

10 Oktober 0 0 0

11 November 0 0 0

12 Desember 231 231 0

JUMLAH 590 590 0

1. Tanggal 07 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Telaga

Punggur pada Penumpang yang datang dari Bintan dan Lingga dengan jumlah

penumpang yang diperiksa sebanyak 140 penumpang, dengan hasil

pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.

2. Tanggal 08 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Bandara Hang Nadim

pada Penumpang yang datang dari Natuna dengan jumlah penumpang yang

diperiksa sebanyak 116 penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di

dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.

3. Tanggal 11 s.d 14 Juni 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Sekupang

Domestik pada Penumpang yang datang dari Sungai Pakning dan

82 | P a g e

Tembilahan dengan jumlah penumpang yang diperiksa sebanyak 103

penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan

negative malaria.

4. Tanggal 10 s.d 12 Desember 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan ASDP

pada Penumpang yang datang dari Bintan dengan jumlah penumpang yang

diperiksa sebanyak 120 penumpang, dengan hasil pemeriksaan yang di

dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.

5. Tanggal 16 s.d 18 Desember 2019 Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan

Telaga Punggur pada Penumpang yang datang dari Bintan dan Tembilahan

dengan jumlah penumpang yang diperiksa sebanyak 111 penumpang, dengan

hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative malaria.

6. Total keseluruhan penumpang yang datang dari daerah endemis malaria yang

dilakukan pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Tes) sebanyak 590 orang,

dengan hasil pemeriksaan yang di dapatkan semua pemeriksaan negative

malaria.

4.3 Realisasi Anggaran

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang diukur melalui capaian indikator kinerja kegiatan didukung oleh anggaran

DIPA Tahun 2019 dengan alokasi Rp 25.369.658.000,- dan pencapaian realisasi sebesar

24.487.219.360,- atau sebesar 96,52%.

Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2019 sebesar

Rp. 25.369.658.000-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.450.043.000,- dan

PNBP sebesar Rp. 2.919.615.000,-. Realisasi Anggaran Tahun 2019 berdasarkan

sumber dana dan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.25

Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Sumber Dana

No Sumber dana Pagu Realisasi (%)

1 Rupiah Murni 22.450.043.000,- 21.805.250.289,- 97,13

2 PNBP 2.919.615.000,- 2.681.969.071,- 91,86

Total 25.369.658.000,- 24.487.219.360,- 96,52

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan dari sumber dana PNBP

sebesar 91,86% dan realisasi penyerapan dari sumber dana rupiah murni hanya terserap

sebesar 97,13% dari pagu dan total realisasi pagu anggaran 2019 KKP Batam adalah

sebesar 96,52%.

83 | P a g e

3 Tabel 4.26

Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Jenis Belanja

No Sumber Dana Pagu Realisasi (%)

1 Belanja Pegawai 11.024.321.000 11.003.139.731 99,81

2 Belanja Barang 10.411.567.000 9.753.841.808 93,68

3 Belanja Modal 3.933.770.000 3.730.237.821 94,83

Total 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52

Tabel diatas menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis

belanja. Penyerapan terkecil pada jenis belanja barang sebesar 93,68% hal ini

dikarenakan adanya sisa anggaran dari kegiatan pelatihan dan pelaksanaan

sosialisasi yang tidak terserap dengan alasan perencanaan anggaran awal tidak

sesuai dengan pelaksanaan kegiatan seperti jumlah orang dan jumlah hari pelatihan

yang lebih kecil dari perencanaan atau perbedaan perencanaan tempat tujuan

pelatihan dengan tempat pelaksanaan pelatihan.

Tabel 4.27

Realisasi Anggaran 2019 Berdasarkan Ouput Kegiatan

No OUTPUT TARGET PAGU

(Rp)

REALISASI

(Rp) (%)

1 2058.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB

679.250.000 654.386.783 96,34

2 2058.007 Layanan Kekarantinaan Kesehatan

3.779.445.000 3.446.417.373 91,19

3 2059.005 Layanan Capaian Eliminasi Malaria

200.311.000 180.804.820 90,26

4 2059.009 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

1.616.571.000 1.539.150.554 95,21

5 2060.500 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS

134.383.000 129.242.500 96,17

6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TBC

100.000.000 93.705.300 93,71

7 2063.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

3.190.007.000 3.046.667.821 95,51

84 | P a g e

8 2063.070 Layanan Dukungan Manajamen Satker

1.372.293.000 1.347.375.958 98,18

2063.994 Layanan Perkantoran

14.297.398.000 14.049.468.251 98,27

Realisasi Rata- Rata 25.369.658.000 24.487.219.360 96,52

85 | P a g e

5 BAB 5 PENUTUP

Sesuai dengan Sasaran Program KKP Kelas I Batam, Meningkatnya

Penyelenggaraan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Negara,

pada Tahun 2019 telah dilakukan serangkaian kebijakan dan kegiatan. Segala upaya

tersebut tidak hanya dalam rangka capaian sasaran semata, namun juga dalam rangka

peningkatan citra Kementerian Kesehatan secara umum dan KKP Kelas I Batam,

khususnya di tingkat nasional maupun internasional.

Upaya dan terobosan yang dilakukan adalah implementasi Reformasi Birokrasi.

Sejak tahun 2010, penataan struktur,sumber daya manusia dan penyempurnaan proses

kegiatan terus dilakukan perbaikan. Hal yang signifikan adalah kerjasama lintas program

dan lintas sektor yang makin baik dan pembenahan yang akan terus dilakukan adalah

peningkatan profesionalisme dan upaya pemenuhan ekspektasi stakeholders.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam membuat perencanaan

serta untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang

akan datang sehingga kinerja dari KKP Kelas I Batam dapat memenuhi tujuan dan

sasaran yang telah ditentukan.