KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama,...

122

Transcript of KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama,...

Page 1: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 2: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi robbil’alamin. Marilah kita

haturkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayahNya, Pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman telah dapat

menyelesaikan dokumen Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) tahun 2017.

Pelaporan kinerja ini dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan capaian kinerja instansi

pemerintah dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan

dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah.

Secara garis besar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun

2017. Dokumen ini juga memuat aspek keuangan yang berisi target dan realisasi

dalam membelanjakan keuangan daerah dalam rangka melaksanakan

pembangunan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Padang

Pariaman.

Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 ini dapat menjadi

salah satu gambaran dan rujukan untuk lebih meningkatkan kinerja masing-

masing Perangkat Daerah untuk bekerja lebih produktif, efektif dan efisien, baik

dari segi aspek perencanaan hingga realisasi pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD).

Kami menyadari bahwa penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman membuka tangan menerima kritik dan saran guna perbaikan laporan di

tahun mendatang. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik sebagai

informasi maupun sebagai evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kabupaten Padang Pariaman, 26 Maret 2018

BUPATI PADANG PARIAMAN

dto

ALI MUKHNI

Page 3: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

ii

Ikhtisar Eksekutif

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata

kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan

kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini

juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk

terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus

ditingkatkan.

LAKIP ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti

untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang

ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kabupaten Padang Pariaman yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Sebanyak

15 (lima belas) sasaran strategis yang terdiri dari 17 (tujuh) Indikator Kinerja

Utama sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Padang Pariaman Nomor 87

Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama,

disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan)

indikator dikategorikan berhasil dan 2 (dua) indikator dikategorikan cukup

berhasil. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja yang

capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup berhasil

sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya.

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi

tujuan dari penyusunan LAKIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting

dipergunakan oleh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di

tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan

publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

Page 4: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………................... i

Ihtisar Eksekutif ………………………………………………................... ii Daftar Isi ………………………………………………................... iii

Daftar Tabel ………………………………………………................... iv Daftar Gambar ………………………………………………................... v

Daftar Matrik ………………………………………………................... viii

Daftar Grafik ………………………………………………................... ix Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………................... 1

A. Gambaran Umum ………………………………………………................... 2

Kondisi Geografis dan Demografis ………………………………………………................... 3

B. Struktur Organisasi ………………………………………………................... 4 C. Isu Strategis dan

Permasalahan

Pembangunan ………………………………………………................... 4 1. Isu Strategis ………………………………………………................... 5

2. Permasalahan Pembangunan ………………………………………………................... 7

D. Sistematika Penulisan ………………………………………………................... 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA ………………………………………………................... 10 A. Visi dan Misi ………………………………………………................... 10

1. Visi ………………………………………………................... 11 2. Misi ………………………………………………................... 12

B. Perjanjian Kinerja Tahun

2017 ………………………………………………...................

13 BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA ………………………………………………................... 13 A. Pengukuran Kinerja ………………………………………………................... 15

B. Capaian Indikator Kinerja

Utama ………………………………………………...................

15 C. Evaluasi dan Analisis

Capaian Kinerja ………………………………………………................... 16 D. Realisasi Keuangan ………………………………………………................... 71

BAB IV PENUTUP ………………………………………………................... 74

A. Kesimpulan ………………………………………………................... 74 B. Rencana Perbaikan

Kedepan

………………………………………………................... 74

Lampiran

Daftar Lampiran 1. Peraturan Bupati Padang Pariaman Nomor 87 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja

Utama Pemerintah Kab. Padang Pariaman 2. Perjanjian Kinerja Padang Pariaman Tahun 2017

3. Matriks Pengukuran Kinerja Pemerintah Kab. Padang Pariaman Tahun 2017 4. Pernyataan Telah di Review Atas Laporan Kinerja Kab. Padang Pariaman Tahun

Anggaran 2017 oleh Inspektur Kab. Padang Pariaman

Page 5: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perjanjian Kinerja Bupati

Padang Pariaman mengacu ke

RPJMD 2016-2021

………………………………………….. 12

Tabel 3.1 : Pengukuran dengan skala

ordinal

………………………………………….. 14

Tabel 3.2 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 1

………………………………………….. 16

Tabel 3.3 : Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 2

………………………………………….. 19

Tabel 3.4 : Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Pangan

(Padi dan Jagung) dari tahun

2015 s/d 2017

………………………………………….. 22

Tabel 3.5 : Perkembangan Produksi dan

Produktifitas Padi dan Jagung Kab. Padang Pariaman, Provinsi

Sumatera Barat dan Nasional

Dari Tahun 2015 s/d 2017

………………………………………….. 23

Tabel 3.6 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 3

………………………………………….. 24

Tabel 3.7 : Laju Pertumbuhan dan

Kontribusi Per Sektor Lapangan

Usaha pada PDRB Kab. Padang Pariaman

………………………………………….. 25

Tabel 3.8 : Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 4

………………………………………….. 35

Tabel 3.8 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 5

………………………………………….. 37

Tabel 3.9 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 6

………………………………………….. 40

Tabel 3.10 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 7

………………………………………….. 45

Tabel 3.11 : Nama Kelompok Sadar Wisata Berdasarkan Lokasi Wisata

………………………………………….. 49

Tabel 3.11 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 8

………………………………………….. 50

Tabel 3.11 : Data Pemanfaatan lahan di

Kabupaten Padang Pariaman

………………………………………….. 54

Tabel 3.11 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 9

………………………………………….. 51

Tabel 3.12 : Kondisi jalan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman

………………………………………….. 52

Tabel 3.13 : Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 10

………………………………………….. 55

Tabel 3.14 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 11

………………………………………….. 67

Tabel 3.15 : Aneka Pelatihan yang

dilaksanakan oleh BLK

………………………………………….. 58

Tabel 3.16 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 12

………………………………………….. 60

Tabel 3.17 : Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 13

………………………………………….. 62

Tabel 3.18 : Skor Hasil Opini BPK ………………………………………….. 63 Tabel 3.18 : Capaian Indikator Kinerja

Utama pada Sasaran 14

………………………………………….. 65

Tabel 3.19 : Indek hasil Survey Kepuasan Masyarakat

………………………………………….. 66

Tabel 3.20 : Nilai mutu pelayanan berdasarkan keputusan Menpan

………………………………………….. 67

Page 6: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

v

RB

Tabel 3.21 : Nilai mutu pelayanan berdasarkan keputusan Menpan

RB

………………………………………….. 67

Tabel 3.22 : Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 15

………………………………………….. 69

Daftar Gambar

Gambar 1.1 : Peta Kabupaten Padang

Pariaman

…………………………………………. 2

Gambar 3.1 : Pembinaan dan Sosialisasi

Majelis Taklim

…………………………………………. 17

Gambar 3.2 : Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)

…………………………………………. 19

Gambar 3.3 : Pembangunan Jariangan Tersier

…………………………………………. 19

Gambar 3.4 : Pembangunan Dam Parit …………………………………………. 19

Gambar 3.5 : Penyerahan Handtraktor kepada Kelompok Tani

…………………………………………. 20

Gambar 3.6 : Armada Brigade Tanam …………………………………………. 20

Gambar 3.7 : Penerapan Pola tanam Padi Jajar Legowo

…………………………………………. 20

Gambar 3.8 : Penyerahan benih padi dan jagung kepada perwakilan

kelompok tani

…………………………………………. 21

Gambar 3.9 : Pemberantasan Hama tikus bersama masyarakat

…………………………………………. 21

Gambar 3.10 : Penyerahan Trhessher kepada kelompok tani

…………………………………………. 22

Gambar 3.11 : Demonstrasi Penggunaan

Trhessher

…………………………………………. 22

Gambar 3.12 : Bandara Internasional Minang

Kabau

…………………………………………. 32

Gambar 3.13 : Peluncuran Program Klik …………………………………………. 32 Gambar 3.14 : Jalan Alternatif Padang ke

Sicincin

…………………………………………. 33

Gambar 3.15 : Rencana Pendidikan Kawasan

Tarok

…………………………………………. 33

Gambar 3.16 : Launching Cokelat Malibou Padang Pariaman di Hotel

Inna Padang yang dihadiri oleh Deputi Energi Logistik

Kawasan dan Pariwisata

BUMN

…………………………………………. 33

Gambar 3.17 : Mobil Keliling Program AJEB …………………………………………. 37

Gambar 3.18 : Jenjang Pendidikan Sekolah …………………………………………. 38 Gambar 3.19 : Antusiasme agar bisa

membaca

…………………………………………. 39

Gambar 3.20 : Proses launching Program Padang Pariaman Sehat

…………………………………………. 41

Gambar 3.21 : Peningkatan Fasilitas Puskesmas

…………………………………………. 41

Gambar 3.22 : Tenaga Kesehatan yang …………………………………………. 42

Page 7: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

vi

handal dan Profesional Gambar 3.23 : Pemandu Wisata Lubuk

Nyarai

…………………………………………. 48

Gambar 3.24 : Sosialisasi Program PSC 119

Papatangkas Gada

…………………………………………. 43

Gambar 3.25 : Perolehan Penghargaan Tingkat Provinsi Sumatera

Barat

…………………………………………. 44

Gambar 3.26 : Launching Badan Layanan

Umum, Daerah (BLUD)

Puskesmas

…………………………………………. 54

Gambar 3.27 : Media Promosi Wisata yang

ada di Kabupaten Padang Pariaman

…………………………………………. 46

Gambar 3.28 : Pelaksanaan Event Tour de

Singkarak

…………………………………………. 47

Gambar 3.29 : Cik Uniang dan Cik Ajo …………………………………………. 47

Gambar 3.29 : Pelaksanaan Event Pacu Kuda …………………………………………. 48 Gambar 3.30 : Objek Wisata Nyarai dan

Rumah Pohon Sarasah

…………………………………………. 48

Gambar 3.31 : Paket Wisata Unggulan Arung Jeram di Lubuk Alung

…………………………………………. 48

Gambar 3.32 : Program Pembangunan Jalan …………………………………………. 53 Gambar 3.34 : Penyerahan kartu keluarga

sehat

…………………………………………. 56

Gambar 3.35 : Renovasi rumah tidak layak huni

…………………………………………. 56

Gambar 3.36 : Penyaluran bantuan beras miskin

…………………………………………. 56

Gambar 3.37 : Aneka pelatihan yang

diadakan BLK

…………………………………………. 58

Gambar 3.38 : Review dan pendampingan

penyusunan LAKIP

…………………………………………. 61

Gambar 3.39 : Penyerahan Laporan Hasil

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2016

…………………………………………. 62

Gambar 3.40 : Pelaksanaan Review Laporan

Keuangan OPD

…………………………………………. 64

Gambar 3.41 : Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah

…………………………………………. 64

Gambar 3.42 : Survey Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di

Disdukcapil

…………………………………………. 66

Gambar 3.43 : Survey Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di RSUD

Padang Pariaman

…………………………………………. 66

Gambar 3.44 : Survey Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di

DPMPTP

…………………………………………. 66

Gambar 3.45 : Janji Perbaikan Layanan

Kepala OPD dengan Bupati

Padang Pariaman

…………………………………………. 68

Gambar 3.42 : Posko tim reaksi cepat dan

UPT Damkar Wilayah II di Lubuk Alung

…………………………………………. 69

Gambar 3.43 : Kendaraan Rescue dan

Damkar yang dimiliki BPBD Padang Pariaman

…………………………………………. 70

Page 8: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

vii

Gambar 3.44 : Tower Repeater dan alat komunikasi yang dimiliki

BPBD Padang Pariaman

…………………………………………. 70

Gambar 3.45 : Pelatihan tim reaksi cepat

BPBD Padang Pariaman

…………………………………………. 70

Gambar 3.46 : Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Penyuluhan

Penanggulangan Kebakaran

…………………………………………. 71

Page 9: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

viii

DAFTAR MATRIK

Matrik 4.1 : Masalah dan strateginya

………………………………………………….. 75

Page 10: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 : Angka rata-rata lama

sekolah menurut Kab/Kota di Sumatera

Barat Tahun 2016

………………………………………………......... 38

Page 11: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 1

aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Padang

Pariaman merupakan sebuah bentuk laporan yang dibuat setiap akhir periode

pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus menjadi media yang berisi

informasi dan data serta gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan seluruh

perencanaan program/kegiatan dan kebijakan dalam rangka mewujudkan visi, misi,

tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten.

Sebagai media

komunikasi atas kinerja yang

telah dilaksanakan kepada

para stakeholder (Presiden,

DPRD dan Masyarakat Umum),

maka penyusunan LAKIP

Kabupaten Padang Pariaman

ini memiliki 2 (dua) dimensi

fungsi, yaitu: 1) Aspek

Akuntabilitas Kinerja (dimensi

eksternal) hal ini bermakna

bahwa LAKIP merupakan

sarana pertanggungjawaban

Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman kepada seluruh

pihak eksternal (stakeholder) atas capaian kinerja selama periode tahun 2017. Esensi

laporan capaian kinerja merujuk sejauh mana pelaksanaan program dan kegiatan

telah dicapai dalam rangka pemenuhan visi, misi, tujuan dan sasaran selama periode

pelaporan. 2) Aspek Manajemen Kinerja (dimensi internal) hal ini bermakna bahwa

LAKIP Kabupaten Padang Pariaman merupakan sarana evaluasi pencapaian kinerja

bagi segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sebagai landasan

untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.

L

Page 12: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 2

KONDISI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

Secara geografis, Kabupaten

Padang Pariaman memiliki luas

wilayah 1.328,79 KM2 dengan

panjang garis pantai 42,11 KM

yang membentang hingga

wilayah gugusan Bukit Barisan.

Luas daratan daerah ini setara

dengan 3,15 persen luas daratan

wilayah Propinsi Sumatera

Barat. Posisi astronomis

Kabupaten Padang Pariaman

terletak antara 0°11’-0°49’ Lintang Selatan dan 98°36’ - 100°28’ Bujur Timur. Secara

administrasi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan dan 103 Nagari.

Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah sebelah Utara

dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang, sebelah Timur

dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah Barat dengan

Kota Pariaman dan Samudera Indonesia.

Jumlah penduduk KabupatenPadang Pariaman tahun 2017 terdapat sebanyak 462.125

jiwa, yang terdiri dari

234.607 laki – laki dan

227.518 perempuan,

sedangkan tahun

sebelumnya tercatat

sebanyak 408.612 jiwa

(201.130 laki – laki dan

207.482 perempuan).

Tingkat kepadatan

penduduk pada tahun

2017 ini terhitung

sebanyak 308

jiwa/KM2. Jumlah

penduduk terbanyak berada di Kecamatan Batang Anai, yakni 52.623 jiwa, sedangkan

jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Padang Sago 9.365 jiwa.

27,018

24,732

10,380

11,939

15,473

13,214

9,464

8,916

21,318

8,895

4,638

14,438

8,753

18,205

6,743

18,782

11,699

25,605

23,457

10,237

11,499

15,527

13,372

9,638

9,260

20,671

8,754

4,727

13,453

8,432

17,141

6,433

17,905

11,407

30000 20000 10000 0 10000 20000 30000

Batang Anai

Lubuk Alung

Sintuk Toboh Gadang

Ulakan Tapakis

Nan Sabaris

2x11 Enam Lingkung

Enam Lingkung

2x11 Kayu Tanam

VII Koto Sungai Sarik

Patamuan

Padang Sago

V Koto Kp. Dalam

V Koto Timur

Sungai Limau

Batang Gasan

Sungai Geringging

IV Koto Aur Malintang

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan Laki-Laki

Page 13: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 3

truktur organisasi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengacu pada

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Susunan

Organisasi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 3 Staf Ahli

Bupati, Sekretariat Daerah dipimpin Oleh Sekretaris Daerah yang membawahi 3 (tiga)

Asisten dan 10 Bagian, 18 Dinas Daerah, 3 Badan, 1 Kantor , 1 Sekretariat DPRD, 1

Inspektorat, 1 BPBD serta 17 Kecamatan, 103 Nagari.

Keterangan:

S

STAF AHLI

ASISTEN PEMERINTAHAN

MEMBAWAHI

1. BAGIAN PEMERINTAHN UMUM 2. BAGIAN HUKUM 3. BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

ASISTEN PEMBANGUNAN

MEMBAWAHI

1. BAGIAN PEMBANGUNAN EKONOMI 2. BAGIAN PEMBANGUNAN FISIK DAN

PRASARANA 3. BAGIAN LAYANAN PENGADAAN

BARANG DAN JASA

MEMBAWAHI

1. BAGIAN ORGANISASI DAN REFORMASI BIROKRASI

2. BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN 3. BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL 4. BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

ASISTEN ADMINISTRASI UMUM

LINGKUP KOORDINASI

1. DINAS KESEHATAN 2. DINAS PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN 3. DINAS PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KB 4. DINAS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA 5. DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

6. DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

7. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

8. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 9. KANTOR KESATUAN BANGSA

DAN POLITIK 10. SATPOL PP DAN DAMKAR 11. SEKRETARIAT DEWAN 12. KECAMATAN 13. NAGARI

LINGKUP KOORDINASI

1. DINAS PERDAGANGAN, TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

2. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

3. DINAS PERHUBUNGAN 4. DINAS PENANAMAN MODAL,

PELAYANAN TERPADU DAN PERINDUSTRIAN

5. DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA

6. DINAS PERIKANAN 7. DINAS PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN 8. DINAS PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN 9. DINAS LINGKUNGAN HIDUP,

PERUMAHAN, KAWASAN PEMUKIMAN DAN PERTANAHAN

10. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

LINGKUP KOORDINASI

1. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

2. BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

3. BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

4. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

5. INSPEKTORAT DAERAH

SEKDA

DPRD BUPATI/

WAKIL BUPATI

Garis Komando

Garis Koordinasi

Garis Koordinasi

Page 14: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 4

ISU STRATEGIS

Dalam periode 2016-2021 Kabupaten Padang Pariaman akan mewujudkan

Kabupaten Padang Pariaman yang Baru, Religius, Cerdas dan Sejahtera dengan

mengidentifikasi isu-isu strategis. Berdasarkan permasalahan dan identifikasi isu-isu

strategis yang terjadi ditingkat global, nasional, regional dan lokal melalui pendekatan

Focus Group Discussion (FGD) maka isu strategis yang menjadi prioritas

pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman dalam 5 (lima) tahun ini adalah

sebagai berikut :

1. Kualitas sarana dan prasarana peribadatan

2. Pembangunan jati diri masyarakat melalui pendidikan agama dan wawasan

kebangsaan guna mengatasi dampak negatif dan infiltrasi budaya global dan

krisis global.

3. Keragaman dan diversifikasi pangan.

4. Peningkatan produksi komoditi unggulan

5. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat

6. Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah

7. Peningkatan akses dan layanan pendidikan

8. Peningkatan akses dan layanan kesehatan

9. Pengembangan destinasi wisata dan budaya lokal

10. Peningkatan daya saing, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

11. Kemudahan akses permodalan

12. Pengembangan dan peningkatan kualitas infrastruktur wilayah

13. Pemanfaatan dan pengendalian Ruang

14. Pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat

15. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan daerah dan pelayanan publik yang

baik dan bersih.

16. Kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan kebencanaan.

Page 15: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 5

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2010-2015 telah

membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan periode 2016-2021

masih terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang dihadapi.

Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih perlu

ditingkatkan atau dikembangkan karena hasilnya belum optimal. Pada bagian atau

tahapan perumusan isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan pembangunan

prioritas saja yang menjadi agenda utama rencana pembangunan daerah dalam lima

tahun kedepan. Dengan mengetahui permasalahan yang ada selanjutnya akan

dirumuskan dalam program dan kegiatan pembangunan.

Permasalahan pokok pembangunan Daerah Kabupaten Padang Pariaman adalah

sebagai berikut :

1. Permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat Padang Pariaman adalah

belum sepenuhnya mempedomani falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah. Dalam konteks dan dimensi budaya, keterbukaan wilayah berakibat

masuknya pengaruh-pengaruh negatif dalam kehidupan masyarakat. Eksistensi dan

peran kelembagaan adat pada tingkat nagari masih lemah dikarenakan masih

kurangnya peran mamak terhadap kemenakan, berkurangnya musyawarah dan

mufakat adat dan kaum dalam pengambilan kebijakan. Rendahnya pengamalan dan

aplikasi nilai-nilai ajaran agama dan akhlaq masyarakat, apalagi dengan era

globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, mengakibatkan perubahan pola

dan tingkah laku masyarakat sehingga tidak sejalan lagi dengan ajaran dan kaidah

agama serta norma-norma adat istiadat Minangkabau.

2. Dinamika perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatnya

aktivitas perekonomian rakyat di Kabupaten Padang Pariaman, umumnya belum

diimbangi dengan peningkatan taraf kesajahteraan dan peningkatan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) secara signifikan. Sebagian besar masyarakat

Kabupaten Padang Pariaman umumnya masih berpendidikan rendah, belum memiliki

kemampuan atau daya beli yang layak, dan tidak pula didukung oleh kondisi

kesehatan keluarga yang benar-benar memadai, sehingga secara umum kondisi IPM

masyarakat Kabupaten Padang Pariaman masih membutuhkan berbagai

pembenahan. 3. Secara umum, kondisi dan kualitas pendidikan masyarakat masih membutuhkan

banyak pembenahan, bukan saja dari segi ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan yang belum merata, tetapi juga akses dan kesadaran masyarakat

akan arti penting pendidikan yang masih harus ditingkatkan.

Page 16: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 6

4. Akses masyarakat terhadap layanan kesehatan umumnya masih kurang dimana

rasio puskesmas per satuan penduduk hanya sebesar 0,06. Oleh karena itu

layanan kesehatan perlu dilakukan peningkatan terhadap derajat kesehatan,

pelayanan kesehatan yang lebih merata, perbaikan gizi, layanan kesehatan

penduduk miskin dan perilaku hidup bersih dan sehat.

5. Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi pariwisata yang sangat

menjanjikan namun, sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini

disebabkan karena masih kurangnya promosi potensi pariwisata dan kurangnya

pelaksanaan event-event pariwisata dalam meningkatkan arus kunjungan dan

lama tinggal wisatawan. Masalah lainnya adalah masih rendahnya kemampuan

sumber daya manusia dalam pengelolaan kepariwisataan, belum adanya ikon

wisata yang berdaya saing, tata kelola destinasi pariwisata masih bersifat parsial

dan masih dominannya peran stakeholders serta belum memadainya fasilitas

pendukung pariwisata serta belum melembaganya sadar wisata pada masyarakat

lokal, pelaku pariwisata dan wisatawan.

6. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB sesuai dengan data BPS tahun

2016 baru mencapai 8,48%, padahal sektor ini seharusnya mampu memberikan

kontribusi yang lebih. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya industri

rumah tangga yang memiliki standar minimal kualitas produksi baik dari segi

penggunaan teknologi maupun sumber daya manusia, ketidakjelasan kebijakan

yang mengatur mata rantai perdagangan hulu dan hilir, keterbatasan akses

permodalan untuk pengembangan usaha serta lemahnya jejaring usaha. 7. Permasalahan di bidang tata ruang adalah belum memadainya pranata tata ruang

khususnya rencana detail tata ruang, menurunnya ketersediaan ruang untuk

ketahanan pangan dan ruang terbuka hijau publik, belum optimalnya penggunaan

RT/RW dalam pemanfaatan ruang. Hal ini dapat dilihat dari data alih fungsi lahan

kawasan pertanian menjadi kawasan lainnya. 8. Permasalahan Bidang Lingkungan Hidup adalah masih tingginya pencemaran

lingkungan hidup, belum tercapainya fungsi kawasan lindung secara optimal, masih

tingginya emisi gas rumah kaca, masih adanya konflik pemanfaatan ruang,

kerusakan ekosistem mangrove dan kawasan pesisir.

9. Tingkat kemiskinan Kabupaten Padang Pariaman cukup tinggi hal ini disebabkan

beberapa hal antara lain:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar yang terjangkau dan bermutu bagi keluarga

miskin belum optimal.

b. Masih rendahnya kemampuan dan ketrampilan keluarga miskin.

Page 17: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 7

c. Terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan kebutuhan dasar seperti

kecukupan pangan, layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, listrik,

ekonomi (modal) dan lain-lain.

d. Belum optimalnya pemberdayaan keluarga miskin. 10. Berkaitan dengan tata kelola pemerintahan terdapat permasalahan utama antara

lain, belum sinkronnya implementasi peraturan antara tingkat pusat dan daerah,

penegakan hukum masih lemah dan belum optimalnya perlindungan hukum dan

hak azazi manusia, kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya

melaksanakan prinsip pemerintahan yang baik, masih rendahnya kapasitas dan

profesionalisme sumber daya manusia aparatur, sumber pendapatan asli daerah

masih terbatas, belum tuntasnya batas administrasi daerah, pelayanan publik

masih belum sesuai dengan harapan masyarakat.

11. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah

rawan bencana namun isu-isu zonasi ramah bencana belum menjadi arus

pengarusutamaan (mainstream) dalam perencanaan pembangunan wilayah.

Pembangunan pemukiman dan fasilitas umum maupun sosial di sekitar daerah-

daerah rawan bencana merupakan bukti nyata yang memperlihatkan eksisnya

permasalahan tersebut.

AKIP Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017, disusun dengan sistematika

mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan gambaran umum Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman,

dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama

(strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

L

Page 18: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB I PENDAHULUAN 8

BAB III Akuntabilitas Kinerja.

Pada bab ini disajikan Capaian Kinerja Pemerintah Daerah dan Realisasi Anggaran.

Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis

tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi

kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir, realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.

3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja.

6. Diuraikan juga realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan

kinerja organisasi sesuai dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV Penutup.

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah

di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.

Page 19: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

erencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang

akan dicapai oleh Kabupaten Padang Pariaman. Perjanjian Kinerja ini

menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Bupati Padang

Pariaman dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya.

Tujuan umum

disusunnya Perjanjian

Kinerja yaitu dalam rangka

Intensifikasi pencegahan

korupsi; Peningkatan

kualitas pelayanan publik;

Percepatan untuk

mewujudkan manajemen

pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel.

Namun demikian, ruang

lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama Kabupaten Padang

Pariaman, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan serta

menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi oleh Kabupaten Padang

Pariaman.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang

Pariaman Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan komprehensif lima

tahunan yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah

(Renstra OPD) Kabupaten Padang Pariaman dan sebagai acuan bagi seluruh

stakeholder di Kabupaten Padang Pariaman dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan selama kurun waktu 2016-2021.

RPJMD tersebut, disusun berdasarkan Visi dan Misi Bupati Padang Pariaman,

sekaligus berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang mengakomodir berbagai

aspirasi masyarakat dalam lingkup wilayah Kabupaten Padang Pariaman.

P

Page 20: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB II PERENCANAAN KINERJA 10

Selain itu RPJMD ini juga menjawab tiga pertanyaan dasar, yakni: (1) kemana

Kabupaten Padang Pariaman akan diarahkan pengembangannya dan apa yang

hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; (2) bagaimana mencapainya dan (3)

langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

Dari berbagai macam isu strategis pada semua urusan penyelenggaraan

Pemerintahan, yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam jangka menengah

(2016-2021) adalah sebagaimana tertuang dalam “Visi dan Misi pembangunan” yaitu:

VISI

Visi adalah kondisi yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang

direpresentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapai melalui

program-program pembangunan dalam bentuk rencana kerja. Visi tidak lain adalah

suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan

citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada

batasan tersebut, maka Visi Kabupaten Padang Pariaman periode Tahun 2016 -2021

adalah sebagai berikut:

Visi tersebut memiliki empat kata kunci yakni Menjadikan Kabupaten yang

Baru, Masyarakat Religius, Mewujudkan Masyarakat Cerdas, dan Masyarakat yang

Sejahtera, secara lebih terperinci dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Baru yang dimaksud adalah suatu perubahan wajah, ruang dan suasana

Kabupaten Padang Pariaman.

b. Religius yang dimaksudkan di sini adalah masyarakat yang menjunjung tinggi

norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari–hari.

c. Cerdas dalam hal ini dimaksudkan adalah suatu kondisi masyarakat yang

berkualitas dan berilmu pengetahuan.

Page 21: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

d. Sejahtera dalam hal ini dimaksudkan adalah kondisi tercapainya taraf

kehidupan yang layak dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan

budaya.

MISI

Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman yang Baru,

Religius, Cerdas dan Sejahtera” ditetapkan 7 (tujuh) misi pembangunan daerah

sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama berdasarkan falsafah Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

b. Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung

sektor primer dan jasa.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan terampil melalui

peningkatan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik.

d. Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan pariwisata,

transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan.

e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan kemiskinan.

f. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan,

Demokratis, melalui Pembinaan Aparatur dan Pelayanan Publik.

g. Mewujudkan ketahanan bencana melalui peningkatan kesadaran masyarakat

dan kesiapan sarana dan prasarana yang ramah bencana.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Padang Pariaman

Tahun Anggaran 2016-2021 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Padang

Pariaman Nomor 8 Tahun 2016, selanjutnya ditetapkan Indikator Kinerja Utama

(IKU) Kabupaten Padang Pariaman. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk

Tahun Anggaran 2017 tetap berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 87 Tahun

2016, dan kemudian disesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Padang Pariaman.

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang

akan dicapai oleh Bupati. Dengan demikian, penetapan kinerja ini menjadi target

kinerja yang harus diwujudkan oleh Bupati dan pada akhir tahun akan dijadikan

sebagai dasar evaluasi kinerja dan penilaian terhadap Pemerintahan Daerah.

Page 22: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB II PERENCANAAN KINERJA 12

Perjanjian Kinerja Bupati Padang Pariaman Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Terwujudnya peran lembaga pendidikan Islam yang aktif di Nagari

Persentase Majelis Taklim yang aktif

75%

2

Meningkatkan Keragaman Pangan

Peningkatan Produktivitas Pangan

Padi per hektar 5,23 Ton

GKG

Jagung per hektar 8,30 Ton

/AH

3 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat

PDRB per kapita 47,19 Juta Rp

4 Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi

Persentase Realisasi Investasi 40%

5 Meningkatnya tingkat pendidikan Angka rata-rata lama sekolah 8,7 tahun

Angka melek huruf 94%

6 Meningkatnya umur harapan hidup dan berkurangnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

Angka harapan hidup 69,66 tahun

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Persentase kunjungan wisata 14.58%

8 Mewujudkan ruang yang berkelanjutan

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

0.88

9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa transportasi

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

58%

10 Menurunnya jumlah penduduk

miskin

Persentase penduduk diatas

garis kemiskinan 92.74%

11 Mengurangi angka pengangguran pada usia produktif dan angkatan kerja

Tingkat penggangguran terbuka 7.76%

12 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

B

13 Meningkatkan Opini BPK terhadap laporan keuangan

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

WTP

14 Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

74.32

15 Meningkatkan penanganan tanggap darurat

Tingkat waktu tanggap (response time rate)

13 menit

Page 23: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13

erbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting

dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini.

Sistem manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan

akuntabilitas serta

sekaligus peningkatan kinerja

yang berorientasi pada hasil

(outcome). Akuntabilitas

merupakan kata kunci dari

sistem tersebut yang dapat

diartikan sebagai perwujudan

dari kewajiban seseorang atau

instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan melalui media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas

yang disusun secara periodik

Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja dibuat sesuai ketentuan yang

diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran

penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang

ditetapkan.

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk

mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN

Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

P

Page 24: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut

dengan rumus sebagai berikut :

1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan makin rendahnya kinerja, digunakan

rumus :

2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan

rumus :

Atau

Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan

interpretasi target penilaian yang lebih tinggi dari dua acuan antara Keputusan

Kepala LAN dan Peraturan Mendagri dimaksud dengan pengukuran dengan skala

ordinal yaitu:

Tabel 3.1. Pengukuran Dengan Skala Ordinal

Skala Ordinal (%) Predikat / Kategori

>100 Sangat Berhasil

90< s.d <100 Berhasil

80<s.d. <90 Cukup Berhasil

70<s.d<80 Kurang Berhasil

<70 Tidak Berhasil

Target - ( Realisasi -Target ) Capaian indikator kinerja = x 100% Target

Kinerja Capaian indikator kinerja = X 100%

Target

(2x Target) - Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100% Target

Page 25: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 15

B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas

indikator kinerjanya masingmasing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh

berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan

hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat

capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran

Page 26: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 16

C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Hasil pengukuran kinerja di atas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian

kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya target yang ditetapkan. Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuan yang telah

ditetapkan. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 15 (lima

belas) sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran

2017 adalah sebagai berikut :

Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi pertama

sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2016-2021 yaitu “Mewujudkan kehidupan

beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak,

syarak basandi kitabullah” Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Bagian

Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman dengan

OPD terkait. Untuk mengukur sasaran ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama,

capaian kinerja sasaran strategis 1 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Pengukuran Sasaran Strategis 1

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1 Persentase Majelis taklim yang aktif

% 65 75 70 93,33% Berhasil

Indikator Kinerja Utama di atas telah mencapai target yang ditetapkan

capaiannya masuk dalam kategori Berhasil yaitu sebesar 93,33%, dibandingkan

tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 0,48 %.

Guna meningkatkan jumlah Majelis Taklim yang aktif, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada Majelis Taklim se-Padang Pariaman

secara berkelanjutan. Sosialisasi dan pembinaan kepada Majelis Taklim merupakan

upaya memaksimalkan peran dan fungsi Majelis Taklim di dalam lingkungan

masyarakat yakni:

1. Memperkuat fungsi Majelis Taklim sebagai tempat pengajaran agama Islam secara

luas, yang meliputi pengkajian tentang pokok ajaran Islam dan kaitannya dengan

persoalan yang dihadapi umat sehari-hari.

Page 27: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 17

2. Meningkatkan fungsi Majelis Taklim dari tempat penyelenggaraan pengajian menjadi

tempat menyiapkan generasi yang akan datang.

3. Mengembangkan fungsi mendidik dan membantu jamaah untuk dapat beradaptasi

dengan lingkungan masyarakatnya dan mampu memecahkan berbagai persoalan

yang dihadapi jamaah.

4. Sebagai pusat pengembangan keterampilan jamaah.

5. Meningkatkan peran pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi

ekonomi dan sosial.

6. Sebagai wadah silaturahmi, yakni Majelis Taklim mampu memberikan pembinaan

solidaritas sosial yang kuat antar umat Islam melalui silaturahmi.

7. Fungsi sebagai pusat komunikasi dan informasi.

8. Majelis Taklim sebagai lembaga kontrol sosial.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 1 adalah:

1. Pengembangan Majelis Taklim dilakukan dengan mengadakan rapat program,

diskusi bersama (antara pengurus dengan para jamaah), melakukan studi

banding dengan Majelis-Majelis Taklim yang dianggap baik.

Gambar 3.1. Pembinaan dan Sosialisasi Majelis Taklim

Page 28: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18

2. Penerapan konsep manajemen dan administrasi modern agar Majelis Taklim

bisa dikelola dengan lebih baik, serta melakukan berbagai kegiatan dan kerja

sama yang diharapkan bisa memacu semangat para jamaah untuk terus

berkomitmen menyukseskan dan menyemarakkan kegiatan Majelis Taklim.

Hambatan dan Masalah

1. Hubungan pengurus Majelis Taklim dengan Pemerintah Kabupaten kurang

intens.

2. Belum terkoordinir secara maksimal terhadap kelompok Majelis Taklim.

3. Masih belum terinformasinya fungsi keberadaan Majelis Taklim keseluruh

masyarakat yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

4. Belum terlaksananya manajemen partisipatif yang melibatkan masyarakat

dalam pengembangan jaringan kerjasama pada majelis taklim.

Strategi pemecahan masalah:

1. Melakukan Pembinaan dan pemantauan secara berjenjang terhadap fungsi

keberadaan Majelis Taklim ditengah masyarakat.

2. Optimalisasi fungsi lembaga Majelis Taklim yang aktif sehingga dirasakan

dampak dari hadirnya Majelis Taklim pada masyarakat.

3. Menguatkan peran koordinasi pemerintah daerah dengan kelompok Majelis

Taklim dengan melibatkan organisasi islamuntuk meningkatkan dakwah

islamiah dan pendidikan Islam ditengah masyarakat.

4. Menciptakan program dan kegiatan yang mampu menjadi daya ungkit untuk

mencapai optimalisasi fungsi lembaga Majelis Taklim di Nagari.

Sasaran Strategis 2 merupakan salah upaya untuk mencapai Misi kedua

Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman yaitu “Meningkatkan

Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman Melalui Daya Dukung Sektor Primer

dan Jasa”. Pencapaian sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan dengan OPD terkait. Pengukuran capaian sasaran tersebut

menggunakan Indikator Kinerja Utama yaitu peningkatan produktivitas pangan yang

dilihat dari jumlah produktivitas padi dan jagung.

Page 29: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19

Tabel 3.3 Pengukuran Sasaran Strategis 2

No. Indikator Kinerja Utama

Satuan Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1. Peningkatan produktivitas pangan. a. Padi

b. Jagung

Ton GKG

Ton/AH

5,18

8,10

5,23

8,30

5,26

8,54

100,57%

102,89%

Berhasil Sangat Berhasil

Produktivitas padi yang ditargetkan sebesar 5,23 Ton/Ha dalam satuan Gabah

Kering Giling (GKG) terealisasi sebesar 5,26 Ton/Ha dengan capaian sebesar

100,57%, sedangkan produktivitas jagung ditargetkan sebesar 8,30 Ton/Ha

sedangkan realisasinya sebesar 8,54 Ton/Ha dengan capaian sebesar 102,89%

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, kegiatan yang

telah dilaksanakan:

1. Membangun/merehabilitasi sarana dan prasarana pertanian, salah satunya sarana

irigasi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi ke setiap area/lahan kelompok tani.

Adapun kegiatan yang mendukung pembangunan sarana irigasi yaitu Kegiatan

Peningkatan Produktivitas Produksi Pertanian (DAK Bidang Pertanian) dan Kegiatan

Pengembangan Usaha Pertanian melalui Peningkatan Produktivitas Lahan dan Air

(HIBAH WISMP). Adapun output dari kegiatan ini berupa tersedianya jaringan irigasi

tersier, dam parit, pompanisasi/pipanisasi dan jalan usaha tani.

Gambar 3.2. Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)

Gambar 3.3. Pembangunan Jaringan Tersier

Gambar 3.4. Pembangunan Dam Parit

2. Memberikan bantuan dan pinjaman alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada

masyarakat tani. Alsintan yang diberikan berupa pompa air, alat pengolahan tanah

(handtractor) dan sebagainya. Khusus untuk handtractor Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan menyediakan pinjaman untuk masyarakat tani. Melalui Kegiatan

Operasional Brigade Tanam masyarakat tani boleh meminjam pakai handtractor

yang ada pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Masyarakat tani melalui

kelompok tani dapat memanfaatkan alsintan ini dengan mengajukan surat

permohonan peminjaman.

Page 30: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 20

Gambar 3.5. Penyerahkan Handtraktor kepada Kelompok Tani

Gambar 3.6. Armada Brigade Tanam

3. Menggalakkan penerapan teknologi tanaman padi yang dikenal dengan tanaman

jajar legowo. Dengan menerapkan teknologi ini petani dapat mengoptimalkan lahan

persawahan yang diusahakan. Manfaat penerapan pola tanam jajar legowo ini bagi

petani yakni: 1). Jumlah anakan tanaman padi semakin banyak, 2). Produktivitas

padi akan meningkat, 3). Kualitas gabah akan semakin bagus, 4). Mengurangi

tingkat serangan hama dan penyakit, 4). Mempermudah perawatan dan pemupukan,

dan 6). Dapat menghemat penggunaan pupuk.

Gambar 3.7. Penerapan Pola Tanam Padi Jajar Legowo

4. Penggunaan benih/bibit yang bermutu atau unggul. Pada tahun 2017 Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan telah menyalurkan 75.000 kg Benih Padi Inbrida

Provitas kepada 120 kelompok tani atau seluas 3.000 Ha lahan sawah. Selain benih

padi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga telah menyalurkan sebanyak

22.500 Kg benih jagung unggul kepada 110 kelompok tani untuk lahan seluas 1.500

Ha. Bantuan benih padi dan jagung bersumber dari dana APBN Dinas Tanaman

Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat (Satker 03) melalui

kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.

5. Pembinaan terhadap kelompok tani penangkar benih. Pada tahun 2017 karena

keterbatasan APBD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan hanya membina satu

kelompok petani penangkar. Sehingga dengan pelaksanaan kegiatan ini masyarakat

semakin memahami akan manfaat menggunakan benih yang bermutu.

Page 31: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21

Gambar 3.8. Penyerahan Benih Padi dan Jagung Kepada Perwakilan Kelompok Tani

6. Pengendalian hama dengan melibatkan stakeholders yang terkait seperti Danramil

dan jajarannya, Pemerintahan Kecamatan, Pemerintahan Nagari serta kelompok tani.

Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pengendalian secara mekanis di

lapangan, memberikan obat-obatan pemberantasan hama tikus kepada kelompok

tani serta memfasilitasi sarana pemberantasan hama tikus kepada masyarakat tani

melalui kelompok tani, salah satunya alat Solder Bakar (Flame Blower). Pada tahun

2017 kegiatan perlindungan dan pengendalian hama penyakit tanaman telah

dilaksanakan pada delapan kelompok tani.

Gambar 3.9. Pemberantasan hama tikus bersama masyarakat

7. Untuk mengurangi kehilangan hasil pada saat panen, Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan berupaya memberikan bantuan alat pasca panen berupa

Thressher. Dengan penggunaan alat ini tentunya masyarakat tani akan terbantu

sekali dalam penanganan pasca panen. Tahun 2017 Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan telah menyalurkan sebanyak 10 unit kepada 10 kelompok tani.

Page 32: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22

Gambar 3.10. Penyerahan Trhessher Kepada Kelompok Tani

Gambar 3.11. Demonstrasi penggunaan Trhessher

Capaian kinerja peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan ini

mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 produksi padi sebesar 278.127,00

Ton meningkat sebesar 8.919 Ton menjadi 287.046,00 pada tahun 2016. Pada tahun

2017 menjadi 321.376,00 Ton atau meningkat sebesar 34.330,00 Ton dari tahun 2016,

total peningkatan dari tahun 2015 sebesar 43.249,00 Ton. Dari segi produktivitas

Tahun 2017 produktivitas padi meningkat sebesar 0,08 Ton/Ha dari tahun 2016 dan

meningkat sebesar 0,21 Ton/Ha jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Begitu juga produksi dan produktivitas jagung, dimana dibandingkan tahun 2015

dan 2016 secara berturut-turut produksi jagung meningkat 50.535,00 dan 25.422,00

Ton. Dari segi produktivitas meningkat sebesar 0,42 Ton/Ha dari tahun 2016.

Perkembangan produksi dan produktivitas tanaman pangan dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2017 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.4. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan (Padi dan

Jagung) dari tahun 2015 s/d 2017.

No. Komoditi Produksi (Ton)

Produktivitas (Ton/Ha) Ket.

2015 2016 2017 2015 2016 2017

1. Padi 278.127,00 287.046,00 321.376,00 5,05 5,18 5,26

2. Jagung 29.735,00 54.848,00 80.270,00 7,82 8,10 8,54

Dibandingkan dengan produktivitas padi secara nasional, produktivitas padi

Kabupaten Padang Pariaman masih dibawah angka nasional. Dimana pada tahun

2017 produktivitas padi secara nasional sebesar 5,30 Ton/Ha sedangkan Kabupaten

Padang Pariaman hanya sebesar 5,26 Ton/Ha, terpaut sebesar 0,04 Ton/Ha.

Page 33: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23

Produktifitas tanaman jagung Kabupaten Padang Pariaman jauh diatas

produktivitas nasional, angka produktivitas jagung secara nasional hanya sebesar

5,20 Ton/Ha, sedangkan Kabupaten Padang Pariaman sebesar 8,54 Ton/Ha, terpaut

sebesar 3,34 Ton/Ha. Produktivitas padi dan jagung Kabupaten Padang Pariaman

berada diatas angka Provinsi Sumatera Barat. Dimana produktivitas padi Kabupaten

Padang Pariaman tahun 2017 lebih tinggi sebesar 0,02 Ton/Ha. Sedangkan

produktivitas jagung tahun 2017 terpaut sebesar 1,61 Ton/Ha. Tabel berikut

menyajikan perkembangan produktivitas padi dan jagung di Kabupaten Padang

Pariaman, Provinsi Sumbar dan Nasional.

Tabel 3.5. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi dan Jagung Kab. Padang

Pariaman, Provinsi Sumbar dan Nasional dari tahun 2015 s/d 2017

No. Uraian

Produktivitas Padi

(Ton/Ha)

Produktivitas

Jagung (Ton/Ha) Ket.

2015 2016 2017 2015 2016 2017

1. Kab. Padang Pariaman 5,05 5,18 5,26 7,82 8,10 8,54

2. Prov. Sumbar 5,05 5,12 5,24 6,86 7,00 6,93

3. Nasional 5,51 5,40 5,30 5,18 5,31 5,20

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 2 adalah:

1. Sarana irigasi yang memadai sehingga dapat menjamin ketersediaan air bagi

masyarakat tani.

2. Ketersediaan alat pertanian yang memudahkan dan mempercepat proses

bercocok tanam.

3. Penerapan teknologi budidaya yang tepat pada masyarakat tani.

4. Adanya kerja sama dan dukungan yang solid antara stakeholders yang terkait

seperti Danramil dan jajarannya, pemerintahan kecamatan, pemerintahan

nagari serta kelompok tani dalam pemberantasan hama tanaman pangan.

Hambatan dan Masalah :

1. Alih fungsi lahan dari persawahan menjadi pabrik, sehingga terjadi

pergeseran arah pembangunan ke sektor jasa dan industri.

2. Serangan hama yang berisiko terhadap tingkat produksi hasil pertanian.

3. Cuaca yang tidak kondusif.

4. Masih ada masyarakat tani yang belum memahami dan memanfaatkan

teknologi budidaya tani.

Strategi Pemecahan Masalah :

1. Pembangunan/rehabilitasi sarana irigasi.

Page 34: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 24

2. Pemberian bantuan/pinjaman alat pertanian melalui kegiatan Operasional

Brigade Tanam.

3. Transfer dan penerapan teknologi budidaya padi yang dikenal dengan tanam

jajar legowo.

4. Penanganan hama yang dilakukan berupa penyuluhan dan pengendalian

secara mekanis di lapangan, memberikan obat-obatan pemberantasan hama

tikus kepada kelompok tani serta memfasilitasi sarana pemberantasan hama

tikus kepada masyarakat tani melalui kelompok tani, salah satunya alat

Solder Bakar (Flame Blower).

Sasaran Strategis 3 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi 2 yaitu

“Meningkatkan Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung

sektor Primer dan Jasa”. Untuk mengukur capaian Sasaran strategis ini digunakan

1 (satu) Indikator Kinerja Utama yaitu : PDRB per kapita. Indikator ini didukung oleh

program kegiatan lintas perangkat daerah yang mendukung 17 sektor lapangan

usaha dalam perhitungan PDRB. Capaian kinerja sasaran strategis 3 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6. Pengukuran Sasaran Strategis 3

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1. PDRB per kapita Juta Rp

39,29 47,19 42,88 90,87 Berhasil

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala

atau per satu penduduk. Pada tahun 2017 realisasi PDRB per kapita di Kabupaten

Padang Pariaman adalah sebesar 42,88 juta rupiah, hal ini belum mencapai target

100% dari yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 47,19 juta rupiah. Meskipun

demikian pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator ini menunjukkan

bahwa capaian kinerjanya “Berhasil”, karena mencapai 90,87% dari target yang telah

dirumuskan. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan pencapaian sasaran

strategis meningkatnya pendapatan masyarakat dengan indikator kinerja PDRB per

kapita dapat dikategorikan berhasil.

Page 35: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25

Capaian PDRB per kapita jika dibandingkan tahun 2016 dengan Tahun 2017

terjadi peningkatan PDRB yang cukup signifikan. Pertumbuhan PDRB per kapita

mengalami peningkatan yang menyiratkan bahwa pertumbuhan penduduk terutama

migrasi dari luar daerah lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan

ekonomi. Pertumbuhan PDRB per kapita ini akan semakin meningkat apabila

terciptanya perluasan kesempatan kegiatan ekonomi untuk mendukung

pertambahan angkatan kerja baru, pembukaan lapangan kerja baru sekaligus

mengembangkan kerja sama dengan pihak investor dari luar. Dilihat dari capaian

PDRB maka berdasarkan data dari 17 lapangan usaha, 5 sektor lapangan usaha yang

mendominasi PDRB Kabupaten Padang Pariaman tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Transportasi dan Pergudangan (Kontribusi sebesar 31,94%)

2. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Kontribusi sebesar 19,89%)

3. Industri Pengolahan (Kontribusi sebesar 10,76%)

4. Perdagangan besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Kontribusi

sebesar 8,48%)

5. Konstruksi (Kontribusi sebesar 7,30%)

Sementara jika dilihat dari laju pertumbuhan PDRB, 5 lapangan usaha yang

mendominasi PDRB Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan listrik dan Gas (laju pertumbuhan: 10,70%)

2. Informasi dan Komunikasi (laju pertumbuhan: 9,64%)

3. Jasa lainnya (laju petumbuhan: 9,41%)

4. Transportasi dan Pergudangan (laju pertumbuhan : 9,12%)

5. Jasa Pendidikan (laju pertumbuhan: 8,21%)

Laju Pertumbuhan PDRB dan Distribusi PDRB secara keseluruhan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Laju Pertumbuhan dan Kontribusi per Sektor Lapangan Usaha Pada PDRB Kabupaten Padang Pariaman

No Lapangan Usaha Laju

Pertumbuhan (%)

Kontribusi (%)

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2.47 19.89

2 Penggalian 2.21 5.87

3 Industri Pengolahan 4.24 10.76

4 Pengadaan Listrik dan Gas 10.7 0.03

5 Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

6.54 0.04

Page 36: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26

6 Konstruksi 3.67 7.30

7 Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda

6.1 8.48

8 Transportasi dan Pergudangan 9.12 31.94

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

6.95 0.85

10 Informasi dan Komunikasi 9.64 2.48

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 5.11 1.39

12 Real Estat 4.36 0.89

13 Jasa Perusahaan 6.6 0.07

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sosial

4.87 4.21

15 Jasa Pendidikan 8.21 4.14

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial 7.54 0.51

17 Jasa Lainnya 9.41 1.15

Total 5.5 100.00

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui perangkat daerah di tahun 2017 telah melaksanakan

program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui program:

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, melalui kegiatan:

- Peningkatan kemampuan lembaga petani

- Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani

- Pengembangan Kawasan Agribisnis Kakao

- Pengembangan Produk Olahan Kelapa

- Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Perkebunan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan), melalui

kegiatan:

- Penanganan daerah rawan pangan

- Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

- Pengembangan lumbung pangan desa

- Pengembangan perbenihan/pembibitan

- Penyuluhan sumber pangan alternatif

- Pengembangan Usaha Pertanian Melalui Peningkatan Produktifitas Lahan

dan Air (HIBAH WISMP2)

- Pemanfaatan Lahan Terlantar Melalui Optimalisasi Lahan (OPL)

- Pengembangan Usaha Pertanian Melalui Peningkatan Produktivitas Lahan

dan Air ( Pendamping Paralel WISMP2)

- Pengembangan Pengelolaan Lahan dan Air

- Pengadaan Alsintan

Page 37: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,

melalui kegiatan:

- Pembinaan Usaha Pertanian Organik

- Penunjang Pasca Panen dan Pemasaran Produksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, melalui

kegiatan:

- Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, melalui kegiatan:

- Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

- Pengembangan Tanaman Hortikultura

- Pengembangan Tanaman Perkebunan

- Peningkatan Produktivitas Produksi Pertanian (DAK 2017)

- Operasional Brigade Tanam

- Pengembangan Tanaman Jambu Biji Merah

- Peningkatan Produksi Kakao Melalui Intensifikasi

- Pengembangan Rehabilitasi Kelapa

- Perlindungan dan Pengendalian HPT Tanaman Pangan

2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui program:

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, melalui kegiatan:

- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

- Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik

- Pelayanan Kesehatan hewan

- Uji bahan pangan asal hewan

Program peningkatan produksi hasil peternakan, melalui kegiatan:

- Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat

- Pelayanan Inseminasi Buatan

- Peningkatan Pemanfaatan Pakan Lokal

- Pengembangan Sapi pada Kawasan Terpadu

- Pengembangan Kawasan HMT dan Sapi

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, melalui kegiatan:

- Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna

- Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan

3. Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM melalui program:

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, melalui kegiatan:

- Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja

Page 38: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah, melalui kegiatan :

- Pelatihan Kewirausahaan bagi Koperasi dan UKM

Program peningkatan dan pengembangan ekspor, melalui kegiatan:

- Membangun jejaring dengan eksportir

Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, melalui kegiatan:

- Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk

- Pengembangan pasar lelang daerah

- Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

- Pembangunan Pasar Nagari (DAK)

- Promosi Hasil Produk Daerah

- Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pasar

- Pembangunan Pasar Nagari (APBD)

4. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Perindustrian, melalui

program:

Program Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi

- Penjajakan Investasi dan Promosi

- Penyusunan Buku Potensi dan Data Investasi

- Pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, melalui

kegiatan:

- Penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan

penanaman modal

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan Terpadu, melalui

kegiatan:

- Operasional Pelayanan Terpadu Satu Pintu

- Pengadaan Buku Pedoman dan Papan informasi Pelayanan Perizinan

- Operasional Peningkatan Pendapatan Daerah

- Pengembangan Aplikasi Pelayanan Perizinan

Program pengembangan industri kecil dan menengah, melalui kegiatan:

- Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah

- Peningkatan dan pengembangan mutu produk industri kecil daerah serta

pengawasan pembinaan IKM

- Lanjutan Pengembangan Industri Cokelat

Program peningkatan kemampuan teknologi industri, melalui kegiatan:

- Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri

- Perluasan Penerapan Standar Produk Industri Manufaktur.

Page 39: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

Program Penataan Struktur Industri, melalui kegiatan:

- Pengembangan Potensi Kawasan Industri

5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Program pembangunan jalan dan jembatan, melalui kegiatan:

- Pembangunan jalan

- Pembangunan jembatan

- Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

- Pembangunan Jalan dan Jembatan (Bantuan Keuangan yang Bersifat

Khusus dari Provinsi Tahun 2017)

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan lainnya, melalui kegiatan:

- Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

- Infrastruktur Irigasi (DAK Penugasan Pendukung Kedaulatan Pangan)

- Peningkatan Pengelolaan Jaringan Irigasi Partisipatif (WISMP)

- Peningkatan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Partisipatif (WISMP 2 Hibah)

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan:

- Pembangunan/peningkatan infrastruktur

Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan:

- Penyusunan Revisi RTRW

- Penyusunan RDTR dan KLHS

6. Dinas Perhubungan

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, melalui kegiatan:

- Penyusunan kebijakan, norma, standar dan prosedur bidang perhubungan

- Pendataan dan Pemberian Izin Berlayar pada Kapal dibawah 7 GT

Program peningkatan pelayanan angkutan, melalui kegiatan:

- Kegiatan uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang

- Sosialisasi/ penyuluhan ketertiban lalu lintas angkutan jalan

- Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak

kendaraan angkutan umum teladan

- Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak

kendaraan angkutan umum teladan

7. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, melalui kegiatan:

- Koordinasi Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan

Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, melalui kegiatan:

- Pembinaan dan Fasilitasi Lembaga Keuangan Mikro Nagari /Pokja Kredit Mikro

Page 40: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30

- Fasilitasi BUMNag dan Kelembagaan Pasar Nagari

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa,

melalui kegiatan:

- Evaluasi Perkembangan Nagari

- Operasional Program TMMD

- BBGRM

Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, melalui kegiatan:

- Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi

8. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, melalui kegiatan:

- Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata

- Pengadaan Sarana dan Bahan Promosi Pariwisata

- Atraksi Pariwisata

- Pengadaan Sarana dan Prasarana Kesenian

- Pelaksanaan Event Pacu Kuda

Program pengembangan destinasi pariwisata, melalui kegiatan:

- Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan

- Peningkatan Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata

- Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan

- Pelaksanaan Event Pasie Maelo

- Penyusunan Master Plan Pariwisata

- Penataan Kawasan Pariwisata ( DAK Fisik )

- Amenitas Pariwisata ( DAK Fisik )

9. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, melalui kegiatan:

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,

melalui kegiatan:

- Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi

- Pendataan PBB

- Operasional Pemungutan PAD

- Penggalian Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

10. Dinas Perikanan

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, melalui kegiatan:

- Pembinaan Kelompok ekonomi masyarakat pesisir

- Pengembangan usaha garam rakyat (PUGAR)

Program pengembangan budidaya perikanan, melalui kegiatan:

- Pembinaan dan pendampingan Pada POKDAKAN/UPR

Page 41: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

- Gerakan Induk Ikan Unggul (Gaul)

- Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari)

- Pengembangan Kawasan Minapolitan

- Pengembangan Wirausaha perikanan

- Optimalisasi Pemanfaatan Kolam Terlantar

- Restocking Benih Ikan Perairan Umum

Program pengembangan perikanan tangkap, melalui kegiatan:

- Pembinaan Kelompok Nelayan Kecil

- Fasilitasi Kelembagaan Kelompok Perikanan Tangkap

- Pelatihan Teknologi Mesin Kapal Penangkapan Ikan

Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan,

dengan kegiatan:

- Pengawasan dan pengujian mutu hasil perikanan

- Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)

Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar,

melalui kegiatan:

- Pengembangan kawasan sentra perbenihan ikan gurami

- Pengembangan Kawasan Budidaya air payau

- Pengembangan Kawasan budidaya air tawar

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan sasaran 3

1. Adanya komitmen dan konsistensi Kepala Daerah untuk peningkatan daya

saing daerah, yang tidak hanya bergantung dari anggaran pembangunan

daerah (APBD Kabupaten) yang telah dianggarkan namun juga melakukan

upaya untuk terus menggaet dana-dana pembangunan dari luar agar masuk

ke daerah Kabupaten Padang Pariaman baik melalui dana APBN, APBD

Provinsi maupun dana lainnya yang bertujuan untuk pengembangan daerah

Kabupaten Padang Pariaman secara keseluruhannya.

2. Bandara Internasional Minangkabau yang berada di daerah Kabupaten

Padang Pariaman memiliki faktor yang cukup strategis yang jika dikelola dan

diberdayakan secara optimal akan mendukung upaya peningkatan PDRB

Kabupaten Padang Pariaman secara signifikan.

Page 42: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

3. Proyek-proyek strategis nasional dan daerah yang dilaksanakan di daerah

ikut mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing

daerah/masyarakat.

4. Kabupaten Padang Pariaman akan menambah kawasan industri Padang

Pariaman (KIPP) seluas 70 Ha di lokasi PIP, hal ini ditandai dengan

peluncuran program peluncuran KLIK (Kemudahan Investasi Langsung

Konstruksi) yang disaksikan oleh Menteri Perindustrian RI, Kepala BKPM dan

Bupati Padang Pariaman untuk kemudahan berusaha di 15 kawasan industri

se-Indonesia termasuk di Kabupaten Padang Pariaman. Diharapkan dengan

memberikan kemudahan berusaha di Kawasan Industri akan memberikan

dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat.

5. Program Strategis pengembangan infrastruktur jalan di Provinsi Sumatera

Barat salah satunya adalah Pembukaan Jalan alternatif (jalan lingkar)

Padang By Pass (Duku) – Buayan – Sicincin - Koto Mambang – Malalak -

Agam di Kabupaten Padang Pariaman ikut mendorong pertumbuhan ekonomi

masyarakat.

Gambar 3.12. Bandara Internasional Minangkabau

Gambar 3.13. Peluncuran Program KLIK

Page 43: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

6. Rencana Pengembangan Kawasan Pendidikan Terpadu di Daerah Tarok

Kabupaten Padang Pariaman akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi

baru di kabupaten Padang Pariaman

7. Pengembangan pengolahan coklat yang diproduksi oleh pelaku UMKM di

Padang Pariaman untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, pemasaran

hasil olahan tersebut di pusatkan kawasan Anai Resort Kecamatan 2x11

Kayu Tanam

Gambar 3.14. Jalan Altenatif Padang ke Sicincin

Gambar 3.15. Rencana Kawasan Pendidikan Tarok

Gambar 3.16. Launching Cokelat Malibou Padang Pariaman di Hotel Inna Padang yang dihadiri oleh Deputi Energi Logistik Kawasan dan

Pariwisata BUMN

Page 44: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34

Hambatan dan Masalah :

1. Daerah Kabupaten Padang Pariaman yang termasuk dalam wilayah rawan

bencana, seperti gempa bumi, banjir dan tanah longsor ikut mempengaruhi

terhambatnya pembangunan sektor ekonomi daerah dan minat investor dari

luar untuk melakukan investasi

2. Permasalahan dan status tanah adat yang ikut mempengaruhi terhambatnya

percepatan pembangunan infrastruktur daerah khususnya di bidang

pembangunan infrastruktur sektor ekonomi

3. Penyakit masyarakat yang berkembang seperti peredaran narkoba akan

mempengaruhi kualitas SDM generasi muda

Strategi Pemecahan Masalah :

Pemerintah daerah untuk tahun mendatangnya diharapkan untuk lebih

mengelola sumber ekonomi lokal yang berguna untuk mendorong pembangunan

ekonomi wilayah yang ditandai dengan peningkatan PDRB riil per kapita melalui :

1. Menciptakan dan perluasan kesempatan kegiatan ekonomi untuk

mendukung pertambahan angkatan kerja baru

2. Peningkatan sektor-sektor lapangan usaha dan produksi masyarakat

3. Penumbuhan dan pengembangan sektor ekonomi produktif lokal melalui

upaya pengembangan produk unggulan daerah, kecamatan dan nagari secara

terpadu dan berkelanjutan

4. Pengembangan sarana prasarana infrastruktur pendukung pengembangan

ekonomi masyarakat

5. Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah melalui jaminan fasilitasi

penyediaan dan pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur

daerah

6. Pengembangan SDM masyarakat dalam upaya pengembangan usaha

produktif masyarakat

7. Upaya pengembangan kerja sama dengan pihak investor dari luar

8. Upaya peningkatan PAD Kabupaten Padang Pariaman secara signifikan

9. Sinergitas program dan kegiatan antar SKPD terkait dalam rangka

peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi

daerah secara terpadu.

Page 45: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35

Sasaran Strategis 4 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi kedua

yaitu sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2016-2021 yaitu “Meningkatkan

Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung sektor Primer

dan Jasa”. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Penanaman Modal

Pelayanan Terpadu dan Perindustrian. Pengukuran capaian sasaran tersebut

menggunakan Indikator Kinerja Utama yaitu Persentase Kenaikan Realisasi Investasi.

Tabel 3.8 Pengukuran Sasaran Strategis 4

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1.

Persentase Kenaikan Realisasi Investasi

Persen 349,01 40% 50,70 126,75 Sangat

Berhasil

Pada Indikator Kinerja Utama ini mencapai target yang telah ditetapkan dimana

capaiannya masuk kategori “Sangat Berhasil” yaitu sebesar 126,75%. Apabila

dibandingkan pada tahun sebelumnya realisasi pada tahun ini mengalami

penurunan sebesar 298,31 % yang disebabkan karena pada Tahun 2016 realisasi

investasi dihitung berdasarkan izin usaha Penanaman Modal, Laporan Kegiatan

Penanaman Modal (LKPM) dan izin prinsip Penanaman Modal sedangkan untuk

Tahun 2017 realisasi investasi dihitung berdasarkan izin usaha Penanaman Modal

dan Laporan Kegiatan Penamaman Modal (LKPM).

Terdapat 2 jenis penanaman modal di Kabupaten Padang Pariaman yaitu Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) yang pelaku usaha nya berasal dari dalam negeri dan

Penanaman Modal Asing (PMA) yang pelaku usaha nya berasal dari luar negeri.

Investasi PMDN di Padang Pariaman didominasi oleh sektor industri pembibitan

dan budidaya ternak unggas, sesudahnya sektor industri pengolahan kelapa dan

sektor industri logam dan besi baja. sektor industri pembibitan dan budidaya ternak

unggas sebagai penyumbang terbanyak nilai investasi di Padang Pariaman yaitu oleh

PT. Charden Pokphand Jaya Farm sebesar Rp. 89.444.800.000

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan

Perindustrian telah melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

Page 46: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36

1. Program peningkatan promosi dan kerja sama investasi

Kabupaten Padang Pariaman mengikuti kegiatan promosi yang bertujuan untuk

menggaet investor untuk berinvestasi di Kabupaten Padang Pariaman. Bagi investor

yang telah berinvestasi di Kabupaten Padang Pariaman, Dinas Penanaman Modal

Pelayanan Terpadu dan Perindustrian juga melakukan upaya pemantauan,

pembinaan dan pengawasan pelaksanaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan (PMA/PMDN) yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

Melalui program ini telah dilakukan upaya Penyederhanaan Proses Perizinan dan

Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal untuk mendukung penciptaan iklim

investasi yang kondusif di Padang Pariaman, sehingga proses perizinan lebih

akuntabel, efektif dan efisien. Upaya tersebut dilakukan dalam bentuk

penyusunan draft Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) yakni draft ranperda

IMB, Izin Lokasi, IUJK dan Penyelenggaraan Perdagangan dan Perindustrian di

Kabupaten Padang Pariaman.

3. Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan terpadu.

Operasional Pelayanan Perizinan Secara Elektronik yang diwujudkan penggunaan

aplikasi untuk memberikan pelayanan perizinan. Aplikasi yang digunakan adalah:

- SiPADU, yang dapat digunakan untuk Layanan Terpadu untuk Publik

- Sistem Pelayanan (SIMPEL) digunakan untuk mempermudah pengurusan izin.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:

Realisasi investasi ini dapat tercapai disebabkan karena beberapa faktor antara lain:

1. Meningkatnya iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Padang Pariaman

2. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang pro investasi, salah satunya

pencabutan Izin Gangguan (HO) dan Retribusinya.

3. Meningkatnya kesadarannya perusahaan untuk penyampaian laporan

realisasi investasi melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Secara

Online maupun Manual.

4. DPMPTP melalui Bidang Penanaman Modal terus berupaya melakukan

pembinaan secara intensif kepada perusahaan - perusahaan tentang tata

cara pembuatan LKPM secara Online.

5. Untuk meningkatkan investasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu

dan Perindustrian (DPMPTP) membuat terobosan melalui Inovasi pelayanan

Antar Jemput Perizinan (AJEP) yaitu pelayanan perizinan dengan cara antar

jemput perizinan dengan menggunakan mobil keliling.

Page 47: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37

Sasaran Strategis 5 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi ketiga

yaitu “Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Cerdas Dan Terampil

Melalui Peningkatan Sarana Prasarana Dan Kualitas Tenaga Pendidik” .Untuk

mengukur capaian Sasaran strategis ini digunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama

yaitu angka rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Untuk capaian ke dua

indikator tersebut didukung langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Padang Pariaman. Hasil capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran

Strategis 5 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.8 Pengukuran Sasaran Strategis 5

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Tahun 6,89 8,7 7 80,45 Cukup

Berhasil

2. Angka Melek Huruf Persen 96,32 94 94,7 100,8 Sangat berhasil

1. Rata-rata Lama Sekolah

Pada tahun 2017 realisasi angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Padang

Pariaman adalah sebesar 7 tahun, hal ini tidak mencapai target yang sudah

ditetapkan yaitu sebesar 8,7 tahun. Meskipun demikian pengukuran terhadap

capaian kinerja untuk indikator ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya masuk

kategori Cukup Berhasil, karena mencapai 80,45% dari target yang telah

dirumuskan. Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

Gambar 3.17. Mobil Keliling Program AJEB

Page 48: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38

oleh penduduk berusia 15 tahun

ketas untuk menempuh semua

jenis pendidikan formal yang pernah

dijallani. Indikator rata-rata lama

sekolah ini dihitung dari

variabel pendidikan

tertinggi yang ditamatkan dan

tingkat pendidikan yang sedang

dijalani. Standar UNDP (Badan

Program Pembangunan

PBB) adalah minimal 0 tahun dan maksimal 15 tahun. Perhitungan lama sekolah

dilakukan tanpa memperhatikan apakah seseorang menamatkan sekolah lebih cepat

atau lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.

Angka Rata-rata Lama Sekolah akan menjadi salah satu komponen pembentuk

indikator Indeks Pembangunan Manusia yaitu pengukuran perbandingan dari

harapan hidup, melek huruf pendidikan dan standar hidup untuk semua negara

seluruh dunia.

Rata-rata lama sekolah berdasarkan data dari BPS menurut Kabupaten/Kota di

Sumatera Barat Tahun 2017 disajikan sebagai berikut:

Grafik 1. Rata-rata Lama sekolah Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Sumatera Barat

0

2

4

6

8

10

12

6,52

8,12 7,58 7,5

8,12

7,00

8,18 7,92 7,64 7,99 8,23 7,84

11,24 10,79

9,92

11,42 10,98

10,30 10,09

Gambar 3.18. Jenjang Pendidikan Sekolah

Page 49: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39

2. Angka Melek Huruf

Realisasi kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa angka melek huruf telah

melebihi target yang ditetapkan dengan pencapaian 94,7% dari target 94%. Pada

tahun 2017 ini realisasi capaiannya masuk kategori Sangat Berhasil yaitu sebesar

100,8%. Angka melek huruf

adalah persentase penduduk usia 15

tahun ke atas yang dapat membaca

dan menulis huruf latin dan atau

huruf lainnya. Target penuntasan

buta aksara merupakan bagian

dari fokus pembangunan

untuk peningkatan human capital,

mengingat peran sentral pendidikan

baik sebagai bagian dari pemenuhan

hak warga negara, maupun karena daya ungkit pendidikan terhadap tujuan

pembangunan yang lain seperti pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 5 adalah:

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan telah melakukan berbagai upaya. Upaya

tersebut direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan. Adapun program yang

dilaksanakan adalah:

1. Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun

2. Program Pendidikan Menengah

3. Program Pendidikan Non Formal

4. Program Pendidikan Anak Usia Dini

5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Hambatan dan Masalah

1. Faktor Kemiskinan yang mempengaruhi angka putus sekolah

2. Topografi, Padang Pariaman terdiri sebagian berbukit dan terjal sehingga

rawan untuk dilewati dan kawasan permukiman yang berjauhan dari sarana

pendidikan

3. Budaya, sebagian masyarakat Kabupaten Padang Pariaman masih

melestarikan budaya “marantau”, ikut saudara berdagang ke daerah lain.

4. Terkait dana untuk meminimalisir angka melek huruf yang masih kurang.

Gambar 3.19. Antusiasme Agar Bisa Membaca

Page 50: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40

Strategi pemecahan masalah:

1. Perbaikan infrastruktur untuk peningkatan akses ke sekolah

2. Meningkatkan prasarana seperti: Bus sekolah

3. Menambah anggaran operasional sekolah.

4. Mendistribusikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dengan tepat

sasaran.

5. Perlu penganggaran yang lebih tepat dan memadai.

Sasaran Strategis 6 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi ketiga

yaitu “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan terampil

melalui peningkatan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik”. Sasaran ini

didukung secara terpadu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman. Untuk

mengukur sasaran ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama. Capaian kinerja

sasaran strategis 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 6

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1. Angka Harapan Hidup

Persen 67,64 69,66 67,80 97,32% Berhasil

Dari tabel di atas terlihat bahwa bila dibandingkan dengan tahun 2016 angka

harapan hidup di Kabupaten Padang Pariaman mengalami peningkatan dari 67,64

menjadi 67,80. Capaian realisasi pada tahun 2017 ini dikategorikan Berhasil yaitu

sebesar 97,32%.

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan telah melaksanakan program dan

kegiatan sebagai berikut :

1. Program Padang Pariaman Sehat

Sejak dilauncing 2015 oleh Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek di Aula

Kantor Bupati Padang Pariaman pada tahun 2015, program ini salah satu leading

sektor dalam pencapaian target ini.

Page 51: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41

Padang Pariaman Sehat sebuah program kebijakan yang berkeinginan

menciptakan kondisi yang sehat bagi warga Padang Pariaman yang bertujuan

memberikan kepastian jaminan dan perlindungan pelayanan terhadap masalah

kesehatan dimasyarakat. Pelayanan kesehatan diberikan secara maksimal

dengan memegang prinsip berkeadilan tanpa diskriminasi dan menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini

merupakan paradigma baru dalam

pelayanan kesehatan dimana

sebelumnya bidan desa dan semua

petugas kesehatan lainnya

hanya menunggu masyarakat

di puskesmas, sekarang

menjemput bola dengan

mengunjungi rumah warga setiap

harinya, dengan tujuan

menanyakan apakah ada keluarga yang bermasalah kesehatannya, jika ada

langsung diobati apabila perlu dirujuk ke rumah sakit dan seluruh biaya di

tanggung oleh pemerintah. Program ini melibatkan seluruh pihak supaya

masyarakat miskin yang berobat agar bisa “dikeroyok bersama” untuk memberikan

pelayanan kesehatan. Contohnya Wali Korong, Wali Nagari, Camat berperan dalam

pengurusan BPJS dan bantuan Badan Amil Zakat. Sehingga pasien tidak perlu

mengurus administrasi berobat, masyarakat dilayani secara prima oleh

Pemerintah Kabupaten. Dengan adanya Program Padang Pariaman Sehat maka

menciptakan output lain yang berimbas pada peningkatan kualitas pelayan

kesehatan kepada masyarakat, diantaranya:

1) Terwujudnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

2) Tersedianya fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai dan

profesional.

Gambar 3.20. Proses Launching Program Padang Pariman Sehat

Gambar 3.21. Peningatan Fasilitas Puskesmas

Page 52: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42

3) Tersedianya pelayanan kesehatan yang terjangkau, bermutu dan aman.

4) Teratasinya kasus-kasus penyakit dan masalah kesehatan yang ditemukan

langsung oleh bidan desa dan petugas kesehatan dan segera ditindaklanjuti.

5) Tersedianya tempat, tenaga, peralatan, obat dan bahan habis pakai yang

cukup difasilitas pelayanan persalinan.

6) Terwujudnya perubahan perilaku masyarakat terhadap pola pencarian

pengobatan dan pertolongan persalinan yang dilaksanakan oleh tenaga yang

profesional.

7) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam upaya penurunan kematian ibu

dan bayi baru lahir dalam masalah kesehatan lainnya.

8) Adanya bantuan biaya melalui Badan Amil Zakat Nasional Daerah Padang

Pariaman.

Gambar 3.22. Tenaga Kesehatan yang Handal dan Profesional

Gambar 3.23. Kantor Baznas Kabupaten Padang Pariaman

Page 53: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 43

2. Program Public Safety Center Padang Pariaman Tanggap Kasus Gawat Darurat

(PSC 119 PAPA TANGKAS GADA).

Merupakan wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan bagi

masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan, dengan menghubungi

layanan telepon bebas pulsa dengan nomor operator 119. Seluruh

masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman yang

mengalami kondisi gawat darurat medis dan akan ditangani langsung ke

lokasi kejadian oleh tim. Dalam menjalankan fungsinya, PSC 119 PAPA

TANGKAS GADA berperan untuk:

1) Mempercepat respon time penanganan korban kegawatdaruratan Pra

Rumah Sakit.

2) Mempercepat proses evakuasi korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

3) Mencegah kecacatan dan kematian akibat kegawatdaruratan.

Beberapa keberhasilan telah dicapai Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas

Kesehatan Tahun 2017 adalah :

1. Memperoleh penghargaan tingkat Nasional yaitu peringkat 5 Puskesmas

berprestasi, dokter teladan dan paramedis teladan.

2. Memperoleh penghargaan tingkat Provinsi Sumatera Barat dengan memperoleh

peringkat II Puskesmas berprestasi (Puskesmas Gasan Gadang), peringkat I

Dokter Teladan (Puskesmas Sungai Geringging), dan peringkat I tenaga paramedis

Teladan (Puskesmas Gasan Gadang).

Gambar 3.24. Sosialisasi Program PSC 119 PAPATANGKAS GADA

Page 54: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44

3. Dijadikannya kegiatan PAPA SEHAT (Padang Pariaman Sehat) sebagai

percontohan untuk kegiatan Program Indonesia SehatPendekatan Keluarga)

tingkat nasional.

4. Terakreditasinya 8 Puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman dari Kementerian

Kesehatan diantaranya dengan 1 puskesmas dengan predikat Utama yaitu

Puskesmas Sintoga, 6 Puskesmas dengan predikat Madya yaitu Puskesmas

Ampalu, Puskesmas Sicincin, Puskesmas Ulakan, Puskesmas Sungai Limau,

Puskesmas Sungai Geringging, Puskesmas Padang Sago, dan 1 Puskesmas

dengan predikat Dasar yaitu Puskesmas Gasan Gadang.

5. Telah tersedianya sarana dan prasarana untuk program PSC 119 PAPA TANGKAS

GADA.

6. Launching Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas dengan jumlah 25

Puskesmas.

Gambar 3.25. Perolehan Penghargaan Tingkat Provinsi Sumater Barat

Gambar 3.26. Launching Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas

Page 55: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 45

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 6 adalah:

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya.

Upaya tersebut direalisasikan dalam berbagaiprogram dan kegiatan, adapun

program yang dilaksanakan adalah:

1. Jaminan Persalinan Puskesmas

2. Belanja Bantuan Operasional Puskesmas

3. Peningkatan Upaya Promosi dan Informasi Hidup Sehat

4. Peningkatan Kapasitas Pengelola Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM) dan Pengobatan Tradisional (Batra) tingkat puskesmas, bidan desa,

tokoh masyarakat dan kader.

5. Pengembangan dan Peningkatan Pelayanan Sistem Informasi Kesehatan.

6. Standardisasi Pelayanan Kesehatan.

Sasaran Strategis 7 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi keempat

yaitu “Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan

pariwisata, transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan

lingkungan”.

Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Padang Pariaman dengan OPD terkait. Untuk mengukur

sasaran ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, capaian kinerja sasaran

strategis 7 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 7

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1. Persentase Kunjungan Wisata

Persen 45,45 14,58 225,92 1549,51 Sangat

Berhasil

Dari tabel di atas terlihat bahwa bila dibandingkan dengan tahun 2016

Persentase Kunjungan Wisata di Kabupaten Padang Pariaman mengalami

peningkatan yang sangat besar dari 45,45 menjadi 225,92. Capaian realisasi pada

tahun 2017 ini dikategorikan “Sangat Berhasil” yaitu sebesar 1549,51%.

Page 56: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 46

Berdasarkan data Tahun 2016 jumlah wisatawan yang terdiri dari wisatawan

mancanegara dan wisatawan nusantara sebanyak 48.000 orang/wisatawan

sementara target wisatawan pada tahun 2017 sebanyak 55.000 orang/wisatawan

namun realisasi kunjungan pada tahun 2017 sebanyak 156.445 orang/wisatawan

yang terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak 144.445 orang/wisatawan dan

12.000 wisatawan mancanegara.

Terjadinya peningkatan yang sangat besar ini disebabkan Objek Wisata Unggulan

Minat Khusus Tracking dan arung jeram sudah terkelola dengan baik dengan adanya

Pemandu Wisata serta Objek Wisata Religius yakni Makam Syech Burhanuddin yang

dikenal dengan kegiatan Basafa Gadang dan Basafa Ketek serta Wisata Bahari dan

Kuliner yang banyak dikunjungi oleh wisatawan pada saat liburan sekolah dan

lebaran dan ada beberapa objek wisata yang telah mempunyai Kelompok Sadar

Wisata (POKDARWIS) yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Padang

Pariaman yang mampu berperan aktif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Para wisatawan banyak berasal dari dalam daerah Sumatera Barat dan luar wilayah

Sumatera Barat serta Wisatawan Mancanegara seperti Belanda, Jerman dan Amerika

Serikat.

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah

melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

- Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata

Terlaksananya kerja sama untuk pemasaran pariwisata dengan beberapa

media cetak dan TV Lokal serta dengan Bandara International Minang Kabau

dengan pemasangan Neon Box.

- Pengadaan Sarana dan Bahan Promosi Pariwisata

Tersedianya brosur, shoping bag, penunjuk arah, leaflet yang berisikan

promosi objek wisata

Gambar 3.27. Media Promosi Wisata Yang Ada di Kabupaten Padang Pariaman

Page 57: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47

- Partisipasi Pada Event Tour de Singkarak

Dukungan untuk pelaksanaan Event Tour de Singkarak yang dilaksanakan

tanggal 25 November 2017 di Anai Resort, Padang Pariaman berada pada Etape 8.

- Pemilihan Cik Uniang dan Cik Ajo

Merupakan pemilihan untuk menjadi Duta Pariwisata di Kabupaten Padang

Pariaman yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 13 Mei 2017 yang mana

Grand Final dilaksanakan di Pasar Baru Kasang

- Pelaksanaan Event Pacu Kuda

Event Pacu Kuda merupakan kegiatan pelestarian kebudayaan yang

dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 11 September 2017 bertempat di

Gelanggang Pacu Kuda Paguh VII Koto

Gambar 3.28. Pelaksanaan Event Tour de Singkarak

Gambar 3.29. Cik Uniang dan Cik Ajo

Page 58: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 48

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

- Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan

Pengembangan pembangunan sarana dan prasarana untuk objek pariwisata

unggulan (foto)

- Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Tersedianya sarana dan prasarana pariwisata

- Pengembangan Jenis Paket wisata Unggulan

Pengembangan jenis paket wisata unggulan

Gambar 3.29. Pelaksanaan Event Pacu Kuda

Gambar 3.30. Objek Wisata Nyarai dan Rumah Pohon Sarasah

Gambar 3.31. Paket Wisata Unggulan Arung Jeram di Lubuk Alung

Page 59: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49

3. Program Pengembangan Kemitraan

- Pengembangan SDM dan Profesionalisme Bidang Pariwisata

Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan para pelaku pariwisata yang

profesional yang disebut Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Padang Pariaman

yang berjumlah 14 (empat belas) kelompok yakni :

Tabel 3.11 Nama Kelompok Sadar Wisata Berdasarkan Lokasi Wisata

No. Objek Wisata Lokasi Keterangan

1. Air Terjun Nyarai Lubuk Alung Wisata Minat Khusus

2. Pantai Panjang Kataping Wisata Bahari/Kuliner

3. Baburay Kampung Dalam Wisata Alam

4. Lubuk Bonta 2 X 11 Kayu Tanam Wisata Alam

5. Baburai Sipisang dan Bukik Sapan

Tandikek Wisata Alam

6. Pantai Tiram Ulakan Wisata Bahari/Kuliner

7. Gua Aie Ilang Lubuk Alung Wisata Alam

8. Pantai Arta Indah Sei. Limau Wisata Bahari

9. Air Terjun Sarasah Batang Anai Wisata Alam

10. Bukik Siriah/Mountain View

Sei. Geringging Wisata Alam

11. Air Terjun Pelangi Lubuk Alung Wisata Alam

12. Pantai Barcelona Batang Gasan Wisata Bahari

13. Pantai Gasan Lestari Batang Gasan Wisata Bahari

14. Pantai Arta Permai Sei.Limau Wisata Bahari

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 7 adalah:

1. Sudah terbentuknya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) yang

ditetapakan dengan Keputusan Bupati Padang Pariaman Nomor

111/KEP/BPP-2015 tentang Pembentukan Kelompok Sadar Wisata

Kabupaten Padang Pariaman.

2. Tersedianya Paket Wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata.

3. Beberapa Pokdarwis objek wisata yang sudah terkelola dengan baik dapat

memandu para wisatawan yang berkunjung sehingga memberikan rasa aman

bagi wisatawan.

4. Melibatkan para pelaku ekonomi kreatif pada Event di tingkat daerah dan

nasional sehingga menimbulkan semangat kepada para pelaku untuk

meningkatkan kreativitas yang berdampak pada peningkatan omset pelaku

tersebut.

Page 60: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 50

Sasaran Strategis 8 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi keempat

yaitu “Meningkatkan Potensi Daya Saing Daerah Melalui Pengembangan

Pariwisata, Transportasi, Perdagangan, Penataan Ruang dan Pengelolaan

Lingkungan”. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Lingkungan Hidup,

Perumahan , Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman

dengan OPD terkait.Untuk mengukur sasaran ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja

Utama, capaian kinerja sasaran strategis 8 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 8

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1.

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah

rasio 0,94 0,88 0,94 106,82 Sangat

Berhasil

Dari tabel diatas terlihat bahwa bila dibandingkan dengan tahun 2016 Rasio Luas

Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah di Kabupaten Padang Pariaman tidak

nmengalami perubahan.

Namun dikategorikan sangat berhasil sebesar 106,82%. Data realisasi tersebut

diperoleh dari BPS Tahun 2016, untuk data tahun 2017 belum terbit.

Rasio Luas Terbuka Hijau per Satuan Wilayah dihitungkan dengan cara

mengurangkan luas total wilayah Kabupaten Padang Pariaman dengan pemanfaatan

lahan untuk pemukiman dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Padang

Pariaman.

Keberhasilan dalam pencapaian target karena adanya dukungan Pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman dalam berbagai program, yaitu :

1. Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah

Kegiatan pemeliharaan median dan kebersihan taman

2. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam

Kegiatan peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air

3. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah : dilakukannya

penataan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau di Kabupaten Padang Pariaman.

Page 61: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 51

Pada kegiatan penataan RTH melibatkan sekolah yang ada di Kabupaten Padang

Pariaman dengan pembuatan taman Adiwiyata. Pada tahun 2017 ini sekolah yang

dilibatkan adalah SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang, SMPN 1 Lubuk Alung, SMAN 1

V Koto Kampung Dalam, dan MAN 1 Lubuk Alung. Sementara pada kegiatan

pemeliharaan ruang terbuka hijau dengan cara mempertahankan keutuhan

tutupan vegetasi, dan pemeliharaan terhadap RTH yang telah ada.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 8 adalah:

1. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk

mewujudkan Kabupaten Hijau (Green City),

2. Kegiatan Green Action di sekolah-sekolah, tanpa ada komando dari Dinas

Teknis yang bersifat mandiri, seperti Adiwiyata`

Strategi kedepan :

1. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau yang telah tersedia dan mengkaji

ulang kesesuaian jenis vegetasi khususnya pada taman-taman baru.

2. Menambah Ruang Terbuka Hijau.

3. Memberi penghargaan bagi masyarakat / lembaga / instansi yang memiliki

kawasan Ruang Terbuka Hijau yang memenuhi standar.

4. Memperkuat koordinasi dinas-dinas terkait dan LSM yang ingin berkontribusi

dalam program penghijauan

5. Menertibkan jalur hijau, sungai dan bangunan-bangunan liar.

Sasaran Strategis 9 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi keempat

yaitu “Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan

pariwisata, transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan

lingkungan”. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman dengan OPD terkait. Untuk mengukur

sasaran ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, capaian kinerja sasaran

strategis 9 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 9

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian Kategori

1.

Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik

% 43,04% 58 49,66 85,43 Berhasil

Page 62: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 52

Capaian indikator ini dapat dilihat dari tabel diatas telah mencapai target yang

sudah ditetapkan, dimana target yang ditetapkan sebesar 58 % dengan realisasi

capaian 49,66%. Dengan demikian indikator ini telah mencapai target dan capaian

keberhasilannya dikategorikan “Berhasil” yaitu sebesar 85,43%.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, merupakan indikator yang

menggambarkan kualitas infrastruktur transportasi baik jalan nasional, provinsi

maupun kabupaten. Sesuai dengan Perda Kabupaten Padang Pariaman Nomor 8

Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Pembangunan Daerah

Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016-2021, indikator ini ditetapkan sebagai

salah satu dari Indikator Kinerja Utama.

Tabel 3.12 Kondisi Jalan Yang Ada di Kabupaten Padang Pariaman

No. Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Kondisi Baik 777,40 777,40 964,16 964,16 1.037,02 1.119,04

2 Kondisi Sedang 400,40 400,40 312,97 412,97 304,41 257,65

3 Kondisi Rusak 1.011,95 1.062,55 963,22 750,62 682,13 876,40

4 Jalan secara keseluruhan (nasional, provinsi, kabupaten/kota)

2.189,75 2.240,35 2.240,35 2.240,35 2.253,09 2.253,09

Proporsi panjang jaringan jalan kondisi baik

35,50% 34,70% 43,04% 43,04% 43,04% 49,66%

Pada Tahun 2017, secara akumulasi dapat dilihat pada tabel di atas, bahwa ada

perubahan yang signifikan terhadap indikator proporsi panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik jika dibandingkan dengan Tahun 2016. Dilihat dari total panjang jalan

dalam kondisi baik di Kabupaten Padang Pariaman di Tahun 2017 terjadi

peningkatan 82,02 km jika dibandingkan dengan Tahun 2016. namun untuk kondisi

jalan dalam kondisi rusak juga mengalami peningkatan 194,27 Km dari 682,13 Km

pada Tahun 2016 menjadi 876,40 Km pada Tahun 2017.

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah

melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program pembangunan jalan dan jembatan melalui 2 (dua) kegiatan yaitu : 1).

Pembangunan jalan; 2). Pembangunan Jalan dan Jembatan

Page 63: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 53

2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan melalui 5 (lima) kegiatan:

1). Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan; 2). Rehabilitasi/pemeliharaan Periodik

jalan (DAK); 3). Rehabilitasi/pemeliharaan Periodik jalan (DAU); 4). Pemeliharaan

rutin jalan; 5). Pembangunan Jalan.

3. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan melalui 3

(tiga) kegiatan : 1). Penyusunan sistem informasi/data base jalan; 2). Monitoring,

evaluasi dan pelaporan; 3). Pengawasan Program ke PU-an).

Hambatan dan Masalah

1. Adanya penurunan kondisi jalan akibat proyek multi year pelebaran jalan

yang bersumber dari dana pinjaman (loan) tahun 2016-2017 di sepanjang

jalan Kecamatan Lubuk Alung menuju Pariaman, dan sepanjang jalan

Kecamatan Lubuk Alung menuju Sicincin, sehingga mengakibatkan secara

akumulasi terjadinya penurunan kualitas jalan dalam kondisi baik di

Kabupaten Padang Pariaman karena untuk mobilitas alat berat dan bahan

material seperti batu dan aspal.

2. Saluran drainase yang kurang baik dan belum optimal di sepanjang jalan.

Gambar 3.32. Program Pembangunan Jalan

Gambar 3.33. Program Rehabilitasi Jalan

Page 64: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 54

3. Belum optimalnya fungsi pengawasan akibat kurangnya Sumber Daya

Manusia untuk melaksanakan fungsi tersebut sehingga Pengawasan dan

pemeliharaan jalanpun belum optimal.

Strategi Pemecahan Masalah:

1. Percepatan proses pemaketan pekerjaan sehingga alokasi anggaran yang

tersedia untuk pembangunan jalan ataupun pemeliharaannya dapat

dilakukan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Hal ini akan meminimalisir

hal-hal pemotongan dana akibat kelalaian pelaksanaan kegiatan yang tidak

sesuai dengan anggaran kas yang telah ditetapkan.

2. Peningkatan mutu/kualitas jalan aspal yang kurang baik, dengan

mempergunakan bahan yang baik walaupun dibenturkan oleh hal biaya yang

ada, karena nilai dari suatu proyek ialah kesesuaian dengan metode teknis

yang telah direncanakan.

3. Peningkatan pengawasan melalui penambahan kuantitas dan kualitas

pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sehingga fungsi

pengawasan dan pemeliharaan dapat dioptimalkan dan meminimalisir

ketidaksesuaian pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

4. Mengoptimalkan pemeliharaan jalan melalui rehabilitasi saluran drainase

yang baik di pinggir jalan karena sistem pembuangan air yang kurang baik

akan semakin cepat merusak jalan tersebut.

5. Optimalisasi dalam perencanaan teknis pembangunan jalan, karena jenis

jalan aspal berbeda maka harus disesuaikan dengan kebutuhan transportasi

yang akan mempergunakan jalan tersebut.

Sasaran Strategis 10 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi kelima

yaitu “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan

kemiskinan”. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kabupaten Padang Pariaman dengan OPD terkait. Untuk mengukur sasaran

pertama ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, capaian kinerja sasaran

strategis 10 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 65: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 55

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 10

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

11.

Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan

persen 91,14 92,74 91,09 98,22 Berhasil

Capaian indikator pada sasaran ini dapat dilihat dari tabel diatas tidak mencapai

target yang sudah ditetapkan, dimana target yang ditetapkan sebesar 92.74% dengan

realisasi capaian 91.09%. Meskipun indikator ini tidak mencapai target akan tetapi

capaian keberhasilannya dikategorikan “Berhasil” yaitu sebesar 98.22 %.

Untuk menekan jumlah kemiskinan, Pemerintah Daerah Padang Pariaman

melakukan beberapa strategi kebijakan antara lain:

1. Memacu pembangunan infrastruktur sehingga terbuka lapangan kerja dan

peluang investasi untuk menekan angka kemiskinan. Infrastruktur meliputi

Pembangunan mega proyek bertaraf internasional bernilai trilyunan, perbaikan

jalan, jembatan, irigasi, sarana pariwisata, perkantoran dan sarana ibadah.

2. Meningkatkan bantuan sosial dan ekonomi kerakyatan yang tepat sasaran di

antaranya pembangunan rumah tidak layak huni, alat pertanian, bibit

pertanian/perkebunan dan perikanan, UMKM dan inovasi lainnya.

3. Mengadakan kerja sama antar daerah dengan penggalian dan pemanfaatan

sumber daya potensial saling menguntungkan. Kerja sama daerah dengan pihak

swasta seperti pemasaran cokelat dan promosi wisata.

4. Upaya percepatan pengentasan kemiskinan, didukung dengan pengelolaan

keuangan daerah yang pro rakyat dan memperkuat substansi, memperkuat

kelembagaan penanggulangan kemiskinan serta pengendalian inflasi daerah.

Berdasarkan kebijakan-kebijakan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman melaksanakan kegiatan-kegiatan diantaranya:

1. Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan hasil sebanyak 7.288

orang. PKH adalah Program perlindungan sosial yang memberikan bantuan non

tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan syarat dapat

memenuhi kewajiban terkait pendidikan dan kesehatan.

Page 66: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 56

2. Renovasi rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sebanyak 10 rumah.

3. Menyalurkan bantuan beras miskin kepada 21.794 Rumah Tangga Sasaran

(RTS) pada 17 Kecamatan.

Gambar 3.34. Penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera

Gambar 3.35. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

Gambar 3.36. Penyaluran Bantuan Beras Miskin

Page 67: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 57

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 10 adalah:

Dalam rangka untuk meningkatkan sasaran diatas, Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja melakukan berbagai

upaya, antara lain:

1. Melaksanakan pemberdayaan dan pelayanan rehabilitasi sosial terhadap

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

2. Memperluas ketahanan sosial masyarakat.

3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berbasis kesejahteraan sosial.

5. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur yang berbasis kesejahteraan sosial.

Sasaran Strategis 11 merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi kelima

yaitu “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan

kemiskinan”. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh Dinas Perdagangan, Tenaga

Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Padang Pariaman dengan OPD

terkait. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja

Utama. Capaian kinerja sasaran strategis 11 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 11

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

persen 5,8 7,76 5,94 123,45

%. Sangat

Berhasil

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2017

adalah 5,94. Angka ini sama dengan tahun 2015 karena BPS tidak melaksanakan

Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada tahun 2016. Dibandingkan dengan

target TPT tahun 2017 sebesar 7,76 maka realisasi tahun 2017 lebih tinggi dari

target sebesar 123,45 %. Realisasi ini menunjukkan bahwa usaha-usaha Pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman dalam menurunkan angka pengangguran masuk

kategori “Sangat Berhasil”.

Berikut data dan informasi terkait penempatan tenaga kerja di Dinas

Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2017 :

Page 68: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 58

1. Pencari Kerja yang terdaftar pada akhir tahun lalu

a. Laki-laki : 1468 orang

b. Perempuan : 2339 orang

Total : 3807 orang

2. Pencari Kerja yang di tempatkan akhir tahun lalu

a. Laki- laki : 10 orang (di Perusahaan)

b. Perempuan : 163 orang ( TKI Ke Malaysia)

3. Pelatihan Menjahit 1 Paket di Padang Sago dengan Peserta 16 orang

4. Pelatihan di BLK Pada tahun 2017 sebanyak 9 Paket dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.15 Aneka Pelatihan yang dilaksanakan oleh BLK

No. Jurusan Pelatihan Jumlah Volume Jumlah Peserta

Laki- laki Perempuan

1 Menjahit 1 Paket - 16

2 Sepeda Motor 1 Paket 16 -

3 Mobil Bensin 1 Paket 16 -

4 Listrik 2 Paket 10 12

5 AC 1 Paket 16 -

6 Audio Visual/ Elektro 1 Paket 13 3

7 Basic Office / Komputer 1 Paket 2 14

8 Processing 1 Paket - 16

Total Peserta Pelatihan BLK Tahun 2017 Sebanyak

144 orang 93 51

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 11 adalah:

1. Adanya Balai Latihan Kerja (BLK) yang memberikan pelatihan kepada

masyarakat agar siap diterima di dunia kerja.

Gambar 3.37. Aneka Pelatihan Yang Diadakan di BLK

Page 69: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 59

2. Adanya kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mengenai rekrutmen

calon tenaga kerja yang siap pakai.

3. Adanya program magang di beberapa perusahaan.

4. Menyebarkan informasi terkait dengan lowongan pekerjaan.

5. Meningkatnya Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat membuka

lapangan kerja baru.

Hambatan dan Masalah:

1. Pendaftar pencari kerja kurang sehingga sedikit yang mengurus dokumen AK

1 (kartu kuning) ke Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah Kabupaten Padang Pariaman.

2. Akibat program moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan oleh

Pemerintah pusat dari tahun 2011 hingga 2017.

3. Banyaknya warga terutama yang berada pada usia pencari kerja yang pindah

domisili.

Strategi pemecahan masalah

1. Menambah jenis-jenis pelatihan.

2. Menambah instruktur.

3. Meningkatkan kualitas instruktur.

4. Menambah kerja sama dengan perusahaan lain.

5. Menggalakkan semangat kewirausahaan pada generasi muda.

6. Menggalakkan produksi dalam negeri dan produksi lokal.

7. Mempermudah dan mempercepat pengurusan dokumen AK 1

8. Melakukan kerja sama dengan pihak asing terkait dengan

rekrutmen/penerimaan tenaga kerja.

9. Melaksanakan Job Fair secara berkala

Sasaran strategis 12 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi

sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2016-2021 yaitu Misi keenam “Mewujudkan

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan, Demokratis, melalui

Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik”. Sasaran ini didukung secara terpadu

oleh Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman dan Bagian Organisasi dan RB

Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman dengan OPD terkait, capaian kinerja

sasaran strategis 12 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 70: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 60

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 12

No Indikator Kinerja

Utama Satuan

Relisasi Tahun 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

13.

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Nilai CC B B 100 Berhasil

Nilai SAKIP Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016 yang

diserahkan pada tahun 2017 adalah “B” dan dikategorikan “Berhasil” sesuai

penilaian dari Kemenpan RB, mengalami kenaikan dibanding nilai SAKIP Tahun 2015

untuk penilai tahun 2016 adalah “CC”.

Dengan LAKIP ini, maka kinerja instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Padang

Pariaman dapat diukur sejauh mana keberhasilan pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah. LAKIP ini disusun sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan diatas maka dilaksanakan program

dan kegiatan:

1. Program: Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

2. Kegiatan :

a) Penyusunan dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

b) Evaluasi LAKIP SKPD

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 12 adalah:

1. Penguatan komitmen Kepala Daerah (Bupati Padang Pariaman) dalam rangka

peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) Kabupaten Padang Pariaman.

2. Seluruh OPD berpartisipasi dalam pencapaian target kinerja yang telah

diperjanjikan oleh Kepala OPD dengan Bupati Padang Pariaman dan

mendukung dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam

RPJMD 2016-2021.

3. Adanya workshop bagi seluruh Kepala OPD dan teknis terkait agar

memahami SAKIP secara keseluruhan dengan narasumber yang berasal dari

Pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Page 71: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 61

yang difasilitasi oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Padang

Pariaman dan Inspektorat Daerah.

4. Melakukan rapat-rapat internal dengan Badan Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah, Inspektorat dan seluruh OPD dalam rangka

penyamaan persepsi untuk dalam menyusun perencanaan dan pelaporan

kinerja daerah.

5. Seluruh Kepala OPD mampu menerapkan pelaksanaan SAKIP yang

mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten

Padang Pariaman Tahun 2016-2021.

6. Dibentuknya Tim Penyusunan LAKIP Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016.

7. Optimalisasi kinerja Tim Penyusun LAKIP Kabupaten Padang Pariaman juga

didukung dengan Tim Review dari Inspektorat yang bertugas melakukan

pendampingan terhadap OPD sampel dalam penyusunan cascading dan

kelengkapan bahan evaluasi SAKIP lainnya.

8. Tim review juga bertugas untuk mereview LAKIP OPD serta melakukan

pendampingan terhadap Kasubag perencanaan OPD dalam menyusun LAKIP

OPD-nya. Selain itu Tim juga melakukan review terhadap LAKIP Kabupaten

Padang Pariaman Tahun 2016. Tujuan dilaksanakan review atas LAKIP

adalah memberi keyakinan terbatas mengenai akurasi keandalan dan

keabsahan, data/informasi kinerja Pemerintah sehingga dapat menghasilkan

laporan kinerja yang berkualitas.

9. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun

2016. Tim Inspektorat Daerah Kabupaten Padang Pariaman melakukan

Evaluasi SAKIP terhadap 16 SKPD sampel dengan nilai rata-rata Baik .

10. Melakukan coaching clinic penyusunan dokumen LAKIP untuk seluruh OPD

dengan narasumber dari Kemenpan RB

Gambar 3.38. Review dan Pendampingan Penyusunan LAKIP

Page 72: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 62

Sasaran Strategis 13 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi

keenam: “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan,

Demokratis, melalui Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik”Untuk mengukur

capaian Sasaran strategis digunakan Indikator Kinerja Utama yaitu Opini BPK dan

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat. Untuk capaian indikator Opini BPK terhadap

laporan keuangan didukung oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan

Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman dan OPD terkait, apaian kinerja sasaran

strategis 13 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 13

No. Indikator

Kinerja Utama Satuan

Realisasi Tahun

2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1.

Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan

Opini WTP WTP WTP 100 Berhasil

Dari skor yang telah ditetapkan, maka dapat dihitung nilai capaian dari indikator

Opini BPK ini. Nilai capaian indikator Opini BPK ini adalah 100% dengan kategori

“Berhasil”.

Nilai Opini BPK merupakan bentuk penilaian kualitatif terhadap akuntabilitas

dan kinerja pemerintah daerah terutama dari segi keuangan. Hasil dari setiap Opini

BPK dalam melakukan pemeriksaan keuangan terdiri dari 4 (empat) penilaian, yaitu

Tidak Menyatakan Pendapat, Tidak Wajar, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan

Gambar 3.39. Penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016

Page 73: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 63

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Skor dari masing-masing opini tersebut ditetapkan

sebagai berikut :

Tabel 3.18 Skor Hasil Opini BKP

No Jenis Opini BPK Skor

1 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 4

2 Wajar dengan Pengecualian (WDP) 3

3 Tidak Wajar 2

4 Tidak Menyatakan Pendapat 1

Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan dasar hukum UU No. 15 tahun 2004

tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik

setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi

Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan.

Dalam rangka menjalankan amanah yang tertuang dalam Undang-Undang

tersebut, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mendorong semua Aparatur Sipil

Negara untuk bekerja dan mengabdi serta menjalankan tugas secara transparan,

beretika dan jauh dari perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Oleh sebab itu, maka Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menargetkan realisasi

capaian kinerja pada tingkat yang terbaik yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sudah diterima Pemerintah Kabupaten

Padang Pariaman sebanyak 5 (lima) kali yaitu:

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2008.

2. Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2013.

3. Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2014.

4. Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2015,

5. Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Tahun 2016.

Opini BPK terhadap laporan keuangan pada indikator ini untuk mencapai target

yang telah ditetapkan diatas maka dilaksanakan program dan kegiatan:

1. Program: Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

2. Kegiatan :

a) Review laporan keuangan Pemda

Page 74: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 64

b) Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Keberhasilan mempertahankan opini WTP ini karena:

1. Komitmen Kepala Daerah (Bupati Padang Pariaman) untuk mempertahankan

opini WTP sebagai bentuk pengakuan terhadap penyajian Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016 telah sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

2. Komitmen Bupati Padang Pariaman dan stakeholder terkait (OPD) dalam

menindaklanjuti rekomendasi dari temuan-temuan hasil pemeriksaan sebelumnya.

3. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis, konsultasi untuk menyusun Laporan

Keuangan tepat waktu.

4. Pendampingan Tim Review Inspektorat terhadap penyusunan Laporan Keuangan

OPD dan Laporan Keuangan Pemda.

5. Tim review Inspektorat melaksanakan review terhadap Laporan Keuangan SKPD

dan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, hasil dari

review sebagai bahan perbaikan dalam penyajian Laporan Keuangan.

Tujuan dilaksanakannya review atas laporan keuangan adalah memberi

keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan informasi serta

kesesuian pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai Standar Akutansi

Pemerintah (SAP). Pada Tahun 2017, tim inspektorat daerah Kabupaten Padang

Pariaman melakukan review terhadap:

1. Laporan keuangan SKPD Tahun 2017 yang terdiri dari 26 SKPD dan 17

Kecamatan, serta

2. Laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017.

Selain melakukan review atas laporan keuangan SKPD dan Pemerintah Daerah

juga dilakukan pendampingan terhadap tim BPK-RI yang melakukan audit atas

laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017.

Gambar 3.40. Pelaksanaan Review

Laporan Keuangan OPD

Gambar 3.41. Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 75: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 65

Sasaran Strategis 14 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi

keenam: “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih,

Berkeadilan, Demokratis, melalui Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik”. Untuk mengukur capaian Sasaran strategis digunakan Indikator Kinerja Utama yaitu

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat. Untuk capaian indikator Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap laporan keuangan didukung oleh Bagian Organisasi dan RB

Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan OPD terkait, capaian kinerja

sasaran strategis 14 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 14

No Indikator

Kinerja Utama Satuan

Relisasi Tahun

2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1. Indeks Kepuasan Masyarakat OPD Pelayanan Publik

Nilai 70,15 74,32 73,82 99,33 Berhasil

Hasil survei pada tahun 2017 menunjukkan nilai IKM terhadap kualitas

pelayanan publik berada pada angka 73,82. Nilai ini meningkat sebanyak 3,66

poin, dibandingkan dengan nilai IKM tahun 2016 yaitu 70,15.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Unit Kerja penyelenggara Pelayanan

publik (UKPP)/Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penyelenggara pelayanan publik

merupakan indikator kinerja yang menggambarkan pencapaian sasaran 14 untuk

meningkatnya kualitas pelayanan publik. Sasaran ini didukung secara terpadu oleh

Organisasi Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Publik. Indeks ini didapat

dengan melakukan survei kepuasan masyarakat (SKM) terhadap 5 OPD sampel yaitu

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Penanaman Modal

Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP), Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD), dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Page 76: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 66

Peningkatan nilai IKM terhadap 5 (lima) OPD sample dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.19 Indeks Hasil Survey Kepuasan Masyarakat

NO Organisasi Perangkat

Daerah (OPD)

2016 2017

+/- Permenpan RB

16/2014 Permenpan RB

14/2017

Mutu Pelayanan

Nilai IKM

Mutu Pelayanan

Nilai IKM

1 DISDUKCAPIL A 83.14 B 82.02 -1.12

2 DPMPTP B 68.41 C 72.90 4.49

3 BKPSDM B 63.73 C 70.61 6.88

4 RSUD B 73.83 C 75.15 1.32

5 PDAM B 61.64 C 68.39 6.75

Capaian Nilai IKM Terhadap

Kualitas Pelayanan Publik B 70.15 C 73.81 3.66

Gambar 3.42. Survey Kepuasana Masyarakat Yang Dilaksanakan di Disducapil

Gambar 3.43. Survey Kepuasana Masyarakat Yang Dilaksanakan di RSUD Padang Pariaman

Gambar 3.44. Survey Kepuasana Masyarakat

Yang Dilaksanakan di DPMPTP

Page 77: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 67

Pada tabel diatas digambarkan bahwa sebagian besar OPD sampel mengalami

peningkatan kualitas layanan walaupun kategori mutu layanan mengalami

penurunan. Peningkatan tercepat ada pada BKPSDM, PDAM dan DPMPTP dengan

peningkatan indeks hingga lebih dari 6 poin. Kenaikan nilai kepuasan masyarakat

tersebut karena meningkatnya unsur pelayanan yang meliputi persyaratan

pengurusan layanan, prosedur layanan, waktu penyelesaian, biaya/tarif, kesesuaian

produk layanan, kompetensi dan perilaku petugas, penanganan pengaduan serta

sarana dan prasarana yang memadai.

Meskipun kategori mutu layanan mengalami penurunan dari kategori B menjadi

C, bukan berarti layanan publik berkualitas buruk. Penurunan ini disebabkan

adanya perubahan peraturan yang dijadikan pedoman perlaksanaan survei.

Pelaksanaan SKM tahun 2016 mengacu pada Permenpan RB 16 tahun 2014 Tentang

Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

dan ditunjang dengan Keputusan Menpan RB No. 25/M.PAN/2/2004 tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi,

sedangkan survei tahun 2017 mengacu pada Permenpan RB 14 tahun 2017 Tentang

Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan

Publik yang telah mencabut peraturan sebelumnya. Perbedaan kategori mutu

layanan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.20 Nilai Mutu Pelayanan berdasarkan Keputusan Menpan RB

Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

IKM

Nilai Interval

Konversi

Mutu

Pelayanan

Kinerja Unit

Pelayanan

1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik

2 1,76 – 2,50 43,7 - 62,50 C Kurang Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 - 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 - 100,00 A Sangat Baik

Tabel 3.21 Nilai Mutu Pelayanan berdasarkan Permenpan RB

Berdasarkan Permenpan & RB Nomor 14 Tahun 2017

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

IKM

Nilai Interval

Konversi

Mutu

Pelayanan

Kinerja Unit

Pelayanan

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,064 65,00 - 76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 - 88,30 B Baik

4 3,5324 – 4,00 88,31 - 100,00 A Sangat Baik

Page 78: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 68

Secara capaian, nilai IKM tahun 2017 tidak mencapai target yang sudah

ditetapkan yaitu sebesar 74,32. Meskipun indikator ini tidak mencapai target, akan

tetapi capaian keberhasilannya dikategorikan “Berhasil” yaitu sebesar 99,33%.

Keberhasilan ini menandakan kuatnya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten

Padang Pariaman dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

Komitmen ini ditunjukkan dengan adanya janji perbaikan layanan yang

ditandatangani oleh Kepala OPD dan Bupati Padang Pariaman sebagai tindak lanjut

dari hasil SKM.

Strategi permasalahan selanjutnya :

1. Meningkatkan pemahaman Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) untuk

menerapkan Permen PAN Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat

2. Melakukan evaluasi terhadap kinerja aparatur dalam upaya meningkatkan pelayanan

yang prima kepada masyarakat dan mewujudkan pemerintahan yang baik.

Sasaran Strategis 15 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai Misi

ketujuh: “Mewujudkan ketahanan bencana melalui peningkatan masyarakat dan

kesiapan sarana dan prasarana yang ramah bencana”Untuk mengukur capaian

Sasaran strategis digunakan Indikator Kinerja Utama yaitu Tingkat waktu tanggap

(response time rate). Untuk capaian indikator Tingkat waktu tanggap (response time

rate) didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP

Gambar 3.45. Janji Perbaikan Layanan Kepala

OPD dengan Bupati Padang Pariaman

Page 79: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 69

Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan OPD terkait. Capaian

kinerja sasaran strategis 15 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran 15

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan

Realisasi Tahun

2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1. Tingkat waktu tanggap (response time rate)

menit 14,9 13 13,86 93,38

Berhasil

Dari tabel dibawah terlihat bahwa Kabupaten Padang Pariaman tidak dapat

meraih target 13 menit hanya bisa terealisasi 13,86 menit, namun kategori

capaiannya dapat dikategorikan “Berhasil”.

Tingkat waktu tanggap (response time rate) tahun 2017 sebesar 13 menit merupakan

tingkat waktu rata-rata penanggulangan bencana oleh satuan Tugas yaitu Petugas

Pemadam Kebakaran, Tim Reaksi Cepat dan Tim Pusat Pengendalian Operasi

Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kabupaten Padang Pariaman sejak diterimanya

informasi tentang kejadian bencana sampai Petugas berada di lokasi bencana.

Pencapaian target Tingkat waktu tanggap (response time rate) tahun 2017 sebesar

13 Menit, merupakan tingkat waktu rata-rata penanggulangan bencana oleh satuan

Tugas yaitu Petugas Pemadam Kebakaran, Tim Reaksi Cepat dan Tim Pusat

Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kabupaten Padang

Pariaman sejak diterimanya informasi tentang kejadian bencana sampai Petugas

berada di lokasi bencana. Hal ini dicapai melalui:

1. Komitmen bersama satuan tugas di BPBD dan Dinas Satpol PP Damkar bekerja

sama dalam melakukan tugas terhadap penanggulangan bencana di Kabupaten

Padang Pariaman maupun Kabupaten/Kota lain yang membutuhkan.

2. Dukungan oleh Unit Pelaksana Teknis BPBD sebanyak 2 buah UPT yaitu UPT I

dan UPT II, 3 (tiga) posko Damkar, 1 Posko Pusdalops dan Posko Tim Reaksi

Cepat yang berlokasi di Kantor BPBD Padang Pariaman di Limpato.

Gambar 3.42 Posko Tim Reaksi Cepat dan UPT Damkar Wilayah II di Lubuk Alung

Page 80: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 70

3. Ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, baik berupa

kendaraan Damkar, Rescue, Perahu Karet dan peralatan kebencanaan lainnya.

4. Kesiapan sarana dan prasarana Informasi kebencanaan yang optimal, baik itu

Tower Repeater, Radio RIG, Handy Talky dan Alat telekomunikasi selular.

5. Peningkatan kapasitas aparatur penanggulangan bencana berupa Pelatihan yang

dilakukan terhadap anggota TRC.

Gambar 3.43 Kendaraan Rescue dan Damkar yang dimiliki BPBD Padang Pariaman

Gambar 3.44 Tower Repeater dan Alat Komunikasi yang dimiliki BPBD Padang Pariaman

Gambar 3.45 Pelatihan Tim Reaksi Cepat BPBD Padang Pariaman

Page 81: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 71

6. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tanggap bencana dengan melakukan

sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana serta penyuluhan pencegahan bahaya

kebakaran

Pencapaian sasaran 15 didukung dengan program: Keberhasilan indikator ini dicapai karena dukungan yang optimal dari BPBD dan

Satpol PP Damkar Kabupaten Padang Pariaman melalui :

1. Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

2. Program Peningkatan Kesiapsiagaan menghadapi bencana

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.

D. REALISASI KEUANGAN

Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 15 sasaran strategis

sebagaimana yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 maka besaran

alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat sebagai

berikut:

Gambar 3.46 Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Penyuluhan Penanggulangan Kebakaran

Page 82: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KategoriIndikator Kinerja Realisasi %

1 Terwujudnya peran lembaga pendidikan islam yang aktif di Nagari

Persentase Majlis taklim yang aktif

75% 70% 93.33 Berhasil

2 Peningkatan Produktivitas Pangan

Sangat Berhasil

Padi per hektar 5,23 Ton GKG 5,26 Ton GKG 100.57Jagung per hektar 8,30 Ton / AH 8,54 Ton / AH 102.89

3 Meningkatnya pendapatan masyarakat

PDRB per kapita 47,19 Juta Rp 42,88 Juta Rp 90.87 Berhasil

4 Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi

Persentase Realisasi Investasi

40% 50.70% 126.75 Sangat Berhasil

5 Angka rata-rata lama sekolah

8,7 tahun 7 tahun 80.45 Cukup Berhasil

Angka melek huruf Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya

94% 94.70% 100.8 Sangat Berhasil

6 Meningkatnya umur harapan hidup dan berkurangnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

Angka harapan hidup Rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh sekelompok orang yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu jika mortalitas untuk kelompok umur tersebut bersifat tetap pada masa mendatang

69.66% 67.80% 97.32 Berhasil

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Persentase kunjungan wisata

14.58% 225.92% 1549.51 Sangat Berhasil

Meningkatkan keragaman pangan

Meningkatnya tingkat pendidikan

Jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk 15 tahun keatas dalam mengikuti pendidikan formal yang dihitung sampai jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan/tingkat tertinggi yang pernah diduduki

Tabel 3.2Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Rumus Pengukuran Kinerja

KinerjaTarget

Page 83: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KategoriIndikator Kinerja Realisasi %No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Rumus Pengukuran

KinerjaKinerjaTarget

8 Mewujudkan ruang yang berkelanjutan

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

0.88

9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa transportasi

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

58% 49.66% 85.43 Berhasil

10 Menurunnya jumlah penduduk miskin

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

92.74% 91.09% 98.22 Berhasil

11 Mengurangi angka pengangguran pada usia produktif dan angkatan kerja

Tingkat pengganguran terbuka

7.76% 5.94% 123.45 Sangat Berhasil

12 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

B B 100 Berhasil

13 Meningkatkan Opini BPK terhadap laporan keuangan

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

Opini hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Daerah

WTP WTP 100 Berhasil

14 Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

74.32% 73.82% 99.33 Berhasil

15 Meningkatkan penanganan tanggap darurat

Tingkat waktu tanggap (response time rate)

13 menit 13,86 menit 93.38 Berhasil

Page 84: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Realisasi % Realisasi %1 Terwujudnya peran

lembaga pendidikan islam yang aktif di Nagari

Persentase Majlis taklim yang aktif

75% 70% 93.33 50,000,000Rp 49,500,150Rp 99.00

2 Peningkatan Produktivitas Pangan

Rp 7,746,867,096 Rp 7,679,965,719 99.14

Padi per hektar 5,23 Ton GKG 5,26 Ton GKG 100.57Jagung per hektar 8,30 Ton / AH 8,54 Ton / AH 102.89

3 Meningkatnya pendapatan masyarakat

PDRB per kapita 47,19 Juta Rp 42,88 Juta Rp 90.87 Rp 180,778,327,053 Rp 176,906,026,888 97.86

4 Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi

Persentase Realisasi Investasi

40% 50.70% 126.75 Rp 649,995,444 Rp 644,529,750 99.16

5 Angka rata-rata lama sekolah

8,7 tahun 7 tahun 80.45 Rp 88,792,048,902 Rp 27,590,973,602 31.07

Angka melek huruf 94% 94.70% 100.86 Meningkatnya umur

harapan hidup dan berkurangnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

Angka harapan hidup 69.66% 67.80% 97.32 Rp 10,406,288,700 Rp 9,637,673,933 92.61

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Persentase kunjungan wisata

14.58% 225.92% 1549.51 Rp 7,339,500,000 Rp 6,873,423,796 93.65

8 Mewujudkan ruang yang berkelanjutan

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

0.88 Rp 337,100,000 Rp 327,793,600 97.24

Pagu Anggaran

Meningkatkan keragaman pangan

Meningkatnya tingkat pendidikan

Tabel 3.23Pencapaian Kinerja dan Anggaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

Page 85: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Realisasi % Realisasi %Pagu AnggaranNo Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja

9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa transportasi

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

58% 49.66% 85.43 Rp 192,946,141,485 Rp 190,087,917,861 98.52

10 Menurunnya jumlah penduduk miskin

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

92.74% 91.09% 98.22 Rp 2,593,146,000 Rp 2,289,999,058 88.31

11 Mengurangi angka pengangguran pada usia produktif dan angkatan kerja

Tingkat pengganguran terbuka

7.76% 5.94% 123.45 Rp 199,540,826 Rp 190,729,400 95.58

12 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

B B 100 Rp 250,693,000 Rp 249,591,850 99.56

13 Meningkatkan Opini BPK terhadap laporan keuangan

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

WTP WTP 100 Rp 4,656,051,724 Rp 4,387,161,042 94.22

14 Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

74.32% 73.82% 99.33 Rp 332,182,471 Rp 311,390,004 93.74

15 Meningkatkan penanganan tanggap darurat

Tingkat waktu tanggap (response time rate)

13 menit 13,86 menit 93.38 Rp 3,644,940,688 Rp 3,594,626,708 98.62

Page 86: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 74

A. KESIMPULAN

ebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016, disimpulkan bahwa secara

lumum Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah memperlihatkan

pencapaian kinerja yang signifikan. Hal ini terlihat dari 17 Indikator Kinerja Utama,

disimpulkan bahwa 7 indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 indikator

dikategorikan berhasil, 2 indikator dikategorikan cukup berhasil.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pada hakikatnya adalah proses

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip

transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif

dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan

landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan

menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator

yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016 – 2021

khususnya untuk Tahun Anggaran 2017 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan

Bupati Padang Pariaman Nomor 87 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016, dapat dipenuhi sesuai dengan

harapan.

B. RENCANA PERBAIKAN KEDEPAN

Keberhasilan capaian kinerja Tahun 2017 tidak terlepas dari adanya solusi untuk

mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat internal maupun eksternal. Terhadap

berbagai target capaian maupun yang tidak tercapai Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman akan melakukan langkah yang konstruktif dan konkrit melalui analisis dan

evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan dan penanganan di masa mendatang.

Kekurangan yang terjadi selama 2017 menjadi bahan evaluasi penyusunan kebijakan

guna memperbaiki kinerja tahun mendatang, sasaran program yang belum tercapai

seratus persen akan dievaluasi, sehingga seluruh sasaran program tahun mendatang

nantinya dapat dicapai lebih baik dari tahun sebelumnya. Evaluasi juga akan

dilakukan terhadap capaian dari pembangunan jangka menengah agar kendala yang

S

Page 87: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 75

dihadapi dan resiko kegagalanya dapat ditekan dan diperbaiki sedini mungkin dan

dicari solusi untuk mengatasinya.

Adapun hambatan dan masalah serta strategi pemecahan masalah dalam

menjalankan visi dan misi Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2017 adalah sebagai

berikut:

Matrik 4.1:

Masalah dan Strateginya

Hambatan dan Masalah Strategi Pemecahan Masalah

Hubungan pengurus Majelis Taklim dengan Pemerintah Kabupaten kurang intens.

Belum terkoordinir secara maksimal terhadap kelompok Majelis Taklim.

Masih belum terinformasinya fungsi keberadaan Majelis Taklim keseluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

Belum terlaksananya manajemen partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam pengembangan jaringan kerjasama pada majelis taklim.

Melakukan Pembinaan dan pemantauan secara berjenjang terhadap fungsi keberadaan Majelis Taklim ditengah masyarakat.

Optimalisasi fungsi lembaga Majelis Taklim yang aktif sehingga dirasakan dampak dari hadirnya Majelis Taklim pada masyarakat.

Menguatkan peran koordinasi pemerintah daerah dengan kelompok Majelis Taklim dengan melibatkan organisasi islamuntuk meningkatkan dakwah islamiah dan pendidikan Islam ditengah masyarakat.

Menciptakan program dan kegiatan yang mampu menjadi daya ungkit untuk mencapai optimalisasi fungsi lembaga Majelis Taklim di Nagari.

Alih fungsi lahan dari persawahan menjadi pabrik, sehingga terjadi pergeseran arah pembangunan ke

sektor jasa dan industri.

Serangan hama yang beresiko terhadap tingkat produksi hasil pertanian

Cuaca yang tidak kondusif

Masih ada masyarakat tani yang belum memahami dan memanfaatkan teknologi budidaya tani.

Pembangunan/rehabilitasi sarana irigasi.

Pemberian bantuan/pinjaman alat

pertanian melalui kegiatan Operasional Brigade Tanam.

Transfer dan penerapan teknologi budidaya padi yang dikenal dengan tanam jajar legowo.

Penanganan hama yang dilakukan berupa penyuluhan dan pengendalian secara mekanis di lapangan, memberikan obat-obatan pemberantasan hama tikus kepada kelompok tani serta memfasilitasi sarana pemberantasan hama tikus kepada masyarakat tani melalui

kelompok tani, salah satunya alat Solder Bakar (Flame Blower).

Kabupaten Padang Pariaman yang termasuk dalam wilayah rawan bencana, seperti gempa bumi, banjir

Menciptakan dan perluasan kesempatan kegiatan ekonomi untuk mendukung pertambahan angkatan

Page 88: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 76

dan tanah longsor ikut mempengaruhi terhambatnya pembangunan sektor ekonomi daerah dan minat investor dari luar untuk melakukan investasi

Permasalahan dan status tanah adat yang ikut mempengaruhi terhambatnya percepatan pembangunan infrastruktur daerah khususnya di bidang pembangunan infrastruktur sektor ekonomi

Penyakit masyarakat yang berkembang seperti peredaran narkoba akan mempengaruhi kualitas SDM generasi muda

kerja baru

Peningkatan sektor-sektor lapangan usaha dan produksi masyarakat

Penumbuhan dan pengembanagan sektor ekonomi produktif lokal melalui upaya pengembangan produk unggulan daerah, kecamatan dan nagari secara terpadu dan berkelanjutan

Pengembangan sarana prasarana infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi masyarakat

Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah melalui jaminan fasilitasi penyediaan dan pembebasan lahan untuk

pembangunan infrastruktur daerah

Pengembangan SDM masyarakat dalam upaya pengembangan usaha produktif masyarakat

Upaya pengembangan kerjasama dengan pihak investor dari luar

Upaya peningkatan PAD Kabupaten Padang Pariaman secara signifikan

Sinergisitas program dan kegiatan antar SKPD terkait dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah secara terpadu.

Faktor Kemiskinan yang mempengaruhi angka putus sekolah

Topografi, Padang Pariaman terdiri sebagian berbukit dan terjal sehingga rawan untuk dilewati dan kawasan permukiman yang

berjauhan dari sarana pendidikan

Budaya, sebagian masyarakat Kabupaten Padang Pariaman masih melestarikan budaya “marantau”, ikut saudara berdagang ke daerah lain.

Terkait dana untuk meminimalisir angka melek huruf yang masih kurang.

Perbaikan infrastruktur untuk peningkatan akses ke sekolah

Meningkatkan prasarana seperti: Bus sekolah

Menambah anggaran operasional sekolah.

Mendistribusikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dengan tepat sasaran.

Perlu penganggaran yang lebih tepat dan memadai.

Adanya penurunan kondisi jalan provinsi akibat proyek multi year pelebaran jalan yang bersumber dari dana loan (pinjaman) tahun 2016-

2017 di sepanjang jalan Kecamatan Lubuk Alung menuju Pariaman, dan sepanjang jalan Kecamatan Lubuk Alung menuju Sicincin, sehingga mengakibatkan secara akumulasi terjadinya penurunan kualitas jalan

Percepatan proses pemaketan pekerjaan sehingga alokasi anggaran yang tersedia untuk pembangunan jalan ataupun pemeliharaannya

dapat dilakukan sesuai dengan anggaran kas yang tersedia. Hal ini akan meminimalisir hal-hal pemotongan DAU akibat kelalaian pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan anggaran kas yang

Page 89: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 77

dalam kondisi baik di Kabupaten Padang Pariaman karena untuk mobilitas alat berat dan bahan material seperti batu dan aspalt.

Saluran drainase yang kurang baik dan belum optimal di sepanjang jalan.

Belum optimalnya fungsi pengawasan akibat kurangnya Sumber Daya Manusia untuk melaksanakan fungsi tersebut sehinga pemeliharaan jalanpun belum optimal.

Adanya penundaan pendapatan yang bersumber dari DAU sebesar Rp.56.752.208.896,- atau 7.24 persen dari asumsi awal sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.07/2016 tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2016, sehingga terjadinya penundaan terhadap pelaksanaan pembangunan jalan yang direncanakan untuk tahun 2016.

telah ditetapkan.

Peningkatan mutu/kualitas jalan aspal yang kurang baik, dengan

mempergunakan bahan yang baik walaupun dibenturkan oleh hal biaya yang ada, karena nilai dari suatu proyek ialah kesesuaian dengan metode teknis yang telah direncakan.

Peningkatan pengawasan melalui penambahan kuantitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum sehingga fungsi pengawasan dapat dioptimalkan dan meminimalisir ketidaksesuaian pekerjaan pembangunan jalan dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

Mengoptimlkan pemeliharaan jalan melalui saluran drainase yang baik di pinggir jalan karena sistem pembuangan air yang kurang baik akan semakin cepat merusak jalan tersebut.

Optimalisasi dalam perencanaan teknis pembangunan jalan, karena jenis jalan aspal berbeda maka harus disesuaikan dengan kebutuhan transportasi yang mempergunakan jalan tersebut.

Adanya pengurangan DAK Fisik minimal 10 persen yaitu sebesar Rp.16.058.013.540,-. Hal ini sesuai dengan surat edaran Menteri Keuangan Nomor SE-10/MK.07/2016 tanggal 8 April 2016, tentang

Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016, maka dilakukan pemotongan transfer ke daerah oleh pemerintah pusat minimal sebesar 10 persen dari total alokasi dak fisik tahun anggaran 2016, Hal ini juga berdampak signifikan terhadap penundaan pelaksanaan pembangunan jalan yang direncanakan untuk tahun 2016.

Page 90: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 78

Pendaftar pencari kerja kurang sehingga sedikit yang mengurus dokumen AK 1 (kartu kuning) ke

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Padang Pariaman.

Akibat program moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterapkan oleh Pemerintah pusat dari tahun 2011 hingga 2015.

Banyaknya warga terutama yang berada pada usia pencari kerja yang pindah domisili.

Menambah jenis-jenis pelatihan.

Menambah instruktur.

Meningkatkan kualitas instruktur.

Menambah kerja sama dengan perusahaan lain.

Menggalakkan semangat kewirausahaan pada generasi muda.

Menggalakkan produksi dalam negeri dan produksi lokal.

Mempermudah dan mempercepat pengurusan dokumen AK 1

Melakukan kerja sama dengan pihak asing terkait dengan rekrutmen/penerimaan tenaga kerja.

Melaksanakan Job Fair secara berkala

Hasil Evaluasi LAKIP belum sepenuhnya digunakan sebagai bahan pertimbangan atau feedback dalam perncanaan anggaran dan pembangunan tahun berikutnya.

Masih terdapat aparatur yang belum memahami akan pentingnya penyusunan LAKIP sehingga dalam memproses/menginput data masih mengalami hambatan-hambatan tidak tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan.

Pendampingan penyusunan LAKIP oleh Narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi.

Mengikuti Coaching Clinic tentang LAKIP di Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi.

Konsultasi dan Koordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Barat tentang kelemahan dan kesenjangan LAKIP Tahun 2015 (tahun sebelumnya) serta solusi perbaikan kedepan.

Pendampingan intensif oleh Tim Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman selama proses penyusunan LAKIP sebelum melaksanakan Reviu.

Masih ada ASN yang tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah.

Masih ada Kelemahan dalam penyediaan nilai persediaan dan nilai aset tetap diantaranya nilai tanah.

Sarana dan prasarana yang kurang lengkap.

Karena keterbatasan jumlah sampel dalam melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat, besar kemungkinan ada bias dari hasil survey tersebut.

Adanya klinik konsultasi di DPPKA dan Inspektorat sebagai tempat konsultasi terhadap permasalahan dalam penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan SKPD, Kecamatan dan Nagari sesuai dengan peraturan yang ada.

Tim Review Inspektorat mendampingi SKPD dalam penyusunan laporan keuangan sehingga dapat menghindari adanya kemungkinan kesalahan dan

penyelewengan atas tujuan yang akan dicapai serta dapat membantu melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Page 91: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB IV PENUTUP 79

Belum optimalnya pelaksanaan standar operasional prosedur pada sebagian unit pelayanan.

Belum adanya standar pelayanan pada sebagian unit kerja

Sarana prasarana atau fasilitas pelayanan publik yang belum mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai.

Menyusun standar operasional prosedur bagi unit pelayanan yang belum memilikinya.

Menyusun standar pelayanan bagi unit pelayanan yang belum memilikinya.

Melengkapi sarana prasarana atau fasilitas pelayanan publik

Melakukan survei kepuasan masyarakat secara kontinue untuk mengetahui peningkatan kinerja pelayanan yang telah diberikan.

Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi untuk memberikan pelayanan informasi secara cepat dan mudah.

Membuat unit pengaduan dan pengelola pengaduan yang kompeten

Menetapkan tarif layanan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menetapkan waktu penyelesaian pelayanan.

Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia

Demikian laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun

2017 ini. Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, telah memberikan

pelajaran yang sangat berharga bagi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk

meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang.

Page 92: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BUPATI PADANG PARIAMAN

PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI PADANG PARIAMAN

NOMOR 87 TAHUN 2016

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PADANG PARIAMAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3)

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah, bahwa Gubernur/Bupati/Walikota wajib

menetapkan indikator kinerja utama untuk Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Perangkat Daerah serta Unit

Kerja Mandiri di bawahnya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Indikator Kinerja

Utama Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

2. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 177,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3898);

3. Undang-Undang...

Page 93: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan

Kota Pariaman di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia 4187);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

4421);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5601);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Tingkat II Padang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 25

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3164);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah...

Page 94: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

11. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 8 Tahun

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2016-2021;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Padang Pariaman.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Padang

Pariaman.

3. Bupati adalah Bupati Padang Pariaman.

4. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi

dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

Kegagalan...

Page 95: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan.

5. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) disingkat

IKU adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategi organisasi.

BAB II

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Tujuan penetapan IKU adalah :

a. untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan

diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja

secara baik; dan

b. untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian

suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan

untuk perbaikan kinerja.

Pasal 3

IKU sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

IKU digunakan oleh Organisasi Perangkat Daerah untuk :

a. menetapkan Rencana Kinerja Tahunan;

b. menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran;

c. menyusun Dokumen Penetapan Kinerja;

d. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja; dan

e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016 - 2021 yang

disesuaikan dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

yang disusun setiap tahun.

BAB III...

Page 96: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BAB III

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 5

(1) Pembinaan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan

oleh Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan

perencanaan; dan

(2) Pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini

dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Padang

Pariaman.

BAB IV

PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

pada Berita Daerah Kabupaten Padang Pariaman.

Ditetapkan di Parit Malintang

pada tanggal 30 Desember 2016

BUPATI PADANG PARIAMAN,

dto

ALI MUKHNI

Diundangkan di Parit Malintang

pada tanggal 30 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN PADANG PARIAMAN,

JONPRIADI

BERITA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2016 NOMOR

Page 97: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 98: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PADANG PARIAMAN NOMOR 87 TAHUN 20162014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Formulasi Pengukuran Sumber Data SKPD

Pengelola

1 Terwujudnya peran lembaga pendidikan islam yang aktif di Nagari

Persentase Majlis taklim yanga aktif

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑎𝑗𝑙𝑖𝑠 𝑇𝑎𝑘𝑙𝑖𝑚 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑎𝑗𝑙𝑖𝑠 𝑇𝑎𝑘𝑙𝑖𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑥 100%

Bagian KESRA, Kecamatan

Bagian KESRA, Kecamatan

2 Meningkatkan keragaman pangan

Peningkatan produktivitas pangan

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢𝑥 100%

Distan KP

Distan KP

3 Meningkatnya pendapatan masyarakat

PDRB per kapita

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢𝑥 100%

BPS Lintas Perangkat Daerah

4 Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi

Persentase Realisasi Investasi

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐿𝑎𝑙𝑢 𝑥 100%

DPMPTP DPMPTP

5 Meningkatnya tingkat pendidikan

Angka rata-rata lama sekolah

Jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk 15 tahun keatas dalam mengikuti pendidikan formal yang dihitung sampai jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan/tingkat tertinggi yang pernah diduduki

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Page 99: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Formulasi Pengukuran Sumber Data SKPD

Pengelola

Angka melek huruf

Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

6 Meningkatnya umur harapan hidup dan berkurangnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

Angka harapan hidup

Rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh sekelompok orang yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu jika mortalitas untuk kelompok umur tersebut bersifat tetap pada masa mendatang

Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Persentase kunjungan wisata

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢 𝑥 100%

Disparpora Disparpora

8 Mewujudkan ruang yang berkelanjutan

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎 ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ

DLHPKPP DLHPKPP

9 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jasa transportasi

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 100%

Dinas PUPR, Dishub

Dinas PUPR, Dishub

10 Menurunnya jumlah penduduk miskin

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢 𝑥 100%

Dinsos Dinsos

11 Mengurangi angka pengangguran pada usia produktif dan angkatan kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎𝑥 100%

Dindagnakerkop dan UKM

Dindagnakerkop dan UKM

12 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Inspektorat, Bag. Organisasi dan RB

Seluruh Perangkat Daerah

13 Meningkatnya Opini BPK terhadap laporan keuangan

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

Opini hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Daerah

BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

Lintas Perangkat Daerah

Page 100: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Formulasi Pengukuran Sumber Data SKPD Pengelola

14 Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑥 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

Bag. Organisasi & RB

Bag. Organisasi & RB

15 Meningkatnya penanganan tanggap darurat

Tingkat waktu tanggap (response time rate)

Jumlah Kasus Kebakaran di Wilayah Manajemen Kebakaran(WMK)

yang ditangani dalam waktu maksimal 15 menit

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐾𝑒𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛 𝑊𝑀𝐾 𝑥 100%

BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran

BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran

BUPATI PADANG PARIAMAN,

dto

ALI MUKHNI

Page 101: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

BUPATI PADANG PARIAMAN Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung Telp. (0751) 4784555, Fax. (0751) 4784554 Kode Pos 25584

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

tangan dibawah ini :

Nama : ALI MUKHNI

Jabatan : Bupati Padang Pariaman

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah

seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi

tanggung jawab kami.

Parit Malintang, 2 Januari 2017

BUPATI PADANG PARIAMAN

ALI MUKHNI

Page 102: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1 Meningkatnya masyarakat yang baca Al-

Quran

Persentase meningkatnya masyarakat yang

Hafiz Al-Quran

90%

2 Meningkatnya kontribusi sektor perimer

terhadap perekonomian

Nilai PDRB sektor Pertanian Rp 2.399.178,30 M

3 Meningkatnya akses pendidikan Angka Harapan Lama Sekolah 13,56 Tahun

4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Angka usia harapan hidup 68,0 Tahun

5 Meningkatnya kunjungan wisata Jumlah kunjungan wisata 55.000 orang

6 Meningkatnya kualitas infrastruktur

transportasi

Jalan Mantap 58%

7 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Indeks kualitas air 59,5 angka

Indeks kualitas udara 86,3 angka

8 Terwujudnya pengendalian dan pemanfaatan

tata ruang sesuai peruntukannya

Persentase jumlah kawasan strategis dan

cepat tumbuh 30%

9 Meningkatnya iklim investasi yang kondusif

dan kemudahan investasi

Pertumbuhan nilai investasi40%

10 Menurunnya penduduk miskin Angka kemiskinan8.65%

11 Mewujudkan tata kelola pemerintah yang

akuntabel

Opini Laporan KeuanganWTP

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten B

12 Meningkatnya kualitas layanan publik Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) terhadap pelayanan OPD B

13 Meningkatnya masyarakat tangguh bencana Tingkat waktu tanggap kebencanaan

(response time rate) 14 menit

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Page 103: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Program Anggaran

1 Program Pengembangan Lembaga -

Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga

Pedidikan Keagamaan

Rp 50,000,000

2 Program peningkatan ketahanan pangan

(pertanian/perkebunan)

Rp 1,542,387,096

3 Program peningkatan produksi

pertanian/perkebunan

Rp 5,894,730,000

4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 290,000,000

5 Program peningkatan pemasaran hasil

produksi pertanian/perkebunan

Rp 80,000,000

6 Program peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

Rp 55,000,000

7 Program pencegahan dan penanggulangan

penyakit ternak

Rp 175,000,000

8 Program peningkatan produksi hasil

peternakan

Rp 1,335,000,000

9 Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Peternakan

Rp 152,400,000

10 Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil

Menengah

Rp 90,000,000

11 Program Pengembangan Sistem Pendukung

Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Rp 85,000,000

12 Program peningkatan dan pengembangan

ekspor

Rp 25,000,000

13 Program peningkatan efisiensi perdagangan

dalam negeri

Rp 3,287,010,000

14 Program pengembangan industri kecil dan

menengah

Rp 350,000,000

Page 104: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

15 Program peningkatan kemampuan teknologi

industri

Rp 140,000,000

16 Program Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

Rp 160,000,000

17 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp 28,600,000

18 Program pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebunan lapangan

Rp 495,062,500

19 Program pembangunan jalan dan jembatan Rp 150,735,000,000

20 Program pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong

Rp 7,010,500,000

21 Program Pengembangan dan Pengelolaan

Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan lainnya

Rp 23,229,570,000

22 Program Pengembangan Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh

Rp 14,705,000,000

23 Program pembangunan infrastruktur

perdesaan

Rp 1,800,000,000

24 Program Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Rp 55,000,000

25 Pogram peningkatan pelayanan angkutan Rp 149,500,000

26 Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Pedesaan

Rp 808,570,000

27 Program pengembangan lembaga ekonomi

pedesaan

Rp 149,000,000

28 Program peningkatan partisipasi masyarakat

dalam membangun desa

Rp 742,000,000

Page 105: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

29 Program peningkatan kapasitas iptek sistem

produksi

Rp 75,000,000

30 Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

Rp 187,995,444

31 Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi

Rp 30,000,000

32 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Rp 1,386,000,000

33 Program Pengembangan Kemitraan Rp 155,000,000

34 Program pengembangan destinasi pariwisata Rp 4,447,500,000

35 Program peningkatan dan pengembangan

pengelolaan keuangan daerah

Rp 3,394,010,982

36 Program pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir

Rp 410,000,000

37 Program pemberdayaan masyarakat dalam

pengawasan dan pengendalian sumberdaya

kelautan

Rp 30,000,000

38 Program pengembangan budidaya perikanan Rp 1,415,000,000

39 Program pengembangan perikanan tangkap Rp 180,000,000

40 Program Optimalisasi pengelolaan dan

pemasaran produksi perikanan

Rp 205,000,000

41 Program pengembangan kawasan budidaya

laut, air payau dan air tawar

Rp 200,000,000

42 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan

Perizinan Terpadu

Rp 235,000,000

Page 106: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

43 Program wajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Rp 24,950,400,000

44 Program pendidikan non formal Rp 489,700,000

45 Program peningkatan mutu pendidikan dan

tenaga kependidikan

Rp 32,433,000,000

46 Program manajemen pelayanan pendidikan Rp 167,700,000

47 Program obat dan perbekalan kesehatan Rp 2,446,195,000

48 Program upaya kesehatan masyarakat Rp 29,954,099,000

49 Program pengawasan obat dan makanan Rp 65,000,000

50 Program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

Rp 206,500,000

51 Program Perbaikan gizi masyarakat Rp 207,745,000

52 Program pengembangan lingkungan sehat Rp 162,500,000

53 Program pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular

Rp 640,156,000

54 Program standarisasi pelayanan kesehatan Rp 2,136,120,000

55 Program kemitraan peningkatan pelayanan

kesehatan

Rp 4,299,307,200

56 Program peningkatan kesehatan lansia Rp 30,030,000

Page 107: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

57 Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak

Rp 226,075,000

58 Program Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan Sumber Daya Alam

Rp 260,000,000

59 Program pengelolaan ruang terbuka hijau

(RTH)

Rp 77,100,000

60 Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan

jembatan

Rp 42,177,000,000

61 Program pemberdayaan fakir miskin,

komunitas adat terpencil (KAT) dan

penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) lainnya

Rp 551,478,000

62 Program Pengembangan Perumahan Rp 1,460,000,000

63 Program Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial

Rp 409,180,000

64 Program perlindungan pengembangan

lembaga ketenagakerjaan

Rp 50,430,000

65 Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rp 411,453,420

66 Program pembinaan dan fasilitasi

pengelolaan keuangan kabupaten/kota

Rp 85,000,000

67 Program pembinaan dan pengembangan

aparatur

Rp 54,500,000

68 Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan

Pencegahan Bahaya Kebakaran

Rp 1,880,800,000

69 Program peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Rp 62,200,000

70 Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Korban Bencana Alam

Rp 1,244,000,000

71 Program Peningkatan Kesiapsiagaan

Menghadapi Bencana

Rp 110,000,000

Page 108: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

JUMLAH Rp 373,107,504,642

Parit Malintang, 02 Januari 2017

BUPATI PADANG PARIAMAN

ALI MUKHNI

Page 109: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Target 2016 Penanggung jawabAsal Angka Target

BAG. KESRA, KECAMATANBab 5 RPJMD

DISTANKP DistanKP

LINTAS PERANGKAT DAERAHBab 9 RPJMD

DISPMPTPDisPMPTP

DISDIKBUD Bab 9 RPJMD

67,64 tahunDINKES

Bab 9 RPJMD

DISPARPORA Disparpora

DISLHPKPP Bab 5 RPJMD

DINAS PUPR Dinas PUPR

91.50%Dinsosnaker Bab 9 RPJMD

DISDAGNAKERKOP Disdagnakerkop

SELURUH PERANGKAT

DAERAH Bab 9 RPJMD

LINTAS PERANGKAT DAERAHBab 9 RPJMD

BAG. ORGANISASI & RBBab 9 RPJMD

BPBDBab 9 RPJMD

Page 110: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 111: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Program Anggaran

1Program Pengembangan Lembaga - Lembaga Sosial

Keagamaan dan Lembaga Pedidikan Keagamaan Rp 50,000,000

2Program peningkatan ketahanan pangan

(pertanian/perkebunan) Rp 1,542,387,096

3 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Rp 5,894,730,000

4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 290,000,000

5Program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan Rp 80,000,000

6Program peningkatan penerapan teknologi

pertanian/perkebunan Rp 55,000,000

7Program pencegahan dan penanggulangan penyakit

ternak Rp 175,000,000

8 Program peningkatan produksi hasil peternakan Rp 1,335,000,000

9 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Rp 152,400,000

10Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp 90,000,000

11Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha

Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Rp 85,000,000

12 Program peningkatan dan pengembangan ekspor Rp 25,000,000

13Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam

negeri Rp 3,287,010,000

14 Program pengembangan industri kecil dan menengah Rp 350,000,000

15 Program peningkatan kemampuan teknologi industri Rp 140,000,000

16Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja Rp 160,000,000

17 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp 28,600,000

18Program pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebunan lapangan Rp 495,062,500

19 Program pembangunan jalan dan jembatan Rp 150,735,000,000

20Program pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong Rp 7,010,500,000

21Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Rp 23,229,570,000

22Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh Rp 14,705,000,000

23 Program pembangunan infrastruktur perdesaan Rp 1,800,000,000

24Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan Rp 55,000,000

25 Pogram peningkatan pelayanan angkutan Rp 149,500,000

26Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

Pedesaan Rp 808,570,000

27 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Rp 149,000,000

28Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa Rp 742,000,000

29 Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Rp 75,000,000

Page 112: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Program Anggaran

30 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp 187,995,444

31Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi Rp 30,000,000

32 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp 1,386,000,000

33 Program Pengembangan Kemitraan Rp 155,000,000

34 Program pengembangan destinasi pariwisata Rp 4,447,500,000

35Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah Rp 3,394,010,982

36 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Rp 410,000,000

37Program pemberdayaan masyarakat dalam

pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Rp 30,000,000

38 Program pengembangan budidaya perikanan Rp 1,415,000,000

39 Program pengembangan perikanan tangkap Rp 180,000,000

40Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran

produksi perikanan Rp 205,000,000

41Program pengembangan kawasan budidaya laut, air

payau dan air tawar Rp 200,000,000

42Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan

Terpadu Rp 235,000,000

43 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Rp 24,950,400,000

44 Program pendidikan non formal Rp 489,700,000

45Program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga

kependidikan Rp 32,433,000,000

46 Program manajemen pelayanan pendidikan Rp 167,700,000

47 Program obat dan perbekalan kesehatan Rp 2,446,195,000

48 Program upaya kesehatan masyarakat Rp 29,954,099,000

49 Program pengawasan obat dan makanan Rp 65,000,000

50Program promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat Rp 206,500,000

51 Program Perbaikan gizi masyarakat Rp 207,745,000

52 Program pengembangan lingkungan sehat Rp 162,500,000

53Program pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular Rp 640,156,000

54 Program standarisasi pelayanan kesehatan Rp 2,136,120,000

55 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Rp 4,299,307,200

56 Program peningkatan kesehatan lansia Rp 30,030,000

57Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan

anak Rp 226,075,000

58Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber

Daya Alam Rp 260,000,000

59 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp 77,100,000

60 Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan Rp 42,177,000,000

61

Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat

terpencil (KAT) dan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

Rp 551,478,000

62 Program Pengembangan Perumahan Rp 1,460,000,000

Page 113: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

No Program Anggaran

63Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial Rp 409,180,000

64Program perlindungan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan Rp 50,430,000

65Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan Rp 411,453,420

66Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan kabupaten/kota Rp 85,000,000

67 Program pembinaan dan pengembangan aparatur Rp 54,500,000

68Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan

Bahaya Kebakaran Rp 1,880,800,000

69 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp 62,200,000

70Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan

Korban Bencana Alam Rp 1,244,000,000

71Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi

Bencana Rp 110,000,000

JUMLAH Rp 373,217,504,642

Parit Malintang, 02 Januari 2017

BUPATI PADANG PARIAMAN

ALI MUKHNI

Page 114: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 115: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 116: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator
Page 117: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KeteranganIndikator Kinerja Realisasi % Realisasi %

1 Terwujudnya peran lembaga pendidikan islam yang aktif di Nagari

Persentase Majlis taklim yang aktif

75% 75% 93.33 Program Pengembangan Lembaga - Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pedidikan Keagamaan

50,000,000Rp 49,500,150Rp 99.00

2 Peningkatan Produktivitas Pangan

Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)

Rp 1,868,637,096 Rp 1,848,198,584 98.91

Padi per hektar 5,23 Ton GKG 5,26 Ton GKG 100.57 Rp 5,878,230,000 Rp 5,831,767,135 99.21

Jagung per hektar 8,30 Ton / AH 8,54 Ton / AH 102.893 PDRB per kapita 47,19 Juta Rp 42,88 Juta Rp 90.87 Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani Rp 460,000,000 Rp 451,769,980 98.21

Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)

Rp 1,868,637,096 Rp 1,848,198,584 98.91

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Rp 80,000,000 Rp 79,284,250 99.11

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Rp 55,000,000 Rp 54,304,321 98.74

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Rp 5,878,230,000 Rp 5,831,767,135 99.21

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Rp 164,308,000 Rp 163,872,299 99.73

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Rp 1,511,122,380 Rp 1,499,384,030 99.22

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Rp 150,495,000 Rp 148,966,000 98.98

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Rp 107,500,000 Rp 107,082,438 99.61

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Rp 75,000,000 Rp 67,332,000 89.78

Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

Rp 3,433,010,000 Rp 3,048,510,745 88.80

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Rp 163,800,000 Rp 162,835,592 99.41

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Rp 358,444,818 Rp 356,705,351 99.51

Meningkatkan keragaman pangan

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Lampiran 3Matrix Pengukuran Kinerja Tahun 2017Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Rumus Pengukuran Kinerja

Kinerja Program Pagu Anggaran

Meningkatnya pendapatan masyarakat

Page 118: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KeteranganIndikator Kinerja Realisasi % Realisasi %No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Rumus Pengukuran

KinerjaKinerja Program Pagu Anggaran

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Rp 116,102,400 Rp 115,483,100 99.47

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Rp 33,008,426 Rp 32,583,800 98.71

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

Rp 495,062,500 Rp 494,745,256 99.94

Program pembangunan jalan dan jembatan

Rp 150,088,521,485 Rp 147,477,217,155 98.26

Program pembangunan infrastruktur perdesaan

Rp 1,529,620,000 Rp 1,516,078,049 99.11

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Rp 12,240,000 Rp 7,750,450 63.32

Pogram peningkatan pelayanan angkutan

Rp 160,601,000 Rp 154,184,100 96.00

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Rp 302,995,444 Rp 300,097,950 99.04

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Rp 30,000,000 Rp 29,834,000 99.45

Program pengembangan pemasaran pariwisata

Rp 2,068,750,000 Rp 2,051,608,820 99.17

Program pengembangan destinasi pariwisata

Rp 5,119,750,000 Rp 4,672,347,776 91.26

Program pengembangan Kemitraan

Rp 151,000,000 Rp 149,467,200 98.98

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Rp 3,886,128,504 Rp 3,634,734,357 93.53

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Rp 485,000,000 Rp 481,769,100 99.33

Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

Rp 30,000,000 Rp 29,999,700 100.00

Program pengembangan budidaya perikanan

Rp 1,379,000,000 Rp 1,358,383,300 98.50

Program pengembangan perikanan tangkap

Rp 180,000,000 Rp 179,680,550 99.82

Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Rp 205,000,000 Rp 202,875,950 98.96

Page 119: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KeteranganIndikator Kinerja Realisasi % Realisasi %No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Rumus Pengukuran

KinerjaKinerja Program Pagu Anggaran

Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

Rp 200,000,000 Rp 197,173,550 98.59

4 Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi

Persentase Realisasi Investasi

40% 50.70% 126.75 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Rp 302,995,444 Rp 300,097,950 99.04

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Rp 30,000,000 Rp 29,834,000 99.45

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan Terpadu

Rp 317,000,000 Rp 314,597,800 99.24

5 Angka rata-rata lama sekolah

8,7 tahun 7 tahun 80.45 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Rp 85,403,702,478 Rp 24,277,121,539 28.43

94.70% 100.8 Program Pendidikan Non Formal

Rp 240,093,500 Rp 234,592,663 97.71

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Rp 3,019,547,600 Rp 2,951,059,350 97.73

Angka melek huruf 94% Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Rp 128,705,324 Rp 128,200,050 99.61

6 Meningkatnya umur harapan hidup dan berkurangnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

Angka harapan hidup 69.66% Rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh sekelompok orang yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu jika mortalitas untuk kelompok umur tersebut bersifat tetap pada masa mendatang

67.80% 97.32 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Rp 2,359,845,000 Rp 1,990,554,499 84.35

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Rp 1,149,595,500 Rp 898,394,371 78.15

Program Pengawasan Obat dan Makanan

Rp 57,800,000 Rp 55,079,000 95.29

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Rp 159,934,100 Rp 159,397,653 99.66

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Rp 178,409,000 Rp 178,384,500 99.99

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Rp 150,876,000 Rp 141,993,451 94.11

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Rp 560,633,500 Rp 543,897,363 97.01

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Rp 845,120,000 Rp 728,881,746 86.25

Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Rp 4,710,970,600 Rp 4,708,406,350 99.95

Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Rp 27,030,000 Rp 26,929,700 99.63

Jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk 15 tahun keatas dalam mengikuti pendidikan formal yang dihitung sampai jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan/tingkat tertinggi yang pernah diduduki

Meningkatnya tingkat pendidikan

Page 120: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KeteranganIndikator Kinerja Realisasi % Realisasi %No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Rumus Pengukuran

KinerjaKinerja Program Pagu Anggaran

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Rp 206,075,000 Rp 205,755,300 99.84

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Persentase kunjungan wisata

14.58% 225.92% 1549.51 Program pengembangan pemasaran pariwisata

Rp 2,068,750,000 Rp 2,051,608,820 99.17

Program pengembangan destinasi pariwisata

Rp 5,119,750,000 Rp 4,672,347,776 91.26

Program pengembangan Kemitraan

Rp 151,000,000 Rp 149,467,200 98.98

8 Mewujudkan ruang yang berkelanjutan

Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

0.88 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Rp 260,000,000 Rp 255,064,100 98.10

Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Rp 77,100,000 Rp 72,729,500 94.33

9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa transportasi

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

58% 49.66% 85.43 Program pembangunan jalan dan jembatan

Rp 150,088,521,485 Rp 147,477,217,155 98.26

Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

Rp 41,328,000,000 Rp 41,094,622,657 99.44

Program pembangunan infrastruktur perdesaan

Rp 1,529,620,000 Rp 1,516,078,049 99.11

10 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

92.74% 91.09% 98.22 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Rp 666,578,000 Rp 607,080,438 91.07

Program Pengembangan Perumahan

Rp 1,448,000,000 Rp 1,438,369,220 99.33

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Rp 478,568,000 Rp 244,549,400 51.10

11 Tingkat pengganguran terbuka

7.76% 5.94% 123.45 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Rp 116,102,400 Rp 115,483,100 99.47

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Rp 33,008,426 Rp 32,583,800 98.71

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Rp 50,430,000 Rp 42,662,500 84.60

12 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

B Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

B 100 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rp 87,693,000 Rp 87,146,550 99.38

Menurunnya jumlah penduduk miskin

Mengurangi angka pengangguran pada usia produktif dan angkatan kerja

Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

Page 121: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

Cara Pengukuran KeteranganIndikator Kinerja Realisasi % Realisasi %No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Rumus Pengukuran

KinerjaKinerja Program Pagu Anggaran

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rp 163,000,000 Rp 162,445,300 99.66

13 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

WTP Opini hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Daerah

WTP 100 Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

Rp 119,500,000 Rp 119,391,262 99.91

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rp 475,423,220 Rp 458,305,923 96.40

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Rp 3,886,128,504 Rp 3,634,734,357 93.53

Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

Rp 175,000,000 Rp 174,729,500 99.85

14 Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

74.32% 73.82% 99.33 Program pembinaan dan pengembangan aparatur

Rp 332,182,471 Rp 311,390,004 93.74

15 Tingkat waktu tanggap (response time rate)

13 menit 13,86 menit 93.38 Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Rp 136,114,100 Rp 135,903,550 99.85

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Rp 80,518,000 Rp 80,453,000 99.92

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Rp 1,410,339,000 Rp 1,406,266,711 99.71

Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Rp 2,017,969,588 Rp 1,972,003,447 97.72

Meningkatkan Opini BPK terhadap laporan keuangan

Meningkatkan penanganan tanggap darurat

Page 122: KATA PENGANTAR...Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 17 indikator kinerja utama, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) indikator dikategorikan sangat berhasil, 8 (delapan) indikator

PSNtrTf,.TAAIS ?tl-fiT DIA$rIUI",**OruUT IffSEEIA IIIS*AIISI PB!ilDBIilTSH

XAST'PATUilT PAI}AITG PAnIA!f;AilT*IffiIT AITG'GARAIT 2AI?

Kami terah mereviu Lap<rran Kiaerja Instanei pem*rintah Kabupa.tenPadang Pariaman untuk tahun a*ggaran Zaff sesuai Fedoman Reviu AtaeLaporan Kineqia- substansi Infornrasi yang dimuat dalam Lapcran Kinerjamenjadi taaggung jawab manajemen pemerintah Daerah Kabupaten padangPariaman

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas rraporankinerja telah disojikan secara akurat, andal dan varid.

Berdasarkan reviu kanni, tidak terdapat kondisi atau hal_hat yangmenimbulkan perbedaan dalarr meyakini keandalan informasi yangdisajikan di dalam laporan kinerja ini"

Maret 2019

Pariaman

Pembina NIP. 1 ro14 198811 I002