KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten...

39

Transcript of KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten...

Page 1: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang
Page 2: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

KATA PENGANTAR

i Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| DPMPTSP Provinsi Banten

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-NYA, Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas penanaman modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018 dapat diselesaikan sesuai

dengan waktu yang ditentukan.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

menyusun laporan pertanggung jawaban kinerja dalam bentuk “Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Tahun 2018” mengacu pada Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun

1999 tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman

pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berkaitan

dengan hal tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Banten menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja.

LKIP Tahun 2018 merupakan gambaran pelaksanaan semua program dan

kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Provinsi Banten Tahun 2018 yang berisi realisasi dan

analisis terhadap kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat dijadikan pertimbangan

untuk penyusun kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan

misi organisasi tercapai secara optimal.

Secara umum penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2018 pada

DPMPTSP Provinsi Banten telah memberikan sumbangan terhadap hasil pembangunan.

dua indikator kinerja utama, keduanya telah memenuhi kriteria yang sangat tinggi.

Kinerja yang tercermin dari capaian atas sejumlah outcome yang masuk kategori

sangat tinggi tersebut, tidak terlepas dari orientasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan yang dilakukan secara terpadu, fokus, dan berkelanjutan. Keterpaduan itu

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi koordinasi yang efektif dan

efisien. Namun disadari, masih terdapat indikator kinerja yang belum tercapai. Analisa

dan evaluasi atas capaian kinerja secara komprehensif digunakan sebagai pijakan

Page 3: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

KATA PENGANTAR

ii Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| DPMPTSP Provinsi Banten

untuk melakukan perbaikan pelayanan publik dan mendukung tercapainya good

governance pada masa mendatang

Demikian, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat memberikan

manfaat. Akhir kata di harapkan bahwa LKIP ini dapat menjadi gambaran dan bahan

evaluasi guna meningkatkan kinerja DPMPTSP Provinsi Banten dimasa mendatang

dalam pelaksanaan tugas dan upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif serta

meningkatkan minat realisasi investasi di Provinsi Banten.

Serang, Februari 2019

KEPALA DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Drs. Wahyu Wardhana, MA. NIP. 19591001 198803 1 003

Page 4: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

DAFTAR ISI

iii Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................. 1

1.2. Tugas dan Wewenang.................................................... 3

1.3. Peran Strategis Organisasi .............................................. 3

1.4. Profil Organisasi ............................................................ 5

1.5. Sistematika Pelaporan .................................................... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................. 8

2.1. Rencana Strategis .......................................................... 8

2.1.1. Visi .................................................................. 9

2.1.2. Misi .................................................................. 9

2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................ 10

2.2. Rencana Kinerja ............................................................ 12

2.3. Perjanjian Kinerja .......................................................... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................... 15

3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama ................................... 15

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .............................. 17

3.3 Realisasi Anggaran ........................................................ 28

BAB IV PENUTUP .......................................................................... 32

4.1. Kesimpulan ................................................................... 32

4.2. Saran ........................................................................... 32

Page 5: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

IKHTISAR EKSEKUTIF

iv Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja DPMPTSP Tahun 2018 merupakan pertanggungjawaban

akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Lembaga sebagai perwujudan good

governance dan kebijakan yang transparan. Selain itu Laporan Kinerja ini merupakan

wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 2017-

2022, sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten

2017-2022 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2018

Dua indikator kinerja utama DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018,

menunjukan bahwa capaian pada keduanya sudah masuk pada kategori sangat tinggi.

pada sasaran strategis meningkatnya realisasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten

dengan indikator kinerja jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten,

capaian target nilai realisasi penanaman modal yaitu sebesar Rp56,52 triliun atau

100,21% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp56,40 triliun, yang terdiri

dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp18,64 triliun dan realisasi PMA sebesar

Rp37,88 triliun. Hal ini memperlihatkan kepercayaan penanam modal terhadap iklim

berusaha di Provinsi Banten.

Pada sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dengan

indikator kinerja Indeks Kepuasan Pelayanan Investor, hasil survei Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) terhadap kualitas pelayanan sebesar 85,09 atau 101,75 % dari

target 83,62. Sedangkan pada sasaran Penyelenggaraan Pemerintahan yang

Akuntabel, Efektif, dan efisien dengan indikator Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

dari target nilai B telah tercapai.

Berbagai penghargaan yang diraih oleh DPMPTSP Provinsi Banten selama

Tahun 2018 antara lain Predikat Kepatuhan Tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik

sesuai UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman RI, Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Baik Tahun 2018 berdasarkan penilaian yang

dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia, Nominasi Penyelenggara PTSP Provinsi Terbaik Tahun 2018 dari

BKPM RI.

Page 6: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

IKHTISAR EKSEKUTIF

v Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]

Pada Tahun 2018 capaian kinerja dari masing-masing indikator dapat

mencapai target yang ditetapkan dalam Rencanga Strategis DPMPTSP Provinsi Banten

2017-2022, namun ada tantangan dan kendala yang perlu menjadi perhatian, antara

lain:

1. Masih adanya disparitas terhadap penyebaran pelaksanaan penanaman modal

di Kabupaten/Kota. Walaupun IKU Dinas PMPTSP telah mencapai target yang

sangat baik yaitu jumlah realisasi investasi PMA & PMDN di Banten, namun belum

tersebarnya investasi di seluruh wilayah Provinsi Banten menjadi hal perlu

diperhatikan. Penyusunan profil peluang investasi dengan lebih banyak menggali

potensi dan peluang investasi di wilayah Banten bagian selatan serta fokus pada

sektor pertanian dan perkebunan diharapkan menjadi solusi agar investasi lebih

tersebar merata ke seluruh wilayah Banten;

2. Meningkatkan pembinaan terhadap perusahaan PMA/PMDN di Banten sehingga

kesadaran perusahaan PMA/PMDN untuk menyampaikan LKPM meningkat, selain

itu perlu lebih ditingkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap proyek investasi

sehingga nilai realisasi investasi di Banten akan meningkat;

3. Masih lemahnya koordinasi DPMPTSP Provinsi Banten dengan Kabupaten/Kota dan

OPD/Dinas Teknis, hal ini juga bisa diartikan pentingnya koordinasi dan sinergi

antara DPMPTSP Provinsi Banten dengan berbagai unsur baik Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Banten, maupun juga dengan OPD/Dinas

Teknis terkait pelayanan perizinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten;

4. Pemenuhan sumber daya manusia dari kapasitas dan kualitas dalam rangka

menunjang tugas pokok dan fungsi DPMPTSP Provinsi Banten untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 7: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

1 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

. Akuntabilitas sangatlah penting dalam mencapai good governance. Salah

satu bentuk akuntabilitas pemerintahan diwujudkan dalam penyusunan pelaporan

kinerja. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik merupakan prasyarat

bagi setiap Pemerintah untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam

mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

jelas terukur dan legitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab

serta bebas dari KKN.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukurakn kinerja.

Sejalan dengan itu dan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), maka sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai tugas dan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan secara

akuntabel sebagai alat pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap

akhir tahun. Aturan teknis mengenai laporan tersebut terdapat dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara

Reviu atas Laporan Kinerja.

Lebih jauh, hasil kinerja penanaman modal DPMPTSP Provinsi Banten yang

telah tercantum berdasarkan Renstra perlu dievaluasi pencapaiannya. DPMPTSP

Provinsi Banten sebagai entitas pelaporan kinerja berkewajiban menyelenggarakan

laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah dilaksanakan.

Page 8: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

2 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Laporan kinerja tersebut akan menjadi media pertanggung jawaban yang berisi

informasi capaian kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat digunakan sebagai

komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Penyusunan laporan kinerja dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan

pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan

tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan good governance.

Adapun laporan kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Banten Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran kinerja investasi

dan perizinan sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan

dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi

mengenai pencapaian sasaran renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai

dengan penjelasan yang memadai atas kinerja dan pembandingan capaian indikator

kinerja dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, laporan kinerja Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Tahun 2018

yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan

perizinan telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka:

1. Mendorong Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Banten untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan

dapat dipertanggungjawabkan;

2. Menjadikan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Banten yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan

responsif dalam mendorong terciptanya iklim usaha di Banten yang kondusif bagi

penanaman modal serta mempercepat peningkatan penanaman modal;

3. Menjadikan evaluasi dan masukan bagi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten dalam rangka meningkatkan kinerja OPD guna

membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.

Page 9: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

3 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

1.2. Tugas dan Wewenang

Berdasarkan kepada Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Provinsi Banten, dan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2017 tentang

Uraian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator, Dan Pengawas Perangkat

Daerah. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai unit kerja

di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten yang menangani bidang Penanaman Modal

mempunyai tugas pokok membantu Gubernur Banten melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewengan Pemerintah Provinsi di bidang penanaman

modal serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut

diatas, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

mempunyai fungsi :

a. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi

kewenangan Daerah provinsi;

b. Pembuatan peta potensi investasi provinsi;

c. Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah

provinsi;

d. Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu satu pintu:

1) Penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas Daerah kabupaten/kota;

2) Penanaman Modal yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

menjadi kewenangan Daerah provinsi;

e. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah

provinsi;

f. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan non perizinan penanaman modal

yang terintergrasi pada tingkat Daerah provinsi;

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan

fungsinya.

1.3. Peran Strategis Organisasi

Sektor penanaman modal tidak dapat dipungkiri bahwa perannya sangat

dibutuhkan untuk menggerakkan laju perekonomian. Pengembangan kegiatan

penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap

pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk dapat menjawab tantangan

Page 10: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

4 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

persoalan-persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komoditas

unggulan, reindustrialisasi, pemerataan penanaman modal, serta penurunan angka

pengangguran dan kemiskinan. Dalam percaturan global, iklim penanaman modal dan

iklim usaha yang ditandai dengan tingkat daya saing nasional terbilang masih rendah.

Sementara itu, tantangan ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun ke

depan membawa dampak persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana

internasional, khususnya penanaman modal langsung.

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang menangani urusan penanaman modal

mempunyai peran penting di dalam memacu pertumbuhan ekonomi regional

Banten. Salah satu faktor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah melalui

“pengembangan iklim penanaman modal dan iklim usaha“ yang kondusif

sebagaimana tercantum dalam salah satu dari sebelas prioritas nasional dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019.

Ada 2 (dua) hal pokok yang menjadi perhatian pengembangan iklim

penanaman modal dan iklim usaha. Pertama, sektor penanaman modal semakin

dibutuhkan perannya untuk menggerakkan laju perekonomian. Pengembangan

kegiatan penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya

terhadap pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk menjawab

tantangan persoalan-persoalan mendasar seperti pengembangan sektor strategis dan

komoditas unggulan serta pemerataan penanaman modal. Kedua, tantangan

ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun kedepan membawa dampak

persaingan yang semakin ketat dalam bidang penanaman modal.

Untuk mencapai target penanaman modal yang diharapkan, maka dibutuhkan

prioritas kegiatan yang terfokus pada peningkatan kualitas promosi dan kerjasama,

pelayanan penanaman modal yang prima dan peningkatan kualitas pengendalian

penanaman modal.

Dengan demikian dalam mengembangkan iklim penanaman modal dan iklim

usaha, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

terus berusaha untuk merencanakan dengan lebih baik program-program dan

kegiatannya tentunya tetap mengacu kepada RPJMD Provinsi Banten Tahun

Page 11: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

5 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

2017–2022 maupun Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten 2017–2022.

1.4. Profil Organisasi

DPMPTSP Provinsi Banten pertama kali dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)

Provinsi Banten, selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah Provinsi Banten. BKPMD Provinsi Banten diubah menjadi BKPMPT Provinsi

Banten berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun

2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten yang

merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang penanaman modal. Peraturan

Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Banten mengganti nama BKPMPT Provinsi Banten menjadi

DPMPTSP Provinsi Banten.

Adapun susunan organisasi DPMPTSP Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, membawahkan :

1. Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Keuangan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD, membawahkan:

1. Seksi Promosi Penanaman Modal;

2. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi;

3. Seksi Pembinaan BUMD.

d. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal, membawahkan:

1. Seksi Potensi Investasi;

2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Investasi;

3. Seksi Sistem Informasi.

e. Bidang Pengendalian Penanaman Modal, membawahkan:

1. Seksi Pemantauan Realisasi Penanaman Modal;

2. Seksi Pembinaan Penanaman Modal;

Page 12: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

6 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

3. Seksi Pengawasan Penanaman Modal dan Perijinan.

f. Bidang Pelayanan, membawahkan:

1. Seksi Pelayanan Perizinan;

2. Seksi Pelayanan Non Perizinan;

3. Seksi Pelaporan dan Pengaduan.

g. Jabatan Fungsional.

1.5. Sistematika Pelaporan

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan.

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek stategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic

Issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II Perencanaan Kinerja.

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2018.

BAB III Akuntabilitas Kinerja.

Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi dan diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang

telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen Perjanjian Kinerja.

Page 13: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB I PENDAHULUAN

7 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

BAB IV Penutup.

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 14: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

8 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2017-2022

Dalam Rangka Penyusunan dan penetapan Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahwa Kepala Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) menyiapkan rancangan Renstra Perangkat Daerah sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD, selanjutnya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyusun rancangan

RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra Perangkat Daerah dengan

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Oleh

karena itu, penyusunan dan penetapan Renstra Perangkat Daerah merupakan suatu

proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan penetapan RPJMD.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

telah diamanatkan pula bahwa Renstra Perangkat Daerah memuat Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan Perangkat Daerah, serta disusun sesuai

dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada RPJMD dan

bersifat indikatif. Selanjutnya DPMPTSP Provinsi Banten sebagai OPD berkewajiban

untuk menyiapkan Renstra sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu lima tahun.

Sesuai dengan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017–2022 isu-isu strategis

bidang penanaman modal, adalah:

1. Masih kurangnya minat calon investor,

2. Masih kurangnya MOU kerjasama investasi,

3. Belum optimalnya sistem informasi penanaman modal daerah,

4. Kurang efektifnya pengendalian dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal,

5. Belum optimalnya Penerbitan perizinan dan non perizinan,

6. Masih kurangnya pengaduan yang terlayani

Page 15: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

9 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

2.1.1. Visi

Visi adalah suatu pedoman dan pendorong organisasi untuk mencapai tujuan

dalam rangka melaksanakan pembangunan, maka Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten melaksanakan Visi Gubernur Banten,

yaitu:

“Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera Dan

Berakhlaqul Karimah”

Sejalan dengan citra Banten sebagai gerbang investasi Indonesia, maka makna penting

pada visi tersebut adalah bahwa Banten akan menjadi tempat yang sangat tepat bagi

investor asing maupun dalam negeri untuk menanamankan dan mengembangkan

modalnya di indonesia. Banten merupakan pilihan lokasi yang sangat strategis karena

para investor akan mendapatkan kemudahan bersama, jaminan keamanan,

ketersediaan infrastruktur dan energi, serta akses distribusi dan logistik dengan

berbagai macam pilihan peluang sektor bisnis yang akan menguntungkan.Lebih jauh,

maksud dari visi diatas adalah suatu harapan bahwa Badan Koordinasi Penanaman

Modal dan Pelayan Terpadu Provinsi Banten selama lima tahun bisa berbuat sesuai

dengan tugas dan fungsi serta kewenanganya untuk mensinergikan segenap

komponen pembangunan guna mendorong peran strategis investasi dalam rangka

meningkatkan pembangunan ekonomi di Provinsi Banten.

Rencana keinginan atau hasrat dari para investor asing maupun dalam negeri

yang akan menanamkan modalnya di Indonesia utamanya adalah di Provinsi Banten,

mengingat kondisi, potensi dan permasalahanya serta kemungkinan pengembangan

penanaman modalnya di Provinsi Banten akan lebih menguntungkan. Selanjutnya

bahwa Provinsi Banten menjadi salah satu Provinsi di Indonesia dalam kebijakan

nasional yang diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan industri didukung oleh Potensi

investasi sektor primer berbasis industri unggulan Banten sesuai konsep Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta adanya

daya dukung infrastruktur dan penyediaan lahan investasi.

2.1.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Dinas Penanaman

Page 16: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

10 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten mendukung Misi Kelima dan

Pertama Gubernur Banten, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi;

Misi ini untuk mewujudkan peningkatan perekonomian banten melalui kualitas

pengelolaan keuangan , Kecukupan pangan dan energi, pengembangan sumber

daya alam yang memberikan solusi terhadap pengangguran dan kemiskinan

2. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Misi ini untuk mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul

kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur

berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat

2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis

Sesuai dengan visi dan misi Gubernur Banten, tujuan yang ingin dicapai oleh

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, adalah

sebagai beriktut :

1. Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman modal di Provinsi Banten;

2. Mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan

efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur berintegritas,

berkompensi serta melayani masyarakat.

Untuk melihat konsistensi antara misi dan tujuan yang disertai dengan

indikator kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.1.

Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan

Misi Tujuan Indikator

Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman

modal di Provinsi Banten

1. Jumlah realisasi investasi (PMA + PMDN)

2. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor

Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompensi serta melayani masyarakat

Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten

Page 17: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

11 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan di atas adalah sebagai

berikut :

1. Terbentuknya sistem promosi penanaman modal yang modern dan komprehensif;

2. Tercapainya kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas.

Selanjutnya untuk melihat konsistensi antara tujuan dan sasaran beserta

indikator outcome, dapat dilihat dalam target berikut :

Tabel 2.2

Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran

TUJUAN SASARAN

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

Meningkatnya daya tarik

dan daya saing penanaman

modal di Provinsi Banten

1. Jumlah realisasi investasi

(PMA + PMDN)

2. Indeks Kepuasan Pelayanan

Investor

Terbentuknya sistem

promosi penanaman

modal yang modern dan

komprehensif

1. Nilai Realisasi

Investasi PMDN

2. Nilai Realisasi

Investasi PMA

3. Rasio pemanfaatan

Informasi

Penanaman Modal

4. Cakupan Potensi

Investasi yang

terealisasi

5. Presentase

Realisasi Perizinan

sesuai standar

pelayanan

Terwujudnya kelembagaan

pemerintahan daerah yang

berakhlakul karimah

dengan efektif, efisien,

transparan, akuntabel, dan

sumber daya aparatur

berintegritas,berkompetensi

serta melayani masyarakat

Capaian Laporan Kinerja

Pemerintah Provinsi Banten

Tercapainya kinerja

penyelenggaraan

pemerintah yang

berkualitas

Nilai IKM

Page 18: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

12 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

2.2 Rencana Kinerja

Rencana kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Banten yang termuat dalam Rencana Strategis sebagai berikut :

Tabel 2.3.

Rencana Kinerja Sasaran DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman

modal di Provinsi Banten

Terbentuknya sistem promosi

penanaman modal

yang modern dan komprehensif

1. Jumlah realisasi investasi (PMA +

PMDN)

2. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor

56,40

83,62

2 Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang

berakhlakul karimah dengan

efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya

aparatur berintegritas, berkompetensi serta

melayani masyarakat

Tercapainya kinerja

penyelenggaraan

pemerintah yang berkualitas

Capaian Laporan Kinerja Pemerintah

Provinsi Banten

B

Tabel 2.4

Rencana Kinerja Outcome DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018

NO Program SASARAN INDIKATOR TARGET

1 Program Pengelolaan Data

dan Sistem Informasi

Penanaman Modal

Tersedianya data dan

informasi potensi dan

profil penanaman modal yang update

Rasio pemanfaatan

Informasi Penanaman

Modal

100 %

2 Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal

Terimplementasikannya perijinan yang

diperoleh oleh

penanam modal secara proporsional dan sesuai

dengan peruntukannya

Realisasi Perizinan sesuai Standar Pelayanan

100 %

3 Program Pengendalian Penanaman Modal

Cakupan potensi investasi yang terealisasi

17,03 %

4 Program Peningkatan Iklim, Promosi, dan Kerjasama

Investasi

Nilai Realisasi PMA

Nilai Realisasi PMDN

43 T

13,4 T

5 Program Tata Kelola Pemerintahan

Tercapainya kinerja penyelenggaraan

pemerintah yang

berkualitas

Nilai indeks kepuasan masyarakat

2,8

Page 19: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

13 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

2.3. Perjanjian Kinerja

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani

Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2018 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala

DPMPTSP Provinsi Banten kepada Gubernur Banten, serta . Perkin merupakan

pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin DPMPTSP Provinsi Banten

tahun 2017 sajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5.

Perjanjian Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018

No Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Utama Target Program/Kegiatan

Pagu

Anggaran

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Terbentuknya

sistem promosi penanaman

modal yang modern dan

komprehensif

Jumlah

realisasi investasi (PMA

+ PMDN)

56,40

Triliun

Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi - Penyelenggaraan

Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal

- Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi

- Pembinaan BUMD dan Kerjasama Penanaman Modal

3.867.933.240

Program Pengelolaan

Data dan Sistem

Informasi Penanaman

Modal

- Pengembangan data

potensi penanaman

modal daerah

- Perencanaan dan

pengembangan

Penanaman modal

daerah

- Pengembangan Sistem informasi penanaman modal daerah

1.538.325.000

Page 20: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

14 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

No Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Utama Target Program/Kegiatan

Pagu Anggaran

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program Pengendalian Penanaman Modal - Pemantauan Realisasi

Penanaman Modal - Pembinaan Penanaman

Modal - Pengawasan

Penanaman Modal dan Perijinan

947.137.000

2. Pengoptimalan

penerapan NSPK secara

proporsional

Indeks

Kepuasan Pelayanan

Investor

83,62 % Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal - Pelayanan Perizinan - Pelayanan Non

Perizinan - Pelaporan dan

Pengaduan Pelayanan Perizinan

851.631.600

3. Tercapainya kinerja

penyelenggaraan pemerintah yang

berkualitas

Capaian Laporan

Kinerja Pemerintah

Provinsi

Banten

B Program Tata Kelola Pemerintahan

- Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

- Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

- Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

- Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

- Peningkatan Kapasitas Aparatur

- Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah

- Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan

- Penyediaan Data Pembangunan Sektoral

1.172.935.000

Page 21: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

15 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan

Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan

melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap

entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas

prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah

dialokasikan.

Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah

bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih

baik. Hal ini mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar

melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana

program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk

mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah

satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi

pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik

yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan

pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan

akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.

3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Pengukuran capaian kinerja organisasi tahun 2018 merupakan bagian dari

penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan DPMPTSP Provinsi Banten. Pengukuran

dilakukan terhadap capaian kinerja strategis. Pengukuran target kinerja dari sasaran

strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dengan realisasi kinerja. Pencapaian IKU DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2018

secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

,

Page 22: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

16 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Tabel 3.1

Indikator Kinerja DPMPTSP mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(Indikator Kinerja Utama)

NO INDIKATOR Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Capaian

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Jumlah Realisasi

Investasi PMA + PMDN

(triliun)

52,30

56,40

60,80

65,00

69,30

73,90

56,52

2 Indeks Kepuasan

Pelayanan Investor (%)

82,16

83,62

85,22

86,85

88,52

90,23

85,09

3 Capaian Laporan

Kinerja Pemerintah

Provinsi Banten

CC

B

BB

BB

BB

A

B

Dari 3 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama (IKU)

DPMPTSP Provinsi Banten pada Tahun 2018, Indikator Kinerja Utama realisasi

investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan Kinerja Penanaman Modal (LKPM) pada

tahun 2018 sebesar Rp. 56,52 Triliun melampaui target tahun 2018 sebesar Rp.

56,40Triliun atau 100,21%, angka tersebut diperoleh dari jumlah realisasi investasi

PMA sebesar Rp. 37,88 Triliun dan jumlah realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 18,64

Triliun. Indikator Jumlah Realisasi Investasi menunjukkan capaian 100 % atau lebih.

Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan pencapaian indikator kinerja

dicapai melalui dukungan penganggaran dan sinergitas seluruh stakeholder dalam

mendukung capaian indikator tersebut.

Sedangkan indeks kepuasan pelayanan investor yang dihitung berdasarkan hasil

survey kepuasan masyarakat tahun 2018 sebesar 85,09% dari target capaian tahun

2018 sebesar 83.62 atau dalam skala persentase mengalami kenaikan sebesar 1,75 %

dari target yang ditetapkan.

Indikator Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2018

mencapai nilai B, sesuai dengan yang direncanakan.

Sementara bila dilihat Capaian indikator kinerja program Dinas Penanaman Modal Dan

PTSP Provinsi Banten sesuai dengan sasaran strategis dalam renstra dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Page 23: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

17 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Tabel 3.2

Kinerja dan Realisasi capaian Program Tahun 2018

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang

menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub

bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan berdasarkan Indikator

Kinerja Utama DPMPTSP Provinsi Banten :

A. Jumlah Realisasi Investasi PMA + PMDN (triliun)

Penanaman modal baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) bermanfaat untuk mempercepat investasi dan

pertumbuhan ekonomi.

Pencapaian indikator kinerja jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi

Banten dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3

Rencana dan Realisasi Capaian Investasi PMA dan PMDN

NO INDIKATOR CAPAIAN

2017

2018 TARGET AKHIR RENSTRA

(2022)

CAPAIAN 2018

TERHADAP 2017 (%)

TARGET REALISASI %

1 Jumlah Realisasi Investasi PMA dan

PMDN (triliun)

52,30 56,40 56,52 100,21 73,90 108.1

Indikator Kinerja Utama meningkatnya realisasi penanaman modal dengan

jumlah nilai investasi di Provinsi Banten dari target sebesar Rp. 56,40 Trilyun

NO

INDIKATOR

Kondisi Target Capaian

2017 2018 2018

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM (Skala) 2,6 2,8 3,40

2 Nilai Realisasi PMDN (Triliun) 12,40 13,40 18,64

3 Nilai Realisasi PMA (Triliun) 39,90 43,00 37,88

4 Rasio Pemanfaatan Informasi Penanaman Modal (%) 75,00 100 100

5 Cakupan Potensi Investasi Yang Terealisasi 16,96 17,03 26,13

6 Realisasi Perizinan Sesuai Standar (%) 100 100 100

Page 24: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

18 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

dapat terealisasi sebesar Rp. 56,52 Trilyun sehingga realisasi pencapaian

targetnya sebesar 100,21 %. Jika dibandingkan dengan realisasi investasi PMA

dan PMDN di Provinsi Banten Tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar

108,1 % yaitu dari realisasi sebesar Rp. 52,30 Trilyun pada Tahun 2017

meningkat menjadi Rp. 56,52 Trilyun pada Tahun 2018.

Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman

Modal Asing (PMA) untuk periode tahun 2018 mencapai Rp. 56,52 Triliun,

meningkat sebesar 1,25 % dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp. 55,82 Triliun.

Dibandingkan dengan target realisasi investasi RPJMD sebesar Rp. 56,40 triliun,

investasi tahun 2018 tercapai sebesar 100,21 %. Sedangkan target realisasi

investasi nasional sebesar Rp. 67,36 triliun, investasi tahun 2018 tercapai

sebesar 83,90 %.

Tabel 3.4

Realisasi Investasi berdasarkan Jumlah Proyek, PMA dan PMDN Tahun 2018.

NO JENIS INFORMASI

TAHUN

LAJU PERTUMBUHAN

2017 2018

1.

Jumlah Total Proyek 3.178 4.159 23,59

a. PMA (proyek) 2479 3015 17,78

b. PMDN (proyek) 699 1144 38,90

2 Jumlah Total Investasi PMA dan

PMDN (Rp)

55,82 56,52 1,24

Trilyun Trilyun Trilyun

a. PMA (Rp) 40,68 37,88 -7,39

Trilyun Trilyun Trilyun

b. PMDN (Rp) 15,14 18,64 18,78

Trilyun Trilyun Trilyun

Jumlah proyek (lapangan usaha) PMA/PMDN tahun 2018 sebanyak 4.159

proyek/usaha. Terjadi peningkatan jumlah proyek baik PMA maupun PMDN sebesar

23,59 % dibandingkan dengan jumlah proyek pada tahun 2017 sebanyak 3.178

proyek/usaha. Jumlah proyek PMA tahun 2018 meningkat sebesar 17,78 %, atau 3015

Proyek dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 2479 proyek, sementara PMDN

Page 25: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

19 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

pada tahun 2018 Menyumbang peningkatan jumlah proyek sebesar 38,90 %, atau

1144 Proyek dibanding tahun 2017 yang mencapai 699 Proyek

Total realisasi investasi PMDN tahun 2018 mencapai Rp. 18,64 Triliun menunjukkan

peningkatan sebesar 23,05 %, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp. 15,14 Triliun.

Sedangkan total realisasi investasi PMA tahun 2018 adalah sebesar Rp. 37,88 triliun,

turun 7,07% dibandingkan realisasi investasi PMA tahun 2017 sebesar Rp. 40,68

Triliun.

Berdasarkan rumpun sektor lapangan usaha yang berkontribusi terhadap realisasi

investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten tahun 2018 berdasarkan sektor usaha, 5

besar realisasi investasi adalah :

1. Industri Kimia Dan Farmasi sebesar Rp. 8,54 Triliun atau 15,11 %

2. Listrik, Gas dan Air sebesar Rp. 8,19 Triliun atau 14,50 %

3. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp. 6,47 Triliun atau

12,33%

4. Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar

Rp.6,66 Triliun atau 11,78 %

5. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp. 5,79 Triliun atau 10,58%

Selama tahun 2018 realisasi investasi di Kabupaten/Kota

1. Selama tahun 2018 realisasi investasi di Kabupaten Tangerang sebesar Rp 21,33

triliun meningkat 34,82 % dari realisasi investasi tahun 2017 sebesar Rp. 15,82

Triliun

2. Kota Tangerang sebesar Rp 4,19 triliun menurun 11,04 % dari realisasi investasi

tahun 2017 sebesar Rp.4,71 Triliun

3. Kota Tangerang Selatan sebesar Rp 2,90 triliun meningkat 16 % dari realisasi

investasi tahun 2017 sebesar Rp.2,50 Triliun

4. Kabupaten Serang sebesar Rp 5,97 triliun menurun 41,41 % dari realisasi investasi

tahun 2017 sebesar Rp. 10,19 Triliun

5. Kota Serang sebesar Rp 7,01 triliun meningkat 4,47 % dari realisasi investasi tahun

2017 sebesar Rp. 6,71 Triliun

6. Kota Cilegon sebesar Rp 14,29 triliun menurun 7,02 % dari realisasi investasi

tahun 2017 sebesar Rp.15,37 Triliun

Page 26: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

20 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

7. Kabupaten Lebak sebesar Rp 0,40 triliun meningkat 700% dari realisasi investasi

tahun 2017 sebesar Rp. 0,05 Triliun

8. Kabupaten Pandeglang sebesar Rp 0,40 triliun menurun 9,09 % dari realisasi

investasi tahun 2017 sebesar Rp. 0,44 Triliun

Tabel 3.5

Realisasi Investasi Kabupaten/Kota Tahun 2018.

KABUPATEN/KOTA PMA PMDN TOTAL

Banten 37.885.484,99 18.637.560,80 56.523.045,79

Kabupaten Lebak 403.544,96 355,60 403.900,56

Kabupaten Pandeglang 97.087,01 310.223,40 407.310,41

Kabupaten Serang 3.591.424,61 2.382.189,30 5.973.613,91

Kabupaten Tangerang 13.198.266,49 8.135.633,00 21.333.899,49

Kota Cilegon 10.194.284,40 4.097.963,40 14.292.247,80

Kota Serang 6.669.618,58 341.348,50 7.010.967,08

Kota Tangerang 3.048.334,75 1.146.347,60 4.194.682,35

Kota Tangerang Selatan 682.924,20 2.223.500,00 2.906.424,20

Jika realisasi investasi dilihat berdasarkan lokasi, realisasi investasi terbesar

terdapat di Kabupaten Tangerang dengan rasio sebesar 37,74 % dari total nilai

realisasi investasi di Provinsi Banten disusul dengan Kota Cilegon, Kota Serang,

Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten

Pandeglang dan kabupaten Lebak.

Adapun catatan khusus kami terhadap realisasi investasi tahun 2018 adalah :

1. Bahwa realisasi tahun 2018 ini merupakan cerminan dari upaya tahun

sebelumnya;

2. Transisi perizinan ke sistem OSS sedikit banyak mempengaruhi tren

perlambatan investasi di tahun ini.

Realisasi investasi selanjutnya akan meningkat dengan adanya pembenahan sistem

OSS dan kebijakan pro investasi yang lebih kondusif dari tahun sebelumnya.

Beberapa alasan yang menyebabkan realisasi investasi di Provinsi Banten

meningkat setiap tahunnya dan melampaui target yang telah ditetapkan

diantaranya: selain lokasi yang strategis sebagai penyangga DKI Jakarta sebagai

Page 27: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

21 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Provinsi banten juga memiliki jumlah dan luas

kawasan industri yang memadai dan layak untuk investasi, dengan jumlah total

kawasan industri sebanyak 20 buah kawasan industri dengan luas kurang lebih

7000 Ha sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Provinsi

Banten karena banyaknya kemudahan yang didapat jika berinvestasi di kawasan

industri. Dari 20 buah kawasan industri di Provinsi Banten terdapat beberapa

Kawasan yang telah masuk ke dalam program KLIK dari BKPM. KLIK (Kawasan

Industri Langsung Konstruksi) adalah fasilitas kemudahan yang diberikan BKPM,

KLIK sejatinya adalah sebuah fasilitas dimana investor bisa terus melangsungkan

persiapan usahanya berupa pembangunan konstruksi begitu mendapatkan izin

prinsip meski belum memiliki izin lain seperti Izin Mendirikan Bangunan, Izin

Lingkungan-amdal, UKL/UPL, dan berbagai izin pelaksanaan daerah.

Dengan catatan, selama memulai konstruksi, investor diwajibkan tetap mengurus

izin-izin tersebut. Izin-izin yang belum dimiliki tersebut wajib diselesaikan sebelum

seluruh pembangunan konstruksi untuk kegiatan berproduksi selesai. Setelah izin

dan konstruksi selesai, pihak investor baru diperbolehkan untuk melakukan

kegiatan produksi dan mulai berbisnis

Target realisasi investasi tahun 2018 juga tercapai karena adanya kemudahan

dalam penanaman modal dalam bentuk: berbagai kemudahan pelayanan melalui

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, pengadaan

infrastruktur melalui dukungan dan jaminan Pemerintah, kemudahan pelayanan

dan/atau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh hak

atas tanah, penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal, penyediaan

sarana dan prasarana.

Tercapainya realisasi investasi pada tahun 2018 juga ditunjang dengan

pelaksanaan kegiatan pada bidang pengendalian yang berjalan dengan baik yang

antara melaksanakan kegiatan: pembinaan ketentuan pelaksanaan penanaman

modal bagi perusahaan PMA/PMDN, pemantauan pelaksanaan penanaman modal

khususnya bagi proyek penanaman modal yang masih dalam tahap konstruksi

sampai dengan produksi, pengawasan ketentuan pelaksanaan penanaman modal

bagi perusahaan PMA/PMDN, fasilitasi pemecahan permasalahan pelaksanaan

Page 28: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

22 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

penanaman modal bagi perusahaan PMA/PMDN yang memiliki hambatan maupun

masalah dalam merealisasikan penanaman modalnya, helpdesk/konsultasi tata cara

dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal secara per perusahaan baik bagi

para penanam modal maupun aparatur Kabupaten/Kota, koordinasi tim pendataan

dengan Kabupaten/Kota khususnya unit yang melaksanakan pengendalian

pelaksanaan penanaman modal.

B. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor (%)

Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan, unit

penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat

dalam melakukan perbaikan pelayanan.

Pemberian layanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan

implikasi dan fungsi aparat Negara sebagai pelayan masyarakat, sehingga

kedudukan aparatur pemerintah dalam pelayanan umum sangat strategis karena

akan menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan pelayanan yang

sebaik-baiknya bagi masyarakat dan sejauhmana daerah telah menjalankan

peranannya dengan baik sesuai dengan tujuan pendiriannya.

Memperhatikan pentingnya pelayanan publik perlu adanya upaya melakukan

percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahwa dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan publik secara

berkelanjutan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik. Salah satu upaya pengukuran untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik, sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Republik Indonesia

Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu

disusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolok ukur untuk menilai

tingkat kualitas pelayanan.

Terkait dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan, pencapaian

indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Page 29: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

23 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Tabel 3.6

Rencana dan realisasi capaian sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan

No Indikator Capaian

2017

2018 Capaian 2018

Terhadap 2017 Target Realisasi %

Realisasi

1

Indeks Kepuasan Pelayanan Investor

82,16 83,62 85,09 101,75 103,56 %

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten yang

merupakan salah satu institusi pelayanan tentunya berkewajiban untuk melakukan

penilaian kepuasan pelanggannya. Tingkat kepuasan pelanggan ini dapat

digunakan sebagai bahan masukan, evaluasi dan perumusan kebijakan lebih lanjut

untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Pada tahun 2018, telah

dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan terhadap penyelenggaraan pelayanan

perizinan pada DPMPTSP Proinsi Banten sebanyak 1 (satu) kali. Pengukuran

kepuasan dilaksanakan melalui metode survey wawancara terhadap para pemohon

perizinan di DPMPTSP. Adapun indikator dan unit variabel pertanyaan kuesioner

dalam survey ini mengacu kepada standar penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PAN RB Nomor

14 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik.

Terdapat 10 unsur yang dinilai di dalam survey ini yang meliputi:

1. Kesesuaian persyaratan dengan jenis pelayanan;

2. Kemudahan prosedur dalam mendapatkan pelayanan perizinan ;

3. Kesesuaian antara standar waktu yang ditetapkan secara tertulis dengan waktu

penyelesaian perizinan ;

4. Kewajaran biaya/tarif pelayanan ;

5. Kesesuaian hasil pelayanan yang diterima dengan ketentuan yang telah

ditetapkan ;

6. Kompetensi/kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan ;

Page 30: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

24 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

7. Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan;

8. Ketersediaan dan penanganan pengaduan pengguna layanan ;

9. Ketersediaan dan efektifitas peralatan yang digunakan dalam memberikan

kenyamanan dan kemudahan proses pelayanan ;

10. Kondisi bangunan dan lingkungan gerai dalam memberikan rasa aman selama

proses pelayanan ;

Penyusunan SKM bagi DPMPTSP berguna untuk mengetahui tingkat kinerja unit

pelayanan DPMPTSP, dengan adanya SKM diharapkan masyarakat berperan aktif

untuk menilai secara obyektif terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan yang

diterapkan di DPMPTSP. SKM ini juga berguna sebagai barometer untuk

meningkatkan kinerja pelayanan berdasarkan pengalaman pelayanan yang sudah

dilakukan. Penilaian SKM penting dilakukan karena sumberdaya yang ada diintansi

terkait senantiasa mengalami perubahan dan masyarakat yang dilayani memiliki

varian yang berbeda, sehingga untuk memperoleh gambaran pelayanan yang

komprehensif di DPMPTSP perlu dilakukan secara periodik.

Fenomena yang ada Di DPMPTSP saat ini adalah adanya perubahan teknis

pelayanan yang dimulai pada awal semester petama tahun 2018 yang semula

dengan pelayanan konvensional berubah menjadi pelayanan dengan sistem online.

Fenomena tersebut memberikan dampak terhadap pelayanan karena masyarakat

sebagai unsur yang dilayani sebelumnya berinteraksi langsung dengan petugas

pelayanan, saat ini masayarakat dihadapkan pada perang sistem elektronik.

Sistem pelayanan akan membentuk pola interaksi satu arah sehingga kepuasan

pelayanan sulit untuk dicapai tetapi di sisi lain pelayanan on line dinilai pengguna

(masyarakat) lebih efektif dan efisien, dengan kata lain masyarakat sebagai unsur

yang dilayani secara bebas memilih dan menentukan dimana akan melakukan

layanan, sehingga unsur jarak dan transportasi dapat diabaikan.

Teknis dan sistem pelayanan on line dapat lebih efektif dan efisien. Tetapi yang

harus dipertimbangkan apakah setiap individu atau sekelompok individu sudah

memiliki kemampuan untuk mengakses layanan on line yang disediakan. Jika

masyarakat memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai yang berkaitan

dengan sistem dan tekonologi pelayanan on line, pelayanan efektif dan efisien akan

Page 31: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

25 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

mudah dicapai tetapi apabila sebaliknya individu atau masayarkat sasaran memiliki

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan untuk mengakses pelayanan on line

terdapat kemungkinan pelayanan yang efektif dan efisien sulit di capai.

Berdasarkan uraian pada hasil analisis dan pembahasan dapat di tarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Berdasarkan hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2018, IKM yang

diperoleh 85,09 (Huruf Mutu B). Kategori Kinerja pelayanan Dinas PMPTSP Baik.

2. Nilai IKM 85,09 menunjukkan walaupun IKM Dinas PMPTSP memperoleh huruf

mutu B ada dalam rentang interval 76,61 – 88,30 namun menurun dibandingkan

dengan IKM tahun sebelumnya walau sama-sama memperoleh huruf mutu B

4. Dari sembilan unsur yang di nilai setiap unsur memberikan gambaran bahwa

masyarakat sudah puas terhadap pelayanan Dinas PMPTSP tetapi masih butuh

pengembangan dan inovasi yang membuat pelayanan pada Dinas PMPTSP menjadi

lebih efisien dan efektif.

Rekomendasi

1. Dibutuhkan bimbingan teknis dan sosialisasi pelayanan online

2. Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan perlu ditingkatkan sesuai dengan

kebutuhan pelayanan.

3. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat berlaku maksimal 1 tahun, sehingga untuk

melihat kinerja pelayanan selanjutnya dibutuhkan penilaian kembali.

4. Dibutuhkan peningkatan untuk unsur-unsur yang nilainya di bawah rata-rata

seperti: Persyaratan dengan jenis pelayanannya, Kemudahan Prosedur, Kecepatan

Waktu, Kesesuaian produk pelayanan, Kualitas Sarana dan Prasarana, Penanganan

Pengaduan, Keamananan Pelayanan dengan sistem online, Efisiensi Pelayanan

online, Kemudahan sistem Pelayanan online.

Page 32: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

26 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Tabel 3.7

Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM

No Prioritas Unsur Program Kegiatan Waktu Penanggung

jawab

1 Persyaratan dengan jenis pelayanannya

Sosialisasi persyaratan dengan jenis pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan dapat dilakukan melalui Banner, spanduk, media masa elektronik atau kegiatan lain yang serupa

1 bulan DPMPTSP

2 Kemudahan Prosedur

Memperbaiki sistem antrian dengan sistem first in-firs out atau sistem antrian lain yang lebih efisien Sosialisasi Alur pelayanan berupa banner yang di pasang di etalase entrance sebelum ke ruang pelayanan Memangkan alur pelayanan yang tidak banyak memberikan manfaat.

2 bulan DPMPTSP

3 Kesesuaian produk pelayanan

Meninjau kembali pelayanan sesuai dengan produk layanan untuk masing-masing stand pelayanan

1 bulan DPMPTSP

4 Kompetensi atau kemampuan petugas

Pelatihan petugas pelayanan tentang etika melayani dan seni melayani. Peningkatkan soft skill bagi petugas pelayanan

2 minggu DPMPTSP

5 Efisiensi Pelayanan online

Pelatihan input data sistem pelayanan online

1 minggu DPMPTSP

6 Kenyamanan dengan pelayanan online

Peninjauan dan perbaikan sistem dan perangkat komputerisasi

2 minggu DPMPTSP

7 efektivitas pelayanan online

Sosialisasi input data pelayanan online

1 minggu DPMPTSP

C. Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten

Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap

tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan

dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Target dan realisasi capaian Laporan Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018

tercantum dalam tabel berikut ini :

Page 33: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

27 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Tabel 3.8

Target dan Realisasi Capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO INDIKATOR CAPAIAN 2017 2018

TARGET REALISASI

1 Capaian Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah CC B B

Capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Banten mendapat Nilai B,

meningkat dibandingkan dengan Tahun 2017 yang mendapatkan nilai CC. Peningkatan

penilaian ini didapat antara lain dengan cara melakukan perbaikan sistem perencanaan

yang terintegrasi melalui Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran

dan Pelaporan (SIMRAL).

D. Permasalahan

a. Permasalahan dan Solusi dalam pelaksanaan progam Peningkatan Iklim,

Promosi dan Kerjasama Investasi adalah jadwal kegiatan yang masih belum

pasti terutama kegiatan promosi yang dilaksanakan BKPM RI sehingga

menyulitkan dalam pengalokasian anggaran;

b. Belum optimalnya penerapan dari standar operasional prosedur tersebut

untuk tiap-tiap proses penyelenggaraan perizinan;

c. Adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun kuantitas

dalam mendukung pelaksanaan program;

d. Adanya keterbatasan Sarana dan Prasarana kerja yang dibutuhkan untuk

mendukung pelaksanaan program termasuk aplikasi sistem informasi dan

komunikasi yang dimiliki masih belum memadai dalam memperlancar

pelayanan publik.

Solusi

a. Melakukan koordinasi dengan BKPM RI mengenai perubahan jadwal

promosi.

b. Penerapan kedisiplinan bagi tiap-tiap pelaksana penyelenggaraan perizinan

dalam melaksanakan proses perizinan agar sesuai dengan standar yang

diterapkan;

Page 34: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

28 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

c. Komunikasi yang intensif dan optimal dengan OPD teknis dan

penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu di Kabupaten/Kota demi

tercapainya sinergitas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan;

d. Mengikutsertakan pegawai DPMPTSP dalam kegiatan-kegiatan

pelatihan/bimbingan teknis/kursus yang dapat meningkatkan kompetensi

dalam mendukung peningkatan pencapaian kinerja organisasi;

e. Secara terus menerus berupaya memenuhi kebutuhan Sarana dan

Prasarana kerja, termasuk didalamnya penyempurnaan aplikasi sistem

informasi dan komunikasi yang sudah dimiliki.

3.3. Realisasi Anggaran

Selain pertanggungjawaban kinerja program, maka perlu kiranya dilihat

sejauh mana penganggaran untuk pelaksanaan program tersebut. Kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2018, yang dituangkan dalam Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran

(DPPA-SKPD) Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun Anggaran

2018. Secara garis besar anggaran tersebut dipergunakan untuk membiayai

belanja tidak langsung dan belanja langsung, dengan realisasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Alokasi dan Realisasi Belanja

Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun 2018

Jenis Belanja

Plafon Realisasi Persen

P. APBD 2018 2018 (%)

(Rp) (Rp)

Belanja Tidak Langsung

1. Belanja Pegawai 15.945.000.000 12.746.178.588 79,94

Belanja Langsung

1. Belanja Pegawai 225.100.000 215.750.000 95,85

2. Belanja Barang dan Jasa 12.931.518.000 11.898.792.082 92,01

3. Belanja Modal 1.307.212.000 1.258.690.900 96,29

Total 30.408.830.000 26.119.411.570 85,89

Page 35: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

29 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Dari aspek keuangan, kinerja Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi

Banten sudah baik. Hal ini diindikasikan oleh tingkat serapan anggaran keseluruhan

sebesar 85,89% dengan rincian serapan per komponen belanja yaitu belanja tidak

langsung sebesar 79,94 % dan belanja langsung sebesar 94,72%. Kedepan diharapkan

serapan anggaran dapat disesuaikan dengan rencana anggaran kas yang sudah

disusun dalam program dan kegiatan.

Namun demikian jika dilihat dari komposisi alokasi keuangan sudah baik

dikarenakan alokasi belanja langsung lebih dari 94 %. Kondisi ini mengindikasikan

bahwa alokasi dana tersebut sebagian besar untuk mendukung program dan kegiatan

dalam rangka peningkatan investasi.

Selanjutnya capaian realisasi anggaran belanja langsung berdasarkan program

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.10

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Tahun 2018

No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %

A Tata Kelola Pemerintahan 7.258.803.160 6.585.108.982 90.72

1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca

7.880.000

7.880.000 100

2 Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

68.920.000 65.279.200 74.72

3 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

1.307.212.000

1.258.690.900 96.29

4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

887.470.000 578.329.850 65.17

5 Penyediaan Barang dan jasa Perkantoran

2.442.606.760 2.210.717.018 90.51

6 Peningkatan Kapasitas Aparatur 142.078.400 117.458.000 82.67

7 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah

2.346.336.000 2.291.264.014 97.65

8 Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan

50.000.000 49.190.000 98.38

9 Penyediaan Data Pembangunan Sektoral

6.300.000 6.300.000 100

Page 36: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

30 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %

B Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi

3.867.933.240 3.655.285.000 94.50

1 Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal

2.857.516.000 2.702.803.100 94,59

2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi

733.956.240 695.870.900 94,81

3 Pembinaan BUMD dan Kerjasama Penanaman Modal

276.461.000 256.611.000 92,82

No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %

C Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

1.538.325.000 1.501.345.000 97,60

1 Pengembangan Data Potensi Penanaman Modal Daerah

596.016.000 596.016.000 100,00

2 Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal Daerah

279.554.000 269.154.000 96,28

3 Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal Daerah

662.755.000 636.175.000 95,99

No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %

D Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal

851.631.600 830.681.600 97,54

1 Pelayanan Perizinan 237.200.000 230.300.000 97,09

2 Pelayanan Non Perizinan 437.532.600 434.936.600 99,41

3 Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan Perizinan

176.899.000 165.445.000 93,53

No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %

E Program Pengendalian Penanaman Modal

947.137.000 800.812.400 84,55

1 Pemantauan Realisasi Penanaman Modal

373.187.000 275.412.400 73,80

2 Pembinaan Penanaman Modal

267.150.000 235.950.000 88,32

3 Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan

306.800.000 289.450.000 94,34

Page 37: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]

31 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN

Secara keseluruhan, serapan anggaran pada program dan di belanja langsung

sudah baik berdasarkan akumulasi serapan anggaran pada tahun 2018 mencapai 85,89

% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per

sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di Perngelolaan Data

dan Sistim Informasi Penanaman Modal (97,60%). Sedangkan penyerapan terkecil

pada program/kegiatan di pengendalian penanaman modal (84,55%).

Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang

dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input tertentu.

Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran

tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin

rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi

anggarannya akan semakin tinggi.

Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2018 secara umum

menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa

seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi

kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek

program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realiasi anggarannya lebih kecil

daripada yang ditargetkan namun realisasi capaian kinerjanya lebih besar dari yang

ditargetkan.

Page 38: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB IV PENUTUP

32 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DPMPTSP Provinsi Banten Tahun

2018 ini merupakan laporan yang diharapkan menjadi sarana untuk

mengkomunikasikan dan menjawab tentang pencapaian target kinerja dan proses

pencapaiannya yang berkaitan dengan amanat yang diterima. Amanat yang dimaksud

adalah janji DPMPTSP Provinsi Banten yang tertuang dalam Perkin Kepala DPMPTSP

Provinsi Banten. Untuk itu diharapkan agar laporan ini dapat menjadi bahan masukan

dan mendorong DPMPTSP Provinsi Banten, agar berusaha sungguh-sungguh sehingga

dapat mewujudkan lembaga yang dikenal berkualitas baik dalam meningkatkan

kompetensi sumber daya manusia /aparatur, pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi

yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan

instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis DPMPTSP Provinsi Banten tahun

anggaran 2018 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut terbukti dari

besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan, dengan

rincian telah melebihi target, mencapai target 100. Capaian–capaian indikator kinerja

tersebut berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian sasaran strategis dan

sekaligus mendukung terwujudnya misi yang tercantum dalam Renstra DPMPTSP

Provinsi Banten Tahun 2017 –2022. Walaupun demikian, DPMPTSP Provinsi Banten

tidak akan berpuas diri dengan keberhasilan tersebut. Karena di masa yang akan

datang, masih banyak tantangan yang akan dihadapi. Secara umum keseluruhan

capaian kinerja tersebut di atas telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi

DPMPTSP Provinsi Banten untuk selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa-

masa mendatang.

4.2. Saran

1. LKIP DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2018 perlu dijadikan sebagai salah-

satu sumber pertimbangan pembuatan kebijakan dan program di tahun

mendatang agar meningkatkan kualitas dan manfaat program/kegiatan

pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 39: KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 201 7 - 20 22 , sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang

BAB IV PENUTUP

33 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN

2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian

indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain

sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.

3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sesuai dengan

amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka Badan Koordinasi Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Banten telah membuat laporan

tentang kinerja yang telah dicapai selama setahun.

4. Berdasarkan pada Pengukuran Kinerja Kegiatan dan pengukuran

pencapaian sasaran, rata-rata capaian kinerja Dinas penanaman modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten memperoleh nilai 100

%.

5. Langkah – langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan –

permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dapat dirumuskan hal-hal sebagai

berikut:

a. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas Sumber

Daya Manusia (SDM) tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-

dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan

yang akuntabel.

b. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi

pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP

yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta

meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian

Perkin.

c. LKIP tahun 2018 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,

penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,

penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan

datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.