KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten...
Transcript of KATA PENGANTAR - Banten · wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten...
KATA PENGANTAR
i Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| DPMPTSP Provinsi Banten
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-NYA, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas penanaman modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018 dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten
menyusun laporan pertanggung jawaban kinerja dalam bentuk “Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2018” mengacu pada Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun
1999 tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berkaitan
dengan hal tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Banten menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja.
LKIP Tahun 2018 merupakan gambaran pelaksanaan semua program dan
kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Provinsi Banten Tahun 2018 yang berisi realisasi dan
analisis terhadap kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk penyusun kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan
misi organisasi tercapai secara optimal.
Secara umum penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2018 pada
DPMPTSP Provinsi Banten telah memberikan sumbangan terhadap hasil pembangunan.
dua indikator kinerja utama, keduanya telah memenuhi kriteria yang sangat tinggi.
Kinerja yang tercermin dari capaian atas sejumlah outcome yang masuk kategori
sangat tinggi tersebut, tidak terlepas dari orientasi atas pelaksanaan program dan
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, fokus, dan berkelanjutan. Keterpaduan itu
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi koordinasi yang efektif dan
efisien. Namun disadari, masih terdapat indikator kinerja yang belum tercapai. Analisa
dan evaluasi atas capaian kinerja secara komprehensif digunakan sebagai pijakan
KATA PENGANTAR
ii Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| DPMPTSP Provinsi Banten
untuk melakukan perbaikan pelayanan publik dan mendukung tercapainya good
governance pada masa mendatang
Demikian, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat memberikan
manfaat. Akhir kata di harapkan bahwa LKIP ini dapat menjadi gambaran dan bahan
evaluasi guna meningkatkan kinerja DPMPTSP Provinsi Banten dimasa mendatang
dalam pelaksanaan tugas dan upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif serta
meningkatkan minat realisasi investasi di Provinsi Banten.
Serang, Februari 2019
KEPALA DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Drs. Wahyu Wardhana, MA. NIP. 19591001 198803 1 003
DAFTAR ISI
iii Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .............................................................. 1
1.2. Tugas dan Wewenang.................................................... 3
1.3. Peran Strategis Organisasi .............................................. 3
1.4. Profil Organisasi ............................................................ 5
1.5. Sistematika Pelaporan .................................................... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................. 8
2.1. Rencana Strategis .......................................................... 8
2.1.1. Visi .................................................................. 9
2.1.2. Misi .................................................................. 9
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................ 10
2.2. Rencana Kinerja ............................................................ 12
2.3. Perjanjian Kinerja .......................................................... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................... 15
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama ................................... 15
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .............................. 17
3.3 Realisasi Anggaran ........................................................ 28
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 32
4.1. Kesimpulan ................................................................... 32
4.2. Saran ........................................................................... 32
IKHTISAR EKSEKUTIF
iv Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja DPMPTSP Tahun 2018 merupakan pertanggungjawaban
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Lembaga sebagai perwujudan good
governance dan kebijakan yang transparan. Selain itu Laporan Kinerja ini merupakan
wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Gubernur Banten periode 2017-
2022, sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten
2017-2022 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2018
Dua indikator kinerja utama DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018,
menunjukan bahwa capaian pada keduanya sudah masuk pada kategori sangat tinggi.
pada sasaran strategis meningkatnya realisasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten
dengan indikator kinerja jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten,
capaian target nilai realisasi penanaman modal yaitu sebesar Rp56,52 triliun atau
100,21% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp56,40 triliun, yang terdiri
dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp18,64 triliun dan realisasi PMA sebesar
Rp37,88 triliun. Hal ini memperlihatkan kepercayaan penanam modal terhadap iklim
berusaha di Provinsi Banten.
Pada sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dengan
indikator kinerja Indeks Kepuasan Pelayanan Investor, hasil survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap kualitas pelayanan sebesar 85,09 atau 101,75 % dari
target 83,62. Sedangkan pada sasaran Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Akuntabel, Efektif, dan efisien dengan indikator Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dari target nilai B telah tercapai.
Berbagai penghargaan yang diraih oleh DPMPTSP Provinsi Banten selama
Tahun 2018 antara lain Predikat Kepatuhan Tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik
sesuai UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman RI, Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Baik Tahun 2018 berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia, Nominasi Penyelenggara PTSP Provinsi Terbaik Tahun 2018 dari
BKPM RI.
IKHTISAR EKSEKUTIF
v Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2018| [Type the company name]
Pada Tahun 2018 capaian kinerja dari masing-masing indikator dapat
mencapai target yang ditetapkan dalam Rencanga Strategis DPMPTSP Provinsi Banten
2017-2022, namun ada tantangan dan kendala yang perlu menjadi perhatian, antara
lain:
1. Masih adanya disparitas terhadap penyebaran pelaksanaan penanaman modal
di Kabupaten/Kota. Walaupun IKU Dinas PMPTSP telah mencapai target yang
sangat baik yaitu jumlah realisasi investasi PMA & PMDN di Banten, namun belum
tersebarnya investasi di seluruh wilayah Provinsi Banten menjadi hal perlu
diperhatikan. Penyusunan profil peluang investasi dengan lebih banyak menggali
potensi dan peluang investasi di wilayah Banten bagian selatan serta fokus pada
sektor pertanian dan perkebunan diharapkan menjadi solusi agar investasi lebih
tersebar merata ke seluruh wilayah Banten;
2. Meningkatkan pembinaan terhadap perusahaan PMA/PMDN di Banten sehingga
kesadaran perusahaan PMA/PMDN untuk menyampaikan LKPM meningkat, selain
itu perlu lebih ditingkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap proyek investasi
sehingga nilai realisasi investasi di Banten akan meningkat;
3. Masih lemahnya koordinasi DPMPTSP Provinsi Banten dengan Kabupaten/Kota dan
OPD/Dinas Teknis, hal ini juga bisa diartikan pentingnya koordinasi dan sinergi
antara DPMPTSP Provinsi Banten dengan berbagai unsur baik Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Banten, maupun juga dengan OPD/Dinas
Teknis terkait pelayanan perizinan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten;
4. Pemenuhan sumber daya manusia dari kapasitas dan kualitas dalam rangka
menunjang tugas pokok dan fungsi DPMPTSP Provinsi Banten untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN
1 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
. Akuntabilitas sangatlah penting dalam mencapai good governance. Salah
satu bentuk akuntabilitas pemerintahan diwujudkan dalam penyusunan pelaporan
kinerja. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik merupakan prasyarat
bagi setiap Pemerintah untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam
mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas terukur dan legitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab
serta bebas dari KKN.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukurakn kinerja.
Sejalan dengan itu dan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), maka sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tugas dan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan secara
akuntabel sebagai alat pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap
akhir tahun. Aturan teknis mengenai laporan tersebut terdapat dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara
Reviu atas Laporan Kinerja.
Lebih jauh, hasil kinerja penanaman modal DPMPTSP Provinsi Banten yang
telah tercantum berdasarkan Renstra perlu dievaluasi pencapaiannya. DPMPTSP
Provinsi Banten sebagai entitas pelaporan kinerja berkewajiban menyelenggarakan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah dilaksanakan.
BAB I PENDAHULUAN
2 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Laporan kinerja tersebut akan menjadi media pertanggung jawaban yang berisi
informasi capaian kinerja DPMPTSP Provinsi Banten yang dapat digunakan sebagai
komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penyusunan laporan kinerja dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan
tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan good governance.
Adapun laporan kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Banten Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran kinerja investasi
dan perizinan sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan
dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi
mengenai pencapaian sasaran renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai
dengan penjelasan yang memadai atas kinerja dan pembandingan capaian indikator
kinerja dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, laporan kinerja Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Tahun 2018
yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan
perizinan telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka:
1. Mendorong Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan;
2. Menjadikan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan
responsif dalam mendorong terciptanya iklim usaha di Banten yang kondusif bagi
penanaman modal serta mempercepat peningkatan penanaman modal;
3. Menjadikan evaluasi dan masukan bagi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten dalam rangka meningkatkan kinerja OPD guna
membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN
3 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
1.2. Tugas dan Wewenang
Berdasarkan kepada Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Banten, dan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Uraian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator, Dan Pengawas Perangkat
Daerah. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai unit kerja
di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten yang menangani bidang Penanaman Modal
mempunyai tugas pokok membantu Gubernur Banten melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewengan Pemerintah Provinsi di bidang penanaman
modal serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
diatas, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten
mempunyai fungsi :
a. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi
kewenangan Daerah provinsi;
b. Pembuatan peta potensi investasi provinsi;
c. Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi;
d. Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu satu pintu:
1) Penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas Daerah kabupaten/kota;
2) Penanaman Modal yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
menjadi kewenangan Daerah provinsi;
e. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi;
f. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan non perizinan penanaman modal
yang terintergrasi pada tingkat Daerah provinsi;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
1.3. Peran Strategis Organisasi
Sektor penanaman modal tidak dapat dipungkiri bahwa perannya sangat
dibutuhkan untuk menggerakkan laju perekonomian. Pengembangan kegiatan
penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk dapat menjawab tantangan
BAB I PENDAHULUAN
4 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
persoalan-persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komoditas
unggulan, reindustrialisasi, pemerataan penanaman modal, serta penurunan angka
pengangguran dan kemiskinan. Dalam percaturan global, iklim penanaman modal dan
iklim usaha yang ditandai dengan tingkat daya saing nasional terbilang masih rendah.
Sementara itu, tantangan ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun ke
depan membawa dampak persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana
internasional, khususnya penanaman modal langsung.
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten
sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang menangani urusan penanaman modal
mempunyai peran penting di dalam memacu pertumbuhan ekonomi regional
Banten. Salah satu faktor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah melalui
“pengembangan iklim penanaman modal dan iklim usaha“ yang kondusif
sebagaimana tercantum dalam salah satu dari sebelas prioritas nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019.
Ada 2 (dua) hal pokok yang menjadi perhatian pengembangan iklim
penanaman modal dan iklim usaha. Pertama, sektor penanaman modal semakin
dibutuhkan perannya untuk menggerakkan laju perekonomian. Pengembangan
kegiatan penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya
terhadap pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk menjawab
tantangan persoalan-persoalan mendasar seperti pengembangan sektor strategis dan
komoditas unggulan serta pemerataan penanaman modal. Kedua, tantangan
ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun kedepan membawa dampak
persaingan yang semakin ketat dalam bidang penanaman modal.
Untuk mencapai target penanaman modal yang diharapkan, maka dibutuhkan
prioritas kegiatan yang terfokus pada peningkatan kualitas promosi dan kerjasama,
pelayanan penanaman modal yang prima dan peningkatan kualitas pengendalian
penanaman modal.
Dengan demikian dalam mengembangkan iklim penanaman modal dan iklim
usaha, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten
terus berusaha untuk merencanakan dengan lebih baik program-program dan
kegiatannya tentunya tetap mengacu kepada RPJMD Provinsi Banten Tahun
BAB I PENDAHULUAN
5 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
2017–2022 maupun Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten 2017–2022.
1.4. Profil Organisasi
DPMPTSP Provinsi Banten pertama kali dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Provinsi Banten, selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Banten. BKPMD Provinsi Banten diubah menjadi BKPMPT Provinsi
Banten berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun
2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten yang
merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang penanaman modal. Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten mengganti nama BKPMPT Provinsi Banten menjadi
DPMPTSP Provinsi Banten.
Adapun susunan organisasi DPMPTSP Provinsi Banten adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahkan :
1. Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD, membawahkan:
1. Seksi Promosi Penanaman Modal;
2. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi;
3. Seksi Pembinaan BUMD.
d. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal, membawahkan:
1. Seksi Potensi Investasi;
2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Investasi;
3. Seksi Sistem Informasi.
e. Bidang Pengendalian Penanaman Modal, membawahkan:
1. Seksi Pemantauan Realisasi Penanaman Modal;
2. Seksi Pembinaan Penanaman Modal;
BAB I PENDAHULUAN
6 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
3. Seksi Pengawasan Penanaman Modal dan Perijinan.
f. Bidang Pelayanan, membawahkan:
1. Seksi Pelayanan Perizinan;
2. Seksi Pelayanan Non Perizinan;
3. Seksi Pelaporan dan Pengaduan.
g. Jabatan Fungsional.
1.5. Sistematika Pelaporan
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan.
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek stategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic
Issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja.
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2018.
BAB III Akuntabilitas Kinerja.
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi dan diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB I PENDAHULUAN
7 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
BAB IV Penutup.
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
8 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2017-2022
Dalam Rangka Penyusunan dan penetapan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahwa Kepala Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) menyiapkan rancangan Renstra Perangkat Daerah sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD, selanjutnya
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyusun rancangan
RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra Perangkat Daerah dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Oleh
karena itu, penyusunan dan penetapan Renstra Perangkat Daerah merupakan suatu
proses yang sejalan dan timbal balik dengan penyusunan dan penetapan RPJMD.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
telah diamanatkan pula bahwa Renstra Perangkat Daerah memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan Perangkat Daerah, serta disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada RPJMD dan
bersifat indikatif. Selanjutnya DPMPTSP Provinsi Banten sebagai OPD berkewajiban
untuk menyiapkan Renstra sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu lima tahun.
Sesuai dengan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017–2022 isu-isu strategis
bidang penanaman modal, adalah:
1. Masih kurangnya minat calon investor,
2. Masih kurangnya MOU kerjasama investasi,
3. Belum optimalnya sistem informasi penanaman modal daerah,
4. Kurang efektifnya pengendalian dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal,
5. Belum optimalnya Penerbitan perizinan dan non perizinan,
6. Masih kurangnya pengaduan yang terlayani
BAB II PERENCANAAN KINERJA
9 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
2.1.1. Visi
Visi adalah suatu pedoman dan pendorong organisasi untuk mencapai tujuan
dalam rangka melaksanakan pembangunan, maka Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten melaksanakan Visi Gubernur Banten,
yaitu:
“Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera Dan
Berakhlaqul Karimah”
Sejalan dengan citra Banten sebagai gerbang investasi Indonesia, maka makna penting
pada visi tersebut adalah bahwa Banten akan menjadi tempat yang sangat tepat bagi
investor asing maupun dalam negeri untuk menanamankan dan mengembangkan
modalnya di indonesia. Banten merupakan pilihan lokasi yang sangat strategis karena
para investor akan mendapatkan kemudahan bersama, jaminan keamanan,
ketersediaan infrastruktur dan energi, serta akses distribusi dan logistik dengan
berbagai macam pilihan peluang sektor bisnis yang akan menguntungkan.Lebih jauh,
maksud dari visi diatas adalah suatu harapan bahwa Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Pelayan Terpadu Provinsi Banten selama lima tahun bisa berbuat sesuai
dengan tugas dan fungsi serta kewenanganya untuk mensinergikan segenap
komponen pembangunan guna mendorong peran strategis investasi dalam rangka
meningkatkan pembangunan ekonomi di Provinsi Banten.
Rencana keinginan atau hasrat dari para investor asing maupun dalam negeri
yang akan menanamkan modalnya di Indonesia utamanya adalah di Provinsi Banten,
mengingat kondisi, potensi dan permasalahanya serta kemungkinan pengembangan
penanaman modalnya di Provinsi Banten akan lebih menguntungkan. Selanjutnya
bahwa Provinsi Banten menjadi salah satu Provinsi di Indonesia dalam kebijakan
nasional yang diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan industri didukung oleh Potensi
investasi sektor primer berbasis industri unggulan Banten sesuai konsep Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta adanya
daya dukung infrastruktur dan penyediaan lahan investasi.
2.1.2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Dinas Penanaman
BAB II PERENCANAAN KINERJA
10 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten mendukung Misi Kelima dan
Pertama Gubernur Banten, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi;
Misi ini untuk mewujudkan peningkatan perekonomian banten melalui kualitas
pengelolaan keuangan , Kecukupan pangan dan energi, pengembangan sumber
daya alam yang memberikan solusi terhadap pengangguran dan kemiskinan
2. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Misi ini untuk mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul
kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur
berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis
Sesuai dengan visi dan misi Gubernur Banten, tujuan yang ingin dicapai oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, adalah
sebagai beriktut :
1. Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman modal di Provinsi Banten;
2. Mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan
efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur berintegritas,
berkompensi serta melayani masyarakat.
Untuk melihat konsistensi antara misi dan tujuan yang disertai dengan
indikator kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.1.
Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan Indikator
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman
modal di Provinsi Banten
1. Jumlah realisasi investasi (PMA + PMDN)
2. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompensi serta melayani masyarakat
Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten
BAB II PERENCANAAN KINERJA
11 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan di atas adalah sebagai
berikut :
1. Terbentuknya sistem promosi penanaman modal yang modern dan komprehensif;
2. Tercapainya kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas.
Selanjutnya untuk melihat konsistensi antara tujuan dan sasaran beserta
indikator outcome, dapat dilihat dalam target berikut :
Tabel 2.2
Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Meningkatnya daya tarik
dan daya saing penanaman
modal di Provinsi Banten
1. Jumlah realisasi investasi
(PMA + PMDN)
2. Indeks Kepuasan Pelayanan
Investor
Terbentuknya sistem
promosi penanaman
modal yang modern dan
komprehensif
1. Nilai Realisasi
Investasi PMDN
2. Nilai Realisasi
Investasi PMA
3. Rasio pemanfaatan
Informasi
Penanaman Modal
4. Cakupan Potensi
Investasi yang
terealisasi
5. Presentase
Realisasi Perizinan
sesuai standar
pelayanan
Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berakhlakul karimah
dengan efektif, efisien,
transparan, akuntabel, dan
sumber daya aparatur
berintegritas,berkompetensi
serta melayani masyarakat
Capaian Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi Banten
Tercapainya kinerja
penyelenggaraan
pemerintah yang
berkualitas
Nilai IKM
BAB II PERENCANAAN KINERJA
12 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
2.2 Rencana Kinerja
Rencana kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Banten yang termuat dalam Rencana Strategis sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Rencana Kinerja Sasaran DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET
1 Meningkatnya daya tarik dan daya saing penanaman
modal di Provinsi Banten
Terbentuknya sistem promosi
penanaman modal
yang modern dan komprehensif
1. Jumlah realisasi investasi (PMA +
PMDN)
2. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor
56,40
83,62
2 Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang
berakhlakul karimah dengan
efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya
aparatur berintegritas, berkompetensi serta
melayani masyarakat
Tercapainya kinerja
penyelenggaraan
pemerintah yang berkualitas
Capaian Laporan Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten
B
Tabel 2.4
Rencana Kinerja Outcome DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018
NO Program SASARAN INDIKATOR TARGET
1 Program Pengelolaan Data
dan Sistem Informasi
Penanaman Modal
Tersedianya data dan
informasi potensi dan
profil penanaman modal yang update
Rasio pemanfaatan
Informasi Penanaman
Modal
100 %
2 Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal
Terimplementasikannya perijinan yang
diperoleh oleh
penanam modal secara proporsional dan sesuai
dengan peruntukannya
Realisasi Perizinan sesuai Standar Pelayanan
100 %
3 Program Pengendalian Penanaman Modal
Cakupan potensi investasi yang terealisasi
17,03 %
4 Program Peningkatan Iklim, Promosi, dan Kerjasama
Investasi
Nilai Realisasi PMA
Nilai Realisasi PMDN
43 T
13,4 T
5 Program Tata Kelola Pemerintahan
Tercapainya kinerja penyelenggaraan
pemerintah yang
berkualitas
Nilai indeks kepuasan masyarakat
2,8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
13 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
2.3. Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani
Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2018 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala
DPMPTSP Provinsi Banten kepada Gubernur Banten, serta . Perkin merupakan
pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin DPMPTSP Provinsi Banten
tahun 2017 sajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5.
Perjanjian Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama Target Program/Kegiatan
Pagu
Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Terbentuknya
sistem promosi penanaman
modal yang modern dan
komprehensif
Jumlah
realisasi investasi (PMA
+ PMDN)
56,40
Triliun
Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi - Penyelenggaraan
Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
- Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi
- Pembinaan BUMD dan Kerjasama Penanaman Modal
3.867.933.240
Program Pengelolaan
Data dan Sistem
Informasi Penanaman
Modal
- Pengembangan data
potensi penanaman
modal daerah
- Perencanaan dan
pengembangan
Penanaman modal
daerah
- Pengembangan Sistem informasi penanaman modal daerah
1.538.325.000
BAB II PERENCANAAN KINERJA
14 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama Target Program/Kegiatan
Pagu Anggaran
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pengendalian Penanaman Modal - Pemantauan Realisasi
Penanaman Modal - Pembinaan Penanaman
Modal - Pengawasan
Penanaman Modal dan Perijinan
947.137.000
2. Pengoptimalan
penerapan NSPK secara
proporsional
Indeks
Kepuasan Pelayanan
Investor
83,62 % Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal - Pelayanan Perizinan - Pelayanan Non
Perizinan - Pelaporan dan
Pengaduan Pelayanan Perizinan
851.631.600
3. Tercapainya kinerja
penyelenggaraan pemerintah yang
berkualitas
Capaian Laporan
Kinerja Pemerintah
Provinsi
Banten
B Program Tata Kelola Pemerintahan
- Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
- Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
- Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
- Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
- Peningkatan Kapasitas Aparatur
- Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
- Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan
- Penyediaan Data Pembangunan Sektoral
1.172.935.000
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
15 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan
Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap
entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas
prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah
dialokasikan.
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah
bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih
baik. Hal ini mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar
melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana
program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah
satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik
yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Pengukuran capaian kinerja organisasi tahun 2018 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan DPMPTSP Provinsi Banten. Pengukuran
dilakukan terhadap capaian kinerja strategis. Pengukuran target kinerja dari sasaran
strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dengan realisasi kinerja. Pencapaian IKU DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2018
secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
,
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
16 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Tabel 3.1
Indikator Kinerja DPMPTSP mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
(Indikator Kinerja Utama)
NO INDIKATOR Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Capaian
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Jumlah Realisasi
Investasi PMA + PMDN
(triliun)
52,30
56,40
60,80
65,00
69,30
73,90
56,52
2 Indeks Kepuasan
Pelayanan Investor (%)
82,16
83,62
85,22
86,85
88,52
90,23
85,09
3 Capaian Laporan
Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten
CC
B
BB
BB
BB
A
B
Dari 3 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama (IKU)
DPMPTSP Provinsi Banten pada Tahun 2018, Indikator Kinerja Utama realisasi
investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan Kinerja Penanaman Modal (LKPM) pada
tahun 2018 sebesar Rp. 56,52 Triliun melampaui target tahun 2018 sebesar Rp.
56,40Triliun atau 100,21%, angka tersebut diperoleh dari jumlah realisasi investasi
PMA sebesar Rp. 37,88 Triliun dan jumlah realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 18,64
Triliun. Indikator Jumlah Realisasi Investasi menunjukkan capaian 100 % atau lebih.
Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan pencapaian indikator kinerja
dicapai melalui dukungan penganggaran dan sinergitas seluruh stakeholder dalam
mendukung capaian indikator tersebut.
Sedangkan indeks kepuasan pelayanan investor yang dihitung berdasarkan hasil
survey kepuasan masyarakat tahun 2018 sebesar 85,09% dari target capaian tahun
2018 sebesar 83.62 atau dalam skala persentase mengalami kenaikan sebesar 1,75 %
dari target yang ditetapkan.
Indikator Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2018
mencapai nilai B, sesuai dengan yang direncanakan.
Sementara bila dilihat Capaian indikator kinerja program Dinas Penanaman Modal Dan
PTSP Provinsi Banten sesuai dengan sasaran strategis dalam renstra dapat dilihat
dalam tabel berikut:
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
17 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Tabel 3.2
Kinerja dan Realisasi capaian Program Tahun 2018
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang
menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub
bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan berdasarkan Indikator
Kinerja Utama DPMPTSP Provinsi Banten :
A. Jumlah Realisasi Investasi PMA + PMDN (triliun)
Penanaman modal baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) bermanfaat untuk mempercepat investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
Pencapaian indikator kinerja jumlah realisasi investasi PMA dan PMDN di Provinsi
Banten dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Capaian Investasi PMA dan PMDN
NO INDIKATOR CAPAIAN
2017
2018 TARGET AKHIR RENSTRA
(2022)
CAPAIAN 2018
TERHADAP 2017 (%)
TARGET REALISASI %
1 Jumlah Realisasi Investasi PMA dan
PMDN (triliun)
52,30 56,40 56,52 100,21 73,90 108.1
Indikator Kinerja Utama meningkatnya realisasi penanaman modal dengan
jumlah nilai investasi di Provinsi Banten dari target sebesar Rp. 56,40 Trilyun
NO
INDIKATOR
Kondisi Target Capaian
2017 2018 2018
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM (Skala) 2,6 2,8 3,40
2 Nilai Realisasi PMDN (Triliun) 12,40 13,40 18,64
3 Nilai Realisasi PMA (Triliun) 39,90 43,00 37,88
4 Rasio Pemanfaatan Informasi Penanaman Modal (%) 75,00 100 100
5 Cakupan Potensi Investasi Yang Terealisasi 16,96 17,03 26,13
6 Realisasi Perizinan Sesuai Standar (%) 100 100 100
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
18 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
dapat terealisasi sebesar Rp. 56,52 Trilyun sehingga realisasi pencapaian
targetnya sebesar 100,21 %. Jika dibandingkan dengan realisasi investasi PMA
dan PMDN di Provinsi Banten Tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar
108,1 % yaitu dari realisasi sebesar Rp. 52,30 Trilyun pada Tahun 2017
meningkat menjadi Rp. 56,52 Trilyun pada Tahun 2018.
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA) untuk periode tahun 2018 mencapai Rp. 56,52 Triliun,
meningkat sebesar 1,25 % dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp. 55,82 Triliun.
Dibandingkan dengan target realisasi investasi RPJMD sebesar Rp. 56,40 triliun,
investasi tahun 2018 tercapai sebesar 100,21 %. Sedangkan target realisasi
investasi nasional sebesar Rp. 67,36 triliun, investasi tahun 2018 tercapai
sebesar 83,90 %.
Tabel 3.4
Realisasi Investasi berdasarkan Jumlah Proyek, PMA dan PMDN Tahun 2018.
NO JENIS INFORMASI
TAHUN
LAJU PERTUMBUHAN
2017 2018
1.
Jumlah Total Proyek 3.178 4.159 23,59
a. PMA (proyek) 2479 3015 17,78
b. PMDN (proyek) 699 1144 38,90
2 Jumlah Total Investasi PMA dan
PMDN (Rp)
55,82 56,52 1,24
Trilyun Trilyun Trilyun
a. PMA (Rp) 40,68 37,88 -7,39
Trilyun Trilyun Trilyun
b. PMDN (Rp) 15,14 18,64 18,78
Trilyun Trilyun Trilyun
Jumlah proyek (lapangan usaha) PMA/PMDN tahun 2018 sebanyak 4.159
proyek/usaha. Terjadi peningkatan jumlah proyek baik PMA maupun PMDN sebesar
23,59 % dibandingkan dengan jumlah proyek pada tahun 2017 sebanyak 3.178
proyek/usaha. Jumlah proyek PMA tahun 2018 meningkat sebesar 17,78 %, atau 3015
Proyek dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 2479 proyek, sementara PMDN
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
19 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
pada tahun 2018 Menyumbang peningkatan jumlah proyek sebesar 38,90 %, atau
1144 Proyek dibanding tahun 2017 yang mencapai 699 Proyek
Total realisasi investasi PMDN tahun 2018 mencapai Rp. 18,64 Triliun menunjukkan
peningkatan sebesar 23,05 %, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp. 15,14 Triliun.
Sedangkan total realisasi investasi PMA tahun 2018 adalah sebesar Rp. 37,88 triliun,
turun 7,07% dibandingkan realisasi investasi PMA tahun 2017 sebesar Rp. 40,68
Triliun.
Berdasarkan rumpun sektor lapangan usaha yang berkontribusi terhadap realisasi
investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten tahun 2018 berdasarkan sektor usaha, 5
besar realisasi investasi adalah :
1. Industri Kimia Dan Farmasi sebesar Rp. 8,54 Triliun atau 15,11 %
2. Listrik, Gas dan Air sebesar Rp. 8,19 Triliun atau 14,50 %
3. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp. 6,47 Triliun atau
12,33%
4. Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar
Rp.6,66 Triliun atau 11,78 %
5. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp. 5,79 Triliun atau 10,58%
Selama tahun 2018 realisasi investasi di Kabupaten/Kota
1. Selama tahun 2018 realisasi investasi di Kabupaten Tangerang sebesar Rp 21,33
triliun meningkat 34,82 % dari realisasi investasi tahun 2017 sebesar Rp. 15,82
Triliun
2. Kota Tangerang sebesar Rp 4,19 triliun menurun 11,04 % dari realisasi investasi
tahun 2017 sebesar Rp.4,71 Triliun
3. Kota Tangerang Selatan sebesar Rp 2,90 triliun meningkat 16 % dari realisasi
investasi tahun 2017 sebesar Rp.2,50 Triliun
4. Kabupaten Serang sebesar Rp 5,97 triliun menurun 41,41 % dari realisasi investasi
tahun 2017 sebesar Rp. 10,19 Triliun
5. Kota Serang sebesar Rp 7,01 triliun meningkat 4,47 % dari realisasi investasi tahun
2017 sebesar Rp. 6,71 Triliun
6. Kota Cilegon sebesar Rp 14,29 triliun menurun 7,02 % dari realisasi investasi
tahun 2017 sebesar Rp.15,37 Triliun
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
20 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
7. Kabupaten Lebak sebesar Rp 0,40 triliun meningkat 700% dari realisasi investasi
tahun 2017 sebesar Rp. 0,05 Triliun
8. Kabupaten Pandeglang sebesar Rp 0,40 triliun menurun 9,09 % dari realisasi
investasi tahun 2017 sebesar Rp. 0,44 Triliun
Tabel 3.5
Realisasi Investasi Kabupaten/Kota Tahun 2018.
KABUPATEN/KOTA PMA PMDN TOTAL
Banten 37.885.484,99 18.637.560,80 56.523.045,79
Kabupaten Lebak 403.544,96 355,60 403.900,56
Kabupaten Pandeglang 97.087,01 310.223,40 407.310,41
Kabupaten Serang 3.591.424,61 2.382.189,30 5.973.613,91
Kabupaten Tangerang 13.198.266,49 8.135.633,00 21.333.899,49
Kota Cilegon 10.194.284,40 4.097.963,40 14.292.247,80
Kota Serang 6.669.618,58 341.348,50 7.010.967,08
Kota Tangerang 3.048.334,75 1.146.347,60 4.194.682,35
Kota Tangerang Selatan 682.924,20 2.223.500,00 2.906.424,20
Jika realisasi investasi dilihat berdasarkan lokasi, realisasi investasi terbesar
terdapat di Kabupaten Tangerang dengan rasio sebesar 37,74 % dari total nilai
realisasi investasi di Provinsi Banten disusul dengan Kota Cilegon, Kota Serang,
Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten
Pandeglang dan kabupaten Lebak.
Adapun catatan khusus kami terhadap realisasi investasi tahun 2018 adalah :
1. Bahwa realisasi tahun 2018 ini merupakan cerminan dari upaya tahun
sebelumnya;
2. Transisi perizinan ke sistem OSS sedikit banyak mempengaruhi tren
perlambatan investasi di tahun ini.
Realisasi investasi selanjutnya akan meningkat dengan adanya pembenahan sistem
OSS dan kebijakan pro investasi yang lebih kondusif dari tahun sebelumnya.
Beberapa alasan yang menyebabkan realisasi investasi di Provinsi Banten
meningkat setiap tahunnya dan melampaui target yang telah ditetapkan
diantaranya: selain lokasi yang strategis sebagai penyangga DKI Jakarta sebagai
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
21 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Provinsi banten juga memiliki jumlah dan luas
kawasan industri yang memadai dan layak untuk investasi, dengan jumlah total
kawasan industri sebanyak 20 buah kawasan industri dengan luas kurang lebih
7000 Ha sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Provinsi
Banten karena banyaknya kemudahan yang didapat jika berinvestasi di kawasan
industri. Dari 20 buah kawasan industri di Provinsi Banten terdapat beberapa
Kawasan yang telah masuk ke dalam program KLIK dari BKPM. KLIK (Kawasan
Industri Langsung Konstruksi) adalah fasilitas kemudahan yang diberikan BKPM,
KLIK sejatinya adalah sebuah fasilitas dimana investor bisa terus melangsungkan
persiapan usahanya berupa pembangunan konstruksi begitu mendapatkan izin
prinsip meski belum memiliki izin lain seperti Izin Mendirikan Bangunan, Izin
Lingkungan-amdal, UKL/UPL, dan berbagai izin pelaksanaan daerah.
Dengan catatan, selama memulai konstruksi, investor diwajibkan tetap mengurus
izin-izin tersebut. Izin-izin yang belum dimiliki tersebut wajib diselesaikan sebelum
seluruh pembangunan konstruksi untuk kegiatan berproduksi selesai. Setelah izin
dan konstruksi selesai, pihak investor baru diperbolehkan untuk melakukan
kegiatan produksi dan mulai berbisnis
Target realisasi investasi tahun 2018 juga tercapai karena adanya kemudahan
dalam penanaman modal dalam bentuk: berbagai kemudahan pelayanan melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, pengadaan
infrastruktur melalui dukungan dan jaminan Pemerintah, kemudahan pelayanan
dan/atau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh hak
atas tanah, penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal, penyediaan
sarana dan prasarana.
Tercapainya realisasi investasi pada tahun 2018 juga ditunjang dengan
pelaksanaan kegiatan pada bidang pengendalian yang berjalan dengan baik yang
antara melaksanakan kegiatan: pembinaan ketentuan pelaksanaan penanaman
modal bagi perusahaan PMA/PMDN, pemantauan pelaksanaan penanaman modal
khususnya bagi proyek penanaman modal yang masih dalam tahap konstruksi
sampai dengan produksi, pengawasan ketentuan pelaksanaan penanaman modal
bagi perusahaan PMA/PMDN, fasilitasi pemecahan permasalahan pelaksanaan
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
22 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
penanaman modal bagi perusahaan PMA/PMDN yang memiliki hambatan maupun
masalah dalam merealisasikan penanaman modalnya, helpdesk/konsultasi tata cara
dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal secara per perusahaan baik bagi
para penanam modal maupun aparatur Kabupaten/Kota, koordinasi tim pendataan
dengan Kabupaten/Kota khususnya unit yang melaksanakan pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
B. Indeks Kepuasan Pelayanan Investor (%)
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan, unit
penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat
dalam melakukan perbaikan pelayanan.
Pemberian layanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan
implikasi dan fungsi aparat Negara sebagai pelayan masyarakat, sehingga
kedudukan aparatur pemerintah dalam pelayanan umum sangat strategis karena
akan menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya bagi masyarakat dan sejauhmana daerah telah menjalankan
peranannya dengan baik sesuai dengan tujuan pendiriannya.
Memperhatikan pentingnya pelayanan publik perlu adanya upaya melakukan
percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahwa dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik secara
berkelanjutan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik. Salah satu upaya pengukuran untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik, sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Republik Indonesia
Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu
disusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolok ukur untuk menilai
tingkat kualitas pelayanan.
Terkait dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan, pencapaian
indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
23 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Tabel 3.6
Rencana dan realisasi capaian sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan
No Indikator Capaian
2017
2018 Capaian 2018
Terhadap 2017 Target Realisasi %
Realisasi
1
Indeks Kepuasan Pelayanan Investor
82,16 83,62 85,09 101,75 103,56 %
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten yang
merupakan salah satu institusi pelayanan tentunya berkewajiban untuk melakukan
penilaian kepuasan pelanggannya. Tingkat kepuasan pelanggan ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan, evaluasi dan perumusan kebijakan lebih lanjut
untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Pada tahun 2018, telah
dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan terhadap penyelenggaraan pelayanan
perizinan pada DPMPTSP Proinsi Banten sebanyak 1 (satu) kali. Pengukuran
kepuasan dilaksanakan melalui metode survey wawancara terhadap para pemohon
perizinan di DPMPTSP. Adapun indikator dan unit variabel pertanyaan kuesioner
dalam survey ini mengacu kepada standar penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PAN RB Nomor
14 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik.
Terdapat 10 unsur yang dinilai di dalam survey ini yang meliputi:
1. Kesesuaian persyaratan dengan jenis pelayanan;
2. Kemudahan prosedur dalam mendapatkan pelayanan perizinan ;
3. Kesesuaian antara standar waktu yang ditetapkan secara tertulis dengan waktu
penyelesaian perizinan ;
4. Kewajaran biaya/tarif pelayanan ;
5. Kesesuaian hasil pelayanan yang diterima dengan ketentuan yang telah
ditetapkan ;
6. Kompetensi/kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan ;
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
24 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
7. Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan;
8. Ketersediaan dan penanganan pengaduan pengguna layanan ;
9. Ketersediaan dan efektifitas peralatan yang digunakan dalam memberikan
kenyamanan dan kemudahan proses pelayanan ;
10. Kondisi bangunan dan lingkungan gerai dalam memberikan rasa aman selama
proses pelayanan ;
Penyusunan SKM bagi DPMPTSP berguna untuk mengetahui tingkat kinerja unit
pelayanan DPMPTSP, dengan adanya SKM diharapkan masyarakat berperan aktif
untuk menilai secara obyektif terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan yang
diterapkan di DPMPTSP. SKM ini juga berguna sebagai barometer untuk
meningkatkan kinerja pelayanan berdasarkan pengalaman pelayanan yang sudah
dilakukan. Penilaian SKM penting dilakukan karena sumberdaya yang ada diintansi
terkait senantiasa mengalami perubahan dan masyarakat yang dilayani memiliki
varian yang berbeda, sehingga untuk memperoleh gambaran pelayanan yang
komprehensif di DPMPTSP perlu dilakukan secara periodik.
Fenomena yang ada Di DPMPTSP saat ini adalah adanya perubahan teknis
pelayanan yang dimulai pada awal semester petama tahun 2018 yang semula
dengan pelayanan konvensional berubah menjadi pelayanan dengan sistem online.
Fenomena tersebut memberikan dampak terhadap pelayanan karena masyarakat
sebagai unsur yang dilayani sebelumnya berinteraksi langsung dengan petugas
pelayanan, saat ini masayarakat dihadapkan pada perang sistem elektronik.
Sistem pelayanan akan membentuk pola interaksi satu arah sehingga kepuasan
pelayanan sulit untuk dicapai tetapi di sisi lain pelayanan on line dinilai pengguna
(masyarakat) lebih efektif dan efisien, dengan kata lain masyarakat sebagai unsur
yang dilayani secara bebas memilih dan menentukan dimana akan melakukan
layanan, sehingga unsur jarak dan transportasi dapat diabaikan.
Teknis dan sistem pelayanan on line dapat lebih efektif dan efisien. Tetapi yang
harus dipertimbangkan apakah setiap individu atau sekelompok individu sudah
memiliki kemampuan untuk mengakses layanan on line yang disediakan. Jika
masyarakat memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai yang berkaitan
dengan sistem dan tekonologi pelayanan on line, pelayanan efektif dan efisien akan
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
25 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
mudah dicapai tetapi apabila sebaliknya individu atau masayarkat sasaran memiliki
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan untuk mengakses pelayanan on line
terdapat kemungkinan pelayanan yang efektif dan efisien sulit di capai.
Berdasarkan uraian pada hasil analisis dan pembahasan dapat di tarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2018, IKM yang
diperoleh 85,09 (Huruf Mutu B). Kategori Kinerja pelayanan Dinas PMPTSP Baik.
2. Nilai IKM 85,09 menunjukkan walaupun IKM Dinas PMPTSP memperoleh huruf
mutu B ada dalam rentang interval 76,61 – 88,30 namun menurun dibandingkan
dengan IKM tahun sebelumnya walau sama-sama memperoleh huruf mutu B
4. Dari sembilan unsur yang di nilai setiap unsur memberikan gambaran bahwa
masyarakat sudah puas terhadap pelayanan Dinas PMPTSP tetapi masih butuh
pengembangan dan inovasi yang membuat pelayanan pada Dinas PMPTSP menjadi
lebih efisien dan efektif.
Rekomendasi
1. Dibutuhkan bimbingan teknis dan sosialisasi pelayanan online
2. Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan perlu ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan.
3. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat berlaku maksimal 1 tahun, sehingga untuk
melihat kinerja pelayanan selanjutnya dibutuhkan penilaian kembali.
4. Dibutuhkan peningkatan untuk unsur-unsur yang nilainya di bawah rata-rata
seperti: Persyaratan dengan jenis pelayanannya, Kemudahan Prosedur, Kecepatan
Waktu, Kesesuaian produk pelayanan, Kualitas Sarana dan Prasarana, Penanganan
Pengaduan, Keamananan Pelayanan dengan sistem online, Efisiensi Pelayanan
online, Kemudahan sistem Pelayanan online.
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
26 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Tabel 3.7
Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM
No Prioritas Unsur Program Kegiatan Waktu Penanggung
jawab
1 Persyaratan dengan jenis pelayanannya
Sosialisasi persyaratan dengan jenis pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan dapat dilakukan melalui Banner, spanduk, media masa elektronik atau kegiatan lain yang serupa
1 bulan DPMPTSP
2 Kemudahan Prosedur
Memperbaiki sistem antrian dengan sistem first in-firs out atau sistem antrian lain yang lebih efisien Sosialisasi Alur pelayanan berupa banner yang di pasang di etalase entrance sebelum ke ruang pelayanan Memangkan alur pelayanan yang tidak banyak memberikan manfaat.
2 bulan DPMPTSP
3 Kesesuaian produk pelayanan
Meninjau kembali pelayanan sesuai dengan produk layanan untuk masing-masing stand pelayanan
1 bulan DPMPTSP
4 Kompetensi atau kemampuan petugas
Pelatihan petugas pelayanan tentang etika melayani dan seni melayani. Peningkatkan soft skill bagi petugas pelayanan
2 minggu DPMPTSP
5 Efisiensi Pelayanan online
Pelatihan input data sistem pelayanan online
1 minggu DPMPTSP
6 Kenyamanan dengan pelayanan online
Peninjauan dan perbaikan sistem dan perangkat komputerisasi
2 minggu DPMPTSP
7 efektivitas pelayanan online
Sosialisasi input data pelayanan online
1 minggu DPMPTSP
C. Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten
Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap
tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan
dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Target dan realisasi capaian Laporan Kinerja DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2018
tercantum dalam tabel berikut ini :
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
27 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Tabel 3.8
Target dan Realisasi Capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO INDIKATOR CAPAIAN 2017 2018
TARGET REALISASI
1 Capaian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah CC B B
Capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Banten mendapat Nilai B,
meningkat dibandingkan dengan Tahun 2017 yang mendapatkan nilai CC. Peningkatan
penilaian ini didapat antara lain dengan cara melakukan perbaikan sistem perencanaan
yang terintegrasi melalui Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran
dan Pelaporan (SIMRAL).
D. Permasalahan
a. Permasalahan dan Solusi dalam pelaksanaan progam Peningkatan Iklim,
Promosi dan Kerjasama Investasi adalah jadwal kegiatan yang masih belum
pasti terutama kegiatan promosi yang dilaksanakan BKPM RI sehingga
menyulitkan dalam pengalokasian anggaran;
b. Belum optimalnya penerapan dari standar operasional prosedur tersebut
untuk tiap-tiap proses penyelenggaraan perizinan;
c. Adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun kuantitas
dalam mendukung pelaksanaan program;
d. Adanya keterbatasan Sarana dan Prasarana kerja yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan program termasuk aplikasi sistem informasi dan
komunikasi yang dimiliki masih belum memadai dalam memperlancar
pelayanan publik.
Solusi
a. Melakukan koordinasi dengan BKPM RI mengenai perubahan jadwal
promosi.
b. Penerapan kedisiplinan bagi tiap-tiap pelaksana penyelenggaraan perizinan
dalam melaksanakan proses perizinan agar sesuai dengan standar yang
diterapkan;
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
28 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
c. Komunikasi yang intensif dan optimal dengan OPD teknis dan
penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu di Kabupaten/Kota demi
tercapainya sinergitas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan;
d. Mengikutsertakan pegawai DPMPTSP dalam kegiatan-kegiatan
pelatihan/bimbingan teknis/kursus yang dapat meningkatkan kompetensi
dalam mendukung peningkatan pencapaian kinerja organisasi;
e. Secara terus menerus berupaya memenuhi kebutuhan Sarana dan
Prasarana kerja, termasuk didalamnya penyempurnaan aplikasi sistem
informasi dan komunikasi yang sudah dimiliki.
3.3. Realisasi Anggaran
Selain pertanggungjawaban kinerja program, maka perlu kiranya dilihat
sejauh mana penganggaran untuk pelaksanaan program tersebut. Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2018, yang dituangkan dalam Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran
(DPPA-SKPD) Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun Anggaran
2018. Secara garis besar anggaran tersebut dipergunakan untuk membiayai
belanja tidak langsung dan belanja langsung, dengan realisasi sebagai berikut:
Tabel 3.9
Alokasi dan Realisasi Belanja
Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi Banten Tahun 2018
Jenis Belanja
Plafon Realisasi Persen
P. APBD 2018 2018 (%)
(Rp) (Rp)
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai 15.945.000.000 12.746.178.588 79,94
Belanja Langsung
1. Belanja Pegawai 225.100.000 215.750.000 95,85
2. Belanja Barang dan Jasa 12.931.518.000 11.898.792.082 92,01
3. Belanja Modal 1.307.212.000 1.258.690.900 96,29
Total 30.408.830.000 26.119.411.570 85,89
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
29 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Dari aspek keuangan, kinerja Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Provinsi
Banten sudah baik. Hal ini diindikasikan oleh tingkat serapan anggaran keseluruhan
sebesar 85,89% dengan rincian serapan per komponen belanja yaitu belanja tidak
langsung sebesar 79,94 % dan belanja langsung sebesar 94,72%. Kedepan diharapkan
serapan anggaran dapat disesuaikan dengan rencana anggaran kas yang sudah
disusun dalam program dan kegiatan.
Namun demikian jika dilihat dari komposisi alokasi keuangan sudah baik
dikarenakan alokasi belanja langsung lebih dari 94 %. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa alokasi dana tersebut sebagian besar untuk mendukung program dan kegiatan
dalam rangka peningkatan investasi.
Selanjutnya capaian realisasi anggaran belanja langsung berdasarkan program
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.10
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Tahun 2018
No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %
A Tata Kelola Pemerintahan 7.258.803.160 6.585.108.982 90.72
1 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
7.880.000
7.880.000 100
2 Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
68.920.000 65.279.200 74.72
3 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
1.307.212.000
1.258.690.900 96.29
4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
887.470.000 578.329.850 65.17
5 Penyediaan Barang dan jasa Perkantoran
2.442.606.760 2.210.717.018 90.51
6 Peningkatan Kapasitas Aparatur 142.078.400 117.458.000 82.67
7 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
2.346.336.000 2.291.264.014 97.65
8 Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan
50.000.000 49.190.000 98.38
9 Penyediaan Data Pembangunan Sektoral
6.300.000 6.300.000 100
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
30 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %
B Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi
3.867.933.240 3.655.285.000 94.50
1 Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
2.857.516.000 2.702.803.100 94,59
2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi
733.956.240 695.870.900 94,81
3 Pembinaan BUMD dan Kerjasama Penanaman Modal
276.461.000 256.611.000 92,82
No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %
C Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
1.538.325.000 1.501.345.000 97,60
1 Pengembangan Data Potensi Penanaman Modal Daerah
596.016.000 596.016.000 100,00
2 Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal Daerah
279.554.000 269.154.000 96,28
3 Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal Daerah
662.755.000 636.175.000 95,99
No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %
D Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal
851.631.600 830.681.600 97,54
1 Pelayanan Perizinan 237.200.000 230.300.000 97,09
2 Pelayanan Non Perizinan 437.532.600 434.936.600 99,41
3 Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan Perizinan
176.899.000 165.445.000 93,53
No Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi (Rp) %
E Program Pengendalian Penanaman Modal
947.137.000 800.812.400 84,55
1 Pemantauan Realisasi Penanaman Modal
373.187.000 275.412.400 73,80
2 Pembinaan Penanaman Modal
267.150.000 235.950.000 88,32
3 Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan
306.800.000 289.450.000 94,34
BAB III [AKUNTABILITAS KINERJA]
31 Laporan Kinerja Tahun 2018 | DPMPTSP PROVINSI BANTEN
Secara keseluruhan, serapan anggaran pada program dan di belanja langsung
sudah baik berdasarkan akumulasi serapan anggaran pada tahun 2018 mencapai 85,89
% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per
sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di Perngelolaan Data
dan Sistim Informasi Penanaman Modal (97,60%). Sedangkan penyerapan terkecil
pada program/kegiatan di pengendalian penanaman modal (84,55%).
Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang
dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input tertentu.
Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran
tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin
rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi
anggarannya akan semakin tinggi.
Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2018 secara umum
menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa
seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi
kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek
program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realiasi anggarannya lebih kecil
daripada yang ditargetkan namun realisasi capaian kinerjanya lebih besar dari yang
ditargetkan.
BAB IV PENUTUP
32 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DPMPTSP Provinsi Banten Tahun
2018 ini merupakan laporan yang diharapkan menjadi sarana untuk
mengkomunikasikan dan menjawab tentang pencapaian target kinerja dan proses
pencapaiannya yang berkaitan dengan amanat yang diterima. Amanat yang dimaksud
adalah janji DPMPTSP Provinsi Banten yang tertuang dalam Perkin Kepala DPMPTSP
Provinsi Banten. Untuk itu diharapkan agar laporan ini dapat menjadi bahan masukan
dan mendorong DPMPTSP Provinsi Banten, agar berusaha sungguh-sungguh sehingga
dapat mewujudkan lembaga yang dikenal berkualitas baik dalam meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia /aparatur, pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi
yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan
instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis DPMPTSP Provinsi Banten tahun
anggaran 2018 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut terbukti dari
besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan, dengan
rincian telah melebihi target, mencapai target 100. Capaian–capaian indikator kinerja
tersebut berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian sasaran strategis dan
sekaligus mendukung terwujudnya misi yang tercantum dalam Renstra DPMPTSP
Provinsi Banten Tahun 2017 –2022. Walaupun demikian, DPMPTSP Provinsi Banten
tidak akan berpuas diri dengan keberhasilan tersebut. Karena di masa yang akan
datang, masih banyak tantangan yang akan dihadapi. Secara umum keseluruhan
capaian kinerja tersebut di atas telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi
DPMPTSP Provinsi Banten untuk selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa-
masa mendatang.
4.2. Saran
1. LKIP DPMPTSP Provinsi Banten tahun 2018 perlu dijadikan sebagai salah-
satu sumber pertimbangan pembuatan kebijakan dan program di tahun
mendatang agar meningkatkan kualitas dan manfaat program/kegiatan
pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
BAB IV PENUTUP
33 Laporan Kinerja Tahun 2018| DPMPTSP PROVINSI BANTEN
2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian
indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain
sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.
3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sesuai dengan
amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Banten telah membuat laporan
tentang kinerja yang telah dicapai selama setahun.
4. Berdasarkan pada Pengukuran Kinerja Kegiatan dan pengukuran
pencapaian sasaran, rata-rata capaian kinerja Dinas penanaman modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten memperoleh nilai 100
%.
5. Langkah – langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan –
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dapat dirumuskan hal-hal sebagai
berikut:
a. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas Sumber
Daya Manusia (SDM) tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-
dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan
yang akuntabel.
b. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP
yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta
meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian
Perkin.
c. LKIP tahun 2018 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,
penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan
datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.