KATA PENGANTAR - 4rif's Blog | tangih kidang kekalau · Web viewTahap ketiga dalam siklus...
Transcript of KATA PENGANTAR - 4rif's Blog | tangih kidang kekalau · Web viewTahap ketiga dalam siklus...
MENGELOLA PENAGIHAN PIUTANG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
DIKLAT SCHOOL GRANT PROPINSI LAMPUNG
TAHUN 2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga modul Mengelola Penagihan Piutang dapat disusun bersama.
Perusahaan dalam usaha memperbesar laba atau volume penjualan biasanya melakukan kebijakan
penjualan kredit sehingga menimbulkan adanya piutang. Proses pelunasan piutang dilaksanakan
oleh bagian pengelola penagihan piutang.
Para pengelola penagihan piutang perlu menganalisa dengan cermat dan benar para pelanggan
mana yang aktif dan teratur dalam pelunasan angsuran dan yang pasif untuk memperkecil resiko
piutang tak tertagih.
Modul ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan.
Bandar Lampung, 09 Februari 2006
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KEDUDUKAN MODUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prsyarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Tujuan
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan
BAB II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
B. Kegiatan Belajar
BAB III EVALUASI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
PETA KEDUDUKAN MODUL
A1
A2
A3
B1
B2
AK-JS-012A
AK-JS-013A
AK-JS-014A
AK-JS-001A AK-JS-002A AK-JS-003A AK-JS-004A AK-JS-005A AK-JS-006A
AK-JS-007A
AK-JS-008AAK-JS-009AAK-JS-010AAK-JS-011A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Tahap ketiga dalam siklus pendapatan adalah penagihan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap
ini yaitu membuat faktur penjualan dan membukukan catatan piutang kepada setiap
pelanggan
B. Prasyarat
Sebelum tahap pengelolaan penagihan piutang, peserta diklat harus mempelajari dan
memahami kompetensi mengelola order penjualan dan proses kredit terlebih dahulu sesuai
dengan urutan dari tujuh kompetensi yang harus dipelajari pada semester ketiga berdasarkan
kurikulum 2004.
urikulum
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Bacalah dengan cermat Satuan Acara Pemelajaran yang disusun berdasarkan acuan dari
Kriteria Unjuk Kerja dan deskripsi kurikulum 2004.
2. Pahamilah materi pengelolaan penagihan piutang.
3. Ujilah sampai sejauh mana pemahaman materi dengan mengerjakan evaluasi.
4. Jika kesalahan diatas 50%, ulangi kembali mempelajari materi pengelolaan penagihan
piutang.
D. Tujuan Akhir
1. Peserta diklat rapi, cermat dan teliti membuat surat penagihan berdasarkan faktur
penjualan. Terampil membuat surat penagihan berdasarkan faktur penjualan.
2. Terampil mengirimkan surat penagihan, dilampiri faktur penjualan.
3. Terampil menyediakan dan mendistribusikan copy faktur.
F. Cek Kemampuan
Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberi tanda cek (V) pada kolom jawaban
yang sesuai!
No PernyataanJawaban
Ya Tidak
1. Peserta diklat rapi, cermat dan teliti membuat
surat penagihan berdasarkan faktur penjualan.
Terampil membuat surat penagihan berdasarkan
faktur penjualan.
2. Terampil mengirimkan surat penagihan yang
dilampiri faktur penjualan.
3. Terampil menyediakan dan mendistribusikan copy
faktur beserta lampirannya.
BAB II
PEMELAJARAN
1. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Mengelola Penagihan Piutang
Sub Kompetensi :
a. Membuat surat penagihan berdasarkan faktur penjualan.
b. Mengirimkan surat penagihan dilampiri faktur penjualan.
c. Menyediakan dan mendistribusikan copy faktur.
No Jenis Kegiatan Tgl. WaktuTempat
Belajar
Alasan
Prbhn
TTD
Guru
1. Menyediakan peralatan
yang dibutuhkan untuk
pengelolaan piutang.
2. Menyediakan dokumen
faktur penjualan.
3. Menyajikan surat
penagihan.
4. Menyesuaikan faktur
penjualan dengan
pendukung diidentifikasi.
5. Membuat tanda terima
faktur.
6. Mengirim surat penagihan.
BAB III
EVALUASI
1. ESSAY
a. Jelaskan mengenai memo kredit!
b. Jelaskan mengenai terjadinya transaksi retur penjualan!
c. Sebutkan fungsi-fungsi yang terkait dengan retur penjualan!
d. Jelaskan mengenai fungsi penjualan!
e. Jelaskan mengenai fungsi penerimaan!
2. TUGAS
Buatlah surat penagihan dari keterangan berikut ini!
CV BUDIMAN mengirimkan surat kepada Hadi di Purwokerto yang isinya
mengingatkan Hadi jalan Ciputra No. 23 Purwokerto masih memiliki sisa hutang sebesar Rp.
1.000.000,- yaitu harga pembelian barang elektronika yang seharusnya sudah dilunasi pada
tanggal 14 Agustus 2004.
CV. BUDIMAN, Jl. Cik Di Tiro No. 11 Semarang, mengirimkan surat tanggal 21
Agustus 2004 dengan dasar No. 401/7/04 dengan nomor surat 545/PN/8/04 dan pembayaran
melalui Bank Mandiri Cabang Semarang.
3. a. Uraikan dan jelaskan tiap bagian dari prosedur bagian pengelolaan penagihan
piutang.
b. Buat skema dari pengelolaan prosedur penagihan piutang.
4. a. Sebutkan bagian-bagian yang terkait dengan transaksi penjualan!
b. Jelaskan mengenai fungsi kredit!
BAB IV
PENUTUP
Kompetensi Pengelolaan Penagihan Piutang merupakan aktivitas yang sangat mempengaruhi
jumlah pendapatan dari perusahaan setiap akhir periodenya. Salah satu cara yang dilakukan untuk
memperkecil resiko piutang tak tertagih, maka tiap bulan perusahaan akan mengeluarkan dan
mengirimkan laporan bulanan kepada tiap pelanggan tentang saldo piutang yang belum dilunasi
yang dirinci menurut umurnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Utami, 2004. Program Keahlian Akuntansi Modul 5. Penerbit; Mediatama.
Krismiadi. Sistem Akuntansi.
Narko. Sistem Akuntansi.
Mulyadi. Sistem Akuntansi.
Kegiatan Belajar 2: Mengirimkan Surat Penagihan Dilampiri Daktur Penjualan
Mencocokkan kelengkapan dan kesesuaian bukti transaksi
Setelah bagian penagihan membuat surat penagihan yang berdasarkan faktur
penjualan seperti diatas, kemudian mereka mengirimkan barangnya kepada pelanggan,
sedangkan tembusannya didistribusikan kepada fungsi atau bagian yang lain, yang terkait
dengan faktur penjualan tersebut.
Faktur penjualan merupakan suatu pemberitahuan yang dikirimkan kepada pelanggan
tentang pengiriman barang dan kewajiban pembayaran oleh pelanggan, dimana faktur
penjualan tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya atau terjadinya
piutang. Faktur penjualan yang dibuat oleh bagian penagihan tersebut dengan diberi nomor
urut yang tercetak dan pemakainya dipertanggung jawabkan oleh bagian penagihan.
Pemberian nomor urut tercetak ini dimaksudkan untuk pengawasan terhadap
penggunaan formulir dari faktur penjualan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan
formulir-formulir yang lain. Pengawasan penggunaan formulir yang digunakan sebagai media
untuk otorisasi terjadinya transaksi keuangan.
Salah satu cara untuk mengendalikan formulir yang berate juga mengendalikan
terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan dari transaksi keuangan adalah dengan
merancang formulir yang bernomor urut dan tercetak. Kesemuanya itu adalah untuk
menciptakan praktek yang sehat dalam penggunaan formulir dalam suatu perusahaan.
Penggunaan formulir bernomor urut tercetak tersebut dipertanggung jawabkan oleh
yang memiliki wewenang untuk menggunakan formulir tersebut. Oleh karena itu, dalam
proses penjualan yang merupakan formulir pokok yaitu surat order pengiriman dan faktur
penjualan harus bernomor urut dan tercetak dan penggunaannya dipertanggung jawabkan
oleh bagian order penjualan dan bagian penagihan.
Prosedur Penagihan
Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa bagian penagihan dalam transaksi penjual
kredit mempunyai tanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan serta menyediakan copy faktur atau tembusan faktur pejualan bagi kepentingan
pencatatan transaksi penjualan bagian transaksi. Bagian penagihan menerima tembusan surat
order pengiriman dari bagian pengiriman. Dengan dasar dokumen copy surat order inilah
kemudian bagian penagihan membuat faktur penjualan.
Faktur penjualan dengan beberapa tembusannya kemudian didistribusikan kepada
beberapa fungsi atau bagian yang terkait, seperti telah diuraikan diatas. Prosedur fungsi
penagihan atau bagian penagihan membutuhkan tanda tangan kreditur penjualan atau
otorisasi, maka pada saat itulah terjadinya piutang yang berarti dapat menyebabkan kekayaan
perusahaan menjadi bertambah, diakui dan dicatat berdasarkan dokumen faktur penjualan.
Pengisian mengenai informasi harga satuan dan syarat penjualan ke dalam faktur penjualan
didasarkan pada harga satuan dan syarat penjualan lain yang telah ditetapkan oleh Direktur
Pemilik Perusahaan
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN
MENGELOLA PENAGIHAN PIUTANG
Kegiatan Belajar 1 : Membuat Surat Penagihan Berdasarkan Faktur Penjualan
A. Pengertian Syarat Kredit dan Memo Kredit
Syarat kredit adalah syarat untuk memperoleh kredit oleh pelanggan kepada perusahaan yang akan memberi kredit akibat adanya transaksi penjualan secara kredit. Syarat kredit sangat diperlukan untuk memberikan batasan waktu kredit oleh perusahaan harus dipenuhi oleh pelanggan, agar supaya pelanggan membayar pinjaman sesuai dengan pinjaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Misalnya: Syarat = 2/10, n/30
Syarat = n/60Syarat = n/10 EOM
Memo kredit adalah dokumen pencatatan piutang yang digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan, jika dilampiri dengan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan, maka merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan. Transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang dari pelanggan harus di otorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.
Adapun fungsi yang terkait dalam melaksanakan retur penjualan adalah:1. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang telah dibeli oleh pelanggan. Otorisasi penerimaan kembali barang yang telah dijual tersebut dilakukan dengan cara membuat memo kredit yang dikirimkan kepada fungsi penerimaan.
2. Fungsi PenerimaanDalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
3. Fungsi GudangFungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan. Barang yang diterima dari transaksi retur penjualan ini tercatat oleh fungsi gudang dalam kartu gudang.
4. Fungsi AkuntansiDalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan ke dalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dan pencatatan barang akibat adanya retur penjualan mengenai berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan barang akibat adanya retur penjualan dalam kartu piutang dan kartu
persediaan. Selain itu, fungsi akuntansi ini juga bertanggung jawab untuk mengirimkan memo kredit kepada pembeli yang bersangkutan.
Adapun dokumen yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah:1. Memo Kredit
Dalam pencatatan transaksi retur penjualan, memo kredit merupakan dokumen sumber (source document) sebagai dasar pencatatan transaksi tersebut dalam kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur penjualan. Dokumen ini dilakukan oleh fungsi penjualan yang memberi perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima kembali barang yang dikembalikan oleh pelanggan.
2. Laporan Penerimaan BarangDalam transaksi retur penjualan, laporan penerimaan barang merupakan dokumen pendukung melampiri memo kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penerimaan sebagai laporan telah diterima dan diperiksa barang yang diterima dari pelanggan.
B. Membuat Surat Penagihan Berdasarkan Faktur Penjualan1. Bagian Penagihan
Bagian penagihan dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini mempunyai tanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur atau tembusan faktur penjualan untuk kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh bagian akuntansi.
2. Surat PenagihanSurat penagihan adalah surat yang ditulis oleh pihak penjual kepada pelanggan karena pelanggan tidak mau atau belum melunasi hutangnya atas barang-barang yang telah diterima, sedangkan jangka waktu atau jatuh tempo pembayaran sudah lewat. Hal tersebut dapat terjadi karena pelanggan lupa atau karena hal-hal lain, baik disengaja atau tidak disengaja. Pelanggan yang seperti itu harus mendapat perhatian khusus, antara lain dengan dikirimi surat penagihanDalam menulis surat penagihan harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana, sebab pelanggan yang belum melunasi hutang-hutangnya mungkin sedang dalam keadaan kesulitan, misalnya barang dagangannya belum laku. Untuk itu harus berkali-kali karena harus mempertimbangkan hubungan baik yang sudah terbina, diusahakan hubungan baik yang sudah terbina tersebut jangan sampai putus atau rusak. Adapun hal-hal yang perlu dicantumkan dalam membuat surat penagihan adalah sebagai berikut: Memberitahukan jangka waktu yang sudah jatuh tempo Jumlah pembayaran yang harus dibayar Menunjukkan tanggal dan nomor faktur penjualan yang belum dilunasi Cara pelunasan pembayaran Hal-hal lain yang dianggap perlu
3. Tahap-tahap Pengiriman Surat Penagihan
Penulisan surat penagihan dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:a. Satu minggu waktu pelunasan (jatuh tempo) penjual mengirimi surat penagihan
pertama yang sifatnya mengingatkan kemungkinan pemberi atau pelanggan lupa atau karena hal-hal lain.
b. Apabila surat penagihan pertama tidak diperhatikan, maka penjual dapat mengirim copy surat penagihan yang kedua dengan melampirkan foto copy surat penagihan yang pertama, karena kemungkinan surat penagihan yang pertama tidak sampai kepada pelanggan.
c. Apabila surat penagihan yang kedua juga belum mendapat tanggapan atau jawaban yang memuaskan, maka penjual dapat mengirim penagihan ketiga dengan melampirkan foto copy surat penagihan pertama dan kedua yang sifatnya penegas, kapan kesanggupan pelanggan akan melunasi pembayaran tersebut.
d. Apabila surat tagihan yang ketiga inipun belum mendapat tanggapan seperti yang diharapkan, penjual dapat mengirim surat tagihan yang keempat yang menyatakan penjual terpaksa menyerahkan persoalan tersebut kepada pengadilan setempat, dengan membuat surat gugatan atau tuntutan menagih hutang dengan cara inkaso, yaitu menagih kepada banker tempat pelanggan menyimpan uangnya dengan melampirkan faktur penjualan yang belum dilunasi.
Dengan dibubuhkannya tanda tangan oleh fungsi atau bagian penagihan atau otorisasi pada bagian penjualan, maka berarti bahwa:1. Fungsi penagihan telah memeriksa kelengkapan bukti pendukung yaitu copy surat order
pengiriman yang telah ditanda tangani oleh perusahaan angkutan umum.2. Fungsi penagihan telah mencantumkan harga satuan barang yang dijual berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam surat keputusan Direktur Pemasaran.3. Fungsi penagihan telah mendasarkan pencatuman informasi kuantitas barang yang dikirim
dalam faktur penjualan berdasarkan kuanitas yang tercantum dalam copy surat pengiriman barang dan surat muatan atau bill of lading.Contoh: membuat faktur penjualan beserta tembusannya yang berdasarkan atas surat order pengiriman (tembusan).
Kegiatan Belajar 3 : Menyediakan dan Mendistribusikan Copy Faktur
A. Bagian-bagian yang Terkait dengan Transaksi Penjualan
Bagian-bagian atau fungsi yang terkait dengan transaksi penjualan kredit adalah:
1. Fungsi PenjualanFungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta orientasi kredit, menemukan tanggal pengiriman dari gudang mana barang akan dikirim dan mengisi surat order pengiriman dan tembusannya kemudian mendistribusikan surat order penjualan tersebut.
2. Fungsi KreditFungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan dalam perusahaan adalah merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, terlebih dahulu harus diperoleh otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.
3. Fungsi GudangDalam transaksi penjualan kredit ini, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barnag yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi PengirimanDalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjuaan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barnag yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. Otorisasi ini dapat berupa surat order pengiriman yang telah ditanda tangani oleh fungsi penjualan.
5. Fungsi PenjualanDalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
6. Fungsi AkuntansiDalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul atau terjadi dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan piutang kepada para pelanggan, serta membuat laporan penjualan. Disamping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijurnal ke dalam kartu persediaan.
B. Pengelompokkan Umur Piutang
Setiap akhir periode akuntansi misalnya akhir bulan atau akhir tahun dibuat daftar piutang. Daftar piutang adalah rincian saldo piutang menurut nama langganan pada suatu saat tertentu. Agar supaya dapat diketahui berapa lama piutang suatu pelanggan telah berlalu, maka daftar piutang biasanya dikelompokkan menurut umur.Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang. Ada kalanya nomor piutang dikelompokkan menurut jumlah hari tertentu. Misalnya: piutang yang berumur 1-30 hari. Piutang yang berumur 31-60 hari Piutang yang berumur 61-90 hari Dan seterusnya
Sehingga saldo piutang untuk satu pelanggan mungkin bisa termasuk dalam dua atau lebih kelompok umur piutang.
C. Daftar Umur PiutangDaftar piutang dikelompokkan menurut umur piutang adalah seperti berikut:
Toko “MEGA”Daftar Umur Piutang
01 Desember 1999
No Keterangan Jumlah Umur Piutang1-30 31-60 61-90 91-120 >120
1. Toko Deli 500000 5000002. Toko Megah 650000 250000 4000003. CV. Utama 800000 400000 4000004. PT. Agung 400000 4000005. Toko Bagus 800000 200000 6000006. PT. Kurnia 300000 100000 2000007. Firma Heru 450000 4500008. PT. Pelita 400000 300000 1000009. PT. Merdeka 200000 20000010. PT. Roni 700000 400000 300000
Total 5200000 1300000 1400000 1000000 900000 600000
Saldo-saldo piutang dalam umur piutang tersebut diatas diambil dari kartu piutang untuk masing pelanggan. Sedangkan pengelompokkan umur piutang dilakukan dengan cara seperti yang telah dijelaskan diatas.