KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu...

33

Transcript of KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu...

Page 1: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.
Page 2: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

i

KATA PENGANTAR

Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim Kemarau setiap bulan Maret.

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2019 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau 2019, Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim Kemarau 2019 terhadap Rata – Rata atau Normalnya selama 30 tahun (1981 – 2010), Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2019 dan Prakiraan Puncak Musim Kemarau 2019. Selain itu juga memuat informasi Analisa Awal Musim Hujan 2018/2019 dan Analisa Perbadingan Awal Musim Hujan 2018/2019 terhadap rata-ratanya.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta memperhatikan perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer regional maupun global yang sedang berlangsung serta kecenderungannya yang dapat mempengaruhi

kondisi iklim di Jawa Tengah, Awal Musim Kemarau 2019 di wilayah Jawa

Tengah umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Mei 2019. Awal Musim

Kemarau paling awal terjadi pada bulan April Dasarian III (Sebagian besar

Kab. Blora; sebagian Kab. Rembang dan Wonogiri; sebagian wilayah

utara Pati; sebagian kecil wilayah timur laut Jepara; sebagian wilayah

timur Grobogan) Sedangkan yang paling akhir pada bulan Juni Dasarian III

(sebagian wilayah Kab. Cilacap bagian selatan). Awal Musim Kemarau 2019 umumnya diprakirakan Mundur (lebih lambat) satu dasarian (10 hari) dari

normalnya. Untuk Sifat Hujannya umumnya diprakirakan Normal (N Guna memenuhi kebutuhan Informasi iklim pada daerah Kabupaten/Kota, maka buku ini disusun berdasarkan wilayah administratif, untuk mempermudah pemahaman bagi pengguna jasa, informasi ini kami sajikan dalam bentuk uraian, tabel dan peta serta dilengkapi dengan pengertian istilah-istilah yang digunakan.

Untuk penyempurnaan isi buku ini, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pengguna jasa.

Semarang, 13 Maret 2019

KEPALA STASIUN

Ir. TUBAN WIYOSO, MSi

NIP. 196306281989031001

Page 3: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... iii

I. PENGERTIAN ...................................................................................................... 1

A. AWAL MUSIM .................................................................................................. 1

B. SIFAT HUJAN .................................................................................................. 1

C. PUNCAK MUSIM .............................................................................................1

D. DASARIAN ......................................................................................................1

E. ZOM DAN NON ZOM.......................................................................................2

F. CURAH HUJAN ................................................................................................2

II. UMUM ................................................................................................................... 3

A. KONDISI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT ............................................... 4

B. RINGKASAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2019 DI JATENG ................6

III. ANALISA MUSIM HUJAN 2018/2019 DI JAWA TENGAH ............................... 6

A. ANALISA AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019 ................................................. 6

B. PERBANDINGAN ANALISA AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019 TERHADAP

RATA-RATANYA. ............................................................................................ 7

IV. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2019 DI JAWA TENGAH .............................. 7

A. PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019 ............................................... 7

B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN SELAMA MUSIM KEMARAU 2019 .................. 8

C. PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

TERHADAP RATA-RATANYA ........................................................................ 8

D. PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM KEMARAU 2019 .......................................... 9

Page 4: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

iii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN 5

LAMPIRAN 6

LAMPIRAN 7

LAMPIRAN 8

LAMPIRAN 9

:

:

:

:

:

:

:

:

:

TABEL1. ANALISA MUSIM HUJAN 2018/2019 DI

JAWA TENGAH

TABEL 2. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2019 DI

JAWA TENGAH

PETA ANALISA AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019 DI

JAWA TENGAH

PETA ANALISA PERBANDINGAN AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019 TERHADAP RATA-RATANYA DI

JAWA TENGAH

PETA PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019 DI

JAWA TENGAH

PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM KEMARAU

2019 DI JAWA TENGAH

PETA PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM

KEMARAU 2019 TERHADAP RATA-RATANYA DI

JAWA TENGAH

PETA PRAKIRAAN PANJANG MUSIM KEMARAU

2019 DI JAWA TENGAH

PETA PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM KEMARAU 2019

DI JAWA TENGAH

Page 5: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

1

I. PENGERTIAN

A. AWAL MUSIM

1. Awal Musim hujan ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

2. Awal Musim kemarau ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

B. SIFAT HUJAN

Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010).

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

1. Atas Normal (AN) : Jika nilai curah lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

2. Normal (N) : Jika nilai curah hujan antara 85%-115% terhadap rata-ratanya.

3. Bawah Normal (BN) : Jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

C. PUNCAK MUSIM

1. Puncak Musim Hujan : merupakan periode dimana terdapat jumlah curah hujan tertinggi selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut. Jika 3 (tiga) dasarian tersebut berada pada bulan yang berbeda, bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim hujan adalah dimana 2 (dua) dasarian tersebut berada

2. Puncak Musim Kemarau : merupakan periode dimana terdapat jumlah curah hujan terendah selama 3 (tiga) dasarian berturut-turut. Jika 3 (tiga) dasarian tersebut berada pada bulan yang berbeda, bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim kemarau adalah dimana 2 (dua) dasarian tersebut berada. Jika terdapat minimal 3 (tiga) dasarian bernilai 0 mm, maka bulan yang dinyatakan sebagai puncak musim kemarau diambil di tengah periode tersebut

D. DASARIAN :

Dasarian adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari, dalam satu dasarian dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu: Dasarian I : Tanggal 1 - 10 Dasarian II : Tanggal 11 - 20 Dasarian III : Tanggal 21 - akhir bulan.

Page 6: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

2

Contoh : Awal Musim Kemarau : APR III = Tanggal 21 – 30 April : JUN I = Tanggal 1 – 10 Juni

E. ZOM DAN NON ZOM

Zona Musim (ZOM) adalah adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan (umumnya pola Monsun).

Non ZOM adalah Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan

F. CURAH HUJAN

Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Curah hujan kumulatif (mm): merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim.

Page 7: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

3

II. UMUM

Secara umum kondisi musim di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim global seperti El

Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD) dan fenomena iklim regional

seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter

Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan serta ditentukan pula oleh kondisi dinamika atmosfer dan perkembangan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia.

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

1. El Nino Southern Oscillation (ENSO)

El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Ekuator Pasifik Tengah dimana jika anomali suhu permukaan laut di daerah

tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka disebut El Nino, namun jika

anomali suhu permukaan laut Negatif disebut La Nina. Dampak El Nino sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. El Nino berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara drastis, bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan hangat, El Nino tidak signikan mempengaruhi kurangnya curah hujan di Indonesia. Sedangkan La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino / La nina.

2. Indian Ocean Dipole (IOD)

Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).

Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian

barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia berubah secara musiman, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/ tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia

Page 8: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

4

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.

5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin potensi kandungan uap air di atmosfer sedikit, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan banyaknya uap air di atmosfer

A. KONDISI DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUT

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan Laut Indonesia.

Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut yang akan terjadi pada Musim Kemarau 2019 adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD

a. El Nino Southern Oscillation (ENSO)

Sejak bulan Oktober tahun 2018, kondisi suhu permukaam laut di Ekuator Pasifik Tengah (region Nino3.4) berada pada kondisi El Nino Lemah. Pada akhir Februari 2019 indeks Nino3.4 berada pada kondisi El Nino Lemah dengan indeksnya bernilai +0.59. Modelmodel prediksi baik secara dinamis maupun statitistik menunjukkan bahwa kondisi ini diprediksi berlanjut hingga pertengahan tahun 2019 dan kemudian akan cenderung meluruh menuju kondisi Netral pada akhir tahun 2019 (https://iri.columbia.edu). Analisis data historis menunjukkan bahwa El Nino lemah umumnya memiliki dampak yang tidak seragam di Wilayah Indonesia. Selain itu, dampak El Nino juga berbeda mengikuti musim, dengan dampak yang relatif tidak nyata/jelas pada musim Kemarau.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Oktober 2018 sampai dengan Januari 2019

umumnya bervariasi positif dan negatif namun masih dalam kisaran netralnya. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa tidak terdapat anomali sirkulasi angin pasat yang mempengaruhi iklim di wilayah Indonesia

b. Indian Ocean Dipole (IOD)

Nilai Dipole Mode Index (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : +0.23 (Desember 2018); -0.04 (Januari 2019) dan -0.38 (Februari 2019). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Maret hingga Agustus 2019 berkisar pada nilai -0.4

Page 9: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

5

s/d +0.4. Nilai ini berada pada kondisi normal. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2019, perpindahan uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia atau sebaliknya dalam kondisi Normal.

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan

Suhu permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi \monsum Asia-Australia

Hingga akhir Februari 2019 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normalnya. Sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia bagian barat bertiup dari arah timur laut dan timur, sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur angin berbelok dari arah utara ke arah barat. Sepanjang Maret-Agustus 2019, monsun asia diperkirakan relatif sama dengan normalnya sedangkan monsun australia diperkirakan lebih kuat dibanding normalnya yang berpotensi mengurangi peluang pembentukan awan utamanya di wilayah Indonesia di selatan khatulistiwa

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone /ITZ )

Posisi ITCZ pada akhir Februari 2019 masih berada di selatan ekuator dan akan bergerak ke arah utara menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya. Kondisi ini sesuai dengan posisi normalnya, sehingga potensi sifat musim kemarau di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi ratarata wilayah masing-masing

c. Suhu Perrmukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Hingga akhir Februari 2019, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi netral dengan anomali suhu berkisar -1°C s/d +1°C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif lebih hangat berada di perairan sebelah barat Sumatera, perairan sekitar Banten dan Jawa Barat, perairan selatan NTT yang anomali suhu permukaan lautnya mencapai hingga +2°C

Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2019 diprakirakan sebagai berikut :

1) Wilayah perairan Indonesia bagian barat dan tengah umumnya diprakirakan akan cenderung hangat hingga Juni 2019 dengan anomali suhu permukaan laut hingga +1 °C

2) Wilayah perairan Indonesia timur terutama di perairan sekitar Papua umumnya

diprakirakan akan lebih dingin dengan anomali suhu permukaan laut hingga -0.5 °C.

Page 10: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

6

B. RINGKASAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2019 DI JAWA TENGAH

a. Awal Musim Kemarau 2019 di wilayah Jawa Tengah diprakirakan terjadi paling awal pada bulan April Dasarian III dan paling akhir pada bulan Juni Dasarian III, yaitu sekitar

6 ZOM (11.1%) pada bulan April 2019, 33 ZOM (61.1%) pada bulan Mei 2019 dan 15

ZOM (27.8%) pada bulan Juni 2019.

b. Sifat hujan Musim Kemarau 2019 di Jawa Tengah diprakirakan sekitar 6 ZOM (11,1%)

wilayah di Jawa Tengah Bawah Normal (BN), 41 ZOM (76.0%) Normal (N) dan 7

ZOM (12.9%) Atas Normal (AN).

c. Bila dibandingkan terhadap rata-ratanya, wilayah di Jawa Tengah yang awal musim

Kemarau lebih awal (Maju) dari rata-ratanya 9 ZOM (16.7%) , 30 ZOM (55.5%)

lebih lambat dari rata-ratanya (Mundur) dan 15 ZOM (27.8%) sama dengan rata-

ratanya.

d. Puncak Musim Kemarau 2019 di Jawa Tengah diprakirakan sekitar 2 ZOM (3,7%)

terjadi pada bulan Juli, 44 ZOM (81.5%) bulan Agustus dan 8 ZOM (14,8%) terjadi

pada bulan September.

III. ANALISA MUSIM HUJAN 2018/2019 DI JAWA TENGAH

A. ANALISA AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

1. Awal Musim Hujan terjadi pada bulan Oktober 2018 meliputi: Sebagian wilayah Kab. Wonosobo, Temanggung dan Semarang; Kab. Purbalingga, Banjarnegara dan Kota salatiga bagian utara; sebagian wilayah selatan Kab. Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang dan Demak; sebagian kecil wilayah Kab. Grobogan, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Magelang, Kendal dan Kota Semarang.

(Luasan Zona Musim + 11.5% )

2. Awal Musim Hujan terjadi pada bulan November 2018 meliputi: Kab. Pati, Rembang, Blora, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Purworejo, Kota Magelang dan Surakarta; sebagian besar wilayah Kab. Batang, Kendal, Demak, Kudus, Grobogan, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Magelang, dan Kota Semarang; sebagian wilayah Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Jepara, Semarang, Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga

(Luasan Zona Musim + 82.7% )

3. Awal Musim Hujan terjadi pada bulan Desember 2018 meliputi : Kota Tegal dan Pekalongan; sebagian wilayah Kab. Jepara; Kab. Brebes dan Demak bagian utara; sebagian wilayah utara Kab. Tegal, Pemalang dan Pekalongan; wilayah barat laut Kab. Batang; sebagian kecil wilayah Kab. Kudus.

(Luasan Zona Musim + 5.8% )

Page 11: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

7

B. PERBANDINGAN ANALISA AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019 TERHADAP RATA-

RATANYA.

1. Daerah - daerah yang lebih Awal (Maju) dari rata-ratanya meliputi : Sebagian wilayah Kab. Pati dan sebagian kecil wilayah Kab. Kudus..

(Luasan Zona Musim + 1.8% )

2. Daerah-daerah yang sama dengan rata-ratanya meliputi : Sebagian wilayah Kab. Semarang; Kota Salatiga bagian utara; sebgian wilayah timur Kab. Temanggung dan Pati; sebagian wilayah utara Kab. Rembang.

(Luasan Zona Musim + 9.3% )

3. Daerah daerah yang lebih lambat (Mundur) dari rata-ratanya meliputi : Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Blora, Grobogan, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Magelang, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Tegal, Pekalongan, Semarang, Surakarta dan Magelang; sebagian besar wilayah Kab. Jepara, Kudus dan Temanggung; sebagian wilayah Kab. Rembang, Pati dan Semarang

(Luasan Zona Musim + 88.9% ).

IV. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2019 DI JAWA TENGAH

A. PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

1. Awal Musim Kemarau diprakirakan terjadi pada bulan April 2019 meliputi : Sebagian besar Kab. Blora; sebagian Kab. Rembang dan Wonogiri; sebagian wilayah utara Pati; sebagian kecil wilayah timur laut Jepara; sebagian wilayah timur Grobogan

(Luasan Zona Musim + 11.1%)

2. Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Mei 2019 meliputi : Kota Tegal, Pekalongan, Semarang dan Surakarta; Kab. Demak, Kudus, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten; sebagian besar Purworejo, Jepara, Pati, Grobogan, Brebes, Tegal, Pemalang dan Kendal; sebagian wilayah Pekalongan, Temanggung, Kab. Semarang, Rembang, Blora, Wonogiri, Kota Salatiga, Kebumen, Cilacap; sebagian wilayah utara Batang

(Luasan Zona Musim + 61.1%)

3. Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Juni 2019 meliputi : Kab. Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo; sebagian besar Kab. Banyumas, Batang; sebagian wilayah Kab. Pekalongan, Temanggung, Kota Salatiga, Magelang dan Cilacap; sebagian wilayah selatan Tegal, Pemalang; sebagian wilayah utara Kota Salatiga, Kab. Semarang, Kebumen dan Purworejo; sebagian wilayah barat daya Kendal; sebagian wilayah selatan Brebes, Tegal dan Pemalang

(Luasan Zona Musim + 27.8%)

Page 12: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

8

B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN SELAMA MUSIM KEMARAU 2019

1. Sifat hujan Bawah Normal (BN) meliputi : Sebagian Kab. Magelang; sebagian wilayah selatan Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo; sebagian wilayah barat Kebumen; sebagian wilayah timur Wonogiri; sebagaian kecil wilayah timur Wonosobo; sebagian kecil wilayah tenggara Banyumas

(Luasan Zona Musim + 11,1%)

2. Sifat hujan Normal (N) meliputi: Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Magelang, Surakarta dan Salatiga; Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Demak, Jepara, Kudus dan Cilacap; sebagian besar Kota Semarang, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Kab. Semarang, Klaten,Sragen, Wonogiri, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen, dan Banyumas; sebagian wilayah Kendal, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, Magelang, Purworejo

(Luasan Zona Musim + 76.0%)

3. Sifat hujan Atas Normal (AN) meliputi: Sebagian wilayah Kendal, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Boyolali; sebagian wilayah utara Temanggung dan Rembang; sebagian wilayah barat daya Kota Semarang; sebagian wilayah barat laut Klaten; sebagian wilayah timur Pati; sebagian wilayah selatan Blora, Grobogan dan Purworejo; sebagian wilayah tenggara Kebumen dan Magelang; sebagian kecil wilayah barat laut Kab. Semarang

(Luasan Zona Musim : + 12.9%)

C. PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019 TERHADAP RATA-

RATANYA

1. Daerah-daerah Kabupaten yang lebih awal (Maju) dari rata-ratanya : Kota Magelang; sebagian besar Purbalingga; sebagian wilayah Pekalongan, Batang, Temanggung dan Kota Salatiga; sebagian wilayah utara Kab. Semarang, Magelang dan Kebumen; sebagian wilayah selatan Brebes, Tegal, Pemalang, Kendal; sebagian kecil wilayah Banyumas

(Luasan Zona Musim + 16.7%)

2. Daerah-daerah Kabupaten yang sama dari rata-ratanya meliputi: Sebagian besar Kota Semarang; sebagian besar Blora dan Magelang; sebagian Kendal, Demak, Jepara, Rembang, Grobogan, Kab. Semarang, Boyolali, Wonogiri, Kebumen, Wonosobo; sebagian wilayah utara Brebes Kudus Pati dan Purworejo; sebagian wilayah selatan Cilacap; sebagian wilayah timur laut Batang; sebagian wilayah timur Banjarnegara

(Luasan Zona Musim + 27.8%)

3. Daerah-daerah Kabupaten yang lebih lambat (Mundur) dari rata-ratanya meliputi : Kota Tegal, Pekalongan dan Surakarta; Kab. Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten; sebagian besar Cilacap, Banyumas, Tegal, Pekalongan, Kudus dan Purworejo; sebagian wilayah Kota Salatiga, Brebes, Pekalongan, Batang, Temanggung, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, Boyolali dan Wonogiri; sebagian wilayah selatan

Page 13: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

9

Kota Semarang dan Blora; sebagian wilayah utara Banjarnegara; sebagian wilayah tenggara Kendal; sebagian wilayah barat daya Kota Semarang; sebagian wilayah timur laut Wonosobo; sebagian kecil wilayah Magelang.

(Luasan Zona Musim + 55.5%).

D. PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM KEMARAU 2019

1. Daerah-daerah Kabupaten yang Puncak Musim Kemarau terjadi pada bulan Juli

meliputi: Kota Surakarta; sebagian wilayah selatan Kab. Sragen; sebagian wilayah utara Kab. Karanganyar dan Sukoharjo; sebagian kecil wilayah selatan Kab. Purworejo; sebagian kecil wilayah tenggara Kab. Kebumen dan Boyolali.

(Luasan Zona Musim + 3.7%)

2. Daerah-daerah Kabupaten yang Puncak Musim Kemarau terjadi pada bulan

Agustus meliputi: Kab. Brebes, Kendal, Semarang, Temanggung, Cilacap, Klaten, Wonogiri, Kota Semarang, Magelang dan salatiga; sebagian besar wilayah Kab. Batang, Blora, Grobogan, Boyolali, Sragen, Wonosobo, Kebumen, Purworejo; sebagian wilayah Kab. Tegal, Pemalang, Pekalongan, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Karanganyar, Sukoharjo, Magelang, Banjarnegara, Purbalingga dan Wonogiri.

(Luasan Zona Musim + 81.5%)

3. Daerah-daerah Kabupaten Puncak Musim Kemarau terjadi pada bulan

September meliputi : Kota Tegal & Pekalongan; sebagian besar wilayah Kab. Kudus; sebagian wilayah Kab. Pemalang, Pekalongan, Demak, Pati dan Magelang; Kab. Tegal bagian utara; Kab. Rembang dan Purbalingga bagian selatan; wilayah barat daya Kab. Banjarnegara; wilayah barat laut Kab. Batang, sebagian wilayah timur Kab. Jepara

(Luasan Zona Musim + 14.8%).

Page 14: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

10

Lampiran 1.

TABEL 1

ANALISA MUSIM HUJAN TAHUN 2018/2019

PER KOTA/KABUPATEN DI JAWA TENGAH

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

-1 -2 -3 -4

1 BREBES

UTARA DES II 3

TENGAH NOV II 0

BARAT DAYA NOV I 3

TENGGARA OKT III 1

SELATAN NOV I 2

2 TEGAL

UTARA DES I 2

BARAT NOV II 0

TENGAH NOV III 1

SELATAN OKT III 1

3 KOTA TEGAL DES I 2

4 PEMALANG

PESISIR UTARA DES I 2

UTARA NOV III 1

TENGAH NOV III 1

BARAT DAYA OKT III 1

TENGGARA OKT II 2

5 PEKALONGAN DES I 2

UTARA DES I 2

BARAT NOV III 1

TIMUR NOV I 7

SELATAN OKT II 2

6 KOTA PEKALONGAN DES I 2

7 BATANG

BARAT LAUT DES I 2

TIMUR LAUT NOV III 3

TENGAH NOV I 7

SELATAN OKT III 0

Dilanjutkan di halaman 11

Page 15: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

11

Lanjutan Tabel 1:

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

8 KENDAL

UTARA NOV III 3

TENGAH NOV III 3

BARAT DAYA OKT III 0

SELATAN NOV I 2

TENGGARA NOV I 1

9 KOTA SEMARANG

UTARA NOV III 3

BARAT DAYA NOV I 1

TENGGARA OKT III 2

10 DEMAK

UTARA DES II 2

TENGAH NOV I 1

BARAT NOV III 3

SELATAN OKT III 2

11 JEPARA

BARAT DES II 2

UTARA DES II 2

SELATAN DES II 2

TIMUR NOV III 3

TIMUR LAUT NOV III 0

12 KUDUS

UTARA NOV III 3

TENGAH NOV I 1

SELATAN NOV I 1

13 PATI

UTARA NOV III 0

TIMUR LAUT NOV III -1

TENGAH NOV I -1

BARAT LAUT NOV III 0

BARAT NOV I 1

SELATAN NOV I 2

Dilanjutkan di halaman 12

Page 16: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

12

Lanjutan Tabel 1:

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

14 REMBANG

UTARA NOV III -1

TIMUR NOV III 0

TENGAH NOV I 2

SELATAN NOV I 2

15 BLORA

UTARA NOV II 2

TENGAH NOV II 2

SELATAN NOV III 5

16 GROBOGAN

UTARA NOV I 2

BARAT NOV I 2

BARAT DAYA OKT III 2

SELATAN NOV III 5

TIMUR LAUT NOV I 2

TIMUR NOV II 2

17 KAB. SEMARANG

TIMUR LAUT OKT III 2

BARAT LAUT OKT III 0

BARAT DAYA NOV I 2

TENGGARA NOV I 1

SELATAN NOV I 2

18 SALATIGA KOTA

UTARA OKT III 0

SELATAN NOV I 1

19 TEMANGGUNG

UTARA NOV I 2

BARAT OKT III 0

TIMUR OKT III 0

SELATAN NOV I 2

Dilanjutkan di halaman 13

Page 17: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

13

Lanjutan Tabel 1:

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

20 BOYOLALI

UTARA NOV III 5

BARAT LAUT OKT III 2

TENGAH NOV I 1

SELATAN NOV I 0

BARAT DAYA NOV I 2

TENGGARA NOV II 2

21 MAGELANG

UTARA NOV I 2

TENGAH NOV I 5

BARAT NOV I 5

TIMUR NOV I 2

TENGGARA NOV I 0

22 KOTA MAGELANG NOV I 2

23 WONOSOBO

UTARA OKT III 0

BARAT NOV I 3

SELATAN NOV I 3

TENGGARA NOV I 5

TIMUR OKT III 0

BARAT DAYA NOV I 3

24 BANJARNEGARA

TIMUR LAUT OKT III 0

BARAT LAUT OKT II 2

TIMUR NOV I 3

TENGGARA NOV I 3

BARAT DAYA NOV I 3

25 PURBALINGGA

UTARA OKT II 2

TIMUR NOV I 3

SELATAN NOV I 3

BARAT NOV I 2

BARAT LAUT NOV I 4

Dilanjutkan di halaman 14

Page 18: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

14

Lanjutan Tabel 1:

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

26 BANYUMAS

UTARA NOV I 4

TENGAH NOV I 2

TENGGARA OKT II 2

BARAT DAYA NOV I 3

SELATAN NOV I 2

27 CILACAP

SELATAN NOV I 5

TIMUR NOV I 3

BARAT DAYA NOV I 3

TENGAH NOV I 3

BARAT LAUT NOV I 3

28 KEBUMEN

UTARA NOV I 3

SELATAN NOV I 3

TENGGARA NOV I 3

TIMUR NOV I 3

BARAT OKT II 2

29 PURWOREJO

SELATAN NOV I 3

UTARA NOV I 3

BARAT LAUT NOV I 2

TIMUR NOV I 2

TENGAH NOV I 3

BARAT NOV I 3

30 KLATEN

SELATAN NOV III 3

TENGAH NOV III 3

UTARA NOV I 0

Dilanjutkan di halaman 15

Page 19: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

15

Lanjutan Tabel 1:

NO. KABUPATEN DAN

KOTA

AWAL MUSIM HUJAN 2018/2019

AWAL MUSIM

HUJAN 2018/2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-RATA

(Dasarian)

31 SUKOHARJO

UTARA NOV II 2

TENGAH NOV I 0

SELATAN NOV I 0

TIMUR NOV II 1

32 KOTA SURAKARTA NOV II 2

33 KARANGANYAR

BARAT LAUT NOV II 2

BARAT NOV II 1

TIMUR NOV I 1

34 SRAGEN

SELATAN NOV II 2

UTARA NOV III 5

BARAT NOV I 1

35 WONOGIRI

SELATAN NOV III 1

TENGAH NOV III 2

TIMUR NOV III 2

TIMUR LAUT NOV I 1

BARAT NOV I 1

UTARA NOV II 1

Page 20: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

16

Lampiran 2.

TABEL 2

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU TAHUN 2019

PER KOTA/KABUPATEN DI JAWA TENGAH

NO KABUPATEN DAN

KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP

RATA-RATA

(Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

1 2 3 4 5 7 8

1 BREBES

UTARA MEI I 0 N AGT 19

TENGAH MEI II 1 N AGT 18

BARAT DAYA MEI III 1 N AGT 15

TENGGARA JUN I -1 N AGT 13

SELATAN JUNI I 1 N AGT 13

2 TEGAL

UTARA MEI II 1 N SEP 18

BARAT MEI II 1 N AGT 18

TENGAH MEI III 1 N AGT 16

SELATAN JUN I -1 N AGT 13

3 KOTA TEGAL MEI II 1 N SEP 18

4 PEMALANG

PESISIR UTARA MEI II 1 N SEP 18

UTARA MEI III 2 N AGT 17

TENGAH MEI III 1 N AGT 16

BARAT DAYA JUN I -1 N AGT 13

TENGGARA JUN II -2 N AGT 12

5 PEKALONGAN

UTARA MEI II 1 N SEP 18

BARAT MEI III 1 N AGT 16

TIMUR JUN I -1 N AGT 10

SELATAN JUN II -2 N AGT 12

6 KOTA

PEKALONGAN MEI II 1 N SEP 18

7 BATANG

BARAT LAUT MEI II 1 N SEP 18

TIMUR LAUT MEI III 0 N AGT 15

TENGAH JUN I -1 N AGT 10

SELATAN JUN I 2 N AGT 11

Dilanjutkan di halaman 17

Page 21: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

17

Lanjutan Tabel 2:

NO KABUPATEN

DAN KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-

RATA (Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

8 KENDAL

UTARA MEI III 0 N AGT 15

TENGAH MEI III 0 N AGT 15

BARAT DAYA JUN I 2 N AGT 11

SELATAN MEI III -2 A AGT 14

TENGGARA MEI III 2 A AGT 14

9 KOTA

SEMARANG

UTARA MEI III 0 N AGT 15

BARAT DAYA MEI III 2 A AGT 14

TENGGARA MEI II 0 N AGT 14

10 DEMAK

UTARA MEI I 1 N AGT 20

TENGAH MEI I 1 N SEP 18

BARAT MEI III 0 N AGT 15

SELATAN MEI II 0 N AGT 14

11 JEPARA

BARAT MEI I 1 N AGT 20

UTARA MEI I 1 N AGT 20

SELATAN MEI I 1 N AGT 20

TIMUR MEI III 0 N SEP 15

TIMUR LAUT APR III 2 N AGT 21

12 KUDUS

UTARA MEI III 0 N SEP 15

TENGAH MEI I 1 N SEP 18

SELATAN MEI I 1 N SEP 18

13 PATI

UTARA APR III 2 N AGT 21

TIMUR LAUT APR III 1 A AGT 19

TENGAH MEI I 1 N AGT 17

BARAT LAUT APR III 2 N AGT 21

BARAT MEI I 1 N SEP 18

SELATAN MEI I 0 N SEP 16

Dilanjutkan di halaman 18

Page 22: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

18

Lanjutan Tabel 2:

NO KABUPATEN DAN

KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP

RATA-RATA

(Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

14 REMBANG

UTARA APR III 1 A AGT 19

TIMUR APR III 1 N AGT 21

TENGAH MEI I 0 N SEP 16

SELATAN MEI I 0 N SEP 16

15 BLORA

UTARA APR III 0 N AGT 19

TENGAH APR III 0 N AGT 19

SELATAN MEI I 1 A AGT 14

16 GROBOGAN

UTARA MEI I 0 N AGT 18

BARAT MEI I 0 N AGT 18

BARAT DAYA MEI II 0 N AGT 14

SELATAN MEI I 1 A AGT 14

TIMUR LAUT MEI I 0 N SEP 16

TIMUR APR III 0 N AGT 19

17 KAB. SEMARANG

TIMUR LAUT MEI II 0 N AGT 14

BARAT LAUT JUN I -1 N AGT 12

BARAT DAYA MEI III 0 N AGT 14

TENGGARA MEI II 1 N AGT 16

SELATAN MEI III 0 N AGT 14

18 SALATIGA KOTA

UTARA JUN I -1 N AGT 12

SELATAN MEI II 1 N AGT 16

19 TEMANGGUNG

UTARA MEI III -2 A AGT 14

BARAT JUN I 2 N AGT 11

TIMUR JUN I -1 N AGT 12

SELATAN MEI II -1 N AGT 15

Dilanjutkan di halaman 19

Page 23: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

19

Lanjutan Tabel 2:

NO KABUPATEN DAN

KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP

RATA-RATA

(Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

20 BOYOLALI

UTARA MEI I 1 A AGT 14

BARAT LAUT MEI II 0 N AGT 14

TENGAH MEI II 1 N AGT 16

SELATAN MEI II 1 A AGT 17

BARAT DAYA MEI III 0 N AGT 14

TENGGARA MEI II 1 N JUL 18

21 MAGELANG

UTARA MEI II -1 N AGT 15

TENGAH JUN I 0 B SEP 15

BARAT JUN I 0 B SEP 15

TIMUR MEI III 0 N AGT 14

TENGGARA MEI II 1 A AGT 17

22 KOTA MAGELANG MEI II -1 N AGT 15

23 WONOSOBO

UTARA JUN I 2 N AGT 11

BARAT JUN I 0 N AGT 12

SELATAN JUN I 0 N AGT 12

TENGGARA JUN I 0 B SEP 15

TIMUR JUN I 2 N AGT 11

BARAT DAYA JUN I -1 N AGT 12

24 BANJARNEGARA

TIMUR LAUT JUN I 2 N AGT 11

BARAT LAUT JUN II -2 N AGT 12

TIMUR JUN I 0 N AGT 12

TENGGARA JUN I -1 N AGT 12

BARAT DAYA JUN I -2 N SEP 15

25 PURBALINGGA

UTARA JUN II -2 N AGT 12

TIMUR JUN I -2 N SEP 15

SELATAN JUN I -2 N SEP 15

BARAT JUNI I 1 N AGT 13

BARAT LAUT JUN II -1 N AGT 10

Dilanjutkan di halaman 20

Page 24: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

20

Lanjutan Tabel 2:

NO KABUPATEN

DAN KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP RATA-

RATA (Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

26 BANYUMAS

UTARA JUN II -1 N AGT 10

TENGAH JUNI I 1 N AGT 13

TENGGARA JUNI I 1 N AGT 11

BARAT DAYA MEI III 1 N AGT 13

SELATAN JUNI I 1 N AGT 13

27 CILACAP

SELATAN JUNI III 0 N AGT 9

TIMUR MEI III 0 N AGT 13

BARAT DAYA JUNI I 1 N AGT 12

TENGAH MEI III 1 N AGT 13

BARAT LAUT MEI III 1 N AGT 15

28 KEBUMEN

UTARA JUN I -1 N AGT 12

SELATAN MEI III 0 N AGT 13

TENGGARA MEI II 2 A JUL 15

TIMUR MEI II 2 B AGT 13

BARAT JUNI I 1 N AGT 11

29 PURWOREJO

SELATAN MEI II 2 A JUL 15

UTARA JUN I 0 N AGT 12

BARAT LAUT JUN I 0 N AGT 13

TIMUR MEI II 2 N AGT 17

TENGAH MEI II 2 B AGT 13

BARAT MEI II 2 B AGT 13

30 KLATEN

SELATAN MEI I 1 N AGT 18

TENGAH MEI I 1 N AGT 18

UTARA MEI II 1 A AGT 17

Dilanjutkan di halaman 21

Page 25: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

21

Lanjutan Tabel 2:

NO KABUPATEN DAN

KOTA

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2019

AWAL

MUSIM

KEMARAU

2019

PERBANDINGAN

TERHADAP

RATA-RATA

(Dasarian)

SIFAT

HUJAN

MUSIM

KEMARAU

PUNCAK

MUSIM

KEMARAU

PANJANG

MUSIM

KEMARAU

31 SUKOHARJO

UTARA MEI II 1 N JUL 18

TENGAH MEI II 1 A AGT 17

SELATAN MEI II 1 A AGT 17

TIMUR MEI I 1 A AGT 17

32 KOTA SURAKARTA MEI II 1 N JUL 18

33 KARANGANYAR

BARAT LAUT MEI II 1 N JUL 18

BARAT MEI I 1 A AGT 17

TIMUR MEI II 1 N AGT 16

34 SRAGEN

SELATAN MEI II 1 N JUL 18

UTARA MEI I 1 A AGT 14

BARAT MEI II 1 N AGT 16

35 WONOGIRI

SELATAN APR III 1 B AGT 17

TENGAH APR III 0 N AGT 19

TIMUR MEI I 1 N AGT 18

TIMUR LAUT MEI II 1 N AGT 16

BARAT MEI I 0 B AGT 19

UTARA MEI I 1 A AGT 17

KETERANGAN :

1. SIFAT HUJAN

AN : ATAS NORMAL

N : NORMAL

BN : BAWAH NORMAL

2. Perbandingan Analisa dan Prakiraan Hujan terhadap Rata-Ratanya

-1 : Maju 1 Dasarian dari Rata-Ratanya

-2 : Maju 2 Dasarian dari Rata-Ratanya

-3 : Maju 3 Dasarian dari Rata-Ratanya

0 : Sama dengan Rata-Ratanya

+1 : Mundur 1 Dasarian dari Rata-Ratanya

+2 : Mundur 2 Dasarian dari Rata-Ratanya

+3 : Mundur 3 Dasarian dari Rata-Ratanya

Page 26: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

22

Lampiran 3:

Page 27: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

23

Lampiran 4:

Page 28: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

24

Lampiran 5:

Page 29: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

25

Lampiran 6:

Page 30: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

26

Lampiran 7:

Page 31: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

27

Lampiran 8:

Page 32: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

28

Lampiran 9

Page 33: KATA PENGANTAR · datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. ... antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

1