Kasus Pelatihan Keajaiban Disney

4
Kasus: Pelatihan “Keajaiban” Disney di Dierberg Oleh Budi Prasetyo NIM. B.141.07.0057 Ax. Marina Faradiana NIM. B.111.07.0174 Lestari Kuncari Harti NIM. B.111.07.0166 Eko Sucipto NIM. B.111.07.0059 NIM. B.141.07.0057 1

Transcript of Kasus Pelatihan Keajaiban Disney

Page 1: Kasus Pelatihan Keajaiban Disney

Kasus: Pelatihan “Keajaiban” Disney di Dierberg

OlehBudi Prasetyo NIM. B.141.07.0057

Ax. Marina Faradiana NIM. B.111.07.0174Lestari Kuncari Harti NIM. B.111.07.0166

Eko Sucipto NIM. B.111.07.0059NIM. B.141.07.0057

1

Page 2: Kasus Pelatihan Keajaiban Disney

Kasus: Pelatihan “Keajaiban” Disney di Dierberg

A. Evaluasi Pelatihan

1. Reaksi

Dalam pelayanan konsumen dan orientasi karyawan, karyawan baru

Dierberg wajib menjalani program orientasi selama dua jam. Selama orientasi

mereka mendapatkan buku pegangan karyawan, menyaksikan video singkat

mengenai sejarah organisasi, dan diberikan arahan mengenai kebijakan

keamanan kerja serta peraturan perusahaan. Hal yang sangat disayangkan

bahwa orientasi tersebut oleh karyawan-karyawan baru dirasakan sebagai masa

orientasi yang membosankan, sehingga setelah dua jam orientasi tersebut para

karyawan baru tidak bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan mereka.

Pekerjaan yang baru, seharusnya memberikan harapan yang baru pula

bagi setiap karyawan yang baru bergabung dalam suatu perusahaan, dan hal

tersebut tentu akan menjadi motivasi bagi setiap pekerja untuk melakukan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Tetapi, tidak demikian dengan pegawai-

pegawai baru Dierberg. Tujuan yang kurang jelas, atau lebih tepat dikatakan

tidak adanya visi dalam suatu perusahaan tidak akan menghasilkan kemajuan

apapun dan itulah yang terjadi di Dierberg, sehingga para pegawai tidak memiliki

harapan apapun terhadap organisasi dan hal tersebut tentu berdampak kepada

pelayanan ke konsumen. Paling tidak hal itulah yang muncul sebagai reaksi dari

para karyawan yang baru.

2. Belajar

Menyadari kondisi demikian Direktur Sumber Daya Dierberg, Fred Martel,

mengunjungi satu lokakarya mengenai pelayanan konsumen dan pendekatan

pada orientasi di Institut Disney. Banyak hal positif yang didapat Martel dari

lokakarya tersebut. Berawal belajar dari Institut Disney, dibawah pimpinan

Martel, para karyawan SDM mengganti dinding-dinding ruangan pelatihan dan

orientasi yang sebelumnya kosong, diubah dekorasinya dengan informasi-

2

Page 3: Kasus Pelatihan Keajaiban Disney

informasi tentang sejarah perusahaan, gambar dari toko-toko yang ada, serta

rincian perusahaan lainnya, sehingga karyawan-karyawan baru dapat melihat

sejarah perusahaan. Selain itu para karyawan baru diberikan latihan-latihan

yang membuat mereka ikut terlibat dan berinteraksi dalam latihan/simulasi

tersebut. Tayangan video yang selama ini hanya berisi sejarah organisasi,

digantikan dengan tayangan video yang memberikan penekanan kepada

pelayanan konsumen, perkembangan perusahaan, serta kesempatan berkarier.

3. Perilaku

Penekanan kepada partisipasi dan interaksi dalam masa orentasi

mengubah seluruh cara pandang para karyawan baru dalam bekerja.

Mengutamakan pelayanan kepada konsumen serta tim kerja yang solid,

membuat pegawai-pegawai baru lebih bersemangat dalam melakukan tugasnya.

4. Hasil

Sebagai hasil dari perubahan-perubahan tersebut, Dierberg telah

menerima penghargaan professional dalam memotivasi dan mempertahankan

para karyawannya, karena bukan hal yang mudah bagaimana suatu perusahaan

dapat mempertahankan para karyawannya, dan Dienberg telah terbukti dapat

melakukannya.

3