kasus BRONKIOLITIS1234

9
BRONKIOLITIS 1. DEFINISI Bronkiolitis adalah penyakit Infeksi Respiratory Akut bawah yang ditandai dengan inflamasi pada bronkiolus. Umumnya, infeksi tersebut disebabkan oleh virus. Secara klinis ditandai dengan episode pertama wheezing pada bayi yang didahului dengan gejala IRA. 1 Faktor Resiko Bronktis Berat - Usia - Bayi usia muda dengan bronkiolitis mempunyai resiko lebih tinggi mendapat perawatan dirumah sakit - Prematuritas - Bayi lahir prematur kemungkinan menderita RSV lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan - Kelainan jantung bawan - Orangtua perokok - Jumlah saudara atau berada ditempat penitipan - Sosioekonomi rendah 2 2. ETIOLOGI Sekitar 95% dari kasus tersebut secara serologis terbukti disebabkan oleh invasi Respiratory Syncytial virus. Orenstein menyebutkan pula beberapa penyebab lain seperti Adenovirus, virus Influenza, virus Parainfluenza, Rhinovirus, dan mikoplasma, tetapi belum ada bukti kuat bahwa bronkiolitis disebabkan oleh bakteri. 1

description

kasus BRONKIOLITIS1234

Transcript of kasus BRONKIOLITIS1234

BRONKIOLITIS1. DEFINISI Bronkiolitis adalah penyakit Infeksi Respiratory Akut bawah yang ditandai dengan inflamasi pada bronkiolus. Umumnya, infeksi tersebut disebabkan oleh virus. Secara klinis ditandai dengan episode pertama wheezing pada bayi yang didahului dengan gejala IRA. 1Faktor Resiko Bronktis Berat Usia Bayi usia muda dengan bronkiolitis mempunyai resiko lebih tinggi mendapat perawatan dirumah sakit Prematuritas Bayi lahir prematur kemungkinan menderita RSV lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan Kelainan jantung bawan Orangtua perokok Jumlah saudara atau berada ditempat penitipan Sosioekonomi rendah2

2. ETIOLOGI Sekitar 95% dari kasus tersebut secara serologis terbukti disebabkan oleh invasi Respiratory Syncytial virus. Orenstein menyebutkan pula beberapa penyebab lain seperti Adenovirus, virus Influenza, virus Parainfluenza, Rhinovirus, dan mikoplasma, tetapi belum ada bukti kuat bahwa bronkiolitis disebabkan oleh bakteri.1

3. EpidemiologiBronkiolitis paling sering terjadi pada usia 2-24 bulan, puncaknya pada usia 2-8 bulan. 95% kasus terjadi pada anak berusia dibawah 2 tahun dan 75% diantaranya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun. Orenstein menyatakan bahwa bronkiolitis paling sering terjadi pada bayi laki-laki berusia 3-6 bulan yang tidak mendapatka ASI, dan hidup di lingkungan padat penduduk. Selain orenstein, louden menyatakan bahwa bronkiolitis terjadi 1,25 kali lebih banyak pada anak laki-laki dari pada anak perempuan. Dominasi pada anak laki-laki yang dirawat juga disebut oleh Shay, yaitu 1,6 kali lebih banyak daripada anak perempuan, sedangkan Fjaerli menyebutkan 63% kasus bronkiolitis adalah laki-laki. Angka mortalitar dan morbiditas lebih tinggi dinegara-negara maju. Hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya status gizi dan ekonomi, kurangnya tunjangan medis, serta kepadatan penduduk dinegara berkembang. Angka mortalitas dinegara berkembang pada anak-anak yang dirawat adala 1-3%. 1

4. PATOFISIOLOGIInfeksi virus pada epitel bersilia bronkiousRespon inflamasi akutSecresi mucusPenimbunan debris seluler/sel-sel mati yang terkelupasInfiltrasi limfosit peribronkialEdema submukosaSaluran bronkiolus menyempitObstruksi bronkiolusHambatan aliran udaraPeningkatan resistensi pada bronkiolus selama fase inspirasi dan ekspirasi(karena radius saluran ekspiratori >>kecilseama ekspirasi) WheezingAir trapping dan hiperinflasi ekspirasi memanjangGangguan pertukaran gas normalKetidak seimbangan ventilasi perfusi dispneaHipoksimia & hipoksia jaringanKompensasiTakipnea 15. DIAGNOSIS 1,2,3a. Anamnesa Anak usia < 2 tahun Gejala awal : gejala infeksi respiratori akut akibat virus, seperti pilek ringan, batuk, demam subfebris. 1 atau 2 hari kemudian timbul batuk yang disertai sesak nafas Wheezing ekspirasi Sianosis Merintih Nafas berbunyi Muntah setelah batuk Rewel Penurunan nafsu makan.Menurut WHO : Wheezing tidak membaik dengan 3 dosis bronkodilator kerja cepat Ekspirasi memanjang Hiperinflasi dinding dada, dengan hipersonor pada perkusi Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Ronki pada auskultasi dada Sulit makan, menyusu atau minum

b. Pemeriksaan fisik Vital sign takipnea, takikardi, peningkatan suhu diatas 38C Sianosis, jika gejala berat Thorax Inspeksi Bentuk dada tampak hiperinflasi Retraksi dinding dada (subscosta, intercosta, supraclavikula) Ekspresi memanjangPerkusi HipersonorAuskultasi Wheezing ekspirasi Bisa ditemuka ronki Apnea dapat terjadi pada bayi terutama usia 92% dengan terapi oksigen Perburukan status pernapasan, ditandai dengan peningkatan distress nafas dan kelelahan Apnea berulang

8. KOMPLIKASI Pneumothoraks Asmabronkial 9. PROGNOSISBeberapa studi kohort menghubungkan bronkiolitis akut berat pada bayi akan berkembang menjadi asma. Suatu studi kohort prospektif menemukan bahwa 23% bayi dengan riwayat bronkiolitis berkembang menjadi asma pada usia 3 tahun, dibandingkan dengan 1% kelompok kontrol.Tetapi tidak dapat dibuktikan secara jelas bahwa bronkiolitis terjadi pada anak dengan kecendrungan asma, tetapi bila bayi yang terkena bronkiolitis dihubungkan dengan asma, keberhasilan pengobatan dengan kortikosteroid mungkin dapat mengurangi prevalens asma pada anak dari kelmpok pengobatan.

10. DISKUSITelah dilaporkan seorang pasien anak laki-laki umur 6,5 bulan dengan diagnosis Bronkiolitis. Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.Dari anamnesis didapatkan riwayat demam terus-menerus, batuk berdahak disertai sesak nafas, nafas berbunyi menciut dan bertambah sesak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, tampak pucat, merintih, muntah setelah batuk, rewel, dan sulit menyusu.Dari pemeriksaan fisik pada Vital sign didapatkan takipnea dengan frekuensi nafas 76 x/menit. takikardi, peningkatan suhu diatas 38C. Pada Inspeksi ditemukan nafas cuping hidung, Retraksi dinding dada (subscosta, intercosta, supraclavikula). Bentuk dada tampak hiperinflasi, Sianosis, jika gejala berat pada Ekskresi memanjang. Pada perkusi ditemukan hipersonor, dan auskultasi terdapat Wheezing ekspirasi, bisa ditemuka ronki, apnea dapat terjadi pada bayi terutama usia