kasus bisnis internasional

download kasus bisnis internasional

of 6

Transcript of kasus bisnis internasional

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    1/6

    1

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya

    saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bisnis Internasional yang berjudul Analisis

    Kasus Bisnis Internasional (Penarikkan Peredaran Indomie di Taiwan).

    Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa banyak pihak yang telah

    meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi

    bagi kami. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih

    kepada Bapak Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si selaku dosen mata kuliah Bisnis

    Internasional, dan teman-teman Departemen Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2011 Kelas

    B.

    Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang

    membutuhkan, terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga

    apa yang diharapkan dapat tercapai.

    Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terdapat banyak

    kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapakan kritik dan saran

    yang konstruktif dari pembaca agar dapat menjadi perbaikan untuk makalah selanjutnya.

    Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

    Medan, 15 Mei 2011

    Hormat kami,

    Penyusun

    DAFTAR ISI

    1. BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang...

    1.2 Tujuan....

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    2/6

    2

    1.3 Rumusan Masalah...

    2. BAB II : PEMBAHASAN

    2.1 Kutipan Kasus

    2.2 Analisis Kasus

    3. BAB III : PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Saran

    4. DAFTAR PUSTAKA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas suatu Negara. Banyak

    cara yang dilakukan untuk dapat berbisnis secara internasional. Mulai dari kegiatan

    perdagangan/trading (ekspor, subcontracting, counter trade), transfer (turnkey project,

    licencing, franchising), dan Foreign Direct Investment (joint venture,contract manufacturing,

    management contract, aliansi bisnis, dll). Karena bisnis ini menjanjikan dengan mampu

    meraih pasar yang luas, maka bisnis ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi karena

    melibatkan banyak pihak-pihak dengan berbagai kepentingan yang juga berbeda. Salah satu

    risiko tersebut dapat berbentuk pencekalan atau penarikkan peredaran barang di pasar luarnegeri seperti kasus yang akan kita bahas di makalah ini. Alangkah baiknya jika kita mampu

    menganalisis kasus berikut dan mengambil pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di

    kemudian hari.

    1.2 Tujuan

    Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pribadi sebagai salah satu

    kategori penilaian mata kuliah Bisnis Internasional. Selain itu, juga bertujuan agar penyusun

    dapat memahami contoh kasus bisnis internasional serta menganalisisnya dengan baik.

    1.3 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    3/6

    3

    1. Bagaimanakah contoh kasus Bisnis Internasional ?

    2. Apa analisis dan solusi kasus Bisnis Internasional ?

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Kutipan Kasus

    SENIN, 11 OKTOBER 2010 | 11:45 WIB

    Mengandung Pengawet Terlarang, Indomie Ditarik di Taiwan

    TEMPO Interaktif , TaiwanDua jaringan supermarket terbesar di Taiwan berhenti menjual

    produk mi instan merek Indomie setelah pemerintah Taiwan menemukan bahan pengawet

    yang dilarang di produk asal Indonesia. Pusat Keamanan Makanan Taiwan telah menguji mi

    tersebut dan bakal menanyakannya terhadap insiden tersebut ke para importir dan

    distributor. Importir dari Hong Kong mengatakan mi-mi tersebut diperkirakan dibawa ke

    Thailand secara ilegal. Beberapa warga Taiwan mengatakan mereka akan membeli mi merek

    lain. Sementara, para tenaga kerja Indonesia di Taiwan mengaku akan tetap memakan

    Indomie karena rasanya enak dan harganya murah.

    Pemerintah Taiwan mengumumkan menarik mi instan Indomie, Jumat. Penarikan itu

    dilakukan setelah dua bahan pengawet terlarang, methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic

    acid, ditemukan di dalam Indomie. Bahan pengawet tersebut hanya dibolehkan untuk

    kosmetik. Bahan pengawet tersebut dilarang digunakan di makanan-makanan di Taiwan,

    Kanada, dan Eropa. Jika bahan pengawet tersebut dikonsumsi, bisa menyebabkan orang

    muntah. Bahkan, kalau bahan pengawet tersebut dimakan untuk jangka waktu yang cukuplama atau dalam jumlah yang banyak, itu bisa menyebabkan metabolic acidosis, sebuah

    kondisi akibat terlalu banyak mengkonsumsi asam.

    Jaringan toko ParknShop dan Wellcome menarik semua produk Indomie dari supermarket-

    supermarket milik mereka. Importir Indomie di Taiwan, Fok Hing (HK) Trading, mengatakan

    mi produk Indomie sudah memenuhi standar keamanan makanan di Hong Kong maupun

    Badan Kesehatan Dunia (WHO). Fok Hing (HK) Trading mengutip penilaian kualitas Indomie

    pada Juni yang menyatakan tidak menemukan kandungan pengawet terlarang di Indomie.

    "Mi Indomie aman dimakan dan mereka masuk ke Hong Kong melalui saluran impor resmi,"

    tulis Fok Hing (HK) Trading. "Produk yang mengandung racun dan ditemukan di Taiwan

    diduga diimpor secara ilegal."

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    4/6

    4

    Sebuah supermarket Indonesia di Taiwan, East-Southern Cuisine Express, di Causeway Bay

    mengatakan bahwa produk Indomie mereka bukan barang selundupan dan aman dimakan.

    Satu paket berisi lima bungkus Indomie di Taiwan dijual 10 dolar Hong Kong (Rp 11. 500)Sementara, merek lainnya seharga 15 dolar Hong Kong (Rp 17.200) sampai 20 dolar Hong

    Kong (Rp 23.000). Indomie diminati di Hong Kong setelah sebuah iklan menunjukkan

    seorang bayi menari dan terbang setelah minum satu mangkuk Indomie.

    Sementara itu, produsen Indomie di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP),

    mengatakan produk-produk mereka sudah memenuhi standar internasional. (Baca:

    Produknya Ditarik di Taiwan, Ini Jawaban Indofood).

    "ICBP menegaskan bahwa produk-produknya telah sesuai dengan petunjuk global yang

    dibuat CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan internasional. Kami

    sedang mengkaji situasi di Taiwan terkait beberapa laporan tersebut dan akan mengambil

    langkah yang diperlukan untuk melindungi konsumen kami di negara itu dan negara

    lainnya," ujar Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja dalam siaran pers di situs Indofood, Senin

    (11/10).

    2.1 Analisis Kasus

    Kasus ini melibatkan beberapa pemeran bisnis internasional, yaitu pemerintahan Taiwan

    melalui FDA & DOH (Food and Drugs Administration Department Of Health)-nya, para

    importir melalui Fok Hing (HK) Trading, dua jaringan distributor dan retailer besar Taiwan

    melalui ParknShop dan Wellcome, perusahaan asal Indonesia melalui PT Indofood CBP

    Sukses Makmur Tbk, dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Marie

    Elka Pangestu). Masalah utamanya terletak pada temuan dua bahan pengawet terlarang,

    methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid, yang notabene sangat dilarang untuk

    pemakaian dalam bahan makanan di negara Taiwan. Tapi, Indofood berdalih bahwa

    produknya sudah memenuhi standar Internasional yang dibuat oleh badan standar makanan

    internasional, Codex Alimentarius Commision (CAC). Pembelaan pun datang dari importir

    resmi Indomie di Taiwan, Fok Hing (HK) Trading, mengatakan bahwa mi produk Indomie

    sudah memenuhi standar keamanan makanan di Hong Kong maupun Badan Kesehatan

    Dunia (WHO).

    Menurut saya, masalah ini muncul disebabkan karena kesalahan interpretasi standar

    Internasional oleh otoritas negara Taiwan, yang memang bukan anggota CAC. Langkah

    penarikkan peredaran mi tersebut bisa dinilai wajar, karena tugas negara memang harus

    melindungi rakyatnya/konsumen dari potensi keracunan. Mengingat hubungan

    perdagangan antara Taiwan-Indonesia selama ini saling menguntungkan, sudah selayaknya

    segera dilakukan rekonsiliasi antara pihak-pihak terkait. Musyawarah untuk mufakat adalah

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    5/6

    5

    pilihan yang tepat untuk menemukan titik kesepahaman antara interpretasi otoritas Taiwan

    dan Indonesia.

    Isu-isu yang berkembang seiring adanya dugaan jalur ilegal peredaran mi Indomie harus

    segera ditanggapi dan diusut. Hal tersebut (mi illegal, red) bisa memperparah citra Indofoodyang selama ini dikenal baik oleh warga Taiwan.

    Apapun hasil perundingan nantinya, harus ditaati para pihak yang berunding. Dan langkah

    selanjutnya adalah segera melakukan klarifikasi untuk memberitahu masyarakat tentang

    hasil perundingan dan akar masalahnya. Upaya itu dapat mereduksi

    keresahan/kekhawatiran masyarakat terhadap produk Indomie yang ditarik massal

    sebelumnya.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada makalah ini, maka dapat ditarik suatukesimpulan sebagai berikut :

    1. Kasus Indomie di Taiwan melibatkan beberapa pemeran bisnis internasional, yaitu

    pemerintahan Taiwan melalui FDA & DOH (Food and Drugs Administration Department Of

    Health)-nya, para importir melalui Fok Hing (HK) Trading, dua jaringan distributor dan

    retailer besar Taiwan melalui ParknShop dan Wellcome, perusahaan asal Indonesia melalui

    PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian

    Perdagangan

    2. Masalah utamanya terletak pada temuan dua bahan pengawet terlarang, methyl p-

    hydroxybenzoate dan benzoic acid, yang notabene sangat dilarang untuk pemakaian dalam

    bahan makanan di negara Taiwan yang bukan anggota CAC. Temuan itu menimbulkan

    perbedaan interpretasi antara otoritas Taiwan terhadap Indofood yang memakai standar

    dari CAC.

    3. Upaya yang harus dilakukan adalah perundingan untuk menemukan titik kesepahaman

    standar. Apapun hasil perundingan tersebut, harus ditaati dan dipublikasikan agar menjadi

    edukasi terhadap masyarakat/konsumen di Taiwan

    3.2 Saran

    Saran yang dapat saya berikan atas kasus ini adalah sebagai berikut :

    1. Calon pelaku bisnis Internasional harus mengkomunikasikan dengan jelas tentang

    produknya kepada Negara tujuan ekspor. Segala dokumentasi dan standar yang melekat

    pada produk dijelaskan dengan baik untuk menghindari kesalahpahaman

  • 8/10/2019 kasus bisnis internasional

    6/6