KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

8
Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034 Kelas : CF TUGAS PERTANYAAN DISKUSI 1. Lama : SA Seksi 312 Baru (SPAP 2015) : SA Seksi 320 (Tentang Materialitas dan Paragraf Penjelas A2) Untuk menentukan materialitas itu akun tersebut mempengaruhi pengguna laporan keuangan. Materialitas berarti akun tersebut mempengaruhi penilaian auditor, jumlah sedikit bukan berarti tidak material . Akun disebut material saat akun tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Jadi bukan opini audit . Materialitas dalam audit merupakan dasar penerapan dasar audit, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, oleh karena itu materialitas memiliki pengarug terhadap aspek audit yang dalam hal ini audit atas laporan keuangan. Berikut seorang auditr mengevaluasi materialitas dalam perikatan audit yang spesifik : a. Pertimbangan awal tentang materialitas b. Materialitas pada tingkat laporan keuangan c. Materialitas pada tingkat saldo akun d. Alokasi materialitas laporan keuangan ke akun Ketika dihadapkan dengan masalah revaluasi atau penurunan nilai asset tetap dan auditor tidak memiliki keyakinan yang memadai maka seorang auditor dapat menggunakan jasa spesialis atau tenaga ahli dibidang tersebut. jika berpacu pada PSAK No 16 yang mengatur tentang Aset tetap, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Namun penurunan

description

PRAKTIKUM AUDIT KASUS 2

Transcript of KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Page 1: KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034

Kelas : CF

TUGAS PERTANYAAN DISKUSI

1. Lama : SA Seksi 312

Baru (SPAP 2015) : SA Seksi 320 (Tentang Materialitas dan Paragraf Penjelas A2)

Untuk menentukan materialitas itu akun tersebut mempengaruhi pengguna laporan

keuangan.

Materialitas berarti akun tersebut mempengaruhi penilaian auditor, jumlah sedikit

bukan berarti tidak material. Akun disebut material saat akun tersebut dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

pengguna laporan keuangan. Jadi bukan opini audit.

Materialitas dalam audit merupakan dasar penerapan dasar audit, terutama standar

pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, oleh karena itu materialitas memiliki

pengarug terhadap aspek audit yang dalam hal ini audit atas laporan keuangan. Berikut

seorang auditr mengevaluasi materialitas dalam perikatan audit yang spesifik :

a. Pertimbangan awal tentang materialitas

b. Materialitas pada tingkat laporan keuangan

c. Materialitas pada tingkat saldo akun

d. Alokasi materialitas laporan keuangan ke akun

Ketika dihadapkan dengan masalah revaluasi atau penurunan nilai asset tetap dan

auditor tidak memiliki keyakinan yang memadai maka seorang auditor dapat

menggunakan jasa spesialis atau tenaga ahli dibidang tersebut. jika berpacu pada PSAK

No 16 yang mengatur tentang Aset tetap, maka penurunan tersebut diakui dalam laba

rugi. Namun penurunan nilai tercata diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama

penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.

Penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain mengurangi

akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

2. Layaknya auditor harus scaptis. Harus mencari tau alas an tidak memberikan ijin

komunikasi dan jika ruang lingkup dibatasi, auditor bias menerima/menolak perikatan.

(berdasarkan SA 300 (SPAP 2015) → perencanaan audit laporan keuangan)

Jika Langgeng Santoso tidak memberikan izin kepada Adi Susilo untuk melakukan

diskusi dengan auditor terdahulu, maka menurut SA 315.2 auditor pengganti (KAP Adi

Susilo & Rekan) harus menyelidiki alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh

penolakan atau pembatasan tersebut dalam memutuskan penerimaan atau penolakan

Page 2: KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034

Kelas : CF

TUGAS PERTANYAAN DISKUSI

perikatan dari calon klien tersebut. Karena Menurut PSA No. 16 Seksi 315 disebutkan

bahwa pada dasarnya auditor pengganti dianjurkan untuk menjalin komunikasi terlebih

dahulu dengan auditor sebelumnya yang berkenaan mengenai masalah proses audit

sebelumnya yang dilakukan oleh auditor terdahulu.

3. Integritas → berhubungan dengan nil;ai-nilai kejujuran

Integritas Manajemen ↓, reiko audit ↑, memperluas ruang lingkup audit→Tingkat

Materialitas↓.

Tujuan dari audit laporan keuangan adalah memberikan pendapat atas kewajaran

penyajian laporan keuangan organisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima

umum di Indonesia. Hal ini penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit

guna mendapat keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. IAI

menyebutkan bahwa untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan public, setiap

akuntan harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan meningkatkan

integritasnya.

4. Peer review → SPAP 2015 → SPM 1 Paragraf penjelasan A28→ Penelaahan →

meningkatkan mutu pelayanan KAP.

Peer Review berasal dari kata peer yang berarti rekan sejawat dan review yang berarti

telaah kembali, dengan demikian peer review adalah telaahn kembali suatu pekerjaan

yang dilakukan oleh rekan sejawat (satu profesi). Peer review kantor akuntan public

atau auditor merupakan telaah kembali pekerjaan kantor akuntan public atau auditor

oleh kantor akuntan public atau auditor yang lain. Tujuannya guna saling

mengendalikan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga diharapkan mutu suatu

profesi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Unsur-unsur pengendalian mutu

Pedoman IAI menetapkan 9 elemen pengendalian mutu yang harus menjadi bahan

pertimbangan KAP dalam menentukan kebijakan dan prosedur masing-masing.

Sembilan elemen pengendalian mutu itu adalah :

a. Independensi

b. Penugasan para auditor

Page 3: KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034

Kelas : CF

TUGAS PERTANYAAN DISKUSI

c. Konsultasi

d. Supervise

e. Pengangkatan auditor

f. Pengembangan professional

g. Promosi

h. Penerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan klien

i. Inspeksi

5. SPAP 2015 → SA 230 → Dokumentasi Audit

Berkas permanen → berkas-berkas sejak perusahaan berdiri

Berkas tahun berjalan → berkas-berkas terkait aktifitas perusahaan periode tertentu

Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua informasi yang perlu

dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk

mendukung laporan audit. Tujuannya adalah untuk membantu auditor dalam

memberikan kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit

yang berlaku umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi

audit.

a. Berkas permanen (File Permanent)

File permanen berisi data yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutan

dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit

yang terus penting adanya dari tahun ke tahun.

File permanen meliputi :

- Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting.

- Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting bagi auditor

- Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan

penilaian resiko pengendalian

- Hasil prosedur analisis dari audit tahun sebelumnya

b. Berkas Tahun Berjalan (current files)

File tahun berjalan mencakup semua dokumentasi audit yang diterapkan pada tahun

yang diaudit.

Berkas tahun berjalan meliputi :

- Program audit

Page 4: KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034

Kelas : CF

TUGAS PERTANYAAN DISKUSI

- Informasi umum

- Neraca saldo berjalan

- Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi

- Skedul pendukung

6. SA 260 → komunikasi dengan pihak tata kelola (maksudnya, menjelaskan hak-hak

auditor kewajiban auditor dan hak-hak dan kewajiban manajemen)

*prosedur tambahan : memperdalam pengetahuan tentang SPI dan SOP

Pemahaman yang harus disampaikan auditor terhadap klien tentang audit atas laporan

keuangan umumnya mencakup hal-hal berikut ini :

- Tujuan audit adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.

- Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan

pengendalian intern yang efektif terhadap pelaporan keuangan.

- Manajemen bertangung jawab untuk mengidentifikasi dan menjamin bahwa

entitas mematuhi peraturan perundangan yang berlaku terhadap aktivitasnya.

- Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan

informasi yang berkaitan tersedia bagi auditor.

- Pada akhir perikatan, manajemen akan menyediakan suatu surat bagi auditor

yang menegaskan representasi tertentu yang dibuat selama audit berlangsung.

Jika PT Maju Makmu menjadi perusahaan go public, prosedur tambahan yang harus

dilakukan adalah melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi 329),

prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang

dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang

dikembangkan oleh auditor. Ketika menjadi perusahaan publik, maka auditor

berkewajiban untuk menghitung ratio-ratio, dengan membandingkan perusahaan

tersebut dengan perusahaan sejenis lainnya

7. Go public → laporan keuangan audited → fee audit dibebankan

Jika menyarankan review SALAH ! review Cuma mencocokkan saja. Cocok tidak

dengan PSAK.

Jadi yang BENAR adalah melakukan audit (memperdalam sebuah bukti dan UU)

Jika langgeng santoso tidak mau diaudit yasudah tidak usah go public.

Page 5: KASUS 2_MARIATUL ULFA M_125020300111034

Nama : Mariatul Ulfa Mansyur / 125020300111034

Kelas : CF

TUGAS PERTANYAAN DISKUSI

Ya, bila klien merasa keberatan atas fee audit, maka KAP dapat menyarankan untuk

melakukan review saja atas laporan keuangan (PSAR nomor 1 Kompilasi dan Review

atas Laporan Keuangan). Karena seorang auditor tidak dapat memaksakan

kehendaknya untuk mengaudit jika memang klien tidak bersedia menerima segala

aturan dalam perikatan dan penugasan.

Menurut PSAR nomor 1, Review atas Laporan Keuangan yaitu pelaksanaan prosedur

permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan

untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang

harus dilakukan atas laporan keuangan.

Sedangkan audit atas Laporan Keuangan yaitu memberikan dasar memadai untuk

menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan. (baik

pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian, pemerolehan bahan bukti,inspeksi,

pengamatan dan konfirmasi)

Dampak finansial di fee yang dikeluarkan untuk melakukan audit.

Dampak finansial dari audit bagi PT Maju Makmur adalah sebagai perusahaan publik

nantinya, PT Maju Makmur akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pihak investor

dalam bentuk penanaman modal lewat pembelian saham sehingga rencana ekspansi PT

Maju Makmur kedepannya dapat tercapai dengan mudah karena modal yang cukup.

8. Fee, proses bisnis, resiko bisnis, SPI, SOP, Penggunaan tenaga ahli Appraisal

Yang akan saya rekomendasikan jika saya menjadi Adi Susilo :

a. Harus memahami lebih mendalam tentang lingkungan bisnis klien

b. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen

c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak laindengan kewenangan dan tanggung

jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah

masalah yang berkaitan dengan pengendalian intern

d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor