KASPOS&TATIB MCC

download KASPOS&TATIB MCC

If you can't read please download the document

Transcript of KASPOS&TATIB MCC

N A T IO N A L H U M A N R IG H T S M O O T C O U R T C O M P E T IT

K O M A R K A N T A A T M A D JA T R O P H Y

PRESENTED BY: MOOT COURT SOCIETY FAKULTAS HUKUM UNPAD

National Human Rights Moot Court Competition Padjadjaran University Komar Kantaatmadja TrophyJalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jawa Barat

Bandung, Januari 2011

Nomor Perihal Lampiran

054/nhrincc/mcsfh/i/2011 Undangan Satu berkas proposal

Kepada Yth. Dekanat Fakultas Hukum U n i v e r s i t a s Di tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan akan diadakannya salah satu program besar MCS FH UNPAD yaitu "National Human Rights Moot Court Competition" yang berskala nasional pada : Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 18-19 Maret 2011 Jumat-Minggu, 15-17 April 2011 Tempat Kampus Fakultas Hukum UNPAD Gedung Konferensi Asia Afrika Bandung Maka dengan ini Lauri selaku panitia mengundang rekan-rekan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi ini sebagai delegasi dan universitas masing-masing. Kann sangat mengharapkan partisipasi dan keikutsertaan rekan-rekan Untuk inform-Iasi lebih lanjut telah Linn lampirkan dalam proposal. Silahkan menghubungi contact person yang tersedia untuk melakukan konfirmasi. Atas segala dukungannya Linn ucapkan banyak terima kasih Ketua MCS FH UNPAD Horn-rat Kann, Ketua Pelaksana NHMMCC

Agil Ariananto 110110060085 Menyetujui, Pembantu Dekan III FH UNPAD

Erasmus Napitupulu 110110080066

Rudi M. Rizki, S. H., LL. M. NIP. 19520618 198513 1 002

National Human Rights Moot Court Competition Padjadjaran University Komar Kantaatmadja TrophyJalan Dipati Ukur No. 35 Bandung

Bandung, Januari 2011 Nomor Perihal Lampiran Kepada Yth. B a d a n E k s e k u t i f M a h a s i s w a F a k u l t a s H u k u m U 054/nhrincc/mcsfh/i/2011 Undangan Satu berkas proposal

n i v e r s i t a s Di tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan akan diadakannya salah satu program besar MCS FH UNPAD yaitu "National Human Rights Moot Court Competition" yang berskala nasional pada : Hari, tanggal : Jumat-Sabtu, 18-19 Maret 2011 Jumat-Minggu, 15-17 April 2011 Tempat Kampus Fakultas Hukum UNPAD Gedung Konferensi Asia Afrika Bandung Maka dengan ini Lauri selaku panitia mengundang rekanrekan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi ini sebagai delegasi dan universitas masing-masing. Kann sangat mengharapkan partisipasi dan keikutsertaan rekan-rekan Untuk inform-Iasi lebih lanjut telah Linn lampirkan dalam proposal. Silahkan menghubungi contact person yang tersedia untuk melakukan konfirmasi. Atas segala dukungannya Linn ucapkan banyak terima kasih Ketua MCS FH UNPAD Horn-rat Kann, Ketua Pelaksana NHMMCC

Agil Ariananto 110110060085 Menyetujui, Pembantu Dekan III FH UNPAD

Erasmus Napitupulu 1101100800

Rudi M. Rizki, S. H., LL. M. NIP. 19520618 198513 1 002

Bandung, Jarman 2011

Lembar Pernyataan Keikutsertaan

Nomor Perihal Lampiran Kepada Yth. Panitia "National Human Rights Moot Court Competit ion" Fakultas Hukum Universit as Padjadjar an

057/nhmicc/mcsflili/2011 Pemyataan Keikutsertaan Satu berkas daftar nama delegasi

Dengan hormat, Sehubungan dengan akan diadakannya salah satu program besar MCS FH UNPAD yaitu "National Human Rights Moot Court Competition" yang berskala nasional pada : Hari, tanggal Jumat-Sabtu, 18-12 Maret 2011 Jumat-Minggu, 15-17 April 2011 Tempat Kampus Fakultas Hukum UNPAD Gedung Konferensi Asia Afrika Bandung Maka Linn, dari Universitas dengan Ketua Delegasi NPM

Dengan m menyatakan bahwa kami bersedia ikut serta dalarn acara "National Human Rights Moot Court Competition" dan menyetujui segala persyaratan yang tercantum di dalarn proposal.Lembar Pengesahan dan Persetujuan Ketua Delegasi

Menyetujui, Dekan Fakultas Hukum

NIP......................

NAMA-NAMA PESERTA DELEGASI

No

Na ma

NPM

Status Keikutsertaan

PROF. DR. KOMAR KANTAATMADJAAlmarhum lahir di Bandung , 1 Oktober 1939. Beliau merupakan mahasiswa Angkatan I (1958) Fakultas Hukum Unpad. Gelar Master di bidang Hukum

Internasional (LL.M) beliau peroleh dari Barkeley University tahun 1969. Dengan dibimbing oleh Prof. Mochtar Kusumaatmadja (mantan Menteri Luar

Negeri), tahun 1981, almarhum Komar Kantaatmadja memperoleh gelar Doktor dengan predikat cumlaude. Almarhum adalah mahasiswa yang cerdas dan guru besar Ilmu hukum yang disegani. Beliau adalah kebanggaan almamaternya, UNPAD . Selain sebagai pakar hukum laut, Prof. Dr. Komar Kantaatmadja juga ahli di bidang Hukum Korporasi, Transaksi Bisnis Internasional,Keuangan dan Perbankan, dan Kontrak. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya selama ini, berbagai penghargaan telah diterima dari pemerintah, yaitu Dwi Warna Puma Satya dari SESKOAD (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat), Satya Lencana Dwidja Systha dari TNI AD (3(tiga)) buah, Satya Lencana Dwidja TK I dari TNI-AL, Satya Lencana Bakti dari Depdikbud dan penghargaan selaku pakar Hukum Pengetahuan dan Teknologi (Iptek,1990) dari MENRISTEK. Prof. Komar menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpad, tahun 1966-1968 dan 1977-1978. Selain itu, jabatan jabatan lain yang pernah is duduki , antara lain Kepala Program Doktor Fakultas Pascasarjana Unpad (1975-1990), Ketua Jurusan Hukum Internasional (1971-1990), Dosen Hukum Internasional Seskoad, Konsultan lapan (1989-1991), Kepala Pusat Pengkajian dan Penelitian Negara Negara Asia Afrika dan Negara- Negara Berkembang, Deplu, Wakil Tim Pemikir Kejaksaan Agung RepublikIndonesia (1990-1991), Kepala Pusat Studi Hukum Laut , anggota Dewan Riset Nasional , Wakil Ketua Badan Arbitrase Nasional (BANI) , anggota "Panel Of Abritator International Centre for Settlement Investment Disputes, Washington DC (sejak 1984) Sekertariat Jenderal ASEAN Law Association ( ALA ,1988-1993).

PENDAHULUANNa tiona l M oot Court Com petition m erupakan program kerja UKMF MCS (Moot Court Society) Fakultas Hukum UNPAD yang berskala nasional. lomba Adapun peradilan kami semu akan dan

menyeleggarakan

sebuah

dengan mengundang fakultas hukum a r i u n i v e r s it a s d u n i v e rs i ta s te rn a m a d a r i s e lu r u h p e n j u ru Indonesia. Dalam hal pemilihan tema, kita tentu setuju bahwa isu Hak Asasi Manusia yang berdiri dengan tiga pilar utama yaitu sektor hukum pidana, sektor hukum tata Negara, maupun sektor hukum internasional, merupakan isu yang masih

debatable di ten g a h -ten g a h

m a sya ra k a t

teru tam a

di

ten g a h -ten g a h k itasebagai mahasiswa fakultas hukum.

Tentu,

belajar

secara

pra ktik a l ya n g lu a r lagi

akan b ia sa dengan

menum buhkan b erh arg a esensi ba g i

p em a h a m a n

m a h a sisw a ditambah kompetisi yang

dari

suatu

akan membawa

semangat yang tinggi bagi para mahasiswa pesera moot court untuk menampilkan yang terbaik dalam rangka pengaplikasian ilmu yang terkait dalam kenyataan. Besar harapan kam i, melalui m oot court competition ini, rekan-rekan mahasiswa fakultas hukum akan

menumbuhkan kem bali ta li persaudaraan

seba ga i

gen erasi h uku m se- In don esia ya ng m em ban ggakan dan m en jun ju n g tinggi pentingnya nilai

p e r s a u d a r a a n .. 6 1 A R

1. Sebagai penghorm atan

penghargaan kepada Bapak

dan Komar

Kantaatmadja atas segaladedikasinya di bidang hukum 2 . M e n u m b u h k a n jiwa kritis terhadap perm asalahan -perm a sala ha n m engenai ha k asasi manusia 3. M en u m b u h k a n tali persaudaraan

TUJUAN KEGIATAN

antar mahasiswa fakultas hukum se-Indonesia 4. Menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan bakat masing-masing dalam hal kegiatan moot court sebagai

salah

s a t u penunjang pembelajaran di

fakultas hukum 5. Mem berikan yang sebuah wawasan dapat baru

hendaknya bagi

menjadi fakultas

referensi

mahasiswa

hukum terkait tema yang diangkat

T H E P A R T IC IP A N TSasaran Peserta NHRMCC (National Human Rights Moot Court Competition): Universitas Khatolik Parahyangan Universitas Kristen Maranata Sekolah Tinggi Hukum Bandung Universitas Islam Bandung Universitas Trisakti'

Universitas Indonesia

Universitas Atmajaya Universitas Pelita Harapan''

Universitas Pancasila Universitas Sriwijaya

Universitas Andalas Universitas Sumatera Utara Universitas Islam Indonesia

Universitas Gajah Mada

`Universitas Diponegoro Universitas Brawijaya Universitas Kristen Indonesia Universitas Hasanudin Universitas Airlangga Universitas Negeri Solo Universitas Lampung

'

Universitas Tarumanegara Universitas AI-Azhar

Indonesia Universitas Riau Universitas Pamulang Universitas Mataram Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Udayana Universitas Yarsi

Universitas Sahid Universitas Samratulangi Universitas Surabaya Universitas Tarumanegara Universitas Surna Darma Universitas Pattimura Universitas Negeri Semarang Universitas Nadional Universitas De La Saile Universitas Katolik Atmajaya Makasar Universitas Katolik Atmajaya Jogjakarta Universitas Katolik Santo Thomas Medan Universitas Bung Karno

Universitas Indonusa Esa

Unggul Universitas Jenderal Soedirman Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta "Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Universitas Haluoleo Universitas Jayabaya Universitas Jember'

PENYISIHANE Pengumpulan Berkas8-11 Maret 2011

E

S e l e k s i B e r k a s 18-19 Maret 2011

ai 4 Gedung Rektorat Baru Universitas PadjadjaranAula Rektorat Lantai 4 Gedung Rektorat Baru

Jun penyisihan beranggotakan 20 juri terdiri dari Aka Praktisi dan Komnas HAM, diantaranya:

E E Prof. Sumaryo Suryokusumo Guru Besar Unp Mantan Ambassador RI

E E

Rudi M. Rizki, S.H., LL.M. Dosen Unpad, Hakim

E E

Lies Sulistiani, S.H., M.H. Dosen Unpad, Wakil KExecutive Lounge Rektorat Unpad

Jurnat-Minggu, 15-17 April 2011

FINAL

Opening & Closing :Aula Graha Sanusi Hardjadinata

MCC :Gedung Merdeka Konferensi Asia Afrika, Bandung

Conference Hall, Gedung Merdeka Konferensi Asia AfrikaJ1. Asia-Afrika No. 65 Bandung

Keynote Speaker Menteri Hukum dan HAM RI H. Patrialis Akbar, S.H., M.H.:

e Komar Kantaatmadja Guru Besar Unpad, Hakim Agung

Manan

amah Agung, Ketua Dewan Pers

tumorang *

telijen

H A DIA H & PE N G HA RG AA NMasing-masing pemenang dalam "National Human Rights Moot Court Competition FH UNPAD 2011" akan berhak atas hadiah dan penghargaan berupa :

I.

Juara I

TrophyBergilirProf.KomarKan ilp adja,Trophy

Uang Pembinaan sebesar Rp. 7000.000,II. Juara II Trophy Pemenang II dan

Uang Pembinaan sebesar Rp. 5.500.000,III. Juara III Trophy Pemenang III dan Uang Pembinaan sebesar Rp. 3.000.000,-

IV. a.Hakim Terbaik b.Penasehat Hukum Terbaik

Serta memperbutkan "Four Best Performance" untuk kategori antara lain :

c.Jaksa Penuntut Umum Terbaik d.Panitera Terbaik *Masing-masing kategori akan mendapatkan Trophy Penghargaan

icunan Arara........Final 15-17 April 2011

....... 15 April 2011 yisihan 18-19 Maret 2011 ........ 16.00-18.00 Sambutan dan Registrasi 'Jiang Maret 2011

18.00-19.00.......Ishoma 00-18.00 Sambutan dan Registrasi Ulang 18.00-19.00 Ishoma ....... 19.00-22.00 Technical Meeting 00-22.00 Technical Meeting

16 Maret 2011 April 2011

08.30-09.00 Registrasi Ulang 30-09.00 Registrasi Ulang

09.00-11.00 Presentasi/ sidang Tim 1 00-12.45 Presentasi Berkas (5 Chamber Paralel) 12.45-14.30 Ishoma 13.00-14.00 14.00-16.00 16.00-16.20 16.20-18.20 18.20-17.20 17.20-19.20 19.20-19.40 17 April 2011 08.30-09.00 09.00-10.00 10.00-12.00 .... 12.00-13.00 ..... 13.00-16.00 Registrasi Ulang Pengumuman Pemenang Ekskursi (Galen Nyoman Nuarta)* Ishoma Pagelaran Budaya, Ramah Tamah, dan Penutup Ishoma Presentasi/ sidang Tim 3 Ishoma Presentasi/ sidang Tim 4 Ishoma Presentasi/ sidang Tim 5 Penutup

11.00-13.00 Presentasi/ sidang Tim 2 30-15.00 Pengumuman Finalis

clalam konfirmasi

Pelindung :

Dr. Ida Nurlinda, S. H., M. H. Dekan Fakultas Hukum

UNPAD PembinaRudi M. Rizki, S. H., LL. M. Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Penganggungjawab :Agil Ariananto Ketua MCS FH UNPADKetua Pelaksana

Erasmus A. T. Napitupulu Christo Simamora Dwina Oktifani Ririn Olivia Benny Agus Prima Jones Sutanto Bubun Aryono Jonet M. Satria Jagratara Ryan Yudha Nugraha

Susunan Kepanitiaan

Wakil Ketua Sekretaris umum : Bendahara umum : Koordinator acara : Humas Logistik Marketing Pubok

(Publikasi dan dokumentasi) Ketransprotasi

Jefry Joseph Napitupulu

(Keamanan dan transportasi)

S is te m a tik a P e n d a fta ra n d a n P e m b a y a ra n B a b a k P e n yisih anNo1

Sistematika Konfirmasi keikutsertaan via SMS dilakukan dengan menghubungi saudara Dwina Oktifani (081375621444)

2

Bagi yang sudah melakukan konfirmasi keikutsertaan via SMS, diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 600.000,- untuk setiap tim melalui : Rekening BNI No. Rek. 0176595064 A.n. Ririn Olivia

3

Pembayaran biaya pendaftaran dilakukan pada tanggal 17-21 Januari2011

dengan melakukan pengiriman uang pendaftaran tersebut (081375621444) ke nhrmccunpad dan email bukti atau

4

Dwina

Oktifani

pembayaran

yahoo.com

[email protected] 5 Lembar Pernyataan Keikutsertaan yang sudah ditandatangani

dikirimkan via e m a i l p a d a t a n g g a l p a l i n g l a m b a t t a n g g a l 1 4 Februari2011

ke dan

[email protected] konfirmasi ke Dwina

atau Oktifani2

[email protected] 6

(081375621444). yang akan bertanding pada babak penyisihan/seleksi berkas sebanyak

orang yang terdiri atas C.V. dan foto ukuran 4x6 via email ke email kami dengan alamat [email protected] atau

nhrmccunpadgmail.com paling lambat

7

tanggal 14 Februari (081375621444).

2011

dan konfirmasi ke Dwina Oktifani

Setiap delegasi diharapkan mengirimkan berkas ke alamat : a.n. Erasmus Napitupulu (081263145655) Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran

8

Jalan Dipati Ukur Nomor 35, Bandung, Jawa Barat Pengumpulan berkas akan dilakukan tanggal 8-11 Maret sehingga diharapkan untuk setiap delegasi agar2011

dan

dapat

mempertimbangkan waktu pengiriman yang paling tepat agar tidak terjadi kesalahan atau keterlambatan dalam pengumpulan berkas Ala mat pengumpulan berkas : MCS FH UNPAD Fakultas Hukum Universitas Padjadajran Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jawa Barat (Dwina Oktifani 081375621444) 9 Bagi setiap delegasi yang sudah mengirimkan berkasnya harap1 0

konfirmasi via SMS ke Dwina Oktifani (081375621444) Jika ada kendala dalam hal pendaftaran dan pembayaran, kami sangat mengharapkan rekan-rekan dapat segera menghubungi saudara Dwina Oktifani (081375621444)

11

Seleksi

berkas

akan

dilakukan

pada

tanggal

18-19

Maret

2011

bertempat di Kampus Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur Nomor 35, Bandung, Jawa Barat12

Para delegasi yang sudah mendaftar wajib hadir dalam babak penyisihan dan tidak bisa diwakilkan oleh pihak lain

13

Tata tertib pelaksanaan seleksi berkas pada babak penyisihan telah kami

lampirkan untuk dipahami bersama dan jika ada kekurangjelasan akan dibahas lebih lanjut pada technical meeting

Sistematika Registrasi Ulang dan Pembayaran Babak FinalNo1

Sistematika Bagi delegasi yang sudah dapat dipastikan masuk final berdasarkan hasil babak penyisihan yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Maret2011

wajib melakukan registrasi ulang dan pembayaran untuk memasuki2011

2

babak tanggal 31 Maret lambat final

yaitu dilakukan dengan mengirimkan daftar

nama delegasi yang terdiri atas C.V. dan foto ukuran 4x6 via email ke email kami dengan alamat [email protected] atau

[email protected] 3 Registrasi ulang juga dilakukan dengan mengirimkan "Lembar

Pernyataan Kekutsertaan" sebagaimana telah kami lampirkan bentuk/ form nya di dalam proposal ini, lengkap dengan tanda tangan pihak4 pihaksetiap delegasi yang sudah melakukan registrasi ulang, harap Bagi terkait segera menghubungi saudara Jones Susanto Bubun (081586412505) 5 Setiap delegasi yang sudah melakukan registrasi ulang, harap segera membayar uang pendaftaran untuk babak final sebesar Rp. 6.000.000,- setelah pengumuman pemenang sampai paling lambat tanggal 31. Maret2011

melalui : Rekening BNI

No. Rek. 0176595064 A.n. Ririn Olivia

kan pembayaran, harap segera menghubungi saudara Jones Susanto Bubun (0815864125

g dan pembayaran, kami sangat mengharapkan rekan-rekan dapat segera menghubungi s

Tata TertibTATA '1 ERTIB PROF. KOMAR KANTAATMADJA NATIONAL HUMAN RIGHT MOOT COURT COMPETITION FH UNPAD 2011 BAB I KE'I'ENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1. Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition FH UNPAD 2011 adalah serangkaian acara kompetisi peradilan semu tindak pidana hak asasi manusia tingkat nasional. 2. Kompetisi peradilan semu tindak pidana hak asasi manusia tingkat nasional yang selanjutnya disebut kompetisi adalah kompetisi peradilan semu nasional yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Hukum Moot Court Society Universitas Padjadjaran. 3. Mahasiswa adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum dan Perguruan Tinggi se-Indonesia program S-1 (Strata Sam) yang dibuktikan melalui Kartu Tanda Mahasiswa (selanjutnya disebut KTM) milik mahasiswa/i bersangkutan yang masih berlaku dan ash serta surat keterangan delegasi dari Fakultas Hukum (Hama perguruan tingffl) yang bersangkutan. 4. Delegasi adalah tim yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mengikuti Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 melalui Surat Keterangan Delegasi. 5. Surat Keterangan Delegasi adalah surat yang memuat daftar nama dan identitas dan para anggota delegasi. Surat Keterangan Delegasi tersebut harus disetujui dan disahkan oleh pihak Fakultas Hukum yang bersangkutan. Nama-nama yang tercantum dalam Surat Keterangan Delegasi tidal( dapat diubah atau diganti kecuali atas persetujuan pihak panitia. 6. Anggota delegasi adalah peserta kompetisi, official team, dan/atau pendamping yang mengikuti Kompetisi ini serta terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi Fakultas Hukum yang bersangkutan.

7. Peserta kompetisi adalah anggota delegasi yang merupakan mahasiswa/i Fakultas HukumPerguruan Tinggi di-Indonesia sebagaimana terdaftar dalam surat keterangan delegasi sebagai "Peserta Kompetisi".

0. Official Team adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di-Indonesia yanghanya mendampingi peserta pada Kompetensi ini sebagaimana terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai "Official Team".

8. Pendamping adalah anggota delegasi yang merupakan dosen/mahasiswa yang ditunjuk olehFakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan melalui surat keterangan delegasi untuk mendampingi anggota delegasi lainnya dalam kompetisi ini dan terdaftar dalam surat keterangan delegasi sebagai "Pendampin g".

9. Ketua Delegasi adalah mahasiswa/i yang termasuk anggota delegasi serta tercantumdalam surat penugasan dan/atau Surat Keterangan Delegasi sebagai ketua dan memiliki kewenangan untuk bertindak untuk dan atas nama delegasi.

10. Panitia adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran yang bertindak sebagaipenyelenggara kegiatan yang terdaftar dalam kepanitiaan.

11. Berkas Kompetisi adalah berbagai dokumen atau surat-surat yang dibuat oleh Pesertauntuk kepentingan penilaian dalam Kompetisi.

12. Dewan Jun adalah pihak yang ditunjuk dan diberi kewenangan oleh panitia untukmelakukan penilaian berdasarkan kriteria dan bobot penilaian yang ditetapkan oleh panitia dalam kompetisi.

1. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia yang bertujuanuntuk memberikan penjelasan teknis mengenai peraturan, petunjuk pelaksana, penilaian, system kompetisi, dan mengatur hat-hat teknis lainnya yang belum diatur.

13. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh panitia bagi setiap delegasi yang melanggaraturan yang ditetapkan dalam Kompetisi.

14. Diskualifikasi adalah keputusan panitia untuk membatalkan dan mencabut hakkeikutsertaan delegasi dalam Kompetisi ini.

15. Surat Pernyataan adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap delegasi untukmematuhi dan melaksanakan semua tata tertib dan peraturan yang berlaku di Kompetisi ini dan surat yang menyatakan bahwa delegasi dapat mempertanggungjawabkan keaslian

berkas dan wajib ditandatangani oleh ketua delegasi yang memiliki kewenangan bertindak untuk dan atas nama delegasi. 18. Observer adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang

bertindak sebagai peninjau kompetisi dan bertujuan untuk menghadiri serangkaian acara kompetisi dalam rangka memperoleh informasi. Observer berasal dari Perguruan Tinggi yang tidal( menjadi peserta kompetisi. 0. Kompetisi Tahap I (penyisihan) adalah proses kompetisi yang seluruh peserta akan terbagi kedalam dari lima grup dengan materi penilaian terhadap berkas kompetisi dan presentasi berkas kompetisi oleh peserta kompetisi serta diberikan penilaian oleh dewan Jun kompetisi tahap I. 1. Kompetisi Tahap II (final dan/atau persidangan) adalah proses kompetisi yang diberikan penilaian oleh dewan juri kompetisi tahap II terhadap persidangan yang ditampilkan oleh peserta kompetisi tahap II dihadapan dewan juri kompetisi tahap II. 2. Pengumuman Penilaian tahap I (penyisihan) adalah pengumuman yang dilakukan oleh panitia mengenai hasil penilaian dewan Jun kompetisi tahap I (babak penyisihan) sekaligus mengumumkan delegasi yang lobs ke tahap II (final dan/atau persidangan). 3. Pengumuman Juara adalah pengumuman yang dilakukan oleh panitia mengenai hasil penilaian dewan juri pada tahap II (final dan/atau persidangan). 4. Pendaftaran Ulang adalah pendaftaran yang dilakukan peserta pada saat tiba di lokasi kegiatan Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 dengan menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa untuk disc suaikan dengan Surat Keterangan Delegasi yang telah diterima oleh panitia pada saat pendaftaran.

BAB II SIS IEM KOMPETISI Bagian Kesatu MODEL PERADILAN Pasal 2 Kompetisi ini menggunakan peradilan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Peradilan Hal( Asasi Manusia dan Hukum Acara Pidana di wilayah Negara Republik Indonesia, dengan

dasar hukum maten.il peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum Indonesia. Bagian Kedua TAHAP KOMPETISI Pasal 3 Sistem Kompetisi dalam Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 terdiri dari babak Kompetisi Tahap I (penyisihan) dan Kompetisi Tahap II (final dan/atau persidangan). Pasal 4 1. Kompetisi Tahap I diikuti oleh 2 (dua) orang anggota delegasi dari setiap delegasi 2. Seluruh delegasi pada babak Kompetisi Tahap I (penyisihan) akan dibagi menjadi 5 grup, yang mana masing-masing grup terdiri dari beberapa delegasi, disesuaikan dengan jumlah delegasi. 3. Setiap Peserta Kompetisi Tahap I (penyisihan) akan menampilkan presentasi serta pengujian terhadap berkas sesuai dengan urutan tampil yang selanjutnya akan diatur pada saat Technical Meeting. 4. Setiap presentasi dan pengujian berkas pada babak m akan dilakukan secara tertutup bagi delegasi lain kecuali Peraturan ini menentukan lain. 5. Setiap Peserta Kompetisi Tahap I (penyisihan) dengan nilai tertinggi pada masingmasing grup akan maju ke babak Kompetisi Tahap II (final). Pasal 5 1. Kompetisi Tahap II (final) diikuti oleh 5 (lima) tim delegasi dengan nilai tertinggi pada masing-masing grup Kompetisi Tahap I (penyisihan) yang dinyatakan pada pengumuman penilaian Tahap I. 2. Penentuan Juara I, II, dan III dalam kompetisi ini ditentukan melalui perolehan nilai tertinggi secara berturut-turut dalam Kompetisi Tahap II.

3. Perolehan nilai para Peserta Kompetisi Tahap II pada babak Kompetisi Tahap I merupakan komponen penilaian yang terpisah dan bukan merupakan bagian komponen penilaian pada babk Kompetisi Tahap II. 4. Penghargaan peran terbaik diambil dari Delegasi yang lobs ke babak Kompetisi Tahap II (final). 5. Penghargaan peran terbaik dinilai oleh Dewan Jun Kompetisi Tahap II berdasarkan Penilaian Penampilan persidangan pada babak Kompetisi Tahap II (final). 6. Penghargaan berkas terbaik diambil dari nilai berkas terbaik tim dalam babak Kompetisi Tahap I (penyisihan). Pasal 6 Terhadap adanya kesamaan nilai pada babak penyisihan maupun babak final, maka Delegasi yang berhak maju ke babak final atau menjadi juara akan ditentukan secara subsidiaritas berdasarkan : 1. Komponen penilaian kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil dengan nilai tertinggi; 2. Komponen penilaian kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum formil dengan nilai tertinggi; 3. Komponen penilaian penampilan dan kreativitas dengan nilai tertinggi; 4. Komponen penilaian kelengkapan berkas perkara dengan nilai tertinggi (untuk babak Kompetisi Tahap I / penyisihan); 5. Komponen penilaian ketepatan waktu simulasi sidang dengan nilai tertinggi (untuk babak Kompetisi Tahap II); 6. Komponen penilaian presentasi pada Kompetisi Tahap I (babak Kompetisi Tahap I atau penyisihan). 7. Ketepatan waktu pengumpulan berkas kompetisi pada babak Kompetisi Tahap I (untuk babak Kompetisi Tahap I). BAB III DELEGASI Bagian Kesatu

DELEGASI KOMPETISI TAHAP I Pasal 7 Delegasi yang berhak mengikuti kompetisi ini adalah 20 (dua puluh) delegasi pendaftar pertama. Pasal 8 1. Pada kompetisi tahap I setiap Universitas hanya dapat mengirimkan satu delegasi. 2. Setiap Universitas yang telah mengirimkan delegasi pada kompetisi tahap II tidak boleh mengirimkan Observer. 3. 1 (satu) Delegasi dalam kompetisi tahap I beranggotakan maksimal 2 (dua) orang, sudah termasuk didahmnya Ketua Delegasi. Pasal 9 Setiap delegasi dalam kompetisi tahap ini wajib menyerahkan : a. Surat Pernyataan Pendaftaran, b. Surat Tugas / Surat Keterangan Delegasi dm. Perguruan Tinggi yang bersangkutan beserta daftar anggota delegasi yang bersangkutan c. Fotocopy KTM dan Menunjukkan KTM asli pada saat registrasi ulang. Bagian Kedua DELEGASI KOMPETISI TALIAP II Pasal 10 Delegasi yang berhak mengikuti kompetisi ini adalah delegasi yang telah lobs dari babak kompetisi tahap I berdasarkan pengumuman penilaian tahap I. Pasal 11 1. Setiap Universitas yang delegasinya pada kompetisi tahap I lolos ke kompetisi tahap ini hanya dapat mengirimkan 1 (satu) delegasi. 2. Setiap Universitas yang delegasinya pada kompetisi tahap I lolos ke kompetisi tahap ini dan mengirimkan delegasinya ke kompetisi tahap ini tidak boleh mengirimkan Observer.

3. 1 (satu) Delegasi beranggotakan maksimal 22 (dua puluh) orang, sudah termasuk didalamnya Ketua Delegasi, yang terdiri dari : a.18 (enam belas) orang Mahasiswa/i peserta kompetisi. b.2 (dua) orang pendamping. c.2 (dua) orang official team. Pasal 12 Setiap delegasi dalam kompetisi tahap ini wajib menyerahkan : a. Surat Pernyataan Pendaftaran, b. Surat Tugas / Surat Keterangan Delegasi dan Perguruan Tinggi yang bersangkutan beserta daftar nama anggota delegasi yang bersangkutan c. Fotocopy KTM dan Menunjukkan KTM ash pada saat registrasi ulang. Bagian Ketiga PENGGANTIAN ANGGOTA DELEGASI Pasal 13 1. Penggantian anggota delegasi dapat dilakukan sampai batas waktu registrasi ulang berakhir 2. Penggantian Anggota Delegasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan dengan salah satu alasan berikut : a.Sakit; b.Tugas Fakultas/Perguruan Tinggi; c.Tugas Negara; d.Mengundurkan diri; 3. Penggantian Peserta Kompetisi sebelum tiba di lokasi Kompetisi, wajib mengirimkan surat pemberitahuan dan surat penugasan peserta pengganti. 4. Penggantian Peserta Kompetisi setelah tiba di lokasi Kompetisi, hanya dapat digantikan oleh official team.

5. Penggantian Peserta Kompetisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajibmenyertakan surat keterangan berikut alasannya dari pihak yang bersangkutan.

Bagian Keempat HAK DAN KEWAJIBAN DELEGASI Pasal 14 1. Setiap delegasi berhak untuk : a. Memperoleh pelayanan yang layak dari panitia; b. c. Memperoleh perlengkapan lomba yang disediakan oleh panitia;

Mendapat fasilitas berupa penginapan, konsumsi, pendampingan Liaison Officer (LO) dan transportasi untuk kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan Kompetisi;

d. e.

Memperoleh hasil penilaian kompetisi; Memperoleh Penjelasan atas penilaian yang diberikan oleh dewan jun dalam bentuk tertulis maupun verbal (lisan); dan

f. a.

Memperoleh Sertifikat Peserta; Melakukan registrasi atau pendaftaran ulang; b. c. Mematuhi tata tertib serta menjaga kelancaran Kompetisi; Mematuhi peraturan dalam Kompetisi;

2. Setiap delegasi wajib untuk :

d.

Hadir dan tampil pada waktu yang telah ditentukan, dengan konsekuensi didiskualifikasi atas ketidakhadiran tersebut; dan

e. f.

Berpakaian sopan dan rapih. Menjaga dan memelihara setiap fasilitas yang disediakan oleh panitia untuk kepentingan acara.

g.

Membawa dan mempersiapkan perlengkapan persidang sendin kecuali yang telah disediakan oleh panitia sebagaimana tercantum dalam petunjuk pelaksanaan persidangan (Kompetisi Tahap II);

h. i.

Mematuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh panitia; Mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditentukan oleh panitia.

BAB IV

OBSERVERBagian Kesatu

Observer Kompetisi Tahap I dan Observer Kompetisi Tahap IIPasal 15

Observer yang mengikuti Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot CourtCompetition 2011 terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:

a.Observer Kompetisi Tahap I; dan 0.Observer Kompetisi Tahap II.Pasal 16 1. Observer yang dapat mengikuti Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 pada Kompetisi Tahap I adalah 5 observerpendaftar pertama 0. Setiap Perguruan Tinggi yang menjadi observer hanya dapat diwakili oleh maksimal 2 (clua) orang. 1. Setiap Perguruan Tinggi yang mengirimkan Observer pada Kompetisi Tahap I tidak boleh mengirimkan delegasi. Pasal 17 1. Observer yang dapat mengikuti Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 pada Kompetisi Tahap II adalah 5 observerpendaftar pertama. 0. Setiap Perguruan Tinggi yang menjadi observerhanya dapat diwakili oleh maksimal 2 (clua) orang. 1. Setiap Perguruan Tinggi yang mengirimkan delegasinya dalam kompetisi tahap I namun tidak lobs ke babak Kompetisi Tahap II, dapat mengirimkan observer dalam Kompetisi Tahap II dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat (1) dalam pasal ini. 2. Setiap Perguruan Tinggi yang mengirimkan delegasinya ke Kompetisi Tahap I dan lolos ke babak Kompetisi Tahap II, tidak boleh mengirimkan Observer dalam kompetisi tahap ini. Bagian Kedua HAK dan KEWAJIBAN OBSERVER Pasal 18 1. Observerberhak untuk : a. Memperoleh pelayanan yang layak dari panitia

b. Mengikuti Technical Meeting; c. Mendapat fasilitas berupa penginapan, konsumsi, transportasi dan Liar. s. on Officer (LO) untuk kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan kompetisi; d. Menyaksikan presentasi peserta pada kompetisi tahap I (berlaku hanya bagi observer Kompetisi Tahap I); e. Menyaksikan persidang final pada Kompetisi Tahap II (berlaku hanya bagi observer Kompetisi Tahap II); f. Melakukan sharingdengan Steering Committee dari panitia; g. Mendapatkan sertifikat. 2. Observerwajib untuk : a.Melakukan registrasi ulang; b.Menjaga ketertiban umum selama kompetisi; c.Menjaga kebersihan dan keamanan selama kompetisi. BAB V

TECHNICAL MEETINGPasal 19 1. Setiap delegasi wajib mengikuti technical meeting yang diselenggarakan oleh panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 2. Delegasi yang tidal( mengikuti Technical Meeting dianggap menyetujui hasil Technical Meeting. Pasal 20

Technical Meeting terdiri dari:a. Technical Meeting- babak Kompetisi Tahap I, yang diikuti oleh perwakilan masingmasing delegasi; 0. Technical Meetingbabak Kompetisi Tahap II, yang diikuti oleh perwakilan dari delegasi yang dinyatakan lobos ke babak Kompetisi Tahap II pada pengumuman kompetisi tahap I; 0. Jadwal Technical Meetingakan diberitahukan lebih lanjut oleh panitia.

Pasal 21 Setiap delegasi diwakili oleh paling banyak 2 (dua) orang penvakilan dalam Technical

Meeting.

BAB VI DEWAN JURI DAN SIS 1_____EM PENILAIAN Bagian Kesatu DEWAN JURI DAN SIS 1_____EM PENILAIAN KOMPETISI TAHAP I Pasal 22 1. Dewan Jun Kompetisi Tahap I terdiri dari praktisi dan akademisi hukum yang komposisinya telah ditentukan oleh panitia. 2. Dewan Juri Kompetisi Tahap I dibedakan menjadi dua, yaitu : a.Dewan Juri berkas; b.Dewan Juri Presentasi 3. Dewan Jun Kompetisi Tahap I dalam penjurian berkas penyisihan terdiri dari 4 (elemen) yaitu dari Hakim, Jaksa, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Advokat yang telah ditentukan oleh panitia. 4. Dewan Jun Kompetisi Tahap I dalam penjurian presentasi, terdiri dari 4 (empat) elemen, yaitu Hakim, Jaksa, Advokat, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Akademisi yang telah ditentukan oleh panitia. Pasal 23 Kriteria dan komponen penilaian dalam babak Kompetisi Tahap I pada Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 meliputi: a. Be rk as K ompe ti si : b.Presentasi: Pasal 24 1. Berkas Kompetisi dengan nilai maksimal 1600 poin dengan komponen penilaian sebagai berikut: a. Kelengkapan Berkas, maksimal 400 poin (Setiap Juri @ 100 Poin);

b.

Kesesuaian berkas dengan Peraturan Perundang-undangan Hukum materiil, maksimal 600 poin (Setiap jun. @150 Porn);

c.

Kesesuaian berkas dengan Peraturan Perundang-undangan Hukum Formil, maksimal 600 poin (Setiap juri @150 Poin);

d.

Ketepatan waktu penginMan berkas, bersifat mengurangi jumlah nilai keseluruhan apabila terjadi keterlambatan pengirim. an berkas. Selanjutnya akan diatur pada petunjuk pelaksana kompetisi;

e.

Terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam huruf d , maka para pihak-pihak terkait dalam peraturan ini wajib untuk memperhatikan hal-hat sebagai berikut: 1) Berkas perkara babak penyisihan kompetisi diterima oleh panitia 8-11 Maret 2011 2) Berkas perkara babak penyisihan kompetisi diterima panitia selambat-lambatnya 11 Maret 2011 pukul 23.59 WIB

2. Presentasi dengan nilai maksimal 800 poin dengan komponen penilaian sebagai berikut:

a.

Materi dengan nilai maksimal 400 poin (Setiap Jun @ 100 poin), komponen penilaian maten mencakup : 1) Pemahaman dan penguasaan maten Hukum Pidana dan Hukum Hak Asasi Manusia terkait pelanggaran dan/atau kejahatan terhadap Hak Asasi Manusia; 2) Pemahaman dan penguasaan Kasus Posisi; 3) Pemahaman dan Ketepatan penggunaan pasal atau peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam analisis kasus; 4) Pemahaman dan Ketepatan penggunaan pertimbangan hukum, analisa hukum, dan penggunaan doktrin dan/atau asas hukum yang digunakan dalam analisa kasus; 5) Penguasaan Hukum Acara di Indonesia.

b.

Metode dengan nilai maksimal 200 poiri (Setiap juri @ 50 poin), komponen penilaian metode mencakup: 1)Kemampuan peserta dalam menjawab secara tepat dan langsung ke topik sasaran; 2)Kemampuan berbicara dan memaparkan analisa kasus;

3)Efisiensi pemakaian waktu dalam menjawab; 4)Keefektifan pemakaian kata dalam menjawab.

Pasal 27

C. Sikap dan Kepribadian dengan nilai maksimal 200 poin (Setiap juri @ 50 poin), komponen penilaian sikap dan kepribadian mencakup: 1)Ketenangan peserta dalam berbicara dan menjawab; 2) Kepercayaan diri; 3)Kemampuan berbicara secara persuasif; 4)Sikap atau gaya peserta dalam berbicara.

3. Nilai yang digunakan sebagai acuan dalam pengumuman kompetisi tahap I adalah hasil akumulasi penilaian dari kriteria berkas kompetisi dan presentasi.

Bagian Kedua DEWAN JURI DAN SIS 1_________EM PENILAIAN KOMPETISI TAHAP II Pasal 25 1. Dewan Jun Kompetisi Tahap II terdiri dari praktisi dan akademisi hukum yang komposisinya telah ditentukan oleh panitia. 2. Dewan Jun Kompetisi Tahap II hanya memberikan penilaian terhadap penampilan persidangan yang ditampilkan oleh peserta kompetisi tahap II. 3. Dewan Juri Kompetisi Tahap II dalam penjurian persidangan terdiri dari 5 (elemen) yaitu dari Hakim, Jaksa, Komisi Nasional Hal( Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan Advokat yang telah ditentukan oleh panitia.

Pasal 26 Komponen yang menjadi objek penilaian dalam Kompetisi Tahap II Prof. Komar Kantaatmadja National Human Right Moot Court Competition 2011 adalah persidangan yang ditampilkan oleh peserta kompetisi tahap II yang terbagi ke dalam dua penilaian, yaitu: a. Pe rsi dangan; b.Pemanfaatan dan/atau Efektivitas waktu;

1. Penilaian terhadap persidangan dalam Kompetisi Tahap II dengan nilai maksimal 2700 poin yang pada pokoknya meliputi komponen-komponen sebagai berikut: a. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan Hukum fonnil, maksimal 1000 poin (Setiap juri @200 poin); b. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan Hukum matenil, maksimal 1000 poin (Setiap juri @200 poin); c. Penampilan dan kreatifitas Tim, maksima1500 poin (Setiap juri @100 poin); d. Kostum dengan nilai maksima1200 poin (Setiap jun @ 40 poin);

2. Penilaian terhadap pemanfaatan dan efektivitas waktu persidangan dengan nilai maksimal 100 poin pada pokoknya meliputi: 00.00 - 74.29 75.00 - 77.29 77.30 - 79.59 80.00 - 82.29 82.30 - 84.59 85.00 - 87.29 87.30 - 89.59 90.00 - 92.29 93.30 - 100.00 >100.00 : 0 poin : 25 poin : 50 poin : 75 poin : 100 poin : 75 poin : 50 poin : 25 poin : 0 poin : (Dihentikan oleh panitia)

Ket : Semua perhitungan drams dalam satuan merit (angka chhelakang titik dalam hitungan detik.3. Habha1 lain yang terkait dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 akan diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksana. Pasal 28 Keputusan Dewan Juri Kompetisi Kompetisi Tahap I dan II bersifat mengikat dan tidal( dapat

Pasal 27

diganggu gugat.

Pasal 29 Ketentuan lebih lanjut mengenai komponen penilaian kompetisi akan diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksana. BAB VII SANKSI DAN DISKUALIFIKASI Pasal 30 1. Delegasi yang melanggar ketentuan pasal-pasal di atas, akan dikenakan sanksi berupa : a.Ganti rugi; dan b.Diskualifikasi. 2. Delegasi yang melanggar ketentuan pasal 14 ayat 2 f huruf akan dikenakan sanksi berupa ganti rugi. 3. Delegasi yang melanggar ketentuan pasal 8, 9, 11, 12 dan pasal 14 ayat 2 huruf a, b, c, d, e, g, h, dan i akan dikenakan sanksi berupa diskualifikasi. 4. Peserta kompetisi dilarang keras membawa dan menggunakan senjata tajam, minuman keras, narkotika, dan psikotropika serta melakukan tindakan-tindakan lain yang dapat dianggap sebagai tindak pidana selama acara berlangsung. Apabila ketentuan ini dilanggar maka akan dikenakan sanksi berupa diskualifikasi. Pasal 31 Bila delegasi terkena diskualifikasi maka seluruh biaya pendaftaran tidak dapat dikembalikan. Pasal 32 Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 24 ayat 1 huruf e akan dikenakan sanksi pengurangan nilai selanjutnya diterangkan dalam petunjuk pelaksana kompetisi. Pasal 33 Berkas kompetisi babak penyisihan yang diterima setelah Tanggal 11 Maret 2011 pukul 23.59 WIB tidak akan mendapatkan komponen nilai kelengkapan berkas dan komponen nilai

kesesuaian berkas dengan peraturan perundang-undangan (dengan kata lain berkas kompetisi tersebut tidak akan dinilai). BAB VIII ATURAN PERALIHAN Pasal 34 Ketentuan lain yang belum ditetapkan dalam peraturan ini akan dapat ditetapkan kemudian oleh panitia dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan peraturan BAB IX PENUTUP Pasal 35 Peraturan ini berlaku dan mengikat delegasi sejak ditandatanganinya Surat Pernyataan Pendaftaran.

Kasus PosisiRepublik Ichiko adalah negara di sebelah tenggara Benua Bavalia yang merdeka pada 10 Nopember 1945 setelah dijajah oleh Negara Juyamika selama kurang lebih 350 tahun. Sejak merdeka sampai pada tahun 1965, Republik Ichiko dipimpin oleh Presiden Epafras sampai akhirnya keadaan negara tidak dapat dikendalikan lagi akibat pemberontakan Partai Komunis Ichiko dan inflasi tinggi melanda. Akhirnya, tampuk pemerintahan di serahkan kepada Letnan Jenderal Junatodo melalui Surat Perintah 12 Maret 1965. Selama kurang lebih 32 tahun pemerintahan Junatodo, negara sedang giatnya melakukan pembangunan di segala bidang. Seiring dengan pertumbuhan pembangunan, maka budaya korupsi dikalangan pejabat pemerintah Republik Ichiko juga tumbuh subur. Akibat budaya korupsi yang sudah meraja lela, ditambah krisis ekonomi dunia yang juga melanda Republik Ichiko, harga-harga kebutuhan pangan melonjak tinggi. Sementara ekonomi semakin sulit, gaji para buruh di berbagai perusahaan tidak mengalami kenaikan, bahkan Pemerintah mengeluarkan UU Perburuhan yang baru yang pada intinya tidak mendukung kepentingan buruh sehingga sering terjadi demo buruh anti pemerintah secara besar besaran. Puncak kekacauan di Republik Ichiko adalah ketika hasil pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih presiden diumumkan pada bulan September 1998, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa pemenang pemilu adalah Junatodo yang adalah presiden petahana yang didukung oleh militer dan kelompok konservatif kiri -

dengan suara mayoritas 59%. Keputusan KPU ini mendapat penolakan dari rival politiknya, Dorkas Bembi, yang didukung oleh kelompok pro demokrasi, buruh dan mahasiswa, karena mereka menemukan sejumlah kecurangan dalam penghitungan suara dan terdapat ancaman terhadap sejumlah orang dalam penyelenggaraan Pemilu. Akhirnya kasus ini dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Ichiko, dan MK menyatakan bahwa telah terjadi banyak kecurangan dalam Pemilu yang dilakukan oleh Junatodo sehingga hasil pemilu dianulir oleh MK. Putusan MK ini menguatkan posisi Dorkas Bembi dan pars pendukungnya, sehingga mereka yang terdiri dari pendukung partai oposisi, kelompok pro demokrasi, buruh, dan mahasiswa, melakukan demo dan mogok kerja secara nasional. Dari kota Maltengda, yang adalah ibu kota negara Ichiko, dikabarkan puluhan ribu orang yang mayoritas terdiri dari elemen mahasiswa, aktivis pemuda, dan buruh pabrik, menghadang upacara pelantikan Junatodo yang rencananya akan dilaksanakan oleh Majelis Tinggi Rakyat Ichiko pada 22 Desember 1998. Tidak hanya di Maltengda, di berbagai kota-kota besar di negara Ichiko, kelompok pro Dorkas Bembi juga melakukan demo anti pemerintah secara besar-besaran. Di Guabuci, Zabaikan, Putrewon, Assedeng, Parampaa, Kobaringin, dan Sikomatu, mahasiswa dan aktivis pemuda menguasai jalan-jalan menuntut agar Junatodo turun dari kursi presiden. Kondisi negara Ichiko semakin kacau dan Pemerintah memberlakukan jam malam di berbagai kota dan wilayah. Para polisi dan militer Ichiko kelihatan mengalami kesulitan dalam menghadapi demonstran yang semakin anarkis sehingga aparat sering melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang sering dikecam oleh aktivis HAM di Ichiko maupun dari luar negeri. Kondisi ini terus

berlanjut sampai pada awal bulan April 2000. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh wartawan, pada tanggal 2 Mei 2000, Panglima Angkatan Bersenjata Republik Ichiko (Pangab) telah mengadakan rapat dengan seluruh jajaran terkait termasuk Danjen Komando Tim Khusus (Kotimsus), Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan Kepala Kepolisian Republik Ichiko. Danjen Kotimsus saat itu adalah menantu dari Presiden yang berkuasa pada waktu itu. Dalam rapat tersebut, Pangab menginstruksikan kepada jajarannya agar mengambil langkah-langkah strategis dan memungkinkan untuk menyelamatkan negara dari kekacauan. Menindaklanjuti instruksi dari Pangab, Danjen Kotimsus telah membentuk sebuah tim khusus untuk menangani hal-hal yang dimaksud. Pada saat militer dan kepolisian sudah mengambil langkah langkah pengendalian kekacauan di seluruh wilayah Ichiko, massa demonstran masih terus melakukan tindakan-tindakan anarkis yang pada intinya menuntut turunnya Presiden Junatodo, perbaikan ekonomi, dan perbaikan kesejahteraan buruh. Akibat semakin kuatnya tekanan baik dari dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Presiden Junatodo, akhirnya is bersedia untuk menyelenggarakan Pemilu ulang. Hasil penghitungan suara setelah Pemilu ulang dilakukan, Dorkas Bembi memperoleh suara 61% dan kemudian diangkat menjadi Presiden Republik Ichiko. Oleh karena kekalahan yang dialaminya, Mantan Presiden Junatodo pergi meninggalkan Ichiko dan menetap di Swiss. Sementara Mantan Pangkostrad mantan Danjen Kopassus dikabarkan telah menetap di Australia. Setelah dilantik, Dorkas Bembi pun berjanji akan melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk penegakan HAM, perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan buruh. -

Beberapa bulan setelah Presiden Dorkas Bembi menjabat, sebuah NGO asing yang bergerak di bidang advokasi HAM melaporkan ke Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Negara Republik Ichiko) bahwa selama terjadinya kekacauan (Desember 1998-Desember 1999) terdapat pelanggaran HAM serius, yaitu penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang, penculikan, penganiayaan bahkan penyiksaan selama penahanan yang mengakibatkan kematian. NGO tersebut mengeluarkan daftar nama orang-orang yang mengalami kejadian-kejadian di atas yaitu sebagai berikut: Aktivitis Mahasiswa: 1. Universitas Polokrida (Guabuci), yaitu Ucok Siahaan dan Butet Siregar, ditangkap dan ditahan secara paksa. 2. Institut Teknologi Guabuci (Guabuci), yaitu Terlambat Bangun, mendapatkan perlakuan tidak manusiawi selama penahanan, kemudian dilepaskan. 3. Universitas Ichiko (Kepok), Doel Abdoel dan Nurtin Paelit, hilang sekitar Nopember 1999, keduanya mengaku ditahan di daerah Gladibata, ditemukan 24 Desember 1999 di pinggiran jalan. 4. Universitas Wakaraci (Maltengda), yaitu Arief Rahman, Oktifance, Herman Hendrawan. Hilang sejak Juni 1999 dan ketiganya tidak pernah kembali. 5. Universitas Pregadiran (Maltengda), yaitu Yadin Muhidin dan Abdun Nasser, ditangkap dan ditahan beberapa hari kemudian dilepaskan. 6. Universitas Cawang Ichiko (Maltengda), yaitu Mabiar Sibarani, Tajom Sitompul, dan Jon Maneani. Mabiar dan Tajom hilang sejak Mei 1999 dan tidak pernah kembali. Jon melarikan diri

dari penahanan dan mengalami berbagai luka bekas penganiayaan. 7. Institut Teknologi Antiabrix (Zabaikan), yaitu I Made Pangestu dan James Piliang. I Made Pangestu dinyatakan hilang dan beberapa minggu kemudian mayatnya ditemukan penuh bekas luka. James mengaku disekap dan diperlakukan tidak manusiawi. 8. Universitas Bovazulu (Zabaikan), yaitu Teuku Adrian, ditangkap dan ditahan, kemudian dilepaskan. 9. Universitas saat ini. 0. Universitas Api Lingga (Assedeng), yaitu Tomo Haryanto Lukas Awang. Ditangkap dan ditahan serta perlakuan tidak manusiawi selama penahanan. 1. Universitas Jobes Bubun (Parampaa), yaitu Uda Tanjung, Ndun, Waluyo Ketaren. Uda dan Anton dinyatakan hilang Waluyo ditangkap dan kemudian dilepaskan. 2. Universitas ditulis. 3. Universitas Wontok (Sikomatu), Antonius Gueterres, Marihot (Kobaringin), yaitu Rio Manuhutu. Dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga saat laporan Anton dan dan Helki Mungkur (Putrewon), yaitu Ngadiman Kartosuryo. Dinyatakan hilang dan belum ditemukan sampai

mendapat

kemudian ditemukan tewas di Sungai Tonggino, sedangkan

ditemukan selamat di sebuah bangunan tua akan tetapi penuh bekas luka akibat penganiayaan. Aktivitis Buruh: 1. PT Jimando Jumanji (Pelosi), yaitu Siti Aminah>mati, hilang sekitar Juni 1999 ditemukan tewas di bantaran Bengawan Solok pada 4 Juli 1999, dan Thukul Munandar

2. PT Ombus Ombus (Lomanda), yaitu Mugiyanto dan Rusdianto, ditahan dan keduanya akhirnya dilepaskan setelah mendapat perlakuan tidak manusiawi. Aktivitis Pemuda: 1. Ketua Gerakan Muda Nasional Ichiko (Zabaikan), yaitu Dedi Sutedi. Dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga laporan ini ditulis. 2. Sekretaris Cabang Solidaritas Pemuda untuk Bangso (Putrewon), yaitu Bimo Kertorajasa, keduanya dianiaya dan ditinggalkan di tepi jalan. 3. Ketua Aliansi Pemuda Sikomatu Parampaa (Parampaa), yaitu Andreas Numberi, disekap beberapa minggu kemudian dilepaskan. Dari nama-nama di atas beberapa orang belum pernah kembali ke rumahnya masing-masing (hilang), beberapa orang telah kembali setelah disekap beberapa waktu dan ada juga yang ditemukan meninggal dunia. Ada saksi mata yang namanya tidak mau disebutkan menyatakan bahwa ada segerombolan orang tidak dikenal berseragam lengkap seperti seorang militer dengan senjata api menangkap korban secara paksa, menutup mata mereka dan memasukkan mereka kedalam mobil. Beberapa orang yang sudah dilepaskan dari penahanan juga mengakui bahwa mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi sampai pada penyiksaan dari orang-orang yang menahan mereka.

PENUTU PDemikian kami sampaikan proposal kegiatan ini sebagaimana mestinya. Kami sangat mengharapkan dukungan dan bantuan dari segala pihak agar kegiatan ini d a p a t t e r l a k s a n a d e n g a n b a i k d a n m e n c a p a i t u j u a n - t u j u a n y a n g t e l a h direncanakan. Kami menyadari, suksesnya acara ini nantinya adalah berkat dukungan dari semua pihak dan tentunya berkat cinta-Nya yang luar biasa besar untuk kita semua. Atas segala perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Rudi M. Rizki, S. H., LL. M. Hormat Kami, NIP. 19520618 198513 1 002Ketua MCS FH UNPAD Ketua Pelaksana NHM MCC

i

n.,

a lio .ErasmusNaoituoulu 110110080066

Mengetahui, Ketua BEM FH UNPAD

Wicaksana Dramanda 110110070608 Menyetujui, Pembantu Dekan III FH UNPAD

Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Moot Court Society National Human Rights Moot Court Competition

Contact Person

Sekretaris Umum Dwina Oktifani (081375621444)

Humas Jones Sutanto Bubun (081586412505)

Email dan Blog

nhrmccunpad@yaho o.com nhrmccunpad@gmai l.com