Tatib KPR Fisip Ui 2010 Oke 2
-
Upload
dana-agriawan -
Category
Documents
-
view
153 -
download
1
Transcript of Tatib KPR Fisip Ui 2010 Oke 2
PERATURAN
KOMISI PEMILIHAN RAYA 2010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA
NOMOR 02/PEMIRAFISIPUI2010/XI/2010
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN RAYA 2010 FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR
01/PEMIRAFISIPUI2010/X/2010 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN RAYA 2010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KOMISI PEMILIHAN RAYA 2010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA
Menimbang :
1. Bahwa telah diberikannya mandat pelaksanaan pemilihan raya 2010 Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia sebagai sarana pergantian kepemimpinan
di tingkat fakultas.
2. Bahwa untuk melaksanakan tugas Komisi Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia perlu dibuat tentang Tata Tertib Pemilihan Raya Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Mengingat :
1. Pedoman Dasar Kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
2. TAP BPM NO. 12 Tentang PEMIRA FISIP UI 2010
3. Peraturan KPR No 01 Tentang Tata Tertib PEMIRA FISP UI 2010
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN RAYA 2010 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI
PEMILIHAN RAYA 2010 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
INDONESIA NOMOR 01/PEMIRAFISIPUI2010/X/2010 TENTANG TATA TERTIB
PEMILIHAN RAYA 2010 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Umum
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
a. UI adalah Universitas Indonesia.
b. FISIP UI adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
c. BPM FISIP UI adalah Badan Perwakilan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia.
d. BEM FISIP UI adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
e. PEMIRA FISIP UI 2010 adalah Pemilihan Raya 2010 yang diselenggarakan di FISIP UI
untuk memilih anggota BPM Umum serta Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP UI
periode 2011.
f. Komisi Pemilihan Raya (KPR) adalah pelaksana teknis proses PEMIRA yang diberi
mandat oleh BPM FISIP UI.
g. Tempat Sekretariat KPR bertempat di ruang BPM FISIP UI Gedung Yongma Lt 2.
h. Kandidat adalah para calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI dan para calon
Anggota Umum BPM FISIP UI yang disahkan melalui sidang verifikasi.
i. Sidang verifikasi adalah sidang yang dilakukan oleh KPR untuk menetapkan calon
kandidat menajadi kandidat berdasarkan verifikasi berkas yang dilakukan oleh tim
Verifikasi BPR
j. Mahasiswa adalah Mahasiswa S 1 Reguler dan Paralel, dan D 3 FISIP UI yang terdaftar di
Sub Bagian Akademik pada tahun yang berjalan.
k. Kampanye adalah segala aktivitas atau kegiatan untuk memperkenalkan serta
mensosialisasikan diri, profil, gagasan, ide, visi, misi, program kerja, nomor urut serta
ajakan untuk memilih kandidat anggota Umum BPM serta Ketua dan Wakil Ketua
Umum BEM FISIP UI.
l. Waktu yang digunakan adalah waktu KPR (merujuk pada waktu yang tercantum pada
handphone ESIA).
Pasal 2
Peraturan ini disusun dalam rangka mengatur pelaksanaan PEMIRA FISIP UI 2010
Pasal 3
1. Kegiatan yang diatur dalam peraturan ini dinamakan PEMIRA FISIP UI 2010.
2. PEMIRA FISIP UI 2010 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010 s.d 13 Desember
2010 di lingkungan FISIP UI.
3. PEMIRA FISIP UI 2010 dilaksanakan untuk memilih Anggota Umum BPM periode 2011
serta Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP UI periode 2011.
Pasal 4
Pendaftaran Calon Kandidat
1. Waktu pendaftaran calon kandidat ditentukan oleh KPR FISIP UI 2010
2. Pendaftaran calon kandidat merupakan kegiatan yang meliputi pengambilan formulir
pendaftaran dan Pengembalian formulir pendaftaran dan berkas kelengkapan
pendaftaran.
3. Pada saat pengembalian Formulir Calon Anggota Umum BPM FISIP UI wajib
menyerahkan berkas:
a. Curriculum Vittae (CV) calon kandidat.
b. Surat Pengunduran Diri dari Lembaga Kemahasiswaan yang diikuti saat mengajukan
pendaftaran sebagai calon Kandidat Anggota Umum BPM FISIP UI.
c. Visi, Misi, dan Program Kerja calon Kandidat.
d. Foto Copy Daftar Nilai Semester (DNS) terakhir dan/atau Print Out SIAK NG yang
menyatakan status akademis aktif serta IPK minimal 2,50.
e. Pas Foto 4 x 6 sebanyak tiga lembar
f. Lembaran tanda tangan dukungan dengan komposisi minimal 5 (Lima) tanda tangan
mahasiswa aktif S 1 (Reguler dan Paralel) dari setiap jurusan yang ada FISIP UI serta
minimal 3 (Tiga) Tanda Tangan mahasiswa aktif D 3. Bukti tanda tangan tersebut
harus menyertakan nama (Lengkap dan Asli), NPM, Jurusan, angkatan, nomor
telepon yang dapat dihubungi serta tanda tangan.
g. Lembaran tanda tangan dukungan tidak boleh diisi oleh Manajer Kampanye dan Tim
sukses.
h. Curiculum Vittae (CV) Manajer Kampanye maksimal 2 orang.
i. Surat pernyataan kandidat bahwa dia bukanlah Anggota, Kader, atau Pengurus
Partai Politik dan Pengurus Organisasi Apapun baik Ekstra Maupun Intra Kampus
yang ditandatangani materai Rp. 6000,00
j. Data Juru Kampanye dan Tim Sukses calon kandidat yang terdiri dari nama
(Lengkap dan Asli), NPM, Jurusan, angkatan, nomor telepon yang dapat dihubungi.
k. Surat pernyataan untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku selama PEMIRA
dan menjaga ketertiban serta sportivitas diatas materai Rp. 6.000,00
l. Untuk Calon Kandidat Anggota Umum BPM menyertakan uang jaminan sebesar Rp.
150.000 yang diserahkan ketika calon kandidat disahkan menjadi kandidat serta
uang akan dikembalikan setelah seluruh rangkaian acara PEMIRA 2010 selesai.
m. Uang jaminan tidak akan dikembalikan, apabila kandidat mengundurkan diri
sebelum rangkaian acara PEMIRA FISIP UI 2010 berakhir.
4. Pada saat pengembalian Formulir Calon Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM
FISIP UI harus menyerahkan berkas :
a. Curiculum Vittae (CV) pasangan kandidat.
b. Surat Pengunduran Diri dari Lembaga Kemahasiswaan yang diikuti saat mengajukan
pendaftaran sebagai Calon Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP UI.
c. Visi, Misi, dan Program Kerja Calon Kandidat.
d. Foto Copy Daftar Nilai Semester (DNS) terakhir dan Print Out SIAK NG yang
menyatakan status akademis aktif serta IPK minimal 2,50.
e. Pas Foto 4 x 6 sebanyak tiga lembar
f. Lembaran tanda tangan dukungan dengan komposisi :
i. Untuk mahasiswa S 1 Reguler dan Paralel Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Administrasi (Fiskal, Niaga, Negara) sejumlah minimal 50 tanda tangan dengan
komposisi minimal 10 tanda tangan untuk masing- masing angkatan 2010, 2009,
2008 dan 2007.
ii. Untuk mahasiswa S 1 Reguler dan Paralel Sosiologi, Antropologi, Kriminologi,
Kesejahteraan Sosial, Hubungan Internasional, dan Politik sejumlah minimal 25
tanda tangan dengan komposisi minimal 5 tanda tangan untuk masing- masing
angkatan 2010, 2009. 2008, dan 2007.
iii. Untuk Mahasiswa D 3 sebanyak minimal 3 tanda tangan.
iv. Lembaran tanda tangan terdiri dari nama, NPM, jurusan, angkatan, nomor
telepon yang dapat dihubungi, dan tanda tangan.
v. Lembaran tanda tangan dukungan tidak boleh diisi oleh Manajer Kampanye dan
Tim Sukses.
g. Curiculum Vittae (CV) Manajer Kampanye maksimal 2 orang.
h. Surat pernyataan kandidat bahwa dia bukanlah Anggota, Kader dan Pengurus Partai
Politik dan Pengurus Organisasi Apapun baik Ekstra Maupun Intra Kampus yang
ditandatangani diatas materai Rp. 6000,00
i. Data Juru Kampanye dan Tim Sukses calon kandidat yang terdiri dari nama
(Lengkap dan Asli), NPM, Jurusan, angkatan, nomor telepon yang dapat dihubungi.
j. Surat pernyataan untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku selama PEMIRA
dan menjaga ketertiban serta sportivitas diatas materai Rp. 6.000,00
k. Untuk Calon Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP menyertakan uang
jaminan sebesar Rp. 250.000,00. yang diserahkan ketika calon kandidat disahkan
menjadi kandidat serta uang akan dikembalikan setelah seluruh rangkaian acara
PEMIRA 2010 selesai.
l. Uang jaminan tidak akan dikembalikan, apabila kandidat mengundurkan diri
sebelum rangkaia n acara PEMIRA FISIP UI 2010 berakhir.
Pasal 5
Verifikasi Berkas
1. Verifikasi berkas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Verifikasi berkas KPR
FISIP 2010 yang beranggotakan penanggung jawab Verifikasi FISIP UI 2010, beserta
anggota KPR lainya.
2. Kegiatan tersebut adalah Pengecekan semua kelenggkapan berkas yang diserahkan
calon kandidat, berdasarkan pasal 4 ayat 3 dan 4.
3. Setelah pengecekan itu dilakukan, maka Tim Verifikasi berkas KPR FISIP 2010
kemudian menyatakan lolos atau tidaknya berkas calon kandidat tersebut.
4. Berkas yang dinyatakan lolos adalah berkas yang :
a. Tidak terlambat penyerahnya dari batas waktu teralhir pengumpulan
berkas yang ditentukan oleh KPR.
b. Lengkan sesuai dengan pasal 4 ayat 3 dan 4.
5. Verifikasi berkas dilakukan secara tertutup dan harus dihadiri oleh Tim Verifikasi
berkas KPR FISIP 2010, anggota KPR lainya dan minimal satu orang anggota BANWARA.
6. Verifikasi berkas calon kandidat Anggota BPM Umum dan Kandidat Ketua dan Wakil
Ketua BEM FISIP UI dilaksanakan segera setelah batas akhir pengumpulan berkas.
7. Jika tidak terdapat berkas calon kadidat Ketua dan wakil ketua BEM FISIP UI yang lolos
verifikasi berkas, maka masa pendaftaran calon kandidat akan dibuka kembali
selambat-lambatnya 3 hari.
8. Jika terdapat hanya terdapat satu berkas calon kadidat Ketua dan wakil ketua BEM
FISIP UI yang lolos verifikasi berkas maka masa pendaftaran calon kandidat akan
dibuka kembali selambat-lambatnya 3 hari
9. Jika pada saat pendaftaran calon kandidat Ketua dan wakil ketua BEM FISIP UI untuk
tahap kedua tidak menghasilkan calon baru yang lolos verifikasi berkas, maka akan
dilakukan pendaftaran calon kandidat tahap ketiga selama selambat-lambatnya 3 hari.
10. Jika pada saat pendaftaran calon kandidat Ketua dan wakil ketua BEM FISIP UI untuk
tahap ketiga tidak menghasilkan calon baru yang lolos verifikasi berkas, maka akan
diserahkan kepada mekanisme BPM.
Pasal 6
Sidang Verifikasi Penetapan Kandidat
1. Pengesahan calon kandidat Anggota BPM Umum dan kandidat Ketua serta Wakil Ketua
BEM FISIP UI 2010 menjadi kandidat akan dilakukan dengan melalui Sidang Verifikasi
penetapan kandidat yang dihadiri oleh BPM, Banwasra dan KPR pada waktu yang
ditentukan oleh KPR.
2. Pengesahan ini merupakan hasil dari verifikasi berkas yang telah dilakukan.
3. Calon kandidat Anggota BPM Umum dan calon Kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISIP UI wajib untuk menghadiri sidang verifikasi dengan didampingi oleh Manajer
Kampanye masing-masing.
4. Sidang Verifikasi penetapan kandidat dipimpin oleh tiga presidium yang berasal dari
Unsur Badan Pengurus Harian KPR FISIP UI 2010, Penanggung Jawab Tim Verifikasi
KPR FISIP UI 2010 dan anggota KPR lainya.
5. Ketentuan sidang Verifikasi penetapan kandidat akan ditentukan dalam peraturan
sidang verifikasi penetapan kanddidat.
6. Setelah sidang verifikasi penetapan kandidat ini mencapai sebuah keputusan maka
calon kandidat tersebut sah sebagai kandidat dan berhak mengikuti tahapan
selanjutnya dalam PEMIRA FISIP UI 2010
Pasal 7
Pengunduran Diri Kandidat
1. Jika kandidat mengundurkan diri maka uang jaminan yang diserahkan akan diambil
oleh KPR dan tidak berhak diminta kembali
2. Kandidat mengundurkan diri melalui surat yang ditandatangi oleh kandidat dan
manajer kampanye.
3. Pengunduran diri ini berhak untuk dipublikasikan oleh KPR
4. Jika semua kandidat yang ada mengundurkan diri, maka akan diserahkan kepada
mekanisme BPM.
Pasal 8
Pendanaan
1. Pendanaan kampanye merupakan dana yang dapat dipertangggungjawabkan dan
bersifat tidak mengikat.
2. Sumber dana kampanye tidak boleh berasal dari partai politik dan atau dari organisasi
yang berafiliasi kepada partai politik.
3. Setiap Kandidat Anggota BPM Umum serta Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI wajib
membuat Rancangan Dana Kampanye dan Laporan Dana Kampanye.
4. Rancangan Dana Kampanye diserahkan kepada KPR paling lambat empat hari setelah
ditetapkan sebagai kandidat dalam Sidang Verifikasi.
5. Laporan Dana Kampanye diserahkan kepada KPR pada waktu Masa Tenang.
6. Rancangan dan Laporan Dana Kampanye berisi :
a. Segala Jumlah Pemasukan serta Sumber Pemasukan yang ditujukan untuk kegiatan
kampanye.
b. Segala pengeluaran serta rincian pengeluaran.
c. Bukti-bukti yang sah.
Pasal 9
Rapat Pembahasan Teknis (Rule Of The Game)
1. Rapat Pembahsan Teknis merupakan sosialisai peraturan PEMIRA FISIP UI 2010
kepada kandidat oleh KPR, pada waktu yang ditentukan oleh KPR
2. Pada rapat ini kandidat Anggota BPM Umum dan Kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM
FISIP UI wajib untuk menghadiri dengan didampingi oleh Manajer Kampanye masing-
masing.
3. Dalam rapat ini pula ditentukan segala hal teknis yang belum ditentukan dalam
peraturan ini.
BAB II
KAMPANYE MEDIA
Pasal 10
Definisi Kampanye Media
1. Kampanye media adalah kegiatan kampanye dengan menggunakan segala bentuk
publikasi melalui media cetak, media cetak pakai, dan media elektronik yang digunakan
untuk mengenalkan dan mensosialisasikan profil, gagasan, ide, visi, misi, program
kerja, slogan, motto, nomor urut, foto, dan curriculum vittae kandidat Anggota BPM
Umum serta Kandidat Ketua dan Wakil Umum BEM FISIP UI 2011.
2. Kampanye media wajib diikuti oleh setiap kandidat Anggota BPM Umum serta Kandidat
Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM FISIP UI 2011.
Pasal 11
Bentuk Kampanye Media
1. Bentuk Kampanye Media Cetak dapat berupa pemasangan spanduk, baliho, pamflet,
banner, poster, dan/atau penyebaran emblem, brosur, leaflet yang mengandung warna
khas, lambang, profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja
Kandidat.
2. Bentuk Kampanye Media Cetak Pakai dapat berupa baju, pin, gantungan kunci, gelang,
map, pembatas buku, mug, iklan berjalan, jaket, topi, tas, kaos kaki, alat tulis, sepatu,
jilbab, bando, dan stiker yang mengandung warna khas, lambang, profil, gagasan, ide,
pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja Kandidat
3. Bentuk Kampanye Media Elektronik dapat berupa short messages service (SMS) dan
kampanye melalui internet yang mengandung warna khas, lambang, profil, gagasan, ide,
pandangan, visi, misi, dan/atau program kerja Kandidat.
4. Bentuk media elektronik yang akan digunakan selama masa kampanye harus disepakati
bersama oleh semua kandidat dan KPR dan akan disahkan pada saat Rapat Pembahasan
Teknis (Rule Of The Game).
5. Setiap kandidat bertanggung jawab terhadap bentuk dan materi kampanye masing-
masing.
Pasal 12
Pengesahan Bentuk-Bentuk Kampanye Media
1. Pemberitahuan dan penyerahan bentuk-bentuk kampanye media cetak dan cetak pakai
serta tempat pemasangannya kepada KPR untuk disahkan penggunaannya dimulai pukul
09.00-17.00 WIB selama masa kampanye media berlangsung di Tempat Sekretariat KPR.
2. Media kampanye cetak yang sah adalah media kampanye yang telah diberi stempel
Pemira dan ditandatangani oleh KPR sedangkan media kampanye online, sms atau cetak
pakai yang sah adalah media kampanye yang telah diberikan surat keterangan
penggunaan oleh KPR.
3. Bentuk-bentuk kampanye media yang telah diserahkan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 11 ayat 1 dapat diambil kembali setelah diketahui dan disahkan oleh KPR.
4. Kampanye melalui Short Messages Services dan media internet yang sah adalah media
yang telah diberikan kepada KPR sebelum disebarkan dengan bukti pencatatan pada
buku arsip KPR.
5. Birokrasi dan administrasi hanya dapat dilakukan oleh Kandidat dan Tim Kampanye
yang terdaftar.
6. Kandidat wajib menyerahkan seluruh materi kampanye media kepada KPR sebagai arsip
dan dicatat dalam buku arsip KPR.
Pasal 13
Tata Cara Pelaksanaan Kampanye Media
1. Tempat pemasangan kampanye media cetak hanya pada koridor dan mading yang telah
ditentukan oleh KPR .
2. Mekanisme pembagian tempat sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat 1 akan
dilaksanakan pada saat Rapat Pembahasan Teknis (Rule Of The Game).
3. Pemasangan serta pencopotan seluruh bentuk-bentuk kampanye media dilakukan
sepenuhnya oleh tim kampanye masing-masing kandidat.
4. Pemasangan berbagai bentuk kampanye media harus memperhatikan kerapihan dan
keindahan lingkungan FISIP UI, tidak diperbolehkan menempelkan media di seluruh
permukaan vertikal bercat, memasang secara bertumpuk, dan menimpa media
kampanye atau kegiatan lain.
5. Kandidat dan tim kampanye diperkenankan membagikan dan menggunakan berbagai
bentuk kampanye media cetak baik biasa maupun benda pakai di luar daerah netral.
6. Kandidat dan tim kampanye diperkenankan memakai berbagai bentuk kampanye media
cetak dan media benda pakai selama masa kampanye.
7. Kandidat dan Tim kampanye dilarang membawa atau menggunakan gambar dan/atau
atribut pasangan kandidat lain selain dari gambar dan/atau atribut kandidat yang
bersangkutan.
8. Pemasangan media kampanye berbentuk spanduk dan baliho harus mendapat ijin dari
pihak dekanat
9. Kandidat dan Tim Kampanye wajib memberitahukan batas akhir masa kampanye
media kepada publik yang menerima media kampanye cetak biasa dan pakai yang
dibagikan dan bertanggung jawab atas penggunaan media kampanye cetak biasa dan
pakai selama masa tenang dan pemungutan suara.
10. Kandidat dan tim kampanye dilarang membagikan, meletakkan, dan/atau memasang
media cetak biasa dan/atau pakai di FISIP UI setelah masa Kampanye Media berakhir.
11. KPR berhak mencabut semua bentuk kampanye media yang tidak sesuai dengan tata
tertib KPR.
Pasal 14
Ketentuan Kampanye Media
1. Kampanye media dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh KPR.
2. Selama kampanye media dilaksanakan, kandidat dan tim kampanye media kandidat
dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye media dengan menggunakan kata-kata yang
mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat lainnya, panitia, dan
publik.
b. Menggunakan kata-kata yang menyinggung suku, agama, ras, dan golongan tertentu.
c. Menyinggung dan menjelek-jelekkan suatu lembaga formal di UI sehingga dapat
menimbulkan konflik.
d. Mengandung nilai-nilai pornografi.
e. Melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di FISIP UI.
f. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis di luar kegiatan
kemahasiswaan.
g. Melakukan kampanye media di luar tempat yang ditentukan oleh KPR FISIP UI 2010.
h. Merusak, menutupi, mencorat-coret, mencabut dan/atau memindahkan bentuk-
bentuk kampanye media milik kandidat lainnya yang telah terpasang sesuai dengan
tata tertib kampanye media.
i. Media kampanye yang dipasang dan dibagikan dilarang mengotori area kampus
FISIP UI.
3. Sejak dimulainya masa tenang segala bentuk kampanye media harus sudah dibersihkan
dari lingkungan FISIP UI.
4. Sejak dimulainya masa tenang, segala aktivitas baru yang dikeluarkan oleh kandidat dan
tim kampanye pada media online dan media elektronik tidak diperbolehkan.
4 Daerah-daerah yang bebas segala jenis kampanye antara lain yaitu:
a. Semua Ruang Kelas yang berada di Lingkungan FISIP UI.
b. Perpustakaan FISIP UI atau Miriam Budiarjo Research Center (MBRC).
c. Tempat Departemen.
d. Toilet
e. Tempatan Dekanat, Tempatan Dosen, Tempatan SBA, dan Tempatan Mahalum.
f. Komplek Mushola FISIP UI.
g. Tempat BPM, Tempat BEM, Tempat Yong Ma, dan Sekretariat Bersama.
h. Lift
BAB III
GRAND LAUNCHING
Pasal 15
Definisi Grand Launching
1. Grand Launching adalah kampanye yang diselenggarakan oleh KPR yang bertujuan
untuk memperkenalkan para Kandidat, Tim Kampanye, serta visi dan misinya kepada
masyarakat FISIP UI dan sekaligus untuk membangun partisipasi aktif dalam rangkaian
acara PEMIRA bagi masyarakat FISIP UI.
2. Kampanye Grand Launching dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, Debatis, suasana
kekeluargaan dan santai, serta bertanggung jawab dan merupakan bagian dari
pembelajaran politik yang baik.
3. Pada Grand Launching ini diawali dengan kampanye karnaval dan kemudian dilanjutkan
dengan acara Pentas seni yang disebut sebagai PEMIRAKUSTIK dan kemudian diakhiri
dengan penandatanganan gentlemen agreement dari para kandidat.
4. Kampanye karnaval sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat 3 adalah pawai keliling
FISIP UI yang difasilitasi oleh KPR untuk mensosialisasikan kandidat beserta visi misi,
profil, dan program kerjanya.
5. PEMIRAKUSTIK sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat 3 adalah sebuah acara
pentas kesenian yang difasilitasi oleh KPR, dan diikuti oleh para kandidat anggota
umum BPM dan calon ketua dan wakil ketua BEM FISIP UI beserta tim kampanye
masing-masing kandidat, dan juga diisi oleh masyarakat FISIP dan pengisi acara lainya.
6. Pada saat PEMIRAKUSTIK para kandidat mepersembahkan sebuah pertujukan untuk
para penonton yang hadir. Dan PEMIRAKUSTIK ini dilakukan di tempat yang ditentukan
oleh KPR.
Pasal 16
Jadwal Grand Launching
Grand Launching akan dilaksanakan pada tanggal dan tempat yang akan ditentukan
kemudian oleh KPR.
Pasal 17
Tata Cara Pelaksanaan Grand Launching
1. Grand Launching wajib diikuti oleh para kandidat Anggota Umum BPM dan
Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM periode 2011 dari awal hingga akhir
acara kecuali apabila Kandidat berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan
dengan surat keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi
akademis, dan/atau dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam
kondisi demikian Kandidat dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye.
2. Grand Launching wajib diikuti oleh minimal lima orang anggota Tim Kampanye
untuk Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM dan minimal dua orang anggota
Tim Kampanye untuk Kandidat Anggota Umum BPM,
3. Kandidat dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum
acara Grand Opening dimulai.
4. Waktu yang digunakan adalah waktu KPR.
Pasal 18
Ketentuan Grand Launching
1. Selama Grand Launching berlangsung calon Kandidat diwajibkan untuk
berpartisipasi aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan
berbagai bentuk kegiatan seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan
publik, dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.
2. Setelah Grand Launching berakhir Kandidat dan tim kampanyenya tidak
diperkenankan menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat Grand
Launching.
3. Selama Grand Launching berlangsung para kandidat wajib menggunakan jaket
almamater UI
4. Selama Grand Launching berlangsung, Kandidat dan tim kampanyenya dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan
non verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat
lainnya, lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Banwasra,
KPR, dan publik.
b. Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung Suku, Agama,
Ras, dan golongan tertentu.
c. Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI
sehingga dapat menimbulkan konflik.
d. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis diluar kegiatan
kemahasiswaan.
e. Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan,
kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.
f. Merusak properti apapun.
g. Mengotori tempat-tempat kampanye.
5. Mekanisme Kampanye Karnaval dan PEMIRAKUSTK akan dijelaskan lebih lanjut
dalam Rapat Pembahasan Teknis (Rule Of The Game).
BAB IV
DEBAT PANELIS
Pasal 19
Definisi Debat Panelis
1. Debat Panelis adalah acara yang bertujuan menguji kepekaan kandidat dalam
menanggapi suatu permasalahan, menguji wawasan dan kemampuan para kandidat
dalam berargumentasi logis, rasional, dan objektif, serta memperkenalkan dan menggali
profil, gagasan, ide, pandangan, visi, misi, dan program kerja kandidat.
2. Tema yang diangkat dalam Debat panelis ini adalah eksplorasi visi misi dan program
kerja kandidat dan isu mengenai masalah yang FISIP yang dituangkan dalam bentuk
esai sebanyak minimal 3 halaman yang formatnya ditentukan pada saat TM.
3. Esai yang dimaksud harus diserahkan kepada KPR maksimal sehari sebelum acara
Debat Panelis berlangsung pada pukul 11.00 di sekretariat KPR.
4. Esai tersebut pula harus disebarkan oleh kandidat dan tim kampanyenya Pada Saat
acara Grand Launching, kepada masyarakat FISIP dan dipublikasikan di papan
komunikasi yang telah ditentukan.
5. Debat Panelis merupakan bagian dari Kampanye Debatis yang dibuka untuk umum
serta dihadiri oleh beberapa panelis yang ditentukan oleh KPR.
Pasal 20
Jadwal Debat Panelis
Debat Panelis akan dilaksanakan waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian oleh KPR.
Pasal 21
Tata Cara Pelaksanaan Debat Panelis
1. Debat Panelis wajib diikuti oleh para kandidat Anggota Umum BPM dan para Kandidat
Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM periode 2011 dari awal hingga akhir acara kecuali
apabila Kandidat berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat
keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau
dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian Kandidat
dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye
2. Debat Panelis wajib diikuti oleh minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk
Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM dan minimal dua orang anggota Tim
Kampanye untuk Kandidat Anggota Umum BPM.
3. Selama Debat Panelis berlangsung Kandidat beserta tim kampanyenya tidak
diperkenankan untuk membagikan kampanye media cetak di tempat pelaksanaan acara.
6. Kandidat dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara
Debat Panelis dimulai.
7. Waktu yang digunakan adalah waktu KPR.
Pasal 22
Ketentuan Debat Panelis
1. Selama Debat Panelis berlangsung calon Kandidat diwajibkan untuk berpartisipasi
aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan
seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang
tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.
2. Selama Debat Panelis berlangsung hanya Kandidat beserta tim kampanye, Panelis, dan
KPR yang diperkenankan menjadi pengisi acara.
3. Selama Debat Panelis berlangsung para kandidat wajib menggunakan jaket almamater
UI.
4. Setelah Debat Panelis berakhir Kandidat dan tim kampanyenya tidak diperkenankan
menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat Debat Panelis.
5. Debat Panelis akan dihadiri oleh panelis yang ditentukan oleh KPR untuk membahas
isu-isu seputar FISIP UI dan menggali visi misi serta program kerja kandidat.
6. Debat Panelis akan dipimpin oleh seorang moderator.
7. Setiap kandidat wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator
8. Setiap kandidat akan diberi waktu mempresentasikan esai yang mereka buat dan
kemudian akan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh panelis dengan waktu yang akan
ditentukan oleh moderator.
9. Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh kandidat, jika waktu
yang diberikan telah habis.
10. Selama Debat Panelis berlangsung, Kandidat dan tim kampanyenya dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non
verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat lainnya,
lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Banwasra, KPR, dan
publik.
b. Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung Suku, Agama, Ras,
dan golongan tertentu.
c. Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI
sehingga dapat menimbulkan konflik.
d. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis diluar kegiatan
kemahasiswaan.
e. Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan,
kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.
f. Merusak properti apapun.
g. Mengotori tempat-tempat kampanye.
BAB V
CANDIDATE DOWN TO EARTH
Pasal 23
Definisi Candidate Down to Earth
1. Candidate Down to Earth adalah hari yang disediakan untuk setiap kandidat agar dapat
secara eksklusif mendekatkan diri dan mensosialisasikan visi misi serta program
kerjanya kepada masyarakat FISIP UI.
2. Para kandidat dibebaskan untuk mengekspresikan diri mereka selama tidak melanggar
koridor yang telah ditetapkan dalam Tatib Pemira 2010.
3. Setiap kandidat mendapat satu hari khusus.
4. Pembagian jadwal akan ditentukan kemudian di Rapat Pembahasan Teknis (Rule Of The
Game) disesuaikan dengan banyaknya kandidat yang lolos verifikasi.
Pasal 24
Jadwal Candidate Down to Earth
Candidate Down to Earth akan diselenggarakan tanggal yang ditentukan KPR.
Pasal 25
Ketentuan Candidate Down to Earth
1. Setiap kandidat wajib memanfaatkan Candidate Down to Earth yang telah ditentukan
oleh KPR untuk berkampanye.
2. Disaat satu atau satu pasangan kandidat menggunakan haknya, kandidat lain dilarang
melakukan kampanye, baik itu kampanye verbal maupun kampanye media berupa
pembagian media selebaran dan sejenisnya.
3. Bentuk kampanye media kandidat lain yang diizinkan hanya media online dan
penempelan media kampanye di papan mading yang telah disediakan KPR dan kandidat
lain tersebut dilarang mengganggu hari kandidat yang bukan menjadi bagiannya.
4. Bentuk kegiatan kampanye Candidate Down to Earth wajib diberitahukan kepada KPR
maksimal H-1 sebelum pelaksanaan acara untuk disahkan. Bentuk kegiatan yang
dilaporkan meliputi tempat acara, jenis kegiatan, dan rundown acara
5. Selama Hari Kandidat berlangsung, Kandidat dan tim kampanyenya dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non
verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat lainnya,
lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Banwasra, KPR, dan
publik.
b. Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung Suku, Agama, Ras,
dan golongan tertentu.
c. Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI
sehingga dapat menimbulkan konflik.
d. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis diluar kegiatan
kemahasiswaan.
e. Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan,
kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.
f. Merusak properti apapun.
g. Mengotori tempat kampanye.
BAB VI
DEBAT KANDIDAT
Pasal 26
Definisi Debat Kandidat
1. Debat Kandidat adalah kegiatan kampanye debat antarkandidat Ketua dan Wakil
Ketua BEM FISIP UI dan kandidat Anggota Umum BPM sebagai sarana untuk
memfasilitasi kebutuhan publik FISIP untuk menilai kecakapan para kandidat Ketua
dan Wakil Ketua BEM FISIP UI serta kandidat Anggota Umum BPM dalam
mempertahankan argumentasi, visi dan misi, serta untuk menggali kemampuan
kandidat membahas suatu isi tema debat.
2. Tema yang akan dibahas nantinya akan ditentukan oleh KPR dan pembahasan ini
nantinya diharapkan dapat menjadi suatu masukan untuk ditindaklanjuti pada masa
jabatan kandidat terpilih.
Pasal 27
Jadwal Debat Kandidat
Debat Kandidat akan dilaksanakan waktu dan di tempat yang akan ditentukan kemudian
oleh KPR.
Pasal 28
Tata Cara Pelaksanaan Debat Kandidat
1. Debat Kandidat wajib diikuti oleh Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM dan
Kandidat Anggota Umum BPM periode 2011 dari awal hingga akhir acara kecuali
apabila Kandidat berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat
keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau
dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian Kandidat
dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye
2. Debat Kandidat wajib diikuti oleh minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk
Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM dan minimal dua orang anggota Tim
Kampanye untuk Kandidat Anggota Umum BPM.
3. Selama Debat Kandidat berlangsung Kandidat beserta tim kampanyenya tidak
diperkenankan untuk membagikan kampanye media cetak di tempat acara.
4. Kandidat dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum
acara Debat Kandidat dimulai
5. Waktu yang digunakan adalah waktu KPR.
Pasal 29
Ketentuan Debat Kandidat
1. Selama Debat Kandidat berlangsung calon Kandidat diwajibkan untuk berpartisipasi
aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk
kegiatan seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau
kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.
2. Selama Debat Kandidat berlangsung hanya Kandidat beserta tim kampanyenya, dan
KPR yang diperkenankan menjadi pengisi acara.
3. Selama Debat Kandidat berlangsung para kandidat wajib menggunakan jaket
almamater UI.
4. Setelah Debat Kandidat berakhir Kandidat dan tim kampanyenya tidak diperkenankan
menggunakan fasilitas KPR yang diberikan pada saat Debat Kandidat.
5. Debat Kandidat akan dipimpin oleh seorang moderator untuk membahas isu-isu yang
telah ditentukan oleh KPR.
6. Format debat kandidat yaitu setiap kandidat diharuskan untuk mempresentasikan
posisi mereka dalam menanggapi suatu isu dan kandidat lain diwajibkan untuk
memberikan tanggapan dan/atau sanggahan terhadap argumen yang telah
dikemukakan oleh kandidat tersebut.
7. Setiap kandidat wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator.
8. Setiap kandidat akan diberi waktu mengajukan argumen mengenai isu yang diangkat.
Jalannya acara dan waktu yang diberikan tersebut ditentukan oleh moderator.
9. Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh kandidat, jika waktu
yang diberikan telah habis.
10. Selama Debat Kandidat berlangsung, Kandidat dan tim kampanyenya dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non
verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat lainnya,
lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Banwasra, KPR, dan
publik.
b. Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung Suku, Agama, Ras,
dan golongan tertentu.
c. Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI
sehingga dapat menimbulkan konflik.
d. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis diluar kegiatan
kemahasiswaan.
e. Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan,
kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.
f. Merusak properti apapun.
g. Mengotori tempat-tempat kampanye.
BAB VII
MIMBAR BEBAS
Pasal 30
Definisi Mimbar Bebas
1. Mimbar Bebas adalah kegiatan kampanye kandidat Anggota Umum BPM dan Kandidat
Ketua dan wakil Ketua BEM FISIP UI untuk memperkenalkan serta mensosialisasikan
diri, profil, gagasan, ide, visi, misi, dan program kerja serta untuk berDebat dengan
masyarakat FISIP seputar isu yang ada di FISIP UI.
2. Acara ini masyarakat FISIP berhak untuk memberikan pertanyaan dan/atau pernyataan
kepada kandidat dan wajib untuk ditanggapi oleh kandidat sesuai dengan petunjuk dari
moderator sehingga publik dapat menilai kecakapan para kandidat Anggota Umum BPM
dan Kandidat Ketua dan Wakil BEM FISIP UI.
3. Mimbar bebas ini juga akan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan seperti ketua-
ketua lembaga yang membahas seputar isu di FISIP UI.
Pasal 31
Jadwal Mimbar Bebas
Mimbar Bebas akan dilaksanakan waktu akan tentukan kemudian dan tempat di Kantin
Taman Korea (Takor).
Pasal 32
Tata Cara Pelaksanaan
1. Mimbar Bebas wajib diikuti oleh para kandidat Anggota BPM Umum dan para Kandidat
Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM periode 2011 dari awal hingga akhir acara kecuali
apabila Kandidat berhalangan hadir karena sakit yang ditunjukkan dengan surat
keterangan dokter, kematian keluarga inti, ujian dan presentasi akademis, dan/atau
dalam situasi darurat yang disetujui oleh KPR dan dalam kondisi demikian Kandidat
dapat diwakili oleh salah satu Tim Kampanye
2. Mimbar Bebas wajib diikuti oleh minimal lima orang anggota Tim Kampanye untuk
Kandidat Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM dan minimal dua orang anggota Tim
Kampanye untuk Kandidat Anggota Umum BPM.
3. Kandidat dan Tim Kampanye diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum acara
Mimbar bebas dimulai
5. Waktu yang digunakan adalah waktu KPR.
Pasal 33
Ketentuan Mimbar bebas
1. Selama Mimbar bebas berlangsung calon Kandidat diwajibkan untuk berpartisipasi
aktif memperkenalkan profil dan visi misi dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan
seperti berorasi, bernyanyi, bercakap-cakap dengan publik, dan/atau kegiatan lain yang
tidak bertentangan dengan tata tertib KPR.
2. Selama Mimbar bebas berlangsung para kandidat wajib menggunakan jaket almamater
UI.
3. Mimbar bebas akan dipimpin oleh seorang moderator membimbing jalannya tanya
jawab antara kandidat dengan masyarakat FISIP UI.
4. Setiap kandidat wajib mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh moderator.
5. Moderator berhak menghentikan presentasi yang dilakukan oleh kandidat, jika waktu
yang diberikan telah habis.
6. Setiap kandidat akan diberi waktu mengajukan argumen dan menjawab pertanyaan
mengenai isu yang ditanyakan dengan jalannya acara dan waktu yang diberikan
tersebut ditentukan oleh moderator.
7. Selama Mimbar bebas berlangsung, Kandidat dan tim kampanyenya dilarang :
a. Melakukan bentuk-bentuk kampanye dengan menggunakan bahasa verbal dan non
verbal yang mengandung fitnah, dan/atau umpatan terhadap kandidat lainnya,
lembaga kemahasiswaan tertentu dalam lingkup FISIP UI, Banwasra, KPR, dan
publik.
b. Menggunakan bahasa verbal dan non verbal yang menyinggung Suku, Agama, Ras,
dan golongan tertentu.
c. Membawa, mengatasnamakan, dan menyinggung suatu lembaga formal di UI
sehingga dapat menimbulkan konflik.
d. Membawa, menyinggung, melibatkan, aspirasi politik praktis diluar kegiatan
kemahasiswaan.
e. Melakukan bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang melanggar kesopanan,
kesusilaan, dan membahayakan pihak lain.
f. Merusak properti apapun.
g. Mengotori tempat kampanye.
BAB VIII
MASA TENANG
Pasal 34
Definisi Masa Tenang
1. Masa tenang adalah masa dimana seluruh atribut, kegiatan, dan media kampanye
diharuskan steril dari lingkungan FISIP. Para kandidat tidak diperbolehkan
melakukan bentuk kampanye apapun.
2. Hal ini bertujuan untuk menyediakan waktu bagi para pemilih untuk dapat
menentukan pilihannya tanpa adanya persuasi kampanye.
Pasal 35
Jadwal Masa Tenang
Hari tenang akan dilaksanakan tanggal yang ditentukan oleh KPR.
BAB IX
CLOSING CAREMONY
Pasal 36
Definisi Closing Ceremony
1. Closing Ceremony merupakan acara penutup Pemira FISIP UI 2010.
2. Closing Ceremony bertujuan untuk memperkenalkan kandidat terpilih BEM dan
BPM.
3. Closing Ceremony akan dikemas secara atraktif dengan penampilan dari komunitas
seni FISIP.
4. Closing Ceremony wajib dihadiri oleh kandidat Anggota Umum BPM dan Ketua dan
Wakil Ketua BEM terpilih.
Pasal 37
Jadwal Closing Caremony
1. Untuk Pemira hanya satu putaran, Closing Ceremony akan dilaksanakan pada tanggal
dan waktu ditentukan oleh KPR.
2. Untuk Pemira hanya dua putaran, Closing Ceremony akan dilaksanakan pada tanggal
dan waktu ditentukan oleh KPR.
3. Tempat pelaksanaan Closing Ceremony akan ditentukan kemudian oleh KPR.
BAB X
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 38
Umum
1. Penyelenggara pemungutan suara adalah Komisi Pemilihan Raya FISIP UI 2010.
2. Yang bertanggung jawab terhadap tempat pemungutan suara, perlengkapan
pemungutan suara, dan pelaksanaan pemungutan suara adalah hanya anggota KPR yang
mempunyai tanda pengenal serta terdaftar sebagai anggota KPR.
3. Perlengkapan pemungutan suara meliputi kotak suara, surat suara, bilik pemungutan
suara, alat untuk memberikan tanda pilihan, segel kotak suara, meja dan kursi.
4. Kotak suara merupakan kotak tempat penyimpanan surat suara yang telah dicontreng
hingga waktu penghitungan suara.
5. Kotak suara sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 38 ayat 3 harus memenuhi kriteria-
kriteria seperti :
a. Berbentuk balok atau kubus.
b. Terbuat dari bahan yang tahan air, guncangan dan benturan.
c. Memiliki hanya satu buah pintu yang terletak di bagian atas dengan sebuah celah
minimal seukuran surat suara dalam keadaan terlipat sebagai lubang untuk
memasukkan surat suara.
d. Pintu yang terdapat pada bagian atas kotak harus bisa dikunci.
6. Surat suara yang digunakan adalah kertas ukuran A5.
7. Surat suara yang digunakan memuat Nomor Urut, Foto, dan Nama Calon.
8. Surat suara untuk BEM menggunakan kertas berwarna kuning.
9. Surat suara untuk BPM menggunakan kertas suara berwarna hijau muda.
10. Bilik pemungutan suara merupakan tempat dilakukannya pencontrengan oleh pemilih.
11. Bilik pemungutan suara dibuat sedemikian rupa sehingga pemilih dapat memberikan
suaranya secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.
12. Bilik pemungutan suara sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 38 ayat 3, 10 dan 11
harus dilengkapi dengan alas pencontrengan dan petunjuk pencontrengan.
13. Alat untuk memberikan tanda pilihan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 40 ayat 3
adalah spidol warna merah.
14. Segel sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 35 ayat 3 merupakan benda yang
digunakan sebagai tanda bukti bahwa kotak suara dan isinya berada dalam keadaan
yang sama seperti saat setelah pemungutan suara dan segel dipasangkan.
15. Segel kotak suara terbuat dari stiker baik kertas ataupun plastik.
Pasal 39
Jadwal dan Tempat Pemungutan Suara
1. Pemungutan suara berlangsung pada tanggal yang akan ditetapkan oleh KPR.
2. Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
3. Tempat pemungutan suara adalah titik-titik di lingkungan FISIP UI yang strategis
dengan mempertimbangkan keterjangkauan lokasi dan pelaksanaan pemungutan suara
yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
4. Tempat pemungutan suara sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 36 ayat 3
adalah selasar, selasar gedung E, selasar gedung G, dan kantin Taman korea.
5. Area tempat pemungutan suara dibatasi oleh sebuah tali rafia dengan sebuah jalur
masuk dan sebuah jalur keluar pada sisi yang berbeda.
6. Tempat pemungutan suara memuat tiga kursi untuk KPR, dua bilik suara, kursi untuk
Banwasra dan Saksi, serta dua buah kotak suara masing-masing untuk BEM dan BPM.
7. Tiga kursi untuk KPR sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 36 ayat 6 masing-masing
dipergunakan untuk :
a. Seorang anggota KPR yang melakukan pengecekan hak pilih pemilih melalui
KTM dan atau FRS, Kartu Perpustakaan, maupun IRS.
b. Seorang anggota KPR yang mengecek keberadaan nama pemilih dalam DPT dan
memberikan tanda pada nama yang bersangkutan.
c. Seorang anggota KPR yang memberikan cap KPR pada surat suara yang akan
dipergunakan oleh pemilih dan memberikannya pada pemilih.
8. Jumlah kursi untuk Banwasra dan Saksi menyesuaikan dengan jumlah calon yang ada.
9. Kursi untuk KPR diletakkan di dekat jalur masuk Tempat Pemungutan Suara
10. Kotak suara diletakkan di dekat jalur keluar Tempat Pemungutan Suara.
11. Bilik suara diletakkan diantara kursi tempat KPR dan kotak suara.
12. Kursi untuk Banwasra dan Saksi diletakkan di depan bilik suara pada jarak yang
memungkinkan terjaganya kerahasiaan pemilih.
Pasal 40
Pemilih
1. Pemilih adalah mahasiswa S 1 Reguler dan Paralel serta D 3 yang berstatus mahasiswa
aktif dan terdaftar di Sub Bagian Akademik (SBA) FISIP UI pada semester ganjil tahun
akademik 2010-2011.
2. Aktif yang dimaksud dalam pasal 40 ayat 1 adalah semua orang yang masih berstatus
mahasiswa FISIP UI, baik yang belum diwisuda maupun yang yang belum dikeluarkan
atau drop out sebagai mahasiswa FISIP.
3. Untuk dapat menggunakan hak pilih, mahasiswa FISIP UI sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40 ayat 2 harus terdaftar sebagai Pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap.
4. Untuk menunjukkan hak pilihnya, calon pemilih harus menunjukkan :
a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan atau;
b. Formulir Rencana Sudi (FRS) asli dan atau;
c. Kartu tanda anggota perpustakaan FISIP UI yang bersangkutan serta menunjukkan
KTP atau SIM.
5. Pemilih hanya dapat menggunakan hak suaranya sebanyak satu kali meskipun terdaftar
di lebih dari satu program studi FISIP UI.
Pasal 41
Daftar Pemilih
1. KPR menggunakan Daftar Mahasiswa dari Sub Bagian Akademik FISIP UI sebagai
Daftar Pemilih Sementara Pemira.
2. KPR memutakhirkan data Daftar Pemilih yang bekerjasama dengan Himpunan
Mahasiswa Jurusan ataupun mahasiswa yang berada dalam satu jurusan yang dianggap
sebagai perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan dimana mahasiswa tersebut
terdaftar sebagai mahasiwa aktif FISIP UI.
3. Daftar Pemilih Sementara hasil pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada Pasal 41
ayat 2 diumumkan oleh KPR untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari
masyarakat FISIP selama 3 (tiga) hari.
4. KPR memperbaiki Daftar Pemilih Sementara berdasarkan masukan dan tanggapan
dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 38 ayat 3 dan selanjutnya
menetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
5. Apabila terdapat masukan dan tanggapan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 40
ayat 4, harus disertai dengan alat bukti yang melegitimasi.
6. Alat bukti yang melegitimasi adalah FRS dan atau hasil cetak IRS aktif dari SIAK-NG.
7. Penetapan DPT dilakukan dengan pelaksanaan musyawarah bersama antara KPR, BPM
FISIP UI, Banwasra, dan Para Kandidat.
Pasal 42
Tata Cara Pemungutan Suara
1. Tata cara pemungutan suara ditentukan oleh KPR.
2. Pemungutan suara diawali dengan pembukaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh
KPR disaksikan oleh Banwasra dan Saksi dari para kandidat.
3. Alur pemungutan suara dalam TPS adalah Jalur masuk—Tempat pengecekan DPT—
Bilik suara—Kotak Suara—Jalur Keluar.
4. Pada bagian pengecekan, KPR melakukan pengecekan hak pilih pemilih melalui bukti
yang menunjukkan status aktif mahasiswa sebagaimana disebutkan dalam pasal 42 ayat
4, 5, 6 dan 7 serta keberadaan nama pemilih yang tercantum dalam DPT.
5. KPR menandai nama mahasiswa yang telah memberikan suaranya pada DPT dengan
menggunakan stabillo dengan warna yang berbeda tiap harinya.
6. Tata cara pemberian suara pada surat suara, ditentukan:
a. menggunakan alat yang telah disediakan;
b. dalam bentuk tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya;
c. pemberian tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya, dilakukan satu kali
pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu pasangan calon.
d. jika terdapat kasus dimana pemberian tanda centang/contreng (√ ) pada ketiga-
tiganya, nomor urut dan foto dan nama salah satu pasangan calon, hal tersebut tetap
diperbolehkan, selama pemberian tanda tersebut masih merujuk pada pasangan
calon yang sama.
e. dilarang membubuhkan tulisan dan catatan lain pada surat suara; dan
f. surat suara yang terdapat tulisan dan atau catatan lain, surat suara tersebut
dinyatakan tidak sah.
7. Apabila saksi kandidat melihat suatu ketidakwajaran baik yang terjadi selama proses
pemungutan suara maupun pada calon pemilih, saksi kandidat berhak melaporkan hal
tersebut kepada Banwasra.
8. Jumlah mahasiswa yang memberikan suaranya dilihat dari jumlah nama yang telah
ditandai dalam DPT.
9. TPS ditutup setiap harinya dengan pemberian segel pada kotak suara oleh KPR dan
disaksikan oleh Banwasra, dan para Saksi Kandidat.
10. Setelah selesai pemungutan suara, setiap harinya dilakukan rekapitulasi penghitungan
jumlah surat suara yang masuk dan jumlah mahasiswa yang telah memberikan
suaranya.
11. Rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat 8 dilakukan oleh KPR dengan
disaksikan oleh saksi kandidat dan Banwasra.
12. Surat suara yang telah direkapitulasi diberi segel pada wadah tertentu.
13. Setiap rekapitulasi yang dilakukan akan dilaporkan dalam bentuk berita acara.
14. Pemungutan suara setiap harinya ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh
KPR, Banwasra, dan Saksi Kandidat.
Pasal 43
Kandidat
1. Selama pemungutan suara kandidat wajib mengirimkan minimal satu orang dan
maksimal dua orang saksi.
2. Saksi wajib menghadiri pembukaan dan penutupan TPS, serta menandatangani berita
acara.
3. Saksi wajib hadir dalam rekapitulasi suara setiap harinya.
4. Pergantian saksi bisa dilakukan dengan persetujuan KPR dan dituliskan dalam berita
acara.
5. Selama pemungutan suara saksi berhak untuk mengajukan keberatan apabila
pelaksanaan pemungutan suara tidak sesuai dengan peraturan kepada Banwasra.
6. Kandidat dilarang berada, dalam artian berdiam diri atau menunggu di depan TPS,
selama masa pemungutan suara.
7. Kandidat berada di luar radius lebih dari lima meter dari TPS.
8. Selama pemungutan suara, para kandidat serta tim kampanye dilarang melakukan
berbagai macam aktivitas kampanye.
9. Saksi dilarang :
a. Mengganggu ketertiban penghitungan suara.
b. Melakukan aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai usaha untuk menguntungkan
dan/atau merugikan salah satu atau beberapa kandidat.
c. Mengotori serta merusak TPS.
10. KPR berhak mengeluarkan saksi kandidat dari TPS apabila melakukan hal-
hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 ayat 9.
BAB XI
PERHITUNGAN SUARA PEMIRA
Pasal 44
1. Penyelenggara penghitungan suara adalah KPR.
2. Penghitungan Suara dilakukan terbuka untuk umum.
3. Komisi Pemilihan Raya melakukan penghitungan suara kandidat Anggota Umum BPM
dan kandidat Pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM di dalam tempat yang ditentukan di
lingkungan FISIP UI.
4. Tempat yang digunakan adalah tempat yang strategis dengan pertimbangan netralitas,
keterjangkauan, serta kapabilitas untuk memuat saksi, banwasra, dan masyarakat
umum FISIP.
5. Saksi berhak menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan suara di tempat
yang ditentukan.
6. Banwasra mengawasi pelaksanaan penghitungan suara di tempat yang akan ditentukan.
7. Masyarakat menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di tempat yang akan
ditentukan.
8. Kandidat berhak untuk menyaksikan pemungutan suara dan wajib mengirimkan
minimal tiga orang untuk dijadikan sebagai saksi penghitungan.
Pasal 45
Suara Sah
1. Suara pada surat suara PEMIRA, dinyatakan sah apabila:
a. Kertas suara merupakan kertas suara yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Raya
FISIP UI 2010 dan tercantum stempel Komisi Pemilihan Raya FISIP UI 2010.
b. Terdapat pemberian tanda, berupa tanda centang/contreng (√) atau sebutan
lainnya;
c. Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali
pada nomor urut, atau foto, atau nama pada kolom kandidat;
d. Jika terdapat kasus dimana pemberian tanda centang/contreng (√) pada k etiga-
tiganya, nomor urut dan foto dan nama salah satu kandidat, hal tersebut tetap
diperbolehkan, selama pemberian tanda tersebut masih merujuk pada pasangan
calon yang sama.
e. sudut tanda centang/contreng (√) atau sebutan lainnya terdapat pada nomor urut,
atau foto, atau nama salah satu kandidat walaupun ujung garis tanda
centang/contreng (√) melewati garis kolom tersebut.
2. Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ditemukan bentuk pemberian tanda
pada surat suara selain dimaksud dalam Pasal 45 ayat 1, yaitu dalam bentuk tanda
coblos, atau tanda silang (x), atau tanda garis datar (-), atau karena keadaan tertentu,
sehingga tanda centang/contreng(√) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna
yaitu dalam bentuk (/) atau (\), suaranya dianggap sah.
3. Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ditemukan surat suara yang salah
satu dan atau pasangan calon meninggal dunia, atau tidak lagi memenuhi syarat
berdasarkan pengumuman KPR dan diberi tanda pilihan berupa tanda
centang/contreng (√) atau sebutan lainny a, atau tanda coblos, atau tanda silang (x),
atau tanda tanda garis datar (-), atau karena keadaan tertentu, sehingga tanda
centang/contreng (√) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna yaitu dalam bentuk
(/) atau (\), suara pada surat suara tersebut dianggap tidak sah.
4. Suara dianggap tidak sah apabila tidak memenuhi pasal 45 ayat 1, 2, dan 3.
Pasal 46
Jadwal Penghitungan
1. Penghitungan akan dilaksanakan setelah selesai pemungutan suara.
2. Perhitungan dimulai pukul 10.00 WIB sampai selesai.
3. Penghitungan suara dilakukan di tempat yang netral di lingkungan FISIP UI
Pasal 47
Penghitungan
1. Penghitungan suara dilakukan oleh KPR FISIP UI 2010.
2. KPR melakukan penghitungan suara dengan suara yang jelas dan terdengar dengan
memperlihatkan surat suara yang dihitung.
3. Penghitungan suara dicatat pada lembar/papan penghitungan dengan tulisan yang jelas
dan terbaca.
4. Pencatatan hasil penghitungan suara dilakukan oleh dua orang anggota KPR.
5. Seorang anggota KPR mencatat hasil penghitungan pada papan tulis dengan cara “tally”,
yaitu dengan memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap hitungan dan setiap
hitungan kelima diberi garis lurus memotong empat garis tegak tersebut( IIII )
menggunakan spidol hitam.
6. Seorang anggota KPR yang lainnya melakukan pencatatan pada notulensi acara
7. Setelah penghitungan selesai KPR menghitung hasil pencatatan dengan cara “tally” dan
ditulis dengan angka sesuai perolehan masing-masing kandidat.
8. Para saksi, calon, dan masyarakat umum berhak untuk melakukan pencatatan
penghitungan secara independen.
9. Hasil penghitungan suara dituangkan ke dalam berita acara pemungutan dan
penghitungan suara serta ke dalam sertifikat hasil penghitungan suara Pemira.
10. Berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan
suara sebagaimana dimaksud pada pasal 45 ayat 9 ditandatangani oleh anggota KPR,
Banwasra dan saksi kandidat yang hadir.
11. Salinan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat
9 akan diumumkan sehari setelah penghitungan dengan cara menempelkan salinan
tersebut di tempat umum.
BAB XII
PENETAPAN HASIL PEMILIHAN RAYA
Pasal 48
Penetapan Ketua dan Wakil Ketua BEM Terpilih
1. Jika hanya terdapat satu pasang kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP maka maka ia
yang harus memperoleh minimal 30% dari DPT.
2. Jika hanya terdapat satu pasang kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UI, tetapi tidak
memenuhi 30% suara dari DPT, maka akan dilakukan Pemira ulang.
3. Jika terdapat 2 pasang kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP maka pasangan kandidat
terpilih adalah Pasangan kandidat yang memperoleh suara terbanyak.
4. Jika terdapat lebih dari 2 pasang kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP maka
pasangan kandidat terpilih adalah Pasangan kandidat yang memperoleh suara lebih dari
50% (lima puluh persen) dari jumlah suara yang sah.
5. Dalam hal tidak ada Pasangan kandidat terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 ayat
3 Pasangan kandidat yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali
oleh mahasiswa FISIP yang memiliki hak suara secara langsung dalam pemungutan tahap
kedua.
6. Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 (dua)
Pasangan kandidat, kedua Pasangan kandidat tersebut dipilih kembali oleh masyarakat
FISIP yang memiliki hak suara secara langsung dalam pemungutan suara tahap kedua.
7. Dalam hal terjadi pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud pada Pasal 50
ayat 4 dan 5, pasangan kandidat terpilih adalah pasangan kandidat yang memperoleh
jumlah suara terbanyak.
8. Pemungutan Suara Tahap Kedua seperti dimaksudkan pada Pasal 46 ayat 4, 5, dan 6
menggunakan tata tertib pemungutan suara dan penghitungan suara yang sama dengan
pada pemungutan suara tahap pertama.
Pasal 49
Penetapan Anggota Umum BPM
Untuk menjadi Anggota umum BPM, calon kandidat sedikitnya harus mendapatkan seratus
lima puluh suara dari total jumlah pemilih.
BAB XIII
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 50
Pelanggaran dan Sanksi
1. Setiap kandidat bertanggung jawab atas Manajer Kampanye, juru Kampanye, serta Tim
Kampanyenya;
2. Segala bentuk pelanggaran akan diberikan sanksi dan dilaporkan kepada publik setelah
kegiatan PEMIRA FISIP UI 2010 berakhir;
3. Pelangaran yang dimaksud adalah pelanggaran terhadap tata tertib ini oleh para
kandidat.
4. Pelanggaran terhadap tata tertib pemira dibagi didalam tiga kategori yaitu :
pelanggaran ringan, pelanggaran berat, dan pelanggaran khusus.
5. Segala bentuk kampanye yang dilakukan di daerah bebas kampanye akan diberikan
sanksi pelanggaran.
6. Pelanggaran Ringan :
a. Bagi yang melanggar pertama kali akan diberikan surat peringatan.
b. Bagi yang melanggar untuk kedua kalinya akan diberikan sanksi berupa surat
peringatan dan denda Rp.50.000,00
c. Bagi yang melanggar untuk ketiga kalinya akan dimasukkan ke dalam pelanggaran
berat.
7. Pelanggaran berat :
a. Bagi yang melanggar pertama kali akan diberikan surat peringatan dan denda Rp.
100.000,00
b. Bagi yang melanggar kedua kali akan diberikan surat pelanggaran kedua serta
denda Rp. 125.000,00.
c. Bagi yang melanggar ketiga kalinya akan dimasukkan kedalam pelanggaran khusus.
8. Pelanggaran Khusus.
b. Bagi yang melanggar untuk pertama kali akan diberikan surat pemanggilan serta
denda Rp 500.000,00.
c. Bagi yang melanggar untuk kedua kalinya akan didiskualifikasi sebagai Kandidat
oleh Panitia PEMIRA.
9. Batas waktu pembayaran denda dilakukan maksimal 2 x 24 jam setelah surat
peringatan diberikan.
10. Jika hingga batas waktu yang ditentukan denda belum dibayarkan, maka kandidat akan
dikenakan denda tambahan Rp.50.000,00 perhari.
11. Penentuan kategori pelanggaran yang dilakukan oleh kandidat, ditetapkan oleh KPR
12. Panitia berhak mempublikasikan setiap pelanggaran.
Pasal 51
Sosialisasi Tata Tertib
1. Sosialisasi Tata Tertib PEMIRA dilakukan setelah tata tertib ini disahkan oleh KPR FISIP
UI dan diketahui oleh BPM FISIP UI.
2. Tata tertib yang telah disahkan oleh KPR tidak dapat diganggu gugat.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 52
Apabila terdapat kekeliruan dalam tata tertib ini maka akan dilakukan perbaikan dengan
semestinya berdasarkan Pedoman Dasar Kegiatan Kemahasiswaan FISIP UI dan Ketetapan-
Ketetapan BPM.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
1. Dengan diberlakukannya ketentuan ini maka ketentuan yang mengatur tentang tata
tertib pemira atau yang serupa dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Hal-hal yang belum diatur didalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut dalam
ketentuan lain.
3. Ketentuan ini berlaku sesuai tanggal yang telah ditetapkan
Ditetapkan di : Depok
Pada tanggal : ...................
Pukul : ....................
KOMISI PEMILIHAN RAYA 2010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA
Ketua Pelaksana Sekretaris Umum
Dana Agriawan Ramadhina Achmad Yani
NPM. 0806346666 NPM. 0806463864
Mengetahui,
Ketua Umum BPM FISIP UI
Muhamad Arfandi Nasrullah
NPM. 0706282604